e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
PENGARUH MODAL KERJA, LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1Novi
Sagita Ambarwati, 1Gede Adi Yuniarta, 2Ni Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected], gdadi ak @yahoo.co.id,
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dan mencatat laporan keuangan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2013 yang dapat diperoleh melalui website www.idx.co.id. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden 10 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier regresi berganda dengan menggunakaan bantuan program SPSS 19 for Windows. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) secara parsial modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, (2) likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, (3) aktivitas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, (4) ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, (5) secara simultan modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Kata kunci: modal kerja, likuiditas, aktivitas, size, profitabilitas Abstract This study was aimed at finding out the effect of working capital, liquidity, activity and size of company on profitability in manufacturing companies listed on Bursa Efek Indonesia. This Study used qualitative approach. The data collection technique used in this study was documentation method, that is, by collecting and recording financial reports. The source of the data was secondary in the form of financial reports of manufacturing companies listed on BEI in the 2009-2013 period that can be obtained through website www.idx.co.id. The sampling technique used was purposive sampling with 10 company respondents. The data analysis method used was multiple linear regression aided by program SPSS 19.0 for Windows. The results showed that (1) partially, working capital has a positive and significant effect on profitability, (2) liquidity do not have a significant effect on profitability (3) activity has a positive and significant effect on profitability, (4) company size has a positive and significant effect on liquidity, (5) simultaneously, working capital, liquidity, activity, company size on profitability have a positive and significant effect on profitability in manufacturing companies listed on Bursa Efek Indonesia. Keywords: working capital, liquidity, activity, size, profitability
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) PENDAHULUAN Untuk mencapai profitabilitas setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas selama periode tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada tingkat penjualan, aset perusahaan dan modal saham tertentu. Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri (Van Horn dan Wachowiez, 1997). Sedangkan, menurut Sartono (2001) profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva produktif maupun modal sendiri. Tingkat profitabilitas yang tinggi pada suatu perusahaan berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin. Bastian (2006) menyatakan bahwa, modal merupakan bagian hak pemilik berupa barang-barang yang kongkrit yang masih ada dalam perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun nilai tukar dari barang-barang yang tercatat disebelah kredit. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan ini berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri yang disebut dengan modal kerja bersih (net working capital). Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut disebut likuid dan sebaliknya jika perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membayar disebut ilikuid. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. (Munawir, 2002)
Jika modal kerja suatu perusahaan tinggi maka laba yang dihasilkan perusahaan akan tinggi pula tetapi tingkat likuiditasnya tidak terjaga. Untuk mengetahui informasi atas posisi keuangan pada suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Neraca digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Sedangkan laporan laba rugi memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan yaitu tentang biaya, bunga, pendapatan, dan pajak. Selain modal kerja dan likuiditas, faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan adalah aktivitas dan ukuran perusahaan. Rasio aktivitas disebut juga sebagai rasio efisiensi atau perputaran (turnover), dimana rasio ini mengukur keefektifan suatu perusahaan dalam menggunakan berbagai aktiva dan dapat memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya. Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009). Ukuran Perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Munawir (2007) menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar memiliki dorongan yang kuat untuk menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaanperusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor. Perusahaan manufaktur dipilih karena memiliki potensi dalam mengembangkan produknya lebih cepat dengan melakukan inovasi-inovasi yang cenderung mempunyai pangsa pasar yang lebih luas dibandingkan perusahaan lainnya. Perusahaan manufaktur juga merupakan jenis usaha yang berkembang pesat dan memiliki ruang lingkup yang sangat besar dalam melakukan proses produksi tidak terputus yang dimulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan hingga menjadi produk jadi yang siap untuk dijual di
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) pasaran. Disamping itu juga karena saham dalam perusahaan manufaktur lebih banyak menarik minat para investor daripada perusahaan lainnya. Perusahaan manufaktur tidak terikat pada peraturan pemerintah, serta perusahaan manufaktur memiliki peranan penting dalam pembangunan sebagai salah satu aset nya. Perusahaan manufaktur dituntut untuk semakin efektif dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaannya dalam menghadapi era persaingan bebas, untuk memudahkan para pengguna laporan keuangan yang memiliki kepentingan dalam hal tersebut Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk meneliti variabelvariabel yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas pada salah satu perusahaan industri manufaktur, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Sehingga perusahaan dapat mengetahui kebijakan-kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usahanya. Modal kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang, surat–surat berharga, persediaan dan lainlain (Wasis, 1991). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siwi (2005) menemukan bahwa secara parsial hanya variabel efisiensi modal kerja dan solvabilitas yang mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas. Didukung oleh penelitian Dikti Kusmeidi Ruwindas (2012) menemukan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Perusahaan. H1: Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2012) dan Yuliati (2013) menyatakan bahwa secara simultan likuiditas dan solvabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilitas.
