SUMMARY FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULANGO UTARA KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Sarlin A. Suma 841 409 025. Jurusan Keperawatan. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Ibu Rini Fahriani Zees S.Kep, Ns, M.Kep dan pembimbing II Bapak Rhein Djunaid S.Kep, Ns, M.Kes. Abstrak Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih perhari) yang disertai perubahan bentuk dan konsisten tinja dari penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Faktor-faktor (lingkungan, tingkat pengetahuan ibu, sosial ekonomi masyarakat, dan makanan minuman yang dikonsumsi) Yang Berhubungan Dengan Diare Akut pada Balita. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dengan populasi seluruh balita yang menderita diare dengan jumlah 141 orang, sampel 104 orang dan teknik
analisis data dengan uji statistic menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara lingkungan dengan kejadian diare dengan nilai P value (0.000 < 0.05), ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian diare dengan nilai P value (0.000 < 0.05), ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi masyarakat dengan kejadian diare dengan nilai P value (0.000 < 0.05), ada hubungan antara makanan dan minuman yang dikonsumsi dengan kejadian diare dengan nilai P value (0.000 < 0.05). Diharapkan kepada masyarakat terutama keluarga untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, pengetahuan ibu, sosial ekonomi masyarakat, makanan dan minuman yang dikonsumsi agar angka kejadian diare pada balita menurun.
Kata Kunci : Diare, Lingkungan, Pengetahuan, Sosial Ekonomi.
I.
PENDAHULUAN Kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dengan
tujuan akhir antara lain untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Sebagaimana yang tertulis dalam UU. NO. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yaitu bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera, badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut WHO (World Health Organization) diperkirakan bahwa lebih dari 50 juta orang yang menderita yang disebabkan oleh karena infeksi (Diare, ISPA, Tuberculosis, dan Malaria). Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Angka kesakitan pada semua golongan umur adalah 280 per 1000 penduduk, pada balita 54 per 100.000 penduduk, dan terjadi 116.550 kematian pada semua golongan umur dan 54.910 kematian pada bayi. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, kejadian penyakit diare diwilayah Provinsi Gorontalo ini setiap tahun bisa mengalami peningkatan dan bisa juga mengalami penurunan. Pada tahun 2010, kejadian diare mencapai 44.361 kasus dari 33.724 balita (76%), tahun 2011 mencapai 43.672 kasus dari 31.301 balita (71,67%), dan pada tahun 2012 mencapai 43.626 kasus dari 16.949 balita (38,85%). Walaupun angka kejadian diare diwilayah Provinsi Gorontalo setiap tahunnya kadang
mengalami peningkatan dan penurunan, akan tetapi penyakit diare ini akan terus menjadi masalah besar bagi semua balita yang ada di Provinsi Gorontalo. (Laporan Dinkes Provinsi Gorontalo). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, angka kejadian diare diwilayah Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2010 mencapai 6.138 kasus dari 5.082 balita (82,79%), tahun 2011 mencapai 5.877 kasus dari 3.463 balita (58,92%), dan pada tahun 2012 mencapai 6.090 kasus dari 3.811 balita (62,57%). (Laporan Dinkes Bone Bolango). Angka kejadian diare diwilayah kerja puskesmas Bulango Utara tersebut setiap tahunnya mengalami penurunan, berdasarkan Laporan Puskesmas Bulango Utara pada tahun 2010 mencapai 570 kasus dari 474 balita (83,15%), tahun 2011 mencapai 570 kasus dari 440 balita (77,19%), dan pada tahun 2012 angka kejadian diare mencapai 258 kasus dari 141 balita (49,47%). Khususnya didesa lomaya, boidu, tupa, dan kopi, angka kejadian diare pada daerah tersebut sangat tinggi, yang angka kejadiannya mencapai 106 penderita diare pada balita. Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih perhari) yang disertai perubahan bentuk dan konsisten tinja dari
penderita. Penyakit ini mengancam kepada setiap orang tanpa mengenal usia, jenis kelamin, maupun status ekonomi (Abdulrahman dkk, 1995). Penyakit diare pada anak balita sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kekurangan cairan dan menyebabkan kematian (Hendrawanto dkk, 1996). Faktor-faktor penyebab diare akut pada balita ini adalah faktor lingkungan, tingkat pengetahuan ibu, social ekonomi masyarakat, dan makanan/minuman yang dikonsumsi (Rusepno dkk, 2008). Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan yang bisa digunakan oleh manusia. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh (Yance Warman, 2008) mengatakan bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh tentang kejadian diare pada balita. Diketahui bahwa pada lingkungan yang baik, angka kejadian diare akut pada anak balita sebesar 49%, pada keadaan lingkungan yang cukup angka kejadian diare sebesar 52%, sedangkan pada keadaan lingkungan yang buruk angka kejadian diare sebesar 100%. Hal ini menggambarkan bahwa semakin buruk kondisi suatu lingkungan, maka angka kejadian diare akut pada balita semakin tinggi dan semakin baik keadaan suatu lingkungan, maka kejadian angka kejadian diare akut pada balita semakin kecil.
Keadaan lingkungan disekitar Wilayah kerja Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango ini masih tergolong dalam lingkungan yang kebersihannya kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat yang ada diwilayah kerja tersebut tentang kebersihan lingkungan dan dampak yang akan ditimbulkan jika lingkungan sekitar dalam keadaan kotor atau tidak bersih yang akan menyebabkan gangguan kesehatan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti kepada Ny. A.N, Ny. S.I, dan Ny. U.A yang ada diwilayah kerja tersebut, masyarakat sering membuang sampah pada sembarang tempat, buang air besar disembarang tempat, sering minum air yang belum dimasak, dan sebagian besar ada juga masyarakat yang menggunakan sungai untuk tempat buang air besar, mandi, dan mencuci pakaian serta peralatan rumah lainnya. Tingkat pengetahuan ibu merupakan tingkat pemahaman ibu tentang suatu penyakit yang dapat menyerang anaknya. Pengetahuan yang dimiliki seorang ibu merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan suatu rangsangan yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh (Yance Warman, 2008) mengatakan bahwa angka kejadian diare pada tingkat pengetahuan ibu sedang sebesar
71%, sedangkan pada tingkat pengetahuan tinggi hanya sebesar 29%. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi pengetahuan seorang ibu terhadap suatu penyakit maka akan semakin kecil resiko anak balitanya menderita penyakit tersebut. Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bulango Utara ini bermacammacam, ada yang tingkat pengetahuannya kurang, cukup, dan ada juga yang pengetahuannya baik. Tingkat pengetahuan dari orang tua ini sangat mempengaruhi terjadinya diare pada balita. Orang tua yang memiliki pengetahuan yang kurang atau rendah, anaknya sangat rentan terkena diare dibandingkan orang tua yang yang memiliki pengetahuan yang cukup ataupun lebih. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa ibu-ibu yang memiliki balita, ibu-ibu mengatakan bahwa mereka tidak tahu penyebabpenyebab penyakit diare, cara pengobatan penyakit diare dirumah apabila tempat tinggal jauh dari tempat pelayanan kesehatan, dan juga cara penanggulangan dari penyakit diare ini. Berdasarkan laporan Profil Kecamatan Bulango Utara, pendidikan masyarakat yang ada diwilayah kerja Puskesmas ini 65% masyarakat memiliki pendidikan tidak tamat SD dan yang hanya sampai tamat SD sebanyak 15%. Oleh karena itu,
tingkat pengetahuan ibu yang ada diwilayah kerja tersebut masih tergolong dalam kategori rendah. Sosial ekonomi masyarakat adalah suatu tingkat kekurangan dan kelebihan manusia yang dapat menunjang kehidupan manusia itu sendiri. Sosial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor-faktor penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Yance Warman, 2008) mengatakan bahwa angka kejadian diare akut pada balita dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu keluarga maka angka kejadian diare akut pada balitanya juga semakin rendah. Sebaliknya, semakin terpuruknya sosial ekonomi masyarakat khususnya pada suatu keluarga maka angka kejadian diare akut pada balita semakin tinggi. Keadaan sosial ekonomi masyarakat yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bulango Utara sangat beragam. Ada yang tingkat ekonominya dibawah, menengah, dan bahkan ada juga yang tingkat ekonominya diatas. Berdasarkan Profil Kecamatan Bulango Utara, tingkat ekonomi bawah 75%, ekonomi menengah 20%, dan ekonomi atas 5%. Jadi tingkat ekonomi masyarakat sangat
