janji nunggu katau betarua
Jalan Baru Menuju BENGKULU SELATAN “EMAS” ELOK, MAJU, AMAN dan SEJAHTERA
VISI "Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Selatan yang sejahtera dalam kebersamaan dan bersama dalam kesejahteraan, tertib, sehat, rajin belajar dan berusaha, unggul bekerja, peduli terhadap lingkungan serta mendukung program kebijakan nasional yang berazazkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
(DISUSUN DALAM RANGKA PILKADA BENGKULU SELATAN 2015)
1 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan ke haribaan baginda Nabi kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing kita ke jalan kebaikan dan ridho-Nya. Pilkada serentak yang akan di selenggarakan pada Desember 2015 ini akan dilaksanakan oleh beberapa propinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia. Bengkulu selatan adalah salah satu Kabupaten yang turut menyelenggarakan Pilkada serentak tersebut. Pilkada yang akan diselenggarakan adalah sebuah proses Demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan guna mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Bengkulu Selatan adalah sebuah daerah kabupaten yang kaya akan potensi. Kekayaan potensi tersebut sebagaimana telah diisyaratkan dalam lambang daerah Kabupaten Bengkulu Selatan berupa bintang bersudut lima, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa sekaligus melambangkan pancasila. lambang lebah dengan sarangnya memiliki makna melambangkan bahwa rakyat Bengkulu Selatan dapat bekerja sama atau bergotong royong bagaikan lebah yang dipimpin ratunya dalam keikutsertaan membangun daerahnya. Keris dan rudus adalah melambangkan senjata untuk mempertahankan harga diri rakyat Bengkulu Selatan bila nilai-nilai kepribadian rakyat dilanggar sekaligus melambangkan sikap patriotisme rakyat Bengkulu Selatan. Cerana melambangkan bahwa Bengkulu Selatan mempunyai adat istiadat yang menghormati dan terhormat. Rakyat Bengkulu Selatan dalam tata pergaulan sehari-hari terhadap tamu dan teman sangat tinggi rasa cinta kasihnya. Dalam muamalat senantiasa diatur menurut adat dan sopan santun yang berlaku semenjak zaman nenek moyang. Kulintang adalah pelambang seni dan budaya rakyat Bengkulu Selatan dalam berbagai keperluan walima. Padi dan cengkeh yang memiliki arti sumber penghasilan rakyat Bengkulu Selatan yang terbesar di propinsi Bengkulu waktu itu. Untaian padi dan cengkeh, diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Bengkulu Selatan. Kemudian dari arti kiasan warna yang dipakai dalam lambang Bengkulu Selatan, hijau melambangkan bahwa Bengkulu Selatan adalah subur, pertanian dan cocok tanam merupakan usaha yang sangat potensial untuk mensejahterahkan rakyat. Kuning emas melambangkan harapan masa depan Bengkulu Selatan yang gemilang sekaligus melambangkan kemuliaan watak dan budi pekerti. Hitam melambangkan bahwa kemungkinan di balik potensi yang nyata masih banyak kekayaan alam di Bengkulu Selatan yang belum ditemukan dan memerlukan penelitian ilmiah untuk menunjang pembangunan daerah di Bengkulu Selatan. Merah melambangkan watak keberanian dan kepahlawanan rakyat Bengkulu Selatan. Potensi tersebut sayangnya belum termanfaatkan secara optimal dan efektif, sehingga belum terwujud harapan atas kesejahteraan, kejayaan dan keluhuran hidup masyarakat Bengkulu Selatan. Saat ini sudah semakin menggema adanya tuntutan masyarakat akan tampilnya figur pimpinan yang benar-benar memahami potensi daerahnya dan mampu membawa Bengkulu Selatan pada terwujudnya cita-cita luhur 2 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
tersebut. Kami sendiri menyadari bahwa upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut bukanlah hal yang mudah. Namun dengan mempertimbangkan kenyataan di atas, didasari niat ibadah yang ikhlas dan tulus serta hasrat yang kuat adanya dorongan dari masyarakat, kelompok-kelompok tani, organisasi kemasyrakaatan dan kepemudaan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, dan berbagai pihak, kami memberanikan diri untuk terlibat langsung dalam seleksi kepemimpinan daerah Kabupaten Bengkulu Selatan periode 2015-2020. Bagi kami langkah ini merupakan bentuk kepedulian dan keterlibatan kami agar dapat berkiprah lebih banyak bagi perjuangan kemajuan dan kemaslahatan masyarakat Bengkulu Selatan. Oleh karena itu, bagi kami ini juga merupakan jihad demi kemajuan masyarakat Bengkulu Selatan. Jihad bersama seluruh masyarakat agar terwujud masyarakat Bengkulu Selatan yang madani, adil dan sejahtera dalam kebersamaan duduk bersama, maju bersama, menang bersama serta sejahtera bersama. Atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak sehingga menambah semangat dan tekad pada pencalonan kami, tak lupa kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua itu menjadi sangat berarti bagi langkah kami untuk mengabdikan diri pada Kabupaten Bengkulu Selatan melalui seleksi kepemimpinan daerah pada atau pemilihan kepala daerah (PILKADA) Bengkulu Selatan periode 20152020. Di akhir kata, kami hanya bisa melantunkan kata do’a; semoga proposal yang kami beri judul “Bengkulu Selatan Selayang Pandang” Ini dapat berguna untuk meningkatkan dukungan bagi kami dalam pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan periode 2015-2015. Tak lupa kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan guna meningkatkan dan menyempurnakan VISI dan MISI ini dan dalam pengaplikasiannya bila nantinya kami diberi amanah untuk memimpin Bengkulu Selatan dan mencapai BENGKULU SELATAN EMAS “ELOK, MAJU, AMAN dan SEJAHTERA. Billahi fii sabilil haq . Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bengkulu Selatan, 1 Agustus 2015 Hormat Kami
CALON BUPATI
CALON WAKIL BUPATI
DIRWAN MAHMUD, SH
GUSNAN MULYADI, SE. MM
3 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
BAB I PENDAHULUAN Pilkada langsung yang merupakan even politik di Indonesia serta ruang lingkup atau cakupan wilayah yang sangat luas, sedikit banyaknya telah menimbulkan kebingungan dan geger politik dalam kalangan masyarakat dan pemerintahan. Prediksi beberapa orang pakar politik nasional bahwa even Pilkada berpotensi bersifat emosional, mendorong persaingan, dan konflik horizontal telah ikut mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat yang cenderung stress akut. Namun disisi lain pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bengkulu Selatan yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 ini merupakan salah satunya jalan terbaik proses demokrasi yang menempatkan rakyat, kepala daerah (eksekutif), serta legislatif (DPR/DPRD) sebagai pemegang otoritas politik yang sejajar. Oleh karena itu pilihan kebijaksanaan politik Pilkada langsung harus pula kita sambut dengan suka cita dan penuh antusiasme. Wujud suka cita dan penuh antusiasme tersebut diharapkan informasi dan kecerdasan politik kita akan dapat meningkat. Gaya sentralisasi ala rezim Orde Baru telah kita tinggalkan seiring dengan digulirkannya reformasi. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa iklim sentralisasi yang dibangun oleh Orde Baru telah membunuh kreativitas anak bangsa, bahkan secara sistematis ditekan dan dihilangkan agar tidak mengganggu kehebatan sentralisasi kekuasaan Orde Baru. Di era Orde Baru, sistem Pemilihan Kepala Daerah dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai representasi rakyat, yang dalam realitasnya calon kepala daerah tersebut sebenamya "ditunjuk" oleh rezim bernama Orde Baru, sehingga kebijakan Kepala Daerah pada saat itu kurang menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Namun kini semangat gerakan reformasi telah merombak tatanan politik nasional dan proses politik lokal di daerah. Sejumlah kekuatan bangsa yang dahulu diasingkan dari proses kepemimpinan pemerintahan di daerah, kini mulai mengambil peran guna mewujudkan cita-cita reformasi itu. Perubahan sistem politik lokal di daerah ini telah memberikan peluang yang sangat terbuka bagi putra-putra daerah yang mempunyai keinginan untuk mengabdikan 4 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
dirinya dalam mewujudkan masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera. Sebagai salah seorang putra daerah, dengan didorong oleh semangat kedaerahan yang didukung oleh kepercayaan berbagai pihak, maka kami merasa terpanggil untuk meninggalkan peran sebagai "penonton", karena begitu banyak persoalan yang terpendam dan potensi daerah yang belum terkelola secara baik. Berangkat dan niat ibadah yang ikhlas dan tulus serta keinginan mengabdikan diri, maka kami siap melanjutkan tugas mewujudkan Bengkulu Selatan EMAS “Elok,Maju, Aman dan Sejahtera. Untuk itu, kami memberanikan diri untuk terlibat dalam seleksi kepemimpinan daerah Kabupaten Bengkulu Selatan periode 2016-2021. Keberanian kami tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari peranan masyarakat, kelompok-kelompok tani, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, dan berbagai pihak sebagai penampung dan perumus aspirasi masyarakat, dan sebagai pemimpin gerakan masyarakat, yang kadang-kadang lebih berpengaruh dibandingkan dengan Kepala Daerah. Dengan demikian, pemerintah daerah sebagai decision maker (pembuat kebijakan) sekaligus sebagai pengayom masyarakat seharusnya bisa tampil sebagai pemimpin netral yang mampu merangkul semua pihak, termasuk yang paling sentral adalah melakukan komunikasi secara intensif dengan masyarakat, kelompok-kelompok tani, organisasi kemasyrakatan dan kepemudaan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, dan berbagai pihak sebagai faktor pemersatu dalam tatanan sosial masyarakat, sehingga masyarakat kabupaten Bengkulu Selatan menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur (Q.S. Saba’: 15). Rencana dan semangat kami tersebut ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, kelompok-kelompok tani, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, dan berbagai pihak yang tidak puas dengan pola pembangunan yang lamban dan berharap masa depan yang lebih baik bagi kabupaten Bengkulu Selatan. Dan bahkan ada beberapa masyarakat, kelompokkelompok tani, organisasi kemasyrakatan dan kepemudaan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat yang berpengaruh di Bengkulu Selatan yang mendukung terhadap pencalonan kami. Sementara yang mendukung kami dalam pencalonan Kepala Daerah Kabupaten 5 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Bengkulu Selatan periode 2015-2020 di antaranya adalah: 1.
Dewan Pimpinan Cabang Partai Golongan Karya Kabupaten Bengkulu Selatan.
2.
Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan.
3.
Dewan Pimpinan Cabang Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Bengkulu Selatan
4.
Dan ada sejumlah komponen masyarakat lain yang menyatakan siap mendukung dan bahkan mendorong pencalonan kami. Semua itu semakin menambah kemantapan dan kebulatan tekad kami dalam gelanggang suksesi Kepala Daerah di kota tercinta Bengkulu Selatan.
6 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
BAB II PERMASALAHAN POKOK
2.1. Selayang Pandang Otonomi Daerah Dan PILKADA Langsung Kabupaten Bengkulu Selatan. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PILKADA) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang akan digelar pada Desember 2015, merupakan momentum strategis bagi segenap stakeholder pemerintahan daerah untuk merenungkan kembali berbagai pencapaian strategis dalam memantapkan kemandirian otonomi daerah, seraya mengevaluasi secara menyeluruh. Ada dua pertimbangan utama mengapa Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PILKADA) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang akan digelar pada Desember 2015 kali ini terasa cukup strategis. Pertama, setelah otonomi daerah berjalan sejak dideklarasikan pada 30 Desember 2000 lalu, telah banyak pencapaian substansial dan kemajuan dalam pelaksanaan otonomi yang menyimpan hikmah dan pembelajaran kritis serta tantangan yang tidak sederhana untuk kita lewati. Dibandingkan begitu kompleks dan besarnya agenda otonomi yang hendak dientaskan, kurun waktu delapan tahun memang terlalu pendek sehingga tidak dapat dijadikan patokan untuk memvonis keberhasilan atau sebaliknya kegagalan agenda otonomi daerah. Namun, selama rentang waktu tersebut setidaknya terdapat lesson learned (tugas pembelajaran) yang amat berharga untuk mengkonsolidasikan pelaksanaan otonomi daerah, baik bagi pemerintah pusat maupun daerah. Di arena Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PILKADA) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang akan digelar pada
Desember 2015
berbagai agenda dan tantangan tersebut mendapatkan wahana kajian yang reflektif dan kontemplatif. Kedua, khususnya bagi stakeholder pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, ini adalah penyelenggaraan pilkada langsung yang kedua kalinya. Pilkada yang melibatkan suara rakyat daerah secara langsung dalam konteks ini justru dapat dipahami sebagai momentum untuk mengembangkan paradigma partisipatoris dalam 7 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
pemerintahan otonomi. Yakni model pembangunan yang bersifat bottom up planing dimana berbagai aspirasi masyarakat dan inisiatif lokal diserap sebagai basis utama perencanaan pembangunan daerah (comunity based development).
