PERANAN PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK ) DALAM MENGGERAKKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA( SUATU STUDI DI DESA ONGKAU I KABUPATEN MINAHASA SELATAN
JOAN F RANTUNG JANTJE MANDEY VERRY Y LONDA ABSTRACT : Ongkau Village Is One Of Some Village Which Using The Empowerment Of Family Prosperity Program In Actuating Society’s Participation For Increasing Village’s Development And It’s Family Prosperity. There Are Many Programs Of Empowerment Of Family Prosperity Which Have Applied To Ongkau Village. This Reacrh Foccusing On Education Program And Skils, Enternal Environment, And Public Health. The problems in this villages are unactivated of societies and human resource not at all to have an ability and uncompetated. Purpose Of This Research Is To Know How The empowerment of family prosperity program in actuating society’s participation for increasing village’s development. The methods to used in this research is quantitative methods with twenty eight responden’s. Result of this research showed relation between two variable’s not strong. Becase the value of koeficien kontingensi = 0,1792 more than less from the value of Cmaximum kontingensi = 0, 4082.
Key words : Empowerment Of Family Prosperity, Society Participation
PENDAHULUAN
waktu pemikiran seperti itu lambat laun
Pembangunan pada saat ini telah
mulai berubah, dikarenakan pembangunan
berkembang sangat pesat di Indonesia.
di
Pembangunan tersebut meliputi berbagai
perekonomian di negara ini. Salah satunya
aspek, baik di bidang sosial, politik,
adalah dari faktor pertanian yang sebagai
ekonomi,
sumber
maupun
pendidikan.
Pelaksanaan pembangunan dilakukan di berbagai
daerah
Indonesia,
pun
sangat
kebutuhan
menunjang
sehari-harinya
masyarakat.
baik
Berbagai upaya dilakukan dalam
didaerah perkotaan maupun didaerah
rangka meningkatkan pembangunan desa.
pedesaan. Pembangunan yang dilakukan
Upaya
di
mengembangkan
daerah
di
pedesaan
pedesaan
berkembangnya
dengan
tidak
kalah
pembangunan
tersebut
kemasyarakatan
dilakukan
dengan
organisasi-organisasi melalui
pembinaan
yang dilakukan di daerah perkotaan.
kelompok-kelompok. Contohnya program
Seperti yang kita lihat sekarang ini,
PNPM-Mandiri, Program Pengembangan
pemerintah
lebih
Kecamatan (PPK), dan Pemberdayaan
memfokuskan pembangunan hanya pada
Kesejateraan Keluarga (PKK). Dalam hal
perkotaan saja, namun seiring berjalannya
ini, kaum perempuan juga punya bagian
kebanyakan
untuk terlibat dalam sebuah organisasi
tokoh masyarakat, para isteri kepala
tertentu. Mereka juga pun dapat ikut
dinas/jawatan dan isteri kepala daerah
berpartisipasi dalam pembangunan desa
sampai
dengan
kelurahan, yang kegiatannya didukung
menggerakkan
partisipasi
masyarakat desa. Salah
tingkat
desa
dan
dengan anggaran pendapatan dan belanja
satu
perempuan
dengan
wadah
dimasyarakat
organisasi
dan
terus
mengalami
dan
perkembangan sehingga pada tanggal 27
Pemberdayaan
desember 1972 mendagri mengeluarkan
Kesejateraan Keluarga (PKK) . PKK
surat kawat no. Sus 3/6/12 kepada seluruh
adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
gubernur yang ada di Indonesia, agar
desa
menggerakkan
mengubah nama pendidikan kesejateraan
desa
dalam
keluarga
berperan
dalam
kesejahteraan keluarga.
