Ikhtisar Kinerja Utama Summary of Main Performances Di tahun 2011, PGE mencatat peningkatan laba bersih sebesar 11.92 % menjadi Rp 808.21 miliar yang memperlihatkan pertumbuhan bisnis Perusahaan. In 2011, PGE recorded an increase of net profit by 11.92% into Rp 808.21 billion, indicating the Company’s business growth.
Ikhtisar Keuangan Financial Summary PENDAPATAN USAHA Revenues
4,486
LABA USAHA Operating Income
1,016
980
4,276
3,264
2007
1,249
4,759 4,351
806
2008
2009
2010
2011
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
2007
2008
2009
2010
EBITDA
1,328
1,180
1,064 841 531
2008
646
2009
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
2011
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
LABA BERSIH Net Income
2007
1,162
729
808
803
2010
2011
2007
2008
2009
2010
1,311
2011
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah Catatan Notes EBITDA : Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization
Laporan Tahunan 2011
02
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
Ikhtisar Operasi Operation Summary PRODUKSI UAP Steam Production
1,578
1,479
PRODUKSI LISTRIK Electrical Production
1,592
1,573
1,226 523
522 475
442
2
2007
2008
2009
2010
2011
2007
Setara Listrik - GWh Equivalent to Electrical - GWH
2008
2009
2010
2011
GWh GWh
Ikhtisar HSE HSE Summary
Safety Performance 2011 Jan Feb Mar Apr May Jun
Jul
Aug Sep Oct
Nov Dec
Fatalities
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LTI (Lost Time Injuries
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
Restricted Work Days Cases
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Medical Treatment Cases
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
First Aid
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
Near Miss
3
4
3
2
0
1
1
1
1
1
1
4
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
3
4
4
3
0
2
1
1
1
1
2
4
Recordable
cident Ac
Non Recordable Incident
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
03
daftar isi TABLE OF CONTENTS
01
Beyond Green
02
Ikhtisar Kinerja Utama Summary of main performances
02
• Ikhtisar Keuangan Financial Summary
03
• Ikhtisar Operasi Operation Summary
03
• Ikhtisar HSE HSE Summary
04
Daftar Isi Table of Contents
06
Strategi Perusahaan dan Fokus Manajemen 2012 2012 Company Strategy and Management Focus
08
Peristiwa Penting Highlight of Events
10
Sertifikasi dan Penghargaan Certification & Awards
16
Profil Perusahaan Company Profile
16
• Data Perusahaan Company Data
16
20
• • • •
22
• Area dan Proyek Operasional Operational Areas and Projects
18 19
28
Informasi Kepemilikan Saham Information of Share Ownership Sejarah Singkat Brief History Skema Bisnis Perusahaan Scheme of Company Business Struktur Organisasi Perusahaan Organizational Structure of the Company
Strategi Perusahaan Company Strategy
28
• Visi Vision
29
• Misi Mission
30
• Tata Nilai Unggulan Leading Value Systems • Tujuan Objectives
31 31 31
34
• Sasaran Targets • Jejak Langkah Milestone
Laporan Manajemen Management Report
34
• Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
38
• Laporan Direksi Report of Board of Directors
46
Analisa Pembahasan Manajemen Analysis of Management Discussion
46
• Tinjauan Makro Industri Panas Bumi
47
• Tinjauan Kinerja Operasi per Segmen Usaha
50 69
• Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance • Tinjauan Prospek 2012 Review of 2012 Prospects
71
• Realisasi Ukuran Kinerja Terpilih Tahun 2011
71
• Realisasi Tingkat Kesehatan Perusahaan
Macro-Review of Geothermal Industry
Review of Operation Performance per Business Segment
Realization Of Key Performance Indicator Year 2011 Realization Of Company’s Business Performace
Laporan Tahunan 2011
04
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
76 76 77 78 80 82 85 104 109 114 114 116 118 120 124 125 126 129 130 134
Good Corporate Governance (GCG) • • • • • • • • • • • • •
Pernyataan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Statement of Good Corporate Governance Principles Tujuan Penerapan GCG Objectives of GCG Implementation Implementasi GCG GCG Implementation Pengukuran Implementasi GCG Measurement of GCG Implementation Rencana Pengembangan GCG 2012 GCG Development Plan 2012 Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Good Corporate Governance Kasus Hukum Tahun 2011 Legal Cases of Year 2011 Manajemen Risiko Risk Management Proses Bisnis Business Process Akses Informasi Access to Information Etika Bisnis dan Etika Kerja Business Ethics and Work Ethics Whistle Blowing System Whistle Blowing System Asuransi Insurance
Corporate Social Responsibility (CSR) • Perlindungan Konsumen Consumer Protection • Program Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment Program • Program Pelestarian Lingkungan Environmental Conservation Program • Biaya Pelaksanaan CSR Cost of CSR Implementation
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL)
Health, Safety and Environment (HSE) 134 135 135 137 137 138 138 139
• • • •
Komitmen Perusahaan Terkait K3LL Commitments of the Company Related to K3LL Behaviour Based Safety (BBS) Behaviour Based Safety (BBS) Contractor Safety Management System (CSMS) Contractor Safety Management System (CSMS) Pemantauan Lingkungan Environment Monitoring
• • • •
Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development Mechanism Environmental and Social Impact Assessment Environmental and Social Impact Assessment Pencapaian Achievement Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu Management of Quality Management System
148
Sumber Daya Manusia (SDM) Human Resources (HR)
148
• Konsep dan Strategi SDM Perusahaan Concept of Strategy of Human Resources of the Company
150
• • • •
152 159 159 160 163
Profil dan Jumlah Karyawan Profile and Total Employees Pendidikan dan Pelatihan Education andTraining Pengelolaan Hubungan Industrial Management of Industrial Relations Rencana Pengembangan SDM HR Development Plan
Tanggung Jawab Pelaporan Responsibility of Reporting Laporan Keuangan Konsolidasi Audit Financial Report of Audit Consolidation
244 244 248 252 253 254 255 256 256
Informasi Tambahan Additional Information • • • • • • • •
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Board of Directors Profil Anggota Komite Audit Profile of Members of Audit Committee Profil Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Profile of Members of Investment and Business Risk Committee Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary Profil Kepala Satuan Pengawas Internal Profile of Chief Audit Executive Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal Profession and Institution of Capital Market Support Laporan Tahunan 2011 Nama dan Alamat Kantor Perusahaan Name and Offices Address 2011 Annual Report
05
Strategi Perusahaan dan Fokus Manajemen 2012 Company Strategy and Management Focus in 2012 Sebagai Perusahaan terkemuka dibidang panas bumi, Perusahaan mempunyai komitmen besar untuk menjadikan Perusahaan sebagai market leader dalam bidangnya. Oleh karena itulah manajemen telah menentukan visi pengembangan jangka panjang hingga tahun 2014. Visi tersebut terbagi dalam tiga rencana pembangunan tiga tahunan (Repetita) sejak tahun 2006 yang merupakan tonggak utama didirikannya Perusahaan. Pada Repetita kedua yang dimulai dari tahun 2008 hingga tahun 2011, manjemen dengan dukungan seluruh stakeholders bertekad untuk menjadikan Perusahaan sebagai “Center of excellence for Indonesia Geothermal Industry”. Pada tahun 2011 Perusahaan bertekad untuk menjadi barometer dalam perkembangan industry panas bumi di Indonesia. Perwujudan rencana jangka panjang hingga tahun 2011 ini adalah tekad Perusahaan untuk selalu menerapkan praktek terbaik dalam segala aspek industri panas bumi serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menerapkan manajemen lingkungan yang telah terakreditasi dengan didukunng oleh SDM yang berkualitas. Pencapaian untuk menjadi center of excellence dibidang industri panas bumi akan difokuskan pada tiga aspek penting yaitu aspek bisnis, aspek keilmuan dan teknologi serta aspek manajemen.
As the leading Company in the geothermal sector, the Company has a great commitment to become a market leader. The management has therefore determined the long-term development vision until 2014. The vision is divided into three three-year development plans (Repetita) since 2006, which was the milestone of the formation of the Company. In the second Repetita, beginning in 2008 until 2011, the management with the support of all stakeholders intends to realize the Company as a “Center of excellence for Indonesian Geothermal Industry.” In 2011, the Company intends to become a barometer in the geothermal industry development in Indonesia. The manifestation of the long-term plan by 2011 is the Company’s commitment to always implement best practices in all aspects of the geothermal industry as well as increasing environmental awareness by implementing an accredited environmental management supported by high quality human resources. Achievements to become center of excellence in the geothermal industry will be focused into three important aspects: business aspect, scientific and technological aspect, and management aspect.