2.1.1. Paradigma Partisipatoris Dari sudut ini, secara filosofis, pelaksanaan pilkada langsung secara fundamental dapat dimaknai paralel dengan semangat partisipatoris untuk menggeser paradigma sentralistis perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Sebelum era otonomi, pola pembangunan daerah bersifat top down, dimana daerah hanya sebagai pelaksana dari program yang ditetapkan pusat. Masyarakat daerah sering tidak dilibatkan tanpa diberikan pilihan untuk memberi masukan atau berperan. Program yang dilakukan dengan pendekatan top down, dari atas ke bawah sering tidak berhasil dan kurang memberi manfaat kepada masyarakat, karena masyarakat kurang terlibat sehingga mereka merasa kurang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya. Hal ini karena di sisi lain, pada saat yang bersamaan, era otonomi daerah memberikan kepada daerah otoritas yang lebih luas terutama dalam hal akses, kontrol, dan akuntabilitas terhadap pengambilan keputusan, public services (pelayanan masyarakat), baik dari sisi administrasi politik, maupun ekonomis dan pasar. Artinya, partisipasi lokal akan efektif manakala dapat meningkatkan akses terhadap sumber daya dan pasar serta diimbangi dengan pertanggungjawaban. Jika prasyarat demikian terpenuhi dan dijamin oleh sistem yang kondusif di daerah maka akan menjamin
bagi pencapaian tujuan pembangunan otonomi, yakni pertumbuhan
ekonomi, pemerataan dan stabilias ekonomi makro. Namun demikian harus juga disadari bahwa peningkatan partisipasi tidak harus bersifat vertikal, berorientasi struktural ke pemerintahan, baik karena keterbatasan infrastruktur di di daerah maupun sumber daya yang ada di daerah untuk berpartisipasi secara efektif. Karena itu, strategi desentraliasi haruslah berjenjang, bertahap dengan mengedepankan skala prioritas pembangunan yang mendesak. Artinya, proses partisipasi lokal inisiatif warga dalam pembangunan akan berjalan optimal manakala kelembagaan daerah dapat meningkatkan akses inisiatif terhadap sumber daya serta menjamin sistem pengawasan dan pertanggungjawaban yang efektif. 8 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Dalam jangka pendek, mekanisme demikian dirasakan langsung dapat dirasakan manfaatnya dalam membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi alokatif, karena elite-elite daerah mendasarkan keputusan dan kebijakan daerah melalui dan berdasar masukan yang partisipatif. Sedangkan untuk jangka panjang terbatasnya kelembagaan partisipatif dapat diatasi manakala pimpinan daerah dipilih secara demokratis sehingga dapat mempertanggungjawabkan kepemimpinannya pada konstituensinya. Permasalahan ini tentu bukan tugas yang ringan dan memerlukan tahapan dan waktu yang panjang yang tidak dapat dituntaskan
dalam satu periode
kepemimpinan saja.
2.1.2. Penataan Kelembagaan Melalui upaya pemberdayaan warga dengan mengintensifkan partisipasi publik dalam pembangunan sebagai mekanisme dan manajemen dalam pembangunan daerah, secara internal bermakna bahwa desentralisasi tidak saja dapat dimengerti sebagai pelimpahan kewenangan dan tanggungjawab fungsi-fungsi publik dari pusat kepada daerah, namun juga perlunya pembagian peran yang proporsional di tingkat internal daerah sendiri. Peran sektor swasta dan NGO (Non Government Organisation / organisasi non pemerintah / LSM baik lokal, nasional, maupun internasional), kaum pebisnis menjadi tidak terelakkan. Sesuai dengan manajemen modern bahwa kini pemerintah lebih sebagai legislator dan fasilitator, sementara peran swasta didorong dan ditingkatkan inisiatifnya. Berdasarkan pengalaman, yang tentu tiap daerah dengan kondisi geografis dan karakter demografis maupun kultur dan sosial politik daerah yang berlainan, penataan kelembagaan pembangunan yang dapat mendorong keberhasilan desentraliasi adalah jika setidaknya didukung oleh lima hal. Yakni pertama, kerangka kerja dan kewenangan antar sektor harus saling mendukung. Kedua, komunitas lokal harus menjadi bagian inherent dalam pembangunan dan hasil-hasilnya. Ketiga, adanya dorongan dan inisiatif bagi komunitas lokal untuk mengambil peran lebih proaktif. Keempat, didukung oleh sistem yang akuntabel melalui informasi yang transparan dan dapat diakses, serta kelima, tersedianya kerangka kerja kelembagaan dan sistem akuntabilitas yang jelas dan pasti serta menjamin kepastian hukum daerah. 9 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Dari sisi peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah, aspek pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil pembangunan daerah, tidak mesti dipandang secara berlawanan dengan penguatan inisiatif lokal dan partisipasi. Bahkan di satu sisi partisipasi justru dibutuhkan agar akses dana, modal, dan kontrol atas penggunaan dan pengeluaran
daerah
untuk
pembangunan
semakin
akuntabilitas
kualitasnya.
Pengembangan dunia usaha hanya mungkin tumbuh jika pemerintah juga mengembangkan tingkat pelayanan birokrasi yang bersih dan transparan (good governance). Dengan kata lain pemerintah yang baik dalam pelayanan dan kualitas pembangunan daerah akan mendukung bagi insiatif sebagai desain pembangunan yang diarahkan pada konstruksi untuk pertama, promoting opportunity; kedua, facilitating empowerment dan enhacing security. Itulah kondisi ideal yang hendak difasilitasi oleh pemerintah daerah, sehingga pelaksanaan desentraliasi berjalan lancar dan sukses. Logikanya adalah jika peningkatan kesempatan ekonomi (promoting opportunity) bagi inisiatif lokal didorong perkembangannya berbarengan dengan tumbuhnya social capital daerah, maka pertumbuhan economic capital pada gilirannya akan meningkat. Karena baik
social
capital
maupun
economic
capital
adalah
tidak
terpisahkan.
Aspek facilitating empowerment dapat dilakukan melalui, pertama, penataan sistem kelembagaan pembangunan yang lebih accountable dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi warga masyarakat; kedua, menepis semua bentuk hambatan atau social barrier terutama yang berbentuk dan bersumber dari masalah gender, etnik, ras, agama maupun status sosial. Jangan sampai identitas yang demikian menimbulkan hambatan dan diskriminasi dalam peningkatan peran dan partisipasi pembangunan. Sedangkan
untuk
kebijakan
enhancing
security,
diarahkan
untuk
meminimalisasikan berbagai gangguan terhadap inisiatif lokal, seperti aspek kesehatan warga masyarakat, ancaman terhadap kekurangan pangan dan dampak buruk kemiskinan terhadap gizi anak balita, dengan mengantisipasi ancaman kegagalan panen maupun gangguan alam berupa bencana lainnya. Sebagai contoh pemerintah juga mengembangkan adanya social savety net, yakni program yang berupa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengurangi dampak buruk krisis ekonomi. Pada dasarnya pembangunan yang kita lakukan semata-mata diarahkan untuk 10 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian apa yang harus kita bangun adalah masyarakat, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pembangunan masyarakat secara langsung, dilakukan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik pendapatan, pendidikan dan kesehatannya. Sedangkan pembangunan masyarakat secara tidak langsung, dilakukan melalui pembangunan lingkungannya seperti pemanfataan Sumber Daya Alam (SDA) yang diakomodasikan dalam wadah sektor pembangunan, penyediaan sarana dan prasarana dasar, pelestarian lingkungan hidup, menjaga keamanan dan ketertiban dan lain-lain. Agar di dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat tersebut, mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan, maka terlebih dahulu harus diperhatikan tentang segala Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness) yang dimiliki, serta Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Treath) yang dihadapi oleh masyarakat Bengkulu Selatan. 2.2. Permasalahan Pokok Secara garis besar, permasalahan pokok yang dihadapi oleh masyarakat Bengkulu Selatan meliputi : a.
Aspek Pemerintahan Secara garis besar permasalahan mendasar pada sektor pemerintahan Kabupaten Bengkulu Selatan adalah : 1.
Pemerintahan yang tidak bersih dan tidak berwibawah serta tidak peka terhadap keadaan sosial masyarakat.
2.
Egoistis Sektoral dan managemen yang tidak terintergrasi.
3.
Buta teknologi.
4.
Birokrasi yang berbelit-belit serta penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan kompentensi dan kemampuannya.
5.
Seleksi penerimaan CPNS yang penuh KKN sehingga SDM yang dihasilkan cenderung tidak cakap.
6.
Mentalistas penguasa bukan pelayan/pamong.
b. Aspek Penduduk Dan Ketenagakerjaan Penduduk dan tenaga kerja yang ada di Bengkulu Selatan sebagian besar adalah berpendidikan rendah dan tidak terdidik serta tidak terlatih. Hal tersebut 11 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
mengakibatan banyak sekali pengangguran karena tidak mampu bersaing di pasar tenaga kerja dan tidak produktif serta inovatif. Berdasarkan Susenas 2014, angkatan kerja pada Kabupaten Bengkulu selatan adalah 66, 55 persen dan sebagian besar dari angkatan kerja tersebut adalah pekerja di bidang pertanian, hanya sebagian kecil yang berkerja di sector non pertanian. Sedangkan jumlah pencari kerja yang kami dapat dari berbagai sumber lebih dari 1.000 orang, dan sebagian besar adalah pencari kerja yang berpendidikan SMA keatas.
c.
Aspek Ekonomi Tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah, dan jumlah masyarakat miskin dari hari ke hari semakin bertambah. Angka pengangguran semakin meningkat, sebagai akibat dari pertambahan jumlah angkatan kerja yang semakin meningkat, dan lapangan kerja yang semakin terbatas. Kurang berkembangnya ekonomi kerakyatan di berbagai sektor kehidupan masayarakat Bengkulu Selatan. Terjadinya monopoli ekonomi oleh pelaku ekonomi lokal di Kabupaten Bengkulu Selatan, yang cenderung merusak tatanan ekonomi serta terjadi persaingan yang tidak sehat. Keberpihakan penguasa saat ini terhadap sekelompok kekuatan ekonomi tertentu. Ekonomi kerakyatan yang di kembangkan tidak berazazkan manfaat serta tidak beroreintasi pasar.
d. Aspek Aspek Sosial Budaya Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, sehingga produktivitas dan partisipasi tenaga kerja yang ada masih rendah, dan tingkat daya pilih kepada lapangan usaha sangat terbatas. Tingkat/derajat kesehatan masyarakat yang masih rendah, sehingga untuk menjalankan hidup dan kehidupannya kurang optimal, baik di dalam memenuhi nafkahnya maupun dalam menempuh pendidikannya. Rendahnya apresiasi pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghargai , mengembangkan dan melestarikan budaya asli daerah Bengkulu Selatan. Maraknya penyalagunaan obat-obat terlarang/psikotropika/napza, tingginya angka kenakalan remaja dan seks bebas serta berbagai penyakit sosial di kalangan remaja maupun masyarakat pada umumnya di Kabupaten Bengkulu 12 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Selatan. Kurangnya kepekaan dan kesetiankawanan sosial. e.
