e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL DAN KUALITAS JASA AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN DAN PERWUJUDAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) (Studi Empiris Pada Hotel di Kawasan Lovina, Kabupaten Buleleng) 1
I Kadek Indra Dwi Utama Putra , Edy Sujana, 2Nyoman Ari Surya Darmawan
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi auditor internal dan kualitas jasa audit internal terhadap efektivitas pengendalian intern dan perwujudan good corporate governance Hotel – hotel di kawasan Lovina Kabupaten Buleleng menjadi lokasi penelitian ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner. Selanjutnya untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis regresi linier berganda antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa, (1) kompetensi auditor internal mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern, (2) kualitas jasa auditor internal mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern, (3) kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern, (4) kompetensi auditor internal mempunyai pengaruh positif terhadap perwujudan good corporate governance, (5) kualitas jasa auditor internal mempunyai pengaruh positif terhadap perwujudan good corporate governance, (6) kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal secara simultan berpengaruh terhadap perwujudan good corporate governance. Kata kunci: kompetensi auditor internal, kualitas jasa audit internal, efektivitas pengendalian intern,perwujudan good corporate governance. Abstract
The study aimed to find out the effect of internal auditor competency and internal auditing service on the effectiveness of internal control and the realization of good corporate governance(GCG) The study took place at several hotels located around Lovina areas. The samples consisted of all the hotel staff in accounting section. The primary data were obtained by using questionnaires. The analysis was made in terms of validity, reliability and hypothesis testing, which then followed by analyzing based on multiple linear regressions between independent and dependent variables, both simultaneously as well as partially. The results of the study indicated that (1) the internal auditor competency had a positive effect on the effectiveness of internalof control, (2)the quality of internal
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) auditing servicehad a positive effect on the effectiveness of internalof control, (3) the internal auditor competency and the quality of internal auditing service had a positive simultaneous effect on the effectiveness of internalof control, (4) the internal auditor competency had a positive effect on therealization of good corporate governance(GCG), (5)the quality of internal auditing service had a positive effect onthe realization of good corporate governance(GCG), (6) the internal auditor competency and the quality of internal auditing service had a positive simultaneous effect on therealization of good corporate governance(GCG). Key-words: internal auditor competency, internal auditing service, the effectiveness of internal control, the realization of good corporate governance.
PENDAHULUAN Industri pariwisata merupakan rangkaian dari berbagai unit usaha yang bersama-sama menghasilkan barang dan jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dibutuhkan oleh wisatawan. Sektor pariwisata masih memegang peranan penting di Provinsi Bali, mengingat kelompok sektor jasa-jasa (tersier) memberikan kontribusi nilai tambah yang sangat dominan terhadap pembentukan PDRB Provinsi Bali. Pada tahun 2013 secara nominal sektor perdagangan, hotel, restoran (PHR) mendominasi PDRB Bali dengan nilai tambah sebesar Rp 6,91 triliun pada triwulan II-2013, posisi kedua ditempati sektor pertanian dengan nilai tambah sebesar Rp3,51 triliun dan posisi ketiga sektor jasa dengan nilai tambah Rp3,51 triliun. Dengan meningkatnya peranan sektor tersier yang didominasi oleh usaha perdagangan, hotel, dan restoran terhadap pembentukan PDRB dipandang perlu untuk menggalakkan pembangunan di bidang pariwisata. Melalui sektor pariwisata diharapkan dapat memperluas kesempatan berusaha dan memperluas lapangan kerja yang tersedia. Sektor pariwisata ini dapat menekan atau memperkecil tingkat pengangguran sebagai akibat bertambahnya tenaga kerja yang tersedia. Bali seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia yang dikelilingi laut dan mempunyai banyak objek wisata memerlukan sarana dan prasarana khusus hotel bintang empat dan lima yang memadai untuk wisatawan. Dengan adanya persiapan sarana dan prasarana serta sektor penunjang pariwisata lainnya yang memadai, diharapkan dapat lebih
