niv ersit
y
INFO MURIA U ure Cult
Media Komunikasi Antar Sivitas Akademika UMK
www.umk.ac.id
Cerdas dan Santun
ISSN: 2088-2920
fKIP UMK
Banyak Kerjasama, Siapkan Progdi Baru mahasiswa. Meliputi 836 mahasiswa pada Program Studi Bimbingan Konseling (BK), 1071 Progdi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 1041 pada Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Kerjasama
Farih/Info Muria
Steve Money memaparkan materi Stadium General (Kuliah Umum) sebelum dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) FKIP UMK dengan Oxford University Press (OUP), Rabu (26/09).
Tahun 2012, FKIP menandatangai berbagai perjanjian kerjasama bersama Djarum Foundation, Oxford University Press, Britist Council dan Indonesian International Education Foundation (IIEF).
P
erkembangan dunia pendidikan telah menuntut masyarakat agar bisa belajar setinggi mungkin. Hal inilah yang memacu agar Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muria Kudus (FKIP UMK) bisa menjadi pusat pendidikan akademik yang menghasilkan sarjana pendidikan yang kompetitif, berkemampuan IPTEK yang mampu menangani pengembangan sumber daya manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila demi menuju Fakultas kebudayaan (Culture Faculty). ”Untuk menunjang visi tersebut maka, kami merencanakan untuk membuka progdi baru setelah tahun 2014 karena pada tahun itu masih ada memoratorium pemerintah untuk tidak membuka progdi baru,” ujar Dekan FKIP UMK, Drs. Susiso Rahardjo,M.Pd Sampai akhir 2012, FKIP memiliki sebanyak 2.949
Tahun 2012, FKIP menandatangai berbagai perjanjian kerjasama, diantaranya bersama Djarum Foundation, Oxford University Press, Britist Council dan Indonesian International Education Foundation (IIEF). Bersama Djarum Foundation, FKIP membentuk pusat pengkaderan guru. ”Program kerjasamanya mengarah agar FKIP bisa menghasilkan lulusan yang ideal sesuai dengan kebutuhan pendidikan,” jelas Susilo. Metode Active Learning atau PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot) salah satu programnya. Menurut Pembantu Dekan I, Rismiyanto, program tersebut dimaksudkan untuk mendidik ����������������������������������������������� agar mahasiswa mampu belajar sendiri. “Tapi ������ menyenangkan,” ujarnya menggaris bawahi. Selain itu, memalui program ini, FKIP juga mengirimkan tiga dosen perwakilan tiga progdi mengikuti pelatihan metode tersebut. Harapannya, mereka nantinya bisa ditularkan ke dosen yang lainnya. Melalui proposal yang dibuat, FKIP juga merencanakan menambah progdi pendidikan Teknologi Informasi dan membangun lima gedung dengan pusat kegiatan mahasiswa di tengah yang diapit oleh empat gedung lain; progdi PBI, BK, PGSD dan TI. ”Ini baru proposal yang diajukan ke Djarum Foundation dengan konsultan peneliti asal Amerika yang tinggal di Semarang,” terang Rismiyanto. Selain Djarum, FKIP juga telah menggandeng British Council. Pelatihan kepada para guru Bahasa Inggris pada Desember 2012 lalu adalah salah satu implementasi programnya. Rencananya, dosen native speaker juga menjadi program lainnya. Sementara dengan Oxford University Press, buku Intensive Course (IC) PBI disediakan. ”Juga pelatihan bagi mahasiswa dan guru,” tutur Rismiyanto. Terbaru, menggandeng IIEF Jakarta, FKIP dapat menyelenggarakan test TOEFL. “Kami sudah melaksanakanya satu kali,” terangnya. (Harun/Info Muria)
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Profil Tajuk
K
Problem Kualitas Guru
onon, sewaktu Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, luluh lantak akibat bom nuklir pada 6 dan 9 Agustu 1945 oleh pasukan Sekutu di bawah komando Amerika, yang pertama dicari, korban yang masih hidup adalah berprofesi sebagai guru. Hal ini menunjukkan, guru menjadi profesi yang sangat terhormat di masyarakat Jepang. Sementara sektor pendidikan menjadi prioritas utama yang akan dibangun, setelah Jepang kalah perang dari Sekutu. Terbukti Jepang kini mejadi salah satu negara yang paling maju di dunia. Bandingkan dengan Indonesia yang sudah merdeka sejak tahun 1945. Dengan jumlah guru sebanyak 3,4 juta orang di Indonesia memang cukup memadai, namun, kualitas pendidikan di Indonesia dinilai oleh para pengamat pendidikan masih tertinggal dari negara lain. Menurut Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjamin Mutu Pendidikan Syawal Gultom, problem pendidikan di Indonesia bukanlah jumlah guru, tetapi lebih pada pendistribusian yang tidak merata, profesionalisme dan kompetensi guru. Jika dibanding dengan negara maju rasio jumlah guru di Indonesia terbilang “mewah”. Menurut Syawal Gultom rasio guru di Indonesia, sekitar 1:18. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan negara maju seperti Korea (1:30), atau Jerman (1:20). Selain soal distribusi, profesionalisme dan kompetensi guru masih menjadi problem yang menonjol. Walaupun dengan adanya kebijakan pemberian rumenerasi berupa tunjangan sertifikasi bagi guru, namun kondisi tersebut tidak berbading lurus dengan menurunnya problem profesionalisme dan kompetensi. Fakta yang terjadi kualitas guru dan layanan pendidikan di Indonesia masih tidak beranjak dari tempat. Disinyalir tunjangan sertifikasi yang diperoleh guru tidak dipakai untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi, tetapi lebih banyak dipakai untuk kebutuhan konsumtif. Sebagai bagian dari stakeholders dunia pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univerita Muria Kudus (UMK), memprogramkan pengembangan kompetensi para guru. Melalui kerjasama dengan Djarum Foundation Bakti Pendidikan, FKIP menyusun program strategis dengan para stakeholder lainnya untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru. Yang menjadi fokus bidikan dari program FKIP adalah peningkatan kualitas guru yang sudah bertugas sebagai guru dan mempersiapkan calon guru (lulusan) yang berkualitas. Untuk mengembangkan guru dan calon guru yang berkualitas, tentu sangat dibutuhkan laboratorium dan sekolah laboratorium yang memadai sebagai media pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa. Karena itu, kerjasama sinergis dengan Djarum Foundation dimaksudkan untuk mewujudkan target utama peningkatan pofesionalisme dan kompetensi para guru dan calon guru. Terutama penyediaan fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. FKIP UMK terus berusaha mengupayakan terwujudnya calon-calon guru Bimbingan dan Konseling (konselor), guru Bahasa Inggris, dan guru Sekolah Dasar yang profesional dan berkualitas serta yang berdaya saing unggul. ***
