I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan
seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan ke dalam suatu proses perbaikan yang berkesinambungan
yaitu
dengan
adanya
peningkatan
taraf
hidup
dan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dalam era globalisasi saat ini membawa dampak yang luas bagi perekonomian Indonesia dimana sektor industri merupakan dampak yang dirasakan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi akan lebih baik jika suatu negara dapat bersaing dengan negara lain dalam memasarkan hasil produksi dari investasi yang masuk. Investasi merupakan syarat mutlak dalam pembangunan nasional. Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi saat ini yang mengalami perkembangan sangat pesat dan merupakan sumber potensi untuk pengembangan dunia usaha nasional. Pasar modal (capital market) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), ekuiti (saham) maupun reksadana. Pasar modal berperan sebagai sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana untuk kegiatan investasi. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 1
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor (Husnan 2003). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain, sehingga masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen. Kegiatan investasi adalah kegiatan menanamkan modal baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut (Samsul 2008). Bagi para investor, melalui pasar modal dapat memilih obyek investasi dengan beragam tingkat pengembalian dan tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit (issuers atau emiten) melalui pasar modal dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang kelangsungan usaha. Salah satu kegiatan investasi yang dapat dipilih oleh investor adalah berinvestasi di pasar modal. Di Indonesia, investor yang berminat untuk berinvestasi di pasar modal dapat berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI sendiri merupakan penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 1 Desember 2007. Penggabungan ini dilakukan demi efisiensi dan efektivitas operasional dan transaksi. Bursa Efek Indonesia menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik untuk memberikan informasi yang lebih lengkap bagi 2
investor tentang perkembangan bursa. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai sebelas macam indeks saham1, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Indeks, Indeks Kompas100, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, dan Indeks Individual. Salah satu indeks yang sering diperhatikan investor ketika berinvestasi di BEI adalah IHSG. Hal ini disebabkan IHSG berisi atas seluruh saham yang tercatat di BEI. Melalui pergerakan IHSG maka seorang investor dapat melihat kondisi pasar sedang baik atau tidak. Perbedaan kondisi pasar ini memerlukan strategi yang berbeda dari investor dalam berinvestasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi indeks saham, antara lain perubahan tingkat suku bunga bank sentral, keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kestabilan politik suatu negara (Samsul 2008). Selain faktor tersebut, perilaku investor juga akan memberi pengaruh terhadap pergerakan indeks saham. Seluruh indeks yang terdapat di BEI menggunakan metode perhitungan yang sama, yaitu metode ratarata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat. Perbedaan utama pada masing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilai dasar yang digunakan untuk perhitungan indeks, misalnya untuk indeks SRI-KEHATI menggunakan 25 emiten sedangkan Indeks LQ45 menggunakan 45 emiten. Pencapaian pembangunan berkelanjutan diketahui dapat diperoleh dengan investasi. Hal ini dikenal dengan istilah investasi berkelanjutan (responsible investment) selain mempertimbangkan keuntungan finansial, pemodal (investor) 1
www.idx.co.id diakses pada tanggal 20 Mei 2011
3
juga memperhatikan faktor-faktor sosial seperti masalah lingkungan hidup, hak asasi manusia, pengutamaan gender. Indeks SRI-KEHATI adalah indeks saham dari emiten-emiten yang dinilai menjalankan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam pengelolaan bisnisnya. Hasil kajian indeks SRI-KEHATI berpijak pada enam prinsip dasar, yaitu lingkungan, pengembangan masyarakat, tata kelola perusahaan, hak asasi manusia, perilaku bisnis, dan prinsip ketenagakerjaan. Perusahaan yang tidak masuk indeks adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi senjata yang disebut ethical investment, peralatan perang, alkohol, tembakau, produk transgenik, perusahaan nuklir power (PLTN), pertanian menggunakan pestisida, perjudian dan pornografi. Terdapat 25 perusahaan yang terdaftar pada indeks SRI-KEHATI periode November 2010 hingga April 2011. Adapun saham perusahaan yang tercatat keluar dari penghitungan Indeks SRIKEHATI yaitu Berlian Laju Tanker Tbk, Global Mediacom Tbk, Jasa Marga Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk. Sedangkan saham perusahaan yang tercatat masuk adalah Adhi Karya Tbk, XL Axiata Tbk, PP London Sumatera Indonesia Tbk, Merck Tbk, Semen Gresik Tbk (Tabel 1). Indeks SRI-KEHATI secara berkala memperbaharui daftar emiten indeks SRI-KEHATI yang dilakukan dalam periode waktu enam bulan atau dua kali setahun. Hasil yang diharapkan dari adanya pembaharuan daftar perusahaan emiten adalah dapat memberikan informasi bagi investor yang memiliki sensitivitas terhadap kepedulian sosial khususnya dalam bidang lingkungan dan juga dapat mengubah paradigma bagi para investor umum untuk berinvestasi kepada perusahaan yang memiliki kinerja tinggi terhadap bisnis-bisnis yang lebih berkelanjutan. 4
Tabel 1. Daftar Saham Perusahaan Tercatat dalam Penghitungan Indeks SRI-KEHATI untuk Periode November 2010 hingga April 2011 No. Kode Efek Nama Emiten Keterangan 1. AALI Astra Agro Lestari Tbk. Tetap 2. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. Baru 3. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. Tetap 4. ASII Astra Internasional Tbk. Tetap 5. BBCA Bank Central Asia Tbk. Tetap 6. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tetap 7. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tetap 8. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. Tetap 9. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tetap 10. EXCL XL Axiata Tbk. Baru 11. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. Tetap 12. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tetap 13. ISAT Indosat Tbk. Tetap 14. KLBF Kalbe Farma Tbk. Tetap 15. LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk. Baru 16. MEDC Medco Energi International Tbk. Tetap 17. MERK Merck Tbk. Baru 18. PGAS Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. Tetap 19. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Tetap 20. SMCB Holcim Indonesia Tbk. Tetap 21. SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. Baru 22. TINS Timah (Persero) Tbk. Tetap 23. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Tetap 24. UNTR United Tractors Tbk. Tetap 25. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Tetap Sumber : BEI 2011 1.2
Perumusan masalah Bangsa Indonesia saat ini berada dalam tahap perjuangan melaksanakan
pembangunan di segala bidang demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Salah satu bidang yang akan terus dibangun ialah bidang ekonomi. Sementara perekonomian Indonesia yang akan dibangun harus sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yaitu ekonomi kekeluargaan Indonesia yang akan membawa sekurang-kurangnya dua aspek 5
positif yakni dapat mensejahterakan seluruh rakyat dan akan dapat mengangkat martabat bangsa di dunia internasional. Bangsa Indonesia dalam membangun industri perlu mengedepankan industri berbasis sumberdaya domestik terbarukan (renewable resource based industries), yaitu pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta sumberdaya alam domestik lainnya. Kekayaan sumberdaya alam telah membuktikan bahwa negara ini mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi, terutama melalui sektor pertanian. Perekonomian dengan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan harus berjalan seiring demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Menyikapi persoalan tersebut, pemerintah bersama BEI dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia membentuk suatu indeks saham sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dari dunia usaha. Selain itu, adanya indeks tersebut akan memudahkan investor yang ingin berinvestasi di perusahaan emiten yang ramah lingkungan. SRI-KEHATI merupakan suatu konsep investasi dalam bentuk reksadana yang dapat dilakukan secara perorangan maupun perusahaan demi mendukung keanekaragaman hayati. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat diperlukan untuk menanggapi kondisi investasi di Indonesia sehingga dapat mempengaruhi persepsi para investor untuk berinvestasi kepada perusahaan yang dinilai memiliki kinerja tinggi terhadap investasi berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat memberikan kebijakan-kebijakan yang dinilai akan menumbuhkan semangat perorangan maupun perusahaan untuk berinvestasi karena hanya dengan dukungan dari seluruh masyarakat maka
6
investasi berkelanjutan dapat dimanfaatkan demi menguatkan pasar modal dan perekonomian Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana karakteristik Indeks SRI-KEHATI?
2.
Seberapa besar tingkat pengaruh Indeks SRI-KEHATI terhadap pergerakan IHSG di BEI ?
3.
Seberapa besar tingkat pengaruh 25 saham emiten terhadap pergerakan Indeks SRI-KEHATI?
4.
Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk penentuan strategi pengembangan Indeks SRIKEHATI?
1.3
Tujuan Berdasarkan perumusan masalah di atas, pertanyaan-pertanyaan tersebut
akan dikaji dari tujuan penelitian dibawah ini : 1.
Mengidentifikasi karakteristik Indeks SRI-KEHATI.
2.
Menganalisis tingkat pengaruh Indeks SRI-KEHATI terhadap pergerakan IHSG di BEI.
3.
Menganalisis tingkat pengaruh 25 saham emiten terhadap pergerakan Indeks SRI-KEHATI.
4.
Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk penentuan strategi pengembangan Indeks SRI-KEHATI.
7
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.
Memberikan
kesempatan
bagi
penulis
dan
mencoba
untuk
menginterpretasikan ilmu yang pernah diperoleh selama kuliah. 2.
Memberikan
informasi
tentang
keadaan
saham
perusahaan
yang
memerhatikan kondisi lingkungan serta mengetahui tingkat pengaruh harga saham terhadap kemajuan ekonomi nasional. 3.
Memberikan informasi bagi pembaca sebagai masukan untuk memperluas wawasan dan sebagai bahan referensi bagi kalangan akademis yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
4.
Memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah maupun perusahaan dalam menetapkan suatu kebijakan untuk mendorong kemajuan perekonomian Indonesia.
1.5
Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah :
1.
Objek penelitian adalah Indeks SRI-KEHATI yang merupakan wadah bagi para investor untuk berinvestasi berkelanjutan dan bertanggung jawab.
2.
Responden adalah para karyawan di Yayasan KEHATI divisi investment administration serta perwakilan dari lembaga pemerintah yakni Kementerian Lingkungan Hidup.
3.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan model analisis ARCH/GARCH dan matriks Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT).
8