Aspek Pertanian Pertanian Tanaman Pangan Permasalahan yang paling mendasar dibidang tanaman pangan adalah Irigasi yang buruk dan kurang, jalan produksi yang tidak ada atau kualitasnya sangat jelek, tidak tersediahnya fasilitas kredit sarana produksi (pupuk, pestisida, herbisida, bibit, modal kerja dan alat mesin pertanian). Tidak adanya sarana atau alat dan mesin pertanian untuk penanganan pasca panen sehingga kualitas hasil pertanian sangat rendah. Tidak ada jaminan pasar atas produk pertanian yang di hasilkan sehingga petani menjadi kurang percaya diri untuk berusaha sungguh-sungguh. Perkebunan Permasalahan mendasar untuk masalah perkebunan adalah kurangnya pengelolaan hasil produksi perkebunan dari bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Sehingga harga hasil perkebunan tidak bisa bersaing dengan daerah lain/kabupaten lain. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan bekerja di sektor pertanian, khususnya perkebunan. Peternakan Permasalahan mendasar adalah peternak liar yang sangat mengganggu pertanian, padahal disisi lain peternak sangat berharap bisa mengembangbiakan ternaknya. Permasalahan ini membuat turun-naiknya hasil produksi ternak. Produksi daging ternak di Kabupaten Bengkulu Selatan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Perikanan Pelabuhan nelayan yang tidak mendukung dan alat tangkap yang tradisional serta belum adanya sentuhan teknologi perikanan yang mendukung aktiftas nelayan, ini adalah salah satu permasalahan yang ada pada bidang perikanan kabupaten Bengkulu Selatan. Produksi perikan air laut di Kabupaten Bengkulu Selatan dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Kehutanan Secara geografis Kabupaten Bengkulu selatan di pagari dengan hutang lindung yang tidak bisa dikelola untuk menjadi lahan pertanian atau perkebunan. Luas hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2006 terbagi menjadi kawasan suaka alam 0,01 persen, hutan lindung 67,20 persen, hutan produksi terbatas 29,59 persen dan hutan tetap produksi 3 persen. Luas hutan Lindung sebanyak 68.635 Ha, luas Hutan Produksi Tetap (HPT) adalah sebanyak 21.254,28 Ha, luas Hutan Produksi (HP) Air Bengkenang 1.579 Ha dan luas Areal Peruntukan Lain (APL) seluas 111.076,72 Ha. Artinya peluang investasi 13 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
dibidang perkebunan masih terbuka lebar untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkulu Selatan. f.
Aspek Perindustrian, Pertambangan, Dan Energi Pada Kabupaten Bengkulu Selatan mengenai perindustrian, pertambangan yang memiliki skala industri Hulu Hilir dapat dikatakan sama sekali belum ada, padahal disisi lain Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki sumber daya alam dan sumber daya buatan (pertanian) jumlah penduduk yang cukup besar jika dimanfaatkan sebagai kegiatan industri skala besar baik itu industri hulu maupun industri hilir pada semua aspek yang telah dijelaskan di atas. Artinya peluang investasi di bidang perindustrian, pertambangan dan energi (Minyak bumi Block Bengkulu lepas pantai) di Kabupaten Bengkulu Selatan masih terbuka lebar dan signifikan untuk dikembangkan. Khusus untuk bidang energi kabupaten Bengkulu Selatan sering mengalami krisis energy BBM karena system distribusi yang tidak sehat. Pemanfaatan Sumber Daya Air untuk pembangkit listrik yang cukup potensial untuk di kembangkan.
g.
Aspek Fisik dan Prasarana Sarana dan prasarana pelayanan (fasilitas sosial dan fasilitas umum) baik di perkotaan, maupun di pedesaan kondisinya belum memadai, seperti: prasarana jalan jembatan, pengelolaan irigasi dan air bersih, trotoar, pasar, listrik, telepon, pertokoan, pasar dan terminal. Masih kurang fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai. Masih kurang fasilitas, pelabuhan, pompa bahan bakar, cool storage, bagi para nelayan. Sarana Ibadah/Rumah ibadah dan pusat-pusat pendidikan keagamaan yang belum memadai.
2.3. Analisa Kekurangan dan Kelebihan Kabupaten Bengkulu Selatan 2.3.1 Keunggulan 1. Sumber Daya Alam Selain teruntungkan karena kondisi geografis dan letak strategis yang bisa menjadi kota penunjang Kabupaten Kaur, Seluma dan Lahat/Pagar Alam. Kabupaten Bengkulu Selatan juga kaya akan potensi dan sumber daya alam. Dengan ladang pertanian menghampar seluas sekitar 14.547 Ha padi sawah dan 565 Ha padi ladang, tumbuh dan berkembang berbagai komoditi baik pertanian tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan maupun komoditi kehutanan. 14 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Bahkan produk tanaman seperti minyak nilam Kabupaten Bengkulu Selatan, tergolong minyak nilam paling unggul dibanding produk minyak nilam daerah lain. Bukan itu saja, kabupaten Bengkulu Selatan juga mempunyai potensi perikanan dan kelautan yang besar. Pantai yang terhampar memanjang berbatasan dengan Samudara Indonesia dengan luas wilayah, menunjukkan keluasan dan kekayaan pesisir Kabupaten Bengkulu Selatan cukup tinggi seperti ikan laut, tambak, eko wisata, sumber energi, batu bara dan minyak bumi di cekungan Bengkulu, serta potensi kelautan prospektif lainnya. Kekayaan berbagai potensi ini masih belum termanfaatkan secara optimal. Oleh sebab itu, masih sangat terbuka untuk terus dikembangkan. Selain itu, sumber daya kelautan memberikan harapan yang sangat cerah untuk dikembangkannya usaha jasa kelautan, seperti perhubungan, wisata agrobisnis, perbengkelan kapal, sumber energi terbarui, cekungan minyak bumi dan lain-lain. Lebih dari itu, Bengkulu Selatan memiliki sejumlah potensi unggulan spesifik seperti kelapa sawit, karet, kopi dan coklat / kakao. Kondisi trsebut belum dimanfaatkan oleh investor untuk bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan karet maupun industri pengolahan kelapa sawit dan industri pengolahan karet. Disamping itu Bengkulu Selatan memiliki sumberdaya air terjun yang cukup besar untuk dibangun Pembangkit listrik mulai dari Mini Hydro Power sampai dengan mega project untuk daya puluhan megawatt. Belum lagi potensi-potensi lainnya seperti seni, budaya dan lain sebagainya. Sangat disayang semua potensi yang ada belum dikelola secara baik bahkan belum di kelola sama sekali. 2. Sumber Daya Buatan Selain sumber daya alam (SDA), Kabupaten Bengkulu Selatan juga memiliki potensi sumber daya buatan (sarana dan prasarana). Sumber daya buatan yang dimiliki sampai saat ini meliputi sarana transportasi, irigasi, air bersih, energi listrik, telekomunikasi dan sebagainya. Untuk sarana transportasi misalnya, berbagai daerah di Bengkulu Selatan telah terhubungkan oleh sarana jalan beraspal. Ditinjau dari sektor pertanian sendiri, usaha tani yang berkembang masih didominasi oleh pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah. Sedangkan usaha 15 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
tani lainnya (peternakan, kelautan dan perikanan, dan perkebunan) belum dikelola dengan baik. Kelemahan lainnya yang dihadapi oleh Bengkulu Selatan adalah masih tergantungnya perdagangan pada komoditi pertanian yang bersifat barang mentah yang belum diolah. Dengan demikian tidak ada kesempatan untuk mendapatkan nilai tambah dari hasil komoditi pertanian tersebut. Nilai tambah ekonomi dinikmati oleh daerah lain, sedangkan pendapatan masyarakat tertarik ke luar untuk membeli barang jadi dari luar daerah dengan harga yang sudah berlipat ganda. Akibat lebih lanjut, kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh kegiatan lanjutan (pengolahan bahan mentah), tidak tercipta di daerah sendiri. 3. Tingkat Pengangguran Salah satu wujud utama dan faktor yang menyebabkan rendahnya taraf hidup di Bengkulu Selatan, adalah tingginya tingkat pengangguran, sebagai akibat masih terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Sampai saat ini, sebanyak 78,74 persen bekerja disektor pertanian sedangkan sisanya bekerja disektor non pertanian, sedangkan sektor lainnya belum memberikan harapan yang berarti bagi masyarakat Kabupaten Bengkulu selatan. Tingginya tingkat pengangguran ini, juga disebabkan oleh masih rendahnya skill yang dimiliki oleh angkatan kerja Bengkulu Selatan. 4. Dunia Usaha (Swasta Lokal) Belum Berperan dengan Baik Sampai saat ini peran dunia usaha, khususnya swasta lokal dalam membangun perekonomian Bengkulu Selatan masih terbatas skalanya. Pada umumnya, mereka lebih senang bergerak di bidang pemborongan/rekananan pemerintah. Sedangkan sektor usaha lain yang berbasis sumber daya lokal (sumber daya alam, sumber daya manusia dan pendanaan lokal) belum diminati, walaupun
potensinya
cukup
berlimpah. Dengan demikian tingkat produktivitas perekonomian Bengkulu Selatan , baik dalam
mendorong
laju pertumbuhan ekonomi daerah.,maupun dalam
penyerapan tenaga kerja lokal dinilai masih sangat rendah. 5. Kemampuan Dana yang Terbatas
16 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Penyediaan anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, sampai saat ini masih terbatas dan tergantung pada sumbangan dan bantuan pemerintah atau instansi yang lebih tinggi, dengan kemampuan PAD yang belum optimal. Begitu juga keterbatasan dana ini dialami oleh dunia usaha dan masyarakat, sehingga kemampuannya untuk mengembangkan skala usaha ekonomi daerah juga masih sangat terbatas. 6. Kualitas SDM yang Masih Rendah Kualitas SDM yang digambarkan oleh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat dinilai masih rendah. Karenanya kualitas SDM ini perlu terus ditingkatkan terutama melalui peningkatan pendidikan. Bagaimanapun akan sulit mengharapkan pengembangan daerah jika tanpa didukung SDM yang memadai. 2.3.2. Peluang Pembangunan Beberapa peluang pembangunan di Bengkulu Selatan meliputi: 1. Perubahan Kebijakan dalam Sistem Pengelolaan Pemerintahan Dengan adanya TAP MPR Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, di mana Peraturan Daerah, menduduki urutan ke tujuh akan semakin memperkuat kedudukan Daerah di hadapan Pemerintah Pusat. Demikian pula dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, merupakan peluang yang sangat strategis bagi Kabupaten Bengkulu Selatan. Pemerintah Daerah memiliki kewenangan yang sangat luas untuk mengurus dan mengelola rumah tangganya sendiri, sehingga berbagai langkah yang akan ditempuh di dalam memecahkan permasalahan daerah akan benar-benar realistis sesuai kondisi dan kebutuhan daerah. 2. Globalisasi dan Pasar Bebas 17 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Proses globalisasi dan pasar bebas antar negara yang telah, sedang dan akan terus berlangsung mendorong terjadinya arus informasi, teknologi, modal dan orang berjalan cepat tanpa hambatan ke berbagai pelosok. Hal ini merupakan peluang sebagai pasar komoditi ataupun sebagai pasar sarana produksi. 3. Minat Investor Sebagai dampak globalisasi, juga menyebabkan persaingan yang semakin ketat antar daerah dalam mencari peluang usaha. Hal ini mendorong para investor untuk mencari daerah yang dapat memberikan peluang keuntungan lebih besar, yaitu daerah yang dapat menawarkan iklim usaha yang kondusif. Sampai saat ini Bengkulu Selatan termasuk kabupaten yang belum banyak terjamah oleh investor dan mempunyai peluang yang cukup kompetitif baik disektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, pendidikan dan lain-lain.. 4. Perkembangan Daerah Tetangga Kemajuan yang telah dicapai oleh beberapa daerah tetangga (Lahat, Pagar Alam, Seluma dan Kaur) dalam pembangunannya, akan menjadi peluang bagi Bengkulu Selatan baik sebagai pasar maupun sebagai mitra kerja sama usaha di bidang perekonomian. 5. Perkembangan Iptek dan Informasi Dengan perkembangan dan kemajuan iptek dan informasi,dapat menjadi peluang bagi Pemerintah Daerah dan dunia usaha dalam mengelola pembangunan yang lebih efektif, dan efisien serta memiliki tingkat produktifitas yang tinggi, baik dari segi produksi, distribusi maupun pola manajemennya. 6. Semangat Membangun Sarana Keagamaan Tidak dapat diragukan lagi bahwa semangat masyarakat Bengkulu Selatan untuk membangun sarana keagamaan, khususnya untuk umat Islam seperti masjid dan mushola dinilai sangat tinggi. Hampir di setiap kampung/dusun telah memiliki 18 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
sarana keagamaan yang cukup memadai. 2.3.3. Tantangan Sementara itu tantangan yang mesti dihadapi meliputi: • Krisis/resesi ekonomi yang masih terus berlangsung • Tuntutan demokratisasi, penegakkan HAM dan kelestarian lingkungan hidup (konservasi/perubahan iklim/pemansan gelobal/global warning) yang semakin gencar, perlu diakomodasikan dengan baik • Tuntutan supremasi hukum yang semakin gencar • Persaingan antar daerah dan antar negara yang semakin ketat. • Masalah dualisme ekonomi, dimana di Bengkulu Selatan terdapat dua pola pengembangan ekonomi, yaitu ekonomi berpola tradisional, dan ekonomi berpola modern. Adanya dualisme ini, dapat menjadi sumber konflik horizontal antar pelaku ekonomi, khususnya dalam hal perebutan pasar, modal dan bahan baku. Kemudian adanya monopoli ekonomi oleh pelaku ekonomi lokal sehingga terjadi ketimpangan yang sangat menyolok anatara sikaya dan simiskin . Hal ini harus menjadi priostas utama untuk ditata dengan baik demi pembangunan ekonomi yang berbasiskan masyarakat (society based) dan berkelanjutan (continued).
