KODE : SIDA X 8 JUDUL
LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOFARMAKA UNTUK MENDUKUNG AGRIBISNIS BIOFARMAKA DI KABUPATEN OGAN ILIR (OI)
Perekayasa/ Peneliti: Mardison, S. STP, MSi Dr. Ir. Raffi Paramawati, MSi Anjar Suprapto STP, MP Ir. Imelda Marpaung
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012
LAPORAN KEKAYAAN INTELEKTUAL, HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, DAN HASIL PENGELOLAANNYA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Pimpinan Alamat
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Badan Litbang Kementan Dr. Ir. Astu Unadi, MEng Situgadung, tromol Pos 2, Serpong 15310, Tanggerang-Banten. Telepon (021)70936787, faximili (021)71695497
Identitas Kegiatan Nama/judul Kegiatan Abstraksi
Pengembangan Paket Teknologi Pengolahan Biofarmaka Untuk Mendukung Agribisnis Biofarmaka Di Kabupaten Ogan Ilir (OI) Hasil panen tanaman biofarmaka di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, khususnya Kecamatan kandis masih dijual dalam bentuk bahan mentah segar. Untuk meningkatkan nilai tambah hasil maka dapat dijual dalam bentuk bahan setengah jadi sebagai bahan dasar obat / makanan dan minuman. Untuk itu diperlukan peralatan pengolahan biofarmaka yang dapat mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi.Kegiatan ini bertujuan menerapkan dan menegembangkan paket teknologi pengolahan biofarmaka skala home industri untuk mendukung agribisnis biofarmaka di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Fokus bidang prioritas kegiatan adalah teknologi kesehatan dan obat. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi; koordinasi dengan lembaga terkait untuk kerjasama dan indentifikasi potensi wilayah, pabrikasi paket alat mesin berupa pembuatan prototipe mesin pencuci bahan baku biofarmaka dan mesin pengering tipe ERK-Hibrid, pengujian prototipe oleh team penguji alsin BBP-Mektan. Instlasi/pemasangan alsin dilakukan di desa Lubuk Rukan, Kecamatan Kandis, Kecamatan Ogan Ilir (OI), pelatihan pada kelompok tani pengguna alsin tersebut dan pendampingan dan evaluasi penerapan teknologi. Perkembangan dan hasil kegiatan litbangyasa dalam kegiatan ini telah menghasilkan 2 unit mesin untuk melakukan pengolahan bahan baku biofarmaka. Paket teknologi yang telah diterapkan di lokasi, kedepannya penggunaan alat ini dapat memberikan pengaruh nyata pada peningkatan penghasilan atau nilai tambah kepada kelompok tani, kondisi ini diharapkan akan diikuiti oleh kelompok tani di wilayah sekitarnya. Sehingga terbentuk suatu kawasan agribisnis pengembangan pengolahan biofarmaka. Sinergi program pengembangan agribisnis di lokasi melibatkan Pemerintah Daerah yaitu Balitbangda Prov., Bappeda Kab. OI dan Bappelluh Kab. Serta Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. Bentuk sinergi program adalah dengan mengarahkan program-program yang ada di masing-masing instansi dapat menunjang program pengembangan wilayah agribisnis di lokasi. Bentuk kegiatan yang sudah dilakukan adalah dari Dinas Pertanian yang sudah membantu bibit kunyit dalam kegiatan tahun 2012 ini, sedangkan dari Balitbangda Prov. Memiliki kegiatan pemberdayaan petani agribisnis untuk pengolahan bahan kunyit menjadi minuman dalam kemasan. Program-program tersebut dibantu oleh penyuluh pertanian setempat untuk pendampingan dan pembinaan. Hasil litbangyasa yang ditempatkan di lokasi adalah Mesin pencuci bahan baku obat-obatan dan mesin pengering hemat energi tipe ERH-Hibrid, Unit alsin yang diterapkan ini merupakan kelengkapan dari teknologi yang
sudah ada dilokasi. Dengan ditambahkan dengan dua teknologi ini maka unit pengolahan kunyit untuk menjadi produk simplisia kering dan pengolahan kunyit menjadi tepung sudah dapat dilakukan dengan paket teknologi yang ada. Pemanfaatan hasil litbangyasa ini diharapkan dapat digunakan oleh petani menghasilkan produk setengah jadi berupa simplisia kering dan tepung, hal ini jika dilakukan oleh petani dengan baik dan mempunya pasar yang jelas maka hal ini dapat menghasilkan nilai tambah yang sangat signifikas bagi petani dibanding menjual kunyit tersebut dalam bentuk segar. Pemasaran merupakan faktor kendala yang dominan saat ini, sehingga pemanfaatan hasil litbangyasa ini diprioritaskan untuk menghasilkan contoh produk olahan, kemudian contoh produk olahan ini akan dikirimkan dan akan diberikan pada pihak-pihak yang dapat membantu pemasaran produk ini. Contoh produk ini juga dapat dikirimkan lansung ke industri jamu yang ada baik di wilayah sekitarnya maupun ke daerah lain. Sehingga diharapkan akan adanya permintaan terhadap produk tersebut.Kebermanfaatan hasil litbangyasa ini tidak dapat dilepaskan dari ketersediannya pasar yang jelas atas produk yang dihasilkan dari penggunaan hasil litbangyasa ini, sehingga disarankan agar menfasilitasi pemasaran hasil produk olahan yang dihasilkan dari penerapan hasil litbangyasa ini yang berupa simplisia kering kunyit dan tepung kunyit. Diharapkan program Ristek kedepannya dapat mengarahkan pengembangan pemasaran hasil-hasil dari produk olahan yang menggunakan hasil kegiatan litbangyasa program PKPP ini. Sehingga, jika pemasaranya jelas dan terjamin maka pengembangan hasil litkayasa ini akan menjadi lebih baik serta akan mendorong kelompok-kelompok tani lainnya untuk mengembangkan teknologi hasil litbangyasa ini. Tim Peneliti 1. Nama Koordinator/ 2. Nama Anggota Peneliti
