SUMMARY HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA DULUPI KECAMATAN DULUPI KABUPATEN BOALEMO 2013 Vevi Apriany Yusuf. 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Orang Tua Terhadap Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Desa Dulupi Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo 2013. Skripsi, Jurusan S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Rama p. Hiola, M.Kes dan Pembimbing II Rhein Djunaid. S Kep. Ns. M.Kes Abstrak Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kesakitan utama pada balita di negara berkembang. Hal ini sering terjadi pada balita terutama apabila terdapat gizi kurang dan keadaan lingkungan yang kurang bersih. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan penetahuan, sikap, dan tindakan orang tua terhadap kejadian ISPA pada anak balita. Desain penelitian menggunakan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 154 orang tua balita, sampel berjumlah 111 orang tua balita. Tehnik pengambilan sampel Simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p-Value 0,003 ), sikap (p-Value 0,001 ), dan tindakan (p-Value 0,001 ) dengan kejadian ISPA pada anak balita. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi di pengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan tindakan orang tua. Dari hasil penelitian ini diharapkan orang tua atau masyarakat agar berupaya mencegah dan menanggulangi kejadian ISPA pada balita dengan memperbaiki perilaku yang positif, dan sebaliknya kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan. Kata Kunci : ISPA, Balita, Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan.
I.
PENDAHULUAN
Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang. Oleh sebab itu kesehatan merupakan aset yang harus dijaga, dilindungi, bahkan harus ditingkatkan. Setiap orang baik secara individu maupun kelompok dimana saja dan kapan saja, mempunyai hak untuk hidup sehat atau memperoleh perlindungan kesehatan. Sebaliknya, setiap individu maupun kelompok mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melindungi dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari segala ancaman penyakit dan masalah kesehatan lain ( Notoatmodjo, 2007). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang terdapat pada saluran napas atas maupun saluran napas bagian bawah. Penyakit infeksi ini dapat menyerang semua umur, tetapi bayi dan balita paling rentan untuk terinfeksi penyakit ini karena system imunnya yang belum sempurna. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran Infeksi saluran pernapasannya. pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada cuaca dingin. ISPA yang berlanjut dapat menjadi pneumonia. Hal ini sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan keadaan lingkungan yang kurang bersih.
Berdasarkan penelitian Yulita Riza tahun 2003 dengan judul “faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita” dari hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian ISPA dimana semakin tinggi pengetahuan tentang penyakit ISPA maka pencegahan dan upaya perawatan semakin meningkat. Dalam penelitian ini pengetahuan merupakan salah satu pendorong seseorang untuk merubah perilaku, diharapkan semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang penyakit ISPA maka perilaku masyarakat semakin meningkat dalam upaya pengendalian penyakit ISPA. Berdasarkan uraian diatas untuk meningkatkan perilaku masyarakat tentang penyakit ISPA pada balita, diperlukan pendidikan kesehatan yang dapat memberikan informasi dan edukasi yang tepat sehingga masyarakat dapat merubah perilaku yang baik dalam upaya penanganan penyakit ISPA, baik pencegahan, perawatan dan komplikasinya. Pendidikan kesehatan adalah kesempatan untuk belajar tentang kesehatan, meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka rela dalam tingkah lakunya, melalui berbagai bentuk komunikasi yang direncanakan. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA, yang dapat meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian akibat pneumonia. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Orang Tua Terhadap Kejadian ISPA Pada Anak Balita Di Desa Dulupi”.
