Efektivitas Dan Efisiensi Aparatur Kelurahan Dalam pelaksanaan Pelayanan Publik (Suatu Studi di Kantor Kelurahan Walian 2 Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon)
Oleh : Febrianty Vanessa Rantung
ABSTRAK Pelayanan Publik adalah tanggung jawab setiap aparatur yang bekerja dalam suatu instansi.Untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas tentu dibutuhkan efektivitas dan efisiensi kerja oleh setiap aparatur,Kelurahan Walian 2 Kecamatan Tomohon Selatan merupakan salah satu instansi yang berkewajibkan menerapkan efektivitas dan efisiensi kerja yang baik untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas.Fakta yang ada di Kelurahan Walian 2 menunjukan tidak adanya efektivitas dan efisiensi kerja yang diterapkan aparatur dalam mewujudkan pelayanan.Dari uraian latar belakang maslaha tersebut dapat dirumuskan : “Bagaimana efektivitas dan efisiensi kerja aparatur Kelurahan Walian 2 dalam pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat ?”. Teori efektifitas dan efisiensi serta pelayanan publik yang menrangkan masalah diatas yaitu tentang bagaimana efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang hanya menggambarkan peritiwa,kejadian yang terjadi secara actual lewat observasi peneliti,focus dalam penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas dan efisiensi kerja aparatur kelurahan dalam pelaksanaan pelayan publik sehingga bisa memberikan kepuasan kepada masyarakat.Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Kantor Kelurahan Walian 2 Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon. Kesimpulan penelitian ini adalah : 1).Efektivitas kerja yang dilaksanakan oleh aparatur kelurahan walian 2 sesuai dengan indikator-indikator untuk mengukur efektivitas kerja tersebut yaitu kepuasan kerja,kemampuan menyesuaikan diri dan prestasi kerja belum sepenuhnya dilakukan karena berdasarkan observasi serta wawancara baik dengan masyarakat maupun aparatur yang menjadi informan memberikan hasil wawancara bahwa memang belum adanya efektivitas kerja yang dilaksanakan secara maksimal dalam pelaksanaan tugas.2).Efisiensi kerja dilihat dari indikator-indikator yaitu waktu,tenaga dan biaya pun belum terlaksana dengan baik oleh aparatur yang ada sehingga hasil wawancara yang didapat dari masyarakat mengenai pengefisiensi kerja oleh aparatur kurang baik. Untuk dapat melaksanakan efektivitas dan efisiensi kerja yang baik,diperlukannya dimensi kualitas dalam pelayanan seperti kepercayaan,jaminan,empati,buktifisik dan daya tanggap perlu diterapkan oleh masing-masing aparatur agar dapat menciptakan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Keywords : Efektivitas,Efisiensi,Aparatur Sipil Negara,Pelayanan Publik.
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan Negara yang pada saat ini sedang berkembang dengan tujuan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur baik moril ataupun materil secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Kinerja dari aparatur sering menjadi sorotan utama oleh masyarakat sehingga cenderung aparatur pemerintah sering dianggap tidak dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kelurahan Walian 2 merupakan kelurahan hasil pemekaran dari kelurahan Walian dan Walian 1 yang usia pemekarannya belum hampir 10 tahun.Kelurahan Walian 2 juga adalah kelurahan perumahan,di karenakan merupakan kompleks perumahan maka masyarakat yang menetap sering kali tidak menetap dalam jangka waktu yang lama karena dilatarbelakangi oleh pekerjaan masyarakat itu sendri yang mau tidak mau hanya menetap sementara. Selanjutnya kaitan dengan konsepsi kepemerintahan yang baik (good governance) maka secara konseptual pengertian kata baik (good) dalam istilah kepemerintahan yang baik (good governance) mengandung dua pemahaman :pertama,nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional kemandirian,pembangunan berkelanjutan dan keadilan social.Kedua,aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut. Seiring dengan hal itu tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas terus meningkat.Hal tersebut makin berkembang seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa masyarakat memiliki hak untuk dapat diberikan pelayanan. Kelurahan Walian 2 belum sepenuhnya mempraktekkan hal tersebut di lihat dari cara pelaksanaan pelayanan dalam hal ini pelayanan administrasi pembuatan surat pengantar Kartu Keluarga (KK) yang diberikan aparatur kelurahan kepada masyarakat tidak sesuai dengan harapan masyarakat.Proses yang berbelit-belit dalam pembuatan menjadi masalah inti dalam pelayanan publik.Masalah yang menyangkut pelayanan publik dilihat dari keefesiensinya mengenai waktu adalah cara penyelesaian administrasi dari
2
aparatur di kantor kelurahan yang sering menunda-nunda dalam proses penyelesaian administrasi di kantor kelurahan. Aparatur kelurahan yang adalah pelaksana pelayanan kepada masyarakat telah dijalankan namun dianggap belum efektif dan efisien.Pelayanan yang diberikan belum memberikan kualitas pelayanan yang optimal bagi masyarakat.Peran dari seluruh aparatur Kelurahan Walian 2 belum merata dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang ada di Kelurahan Walian 2. Efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan terhadap tugas dan fungsinya menjadi semakin penting dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.Berpedoman dari pemikiran diatas,dimana efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintah sangat memepengaruhi berhasil tidaknya tujuan pemerintah. Oleh karena itu aparatur kelurahan mulai dari lurah sampai kepalakepala lingkungan dituntut kemampuannya dalam arti ia harus mampu melaksanakan tugas –tugas yang dilimpahkan kepada masing-masing aparatur kelurahan agar dapat berjalan dengan baik. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah-masalah yang telah dijelaskan di atas,maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan dalam pelaksanaan pelayanan pada masyarakat ? C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Mengacu pada rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 2. Manfaat Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : a. Secara ilmiah,penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau masukan dalam bidang pengetahuan khususnya di bidang ilmu pemerintahan. b. Sedangkan secara praktis,penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi aparatur Kelurahan Wakian 2 Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon dalam hal pemberian pelayanan yang baik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP EFEKTIVITAS
3
Menurut Handayaningrat (1982:32) dalam bukunya Pengantar Ilmu Administrasi yang berarti efektivitas itu mengandung pengertian sebagai pengukuran dalam arti tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. B. KONSEP EFISIENSI Menurut Siagian (1995:148) dalam bukunya Organisasi,Kepemimpinan Dan Perilaku Administrasi secara umum efisiensi diartikan sebagai perbandingan yang positif antara hasil yang dicapai dengan masukan yang dipergunakan. Dengan demikian efisiensi berarti ketepatan cara (dengan tidak membuangbuang waktu,tenaga,biaya) kedayagunaan dan kemapuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat. C. KONSEP APARATUR SIPIL NEGARA Dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No.5 Tahun 2014 mengatakan bahwa aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. D. KONSEP PELAYANAN PUBLIK Menurut UU No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara penduduk atas barang,jasa dan/atau pelayanan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Berangkat dari rumusan masalah dan tujuan penelitian,maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif .Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.Pada pendekatan ini,peneliti menekankan sifat relaitas yang terbangun secara sosial,hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa,kejadian yang terjadi saat sekarang.Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.Melalui penelitian deskriptif,peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.