EYL CENTER
Gandeng British Council Beri Workshop Guru SD UMK - English for Young Learner (EYL) Centre �������������� Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus (PBI FKIP UMK) ������������ bekerjasama dengan British Council menggelar workshop ��������� “Motivated ����������� Learning” untuk guru sekolah dasar (SD) di gedung R lantai IV, Selasa-Kamis (27–29/11). Selama tiga hari, Trainer British Council, Rum Hera Ria memandu jalannya worskhop yang diikuti sebanyak 33 guru peserta dari berbagai SD di Kabupaten Kudus. Praktik pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah disorot Ria, begitu sapaannya. “Belum disadari bahwa hakikat pembelajaran bahasa adalah komunikasi. Tapi mengapa pengajaran Bahasa Inggris masih berfokus pada aspek tertulis? Padahal siswa lebih membutuhkan praktik,” tuturnya dalam kegiatan yang dibuka oleh Dekan FKIP UMK, Drs. Susilo Rahardjo, MPd. Menurut Ria, penting sekali memberikan siswa kesempatan untuk berbicara dan praktik komunikasi dengan Bahasa Inggris. Tanpa aplikasi, sebuah pengajaran bahasa dinilainya tidak berhasil.�� Untuk mendukung pembelajaran bahasa yang baik bagi siswa, Ia pun menyampaikan dua materi pokok, Teacher-students interaction (interaksi guru dan siswa) dan teaching aids (alat peraga pengajaran). Selain itu, tiga hal penting -������������������ memberi instruksi (giving instruction), memonitor (monitoring), dan memberi imbal balik (giving feedback)dinilainya sering diabaikan oleh guru. Kegiatan mendapat apresiasi dari peserta. Ahmad Tohiron, peserta yang juga guru di SD II Peganjaran Kecamatan Bae, menyarankan agar workshop seperti ini diberikan kepada semua guru SD di Kudus. “Karena begitu banyak hal yang mungkin belum diketahui,” jelasnya. Sementara Ravitasari memandang, ada hal baru yang diperolehnya dari kegiatan ini. “Bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak menggunakan bahasa Inggris secara sederhana,” ujarnya menunjukkan. “Dari tambahan wawasan yang diperoleh, guru diharapkan bisa menerapkannya di sekolah masingmasing,” harap �������������������������������������� Ketua Panitia, Mutohhar atas kegiatan yang diprakarsasi EYL Center ini. (Dian/Info Muria)
Susunan Redaksi Info Muria Penanggung Jawab: Rektor UMK, Pengarah: Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor Rektor III, Wakil Rektor IV, Pimpinan Redaksi: Zamhuri, Redaktur Pelaksana: M Widjanarko, Sekretaris Redaksi: Noor Athiyah, Staf Redaksi: Farih Lidinnillah, Much Harun. Diterbitkan oleh Humas Universitas Muria Kudus. Alamat: Gondangmanis PO. Box 53 Bae Kudus 59352 (0291) 438229. Redaksi menerima artikel, foto dan tulisan lainnya dilampiri kartu identitas melalui email:
[email protected]. atau humas@umk. ac.id. Info Muria bisa diunduh di www.umk.ac.id
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Fokus
Penelitian dan Pengabdian Unggulan
P
enelitian dan pengabdian masyarakat dalam perguruan tinggi merupakan ‘roh’ dari tridharma perguruan tinggi, beberapa penelitian dan pengabdian yang sudah dilakukan oleh staf pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus merupakan kegiatan yang sudah seharusnya dilakukan oleh dosen, sehingga tidak terjebak dalam rutinas mengajar.
Penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh dosen FKIPPendidikan Bahasa Inggris tidak lagi mengandalkan dana dari APBU UMK melainkan banyak yang berasal dari luar, misalnya penelitian yang didanai oleh DIKTI pada tahun 2008 dan tahun 2009. Terdapat lima penelitian yang memperoleh pendaan Dikti, mengangkat seputar pengembangan pembelajaran bahasa Inggris. Salah satunya, Cable TV: Bringing Home Native Speaker to Increase Listening Comprehension of the Students of English Education Department Teacher Training and Education Faculty Muria Kudus University. Sedangkan penelitian yang didanai oleh Kopertis diantaranya Pemakaian Bahasa Jawa di Kabupaten Kudus Kajian Sinkronis dan Sosiolinguistik dan Pengaruh Integrasi Games & Communicative Approach pada Pembelajaran Grammar. Para dosen PGSD juga melakukan penelitian yang tidak kalah bersaing. Penelitian berjudul Pengembangan Soft Skill Berbasis DUDI SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Kelompok Pariwisata mendpaatkan pendanaan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Jawa Tengah pada tahun 2011. Beberapa dosen FKIP – Bimbingan dan Konseling juga melakukan penelitian, seperti Dr Sukiman, M.Pd yang telah melakukan penelitian kelompok berjudul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division Berbantuan Bimbingan Guru dalam Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD negeri 3 Barongan, Kabupaten Kudus.
Pengabdian Masyarakat Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh dosen FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris tidak lagi mengandalkan dana dari APBU UMK melainkan bekerjasama dengan pihak luar, misalnya pengadian masyarakat CELS (Central of English Languange Service) yang didanai oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten kudus tahun 2011 dan 2012 dengan melakukan pelatihan bahasa inggris bagi guru-guru non bahasa inggris di SMK RSBI yang ada di kabupaten Kudus, diantaranya SMK Muhammadiyah, SMK 1 dan SMK NU Ma’arif, Kudus.