II. Metode Penelitian 2.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Untuk pengambilan populasi dalam penelitian ini dilakukan di desa dulupi, kecamatan dulupi kabupaten Boalemo. Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 18 Mei – 20 Mei 2013 2.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan orang tua terhadap kejadian ISPA pada anak BALITA di Desa Dulupi Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo. 2.3 Sampel Sampel yang diambil adalah sebagian dari jumlah anak balita dari bulan januari – april yang menderita penyakit ISPA dan tidak menderita penyakit ISPA yang berjumlah 111 orang. 2.4 Analisis data Analisa data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisa univariat Analisa ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variable yang diteliti. Bentuknya tergantung jenis datanya. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable independen dengan variable dependen dengan menggunakan uji statistik chi square. III. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Karakteristik umum responden a. Umur orang tua Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Orang Tua Terhadap Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi Umur n % Orang Tua 19-22 16 14,4 23-26 31 27,9 27-30 34 30,6 31-34 11 9,9 35-38 13 11,7 39-42 5 4,5 43-46 1 0,9 Total 111 100,0 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan pada tabel 4.1 dari 111 responden, didapatkan 16 responden yang berusia di antara 1922 tahun (14,4%), 31 responden yang berusia di antara 23-26 tahun (27,9%), 34 responden yang berusia di antara 27-30 tahun (30,6%), 11 responden yang berusia di antara 3134 tahun (9,9%), 13 responden yang berusia di antara 35-38 tahun (11,7%), 5 responden yang berusia di antara 39-42 tahun (4,5%), dan 1 responden yang berusia di antara 4346 tahun (0,9%). b. Pendidikan orang tua Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua TerhadapKejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi Pendidikan n % Orang Tua SD 22 19,8 SMP 33 29,7 SMA 49 44,1 PT 7 6,3 Total 111 100,0 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dari 111 responden, terdapat 7 responden (6,3%) yang mempunyai pendidikan sampai PT (Perguruan Tinggi), 49 reponden (44,1%) yang mempunyai pendidikan sampai SMA, 33 reponden (29,7%) yang mempunyai pendidikan sampai SMP, 22 reponden (19,8%) yang mempunyai pendidikan sampai SD. c. Pengetahuan orang tua Tabel 4.3 Distribusi PengelompokanPengetahuan Orang Tua Terhadap Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi n Persentase No Pengetahuan 1. Tinggi 54 48.6 2. Rendah 57 51.4 Total 111 100,0 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.1 dari 111 responden menunjukan bahwa pengetahuan orang tua yang masuk kategori Tinggi terhadap kejadian ISPA 54 orang responden (48,6%) dan yang masuk kategori Rendah 57 orang responden (51,4%). d. Sikap orang tua Tabel 4.4 Distribusi Pengelompokan Sikap Orang Tua Terhadap Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi No Sikap n Persentase 1. Baik 61 55.0 2. Kurang 50 45.0 Baik Total 111 100,0 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan tabel 4.2. dari 111 responden menunjukan bahwa sikap orang tua yang masuk kategori Baik terhadap kejadian ISPA 61 orang responden (55,0%) dan yang masuk kategori Kurang baik 50 orang responden (45,0%). e. Tindakan orang tua Tabel 4.5 Distribusi PengelompokanTindakan Orang TuaTerhadap kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi No Tindakan n Persentase 1. Baik 68 61.3 2. Kurang 43 38.7 Baik Total 111 100,0 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.3 dari 111 responden menunjukan bahwa tindakan orang tua yang masuk kategori baik terhadap kejadian ISPA 68 orang responden (61,3%) dan yang masuk kategori kurang baik 43 orang responden (38,7%). f. Kejadian ISPA Tabel 4.6 Distribusi Pengelompokan Terhadap Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi No Kejadian n Persentase ISPA 1. Ya 51 45.9 2. Tidak 60 54.1 Total 111 100,0 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan data register yang didapatkan dari Puskesmas
Dulupi, seluruh anak balita di Desa Dulupi dari bulan Januari Mei berjumlah 111 orang. Dari 111 orang tersebut, 51 orang (45,9%) yang menderita penyakit ISPA dan 60 orang (54,1%) orang yang tidak menderita penyakit ISPA g. Hubungan pengetahuan dengan kejadian ISPA Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Desa Dulupi N o
1 . 2 .