meningkatkan penerimaan devisa negara dari sektor pariwisata. Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks tersebut. Keadaan ini menuntut para pimpinan atau manajemen perusahaan untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini membuat pimpinan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan sehingga harus mendelegasikan sebagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dipikulnya kepada pihak lain, yaitu auditor internal. Lebih lanjut pimpinan/manajemen dituntut untuk menerapkan pengendalian intern yang tentunya akan sangat berguna untuk mengamankan aset perusahaan serta mewujudkan suatu perusahaan yang Good Corporate Governance (GCG). Variabel yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern adalah kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Mulyadi (1992) bahwa tugas seorang auditor internal adalah “menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi”. Dalam proses pelaksanaan pemeriksaan intern, staf auditor internal memerlukan norma pemeriksaan intern sebagai pedoman yang digunakan dalam menjalankan tugasnya. IIA dalam Boynton and Kell (1996) telah menetapkan standarstandar praktik pemeriksaan yang mengikat anggota-anggotanya. Terdapat lima standar umum praktik pemeriksaan yang meliputi masalah-masalah independensi, keahlian
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) profesional, lingkup kerja pemeriksaan, pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan, dan pengelolaan bagian pemeriksaan intern. Norma pemeriksaan intern tersebut merupakan indikator yang menentukan kualitas jasa auditor internal dalam melaksanakan praktik pemeriksaan. Semakin lengkap indikator tersebut dipatuhi oleh auditor internal, maka semakin bermutu pula praktik pemeriksaan yang dilakukan. Kusharyanti (2003) mengatakan bahwa untuk melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industry klien. Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit (SPAP, 2001). Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Audit internal merupakan fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memberikan jasajasanya. Lingkup pekerjaan auditor internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivan pengendalian intern yang dimiliki perusahaan. Terdapat lima komponen struktur pengendalian intern menurut Arrens Elder dan Beasley (2003:274), yaitu:(a) Control environment; (b) Risk assessment; (c) Control activities; (d) Information and communication dan (e) Monitoring. Kelima komponen yang saling berkaitan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut ; 1) Lingkungan Pengendalian. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orangorang yang ada di dalam organisasi tersebut. Lingkungan pengendalian menjadi dasar bagi komponen yang lain dan menyediakan disiplin serta struktur. Inti dari struktur pengendalian intern yang efektif adalah bagaimana manajemen memandang pengendalian tersebut. Lingkungan pengendalian terdiri dari integritas dan nilai
etika, komitmen terhadap kompetensi, serta pemberian wewenang dan tanggung jawab, 2) Penentuan Risiko audit. Setiap organisasi memiliki tingkat risiko audit yang berlainan, dimana untuk dapat mencapai tujuan perusahaan maka risiko audit-risiko audit itu harus bisa dikendalikan. Pihak manajemen harus mengidentifikasikan berbagai risiko audit agar mencapai tingkat risiko audit yang minimal, 3) Aktivitas Pengendalian. Untuk mengendalikan risiko audit dan mencapai tujuan organisasi maka manajemen harus menerapkan kegiatan pengendalian yang diantaranya sebagai berikut: review terhadap kinerja, adanya pengendalian fisik dan non fisik, serta adanya pemisahan tugas, 4) Informasi dan Komunikasi. Arus komunikasi yang ada di dalam perusahaan merupakan hal yang sangat penting di dalam mengendalikan risiko audit, khususnya arus informasi yang berjalan ke seluruh arah dan tidak searah dari atas kebawah, dan 5) Pemantauan/Monitoring. Pemantauan adalah suatu proses yang menaksir kualitas kinerja struktur pengendalian intern, meliputi desain, apakah operasi sesuai dengan yang dimaksud dan apakah modifikasi sesuai dengan kondisi yang berubah. Pemantauan dapat dilakukan dengan kegiatan yang terus menerus (on going activities) dan evaluasi periodik terpisah (separate periodic evaluations). Good Corporate Governance yang merupakan salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar yang berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif, oleh karena itu pentingnya penerapan GCG di Indonesia untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan (KNKG, 2006), termasuk juga penerapan GCG pada hotelhotel yang ada di Provinsi Bali. Pentingnya penerapan GCG menuntut pemerintah Indonesia semakin memperhatikan tata kelola perusahaan dengan sebaik mungkin sehingga dapat meningkatkan kinerja. Indonesia menerapkan 5 (lima) prinsip utama Good Corporate Governance yang biasa dikenal dengan sebutan TARIF
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) (Daniri, 2006) yaitu: keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Tujuan corporate governance untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Hotel-hotel yang akan dipakai sebagai lokasi penelitian adalah hotel-hotel yang terletak di kawasan lovina, kabupaten Buleleng. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) Untuk mengetahui kompetensi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern, (2) Untuk mengetahui kualitas jasa auditor internal berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern (3) Untuk mengetahui kompetensi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap perwujudan Good Corporate Governance (GCG), (4) Untuk mengetahui kualitas jasa auditor internal berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG), (5) Untuk kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal berpengaruh simultan terhadap efektivitas pengendalian intern, (6) Untuk mengetahui kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal berpengaruh simultan terhadap perwujudan Good Corporate Governance (GCG).
