PENGETAHUAN MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN TINGKAT I TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG Friska Silitonga Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia Abstract This research is motivated lack of knowledge of breast self- examination ( BSE ) related to health paradigm that is inherent in a society where people would go to a health provider if feeling ill . Most patients come for treatment when the disease is already at the final stage , when the existence of these cancers can be detected early . Delay early detection possible lack of knowledge of women about BSE . The purpose of this study was to obtain an overview of the student knowledge of science faculty of Nursing Level I Indonesian Adventist University ( UNAI ) Videos on BSE before and after counseling . The method used in this study is a quasi experimental . Instruments used figure 8 -shaped test BSE measures that have been scrambled by the researchers . The population that will be used in this research is a science student at level I UNAI Nursing , London . Population of 50 people , the entire population is used as respondents , the data collection was conducted on March 4, 2014 . The results showed that prior knowledge of the student counseling is very low and after counseling the student knowledge increased to very high . There is a significant difference between the student knowledge about BSE before and after counseling , with a 95% confidence level . The results of this study are expected to provide information to the Nursing lecturers in order to motivate the student to learn and perform BSE regularly and check yourself into the medical section when there are abnormalities in the breast . To study this field of research is expected to be used as a baseline to be developed in subsequent research that is doing research on motivation to perform BSE. Keywords : knowledge, breast self-examination Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) berkaitan dengan paradigma sehat yang melekat pada masyarakat dimana masyarakat akan pergi ke tenaga kesehatan jika merasakan sakit. Kebanyakan pasien datang berobat bila penyakit sudah pada stadium akhir, padahal keberadaan kanker ini bisa dideteksi secara dini.
1
Keterlambatan deteksi dini kemungkinan kurangnya pengetahuan wanita tentang SADARI. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan para mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung tentang SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental. Instrumen yang digunakan berbentuk test gambar 8 langkah SADARI yang telah diacak oleh peneliti. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I UNAI,Bandung. Populasi berjumlah 50 orang, seluruh populasi digunakan sebagai responden, pengumpulan data dilakukan pada tanggal 04 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan pengetahuan para mahasiswi sangat rendah dan sesudah penyuluhan pengetahuan para mahasiswi meningkat menjadi sangat tinggi. Ada perbedaan signifikan antara pengetahuan para mahasiswi tentang SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan, dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada dosen-dosen Keperawatan agar memotivasi mahasiswi untuk mengetahui dan melakukan SADARI secara rutin dan memeriksa diri ke bagian medis bila terdapat kelainan pada payudara. Untuk bidang penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk dikembangkan dalam penelitian berikutnya yaitu melakukan penelitian mengenai motivasi melakukan SADARI. Kata kunci: Pengetahuan, Pemeriksaan payudara sendiri Latar Belakang Rendahnya kesadaran untuk memeriksakan diri berkaitan dengan paradigma sehat yang melekat pada masyarakat dimana mereka akan pergi ke tenaga kesehatan jika mereka merasakan sakit. Kebanyakan pasien yang datang berobat ternyata setelah penyakitnya stadium akhir, padahal keberadaan kanker ini bisa dideteksi secara dini. Keterlambatan deteksi dini ini kemungkinan kurangnya pengetahuan wanita tentang deteksi dini kanker payudara (Rosolowich, 2006). Berdasarkan data World Health Organization (WHO) yang dikutip oleh Mulyadi (2010) terdapat 1,2 juta orang didiagnosa menderita kanker payudara pada tahun 2005. Data Global Burden of cancer pada tahun 2007 terdapat 26 dari 100.000 perempuan Indonesia mengidap kanker payudara. Menurut Yayasan Kanker Payudara Jawa Barat (YKP Jabar) pada tahun 2005, pasien pengidap kanker payudara di Jabar mencapai 56 orang per 100.000 dalam satu tahun. Oleh karena itu, jenis kanker ini menjadi penyebab angka kematian yang cukup tinggi pada wanita.
