PENGARUH MENGONSUMSI DARK CHOCOLATE TERHADA PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA DENGAN HIPERTENSI PRIMARY GRADE SATU DI DESA CIHANJUANG RAHAYU KABUPATEN BANDUNG BARAT
Jhon Anderson Sembiring
Fakultas Ilmu Keperawatan Unversitas Advent Indonesia
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi hasil penelitian Fernando (2009) bahwa mengonsumsi dark chocolate terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa dengan tekanan darah normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mengonsumsi dark chocolate terhadap tekanan darah pria dewasa penderita hipertensi primary grade satu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria dewasa penderita hipertensi. Sampel berjumlah 6 orang yang dipilih secara purposive sampling.
Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
sphygmomanometer, stethoscope, dark chocolate, dan lembar dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tekanan darah responden sebelum mengonsumsi dark chocolate berada dalam kategori hipertensi primary grade satu yaitu 146.66/90 mmHg dan setelah intervensi nilai tekanan darah turun menjadi 125/81.66 mmHg dan masuk dalam kategori normal. Ada pengaruh yang signifikan dari mengonsumsi dark chocolate terhadap penurunan tekanan darah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Kader Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat mengonsumsi dark chocolate untuk menurunkan tekanan darah. Dalam bidang penelitian sebagai data dasar untuk meneliti tentang pengaruh mengonsumsi dark chocolate terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi grade dua.
Abstract This research is motivated research results Fernando (2009 ) proved that eating dark chocolate can lower blood pressure in adult women with normal
blood pressure . The purpose of this study was to determine the effect of eating dark chocolate on blood pressure of hypertensive adult male primary grade one . The method used in this study is purely experimental method . The population used in this study were adult male patients with hypertension . 6 sample was selected by purposive sampling . The instrument used in this study is the sphygmomanometer , stethoscope , dark chocolate , and a documentation sheet . The results showed that the blood pressure value before eating dark chocolate respondents were in the category of grade one of primary hypertension is 146.66/90 mmHg and after the intervention value of blood pressure dropped to 125/81.66 mm Hg and in the category of normal . There was a significant effect of eating dark chocolate on blood pressure reduction . The results of this study are expected to be used by the District Parongpong Karyawangi village cadres to provide education about the health benefits of eating dark chocolate to lower blood pressure . In the field of research as a baseline to examine the effect of eating dark chocolate on blood pressure in patients with hypertension grade two.
Latar Belakang Tekanan darah tinggi atau sering disebut dengan hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan prevalensi dan kematian cukup tinggi, terutama di negara-negara maju dan di daerah perkotaan serta di negara berkembang seperti Indonesia. Ayu (2008) menjelaskan bahwa hipertensi dikenal juga sebagai silent killer atau pembunuh terselubung yang tidak menimbulkan gejala atau asimptomatik seperti penyakit lain. Sebagian penderita tidak mengetahui menderita hipertensi, sehingga sering ditemukan secara kebetulan pada waktu penderita datang ke dokter untuk memeriksa penyakit lain. Hipertensi adalah penyakit yang perlu ditangani dengan lebih serius. Menurut Sani (2008) hipertensi yang dibiarkan tanpa penanganan yang lebih serius akan mengakibatkan komplikasi berupa penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, gangguan fungsi ginjal, kerusakan mata dan kematian dini. Menurut Noer (2003) hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada berbagai organ
tubuh, seperti gagal jantung, stroke, ginjal, bahkan kematian. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Pada abad 1600 SM, Kaisar Aztec, yang merupakan penggemar coklat menyebutkan
bahwa
minuman
coklat
sebagai
minuman
ilahi
yang
membangun pertahanan tubuh dan melawan kelelahan (Corti, 2009). Galleano (2009) menjelaskan bahwa mengonsumsi dark chocolate secara efektif membantu menurunkan risiko hipertensi dan juga kematian akibat dari penyakit kardiovaskular. Dark chocolate mengandung banyak nutrisi yaitu flavonoid dan antioksidan. Galleano, dkk (2009) menjelaskan bahwa senyawa-senyawa aktif pada
dark
chocolate
menunjukkan
perlindungan
terhadap
penyakit
kardiovaskular yaitu dengan bekerja sebagai antioksidan, anti peradangan, meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL), menurunkan risiko hipertensi, dan memperbaiki fungsi pembuluh darah. Allen dkk, (2008) menjelaskan bahwa dark chocolate mengandung flavanol yang dapat menghambat aksi dari angiotensin untuk mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh dan efektif mengatur tekanan darah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fernando (2009) bahwa ada pengaruh mengonsumsi dark chocolate terhadap tekanan darah normal pada wanita dewasa. Dengan mengonsumsi 50 gram dark chocolate selama 7 hari berturut-turut dengan waktu yang sama dapat menurunkan tekanan darah normal pada wanita dewasa.