METODE Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu kompetensi auditor internal dan kualitas jasa audit internal yang merupakan variabel bebas. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu efektivitas pengendalian intern dan perwujudan good corporate governance. Penelitian ini dilakukan pada hotelhotel dikawasan lovina kabupaten buleleng. Populasi dalam penelitian ini adalah hotel-
hotel dikawasan lovina kabupaten buleleng. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling adalah yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 51 orang pegawai. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian sebelumnya yaitu untuk kuesioner kompetensi auditor internal diadopsi dari Nugraha (2012), kualitas jasa audit diadopsi dari penelitian Soraya Dewi (2012), kuesioner efektivitas pengendalian internal diadopsi dari penelitian Netty (2013), sedangkan untuk kuesioner variabel perwujudan Good Corporate Corporate (GCG) diadopsi dari penelitian Dimas (2013). Kuesioner terdiri dari 5 bagian, bagian pertama merupakan pertanyaan mengenai data diri responden, bagian kedua berisi peryataan-pernyataan tentang variabel kompetensi auditor internal terdiri dari 12 item pernyataan, bagian ketiga tentang variabel kualitas jasa audit yang terdiri dari 7 item pernyataan, bagian keempat tentang variabel efektivitas pengendalian internal terdiri dari 23 item pernyataan dan yang kelima tentang variabel perwujudan Good Corporate Governance (GCG) yang terdiri 15 item pernyataan. Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Setiap pernyataan disediakan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu (R), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji regresi regresi linier berganda, uji parsial (uji t), uji koefesien determinasi (R2), dan uji simultan (uji F)
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) HASIL DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah karyawan hotel. Karyawan yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bertugas sebagai auditor internal. Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 1 minggu, dimulai dari tanggal 18 maret 2014 sampai dengan 25 maret 2014. Dari hasil uji validitas untuk masingmasing item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Semua item pertanyaan dalam kuesioner memiliki rhitung pada level 0,00-0,008 atau dibawah 0,05 Dari hasil uji reliabilitas penelitian ini dinyatakan reliable karena didapatkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70, yaitu kompetensi auditor internal sebesar 0,760, kualitas jasa auditor internal sebesar 0,707, efektivitas pengendalian intern sebesar 0,799, serta perwujudan good corporate governance sebesar 0,754, sehingga semua variabel penelitian ini dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dari semua variable dalam penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi karena uji normalitas diperoleh dengan metode Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari hasil pengujian normalitas regresi model 1 diperoleh nilai sig. sebesar 0,542, dan pada regresi model 2 diperoleh nilai sig. sebesar 0,636. Hal ini berarti semua data dinyatakan normal. Berdasarkan hasil pengujian multikolineritas menunjukkan bahwa masing-masing model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk model regresi pertama dan model regresi kedua, yakni nilai VIF sebesar 1,172 dan nilai tolerance sebesar 0,853. Dari hasil uji Heteroskedastisitas tidak ditemukan pola tertentu dan titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi pertama dan kedua tidak mengalami heteroskedastisitas dan layak dipergunakan.
