Ulil Albab
http://www.ulilalba b.or g/
Menebar Rahmah
Edisi
44
TAHUN KE 4 Ramadhan 1430 H
Muslim Yang Produktif Senyum 1000 Dhu’afa Tiga Sahabat Langit Investor Penambangan Emas Sikap Otoriter Vs Sikap Demokratis
Bulan Produktifitas JALA ( Jaringan Layanan ) LKMS Sahabat s s Generasi Sahabat s Rumah Sehat Sahabat
ULIL ALBAB
s Sahabat Pendidikan Islam s Sahabat Dakwah
03 04 09 11 12
Zakat Anda Bahagiakan Dhuafa Rekening an.Yayasan Ulil Albab 149347965 1210015080 1060006716172
Kabar Assalamu’alaikum Wr.Wb Agenda UA di bulan Agustus ini lebih banyak diisi dengan persiapan kegiatan Ramadhan 1430 H. Sengaja kami mencoba terlibat lebih aktif pada Ramadhan kali ini, dengan harapan agar keberadaan UA dapat makin bermakna dan bermanfaat dari Ramadhan ke Ramadhan, amin. Tema kegiatan Ramadhan yang dipilih kali ini adalah “Senyum 1000 Dhu'afa”. Tema ini menyiratkan banyak arti. Itu dapat berarti simbolik, bahwa sangat banyak dhu'afa yang mengharapkan dukungan dari kita agar mereka dapat tersenyum. Atau itu dapat juga berarti harapan agar melalui program ini dapat membuat tersenyum 1000 dhuafa. Alhamdulillah untuk event ini, kami mendapatkan dukungan khusus dari LAZIS DDII Pusat (dalam bentuk dana bagi pembelian 250 paket berbuka) dan Akademi Dakwah As Sunnah (dalam bentuk bantuan ratusan paket Al Qur'an dan kurma). Tidak ketinggalan dukungan juga kami dapatkan dari beberapa donatur pribadi. Sasaran sebaran dari kegiatan ini direncanakan dapat mengcover mustahik minimal di 5 kota/kabupaten di Sumut, yaitu Langkat, Binjai, Deli Serdang, Karo, dan Tebing Tinggi. Donatur sekalian, salah satu JaLa kami, Tim Sahabat Dakwah (SD) dalam beberapa bulan ini terus berpacu dengan waktu dalam upaya melengkapi data guna persiapan kegiatan PTQ 1430 H, sekaligus melaksanakan aktifitas dakwah di
2
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
berbagai daerah di Sumut. Pada pertengahan Agustus 2009 kemarin Tim SD telah menjelajahi sebagian kecil pelosok wilayah Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Batubara. Untuk kali ini formasi tim sedikit berubah. Biasanya SD selalu digawangi pasangan abadi Ust. Sentosa Sebayang dan Ust. A. Ridho (Deri). Di perjalanan kali ini ada pendatang baru, yaitu Ust. Rizal yang sementara menggantikan posisi Ust. Sentosa S yang sedang memiliki kesibukan lain. Sebenarnya tidak ada yang luar biasa dengan perubahan ini. Secara kelembagaan, seiring dengan penambahan aktifitas, jelas UA memerlukan kehadiran tenaga-tenaga baru yang potensial. Moga kehadiran Ust. Rizal akan menjadikan SD semakin bertenaga dalam melayani ummat. Donatur sekalian, saat ini tentu semua kita sedang menjalani ibadah Ramadhan. Adalah sangat layak kita berdoa, moga Allah memberi kekuatan agar amal ibadah kita terus terpelihara dari awal hingga akhir nanti. Insya Allah ini menjadi amal Ramadhan yang terbaik sepanjang hidup kita menjalani Ramadhan, amin … Wassalam
Cermin Muslim Yang Produktif Saya termasuk yang tidak percaya dengan teori bahwa untuk menjadi sehat seorang manusia harus mengalokasikan waktunya untuk tidur sebanyak 8 jam setiap harinya. Saya berpikir, kalau teori itu kita ikuti dan telan bulat-bulat, sungguh sayang bila sampai 1/3 jatah waktu kita setiap hari dihabiskan HANYA UNTUK TIDUR. Padahal Asy Syahid Imam Hasan Al Banna pernah berkata, “Sesungguhnya tanggung jawab serta kewajiban yang harus kita kerjakan lebih banyak dibandingkan dengan waktu kita yang tersedia.” Artinya, sebenarnya kita sedang berkejar-kejaran dengan waktu dalam mengerjakan berbagai kewajiban kita, baik itu terkait dengan urusan di dunia, maupun urusan persiapan kehidupan kita kelak di akhirat. Menilik kehidupan nabi, sahabat, dan orang-orang shalih pada masa lalu, maka kita akan melhat betapa mereka sangat berhitung dalam masalah waktu. Orientasi akhirat, menjadi alasan bagi mereka untuk menjadi manusia yang produktif. Dari model kehidupan orang-orang pilihan tersebut, kita dapat lihat karya-karya agung dan luar biasa yang mereka tinggalkan. Dari tangan golongan manusia yang menyedikitkan tidur inilah, Islam disebarkan dan berjaya di semua sudut bumi Allah. Melalui karya mereka juga, dunia menjadi percaya dan menemukan relevansi kebenaran konsep “Islam Rahmatan lil 'Alamin”. Melalui tangan mereka, manusia merasakan pencerahan dan kemudahan dalam banyak hal. Karakteristik manusia yang diistilahkan dengan “Bagaikan Singa di Siang Hari dan Rahib di Malam Hari” tersebut, mengindikasikan betapa mereka sangat menghargai waktu. Di siang hari mereka