Pe ng eta hu an Ti ng gi Re nd ah
Total
Penyakit ISPA Ya Tidak
Total
N
%
n
%
n
%
p Va lue
17 34
31, 5 59, 6
37 23
68, 5 40, 4
54 57
10 0 10 0
0,0 03
51
45, 9
60
54, 1
11 1
10 0
X 2
8 , 8 5 9
Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan data responden yang diteliti di Desa Dulupi, setelah diukur dengan menggunakan chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi dimana setelah diuji nilai X2 hitung (8,859) > X2 tabel (3,841) yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (nilai-nilai chi square) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (derajat kemaknaan 0,05) didapatkan bahwa nilai p-Value 0,003 Berdasarkan tabel 4.5 orang yang tidak menderita penyakit ISPA mempunyai pengetahuan yang tinggi. Dapat dilihat pada tabel responden yang mempunyai pengetahuan tinggi dan tidak menderita penyakit ISPA sebanyak 37 orang. Sebaliknya orang
yang menderita penyakit ISPA memiliki pengetahuan yang rendah, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 terdapat 34 orang yang mempunyai pengetahuan rendah dan menderita penyakit ISPA. Pengetahuan yang kurang terhadap pentingnya kesehatan seperti terlihat pada beberapa responden yang berpendapat tidak seharusnya mengkonsumsi obat bila terkena ISPA dan tidak peduli dengan cuaca bila menderita ISPA. Namun hal ini tidak selamanya dijadikan dasar penilaian karena berdasarkan hasil yang di jelaskan pada tabel 4.5 terdapat responden yang pengetahuannya tinggi tetapi masih menderita penyakit ISPA yaitu sebanyak 17 orang. Hal ini dikarenakan responden yang berpengetahuan tinggi tentang penyakit ISPA tersebut tidak mengaplikasikan pengetahuannya seperti yang semestinya. Sehingga walaupun seseorang memeliki pengetahuan tinggi, bisa juga terkena ISPA. Begitu juga responden yang mempunyai pengetahuan rendah tidak menderita penyakit ISPA hal ini dikarenakan sudah menjadi kebiasaan dari seseorang untuk tetap menjaga kesehatan dirinya walaupun pengetahuan mereka kurang. h. Hubungan sikap dengan kejadian ISPA Tabel 4.8 Hubungan Sikap Dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi N o 1 . 2 .
Sikap
Baik Kurang Baik Total
Penyakit ISPA Ya Tidak n % n % 31, 68, 19 1 42 9 32 64, 18 36, 0 0 49, 54, 51 60 5 1
Sumber : Data Primer 2013
n
%
p Va lue
61 50
10 0 10 0
0,0 01
11 1
10 0
Total
X2
11, 94 1
Berdasarkan data responden yang diteliti di Desa Dulupi, setelah diukur dengan menggunakan chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi dimana setelah diuji nilai X2 hitung (11,941) > X2 tabel (3,841) yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (nilai-nilai chi square) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (derajat kemaknaan 0,05) didapatkan bahwa nilai p-Value 0,001. Berdasarkan tabel 4.6 orang yang tidak menderita penyakit ISPA mempunyai sikap yang baik. Dapat dilihat pada tabel responden yang mempunyai sikap baik dan tidak menderita penyakit ISPA sebanyak 42 orang. Sebaliknya orang yang menderita penyakit ISPA memiliki sikap yang kurang baik, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 terdapat 32 orang yang mempunyai sikap kurang baik dan menderita penyakit ISPA. Sikap yang kurang baik terhadap pentingnya kesehatan seperti terlihat pada beberapa responden yang jarang mengikuti program pemberian imunisasi pada anak, selain itu ada beberapa responden yang lebih memilih berobat ke tempat-tempat tradisional (Dukun) dan tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya. Namun hal ini tidak selamanya dijadikan dasar penilaian karena Berdasarkan hasil yang di jelaskan pada tabel 4.2 terdapat responden yang sikapnya baik tetapi masih menderita penyakit ISPA yaitu sebanyak 19 orang. Responden yang bersikap baik tapi termasuk menderita penyakit ISPA tersebut, bisa juga
dikarenakan karena faktor lain seperti faktor lingkungan. i. Hubungan tindakan dengan kejadian ISPA Tabel 4.7 Hubungan Tindakan Dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Dulupi N o
Tindaka n
1 . 2 .