Gambar 1. Scatterplot Model 1
Gambar 2. Scatterplot Model 2 Pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan baik secara parsial melalui uji t, maupun secara simultan melaui uji F, serta koefisien determinasi. Hasil pengujian secara parsial (uji t), dan pengujian secara simultan (uji F) disajikan pada tabel 1.1 dan tabel 1.2.
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 1 Hasil Uji Regresi Berganda kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal terhadap efektivitas pengendalian intern Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 55.370 11.188 .400 .189 .280
Model 1 (Constant) Kompetensi Auditor Internal Kualitas Jasa .673 .294 .304 Auditor Internal a. Dependent Variable: Efektivitas Pengendalian Intern
t 4.949 2.112
Sig. .000 .040
2.290
.026
Collinearity Statistics Tolerance VIF .930
1.075
.930
1.075
Sumber: data diolah Tabel 2 Hasil Uji Regresi Berganda kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal terhadap perwujudan good corporate governance Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta t 36.758 8.704 4.223 .310 .147 .277 2.106
Model 1 (Constant) Kompetensi Auditor Internal Kualitas Jasa .563 .229 Auditor Internal a. Dependent Variable: Good Corporate Governance
.324 2.465
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .000 .040 .930 1.075 .017
.930 1.075
Sumber: data dioalah Dari tabel 1.1 yang disajikan dapat dilihat bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y= 55,370 + 0,400 X1+ 0,673 X2 + ε Selanjutnya dari tabel 1.2 yang disajikan dapat dilihat bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y= 36,758 + 0,310 X1+ 0,563 X2 + ε Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,183, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 18,3%. Selanjutnya dari hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,197, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 19,7%.
Pengaruh Kompetensi auditor internal terhadap Efektivitas pengendalian intern. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel kompetensi auditor internal memiliki nilai thitung sebesar 2,112 dan nilai probabilitas sebesar 0,040. Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni 2,00958 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi auditor internal berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern. Hotel sebagai suatu badan usaha yang pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba, mempertahankan kesinambungan serta mengupayakan pengembangannya, tentu harus melakukan
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) serangkaian kegiatan operasional secara efektif, efisien dan ekonomis. Hotel yang semakin besar memiliki kegiatan yang semakin kompleks sehingga tidak saja membutuhkan sumber daya manusia yang berpengalaman dan ahli tetapi juga harus memiliki suatu struktur pengawasan intern yang kuat, sehingga terhindar dari kerugian yang disebabkan adanya kebocoran dalam kegiatan operasi perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut maka keefektivan suatu pengendalian internal perlu terus diupayakan untuk ditingkatkan. Salah satu unsur yang penting adalah adanya suatu bagian dalam perusahaan yang bertugas menilai kelayakan dan keefektivan pengendalian internal yang ada. Bagian ini disebut dengan bagian audit internal. Tugas-tugas internal auditor dalam perusahaan tidaklah mudah karena bagaian ini dituntut harus mempunyai sikap dinamis, tanggap dan menguasai semua aspek kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Auditor yang memiliki kompetensi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang baik dalam menjalankan tugasnya sehingga dengan meningkatnya kompetensi yang dimiliki auditor akan meningkatkan efektivitas pengendalian internal suatu perusahaan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kompetensi auditor internal, maka semakin tinggi efektivitas pengendalian intern yang dihasilkan Pengaruh Kualitas jasa audit internal terhadap Efektivitas pengendalian intern Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel kualitas jasa audit internal memiliki nilai thitung sebesar 2,290 dan nilai probabilitas sebesar 0,026. Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni 2,00958 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas jasa auditor internal berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern. Kinerja dan kerja audit berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern hotel, hal ini menunjukkan bahwa seorang internal auditor harus memiliki kerja dan kerja audit yang baik dalam melaksanakan tugas auditnya. Internal auditor bertanggungjawab untuk