Semua penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh staf pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus bermuara untuk mengembangkan diri, bekal dalam mengajar, mengasah kemampuan untuk berempati dengan masyarakat serta bagian dari pilihan diri untuk menjadi pendidik yang handal, cerdas, kritis dan kreatif. “Tujuan utama dari pengabdian tersebut adalah memberikan bekal, kemampuan soft skill guru-guru non bahasa inggris di sekolah itu, “ kata Pembantu Dekan I, Rismiyanto, SS, M.Pd. Untuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen FKIP-PGSD yang didanai oleh Depdiknas diantaranya adalah Pelatihan Bahasa Inggris (TOEIC) Tahap I Bagi Guru-Guru Non Bahasa Inggris di SMK N I Kudus�������������������������������� pada tahun 2010 dan tahun 2011 yaitu Pelatihan Bahasa Inggris (TOEIC) Tahap II Bagi Guru-Guru Non Bahasa Inggris di SMK N I Kudus. Selain itu, pengabdian masyarakat yang didanai ������������������������������ Kemendiknas, meliputi Assesor Sertifikasi 2009 dan 2010, PLPG 2009 dan 2010 dan ��������� Pengawas Satuan Pendidikan dalam Ujian Nasional SMA/MA tahun ajaran 2010-2011. Dari dana internal UMK, Pelatihan Mendongeng Siswa Madrasah Ibtidaiah NU Salafiah Gondoharum Jekulo Kudus dan Pelatihan Jarimatika untuk Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiah NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun 2011/2012 Semua penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh staf pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus bermuara untuk mengembangkan diri, bekal dalam mengajar, mengasah kemampuan untuk berempati dengan masyarakat serta bagian dari pilihan diri untuk menjadi pendidik yang handal, cerdas, kritis dan kreatif. (Widjanarko/Info Muria)
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Pakar
Model Pendidikan Sunan Kudus Oleh Much Harun, SPd
“Education is a slow moving but powerful force” J. William Fulbright Demikian kutipan penggagas awal terbentukknya pendanaan untuk memberikan beasiswa bagi pelajar di negara lain untuk belajar di Amerika. Pada 1946, beasiswa Fulbright berdiri dengan tujuan agar tidak ada lagi perang dunia. Dalam pemikirannya Fulbright sangat yakin bahwa pendidikanlah yang bisa menciptakan perdamaian di dunia ini. Melalui pendidikan, masyarakat lain akan lebih mengenal dan belajar satu dengan yang lain. Tidak hanya Fulbright, Syekh Ja’far Shodiq, atau lebih dikenal dengan Sunan Kudus, juga sangat mengedepankan pendidikan. Sunan Kudus dalam berbagai literatur dikenal sebagai seorang guru besar dengan predikat waliyyul ilmi. Hal ini tercermin dari simbol dari “GUSJIGANG” yang berasal dari baGUS, pinter ngaJI dan pinter daGANG. Keberadaan ajaran GUSJIGANG ini menguatkan bahwa Sunan Kudus sangat memperhatikan pendidikan. Sunan Kudus dan Fullbright menurut penulis memiliki pemikiran yang sama bahwa pendidikan meski kelihatannya sepele namun dampaknya bisa luar biasa karena bisa mencegah terjadinya perang dunia. Keberadaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus (FKIP UMK) menurut hemat penulis menjadi tonggak kemajuan bangsa terutama daerah pesisir timur seperti Kudus, Pati, Jepara, Rembang. Hal ini dikarenakan keberadaan FKIP UMK menjadi yang terbesar dan pusat lahirnya pendidik di pantura timur. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi FKIP UMK, bagaimana pendidikan di daerah Pantura Timur dapat berjalan
dengan baik dan seperti yang diinginkan Fulbright dan Sunan Kudus. Untuk itu FKIP UMK perlu mempelajari dan mengajarkan bagaimana Sunan Kudus, yang juga menjadi ikon kota Kudus bisa diterapkan di dalam setiap jiwa mahasiswa FKIP. Agar ke depan ajaran Sunan Kudus bisa menjadi tolok ukur keberhasilan lulusan FKIP UMK.
*** Sunan Kudus dan Fullbright menurut penulis memiliki pemikiran yang sama bahwa pendidikan meski kelihatannya sepele namun dampaknya bisa luar biasa *** Pandangan HAR Tilaar dalam bukunya Paradigma Baru Pendidikan Nasional mengatakan bahwa pendidikan pada hakikatnya meliputi dua proses. Pertama, hominisasi, yakni memposisikan manusia sebagai makluk hidup di dalam dunia atau ekologinya. Karena itu pendidikan di samping harus mengkondisikan agar peserta didik sadar akan jati dirinya yang hidup dalam suatu bangsa, juga perlu sadar segala keunikan budaya lokal yang disinggahnya. Kedua, humanisasi, memposisikan manusia sebagai makluk yang bermoral. John Dewer juga sepakat pentingnya menggabungkan lokasi dengan praktek pendidikan. Karenanya, keberadaan FKIP UMK di Kudus menjadi penting karena FKIP UMK yang akan mempengaruhi pendidikan di sekitar dan proses pendidikannya juga harus memiliki karakter lokal seperti pengajaran Sunan Kudus kepada santrinya. Dalam bukunya jejak perjuangan Sunan Kudus dalam membangun karakter bangsa, Nur Said menjelaskan bahwa Sunan Kudus selalu menekankan pada
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
aspek keteladanan (modeling). Dalam hal ini Sunan Kudus mencontohkan bagaimana seharusnya manusia hidup di dunia ini. Melalui modeling yang baik, pendidikan dilaksanakan agar terbentuk akhlak yang mulia dan melepaskan diri dari sifat-sifat tercela. Selanjutnya proses teoritis (knowing) yang dilanjutkan praktis (acting) juga menjadi proses pengajaran Sunan Kudus. Dalam setiap kehadirannya, Sunan Kudus selalu memberikan solusi dari berbagai masalah umat, karena Islam tidak diposisikan sebagai sumber doktriner beku, tetapi ditampilkan dalam ruang sosial, resolusi konflik, masalah kemiskinan dan lain-lain. Untuk itu, kajian keislaman tidak hanya berkutat pada buku namun juga dengan dialog dengan solusi yang nyata. Hal ini yang disebut sebagai metode hikmah atau meaning full learning (pembelajaran yang bermakna). Ini seperti kebiasaan blusukan ala Jokowi. Sunan Kudus juga terkenal dengan toleransinya. Sikap Sunan Kudus ini tidak lepas dari pesan Islam yang membawa misi rahmatal lil’alamin. Toleransi ini bisa dilihat secara simbolik yang terdapat pada konstruksi menara kudus yang menunjukkan semangat multikultur, seperti ornamen padasan pada tempat wudhu dan cerita rakyat yang berkembang tentang ketidakbolehan menyembelih sapi. FKIP perlu mejadikan budaya lokal seperti Sunan Kudus menjadi sebuah inspirasi agar kedepan bisa menjadi FKIP yang meluluskan mahasiswa yang berakhlak baik, kompeten dan toleran. Much Harun Alumni Progdi ��������������� PBI UMK, Pernah menerima beasiswa short course di Kansas University, Amerika.
Fokus
PGSD Ajari MBS Guru SD Empat Kabupaten
UMK - Guna menyosialisasikan manajemen sekolah (MBS) yang tepat, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Seminar Implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) di ruang Seminar Gedung Rektorat, Jumat (18/12). Sekitar 100 peserta yang terdiri dari para dosen PGSD FKIP UMK, Sekolah Dasar Mitra Program MBS, serta kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar dari empat kabupaten (Kudus, Demak, Pati dan Jepara) mengikuti kegiatan yang merupakan program Hibah MBS-PGSD Batch III ini. Dr. Sumiyati, MPd (Perwakilan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan), Dra.
Sri Hartati, M.Pd (Perwakilan Lembaga Penjaminan Mutu Dan Pendidikan Jateng), Sugeng Siswoyo, SPd, Pusno, SPd, Siti Alfiah, serta tim Progdi PGSD UMK menjadi narasumbernya. Ketua Panitia, Dr. Sri Utami Ningsih, MPd menuturkan, manajemen yang baik penting dipraktikkan sekolah. Tanpa itu, proses pembelajaran yang baik akan terasa sia-sia bagi institusi pendidikan.
tidak berjalan efektif karena tidak sesuai kondisi sekolah yang bersangkutan,” ungkapnya. Untuk menunjang efektivitas pelaksanaan kurikulum baru, menurut Sri Hartati, prinsip pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) juga dinilai tepat diterapkan di sekolah dasar.
