e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014)
ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) (STUDI KASUS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA SEKECAMATAN BULELENG YANG SUDAH TERDAFTAR DI LPLPDK DI BULELENG PERIODE 2010-2013) 1
Ni Luh Suarmi,1Anantawikrama Tungga Atmaja, 2Gede Adi Yuniarta. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti secara empiris mengenai analisis pengaru tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas (Studi Empiris pada Lembaga Perkreditan Desa sekecamatan Buleleng yang suda terdaftar di LPLPDK di Buleleng periode 2010-203). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh LPD yang terdaftar di LPLPDK di Buleleng. Jumlah LPD yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 16 LPD selama 4 tahun pengamatan. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari LPLPDK di Buleleng. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji asumsi klasik. Berdasarkan uji asumsi klasik, hasil penelitian ini, menunjukan bahwa (1) adanya pengaruh positif dan signifikan teradap tingkat suku bunga kredit dengan profitabilitas, (2) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit dengan profitabilitas, (3) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit dengan profitabilitas. Kata Kunci: Tingkat Suku Bunga Kredit, Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit dan Profitabilitas Abstract The study aimed at finding out the empirical evidence about the analysis of the effect of lending rate and the levelof growth of total lending customers on the profitability of rural lending agency (a case study on the Rural Lending Agency around Buleleng district listed on the LPLPDK Buleleng during the period of 2010-2013). The population of the study consisted of all the Rural Lending Agencies listed on the LPLPDK in Buleleng. The total number of sample in this study was about 16 different Rural Lending Agencies during four years observation. Based on the purposive sampling, the total number of sample was about 64 annual financial report obtained from LPLPDK in Buleleng. The hypothesis testing was made by using classical assumption test. The results of the study indicated that (1) there was a positive significant effect of the lending rate on the profitability, (2) there was a positive and significant effect of the growth of total lending customers on the profitability, (3) there was a positive and
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) significant effect of the lending rate and the growth of total lending customers on the profitability. Keywords: lending rate, the growth of total lending customers and profitabiliy
PENDAHULUAN Keadaan perekonomian saat ini di Indonesia mengalami gangguan dan penurunan sebagai akibat adanya krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan yang sampai saat ini belum dapat diatasi. Kemajuan ekonomi selalu merupakan prioritas yang harus dikejar oleh suatu negara. Untuk itu diperlukan adanya suatu peran lembaga keuangan yang dapat menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat. Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menyediakan dana (modal) dan menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya. Sebuah Lembaga Keuangan yang berada ditingkat desa yang dimiliki oleh desa adat yaitu lembaga yang disebut Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang bertujuan untuk membantu masyarakat desa dalam memupuk modal, untuk dikembangkan guna meningkatkan usaha ekonomi masyarakat desa. LPD di pandang perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik karena LPD dapat menunjang perekonomian masyarakat desa yang berdampak pada meningkatnya perekonomian indonesia secara menyeluruh. Perhatian terhadap LPD tidak lepas dari kemampuannya didalam memperoleh laba. Peranan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dalam menyalurkan kredit yang menjangkau seluruh lapisan masyrakat diharapkan dapat memberikan tingkat suku bunga kredit yang tidak terlalu tinggi sebab tingkat suku bunga yang tinggi akan menghilangkan minat masyarakat untuk meminjam dana pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) tersebut. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1995), tingkat bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang. Tingkat bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu. Masyarakat harus membayar peluang untuk meminjam uang. Biaya untuk meminjam uang, diukur dalam rupiah per