H2: Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba “Analisa Laporan Keuangan” Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam memperoleh penghasilan melalui penjualan dan rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya rasio yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya keuangan perusahaan, hal ini dikarenakan rasio aktivitas untuk mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah ditentukan dan hasil perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase melainkan berapa kali atau beberapa hari. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2007) yang menemukan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode pengamatan tahun 2002-2005. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Kamaliah, Nasrizal Akbar, dan Lexinta Kinanti (2007) yang menyatakan bahwa rasio aktivitas, secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). H3: Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva dan jumlah penjualan (Ferry dan Jones (dalam Sujianto, 2001). Penelitian yang dilakukan oleh Merti Sri Devi (2005) menemukan bahwa secara parsial menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin dan Firm Size (ukuran perusahaan) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Didukung oleh penelitian yang dilakukan Alfa Dera Sumantri (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA (Return On Asset) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010. H4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dibuat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) hipotesis yang kelima dari penelitian ini yaitu: H5: Modal kerja, likuiditas, aktivitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap profitabilitas METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dianalisis dengan menggunakan SPSS 19.0 for Windows. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan lengkap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 yang diterbitkan oleh perusahaan atau bisa diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory atau Website www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20092013. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah sebanyak 16 perusahaan. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah populasi yang memenuhi kriteria sebanyak 10 perusahaan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda, uji t, dan uji F. Analisis regresi linear berganda digunakan oleh uji hipotesis untuk mengetahui adanya pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat bahwa skor tertinggi dari X1 45% dan skor terendah 22% dengan rata-rata 44,5%. Skor tertinggi X2 10,08% dan skor terendah 1,12% dengan rata-rata 6,16%. Skor tertinggi X3 21,31% dan skor terendah 1,22% dengan rata-rata 11,875%. Skor tertinggi X4 12,29% dan skor terendah 2,29% dengan rata-rata 8,435%. Selain itu, terdapat juga variabel Y atau variabel terikat yaitu Profitabilitas dengan skor tertinggi 68,800% dan skor terendah 33,990% dengan rata-rata 68,390%. Analisis regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen yang diteliti yaitu modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan dengan variabel dependen profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun persamaan yang dapat dibuat yaitu: Ŷ = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Keterangan : Ŷ = profitabilitas, X1 = modal kerja, X2 = likuiditas, X3 = aktivitas, X4 = ukuran perusahaan, β1 = koefisien regresi dari X1, β2 = koefisien regresi dari X2, β3 = koefisien regresi dari X3, β4 = koefisien regresi dari X4, α = konstanta, e = residual Adapun hasil regresi linier berganda tersebut disajikan pada Tabel 1 berikut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Tabel 1. Hasil Analisis Berganda Coefficientsa
Model 1 (Constant) MODAL LIKUID AKTIVITAS UKURAN a. Dependent Variable: PROFIT Sumber : Data diolah, 2014
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta .041 .032 .679 .000 .092 .635 .000 .536 .601 .000 .084 .005 .005 .150
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa variabel modal kerja, aktivitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif signifikan. Sedangkan variabel likuiditas memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Maka model persamaan yang dapat diperoleh yaitu: Y = 0,041 + 0,679 X1 + 0,635 X2 + 0,601 X3 + 0,005 X4 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen berdistribusi secara normal. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak, dapat dideteksi dengan
t 2.259 2.243 852 1.733 1.984
Sig. .020 .040 .554 .000 .003
menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengujian dilakukan antara variabel modal kerja, likuiditas, aktivitas, ukuran perusahaan dan profitabilitas dengan residualnya (unstandardized residual) sebagai daftar target variabel test secara bersamaan yang tidak dilakukan secara individual (Gujarati, 2012). Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 2 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,636 dengan signifikansi 0,813. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data residual tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 maka data residual berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa signifikansi 0,813 > 0,05 artinya data residual berdistribusi normal.