Baik Kurang Baik Total
Penyakit ISPA Ya Tidak n % N % 33, 66, 23 8 45 2 28 65, 15 34, 1 9 49, 54, 51 60 5 1
n
%
p Va lue
68 43
10 0 10 0
0,0 01
11 1
10 0
Total
Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan data responden yang diteliti di Puskesmas Dulupi, setelah diukur dengan menggunakan chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tindakan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi dimana setelah diuji nilai X2 hitung (10,386) > X2 tabel (3,841) yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (nilai-nilai chi square) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (derajat kemaknaan 0,05) didapatkan bahwa nilai p-Value 0,001. Berdasarkan tabel 4.7 orang yang tidak menderita penyakit ISPA mempunyai tindakan yang baik. Dapat dilihat pada tabel responden yang mempunyai tindakan baik dan tidak menderita penyakit ISPA sebanyak 45 orang. Sebaliknya orang yang menderita penyakit ISPA memiliki tindakan yang kurang baik, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7 terdapat 28 orang yang mempunyai tindakan kurang baik dan menderita penyakit ISPA. Tindakan yang kurang baik terhadap pentingnya kesehatan seperti terlihat pada beberapa responden yang
X2
10,3 86
jarang segera membawa ke dokter jika anaknya sakit, dan kurang memperhatikan kebutuhan gizi terhadap anaknya. Namun hal ini tidak selamanya dijadikan dasar penilaian karena Berdasarkan hasil yang di jelaskan pada tabel 4.3 terdapat responden yang tindakannya baik tetapi masih menderita penyakit ISPA yaitu sebanyak 23 orang. Responden yang bersikap baik tapi termasuk menderita penyakit ISPA tersebut, bisa juga dikarenakan karena faktor lain seperti factor individu anak tersebut. IV. Simpulan Dan Saran a. Simpulan 1. Kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi 51 responden yang menderita penyakit ISPA (45,9%). 2. Terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua terhadap kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi 3. Terdapat hubungan antara sikap orang tua terhadap kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi 4. Terdapat hubungan antara tindakan orang tua terhadap kejadian ISPA pada anak balita di Desa Dulupi b. Saran Berdasarkan Kesimpulan diatas mengenai hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Orang Tua Terhadap Penyakit ISPA pada Balita di Puskesmas Dulupi, berikut saran bagi: 1. Puskesmas Diharapkan pada petugas kesehatan yang ada di Puskesmas untuk tetap melaksanakan
pembinaan peran serta orang tua atau masyarakat dalam melakukan perilaku kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang baik melalui penyuluhun-penyuluhan kesehatan yang disampaikan dengan cara yang lebih mudah di mengerti oleh masyarakat serta menggunakan media yang dapat menarik perhatian masyarakat. 2. Profesi Diharapkan pada petugas kesehatan khususnya perawat untuk tetap aktif dalam memberikan penyuluhan maupun pendidikan kesehatan mengenai pentingnya berperilaku yang sehat sehingga terbebas dari infeksi penyakit. 3. Orang Tua atau Masyarakat Diharapkan pada kepada orang tua maupun masyarakat untuk mengikuti program pemberian imunisasi dan pemberian makanan tambahan pada anak, ataupun program tambahan lainnya mengenai kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakitpenyakit infeksi seperti ISPA. V. DAFTAR PUSTAKA Anonimiti, 2009, Patofisilogi Ispa, http://www.blogspot.com, diakses 26 Februari 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Chang dkk, 2009, Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan, Jakarta, EGC.
Chandra, 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta,EGC. Choirunisa, 2009, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta, Rineka Cipta. Departemen Kesehatan RI, 2000. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita: Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2002 Laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan, pdf (diakses 26 Februari 2013) Dinas Provinsi Gorontalo. 2013. Data tentang ISPA tahun 2010-2012. Dinas Kabupaten Bualemo. 2013. Data tentang ISPA tahun 2010-2012. Hartono Bambang, 2010. Promosi Kesehatan Di Puskesmas dan Rumah Sakit, Jakarta, Rineka Cipta . Hidayat, 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Jakarta Salemba Medika. Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, TIM, Jakarta Notoatmodjo, , 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta , 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
,
2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. , Penelitian
2010.
Metodologi
Kesehatan,
Rineka
Cipta, Jakarta. PD PERSI, 2002, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, ISPA_Kesehatan, html, diakses 26 Februari 2013. Puskesmas DULUPI, 2013. Data tentang ISPA tahun 2010-2013. Soetjiningsih. 2001. Tumbuh Kembang anak. Jakarta, Penerbit EGC. Supartini, 2004, Berbagai Masalah Kesehatan Anak dan Balita, Jakarta, KHILMA. Suryani dan Widyasih, 2010, Psikologi Ibu dan Anak, Yogyakarta, Fitramaya Suryana, 2010, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta, Sagung Seto
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak / Ibu / Saudara (i) calon responden Di Tempat
Dengan hormat, Saya yang bernama
Vevi Apriany Yusuf
dengan NIM 841409071
(Mahasiswa Jurusan SI Keperawatan UNG ) akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Orang Tua Terhadap Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Dulupi”. Hasil penelitian ini akan berguna menjadi bahan masukan bagi instansi pelayanan kesehatan guna meningkatkan pelayanan kesehatan. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/saudara (i) untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan menjawab beberapa pertanyaan yang di ajukan dalam bentuk kuesioner, dengan kejujuran dan apa adanya, jawaban tersebut dijamin kerahasiaanya. Demikian permohonan ini, atas bantuan dan partisipasinya disampaikan terima kasih. Gorontalo,
2013 Peneliti
Vevi Apriany Yusuf
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Vevi Apriany Yusuf dengan NIM 841409071 (Mahasiswa Jurusan SI Keperawatan UNG ) akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Orang Tua Terhadap Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Dulupi”. Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya telah diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Gorontalo,
2013 Reponden
(…………………..)