Tujuan Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah pengaruh pemberian dark chocolate terhadap penurunan tekanan darah pada pria dewasa yang menderita hipertensi primary grade satu di Kampung Mokla RW 13 Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Manfaat Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Kader Desa Cihanjuang Rahayu. Sebagai bahan masukan untuk memberi penyuluhan kesehatan tentang manfaat mengonsumsi dark chocolate
untuk tekanan darah pada masyarakat Kampung Mokla RW 13 Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. 2. Bidang Penelitian. Dark chocolate berfungsi sebagai penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primary grade satu maka diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti tentang pengaruh mengonsumsi dark chocolate terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi grade dua.
Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preeksperimental untuk mengetahui pengaruh mengonsumsi dark chocolate terhadap penurunan tekanan darah. Populasi dalam penelitian ini adalah pria dewasa yang mengalami hipertensi primary grade satu di Kampung Mokla RW 13 Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 orang dengan hipertensi primary grade satu yang dipilih dengan cara purposive sampling. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pemberian dark chocolate. Pengukuran tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer air raksa dan stethoscope. Prinsip-prinsip etika yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis memohon kepada Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan untuk meminta ijin secara tertulis kepada Kepala Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Dalam surat tersebut dijelaskan mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, serta perlindungan terhadap kerahasiaan subjek penelitian. Setelah ijin diberikan baru data dikumpulkan dengan cara membuat janji dengan penduduk Kampung Mokla RW 13 Desa Cihanjuang Rahayu yang mengalami hipertensi primary grade satu untuk melakukan pre-test dan post-test. 2. Saat pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu memberi penjelasan tentang maksud dan tujuan serta prosedur penelitian. 3. Partisipan penelitian bersedia menandatangani informed consent dan secara sukarela ikut serta dalam penelitian yang dilakukan. Selama eksperimen
berlangsung,
partisipan
tidak
diperbolehkan
mengonsumsi makanan yang memicu naiknya tekanan darah.
untuk
Berdasarkan hasil pengolahan data terdapat penurunan nilai rata-rata yang signifikan pada tekanan darah sistolik yaitu 146.66 mmHg turun menjadi 125 mmHg dan tekanan darah diastolik yaitu 90 mmHg turun menjadi 81.66 mmHg. Menurut Sugiyono (2013) pada kriteria pengujian dua pihak, bila t hitung < ttabel maka Ho diterima dan harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-), dengan demikian berdasarkan hasil olahan data t hitung tekanan darah sistolik adalah 12.97 > ttabel = 2.22814, maka thitung > ttabel, maka H0 dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima dengan signifikansi pada taraf kepercayaan 95%, nilai = 0.05 dan k n1 n2 2 6 6 2 10 .
Kesimpulan Kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah: 1. Sebelum diberikan dark chocolate rata-rata nilai tekanan darah sistolik adalah 146.66 mmHg dan nilai tekanan darah diastolik adalah 90 mmHg. 2. Sesudah diberikan dark chocolate rata-rata nilai tekanan darah sistolik adalah 126.66 mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 83.33 mmHg. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian dark chocolate terhadap nilai tekanan darah sistolik dan nilai tekanan darah diastolik pada pria dewasa yang menderita hipertensi primary grade satu di Kampung Mokla RW 13 Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Saran Setelah mengadakan penelitian dan menarik kesimpulan maka penulis ingin memberikan saran bagi Kader Desa Cihanjuang Rahayu dan bidang penelitian. 1. Kader Desa Cihanjuang Rahayu Sebagai bahan masukan untuk memberi penyuluhan kesehatan tentang manfaat mengonsumsi dark chocolate untuk tekanan darah pada masyarakat Kampung Mokla RW 13 Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
2. Bidang Penelitian Dark chocolate berfungsi sebagai penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primary grade satu maka diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti tentang pengaruh mengonsumsi dark chocolate terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi grade dua.
DAFTAR PUSTAKA
Afoakwa, E. O.2010.Chocolate Science and Technology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd. Anggraini, 2009. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kendalikan Stress dan Hipertensi, Raih Produktivitas. [Online] Available:http://www.depkes.co.id [26 Januari 2012]. Anonymous.2010. Buku Bergambar Rahasia alam 39: Rahasia Cokelat. Jakarta: Elex Media Komputindo. Arikunto, S., 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta: Rineka Cipta. Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Risiko Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS. [Online]. Available: http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi-dan-faktor-risikonyadalam-kajian-epidemiologi/.[12 Oktober 2012]. Atkinson, C., Banks, M., France, C., & McFadden, C.[2010]. The Chocolate and Coffee Bible.London: Anness Publishing Ltd. Bustani, H. 2005. Fudamental Operation Research. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Boedhi-Darmojo.2003.Mengamati perjalanan Indonesia. Medika 2003; 7: 442-448.
