Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH TERJADINYA RESIKO KEHAMILAN DI USIA REMAJA PADA SISWA SMA SWASTA X BANJARMASIN Mambang1, Anggrita Sari1, Ika Hariati2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 Prodi DIV Bidan Pendidik, STIKES Sari Mulia Banjarmasin email:
[email protected] ISSN: 2086-3454 ABSTRAK Latar Belakang: Beberapa faktor yang menyebabkan remaja tidak mengetahui resiko kehamilan diusia muda antara lain ialah kurangnya informasi tentang kesehatan, rendahnya interaksi ditengahtengah keluarga, kerabat dan masyarakat, keluarga yang tertutup terhadap informasi seks dan seksualitas, menabukan masalah seks dan seksualitas, kesibukan orang tua, dan kurang perhatiannya orang tua terhadap remaja. Tingginya angka kehamilan pada remaja di Indonesia dapat dibuktikan dari hasil pengamatan dan survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2013, Berdasarkan jumlah penduduk remaja (usia 14-19 tahun) 34 juta (19,6 %) dari total penduduk Indonesia, angka seks bebas diseluruh kota besar di Indonesia melampaui 50%. Hasil survey sekitar 30 % berakhir pada kawin "terpaksa" karena hamil pada usia yang sangat muda. Kehamilan remaja di indonesia menunjukkan masih banyak remaja-remaja wanita yang belum begitu memahami resiko dari akibat kehamilan diusia muda. Data pada tahun 2002 ada 50 kasus, tahun 2003 ada 92 kasus, tahun 2004 ada 101 kasus dan tahun 2010 satu bulan terdapat 8 - 10 kasus. Metode: penelitian Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi 225 orang tua, teknik pengambilan sampel menggunakan simple Random sampling sehingga diketahui jumlah sampel adalah 69orang. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: hasil uji analisis spearman rank didapatkan nilai p 0,000 lebih kecil dari α 0,10 dengan taraf signifikan 0,882 Sehingga ada hubungan sangat kuat antara pengetahuan dengn peran orang tua. Kesimpulan: Sebagai masukan pada pihak sekolah dan guru-guru, sehingga dapat membimbing, memperhatikan, mencegah, serta memberikan pengetahuan pada remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja. Kata kunci: Pengetahuan, Peran Orang Tua Dalam Mencegah Terjadinya Resiko Kehamilan
70
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
pada negara dengan pendapatan yang rendah
PENDAHULUAN Masa remaja adalah peralihan dari masa
dan menengah. Angka rata-rata dari remaja
anak dengan masa dewasa yang mengalami
yang
perkembangan semua aspek atau fungsi untuk
pendapatan menengah lebih tinggi dua kali
memasuki
dibandingkan negara dengan pendapatan yang
masa
dewasa.
Masa
remaja
melahirkan
wanita dan 13-22 tahun bagi pria. Kehamilan
merupakan hal yang tidak biasa di banyak
remaja merupakan masalah yang sering
negara, sehingga bila terjadi kehamilan di luar
terjadi pada remaja saat ini. Kebanyakan dari
nikah biasanya akan berakhir dengan tindakan
mereka
penyuluhan
aborsi. Sekitar 14% dari kejadian aborsi yang
tentang kesehatan dan resiko kehamilan
tidak aman pada negara dengan pendapatan
di usia muda (Gemala, 2009).
yang rendah dan menengah dilakukan oleh
Dampak
dari
luar
nikah
pada
remaja berusia 15-19 tahun, sekitar 2,5 juta
usia muda antara lain adalah abortus. Ada
remaja dilaporkan melakukan aborsi tiap
juga
tahun.
kehamilan
terjadinya
kehamilan
di
dengan
tinggi.
mendapatkan
anak
negara
berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi
belum
Memiliki
pada
pada
pre-eklamsia,
remaja
beresiko
anemia,
bayi
Menurut
Survey
Demografi
dan
prematur, bayi berat lahir rendah ( BBLR),
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 akibat
kematian bayi, kanker pada alat kandungan
pernikahan dini yang meningkat dimana
perempuan, karena rentan pada usia 12-17
angka fertilitas remaja (ASFR) pada usia 15 -
tahun perubahan sel dalam mulut rahim
19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan.
sedang aktif sekali, menderita disproporsi
Angka rata-rata tersebut jauh lebih tinggi
sefalo pelvik karena tulang panggul belum
dibandingkan SDKI 2007 yaitu 35 dari 1.000
tumbuh sempurna (Imron, 2006).
kehamilan.