tahun untuk setiap rupiah yang dipinjam adalah tingkat bunga. Perubahan suku bunga merupakan perubahan dalam permintaan uang (kredit). Dalam mengatasi tantangan yang semakin ketat di kalangan lembaga keuangan mikro, maka LPD harus meningkatkan daya saing LPD harus memberikan tingkat suku bunga menarik bagi nasabah. Tingkat suku bunga kredit merupakan balas jasa atau imbalan yang diperoleh atas dana yang dipinjamkanya (Kasmir, 2013: 276). Melalui tingkat suku bunga kredit yang optimal, LPD diharapkan dapat lebih meningkatkan keuntungan demi peningkatan usahanya. Dilihat dari sisi yang berbeda tingginya suku bunga kredit dapat mengurangi minat nasabah untuk meminjam. Kenaikan suku bunga mengakibatkan penurunan permintaan agregat/ pengeluaran investasi. Fluktuasi suku bunga kredit juga akan mempengaruhi permintaan akan kredit tersebut. Misalkan dengan tingginya tingkat suku bunga kredit, hal ini akan sangat meresahkan para pengusaha, yang dengan demikian akan dapat mengurangi permintaan kredit para pengusaha kepada pihak perbankan karena dana yang ditawarkan sangat mahal. Nasabah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya profitabilitas yang diperoleh oleh suatu lembaga keuangan. Nasabah adalah sumber pendapatan bank, dimana keuntungan utama bank dari transaksi yang dilakukan nasabahnya (Kasmir, 2005:208). Semakin banyak nasabah yang percaya terhadap suatu lembaga keuangan, maka kesempatan lembaga keuangan tersebut untuk memperoleh profitabilitas semakin tinggi. Nasabah LPD terdiri dari nasabah tabungan, deposito dan kredit. Nasabah kredit merupakan slah satu bagian dari sumber pendapat LPD. Keuntungan tersebut diperoleh dari bunga pinjaman yang diberikan kepada nasabah kredit. Perubahan jumlah nasabah kredit akan berpengaruh pada laba dari LPD yang juga
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) akan mempengaruhi tingkat profitabilitas LPD tersebut. Profitabilitas merupakankemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Profitabilitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank dapat bersumber dari berbagai kinerja profitabilitas yang ditunjukkan beberapa indikator (Nasser & Aryati, 2000). Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir,2010). Rasio ini juga menunjukan efektivitas manajemen suatu perusahaan. Jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rasio Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total yang dimilikinya. Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh I Wayan Joni Arta dan I Ketut Wijaya Kesuma (2013) memberikan hasil bahwa secara parsial tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M. Asri Dwija Putri (2013) memberikan hasil bahwa secara parsial tingkat pertumbuhan nasabah kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Suteja Putra dan I Gde Ary Wijaya (2013) memberikan hasil yang berbeda. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan Ni Luh Oka Wahyuni dan I Wayan Putra (2012) memberikan hasil bahwa jumlah nasabah tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Kadek Sutika dan I Ketut Sujana (2013) pertumbuhan jumlah nasabah dan Profitabilitas memberikn hasil bahwa tingkat pertumbuhan jumlah nasabah tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan
Wayan Adi Bayu Prawira dan I Gede Suparta wisadha (2012) memberikan hasil bahwa tingkat pertumbuhan kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan menurut Supriyanti (2008) Tingkat suku bunga BI berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 2010-2013? Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan nasabah kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa di sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 20102013. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya dari tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit bagi LPD – LPD yang ada di sekecamatan buleleng yang nantinya dapat meningkatkan profitabilitas LPD sekecamatan Buleleng. METODE Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa sekecamatan Buleleng yang sudah terdaftar di LPLPD Kabupaten Buleleng pada tahun 20102013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif kausal yaitu penelitian yang bersifat dapat dihitung jumlahnya dengan metode statistik.Variabel-variabel penelitian ini adalah Tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit sebagai variabel independen (bebas) dan profitabilitas sebagai variabel dependen (terikat). Rancangan penelitian ini diawali dengan pemilihan lokasi, pelaksanaan observasi awal terhadap data-data yang akan penulis teliti, memutuskan masalah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) untuk dibahas dalam penelitian ini, data terkumpul akan dianalisis dengan teknik analisis linier berganda. Setelah memperoleh hasil peneliti berupaya untuk membahas hasil analisis tersebut dan kemudian dapat menarik suatu kesimpulan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil wilayah pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di kecamatan Buleleng. Alasan dipilihnya LPD kecmatan Buleleng ini karena peran LPD di kecamatan Buleleng sangat penting sebab banyak jumlah LPD dan jumlah penduduk di kecamatan Buleleng dibandingkan dengan kecamatan lain di daerah kabupaten Buleleng sehingga LPD di kecamatan Buleleng sangat bagus untuk dijadikan obyek penelitian terkait dengan judul penelitian analisis pengaruh tingkat suku bunga kredit dan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas LPD kecamatan Buleleng. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh LPD yang ada di kecamatan Buleleng. Metode pengambilan sampel Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Menurut Nanang Martono (2011: 79) Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Subyek penelitian ini adalah seluruh LPD di kecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPD Kabupaten Buleleng, sedangkan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit, pertumbuhan jumlah nasabah kredit, dan profitabilitas. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut ( Nanang Martono, 2011:20). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data dokumentasi yang berupa laporan keuangan tahunan LPD sekecamatan Buleleng periode 2010-2013. Sementara data sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperoleh dari gambaran umum dan laporan keuangan tahunan LPD
sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 2010-2013. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan karena dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan LPD sekecamatan Buleleng Periode 20102013. Data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui tingkat suku bunga kredit, jumlah nasabah dan profitabilitas pertumbuhan LPD sekecamatan Buleleng periode 2010-2013. Metode analisis data yang digunakan adalah Pengujian asumsi klasik merupakan Syarat penggunaan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Asumsi klasik harus dipenuhi agar diperoleh hasil yang repensentatif atau model analisis yang tidak bias atau efisien. Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menentukan alat statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik yang dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu : Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena uji-t dan uji-F mengangsumsikan bahwa nilai residual memiliki distribusi normal. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi anatara kesalahan periode t dengan kesalahan periode t-1. Uji multikolineritas berguna untuk melihat apakah antar variabel bebas mengandung korelasi atau tidak. Uji asumsi regresi berganda heteroskedastisita bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varian dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lainya. Perhitungan statistik penelitian ini menggunakan SPSS (Statistic Program for Social Science) versi 17.0 for Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian uji statistik diskriptif dimana memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. dengan menggunakan bantuan program spss 17.0 menunjukan bahwa menunjukan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) variabel tingkat suku bunga kredit memiliki sampel (N) sebanyak 64 dengan nilai minimum sebesar 0.02 dengan nilai maksimum sebesar 0.03. Kondisi tersebut menunjukan bahwa tingkat suku bunga kredit selama periode 2010-2013 memiliki tingkat suku bunga kredit yang berbeda. Sedangkan nilai rata-rata tingkat suku bunga kredit sebesar 0.0250 dengan standar deviasi sebesar 0.00504 dimana standar deviasinya lebih kecil dari nilai rataratanya. Hal ini menunjukan fluktuasi tingkat suku bunga kredit yang terjadi mengalami penurunan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng yang menjadi sampel. Tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit memiliki sampel (N) sebanyak 64 dengan nilai minimum sebesar 0.01 dengan nilai maksimum 0.83. Kondisi tersebut bahwa tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit pertahunnya mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena masingmasing LPD memiliki jumlah nasabah kredit yang berbeda dalam pertahunya. Nilai ratarata tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit sebesar 0.2902 dengan standar deviasi sebesar 0.19221 dimana standar deviasinya lebih kecil dari nilai rata-ratanya hal ini menunjukan bahwa fluktuasi tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit pertahunnya cukup kecil pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng. Profitabilitas memiliki sampel (N) sebanyak 64 dengan nilai minimum sebesar 0.01 dengan nilai maksimum 0.13, kondisi tersebut menunjukan bahwa LPD dalam memperoleh profitabilitas diukur dari total aset yang dimiliki cukup stabil. Hal tersebut terlihat dari nilai profitabilitas yang terjadi pada LPD tidak ada yang menunjukan nilai negatif. Sedangkan nilai rata-rata profitabilitas sebesar 0.0433 dengan standar deviasi sebesar 0.02000 dimana standar deviasinya lebih kecil dari nilai ratarata, hal ini menunjunjukan bahwa tingkat fluktuasi profitabilitas yang terjadi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sekecamatan Buleleng yang sudah terdaftar di LPLPDK Buleleng yang menjadi sampel kecil.