epidemiologi
hipertensi
di
Cassey, A. & Benson, H. 2010. Menurunkan tekanan darah. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Dapur Cokelat.2012. About Us.[Online]. Available:www.dapurcokelat.com. [15 Mei 2012]. Departemen Perindustrian.2007. Gambaran Sekilas Industri Kakao. Jakarta: Sekretariat Jenderal Departemen Perindustrian. Ding EL, Huftless SM, Ding X, Girotra S.2006. Chocolate and prevention of cardiovascular disease: a systemic review. Nutrition & Metabolism 2006;3(2):1-12. Elsanti, Salma.2009. Panduan Hidup Sehat Bebas Kolesterol, Stroke, Hipertensi & Serangan Jantung. Yogyakarta: Araska. Engler, Mary.2008. Flavonoid-risk Dark Chocolate Boost Blood Vessel Function.[Online].Available: Http://www.brightsorf.com. [19 Desember 2008]
Fernando. 2009. Pengaruh Cokelat Hitam Terhadap Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa. Girianto, Leoneed E., Sasonto, M.2007. Hubungan Antara Pasien Hipertensi dengan Penyakit Stroke di RSUD Koja, Periode 2002-2004. Majalah kedokteran damianus. VI (2) :163 – 168. Grassi D, Desideri G, Necozione S, Lippi C, Casale R, Properzi G, Blumberg JB, Ferri C. 2008. Blood pressure is reduced and insulin sensitivity increased in glucose-intolerant, hypertensive subjects after 15 days of consuming high-polsayphenol dark chocolate. Journal Nutrition 2008;138:1671-76. Grassi D et al. 2005. Short-Term Administration of Dark Chocolate is Followed by a Significant Increase in Insulin Sensitivity and a Decrease in Blood Pressure in Healthy Persons. American Journal of Clinical Nutrition, Mar 2005 Informasi Produk Terapetik. 2008, 2 November .Hipertensi. hlm. 3 – 10 Junaidi, Iskandar. 2010. Hipertensi Pengenalan, Pengobatan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Pencegahan,
dan
Joint Nation Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Presure (JNC). The Seventh Report of the JNC (JNC-7). JAMA. 03;289(19):2560-72. Kowalski, Robert E. 2010. Terapi Program 8 Minggu Menurunkan Tekanan Darah & Mengurangi Resiko Serangan Jantung & Stroke Secara Alami. Jakarta: PT Mizan Pustaka. Lenny S. 2006. Senyawa Flavonoid, Fenilpropanoida dan Alkaloida. Medan: Fak. MIPA. USU. Lind, D. A., Marchal,W.G. & Wathern, S.A.2007.Teknik-teknik Statistik dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Pech, J. 2010. The Chocolate Therapist: A User's Guide to the Extraordinary Health Benefits of Chocolate. John Wiley & Sons, Inc. Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Puskesmas Bangkala. 2012. Laporan Tahunan Puskesmas Bangkala Tahun 2012 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia PPKKI. 2010. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. Jakarta: Agromedia Pustaka Price, S.A. & Wilson L.M., 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Perjalanan Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC.
Rahyani. 2007. Faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada pasien yang berobat dipoliklinik dewasa puskesmas bangking periode januarijuni 2007. [Online]. Available: http://yayanakhyar.files.wordpress.com /2009/02/files-ofrsmed-faktor-yang-berhubungan-dengan-kejadianhipertensi.pdf. [2 Februari 2012]. Rohaendi, 2008. [Online]. Available:http://www.hipertensi/penatalaksanaanhipertensi-terkini-html. [10 Desember 2011]. Sarafini M, Bugianesi R, Maiani G, Valtuena S, Santis SD, Crozier A. Plasma antioxidants from chocolate. Nature 2003;424:1013. Sani, A. 2008. Hypertension, Current Perspective. Jakarta: Medya Crea. Semijurnal Farmasi & Kedokteran Etichal Waspadai Dampak Hipertensi.hlm. 20 - 30.
digest.
2009,
Juni.
Setiawan, Z. 2006. Prevalensi dan Determinan Hipertensi di Pulau Jawa,Tahun 2004. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, I (2): 57 – 61 Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama Sugiharto, Aris. 2007. Faktor-faktor Resiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat (Studi khusus di kabupaten karanganyer). Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sustraini, Lanny, Alan, Syamsir, Hadibroto, Iwan. (2006). Hipertensi. Jakarta: Gramedia Putaka Utama. Wahyudi T, T.R. Panggabean, dan Pujiyanto, 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Penebar Swadaya. Wolff,
2008. [Online]. Available:http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/info-sehat/-harapan-baru-bagi-penderita-hipertensi-hindaristroke. [10 Desember 2011].