Menurut WHO (2009) sekitar 16 juta
Dimana
menunjukan
bahwa
pernikahan dan hubungan seks pranikah
perempuan berusia 15-19 tahun melahirkan
dikalangan
remaja
semakin
tiap tahun, 95% kelahiran tersebut terjadi
kehamilan
pada
usia
meningkat,
dini
sangat 71
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
membahayakan untuk kesehatan ibu dan bayi
usia dini yang masih tinggi. Dan untuk daerah
yang
Kalimantan Selatan
akan
beresiko
perdarahan
ketika
menyebutkan bahwa
persalinan dan rentan melahirkan bayi dengan
masih perlunya menurunkan angka prestasi
berat
akan
remaja kawin di bawah 20 tahun sebesar
meningkatkan angka kematian ibu dan anak.
0,14%. Hal ini berarti Kalimantan Selatan
Melihat
masih berada di angka 17,07%.
badan
lahir
data
rendah,
Survey
yang
Demografi
dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
BKKBN (2008) menyatakan bahwa,
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia 359
lebih dari 200 wanita mati setiap hari
setiap 100 ribu kelahiran, sedangkan angka
disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi)
kematian anak bayi (AKAB) diatas 34 per
bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan
100 ribu kelahiran (Basuki, 2013).
aborsi dilakukan oleh tenaga ahli pun masih
Data yang didapat peneliti melalui Badan Kependudukan
Berencana
terhadap keselamatan jiwa ibu, apalagi jika
Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan
dilakukan oleh tenaga tidak profesional
Selatan mengatakan bahwa, berdasarkan hasil
(unsafe abortion). Secara fisik tindakan
Mini Survey yang dilakukan pada Agustus
tersebut memberikan dampak jangka pendek
2013 pencapaian presentase PUS 15 - 24
secara langsung berupa perdarahan, infeksi
tahun yang menikah dibawah umur 20 tahun
pasca
dan jumlah PUS 15 – 49 tahun yang menikah
Dampak jangka panjang berupa mengganggu
dibawah umur 20 tahun terhadap cakupan
kesuburan
kontrak kinerja program (KKP) Desember
Secara psikologis seks pranikah memberikan
2013,
dampak
dari
33
dan
Keluarga
menyisakan dampak yang membahayakan
provinsi
di
Indonesia,
aborsi,
sepsis
sampai
hilangnya
sampai
terjadinya
harga
diri,
kematian.
infertilitas.
perasaan
khususnya provinsi Kalimantan (Kalimantan
dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya
Tengah,
Selatan),
ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan
Kalimantan Selatan menduduki urutan ke 4
kegagalan setelah menikah, serta penghinaan
sebagai daerah dengan jumlah pernikahan
terhadap masyarakat. Menurut WHO (2003),
Barat,
Timur,
Dan
72
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
kehamilan pada remaja memiliki resiko
Berdasarkan dari jumlah penduduk remaja
kematian lebih tinggi 2-4 kali.
(usia 14-19 tahun) 34 juta atau 19,6 % dari
Beberapa
faktor
menyebabkan
total penduduk Indonesia, angka seks bebas
remaja tidak mengetahui resiko kehamilan
diseluruh kota besar di Indonesia melampaui
diusia muda antara lain ialah kurangnya
angka
informasi
memiriskan, dari
tentang
yang
kesehatan,
rendahnya
50%, sebuah Hasil
angka
yang
survey
tersebut
interaksi ditengah-tengah keluarga, kerabat
sekitar 30 % berakhir pada kawin "terpaksa"
dan masyarakat, keluarga yang tertutup
karena hamil dan rata-rata pada usia yang
terhadap informasi seks dan seksualitas,
sangat muda. kehamilan remaja di indonesia
menabukan masalah seks dan seksualitas,
menunjukkan masih banyak remaja-remaja
kesibukan
kurang
wanita yang belum begitu memahami resiko
perhatiannya orang tua terhadap remaja
dari akibat kehamilan diusia muda. Menurut
(Surbakti, 2009).