Strategi jangka panjang ketiga memasuki tahun 2012 adalah komitmen Perusahaan untuk menjadi Perusahaan kelas dunia dibidang energi panas bumi. Oleh karena itu fokus ini diwujudkan dalam visi Perseroan memasuki tahun 2012 yaitu “World Class Geothermal Energy Enterprise”. Perwujudan tekad Perusahan untuk menjadi bagian dari Perusahaan kelas dunia dibidangnya adalah dengan memfokuskan perhatian pada produksi energi panas bumi dimana Perusahaan bertekad untuk menjadi penghasil Produsen energi geothermal nomor 3 (tiga) di dunia dengan kapasitas produksi 1322 MW. Untuk mencapai ambisi besar tersebut tentunya strategi Perusahaan adalah mensinergikan kekuatan sumber daya yang ada menjadi sumber daya yang berkelas dunia dengan menerapkan praktek terbaik dalam segala aspek operasional Perusahaan dan senantiasa melakukan pengembangan teknologi panas bumi dan menekan biaya operasional Perusahaan seefisien dan seefektif mungkin.
Entering 2012, the third long-term strategy is the Company’s commitment to become a world-class Company in geothermal energy. Therefore, this focus is manifested in the vision of the Limited Liability Company entering 2012 which is “World Class Geothermal Energy Enterprise.” The manifestation of the Company’s commitment to become a world class Company in the field is by focusing attention to geothermal energy production, where the Company intends to become the third geothermal energy producer in the world with production capacity of 1322 MW. In order to achieve the huge ambition, the Company’s strategy is to synergize existing resource strengths into becoming world-class resources by implementing best practices in all operational aspects of the Company and continuously develop geothermal technology and maximizing the efficiency and effectiveness of the Company’s operational costs.
Laporan Tahunan 2011
06
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
Pertamina Geothermal PTPT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
07
Peristiwa Penting 2011 Highlight of Events in 2011 Berikut adalah momentum-momentum peristiwa penting yang telah dilewati dengan sangat membanggakan oleh Perusahaan selama tahun 2011. 11 Maret 2011
11 March 2011
Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik 435 MW antara PT Pertamina Geothermal Energy dengan PT (Persero) PLN disaksikan oleh Menteri ESDM Darwin. The signing of 435 MW of Electricity Purchase Agreement between PT Pertamina Geothermal Energy and PT (Persero) PLN witnessed by the Ministry of Energy and Mineral Resources Darwin.
19 Maret 2011
19 March 2011
Penandatanganan Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA) antara Perusahaan dengan South Pole Assets Management, Ltd. disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan. The signing of Emission Reduction Purchase Agreement between the Company and the South Pole Assets Management, Ltd. Witnessed by the President Director of PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan.
11 Agustus 2011
11 August 2011
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan didampingi oleh Direktur Utama Perusahaan Abadi Poernomo menyerahkan secara simbolis memberikan bantuan CSR senilai 2,7 M untuk masyarakat yang berada di sekitar Area Kamojang. President Director of PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan accompanied by the Company’s President Director Abadi Poernomo symbolically give a CSR aid in the amount of 2.7 M for residents livin living.
17 Oktober 2011
17 October 2011
Perusahaan berpartisipasi pada pameran ""World Renewable Energy Congress, International Conference and Exhibition on Renewable Energy and Energy Efficiency, Bali 2011 ("WREC-Indonesia, Bali 2011") tanggal 17 - 19 Oktober 2011, Nusa Dua, Bali. The Company participates in the "World Renewable Energy Congress, International Conference and Exhibition on Renewable Energy and Energy Efficiency, Bali 2011 ("WREC-Indonesia, Bali 2011") on October 17 - 19 2011, Nusa Dua, Bali.
24 Oktober 2011
24 October 2011
Serah terima jabatan Direktur Utama Perusahaan dari Abadi Poernomo kepada Slamet Riadhy disaksikan oleh Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) M. Husen. The handing over of the Company’s President Director position from Abadi Poernomo to Slamet Riadhy witnessed by Upstream Director of PT Pertamina (Persero) M. Husen.
26 Oktober 2011
26 October 2011
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyerahkan surat ijin perpanjangan pinjam pakai kawasan hutan Wayang Windu untuk kegiatan eksploitasi panasbumi kepada Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Slamet Riadhy untuk seterusnya diserahkan kepada CEO Star Energy Bret Mattes di kantor Star Energy Geothermal (Wayang Windu ) Ltd. Pangalengan Kab. Bandung. Ministry of Forestry Zulkifli Hasan delivers the permit of forest use extension of Wayang Windu geothermal exploitation to the President Director of PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Slamet Riadhy to then be given to CEO of Star Energy Bret Mattes at Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Pangalengan Bangund (26/10). Laporan Tahunan T 2011
08
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
Below is the list of important and momentous events that have passed with great pride by the Company throughout 2011. 3 November 2011
3 November 2011
Direktur Utama Perusahaan bertatap muka dengan Dirjen PHKA dalam rangka kunjungan kerja setelah menjabat Dirut PGE. The Company’s President Director meeting with Directorate General of PHKA in a work visit after being appointed as PGE’s President Director.
15 November 2011
15 November 2011
Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo berfoto bersama Direktur Utama Perusahaan sesaat setelah meninjau stand PGE pada pameran Kelistrikan di Jakarta Convention Center. Vice Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Widjajono Partowidagdo with the President Director of the Company after visiting PGE’s stand at the Electricity Exhibition in Jakarta Convention Center. 17 November 2011
17 November 2011
Direktur Utama Perusahaan mengisi salah satu acara di TVRI sebagai narasumber bidang energi. President Director of the Company in TVRI as a speaker in the field of energy.
18 November 2011
18 November 2011
Direktur Keuangan Perusahaan Narendra Widjajanto mengadakan kunjungan kerja ke Area Kamojang. Kunjungan tersebut merupakan orientasi bagi Direktur Keuangan setelah dilantik. The Company’s Financial Director Narendra Widjajanto on his work visit to Kamojang Area. The visit was an orientation for the Financial Director after being appointed.
13 Desember 2011
13 Desember 2011
HUT ke – 5 PT Pertamina Geothermal Energy. “Indonesia Indonesia Go Green with PGE” PGE 12 Desember 2006 – 12 Desember 2011 Fifth Anniversary of Pertamina Geothermal Energy. “Indonesia Goes Green with PGE” December 12 2006 – December 12 2011.
28 Desember 2011
28 Desember 2011
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan didampingi Dirjen EBTKE Wardaya, Bupati Bandung Dadang M. Naser dan Direktur Utama Perusahaan Slamet Riadhy secara simbolis melakukan penanaman pohon dalam rangka program Menabung 100 Juta Pohon di sekitar lokasi PGE Area Kamojang Bandung. Ministry of Forestry Zulkifli Hasan accompanied by Directorate General of EBTKE Wardaya, Chief of Bandung District Dadang M. Naser and President Director of the Company Slamet Riahdy symbolically plantin trees in the program of Saving 100 Million Trees near the location of Kamojang Area PGE Bandung. PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan T Tahunan 2011 2011 Annual Report
09
Sertifikasi dan Penghargaan Certification and Awards Perusahaan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi negeri dan dunia. Kerja keras Perusahaan selama ini telah memperoleh pengakuan yang akhirnya dianugerahi penghargaan dari pihak national dan internasional. The company strives to serve its best for the country and for the world. The Company’s hard work has achieved various recognitions both national and international.
Dirut PGE menerima penghargaan Proper Emas dari Wakil Presiden RI
Laporan Tahunan 2011
10
2011 Annual Report
President Director of PGE accepting the Gold Proper award from RI’s Vice President
PT Pertamina Geothermal Energy
Penghargaan Proper Emas Area Kamojang telah berhasil memperoleh peringkat penghargaan Emas Proper tahun 2010-2011. Penghargaan ini diperoleh sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap kepedulian terhadap lingkungan dalam wilayah operasional Perusahaan. Direktur utama PGE menerima secara langsung penghargaan Proper emas dari Wakil Presiden Republik Indonesia.