Namun begitu, temuan Sugeng menunjukkan, pada kenyataan, manajemen sekolah dasar hanya diperankan kepala sekolah tanpa melibatkan komponen lain. Sehingga, Ia tidak heran apabila terjadi copy-paste dalam penyusunan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). “Akibatnya pembelajaran yang diterapkan di sekolah
“Peserta didik yang masih anakanak akan kesulitan menyerap materi jika guru masih mengajar dengan cara memberi catatan lalu siswa dijelaskan serta diminta memahami sendiri. Buatlah permainan-permainan edukatif dalam penyampaian materi, sehingga anak lebih bersemangat dan memahami dengan benar,” saran Sri Hartati. (Anggi/ Info Muria)
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) di Auditorium UMK. Dalam kuliah umum yang dipandu Dosen Progdi PGSD UMK, Mila Roisa ini, Ali Imron menuturkan bahwa dahulu, mendongeng sering dijadikan sebagai media guru dalam menyampaikan pesan kebaikan kepada anak didik. “Maka perlu guru kreatif yang mampu menyampaikan nilai positif melalu dongeng. Penting, terutama bagi guru sekolah dasar,” tegasnya dalam seminar yang dihadiri sebayak 500-an mahasiswa PGSD UMK. Berbeda dengan media teknologi modern, melalui dongeng kepribadian, empati, intelektual dan imajinasi anak dapat dikembangkan. Mendongeng dinilainya akan membangkitkan motivasi anak untuk membaca dan menuliskan sebuah lakon dongeng. “Buku-buku cerita perlu disedikan di perpustakaanperpustakaan sekolah,” ujar praktisi dongeng anak ini menghimbau. Selain itu, menurutnya, mendongeng
juga menjadi salah satu metode untuk memberikan terapi pada anak-anak yang mengalami masalah psikologis. Mendongeng juga bermanfaat menghilangkan ketegangan atau stress, meningkatkan kemampuan bahasa, dan yang lebih penting lagi mendekatkan orang tua atau guru dengan anak. Hal tersebut juga diamini Irfai. Dosen PGSD sekaligus Ketua Panitia Kuliah Umum tersebut mengatakan tujuan dilaksanakannya kuliah umum untuk mengenalkan mahasiswa PGSD bagaimana antara guru dan anak sebagai murid saling akrab melalui mendongeng. “Jika antara guru dan murid tidak ada gap (jarak), siswa akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran sekolah.” ungkapnya. Menurutnya, proses pembelajaran yang menerapkan tiga M; menyanyi, menggambar dan mendongeng pada anak SD akan semakin menarik. “Melalui mendongeng, mahasiswa PGSD diharapkan dapat menempatkan dirinya sebagai pendidik siswa SD yang professional,” tambahnya penuh harap. (Ulum/Info Muria)
PGSD Dorong Bentuk Pribadi Anak Lewat Dongeng
Ulum/Info Muria
UMK – Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah menggeser aktivitas mendongeng yang dahulu pernah diperankan guru membentuk kepribadian anak. Padahal, mendongeng menjadi sumber belajar yang menarik bagi anak didik. Hal ini diungkapkan Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. Ali Imron Al Ma’ruf, M. Hum saat menjadi narasumber Kuliah Umum bertajuk “Mendongeng untuk Meningkatkan Kreativitas Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar” yang digelar oleh Program Studi (Progdi) Pendidikan Guru
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Fokus
Kiprah Alumni FKIP di Pelosok Negeri UMK – Suatman, sarjana (PPG) di Univeritas Negeri alumni Program Studi (Progdi) Yogyakarta. PPG yang akan Bimbingan dan Konseling Fakultas ditempuh selama setahun ke Keguruan dan Ilmu Pendidikan depan menurut rencana akan (FKIP) Universitas Muria Kudus dimulai pada Maret 2013 ini. (UMK) ini bersama teman se“Gratis biaya hidup dan biaya kontrakan kaget ketika Kepala kuliah,” jelasnya mengenai Sekolah Menengah Atas (SMA) kegiatan yang diberlakukan 1 Pantan Cuaca Kabupaten Gayo untuk alumni SM3T ini. Lues, Nangroe Aceh Darussalam Prioritas mendatangi kontrakannya. Ia tak menduga, kepala sekolah Menurut salah satu anggota keberatan jika Suatman dan Dok. Info Muria Tim Monnitoring dan Evaluasi teman-temannya meninggalkan SM3T UNY, Prof. Dr. Buchory Alumni FKIP UMK, Atina Zunair, peserta SM3T angkatan 2011/2012 sekolah tempat mereka menjalani bersama peserta didik SMPN 8 Ruteng Pau, Kecamatan Rahong Utara, MS, M.Pd, selain mengapresiasi tugas Program Sarjana Mendidik Kabupaten Manggarai, NTT sarjana peserta SM3T ketika di daerah Terdepan, Terluar dan menjalani progra, pemerintah Tertinggal (SM3T) tersebut. juga akan memprioritaskan mereka pendidikan hingga pelosok negeri akan Penjelasan Suatman bahwa akan ada menjadi sebuah kenyataan dengan setelah memperoleh sertifikat pendidik. sarjana pengganti dari program yang adanya program Indonesia Mengajar Melalui kementerian pendidikan, sama juga tidak sertamerta diterima dan program SM3T yang dilaksanakan pemerintah telah mengeluarkan surat oleh kepala sekolah. Sekolah yang baru pemerintah melalui Direktorat Jenderal edaran yang disebar ke seluruh daerah dua tahun berdiri ini merasa terbantu Pendidikan Tinggi (Dikti) sejak 2011 lalu. untuk memprioritaskan alumni SM3T dalam pengangkatan guru. dengan adanya Suatman dan temanDaerah sasaran program SM3T temannya. Apa boleh dikata, program Langkah tersebut dinilai tepat oleh adalah kabupaten yang termasuk tersebut hanya berlaku hanya setahun Direktur Pascasarjana Universitas PGRI kategori daerah 3T di sembilan provinsi perangkatan. Yogyakarta ini. Pengabdian di daerah 3T yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Nusa Tidak mudah untuk menjalankan Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Utara, menjadi wujud komitmen guru dalam tugas SM3T. Alumni BK FKIP UMK, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, menjaga keutuhan negara, sebab di Raditya Agusta yang juga mengikuti Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan sana terdapat kekurangan guru. “Guru program tersebut misalnya. Ia harus Barat, Provinsi Kalimantan Timur, ke depan harus memiliki wawasan kebangsaan yag luas dan mental yang menghadapi siswa SMP Negeri 3 Provinsi Maluku. kuat,” ujar Prof. Buchory menunjukkan Lhoong Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Sebanyak 10 Sarjana alumni FKIP kelebihan sarjana alumni SM3T. Nanggroe Aceh Darussalam yang UMK ikut ambil bagian pada angkatan masih memiliki trauma dengan bencana Guru profesional diakui Raditya pertama program tersebut. Selain itu, Tsunami 2004 silam. Apalagi, gempa tak Agusta dapat terbentuk melalui SM3T. menurut penuturan