data pilar PKBI, Kejadian Kehamilan Tidak
orang
tua, Dan
Solusi yang diambil remaja pada saat
Diinginkan (KTD) pada remaja memiliki
mereka mengalami kehamilan diluar nikah
kecenderungan meningkat. Data pada tahun
antara lain: menggugurkan kandungannya,
2002 ada 50 kasus, tahun 2003 ada 92 kasus,
mengasuh
tahun 2004 ada 101 kasus dan tahun 2010
anaknya
sendiri kepanti
anaknya, asuhan,
menitipkan
diadopsi
oleh
satu bulan terdapat 8 - 10 kasus. Dengan
keluarga, diadopsi oleh keluarga lain, anaknya
demikian, remaja membutuhkan informasi
bisa dibunuh ataupun bisa dibuang (Surbakti,
kesehatan
2009).
bertanggung jawab, salah satunya melalui
Tingginya angka kehamilan pada remaja di Indonesia dari hasil
saat
ini
dapat
pengamatan
reproduksi
yang
sehat
dan
informasi dan pendidikan dari orang tua.
dibuktikan
Diantara penduduk yang berusia 14-19
dan
tahun di Banjarmasin ditemukan sekitar
survey Badan Koordinasi Keluarga
30,45 %
adalah
remaja
yang
memilih
Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2013,
menikah diusia muda dan mereka belum 73
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
begitu memahami tentang resiko kehamilan
tersebut penting dalam hal memberikan
diusia remaja. (BKKBN Kota Banjarmasin,
arahan dan bimbingan agar anak-anak mereka
2010).
terhindar dari resiko kehamilan muda yaitu
Peran orang tua sangat diperlukan dalam
pada usia sekolah yang tergolong masih
memberitahukan kepada mereka terhadap
remaja.
risiko kehamilan dini pada usia remaja. Peran
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
sebagai suatu tugas yang harus dilaksanakan
di empat sekolah di kota Banjarmasin dengan
oleh seseorang yang berkaitan dengan hak dan
jumlah
kewajiban sesuai dengan kedudukannya di
didapatkan hasil SMA Swasta X Banjarmasin
suatu
atau
adalah SMA dengan jumlah siswa terbanyak,
masyarakat tertentu (Andira, 2010). Peran
yaitu berjumlah 729 orang siswa, pihak
orang tua sebagai titik awal proses identifikasi
sekolah
diri bagi remaja yang dapat memberikan
cenderung menutup diri dari tenaga kesehatan
pengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja
dan enggan melakukan kerjasama dengan
(Aryani, 2010).
pihak puskesmas menurut keterangan dari
lingkungan
tempat
tinggal
murid
SMA
lebih
Swasta
dari
400
X
orang,
Banjarmasin
Hal yang mendasar dari peranan Orang
petugas PKPR di Puskesmas Purnasakti yang
Tua adalah bimbingan orang tua merupakan
merupakan puskesmas tempat berobat jika
faktor penguat yang memberikan peran untuk
ada siswa yang sakit, menerangkan bahwa
mempertahankan perilaku. Faktor penguat
pihak sekolah sangat tertutup dalam masalah
yang mencakup peran sosial, peran orang tua,
kesehatan reproduksi, bahkan saat pihak
serta saran dan umpan balik dari tenaga
puskesmas ingin melaksanakan penyuluhan,
kesehatan
pihak sekolah tidak mengizinkan.
mengenai
proses
terjadinya
perkembangan pada diri remaja. Penguatan
Hasil studi awal yang dilakukan di SMA
mungkin juga berasal dari individu maupun
Swasta X Banjarmasin pada tanggal 23
kelompok atau institusi di lingkungan atau
Februari 2014, diketahui bahwa pada tahun
masyarakat (Puspitaningrum, 2010). Peran
2012 ada 7 orang anak yang dikeluarkan dari 74
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
sekolah karena kasus kehamilan di luar nikah
beralamat di Jl. Cempaka Sari 3 No. 115 RT
dan pada tahun 2013 terjadi kasus serupa
38 Banjarmasin.
yaitu 9 orang. Peneliti kemudian menanyakan
Metode
penelitian
ini
adalah
digunakan
didapatkan 3 orang dari mereka yang tidak
Analitik dengan pendekatan cross sectional.
tahu adanya resiko dari kehamilan di usia
Populasi penelitian ini adalah orang tua siswi
muda dan 2 dari 3 orang tersebut mengatakan
SMA Swasta X kelas XI dan XII yaitu
bahwa orang tua mereka sangat jarang
sebanyak 225 orang.Teknik pengambilan
membicarakan masalah pendidikan seksual.
sampel yang digunakandalam penelitian ini
Adapun
adalah random sampling jumlah sampelnya
menjadi
variabel
bebas
penelitian ini adalah pengetahuan orang tua dan variabel terikat adalah peran orang tua.
penelitian
akan
pada 5 anak perempuan remaja putri kelas II,
yang
dalam
yang
adalah 69 orang. Variabel
independen
ini
adalah
Berdasarkan kejadian diatas penulis tertarik
pengetahuan dan variabel dependen adalah
untuk melakukan penelitian pengetahuan
peran orang tua dalam mencegah terjadinya
dengan peran orang tua dalam mencegah
resiko kehamilan di usia remaja pada
resiko kehamilan pada usia remaja di SMA
siswa SMA Swasta X Banjarmasin.
