INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN MURUNG RAYA Wahyu Adi Saputra1 ; Yugo Susanto2 ; Yusri Marwahati3 Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Menurut Permenkes RI (2014), tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian mengharuskan adanya perubahan paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi beorientasi kepada pasien (patient oriented). Kabupaten Murung Raya sebagai pemerintah otonomi daerah melalui Dinas kesehatan telah melaksanakan pelayanan kefarmasian di seluruh unit Puskesmas, Namun demikian belum diketahui apakah pelayanan kefarmasian yang diberikan sudah sebanding dengan kepuasan pasien atau masyarakat. Untuk mengetahui sejauh mana kepuasan pasien atau masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian tersebut maka perlu adanya penelitian pengukuran tingkat kepuasan. Jenis penelitian yaitu non experimental dengan rancangan observasi yang bersifat deskriftif. Data diperoleh dengan membagikan kuisioner kepada pasien atau sampel yang datang ke Puskesmas dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yiatu pengambilan sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil Penelitian ini didapatkan data bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas se Kabupaten Murung Raya dengan kategori“sangat puas”sebanyak 5,63%, kategori“puas”sebanyak 73,73%, dan kategori“tidak puas” sebanyak 20,64%. Kata kunci : Pelayanan kefarmasian, Kepuasan pasien, Puskesmas
1,2 3
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya
ABSTRACT THE LEVEL OF PATIENT SATISFACTION WITH PHARMACY SERVICES IN PUBLIC HEALTH CENTER OF MURUNG RAYA DISTRICT Wahyu Adi Saputra1, Yugo Susanto2, Yusri Marwahati3 Pharmaceutical Services in the Public Health Center is an integral and inseparable part of health care plays an important role in improving the quality of health services for the community. According Permenkes RI (2014), the demands of patients and the community will improve the quality of pharmaceutical services requires a paradigm shift long oriented to product (drug oriented) be oriented to the patient (patient oriented). Murung Raya district as a regional autonomous government through the Department of Health has implemented pharmacy services in all public health centers, however not known whether the pharmaceutical services provided are comparable to the satisfaction of the patient or the community. To determine the extent of satisfaction of patients or the public against the pharmacy services it is necessary to study the measurement of the level of satisfaction. This type of research is non-experimental design with observations that are descriptive. Data obtained by distributing questionnaires to patients or samples that come to the public health center with a purposive sampling is techniques sampling met the study criteria. The results of this study obtained data is that the level of patient satisfaction with pharmacy services at public health centers throughout Murung Raya with the category of "very satisfied" as much as 5.63%, the category "satisfied" by 73,73%, and the category of "not satisfied" as much as 20.64%. Keywords
: pharmacy services, patient satisfaction, public health center
========================================================== 1.2 3
Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin Department of Health Murung Raya
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyatakan bahwa kemajuan
ilmu
serta
pola
pikir
masyarakat
mendorong masyarakat
untuk
memperhatikan derajat kesehatan demi meningkatkan kualitas hidupnya. Kesehatan merupakan salah satu unsur dari masyarakat Indonesia yang sejahtera yaitu tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah (Depkes RI, 2009) . Puskesmas sebagai salah satu unit atau fasilitas penyelenggara pelayanan kesehatan dalam upaya pelayanan nya meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat.( Depkes RI, 2014) Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan dasar yang ada di Puskesmas dilakukan sejalan dengan perkembangan kebijakan yang ada pada berbagai sektor. Adanya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi diikuti pula dengan menguatnya 1 kewenangan daerah dalam membuat berbagai kebijakan. Selama ini penerapan dan
iii
pelaksanaan upaya kesehatan dalam kebijakan dasar Puskesmas yang sudah ada sangat beragam antara daerah satu dengan daerah lainnya, namun secara keseluruhan belum menunjukan hasil yang optimal Menurut Permenkes 2014, Pelayanan .Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok, yaitu sebagai pusat penggerak permbangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi pada produk (drug oriented) menjadi paradigm baru yang berorientasi kepada pasien (patient oriented) dengan mengacu pada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Dalam rangka mendukung program pemerintah sebagai pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Murung Raya telah menetapkan visi dan misinya. Visi Kabupaten Murung Raya adalah : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT DENGAN BERBASIS PEMBANGUNAN PERDESAAN UNTUK MENUJU MURUNG RAYA EMAS 2030”.
Misi yang
pertama adalah Meningkatkan pembangunan di Bidang Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya sebagai Institusi penyelenggaran pembangunan dalam bidang kesehatan sudah melakukan upaya pelayanan kesehatan dalam berbagai dimensi pelayanan. Salah satu upaya pembangunan bidang kesehatan yang di lakukan adalah pelayanan kefarmasian di seluruh Puskesmas se Kabupaten Murung Raya. iv
Puskemas yang ada di Kabupaten Murung Raya berjumlah 14 unit Puskesmas yang tersebar di 10 Kecamatan dengan berbagai kriteria tingkatan dimana ada puskesmas yang di kategorikan Puskesmas Kawasan Perkotaan, Puskesmas Kawasan Pedesaan, dan Puskesmas Kawasan terpencil dan sangat terpencil. Seluruh Puskesmas di Kabupaten Murung Raya sudah melakukan upaya pelayanan kefarmasian sesuai dengan kebijakan dasar Puskesmas yang sudah di tetapkan oleh daerah. Namun demikan masih belum diketahui apakah pelayanan yang diberikan sudah bisa memberikan kepuasan terhadap pasien atau masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas mengacu pada Permenkes no.30 Tahun 2014 tentang Standart Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien, apakah pelayanan kefarmasian yang diberikan selama ini sudah sebanding dengan kepuasan yang diterima. Oleh karena hal tersebut maka perlu adanya penilaian kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas se Kabupaten Murung Raya.
v