Tabel 2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa.b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah, 2014
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Unstardardized Residual 50 ,0000000 ,05286604 ,090 ,090 -,068 ,636 ,813
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, tidak ada korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas (Ghozali, 2011). Pada variabel modal kerja nilai tolerance 0,857 > 0,10 atau nilai VIF 1,167 < 10. Variabel kedua, likuiditas nilai tolerance 0,816 > 0,10 atau nilai VIF 1,225 < 10. Variabel ketiga, aktivitas nilai tolerance 0,818 > 0,10 atau nilai VIF 1,223 < 10. Dan variabel yang terakhir, ukuran perusahaan nilai tolerance 0,827 > 0,10 atau nilai VIF 1,209 < 10. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat menunjukkan tidak terjadi adanya multikolonieritas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat digunakan uji Grafik Plot. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini disajikan pada gambar 1.
Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data diolah, 2014
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi profitabilitas, berdasarkan masukan variabel Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara anggota sampel yang diurut berdasarkan waktu yang mengakibatkan model regresi tidak dapat digunakan sebagai penaksir variabel terikat (profitabilitas) pada nilai variabel bebas (modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan). Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan Uji Durbin-Watson, dimana hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. (Ghozali, 2011) Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan nilai DW sebesar 1,990 dan harus dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 50 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4). Nilai tabel didapatkan sebesar 1,721 artinya nilai DW 1,990 lebih besar dari batas atas (du) sebesar 1,721 dan kurang dari 4 – 1,721 (4 – du ), maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif (tabel keputusan) atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. Uji parsial (uji-t) dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh dari masingmasing variabel bebas (modal kerja, likuiditas, aktivitas, dan ukuran perusahaan) secara individual terhadap variabel terikat (profitabilitas) pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 20092013. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient di kolom sig (significance) < 0,05 pada tabel 1 diatas. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa variabel pertama yaitu modal kerja (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 2,243 dengan signifikansi 0,04<0,05. Hal ini menerangkan adanya pengaruh secara positif signifikan terhadap profitabilitas (Y).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas diterima. Variabel kedua yaitu likuiditas (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 852 dengan signifikansi 0,554>0,05. Hal ini menerangkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y). Sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan
hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas diterima. Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara serentak variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen secara baik atau untuk menguji apakah model yang digunakan telah fix atau tidak (Ghozali, 2011). Hasil uji f disajikan pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression .055 4 .014 4.558 Residual .137 45 .003 Total .192 49 a. Predictors: (Constant), UKURAN, AKTIVITAS, MODAL, LIKUID b. Dependent Variable: PROFIT
Sig. .004a
Sumber :Data diolah,2014
terhadap profitabilitas ditolak. Variabel ketiga yaitu aktivitas (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 1,733 dengan signifikansi 0,000<0,05. Hal ini menerangkan bawa adanya pengaruh secara positif signifikan terhadap profitabilitas (Y). Sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa aktivitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas diterima. Variabel terakhir yakni variabel keempat yaitu ukuran perusahaan (X4) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 1,984 dengan signifikansi 0,003<0,05. Hal ini menerangkan bawa adanya pengaruh secara positif signifikan terhadap profitabilitas (Y). Sehingga
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya 0,04<0,05 maka H5 dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal kerja (X1), likuiditas (X2), aktivitas (X3) dan ukuran perusahaan (X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (Y). Uji koefisien determinan (R2) bertujuan guna mengukur seberapa jauhkah kemampuan suatu model dalam menerangkan variasi yang terjadi pada variabel dependen (Ghozali, 2011). Hasil uji dari koefisien determinasi (R2) dalam penelitian disajikan pada tabel 4 berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R ,637 a
R Square ,588
Adjusted R Square ,528
a. Predictors: (Constant), UKURAN, AKTIVITAS, MODAL, LIKUID b. Dependent Variable: PROFIT Sumber : Data diolah, 2014