Swasta X Banjarmasin.
Analisis
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalahAnalisis Univariat dan BAHAN DAN METODE
Analisis Bivariat.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta X Banjarmasin, karena didaerah tersebut lebih banyak yang dikeluarkan dari
HASIL Berdasarkan
penelitian diperoleh
sekolah karena mereka hamil dan sasaran
hasil tentang Pengetahuan orang tua tentang
penelitian ini adalah orang tua siswi kelas XI
resiko kehamilan di usia remaja pada siswi
dan XII. SMA Swasta X Banjarmasin
SMA Swasta X Banjarmasin.
75
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
Tabel 1. Distribusi Frekuensi pengetahuan orang tua
Berdasarkan
hasil
penelitian
di
dapatkan hasil bahwa peran orang tua tentang
No.
Pengetahuan respoden
F
%
resiko kehamilan di usia remaja pada siswa
1.
Baik
19
27.5
SMA Swasta X Banjarmasin yang terbanyak
2.
Cukup
19
27.5
adalah orang tua yang kurang berperan
3.
Kurang
31
44.9
sebanyak 28 orang (40%).
Total
69
100.0
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan dengan
Sumber: Data Primer Peng
Berdasarkan
tabel
1
maka
Peran
di Spearman's
dapatkan hasil bahwa pengetahuan respoden
Peng
Correlation
.882(* 1.000
rho
Coefficient
*)
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
69
69
Correlation
.882(*
adalah tingkat pengetahuan kurang sebanyak
Coefficient
*)
31 orang (44,9%).
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
69
69
tentang resiko kehamilan di usia remaja pada siswa SMA Swasta X Banjarmasin terbanyak Peran
1.000
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil Sumber: Data Primer tentang peran orang tua dalam mencegah Berdasarkan
Tabel
3
dapat
terjadinya resiko kehamilan usia remaja di disimpulkan
bahwa
hasil
uji
statistik
SMA Swasta X Banjarmasin Spearman rank didapatkan nilai p = 0,000α = Tabel 2. Distribusi Frekuensi peran orang tua
0,10 yang berarti nilai p < α, maka dapat
No.
Peran Orang tua
F
%
dikatakan bahwa adanya hubungan yang
1.
Baik
26
38
bermakna antara pengetahuan orang tua
2.
Cukup
15
22
dengan peran orang tua dalam mencegah
3.
Kurang
28
40
terjadinya resiko kehamilan diusia remaja
Total
69
100
pada siswa SMA Swasta X Banjarmasin dan
Sumber: Data Primer 76
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
korelasi koefisiennya 0,882 yang berarti
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan
memiliki hubungan sangat kuat
dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak-anak. Hasil penelitian diketahui bahwa peran
PEMBAHASAN Hasil
penelitian
bahwa
para orang tua siswa termasuk dalam kategori
pengetahuan para orang tua siswa termasuk
kurang yaitu 28 orang (40%). Orang tua
dalam kategori kurang yaitu 31 orang
kurang memberikan perhatian kepada anak
(44,9%). Pengetahuan orang tua siswa SMA
terutama
Swasta X Banjarmasin, kurang disebabkan
menjelaskan dampak dari pergaulan yang
kurangnya informasi yang mereka terima
tidak baik sehingga jika anak terjerumus
sehingga hal tersebut memberikan efek yang
dalam pergaulan yang tidak baik maka dapat
kurang baik terhadap anak dalam memahami
menyebabkan
resiko kehamilan yang dapat terjadi pada usia
remaja.Solusi mengatasi pergaulan bebas
remajaKetidaktahuan orang tua akan resiko
seharusnya sebagai orang tua mengetahui
kehamilan yang dapat terjadi pada usia remaja
dampak dan akibat dari pergaulan bebas tadi.