2
Menurut Nina yang dikutip oleh Hawari (2004), sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara mencapai 26% dan jika dikombinasikan dengan mamografi, maka sensitivitas deteksi dini kanker payudara menjadi 75%. Namun kesadaran para wanita untuk melakukan SADARI masih rendah, sehingga kasus kanker payudara masih sangat tinggi meskipun sensitivitas SADARI dalam mendeteksi kanker payudara cukup tinggi. Tujuan Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan Pengetahuan mahasiswi fakultas ilmu keperawatan tentang pemeriksaan payudara sendiri sebelum dan sesudah penyuluhan di Univeritas Advent Indonesia, Bandung. Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengetahuan mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I tentang SADARI sebelum penyuluhan di UNAI Bandung. 2. Mengetahui pengetahuan mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I tentang SADARI sesudah penyuluhan di Universitas Advent Indonesia Bandung. 3. Menganalisis perbedaan yang signifikan pengetahuan mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I tentang SADARI sebelum dan sesudah Penyuluhan di Universitas Advent Indonesia Bandung. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. Dosen-dosen keperawatan, sebagai bahan masukan untuk dapat memberikan motivasi agar mahasiswi tertarik untuk mengetahui dan melakukan SADARI secara rutin dan memeriksa diri ke bagian medis bila terdapat kelainan pada payudara. 2. Mahasiswi Ilmu keperawatan tingkat I, agar mengetahui prosedur pemeriksaan payudara. 3. Bidang penelitian, agar hasil penelitian ini dapat digunakan dikembangkan dalam penelitian lain mengenai Motivasi melakukan Pemeriksaan payudara sendiri. Tinjauan Pustaka Menurut Olfah, dkk (2013;73) Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan, perubahan warna kulit puting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah. Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah masa haid bermula, ketika payudara mereka
3
sedang mengendur dan terasa lebih lunak. Para wanita yang telah berusia 20 dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI bulanan dan harus melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah memasuki usia 40 (Peiwen, 2010). Menurut Sabila (2013) Manfaat SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada payudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat diketahui secara dini oleh para wanita usia subur. Setiap wanita mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila wanita memeriksa payudara sendiri secara teratur, setiap bulan setelah haid, wanita dapat merasakan bagaimana payudara wanita yang normal. Bila ada perubahan tentu wanita dapat mengetahuinya dengan mudah. Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di depan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring (Yayasan Kanker Indonesia, 2012) : 1. Perhatikan dengan teliti payudara di depan cermin (tanpa berpakaian), dengan kedua lengan lurus ke bawah. Amati dengan teliti dan perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk pada payudara sebab kita sendirilah yang lebih mengenal tubuh yang kita miliki.
2. Angkat kedua lengan lurus ke atas dan ulangi pemeriksaan seperti diatas.
3. Dengan kedua siku mengarah ke samping, tekanlah telapak tangan yang satu pada yang lain secara kuat. Cara ini akan menegangkan otot-otot dada sehingga perubahan-perubahan seperti cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih terlihat.
4
Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre eksperimental.. Populasi penelitian ini adalah 50 mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan tingkat I di Universitas Advent Indonesia. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini seluruh mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan tingkat I UNAI berdasarkan penarikan sampel secara exidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test gambar 8 langkah SADARI yang telah diacak oleh peneliti, yang dikeluarkan dari yayasan kanker Indonesia (YKI). Adapun prinsip etika yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Pada tahap persiapan yaitu sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis meminta ijin secara tertulis kepada Dekan Fakultas Keperawatan. Dalam surat tersebut dijelaskan mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, serta perlindungan kerahasiaan subjek penelitian. Setelah ijin diberikan maka data dikumpulkan. 2. Hasil test yang telah diisi oleh responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. 3. Responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksaan. Adapun proses pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah pada tanggal 04 Maret 2014 sesuai dengan persetujuan dengan para mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I di Universitas Advent Indonesia Bandung. Tahap kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah: 1. Pembukaan (5 menit). Peneliti mengucapkan salam dan doa pembuka. Peneliti menjelas tujuan dan kegunaan penelitian, serta etika pengumpulan data. Penelitian memberikan garis besar kegiatan yang dilaksanakan dan memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan. 2. Pre test (15 menit). Peneliti membagikan test sebelum penyuluhan dan menjelaskan cara pengisian test. Peneliti memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan. 3. Penyuluhan (20 menit). Peneliti memberikan penyuluhan tentang SADARI dan memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan. 4. Post test (15 menit). Peneliti membagikan test setelah penyuluhan dan memberikan waktu kepada responden untuk mengisi test. Peneliti memberikan waktu untuk reponden untuk mengajukan pertanyaan. 5. Penutup (5 menit). Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dan mengucapkan salam penutup.