Std. Error of the Estimate 15,055166
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini yaitu sebesar 52%. Hasil penelitian ini artinya bahwa sebesar 52% variasi vaiabel dependen yaitu profitabilitas dipengaeruhi oleh variabel independen yaitu modal kerja, likuiditas, aktivitas, dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya 48% dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar model tersebut. Pembahasan berdasarkan perhitungan analisis dapat dinyatakan pengaruh variabel independen terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia dari tahun 20092013 adalah signifikan. PEMBAHASAN Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) yaitu modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dapat dilihat dari nilai thitung untuk variabel modal kerja (X2) adalah 2,243 > 1,721 dengan signifikansi 0,020 < 0,05. Dengan demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Pada penelitian ini perusahaan makanan dan minuman rata-rata memiliki modal kerja yang tinggi sehingga memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap profitabilitas. Riyanto (2011) menyatakan bahwa tingkat perputaran modal kerja menunjukkan efektifitas penggunaan modal kerja dalam perusahaan karena semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja semakin efektif penggunaan modal kerja. Semakin cepat modal kerja berputar maka semakin besar keuntungan yang dapat diraih suatu perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siwi (2005) yang menyatakan bahwa variabel modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia. Didukung oleh penelitian Dikti Kusmeidi Ruwindas (2012) menemukan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Perusahaan.
Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Hasil uji statistik pada tabel 1 menunjukkan hasil bahwa hipotesis kedua (H2) yaitu likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dilihat dari nilai thitung untuk variabel likuiditas (X2) adalah 0,852 < 1,721 dengan signifikansi 0,554 > 0,05. Sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak. Likuiditas yang terus mengalami kenaikan tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh laba yang lebih besar. Suatu perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan memperoleh laba perusahaan. Bukti empiris juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan current ratio rendah lebih mampu menghasilkan profitabiltas yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan dengan current ratio tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan current ratio rendah adalah perusahaan yang efisiensinya lebih baik. (Yuliati, 2013). Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliati (2013) dan Manurung (2012) yang menemukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh Aktivitas terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil pengujian statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) yaitu aktivitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dapat dilihat dari nilai thitung untuk variabel aktivitas (X3) adalah 1,733 > 1,721 dengan signifikansi 0,00 < 0,05. Maka, hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Semakin besar rasio ini maka semakin baik, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat penjualan yang menunjukkan semakin tinggi aktivitasnya, maka akan menyebabkan peningkatan pada kemampuan memperoleh profitabilitas. Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Munawir (2007), dimana rasio aktivitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) penjualan atau kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2007) yang menemukan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode pengamatan tahun 20022005. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Kamaliah, Nasrizal Akbar, dan Lexinta Kinanti (2007) yang menyatakan bahwa rasio aktivitas, secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Hasil uji statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dapat dilihat dari nilai thitung untuk variabel ukuran perusahaan (X4) adalah 1,984 > 1,721 dengan signifikansi 0,003 < 0,05. Dengan demikian, hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima. Semakin maksimal aktiva perusahaan maka laba yang akan didapat menjadi maksimal pula, karena aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total asset perusahaan. Menurut Astuti dan Zuhrotun 2007 dalam Basir (2003), perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Hasil studi ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Merti Sri Devi (2005) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Kimia dan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2011. Didukung oleh penelitian yang dilakukan Alfa Dera Sumantri (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA (Return On Asset) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010. Pengaruh Modal kerja, Likuiditas, Aktivitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Berdasarkan dari hasil penelitian dapat dilihat nilai uji statistik nilai Fhitung adalah sebesar 