Selanjutnya dilakukan anlisis uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang pertama yaitu uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena uji-t dan uji-F mengangsumsikan bahwa nilai residual memiliki distribusi normal. Penggunaan model regresi untuk prediksi akan menghasilkan kesalahan (disebut residu), yakni selisih anatara data aktual dengan data hasil peramalan. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik dan dengan melihat Normal P-Plot of Regression Standardized Residual pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Grafik Normal P-Plot Dari grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi anatara kesalahan periode t dengan kesalahan periode t-1. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi, digunakan metode Durbin Watson (Dw Test). Adapun pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Witson ini yaitu jika nilai dU s.d 4-dU atau nilai dU dan 4-dU maka tidak terdapat Autokorelasi positif maupun negatif. Multikolinearitas adalah terjadinya korelasi yang sempurna maupun tidak sempurna tetapi relati sangat tinggi pada variabel bebas yang ada pada penelitian ini.Ada atau tidaknya multikolinearitas antara variabel bebas dengan melihat nilai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Variance Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian menunjukan tidak ada gejala multikolinearitas bila masing-masing VIF variabel bebas lebih kecil dari 10 dan nilai toleransi lebih besar 0.10. Hasil nilai Tolerance dari masingmasing variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Berdasarkan asil uji multikolinearitas menunjukan variabel tingkat suku bunga kredit memiliki nilai VIF 2.366 dan nilai Tolerance 0.423. Variabel tingkat pertumbuhan nasabah kredit memiliki nilai VIF 2.366 dan nilai Tolerance 0.423. Dari hasi nilai Tolerance dari masing-masing variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal tersebut menunjukan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari gejala Multikolinieritas sehingga dapat disimpulkan model regresi dapat digunakan dalam penelitian. Uji asumsi regresi berganda heteroskedastisita bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varian dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lainya. Deteksi adanya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya polat tertentu pada scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur maka telah terjadi heteroskedasitisitas. Dan jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitisitas.
Gambar 2. Grafik Scaterplots Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta baik diatas maupun bawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi heteroskedastiditas. Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana dalam analisis regresi tersebut akan menguji tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Sekecamatan Buleleng Periode 2010-2013. Pengelolahaan data ini menggunakan bantuan program komputer SPSS Statistic Program for Social Science) versi 17.00 for Windows berdasarkan data-data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan Lembaga Perkreditan Desa sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 2010-2013.
Tabel 1. Hasil Uji Anlisis Regresi Linear Berganda
Model 1
(Constant) TSBK TPJNK a. Dependent Variable: ROA Sumber : Data yang diolah, 2014
Unstandardized Coefficients B Std. Error .028 .001 .026 .004 .071 .003
Pada tabel diatas dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom unstandardized Coefficients Beta,
Standardized Coefficients Beta .356 1.201
T 28.785 6.360 21.472
Sig. .000 .000 .000
maka dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y= 0,028 + 0,026X1 + 0,071X2 + e
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Konstanta sebesar 0.028 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel perubahan tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit, maka tingkat perubahan profitabilitas (ROA) sebesar 0.028. Nilai koefesien regresi tingkat suku bunga kredit (X1) sebesar 0.026 mengandung pengertian bahwa jika tingkat suku bunga kredit (X1) meningkat sebesar 1% pada saat variabel lain tidak mengalami perubahaan maka akan meningkatkan profitabilitas (Y) sebesar sebesar 2,6 %. Sedangkan nilai koefesien regresi tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit (X2) sebesar 0,071 mengandung pengertian setiap terjadi perubahaan peningkatan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit sebesar 1% maka akan menyebabkan perubahan profitabilitas sebesar 7,1 % pada saat perusahaan lain tidak mengalami perubahan. Hasil pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atu tidaknya pengaruh tingkat suku bunga kredit (X1) dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit (X2) terhadap profitabilitas (Y) dengan menggunakan uji signifikan parameter individu ( uji statistik t) dan uji signifikan simultan (uji statistic F). Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa Pyx1 0.631 yang menunjukan adanya hubungan parsial yaitu sebesar 63,1% dari tingkat suku bunga kredit terhadap profitabilitas. Besar sumbangan pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap profitabilitas atau P2yx1 sebesar 0.398 atau 39,8%. Untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel tingkat suku bunga kredit terhadap profitabilitas dilakukan dengan menggunakan uji ttest atau uji t. Kesimpulan hipotesis dari tabel 4.6 diperoleh nilai p-value variabel tingkat suku bunga kredit terhadap profitabilitas sebesar 0.000 < α = 0.05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 20102013. Dari hasil perhitungan pada tabel 1 dapat diketahui bahwa Pyx2 0.940 yang menunjukan adanya hubungan parsial sebesar 94,0% dari tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas. Besar pengaruh atau P2yx2 tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas sebesar 0.884 atau 88,4%. Untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas dilakukan dengan menggunakan uji ttest atau uji t. Kesimpulan hipotesis kedua dari dari tabel 1 diperoleh nilai p-value variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit sebesar 0.000 < α = 0.05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di sekecamatan Buleleng yang sudah terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 20102013. Uji hipotesis secara serentak atau simultan (Uji F). Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah sebuah variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat ( Suliyanto, 2005:30). Uji F digunakan untuk menguji hipotesis pertama bahwa variabel bebas yang terdiri dari tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat profitabilitas anatara variabel bebas dalam hal ini tingkat suku bunga kredit (X1) dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit (X2) terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Sekecamatan Buleleng yang sudah terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 2010-2013. Hasil uji F dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut ini:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Tabel 2. Hasil Uji F Model Sum of Squares 1 Regression .024 Residual .002 Total .026 Sumber: Data yg diolah, 2014
Df 2 61 63
Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh tingkat suku bunga kredit (X1) dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit (X2) terhadap profitabilitas (Y), maka perlu dilakukan pengujian F test atau uji F. Hasil kesimpulan hipotesis keempat tersebut pada tabel 4.8 dapat dilihat nilai p-value dari tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas sebesar 0.000 < α = 0.05, yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Sekecamatan
Mean Square .012 .000
F Sig. 347.702 .000a
Buleleng yang sudah terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 2010-2013. Analisis Koefesien Determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai persentase kontribusi nilai variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefesien R2 dalam analisis regresi dapat digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang diperoleh. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan alat analisis komputer SPSS 17.0 for windows, maka di dapat nilai koefesien determinasi dapat dilihat tabel 3. Perhitungan koefesien determinasi dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 3. Perhitungan Koefisien Determinasi
Model 1
R R Square a .938 .880
Adjusted R Square .876
Std. Error of the Estimate .00714
Sumber : Data yang diolah, 2014 Nilai koefesien determinasi sebesar 0.880 hal ini berarti 88% perubahan profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dipengaruhi oleh tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit sedangkan sisanya sebesar 12% lainya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Faktor – faktor lain yang mungkin berpengaruh pada profitabilitas pada LPD sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng periode 2010-2013 yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Rasio Biaya Operasional (BOPO).
PEMBAHASAN Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng Periode 2010-2013 Hasil hipotesis ke-1 yang menyatakan bahwa secara parsial variabel tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Hal ini ditunjukan dengan signifikan nilai profitabilitas (p-value) sebesar 0, 000 dimana angka tersebut dibawahn level signifikan yang digunakan yaitu < 5 % (0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Joni dan I Ketut Wijaya Kesuma (2013) yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Nilai positif pada koefisien regresi menunjukan bahwa tingkat suku bunga kredit memiliki searah terhadap profitabilitas dimana peningkatan tingkat suku bunga kredit akan mengakibatkan peningkatan profitabilitas. Tingkat suku bunga kredit yang tinggi akan mempengaruhi kinerja LPD dari sisi profitabilitas. Dilihat dari sisi yang berbeda tingginya suku bunga kredit dapat mengurangi minat nasabah untuk meminjam. Menurunya jumlah nasabah kredit akan mengakibatkan dana yang disalurkan akan rendah dan dapat menurunkan pendapatan LPD. Teori menurut Bastian dan Suhardjono (2006 : 294) menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan bagi bank dan dari pendapatan tersebut dapat menutupi biaya dan kewajiban biaya atas dana yng diperoleh dari penabung. Peningkatan suku bunga kredit menandakan bahwa pendapatan bunga dari penyaluran kredit juga meningkat, dengan meningkatnya pendapatan bunga maka profitabilitas juga mengalami peningkatan. Menurut hasil penelitian oleh Baakeel dan Alrashidi (2012) menyatakan bahwa tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada penurunan profitabilitas perusahaan kecil atau menengah. Tingkat suku bunga kredit berdampak pada keuntungan usaha kecil dan menengah yang lebih sedikit yang dikarenakan oleh semakin tingginya biaya untuk membayar bunga pinjama, dimana usaha kecil dan menengah bergantung .pada modal asing atau pinjaman modal dari lembaga keuangan atau LPD. Dalam mengatasi tantangan dan persaingan yang semakin ketat di kalangan lembaga mikro, maka LPD harus memberikan tingkat suku bunga kredit yang menarik bagi nasabah. Melalui tingkat suku bunga kredit yang optimal, LPD diharapkan dapat lebih meningkatkan keuntungan demi peningkatan usahanya.
Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit Terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng Periode 2010-2013 Hasil hipotesis ke-2 yang menyatakan bahwa secara parasial adanya pengaruh positif dan signifikan antara tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas. Hal ini berdasarkan analisis uji statistik yang dimana uji t dengan p-value variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas sebesar 0,000 < α = 0,05 (5%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M. Asri Dwija Putri (2013) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian dari Suhendra (2012) yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan jumlah nasabah kredit berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Berpengaruhnya pertumbuhan jumlah nasabah kredit pada profitabilitas perusahaan disebabkan pertumbuhan jumlah nasabah kredit setiap tahun diikuti dengan semakin tingginya bunga yang dihasilkan dari pembayaran pinjaman yang dilakukan oleh para nasabah. Nasabah adalah sumber pendapatan bank, dimana keuntungan utama bank dari transaksi yang dilakukan nasabahnya (Kasmir, 2005:208). Semakin banyak nasabah yang percaya terhadap suatu lembaga keuangan, maka kesempatan lembaga keuangan tersebut untuk memperoleh profitabilitas semakin tinggi. Nasabah LPD terdiri dari nasabah tabungan, deposito dan kredit. Nasabah kredit merupakan salah satu bagian dari sumber pendapat LPD. Secara logika dapat kita ketahui bahwa apabila dalam suatu LPD jumlah nasabahnya meningkat maka LPD tersebut akan memperoleh keuntungan yang meningkat. Keuntungan tersebut diperoleh dari bunga pinjaman yang diberikan kepada nasabah kredit. Perubahan jumlah nasabah kredit akan berpengaruh pada laba dari LPD yang juga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas LPD tersebut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit Terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng Periode 2010-2013 Hasil hipotesis ke-2 yang menyatakan bahwa secara parasial adanya pengaruh positif dan signifikan antara tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas. Hal ini berdasarkan analisis uji statistik yang dimana uji t dengan p-value variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas sebesar 0,000 < α = 0,05 (5%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M. Asri Dwija Putri (2013) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian dari Suhendra (2012) yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan jumlah nasabah kredit berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Berpengaruhnya pertumbuhan jumlah nasabah kredit pada profitabilitas perusahaan disebabkan pertumbuhan jumlah nasabah kredit setiap tahun diikuti dengan semakin tingginya bunga yang dihasilkan dari pembayaran pinjaman yang dilakukan oleh para nasabah. Nasabah adalah sumber pendapatan bank, dimana keuntungan utama bank dari transaksi yang dilakukan nasabahnya (Kasmir, 2005:208). Semakin banyak nasabah yang percaya terhadap suatu lembaga keuangan, maka kesempatan lembaga keuangan tersebut untuk memperoleh profitabilitas semakin tinggi. Nasabah LPD terdiri dari nasabah tabungan, deposito dan kredit. Nasabah kredit merupakan salah satu bagian dari sumber pendapat LPD. Dapat kita ketahui bahwa apabila dalam suatu LPD jumlah nasabahnya meningkat maka LPD tersebut akan memperoleh keuntungan yang meningkat. Keuntungan tersebut diperoleh dari bunga pinjaman yang diberikan kepada nasabah kredit. Perubahan jumlah nasabah kredit akan berpengaruh pada laba dari LPD yang juga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas LPD tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah: (1) Berdasarkan hasil uji statistik secara parsial variabel tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini ditunjukan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. (2) Berdasarkan hasil uji statistik secara parsial variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini ditunjukan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. (3) Berdasarkan uji statistic secara simultan, ada pengaruh signifikan antara variabel tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sekecamatan Buleleng yang terdaftar di LPLPDK Buleleng Periode 2010-2013 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti tingkat suku bunga kredit dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit secara bersama-sama berperan dalam meningkatkan profitabilitas. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebaiknya LPD sekecamatan Buleleng diharapkan untuk memperhatikan tingkat suku bunga kredit yang diberikan, karena kinerja lembaga keuangan LPD sangat tergantung pada tingkat suku bunga kredit. Hal tersebut disebabkan oleh semua pembiayaan dan sumber pendapatan LPD berasal dari pendapatan bunga. memperhatikan pengelolahan manajemen dan pelayanan kepada masyarakat demi tercapainya tingkat profitabilitas yang lebih tinggi bagi LPD dan meningkatkan pertumbuhan jumlah nasabah kredit yang ada sedemikian rupa dalam artian pengelolahan jumlah nasabah kredit yang sehat dan efektif dan dengan menjaga dan meningkatkan pertumbuhan jumlah nasabah kredit sebagai sumber pendapatan bunga yang baik maka profitabilitas LPD akan dapat ditingkatkan dengan pencapaian laba yang tinggi. (2) Bagi Nasabah pada intinya nasabah harus bisa meningkatkan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) kesadaranya untuk memanfaatkan jasa dan produk yang dimiliki oleh LPD yang dari desanya dengan banyaknya nasabah yang menggunakan jasa dari masing-masing LPD sekecamatan Buleleng, maka LPD tersebut bisa meningkatkan pendapatannya yang juga dapat meningkatkan profitabilitas LPD sekecamatan Buleleng. (3) Bagi Para Akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi untuk penelitian selanjutnya, terutama yang terkait dengan tingkat suku bunga kredit, tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit dan profitabilitas. DAFTAR PUSTAKA Adibawa Manuaba, I.B Dwi Praditya.2009. Pengaruh Tingkat Perputaran kredit, Komposisi Pendanaan, dan Tingkat Suku Bunga pada Profitabilitas LPD di Kecamatan Mengwi.Skripsi. Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Kasmir.2012. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Maha Trisna Yunita, Luh Ketut. 2011. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Tingkat Kecukupan Modal, Loan to Deposit Ratio, dan Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah pada Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Buleleng periode 2008 – 2010. Skripsi. Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Martono, nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Oka Wahyuni, Ni Luh, dan I Wayan Putra. 2012. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Komposisi Pendanaan, Umur Operasional, Dan Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah Pada Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Badung. Jurnal Akuntansi dan
Bisnis. Sarjana Akuntansi Fakultas ekonomi Universitas Udayana. Peraturan Daerah Provinsi Tingkat I Bali Nomor 8 Tahun 2002. Peraturan Daerah Provinsi Tingkat I Bali Nomor 3 Tahun 2007. Septian Aditya Pratama, I Wayan dan I G.A.M. Asri Dwija Putri. 2013. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang, dan Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit pada Profitabilitas BPR di Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana. Sutika, I Kadek dan I ketut Sujana. 2013. Analisis Faktor Kinerja yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Lembaga Perkreditan Desa. Ejurnal Akunntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Suyoto, dkk. 1999. Akuntansi Keuangan. Jilid 1. Jakarta : Titian Ilmu Bandung Syamsuddin, Lukman.2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasdalam perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Joni Arta I Wayan dan I Ketut Wijaya Kesuma.2013.Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Tingkat Suku Bunga Kredit dan Pertumbuhan Kredit Terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tegallalang, Gianyar. E-jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi.cet. Ke-6. Jakarta : Rajawali Pers.