4
B. FOKUS PENELITIAN Dari pemaparan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pelaksanaan pelayanan publik ditentukan oleh efektivitas yang di dalamnya terdapat :Prestasi kerja,kepuasan kerja,kemampuan menyesuaikan diri,dan efisiensi dalam bekerja yang indikatornya yaitu :tenaga,waktu,biaya.Dari indikator-indikator terebut maka focus dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan dalam pelaksanaan pelayanan publik berdasarkan indikator-indikator yang ada di atas ?” C. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melaksanakan penelitian,dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di Kelurahan Walian 2 Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon. D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian kualitatif,pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian melalui wawancara dengan informan yang berkaitan dengan masalah penelitian yaitu masyarakat yang pernah mengeluh dan merasakan pelayanan yang ada di kantor kelurahan Walian 2 dan juga melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk uraian.Data ini merupakan data-data pendukung dan tambahan atau dokumen-dokumen yang berkaitan erat dengan penelitian.Dalam penelitian ini,teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh data-data yang diperlukan yaitu melalui beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1.Pengamatan atau Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia (kejadian yang terjadi). 2.Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.Wawancara yang akan dilakukan dimaksudkan akan memperkuat informasi yang didapatkan lebih objektif mendalam dan terpercaya. 3.Analisis Dokumen
5
Data ini dikumpulkan dengan melalui berbagai sumber data yang tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian yakni berasal dari dokumen-dokumen,bukubuku yang relevan dengan penelitian serta data-data yang berlaku sekarang sebagai pendukung kebenaran sumber data. E. INFORMAN PENELITIAN Informan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Camat : 1 orang Lurah : 1 orang Staf kelurahan bidang pemerintahan : 1 orang Staf kelurahana bidang kesehjateraan rakyat : 1 orang Staf kelurahan bidang keuangan : 1 orang Masyarakat : 10 orang (masyarakat yang pernah berurusan langsung di Kantor Kelurahan Walian 2). Jumlah informan : 15 orang
F. TEKNIK ANALISA DATA Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yaitu menguraikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh di lapangan dari para informan.Penganalisisan ini didasarkan pada kemapuan nalar dalam menghubungkan fakta,data dan informasi kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. KELURAHAN WALIAN 2 1. Keadaan Umum Kelurahan Walian 2 adalah salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon.Jarak kelurahan Walian 2 menuju kecamatan Tomohon Selatan sekitar ± 1,2 Km dan ke Ibu Kota Provinsi (Manado) sekitar 32 Km. Luas wilayah kelurahan Walian 2 adalah 16,4 ha. Menurut letaknya,Kelurahan Walian 2 berbatasan dengan : Sebelah Utara : Matani II,III dan Walian Sebelah Selatan : Walian 1 dan Desa Pangolombian Sebelah Timur : Matani I,II,Tataaran 1,Kab.Minahasa,Walian
6
Sebelah Barat
: Walian 1
2. Keadaan Pemerintah Aparatur/perangkat kelurahan Walian 2 berjumlah 20 orang sudah termasuk dengan wakil kepala lingkungan. a. Pegawai Negeri Sipil : 2 orang b. Tenaga Kontrak : 8 orang c. Kepala lingkungan/Wakil kepala lingkungan : 10 orang Dengan perincian : a. Pegawai Negeri Sipil : 2 orang berpendidikan S1 b. Tenaga Kontrak : 3 berpendidikan S1 dan 5 tamatan SMA c. Kepala lingkungan/Wakil kepala lingkungan : 7 berpendidikan SMA dan 3 tamatan SMP B. SEJARAH PEMERINTAHAN KELURAHAN WALIAN 2 Pada awalnya Kelurahan Walian Dua masih tergabung dalam Kelurahan Walian 1,kemudian dinamakan Kelurahan Walian Baru lalu pada tahun 2007 Kelurahan Walian dimekarkan menjadi tiga kelurahan yakni Kelurahan Walian,Kelurahan Walian Satu dan Kelurahan Walian Dua.Kelurahan Walian Dua yang lebih dikenal dengan sebutan perum atas karena Kelurahan Walian Dua merupakan kompleks perumahan Perumnas namun ada juga beberapa rumah yang dibangun pribadi berdekatan dengan kompleks perumahan Perumnas. Dalam kurun waktu 2007-2015 Kelurahan Walian Dua sudah mengalami 3 kali pergantian lurah.Adapun lurah yang pertama menjabat adalah Siska.Tambingon,S.Pd (2007-2009) kemudian mengalami pergantian oleh Agustien Turang sebagai Pelaksana Harian (2009-2010) selanjutnya digantikan oleh Adrian.F.Mantiri (2010-sekarang).Bisa dibilang Kelurahan Walian Dua adalah Kelurahan yang belum lama beroperasi karena baru tiga kali pergantian lurah,tidak seperti kelurahan-kelurahan lain yang ada di Kota Tomohon yang sudah dibilang telah lama berdiri. Jadi sejarah berdirinya Kelurahan Walian Dua memang hanya sedikit yang bisa dibahas dalam penulisan ini karena merupakan Kelurahan yang belum lama berdiri karena pemekaran. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hasil wawancara yang peneliti sajikan dalam bentuk hasil wawancara tertulis berdasarkan fokus penelitian yaitu efektivitas dan efisiensi aparatur kelurahan dalam pelaksanaan pelayanan publik yang didalamnya terdapat mekanisme aparatur pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada
7
masyarakat.Dalam mekanisme ini,terdapat faktor-faktor yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi kerja aparatur kelurahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hasil wawancara tertulis merupakan salinan atas wawancara yang dilakukan dilapangan penelitian kepada informan,pelaksanaan wawancara dilakukan dalam kurun waktu 3 hari dengan melibatkan informan sebagaimana yang tertera dalam perencanaan penelitian ini. A. Efektivitas Kerja Aparatur Kelurahan Walian 2 Dalam Pelayanan Publik Mengacu pada teori Handayaningrat (1982:32) dalam bukunya Pengantar Ilmu Administrasi mengatakan bahwa efektivitas adalah sebagai suatu pengukuran dalam arti tercapainya tujuan atau sasaran yang ditentukan sebelumnya.Berdasarkan teori tersebut,peneliti mencoba melihat fakta dilapangan dan ternyata peneliti menemukan masalah dalam organisasi yang berasal dari individu tersebut yang sering mengakibatkan organisasi tidak berjalan efektiv.Ketidakefetivannya dalam pelaksanaan kerja dapat di lihat dari 3 aspek yaitu prestasi kerja menyangkut mutu kerja dan hasil kerja,kepuasan kerja menyangkut sikap dan lingkungan kerja,dan kemampuan menyesuaikan diri menyangkut SDM,kerja sama dan komunikasi.Berdasarkan poinpoin yang sudah peneliti jelaskan bersama dengan indikator masing-masing poin maka dapat dikatakan efektivitas kerja yang ada di kantor kelurahan Walian 2 belum dikatakan berjalan secara efektif berdasarka hasil wawancara yang didapat dari beberapa informan. B. Efisiensi Kerja Aparatur Kelurahan Dalam Pelayanan Publik Efisiensi termasuk salah satu poin penting dalam mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.Berdasarkan teori dari Sondang Siagian (1995:148) dalam bukunya Organisasi,Kepemimpinan Dan Perilaku Administrasi mengatakan bahwa efisiensi merupakan ketepatan cara (dengan tidak membuang-buang waktu,tenaga dan biaya) kedayagunaan dan kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Efisiensi kerja dikatakan efisien apabila pelaksanaan tugas yang dikerjakan tepat dan benar.Dari hasil wawancara yang dilakukan selama 3 hari dapat dilihat bahwa pengefisiensi kerja yang terjadi di kantor kelurahan walian 2 belum dapat dikatakan efisien karena melihat komentar-komentar masyarakat yang memberikan komentar yang pada intinya tidak merasa puas dengan pelayanan yang doiberikan aparatur di kantor kelurahan walian 2. Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa pengefisiensi kerja yang terjadi di kantor kelurahan walian 2 belum dapat dikatakan efisien karena melihat komentar-komentar masyarakat yang memberikan komentar yang pada intinya tidak merasa puas dengan pelayanan yang doiberikan aparatur di kantor kelurahan walian 2.Dari efektivitas dan efisiensi kerja yang aparatur kelurahan Walian 2 berikan dapat disimpulkan bahwa belum sepenuhnya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,proses pengefektivan dan pengefisiensi kerja bisa menjadi baik apabila
8
indikator yang merupakan fokus dalam penelitian ini bisa diterapkan lebih dalam lagi di instansi yang ada. Selain itu peran dari Lurah pun sangat penting karena dengan adanya peran dari lurah maka efektivitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan baik.Kepemimpinan yang dimiliki seorang lurah bisa mencerminkan bagaimana proses pelayanan yang dihasilkan nantinya oleh aparatur yang ada di kantor kelurahan Walian 2,dengan kata lain apabila lurah berperan aktif dalam arti sering memberikan motivasi,pengarahan,petunjuk kepada bawahannya maka bawahanpun akan melakukan pekerjaan dengan baik pula. C. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Handoko (1998:23) dalam bukunya Manajemen ada 5 dimensi kualitas yang menentukan kualitas pelayanan: 1.Tangible (bukti fisik) Bukti fisik adalah penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang memadai meliputi fasilitas fisik,perlengkapan,pegawai dan sarana komunikasi serta kendaraan operasional.Dengan demikian,bukti langsung/wujud merupakan satu indikator yang paling kongkrit.Wujudnya berupa segala fasilitas yang secara nyata dapat terlihat.Berdasarkan fakta dilapangan di Kantor Kelurahan Walian 2 sudah tersedia beberapa fasilitas seperti buku tamu,buku profil kelurahan,buku surat masuk dan keluar,buku catatan keuangan dan lain-lain sebagainya.Hanya saja perlengkapan seperti computer masih kurang memadai.Komputer hanya berjumlah 1 unit dan dalam keadaan yang kurang baik.Perlu adanya perbaikan fasilitas untuk menunjang tugas dan fungsi aparatur kelurahan Walian 2. Jika dimensi kualitas pelayanan dihubungkan dengan kriteria keefektivan efisiensi maka dapat diperoleh data bahwa dari segi efisiensi kantor kelurahan walian 2 belum memenuhi kriteria keefektivan.Belum adanya keseimbangan skill pegawai dan tangible (seperti computer) sehingga berdampak pada proses pelayanan hingga pada hasil akhir (keluaran) itulah mungkin yang menyebabkan pelayanan yang ada di kantor kelurahan walian 2 belum dikatakan baik. 2.Reliabity (kepercayaan) Reliabity merupakan kemampuan meberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.Untuk segi kepercayaan masih jauh dari harapan.Masyarakat terkadang memang mengeluhkan waktu pelayanan yang dijanjikan.Misalnya saja dalam pembuatan Kartu Keluarga waktu yang ditetapkan sebelumnya oleh aparatur hanya 1 minggu namun ternyata bertambah menjadi 2 minggu. Dihubungkan dengan fakta yang ada dari segi reliabity pun belum memenuhi kriteria keefektivan adan efisiensi.Dari segi pendidikan pegawai dalam hal ini skill pegawai cukup menekuni namun dalam memberikan pelayanan masih terkesan lama.
9
3.Responsiveness (daya tanggap) Responsiveness yaitu sikap tanggap pegawai dalam meberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat.Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap dari petugas dalam pemberian pelayanan yang dibutuhkan.Sikap tanggap ini merupakan satu akibat akal dan pikiran yang ditunjukan pada pelanggan.Salah satu hal yang menyebabkan tidak efektiv dan efisiensinya proses pelayanan publik di kantor kelurahan walian 2 adalah daya tanggap pegawai dalam melayani masyarakat.Dalam pemberian pelayanan skill pegawai masih perlu dipertanyakan karena disaat peneliti dilapangan terlihat pegawai terkesan membiarkan masyarakat menunggu beberapa saat. 4.Assurance (jaminan) Assurance mencakup pengetahuan,kemampuan,kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai bebas dari bahaya,resiko dan keragu-raguan.Jaminan adalah upaya perlindungan yang disajikan untuk masyarakat bagi warganya terhadap resiko yang apabila resiko itu terjadi akan dapat mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang normal. Kelemahan dari aparatur kelurahan walian 2 adalah terletak pada etos kerjanya,kebiasaan-kebiasaan yang sering menunda-nunda pekerjaan menjadikan kualitas pelayanan semakin buruk.Dihubungkan dengan kriteria efisiensi tentunya kemampuan dan skill ataupun mentalitas aparatur yang ada di kantor kelurahan Walian 2 masih perlu diberikan pelatihan dan perlu dibenahi karena mengingat bahwa kelurahan walian 2 bisa dibilang kelurahan yang belum lama berdiri dan merupakan kelurahan hasil pemekaran jadi aparatur yang ada dikantor kelurahanpun terbilang baru dan belum terlalu berpengalaman. 5.Empathy (empati) Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan.Empati adalah perhatian yang dilaksanakan secara pribadi atau individu terhadap pelanggan dengan menempatkan dirinya pada situasi pelanggan.Dari sisi empati,aparatur yang ada di kantor kelurahan walian 2 sudah berusaha untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat kelurahan walian 2.Hal ini menjadi jelas karena setiap minggunya aparatur kelurahan berusahan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dengan diadakannya evaluasi kinerja tiap minggu sebagai bentuk keinginan untuk memahami keluhan-keluhan masyarakat namun sayangnya program ini belum terimplementasi dengan baik. Untuk segi empati aparatur kelurahan telah memenuhi kriteria efisiensi walaupun belum berjalan secara maksimal.Terbukti pegawai yang ada di kantor kelurahan walian 2 telah berusaha untuk melakukan perubahan dengan adanya program evaluasi.