Oleh : Munawar berkarya dan menebarkan kemanfaatan kepada segenap manusia dengan ilmu, tenaga, harta, serta segenap potensi diri. Pada malam harinya mereka tidak jadi pulas tertidur (apalagi hingga 8 jam!) karena kelelahan beraktifitas, namun mereka tetap menjaga komunikasi dengan Allah. Subuh harinya, dengan kesegaran yang telah pulih, mereka pun hadir untuk berjama'ah di masjid. Mereka inilah yang disitir dalam Al Qur'an, "Sesungguhnya orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabb-nya, dan lagi pula mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabb-nya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menginfakkan apa-apa rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (QS. as-Sajdah: 15-16). Motivasi mendekatkan diri serta mengejar ridho Allah seperti itulah yang menyebabkan mereka tidak tahan untuk berlama-lama tidur. Motivasi inilah yang harusnya juga kita miliki saat ini. Momen Ramadhan yang sedang kita jalani saat ini, harusnya dapat dilihat dan dijadikan sebagai media untuk berbenah sekaligus memperbaiki diri. Rasa lapar dan kelelahan tidak layak dijadikan alasan untuk tidak produktif. Justru dengan Ramadhan kita harus harus lebih produktif dibanding di luar Ramadhan. Sejarah Islam menunjukkan betapa di bulan Ramadhan Rasulullah bersama ummat Islam masa itu menjalani beberapa peperangan besar yang dimenangkan pasukan Islam. Jadi dengan kondisi yang lebih mudah pada saat ini, harusnya kita dapat berbuat lebih banyak lagi. Bukan justru lebih banyak tidur ! Wallahu'alam U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
3
Selintas
PROGRAM RAMADHAN BERKUALITAS
Dalam upaya mengisi Ramadhan 1430 H dengan berbagai aktifitas yang memberi manfaat bagi ummat (khususnya kalangan dhu'afa), UA telah merancang berbagai event. Judul besar yang dipilih untuk kegiatan kali ini adalah Program Ramadhan Berkualitas. Tema yang diambil adalah “SENYUM 1000 DHU'AFA”. Alhamdulillah UA mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para donatur baik perseorangan maupun organisasi. Diantara yang memberikan dukungan adalah LAZIS DDII Pusat, Akademi Dakwah As – Sunnah, Jamaah Al Nidaa', dan banyak donatur individual. Pada 27 dan 28 Agustus 2009 lalu, UA telah
Kabupaten Langkat Ada 2 lokasi penyaluran yang dipilih untuk Kabupaten Langkat, yaitu Desa Pematang Cengal Dusun IV Paluh Merbau Kecamatan Tanjung Pura, dan Desa Bangun Mulia Kecamatan Sei Bingei. Ketika Tim UA tiba di Pematang Cengal, tim terlambat ± 1 jam. Perjalanan yang memakan waktu 2 jam ditambah jalan menuju lokasi yang banyak berlubang, menjadi salah satu alasan keterlambatan. Namun masyarakat yang didominasi kaum ibu yang kebanyakan telah lanjut usia, tetap sabar menunggu. Jumlah yang dibagikan 40 paket. Desa yang mayoritas dihuni Suku Jawa ini, kondisi perekonomian warganya sungguh memprihatinkan. Selain itu, desa ini juga beberapa kali dalam setahun rutin dikunjungi banjir. Karena sulitnya kehidupan, kebanyakan anak mudanya memilih merantau ke luar daerah. Bila tidak, mereka kemungkinan akan bernasib seperti
4
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
melaksanakan penyaluran Paket Ramadhan Keluarga Nusantara 1430 H, yang merupakan amanah dari Muslime Helfen Germany. Untuk Indonesia amanah ini didistribusikan oleh LAZIS DDII Pusat. Seterusnya UA dipercaya oleh LAZIS DDII untuk mendistribusikannya di wilayah Sumut. Paket tersebut berisi; 2 Kg beras, masing-masing 1 Kg gula, minyak makan, tepung roti, dan 1 paket kurma. Total dibagikan 250 paket. Paket inilah yang dibagikan di 6 titik lokasi yang berada di 5 kota/kabupaten di Sumut, yaitu Langkat, Binjai, Tebing Tinggi, Karo, dan Deli Serdang. Berikut sebagian laporan dan dokumentasinya ■Tim
kebanyakan kaum lelaki disini, yang berprofesi sebagai buruh upahan. “Terima kasih dari kami atas bantuan ini, moga yang membantu makin murah rezeki dan diberkahi Allah … Amin,” ujar Ibu Paini (Bilal Mayit) mewakili para penerima. Selanjutnya Tim UA bergerak menuju Desa Bangun Mulia. Desa ini dan beberapa desa sekitar dihuni oleh mayoritas Suku Karo. Kurangnya sentuhan pembinaan agama, membuat kehidupan sekaligus praktek ibadah ummat Islam di desa penghasil getah karet dan gula aren ini sangat memprihatinkan. Ketika bertemu Tim UA, banyak diantara mereka yang tidak berpuasa.
