JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
PENGARUH PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENGAJUAN PEMBIAYAAN PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RAHMAH HIJRAH AGUNG LHOKSEUMAWE MUHAMAD SUIP YUSRI HAZMI MIZAN (Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe) (Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe) (Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
ABSTRACT This study aims to determine the effect of the filing of financing income customers with the Hijrah Rahmah on BPRS Supreme Lhokseumawe, type of research is a field or fild Research, by collecting data by distributing questionnaires or questionnaires to the respondents or customers. The population in this study were all clients of PT BPRS Rahmah Hijrah Supreme Lhokseumawe are still active in the period of 2009 until March of 2013 Total study population was 940 customer with 90 samples the customer. The results of the study found that the income variable is positive and significant impact on customer decision filed financing at PT. BPRS Rahmah Supreme Lhokseumawe Hijra, the obtained t count> t table or 8.460> 1.658 proven revenue positive and significant impact on customer decision filed financing at PT. BPRS Rahmah Hijrah Supreme Lhokseumawe Keywords: income, filing Financing and BPRS PENDAHULUAN Pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat didukung oleh perkembangan lembaga-lembaga keuangan. Pembangunan keuangan diarahkan pada peningkatan kemampuan dan daya guna keseluruhan tatanan kelembagaan dan kebijakan keuangan dalam menunjang kesinambungan pembangunan. Peningkatan kemampuan keuangan yang makin handal, efisien, dan mampu memenuhi tuntutan pembangunan, penciptaan suasana yang mendorong tumbuhnya inisiatif dan kreativitas masyarakat. Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Pengalokasian pembiayaan dimaksudkan agar kekuatan untuk mengarahkan dan mengatur investasi dari lembaga-lembaga keuangan lain agar dapat sejalan dengan tujuan-tujuan Islam. Dengan kata lain, pengalokasian pembiayaan harus mempunyai kekuatan untuk memberikan arah mengenai boleh tidaknya pencairan dana, batas maksimum suatu pembiayaan, batas kemampuan membayar yang harus
dipertahankan dan rasio pemberian bantuan yang harus dicapai. Ekonomi syariah dengan tiga modelnya yang dikenal, yaitu mudharabah, murabahah dan musyarakah adalah sebuah sistem ekonomi berbasis pada kesepahaman bersama tentang apa yang diserahkan dan apa yang diperoleh oleh seorang nasabah di dalam transaksi ekonomi syariah. Di dalamnya terdapat nilai yang dijadikan sebagai pedoman bersama untuk berkembang bersama dan maju bersama. Perkembangan ini membuktikan bahwa secara konseptual, perbankan syariah sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman untuk menjadi perbankan alternatif yang sesuai dengan fitrah hidup manusia. Namun demikian kesempurnaan konsep yang berdasarkan konsep ilahiyah ini harus terus dilakukan pembenahan (peng up-date-an) agar mampu memenuhi tuntutan zaman yang terus berkembang, terutama tuntutan kehidupan bisnis nyata. Untuk itu diperlukan alternatifalternatif yang dapat menyempurnakan konsep pengembangan perbankan syariah dimasa datang. Maka, perbankan syariah akan mendapat tantangan tersendiri akan hal itu. Masyarakat yang mengambil pembiayaan di bank syariah pada umumnya
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 dan di BPRS khususnya memiliki berbagai macam alasan, disamping beranggapan transaksi pembiayaan di bank syariah lebih aman dan halal sesuai dengan prinsip syariah, dapat juga dipengaruhi oleh pelayanan yang baik, pengetahuan agama atau religi dari calon nasabah yang kuat, pola bagi hasil yang diterapkan sesuai syariat Islam yang memungkinkan nasabah dan bank berhubungan secara tenang tidak dipengaruhi dengan naik turunnya bunga kredit di pasaran atau karena calon nasabah ingin meningkatkan pendapatannya sehingga memerlukan modal tambahan dari bank. Bank sangat memerlukan nasabah, Nasabah merupakan faktor terpenting dan modal terbesar bagi bank, baik bank konvensional maupun bank syariah, termasuk dalam hal ini BPRS, karena tanpa nasabah bank akan mati. Nasabah disatu sisi sebagai pemberi modal kepada bank dengan cara menitipkan modal pada bank, sedangkan pada disisi lain adalah sebagai pekerja yang menjalankan usaha yang dibiayai oleh bank, dan bank akan mendapatkan imbal jasa atau bagi hasil dari usaha yang dijalankan oleh nasabah. Maka bank harus meningkatkan kepercayaan dari nasabah atau calon nasabah agar mereka tertarik dan berminat untuk melakukan penyimpanan dananya atau melakukan pembiayaan pada bank