10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan teori yang menjadi pedoman peneliti mengenai efektivitas dan efisiensi maka dapat disimpulkan bahwa mengenai : 1. Efektivitas yang berarti sebagai pengukuran dalam arti tercapainya tujuan atau sasaran yang ditentukan sebelumnya,terbukti bahwa aparatur yang ada di Kantor Kelurahan Walian 2 pada umumnya tidak melaksanakan tugas,pekerjaan secara efektif.Hal tersebut berdasarkan dengan indikator-indikator yang ada mengenai efekivitas dilihat dari prestasi kerja,kepuasan kerja dan kemampuan menyesuaikan diri. 2. Efesiensi yang berarti ketepatan cara (tidak membuang-buang waktu,tenaga,biaya) kedayagunaan dan kemampuan menjalankan tugas dengan baik,terbukti bahwa pengefisiensi kerja yang dilakukan aparatur yang ada belum sepenuhnya terselenggara dengan baik atau dengan kata lain belum dikatakan efisien dilihat dari indikator-indikator yang sudah di jelaskan dalam pembahasan sesuai dengan pedoman teori mengenai waktu,tenaga dan biaya. B. SARAN Beberapa saran untuk menjadi bahan pertimbangan bagi aparatur di Kantor Kelurahan Walian 2 adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan agar dapat terciptanya pelayanan publik yang berkualitas tentu pengefektivan dan pengefisiensi kerja dari aparatur kelurahan harus di tingkatkan.Dilihat dari indikator-indikator yang ada mengenai efektivitas maka penulis berharap indikator tersebut perlu di perhatikan oleh aparatur kelurahan dan dipraktekan dalam pelaksanaan kerjanya. 2. Ada baiknya aparatur kelurahan lebih memperhatikan kehadiran masing-masing pegawai agar kiranya berbagai tugas dan tanggung jawab dapat dikerjakan ndan diselesaikan tepat waktu. 3. Penulis sangat berharap lurah pun ikut berperan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab setiap aparatur,perlu adanya peningkatan dalam menjalankan evaluasi-evaluasi yang di lakukan tiap minggunya,dalam evaluasi diharapkan lurah lebih menekankan soal komunikasi,kekompakan dalam bekerja oleh masing-masing aparatur yang ada. Bagi aparatur di kantor kelurahan Walian 2 dalam melaksanakan tugas pelayanan hendaknya melakukan perubahan yang menyangkut semua aspek,dalam hal ini aparatur pemerintah di kantor kelurahan ikut berperan dalam pembentukan perilaku,disiplin kerja.
11
DAFTAR PUSTAKA Amin,Ibrahim.2008.Teori Dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya.Bandung : Cv.Mandar Maju Handayaningrat, Suwarno. 1982, Pengantar Ilmu Administrasi. Jakarta: Gunung Agung Handoko.1998,Manajemen.Yogyakarta :BPFE Hasibuan.2001.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Bumi Askara Kartini,Kartono.1983.Pemimpin Dan Kepemimpinan.Jakarta :Cv.Rajawali Kamara,Toto.2001.Etos Kerja.Jakarta : PT.Gemma Insani Moenir.1995.Manajemen Pelayanan Umum.Jakarta : PT.Bumi Askara Musanef.1996.Manajemen Kepegawaian di Indonesia.Gunung Agung Mulyamah.1987,Manajemen Perubahan. Jakarta: Yudhistira Maulana,Agus. 1997,Manajemen dan Organisasi. Jakarta: Aksara Baru Noor, Juliansyah.2011, Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Nasution.1994.Manajemen Personalia.Jakarta :Erlangga Ravianto,1989.Produktivitas dan tenaga kerja di Indonesia.Jakarta :Lembaga Sarana Informasi Usaha Dan Produktivitas Siagian, Sondang. 1995, Organisasi, Kepemimpinan & Perilaku Administrasi. Jakarta: PT.Gunung Agung .2002,Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta: Bineka Cipta Sedarmayanti. 2012, Good Governance. Bandung: Mandar Maju Steers, Richard. 1980. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga Sumber-sumber lain : Undang-undang No.43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Undang-undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
12