Sarjana alumni PBI jarang mengguncang daerah tersebut. Pengalamannya berhadapan dengan FKIP UMK yang kini menjalani SM3T di Di lain sisi, peserta didik di sekolah ini peserta didik yang mengalami trauma SD Impres Barang NTT, Oktiva Asriani kesulitan berkomunikasi dengan Bahasa Tsunami, menuntutnya kreatif dalam Alvareta, setidaknya ada empat sarjana Indonesia. mendidik. Di samping itu, kultur dan alumni FKIP UMK yang menjalani Ya, permasalahan pendidikan program SM3T pada angkatan kedua bahasa lokal juga melatihnya untuk bersosialisasi di tempat yang baru. di daerah 3T semakin nampak dan 2012/2013 ini. mendapat perhatian. Gambaran “Banyak sekali hikmahnya. Saya Alumni Progdi Pendidikan Bahasa permasalahan pendidikan di daerah 3T bersyukur mengikuti program ini. Inggris FKIP UMK, Ulin Nuha Masruchin juga nampak pada sebuah film berjudul Karena saya bisa mengetahui keadaan menuturkan, usai merampungkan “Tanah Surga.. Katanya” (2012). pendidikan di luar Pulau Jawa,” ujarnya. tugas menjalani SM3T di SMA1 Ende, Ia Harapan akan adanya pemerataan akan menjalani pendidikan profesi guru (Farih/Info Muria)
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
S
elalu berbeda dengan orang lain dipegang teguh Slamet Utomo, dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UMK dalam menjalani hidup. Motto itu membawa nasib lain Slamet. Selain jejak pendidikan dari D3 hingga doktor yang ditempuh tanpa harus menanggung biaya, Ia pun bernasib beda dengan teman kuliah lainnya. Rata-rata menjadi guru sekolah menengah atas atau setingkat di bawahnya. Namun, Slamet mampu meraih gelar doktor. Tidak puas dengan gelar doktornya, spirit untuk terus belajar juga mengantar Slamet mendapatkan program Sandwich di Ohio State University Amerika Serikat. Dosen pertama PBI UMK yang berhasil meraih kesempatan studi ke luar negeri. “Waktu itu baru saya dan pak Hilal saja,” kisahnya. Diangkat sebagai pegawai negeri sipil sejak 1987, tidak memudarkan semangatnya menjalankan tugas tridharmanya sebagai dosen. Berbagai karyatulis yang ditelurkan Ia kirimkan pada seminar nasional maupun Internasional. Wajar jika kemudian dosen yang tinggal di Semarang ini
Profil Dr. Slamet Utomo, M.Pd
Memilih Selalu Beda diundang dalam forum seminar yang digelar perguruan tinggi di besar. Ia misalnya menjadi satu-satunya narasumber berdarah Indonesia dalam Seminar Internasional The Association of Teacher of English as Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) di IKIP PGRI Semarang. Selain itu, UNIKA Soegija Pranoto juga mendaulatnya sebagai pembicara dalam seminar nasional bertajuk Lintas Bahasa dan Budaya.
Ulum/Info Muria
Meski harus bolak-balik SemarangKudus dengan angkutan umum, suami Sri Winahyu Retnoningsih ini mengaku menikmati pengabdiannya di UMK. “Apapun yang kita lakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas, semangat bekerja tetap ada meskipun lelah kerap mendera,” terang Slamet yang sejak 1987 lalu menjadi commuter (penglajo). Selain berprofesi sebagai dosen,
ayah tiga anak ini juga disibukkan oleh tugasnya sebagai tutor dan instruktur PLPG sertifikasi guru. Meski demikian, kesibukannya yang begitu padat tidak membuatnya lupa dengan keluarga. “Manajemen waktu sangat saya perhatikan. Jadi antara pekerjaan, pengabdian, penelitian, dan keluarga mempunyai skala prioritas yang sama, semuanya sangat penting bagi saya,” tandasnya. (Ulum/Info Muria)
Linggar Seleksi Menuju Sea Games
Bersama 57 pesilat lain, atlet cabang olahraga pencak silat indah ini menjalani pelatnas di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur sejak 1 November lalu. Mahasiswa kelahiran Pati, 25 April
1991 silam ini berharap dukungan dan doa kepada semua pihak, baik orang tua ataupun civitas akademika UMK. “Semoga saya bisa lolos seleksi dan mampu memberikan yang terbaik,” do’anya.
Apresiasi UMK, tutur Rektor Prof Dr dr. Sarjadi, Sp PA, selalu memberikan dukungan bagi pengembangan bakat-bakat positif mahasiswa. “Kampus memfasilitasi pengembangan akademik dan nonakademik,” jelasnya. Universitas juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi. Atas raihan Linggar dalam ajang PON tersebut, selain memberikan uang saku sebelum mengikuti perhelatan, UMK juga memberikan apresiasi. “Sesuai
Linggar Uji Nugraha
Nabila/Info Muria
U
sai menyumbangkan medali perak untuk Kontingen Pencak Silat Provinsi Jawa Tengah pada Pekan Olahraga nasional (PON) XVIII 2012 di Riau, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK), Linggar Uji Nugraha masuk dalam Pelatnas Prima (Pelatihan Nasional Program Indonesia Emas) yang disiapkan untuk membela tanah air pada ajang SEA GAMES XXVII di Myanmar 2013.
aturan yang berlaku, Linggar dibebaskan dari SPP untuk empat semester ke depan,” tutur Wakil Rektor III, Drs. Hendy Hendro HS, MSi menunjukkan apresiasi yang diberikan kepada Linggar usai meraih prestasi di ajang PON. (Nabila-Portal)
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Kampus 1.200 Mahasiswa Ikuti KKN Posdaya UMK – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muria Kudus (UMK) bekerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) menerjunkan sebanyak 1.200 mahasiswa pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang berlangsung di Kabupaten Pati, Jepara dan Kudus selama November-Januari.
Untuk KKN Vokasi, ungkapnya, LPM telah menunjuk dua desa di Kabupaten Kudus, yakni Bakalan Krapyak dan Undaan Lor. Fokusnya adalah untuk meningkatkan ekonomi desa. “Di Bakalan Krapyak yang terkenal dengan hasil karyanya berupa gebyok, KKN akan fokus menangani gebyok untuk menopang perekonomian desa,” jelasnya.
Kepala LPM UMK, Drs Masturi, MM menuturkan, penerjunan peserta KKN dilakukan secara bertahap. Pada gelombang pertama, sebanyak 290 mahasiswa diberangkatkan ke Kecamatan Tambak Romo Pati, dan 230 ke Kecamatan Mayong Jepara pada Selasa (20/11). Sementara sisanya, pada 27 Desember diterjunkan di Kabupaten Kudus. Mereka menjalani KKN selama satu bulan.
Posdaya
Selain KKN Posdaya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui LPM UMK juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk turut serta dalam program KKN Vokasi. KKN model ini dimaksudkan untuk pemberdayaan desa yang telah maju. Mahasiswa peserta KKN ini bertugas melakukan pendampingan agar potensi desa bersangkutan meningkat.
