ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN TABLET ZINC PADA BALITA PENDERITA DIARE DI PUSKESMAS S.PARMAN BANJARMASIN Chairunnisa1; Noor Aisyah2; Soraya3 Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara berkembang, termasuk Indonesia karena angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang di tandai dengan terjadinya perubahan bentuk dan konsentrasi tinja yang melembek sampai dengan cair dengan frekuensi lebih dari lima kali sehari. Pemberian zinc memiliki beberapa manfaat yaitu dapat mengurangi angka kejadian diare dalam waktu 2-3 bulan ke depan dan memperbaiki mukosa usus yang rusak akibat diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua terhadap penggunaan tablet zinc pada balita penderita diare di Puskesmas S.Parman Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menderita diare dan orang tua balita penderita diare yang mendapatkan tablet zinc, sampel yang digunakan adalah orang tua balita penderita diare yang mendapatkan tablet zinc. Sampel didapat sebanyak 40 responden selama 16 hari kerja pada bulan Mei 2013 mulai 04 Mei – 20 Mei 2013 menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua terhadap penggunaan tablet zinc pada balita penderita diare di puskesmas S.Parman Banjarmasin sebagian besar berpengetahua kurang, dari 40 responden yang telah diberi kuesioner, sekitar 27 responden (67,5%) tingkat pengetahuannya kurang kemudian sebanyak 8 responden (20%) tingkat pengetahuannya cukup dan 5 responden (12,5%) tingkat pengetahuannya baik.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc
ABSTRACT PARENTS’ LEVEL OF KNOWLEDGE ON THE USE OF ZINC TABLET FOR TODDLERS WITH DIARRHEA AT S.PARMAN PUBLIC HEALTH CENTER IN BANJARMASIN Chairunnisa1; Noor Aisyah2; Soraya3 Diarrhea is one of the major health problems in developing countries, including Indonesia, because morbidity and mortality in infants and toddlers are still high. Diarrhea is a disease marked by a change in shape and concentration of faeces until become liquid with a frequency of more than five times a day. Zinc treatment has several benefits that can reduce the incidence of diarrhea within two to three months ahead and repair the damaged intestinal mucosa due to diarrhea. This study aims to determine the level of parental knowledge on the use of zinc tablet in infants with diarrhea in health centers S.Parman Banjarmasin. The method used is descriptive. The population in this study were all patients suffering from diarrhea and parents toddler with diarrhea who received zinc tablet, the sample used is the parent toddler with diarrhea who received zinc tablets. Samples obtained by 40 respondents in 16 work days in May 2013 began May 4 to May 20 2013 using accidental sampling technique. The data was collected using a questionnaire. The results showed that the level of parental knowledge on the use of zinc tablet in infants with diarrhea in s.parman public health centers, mostly are still low , of the 40 respondents who had been given the questionnaire, approximately 27 respondents (67.5%) level of knowledge is less, then 8 respondents (20%) level of knowledge is sufficient and 5 respondents (12.5%) level of knowledge is quite good. Keywords: Knowledge Level, Parents, Toddler, Zinc
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara berkembang,
termasuk Indonesia karena angka kesakitan dan kematiannya yang masih tinggi. Data SDKI tahun 2003 menunjukkan angka kematian bayi 35 per 1000 kelahiran hidup dan dari survey yang sama SDKI tahun 2007 menunjukkan angka kematian bayi 34 per 1000 kelahiran, hanya terjadi penurunan 1 point selama rentan waktu 4 tahun dan angka kematian balita SDKI tahun 2003 menunjukkan 46 per 1000 kelahiran hidup dan SDKI tahun 2007 menunjukkan angka 44 per 1000 kelahiran hidup hanya terjadi penurunan 2 point dalam rentan waktu 4 tahun. Dari hasil RISKESDAS 2007, diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita (KKRI, 2011). Diare adalah penyakit yang di tandai dengan terjadinya perubahan bentuk dan konsentrasi tinja yang melembek sampai dengan cair dengan frekuensi lebih dari lima kali sehari. Diare disebabkan beberapa hal diantaranya adalah virus (rotavirus), bakteri (shigella, salmonella, Esheresia choli,Vibrio) dan parasit perut (cacing). Penyakit diare menular melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri (Pudiastuti, 2011). Penyakit diare merupakan penyakit yang multifaktoral dimana dapat muncul karena akibat tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang kurang serta akibat kebiasaan budaya masyarakat yang salah (Maryunani, 2010). Berdasarkan studi WHO dan IDAI sejak tahun 2008 Kementerian Kesehatan RI memperbaharui tatalaksana diare yang di kenal dengan “LINTAS DIARE” (Lima Langkah Tuntaskan Diare) sebagai salah satu strategi pengendalian penyakit
diare di Indonesia. Lintas diare meliputi 1) Pemberian oralit, 2) Pemberian zinc selama 10 hari berturut-turut, 3) Teruskan pemberian ASI dan makanan, 4) Antibiotik selektif, 5)Nasihat bagi ibu/pengasuh. Study WHO membuktikan bahwa pemberian zinc, dapat mengurangi durasi diare akut sebesar 25 % dan mengurangi durasi diare persisten sebesar 29 % (KKRI, 2011). Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Pemberian zinc memiliki beberapa manfaat yaitu dapat mengurangi angka kejadian diare dalam kurun waktu 2-3 bulan ke depan, memperbaiki mukosa usus yang rusak akibat diare, mempunyai efek pada fungsi kekebalan saluran cerna, meningkatkan fungsi dan memacu pertumbuhan sel dalam sistem kekebalan tubuh, dan dapat menekan penggunaan antibiotik yang tidak rasional (Pudiastuti, 2011). Masyarakat telah
mengenal oralit sebagai obat diare sejak tahun 1970,
sedangkan penggunaan zinc sebagai obat baru dalam tatalaksana diare belum banyak dikenal sehingga perlu mensosialisasikan zinc kepada masyarakat agar masyarakat menggunakan oralit dan zinc sebagai obat diare. Pemberian zinc di Puskesmas S.Parman Banjarmasin banyak diberikan kepada pasien diare untuk proses penyembuhan, zinc juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mencegah terjadinya diare 2-3 bulan kedepan jika dikonsumsi lengkap selama 10 hari berturut- turut. Pengetahuan terhadap penggunaan tablet zinc dengan baik dan tepat sangat di harapkan agar dapat di capai efek terapi yang optimal serta perlunya mensosialisasikan zinc kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui penggunaan oralit dan zinc sebagai obat diare.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan orang tua terhadap penggunaan tablet zinc pada balita penderita diare di Puskesmas S.Parman Banjarmasin.