Selintas Paket yang dibagikan berjumlah 65 paket, yang rutin relawan Sahabat Dakwah UA. Boleh dikata, selain ditujukan bagi ummat Islam Bangun Mulia, penyaluran paket ini adalah strategi memperkuat kerja juga dibagikan kepada kaum muslimin di Desa da'wah yang telah dirintis selama ini. Tanjung Morawa, dan Dagang Pajoram. Mayoritas masyarakat di ke-3 ini dalam kondisi pra sejahtera alias Kabupaten Karo ekonominya memprihatinkan. Hawa dingin menyergap Tidak semua mustahik dapat hadir Tim UA ketika menyalurkan menerima langsung bantuan paket. Mereka paket berikutnya ke Desa tidak dapat hadir karena masih berada di Kabung Kecamatan Barus ladang. Di akhir acara yang dilangsungkan di Jahe. Penyaluran dipusatkan Masjid Al Ikhlas Bangun Mulia, Ibu Nuryanti di Masjid Nurul Huda dan Bpk. Tepat Pandia mewakili masyarakat, Kabung. menyampaikan ucapan terima kasih dan Sebenarnya ummat Islam sekaligus doa kemurahan rezeki bagi di desa ini berjumlah 22 KK. donatur. Namun ketika dibagikan paket, yang hadir hanya 9 KK. Kota Binjai Sebagiannya sedang dirawat di rumah Kampung Aceh Kecamatan Binjai sakit karena menderita demam Timur yang berada di pinggiran rel massal. Selebihnya masih bekerja di kereta api menjadi tujuan berikut ladang. kunjungan Tim UA. Perkampungan Bpk. Joniadi menjadi relawan lokal kecil ini menyajikan yang banyak membantu UA dalam pemandangan khas menyalurkan paket. “Pak Ustadz kehidupan pinggiran rel. sering-sering kemari menjenguk kami ya … Warung di pinggir rel, kami masih butuh banyak ngaji. Makasih rumah-rumah petak yang bantuannya ya Pak,” ujar Ibu Asmawati berhimpitan, serta mewakili kaum muslimin setempat. pandangan menyelidik terhadap pendatang. Kabupaten Tebing Tinggi dan Tim UA tiba di lokasi Deli Serdang setidaknya 7 menit sebelum berbuka. Namun sebelum itu telah ada koordinasi dengan Bpk. Ishak Untuk kedua wilayah ini UA menyalurkan sebanyak (Nazir Masjid Al Ukhuwah). Beliaulah yang banyak 105 paket. Alhamdulillah para dhu'afa merasa sangat membantu dalam penyiapan administrasi pelaporan. bahagia menerima paket yang dibagi. Alhamdulillah, daerah ini termasuk menjadi binaan
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
5
Ibrah Produktifitas Muslim di Ramadhan Oleh : Ust. Irwan Syahputra, M.A Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantinantikan kehadirannya dengan penuh suka cita oleh kaum muslimin. Suka artinya kaum muslimin menyambutnya dengan kebahagiaan, karena di bulan ini Allah Swt menetapkan banyak kemuliaan dan kebaikan bagi siapa saja yang mau mencapainya. Cita artinya kaum muslimin menyikapinya dengan penuh harapan agar di bulan ini mereka dapat mencapai suatu perubahan mendasar menuju peningkatan kualitas dalam hidupnya sebagai pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara. Dalam kenyataannya tidak semua umat Islam dapat mencapai apa yang diharapkan sebagaimana tersebut. Oleh karenanya Ramadhan perlu disambut, disikapi dan dihadapi dengan benar dan tepat agar benar-benar dapat membawa perubahan yang diharapkan. Setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyikapi Ramadhan agar karenanya perubahan yang diharapkan dapat terwujud dengan baik. Pertama, sikapi Ramadhan dengan Niat yang benar. Maksudnya, sudah saatnya umat Islam memahami bahwa kewajiban melaksanakan ibadah puasa bukanlah karena Ramadhan tiba, tetapi semata-mata merupakan bentuk keberpihakan kepada Allah dan Rasul dengan melaksanakan perintah Allah sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
6
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Qs. AlBaqarah [2] : 183) Kedua, sikapilah Ramadhan dengan Ilmu. Maksudnya apapun aktivitas ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan haruslah berdasarkan ilmu agar ibadah puasa dan amal-amal lainnya yang kita lakukan tidak sia-sia. Puasa sebagaimana yang diingatkan oleh rasulullah Muhammad SAW adalah ibadah yang bukan hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga harus mampu menahan diri dari perkataan yang kotor dan perbuatan yang keji. Semua amal yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban dan harus berdasarkan ilmu sebagaimana firman Allah,“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesung guhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Qs. AlIsra` [17] : 36) Menyikapi Ramadhan dengan ilmu adalah juga dengan mendasari setiap amal yang kita lakukan terutama puasa- sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasul-Nya berdasarkan alQur`an dan Sunnah-sunnah beliau yang sahih dan terpelihara. Mengikuti adab-adab puasa sesuai dengan petunjuk dan teladan dari rasulullah Muhammad saw, bukan karena ikut-ikutan orang banyak yang tidak punya dasar pijakan yang kuat dalam beragama. Salah satu bentuk kesalahfahaman muslim dalam
Ibrah menyikapi ramadhan adalah ketika menganggap tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, sebagaimana yang tersebut dalam hadis yang sangat populer disampaikan bahkan oleh para da'i atau ustadz. Padahal jika kita teliti berdasarkan ilmu hadis (takhrij al-hadits), hadis tersebut adalah palsu (maudhu') alias dapat dikatakan bukan hadis. Tampaknya hadis ini telah berdampak buruk bagi perilaku sebagian masyarakat Islam. Banyak orang berpuasa tetapi tidak mau bekerja pada siang hari. Mereka banyak tidur-tidur saja. Hal ini menjadikan produktifitas muslim yang seharusnya meningkat di bulan ramadhan menjadi menurun drastis. Memang benar, orang yang berpuasa itu meskipun tidur, ia tetap akan mendapatkan pahala. Tetapi itu diperolehnya lantaran puasanya itu, bukan lantaran tidurnya. Memang tidur pada siang hari itu akan mendapatkan pahala, dan tentunya apabila hal itu dilakukan agar yang bersangkutan dapat melakukan ibadah dan aktifitas pada malam hari. Tetapi hal itu tidak ada kaitannya dengan ibadah puasa. Jadi jelaslah bahwa puasa tidak dapat dijadikan alasan bagi muslim untuk tidak produktif. Tetapi sebaliknya menjadi pendorong untuk berproduktif mencapai prestasi. Ketiga, sikapilah Ramadhan dengan Amal. Maksudnya dengan meningkatkan produktifitas sebagai muslim. Isilah ramadhan tidak hanya dengan melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya yang diwajibkan, tetapi penuhilah ia dengan melakukan amal-amal sunat yang nilainya disamakan oleh Allah di bulan ini dengan amal-amal wajib. Perbanyak sedekah tidak hanya dengan berinfak secara materi, tetapi juga bermakna melakukan apapun yang bernilai baik, bermanfaat dan dapat menyenangkan orang lain, walaupun hanya melalui senyuman yang
tulus. Allah Swt berfirman,“Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan.Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah [2] : 184) Keempat, sikapilah Ramadhan dengan Tetap (istiqomah). Maksudnya, Ramadhan dengan puasa dan amal-amal lainnya yang kita kerjakan tidak akan membawa pada perubahan mendasar yang kita harapkan dalam mencapai peningkatan paripurna bila apa yang sudah kita lakukan secara rutin di bulan itu tidak kita konsistenkan (istiqomahkan) dalam kehidupan kita selanjutnya. Di bulan ini biasanya orang-orang Islam mampu dan sanggup untuk bangun pagi bahkan sebelum subuh untuk makan sahur. Mereka berbondongbondong mendatangi mesjid untuk shalat berjamaah subuh. Pada malam harinya setelah berbuka mesjidmesjid diramaikan dengan shalat berjamaah maghrib, isya dan Qiyamul Lail Ramadhan dengan mengikuti ceramah agama dilanjutkan dengan shalat malam (shalat tarawih). Semua itu mereka kerjakan dengan penuh suka cita. Namun amat disayangkan ketika Ramadhan berakhir, kegiatan seperti itupun berakhir. Seyogyanyalah kaum muslim harus menyadari bahwa tanda berhasil tidaknya puasa yang mereka lakukan di bulan Ramadhan sangat tergantung dengan bagaimana sikap dan perilaku mereka setelah Ramadhan itu pergi meninggalkannya. Siapa yang berpuasa dan beramal karena Ramadhan, ketahuilah Ramadhan akan pergi meninggalkan kita. Tapi siapa yang berpuasa dan beramal karena Allah, ketahuilah Allah tidak pernah mati dan senantiasa mengawasi. Akhirnya, mari gapai prestasi di bulan ini. Wallahu a'lam!