4,558 > nilai Ftabel adalah sebesar 2,58 dengan tingkat signifikansi 0,004 lebih kecil 0,05 maka H5 dapat diterima. Ini berarti variabel modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliati (2013) bahwa secara simultan modal kerja dan likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh handayani (2007) dan Kamaliah, Nasrizal Akbar, dan Lexinta Kinanti (2007) menemukan bahwa aktivitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Devi (2005) dan Sumantri (2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian datas maka dapat ditarik lima kesimpulan, yakni (1) Modal kerja (net working capital to total asset) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan bahwa semakin cepat modal kerja berputar maka semakin besar keuntungan yang dapat diraih untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. (2) Likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan bahwa CR tinggi belum tentu dapat meningkatkan laba perusahaan. Aktiva lancar yang tersedia terlalu tinggi yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) digunakan untuk melunasi kewajiban keuangan yang akan jatuh tempo, sehingga ada aktiva produktif yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas. (3) Aktivitas (total assets turnover) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan semakin besar rasio ini maka semakin baik, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat penjualan yang menunjukkan semakin tinggi aktivitasnya, maka akan menyebabkan peningkatan pada kemampuan memperoleh profitabilitas. (4) Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan bahwa Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar probabilitas untuk melakukan peningkatan laba. Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total asset perusahaan, karena perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. (5) Variabel modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Saran Adapun saran yang ingin diberikan sebagai berikut: (1) Para investor dan calon investor yang ingin berinvestasi di perusahaan makan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaiknya memperhatikan variabel modal kerja, aktivitas dan ukuran perusahaan yang mempengaruhi profitabilitas secara signifikan. (2) Penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak dan rentang waktu yang lebih lama agar hasil pengujian lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta. Bhartos.
Basir. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta : Bumi Aksara
Devi.
2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Kimia & Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011”. Jurnal. Uniersitas Maritim Raja. Tanjung Pinang.
Haymans Manurung, Adler.“Teori Keuangan Perusahaan” ,Edisi Pertama, Jakarta: Penerbit PT. Adler Manurung Press, 2012. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gujarati, D. 2012. Ekonometrika Dasar, alih bahasa : Sumarno Zain. Jakarta : Erlangga Handayani. 2007. Pengaruh rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverege terhadap profitabilitas pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEJ (periode pengamatan tahun 2002-2005) (Studi di Bursa Efek Jakarta), Tahun XVIX, No.1, Januari-Juli 2008. Hal, 55-67. Kamaliah, Nasrizal Akbar, dan Lexinta Kinanti. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Leverage Keuangan, Ukuran, dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Wholesale And Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol. 17, No. 3 (2007). Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat, cetakan keempatbelas. Yogyakarta: Liberty Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Penerbit BPFE
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
________. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat, cetakan kesebelas. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada Ruwindas. 2012. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada CV Dandy Handycraft Tasikmalaya. Skripsi Akuntansi S1. Universitas Diponegoro. Yogyakarta. S.Munawir. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Sartono,
Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPEF YOGYAKARTA.
Siwi, 2005.” Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Likuiditas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Go Public di BEJ”, Skripsi Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan Sujianto. 2001. Dasar-dasar management Keuangan. Yogyakarta: BPFE Sumantri, Alfa Dera. 2012. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 20062010”. Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung. Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Van Horne, James, C, and john M. Wachowiez, Jr 1997. PrinsipPrinsip Manajemen Keuangan, Buku satu, Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Heru Sutujo, Jakarta, Selemba Empat.
Wasis.
1997. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Alumni. Bandung.
Yuliati,
Ni Wayan. 2013. Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Hotel dan Restoran di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.