EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
Info Terkini
Info Terkini
Indonesia Power Sumbangkan 2 Forum LKI semester 2 di Semarang Perahu untuk Sungai Citarum Hal 4 Hal 2
Info GCG
Penyusunan Juklak Gratifikasi Hal 5
Inspiring Story
Hal 6
Inspring Quiz
Hal 8
Berita Foto
Hal 9
PROFESIONAL
Pembaca setia IPWN, kami selalu hadir menyajikan informasi terbaru seputar PT Indonesia Power.
Berita pertama adalah partisipasi Indonesia Power dalam program “Sawala Ecovillage, Gerakan Citarum Bestari dan Gerakan Budaya Raksa (Gebrak) Citarum”. Berita Kedua yaitu Forum Karya Inovasi (FKI) Semester 2 melahirkan juara-juara inovasi, pengumuman pemenang ini dilakukan di UP Semarang
Berikutnya adalah PT Indonesia Power menyelenggarakan workshop penyusunan juklak pengaturan pengendalian gratifikasi Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 44 hadiah menarik menanti anda.
#JanganCintaiPekerjaaanApaAdanya
Pengumuman Bagi rekan rekan yang akan mengirimkan tulisan atau materi sosialisasi dalam bentuk artikel/tips/ bentuk lainnya, setiap minggunya kami tunggu materinya maksimal hari Kamis pukul 15.00 WIB.
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INFO TERKINI PT INDONESIA POWER MENYERAHKAN BANTUAN 2 (DUA) SET PERAHU SAR UNTUK GERAKAN CITARUM BESTARI
KABUPATEN BANDUNG, J um’at (4/11). Sebagai upaya penyeberluasan Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) dan Gerakan Citarum BESTARI (Bersih, Sehat, Indah dan Lestari), Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menyelenggarakan kegiatan Acara “Sawala Ecovillage, Gerakan Citarum Bestari dan Gerakan Budaya Raksa (Gebrak) Citarum”, yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Komplek LANUD Sulaiman Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat dan 4000 orang tamu undangan dari berbagai lapisan (masyarakat, perlaku usaha, tokoh agama, akademisi, lembaga swadaya masyarakat , dan aparat pemerintah) yang berada di wilayah lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Hadir dalam acara tersebut Rahmi Sukma (Kepala Bidang Komunikasi Korporat PT Indonesia Power), beliau menyerahkan bantuan berupa 2 (dua) set Perahu SAR, kepada Ahmad Heryawan (Gubernur Provinsi Jawa Barat), selanjutnya Gubernur menyerahkan kepada Anang Sudarna (Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat) dan selanjutnya perahu SAR tersebut akan digunakan dan dioperasikan untuk keberlangsungan kegiatan Program Gerakan Citarum BESTARI. Gerakan Citarum BESTARI (Bersih, Sehat, Indah dan Lestari) Tahun 2014-2018 telah dicanangkan pada 22 Juni 2014 oleh Gubenur Jawa Barat. Dalam mewujudkan Citarum bersih, sehat , indah dan lestari dilakukan beberapa kegiatan diantaranya melalui pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage).
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INFO TERKINI Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) merupakan suatau kegiatan berbasis masyarakat dimana pengolahan lingkungan dilakukan dengan melibatkan peran-serta semua pengmangku kepentingan (masyarakat, perlaku usaha, tokoh agama, akademisi, lembaga swadaya masyarakat , dan aparat pemerintah). Tujuannya untuk menumbuh-kembangkan perilaku masyarakat berbudaya lingkungan , pada 4 (empat) aspek yaitu ekologi, ekonomi, social-budaya dan spiritual. Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage), telah beroperasi di 190 desa, terdiri dari 175 desa di hulu sungai Citarum, dan 15 desa hulu sungai Ciliwung dengan hampir 4000 kader. Ecovillage yang dimotori BPLHD Jawa Barat telah berjalan hampir 3 tahun. Ahmad Heryawan (Gubernur Provinsi Jawa Barat), mengapresiasi para kader tersebut, dan menilai kinerja mereka efektif dalam mengajak masyarakat agar berbudaya lingkungan. Didukung oleh 8000 warga, komunitas ini gotong royong membersihkan anak - anak sungai Citarum dari sampah dan pendangkalan. Ini dilakukan demi hadirnya desa yang bersih (clean), hijau (green), dan sehat (hygiens).