5
Untuk menjawab masalah pertama dan kedua dengan mencari nilai mean dan diklifikasikan. Untuk menjawab masalah ketiga maka dilakukan uji hipotesa dengan menggunakan rumus t hitung dan standar deviasi. Hasil dan Analisis Nilai Pengetahuan SADARI sebelum penyuluhan
P
Jumlah jawaban benar(x) 0 1 2
Frekuensi (f)
Skor responden (xf)
Skor tertinggi (y)
Total skor tertinggi (fy)
5 15 11
0 15 22
8 8 8
40 120 88
3 4 5 6 7 Total
9 2 6 1 1 50
27 8 30 6 7 115
8 8 8 8 8
72 16 48 8 8 400
= Jumlah skor responden x 100 % Jumlah skor tertinggi = 115 x 100 % 400 = 28.7 %
Nilai Pengetahuan SADARI sesudah Penyuluhan
P
Jumlah jawaban benar (x)
Frekuensi (f)
5 6 8 Total
3 1 46 50
Skor responden (xf) 15 6 368 389
= Jumlah skor responden x 100% Julah skor tertinggi = 389 x 100% 400 = 97,2 %
6
Skor tertinggi (y) 8 8 8
Total skor Tertinggi (fy) 24 8 368 400
Perbedaan Pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan N 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
x1
x1 x1
( x1 x1 ) 2
x2
x2 x 2
( x2 x 2 ) 2
x12
x22
x1 x2
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5
-3.1 -3.1 -3.1 -3.1 -3.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -2.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -1.1 -0,1 -0,1 -0,1 -0,1 -0,1 -0,1 -0,1 -0,1 -0,1 0,9 1.9 1.9 1.9 1.9
9.61 9.61 9.61 9.61 9.61 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 4.41 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,81 3.61 3.61 3.61 3.61
5 5 6 5 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
-2.78 -2.78 -1.78 -2.78 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22
7.72 7.72 7.72 7.72 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 25 25 25 25
25 25 36 25 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
0 0 0 0 0 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 24 24 24 24 24 24 24 24 24 32 40 40 40 40
7
46. 47. 48. 49. 50. Total
5 5 6 7 4 115
1.9 1.9 2.9 3.9 0,9
3.61 3.61 8.41 15.21 0.81 174.5
8 8 8 8 8 389
0.22 0.22 0.22 0.22 0.22
0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 33.18
25 25 36 49 16 407
64 64 64 64 64 3695
40 40 48 56 32 912
Nilai rata-rata dari pre-test dan post-test diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Nilai Korelasi antara X (pre-test) dan Y (post-test) dapat diperoleh dengan cara berikut:
r
n x1 x 2 ( x1 )( x 2 )
n x
x1 n x 22 x 2 2
2 1
2
r= r= r= r= r=
=1 Untuk mencari varians sampel pre-test (s12) dan post-test (s22) adalah:
2 1
s
x
1
x
2
n 1
s12 =
s
2 2
x
2
x
2
n 1
s22 = Standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varians. Maka untuk mencari standar deviasi pre-test ) dan post-test ( ) adalah: = = 1.88 = = 4.74 Dari perhitungan di atas berdasarkan table di atas, maka didapatkan harga uji t adalah:
8
t
X1 X 2 2 2 S S S1 S 2 2r 1 2 n1 n2 n1 n2
t=
t=
t= t= t=
= - 5.95
dk = 50+50-2 = 98 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Pengetahuan mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I tentang SADARI sebelum penyuluhan di Universitas Advent Indonesia Bandung adalah sangat rendah. 2. Pengetahuan mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I tentang SADARI sesudah penyuluhan di Universitas Advent Indonesia Bandung adalah sangat tinggi. 3. Ada perbedaan signifikan antara pengetahuan para mahasiswi fakultas ilmu Keperawatan tingkat I tentang SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan. Saran 1. Dosen-dosen keperawatan, sebagai bahan masukan untuk dapat memberikan motivasi agar mahasiswi tertarik untuk mengetahui dan melakukan SADARI secara rutin dan memeriksa diri ke bagian medis bila terdapat kelainan pada payudara. 2. Mahasiswi Ilmu keperawatan tingkat I, agar mengetahui prosedur pemeriksaan payudara. 3. Bidang penelitian, agar hasil penelitian ini dapat digunakan dikembangkan dalam penelitian lain mengenai Motivasi melakukan Pemeriksaan payudara sendiri. Daftar Pustaka Hawari, D. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medica
9
Mardiana, L. 2004. Kanker Pada Wanita Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat. Penebar Swadaya. Jakarta Olfah, Y, dkk. 2013. Kanker Payudara dan SADARI. Yogyakarta: Nuha Medika Tapan, E. 2005. Kanker, Antioksida dan Komplementer. Jakarta: Alex Media Komputindo. Taufik, M. 2007. Prinsip-prinsip promosi kesehatan dalam bidang keperawatan. Jakarta: Graha Mulia YKI, (2012). http://yayasankankerindonesia.org/2012/deteksi-dini-kankerpayudara/
10