tersebut. Untuk meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank yang bersangkutan dapat dilakukan dengan meningkatkan pencitraan, baik melalui peningkatan pelayanan kepada pelayanan prima, melalui konsep marketing maupun dengan pengelompokan pasar atau market segmentation, karena segmentasi ini dapat berguna untuk meningkatkan laba dari sebuah perusahaan, demikian juga dengan BPRS. Faktor pendapatan juga menjadi suatu faktor yang mendorong nasabah melakukan suatu pembiayan, karena setiap nasabah melakukan pembiayaan tentu didorong oleh suatu keinginan untuk meningkatkan pendapatannya. Dengan meningkatnya modal usaha yang dimiliki akan meningkatkan volume pendapatan dari usaha yang dijalankan nasabah. TINJAUAN TEORITIS Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014 laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai income. Menurut Dyckman (2002), kata “income” diartikan sebagai penghasilan dan kata “revenue” sebagai pendapatan, penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Menurut bahasa, pendapatan berarti hasil kerja (usaha dan sebagainya). Secara istilah pendapatan mengandung banyak pengertian, diantaranya; pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi. Menurut Dyckman (2002), pendapatan adalah: Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. Pengertian pendapatan didefinisikan oleh Harahap (2002) sebagai kenaikan gross di dalam asset dan penurunan gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba. Pengertian lain dari Pendapatan adalah semua penghasilan yang diterima setiap orang dalam kegiatan ekonomi dalam satu periode tertentu. pendapatan juga diartikan dengan jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang mempengaruhi tingkat hidup seseorang. Jenis-Jenis Pendapatan Pada dasarnya ada dua jenis pendapatan yaitu:pertama Pendapatan Nasional adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun). Pendapatan nasional dapat dihitung melalui 3 pendekatan, yaitu: Pendekatan produksi dengan pendekatan ini,
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara selama satu tahun. Yang dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa, melainkan nilai tambah dari barang dan jasa. Pendekatan pendapatan pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktorfaktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara dalam satu tahun. Kemudian Pendekatan pengeluaran Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara dalam satu tahun. Kedua Pendapatan Perseorangan (personal income) dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan perseorangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a) Pendapatan asli yaitu: pendapatan yang diterima setiap orang yang langsung ikut serta dalam produksi barang. b) Pendapatan turunan yaitu: pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung ikut serta dalam produksi barang seperti dokter,ahli hukum dan pegawai negeri. Adapun yang dimaksud dengan pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diperoleh oleh nasabah dari hasil usaha yang dijalankannya sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pengertian Pembiayaan Menurut Antonio (2001) tentang perbankan syariah, mengatakan Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,salam, dan istishna’;
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014 d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Menurut Rivai (2008) istilah pembiayaan pada intinya berarti Ibelieve, I trust, “ saya percaya” atau “saya menaruh kepercayaan”. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust), berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul maal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan suatu amanah yang diberikan. Menurut Hasibuan (2002), bank adalah lembaga keuangan yang berarti bank merupakan badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial Assets) serta bermotif profit dan juga sosial, jadi bank bukan hanya mencari keuntungan saja. Tujuan Pembiayaan Tujuan pembiayaan secara umum menurut Rivai (2008) dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara makro, pembiayaan bertujuan: a. Peningkatan ekonomi umat/ masyarakat. b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha c. Meningkatkan produktivitas d. Membuka lapangan kerja baru e. Terjadinya distribusi pendapatan Sedangkan tujuan pembiayaan secara mikro adalah: 1. Upaya untuk mengoptimalkan laba 2. Upaya meminimalkan risiko 3. Pendayagunaan sumber ekonomi 4. Penyaluran kelebihan dana Menurut Siamat (2004),Tujuan utama pemberian suatu kredit atau pembiayaan bagi bank antara lain: a. Kredit komersil merupakan kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan.