merencanakan dan melaksanakan tugas audit yang harus disetujui dan ditinjau oleh pengawas. Dalam hal penilaian dan evaluasi informasi, internal auditor harus mengumpulkan, menganalisis, mengintepretasi dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil pemeriksaan. Informasi tersebut harus mencukupi, kompeten, relevan dan berguna untuk membuat suatu dasar yang logis bagi temuan audit dan rekomendasi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas jasa auditor internal, maka semakin tinggi efektivitas pengendalian intern yang dihasilkan. Pengaruh kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal terhadap efektivitas pengendalian intern Berdasarkan hasil uji F pada tabel 1.1, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal terhadap efektivitas pengendalian intern. Berdasarkan pengujian hipotesis H3 melalui Ftest terlihat bahwa Fhitung sebesar 6,590 dan nilai probabilitas 0,003. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern. Semakin berpengalaman atau berkompeten seorang internal auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompleks, termasuk dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerapan struktur pengendalian intern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Yadnyana (2010), Netty Herawati (2013), Agustina Dian Saputri (2012), dan Widya Soraya Dewi (2012). Pengaruh Kompetensi auditor internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa variabel kompetensi auditor internal memiliki nilai thitung sebesar 2,106dan nilai probabilitas sebesar 0,040. Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni 2,00958 dan nilai probabilitas
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi auditor internal berpengaruh positif terhadap Perwujudan good corporate governance. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kompetensi auditor internal, maka semakin tinggi Perwujudan Good Corporate Governance yang dihasilkan. Peran auditor internal yang independen sangat penting dalam penerapan GCG di perusahaan, dimana anggota auditor internal tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perusahaan tersebut, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan direksi, komisaris dan pemegang saham utama perusahaan tersebut, dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan tersebut (Trimanto S Wardoyo, 2010 dalam Sumadyo, 2013). Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Andriani, dkk. (2007) serta mendukung literatur-literatur yang berkaitan dengan manfaat dari suatu kompetensi auditor internal di dalam perusahaan atau hotel,karena kompetensi auditor internal yang tinggi akan menimbulkan Good Corporate Governance yang tinggi pula. Kualitas jasa audit internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa variabel kualitas jasa audit internal memiliki nilai thitung sebesar 2,465dan nilai probabilitas sebesar 0,017. Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni 2,00958 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas jasa auditor internal berpengaruh positif terhadap Perwujudan good corporate governance. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas jasa auditor internal, maka semakin tinggi Perwujudan Good Corporate Governance yang dihasilkan. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Henni Indriyani dan Muhammadinah (2009) serta literaturliteratur yang berkaitan dengan manfaat dari suatu kualitas jasa auditor internal di
dalam perusahaan atau hotel, kualitas jasa auditor internal yang tinggi akan menimbulkan Good Corporate Governance yang tinggi pula. Pengaruh Kompetensi Auditor Internal dan Kualitas Jasa Auditor Internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Berdasarkan hasil uji F pada tabel 1.2, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada Kompetensi Auditor Internal dan Kualitas Jasa Auditor Internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance. Berdasarkan pengujian hipotesis H6 melalui Ftest terlihat bahwa Fhitung sebesar 7,123 dan nilai probabilitas 0,002. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perwujudan good corporate governance. Dengan adanya auditor internal yang memiliki kompetensi dan kualitas yang baik akan berkontribusi lebih positif lagi untuk menyajikan laporan keuangan yang memenuhi syarat akuntabilitas dan integritas laporan keuangan serta memberikan pendapat yang independen, dengan demikian maka akan terwujudnya good corporate governance. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Henni Indriyani dan Muhammadinah (2009), Wiwik Andriani, dkk. (2007) serta literatur-literatur yang berkaitan dengan manfaat dari kompetensi auditor interal dan kualitas jasa auditor internal di dalam perusahaan atau hotel, kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal yang tinggi akan menimbulkan Good Corporate Governance yang tinggi pula. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal terhadap efektivitas pengendalian intern dan perwujudan good corporate governance maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Pertama, kompetensi auditor internal (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern. Kedua, kualitas jasa auditor internal (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern. Ketiga, kompetensi auditor internal (X1) dan kualitas jasa auditor internal (X2) secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern. Keempat, kompetensi auditor internal (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap perwujudan good corporate governance. Kelima, kualitas jasa auditor internal (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap perwujudan good corporate governance. Keenam, kompetensi auditor internal (X1) dan kualitas jasa auditor internal (X2) secara simultan berpengaruh terhadap perwujudan good corporate governance. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Untuk hotel-hotel di kawasan lovina sebaiknya memperhatikan kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal, karena berdasarkan penelitian kompetensi auditor internal dan kualitas jasa auditor internal berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern dan perwujudan good corporate governance, (2) Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lain yang terkait dengan efektivitas pengendalian intern dan perwujudan good corporate governance, misalnya kualitas sumber daya manusia dan sistem informasi akuntansi, (3) Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan metode survey berupa penyebaran kuesioner, tetapi juga menggunakan metode wawancara untuk memperoleh hasil yang lebih baik, serta menambah jumlah sampel dan memperluas wilayah penelitian agar hasil penelitian lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Akmal. 2005. Pemeriksaan Intern. Pertukangan Utara: Indeks Indonesia
Adrian Sutedi. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika. Alim, M. Nizarul 2007, Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Auditor dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi, Simposium Nasional Akuntansi X. Alvin A. Arens, Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley (2008), Jasa Audit dan Assurance : Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), Pearson Education International, Salemba Empat Arens,
A.A., J.K. Loebbecke. 2000. Auditing: An Integrated Approach. Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Boynton William C. dan Walter G. Kell. 1996. Modern Auditing. Sixth Edition.Singapore: John Wiley & Sons Inc. Brown, L.D., & Caylor, M.L. (2004). “Corporate Governance and Firm Performance”, Georgia State University Working Paper. Christiawan, Y.J. (2002), Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Hasil Penelitian Empiris, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 4, No. 2, November 2002, Hal 7992. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Henni Indriyani dan Muhammadinah yang berjudul “Pengaruh Kualitas Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT Pertamina (Persero) UP III Plaju. Jurnal MBIA Volume 9 Nomor 1, April 2009. Universitas Bina Darma.
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Hery. 2010. Potret Profesi Audit Internal (Di Perusahaan Swasta & BUMN Terkemuka). Bandung: Alfabeta. Herawaty, Netty. 2013. Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional Dan Pengalaman Auditor Internal Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern (Hotel Kelas Melati Di Kota Jambi). Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 2, April 2013: 129-141. Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (studi Empiris pada Auditor KAP di Semarang). Skripsi Akuntansi, Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. _______. 2002. Keuangan. Empat.
Standar Jakarta:
Akuntansi Salemba
Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang. Akuntansi dan Manajemen (Desember). Hal.25-60 Mayangsari, S. 2003. Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit: Suatu Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 6 No. 1. Januari Messier, F.W., V.S. Glover, dan F.D. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Suatu Pendekatan Sistematis. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku 1 & 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. Edisi ke-4. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. _______. 1998. Auditing. Buku Jakarta: Salemba Empat.
Satu.
_______.2002. Auditing. Salemba Empat : Jakarta Nurhayati, Mafizatun. 2011. Modul 12 Metode Penelitian Analisis Data Analisis Regresi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta. Saifudin. 2004. ”Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Kuasieksperimen Pada Auditor Dan Mahasiswa)”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Soraya
Dewi, Widya dan Hidayatullah (2012) Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Inspektorat Utama) pada BPK RI di Jakarta. Undergraduate thesis, binus.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta. Sumadyo, Dimas. 2013. Pengaruh Independensi Auditor Internal Dan Komite Audit Terhadap Good Corporate Governance. Universitas Komputer Indonesia. Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntan (Auditing) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Wiwik, dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Indepedensi Dewan Komisaris terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 2 No. 2 Desember 2007 ISSN 1858-3687 hal 33-46.
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Yadnyana, I Ketut. 2010. Pengaruh Kualitas Jasa Auditor Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Pada Hotel Berbintang Empat Dan Lima Di Bali. Artikel Ilmiah. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.