19 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
BAB III VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Visi tanpa aksi itu adalah mimpi, dan aksi tanpa misi itu adalah tak berarti. Oleh karena itu perlu penetapan Visi, Misi dan Strategi atau goal Pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan yang perencanaannya harus dengan matang. Dalam hal ini kami selaku calon Kepala Daerah berusaha mengenal dan mengerti permasalahan yang dihadapi daerah dan masyarakat Bengkulu Selatan sehingga bisa menentukan perencanaan pembangunan yang komprehensif , berjangka, pembangunan ekonomi yang berbasiskan masyarakat (society based) dan berkelanjutan (continued). Jika Visi, Misi dan Strategi Pembangunan tersebut dapat diimplementasikan secara baik akan mampu membawa masyarakat Bengkulu Selatan ke depan menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. 3.1. Visi Pembangunan Berangkat dari permasalahan pokok yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan, yaitu rendahnya kesejahteraan masyarakat dengan kondisi sumber daya manusia yang terbatas, maka visi dalam membangun Kabupaten Bengkulu Selatan adalah : "Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Selatan yang sejahtera dalam kebersamaan dan bersama dalam kesejahteraan, tertib, sehat, rajin belajar dan berusaha, unggul bekerja, peduli terhadap lingkungan serta mendukung program kebijakan nasional yang berazazkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa” Sejahtera, diartikan bahwa masyarakat Bengkulu Selatan memiliki rata-rata tingkat pendapatan yang memadai dan dapat mencukupi sebagian besar kebutuhan hidup yang layak, baik kebutuhan fisik maupun non fisik (pendidikan dan kesehatan atau jasmani dan rohani). Yang dimaksud sejahtera dalam kebersamaan dan bersama dalam kesejahteraan adalah pembangunan ekonomi harus dilandasi perinsip pemerataan dan masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan harus peduli sesama dan tidak ada monopoli ekonomi. 20 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Tertib, mempunyai makna bahwa roda pemerintahan daerah serta kehidupan masyarakat Bengkulu Selatan tidak terlepas dari nilai-nilai Pancasila dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta norma-norma masyarakat. Nilai-nilai Pancasila dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta norma-norma masyarakat menjadi dasar yang melandasi seluruh dimensi kehidupan warga masyarakat. Dengan demikian kiranya menjadikan masyarakat Bengkulu Selatan yang patuh pada hukum sehingga menjadi daerah yang baik dengan keamanan, kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan yang pada akhirnya menciptakan masyarakat Bengkulu Selatan yang tertib Sehat, diartikan bahwa masyarakat masyarakat Bengkulu Selatan memiliki kesehatan yang baik yakni sehat jasmani maupun rohani. Selain hal tersebut juga mempunyai makna sehat dalam melaksanakan roda pemerintahan, bebas dari kontaminasi korupsi, kolusi dan nepoteisme (KKN) dan menjadikan pemerintahan Bengkulu Selatan yang bersih dan dinamis menuju kesejahteraan bersama (Good Governance). Rajin Belajar dan Berusaha, Unggul Bekerja diartikan, bahwa masyarakat Bengkulu Selatan diharapkan memiliki tingkat pendidikan rata-rata cukup tinggi, serta berkemampuan untuk dapat menguasai teknologi dan informasi dalam tingkat yang memadai, sehingga memiliki daya saing (kualitas dan kapabilitas) dan daya tawar yang tinggi di bursa tenaga kerja maupun dalam membuka usaha produktif yang mandiri. Peduli terhadap lingkungan diartikan bahwa pemerintah dan masyarakat Bengkulu selatan harus mempedulikan lingkungan hidup, kebersihan, terutama terhadap issue pemanasan global yang akan mengancam kehidupan manusia didunia, pembagunan saran dan prasarana yang bernuansa ramah lingkungan. Lebih dari itu pemerintah dan masyarakat harus peduli terhadap lingkungan sosial peduli terhadap penderitaan sesama, peduli terhadap penyakit sosial (Narkoba, Kehidupan malam, Dll), peduli kehidupan sosial generasi muda. Mendukung Program Kebijakan Nasional lebih diartikan, bahwa dengan adanya otonomi daerah bukan berarti pemerintahan daerah kabupaten Bengkulu Selatan menjalankan pemerintahan dengan egonya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan 21 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
nasional dalam koridor NKRI, sehingga selain mengedepankan aspirasi masyarakat kabupaten Bengkulu Selatan tetapi juga menselaraskan arah kebijakan pembangunan secara nasional sehingga tujuan pembangunan nasional tercapai. Berazazkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Roda pemerintahan dan kegiatan pembangunan tidak akan berjalan dengan baik tanpa mengedepankan moralitas dan moralitas tidak akan timbu tanpa keimanan dan ketakwaan, Allah selalu menghendaki umatnya selalu beriman dan bekwa serta ingat selalu kepadanya, orang yang selalu mencintainya yang akan dikehendakinya untuk memimpin. Bila orang itu sudah mencintai Tuhannya maka dia akan menjadi pemimpin yang bijakasana. Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Ali Imran:26) Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S.Al-A'raf: 96) Selanjutnya di dalam upaya, mewujudkan dan merealisasikan visi tersebut perlu dijabarkan dalam MISI yang lebih bersifat operasional.
3.2. Misi Pembangunan Sebagai langkah operasional,untuk mencapai Visi yang telah saya tetapkan, maka Misi yang harus saya tempuh senantiasa harus bisa memecahkan permasalahan pokok. Oleh karena itu, Misi yang akan kami tempuh adalah: 1. Mengedepankan hati Nurani Dalam Mengambil kebijaksanaan Serta Menjadikan Iman Dan Taqwa sebagai landasan utama pembangunan disegala bidang. 2. Mewujudkan kabupaten Bengkulu Selatan elok, maju, aman dan masyarakatnya yang sejahtera dengan pemerataan pembangunan yang berdasarkan kajian azas manfaat dan kelayakan. 3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri rumah tangga dan kerajinan rakyat yang beroreintasi pasar untuk menuju kesejahteraan sosial dengan cara mewujudkan 22 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
demokrasi ekonomi. 4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bengkulu Selatan dengan memperbanyak fasilitas dan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 5. Membangun pendidikan yang murah dan berkualitas, membangun pendidikan yang berorientasi pada kualitas, pasar tenaga kerja dan penanaman karakter pada setiap perserta didik dengan mengembalikan budaya dan kearifan lokal sebagai modal utama pembangunan berkarakter di Bengkulu Selatan. 6. Membangun industri kepariwisataan yang berskala nasional dan internasional terutama Arung Jeram dan Susur Sungai Air Manna yang arus jeram dan keindahannya berskala internasional, mengembangan tebat Gelumpai, Tebat Rukis menjadi objek wisata unggulan untuk wilayah Manna, mengelola pantai pasar bawah dan objek wisata lainnya sebagai daya tarik wisata yang akan menjadi daya tarik dan objek wisata yang berdaya saing. 7. Mengembangkan ekonomi kerakyatan di wilayah pesisir (Coastal Agriculture) kabupaten Bengkulu Selatan dengan pembangunan yang berkelanjutan, terpadu (integrated), dan berwawasan lingkungan terutama pengembangan pembangunan pelabuhan nelayan pasar bawah dan pino. 8. Melakukan konservasi hutan beserta keanekargaman hayati yang ada di dalamnya tanpa menindas ekonomi kerakyatan yang berada di sekitarnya. 9. Menggali dan mengembangkan potensi energi alternatif yang terbaharui (renewable resource) yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat kabupaten Bengkulu Selatan terutama (Tenaga Air, Matahari, dan Bio Gas/Bio Deisel). 10. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan disiplin aparatur (profesionalitas birokrasi) pemerintah dan masyarakat. 11. Menyediakan dan membangun infrastruktur yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat Bengkulu Selatan. 12. Memperluas lapangan kerja dan menyalurkan tenaga kerja dengan sistem kemitraan bersama pihak swasta baik dalam maupun luar negeri dengan mendirikan TKI centre yang akan mencetak tenaga trampil untuk ditempatkan di Negara-negara maju. 13. Meningkatkan peran wanita dan pemuda dalam pembangunan dan pendidikan untuk semua. 14. Melatih keterampilan masyarakat melalui pendidikan kecakapan hidup dan kursus wirausaha desa. 15. Mengembangkan pasar dan menciptakan jaringan pemasaran yang luas atas produksi hasil usaha rakyat Bengkulu Selatan. 16. Menggali potensi sumber daya alam (SDA) untuk kemakmuran rakyat yang menjadi program unggulan Bengkulu Selatan. 17. Bekerjasama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah propinsi Bengkulu dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. 23 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
18. Menegakkan Pemerintahan Daerah yang bersih dan berwibawa. 19. Membangun lingkungan yang nyaman, sehat dan asri. 20. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. 21. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 22. Memutakhirkan tata ruang dan pemetaan wilayah dengan sumber dayanya.
3.2.1. Masyarakat Islami Sebagaimana perintah Allah SWT, negeri dan masyarakat yang Islami menjadi harapan dan cita-cita kaum Muslimin. Allah sendiri telah banyak menyebutkan dalam Al Qur’an akan janji-Nya melimpahkan berkah dan karunia-Nya bagi negeri dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa (Islami). Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S.Al-A'raf: 96) “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh bahwa Dia bersungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi. Sebagaimana Dia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa” (Q.S. An Nur: 35). “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” (Q.S. Al An Faal: 29). “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S. Ar Ra’ad: 11). Negeri yang aman, makmur, damai dan sejahtera merupakan cita-cita seluruh komponen masyarakat. Cita-cita luhur ini bukanlah sebuah harga gratis yang dapat terwujud dengan angan-angan belaka, tetapi meniscayakan gerak aktif dan dinamis yang dapat menopang terwujudnya cita-cita tersebut. Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum sehingga kaum tersebut berusaha mengubah diri mereka sendiri. Artinya, pihak yang memainkan peran kunci dalam setiap gerak pembangunan adalah 24 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
diri manusia sendiri atau lebih dikenal dengan sebutan sumber daya manusia (SDM). Mengikuti logika ayat di atas dapat ditegaskan bahwa mengucurnya berkah dari langit dan bumi meniscayakan sumber daya manusia (SDM) yang beriman dan bertakwa atau lebih akrab dengan sebutan masyarakat Islami. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang beriman dan di dalamnya terdapat mekanisme kelembagaan yang bisa berfungsi melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar. Yaitu sebuah tatanan masyarakat yang tidak sekedar menunjukkan kesalehan pribadi dalam kekhusyu'an praktek ritual agamanya, melainkan mampu menyulut sumbu semangatnya menjadi sosok manusia yang tampil sebagai pemimpin di muka bumi (Khalifah fil ardh). Karenanya dibutuhkan keimanan yang kokoh, yang tidak sekedar berbingkai keyakinan pasif, tetapi mewujud energi kreatif-konstruktif yang mampu tegak menjadi rahmatan lil- 'alamin. Menurut Abu Zahra, dalam kata rahmatan lil 'alamin terkandung tiga unsur pokok, yaitu: (1) Setiap individu menjadi sumber kebaikan dan kesejahteraan bagi yang lain (an yakun kullu fard mashdar khair li jam 'atihi) (2) Menegakkan keadilan di alam raya ini (iqamah al- 'adalah), dan (3) Merealisasikan kemaslahatan (tahqiq al-maslahah) Sedangkan yang dimaksud dengan konsep maslahah adalah al-maslahah alhaqiqiyyah, yang meliputi dan melindungi lima hal pokok, yaitu: melindungi agama, melindungi jiwa, melindungi harta, melindungi rasio, dan melindungi keturunan. Dengan demikian, pemerintah daerah sebagai decision maker (pembuat kebijakan) sekaligus sebagai pengayom masyarakat seharusnya bisa tampil sebagai pemimpin netral yang mampu merangkul semua pihak, termasuk yang paling sentral adalah melakukan komunikasi intensif dengan para Alim Ulama dan Tokoh Agama lainnya serta Tokoh masyarakat sebagai faktor pemersatu dalam tatanan sosial masyarakat. Sehingga Kabupaten Bengkulu Selatan mewujud baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Dalam ayat yang lain Allah juga memberikan penegasan atas kepemimpinan kaum Muslim dan orang-orang saleh sebagaimana dalam Al Qur’an Surah An-Nur: 55: "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan 25 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa”.