berpengaruh pada kejadian diare. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan masyarakat yang ada diwilayah tersebut, masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi bawah tidak mampu memenuhi kebutuhan asupan balitanya, hal ini nampak dari ketidakmampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita, sehingga mereka cenderung memiliki status gizi yang kurang bahkan buruk yang akan memudahkan balita tersebut terkena diare. Ada juga masyarakat yang memiliki ekonomi menengah bahkan ekonomi atas mereka tidak memperhatikan kebutuhan asupan balitanya. Oleh karena itu, walaupun masyarakat yang ekonomi menengah dan ekonomi atas balitanya masih mengalami penyakit diare. Makanan dan minuman yang dikonsumsi merupakan semua zatzat yang bergizi yang masuk kedalam mulut. Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak dimasak dapat juga terjadi sewaktu mandi dan berkumur. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mei Yati, 2004) mengatakan bahwa, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga mempengaruhi kejadian diare akut pada balita. Makanan dan minuman yang dikonsumsi yang sudah terkontaminasi oleh bakteri maupun virus akan menyebabkan
diare, karena sistem pencernaan dan sistem imunologik dari balita belum kuat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan Ny. A.N, Ny. S.I, dan Ny. U.A yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bulango Utara, orang tua membiarkan anak-anak meraka makan sembarang tempat seperti jajan diluar, sering makan makanan camilan seperti snack. Sehingga orang tua tidak bisa tahu makanan apa saja yang dimakan, sehingga akan menimbulkan penyakit diare. II. METODE PENELITIAN 2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Mei – 10 Juni 2013 selam1 1 bulan. 2.2. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara objek yang akan diteliti tentang Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Diare Akut pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. 2.3. Sampel Sampel dalam penelitian ini ada sebanyak 104 sampel yang memenuhi kriteria inklusi 2.4. Analisa Data
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan tehnik univariat dan bivariat,. Analisa univariat yaitu analisa yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan dari masingmasing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat dan karakteristik responden. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan
variabel dependent melalui uji chi square. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut adalah hasil penelitian Analisis Univariat dan Analisis Bivariat. 3.1. Karakteristik Sampel 1. Umur Ibu Distribusi kelompok umur ibu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Jumlah Kelompok Umur (Tahun) n % 20 – 30 56 53,8 31 – 40 38 36,5 41 – 50 9 8,65 51 – 60 1 0,96 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 201 Berdasarkan data pada (0,96%). Jadi responden tabel 4.1 diatas yang paling banyak menunjukan bahwa terdapat pada kelompok responden dengan umur umur 20-30 tahun dengan 20-30 tahun didapatkan jumlah 56 reponden sebanyak 56 responden (53,8%), dan yang paling (53,8%), umur 31-40 tahun sedikit terdapat pada didapatkan sebanyak 38 kelompok umur 51-60 responden (36,5%), umur tahun dengan jumlah 1 41-50 tahun didapatkan responden (0,96%). sebanyak 9 responden 2. Umur Balita (8,65%), sedangkan umur Distribusi kelompok 51-60 tahun didapatkan umur balita dapat dilihat sebanyak 1 responden pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Menurut Umur Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Jumlah Kelompok Umur (Bulan) n % 0 – 10 11 10,5 11 – 20 21 20,1 21 – 30 18 17,3 31 - 40 21 20,1 41 – 50 26 25,0 51 – 60 7 6,73 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan pada tabel sebanyak 21 orang 4.2 diatas menunjukan (20,1%), umur 41-50 bulan bahwa balita sebagai sebanyak 26 orang sampel pada umur 0-10 (25,0%), dan umur 51-60 bulan sebanyak 11 orang bulan sebanyak 7 orang (10,5%), umur 11-20 bulan (6,73%). sebanyak 21 orang 3. Pekerjaan (20,1%), umur 21-30 bulan Distribusi pekerjaan sebanyak 18 orang keluarga responden dapat (17,3%), umur 31-40 bulan dilihat pada tabel ini : Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Jumlah Pekerjaan n % Petani 52 50,0 Kuli Bangunan 10 9,61 Swasta 41 39,4 PNS 1 0,96 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan data pada didapatkan sebanyak 10 tabel 4.3 diatas responden (9,61%), swasta menunjukan bahwa didapatkan sebanyak 41 keluarga responden dengan responden (39,4%), pekerjaannya sebagai sedangkan PNS didapatkan petani didapatkan sebanyak 1 responden sebanyak 52 responden (0,96%). Hal ini (50,0%), kuli bangunan menunjukan bahwa
pekerjaan keluarga responden yang paling banyak yaitu sebagai petani sebanyak 52 responden (50,0%), kuli bangunan didapatkan sebanyak 10 responden
4.
(9,61%) dan yang paling sedikit yaitu PNS sebanyak 1 responden (0,96%). Pendidikan Distribusi pendidikan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Jumlah Pendidikan n % SD 47 45,1 SMP 28 26,9 SMA 24 23,0 D3 4 3,84 S1 1 0,96 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan data pada sebanyak 1 responden tabel 4.4 diatas (0,96%). Hal ini menunjukan bahwa menunjukan bahwa responden dengan pendidikan responden yang pendidikan SD didapatkan paling banyak yaitu SD sebanyak 47 responden sebanyak 47 responden (45,1%), SMP didapatkan (45,1%), dan pendidikan sebanyak 28 responden responden yang paling (26,9%), SMA didapatkan sedikit yaitu S1 sebanyak 1 sebanyak 24 responden responden (0,96%). (23,0%) dengan 2 5. Pendapatan atau responden diantaranya Penghasilan berpendidikan SMK, D3 Distribusi pendapatan didapatkan sebanyak 4 responden dapat dilihat responden (3,84%), pada tabel dibawah ini : sedangkan S1 didapatkan
Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Pendapatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Jumlah Pendapatan n % < Rp. 2.000.000 93 89,4 ≥ Rp. 2.000.000 11 10,5 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan data pada banyak responden yang tabel 4.5 diatas pendapatannya < Rp. menunjukan bahwa 2.000.000 dan yang paling responden dengan sedikit responden yang pendapatan atau pendapatannya ≥ Rp. penghasilan < Rp. 2.000.000. 2.000.000 didapatkan 3.2. Hasil Univariat sebanyak 93 responden 1. Gambaran Responden (89,4%), sedangkan ≥ Rp. Menurut Lingkungan 2.000.000 didapatkan Gambaran responden sebanyak 11 responden menurut lingkungan dapat (10,5%). Hal ini dilihat pada tabel dibawah menunjukan bahwa paling ini : Tabel 4.6 Gambaran Responden Menurut Lingkungan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Lingkungan n % Kurang 55 52,9 Baik 49 47,1 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.6 (47,1%). Hal ini diatas menunjukan bahwa menggambarkan bahwa gambaran responden lingkungan yang ada di menurut lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas terlihat bahwa responden Bulango Utara termasuk yang termasuk dalam dalam lingkungan yang lingkungan kurang kurang baik. sebanyak 55 responden 2. Gambaran Responden (52,9%) dan responden Menurut Tingkat responden yang termasuk Pengetahuan Ibu dalam lingkungan baik Gambaran responden sebanyak 49 responden menurut tingkat
pengetahuan ibu dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.7 Gambaran Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Tingkat n % Pengetahuan Ibu Kurang 29 27,9 Baik 75 72,1 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.7 menggambarkan bahwa diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu gambaran responden yang ada di Wilayah Kerja menurut tingkat Puskesmas Bulango Utara pengetahuan ibu terlihat termasuk dalam tingkat bahwa responden yang pengetahuan ibu yang baik. termasuk dalam tingkat 3. Gambaran Responden pengetahuan ibu kurang Menurut Sosial Ekonomi sebanyak 29 responden Masyarakat (27,9%) dan responden Gambaran responden responden yang termasuk menurut sosial ekonomi dalam tingkat pengetahuan masyarakat dapat dilihat ibu baik sebanyak 75 pada tabel berikut ini : responden (72,1%). Hal ini Tabel 4.8 Gambaran Responden Menurut Sosial Ekonomi Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Sosial Ekonomi Masyarakat n % Kurang 50 48,1 Baik 54 51,9 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.8 (48,1%) dan responden diatas menunjukan bahwa responden yang termasuk gambaran responden dalam sosial ekonomi menurut sosial ekonomi masyarakat baik sebanyak masyarakat terlihat bahwa 54 responden (51,9%). Hal responden yang termasuk ini menggambarkan bahwa dalam sosial ekonomi sosial ekonomi masyarakat masyarakat kurang yang ada di Wilayah Kerja sebanyak 50 responden Puskesmas Bulango Utara
4.