kelurahan
adalah
yang
partisipasi
mampu masyarakat
pembangunan,
juga
desa
daerah,
kegiatan pertumbuhan desa. PKK sebagai
menjadi
Namun
seiring
perkembangan,
gerakan yang tumbuh dari bawah dengan
akhirnya
perempuan sebagai
penggerak dalam
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
membangun, membina, dan membentuk
(PKK). PKK ini lebih diarahkan kepada
keluarga guna mewujudkan kesejahteraan
perannya
keluarga sebagai unit kelompok terkecil
partisipasi
dalam masyarakat, berawal dari seminar
pembangunan desa melalui program-
Home Economic di Bogor tahun 1957.
program
Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut,
pada
tahun
nama
dalam
menjadi
mengembangkan
perempuan
yang
dijalankan.
dalam
Sehingga
membawa kaum perempuan sebagai agen
panitia
yang sangat penting bagi kesejahteraan
penyusunan tata susunan pelajaran pada
keluarga dan masyarakat. Adapun 10
pendidikan
keluarga.
program yang dimiliki oleh PKK, yaitu
Gerakan PKK di masyarakatkan lewat
penghayatan dan pengalaman pancasila,
kepedulian istri gubernur Jawa Tengah
gotong
pada tahun 1967 (Ibu Isriati Moenadi),
perumahan
yang
tangga, pendidikan dan keterampilan,
kesejahteraan
membentuk
meningkatkan
1961
berganti
pembinaan
upaya
kesejateraan
untuk keluarga
royong,
kesehatan,
dan
pangan, tata
sandang,
laksana
pengembangan
rumah
kehidupan
melalui 10 program pokok keluarga
berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup
dengan membentuk tim penggerak PKK
dan perencanaan sehat.
di semua tingkatan, yang keanggotaan timnya secara relawan dan terdiri dari
Ongkau menjadi salah satu desa yang
berusaha
untuk
menggerakkan
partisipasi
masyarakatnya
melibatkan
wadah
dengan
masyarakat
desa
melalui
penyuluhan
Pemberdayaan
bahwa kesehatan adalah kebutuhan dasar
(PKK). Sejak
manusia, sehingga orang harus belajar
berdirinya PKK di desa Ongkau dari
bagaimana cara menjaga, memelihara
tahun 2006 hingga sampai saat ini,
kesehatan
Ongkau menjadi salah satu desa di
lingkungannya. Setiap orang mempunyai
minahasa
terus
tugas kewajiban dan bertanggungjawab
melaksanakan program PKK, dan terus
untuk memelihara kesehatan diri sendiri,
memberdayakan
lewat
keluarga dan lingkungannya. Orang harus
program di dalamnya, dengan tujuan
tahu dan mewujudkannya dalam sikap
untuk
partisipasi
hidup sehari-hari untuk hidup bersih dan
masyarakat desa. Lewat program-program
sehat, menjaga lingkungan yang sehat,
yang dilaksanakan oleh PKK di desa
baik di dalam, maupun diluar rumah.
Ongkau, peneliti lebih menitik beratkan
Perhatian
pada
kesehatan ibu dan anak, pasangan usia
Kesejahteraan Keluarga
selatan
yang
perempuan
menggerakkan
tiga
program
PKK
yang
dilaksanakan, diantaranya pendidikan dan
diri,
khusus
keluarga
ditujukan
dan
pada
subur, ibu hamil dan ibu menyusui.
keterampilan, kesehatan, dan kelestarian
Pada saat ini PKK dinilai sudah
lingkungan. Melalui Program kelestarian
berjalan cukup baik dan sudah sesuai
lingkungan, PKK melakukan penyuluhan
dengan ketetapan yang ditetapkan, namun
tentang pentingnya menggunakan jamban
di sisi lain, dilihat dari sumber daya
keluarga dan pemanfaatan air bersih, serta
manusia yang tersedia belum semuanya
kegiatan pembuatan jamban dan mendata
mempunyai kompetensi dan kemampuan
berapa banyak keluarga yang sudah
untuk menerapkan, menjalankan, serta
menggunakannya, pengadaan air bersih
membimbing masyarakat. Faktor lain
juga
yang
diberlakukan
setiap
tahunnya.