ULIL ALBAB
Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
7
Noktah
KARTIMAN TARIGAN ( Penarik Beca / Penggali Kuburan )
Hidup dengan kemandirian, menempa pria kelahiran Kedai Durian Deli Tua Deli Serdang, 3 Maret 1948 ini menjadi pekerja yang gigih. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Kedai Durian tepatnya di kelas 3, ia telah yatim piatu. Untuk melanjutkan kehidupannya, mau tidak mau ia harus meluangkan waktu untuk berjualan kue dan juga berjualan sarapan bersama sang kakak. Penghasilan dari berjualan selain untuk menutupi kebutuhan keseharian juga untuk membiayai kelanjutan sekolahnya. Itu pun ia hanya mampu menamatkan jenjang SD saja. Untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ia sudah tidak mampu. Faktor biaya menjadi kendala utama bungsu dari 8 bersaudara ini. Tamat SD, beliau hijrah dari Gedung Johor, tepatnya di Medan Polonia. Banyak alasan yang mendasari keputusannya ini. Dari mulai tekanan ekonomi, keinginan merubah nasib, serta mencari pengalaman baru. Selama 3 tahun berada di Polonia, pria yang akrab disapa Pak Kandar ini bekerja sebagai buruh lepas. Menjadi buruh di sebuah panglong bangunan adalah profesi awalnya. Di usia 25 tahun ia memutuskan untuk menikahi Ibu Suwati yang hing g a sekarang setia mendampinginya menjadi istri. Modalnya menikah adalah dari kegigihannya mengumpulkan sedikit demi sedikit penghasilan ketika ia bekerja di sebuah kilang keramik. Dari pernikahan ini, Alhamdulillah ia telah dikaruniai 5 anak. Anaknya yang paling tua telah lama meninggal dikarenakan sakit. Di tahun 80-an Pak Kandar ganti profesi. Ia mulai menggeluti profesi sebagai penarik becak dayung. Profesi ini awet digelutinya hingga sekarang. Bedanya,
8
ULIL ALBAB
Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
kalau dulunya menggunakan beca dayung, setahun terakhir ini Pak Kandar telah menggunakan Betor (Becak Motor) yang dibelikan salah seorang anaknya. Guna menambah penghasilan, selain menarik becak, beberapa tahun terakhir ini beliau juga berprofesi sebagai penggali kuburan di sebuah tanah wakaf di Polonia. Pekerjaan ini didapatnya dari seorang paman angkatnya yang juga berprofesi sebagai penggali kubur. Sebenarnya, di awal ia hanya membantu pamannya. Namun setelah pamannya meninggal, beliau diamanahkan untuk menggantikan posisi pamannya. Perasaan bingung sempat menghampirinya saat pertama ia melakoni pekerjaan ini. “Pertama saya bingung, bagaimana do'a-do'a untuk gali kuburan”, akunya. Tapi setelah ia bertanya kepada yang lebih mengetahui, baru ia tahu bahwa tak ada do'a khusus. Menurut Pak Kandar, semua profesi yang ia jalani saat ini, ia lakukan demi kehidupan keluarganya. Khususnya untuk pendidikan anak-anaknya. Ia tidak mau anak-anaknya bernasib sama dengannya. “Biarpun saya kerja sebagai buruh lepas, saya tidak ingin anak-anak sama seperti saya. Mereka harus lebih unggul dari saya” jelas pria yang ramah ini dengan bersemangat.Alhamdulillah … seluruh anaknya minimal telah menamatkan SMA. Kini, di usianya yang telah lanjut, Pak Kandar tetap bersemangat dalam mencari nafkah. Prinsip kakek dari 5 cucu ini, selagi mampu kita harus terus berkarya(red; bekerja). Apapun dilakukan, yang penting HALAL ■Dadan
Qudwah
Tiga Sahabat Langit Oleh : Endang Kartini Suatu hari Amirul Mukminin, Umar bin Khathab r.a. dikirimi har ta yang banyak. Beliau memang gil salah seorang pembantunya. “Ambillah harta ini dan pergilah ke rumah Abu Ubaidah bin Jarrah, lalu berikan uang sebesar 4000 dirham. Setelah itu berhentilah sesaat di rumahnya untuk melihat apa yang ia lakukan dengan harta tersebut,” begitu perintah Umar kepada pembantunya. Ketika pembantu Umar tiba di rumah Abu Ubaidah, ia berkata, “Amir ul Mukminin mengirimkan harta ini untuk anda. Beliau juga berpesan, ”Silakan pergunakan harta ini untuk memenuhi kebutuhan apa saja yang anda kehendaki.” Abu Ubaidah menjawab, “Semoga Allah mengaruniainya keselamatan dan kasih sayang. Semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlipat.” Kemudian ia berdiri dan memanggil hamba sahaya wanitanya. “Kemarilah. Bantu aku membagibagikan harta ini!.” Lalu mereka mulai membagibagikan harta pemberian Umar itu kepada para fakir miskin dan kaum muslimin yang membutuhkan, sampai seluruh harta tersebut habis diinfakkan. Pembantu Umar pun kembali pulang. Umar pun memberinya lagi uang sebesar 4000 dirham seraya
berkata, “Berikan harta ini kepada Muadz bin Ja b a l ! ” U m a r i n g i n melihat apa yang dilakukan Muadz dengan harta itu. Maka, berangkatlah si pembantu menuju rumah Muadz bin Jabal dan berhenti sesaat di rumahnya. Berikutnya, sama seperti yang dilakukan Sahabat Abu Ubaidah, Muadz memanggil hamba sahayanya agar membagi-bagikan harta tersebut kepada fakir miskin hingga harta itu habis. Ketika itu istri Muadz melihat dari dalam rumah, lalu berkata, “Demi Allah, aku juga miskin.” Muadz menjawab, “Ambillah dua dirham saja.” Pembantu Umar pun pulang. Untuk ketiga kalinya Umar memberi 4000 dirham, lalu berkata, “Pergilah ke tempat Saad bin Abi Waqqash!” Ternyata Saad pun melakukan apa yang dilakukan oleh dua Sahabat sebelumnya. Pulanglah sang pembantu kepada Umar. Kemudian Umar menangis dan berkata, “Alhamdulillah, puji syukur bagi Allah.” Begitulah para Sahabat ketika mendapat harta. Seketika harta itu diinfakkan dengan begitu ringannya. Sungguh, mereka orang-orang langit yang ringan melepas dunia.