termasuk dalam sosial ekonomi masyarakat yang baik. Gambaran Responden Menurut Makanan dan Minuman Yang Dikonsumsi
Gambaran responden menurut makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Gambaran Responden Menurut Makanan dan Minuman Yang Dikonsumsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Makanan dan Minuman Yang Dikonsumsi N % Kurang 55 52,9 Baik 49 47,1 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.9 menggambarkan bahwa diatas menunjukan bahwa makanan dan minuman gambaran responden yang dikonsumsi oleh menurut makanan dan responden yang ada di minuman yang dikonsumsi Wilayah Kerja Puskesmas terlihat bahwa responden Bulango Utara termasuk yang termasuk dalam dalam makanan dan makanan dan minuman minuman yang dikonsumsi yang dikonsumsi kurang yang kurang baik. sebanyak 55 responden 5. Gambaran Responden (52,9%) dan responden Menurut Kejadian Diare responden yang termasuk Gambaran responden dalam makanan dan menurut kejadian diare minuman yang dikonsumsi dapat dilihat pada tabel baik sebanyak 49 dibawah ini : responden (47,1%). Hal ini Tabel 4.10 Gambaran Responden Menurut Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kejadian Diare n % Dehidrasi Berat 47 45,2 Dehidrasi Ringan 57 54,8 Total 104 100,0 Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.10 menurut kejadian diare diatas menunjukan bahwa terlihat bahwa responden gambaran responden yang termasuk dalam
kejadian diare dengan dehidrasi berat sebanyak 47 responden (45,2%) dan responden responden yang termasuk dalam kejadian diare dengan dehidrasi berat sebanyak 57 responden (54,8%). Hal ini menggambarkan bahwa di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara yang paling banyak kejadian diarenya dengan tingkat dehidrasi ringan.
3.3. Hasil Bivariat 1. Analisis Hubungan Lingkungan Dengan Kejadian Diare Akut Pada Balita Di Wilyah Kerja Puskesmas Bulango Utara Untuk mengetahui analisis hubungan antara lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Hubungan Lingkungan Dengan Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kejadian Diare X² Total P value Dehidrasi Dehidrasi Lingkungan Spearman Berat Ringan n % n % n % 31,169 Kurang 39 70,9 16 29,09 55 100,0 0,000 Baik 8 16,3 41 83,6 49 100,0 0,547 47 45,1 57 54,8 104 100,0 Total Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.11 diatas, menunjukan dari seluruh sampel berjumlah 104 responden, responden yang termasuk dalam lingkungan kurang yaitu sebanyak 55 responden dengan kejadian diare pada dehidrasi berat sebanyak 39 responden (70,9%) dan pada dehidrasi ringan sebanyak 16 responden (29,09%). Sedangkan responden yang termasuk dalam lingkungan baik yaitu sebanyak 49
responden dengan kejadian diare pada dehidrasi berat sebanyak 8 responden (16,3%) dan pada dehidrasi ringan sebanyak 41 responden (83,6%). Hal ini menggambarkan bahwa kejadian diare terjadi pada keadaan lingkungan yang kurang baik. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan rumus Chi Square diperoleh hasil X² hitung 31,169 (X² > 3,84) dan nilai P value (0,000 < 0,05)
menunjukan ada hubungan yang bermakna antara lingkungan dengan kejadian diare dan kekuatan hubungan yang di uji menggunakan rumus spearman correlation diperoleh hasil 0,547 yang berarti kekuatan hubungan yang kuat, 54,7% lingkungan memberikan kontribusi terhadap kejadian diare.
2.
Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Untuk mengetahui analisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut pada balita dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.12 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kejadian Diare X² Tingkat Total P value Dehidrasi Dehidrasi Pengetahuan Spearman Berat Ringan Ibu n % n % n % 42,826 Kurang 28 96,5 1 3,44 29 100,0 0,000 Baik 19 25,3 56 74,6 75 100,0 0,642 47 45,1 57 54,8 104 100,0 Total Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.12 diatas, menunjukan dari seluruh sampel berjumlah 104 responden, responden yang termasuk dalam tingkat pengetahuan ibu kurang yaitu sebanyak 29 responden dengan kejadian diare pada dehidrasi berat sebanyak 28 responden (96,5%) dan pada dehidrasi ringan sebanyak 1 responden (3,44%). Sedangkan responden yang termasuk dalam tingkat pengetahuan ibu baik yaitu
sebanyak 75 responden dengan kejadian diare pada dehidrasi berat sebanyak 19 responden (25,3%) dan pada dehidrasi ringan sebanyak 56 responden (74,6%). Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan rumus Chi Square diperoleh hasil X² hitung 42,826 (X² > 3,84) dan nilai P value (0,000 < 0,05) menunjukan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu
3.
dengan kejadian diare dan kekuatan hubungan yang di uji menggunakan rumus spearman correlation diperoleh hasil 0,642 yang berarti kekuatan hubungan yang kuat, 64,2% pengetahuan memberikan kontribusi terhadap kejadian diare. Analisis Hubungan Sosial Ekonomi Masyarakat
Dengan Kejadian Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi masyarakat dengan diare dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13 Hubungan Sosial Ekonomi Masyarakat Dengan Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kejadian Diare X² Sosial Total P value Dehidrasi Dehidrasi Ekonomi Spearman Berat Ringan Masyarakat n % n % n % 36,900 Kurang 38 76 12 24 50 100,0 0,000 Baik 9 16,6 45 83,8 54 100,0 0,596 47 45,1 57 54,8 104 100,0 Total Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.13 diatas, menunjukan dari seluruh sampel berjumlah 104 responden, responden yang termasuk dalam sosial ekonomi masyarakat kurang yaitu sebanyak 50 responden dengan kejadian diare pada dehidrasi berat sebanyak 38 responden (76%) dan pada dehidrasi ringan sebanyak 12 responden (24%). Sedangkan responden yang termasuk dalam sosial ekonomi masyarakat baik yaitu sebanyak 54
responden dengan kejadian diare pada dehidrasi berat sebanyak 9 responden (16,6%) dan pada dehidrasi ringan sebanyak 45 responden (83,8%). Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan rumus Chi Square diperoleh hasil X² hitung 36,900 (X² > 3,84) dan nilai P value (0,000 < 0,05) menunjukan ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi masyarakat dengan kejadian diare dan kekuatan hubungan yang
di uji menggunakan rumus spearman correlation diperoleh hasil 0,596 yang berarti kekuatan hubungan yang kuat, 59,6% sosial ekonomi masyarakat memberikan kontribusi terhadap kejadian diare. 4.