Masturi mengungkapkan, KKN Tema Posdaya telah dijalankan UMK sejak 2006 lalu. Di beberapa kegiatan Posdaya dibina secara berkelanjutan. Misalnya yang telah berjalan di Perumahan Gerbang Harapan Bae, di Desa Temulus (Mejobo), Wonosoco, Padurenan, atau di Kayen (Pati). KKN Posdaya bertujuan membantu pemerintah dalam rangka mengurangi angka kemiskinan. “KKN Posdaya sejalan dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat,” tambah Masturi. KKN Posdaya memiliki empat pilar penting, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. (Nabila/Info Muria)
UMK Lantik Empat Warek I), Suciningtyas, SH MHum (PR II) dan Drs. Hendy Hendro HS, MSi (PR III) . Selain itu, juga dilakukan pelepasan dan ���������������� pelantikan enam belas pejabat ���������������������������������������������������� struktural administrasi dan pelepasan purna tugas salah seorang staf Yayasan Pembina UMK.
Warek IV
Farih/Info Muria
UMK – Rektor Universitas Muria Kudus (UMK), Prof Dr dr. Sarjadi, Sp PA melantik empat Wakil Rektor (Warek) baru pada Kamis (3/01) di Auditorium UMK. Empat Warek terbaru sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 33/R.UMK/Kep/D.09.18/XII/2012 adalah Dr. Suparnyo, SH MS (Warek I), Dr. Zainuri, MM (Warek II), Drs. Hendy Hendro HS, MSi (Warek III) dan Dr. Achmad Hilal Madjdi, MPd (Warek IV). Keempat Warek tersebut akan bertugas untuk masa jabatan empat tahun, yakni sejak diberlakukannya SK Rektor hingga 22 Desember 2016. Bersamaan dengan pelantikan wakil rektor baru, juga dilakukan pelepasan Pembantu Rektor (PR) masa jabatan sebelumnya, Drs. Masluri, MM (PR
Jabatan Wakil Rektor IV merupakan jabatan baru di UMK. Dibentuknya jabatan baru ini tidak lepas program untuk memperkuat eksistensi perguruan tinggi terbesar di wilayah Pantai Utara Timur Jawa Tengah ini di tingkat nasional dan internasional. “Wakil Rektor IV nanti khusus membidangi pengembangan dan kerjasama,” jelas Prof Sarjadi. Beberapa rintisan kegiatan dengan PT asing yang pernah dilakukan misalnya, kerjasama Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan (FKIP) dengan Oxford University Press, British Council, kunjungan International Islamic of Malaysia (IIUM), kuliah tamu dari Universitas Kebangsaan Malaysia di Fakultas Hukum UMK, serta beasiswa short course mahasiswa di luar negeri. Mengenai langkah untuk membangun kerjasama, menurut Warek IV, pihaknya akan menerapkan kerjasama berbasis progdi. Hal ini dinilainya efektif sebab model seperti ini lah yang telah berjalan sebagaimana contoh kerjasama di atas. (Farih/Info Muria)
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Kampus
Rehabilitasi Kawasan Muria Lewat Desa Hayati UMK- Kritisnya kawasan Muria memerlukan langkah penanganan terpadu dari semua pihak. Seluas 2.306,83 hektar wilayah kawasan Gunung Muria mempunyai tingkat erosi sangat berat. Potensi bencana berupa erosi, limpasan dan tanah longsor dapat timbul sebab curah hujan yang terus meningkat dalam kurun lima tahun terakhir.
Langkah penyelesaian perlu ditempuh, menurutnya, adalah dengan malakukan rehabilitasi hutan dan lahan berbasis konservasi dan masyarakat yang mendasarkan pada kondisi biofisik kawasan, utamanya di 52 Sub DAS yang tersebar di Pati, Kudus dan Jepara.
Demikian ungkap Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah, Heru Setiadi, SH, MSi dalam seminar nasional bertajuk “Implementasi Grand Design Rehabilitasi Kawasan Muria dengan Pendekatan Desa Model Desa Hayati” yang diselenggarakan Forum DAS Kawasan Muria (FDKW) di Ruang Seminar Gedung Rektorat Universitas Muria Kudus (UMK), Rabu (12/12). Selain Heru, hadir juga Dr Hilman Nugroho (Dirjen Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Perhutanan Sosial) dan Drs. Hendy Hendro HS, MSi (Ketua Forum DAS Kawasan Muria).
Untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi di kawasan muria, menurut Hendy, pembangunan pengelolaan Model DAS Mikro (MDM) perlu dilakukan. Model DAS Mikro (MDM) yang direncanakan meliputi MDM Srep, MDM Piji, MDM Srani, MDM Gungwedi, MDM Tayu, MDM Gelis dan MDM Mayong. Untuk masing-masing MDM, dipilih beberapa desa sebagai desa model. Tujuh desa model terpilih sebagai desa hayati di masing-masing MDM adalah Desa Menawan (Srep), Desa Ternadi (Piji), Desa Plukaran (Sani), Desa Sitiluhur (Gungwedi), Desa Jrahi (Tayu), Desa Tempur (Gelis) dan Desa Bungu (Mayong).
Potensi bencana, ungkap Heru, disebabkan beberapa faktor. Jenis tanah yang peka erosi, luas lahan yang tidak tertutup vegetasi serta kemiringan lereng. Dari data yang telah dihimpun setidaknya terdapat seluas 9.733,71 ha lahan yang tidak tertutup vegetasi secara efektif. Seluas 35 ribu ha lahan kritis di luar dan seluas 11 ribu ha di dalam kawasan hutan.