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
9
Muhibah
Dakwah Yang Tidak Bergairah
Perjalanan Tim Sahabat Dakwah (TSD) UA Juli 2009 lalu, termasuk salah satunya adalah menyambangi masyarakat muslim di pedalaman Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara. Tepatnya di Desa Botung Kecamatan Batang Lubu Sutam. Sebelum pemekaran, Padang Lawas yang berpusat di Sibuhuan ini, merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Desa Botung sendiri berjarak ± 20 Km dari Simpang Pinarik Sosa. Desa ini dihuni penduduk lebih dari 200 KK. Semuanya beragama Islam. Dari pengamatan TSD, hampir mirip dengan banyak daerah lain yang pernah dikunjungi UA, semarak da'wah di desa ini tidak bergairah. Hanya kaum ibu dan anak-anak yang masih aktif mengaji. Sedangkan kaum bapak dan para remaja sepi akan kegiatan. Tidak adanya da'i atau ustadz tempatan, membuat masyarakat di desa ini hanya sedikit mendapat pembinaan atau bimbingan. Kalaupun ada acaraacara keagamaan, masyarakat terpaksa memanggil ustadz jauh dari luar desa. Selain akses jalan yang buruk, tingkat penghidupan atau ekonomi masyarakat di desa yang langsung berbatasan dengan daerah Rao Kabupaten Pasaman Sumatera Barat ini tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya. Mereka hidup serba kekurangan. Padahal desa ini memiliki potensi kekayaan alam lain yang cukup menjanjikan, yaitu emas (lihat; “Investor Penambangan Emas”). Namun semua potensi tersebut tidak dapat tergarap dengan maksimal. Selain kendala dalam
10 U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
pemodalan, dukungan SDM yang dapat diandalkan juga sangat minim. Tambahan lain, pendidikan, baik dari sisi sarana maupun ketersediaan tenaga pendidik yang handal, menjadi masalah klasik yang belum dapat terpecahkan. Sebenarnya, daerah ini memiliki kondisi tanah yang cukup subur. Potensi inilah yang selama berpuluh tahun digarap dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari lahan yang subur ini, mayoritas masyarakat Botung mengandalkan sumber mata pencaharian dari hasil pertanian, antara lain ; padi, kelapa sawit, dan karet. Namun, sama seperti nasib sebagian besar petani di Indonesia, hidup mereka juga tetap susah ! Khusus tentang kehidupan beragama, ada kebiasaan menarik dan telah menjadi ciri khas masyarakat Desa Botung. Sebagaimana diceritakan beberapa ummat Islam setempat, bahwa setiap hari besar Islam terkhusus untuk 2 hari raya, semua masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa,
Laporan Keuangan Agustus 2008 wajib meluangkan waktu satu hari penuh untuk ramai-ramai berkumpul di Masjid Jami' yang ada di sini. Kegiatan seperti ini diperuntukkan sebagai sarana silaturrahmi dan saling berbagi antar
Muhibah
sesama masyarakat. Tetapi hanya sebatas itulah praktek keagamaan (ala masyarakat tentunya) yang tampak syi'arnya. Selebihnya … masih menyedihkan memang ■
Investor Penambangan Emas Desa Botung termasuk yang mendapat berkah dari keberadaan kawasan Pegunungan Bukit Barisan sebagai satu diantara beberapa daerah di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Hal itu dikarenakan letak Botung yang berada di lintasan pegunungan tersebut. Namun faktor keterbatasan sumber daya manusia sekaligus pengelolaan yang belum maksimal, menjadikan potensi yang besar tersebut belum mampu mengangkat perekonomian masyarakat setempat. “Sungai yang mengalir di desa ini banyak mengandung emas. Dalam mencarinya masyarakat melakukannya masih dengan cara yang sangat sederhana dan tradisional, yaitu mendulang emas dengan menggunakan wadah cembung seperti alat untuk memasak. Itupun dilakukan hanya sambilan ketika mereka tidak pergi ke ladang, atau setelah
pulang dari ladang, atau ketika mereka hendak mandi,” ujar beberapa warga yang ditemui TSD. “Dari puluhan pendulang tradisional yang ada, ratarata per minggu sekitar 50 sampai 70 gram emas yang bisa didapat. Baru dalam beberapa bulan ini saja aparatur desa mulai bekerjasama dengan investor muslim dari luar dengan menggunakan teknologi mesin dalam usaha pencarian emas. Jelas hasil mereka jauh lebih baik dibandingkan cara yang kami lakukan selama ini,” tambah mereka. Masyarakat sangat berharap akan banyak investor lain yang mau melakukan hal yang sama, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi banyak pemuda setempat. Tentunya dengan itu juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Anda tertarik menjadi investor penambangan emas ?