Gold Proper Award Kamojang Area receiving the 2010-2011 Gold Proper. This award was received acknowledging Company’s commitment to environmental concerns in operational area of the Company. The President Director of PGE accepts the Gold Proper award from the Vice President of the Republic of Indonesia.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
11
• Penghargaan lingkungan dari BPLHD Kab. Bandung, Kategori SANGAT BAIK untuk area Kamojang
• Penghargaan Patra Adhikriya Bhumi Utama (EMAS) dari PT Pertamina (Persero) untuk pengelolaan K3LL tahun 2011 untuk area Kamojang
• Penghargaan Patra Adhikriya Bhumi Madya dari PT Pertamina (Persero) untuk pengelolaan K3LL tahun 2011 untuk area Lahendong dan Sibayak
• Penghargaan Perusahaan Kecelakaan Nihil dari Bupati Bandung untuk Area Kamojang
• “GOLD” APQC International Awards 2011 di Singapura atas prestasi Improvement Gugus Kendali Mutu (GKM) Intermilan Area Kamojang
Laporan Tahunan 2011
12
2011 Annual Report
• The Environment Award from BPLHD of Bandung District, with category of VERY GOOD for Kamojang
• Patra Adhikriya Bhumi Utama (GOLD) Award from PT Pertamina (Persero) for K3LL Management in 2011 for Kamojang Area
• Patra Akhikriya Bhumi Madya from PT Pertamina (Persero) for K3LL Management in 2011 for Lahendong and Sibayak
• Award of Zero Accident Company from the District Head of Bandung for Kamojang Area
• “GOLD” APQC International Awards 2011 in Singapore on the achievement of Quality Control Unit Intermilan in Kamojang Area
PT Pertamina Geothermal Energy
• Area Lahendong dan Sibayak berhasil memperoleh Peringkat Biru Proper tahun 2010 – 2011 • Lahendong and Sibayak Area received the 2010-2011 Blue Rank Proper • Sertifikasi ISO 9001 : 2008 Fungsi Procurement Supply Chain Management Kantor Pusat PGE • ISO 9001 : 2008 Certification on Function of Procurement Supply Chain Management of PGE Headquarter office • “GOLD” Award di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional 2011 di Makassar atas prestasi improvement Gugus Kendali Mutu (GKM) IMTAQ dari Area Lahendong • “GOLD” Award at the Work Meeting on National Quality and Productivity 2011 in Makassar on its achievement of Quality Control Circle IMTAQ in Lahendong Area • “GOLD” Award di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional 2011 di Makassar atas prestasi improvement Sumbang Saran (SS) M. Husni Mubarok dari Kantor Pusat PGE • “GOLD” Award at the Work Meeting on National Quality and Productivity 2011 in Makassar on its achievement of Suggestion System (SS) M. Husni Mubarok at PGE’s Headquarter Office • Penghargaan di Annual Pertamina Quality Award 2011 berupa : Gold ==> GKM Imtaq Gold ==> SS M. Husni Mubarok Silver ==> SS Bayu F & Rudi Silver ==> GKM Turbin Silver ==> PKM (Proyek Kendali Mutu) Cikaro • Awards received at the Annual Pertamina Quality Award 2011: Gold ==> GKM Imtaq Gold ==> SS M. Husni Mubarok Silver ==> SS Bayu F & Rudi Silver ==> GKM Turbin Silver ==> PKM (Quality Control Project) Cikaro • Perusahaan berada pada band GOOD PERFORMANCE pada Pertamina Quality Assessment (PQA) 2011 dengan score 481 • The company is listed in the band of GOOD PERFORMANCE at Pertamina Quality Assessment (PQA) 2011 with a score of 481
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
13
Pada tahun 2011 Perusahaan bertekad untuk menjadi barometer dalam perkembangan industri panas bumi di Indonesia
In 2011 the Company has formulated a vision as Center of Excellence for Indonesia Geothermal Industry
Profil Perusahaan Company Profile
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Profil Perusahaan Company Profile Data Perusahaan Company Data Nama Name
: PT Pertamina Geothermal Energy
Bidang Usaha Line of Business
: Energi Panas Bumi Geothermal Energy
Alamat Address
: Menara Cakrawala Lantai 15 Jl. MH. Thamrin No. 9 Jakarta 10340 - Indonesia
Telepon Telephone
: +62 21 398 33 222
Faksimili Facsimile
: +62 21 398 33 230
Homepage
: http://pge.pertamina.com
Tanggal Berdiri Date of Establishment
: 12 Desember 2006 12 December 2006
Modal Dasar Basic Capital
: Rp 780.521.000.000,-
Modal Disetor Stored Capital
: Rp 694.573.000.000,-
NPWP
: 01.061.266.1-051.000
Jumlah Karyawan Number of Employees
: 306
Pemegang Saham Shareholders
: 1. PT Pertamina (Persero) 2. PT Pertamina Dana Ventura
Informasi Kepemilikan Saham Shares Ownership Information Susunan kepemilikan saham menjadi sebagai berikut: The composition of shares ownership is as follows: PEMEGANG SAHAM Shareholders PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura Jumlah Total Amount
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura
Laporan Tahunan 2011
16
2011 Annual Report
% 90,06 9,94 100,00
9,94%
90,06 % PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero) merupakan Perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan diberlakukannya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 nama Perusahaan menjadi PERTAMINA. Nama ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO). PT Pertamina (Persero) is an oil and gas Company owned by the Government of Indonesia (National Oil Company), established on December 10 1957 under the name PT PERMINA. In 1961 the company switched to PN PERMINA and after a merger with PT PERTAMIN in 1968 changed its name to PN PERTAMINA. With the implementation of Law No. 8 of 1971 the Company became PERTAMINA. The name is still used after the Company’s legal status switched to PT PERTAMINA (Limited Liability) on September 17 2003 based on Government Regulation 31 of 2003 on Transformation of National Oil and Gas Mining Company into Limited Liability Company.
PT Pertamina Dana Ventura PT Pertamina Dana Ventura merupakan anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berdiri tahun 2002. Bergerak dalam bidang Pembiayaan Modal Ventura, dengan penyertaan modal Pertamina sebesar 99,93% dan Pertamina Bina Medika sebesar 0,07%. PT Pertamina Dana Ventura is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) which was established in 2002. It operates in Venture Capital Financing, with Pertamina’s share inclusion of 99.93% and Pertamina Medika’s at 0.07%.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
17
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
“World Class Geothermal Energy Enterprise” Sejarah Singkat
Brief History
Perusahaan merupakan anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang geothermal dari sisi hulu hingga sisi hilir. Perusahaan didirikan pada tanggal 12 Desember 2006.
The Company is a subsidiary company of PT Pertamina (Persero) engaged in the geothermal field from the upstream to downstream side. The Company was established on December 12 2006.
Komposisi pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Pertamina (Persero) sebanyak 90,06% dan PT Pertamina Dana Ventura sebanyak 9,94%. Perusahaan didirikan sebagai upaya PT Pertamina (Persero) berkontribusi memenuhi kebutuhan energi nasional melalui energi geothermal.
The composition of the Company’s shareholders consists of PT Pertamina (Persero) with 90.06% shares and PT Pertamina Venture Funds at 9.94%. The Company was founded as an effort of PT Pertamina (Persero) in contributing to the fulfillment of national energy needs through geothermal energy.
Perusahaan saat ini mengelola energi bersih dan ramah lingkungan yaitu energi geothermal. Indonesia memiliki potensi cadangan sebesar 28.000 MWe atau 40% cadangan geothermal di dunia. Pemanfaatan energi geothermal di Indonesia saat ini baru mencapai sebesar 1.214 MWe atau 4% dari potensi sumberdaya yang telah diidentifikasi. Penyebaran prospek panas bumi di Indonesia berasosiasi dengan jalur vulkanik (gunung api) Sirkum Pasifik dan Mediterania yang terbentuk melalui sistem pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dengan Eurasia dan lempeng Pasifik.
The Company currently operates a clean and environmentally friendly energy, which is the geothermal energy. Indonesia has a potential reserve of 28,000 MWe of 40% of the world’s geothermal reserves. The utilization of geothermal energy in Indonesia has only reached 1.214 MWe, or 4% of the identified potential resources. Deployment of geothermal prospects in Indonesia is associated with the volcanic path (volcanic mountain) of the Pacific and Mediterranean Circumference formed through the meeting of the Indo-Australian with Eurasian and Pacific tectonic plates.
Perusahaan telah mengidentifikasi 70 daerah prospek geothermal bertemperatur tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Prospek tersebut tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
The Company has identified 70 high-temperature geothermal prospect areas that can be harnessed to generate electrical energy. Prospects are scattered in Sumatra, Java, Bali, Nusa Tenggara, and Sulawesi.
Laporan Tahunan 2011
18
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Melalui pengembangan energi geothermal yang optimal, berwawasan lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders, Perusahaan menargetkan mencapai posisi sebagai “World Class Geothermal Energy Enterprise” pada tahun 2014.
Through an optimum development of geothermal energy that is environmentally sound and can deliver added value to the stakeholders, the Company is targeting to achieve a position as a “World Class Geothermal Energy Enterprise” in 2004.
Tonggak sejarah pengembangan energi geothermal diawali dengan peresmian Lapangan Geothermal Kamojang pada tanggal 29 Januari 1983. Energi geothermal yang dihasilkan dari lapangan itu digunakan untuk menggerakkan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Unit-1 yang menghasilkan listrik sebesar 30 MW dan mulai beroperasi pada 7 Februari 1982. Namun demikian, berbagai upaya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi geothermal di Indonesia telah dilaksanakan oleh PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1974.