Yang Dikonsumsi Dengan Kejadian Diare Akut Pada Balita Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Analisis Hubungan Makanan Dan Minuman Tabel 4.14 Hubungan Makanan Dan Minuman Yang Dikonsumsi Dengan Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Makanan Kejadian Diare X² Dan Total P value Dehidrasi Dehidrasi Minuman Spearman Berat Ringan Yang n % n % n % Dikonsumsi 16,033 Kurang 35 63,6 20 36,3 55 100,0 0,000 Baik 12 24,4 37 75,5 49 100,0 0,393 47 45,1 57 54,8 104 100,0 Total Sumber Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.14 sampel baik yaitu diatas, menunjukan dari sebanyak 49 responden seluruh sampel berjumlah dengan kejadian diare pada 104 responden, responden dehidrasi berat sebanyak yang termasuk dalam 12 responden (24,4%) dan makanan dan minuman pada dehidrasi ringan yang dikonsumsi sampel sebanyak 37 responden kurang baik yaitu sebanyak (75,5%). 55 responden dengan Berdasarkan uji statistik kejadian diare pada dengan menggunakan dehidrasi berat sebanyak rumus Chi Square 35 responden (63,6%) dan diperoleh hasil X² hitung pada dehidrasi ringan 16,033 (X² > 3,84) dan sebanyak 20 responden nilai P value (0,000 < 0,05) (36,3%). Sedangkan menunjukan ada hubungan responden yang termasuk yang bermakna antara dalam makanan dan makanan dan minuman minuman yang dikonsumsi yang dikonsumsi dengan
kejadian diare dan kekuatan hubungan yang di uji menggunakan rumus spearman correlation diperoleh hasil 0,393 yang berarti kekuatan hubungan sedang antara makanan dan minuman yang dikonsumsi dengan kejadian diare. IV. PENUTUP 1. Simpulan Dari hasil penelitian tentang tentang ” Faktorfaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Tahun 2013” dengan jumlah responden sebanyak 104 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Lingkungan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut pada balita. b. Tingkat pengetahuan ibu mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut pada balita. c. Sosial ekonomi masyarakat mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut pada balita. d. Makanan dan minuman yang dikonsumsi
mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut pada balita. 2. Saran Adapun saran dari peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagi puskesmas Agar petugas kesehatan puskesmas yakni perawat, bidan yang bekerja dipuskesmas agar dapat meningkatkan upayaupaya pelatihan terhadap kader-kader posyandu secara rutin sebagai usaha peningkatan keterampilan kader agar akses informasi tepat diterima oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar semua informasi-informasi yang diberikan kepada ibu-ibu bisa diterima dan diaplikasikan, maka kader-kader kesehatan yang memberikan penyuluhan tersebut harus mendemonstrasikannya dan bisa juga dijelaskan melalui gambar-gambar yang jelas. 2. Kepada pemerintah setempat Agar dapat sesegera mungkin meningkatkan
sarana dan prasarana kesehatan seperti pengadaan puskesmas pembantu, penyediaan sarana pembuanngan limbah, memperbanyak tempat-tempat sampah, mengaktifkan mobil pemungut sampah, menyediakan sarana WC umum yang memenuhi syarat kesehatan terutama didaerah tepi sungai, dan membuat kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cara membuat lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap agar mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari tanpa adanya kekurangan. 3. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat menyediakan atau memperbanyak literatur yang berhubungan dengan penyakiot diare yang akan bermanfaat bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian dan semoga hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.
4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini lebih baik lagi untuk perkembangan pengetahuan mengenai penyakit diare. 5. Bagi Masyarakat a. Lingkungan Peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) dengan cara jangan membuang sampah disembarang tempat, sampah atau limbah rumah tangga jangan dibiarkan menumpuk dibelakang rumah, jika sampah sudah banyak maka segera dibakar agar tidak akan menjadi tempat berkembangnya kuman dan bakteri yang akan menyebabkan penyakit, jangan biarkan anak balita buang air besar atau berak disamping rumah, dan selalu menyediakan air bersih untuk kebutuhan keluarga baik untuk dimasak, mandi, dam mencuci pakaian maupun peralatan rumah.
b. Tingkat pengetahuan ibu Meningkatkan pengetahuannya tentang bagaimana cara pencegahan, penularan, dan pengobatan suatu peyakit tersebut terutama penyakit diare pada balita melalui penyuluhan atau sosialisasi yang diberikan oleh petugas kesehatan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Sosial ekonomi masyarakat Meningkatkan sosial ekonomi masyarakat terutama sosial ekonomi dalam keluarga, karena sosial ekonomi dalam keluarga sangat menentukan pemenuhan kebutuhan kepada keluarga terutama pada kebutuhan gizi anak balita dengan cara membuka lapangan kerja atau mencari pekerjaan yang bisa menghidupi keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
d. Makanan dan minuman yang dikonsumsi Dapat memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh balita agar tidak akan menimbulkan diare pada balita. Jika balita diberikan makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri akan menyebabkan diare. Pada pemberian makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu-ibu balita harus memperhatikan tingkat kebersihan dari makanan dan minuman tersebut. V. DAFTAR PUSTAKA Abdoerrachman, M.H, dkk, 2005. Ilmu kesehatan anak 1. Edisi 4. Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Atmojo, S.M, 2008. Faktorfaktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Yogyakarta: UGM. Dahlan, S, 2004. Statistika untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta.
Dikes Provinsi, 2010. Profil kesehatan provinsi gorontalo. Dikes Provinsi, 2011. Profil kesehatan provinsi gorontalo. Dikes Provinsi, 2012. Profil kesehatan provinsi gorontalo. Dikes Bone Bolango, 2010. Profil kesehatan kabupaten Bone Bolango. Dikes Bone Bolango, 2011. Profil kesehatan kabupaten Bone Bolango. Dikes Bone Bolango, 2012. Profil kesehatan kabupaten Bone Bolango. Hasan, R, 2007. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: infomedika. Hamdani, 2009. Pengaruh faktor upaya pengobatan dan pencegahan yang dilakukan ibu pada balita dengan penyakit diare. Jurnal Ilmu Keperawatan (Online), (http://repository.usu.ac. id, diakses 08 Maret 2013). Hary, S, 2012. Biostatistika lanjut aplikasi SPSS dan LISREL pada ilmu keperawatan. Jakarta: Trans Info Media Kasman,
2003. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare
pada balita dipuskesmas air dingin kecamatan kota tangah kota padang sumatera barat tahun 2003. http://repository.usu.ac.i d/2012/04/25/faktorfaktor-yangberhubungan-dengankejadian-diare-padabalita-di-puskesmas-airdingin-kecamatan-kotatangah-kota-padangsumatera-barat-tahun2003.html, diakses 08 Maret 2013. Mansur, Fauzi, 2010. Faktor resiko kejadian diare akut pada balita dikabupaten magelang. http://etd.ugm.ac.id/201 0/faktor-resikokejadian-diare-akutpada-balita-dikabupatenmagelang.html, diakses 08 Maret 2013. Notoatmodjo, 2010. Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Parkpahan, Hendra, 2013. Gastroenteritis (Diare). http://healthylifeforwe.b logspot.com/2013/02/ga stroenteritis.html, diakses 08 Maret 2013. Price, S.A, 2005. Patofisiologi konsep klinis proses-
proses penyakit. Jakarta: EGC. Pomalingo, N, 2009. Buku pedoman penulisan karya ilmiah. Gorontalo: UNG Press. Puskesmas Bulango Utara, 2010. Profil kesehatan Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara. Puskesmas Bulango Utara, 2011. Profil kesehatan Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara. Puskesmas Bulango Utara, 2012. Profil kesehatan puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara. Saryono, 2011. Metodologi penelitian kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Setiadi, 2013. Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Setyanto, 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita umur 6-24 bulan dirawat inap puskesmas wonosari 1. http://digilib.unimus.ac. id/2010/06/faktorfaktor-yangberhubungan-dengankejadian-diare-akutpada-balita-umur-6-24bulan-di-rawat-inap-
puskesmaswonosari.html, diakses 08 Maret 2013. Sinthamurniwaty, 2006. Faktorfaktor resiko kejadian diare akut pada balita. Jurnal Ilmu Keperawatan (Online), (http://repository.usu.ac. is, diakses 08 Maret 2013).