ULIL ALBAB
Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
11
Konsultasi Pendidikan
Sikap Otoriter Versus Sikap Demokratis Oleh : Laila Sari S.Psi (Pimpinan Sekolah Alam Medan)
Hampir setiap orangtua menginginkan anaknya berperilaku patuh, disiplin dan tanggung jawab. Tapi seringkali mereka harus dipusingkan dengan sikap anak-anaknya yang tidak sesuai dengan harapan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pola asuh orangtua yang demokratis merupakan sikap yang lebih baik dalam rangka pembentukan harga diri apabila dibandingkan dengan sikap-sikap yang lain. Lalu ada orangtua yang bertanya apakah sikap demokratis ini harus diberlakukan mulai anak masih kecil ? Selanjutnya, bagaimana menerapkannya? Dalam beberapa kesempatan, banyak orangtua protes dan menyatakan bahwa mereka tahu mana yang terbaik untuk anaknya. Kalangan orangtua seperti ini berpikir (sekaligus khawatir), jika anak selalu ditanya keinginan dan persetujuannya pasti mereka menjadi besar kepala dan tidak patuh. Jika kita hanya memperdebatkan sikap mana yang terbaik, tentu kita tidak akan menemukan solusinya. Maka saya menegaskan bahwa dalam membentuk sikap dan harga diri anak, sikap otoriter orangtua ternyata lebih baik diterapkan pada anak-anak usia dini. Namun ketika anak telah mampu berpikir sendiri, orangtua harus mengganti sikap otoriter dengan sikap demokratis, agar anak dapat mengambil keputusan berdasarkan penilaiannya sendiri. Dan umumnya ini diberlakukan pada anak berusia sekitar 7 tahun. Sikap demokratis ini memberikan peluang orangtua untuk melakukan kontrol atas kesempatan yang
12
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
diberikan pada anak-anak untuk berperan serta dalam kegiatan seharihari, serta berpikir sesuai realita dan memberikan rasa berarti bagi keberadaan diri mereka. Namun sebaliknya jika anak masih berusia dini, sebaiknya orangtua menjalankan sikap otoriter terhadap doktrin atau penegasan norma yang wajib dipatuhi. Penting untuk disampaikan ke anak, bahwa pelang g aran terhadap aturan mempunyai konsekwensi sanksi bagi mereka. Dalam konteks ini juga, penanaman akhlak yang baik sebaiknya sudah ditanamkan dengan kuat sedini mungkin. Hal ini didasari bahwa kemampuan berpikir anak usia dini masih terbatas. Untuk itu anak diharapkan tunduk sesuai dengan perintah orangtuanya. Namun seiring dengan bertambahnya usia, anak akan mulai berpikir dan menilai atau mempertanyakan banyak hal tentang aturan yang harus mereka patuhi. Saat inilah orangtua mulai memberikan pengertian sehingga anak mematuhi aturan dan berperilaku baik secara sadar dan mulai memberikan pemahaman. Hal yang paling penting diperhatikan orangtua adalah, apapun nilai pengajaran sikap yang mereka berikan kepada anak-anak, harus disadari bahwa pendidikan yang utama dan pertama berasal dari keluarga. Orangtua adalah basis nilai bagi anak. Jika lingkungan anak mendukung dan terkondisi dengan baik, Insya Allah anak akan terjaga akhlaknya.
Konsultasi ZIS Ust. Irwan Syahputra,M.A Dewan Pengawas Syari’ah Ulil Albab
1. Berapakah ketentuan jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan ? Bagaimana pendapat yang menyatakan bahwa zakat fitrah tidak dibolehkan dalam bentuk uang ? 2. Apa doa yang dibacakan oleh petugas penerima pembayaran zakat fitrah ? Zakat fitrah ialah zakat yang dikeluarkan oleh muslim yang mampu pada akhir bulan ramadhan berupa makanan pokok sebesar satu sha' untuk membersihkan atau menyempurnakan ibadah puasa dan memberi makan orang miskin. Ketentuan makanan pokok yang dimaksud adalah makanan pokok yang menjadi kebiasaan setempat untuk setiap orang atau kepala sebesar 1 sha'. Ketentuan ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Ibnu Umar ra. berkata: “Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah sebesar 1 sha' dari kurma atau gandum bagi kaum muslimin hamba maupun merdeka, baik laki-laki maupun perempuan, kecil maupun dewasa, dan memerintahkan untuk menyerahkan sebelum orangorang berangkat shalat”. Ketentuan ini menurut Jumhur Ulama' juga berdasarkan hadis Abu Said, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, “1 sha' makanan, atau 1 sha' kurma, atau 1 sha' gandum, atau 1 sha' anggur atau 1 sha' quth”. Ukuran satu sha' itu 1/6 liter Mesir, yaitu 1⅓ wadah Mesir. Ia sama dengan 2167 gram (berdasarkan timbangan dengan gandum) atau di negara kita Indonesia + 2,5 kg beras. Tentang pendapat yang menyatakan bahwa zakat fitrah tidak boleh dalam bentuk harganya (uang) adalah menurut Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Malik dan Imam Syafi'i. Alasannya adalah ketika ditanya Imam Ahmad menjawab, “Aku kuatir tidak diperkenankan, karena bertentangan dengan sunnah Rasulullah saw. Dinyatakan kepadanya, “Bukankah orang-orang berkata