menjadi
permasalahannya
juga
Dengan tujuan membuat masyarakat tidak
karena banyak anggota yang tidak mau
hanya
melibatkan
mengerti
pentingnya
menjaga
diri
atau
berpartisipasi
kelestarian lingkungan hidup, tetapi juga
didalam Program ini. Misalnya mereka
menciptakan lingkungan yang sehat dan
lebih sering diam di dalam rumah
tidak mencemari lingkungan hidup.
daripada harus keluar dan mengikuti
Program PKK lainnya yang di terapkan di desa Ongkau satu
sejumlah kegiatan yang sudah di siapkan
juga
oleh tim. Di sisi lain, motivasi yang
misalnya di bidang kesehatan. PKK
kurang dari pemerintah dan tim PKK
berusaha untuk menanam nilai kepada
yang sangat kurang membuat masyarakat
pun malas dan tidak mau untuk untuk
Kesejahteraan
melibatkan
ini,
sebagai variabel (X), selanjutnya
di
diamati dan diukur melalui beberapa
masyarakat desa Ongkau satu. Dengan
indikator sebagai berikut : Penerapan
demikian
judul
program pendidikan dan keterampilan
penelitian sebagai berikut : “ Peranan
kepada masyarakat desa. Memotivasi
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
dan menggerakkan masyarakat untuk
(PKK) dalam menggerakkan Partisipasi
menjaga
Masyarakat Desa Ongkau I (Suatu Studi
hidup, Tingkat kesadaran hidup sehat,
di Kabupaten Minahasa Selatan).
melalui program perencanaan sehat
A. Metode yang digunakan
bagi masyarakat.
terutama
diri yang
dalam saat
penulis
program ini
terjadi
mengangkat
Dilihat dari segi tujuannya maka penelitian
ini
sebagai
dapat
dikelompokkan
penelitian
eksploratif
(eksplanasi).
Sesuai
dengan
2.
Keluarga
kelestarian
Partisipasi
(PKK)
lingkungan
masyarakat
sebagai
keterlibatan fisik, mental dan emosi seseorang
tujuan
atau
masyarakat
sekelompok
didalam
gerakan
penelitian yang telah dikemukakan di
pembangunan dan mendorong yang
atas, maka penelitian ini merupakan
bersangkutan untuk bertindak atas
survey yang bersifat eksploratif, dengan
kehendak
pendekatan kuantitatif.
menurut kemampuan yang ada dalam mengambil
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.
atau
prakarsa
bagian
penyelenggaraan
sendiri
dalam
suatu
usaha program
Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga
pembangunan di pedesaan. Partisipasi
(PKK)
masyarakat
adalah
organisasi
kemasyarakatan
sebagai
variabel
(Y)
diukur dan diamati dari beberapa
yang
memberdayakan wanita untuk turut
indikator,
berpartisipasi dalam pembangunan
masyarakat,
dan juga merupakan suatu gerakan
Keterlibatan Masyarakat, Frekuensi
yang bersifat sosial ekonomi yang
dan
berorientasi pada usaha pembinaan
masyarakat.
individu
untuk
menimbulkan
kesadaran
kepada
segi-segi
kehidupan
didalam
keluarga.
Variabel
Pemberdayaan
C.
yaitu
:
Keikutsertaan
Ketaatan
intensitas
masyarakat,
bantuan
dari
Jenis Data Data
yang
dikumpulkan
dan
dianalisis untuk penelitian hipotesis dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data
yang bersumber
langsung dari
Sedangkan
untuk
mendapatkan
data
responden atau informan. Selain itu,
sekunder digunakan teknik penelitian
dikumpulkan pula data sekunder yang
dokumenter
berfungsi
diperoleh melalui teknik survey.
sebagai
pelengkap
atau
pendukung data primer yang bersumber
F.
dan
semua
data
yang
Teknik Analisis Data
dari dokumen-dokumen tertulis di lokasi penelitian Ongkau
yaitu di Satu
masyarakat
Kabupaten
desa
Minahasa
Data
yang
terkumpul
dalam
penelitian ini di analisis dengan teknik analisis kuantitatif, yaitu menggunakan
Selatan.
rumus-rumus statistik sebagai berikut : D.