KUESIONER 1) Petunjuk Umum a. Diharapkan dalam
mengisi
kolom jawaban pada kuesioner ini
memberikan chek (√ ) pada kolom yang dianggap sesuai. b. Jika salah (=), kemudian diberi tanda (≠) pada jawaban yang dianggap benar. 2) Data Umum a. Nomor Responden : b. Nama Responden
:
c. Jenis Kelamin
:
d. Umur
:
e. Pendidikan
:
A. Pengetahuan tentang ISPA No Pertanyaan Apakah anda mengetahui tentang penyakit ISPA? 1. 2. Menurut anda apakah ISPA disebabkan oleh virus? 3.
Menurut anda apakah ISPA merupakan penyakit menular?
4.
Apakah ISPA dipengaruhi juga oleh cuaca ?
5.
Apakah ISPA dapat menyebabkan daya tahan tubuh lemah ?
6.
Menurut Anda, apakah dengan menjaga daya tahan tubuh dapat mencegah agar tidak terkena ISPA?
7.
Apakah semua orang yang terkena ISPA harus mengkonsumsi antibiotik (obat) ?
8.
Menurut Anda, apakah demam, batuk, pilek, dan/atau nyeri menelan merupakan gejala ISPA?
Ya
Tidak
Skor
9.
Apakah dengan mengkonsumsi antibiotik ISPA bisa sembuh? 10. Menurut anda ISPA sapat menyebabkan kematian?
B. Sikap No 1.
Pertanyaan Ya Apakah dalam keluarga anda tidak ada yang
Tidak
Skor
Tidak
Skor
merokok? 2.
Apakah anak anda pernah mendapatkan vitamin A?
3.
Apakah keluarga mengikuti program pemberian Imunisasi pada anak secara lengkap?
4.
Apakah keluarga mempunyai kebiasaan tidak berobat ke tempat-tempat tradisional (dukun) jika sakit?
5.
Apakah anda sering melakukan pengamatan terhadap perkembangan anak anda?
C. Tindakan No 1.
Pertanyaan Apakah anak anda segera dibawa ke dokter jika sakit?
2.
Apakah dalam kehidupan sehari-hari keluarga menggunakan air bersih untuk kepentingan kesehatan?
3.
Apakah keluarga memberikan pertolongan
Ya
pertama ketika ada yang sakit? 4.
Apakah keluarga menghidangkan makanan yang bergizi?
5.
Apakah dalam keluarga anda menerapkan perilaku hidup bersih sehat ?
MASTER TABEL PENELITIAN “HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA DULUPI” JWB PT
No R
NAMA
1
Ny. N
Perempuan
2
Ny. S.M
Perempuan
3
Ny. I.D
Perempuan
4 5 6
Ny. G.P Ny. L.L Ny. S.M
JK
Perempuan Perempuan Perempuan
7
Ny. S.T
Perempuan
8
Ny. H.U
Perempuan
9
Ny. S.S
Perempuan
10
Ny. Y.G
Perempuan
11
Ny. E
Perempuan
12 13 14 15 16
Ny. O.H Ny. M.H Ny. A.H Ny. R.H Ny. A.A
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
UM 36 Thn 40 Thn 23 Thn 23 Thn 46 Thn 21 Thn 36 Thn 29 Thn 39 Thn 29 Thn 29 Thn 30 Thn 28 Thn 30 Thn 34 Thn 28 Thn
JWB PT
PD
PT
JWB PT TDK
KTG
KJD ISPA
1
5
baik
ya
1
1
4
baik
ya
0
0
1
2
kurang baik
tidak
1
1
1
1
4
baik
tidak
0
1
1
1
1
4
baik
ya
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
4
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
0
0
1
2
kurang baik
1
1
1
1
1
5
baik
ya
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
1
8
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
7
2
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
3
1
1
1
0
1
1
0
1
0
2
1
1
1
0
1
1
1
1
3
1
1
1
0
1
1
0
3
0
1
1
0
1
0
2
1
1
1
0
1
3
1
1
0
0
3
1
1
1
2
0
1
3
0
4
KTG
SK 1
2
3
4
5
tinggi
1
1
1
1
1
5
8
tinggi
1
1
1
1
1
1
7
tinggi
0
1
0
0
1
1
9
tinggi
0
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
1
0
1
7
tinggi
1
0
0
1
0
1
5
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
2
1
1
1
1
1
1
2
0
1
0
0
1
2
1
1
1
0
2
1
1
1
0
KTG 1
2
3
4
5
baik
1
1
1
1
5
baik
0
1
1
1
2
kurang baik
0
1
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
4
baik
1
0
0
1
2
0
1
1
1
1
rendah
0
1
1
0
8
tinggi
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
1
6
tinggi
0
1
0
1
8
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
17 18 19 20 21 22
Ny. I.H Ny. S.M Ny. Y.N Ny. E.N Ny. M.A Ny. A.D
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
23
Ny. N.J
Perempuan
24
Ny. S.K