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 b. Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. c. Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi. Sedangkan menurut Kasmir (2004), fungsi dari suatu kredit atau pembiayaan bagi masyarakat yaitu: a) Menjadi motivator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian. b) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. c) Memperlancar arus barang dan arus uang. d) Meningkatkan produktivitas yang ada. e) Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat. f) Memperbesar modal kerja perusahaan. Pengertian BPRS Bank atau perbankan adalah salah satu lembaga keuangan di Indonesia berupa badan usaha yang berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Disamping bank ada lembaga keuangan lainnya yang disebut Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Disamping itu ada Unit Usaha Syariah (UUS) , adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri yang
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014 melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah, (Kasmir: 2004) Secara status Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah sebuah organisasi informal dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi atau Perusahaan Daerah (PD). Untuk operasioanal Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) melandaskan segala bentuk usaha sesuai dengan Syariat Islam. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yaitu: a. Menjauhkan dari unsur riba, caranya : 1) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara pasti keberhasilan suatu usaha. Menghindari penggunaan sistem persentase untuk pembebanan biaya terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang mengandung unsur melipat gandakan secara otomatis hutang atau simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu 2) Menghindari penggunaan sistem perdagangan/penyewaan barang ribawi dengan imbalan barang ribawi lainnya dengan memperoleh kelebihan baik kuantitas maupun kualitas. b. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka tambahan atas hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara sukarela. Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan. c. maka setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi atas dasar sistem bagi hasil dan perdagangan atau transaksi didasari oleh adanya pertukaran antara uang dengan barang. Akibatnya pada kegiatan muamalah berlaku prinsip ada barang/jasa uang dengan barang, sehingga akan mendorong produksi barang/jasa, mendorong kelancaran arus barang/jasa, dapat dihindari adanya penyalahgunaan kredit, spekulasi dan inflasi.
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau Fild Research, dengan melakukan pengumpulan data dengan cara mengedarkan angket atau kuesioner kepada responden atau nasabah. Untuk penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul, dengan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan.( Ikhsan; 2006)
n
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah PT BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe yang masih aktif pada periode tahun 2009 sampai bulan Maret tahun 2013. Jumlah populasi penelitian adalah 940 nasabah. Adapun penarikan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori Slovin sebagaimana dikutip oleh Umar (2008) dengan rumus sebagai berikut :
N N .d 2 1
Dimana : n = ukuran sampel, N = ukuran populasi dan d = galat pendugaan (10 %). Dari jumlah populasi di atas adalah 940 nasabah aktif di PT BPRS Rha Lhokseumawe. Maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut :
n
940 940 90,38 2 940 10% 1 10,40
Jumlah nasabah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 90 responden. Sementara pemilihan sampel adalah nasabah yang menetap di kota Lhokseumawe dan sekitarnya adalah untuk memudahkan interaksi dan komunikasi antara penulis dan responden. Sumber Data 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original.(kuncoro; 2003) Teknik pengambilan data primer yaitu menggunakan teknik wawancara atau tanya jawab langsung dengan nasabah, mengamati dan menyebarkan kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan mengenai penelitian ini. Wawancara dengan responden dilakukan dengan cara in-depth sehingga tergali betul dalam pemikiran dan preferensi dari seluruh variabel yang hendak dicari hubungannya. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat
pengguna data. Atau data yang diperoleh dari pihak tertentu yang telah dikumpulkan yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder ini diperoleh dengan cara: a. Pencatatan, yaitu dengan mencatat dari laporan-laporan dari bank berupa dokumentasi yang mendukung penelitian, seperti dokumen/ file debitur untuk mengetahui jumlah pembiayaan dan alamat debitur untuk memudahkan menemukan nasabah/ responden. b. Studi kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan membaca literatur yang berhubungan dengan objek penelitian, baik melalui bukubuku, internet, dan lain-lain. Dalam penyusunan kuisioner ini penulis menggunakan skala ordinal atau kategorik yang digunakan untuk mengukur pendapatan karena sering sekali hubungan Y (variabel dependen) dan variabel X (variabel independen) memiliki hubungan dan pola yang berbeda. Berdasarkan data sampel dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
menyusun instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
dijalankannya. Variabel pendapatan dapat diukur melalui tanggapan nasabah tentang jumlah pendapatan yang diperolehnya rata-rata perbulan. 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi, yaitu mengajukan pembiayaan (Y) Indikator untuk pengukuran dari keputusan mengajukan pembiayaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh nasabah sebagai bukti adanya transaksi pembiayaan antara nasabah dan bank sesuai dengan proposal pengajuan pembiayaan yang disampaikan nasabah ke bank (PT.BPRS Rahma Hijra Agung Lhokseumawe).