The milestone in geothermal energy development started with the inauguration of Kamojang Geothermal Field on January 29 1983. Geothermal energy generated from the field was used to drive the Unit-1 Geothermal Power Plant (PLTP), producing electricity of 30 MW and began to operate on February 7 1982. However, many efforts in geothermal exploitation and exploration activities have been carried out by PT Pertamina (Persero) since 1974.
Perusahaan memiliki hak pengelolaan atas 15 Wilayah Kerja Pengusahaan (WKP) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Perusahaan memiliki tiga lapangan operasional yang telah menghasilkan tenaga listrik, yaitu: Area Kamojang di Jawa Barat yang beroperasi sejak 1982, menghasilkan listrik sebesar 200 MWe. Area Lahendong di Sulawesi Utara, memberikan kontribusi tenaga listrik sebesar 80 MWe dan Area Sibayak di Sumatera Utara yang menghasilkan listrik sebesar 12 MWe.
The Company owns management rights of 15 Company Work Area (WKP) scattered in various regions in Indonesia. The Company has three operational fields that produce electricity power, namely: Kamojang Area in West Java, which has been operating since 1982, generating 200 MWe of electricity. The Lahendong Area in North Sulawesi contributes electric power of 80 MWe and the Sibayak Areea in North Sumatra produces 12 MWe of electricity.
Skema Bisnis Perusahaan Company Business Scheme
PT Pertamina Geothermal Energy
ESC LISTRIK
Bisnis Geothermal
KOB
KONSUMEN UAP
Mitra Usaha
PT Pertamina Geothermal Energy
IPP
PLN
SSC
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
19
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen
•
• Analysis of Management Discussion
Area dan Proyek Operasional Operational Areas & Projects
Perusahaan mengelola 3 area dan 6 proyek pengembangan geothermal yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sebagaimana digambarkan pada peta berikut: The Company manages 3 areas and 6 projects of geothermal development scattered through various regions in Indonesia, as illustrated with the following map:
1 14
2
15 3 4 5 6 7
1. Sibayak-Sinabung
8 9 10 11
2. Sibualbuali
12
13
3. Sungaipenuh 4. Tbg. Sawah-Hululais 5. Lumutbalai 6. Waypanas Ulubelu 7. Cibeureum - P-Bakti
Patuha
8. Pangalengan
W. Windu
9. Kamojang
Kamojang
10. Karaha
Darajat
11. Dieng 12. Iyang-Argopuro 13. Tabanan
PERTAMINA JOC
14. Lahendong
Dikelola oleh PT Geo Dipa Energi
15. Kotamobagu
Laporan Tahunan 2011
22
2011 Annual Report
Managed by PT Geo Dipa Energi
PT Pertamina Geothermal Energy
5
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Area Geothermal Perusahaan :
The Company's Geothermal Areas :
Kamojang
Kamojang
Terletak di Jawa Barat pertama kali beroperasi pada tahun 1982, pada saat ini total kapasitas PLTP di lapangan ini sebesar 200 MW. Rinciannya terdiri atas PLTP Unit-1, Unit-2, dan Unit-3 dengan total kapasitas terpasang 140 MW yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN serta PLTP Unit-4 sebesar 60 MW yang dimiliki dan dioperasikan oleh Perusahaan.
Located in West Java and operating for the first time in 1981. The current total capacity of PLTP in the field is 200 MW. The details consist of PLTP Unit-1, Unit-2, and Unit-3 with total installed capacity of 140 MW owned and operated by PLN as well as Unit-4 PLTP of 60 MW owned and operated by the Company.
Lahendong
Lahendong
Area Lahendong terletak di kota Tomohon Sulawesi Utara. Kegiatan penyelidikan sumber daya panas bumi di Area Geothermal Lahendong dan sekitarnya sudah dilakukan sejak tahun 1982-1983. Pengembangan Unit PLTP yang dirintis sejak tahun 2004 saat ini menunjukkan kinerja yang baik, terbukti dengan telah dioperasikannya PLTP Unit-2 20 MW sejak awal tahun 2007. PLTP Unit-3 20 MW telah beroperasi secara komersial pada tahun 2009, dan pada akhir 2011 PLTP Unit -4 beroperasi secara komersial sebesar 20 MW. Total kapasitas terpasang di Area Lahendong yang disuplai ke PLN menjadi sebesar 80 MW.
Lahendong Area is located in Tomohon, North Sulawesi. Geothermal resources investigation activities in the Lahendong Geothermal Area and the surrounding areas have been conducted since 1982-1983. The development of PLTP unit which started in 2004 is currently showing good performance, proven by the operation of Unit-2 PLTP of 20 MW since the beginning of 2007. Unit-3 PLTP of 20 MW has been commercially operating since 2009, and at the end of 2011 Unit-4 PLTP has commercially operated 20 MW. The total installed capacity in Lahendong Area supplied to PLN reaches 80 MW.
Sibayak
Sibayak
Terletak di Sumatera Utara. Kapasitas PLTP terpasang saat ini total sebesar 12 Mw yang terdiri dari 1 Unit Monoblok 2 MW serta 2 Unit PLTP 2x5 MW.
Located in North Sumatra. Installed PLTP capacity is currently at 12 MW consisting of 1 Mono-block unit of 2 MW as well as 2 PLTP Units of 2 x 5 MW
Area Kamojang Kamojang Area
Area Lahendong Lahendong Area
Area Sibayak Sibayak Area PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
23
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Proyek Geothermal Perusahaan :
The Company”s Geothermal Projects:
Ulubelu
Ulubelu
Wilayah proyek Ulubelu terletak di Pekondatarajan, Gunung Tiga, Karang Rejo, Pagaralam, Muara Dua dan Air Abang kecamatan Ulubelu, kabupaten Tanggamus yang berjarak 45 km dari kecamatan Talangpadang atau sekitar 125 km dari kota Bandar Lampung. Proyek ini memiliki potensi kapasitas sebesar 300 MW. Kegiatan pemboran eksplorasi di proyek yang berkapasitas 2X55 MW telah dimulai sejak tahun 2006. Perusahaan menargetkan PLTP unit 1 dan unit 2 (2X55 MW) beroperasi komersial pada tahun 2012, sedangkan unit 3 dan 4 (2X55 MW) ditargetkan akan beroperasi komersial pada tahun 2014/2015.
The Project Area of Ulubelu is located in Pekondatarajan, Gunung Tiga, Karang Rejo, Pagaralam, Muara Dua, and Air Abang in the Sub-District of Ulubelu, District of Tanggamus located 45 km from the Sub-district of Talangpadang or approximately 125 km from the City of Bandar Lampung. This Project has a potential capacity of 300 MW. Exploration drilling activities in the project with capacity of 2 x 55 MW has been started in 2006. Company is targeting PLTP unit 1 dan unit 2 (2 x 55 MW) commercially operate in 2012, whereas units 3 and 4 (2 x 55 MW) is targeted to commercially operate in 2014/2015.
Lumut Balai
Lumut Balai
Terletak di desa Panindayan, kecamatan Semendo, kabupaten Muara Enim, propinsi Sumatera Selatan, terletak sekitar 108 kilometer dari kota Batu Raja. Kegiatan pemboran eksplorasi di proyek telah dimulai sejak tahun 2007. Perusahaan menargetkan PLTP unit 1 dan unit 2 (2 x 55 MW) beroperasi komersial pada tahun 2015, sedangkan unit 3 dan 4 (2 x 55 MW) ditargetkan akan beroperasi komersial pada tahun 2017.
Located in Panindayan Village, Semendo Sub-district, Muara Enim District, Province of South Sumatra, or approximately 108 km from the City of Batu Raja. Exploration drilling activities of the project has started since 2007. Company is targeting PLTP unit 1 dan unit 2 (2 x 55 MW) commercially operate in 2015, whereas units 3 and 4 (2 x 55 MW) is targeted to commercially operate in 2017.
Karaha
Karaha
Sebagai tindak lanjut penugasan pemerintah untuk pengembangan proyek Karaha Bodas yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perusahaan merencanakan membangun lapangan uap dan PLTP dengan kapasitas 30 MW tahap pertama. PLTP ini direncanakan beroperasi secara komersial pada tahun 2015 dan merupakan bagian dan proyek listrik 10.000 MW tahap dua yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
This Project is the government’s follow-up assignment to develop the Karah Bodas Project located in Tasikmalaya and Garut Districts of West Java. The Company plans to build a geothermal steam field and PLTP with a capacity of 30 MW on the first phase. This PLTP is planned for commercial operation in 2015 and is a part of the second phase 10,000 MW electricity project planned by the government.