Populasi dan Sampel Pengambilan
1. Analisis statistik deskriptif yang dalam
digunakan untuk mengetahui dan
penelitian ini merupakan teknik Purposive
mendeskripsikan tentang variabel
Sampling
pengambilan
pengaruh globalisasi informasi dan
sampel sumber data dengan pertimbangan
variabel kehidupan sosial budaya.
tertentu
Rumus persentase adalah sebagai
yaitu
sampel
teknik
(Sugiyono,
2007).
Seluruh
masyarakat yang ada di desa Ongkau Satu
berikut:
dengan jumlah penduduk 976 jiwa dengan
𝜌=
jumlah kepala keluarga sebanyak 286 KK. Hal ini berarti keseluruhan masyarakat
𝑓𝑖 𝑥 100 % 𝑛
2. Analisis Chi- Square ( chi- kuadrat)
sebagai populasi survey adalah 286 KK.
Teknik analisis Chi-square (tes
Sedangkan sampel dalam penelitian ini
kai-kwadrat) adalah teknik analisis
diambil dari sebagian jumlah populasi
yang digunakan untuk menguji ada
yang ada, yaitu sebesar 10%, cara
tidaknya hubungan antara variable-
penarikan
variabel
dilakukan
dengan
menggunakan teknik Random Sampling.
penelitian.
Rumus
statitiknya adalah :
Jadi sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 28 KK. E.
X2
Instrumen dan Pengumpulan Data
Teknik
=
Σ
pertanyaan dan wawancara (interview) program
Fh)2
……………………….
Dimana :
digunakan alat bantu kuesioner atau daftar
pelaksana
–
Fh
Untuk memperoleh data primer
kepada
(Fo
PKK.
X2 = Chi- square Fo = frekuensi yang
di observasi
Fh = frekuensi yang diharapkan Fh = total Fo sebaris x total Fo
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Dalam
sekolom Total sampel
DAN
rangka
menjawab
permasalahan penelitian sekaligus untuk
3. Analisis Koefisien kontingensi Teknik analisis ini digunakan untuk
membuktikan
mengetahui derajat hubungan antara
dikemukakan sebelumnya, maka telah
variabel-variabel penelitian, rumus
dilakukan suatu penelitian survey
dan
statistiknya, adalah :
observasi
para
KK =√X2
langsung
yang
telah
terhadap
responden yang berjumlah 28 orang
X2 + n
diambil dari 10% penduduk yang ada di
Dimana : KK =
hipotesis
Nilai
Koefisien
desa Ongkau satu kecamatan Sinonsayang kabupaten Minahasa selatan.
Kontingensi
Data-data yang diperoleh dalam
X2
= Nilai Chi-Square
N
= Total Responden Sampel
penelitian
tersebut
terjaring
melalui
kusioner atau daftar pertanyaan disertai Menurut Sugiono (2007) Kriteria
dengan teknis interview. Prosedur analisa
keeratan
data
hubungan
menggunakan
dengan
kontingensi
yaitu
persentase
untuk
dengan
perhitungan
membuktikan
ada
tidaknya hubungan antara variable satu
sebagai berikut: 1. 0,00-0,019 = hubungan
sangat
dengan variable lainnya digunakan analisa chi-square, sedangkan untuk mengetahui
lemah 2. 0,20-0,39
dimulai
= hubungan lemah
3. 0,40- 0,59 = hubungan
cukup
besarnya
derajat
variable-variabe
hubungan tersebut
antara
digunakan
kuat
rumus koefisien kontingensi, selanjutnya
4. 0,60- 0,79 = hubungan kuat
untuk mengetahui nilai maksimum dari
5. 0,80 –1,00
koefisien maksimum. Semua prosedur
= hubungan
sangat
kuat 4. Keputusan penerimaan Hipotesis
analisa tersebut akan digunakan untuk membuktikan serta menjelaskan setiap
Hipotesis yang diajukan untuk diuji
indicator dari masing-masing variabel
pada penelitian ini dinyatakan teruji/
penelitian yang akan diuraikan sebagai
diterima apabila hasil data berada
berikut :
pada signifikan 0,40
A.