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dan merupakan salah satu unsur yang dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui hasil penelitian tersebut. Adapun penjelasan dan pengukuran secara operasional dari masing-masing variable adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independen a. Pendapatan adalah hasil dari penjualan atau jasa yang diperoleh nasabah dari kegiatan atau usaha dari pembiayaan yang sedang
No. 1
2
Tabel Instrumen Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Indikator Pendapatan Tanggapan dari Nasabah pembiayan mengenai jumlah pendapatan yang diperolehnya rata-rata dalam satu bulan Keputusan Jumlah Pembiayaan yang diberikan oleh Mengajukan BPRS Rha atas setiap nasabah pembiayaan Pembiayaan
Item 12
10
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi ynag dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik dengan perhitungan :
Uji Statistik Untuk menetukan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji statistick yang terdiri dari uji R2, F-test dan ttest adalah sebagai berikut : 1. Uji Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
n 1
Adjusted R Square = 1-(1-R2) n k Dimana: n = Jumlah Sampel, dan k = Jumlah Parameter. 2. Uji F-test untuk menguji pengaruh pendapatan terhadap mengajukan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah agung Lhokseumawe. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu: Ha diterima jika F-hitung > F-tabel , atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5%.
Ho diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5%. 3. Uji t-test digunakan untuk menguji pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen yaitu variabel X yaitu pendapatan terhadap variabel Y yaitu keputusan nasabah mengajukan
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 pembiayaan. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu: Ha diterima jika t-hitung > t-tabel atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5%. Ho diterima jika t-hitung < t-tabel atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5%.
No. 1 2 3 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Jumlah responden dalam penelitian ini berdasarkan pekerjaan, proporsi nasabah yang melakukan transaksi pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Proporsi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Pelajar/ Mahasiswa 5 Ibu Rumah Tangga 10 Wiraswasta 63 PNS/ Swasta
Proporsi 5.6 % 11.1 % 70 %
12
13.3 %
Jumlah 90 Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2013)
100 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa proporsi responden berdasarkan jenis pekerjaan, nasabah yang melakukan teransaksi pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe yang terbanyak adalah yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 63 orang atau 70 %, yang bekerja sebagai PNS atau Pegawai swasta 12 orang atau 13.3 %, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 10 orang atau 11.1 %, dan yang paling sedikit adalah yang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa hanya 5 orang atau 5.6 %.
No. 1
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
Analisis Deskriptif Data Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Pendapatan Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai pendapatan rata-rata nasabah perbulan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
Tabel Proporsi Responden Berdasarkan Jumlah Rata-Rata pendapatan Pendapatan ( Rupiah) Jumlah Proporsi 500.000 – 1.000.000 40 44.5 %
2
1.100.000 – 2.000.000
29
32.2 %
3
2.100.000 – 3.000.000
18
20 %
4
3.100.000 – 4.000.000
2
2.2 %
5
4.100.000 – 5.000.000
0
0
6
> 5.000.000
1
1.1 %
90
100 %
Jumlah Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2013) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan jumlah pendapatan rata-rata nasabah pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe yang terbanyak adalah pendapatan rata-rata Rp.