Fokus utama desa-desa model, terang Hendy, adalah konservasi DAS di bagian hulu. Konsepnya dengan melakukan konservasi kawasan kritis berbasis agro forestry atau pertanian terpadu. Oleh karena itu, ketujuh desa tersebut perlu ditunjang dengan peraturan-peraturan desa tentang upaya pelestarian dan konservasi. (Shofi/Info Muria)
Nabila/Info Muria
FH UMK-UII Gelar Seminar Internasional Ekonomi Islam I UMK). Berbicara mengenai Teori dan Praktik sistem perbankan islam di Malaysia dan Indonesia, Agus Triyanta menuturkan, Indonesia masih tertinggal jauh dalam penerapannya dibandingkan negara tetangga, Malaysia dan Singapura. “Jelas-jelas Indonesia berpenduduk muslim terbesar, tapi penerapan syariah Islam justru kalah dari negara lain,” papar dosen UII ini. Kini, perbankan Islam (Islamic banking) telah dipraktikkan di lebih dari 75 negara. Malaysia, jelasnya, berada di urutan kedua dalam tiga terbesar negara dengan aset, satu tingkat di bawah Saudi Arabia. Di Indonesia sendiri, jelasnya, aset perbankan Islam hanya sekitar 4.3 persen dari seluruh aset perbankan nasional. Sangat jauh dari Malaysia 24,2 persen dari seluruh aset perbankan nasional. Hal itu terjadi, menurut Agus, disebabkan kerangka hukum perbankan Islam yang telah kuat dan sehat sejak awal dimulai di Malaysia. Seminar mengundang lembaga keuangan, pengadilan agama, organisasi masyarakat (Ormas) Islam, serta PTN-PTS se-Jawa Tengah serta 102 orang peserta. (Nabila/Info Muria)
UMK - Centre of Local Law Development Studies (CLDS) Academic Journey Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus (UMK) menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk “In Quest of Islamic Economics: Challenges and Opportunities in Strengthening The Future of Muslim Countries Economics” di Santika Premiere Hotel, Jalan Pandanaran Nomor 116-120, Semarang, pada Kamis (17/01). Syekh Imran Hosein (Islamic Philosopher), Prof. Jawahir Thontowi, SH PhD (Direktur CLDS FH UII), Drs. Agus Triyanta, MA PhD (Secretary Post Graduate Student FH UII), Dr. Sulaeman Dufford (The Former of Lecturer of Kebangsaan Malaysia University), serta Dr. Suparnyo, SH MS (Wakil Rektor Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
kudusan
Anik/Info Muria
Gairah Buka Luwur Dua Sunan di Kudus
Dari bilik jendela, peziarah berdesakan menyaksikan prosesi ganti luwur Makam Sunan Muria.
H
awa dingin pegunungan disertai rintikan hujan tidak menyurutkan niat peziarah memadati area Masjid dan Makam Sunan Muria yang terletak di Gunung Muria, Desa Colo, Dawe, Kudus pada Rabu malam (28/11/2012) atau tepat 15 Muharram 1434 H. Sejak adzan Maghrib berkumandang, area masjid dan makam penuh sesak ribuan pengunjung. Mereka menunggu untuk menyaksikan ritual tahunan yang baru akan berlangsung sehabis Shalat Subuh, Buka Luwur makam sunan yang bernama asli Umar Said. Buka Luwur adalah upacara penggantian kain penutup makam seorang wali atau ulama penyebar agama Islam. Di makam Sunan Muria, berbagai rangkaian kegitan dijalankan pengelola, Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Muria (YM3SM) bersama warga Colo sejak awal Muharram. Dimulai melafalkan doa awal dan akhir tahun di masjid, dhondom (menjahit kain /mempersiapkan kelambu) beserta penyembelihan satu ekor kambing, istighosah dan doa As-syura. Tak lupa, santunan kepada 16 anak yatim. Khataman Al-Quran oleh sembilan perempuan penghafal al-Qur’an (hafizdhoh) dan 50 lainnya menyimak, serta oleh tiga hafidz dengan 99 orang penyimak. Warga Colo juga menghantarkan nasi pincuk berisi beberapa iris daging kerbau atau kambing yang dibungkus daun jati kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ada lebih seribu bungkus. Pada malam 15 Muharram diisi pengajian umum oleh Habib Umar Mutohar, SH dari Semarang. Setelahnya, sekitar 2 ribu pincuk nasi juga dibagikan. Usai Shalat Shubuh, puncak acara, Buka Luwur dilangsungkan. Penggantian kain mori dibarengi tahlil dan istighosah. Semua pemangku makam sembilan wali di Jawa juga diundang. “Kami memperoleh sumbangan dari 108 penyumbang dari berbagai daerah seperti Semarang, Jepara dan Purwodadi. Sumbangan berupa nasi maupun hewan kerbau, kambing dan ayam. Panitia juga menyiapkan enam kerbau,” kata Mastur, panitia buka luwur. Dana sekitar 215 juta asal sumbangan masyarakat dipakai untuk buka luwur tahun ini. Jumlah pengunjung buka luwur kali ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. “Dalam sehari dapat menghabiskan dua ribu pincuk nasi yang dibagikan kepada pengunjung atau peziarah,” ujarnya.
Pengunjung datang dari berbagai daerah berikut bermacam tujuan. Sriyani, pengunjung asal Jepara misalnya. Selain untuk pengajian, kedatangannya juga untuk menyaksikan prosesi buka luwur sekaligus merasakan nasi pincuk daun jati. Tidur bersama keluarga di teras serambi masjid untuk pertama kalinya pun Ia dilakoni. “Ngalap berkah,” tuturnya. Berbeda, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Endah Rastiana, datang guna observasi untuk tugas seminar sebelum skripsi. Rencana, potensi dan keunikan budaya di sekitar Gunung Muria akan dijadikan judul skripsi. “Selain bisa berwisata religi kita juga bisa menikmati keindahan alam disekitar Muria,” katanya dengan wajah berseri. Ia juga terkesan oleh banyaknya jumlah pengunjung.
Sunan Kudus Sebelumnya, di makam Raden Ja’far Shadiq atau lebih populer disebut Sunan Kudus juga digelar ritual yang sama. Rangkaian Buka Luwur dimulai dengan penjamasan (pencucian) keris Kiai Cinthaka, do’a rasul, terbang papat, pembuatan dan pembagian bubur Asyura, khotmil Qur’an bil ghoib, pengajian malam 10 Muharram, pembagian berkat dan pemasangan luwur (kain mori) baru. Ketua Panitia Buka Luwur 2012, Nailal Muna menuturkan, tidak kurang dari 24.478 berkat dibagikan oleh panitia kepada masyarakat yang hadir usai pemasangan luwur pada 10 Muharram (17 November). Sebanyak 10 kerbau dan 81 kambing disembelih untuk lauk nasi berkat berbungkus daun jati ini. Kain luwur selebar 1.600 meter yang telah dilepas selanjutnya dibagikan kepada masyarakat. “Kain tersebut berasal dari masyarakat oleh karena itu kami kembalikan kepada masyarakat, siapa saja yang membutuhkan,” ujarnya. Untuk kelancaran rangkaian kegiatan ini, butuh sekitar 800 orang terlibat sebagai panitia, termasuk ibu-ibu yang membungkus nasi. Suksesnya acara juga tak lepas dari antusiasme masyarakat dalam memberikan sumbangan. “Semua biaya untuk kebutuhan acara murni dari sumbangan masyarakat. Kami sengaja tidak meminta sponsor dari manapun,“ jelas Nailal. Lazimnya, buka luwur digelar bertepatan dengan peringatan haul atau hari wafat. “Tapi berbeda pada buka luwur makam Sunan Kudus, wafatnya tidak diketahui secara pasti,” tutur panitia yang juga pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Denny Nur Hakim. Ia mengungkapkan, ada kesalahpahaman dalam memaknai buka luwur. Masyarakat menganggap buka luwur dilaksanakan 10 Muharram. Padahal, sebenarnya pelepasan kain luwur dilakukan pada 1 Muharram, sementara 10 Muharram adalah pemasangan luwur baru. (Anik-Sofi/Info Muria)
10 Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013
Resensi
Sumbangan Intelektual-Cendikiawan Daerah
Dok. Info Muria
Judul Buku Penulis Penerbit Tahun terbit ISBN
Dalam analisa sederhana, bisa dipahami, bahwa dipilihnya judul tersebut lantara keberadaan penulis yang tinggal di Kudus yang merupakan ikon Kota Kretek, dipicu kemudian oleh disahkannya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan pada 24 Desember 2012 lalu. Sedang di tiga bagian (bab) lainnya, buku ini mengupas tentang banyak hal. Mulai permasalahan pendidikan, keagamaan, korupsi, pluralisme, hukum, hingga perosalan politik, yang banyak di antaranya, masih menemukan momentumnya di era kekinian. Buku ini memang tidak ditulis secara sistematis, karena bukan merupakan buku ilmiah. Melainkan kumpulan artikel yang sebelumnya di muat di berbagai media massa. Meski begitu, buku ini memberikan khazanah yang kaya dan beragam dari berbagai tema, yang dalam bahasa M Sobary, disebut sebagai sumbangan intelektual cendekiawan dari daerah. Penasaran? Bacalah. Yakinlah, Anda akan menemukan banyak pencerahan dari buku ini. (Eros)
: REPUBLIK KRETEK Dari Kudus untuk Dunia : Zamhuri : Badan Penerbit UMKKudus : 2013 : 978-602-18835-5-6
B
anyak intelektual–cendekiawan yang mengkirtisi kebijakan-kebijakan di tingkat pusat (nasional). Namun tak banyak di antara mereka yang mengktitisi berbagai kebijakan yang ada di tingkat lokal. Sedikit di antara cendekiawan yang intens mengkritisi berbagai kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat di tingkat lokal, terselip nama Zamhuri, yang baru saja meluncurkan buku berjudul “Republik Kretek: Dari Kudus untuk Dunia”. Membaca judul buku ini, asumsi orang pasti akan beranggapan bahwa semuanya pasti berbicara tentangg kretek atau industri berbasis tembakau. Padahal tidak. Pembahasan soal kretek hanya terkonsentrasi di bagian pertama buku ini, berikut pengantar penulis.