bahwa Umar bin Abdul Aziz telah mengambil harga zakat? 'Atha berkata, “Mereka meninggalkan ucapan Rasulullah saw. dan mengambil pendapat seseorang? Ibnu Umar berkata, “Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau satu sha' sya'ir, dan seterusnya, dan Allah swt. telah berfirman, “Taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya” (QS. An-Nisa` [4] : 59) Adapun Imam at-Tsauri, Abu Hanifah dan ashabnya berpendapat, bahwa mengeluarkan harganya (dengan uang) itu diperbolehkan. Hal ini diriwayatkan pula dari Umar bin Abdul Aziz serta Hasan Basri dan lainnya seperti riwayat Ibnu Abu Syaibah dari 'Aun, juga Abu Ishak. Di antara alasan yang memperkuat pendapat ini adalah sabda Rasulullah saw, “Cukuplah orang-orang miskin pada hari raya ini, jangan meminta-minta”. Mencukupkan itu bisa dengan harganya, bisa pula dengan makanannya. Kadangkala harganya itu lebih utama, sebab terlalu banyak makanan pada orang miskin menyebabkan munculnya kehendak untuk menjual. Sedangkan apabila harganya, si miskin bisa mempergunakannya untuk segala keperluannya seperti makanan, pakaian dan kebutuhan lainnya. Ibnu Mundzir mengemukakan, bahwa kebolehan mengeluarkan harga itu sudah ditunjukkan sejak dari dahulu, yaitu oleh para sahabat. Tentang doa yang dibaca oleh petugas penerima pembayaran zakat, telah diriwayatkan dari Abdullah bin Aufa, ia berkata, “Apabila datang kepada Rasulullah saw. orang yang membawa sedekah, Nabi berkata, ”Ya Allah, berilah rahmat buat mereka”. Kemudian datanglah Abu Aufa membawa sedekahnya, maka Nabi berkata, “Ya Allah berilah rahmat pada keluarga Abu Aufa.” (Hadis disepakati oleh Bukhari dan Muslim dalam Nail al-Authar jilid 4 hal. 153). ULIL ALBAB
Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
13
Laporan Keuangan Agustus 2009 A PEMASUKAN Zakat 1
A. Robi Ritonga
250.000
2
Dedi H/Manna Lubis
300.000
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Emilzam Lubis Fredi Matura Hamba Allah Hamba Allah Hj. Nurbaiti Hj. Nurlela Ir. M. Satria KS Ivan Lazuardi Ananda Khoirul Arifin Klinik Bekam Al Wahida Mekar Meilissa Amelia Rahmah Suherman Syahid
1
ZIS Da'wah/Da'i Mode Fashion Group
300.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
ZIS Pendidikan Aqua Project M Cut Alma Ir. Wildi Z/Dr. Lisna Keumala Jeumpa M. Arif Triwibowo Masytha Nokia Promotor PT ABS Rudi Azhari Syarifah Fadhilah Syarifah Haflah Syarifah Hasmah Syarifah Mastura
42.000 100.000 210.000 300.000 100.000 30.000 38.300 250.000 100.000 30.000 30.000 40.000 50.000
1 2
ZIS Yatim/Dhuafa A Ridho Hamba Allah
221.500 100.000
1
Fidyah Ibu Tri Via Rudiyanto
540.000
1 2 3 4 5 6 7
ZIS Program Ramadhan 1430 Butet Kaban Didit Juliantoro DJS Dr. Hj. Maryam Lubis Edi R Edi S H. Bahrum
20.000 40.000 20.000 700.000 20.000 20.000 20.000
14
ULIL ALBAB
100.000 100.000 2.500.000 125.000 50.000 50.000 100.000 150.000 210.000 105.000 100.000 400.000 50.000 72.500
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Hamba Allah Hasan Ibrahim Hj. Zainal Arshad (RM 50) Hjh. Azizah (RM 1000) Indra Sukmansyah Jamaah Hjh. Fatimah Syam (RM 800) Jamaah Hjh. Hanifah Salim (RM 410) Jamaah PERTIWI (RM 490) Jamaah Prokhas (RM 510) Kamsiah Tarigan LAZIS DDII M. Ali Shodiqin Nuriah Hartati Tarigan Pn. Aini Abdullah (RM 150) Pn. Badariah (RM 100) Pn. Sheriza (RM 50) Rudi Azhari Suadi P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Infaq 9 Art Anita Linda Abdul Aziz Tarigan Abdul Karim Abdullah A Al Ghifari Ade Afrina Yanti Ahmad Yani Aji Ramadhan Alya Dinda Fadhila Andi Prayogi Andre Anggi Dwi Iswari Anugrah Photo Anwar Apotik Cahaya Pharma Apotik Ella Apotik Fatimah Apotik Hannisah Apotik Sahabat Apotik Utama Arif Kurniawan Ariq Nugroho Asniah Tarigan Aswita Br Sembiring Asyuniar Baby Arlita Lubis Bagus Rukmantara Bahtera Sebayang Baihaqi Basyariah Nasution Betty Br Sembiring
Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
60.000 2.271.100 139.400 2.777.150 100.000 2.231.100 1.143.400 1.366.600 1.422.300 60.000 12.000.000 40.000 40.000 418.300 278.900 138.850 20.000 20.000
146.500 40.050 50.000 56.000 25.000 5.000 19.500 52.000 32.700 50.000 85.500 20.000 20.500 11.400 34.000 33.000 18.600 6.200 33.600 7.200 7.150 67.200 23.000 100.000 41.000 26.000 100.000 50.000 40.000 66.300 10.000 25.000