Proyek Geothermal Ulubelu
Ulubelu Geothermal Project
Laporan Tahunan 2011
24
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Hululais
Hululais
Proyek Hululais terletak di kabupaten Lebong, propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota Bengkulu. Proyek ini memiliki potensi kapasitas sebesar 300 MW. Proyek ini sangat dihandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi listrik di wilayah Bengkulu dan sekitarnya. Serta sejalan dengan kebijakan diversifikasi energi dan antisipasi pengurangan subsidi BBM. Perusahaan menargetkan pembangkitan berkapasitas PLTP 2x55 MW akan beroperasi komersial pada tahun 2013/2014.
The Hululais project is located in District of Lebong, Bengkulu Province, located approximately 180 km from Bengkulu. This project has a potential capacity of 300 MW, which is relied on to help address the shortage of electrical energy needs in Bengkulu and the surrounding areas, as well as in line with the energy diversification policy and anticipation of reduction in fuel subsidies. The Company is targeting PLTP power generation in the capacity of 2 x 55 MW which will operate commercially in 2013/2014.
Sungai Penuh
Sungai Penuh
Wilayah proyek Sungai Penuh, terletak di kecamatan Gunung Raya, kabupaten Kerinci – Jambi, berada sekitar 45 km arah selatan kota Sungai Penuh. Proyek ini diperkirakan menyimpan potensi geothermal sebesar 200 MWe, dimana 130 MWe berada dalam Taman Nasional Kerinci Seblat. Direncanakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik wilayah Jambi. Perusahaan menargetkan 1 unit PLTP 55 MW yang siap dioperasikan secara komersial pada tahun 2013/2014.
Project area of Sungai Penuh is located in Gunung Raya, district of Kerinci, Jambi, approximately 45 km to the south of the city of Sungai Penuh. This project is estimated to have a geothermal reserve potential of 200 MWe, in which 130 MWe is located in the Kerinci Seblat National Park. It is planned to fulfill electricity needs in the region of Jambi. The Company is targeting 1 unit of PLTP 55 MW which is to be ready for commercial operation in 2013/2014.
Kotamobagu
Kotamobagu
Proyek Kotamobagu terletak 250 km arah selatan kota Manado, berada di dalam wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, propinsi Sulawesi Utara. Proyek ini mempunyai potensi sebesar 180 MW. Kegiatan eksplorasi di WKP Kotamobagu oleh Pertamina dimulai pada tahun 1989. Perusahaan menargetkan 2 unit PLTP 2X20 MW akan beroperasi komersial pada tahun 2014.
Kotamobagu Project is located 250 km to the south of Manado City, in the territory of Bolaang Mongondow Timur District, Province of North Sulawesi. The project has a potential of 180 MW. Exploration activities at WKP Kotamobagu by Pertamina began in 1989. The Company is targeting 2 units of PLTP 2 X 20 MW which will operate commercially in 2014.
Proyek Geothermal Lumut Balai Lumut Balai Geothermal Project
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
25
Dalam melaksanakan dan menyelenggarakan usahanya, PGE sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) menganut tatanan nilai - nilai SiX-C ( 6C )
Pertamina Geothermal Energy, as part of PT Pertamina (Persero) embraces the SIX - C System Value
Strategi Perusahaan Company Strategy
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Strategi Perusahaan Company Strategy Visi
Vision
Center of Excellence
for Indonesia Geothermal Industry Ciri-ciri perwujudannya terindikasi dengan parameter yang diuraikan dibawah ini.
The characteristics of achievement are indicated in the parameter elaborated below.
Center of Excellence
Center of Excellence
Menjadi baromater teknologi geothermal: • Memiliki lapangan yang sudah menerapkan “best practice of geothermal industry” • Menggunakan seluruh science dan teknologi geothermal • Sistem Management Lingkungan (SML) yang telah terakreditasi • SDM sudah memiliki sertifikasi pendidikan teknologi geothermal kelas dunia • Menjadi afiliasi Lembaga Penelitian dan Pendidikan di bidang Geothermal • ERP telah di implementasikan secara lengkap
To become a barometer of geothermal technology: • To have fields that apply “best practices in geothermal industry” • To utilize all geothermal science and technology • An accredited Environmental Management System • HR to obtain certification in world-class geothermal technology education • To become an affiliate of Geothermal Research and Education Institution • To completely implement ERP
Indonesia Geothermal Industry
Indonesia Geothermal Industry
Aspek Bisnis: • Sustainable profit and revenue growth • Pertumbuhan kapasitas produksi • Membangun dan memelihara hubungan dengan stakeholder • Adanya usaha baru hasil diversifikasi Aspek Keilmuan dan Teknologi: • Mengembangkan teknologi yang mampu mengoptimalkan operasi, produksi dan pemanfaatan • Mampu menggunakan perangkat Teknologi untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia • ERP telah di implementasikan secara lengkap Aspek Manajemen: • Penerapan Good Corporate Governance • Penerapan gaya kepemimpinan ‘managerleader’ kelas dunia
Laporan Tahunan 2011
28
2011 Annual Report
Business Aspect: • Sustainable profit and growth revenue • Growth of production capacity • Build and maintain relationship with stakeholders • Presence of new business as a result of diversification Science and Technology Aspect: • Develop technology to optimize operation, production, and utilization • Capacity to utilize technology to improve HR competence • Completely implement ERP
Management Aspect: • Implementation of Good Corporate Governance • Implementation of world-class managerleadership
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Misi
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Mission
Melakukan usaha pengembangan energi geothermal secara optimal yang berwawasan lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholder. To conduct business in geothermal energy development that is optimum environmentally sound, and provide added value for stakeholders. Pernyataan Misi dari Perusahaan dijabarkan dengan pengertian sebagai berikut:
The Company’s mission statement is elaborated with the following definition:
Melakukan usaha pengembangan energi geothermal
Conduct business geothermal energy development
• Kegiatan ekplorasi, eksploitasi, produksi dan utilisasi sumber energi geothermal • Mengoptimalkan pengembangan seluruh WKP • Mencari peluang untuk penambahan WKP
• Exploration activities, exploitation, production and utilization of geothermal energy sources • Optimize the development of all WKP • Seek opportunities to expand WKP
Secara Optimal
Optimum
• Aspek Teknis : pemberdayaan seluruh sumberdaya secara efektif dan efisien sesuai kaidah good engineering practices. • Aspek Bisnis: harus bisa memanfaatkan peluang bisnis seluas-luasnya
• Technical Aspect : Empowerment of all resources that is effective and efficient according to principles of good engineering practices. • Business Aspect : Must be able to maximize business opportunities
Berwawasan Lingkungan Komitmen terhadap sustainable development dalam proses pengusahaan geothermal dengan berpegang teguh pada kaidah-kaidah HSE. • Competitive advantage terhadap sumber energi lain: • Clean energy • Renewable & sustainable energy resource • Non-fluctuative price (tidak dipengaruhi harga energi dunia)
Environmentally Sound Committed to sustainable development in the geothermal business process by adhering to principles of HSE. • Competitive advantage towards other energy sources: • Clean energy • Renewable & sustainable energy resource • Non-fluctuative price (not influenced by world market price)
Memberikan nilai tambah pemanfaatan sumber daya geothermal seluas-luasnya (direct & in-direct use)
Provide added value for geothermal resource utilization (direct & in-direct use)
• Stable income business & sustainable profit • Citra pengembangan energi bersih pemerintah pusat • Meningkatkan potensi ekonomi daerah • Proses kerja operasi menjadi acuan best practice geothermal industry
• Stable income business & sustainable profit for shareholder • image of clean energy development for central government • improvement of local economic potential • operation work process to become reference for best practices in geothermal industry
Bagi Stakeholder • • • • •
Pekerja Pemegang saham Pemerintah Pusat dan Daerah Masyarakat Pembeli
PT Pertamina Geothermal Energy
For Stakeholders • • • • •
Employees Shareholders Central and Local Government Society Consumers
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
29
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Tata Nilai Unggulan
The Leading Value System
Perusahaan telah merumuskan dan memiliki nilai-nilai unggulan, Dalam melaksananakan dan menyelengarakan usahanya, Pertamina Geothermal Energy sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) menganut tatanan nilai-nilai Six-C (6C).
The Company has formulated and applied leading values in implementing its business. Pertamina Geothermal Energy, as part of PT Pertamina (Persero) embraces the Six-C system value.
Clean
Clean
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada azas-azas tata kelola korporasi yang baik.
Professionally managed, avoid conflict of interest, zero tolerance against bribes, uphold trust and integrity. Adhering to principles of good corporate governance.
Competitive
Competitive
Mampu berkompetisi dalam skala nasional dan internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
Able to compete in national and international scale, encourage growth through investment, establish cost-aware culture and appreciate performance.