3.2.2. Konsep Pemerintahan Kini kita tengah memasuki milenium baru dengan sejumlah tantangan baru. Kita sadar bahwa kehidupan tidak akan kembali ke masa lalu, namun bergerak cepat ke depan menyongsong perubahan yang begitu canggih dan menantang. Kemajuan teknologi secara umum memang sangat cepat berkembang, namun kemajuan teknologi informasi jauh melebihi kemajuan teknologi di sektor konstruksi, fisik, dan lain sebagainya. Sebab informasi begitu mudahnya sekarang menembus layar kaca televisi kita, internet yang sudah sampai ke desa, masuk merambah ke rumah-rumah penduduk mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Alvin Toffler menyebutkan abab 21 ini sabagai era informasi atau gelombang ketiga yang sangat cepat. Dalam hal ini Alvin Toffler mengingatkan kita akan terjadinya perubahan dinamika kekuasaan, dimana kekuasaan akan lebih banyak ditentukan oleh luas dan kedalaman penguasaan informasi. Bersamaan dengan itu juga, Kenichi Ohmae menyebut kondisi abad 21 ini semakin menipisnya batas-batas negara, propinsi, dan kabupaten. Kita memang memiliki batas administratif pemerintahan yang sangat jelas, namun dinamika masyarakat yang terjadi sehari-hari adalah seperti isyarat yang dikemukakan kedua pakar tadi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan siap atau tidak harus mampu menangkap dan sekaligus menggunakan jasa teknologi infomasi itu untuk kemaslahatan masyarakat. Di samping itu juga, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang merupakan suatu birokrasi paling dekat kepada masyarakat, berbeda dengan pemerintah pusat atau pemerintah propinsi yang tidak terlalu banyak berinteraksi langsung dengan rakyat secara luas harus senantiasa bisa berkomuniksi dengan masyarakat, atau paling tidak, sosok Pemda harus akrab dengan masyarakat dan 26 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
wellcome dengan kantor pemerintah daerahnya sendiri. Pada era Orde Baru, masyarakat bawah (grass root) "enggan" untuk datang ke kantor Pemda, karena Pemerintah Daerah dianggap lebih banyak mempersulit dan membuat masalah baru ketimbang mempermudah dalam menyelesaikan masalah. Demikian juga iklim sentralisasi yang dibangun oleh Orde Baru hingga hari ini masih belum sembuh total dalam Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Selatan bahkan masih dipelihara. Ketika Orde Baru masih berkuasa, pegawai hanya digiring untuk selalu loyal. Sedangkan inisiatif dan kreativitas tidak pernah ditumbuh-kembangkan, bahkan secara sistematis ditekan dan dihilangkan agar tidak mengganggu kehebatan sentralisasi kekuasaan Orde Baru. Secara political will era semacam itu telah berlalu, karena di mana-mana tumbuh keinginan politik yang sangat kuat untuk meninggalkan gaya sentralisasi kekuasaan Orde Baru. Tetapi persoalannya, apakah sebuah kebiasaan yang dibina selama 32 tahun, atau bahkan hampir 40 tahun berjalan mengalir dalam darah dan daging pemerintahan dapat dihilangkan begitu saja?. Inilah tantangan yang kita hadapi hari ini, bahwa membangun tindakan nyata dalam kerjasama menjalankan pemerintahan sehari-hari yang bebas dari belenggu sentralisasi kekuasaan pusat belenggu kekuasaan politik lokal. Itu artinya kita memerlukan perubahan budaya birokrasi. Kita harus membuang pradigma lama, dan segera menancapkan paradigma baru. Pandangan yang dahulu menyebut, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah; atau kalau bisa ditunda besok, mengapa diselesaikan hari ini, tentunya akan kita tinggalkan. Kita perlu memahami bersama bahwa upaya membebaskan diri dari logika dan tindakan sentralisasi, yang biasanya ditandai dengan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan, adalah pekerjaan berat yang harus dipikul bersama untuk kita tinggalkan. Berat memang karena menyangkut perubahan karakter manusia dan sejumlah kenikmatan kekuasaan yang sudah lama dirasakan. Oleh karena itu, di era reformasi ini kita harus berani meninggalkan kebiasaan lama yang dibangun oleh rezim Orde Baru. Artinya, seorang pemimpin (pemerintah) harus senantiasa mengabdi untuk kepentingan rakyat dan selalu dekat dengan rakyat, sebagaimana yang diajarkan Max Weber, bahwa "politic ist beruf und berufung". Artinya, politik adalah tugas jabatan dan panggilan hidup. 27 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Kini para pakar juga tengah mengenalkan dan mensosialisasikan konsep baru yang dikenal dengan reinventing government, yang intinya adalah pemerintah mengambil peran sebagai katalisator, yakni berfungsi dalam pengaturan atas dinamika publik, memberikan insentif bagi yang pantas menerimanya, serta melakukan pengawasan. Konsep ini menegaskan bahwa fungsi pemerintah itu tidak perlu mengintervensi dan merambah kepada berbagai aturan masyarakat, yang itu sebenarnya bisa diselesaikan sendiri oleh interaksi masyarakat itu sendiri. Pemahaman terhadap konsep reinventing government ini sangat mendesak untuk segera disosialisasikan kepada semua birokrat sampai kepada lapisan paling bawah, sekaligus perlu diketahui oleh masyarakat luas. Konsep itu bisa kita kembangkan sebagai kontrak sosial (social contract) atau suatu perjanjian antara pemerintah dengan masyarakat luas. Manfaat besar yang dapat kita peroleh dari konsep tersebut meliputi dua sisi yang sangat strategis. Pertama, bagi publik secara keseluruhan akan mengundang gairah baru untuk berhubungan dengan Pemerintah Kabupaten. Salah satu dampak dari pemerintah Orde Baru yang paling buruk adalah senantiasa memperbesar rasa tidak berdaya dan masa bodoh masyarakat. Mereka malas untuk berhubungan dengan aparatur pemerintah, sebab dalam alam yang mereka mengenai pemerintah lebih banyak mempersulit dan membuat masalah baru ketimbang mempermudah dalam menyelesaikan masalah. Kedua, Pemerintah Kabupaten sendiri harus membuat pagar pengaman agar tidak terlibat dalam berbagai bentuk abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan. Di sisi lain, pembatasan fungsi itu sangat perlu dilakukan agar bisa mengasah kemampuan agar betul-betul menjadi tenaga profesional dalam menjalankan tugasnya yang netral dari kepentingan politik para elite partai dan kekuatan politik lainnya. Konsep reinventing government mengisyaratkan adanya keharusan birokrasi untuk memahami sikap entrepreneur. Selanjutnya pemerintah kebupaten itu bersifat sebagai berikut: a. Lebih banyak mengarahkan ketimbang melaksanakan sendiri b. Memberikan wewenang ketimbang melayani langsung c. Semangat kompetisi dalam proses pelayanan d. Lebih menekankan pemahaman kepada misi ketimbang mengandalkan 28 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
tumpukan peraturan di atas kertas e. Lebih berorientasi kepada hasil kerja ketimbang masukan f. Orientasi pada pengguna jasa birokrasi g. Lebih berpikir menghasilkan ketimbang membelanjakan h. Mengutamakan pencegahan daripada mengobati i.
Sangat mempertimbangkan kehendak dan kepentingan pasar, dan
j.
Bertumpu kepada model desentralisasi Dengan menerapkan konsep reinventing government di era otonomi daerah ini,
kita bisa mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance) serta mengikis habis berbagai praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menjadi cita-cita bersama. Setelah kita mampu menerapkan konsep reinventing government, kita berharap pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dapat melaksanakan secara ketat dan disiplin, agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memang terbatas itu tidak berjejeran dan disalahgunakan. Dan juga kita berharap kepada Pemerintah Kabupaten agar dapat mendorong dan mendongkrak perekonomian daerah. Dari sana pulalah kita berharap PAD secara pelan tapi pasti dapat meningkat.
3.2.3. Pemberdayaan Potensi Ekonomi Daerah Seiring dengan digulirkannya otonomi daerah, maka pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri dalam mengelola potensi kekayaan alam yang dimilikinya sehingga bisa meningkatkan ekonomi daerah. Pada kenyataannya, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan masih relatif lambat jika dibandingan dengan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten tetangga Seluma. Padahal target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5-6 %. Jadi bisa dilihat pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan masih jauh dari target pertumbuhan ekonomi nasional. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan ekonomi. Pertama, belum dan terbatasnya pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA). Kedua, kurangnya ketersediaan modal dan ketersedian sumber daya manusia yang terdidik dan terampil. Ketiga, minimnya kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Dengan demikian, masih perlu upaya maksimal untuk meningkatkan perekonomian 29 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
daerah Bengkulu Selatan. Selama ini mungkin kita hanya melihat masyarakat sebagai obyek PAD untuk meningkatkan perekonomian daerah. Kita cenderung menyalahkan minimnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sehingga menghambat laju perekonomian, tanpa melihat sejauh mana pelayanan dan pemberdayaan pada masyarakat itu sendiri. Padahal tanpa pemberdayaan yang maksimal dari pemerintah, tentu akan kesulitan untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi. Pengembangan potensi ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan bisa mengacu pada komoditas unggulan dari sektor-sektor perekonomian. Mulai dari sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perindustrian, pertambangan , energi dan pariwisata. Keterpurukan ekonomi nasional yaitu krisis ekonomi yang berkepanjangan seharusnya menjadi spirit bagi kita untuk kembali berpihak dan memberdayakan pada ekonomi rakyat baik di bidang pertanian, perkebunan, koperasi dan usaha kecilmenengah (UKM). Dengan demikian perekonomian rakyat yang selama ini tersisihkan diharapkan bisa mampu bertahan dan menjadi penyelamat di tengah krisis, bahkan pemberdayaan ekonomi rakyat akan menjadi sentral dari program ekonomi. Selanjutnya kegiatan ini akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, secara natural dan dinamis akan terbentuk teknologi baru untuk dikembangkan guna mendapatkan lebih banyak nilai tambah dan akan menambah jenis komoditas dan produk, serta penggunaan teknologi baru. Untuk itu perlu pengembangan komoditas unggulan, yang memiliki keterkaitan antara sektor-sektor yang diunggulkan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Tanaman padi sawah dan padi ladang merupakan tanaman musiman yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Hampir semua petani menggantungkan perekonomiannya pada tanaman ini. Sayangnya, para petani harus seringkali menelan kenyataan pahit karena mereka gagal panen. Kalau pun panen mereka melimpah, tidak jarang terbentur oleh rendahnya harga yang ditawar oleh para tengkulak selain itu juga disebabkan karena pasar yang tersedia untuk produk tersebut masih bersifat lokal dalam lokasi propinsi Bengkulu dan belum memasuki pasar lintas propinsi. Disamping itu masih sangat mahalnya sarana produksi dan alat-alat pertanian. 30 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Sementara pemerintah selama ini memang sudah berusaha memberdayakan petani melalui pelbagai kajian dan penelitian dengan sosialisasi pemilihan bibit hingga perawatannya. Pemerintah juga berusaha menjaga stabilitas harga, namun upaya tersebut masih belum maksimal. Seharusnya petani juga diajak untuk lebih mandiri dalam mengelola hasil pertaniannya dan pemerintah juga turut aktif dalam memasarkan berbagai produk-produk pertanian tersebut. Petani pun sebenarnya sudah melakukan swakelola produk-produk pertanian. Mereka mencoba melepaskan ketergantungan pada usaha permodalan yang besar. Mereka mendirikan usaha kecil-menengah, di antaranya budidaya ikan air tawar, budidaya ternak sapi, ayam potong, ayam petelur dan itik petelur maupun budidaya tanaman hortikultura lainnya. Tenaga kerja yang diserap pun tidak sedikit. Namun karena ketidakpahaman mereka pada manajemen dan administrasi membuat mereka sulit untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan. Salah satu faktor yang fenomenal di antaranya adalah tidak adanya permodalan yang memadai dan sulitnya untuk melakukan pinjaman ke Bank pemerintah dengan dalih kemampuan para petani dianggap tidak dapat melunasi atau membayar kredit yang akan diberikan kepada masyarakat petani. Dalam kasus ini pemerintah hendaknya memberikan perlindungan atau payung hukum yang jelas dan transparan yang mengatur tentang perkreditan rakyat yang benar-benar memihak kepada masyarakat. Demikian juga para investor, kita tentu sangat perlu meyakinkan mereka agar bisa menanamkan modalnya di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kita memang perlu berbuat baik kepada mereka, bahkan menyesuikan diri dalam rangka menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Bengkulu Selatan agar lebih semarak. Namun di balik semua kebaikan itu, khususnya kepada investor, satu hal perlu kita jaga adalah martabat kemanusiaan kita sebagai rakyat Indonesia yang bermukim di Kabupaten Bengkulu Selatan ini. Artinya, kita tidak perlu menggadaikan martabat rakyat Bengkulu Selatan hanya untuk kemajuan materi malalui investasi. Pendekatan kapada investor haruslah tetap dalam batas kewajaran dan dengan cara-cara bermartabat. Oleh karena itu, kita perlu menciptakan iklim kemitraan dan kerjasama yang sehat dan saling menguntungkan antara masyarakat, pemerintah, dan para investor. Di samping itu, perlu juga dikembangkan sektor-sektor strategis yang memiliki manfaat 31 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
