INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA Ruli Yanti ¹; Amaliyah Wahyuni, S.Si, Apt ²; drg. Rika Ratna Puspita³
Amoxicillin sirup adalah salah satu antibiotik yang paling banyak digunakan dalam pengobatan penyakit untuk balita dan anak-anak. Diagnosa yang tepat dan pemilihan obat yang benar belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu terapi jika tidak diikuti dengan pengetahuan pasien dalam mengkonsumsi obatnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan orang tua dalam penggunaan amoxicillin sirup kering. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey yang bersifat deskriptif, dilaksanakan dari tanggal 01 Desember – 31 Desember 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling terhadap 236 orang responden dan pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner yang telah divalidasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang tingkat pengetahuan orang tua di Puskesmas Sungai Kapih Samarinda termasuk dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 55,5% (131 orang). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebesar 37,7% (89 orang) dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 6,8% (16 orang). Dari hasil uji chi square yang dilakukan didapat bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan terhadap pengetahuan menunjukkan hubungan positif, sementara umur responden terhadap tingkat pengetahuan menunjukkan hubungan negatif.
Kata kunci : Pengetahuan, Amoxicillin Sirup Kering, Balita.
________________________________________________________ ¹,² Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin ³ Puskesmas Sungai Kapih Samarinda
ABSTRACT KNOWLEDGE LEVEL OF PARENTS IN USE AMOXICILLIN DRY SYRUP IN CHILDREN PATIENTS IN HEALTH CENTER OF SUNGAI KAPIH SAMARINDA Ruli Yanti ¹; Amaliyah Wahyu, S.Si, Apt ²; drg. Rika Ratna Puspita³
Amoxicillin syrup is one of the most widely used antibiotics in the treatment of disease to infants and children. Proper diagnosis and selection of the right drug is not enough to guarantee the success of a treatment if it is not followed by knowledge of the patient in taking the medicine. The purpose of this study was to determine the extent of the knowledge of parents in the use of amoxicillin dry syrup. This study is a descriptive survey research, held from December 1 to December 31, 2014. Sampling was done by random sampling of 236 respondents and data collection using a validated questionnaire sheet. Based on the research results, obtained data on the level of knowledge of older people in health centers Sungai Kapih Samarinda included in the category of pretty with a percentage of 55.5% (131 people). Respondents who have a good knowledge level of 37.7% (89 people) and who have less knowledge level of 6.8% (16 people). From the results of the chi square test conducted found that the level of education and work towards knowledge showed a positive correlation, while the age of the respondents to the level of knowledge showed a negative relationship.
Keywords: Knowledge, Amoxicillin Dry Syrup, Toddler. ________________________________________________________ ¹, ² Academy of Pharmaceutical ISFI Banjarmasin ³ Health Center Sungai Kapih Samarinda
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini dibuat secara semi sintesis juga termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis dengan khasiat antibakteri (Tjay & Rahardja, 2007). Antibiotik adalah zat biokimia yang diproduksi oleh mikro organisme yang dalam jumlah kecil dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh pertumbuhan mikro organisme lain (Harmita & Radji, 2008). Amoxicillin sirup kering adalah salah satu antibiotik yang banyak diresepkan oleh dokter untuk balita, bukan hanya di Indonesia tapi hampir digunakan di seluruh dunia, karena amoxicillin sirup kering adalah golongan antibiotik yang dirasa paling aman dan paling standar biasa diberikan. Menurut penelitian,
Indonesia
adalah
termasuk
negara
yang
paling
banyak
menggunakan antibiotik amoxicillin sebagai regimen terapi untuk mengobati penyakit infeksi pada 2006. Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara konsumen bahan baku amoxicillin terbesar di dunia (Nugroho, 2009). Amoxicillin merupakan antibiotik golongan penicillin yang mekanisme kerjanya dengan jalan merusak sintesis dinding sel bakteri. Agar tetap aman dan efektif, amoxicillin harus diberikan sesuai dosis yang dianjurkan.
Penggunaan antibiotik dalam 5 dekade terakhir sangat meningkat. Namun angka morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi masih tetap tinggi. Melalui British Society for Antimicrobial Therapy, survei yang dilakukan R. A. Seaton dkk mengenai tingkat resistensi H. Influenza terhadap amoxicillin di Scotlandia dengan metode cohort dari 1 Maret 1993 sampai 31 Desember 1995, dari 412 sampel (interval umur 17-96 tahun) yang termasuk kriteria, terdapat 127 sampel (30,8%) yang mendapat antibiotik β-laktam tiga bulan yang lalu dan 67 subjek (16,3%) antibiotik non β-laktam. 17,3% dari hasil isolasi tersebut telah resisten terhadap amoxicillin. Penelitian dari Universitas Rochester pada tahun 1955-1969 dengan data dari 11.426 anak yang menderita infeksi saluran nafas, menemukan 25% anak yang diterapi dengan penicillin, dimana 18% anak yang mendapat terapi amoxicillin memerlukan terapi kembali dalam beberapa minggu. Penelitian di Indonesia menunjukkan resistensi Helicobacter pylori sebesar 19,4% dari 72 isolasi H. Pylori yang diambil dari biopsi mukosa antrum pylorus penderita dispepsia kronis yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan tiga RS swasta di Jakarta. Diagnosa yang tepat, pemilihan obat serta pemberian obat yang benar dari petugas apotek ternyata belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu terapi jika tidak diikuti dengan pengetahuan pasien dalam mengkonsumsi obatnya. Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
Pentingnya pengetahuan para orang tua terhadap penggunaan antibiotik sangat menentukan bagi kesembuhan penyakit balita mereka. Puskesmas sebagai tempat pengobatan dasar seringkali menggunakan amoxicillin sirup kering sebagai antibiotik untuk pasien balita. Menurut hasil pengamatan penulis selama ini, tiap tahunnya terjadi peningkatan terhadap pemakaian antibiotik di Puskesmas Sungai Kapih Samarinda. Selain itu, bentuk sediaan obat amoxicillin yang kering dan harus ditambahkan air matang saat akan digunakan dirasa cukup membingungkan bagi sebagian orang tua dalam pengerjaannya. Penulis masih menghawatirkan cara yang mereka gunakan dalam mencampur air tersebut masih belum sepenuhnya benar. Untuk itulah penulis tertarik mengangkat hal ini sebagai bahan penelitian.