Perempuan
25
Ny. P.P
Perempuan
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Ny. A.S Ny. Y.D Ny. Y.D Tn. R.A Ny. S.K Ny. L.H Ny. L.A Ny. O.D Ny. L.I Ny. S.N Ny. T.D Ny. R
Perempuan Perempuan Perempuan Laki - Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
23 Thn 25 Thn 25 Thn 26 Thn 36 Thn 22 Thn 38 Thn 20 Thn 22 Thn 27 Thn 32 Thn 38 Thn 41 Thn 33 Thn 19 Thn 36 Thn 25 Thn 30 Thn 29 Thn 22 Thn 28 Thn
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
1
1
1
1
1
5
baik
ya
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
1
1
4
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
4
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
1
1
1
1
1
5
baik
ya
4
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
1
1
1
4
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
tinggi
0
1
1
1
1
4
baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
1
1
1
1
1
5
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
38 39 40 41 42 43 44 45
Ny. F.P Ny. L.D Ny. M.W Ny. K.S Ny. S.M Ny. H.B Ny. R.H Ny. E.M
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
46
Tn. I
Laki - Laki
47
Ny. D.G
Perempuan
48
Tn. S.H
Laki - Laki
49 50
Ny. H.H Ny. S.H
Perempuan Perempuan
51
Ny. S.L
Perempuan
52
Ny. I.T
Perempuan
53
Ny. D.P
Perempuan
54
Ny L.S
Perempuan
55 56 57 58
Ny. N.M Ny. D.W Ny. A.P Ny. F.K
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
22 Thn 29 Thn 22 Thn 40 Thn 42 Thn 26 Thn 20 Thn 35 Thn 29 Thn 36 Thn 24 Thn 33 Thn 30 Thn 25 Thn 27 Thn 30 Thn 23 Thn 30 Thn 33 Thn 28 Thn 25 Thn
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
2
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
1
1
4
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
2
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
tinggi
1
1
1
1
1
5
baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
1
1
1
0
1
4
baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
2
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
3
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
2
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
3
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
1
1
1
0
1
4
baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
2
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
59
Tn. F.N
Laki - Laki
60
Ny. I.L
Perempuan
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
Ny. Z.N Ny. B.K Ny. C.S Ny. D.L Ny. G.S Ny. H.H Ny. I.N Ny. N.H Ny. N.T Ny.L.S Ny. R.A Ny. N.A Ny. R.Z Ny. L.Y Ny. S.M Ny. L.O Ny. V.M
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
78
Ny. J.L
Perempuan
79
Ny. I.T
Perempuan
34 Thn 25 Thn 28 Thn 27 Thn 24 Thn 28 Thn 30 Thn 25 Thn 29 Thn 22 Thn 24 Thn 30 Thn 27 Thn 34 Thn 32 Thn 37 Thn 28 Thn 25 Thn 22 Thn 20 Thn 26 Thn
3
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
1
1
3
baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
1
1
4
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
3
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
1
1
1
1
1
5
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
1
1
1
4
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
1
1
1
0
1
4
baik
0
1
1
1
1
4
baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
1
1
1
0
1
4
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
3
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
1
1
1
0
1
4
baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
80
Ny. E.N
Perempuan
81
Ny. I.T
Perempuan
82
Ny. I.M
Perempuan
83
Ny. L.F
Perempuan
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
Ny. B.H Ny. E.M Ny. G.G Ny. I.D Ny. F.D Ny. L.H Ny. V.W Ny. Y.U Ny. E.M Ny. R.S
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
94
Ny.N.Y