yang luas, seperti industri pegelolaan buah kelapa sawit, industri pengohan karet, industri rumah tangga seperti produk bipang kedurang, bajik pino, kerupuk, keripik dan dodol atau makanan khas kabupaten Bengkulu Selatan. Pengembangan produk itu harus berorientasi pada keunggulan kompetitif dan komperatif sehingga menimbulkan daya saing di luar kawasan. Untuk itu perlu efisiensi investasi yang diprioritaskan pada sektor prioritas dan unggulan. Kita juga masih bisa menggali sektor-sektor yang dinilai mempunyai potensi atau peluang investasi untuk dikembangkan dan dapat meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Sektor pertanian tanaman pangan seperti padi, ubi kayu, jagung, dan kedelai, kacang tanah; sektor hortikultura seperti cabe, bawang daun, sayuran lokal ; sektor perkebunan seperti durian, mangga, nangka, dan jeruk, kelapa sawit, karet, coklat/kakao; sektor peternakan seperti ayam potong, domba, itik, sapi, dan kambing; sektor industri seperti genteng, batu bata, dan meubel, pabrik VCO; Sektor Pertambangan seperti batu hias dan bahan galian C jenis batu, koral dan pasir ; Energi pembangunan pembangkit listrik tenaga air; sektor pariwisata seperti Pantai Pasar Bawah, Pantai Muara Kedurang, arung jeram air Manna, dan Air Bengkenang, gua Suruman Kedurang. Dengan begitu, kita bisa menciptakan peluang usaha bagi masyarakat melalui perluasan kerja dan melakukan pembinaan terhadap masyarakat. Kita harus tetap menjaga keserasian dengan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan akan tetap dapat dilaksanakan untuk masa yang akan datang. Perekonomian yang mapan perlu adanya keseimbangan investasi yang didukung oleh segenap potensi masyarakat secara bersama, dan secara bersinergi membentuk sistem perekonomian. Dalam hal ini, kita bisa bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Syari'ah. Hal ini penting, bukan saja karena semangat penerapan Syari'ah Islam di Kabupaten Bengkulu Selatan. Lebih dari itu, Lembaga Keuangan Syari'ah terbukti telah berhasil memberdayakan usaha-usaha mikro di masyarakat beberapa daerah. Bahkan sebagian dari lembaga tersebut tidak sedikit yang dikelola oleh yayasan atau tokoh yang mempunyai kedekatan emosional dengan masyarakat. Selain Lembaga Keuangan Syari'ah, kita juga bisa melibatkan koperasi yang harus diberdayakan oleh masyarakat melalui pembinaan dan penanaman investasi dan kontrol managemen yang profesional. Keterlibatan masyarakat sebagai pelaku ekonomi 32 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
melalui sistem berantai akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara simultan dan berkelanjutan. Kegiatan yang dimunculkan mempunyai kaitan ke depan dan ke belakang sehingga ada kesinambungan dalam proses pembangunan ekonomi jangka panjang. Selanjutnya, kita juga perlu memelihara prasarana penunjang termasuk komunikasi dan informasi seperti jaringan jalan-jembatan, listrik, air bersih, telepon maupun angkutan untuk menunjang perubahan kondisi harga pasar, beserta kebutuhan akan pengembangan prasarana tersebut. Selain itu kita bisa melakukan inovasi teknologi secara terus-menerus untuk pembaharuan dan peningkatan nilai jual barang dan jasa pada setiap kawasan. Dalam hal ini kita bisa melibatkan peran Perguruan Tinggi dan LSM untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan teknologi tepat-guna. Penelitian ini juga bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan pada peningkatan SDM maupun pada inventarisasi sumber daya hayati dan sumber daya non hayati yang terdapat pada kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan. Yang tidak kalah pentingnya adalah menciptakan keseimbangan antar wilayah perlu dilakukan kajian terus-menerus tentang perbedaan distribusi pendapatan sehingga perlu dilakukan pendekatan keuangan (APBD) agar terjadi pertumbuhan yang seimbang di berbagai wilayah. Hal ini tentu membutuhkan koordinasi terus-menerus secara terbuka antara swasta, masyarakat dan pemerintah.
3.3. Strategi Pembangunan Strategi pembangunan yang akan ditempuh, merupakan rumusan yang didasarkan kepada upaya pendayagunaan Kekuatan, meminimalkan Kelemahan, memanfaatkan Peluang, serta mengantisipasi Ancaman. Selain itu, strategi juga harus mengarah kepada upaya pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, beberapa strategi untuk membangun masyarakat Bengkulu Selatan ke depan adalah: 3.3.1. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang Bersih dan berwibawa Sesuai dengan tuntutan reformasi, penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dituntut adanya Visi dan Misi yang jelas terakomodasikan dalam suatu Peraturan 33 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
Daerah, serta mengedepankan paradigma dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Sembilan Prinsip Pembaharuan Manajemen Pemerintahan, yang akan dilakukan adalah: a. Pemerintahan yang katalis: adalah pemerintahan yang lebih bersifat mengarahkan, memotivasi untuk terjadinya percepatan pembangunan. Fungsi Pengayuhan/pelaksana diserahkan kepada pihak masyarakat dan swasta, yang difasilitasi oleh Pemerintah. Dengan fungsi mengarahkan dan memotivasi diharapkan akan terjadi pemerintahan yang efektif dan efisien. b. Pemerintahan milik masyarakat yang lebih memberi wewenang kepada masyarakat. daripada melayaninya, sehingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan akan maksimal. c. Pemerintahan pelayanannya.
yang
kompetitif,
yaitu
menyuntikkan
kompetisi
dalam
d. Pemerintahan yang diarahkan oleh Misi dari pada oleh peraturan. e. Pemerintahan yang berorientasi pada hasil, bukan masukan. f. Pemerintahan yang memenuhi kebutuhan rakyat, dan bukan mengabdi pada birokrasi. g. Pemerintahan wirausaha membelanjakan.
yang lebih
bersifat
menghasilkan,
dari
pada
h. Pemerintahan antisipatif yang memprioritaskan upaya mencegah dari pada upaya mengobati. i.
Pemerintahan yang terdesentralisasi yang lebih fleksibel, efektif, inovatif, semangat kerja, berkomitmen produktif dan partisipatif.
Dengan pembaharuan manajemen pemerintahan pemerintahan yang baik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
akan
terwujud
1. Pemerintahan yang partisipatif 2. Pemerintahan yang mempunyai perencanaan strategis 3. Pemerintahan yang law enforcement. 4. Pemerintahan yang transparansi 5. Pemerintahan yang berorientasi kepada konsensus 6. Pemerintah harus dapat membangun dan mempertahankan 7. Pemerintahan yang efektif, efisien. 8. Pemerintahan yang akuntabel. Untuk dapat menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pemerintahan yang baik, dibutuhkan delapan azas pelayanan prima : 1. Kesederhanaan 2. Kejelasan dan kepastian 3. Aman 4. Tertib 5. Ekonomis 34 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
6. Adil dan jujur 7. Efisien, efektif 8. Tepat waktu. 3.3.2. Membangun Perekonomian Rakyat Pembangunan perekonomian rakyat ini, pada dasarnya adalah dalam upaya memperluas lapangan kerja bagi sebagian besar masyarakat yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat. Strategi yang akan ditempuh di dalam membangun perekonomian rakyat ini meliputi halhal sebagai berikut: a. Mengembangkan Lapangan Usaha Unggulan Daerah Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Selatan, maka lapangan usaha yang merupakan unggulan daerah dan potensial untuk dikembangkan di Bengkulu Selatan adalah: 1) Sektor Agribisnis Sektor agribisnis meliputi pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan. Dalam hal ini, Bengkulu Selatan memiliki sejumlah potensi unggulan spesifik seperti padi, kelapa sawit, karet, coklat/kakao. Keunggulan potensi Bengkulu Selatan sudah terbukti dan banyak diakui orang. Tinggal permasalahannya bagaimana untuk me-manage produk tersebut agar keuntungan produk bukan hanya dinikmati pihak pabrik atau kalangan tertentu saja, tetapi juga bisa dirasakan kalangan petani. Dalam hal ini, perlu penegakan demokrasi ekonomi dengan melibatkan pemerintah daerah, para pengusaha, petani, dan masyarakat secara umum. Hal yang tak kalah pentingnya bahwa pemerintah harus mampu membukakan peluang pasar baru ataupun membantu para pelaku industri agribisnis ini untuk bisa mengakses jaringan pasar-pasar baru baik dalam maupun luar negeri dan tentunya juga turut membantu mengembangan industri-industri kecil yang bebasis kerakyatan. 2) Sektor Bisnis Perikanan dan Kelautan Salah satu hal terpenting untuk sektor Perikanan dan Kelautan ini adalah pembangunan pelabuhan nelayan yang memadai untuk berlabuhnya kapal-kapal nelayan skala sedang bahkan besar bila memungkinkan, adapun lokasi 35 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
pembangunan pelabuhan yang memungkinkan adalah PASAR BAWAH atau MUARA SUNGAI PINO. Disamping itu yang tidak kalah pentingnya tentunya penyediaan sarana produksi, pelaksanaan budidaya/eksploitasi pengolahan hasil sampai dengan pemasaran serta faktor penunjang lainnya. Terkhusus untuk perikanan air tawar di Bengkulu Selatan harus bisa menyediakan pakan ikan sendiri, karena untuk bahan baku sangat cukup tersediah, tersedianya sumber air yang cukup untuk menambah luasan kolam-kolam ikan. Sementara terkait produk kelautan, diperlukan upaya untuk mengoptimalkan produksi serta me-manage produk secara lebih baik agar mempunyai nilai jual yang lebih baik. 3) Sektor Industri Pariwisata dan Lainnya Salah satu sector industri yang banyak diabaikan padahal bisa menjadi tambang emas PAD apabila pemerintah mampu mengelolanya dengan baik yaitu industri pariwisata. Bengkulu Selatan mempunyai pontensi yang sangat mungkin untuk di kembangkan secara professional baik skala nasional bahkan internasional karena Bengkulu Selatan memiliki Situ (Tebat) di tengah-tengah kota, sungai air manna yang mempunyai jeram yang sangat bagus, disamping Bengkulu Selatan memiliki destinasi penyangga yaitu Pagar Alam dan Kabupaten Kaur. Selain industri pariwisata diatas masih cukup banyak potensi yang ada dan bisa dikembangan dan bisa melibatkan masyarakat Bengkulu Selatan. Bila industri ini bisa dikembangkan dengan baik maka akan memiliki dampak yang sangat strategis terhadap keterlibatan sebagian besar masyarakat Bengkulu Selatan dalam membangun, khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja. b. Menjadikan Bengkulu Selatan Daerah Tujuan Investasi Upaya tersebut melalui langkah sebagai berikut : Menyediakan data atau dipertanggungjwabkan.