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Burger Fitri Butet Kaban Chaidir Chairul Denny's Family Dian Maharani Didit Juliantoro Dilla Dimas Ponsel DJS Dr. Suryani Eka Mustika Drg. H. M. Suparno KS DS Hidayat Dude Dupi Prakoso Edi R Edi S Edi/Aroma Edy S Een Ekawati Elsya Emi Suryani Endang Kartini Endang Kusnadi Endang S Endang S Erna Br Ginting Ervina Fathia Craft Fauziatul Husna Fitri S Gatot Subroto Gema Ruswinta Gita Rahmenda Gunadi H. Bahrum H. Bilal H. Maknul H. Taviv Ritonga Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hj. Maryam Usman Hj. Ratna Ginting Ibnu Dzaka Daulay Ibnu Sukri Ibu Khairani
46.600 60.000 20.000 58.100 295.000 52.250 44.000 17.000 26.000 59.000 150.000 80.000 67.300 10.000 75.400 70.800 70.400 27.000 15.000 10.000 20.200 20.000 38.500 31.300 100.000 22.000 65.000 31.900 18.000 16.000 8.700 38.800 92.000 156.000 41.000 69.200 37.000 50.000 50.000 66.000 15.000 5.000 19.800 350.000 6.000 6.100 40.000 39.000 22.000 145.000 10.300 117.000
Laporan Keuangan Agustus Laporan Keuangan Agustus 20082009 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
Ibu Nurdin Ibu Tiwi Ibu Tri Via Rudiyanto Iffah Collection Imam Imam Fauzan Ipong Ir. Syahrial Oemry Irwan Hariyanto Irwan Hasahatan Ismah Khairani Ismail Ghafur Daulay Jauhari Ginting Joko Handoko Jumaliati Kamsiah Tarigan Kasirah Kembang Sri Rezeki Khairul Fuad Klinik Bidan Mariani Klinik Bunda Laila Lindawati M. Ali Shodiqin M. Anshari M. Ayyub M. Azka Muflih M. Dahlan M. Effendi M. Ganti M. Ilyas Tarigan M. Nur Dolok Saribu M. Syafi'i Hutabarat M. Yunus M. Zulfiansyah Lubis Madinah Syariah Maharani Mahmud Masytha Maya Jamilah Maya Sari Medaxy Meyga Lestari MHRD Mifta Meirissa Mujahid Sunni Mulyono Nabila Nabillizer Distro Nana Indrayani Nasrun Daulay
15.600 50.000 160.000 50.000 62.600 19.400 23.000 100.000 50.000 15.500 8.900 52.700 373.000 25.000 58.200 99.200 50.000 76.900 17.000 64.200 41.000 33.900 21.000 116.000 12.000 58.000 140.250 36.900 30.000 37.000 316.000 21.000 100.000 30.000 27.000 25.000 27.000 47.200 70.000 21.300 50.000 18.700 13.800 20.000 35.400 21.400 16.400 20.000 19.500 49.500 7.500
136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186
Nelly Ngadino Nina Nizamuddin Nova Novi Novita Suri Nurdjani Nuriah Hartati Tarigan Oriza S PT ABS PT Bonita Jaya SM PT Era Husada PT Harfa PT WIS Putra Radhial, ST Rafiqa Sadri Rahman Hidayat Rahmat Kaban Ratna Sari Harahap Ricky B Subakti Ridha Amalia Rio Elcorino Risza Setiawan Rizaldi Rambe Roslina Harahap Rosmalia Devi Rudi Azhari Ruswadi Safira B Putri Sahirun Sentosa Sebayang Septrianing Tyas Siti Masniar Noor Sri Br Ginting Sri R Mulyati S Stivanni Ismawira Suadi P Sujianto Supardi Supomo Susilawati Suwandi Suwarni Suwarno Syafrizal Syamsinar Ukur T. Inwan Rasyid Teguh Adi Kasno Thurmizi
15.000 59.000 5.500 140.000 20.000 10.000 12.400 50.000 72.400 21.500 95.000 37.000 28.800 253.300 52.000 50.000 40.000 129.000 10.000 25.000 65.000 39.700 50.000 23.100 50.000 100.000 26.300 20.000 48.000 13.600 88.000 31.700 8.600 21.400 27.900 93.000 15.500 29.350 81.000 56.000 30.000 133.500 35.400 11.900 106.800 30.000 16.100 122.000 21.700 14.600 5.500
187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214
Titik Wirdawati TM Sari Dandan Toko Harapan Baru Toko Tiara Tukino UD Amanah UD Mandiri UD Permai UD Semoga Jaya Ummu Fadhilah UNI CELL Usman Budi Vhira Fujita Wak Yan Warung Mbak Tuti Widya Windy Hairani Wiwik Wiyah Sari Wiyani WSY Wurdiono Yona Yudal Mahyuni Yuliana Murni Yunita Wulandari Yusro Zaki
33.000 9.200 35.000 47.300 23.000 36.000 26.400 17.600 19.000 23.400 50.000 145.000 30.000 65.500 18.000 68.000 38.400 13.000 18.700 50.000 17.300 54.200 38.800 32.000 50.000 12.600 14.800 25.000
Pemasukan Lain 1
Pengembalian QH
200.000
Total Pemasukan
43.411.150
B PENGELUARAN 1. Layanan Pendidikan/Training
6.150.000
2. Layanan Da'wah/Masjid
2.605.000
3. Layanan Ekonomi 4. Layanan Sosial 5. Operasional/Administrasi 6. Publikasi/Promosi 7. Program Ramadhan 1430 H 8. Administrasi Bank 8. Amil
Total Pengeluaran
50.000 20.000 1.384.000 1.570.000 14.500.000 10.000 5.823.000
32.112.000
C Saldo Awal
18.875.400
D Saldo Akhir
30.174.550
U L I L A L B A B Edisi 44 Tahun Ke-4 / Ramadhan 1430 H
15
Program Ramadhan Berkualitas
SENYUM 1000 DHU’AFA
ULIL ALBAB
Segenap Direksi, Amil dan Jaringan Layanan (JaLa)
ULIL ALBAB Mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H Taqabbalallahu Minna
Sebaran di 5 Kabupaten / Kota Penyaluran Kepada Komunitas : Abang Becak, Buruh Pabrik, Yatim/dhu’afa, Penghuni Penjara, Dll
Juga menerima donasi dalam bentuk : AlQur’an, pakaian layak pakai, dan lainnya yang ingin disumbangkan ke masjid, panti asuhan dan daerah rawan aqidah.
Konfirmasi dan Kerjasama Program : Ridho (0813 61392472)
Wa Minkum
Mohon Maaf
Lahir dan Bathin