Variabel peranan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Untuk
mengukur
menggerakan menjaga
serta
kelestarian
lingkungan
% yang menjawab sering, dan 2
dengan indikator sebagai berikut :
orang atau 7,1% menjawab cukup
Cara PKK dalam menerapkan program Pendidikan dan keterampilan kepada masyarakat desa.
sering.
Berdasarkan data dapatlah dijelaskan
berupaya
bahwa dari sejumlah 28 responden
kesadaran kepada masyarakat desa
ternyata 18 orang atau 64,2% yang
akan pentingnya menjaga kelestarian
menjawab “sangat setuju” dengan
lingkungan hidup.
cara
Pemberdayaan
kesejahteraan
Dari
hasil
disimpulkan
bahwa untuk
ini
PKK
dapat sangat
membangkitkan
keterampilan,
sedangkan 8 orang atau 28,5 % yang
Berdasarkan data dapatlah dijelaskan
menjawab setuju, dan 2 orang atau
bahwa dari sejumlah 28 responden
7,1% menjawab cukup setuju.
ternyata 2 orang atau 7,1% yang
Pendidikan
Dari
hasil
dan
penelitian
ini
dapat
3.
penelitian
Cara PKK dalam meningkatkan kesadaran hidup sehat melaui program Perencanaan sehat bagi masyarakat desa.
keluarga dalam menerapkan program
menjawab
“sangat
disimpulkan bahwa sebagian besar
berperan”Pemberdayaan
masyarakat desa ongkau satu dapat
kesejahteraan keluarga meningkatkan
menerima program pendidikan dan
kesadaran pentingnya hidup sehat
keterampilan yang di terapkan PKK.
kepada
masyarakat
program 2.
untuk
hidup, sedangkan 24 orang atau 85,7
menjelaskan variabel ini dapat diketahui
1.
masyarakat
desa
perencanaan
melalui sehat,
Cara PKK memotivasi dan menggerakan masyarakat untuk menjaga Kelestarian lingkungan hidup
sedangkan 20 orang atau 71,4 % yang
Berdasarkan data dapatlah dijelaskan
Dari
bahwa dari sejumlah 28 responden
disimpulkan
ternyata 2 orang atau 7,1% yang
berupaya
untuk
menjawab
kesadaran
hidup
Pemberdayaan keluarga
“sangat
sering” kesejahteraan
memotivasi
dan
menjawab berperan, dan 6 orang atau 21,4% menjawab cukup berperan. hasil
penelitian bahwa
masyarakat desa.
ini
PKK
dapat sangat
meningkatkan sehat
kepada
B.
Variabel Partisipasi Masyarakat
= √0,93
KK
0,93+ 28
Taliziduhu (1982) mendefinisikan partisipasi
masyarakat
= √ 0,93
sebagai
keterlibatan fisik, mental dan emosi
28,93
seseorang atau sekelompok masyarakat di
= √0,032
dalam
gerakkan
pembangunan
dan
mendorong yang bersangkutan untuk bertindak atas kehendak atau prakarsa
= 0,1792 Cmaks
= √ 3-1
sendiri menurut kemampuan yang ada
3
dalam mengambil bagian dalam usaha
= √2/3
penyelenggaraan
= 0,8164
suatu
program
pembangunan di pedesaan. Atau dengan kata lain, adanya keterlibatan
aktif
masyarakat baik langsung maupun tidak langsung
dalam
usaha
pelaksanaan
pembangunan, dan menfambil bagian dalam
usaha
pencapaian
tujuan
pembangunan, serta membangun rasa tanggung jawab atau rasa memiliki dalam
½ C maks = 0,4082 Dari hasil analisa diatas adalah : bahwa
hubungan
antara
partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program PKK memiliki hubungan yang tidak erat / lemah karena nilai koefisien kontingensi (KK) = 0,1792, adalah jauh lebih rendah dari nilai setengah Cmaks yaitu = 0,4082.