membuat orang tua sedikit memberikan
Sehingga anak tidak akan terjerumus dalam
penjelasan bahkan tidak pernah memberitahu
tindakan
tentang resiko kehamilan pada usia remaja
Pergaulan
kepada
anak
bermasyarakat memang bukan hal yang asing
menganggap bahwa jika dalam pergaulan dia
lagi karena banyak kejadian atau hal buruk
salah maka saat terjadi kehamilan pada usia
yang menimpa remaja putri akibat pergaulan
anak yang masih tergolong remaja tidak
yang tidak baik tersebut, seperti contohnya
menyebabkan dampak atau akan baik-baik
kehamilan
saja. Orang tua kurang mengetahuai bahwa
kematian ibu hamil berumur remaja yang
kesadaran dalam memahami anak penting
disebabkan berbagai macam komplikasi pada
karena pada dasarnya sistem komunikasi,
saat kehamilan maupun persalinan. Untuk
anak
mereka,
diketahui
sehingga
dalam
hal
resiko
yang
kehamilan
dilarangan
bebas
yang
pergaulan
dalam
tidak
oleh
dan
diusia
agama.
kehidupan
diinginkan
serta
77
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan
orang
tua
cukup
berpengaruh
terhadap
pengetahuan tentang bahayanya pergaulan
pembentukan konsep diri pada anak.
bebas karena dampak dari pergaulan bebas ini akan dirasakan oleh berbagai macam pihak
UCAPAN TERIMA KASIH
seperti keluarga, masyarakat dan yang lebih
Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu
menyesali atas tindakannya tersebut adalah
Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes, selaku
dirinya
pembimbing I. Bapak Mambang, M.Kom
sendiri.
Untuk
menumbuhkan
kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas
selaku
dan dapaknya yaitu kehamilan diusia remaja
Mahdiyah, M.Si selaku penguji III saya yang
yang sangat beresiko, maka remaja haruslah
telah
diberikan
maupuan
pendidikan
mengenai
dampak
pembimbing
memberikan saran
II
dan
ibu
bimbingan, kepada
Dede
masukan,
penulis
dalam
pergaulan bebas dan memberikan pendidikan
pembuatan Skripsi ini, serta terima kasih
kerohanian agar mereka dapat berhati-hati
kepada orang tua siswiyang telah bersedia
dalam pergaulan.
menjadi responden.
Hasil nilai P adalah 0,000< 0,1 artinya ada
hubungan
yang
bermakna
antara
Pengetahuan Dengan peran orang tua dalam
DAFTAR PUSTAKA Andira,
2010.
Hubungan
Pengetahuan
mencegah terjadinya resiko kehamilan diusia
Tentang Risiko Kehamilan Remaja di
remaja
X
Luar Nikah dengan Sikap Terhadap
nilai
Hubungan seksual Pranikah (Studi di
Correlation Coefficient 0.882termasuk dalam
SMA N 2 Magetan), Karya Tulis Ilmiah,
kategori hubungan sangat kuat anatara kedua
Program
variabel.
Fakultas
pada
Banjarmasin,
siswi
SMA
Swasta
dilihat
dari
hasil
Penelitian serupa oleh Siti (2011)
Studi
D
IV
Kedokteran
Kebidanan Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
bahwa faktor lingkungan masyarakat dan
78
Dinamika Kesehatan. Vol.13.No.13.Juli 2014
Pengetahuan Dengan Peran Orang Tua
Ariyani, Ratna (ed). 2010. Kesehatan Remaja Problem
dan
Solusinya. Jakarta:
Salemba Medika. BKKBN Kota Banjarmasin, 2010. Data Kehamilan Pada Usia Remaja Gemala.R,
2009.
Asuhan
Keperawatan
Keluarga:Konsep Dan Proses. Malang: Buntara Media. Imron, 2006. Obstetri
Kapita Selekta Kedaruratan dan
Ginekologi,
Edisi-1,
Cetakan-1. Jakarta: EGC. Surbakti, 2009: 89).Surbakti. .E.B.(2009). Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia Banjarmasin, 2004. Panduan Menyusun Skripsi. Banjarmasin: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia Yuli
Khomsatun Pantiawati
Trisnawati
dan
Ika
(2011)
Hubungan
Pengetahuan Remaja Putri Menikah Dini
Tentang
Kehamilan
Dengan
Kecemasan Menghadapi Kehamilan Di Kecamatan
Pulosari
Kabupaten
Pemalang.
79