Simatupang, M.Y, 2003. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita dikota sibolga tahun 2003. http://repository.usu.ac.i d/2008/04/14/analisisfaktor-faktor-yangberhubungan-dengankejadian-diare-padabalita-dikota-sibolgatahun-2003.html, diakses 08 Maret 2013. Sugiono, 2010. Statistik untuk penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Syaifuddin, 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: EGC. Usman, muslim, 2012. Faktorfaktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan kejadian diare pada balita.
http://dutashare.blogspo t.com/2012/12/faktorfaktor-yangberhubungan-denganupaya-pencegahankejadian-diare-padabalita.html, diakses 08 Maret 2013. Wilson, L.M, 2005. Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit. Jakarta: EGC. Wijaya, Yulianto, 2012. Faktor resiko kejadian diare balita. Jurnl Ilmu Kesehatan Masyarakat (Online), Vol 2 No. 1. (http://journal.unnes.ac.i d/sju/index.php/ujph, diakses 08 Maret 2013). Warman, Yance, 2008. Hubungan faktor lingkungan, social ekonomi, dan pengetahuan ibu dengan kejadian diare
akut pada balita dikelurahan pekan arba. http://kuliahbidan.word press.com/2008/07/16/h ubungan-faktorlingkungan-sosialekonomi-danpengetahuan-ibudengan-kejadian-diarepada-balita-dikelurahan-pekanarba.html, diakses 08 Maret 2013. Wijaya, A.M, 2013. Penanganan diare pada bayi dan anak balita ditingkat rumah tangga. http://infodokterkucom. blogspot.com/2013/06/p enaganan-diare-padabayi-dan-anak-balita-ditingkat-rumahtangga.html, diakses 08 Maret 2013.
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Responden yang terhormat Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama
: Sarlin A. suma
Nim
: 841409025
Adalah mahasiswa program studi SI Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo yang akan melakukan penelitian tentang “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita diwilayah kerja puskesmas Bulango Utara kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Tahun 2013”. Bersama ini saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini. Jawaban ibu/saudara
akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan
sebagai penelitian. Atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Gorontalo, Responden
(
Penelitian
)
( Sarlin A. suma)
No. Responden
:
LEMBAR KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULANGO UTARA KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013
A. PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah data pribadi anda terlebih dahulu. 2. Beri tanda silang ( X ) pada jawaban disebelah kiri pilihan jawaban anda. 3. Baca kembali semua pertanyaan pastikan tidak ada yang terlewatkan. 4. Tanyakan langsung pada peneliti bila ada kesulitan dalam pengisian jawaban. 5. Jawablah semua pertanyaan sesuai dengan benar dan jujur. 6. Partisipasi ibu sangat bermanfaat dalam penelitian ini dan saya ucapkan terima kasih. B. IDENTITAS RESPONDEN 1. Tanggal Wawancara
:
2. Nama Responden
:
3. TTL
:
4. Alamat
:
5. Pekerjaan
:
6. Pendidikan terakhir
:
7. Penghasilan perbulan
:
C. IDENTITAS BALITA 1. Nama
:
2. TTL/Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
D. SKOR PENILAIAN JAWABAN PERTANYAAN 1. Responden menjawab pertanyaan dengan baik, skornya ≥ 75% 2. Responden menjawab pertanyaan dengan kurang, skornya ≤ 75% E. BUTIR SOAL TES LINGKUNGAN 1. Dimanakah keluarga ibu biasanya buang air besar? a. Jamban/WC b. Samping rumah c. Sungai d. Semak-semak 2. Apakah jarak jamban/WC dengan sumber air minum lebih dari 10 meter? a. Ya b. Tidak 3. Apakah jamban/WC yang digunakan milik pribadi atau milik bersama? a. Milik pribadi b. Milik bersama
4. Apakah jamban/WC yang digunakan sesuai dengan syarat jamban/WC yang sehat, yang memiliki atap, dinding, dan lantai? a. Ya b. Tidak 5. Jika anak ibu buang air besar, dimanakah ibu tempatnya? a. Jamban/WC b. Semak-semak c. Sungai d. Samping rumah 6. Dimanakah ibu membuang sampah? a. Pada tempat sampah b. Diselokan c. Disungai d. Dibelakang rumah 7. Apakah rumah dekat dengan tempat pembuangan sampah? a. Tidak b. Ya 8. Sampah yang sudah menumpuk akan di apakan? a. Dibakar b. Ditimbun c. Dibiarkan begitu saja
9. Apakah ibu selalu menyediakan air bersih untuk keluarga? a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 10. Dari manakah sumber air yang digunakan untuk keperluan minum dan memasak? a. Sumur b. PAM c. Sungai d. Air isi ulang 11. Apakah ibu menyediakan air minum untuk keluarga yang sudah dimasak? a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 12. Darimanakah sumber air yang digunakan untuk keperluan mandi, mencuci piring, mencuci pakaian, dan mencuci peralatan lainnya? a. Sumur b. PAM c. Sungai d. Air limbah
F. BUTIR SOAL TES PENGETAHUAN IBU 13. Menurut ibu apakah kata lain dari Mencret? a. Diare b. Susah buang air besar c. Buang air besar d. Tidak tahu 14. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan Diare? a. Diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan frekuensi tinja/kotoran yang encer b. Susah buang air besar c. Buang air besar d. Tidak tahu 15. Apakah penyebab penyakit diare? a. Makan makanan yang sudah basi b. Makan makanan yang bersih c. Minum air hangat d. Tidak tahu 16. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui apa? a. Makanan yang sudah basi atau terkontaminasi b. Udara c. Air susu ibu d. Tidak tahu
17. Apakah air yang diminum berasal dari air sungai dapat menyebabkan diare? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 18. Apakah gejala dari penyakit diare? a. Sakit perut b. Sakit kepala c. Pusing d. Tidak tahu 19. Apakah ibu tahu obat penyakit diare itu apa? a. Oralit b. Paracetamol c. Amoxixilin d. Tidak tahu 20. Pertolongan pertama pada saat dirumah jika tidak ada obat Oralit disaat balita diare adalah a. Larutan gula garam b. Susu c. Air hangat d. Kopi
21. Bagaimana cara pencegahan diare pada balita? a. Jangan berikan anak makanan yang sudah terkontaminasi oleh kuman atau bakteri. b. Berikan anak makanan yang sudah basi. c. Berikan anak air minum yang sudah dimasak. d. Tidak tahu G. BUTIR SOAL TES SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT 22. Apa pekerjaan ayah? a. Petani b. Swasta c. Kuli bangunan d. Pegawai negeri 23. Apa pekerjaan ibu? a. URT b. Pegawai negeri c. Swasta d. Penjual kue 24. Berapakah pendapatan ayah sebulan? a. ≤Rp. 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 c. ≥Rp. 2. 000.000 d. Tidak ada
25. Berapakah pendapatan ibu sebulan? a. ≤Rp. 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 c. ≥Rp. 2. 000.000 d. Tidak ada H. BUTIR SOAL TES MAKANAN DAN MINUMAN YANG DIKONSUMSI 26. Makanan apa sajakah yang dimakan oleh anak ibu? a. Nasi dan lauk b. Jajan sembarangan c. Snack d. Semua makanan bisa dimakan 27. Minuman apa sajakah yang diminum oleh anak ibu? a. Air putih b. Semua minuman bisa diminum c. Susu d. Minuman yang sering dijual diwarung-warung kecil 28. Apakah anak ibu alergi terhadap makanan tertentu? a. Ya b. Tidak 29. Apakah anak ibu alergi terhadap minuman tertentu? a. Ya b. Tidak
30. Apakah anak ibu alergi susu? a. Ya b. Tidak I. BUTIR SOAL TES KEJADIAN DIARE Berilah tanda check list atau contreng pada salah satu kolom yang disediakan yang menggambarkan tentang tanda dan gejala dehidrasi pada saat anak ibu mengalami diare. PERTANYAAN 1. Diare tanpa dehidrasi tidak memiliki tanda dan gejala, apakah anak ibu mengalami diare tanpa dehidrasi? 2. Dehidrasi Ringan dengan tanda dan gejala yaitu : - Sadar - Gelisah - Meningkatnya rasa haus - Mukosa mulut dan lidah kering - Mata cekung Dengan tanda dan gejala diatas apakah anak ibu mengalami tanda dan gejala tersebut? 3. Dehidrasi sedang dengan tanda dan gejala yaitu - Gelisah - Mengantuk - Ubun-ubun cekung - Menurunnya elastisitas kulit Dengan tanda dan gejala diatas apakah anak ibu mengalami tanda dan gejala tersebut? 4. Dehidrasi berat dengan tanda dan gejala yaitu : - Tangan dan kaki dingin - Lemah - Tidak ada air mata - Tidak sadar/koma Dengan tanda dan gejala diatas apakah anak ibu mengalami tanda dan gejala tersebut?