usaha pembangunan. Dengan didapatinya harga X2 hitung = 0,93 dan setelah dikonsultasikan dengan
C. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil
penelitian
telah
nilai kritik khai kuadrat pada taraf
dikemukankan
signifikasi 0,01 dan dengan derajat bebas
hubungan yang ada adalah hubungan yang
(db.4) = 13,3, jelas bahwa nilai/harga chi-
tidak erat antara variabel pemberdayaan
square hasil penelitian (0,93) jauh lebih
kesejahteraan Keluarga dan partisipasi
rendah dari nlai harga kritik chi-square
masyarakat.
Dengan
(13,3).
pemberdayaan
kesejahteraan
Selanjutnya
untuk
mengetahui
besarnya derajat hubungan antara kedua variabel tersebut maka akan dianalisa
kurang
diatas
yang
menunjukkan
kata
lain keluarga
mendorong
partisipasi
penelitian
tersebut
masyarakat. Hasil
dengan menggunakan analisa koefisien
menunjukkan bahwa hubungan yang tidk
kontingensi (KK) Sebagai berikut :
erat/ sangat lemah tersebut dbuktikan
melaui
teori
Sugiyono
(2007)
yang
tanggung jawab atau rasa memiliki dalam
menunjukkan bahwa keeratan hubungan
usaha
kontingensi ditunjukan melalui tingkatan.
kenyataannya.
Dan apabila didapati hasil 0,00- 0,19 maka dinyatakan hubungan adalah sangat
Dan seperti pada hasil penelitian yang diatas, maka variabel
hubungan pada
pemberdayaan
kesejahteraan
keluarga dengan partisipasi masyarakat
pada
KESIMPULAN DAN SARAN A.
lemah.
pembangunan.Yang
KESIMPULAN Berdasarkan
sebelumnya,
uraian-uraian
maka
dapatlah
ditarik
kesimpulan pokok sebagai berikut : 1. Pemberdayaan
kesejahteraan
adalah 1,1792. Sehingga dapat dikatakan
keluarga adalah suatu gerakan yang
hubungan yang ada dinyatakan sebagai
dbentuk
hubungan yang sangat lemah(sugiyono
partisipasi
2007). Karena dilihat dari keterlibatan
memberdayakan
masyarakat yang kurang aktif untuk ikut
untuk
berpartisipasi pada setiap program yang
desa.
diadakan oleh PKK atau seperti yang di
untuk
menggerkkan
masyarakat masyarakat
mewujudkan
dan guna
pembangunan
2. Kedudukan atau posisi PKK dalam
kemukakan Taliziduhu (1982) bahwa
masyarakat cukup
partisipasi masyarakat itu merupakan
PKK berusaha untuk menggerakkan
keterlibatan fisik, mental dan emosi
partisipasi
seseorang atau sekelompok masyarakat di
memberdayakan serta berusaha untuk
dalam
memenuhi
gerakkan
pembangunan
dan
penting, karena
masyarakat
kebutuhan
masyarakat
mendorong yang bersangkutan untuk
untuk
bertindak atas kehendak atau prakarsa
desa dan meningkatkan kesejahteraan
sendiri menurut kemampuan yang ada
keluarga.
dalam mengambil bagian dalam usaha penyelenggaraan
suatu
program
mewujudkan
dan
pembangunan
3. Hasil analisa mengenai hubungan antara
variabel yang satu dengan
pembangunan di pedesaan. Atau dengan
variabel yang lainnya, sebagaimana
kata lain, adanya keterlibatan
aktif
yang telah diuraikan sebelumnya
masyarakat baik langsung maupun tidak
menunjukkan bahwa variabel peranan
langsung
pelaksanaan
PKK dengan partisipasi masyarakat
pembangunan, dan menfambil bagian
desa menunjukan adanya hubungan
dalam
tujuan
tidak ereat/ sangat lemah ( sugiyono
pembangunan, serta membangun rasa
2007). hal ini terbukti dari hasil
dalam
usaha
usaha
pencapaian
analisis chi- square terhadap setiap
manfaat serta gunanya bagi mereka
indikator dari masing-masing variabel
sendiri.