Confident
Confident
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
Playing a role in national economic development, pioneer of SOE reform, and develop national pride.
Customer Focused
Customer Focused
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Costumer-oriented and committed to give the best service to costumers.
Commercial
Commercial
Menciptakan nilai tambah dengan oreintasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Create additional values through commercial orientation, make decisions based on healthy business principles.
Capable
Capable
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
Managed by professional leaders and workers with high talent in technical capacity, committed to pursue research and development capabilities.
Laporan Tahunan 2011
30
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Tujuan
Objective
Menyelenggarakan usaha di bidang geothermal dari sisi hulu dan atau sisi hilir serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan di bidang geothermal dengan menerapkan prinsip bisnis perseroan terbatas untuk: • Memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan bisnis secara efekif dan efisien • Meningkatkan peran PT Pertamina (Persero) di bidang geothermal dalam menunjang pemenuhan kebutuhan energi nasional
To conduct geothermal business from upstream and or downstream sides as well as other business activities related to or supporting geothermal activities by applying limited liability business principles in order to: • Obtain profit based on effective and efficient business management principles • Improve the role of PT Pertamina (Persero) in geothermal in order to fulfill national energy needs
Sasaran
Target
Pengembangan usaha yang berkesinambungan dan konsisten agar dapat berprestasi menjadi Perusahaan / pelaku bisnis terbaik dengan penyelenggaraan usaha yang bertumpu pada tata nilai yang berwawasan lingkungan, memberikan kebanggaan pekerja professional, berstandar internasional sejalan dengan kebijakan dan program pemerintah.
Sustainable and consistent business development in order to achieve the best business company/actor through the implementation of business based on a system of values that is environmentally sound, a source of pride for professional workers, and an international standard in line with government policy and programs.
Jejak Langkah
Milestone
Jejak Langkah Visi Perseroan / Footsteps of Company’s vision 2014 World Class Geothermal Energy Enterprise
2008 Business Minded Geothermal Company
2011 Center of Excellence for Indonesia Geothermal Industry
Pertumbuhan yang berkelanjutan Sustainable Growth
Intensifikasi & Eksistenfikasi Intensification & Extensification
Melakukan usaha pengembangan energi geothermal secara optimal yang berwawasan lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholder. Carry out the development of geothermal energy optimally that having environmentally insight and providing value added to stakeholder
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
31
Kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan dibuktikan dengan keberhasilan Perusahaan meraih Proper Emas pada wilayah operasi Kamojang
The company’s environmental awareness is also manifested in the Gold Proper Award for Kamojang operation region
Laporan Manajemen Management Report
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Laporan Manajemen Management Report Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
Atas nama Dewan Komisaris PT Pertamina Geothermal Energy, kami mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas karunia dan Rahmat Allah SWT sehingga Perusahaan dapat melewati Tahun 2011 dengan dengan kinerja yang sangat baik. On behalf of the Board of Commissioners of PT Pertamina Geothermal Energy, we express our gratefulness for the blessing of God that granted the Company very good performance throughout 2011.
Tinjauan Makro Ekonomi Indonesia
Review of Indonesian Macro-economy
Secara umum tahun 2011 adalah momentum yang sangat penting bagi perekonomian dan perkembangan Industri di Indonesia. Indonesia dianggap sebagai emerging market dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar minimal 6 Persen per tahun. Dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro di dunia terutama di Eropa dan Amerika yang tidak stabil, arus investasi di Indonesia menunjukkan tren sangat positif. Indonesia diganjar sebagai negara layak investasi pada tahun 2011 oleh beberapa lembaga pemeringkat investasi. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah menjadi modal yang cukup fundamental bagi perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.
In general, 2011 was a very important momentum for the economy and industry development in Indonesia. Indonesia is considered as an emerging market with an average economic growth of at least 6 percent per year. Influenced by the unstable global macroeconomic conditions especially in Europe and America, the flow of investments in Indonesia showed a very positive trend. Indonesia was rewarded by various investment rating agencies as a country worth of investments in 2011. Indonesia’s abundant natural wealth became a fundamental capital for economic development in the future.
Tinjauan Umum Industri Panas Bumi
Overview of Geothermal Industry
Dalam konteks pengembangan energi panas bumi, Indonesia mempunyai cadangan panas bumi yang sangat besar. Tidak kurang dari 40% cadangan panas bumi dunia ada di Indonesia. Potensi ini tentunya sangat menjanjikan bagi perekonomian Indonesia kedepan terutama dengan semakin mahalnya tingkat harga energi berbasil fosil. Sektor bisnis Perusahaan yang terfokus pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia bertekad untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan energi ini. Oleh karena itu pada tahun 2011 Perusahaan telah mencanangkan visi sebagai Center of Excellence for Indonesia Geothermal Industry.
In the context of geothermal energy development, Indonesia has a very big geothermal reserve. No less than 40% of the world’s geothermal energy is in Indonesia. This potential is therefore promising for Indonesia’s economy in the future especially with the rising price of fossil-based energy sources. The Company’s business sector, focused on Indonesia’s geothermal energy development, is committed to become the main actor in this country’s energy development. Therefore, in 2011 the Company has formulated a vision as Center of Excellence for Indonesia Geothermal Industry.
Kinerja Perusahaan
Company Performance
Kinerja Perusahaan menunjukkan hasil yang sangat positif dimana pada tahun 2011 Perusahaan berhasil meraih keuntungan bersih sebesar Rp 808,21 miliar meningkat 11% dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh Perusahaan ditahun 2010. Kinerja positif yang
The Company’s performance has shown positive result where in 2011 the Company obtained a net profit of Rp 808.21 billion, increased by 11% compared to the previous year. Positive performance shown by the Company is a result of consisent hard
Laporan Tahunan 2011
34
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
Muhamad Husen Komisaris Utama
President Commissioner
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
ditunjukkan oleh Perusahaan merupakan hasil kerja keras yang secara konsisten ditunjukkan oleh seluruh manajemen Perusahaan dan didukung oleh Stakeholders. Tren positif yang ditunjukkan oleh Perusahaan menjadi modal besar untuk selalu mengembangkan bisnis ditahun-tahun mendatang.
work performed by the Company’s management and supported by Stakeholders. The positive trend shown by the Company is a big capital to develop its business in the coming years .
Corporate Social Resposibility
Corporate Social Resposibility
Perusahaan juga selalu berusaha untuk meningkatkan kepedulian terhadap aspek sosial dan lingkungan. Bentuk kepedulian Perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan dibuktikan dengan program-program corporate social responsibility serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan terhadap Stakeholders Perusahaan. Total dana yang diinvestasikan Perusahaan untuk program tersebut mencapai Rp 14,206 miliar yang didistribusikan baik di kantor pusat, wilayah operasi maupun proyek-proyek Perusahaan. Kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan dibuktikan dengan keberhasilan Perusahaan meraih Proper Emas pada wilayah operasi Kamojang. Proper Emas merupakan titik penting dimana kami diakui telah berhasil dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggungjawab terhadap masyarakat. Keberadaan PGE di Kamojang memberikan arti yang luar biasa bagi warga di sekitarnya. Ke depan, kami akan terus mendorong implementasi CSR komitmen di seluruh area operasional.
The Company is always working to increase awaness in social and environmental aspects. This is proven by corporate social responsibility programs as well as Partnership Program and Community Development to Corporate Stakeholders. Total budget invested by the Company for these programs reached Rp 14.206 billion, distributed both at the headquarter office and in operation regions as well as the Company’s project areas. The Company’s environmental awareness is also manifested in the Gold Proper Award for Kamojang operation region. The Gold Proper was an important turning point where we are recognized to have successfully implemented environmental management system, 3R, energy efficiency, natural resources conservation, as well as ethical business conduct and social responsibility. The presence of PGE in Kamojang contributed greatly for the surrounding community. In the future, we will always push for the CSR commitment in all operational areas.
Implementasi Good Corporate Governance
Implementation of Good Corporate Governance
Komitmen kami terhadap implementasi Good Corporate Governance selama ini telah membuahkan hasil. Berdasarkan hasil evaluasi implementasi GCG Perusahaan meraih nilai sangat baik dimana capaian ini selalu menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hasil ini dapat diraih karena keseriusan Perusahaan dalam mengimplementasikan GCG did lam internal manajemen Perusahaan yang didukung penuh oleh komite-komite yang berada dibawah pengawasan dewan komisaris.
Our commitment to implement Good Corporate Governance so far has been fruitful. Based on the GCG implementation evaluation result, the Company scored Very Good, indicating improvement from the previous years. This result was achieved through serious Company’s efforts in implementing GCG in the Company’s internal management and fully supported by the commitment under the supervision of Board of Commissioners.
Apresiasi dan Penghargaan
Appreciation and Awards
Selanjutnya apresiasi kami haturkan sebesar-besarnya kepada seluruh manajemen dan Stakeholders Perusahaan terutama kepada seluruh direksi atas kinerjanya yang cukup membanggakan di tahun 2011. Kami berharap semoga Perusahaan dapat secara konsisten dapat mewujudkan visi dan misi ke depan yang telah digariskan menjadi World Class Geothermal Energy Enterprise.
Our highest appreciation goes out to all the management and stakeholders of the Company especially the directors with its proud performance in 2011. We hope that the Company can consistently achieve its vision and mission in the future, which is to become a World-Class Geothermal Energy Enterprise.
Muhamad Husen
Laporan Tahunan 2011
36
2011 Annual Report
Komisaris Utama President Commissioner
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
1. Muhamad Husen 4
3
1
2
Komisaris Utama President Commissioner
2. Yudi Wahyudi
Komisaris Commissioner
3. Darori
Komisaris Commissioner
4. Wim Tangkilisan
Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
37
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Laporan Direksi
Report of Board of Directors Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmat-Nya Perusahaan dapat melewati tahun 2011 dengan performa yang meyakinkan. Atas nama seluruh Direksi kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh manajemen Perusahaan serta dukungan seluruh stakeholders dan dengan berbesar hati kami sampaikan kemajuan-kemajuan kinerja Perusahaan ditahun 2011. Sebagaimana telah dicanangkan dalam visi dan misi Perusahaan, tahun 2011 memang layak dijadikan momentum bagi Perusahaan sebagai Center of Excellence for Indonesia Geothermal Industry. We express gratitude for the blessings of God for granting the Company a compelling performance in 2011. On behalf of the Board of Directors we extend our highest appreciation for the hard work of the Company’s management as well as all stakeholders. We are proud to deliver the progress of the Company’s performance in 2011. As stated in the Company’s vision and mission, 2011 is indeed a momentous year for the Company as the Center of Excellence for Indonesia’s Geothermal Industry. Kondisi Umum Makro Ekonomi Indonesia
General Conditions of Indonesian Macro-Economy
Tahun 2011 adalah momentum yang sangat baik bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata-rata 6% pertahun serta predikat layak investasi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi dunia dan mempunyai prospek ekonomi kedepan yang sangat baik. Gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menunjukkan performa yang sangat meyakinkan. Fundamental ekonomi Indonesia ditahun 2011 sangat kokoh karena didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang menjadi motor penggerak perekonomian di Indonesia. Sumber daya alam bidang energi terutama yang bersumber dari energy terbarukan juga mulai digalakkan. Penduduk Indonesia yang sangat besar juga menjadi pasar potensial untuk menggerakkan roda perekonomian terutama jika ditinjau dari segi konsumsi masyarakat. Kondisi politik dan demokratisasi yang cukup stabil menambah kepercayaan Investor dan pengusaha untuk mengembangkan usahanya di Indonesia yang otomatis menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia.
2011 is momentous year for Indonesia’s economic development. The economic growth that reached an average of 6% and the investment rating made Indonesia one of the world’s top investment destinations and very good economic prospects. The illustration of economic growth in Indonesia also shows compelling performance. Indonesia’s strong economic fundamentals in 2011 are due to the abundant natural resources as one of the driving forces of the country’s economy. The use of energy resources especially from renewable energy has also been encouraged. Indonesia’s vast population is a potential market to drive the economic wheels especially from the perspective of people’s consumption. A relatively stable political and democratization condition builds investors’ confidence to develop business in Indonesia, which in turn drives Indonesia’s economy.
Laporan Tahunan 2011
38
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
Slamet Riadhy Direktur Utama President Director
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Kondisi Umum Industri Panas Bumi
General Condition of the Geothermal Industry
Dalam bidang ekonomi panas bumi, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Seperti diketahui, negara kita sangat kaya akan sumberdaya panas bumi yang diperkirakan mempunyai potensi sebesar 28.000 MW . Dari potensi itu, sampai saat ini kapasitas terpasang baru sebesar 1214 MW dimana 292 MW diantaranya berasal dari lapangan PGE. Berbagai progress yang telah mampu dicapai dalam pengembangan area existing maupun proyek menjadi bukti keseriusan PGE untuk meningkatkan produksi listrik.
Indonesia is a rich country in geothermal economy, with an estimated potential of geothermal resources at 28,000 MW. However, the current installed capacity has only reached 1214 MW, 292 MW of which originated from PGE fields. Various progresses have been reached in developing both existing areas and new projects. This indicates PGE’s serious commitment to increase electricity production.
Kinerja Perusahaan
Company Performance
Tahun 2011 adalah momentum yang tepat bagi Perusahaan untuk memantapkan diri menjadi salah satu Perusahaan kelas dunia sebagai penghasil energi listrik yang bersumber dari panas bumi. Target Perusahaan di tahun 2015 mencapai angka 1322 MW. Dengan capaian tersebut dapat memposisikan PGE di kelas Perusahaan 1000 MW, artinya posisi PGE menjadi tiga besar di dunia. Tahun 2014, Pertamina Perusahaan akan menjadi World Class Geothermal Energy Enterprise. Untuk mencapai tahapan itu, PGE mau tidak mau perlu menetapkan target pengembangan yang sangat aggresive, yakni peningkatan produksi sebesar 46 persen, atau mencapai pembangkitan sebesar 1322 MW. Target tersebut tentu bukan hal yang mudah untuk dicapai. Terlebih bila mengingat bahwa kontrak PLTP Kamojang Unit 1, 2 dan 3 yang akan berakhir pada tahun 2012. Namun visi Perusahaan untuk menjadi Perusahaan Kelas Dunia menjadi penyemangat untuk tetap konsisten menargetkan pencapaian tersebut.
2011 is a momentous year for the Company to strengthen itself as a world-class company of geothermal energy production. The Company’s target in 2015 reaches 1322. The achievement will position PGE at the 1000 MW Company class, meaning that PGE will become in the three biggest companies in the world. In order to achieve this, PGE must be able to set up an aggressive development target, which is a production increase by 46%, or 1322 MW power generation. It is not an easy target, bearing in mind that the contract of Unit 1, 2, and 3 Kamojang PLTP will end in 2012. However, the Company’s vision to become a World-Class Company is the main drive to consistently achieve the target.
Kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2011 yang kondusif mampu membuat Perusahaan memperoleh hasil kinerja yang cukup baik. Laba bersih meningkat 11% menjadi Rp808,21 miliar dari sebelumnya Rp728,65 miliar. Perlahan namun pasti kinerja operasional dan investasi secara umum juga menunjukkan tren yang positif. Area Lahendong yang telah berhasil menambah kapasitas terpasang sebesar 20 MW untuk dapat men-supply steam ke PLTP Unit 4 Lahendong. Dengan penambahan tersebut, Area Lahendong kini dapat menyumbangkan lebih dari 50 persen kebutuhan listrik Sulawesi Utara. Tidak hanya itu, Area Lahendong juga menjadi area pertama di PGE yang menggunakan teknologi terbaru dalam bentuk inverter motor drive dan lampu solar cell yang terbukti telah meningkatkan efisiensi energi pada kegiatan operasionalnya.
Indonesia’s conducive economic condition in 2011 contributes to the Company’s good performance. Net profit increased by 11% into Rp 808.21 billion from the previous Rp728.65 billion. Gradually the operational and investment performances have shown a generally positive trend. Lahendong Area has added an installed capacity of 20 MW in order to supply steam to Unit-4 Lahendong PLTP. With the addition, Lahendang Area can now supply over 50% of electricity needs in North Sulawesi. In addition, Lahendong Area is also the first PGE area to use the newest technology in the form of inverter motor drive and solar cell lamp which have proven to increase energy efficiency in operational activities.
Laporan Tahunan 2011
40
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Proyek Ulubelu yang telah menyelesaikan 32 sumur saat ini memasuki tahap Engineering Procurement and Construction (EPC) dan ditargetkan menjadi Area Ulubelu berkapasitas 2x55 MW pada 2012 mendatang. Dukungan pemerintah untuk proyek Lumut Balai juga sudah diberikan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) yang telah ditandatangani antara pemerintah Indonesia dengan Japan International Coorperation Agency (JICA). Proyek Hululais juga tengah menyelesaikan pemboran sumur keduanya dan proyek Sungai Penuh tengah bersiap untuk melakukan pemboran.
The Ulubelu Project which has completed 32 wells is currently entering the Engineering Procurement and Construction (EPC) stage and is targeted to become Ulubelu Area with a capacity of 2 x 55 MW in the future. The Government’s support for the Lumut Balai project was also given through a Subsidiary Loan Agreement (SLA) signed between the government of Indonesia and the Japan International Cooperation Agency (JICA). The Hululais Project has also completed its second well drilling and the Sungai Penuh project is preparing for drilling.