Merevitalisasi Budaya Organisasi
Dok. Info Muria
Judul Buku Editor Penerbit Cetakan ISBN
B
karyawan, penerapan budaya organisasi di era globalisasi dan kajian mengenai pemberdayaan masyarakat miskin. Sangat menarik membaca tulisan dalam prosiding ini, karena membahas mengenai budaya organisasi, suatu konsep dasar dari interaksi sosial yang diadopsi menjadi sebuah wacana, diamati dan diteliti serta diimplementasikan dalam bentuk sebuah kelompok yang disebut dengan organisasi dengan bermacam-macam permasalahannya. Buku ini bisa menjadi referensi bagi mahasiswa dan peminat psikologi yang menekuni kajian sosial terapan, industri dan organisasi. Setidaknya, buku ini memperkaya pembahasan teori budaya organisasi, organizational values dan komitmen organisasi, organization citizenship behavior (OCB), kohesivitas kelompok dan orientasi nilai untuk dikembangkan lebih lanjut dalam psychological social psychology (PSP), psikologi industri dan organisasi serta mengisi kekosongan kajian psikologi industri dan organisasi yang bermuatan lokal. (Widjanarko/ Info Muria).
: Prosiding Seminar Nasional, Peran Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas dan Efisiensi Organisasi : Iranita Hervi Mahardayani : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus 2012 : Pertama, November 2012 : 978-602-18835-2-5
uku ini merupakan hasil kompilasi makalah peserta seminar nasional yang diselenggarakan Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus, berisikan empat belas tulisan, terdiri dari tujuh hasil penelitian dan sisanya pengamatan atau pemikiran penulis. Beberapa penelitian mengenai kecerdasan emosional dan kepuasan kerja, pengaruh Organization Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja pelayanan, intensi turn over pada karyawan, performansi kerja, dan komitmen organisasi ditinjau dari masa kerja. Sedangkan dari hasil pemikiran dijumpai pengamatan mengenai bekerja pada organisasi yang tidak sehat, organizational values dan organizational commitment, peranan budaya organisasi terhadap kinerja
Info Muria / Edisi XII/ Desember 2012-Januari 2013 11
KALEIDOSKOP 2012
Rektor UMK, Prof. Dr. dr. Sarjadi, Sp. PA didampingi Koordinator Kopertis VI Jateng dan Ketua Yayasan Pembina UMK meresmikan gedung empat lantai. Gedung yang dinamai Djarum Foundation ini diperuntukkan bagi Fakultas Pertanian dan Fakultas Psikologi UMK, Rabu (16/05/2012).
Rombongan mahasiswa jurusan arsitektur International Islamic of Malaysia (IIUM) yang dipimpin oleh Prof Emeritus Lar Dr Ismawi Hj Zen ketika menggelar kunjungan pendidikan (educational visit) ke Universitas Muria Kudus (UMK) pada Rabu (20/06/2012). Selain itu, studi ke UMK juga digelar oleh Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Universitas Semarang (USM), Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), penjaminan mutu dan pembelajaran elektroni (e-learning) menjadi daya tarik mereka berkunjung di UMK.
Sebelum menghibur pengunjung peresmian Gedung Djarum Foundation, penyanyi ibu kota; Judika, band “Cokelat”, dan Raisa Andriana dan tamu undangan lainnya berkunjung di laboratorium Fakultas Pertanian dan Fakultas Psikologi yang merupakan fasilitas dalam gedung baru ini, Rabu (16/05/2012).
Prof. Dr. dr. Sarjadi, Sp. PA dilantik sebagai Rektor UMK 2012-2016, Sabtu (20/10). Selain itu Empat Wakil Rektor; ������������������������������� Dr. Suparnyo, SH MS (Warek I), Dr. Zainuri, MM (Warek II), Drs. Hendy Hendro HS, MSi (Warek III) dan Dr. Achmad Hilal Madjdi, MPd (Warek IV)���������������������������������� juga dilantik, pada Kamis (3/01).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Yudisial (KY), Drs. Muzayyin Mahbub, MSi kala menjadi narasumber Seminar dan Kuliah Umum “Komisi Yudisial dan Penegakan Hukum di Indonesia” kerjasama KY dengan Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus (UMK), Sabtu (10/11). Pengamat Politik Reform Institut, Yudi Latif (Selasa,10/04/2012) juga pernah melakukan kampanye nasionalisme di UMK. Juga Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, Prof Djamaluddin Ancok PhD (Senin, 5/11/2012�������������������������� ) dan Wakil Ketua Majelis Luhur Tamansiswa, Prof Dr Ki Supriyoko,MPd (Sabtu, 15/09) Selain tokoh nasional, profesor dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof. Dr. Jastri Jamal (Kamis, 20/09/2012), Steve Money (Rabu,26/09/2012) merupakan sederet narasumber luar negeri yang menyempatkan mengisi seminar yang digelar UMK.
Info Muria / Edisi XII/ 2013 Desember 2012-Januari 2013 2012-Januari 12 Info Muria / Edisi XII/ Desember