Mardison, S. STP, MSi (Teknik Pertanian)
Waktu Pelaksanaan Publikasi 1. Nama Publikasi
Februari 2012 – Oktober 2012
Dr. Ir. Raffi Paramawati, MSi (Teknik Pascapanen) Anjar Suprapto STP, MP (Teknik Pertanian) Ir. Imelda Marpaung (Agronomi)
2. Tahun
Pengembangan dan Penerapan Mesin Pencuci Kunyit untuk Bahan Baku Tanaman Obat 2012
3. Tempat Publikasi
Jurnal Engineering Pertanian
Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Penelitian dan Pengembangan Ringkasan Kekayaan Intelektual 1. Perlindungan Kekayaan Intelektual a. Paten b. Hak Cipta c. Merek d. Disain Industri e. Disain Tata Letak Sikuit Terpadu f. Varietas Tanaman 2. Nama Penemuan Baru Mesin Pencuci Umbi-Umbian 3. Nama Penemuan Baru Non Komersial : 4. Cara Alih Teknologi a. Kerjasama,
Waktu Pendaftaran : 2013 Waktu Pendaftaran : Waktu Pendaftaran : Waktu Pendaftaran : Waktu Pendaftaran : Waktu Pendaftaran : -
Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Hasil Penelitian dan Pengembangan Hasil penelitian dan pengembangan berupa prototipe alat pengolahan bahan baku biofarmaka berupa mesin pencuci umbi-umbian umbi dan pengering tipe ERK-Hibrid, Hibrid, prototipe yang direkayasa dan dikembangkan dalma penelitian ini diterapkan di lokasi sentra pengembangan tanaman bahan baku obat-obatan obat obatan berupa kunyit di Kabupaten OI, Sumatera Selatan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengembangan prototipe ini juga dilakukan pelatihan dan pembianaan kelompoktani dalam mengoperasikan alat untuk menghasilkan produk olahan dengan mutu yang baik. Publikasi ilmiah yang juga merupakan hasil dari kegiatan ini masih dalam proses penyusunan an naskah dan konsultasi dengan narasumber. 2.
Produk, spesifikasi, dan pemanfaatannya
DESKRIPSI ALAT : Mesin pencuci bahan baku biofarmaka berbentuk umbi-umbian umbi umbian ini menggunakan konsep efisien dalam penggunaan air. Mesin terdiri dari 2 buah bak, bak pertama sebagai tempat pencucian dan bak kedua untuk sirkulasi air pencucian. Bahan yang akan dicuci ditempatkan pada drum berlubang yang kemudian diputar dalam air hingga bahan yang dicuci jadi bersih. SPESIFIKASI ALAT MESIN : Tipe mesin : Evaporated drum cleaner Dimensi : @60 x 120 x 80 cm (dua buah, bak pencuci dan sirkulasi air) Kapasitas : 50-100 100 kg/proses (1 proses ± 15 menit) Berat : ± 125 kg Power : Engine Bensin 5.5 HP dan pompa air ½ PK
PEMANFAATAN : Mesin pencuci digunakan untuk mencuci bahan baku tanaman obat, obat, setelah bahan baku dipanen dari lahan dan masih banyak kotoran berupa media tanaman/tanah yang terikut maka diperlukan pembersihan bahan tersebut, kegiatan pembersihan ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pencuci ini, dimana pencucian dapat dilakukan dengan hemat air dan kualitas hasil pencucian yang baik. DESKRIPSI ALAT : Mesin pengering ERK-Hybrid Hybrid ini menggunakan konsep pengeringan dengan efisien penggunaan energi. Sumber energi utamanya adalah sinar sinar matahari, dan disaat intensitas matahari kurang, maka proses pemanasan dapat dibantu dengan kompor kayu. Produk yang akan dikeringkan ditempatkan pada rak-rak rak yang disusun bertingkat. SPESIFIKASI : Tipe pengering Kapasitas Dimensi total Ukuran trai Tenaga Penggerak
: ERK-Hybrid, trai drying : ± 250 kg/proses : 300 cm x 120 cm x 220 cm : 50 x 100 cm (48 buah) : Genset 3000watt/1phase/220Volt
PEMANFAATAN : Mesin pengerin ini dimanfaatkan untuk mengeringkan produk rajangan bahan baku kunyit untuk menghasilkan produk simplisia kering, produk yang dihasilkan merupakan produk olahan setengah jadi yang dapat dijual oleh petani dan kelompok tani ke industri pengolahan bahan baku obat-obatan untuk menjadi obat herbal.
Pengelolaan 1. Pendokumentasian Pendokumentasian hasil litbangyasa ini dilakukan dalam bentuk laporan kegiatan, publikasi ilmiah dan naskah/dokumen paten yang akan disusun selanjutnya setelah kegiatan ini selesai. 2.
Sumber Pembiayaan dan Mitra Kerja a. APBN : Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
3.
Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penelitian a. Sarana : Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah sarana laboratorium perekayasaan, sarana pengujian prototipe alsin dan sarana pendukung lainya berupa peralatan tulis, komputer dan kelengkapannya. b. Prasarana : Peralatan perekaya berupa alat-alat perbengkelan dan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan ini.
Serpong, September 2012 Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Dr. Ir. Astu Unadi, Meng. NIP. 19561025 198503 1 001