10
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan menuju bangsa yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan bukan merupakan suatu proses yang mudah dilalui. Banyak tantangan dan agenda pembangunan yang mesti dijawab dan dituntaskan untuk mencapai kondisi
tersebut.
Seiring
dengan
dinamika
pembangunan,
peningkatan
kesejahteraan masyarakat telah menumbuhkan aspirasi dan tuntutan baru dari masyarakat untuk mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Aspirasi dan tuntutan masyarakat itu lebih berperan dalam proses pembangunan yang telah berlangsung (Sumodiningrat, 1999 : 1). Keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat, baik yang menyumbangkan masukan (input) maupun dalam menikmati hasil - hasilnya. Perlu diingat bahwa 80 % masyarakat indonesia masih tinggal di pedesaan yang jauh dari pusat - pusat administrasi pembangunan yang umumnya berada di kota - kota, sehingga masih banyak rakyat yang belum cukup tersentuh kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, termasuk menikmati hasil pembangunan. Oleh karena itu, perlu kiranya dubuat usaha - usaha yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang mendekatkan kegiatan pembangunan pada tempat - tempat pemukiman masyarakat tersebut (Margono, S., 2003 : 7). Semua pembangunan manyangkut bahkan ditujukan kepada masyarakat, tetapi sebagai metode pembangunan masyarakat mempunyai karakteristik sendiri. Pembangunan masyarakat tidak saja bermaksud membina hubungan dalam setiap
Universitas Sumatera Utara
11
orang untuk hidup bermasyarakat, melaikan juga untuk membangun masyarakat, karena setiap satuan masyarakat mempunyai kekuatan sendiri (community power). Masyarakat bisa kehilangan kekuatannya jika masyarakat mengalami community disorganization, untuk mengatasi masalah itu Community Development (CD) atau pembangunan masyarakat diarahkan (Ndraha, 1987 : 40). Istilah asing untuk pembangunan desa, bukan hanya Rural Development (RD) melainkan juga Community Development (CD). CD merupakan pendekatan pembangunan yang mengutamakan partisipasi aktif masyarakat dan berlaku baik di desa maupun diperkotaan, sedangkan RD dilain pihak hanya berlaku di pedesaan,
dan
mengutamakan
keserasian
dengan
lingkungan
(Rahardjo, 1999 : 194 - 195). Perkembangan Community Development (CD) dapat dilihat dalam kedudukannya sebagai suatu disiplin atau mata kajian ilmu pengetahuan dan dapat pula dilihat dalam kedudukannya sebagai sebuah strategi dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat (Soetomo, 2006 : 96). Dalam kajian ilmu kesejahteraan sosial, perubahan yang akan dilakukan terhadap masyarakat sekurang - kurangnya dapat dilakukan melalui metode intervensi mikro ataupun intervensi makro. Intervensi mikro memusatkan perhatian pada upaya perubahan pada tingkat individu, keluarga dan kelompok kecil. Sedangkan intervensi makro lebih memusatkan perhatian pada perubahan masyarakat, baik yang bersifat lokal, regional maupun internasional. Perubahan yang dilakukan dalam intervensi makro maupun mikro ditunjukkan terutama pada manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam pembangunan (karena dalam pembangunan di Indonesia dikenal adanya 2 unsur utama, yaitu sumber
Universitas Sumatera Utara
12
daya alam dan sumber daya manusia). Oleh karena itu, dalam mengoptimalkan pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan, pengenalan akan hakekat manusia tentunya mempunyai sumbangan tersendiri, paling tidak akan dapat menambah wawasan ketika akan menerapakan suatu program pada masyarakat. (Adi, 2003 : 29). Pengembangan masyarakat pada dasarnya adalah suatu profesi yang memperlakukan manusia sebagai makhluk yang dapat berkembang, sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin hari semakin baik. Oleh karena itu, lapangan profesi ini sangat berkepentingan terhadap masalah bagaimana seorang bergaul dengan orang lain atau masyarakat, sehingga pembangunan manusia secara maksimal dapat benar - benar terwujud (Moedzakir, 1986 : 2). PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dengan visi masyarakat tumbuh, berkembang, maju dan sejahtera, misi membangun hubungan yang harmonis dan produktif dengan masyarakat, membina dan mendidik masyarakat untuk memiliki mentalita industri, membangun lingkungan pemukiman yang sehat dan indah berciri khas TPL dan berpikir maju, meningkatkan pendapatan masyarakat binaan secara periodik dan signifikan, mengubah teknik bertani tradisional menjadi teknik bertani industri, menghilangkan praktek rentenir/tengkulak dan menciptakan petani mandiri yang swasembada ikan - daging dan sayur mayur mempunyai program Community Development (CD) untuk pengembangan masyarakat kabupaten Toba Samosir, yaitu bidang Integrated Farming System (IFS). Salah satu program yang laksanakan oleh PT. TPL yaitu pengembangan ternak sapi dengan sistem bergulir.
Universitas Sumatera Utara
13
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Community Development PT. TPL. khususnya tentang perguliran ternak sapi, bagaimana dampaknya kepada masyarakat dan masalah – masalah yang dihadapi petani dan pihak PT. TPL dalam hal perguliran ternak sapi ini, maka perlu adanya suatu penelitian. Maka dari itu, saya selaku peneliti akan melakukan penelitian di kabupaten Toba Samosir. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pelaksanaan Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian? 2. Bagaimana sikap petani peserta terhadap Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian? 3. Bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan sikap petani terhadap Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian? 4. Apa saja masalah - masalah yang dihadapi petani peserta dalam melaksanakan Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian? 5. Apa upaya - upaya yang dilakukan petani peserta untuk mengatasi masalah masalah
yang
dihadapi
dalam
melaksanakan
Program
Community
Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian?
Universitas Sumatera Utara
14
1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Proses pelaksanaan Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian. 2. Sikap petani peserta terhadap Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian. 3. Hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan sikap petani terhadap Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian. 4. Masalah - masalah yang dihadapi petani peserta dalam melaksanakan Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian. 5. Upaya – upaya yang dilakukan petani peserta untuk mengatasi masalah masalah
yang
dihadapi
dalam
melaksanakan
Program
Community
Development (CD) ternak sapi sistem bergulir PT. Toba Pulp Lestari di daerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah maupun lembaga lainnya dalam mengambil kebijakan untuk menyusun program pertanian di masa mendatang. 2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak - pihak yang terkait dan yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
15
3. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terutama yang berhubungan dengan usaha ternak sapi.
1.5. Hipotesis Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka hipotesis yang dapat di simpulkan yaitu : 1. Sikap petani terhadap Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir di daerah penelitian adalah positif. 2. Ada hubungan karakteristik sosial ekonomi (umur, luas lahan, tingkat pendidikan formal, lama berusaha tani dan jumlah tanggungan) petani dengan sikap petani terhadap Program Community Development (CD) ternak sapi sistem bergulir di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara