PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN Pembangunan nasional harus dapat menghilangkan/memperkecil kesenjangan yang ada. Upaya pengurangan kesenjangan antarkelompok pendapatan dilakukan dengan memperbaiki distribusi pendapatan sehingga pendapatan penduduk kelompok 40% terbawah dapat tumbuh jauh lebih baik. Sementara itu, upaya pengurangan kesenjangan antarwilayah diselenggarakan dengan mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Ketimpangan Antarkelompok Masyarakat. Selama kurun 2012-2015, ketimpangan pendapatan yang diukur menggunakan koefisien gini menunjukkan tren yang cenderung stagnan di atas 0,40. Pada 2017 koefisien gini berhasil turun 0,004 poin dari 0,397 pada Maret 2016 menjadi 0,393 pada Maret 2017. Sementara itu, persentase pengeluaran pada kelompok 40% menengah naik dari 17,02% (Maret 2016) menjadi 17,12% (Maret 2017), sedangkan kelompok 20% teratas mengalami penurunan sebesar 0,45%. Pengembangan Wilayah. Sampai dengan tahun 2016, perkembangan kinerja pembangunan daerah terus meningkat, baik diukur dari pertumbuhan produksi, penurunan kemiskinan, dan pengangguran. Kinerja pembangunan daerah di Kawasan Barat Indonesia (KBI) relatif lebih baik dibanding Kawasan Timur Indonesia (KTI), namun mulai terjadi pergeseran kontribusi PDRB di luar Jawa dan Bali, yang ditunjukkan dengan pertumbuhan kontribusi PDRB Jawa dan Bali yang mulai melambat. Sementara itu, jumlah pengangguran tahun 2016 terkonsentrasi di Pulau Jawa-Bali, dengan jumlah terbesar berada di Provinsi Jawa Barat. Tingkat pengangguran terbuka tahun 2016 menurun kecuali wilayah Kalimantan. Tingkat pengangguran terbuka Wilayah Jawa-Bali dan Maluku berada di atas rata-rata nasional sebesar 5,61%. Persentase penduduk miskin per pulau pada tahun 2016 cenderung menurun. Sementara itu, capaian pembangunan kawasan strategis dalam rangka peningkatkan pengembangan wilayah adalah ditetapkannya satu kawasan ekonomi khusus (KEK) baru tahun 2017 yaitu KEK Arun Lhokseumawe. Otonomi Daerah. Pendapatan dalam APBD kabupaten/kota tahun anggaran 2015 terhadap tahun 2016 meningkat dari Rp630,28 triliun menjadi Rp749,44 triliun. Kontribusi rata-rata PDRD pada tahun 2015 adalah sebesar 7,46% dari total pendapatan APBD dan tahun 2016 sebesar 7,01% dari total pendapatan APBD. Secara nominal, jumlah pajak daerah dalam APBD provinsi/kabupaten/kota dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan, sedangkan untuk retribusi daerah relatif konstan. Perkotaan dan Perdesaan. Capaian pembangunan perkotaan hingga akhir tahun 2016 adalah: (1) Inkubasi lima kota baru publik, yaitu Pontianak, Tanjung Selor, Palembang, Manado, dan Makassar; (2) Perencanaan dan pembangunan lima Kawasan Strategis Nasional (KSN); dan (3) Optimalisasi 13 kota otonom sedang sebagai penyangga urbanisasi. Sedangkan hasil pembangunan desa dan kawasan perdesaan hingga akhir tahun 2016 adalah: (1) Pendampingan desa oleh 40.142 orang pendamping; (2) Terlaksananya penyaluran Dana Desa tahap I sebesar Rp35,22 triliun untuk seluruh kabupaten/kota penerima; dan (3) Terbentuknya 18.446 BUMDesa. Tata Ruang, Pertanahan, Reforma Agraria, dan Informasi Geospasial . Capaian pembangunan meliputi: (1) Perkembangan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi (94%), kabupaten (90%) dan kota (95%) hingga Mei 2017; (2) Penyusunan beberapa regulasi, maupun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) bidang tata ruang, serta RTRW darat dan laut; (3) Penyusunan peta dasar pertanahan seluas 6.830 ribu ha pada 2016, peningkatan kepastian hukum hak atas tanah melalui penanganan sengketa dan konflik, redistribusi tanah, dan legalisasi aset tanah; dan (4) Pembuatan peta dasar skala 1:5.000 dari 989 nomor lembar peta (NLP) pada 2016, menjadi 1.375 NLP (2017). Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan keamanan wilayah perbatasan negara, peningkatan diplomasi batas wilayah negara, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di 150 kecamatan lokasi prioritas perbatasan negara dan 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), termasuk pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu. Selanjutnya, pembangunan Daerah Tertinggal, dilakukan dengan: (1) Peningkatan pelayanan dasar; (2) Penempatan kapasitas SDM di daerah tertinggal; (3) Pembangunan ekonomi lokal; dan (4) Pembangunan sarana dan prasarana. 29
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN KETIMPANGAN ANTARKELOMPOK
KETIMPANGAN MASYARAKAT ANTARKELOMPOK MASYARAKAT
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
PENGEMBANGAN WILAYAH PENGEMBANGAN WILAYAH PERAN WILAYAH DALAM PEMBENTUKAN PDB 12,00% 11,93% 11,84%
PERKEMBANGAN KOEFISIEN GINI Pendapatan Asli Daerah (PAD) Perkembangan Koefisien Gini di Indonesia Tahun 2012-2017 Pajak 0.420 0.410
0.410
0.400
0.406
Retribusi 0.397
2012
2013
0.393
8,46%
2014
2015
7,23%
2016
10,04% 9,28%
0.408
8,67%
0.390 0.380
0.413
10,88%
8,16%
2017
Sumber: BPS (2017)
Distribusi Pengeluaran Antarkelompok Penduduk (Persen) Tahun 2016-2017
4,20% 50 40 30 20 10 0
36.09 36.47 3,07%
4,02% 46.89 46.41
4,08%
5,29%
4,74%
1,66%
40% Terbawah
40% Menengah Maret 2016
2008
Sumber: BPS (2017)
1,62%
2009
20% Teratas
1,29%
1,34%
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per pulau tahun 2016 menurun, 1,41% kecuali Wilayah1,50% Kalimantan; TPT Wilayah Jawa-Bali dan Maluku1,12% masih berada di atas rata-rata nasional
2011
2012
2013
Maret 2017
2010
5,60%
5,30%
TINGKAT PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN WILAYAH
17.0217.12
1,89%
Peran Wilayah Sumatera dan Jawa masih dominan dengan >80% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 5,57% 5,64% kontribusi
2014
Persentase penduduk miskin per pulau tahun 2016 cenderung menurun, namun masih berada di atas rata-rata nasional, 1,12% 1,10% kecuali Wilayah Jawa-Bali dan Kalimantan
2015
2016*
2017 (per Mei)*
PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017 KEK ARUN LHOKSEUMAWE KEK & KI SEI MANGKEI
TAHUN 2015
Sumber Pendapatan Lain 141, 20 Trilyun
Pajak Daerah 120.31 Trilyun
TAHUN 2015
TAHUN Pada tahun 2017 koefisien gini turun2016 0,004 poin dari 0,397 pada Maret 2016 menjadi 0,393 pada Maret 2017 (BPS, 2017). Peningkatan pendapatan penduduk kelompok menengah ke bawah berkontribusi Pajak Daerah dalam menurunkan ketimpangan. 117.48 Trilyun
KEK TANJUNG API-API
KEK MBTK
Retribusi Daerah 9.65 Trilyun Pajak Daerah KEK TANJUNG KELAYANG 37.38 Trilyun
KEK & KI BITUNG
KEK MOROTAI
TAHUN 2016
Retribusi Daerah
KEK SORONG 9.86 Trilyun
KEK & KI PALU
Pajak Daerah 42.67 Trilyun
KEK TANJUNG LESUNG KEK & Destinasi Prioritas MANDALIKA
Sumber Pendapatan Lain 162,68 Trilyun
Sumber Sumber Penetapan KEK baru: Pendapatan Lain Pendapatan Lain 583,25 • 2016: KEK Tanjung Kelayang dan KEKTrilyun Sorong • Feb 2017: KEK Arun Lhokseumawe696,91 Trilyun