profil
daerah
yang
up
to
date,
bisa
Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana pendukung ekonomi yang dibutuhkan seperti: infrastruktur, listrik, air bersih, lembaga keuangan dll. Menciptakan pelayanan yang lebih mudah, murah, cepat dan profesional Membangun kepastian hukum untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan 36 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
usaha Membangun sistem/jaringan informasi lapangan usaha yang lengkap Menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tertib dan siap membuka diri untuk kehadiran investor Mendorong tumbuh dan berkembangnya tenaga kerja yang siap pakai dan produktif Dengan kehadiran investor di Bengkulu Selatan, maka segala kelemahan yang selama ini dimiliki oleh masyarakat Bengkulu Selatan seperti: permodalan, kemampuan teknologi dan terbatasnya jangkauan pemasaran akan dapat teratasi . c. Membangun dan Meningkatkan Kualitas SDM Peningkatan kualitas SDM ini ditempuh melalui peningkatan kemampuan dan ketrampilan masyarakat, khususnya di dalam mengembangkan usaha ekonominya. Dengan semakin meningkatnya kemampuan dan ketrampilan, maka kemampuan masyarakat, dalam menentukan alternatif usahanya semakin tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur diarahkan agar aparatur pemerintah dapat bekerja lebih profesional serta sadar akan peran dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. 1) Meningkatkan Pendidikan Formal • Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan • Meningkatkan kuantitas dan kualitas guru termasuk penyebarannya • Mengembangkan dan meningkatkan sekolah tinggi/akademi • Mengembangkan sekolah kejuruan spesifik sesuai potensi daerah. • Mengembangkan budaya IPTEK di kalangan aparat dan masyarakat • Mengembangkan kurikulum muatan lokal, yang berbasis potensi spesifik daerah, budaya dan kearifan lokal. • Memberi peluang kepada swasta untuk berinvestasi di sektor pendidikan. • Mengembangkan sekolah-sekolah unggul terpadu. • Meyelenggarahan pendidikan dengan biaya murah/gratis yang bermutu. 2) Meningkatkan Pendidikan Non Formal • Membangun Balai Latihan Kerja (BLK), baik untuk pertanian, kelautan, maupun industri. • Meningkatkan kualitas dan pemberdayaan para penyuluh. • Mendorong peran para pengusaha swasta untuk mengembangkan program latihan dan magang. d. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat • Menyelengarakan/memberikan pelayanan kesehatan yang murah/gratis 37 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
dan berkualitas. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga medis dan para medis Memberi kesempatan kepada swasta untuk berinvestasi di sektor kesehatan Memperluas jangkauan pelayanan air bersih di pedesaan
• • • •
e. Meningkatkan Pembinaan Kepemudaan • Menyelengarakan pelatihan life skill, motivasi dan kepemimpinan. • Pembinaan olah raga • Pelatihan kepemimpinan • Pengembangan kesenian • Pembinaan keagamaan • Pembinaan kewirausahaan Strategi ini dimaksudkan untuk mempersiapkan generasi muda yang sehat jasmani, rohani dan profesional di masa yang akan datang. f. Meningkatkan Kualitas Moral • • • •
Mengintensifkan kegiatan keagamaan di masyarakat dan aparat yang dipelopori oleh peran pondok pesantren dan dewan/takmir masjid. Mengendalikan kegiatan dan hiburan yang menjurus ke perbuatan asusila. Memasukan pelajaran budi pekerti sebagai kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah. Melarang penggunaan miras dan narkoba.
g. Membangun Lingkungan yang Nyaman, Sehat dan Asri 1) Mengintensifkan penanganan sarana dan prasarana daerah, memberikan kesempatan kepada swasta dan masyarakat dalam hal:
serta
•
Pengadaan/perbaikan kualitas perumahan bagi masyarakat golongan kecil dan menengah
•
Penanganan dan penyediaan air bersih
•
Memperluas jangkauan pelayanan air bersih di pedesaan
•
Pembangunan taman dan tempat rekreasi di dalam kota
•
Penanganan dan pengelolaan persampahan
•
Penanganan perparkiran
•
Penanganan sarana dan prasarana olah raga
•
Penanganan pasar
•
Penanganan terminal. 38
Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
2) Peningkatan penanganan jalan-jembatan, drainase, pertamanan, penerangan jalan umum (PJU), penataan rambu-rambu lalu lintas, trotoar, tempat parkir, ruang terbuka hijau (hutan kota), dan ruang-ruang publik. 3) Penanganan bangunan-bangunan tua bernilai sejarah. 4) Penanganan lokasi dan bangunan-bangunan yang mencerminkan wajah atau ciri daerah. 5) Penanganan tempat pemakaman umum. 6) Mendorong peran serta warga kota dalam menjaga keamanan dan ketertiban. 7) Penataan lingkungan pedesaan, khususnya daerah sentra produksi, desa tertinggal dan pesisir pantai, baik sebagai daerah produksi, wisata pantai/laut maupun sebagai tempat pemukiman nelayan. h. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 1) Menegakkan supremasi hukum secara efektif 2) Memerankan para tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban seperti kyai/alim ulama, tokoh pemuda, budayawan, seniman, usahawan, guru/ustadz dan lain-lain. 3) Menindak tegas bagi para pengedar/pengguna miras dan narkoba. 4) Mengendalikan pesta/hajatan warga yang dapat memicu tawuran/ kerusuhan warga. 5) Mengintensifkan pengajaran nilai-nilai agama dan budi pekerti, dalam setiap aspek kehidupan, khususnya di sekolah-sekolah formal. i. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat 1) Menata kelembagaan Pemerintah Daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan, kewenangan dan kemampuan. 2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan. 3) Meningkatkan moralitas dan profesionalisme aparat pelayanan. 4) Memberi kesempatan kepada masyarakat dan dunia usaha.untuk ikut menangani beberapa jenis pelayanan umum. j. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah merupakan pilar penyangga utama pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat yang akan berujung dengan peningkatan PAD. b. Pembangunan industri pariwisata yang berdaya saing dan maju c. Intensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan yang sudah ada. 39 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
d. Ekstensifikasi dan diversifikasi sumber-sumber pendapatan baru sesuai dengan potensi dan kewenangan. e. Revitalisasi dan Privatisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). f. Pengembangan usaha-usaha lain yang diamanatkan Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah. g. Membuat dan meninjau kembali beberapa Peraturan Daerah yang harus diterbitkan dan meninjau kembali Peraturan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat. k. Menata Kelembagaan Ekonomi Diperlukan penataan kelembagaan ekonomi baik lembaga pemerintah maupun masyarakat dan swasta yang lebih profesional dan mandiri, seperti Lembaga/Dinas Pelayanan, BUMD, Koperasi, Kadin dan lain-lainnya, menjadi sebuah kekuatan ekomoni yang mampu menjadi lokomotif peningkatan PAD dan juga kesejahteraan rakyat. 3.3.4. Kebijakan Dasar Berdasarkan rumusan visi - misi di atas dan dalam rangka membangun Kabupaten Bengkulu Selatan ke depan, maka sebagai dasar pelaksanaan program lima (5) tahun perlu ditetapkan kebijakan dasar sebagai berikut: a. Mempercepat proses terwujudnya masyarakat Bengkulu Selatan yang Islami, sejahtera rajin dan unggul juga peduli . b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi nasional.
serendah-rendah
sama
dengan
c. Mewujudkan demokrasi ekonomi secara adil. d. Membangun Infrastruktur kelancaran ekonomi.
dengan
memprioritaskan
untuk
peningkatan
e. Mengembangkan pemasaran produk yang dihasilkan oleh pertanian, perkebunan, perikanan dan industri di Bengkulu Selatan baik keluar daerah Bengkulu Selatan maupun internasional. f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas umum (listrik, jalan-jembatan, rumah ibadah, sarana pendidikan). 3.3.5. Strategi Program Dalam rangka merealisasikan kebijakan dasar tersebut maka strategi program dirumuskan sebagai berikut: a. Meningkatkan proses penegakan syari'at Islam yang mengedepankan toleransi pada sesame umat beragama. 40 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
b. Memberdayakan ekonomi kerakyatan. c. Mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam. d. Membangun jalan perekonomian.
prasarana
transportasi
demi
kelancaran
kegiatan
e. Membangun industri pariwisata yang berdaya saing f. Membentuk badan usaha sebagai pusat pemasaran produk dan mengadakan pameran-pameran produk di luar Bengkulu Selatan dan internasional serta sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk memberikan fasilitas penunjang usaha. g. Membangun badan usaha industri yang merupakan kelanjutan proses pengolahan dari komoditi pasca panen yang dihasilkan rakyat peningkatan ketrampilan serta penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Secara jelasnya untuk mewujudkan VISI dan MISI tersebut diatas maka berikut ini adalah uraian singkat tentang rencana startegis dalam menggapai VISI dan MISI tersebut. 1.Bidang Pemerintahan a. Menciptakan pemerintahan yang bersih dan Governance) serta membelah kepentingan rakyat.
berwibawah
(Good
b. Mengelola / me-manage kepemerintahan dengan pola Laba-laba di atas jaringnya (Spider On The Web) c. Memasukan teknologi tepat guna pemerintahan. (Teknologi Informasi)
mempermudah
me-manage
d. Membuat system Pelayananan Perizinan terpadu dan membebaskan biayabiaya yang berhubungan dengan dunia usaha untuk mendorong sector usaha serta membuat perizinan termasuk KTP menjadi urusan yang mudah & menyenangkan (One day or One hour service). e. Menempatkan manager/pejabat sesuai dengan kualifikasi, prestasi, senioritas/kepangkatan dan dengan azas the right man on the right place dan menerapkan lelang jabatan untuk jabatan tertentu. f. Seleksi penerimaan CPNS yang transparansi dan bersih dengan mengetengahkan kualitas SDM. g. Memberikan insentif tertentu bagi pegawai/karyawan, pejabat yang berprestasi. 2. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan a. Bidang pendidikan dengan melakukan pembenahan sistem pendidikan yang mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas dengan memperluas kesempatan belajar bagi semua jenjang pendidikan. b. Bidang kebudayaan dengan meningkatkan kebudayaan daerah dalam rangka memperkuat jati diri dan kepribadian serta mengembangkan 41 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
kesenian daerah terutama kesenian daerah unggulan dalam rangka menunjang pembangunan wisata dan pertumbuhan ekonami daerah. c. Meningkatkan Kemampuan profesional dan Kesejahteraan Guru (Team Konsultasi sertifikasi & Sarana penunjang lainnya) d. Membangun/Mengembangkan SMA & Perguruan Tinggi yang mempunyai nilai lebih (Deferensiasi /Komputer) dan meningkatkan yang sudah ada. e. Membangun dan mengembangkan sekolah-sekolah SD, SLTP, SLTA unggulan yang dapat mencetak lulusan dengan nilai lebih, terutama untuk tamatan SLTA. f. Menjadikan Sekolah Kejuruan Pertanian (Selali) dan sekolah kejuruan lainnya menjadi Sekolah Unggulan dengan nilai lebih. g. Menjadikan bahasa Inggris sebagai pelajaran penting mulai dari TK, lembaga PLS sampai Perguruan Tinggi . h. Memasukan teknologi ke dalam sekolah terutama untuk memasuki pasar tenaga kerja. i.
Membekali lulusan SLTA dengan keterampilan dengan jalan menjadikan setiap SLTA menjadi SLTA PLUS.
j.
Memasukan matapelajaran Etika dan Estitika (Budi pekerti) serta pengendalian emosional kedalam kurikulum lokal.
k. Memasukan pelajaran budaya lokal sebagai mata pelajaran di sekolah. 3. Bidang Pertambangan & Energi, Industri Perdagangan. a. Bidang pertambangan dengan melakukan survey untuk memetakan sumber daya di bidang pertambangan ini baik mineral maupun energy, dan juga ekplorasi dan eksploitasi sumber- sumber tambang dalam jangka panjang dengan memperhatikan kelestarian lingkungan serta pengendalian kegiatan pertambangan sehingga tidak merusak tatanan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang lain. b. Bidang energi dengan meningkatan pelayanan listrik daerah dan memperluas jangkauan pelayanan hingga ke desa-desa terpencil serta meningkatkan mutu dan standar pelayanan juga membangun pembangkitpembangkit dari sumber energy air yang cukup melimpah di Bengkulu Selatan. c. Bidang telekomunikasi diarahkan pada pengembangan, pemanfaatan, pemerataan akses dan penggunaan telekomunikasi, internet yang tersedia luas di masyarakat. d. Bidang pariwisata diarahkan pengembangan potensi-potensi wisata unggulan daerah, pembuatan paket-paket wisata yang layak jual, juga pengembangan objek wisata atraksi (Arung Jelam dll) yang layak dikembangkan dalam meningkatkan pendapatan daerah. e. Pengembangan
komoditas
unggulan
terutama
Komoditas
42 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
hasil
janji nunggu katau betarua
Pertanian/Perkebunan (Aren, Kelapa, Bambu, Sawit, Kopi, Karet, Pinang). f. Mencari dan menciptakan produk-produk baru atau memberi nilai tambah sesuatu komoditas yang bisa dijadikan produk unggulan terutama dibidang penanganan Pasca Panen baik itu hasil perkebunan, Perikanan. g. Mencari dan mengembangkan serta menciptakan pasar produk-produk yang sudah ada (Gula Aren, Jagung, Minyak Aksiri, dll). h. Membangun pabrik pengelolaan hasil produksi pertanian dan perkebunan dengan jalan swasembada dan melibatkan petani serta disesuaikan dengan kebutuhan (Kelompok Tani & Swasta). i.