YA
TIDAK
MASTER TABEL
No
Nama Balita
Umur Nama Umur Pendidikan (Bulan) Ibu (Tahun)
Pekerjaan Orang Tua
1
S.A
7
RE
34
SMP
PETANI
2
K.A
46
L.I
42
SMA
SWASTA
3
M.A.A
31
HAS
24
SMA
SWASTA
4
N.H
31
A.N
31
SD
PETANI
5
S.Y
51
D.A
32
S1
6
F.H
15
E.E
29
SD
7
A.W
49
N.U
27
SD
SWASTA KULI BANGUNAN KULI BANGUNAN
8
M.A.R
20
R.P
34
SMP
SWASTA
9
M.Z
35
N.H
24
SMA
10
S.K
9
YU
27
SMP
SWASTA KULI BANGUNAN
11
F.R
32
A.M
33
SMK
SWASTA
12
R.P
52
E.A
39
SMP
PETANI
13
H.E
29
S.W
31
SMK
SWASTA
14
FA
44
W.R
34
SMA
SWASTA
15
KH
50
Y.I
28
SMA
16
AB
17
M.P
34
SD
SWASTA KULI BANGUNAN
17
H.S
20
E.S
35
SMA
18
J.W
25
R.M
23
SMP
SWASTA KULI BANGUNAN
Penghasilan Orang Tua
KO
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≤ Rp. 1 Jt
Kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
19
FIT
46
J.U
40
SD
PETANI
20
S.D
34
H.M
39
SMP
PETANI
21
RA
44
M.M
31
SMA
SWASTA
22
FAT
31
R.H
46
SD
PETANI
23
N.N
38
FAT
24
SD
PETANI
24
S.A
16
S.M
34
SD
PETANI
25
I.N
48
H.U
26
SD
PETANI
26
NUR
44
D.D
31
SD
PETANI
27
M.M
29
CRIS
24
SMA
SWASTA
28
A.B
27
I.U
22
SMP
SWASTA
29
P.W
50
R.U
33
SD
PETANI
30
ELS
31
J.V
24
SMP
SWASTA
31
S.S
23
MAR
38
SD
PETANI
32
R.S
33
L.Y
33
SD
PETANI
33
A.P
34
W.P
23
SMA
SWASTA
34
E.C
30
A.A
44
SD
PETANI
35
VAN
31
C.I
24
D3
SWASTA
36
F.B
3
C.I
24
D3
SWASTA
37
BRAH
44
R.A
29
SD
PETANI
38
T.S
31
R.A
29
SD
PETANI
39
ARD
34
I.A
26
SD
PETANI
40
P.M
5
S.K
31
SMP
SWASTA
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
41
A.S
20
LUN
31
D3
PNS
42
K.G
14
KAM
24
SMA
SWASTA
43
T.O
31
SIL
21
SD
PETANI
44
K.O
6
SIL
21
SD
PETANI
45
A.U
19
M.A
23
SD
PETANI
46
A.N
41
S.A
40
SMP
PETANI
47
A.G
45
K.D
43
SD
PETANI
48
M.A
46
S.A
28
SMP
PETANI
49
R.M
25
A.L
28
SD
PETANI
50
A.H
50
R.J
29
SD
PETANI
51
N.D
5
L.P
43
SMA
PETANI
52
M.F
13
N.R
27
SMA
SWASTA
53
M.S
51
N.R
30
SMA
SWASTA
54
A.A
8
O.R
34
SD
PETANI
55
D.I
12
R.S
20
SMP
SWASTA
56
J.P
2
H.R
23
SMA
SWASTA
57
ELS
24
H.R
23
SMA
SWASTA
58
M.F
23
I.E
23
SMP
SWASTA
59
R.I
51
NUR
31
SD
SWASTA
60
T.N
46
S.I
24
SMP
PETANI
61
REF
48
K.U
30
SD
SWASTA
62
J.A
12
SUS
32
SD
PETANI
≥ Rp. 2 Jt
Baik
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
63
I.A
37
K.D
39
SD
PETANI
64
I.I
9
Y.P
32
SD
SWASTA
65
N.T
16
T.D
28
SMP
SWASTA
66
C.K
12
R.H
41
SD
SWASTA
67
F.P
14
S.D
27
SMA
SWASTA
68
M.A
52
O.S
27
SMP
SWASTA
69
M.R
20
O.S
27
SMP
SWASTA
70
F.L
38
R.S
37
SD
PETANI
71
I.S
35
A.A
31
SD
SWASTA
72
P.P
24
W.D
23
SD
PETANI
73
H.P
42
M.D
38
SD
74
S.L
40
Y.U
24
SD
PETANI KULI BANGUNAN
75
N.S
51
E.T
31
SMP
PETANI
76
J.A
48
Y.M
29
SD
PETANI
77
T.M
16
M.M
37
SD
PETANI
78
RU
44
H.A
33
SMP
SWASTA
79
YUL
10
H.G
54
SD
PETANI
80
R.A
51
ROS
37
SD
PETANI
81
S.I
16
HAR
33
SD
PETANI
82
G.M
16
MAR
20
SMP
PETANI
83
E.T
47
IS
27
SMA
SWASTA
84
R.M
14
W.B
28
SMP
SWASTA
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
85
I.I
48
KAR
24
SD
PETANI
86
N.I
47
NUR
29
SMA
SWASTA
87
ABD
24
NUR
29
SMA
SWASTA
88
A.F
43
Y.D
29
SMP
SWASTA
89
M.A
41
R.S
41
SMA
PETANI
90
P.D
50
SUN
35
SMP
PETANI
91
W.D
5
N.B
28
SD
PETANI
92
A.Q
22
M.R
29
SMP
93
F.N
26
B.G
31
SMP
94
DEF
29
S.L
34
SMP
95
D.B
41
N.B
43
SD
PETANI KULI BANGUNAN KULI BANGUNAN KULI BANGUNAN
96
FA
26
Y.D
29
SMP
PETANI
97
V.B
36
CIND
24
D3
SWASTA
98
S.S
12
R.R
30
SD
PETANI
99
J.R
24
MAR
30
SMA
PETANI
100
M.B
27
D.M
29
SMA
101
ABD
17
R.L
44
SD
PETANI KULI BANGUNAN
102
P.P
31
A.W
23
SMP
PETANI
103
NUR
32
HAR
29
SD
PETANI
104
S.R
31
P.H
27
SD
PETANI
≤ Rp. 1 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
Rp. 1-2 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≥ Rp. 2 Jt
Baik
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
≤ Rp. 1 Jt
kurang
1 4 4 3 3 4 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1
3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
4 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
5 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 4 4 1 4 3 3
6 1 1 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3
lingkungan 7 8 9 2 1 4 2 3 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4
SKOR
KO
28 31 27 27 30 29 24 28 28 27 27 27 29 27 29 28 28 30 24 27 29 29 27 30 30 24 32 32 29 33 31 31
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik
4 4 4 4 1 1 3 3 4 1 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 4 4 1 1 3 3 4 1 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 4 4 1 1 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
36 28 37 37 24 24 29 30 34 24 33 33 29 24 29 24 29 24 24 24 24 24 24 24 24 30 32 30 28 24 24 24 24 24 24 24
Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
1 4 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
24 27 25 24 24 29 27 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Kurang Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
Pengetahuan Ibu 13 14 15 16 17 18 19 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 1 2 2 4 4 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 3 1 4 4 2 2 4 3 2 4 4 2 2 1 2 2 4 4 4 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 3 2 4 1
20 2 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2
21 2 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 2 2 4 4 3 4 2 3
SKOR
KO
30 35 34 29 35 22 22 32 35 31 34 32 34 33 34 32 32 31 29 31 32 18 22 26 21 23 34 34 26 34 26 27
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sosial Ekonomi Masyarakat 22 23 24 25 4 4 4 1 3 3 2 2 3 4 3 1 4 4 4 1 3 3 2 2 2 4 4 1 2 4 4 1 3 2 2 2 3 4 3 1 2 4 4 1 3 2 3 3 4 4 4 1 3 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 4 4 4 1 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 4 4 4 1 3 2 3 3 3 4 3 1 1 3 2 2 1 3 2 2 4 4 4 1 1 3 2 2
SKOR
KO
13 10 11 13 10 11 11 9 11 11 11 13 9 8 8 8 8 8 8 13 8 8 8 8 8 13 11 11 8 8 13 8
Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Baik Baik Kurang Baik
4 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 1 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 1 4 1 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1
4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 4 1 1 1 1 4 4 1 2 2 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1