Retribusi Daerah
30
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN OTONOMI DAERAH OTONOMI DAERAH 12,00% Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak
8,67%
7,23%
8,46%
4,74%
3,07%
4,20%
1,89%
1,89%
2008
2008
1,66% 3,07%
1,66%
2009
TAHUN 2015
1,62%
2010
1,34%
1,29%
5,29%
1,41%
5,64%
1,50%
2014 1,29% 20121,34%2013 1,41% 2011
1,50%
2015
5,57%
2016* 1,12%
1,12%
2017 1,12% 1,10% (per Mei)*
2016* TAHUN 2016
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017 Pajak Daerah
120.31 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 162,68 Trilyun
PajakRetribusi DaerahDaerah 1.73Trilyun Trilyun 120.31
2017 (per Mei)*
Retribusi Daerah 9.86 Trilyun
42.67 Trilyun
Sumber Pajak Daerah Pendapatan Lain 37.38 Trilyun 583,25 Trilyun
TAHUN 2016 Retribusi Daerah 9.65 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 696,91 Trilyun
Pajak Daerah 42.67 Trilyun
Pajak DaerahDaerah Retribusi 117.48 1,92Trilyun Trilyun Sumber Pendapatan Lain 162,68 Trilyun
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Provinsi Tahun 2015 dan 2016 Retribusi Daerah 1.73 Trilyun
Retribusi Daerah 9.65 Trilyun
TAHUN 2015
Pajak Daerah TAHUN 117.48 Trilyun2016
5,60%
5,30%
1,10%
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2015 Pajak Daerah
Sumber Pendapatan Lain 141, 20 Trilyun
1,12%
5,60%
5,30%
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017 2010 2012 2014 2015 2009 2011 2013 Pajak Daerah 37.38 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 141, 20 Trilyun
5,57%
5,64%
5,29%
4,74%
4,08%
4,02%
1,62%
10,88%
8,16%
4,08%
4,02%
11,93%
9,28%
8,16%
7,23% 4,20%
10,88%
10,04%
9,28%
Retribusi 8,46%
11,93%
11,84%
10,04%
Pajak Retribusi
8,67%
11,84% 12,00%
Sumber Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Kabupaten/Kota Pendapatan Lain 583,25 Trilyun Tahun 2015 dan 2016
Retribusi Daerah 1,92 Trilyun31
Sumber Pendapatan Lain 696,91 Trilyun
Retribusi Daerah 9.86 Trilyun
PEMERATAAN DAN DAN KEWILAYAHAN PERKOTAAN PERDESAAN 12,00% Pendapatan Asli Daerah (PAD)
10,88%
Pajak
10,04% 9,28%
Retribusi
8,46%
8,67%
11,93%
11,84%
8,16%
7,23%
4,20%
4,02%
4,08%
4,74%
5,29%
5,64%
1,50%
5,57%
5,30%
5,60%
1,10%
1,12%
3,07% 1,89%
1,66%
2008
2009
1,62%
2010
1,29%
1,34%
1,41%
2011
2012
2013
2014
1,12%
2015
2016*
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017 TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2015
Pajak Daerah 37.38 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 141, 20 Trilyun
Pajak Daerah 120.31 Trilyun
2017 (per Mei)* TAHUN 2016
Retribusi Daerah 9.65 Trilyun
Pajak Daerah 42.67 Trilyun
Pajak Daerah 117.48 Trilyun Sumber Pendapatan Lain 162,68 Trilyun
Retribusi Daerah 1.73 Trilyun
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Provinsi
Sumber Pendapatan Lain 583,25 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 696,91 Trilyun
Retribusi Daerah 1,92 Trilyun
32
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Kabupaten/Kota
Retribusi Daerah 9.86 Trilyun
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN TATA RUANG, PERTANAHAN, REFORMA AGRARIA, TATA RUANG, PERTANAHAN, REFORMA AGRARIA DAN INFORMASI GEOSPASIAL DAN INFORMASI GEOSPASIAL
Perkembangan Penetapan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota*
Provinsi
Kabupaten
Pajak
Kota
2017
10%
94%
8,67%
90% : Sudah ditetapkan
2016 8,46%
5%
9,28%
95%
8,16%
2015
7,23%
2.585 2.016
6.830.031
1.277
1.055
14.500.000
2014
: Belum ditetapkan