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INFO TERKINI Penutupan FKI Lahirkan Juara-juara Inovasi SEMARANG – Forum Karya Inovasi (FKI) Semester 2 melahirkan juara-juara inovasi, pengumuman pemenang ini dilakukan di UP Semarang pada hari Jumat (11/11). Pada acara ini hadir Dirop I PT Indonesia Power, Eri Prabowo memberikan secara langsung hadiah berupa uang tunai kepada para pemenang. Dengan dibagikannya hadiah ini maka secara resmi FKI Semster 2 yang bertemakan “Innovation Towards Performance Exellence 2016” ini ditutup. Pada Kategori Pembangkitan dengan total nilai 77.43 UP Suralaya mendapatkan juara 1 dengan inovasi “Modifikasi Flighbar untuk Meningkatkan Kehandalan Submarged Scraper Conveyor (SSC) Unit 1 -4 di Ash Handling System”, Juara 2 diberikan kepada UJP Jawa Barat 2 Pelabuhan ratu dengan inovasi “Peningkatan Efisiensi Pembangkit dengan Pengoperasian Condition Based Soot Blower”, dan juara ke-3 diberikan kepada UJP Banten 3 Lontar dengan judul “Optimasi Efisiensi Boiler dengan Boiler Combustion Management System (BCMS)”. Pada kategori Technical Supporting dengan total nilai 79.77 UPJP Kamojang menyabet juara pertama dengan inovasi “Prototype Portable DC Earth Fault Locator”, juara 2 diberikan kepada UJP Banten 2 Labuan “Special Tool On Off Breaker (SiToBee) untuk Menghindari Kecelakaan Kerja Saat On/Off Breaker”, dan juara 3 diserahkan kepada UP Perak Grati, “TTOS (Testing Tool of Offline Servo) untuk Memastikan Performa Servo Valve secara Offline”. Selanjutnya, pada kategori Non Technical Supporting dengan total nilai 80.84 disabet oleh UP Suralaya dengan “Aplikasi Monitoring Penyelesaian Kontrak danPenerbitan Berita Acara”, diikuti oleh UP Semarang “Aplikasi Modelling Perencanaan Operasi Pembebanan PLTGU Gas Berbasis Aplikasi” mendapatkan juara 2, dan juara ke-3 diberikan kepada UJP Jawa Tengah 2 Adipala dengan inovasi “Penerapan Online Condition Based Monitoring pada Rotating Equipment Menggunakan OCOL (OnlineCondition Analyzer) berbasis Mikrokontroller”. Selanjutnya dari Karya Inovasi tersebut akan diseleksi kembali untuk dijadikan Karya Inovasi yang dapat mewakili Perusahaan pada tingkat Lomba Karya Inovasi di lingkungan PT PLN (Persero). Karya Inovasi yang telah dihasilkan akan diproses dan dilakukan kajian kembali, selain untuk diaplikasikan di unit lain, juga sebagai proses perlindungan hukum dalam hal Hak atas Kekayaan Intelektual (Hak Cipta dan atau Hak Paten).
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INFO GCG
BANDUNG (10/11) - PT Indonesia Power menyelenggarakan workshop penyusunan juklak pengaturan pengendalian gratifikasi selama dua hari pada tanggal 10-11 November 2016 di Sub Unit Saguling PLTA Bengkok. Workshop yang di buka oleh Direktur Keuangan Hudiono yang didampingi oleh Kepala Bidang Komunikasi Korporat Rahmi Sukma dan dua perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sugiarto (Grup Head Gratifikasi) dan Ibu Mutiara Rizky (Fungsional Gratifikasi) hadir sebagai pembicara. Dalam sambutannya beliau mengatakan Indonesia Power adalah bagian dari PLN, Indonesia Power adalah dapurnya PLN dari segi pembangkitan, dan ini adalah amanat dari pemegang saham yang harus dipegang dengan benar dan baik. "Terus jaga Integritas dan tolak gratifikasi," tandas Hudiono Sebanyak 34 pegawai Indonesia Power yang mewakili dari berbagai unit kerja menyusun aturan gratifikasi dengan didampingi langsung oleh KPK. Sugiarto mengatakan bahwa untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik diwajibkan untuk bebas dari gratifikasi. Belum semua pihak sepaham tentang apa yang harus dilakukan terhadap gratifikasi. "Untuk itu kita semua harus menjaga dan memelihara integritas individu ataupun organisasi melalui program-program gratifikasi yang sudah digalakan oleh Indonesia Power," ujar Sugiarto Selain itu tujuan dari workshop penyusunan juklak pengendalian gratifikasi ini agar pemahaman pegawai lebih meningkat mengenai aturan gratifikasi di Indonesia Power dan Agen perubahan dapat menjadi perwakilan perusahaan dalam menginternalisasi peraturan gratifikasi baik kepada stakeholder internal maupun eksternal.