Mengembangkan dan merangsang pertumbuhan industri kerakyatan (Bipang Kedurang, Wajik Pino dll) yang mempunyai Nilai Ekonomis Tinggi.
j.
Menyatukan program dengan sector lainnya agar semua berjalan dengan saling menunjang.
4. Bidang Lingkungan Hidup a. Pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup yang diimbangi dengan pengembangan sistem dan mekanisme pengelolaan sumber daya alam yang secara langsung mampu mendorong peningkatan perekonomian rakyat. b. Menetapkan daerah zona konservasi seperti di daerah kedurang seginim dan pino serta wilayah pesisir Manna. 5. Bidang Pertanian, Perkebunan, Perternakan, Perikanan, Kehutanan. a. Bidang pertanian dengan meningkatkan produktivitas tanaman pangan dan holtikutura selain komoditas padi, jagung dan kedelai serta meningkatkan perluasan areal dan mutu intensifikasi melalui pemanfaatan lahan terlantar, lahan kering, tadah hujan juga peningkatan intensitas tanam. b. Bidang perkebunan meningkatan pembangunan sektor perkebunan yang diarahkan pada penanaman jenis-jenis varitas baru yang mempunyai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah daerah. c. Bidang peternakan diarahkan pada pemberian kredit ternak dan peningkatan mutu makanan ternak yang dibuat oleh peternak dan juga membangun sebuah system perternakan rakyat yang modern dan tidak liar. d. Bidang perikanan diarahkan pada kredit untuk pembelian kapal-kapal penangkap ikan, alat tangkap dan membangun industri produk laut, membangun pelabuhan nelayan di pasar bawah Manna dan muara sungai Pino di kecamatan Pino Raya dan pada ketersedian air, pakan dan penambahan luasan kolam untuk perikanan air tawar. e. Bidang kehutanan melaksanakan penanaman hutan dengan tanaman industri yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim Kabupaten Bengkulu Selatan. 43 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
f. Bidang irigasi diarahkan pada pembuatan irigasi yang baru dan perbaikan sistem irigasi yang sudah ada. g. Peningkatan luas areal persawahan dengan peningkat irigasi yang memanfaatkan teknologi tepat guna (Pompa Tampa Bahan Bakar) dan dengan pembangunan bendungan dan jaringan irigasi baru terutama di wilayah Pino, Ulu Manna, Seginin Air Nipis dan Kedurang. h. Pembuatan dan peningkatan jalan produksi. i.
Modernisasi Alsintan (Dryer, Rice Milling, Polish, Sorter/grader, Packaging Pasca Panen dan Alsintan lainnya) untuk meningkatan nilai jual beras.
j.
Menjadikan beras Kedurang & Seginim sebagai produk unggulan untuk pasar beras kualitas super (Restoran & menengah Atas)
k. Mengembangkan Produksi & Pemasaran Jagung Biasa dan Jagung Manis ( Perusahan Snack, Pakan Ternak, Makanan Kaleng, Baby corn dll). l.
Fasilitas kredit untuk alsintas dan indusri rumah tangga juga.
m. Mesin kompos dan pupuk hijau (Perternakan). n. Mengembangkan Produksi & Pemasaran Kacang Tanah , jagung dll o. Mengembangkan Produksi & Pemasaran Cabe. p. Menyatukan program dengan sektor lainnya serta mencari terobosan baru.
6. Bidang Tenaga Kerja a. Memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan SDM melalui pusatpusat pelatihan yang dikoordinasi oleh Depnaker. b. Peningkatan Kualitas SDM (Skill) yang mampu bersaing dipasar Tenaga kerja baik domistik maupun Internasional dengan memberdayakan BLK dan balai latihan lainnya termasuk (Brimob atau Kompi). c. Menjalin kerja sama dengan birojasa ketenagakerjaan dalam dan luar negeri untuk meningkatan pengiriman TKI sebagai salah satu cara untuk mengurangi pengangguran serta meningkatkan PAD. d. Pembangunan TKI centre sebagai pusat pelatihan tenaga kerja siap pakai untuk kebutuhan pasar negera-negara maju. 7. Bidang Perhubungan a. Bidang transportasi dengan meningkatkan sarana angkutan kota, angkutan pedesaan dan angkutan. b. Memperbaiki saran jalan raya yang sudah ada dengan melakukan pengaspalan ulang dan menambah pengaspalan jalan desa serta membuka jalan-jalan baru terutama jalan produksi. c. Pembangunan jalan-jalan berdasarkan azas manfaaf dan kajian ekonomi terhadap kebutuhan masyarakat bukan beroreintasi pada keproyekan 44 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
semata.
5. Bidang Keagamaan a. Bidang agama memantapkan fungsi, peran dan kedudukan lembaga keagamaan dalam pembentukan iman dan taqwa bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks ini, peran sekolah keagamaan sebagai pusat pendidikan Islam menjadi penting. Karenanya perlu memberdayakan dan mengoptimalkan madrasah-madrasah, termasuk umpamanya dengan memberikan pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan. Dengan begitu akan mampu mencetak siswa-siswi dengan kualitas SDM yang mumpuni dan siap menyokong pembangunan daerahnya, termasuk pengembangan sektor industri. b. Mengoptimalkan peran Alim ulama baik sebagai tokoh agama maupun tokoh masyarakat. Peran kyai/ustadz sebagai figur kharismatik dan menjadi panutan masyarakat demikian vital untuk mendukung pembangunan daerah berseiringan dengan upaya pemerintah daerah. Tanpa adanya dukungan dan keterlibatan kyai/ ulama, sulit untuk bisa mewujudkan pembangunan Bengkulu Selatan sebagaimana yang diharapkan. c. Menjamin keamanan dan kenyaman serta kebebasan umat beragama non Islam / Non Muslim menjalankan ibadah dan yang berhubungan dengan hal itu. 6. Bidang Ekonomi a. Bidang ekonomi terciptanya sistem ekonomi yang efisien dan efektif. b. Mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha. c. Memperluas jaringan pasar dan membentuk harga yang wajar. d. Mendorong terpenuhinya kebutuhan pokok dan kebutuhan masyarakat yang lain. e. Peningkatan teknologi, permodalan, dan peningkatan ekspor komoditi non gas.
7. Bidang Kesehatan a. Menjadikan RSUD menjadi RS rujukan dengan peningkatan peralatan dan pelayanan, mengirim tenaga-tenaga kerja kesehatan ke Negara maju atau rumah sakit yang memiliki pelayan kesehatan sangat baik sebagai bagian peningkatan kemampuan SDM kesehatan. b. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas. c. Memperbaiki kualitas gizi masyarakat dengan program bersama untuk semua sektor (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kesehatan). 45 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
d. Mendidik/Memberikan Biaya siswa ke pada Tenaga Medis Dan DokterDokter Khususnya Asli Bengkulu Selatan untuk Mengambil keahlian/Spesialis. 8. Kepemudaan Dan Kewanitaan a. Mencetak Generasi Muda Yang Unggul, Berdaya Juang, Terampil dan Punya Skill Serta Bebas Narkoba dengan jalan menggalakan Remaja-remaja Masjid /Organisasi Kepemudaan, Pertukaran / Duta Daerah Pemuda dan Pelajar terutama ke daerah lain yang sudah maju bahkan keluar negeri,(Pelatihan Motivasi dan Keterampilan.) b. Menciptakan lapangan kerja / membukakan akses ke pasar tenaga kerja baik lokal maupun ke luar negeri terutama (Taiwan, Korea, Jepang). c. Melatih ibu-ibu untuk meningkatkan keterampilan agar dapat menggalakan industri rumah tangga sebagai cikal bakal Industri Rakyat untuk beberapa produk unggulan (Sebagai Contoh Bipang Kedurang/Wajik Pino dll). d. Mendorong Wanita agar dapat berperan besar dalam pembangunan sumber daya manusia (Pendidikan Anak-anak).
46 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
BAB V PENUTUP Berangkat dari niat ibadah dan hasrat yang kuat, untuk mewujudkan Bengkulu Selatan EMAS “Elok, Maju, Aman dan Sejahtera” dalam keadilan sosial bagi seluruh masyarakat, serta dalam rangka meningkatkan pengabdian diri kepada masyarakat Bengkulu Selatan, maka kami siap untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung Periode 2015 - 2020. Diharapkan dengan adanya rumusan visi, misi dan strategi pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan 2015 – 2020 ini kiranya dapat menjadi perangkat komunikasi politik untuk meningkatkan pemahaman bersama antara kami dan masyarakat Bengkulu Selatan. Berangkat dari permasalahan pokok yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Bengkulu Selatan, yaitu rendahnya kesejahteraan masyarakat dengan kondisi keamanan yang semakin rawan, maka perlu diterapkan visi dalam membangun Bengkulu Selatan yakni: "Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Selatan yang sejahtera dalam kebersamaan dan bersama dalam kesejahteraan, tertib, sehat, rajin belajar dan berusaha, unggul bekerja, peduli terhadap lingkungan serta mendukung program kebijakan nasional yang berazazkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa” Sementara sebagai langkah operasional, untuk mencapai visi yang telah kami tetapkan, maka misi yang harus ditempuh senantiasa harus bisa memecahkan permasalahan pokok. Di antaranya meliputi memberdayakan ekonomi kerakyatan menuju kesejahteraan sosial dengan; cara mewujudkan demokrasi ekonomi; meningkatkan SDM dan profesionalitas birokrasi dan masyarakat; menegakkan Pemerintahan Daerah yang bersih dan berwibawa; membangun lingkungan yang nyaman, sehat dan asri; menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat; dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan dasar itulah, maka strategi pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dapat terus diupayakan secara optimal 47 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat Bengkulu Selatan. Optimalisasi pembangunan Bengkulu Selatan ini harus tetap dalam kerangka demokratisasi ekonomi dengan mengedepankan pengembangan ekonomi kerakyatan. Kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi yang dapat dinikmati bersama seluruh masyarakat Bengkulu Selatan dan bahkan Propinsi Bengkulu pada umumnya. Secara demikian masyarakat Bengkulu Selatan dapat menapaki kemandirian dan kesejahteraan ekonominya. Dan lebih dari itu, mampu memberi sumbangsih dan mendorong pembangunan Kabupaten bengkulu selatan secara lebih luas. Demikian Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kabupaten Bengkulu Selatan ini kami buat dalam rangka sosialisasi guna meningkatkan dukungan untuk pencalonan kami sebagai Bupati Bengkulu Selatan periode 2015 - 2020. Kepada semua pihak mohon do'a restunya agar kami dapat berhasil menjadi Bupati Bengkulu Selatan periode 2015 - 2020. Dan semoga dapat menjalankan amanah rakyat Bengkulu Selatan dengan petunjuk, bimbingan dan ridlo Allah SWT. Amien.
Bengkulu Selatan, 1 Agustus 2015 Hormat Kami
CALON BUPATI
CALON WAKIL BUPATI
DIRWAN MAHMUD, SH
GUSNAN MULYADI, SE. MM
48 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin
janji nunggu katau betarua
PATIAN IDUP • JANJI NUNGGU KATAU BETARUA • NDAK UGHANG NDAK UGHANG NDAK DIGHI NDAK DIGHI • NDEPAT MBALIAK SESAMAU BEGHAGIAH • UTANG MBAYAR PIUTANG DITAGIAH • JANGAN NGEGHUA ULU MANDIAN • JANGAN NEMBAIKA KEGHAU NANYIAK AKAGH • JANGAN NUTUA DAAN PENINGGIGHAN • NDIAK PACAK BEGHILUAK NIDAU MERUSAK JADILAH • UKUR SETEMPAP NGAN SEKILAN • NDENGAR JANGAN NELINGAU KINJAGH • NGINAK JANGAN BEMATAU BULUAH • AMU KE NJADI JAGUAK NDIAK KEMATI DISAMBAR ELANG •
TANDAU BULUAH KENJADI SULUAH NDIAK KE GHEBUNG PATAH PUCUAKAU
• SIAPAU KE NAAN LANGIT NDAK RUNTUAH • SIAPAU KE NGEMPANG AYIAK NDAK ANYUT KE MUARAU • NAGHIAK GHEBAU JANGAN JAK DIUJUNG • EMPUAK GALAK JANGAN IGAU AMU SEDUT BIDI DIKIT • TANDAU BEKAWAN PANTANG NUMANGKA
49 Amu ke njadi jaguak ndiak ke mati disambar elang dan daunpun jatuh tak pernah menyalahkan angin