35 22 35 18 18 18 18 32 35 18 30 30 32 18 32 18 30 18 18 18 18 18 18 18 18 32 32 32 25 18 18 18 18 18 18 18
Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
1 4 3 1 4 4 1 1 1 3 1 1 1 4 1 4 1 4 4 3 3 4 3 3 3 1 1 1 1 4 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2
2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 4 4 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
8 13 10 8 13 13 8 8 8 11 8 8 8 13 8 13 8 13 13 11 11 13 12 12 12 8 8 8 8 13 13 11 11 11 10 10
Baik Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
2 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 4 4 2 2 1 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 4 4 1 1 2 4 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 1 1 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 1 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 4 4 1 1 2 4 1 4 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 3 3 1 1 2 1 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 33 31 18 18 20 29 18 34 18 18 32 28 17 17 17 17 18 18 18 18 17 17 18 18 18 18 18 18 17 17 17 17 18 17 17
Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
3 1 1 1 4 4 1 4 1 3 4 1 1 1 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 4 1 2 4 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 8 8 8 13 10 8 13 8 10 13 8 8 8 12 8 8 8 14 15 8 8 8 8 8 11 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Kurang Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
26 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 1 4 3 1 1 1
Makanan dan minuman yang dikonsumsi 27 28 29 3 1 2 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 1 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 1 3 1 2 4 1 2 4 1 2 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 4 1 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 3 1 1
30 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
SKOR
KO
9 9 10 10 9 9 7 8 9 13 13 12 8 10 10 9 10 9 12 8 9 12 10 12 9 9 7 12 11 10 7 7
Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
Kejadian Diare 31 32 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1
KO Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Baik Baik Kurang Baik
1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 1 4 1 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1
2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1
10 9 10 10 8 8 11 11 9 8 12 12 12 8 12 7 12 8 8 9 9 9 7 8 8 12 12 11 11 7 7 14 10 7 7 7
Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang
2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
Baik Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
1 3 3 1 1 3 3 4 3 1 1 3 3 3 1 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
7 11 11 7 10 11 11 11 11 7 8 12 12 11 8 12 12 14 5 12 14 14 14 11 14 14 11 14 10 11 11 11 14 14 12 11
Kurang Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2
Kurang Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Kurang Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang
ANALISIS UNIVARIAT
LINGKUNGAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
KURANG
55
52.9
52.9
52.9
BAIK
49
47.1
47.1
100.0
Total
104
100.0
100.0
PENGETAHUAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
KURANG
29
27.9
27.9
27.9
BAIK
75
72.1
72.1
100.0
Total
104
100.0
100.0
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
KURANG
50
48.1
48.1
48.1
BAIK
54
51.9
51.9
100.0
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
KURANG
50
48.1
48.1
48.1
BAIK
54
51.9
51.9
100.0
Total
104
100.0
100.0
MAKANAN DAN MINUMAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
KURANG
55
52.9
52.9
52.9
BAIK
49
47.1
47.1
100.0
Total
104
100.0
100.0
KEJADIAN DIARE Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
DEHIDRASI BERAT
47
45.2
45.2
45.2
DEHIDRASI RINGAN
57
54.8
54.8
100.0
104
100.0
100.0
Total
PENDAPATAN
Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
< Rp. 2.000.000
93
89.4
89.4
89.4
>= Rp. 2.000.000
11
10.6
10.6
100.0
104
100.0
100.0
Total
PEKERJAAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
KULI BAN
10
9.6
9.6
9.6
PETANI
52
50.0
50.0
59.6
1
1.0
1.0
60.6
41
39.4
39.4
100.0
104
100.0
100.0
PNS SWASTA Total
PENDIDIKAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D3
4
3.8
3.8
3.8
S1
1
1.0
1.0
4.8
SD
47
45.2
45.2
50.0
SMA
22
21.2
21.2
71.2
SMK
2
1.9
1.9
73.1
SMP
28
26.9
26.9
100.0
Total
104
100.0
100.0
UMUR RESPONDEN Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
20
2
1.9
1.9
1.9
21
2
1.9
1.9
3.8
22
1
1.0
1.0
4.8
23
8
7.7
7.7
12.5
24
12
11.5
11.5
24.0
26
2
1.9
1.9
26.0
27
8
7.7
7.7
33.7
28
6
5.8
5.8
39.4
29
12
11.5
11.5
51.0
30
4
3.8
3.8
54.8
31
10
9.6
9.6
64.4
32
3
2.9
2.9
67.3
33
5
4.8
4.8
72.1
34
7
6.7
6.7
78.8
35
2
1.9
1.9
80.8
37
3
2.9
2.9
83.7
38
2
1.9
1.9
85.6
39
3
2.9
2.9
88.5
40
2
1.9
1.9
90.4
41
2
1.9
1.9
92.3
42
1
1.0
1.0
93.3
43
3
2.9
2.9
96.2
44
2
1.9
1.9
98.1
46
1
1.0
1.0
99.0
54
1
1.0
1.0
100.0
104
100.0
100.0
Total
UMUR BALITA Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.0
1.0
1.0
3
1
1.0
1.0
1.9
5
3
2.9
2.9
4.8
6
1
1.0
1.0
5.8
7
1
1.0
1.0
6.7
8
1
1.0
1.0
7.7
9
2
1.9
1.9
9.6
10
1
1.0
1.0
10.6
12
4
3.8
3.8
14.4
13
1
1.0
1.0
15.4
14
3
2.9
2.9
18.3
15
1
1.0
1.0
19.2
16
5
4.8
4.8
24.0
17
2
1.9
1.9
26.0
19
1
1.0
1.0
26.9
20
4
3.8
3.8
30.8
22
1
1.0
1.0
31.7
23
2
1.9
1.9
33.7
24
4
3.8
3.8
37.5
25
2
1.9
1.9
39.4
26
2
1.9
1.9
41.3
27
2
1.9
1.9
43.3
29
3
2.9
2.9
46.2
30
1
1.0
1.0
47.1
31
9
8.7
8.7
55.8
32
2
1.9
1.9
57.7
33
1
1.0
1.0
58.7
34
3
2.9
2.9
61.5
35
2
1.9
1.9
63.5
36
1
1.0
1.0
64.4
37
1
1.0
1.0
65.4
38
2
1.9
1.9
67.3
40
1
1.0
1.0
68.3
41
3
2.9
2.9
71.2
42
1
1.0
1.0
72.1
43
1
1.0
1.0
73.1
44
5
4.8
4.8
77.9
45
1
1.0
1.0
78.8
46
4
3.8
3.8
82.7
47
2
1.9
1.9
84.6
48
4
3.8
3.8
88.5
49
1
1.0
1.0
89.4
50
4
3.8
3.8
93.3
51
5
4.8
4.8
98.1
52
2
1.9
1.9
100.0
104
100.0
100.0
Total
ANALISIS BIVARIAT
LINGKUNGAN * KEJADIAN DIARE Crosstabulation KEJADIAN DIARE
LINGKUNGAN
KURANG
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
BAIK
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Total
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Chi-Square Tests