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INSPIRING STORY
“Berpartisipasi tanpa Berkotor-kotoran” Sathya Putri Heradiningrum – UJP Pelabuhan Ratu “Loh, kok perintahnya tidak sesuai dengan lokalnya,” ungkap Sathya, AMU Reliability UJP Pelabuhan Ratu yang saat itu masih menjadi Teknisi Kontrol Instrumen UP Suralaya. Padahal Sathya yang berada di ruang kontrol telah melakukan tindakan untuk membuka katup—sebagai indikator limit switch-nya tersentuh.Dan akibatnya, jika katup belum membuka berarti mempengaruhi kontrol selanjutnya. “Ah, mungkin sewaktu diperintahkan open sudah sesuai tapi limit switch open tidak bekerja sehingga tidak ada feedback open ke control room,” lagi-lagi batin Sathya dalam hati. Ya, untuk itulah diperlukan maintenance atau meliharaan. “Perlunya dilakukan switch bypass yang artinya apa yang kita perintahkan dengan feedback yang kita dapatkan itu sama. Walaupun bukan keadaan yang sebenarnya,” ungkap Sathya memulai ceritanya pada penulis. Nah, terkadang tindakan switch bypass yang dilakukan tersebut tidak dikembalikan pada posisi normal kembali oleh operator. Sehingga secara otomatis, sewaktu operator memerintahkan untuk menutup katup— sebelumnya sudah di bypass—tidak bisa mengikuti instruksi. Akibatnya, katup masih terbuka dan menghilangkan minyak yang banyak. Semenjak kejadian itu, prosedur pengecekan pun distandard-kan. “Atasan saya meminta untuk dilakukan pengecekan setiap hari terhadap 4 unit,” ungkap Sathya yang mengaku ketika itu mengalami kerepotan memenuhi tanggung jawab tersebut. Ia menggambarkan bagaimana harus menghadapi kondisi mengecek dan menyelesaikan gangguan dalam waktu bersamaan. “Jadi, setelah selesai dengan gangguan, saya lupa untuk mengecek yang lain. Apalagi, tiap kali mengecek, saya harus mencatat lagi,” ungkap Sathya sungguh-sungguh. Berlatarbelakang kerepotan tersebut, wanita bertubuh mungil ini berusaha mencari kemudahan dalam bekerja. Dengan menggunakan software yang sudah ada, CS 3000, “Akhirnya saya bikin Window khusus untuk si Bypass itu. Jadi, ini khusus untuk melihat peralatan apa saja yang di-bypass,” terang Sebagai langkah awal, Sathya menge- lompokkan terlebih dahulu peralatan apa saja yang harus diperiksa. Kamudian dilanjutkan lagi dengan membuat satu Window khusus. “Dimana tampilannya berupa angka. Kalau fungsinya 1, berarti sedang di-bypass, sementara nol berarti sebaliknya,” tandas Sathya.Untuk mempermudah tampilan dan pemahaman, lanjut Sathya, sengaja Window dibuat dalam bentuk kotak-kotak sederhana. “Biar saya dan teman- teman juga mudah mengeceknya. Dan kalau tampilannya masih merah, tugas saya menghubungi bagian pemeliharaan untuk dilakukan perbaikan. Kalau sudah benar, baru dilepas bypass-nya.” Atas inisiatif tersebut, Sathya mengaku sangat terbantu. Dan ia pun dapat melakukan melakukan pekerjaan teknisi kontrol instrumen lainnya.