2014
* Status Tanggal 29 Mei 2017
11,93%
11,84%
Capaian Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan (Kasus) Tahun 2014-2017
10,88%
10,04%
7.000
Retribusi 6%
12,00%
Capaian Penyusunan Peta Dasar Pertanahan (Hektar) Pendapatan Asli DaerahTahun (PAD) 2014-2017
2.830.000
4,74%
5,29%
5,64%
2015
5,57%
5,30%
: Peta Dasar Pertanahan (Hektar)
Capaian Pelaksanaan Redistribusi Tanah (Bidang) Tahun 2014-2017
4,20%
4,02%
4,08%
2016
Capaian Pelaksanaan Legalisasi Aset Tanah (Bidang) Tahun 2014-2017
3,07%
1,89%
88.224
1,66%
2017
1,62%
2016 3.253
2014
2015
2016
2017
2008
2015
2009
: Redistribusi Tanah (Bidang)
2010
808.669
1,34%
1,29%
1.375
2011
2014
1,41%
1,50%
2013
2014 2015
989
2012
1,10%
1,12%
2016* 2016
2017 (per Mei)*
1,12%
987.287 955.061
273
204
2014
2015
828.838
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017
Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2017
: Legalisasi Aset (Bidang)
TAHUN 2015
TAHUN 2016 33
5,60%
Capaian Peta Dasar Skala 1:5.000 (NLP) Tahun 2014-2017
138.181 121.836
2017
: Penanganan Sengketa dan Konflik (Kasus)
2017*
: Nomor Lembar Peta (NLP)
* Jumlah NLP di tahun 2017 merupakan target, capaian akan terlihat di akhir tahun. Sumber: BIG, 2017
TAHUN 2015
TAHUN 2016 Retribusi Daerah
Retribusi Daerah 9.86 Trilyun
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN 12,00%
10,88%
Pajak
10,04% 9,28%
Retribusi
8,46%
8,67%
11,93%
11,84%
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
8,16%
7,23%
4,20%
4,02%
4,08%
4,74%
5,29%
5,64%
1,50%
5,57%
5,30%
5,60%
1,10%
1,12%
3,07% 1,89%
1,66%
2008
2009
1,62%
2010
1,29%
1,34%
1,41%
2011
2012
2013
2014
1,12%
2015
2016*
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017 TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2015
Pajak Daerah 37.38 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 141, 20 Trilyun
Pajak Daerah 120.31 Trilyun
2017 (per Mei)* TAHUN 2016
Retribusi Daerah 9.65 Trilyun
Pajak Daerah 42.67 Trilyun
Pajak Daerah 117.48 Trilyun Sumber Pendapatan Lain 162,68 Trilyun
Retribusi Daerah 1.73 Trilyun
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Provinsi Tahun 2015 dan 2016
Sumber Pendapatan Lain 583,25 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 696,91 Trilyun
Retribusi Daerah 1,92 Trilyun
34
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Kabupaten/Kota Tahun 2015 dan 2016
Retribusi Daerah 9.86 Trilyun
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 12,00% Pendapatan Asli Daerah (PAD)
10,88%
Pajak
10,04% 9,28%
Retribusi
8,46%
8,67%
11,93%
11,84%
8,16%
7,23%
4,20%
4,02%
4,08%
4,74%
5,29%
5,64%
1,50%
5,57%
5,30%
5,60%
1,10%
1,12%
3,07% 1,89%
1,66%
2008
2009
1,62%
2010
1,29%
1,34%
1,41%
2011
2012
2013
2014
1,12%
2015
2016*
Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008-2017 TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2015
Pajak Daerah 37.38 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 141, 20 Trilyun
Pajak Daerah 120.31 Trilyun
2017 (per Mei)* TAHUN 2016
Retribusi Daerah 9.65 Trilyun
Pajak Daerah 42.67 Trilyun
Pajak Daerah 117.48 Trilyun Sumber Pendapatan Lain 162,68 Trilyun
Retribusi Daerah 1.73 Trilyun
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Provinsi
Sumber Pendapatan Lain 583,25 Trilyun
Sumber Pendapatan Lain 696,91 Trilyun
Retribusi Daerah 1,92 Trilyun
35
Grafik Proporsi Total Pendapatan Seluruh Kabupaten/Kota
Retribusi Daerah 9.86 Trilyun