DEHIDRASI
DEHIDRASI
BERAT
RINGAN
Total
39
16
55
24.9
30.1
55.0
83.0%
28.1%
52.9%
8
41
49
22.1
26.9
49.0
17.0%
71.9%
47.1%
47
57
104
47.0
57.0
104.0
100.0%
100.0%
100.0%
Value
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df
Pearson Chi-Square
31.169a
1
.000
Continuity Correctionb
29.005
1
.000
Likelihood Ratio
33.271
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
Linear-by-Linear Association
30.870
N of Valid Cases
1
.000
.000
104
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22,14. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures Value
Asymp. Std. Errora
Approx. Tb
Approx. Sig.
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.480
Interval by Interval
Pearson's R
.547
.081
6.607
.000c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
.547
.081
6.607
.000c
N of Valid Cases
.000
104
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
PENGETAHUAN * KEJADIAN DIARE Crosstabulation KEJADIAN DIARE
PENGETAHUAN
KURANG
Count Expected Count
DEHIDRASI
DEHIDRASI
BERAT
RINGAN
Total
28
1
29
13.1
15.9
29.0
% within KEJADIAN DIARE BAIK
1.8%
27.9%
19
56
75
33.9
41.1
75.0
40.4%
98.2%
72.1%
47
57
104
47.0
57.0
104.0
100.0%
100.0%
100.0%
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Total
59.6%
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df
Pearson Chi-Square
42.826a
1
.000
Continuity Correctionb
39.999
1
.000
Likelihood Ratio
49.617
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
42.414
1
.000
.000
104
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,11. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures Value
Asymp. Std. Errora
Approx. Tb
Approx. Sig.
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.540
.000
Interval by Interval
Pearson's R
.642
.064
8.450
.000c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
.642
.064
8.450
.000c
N of Valid Cases
104
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT * KEJADIAN DIARE Crosstabulation KEJADIAN DIARE DEHIDRASI DEHIDRAS BERAT SOSIAL EKONOMI
KURANG
MASYARAKAT
Count Expected Count % within KEJADIAN
I RINGAN
Total
38
12
50
22.6
27.4
50.0
80.9%
21.1%
48.1%
9
45
54
24.4
29.6
54.0
19.1%
78.9%
51.9%
47
57
104
47.0
57.0
104.0
100.0%
100.0%
100.0%
DIARE BAIK
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Total
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df
Pearson Chi-Square
36.900a
1
.000
Continuity Correctionb
34.543
1
.000
Likelihood Ratio
39.443
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
36.545
1
.000
.000
104
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22,60. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures Value
Asymp. Std. Errora
Approx. Tb
Approx. Sig.
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.512
Interval by Interval
Pearson's R
.596
.079
7.489
.000c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
.596
.079
7.489
.000c
N of Valid Cases
.000
104
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
MAKANAN DAN MINUMAN * KEJADIAN DIARE Crosstabulation KEJADIAN DIARE
MAKANAN DAN MINUMAN KURANG
Count Expected Count
DEHIDRASI
DEHIDRASI
BERAT
RINGAN
Total
35
20
55
24.9
30.1
55.0
% within KEJADIAN
74.5%
35.1%
52.9%
12
37
49
22.1
26.9
49.0
25.5%
64.9%
47.1%
47
57
104
47.0
57.0
104.0
100.0%
100.0%
100.0%
DIARE BAIK
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Total
Count Expected Count % within KEJADIAN DIARE
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
b
Likelihood Ratio
df
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
16.033a
1
.000
14.491
1
.000
16.556
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
15.879
1
.000
.000
104
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22,14. b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures Asymp. Std. Value Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.365
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig. .000
Interval by Interval
Pearson's R
.393
.089
4.312
.000
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
.393
.089
4.312
.000
c
N of Valid Cases
104
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
CURRICULUM VITAE
Nama
: Sarlin A. Suma
Tempat, Tanggal lahir
: Gorontalo, 25 November 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Mongiilo Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango No. Hp : 0853 9993 9363
Nama Ayah
: Asrin Suma
Nama Ibu
: Satria Giu
Pendidikan
:
Pekerjaan
TK Bongo 2, Kecamatan Paguyaman 1996
SDN Inpres 1 Tupa 1997
SMP Negeri 1 Tapa 2003
SMA Negeri 1 Tapa 2006
Sedang studi di UNG Jurusan Keperawatan
Mahasiswa Jurusan Keperawatan
:
Seminar-seminar dan Pengalaman Jabatan : 1. Peserta Pelang Merah Indonesia ( PMI ) dan Palang Merah Remaja ( PMR ) pada tahun 2000 dan 2001.
2. Peserta Pra Masa Integrasi Mahasiswa Baru (MIMBAR) dan MIMBAR di Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2009. 3. Peserta LK 1 Jurusan Keperawatan tahun 2009. 4. Panitia LK 2 tahun 2010 5. Bendahara Umum Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo tahun 2011 dan 2012 6. Peserta Seminar Keperawatan “Penerapan NANDA NIC NOC dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan Perawatan Luka Moderen” tahun 2012 7. Peserta PKL I di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada tahun 2010. 8. Peserta PKL II di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada tahun 2010. 9. Peserta PKL III di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada tahun 2011. 10. Peserta PKL IV di RSUD TOTO Kabila pada tahun 2011. 11. Peserta PKL di RSJ Cisarua Jawa Barat pada tahun 2012. 12. Peserta PKL Keperawatan Komunitas di Puskesmas Kabila pada Tahun 2013. 13. Peserta PKL Keperawatan Komunitas di Puskesmas Suwawa pada Tahun 2013. 14. Peserta Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik Posdaya periode JuliSeptember Tahun 2013 di Desa Iloheluma Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara.
15. Peserta Seminar Keperawatan “Penerapan NANDA NIC NOC dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan Perawatan Luka Moderen” tahun 2013