dimana antara indikator pemberian
3. Bagi pemerintah, sosialisasi kepada
partisipasi terhadap program PKK
masyarakat
dihasilkan yaitu nilai X2 hitung = 0,93
dimaksimalkan
adalah
jauh
lebih
rendah
4. Perlu
harus
adanya
lebih
kerja
sama
dan
dibandingkan dari harga X2 tabel =
partisipasi yang lebih dari masyarakat
13,3, Pada taraf signifikansi 0,01
terhadap
setiap
program
yang
dengan derajat bebas (db.4) atau
diadakan
PKK.
Karena
setiap
hubungan
antara
partisipasi
program
masyarakat
dalam
pelaksanaan
yang
Pemebrdayaan
diadakan kesejahteraan
program PKK memiliki hubungan
keluarga (PKK) tidak hanya untuk
yang tidak erat / lemah karena nilai
meningkatkan kesejateraan keluarga
koefisien kontingensi (KK) = 0,1792,
tapi lebih dari itu juga menunjang
adalah jauh lebih rendah dari nilai
pembangunan desa.
setengah Cmaks yaitu = 0,4082. B.
SARAN Sebagai
kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA implikasi diatas,
dari maka
hasil perlu
dikemukakan saran-saran yaitu sebagai
Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Adi, Isbandi Rukminto, 2008. Intervensi
berikut
Komunitas ( Pengembangan
1. Bagi tim penggerak PKK, harus lebih
Masyarakat
sebagai
Upaya
lagi memotivasi atau mendorong
Pemberdayaan Masyrakat). Jakarta :
masyarakat untuk mau terlibat dalam
PT. Raja Grafindo Persada.
semua
kegiatan
yang
ada.
Ghalia
Indonesia.Mardiya.
2009.
Mengarahkan serta mengajar mereka
Optimalisasi Peran TP PKK dalam
betapa
Membangun
pentingnya
kegiatan
ini,
bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mereka. 2. Bagi masyarakat, perlu lebih aktif lagi terlibat dalam setiap kegiatan yang ada. Harus lebih mencari tau
Keluarga
Sehat
Berketahanan . Kartasasmita
Ginanjar,
Pemberdayaan
1995. Masyarakat.
Penerbit Alumni Bandung. Khairudin,
H.1992.
Pembangunan
Masyarakat.Yogyakarta : Liberty
Masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan. Munandar, Utami S.C . 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia.
Notopuro, Hardjito.1984, Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan di Jakarta : Ghalia
S.
dan
Pranarka,
Pemberdayaan
1996.
Konsep, kebijakan
dan Implementasi. CSIS, Jakarta. Sugiyono.2007.Metode
Penelitian
Kuantitatif , Kualitatif, dan R & B. Bandung: Alfabeta. Soetrisno,L.1995. Partisipatif.
Menuju Yoyakarta
Masyarakat :
penerbit
Kanisius. Saparin,
Sumber,
Pemerintahan
1985. dan
Tata
Administrasi
Desa, Jakarta: Slamet, Y. 1989 . Konsep-konsep
dasar
partisipasi
sosial. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas-studi sosial, Universitas Gajah Mada. Suharto,
Edi.
2005.
Membangun
Masyarakat Memberdayakan Rakyat ( Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial). Bandung : Refika Aditama. Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat ( Kajian
Taliziduhu, Ndraha. 1982. Partisipasi
Strategis Pembangunan
Desa
di
Beberapa
Desa. Jakarta : Bina Askara. Tjokroamidjojo, Bintoro.1984. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES
Indonesia. Prijono
sosial). Bandung : Refika Aditama.
Masyarakat
Jakarta : UI Press.
Indonesia.
Kesejahteraan sosial dan pekerjaan