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INSPIRING STORY Hanya dengan satu tindakan, pekerjaan dua hingga tiga jam selesai dalam hitungan 5 menit saja. Cukup dengan menilik satu layar Window, area PLTU yang luas dapat terkendali dengan baik. Inilah bentuk kemudahan yang dirasa tim teknisi kontrol instrumen— Sathya salah satunya— pasca dibuat tampilan Window khusus Bypass. Bahkan apabila awalnya Sathya hanya berinisiatif membuat satu unit saja, kini malah diminta untuk mengerjakan 4 Unit, masing-masing satu Window. “Jadi, 4 hari selesai.” Sathya berujar melalui apa yang dilakukannya tersebut, ia dapat berbagi dengan teman lainnya. Dengan begitu, jika suatu saat dipindahkan masih menyisakan sesuatu yang bermanfaat. “Terutama bagi generasi berikutnya,” ungkap Sathya sembari menyebut efek dari aplikasi sederhana ini, timnya menjadi lebih handal. Maksudnya, “Waktu (kontrol) jadi lebih cepat dan bisa ngerjain yang lain, kan,” jelas Sathya. Ya, selain mengontrol sistem Bypass, Sathya memiliki pekerjaan rutin lain yang harus dilakukan setiap hari seperti pemeriksaan panel. “Satu unit itu, kan, ada 20 panel. Nah, apa jadinya kalau harus mendatangi satu per satu. Kalau sekarang, kan, lebih mudah, tinggal lihat di komputer saja,” tutur Sathya mantap. Saat ini kerja secara tim pun menjadi lebih cepat karena pemeriksaan dilakukan secara bergantian. Yang menarik, lantaran pada bagian pemeliharaan itu jarang ada perempuan yang bertugas, Sathya kerap mendapat perlakuan khusus. “Jadi, kalau ada gangguan di lapangan, saya cuma ditelepon dan memandu dari rumah. Dan jika sudah lewat dari jam 11 malam, saya diusir pulang,” canda Sathya. Statusnya sebagai perempuan ternyata membuat kolega pria tidak tega menyuruhnya bekerja di Lokasi yang kotor dan panas. “Terus terang sebenarnya saya merasa mampu. Pernah saya ngeyel dan diperbolehkan tapi tidak sering.” Akhirnya, Sathya berharap meski sebagai wanita, tidaklah dianggap sebagai pajangan semata. “Karena kita di sana karena kita mampu. Memang secara gender tidak bisa disamakan. Cuma, kalau soal kerjaan kita juga bisa mengukur dan membatasi sampai mana kemampuan. Toh, kerja kan, tidak harus selalu berkotor-kotoran,” ujar Sathya mengakhiri cerita. ( Sita ) *Inspiring Stories ini ditulis saat ybs masih menduduki posisi sebagai Teknisi Kontrol Instrumen, UP Suralaya
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
INSPIRING QUIZ IPWN 44 Dari kisah diatas, jika dikaitkan dengan Nilai IP-AkSi (Integritas, Profesional, Proaktif dan Sinergi) termasuk dari nilai yang mana? Sebutkan alasannya. AYO, kirimkan jawaban Bapak/Ibu pada Dian (
[email protected]) Jawaban kami terima maksimal tanggal 10 November 2016. Jawaban yang paling sesuai akan kami undi dan diumukan pada edisi InPower Weekly berikutnya dan hadiah akan dikirimkan ke Unit Bapak/Ibu Pemenang.
PENGUMUMAN INSPIRING QUIZ IPWN EDISI 44 Dari beberapa pengirim jawaban Kuis Inspiring Stories telah kami dapatkan 1 (Satu) Pemenang yang beruntung mendapatkan hadiah menarik melalui pengundian secara random untuk jawaban yang kami nilai lengkap. Lilis Nurlailah – UJP BLB Jawaban : PROAKTIF
Bapak I Nyoman Ledher menunjukan sikap Proaktif (peduli,cepat tanggap dan peningkatan kinerja). Bapak ledher dengan sikapnya yang pantang datang telatnya menunjukan kepedulian akan perusahaan dan tentunya pekerjaanya beliau menginginkan stakeholder mendapatkan lebih dari kinerjanya serta melebihi harapan. Beberapa kali pak Ledher membawa pekerjaan ke rumah beliau menunjukan kepeduliannya akan pekerjaan, agar cepat selesai memenuhi harapan. Ketika pak Ledher di pindah bagian beliau juga langsung meningkatkan kinerjanya, agar tidak terhambat dalam menyelesaikan pekerjaan, beliau terus menerus meningkatkan kinerja dengan cara belajar kepada siapapun bahkan kepada pegawai yang lebih muda. Begitu cepat tanggapnya pak Ledher menghadapi perubahan menunjukan kepada nilai prokatif.
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
BERITA FOTO
Upacara Peringatan Hari Pahlawan UJP Labuan
Upacara peringatan Hari Pahlawan UP Mrica
Upacara peringatan Hari Pahlawan UJP Adipala Upacara peringatan Hari Pahlawan UJP Pangkalan Susu
EDISI 44 Tahun IV/2016 Terbit 14 November
BERITA FOTO
Upacara Peringatan Hari Pahlawan UJP BSR
Upacara Peringatan Hari Pahlawan UPPGT
Upacara Peringatan Hari Pahlawan UPJP Priok