%
500.000 – 1.000.000 sebanyak 40 responden/ nasabah atau 44.5 %, kemudian pendapatan rata-rata perbulan Rp. 1.100.000 – 2.000.000 sebanyak 29 responden atau 32.2 %, dan pendapatan antara Rp.2.100.000 – 3.000.000
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 sebanyak 18 responden atau 20 %, pendapatan Rp.3.100.000 – 4.000.000 sebanyak 2 responden atau 2.2 %, pendapatan rata-rata diatas Rp.5.000.000 sebanyak 1 responden atau 1.1 %, dan tidak ada responden yang berpendapatan antara Rp. 4.100.000 – 5.000.000 atau 0 %.
No. 1
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014 Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Pembiayaan Nasabah Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai pembiayaan nasabah pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
Tabel Proporsi Responden Berdasarkan Jumlah Pembiayaan Pembiayaan ( Rupiah) Jumlah Proporsi 1.000.000 – 10.000.000 63 70 %
2
10.100.000 – 20.000.000
15
16.7 %
3
20.100.000 – 30.000.000
6
6.7 %
4
30.100.000 – 40.000.000
3
3.3 %
5
40.100.000 – 50.000.000
1
1.1 %
2
2.2 %
Jumlah 90 Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2013)
100 %
6
> 50.000.000
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan jumlah pembiayaan yang diajukan oleh nasabah pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe yang terbanyak adalah pembiayaan antara Rp. 1.000.000 – Rp.10.000.000 sebanyak 63 responden/ nasabah atau 70 %, kemudian pembiayaan antara Rp. 10.100.000 – Rp. 20.000.000 sebanyak 15 responden atau 16.7 %, dan pembiayaan antara Rp.20.100.000 – Rp. 30.000.000 sebanyak 6 responden atau 6.7 %, pembiayaan antara Rp.30.100.000 – Rp.40.000.000 sebanyak 3 responden atau 3.3 %, selanjutnya pembiayaan diatas Rp.50.000.000 sebanyak 2 responden atau 2.2 %, dan pembiayaan yang paling sedikit adalah pembiayaan antara Rp. 40.100.000 – 50.000.000 hanya 1 responden atau 1.1 %. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Validitas adalah suatu tingkatan dimana skala atau seperangkat ukuran mempresentasikan konsep secara akurat. Jadi, penelitian ini ditujukan untuk melihat apakah instrumen penelitian (kuesioner) dalam penelitian ini sudah valid dan reliabel untuk
mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah melakukan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe. Uji Multikolineritas Multikolinieritas adalah hubungan yang terjadi diantara variabel-variabel independen atau variabel independen yang satu fungsi dari variabel independen yang lain. Dari hasil estimasi data independent bahwa data tidak mengalami multikolinieritas.
Semua variabel independent bebas dari asumsi klasik tentang multikolinieritas, artinya dari data tidak ada yang lebih besar dari RSquare. 1) Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi linier dikatakan tidak terdapat heterokedastisitas jika tidak ada satupun variebel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Nilai
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
absolute residual (Abs. Res.) dapat dilihat dari probabilitas signifikansinya yang berada diatas
tingkat kepercayaan 5% dengan uji White dan dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel Uji Heterokedastisitas White Heteroskedasticity Test: F-statistic
4.959060
Probability
0.053297
Obs*R-squared
24.09930
Probability
0.054457
Sumber : Data diolah, 2013 Pada hasil uji White di atas, bahwa hasil probabilitas dari Obs* R Square adalah 0.0544 atau 0,0544 > 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengalami heterokedastisitas. Uji Statistik Untuk menentukan diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji hipotesis yang terdiri dari Uji Determinasi (R2), Uji t-test dan uji F-test adalah sebagai berikut : a. Uji F-Statistik Uji F-statistik digunakan untuk menguji pengaruh simultan pada variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen yaitu pendapatan terhadap variabel dependen yaitu pengajuan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe secara bersama-sama. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu: Ha diterima jika F-hitung > F-tabel , atau nilai probabilitas pada kolom sig. < level of significant (α) 5%. Ho diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig. > level of significant (α) 5%. Nilai F-hitung adalah 119,67 dan F-tabel adalah 2,29 dengan p = 0,05 atau F-hitung > F-tabel dengan nilai probabilitas adalah 0,000 pada kolom sig. < level of significant (α) 5 %. Maka, terdapat pengaruh pendapatan terhadap pengajuan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe atau Ho ditolak. b. Uji t-Statistik Uji t-test digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh antara variabel
independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. variabel independen yaitu pendapatan, variabel dependen yaitu pengajuan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe secara parsial. Uji t-test dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan t-tabel dengan t-hitung. Data di atas diketahui dk (derajat kebebasan) = 90-5 =85 dengan taraf kepercayaan α = 0,05 maka t-tabel sebesar 1,658 . Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu: Ha diterima jika t-hitung > t-tabel , atau nilai probabilitas pada kolom sig. < level of significant (α) 5%. Dan Ho diterima jika thitung < t-tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig. > level of significant (α) 5%. Berdasarkan pengujian dan pengolahan data di atas menunjukkan hasil parsialnya adalah Variabel Pendapatan Thitung variabel pendapatan adalah 8,460 t tabel adalah 1,658 dengan taraf signifikansi 0,000. Maka diperoleh t hitung > t tabel dan Probabilitas 0,000 < 0,05. Dari hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh signifikan dan positif terhadap mengajukan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe atau Ho ditolak. Uji Koefisien Regresi
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
Tabel Koefisien Regresi Dependent Variable: LOG(PEMBIAYAAN) Method: Least Squares Date: 06/29/13 Time: 07:35 Sample: 1 90 Included observations: 90 Variable
Coefficie nt
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
21.94741
2.090531
10.49849
0.0000
LOG(PENDAPATAN)
0.716134
0.084647
8.460249
0.0000
R-squared
0.849215
Mean dependent var
6.660460
Adjusted R-squared
0.842119
S.D. dependent var
0.857666
S.E. of regression
0.340787
Akaike info criterion
0.738832
Sum squared resid
9.871517
Schwarz criterion
0.877710
F-statistic
119.6792
Prob(F-statistic)
0.000000
Log likelihood Durbin-Watson stat
-28.24744 1.722391
Sumber : Data diolah, 2013 Hasil Regresi adalah Y =α0 + α X+ε Y = 21,947 + 0,716 X+ ε Artinya dari hasil regresi adalah a) Nilai konstant 21,947 artinya jika variabel independent (pendapatan) sama dengan nol, maka keputusan nasabah melakukan pembiayaan adalah 21,947%. b) Koefisien pendapatan adalah sebesar 0,716 ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan (income) berpengaruh signifikan. Artinya jika setiap peningkatan pendapatan sebesar 1%, maka kecendrungan untuk melakukan transaksi pembiayaan di BPR Syariah akan meningkat sebesar 0,716%.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan data hasil pengolahan , maka penulis membuat beberapa point kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji t (uji secara parsial atau individual) diperoleh t tabel 1,658, menunjukkan hasil parsialnya adalah Variabel Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah mengajukan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe, dengan diperoleh t hitung > t tabel atau 8,460 >1,658 dan taraf signifikansi 0,0000 atau 0,0000 < 0,05. Berdasarkan uji t diatas, maka hipotesis yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah mengajukan
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe adalah variabel pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan adalah variabel margin atau hipotesis diterima. 2. Dari hasil uji F statistik (anova) terdapat pengaruh pendapatan terhadap pengajuan pembiayaan pada PT. BPRS Rahmah Hijrah Agung Lhokseumawe atau Ho ditolak, dengan diperoleh F-hitung > F-tabel atau 119,67 > 2,29, dengan taraf signifikansi 0,0000 < 0,05. DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001 Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, Gema Insani Press, Jakarta.
VOLUME 12, NO. 2, AGST 2014
Hasibuan, Malayu, 2002 Dasar-Dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Ikhsan dan Ghazali, 2006 Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi dan Manajemen. Madju, Medan Kasmir, 2004 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Kuncoro, Mudrajad, 2003 Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan, 2008 Islamic Banking, Bumi Aksara, Jakarta
Dyckman, Thomas R, 2002 Akuntansi Intermediate, Edisi Ketiga, Jilid Satu, terjemahan Munir Ali, Erlangga, Jakarta
Siamat, Dahlan, 2004 Manajemen Lembaga Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri, 2002 Teori Akuntansi, PT. Raja Grafindo Perseda, Jakarta
Umar, Husein, 2008 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, PT. Raja grafindo Persada, Jakarta