Perempuan
95
Tn. T.L
Laki - Laki
96
Ny. Y.P
Perempuan
97
Ny. N.I
Perempuan
98
Ny. H.J
Perempuan
99
Ny. S.H
Perempuan
100
Ny. N.J
Perempuan
24 Thn 26 Thn 25 Thn 29 Thn 30 Thn 34 Thn 37 Thn 22 Thn 26 Thn 38 Thn 26 Thn 28 Thn 27 Thn 23 Thn 31 Thn 35 Thn 24 Thn 20 Thn 22 Thn 28 Thn 37 Thn
2
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
1
1
1
0
1
4
baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
tidak
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
1
1
1
0
1
4
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
1
1
1
1
1
5
baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
3
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
1
1
1
0
1
4
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
3
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
7
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
101
Ny. A.D
Perempuan
102
Ny.T.N
Perempuan
103 104 105 106 107 108 109 110 111
Ny. N.L Ny. M.T Ny. N.K Tn. R.L Ny. S.A Ny. A.O Ny. Y.B Ny. M.S Ny. A.M
Perempuan Perempuan Perempuan Laki - Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
34 Thn 30 Thn 26 Thn 24 Thn 23 Thn 28 Thn 23 Thn 25 Thn 23 Thn 29 Thn 20 Thn
2
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
3
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
tinggi
1
1
1
1
1
5
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
3
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
7
tinggi
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
0
1
1
3
baik
tidak
3
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
5
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
2
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
tinggi
0
1
1
0
1
3
baik
0
1
1
1
1
4
baik
tidak
4
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
4
rendah
0
1
0
0
1
2
kurang baik
0
1
0
0
1
2
kurang baik
ya
HASIL UJI STATISTIK Statistics Umur Orang Tua N
Valid
111
Missing
0 Umur Orang Tua Cumulative Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
19-22
16
14.4
14.4
14.4
23-26
31
27.9
27.9
42.3
27-30
34
30.6
30.6
73.0
31-34
11
9.9
9.9
82.9
35-38
13
11.7
11.7
94.6
39-42
5
4.5
4.5
99.1
43-46
1
.9
.9
100.0
111
100.0
100.0
Total
Pendidikan Orang Tua Cumulative Frequency Valid
PT
Percent
Valid Percent
Percent
7
6.3
6.3
6.3
SMA
49
44.1
44.1
50.5
SMP
33
29.7
29.7
80.2
SD
22
19.8
19.8
100.0
111
100.0
100.0
Total
Statistics Pengetahuan
Tindakan Orang
Orang Tua N
Valid
Sikap Orang Tua
Tua
Kejadian ISPA
111
111
111
111
0
0
0
0
Missing
Pengetahuan Orang Tua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tinggi
54
48.6
48.6
48.6
Rendah
57
51.4
51.4
100.0
111
100.0
100.0
Total
Sikap Orang Tua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
61
55.0
55.0
55.0
Kurang Baik
50
45.0
45.0
100.0
111
100.0
100.0
Total
Tindakan Orang Tua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
68
61.3
61.3
61.3
Kurang Baik
43
38.7
38.7
100.0
111
100.0
100.0
Total
Kejadian ISPA Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ya
51
45.9
45.9
45.9
Tidak
60
54.1
54.1
100.0
Total
111
100.0
100.0
Case Processing Summary Cases Valid N Pengetahuan Orang Tua *
Missing
Percent 111
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 111
100.0%
Kejadian ISPA
Pengetahuan Orang Tua * Kejadian ISPA Crosstabulation Kejadian ISPA Ya Pengetahuan Orang Tua
Tinggi
Count Expected Count % within Pengetahuan Orang
Tidak
Total
17
37
54
24.8
29.2
54.0
31.5%
68.5%
100.0%
34
23
57
26.2
30.8
57.0
59.6%
40.4%
100.0%
51
60
111
51.0
60.0
111.0
45.9%
54.1%
100.0%
Tua Rendah
Count Expected Count % within Pengetahuan Orang Tua
Total
Count Expected Count % within Pengetahuan Orang Tua
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig.
sided)
sided)
(1-sided)
a
1
.003
7.761
1
.005
8.992
1
.003
8.859 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
.004
Linear-by-Linear Association
8.779
N of Valid Cases
1
.003
.003
111
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 24.81. b. Computed only for a 2x2 tabel
Case Processing Summary Cases Valid N Sikap Orang Tua * Kejadian
Missing
Percent 111
N
100.0%
Total
Percent 0
N
Percent
.0%
111
100.0%
ISPA
Sikap Orang Tua * Kejadian ISPA Crosstabulation Kejadian ISPA Ya Sikap Orang Tua
Baik
Count Expected Count % within Sikap Orang Tua
Kurang Baik
Count Expected Count % within Sikap Orang Tua
Total
Count Expected Count
Tidak
Total
19
42
61
28.0
33.0
61.0
31.1%
68.9%
100.0%
32
18
50
23.0
27.0
50.0
64.0%
36.0%
100.0%
51
60
111
51.0
60.0
111.0
Sikap Orang Tua * Kejadian ISPA Crosstabulation Kejadian ISPA Ya Sikap Orang Tua
Baik
Count Expected Count % within Sikap Orang Tua
Kurang Baik
Count Expected Count % within Sikap Orang Tua
Total
Count Expected Count % within Sikap Orang Tua
Tidak
Total
19
42
61
28.0
33.0
61.0
31.1%
68.9%
100.0%
32
18
50
23.0
27.0
50.0
64.0%
36.0%
100.0%
51
60
111
51.0
60.0
111.0
45.9%
54.1%
100.0%
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig.
sided)
sided)
(1-sided)
a
1
.001
10.655
1
.001
12.133
1
.000
11.941 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association
.001 11.833
N of Valid Cases
1
.001
.001
111
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.97. b. Computed only for a 2x2 tabel
Case Processing Summary Cases Valid N
Percent
Missing N
Percent
Total N
Percent
Case Processing Summary Cases Valid N Tindakan Orang Tua *
Missing
Percent 111
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 111
100.0%
Kejadian ISPA
Tindakan Orang Tua * Kejadian ISPA Crosstabulation Kejadian ISPA Ya Tindakan Orang Tua
Baik
Count Expected Count % within Tindakan Orang Tua
Kurang Baik
Count Expected Count % within Tindakan Orang Tua
Total
Count Expected Count % within Tindakan Orang Tua
Tidak
Total
23
45
68
31.2
36.8
68.0
33.8%
66.2%
100.0%
28
15
43
19.8
23.2
43.0
65.1%
34.9%
100.0%
51
60
111
51.0
60.0
111.0
45.9%
54.1%
100.0%
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig.
sided)
sided)
(1-sided)
a
1
.001
9.165
1
.002
10.509
1
.001
10.386 b
df
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.002 10.293
1
.001
111
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.76. b. Computed only for a 2x2 tabel
.001
CURRICULUM VITAE Penulis bernama lengkap Vevi Apriany Yusuf yang dilahirkan di Dulupi pada tanggal 26 April 1991 dengan jenis kelamin perempuan. Anak tunggal dari pasangan Alm. Wisan Yusuf dan Raswin Saidi. Beragama Islam. Penulis menyelesaikan pendidikan formal di Taman Kanak-Kanak/TK. Puspita Desa Dulupi, Kabupaten Boalemo pada tahun 1995-1996, selanjutnya di SDN 1 Dulupi Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo pada tahun 1997 hingga lulus pada tahun 2003. Pada tahun yang sama juga penulis diterima di SMP N 1 Dulupi Kabupaten Boalemo dan menyelesaikan studinya pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan studi di SMA N 1 Dulupi dan Lulus pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Negeri Gorontalo pada Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan melalui Jalur SEMARAK. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berbagai kegiatan formal maupun non formal, sebagai berikut : 1. Peserta Pra Masa Integrasi Mahasiswa Baru (MIMBAR) dan MIMBAR di Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2009. 2. Anggota Departemen Hukum dan HAM Badan Eksekutisf Mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan pada periode 2011-2012.
3. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan (AIK Dasar,AIK I, AIK II, AIK III) di Rumah Sakit Umum Prof DR. Aloeisaboe Gorontalo, Rumah Sakit umum MM. Dunda Limboto, dan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila 4. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan (AIK JIWA) di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. 5. Peserta Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik Posdaya Periode FebruariApril Tahun 2013 di Desa Mopuya Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango 6. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan Komunitas di Puskesmas Kabila dan Puskesmas Suwawa. 7. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan Gerontik di Panti Werdha.