Implementasi Good Corporate Governance
Implementation of Good Corporate Governance
Sehubungan dengan praktik Good Corporate Governance Perusahaan tetap secara konsisten melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam aktifitas operasional Perusahaan. Perusahaan telah melakukan kegiatan assessment GCG secara berkala, yang pelaksanaannya dilakukan oleh assessor independen. Pada tahun 2011, telah dilakukan assessment GCG oleh pihak ketiga yang independen untuk periode Januari-Desember 2011. Governance versi Kementeriaan Badan Usaha Milik Negara untuk Perusahaan adalah 82,205 atau 82,21% yang termasuk dalam kategori Baik. Peningkatan signifikan hasil scoring GCG tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 (72.03 atau 72.03%) merupakan bukti nyata bahwa Perusahaan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana khususnya dalam penerapan GCG.
In relation to the practices of Good Corporate Governance, the Company is consistently implementing the principles of GCG in operational activities. Periodical GCG assessment activities are conducted by independent assessors. In 2011, a third party GCG assessment was conducted for the January-December 2011 period. Governance assessment from the Ministry of State-Owned Enterprise for the Company is 82,205 or 82.21%, which is in the Good category. This is a significant increase from the GCG scoring in 2010, which was 72.03 or 72.03%, and is proof that the Company has run well and according to plan especially in GCG implementation.
Penghargaan
Awards
Selama tahun 2011, PGE telah berhasil meraih berbagai penghargaan. Area Kamojang telah berhasil menjadi lapangan pertama Pertamina di Direktorat Hulu yang mendapat Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, Area Lahendong dan Area Sibayak yang juga berhasil mempertahankan Proper Biru. Pencapaian ini adalah bukti komitmen PGE dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasinya. Selain Proper Emas, Area Kamojang juga berhasil meraih penghargaan di bidang HSE lainnya dari Pertamina yakni Patra Adhikarya Bhumi Utama 2011. Serta Area Lahendong dan Area Sibayak juga meraih penghargaan Patra Adhikriya Bhumi Madya. Sebagai bukti kontribusi PGE dalam mendukung program internasional tentang perubahan iklim, telah dilaksanakan penandatanganan kontrak Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA) proyek Clean Development Mechanism (CDM) Ulubelu Unit 3 & 4, proyek Lumut Balai Unit 1, 2, 3, 4 dan
PGE has received many awards throughout 2011. Kamojang Area was the first Upstream Directorate Pertamina field to receive Gold Proper from the Ministry of Environment. In addition, Lahendong Area and Sibayak Area received Blue Proper. This achievement proves PGE’s commitment in ensuring environmental conservation in its operational region. In addition to the Gold Proper, Kamojang Area also received another HSE award from Pertamina, which is the Patra Adhikarya Bhumi Utama 2011. Lahendong Area and Sibayak Area also received the Patra Adhikriya Bhumi Madya. As proof of PGE’s contribution in supporting international programs on climate change, an Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA) contract was signed at the Clean Development Mechanism (CDM) project in Ulubelu Units 3&4, Lumut Balai Unit 1, 2, 3, 4, and
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
41
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Lahendong Unit 5 & 6. “Apresiasi patut diberikan kepada Tim CDM PGE dan juga Tim CDM Area Kamojang yang telah bekerja keras untuk implementasi monitoring CDM yang telah mendapatkan sertifikast CER’s dari UNFCCC (united nastion framework conventions on climate change) pada bulan November lalu, sebesar 92691 ton Co2 pada periode Desember 2010 – Februari 2011.
Lahendong Unit 5 & 6. Appreciation shall be given to CDM Team of PGE as well as CDM Team of Kamojang Area for their hard work to implement CDM monitoring that has obtained CER’s certification from UNFCCC(United Nations Framework Conventions on Climate Change) last November, in the amount of 92691 ton of CO2 in the December 2010 – February 2011 period.
Manajemen Mutu
Quality Management
Dibidang Manajemen Mutu, Area Kamojang melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) INTERMILAN meraih penghargaan Gold pada Asia Pacific Quality Conference (APQC) Ke-17 di Singapura. Dilanjutkan Area Lahendong melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) IMTAQ dan Kantor Pusat PGE melalui Sistem Saran (SS) M. Husni Mubarok berhasil mendapat Gold di Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) XV di Makassar. Sebelumnya 2 (dua) Gugus tersebut berhasil meraih peringkat Gold pada Konvensi CIP (Continuous Improvement Program) PT Pertamina (Persero). Selain peringkat Gold, PGE juga meraih peringkat Silver pada Konvensi CIP PT Pertamina (Persero) melalui GKM Turbin, Proyek Kendali Mutu (PKM) Cikaro dan SS Bayu Febriandana – Rudi Nurhidayanto dari Area Kamojang. Tidak ketinggalan ada keberhasilan Procurement Supply Chain Management Kantor Pusat PGE yang telah berhasil mendapat sertifikat ISO 9001 : 2008 atas Sistem Manajemen Mutu. Akhirnya secara keseluruhan Performance Excellence PGE berhasil meraih kriteria Good Performance melalui assessment Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP) dengan band score 481.
In Quality Management, Kamojang Area through INTERMILAN Quality Control Group received the Gold Award at the 17th Asia Pacific Quality Conference in Singapore. The Lahendong Area through its IMTAQ Quality Control Group and the PGE Headquarter Office through its Suggestion System (SS) M. Husni Mubarok received the Gold Award at the Work Meeting for National Quality and Productivity (TKMPN) XV n Makassar. Previously, the 2 (two) Groups managed to receive the Gold Award at the Continuous Improvement Program (CIP) Convention of PT Pertamina (Persero). In addition to the Gold rank, PGE also received a Silver rank at the CIP Convention of PT Pertamina (Persero) through GKM Turbin, Quality Control Project (pkm) Cikaro and SS Bayu Febriandana – Rudi Nurhidayanto from Kamojang Area. The Procurement Supply Chain Management of PGE’s Headquarter Office also received the ISO 9001 : 2008 Certification on its Quality Management System. Finally, as a whole PGE’s Performance Excellence received the Good Performance criteria through Pertamina Excellent Performance Criteria assessment with a band score of 481.
Apresiasi dan Penghargaan
Appreciation and Award
Akhirnya, atas nama dewan direksi Perusahaan, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Perusahaan hingga mencapai pertumbuhan yang cukup baik di tahun 2011. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa visi Perusahaan yang mencanangkan tahun 2011 agar menjadi Perusahaan Center of Excellence for Indonesia Geothermal Industry dapat diraih dengan sangat membanggakan.
Finally, on behalf of the Company’s Board of Directors, we extend our highest appreciation and gratitude to all parties that has supported the Company’s excellent growth in 2011. This success reflects the Company’s proud achievement to realize its vision in 2011 in becoming a Center of Excellence for Indonesian Geothermal Industry.
Slamet Riadhy Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan 2011
42
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
1. Slamet Riadhy
Direktur Utama President Director
4
3
1
2 2. M. Irhas
PJ. Direktur Operasi Acting, Operation Director
3. Zainal Ilmie Bachrun
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Planning & Development Director
4. Narendra Widjajanto
Direktur Keuangan Finance Director
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
43
Selama tahun 2011, PGE berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4.76 triliun, meningkat 11% dari tahun 2010
During the year 2011, PGE had posted revenues of IDR 4.76 trillion, an increase by 11% from 2010
Analisa Pembahasan Manajemen
Analysis of Management Discussion
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Analisa Pembahasan Manajemen Analysis of Management Discussion Tinjauan Makro Industri Panasbumi
Macro Review of Geothermal Industry
Energi dan listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat dan industri. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi secara global, industri dan masyarakat dihadapkan pada tantangan untuk terus mengembangkan sumber-sumber energi baru, terutama energi terbarukan. Energi baru terbarukan (EBT) adalah energi yang berasal dari proses alam yang secara terus-menerus dapat diperbaharui. Salah satu EBT yang Indonesia miliki adalah geothermal atau panas bumi.
Energy and electricity is already one of the basic needs for society and industry. Along with the increasing global demand for energy, industry and society is faced with the challenge to continue to develop new energy sources, particularly renewable energy. New renewable energy (EBT) is the energy derived from natural processes that are continuously renewable. One of EBTs that Indonesia has is geothermal.
Geothermal adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Geothermal merupakan renewable energy karena fluida panas bumi setelah dimanfaatkan dapat direinjeksikan kembali ke dalam tanah. Indonesia memiliki potensi energi panas bumi geothermal yang sangat besar. Bahkan, dibandingkan dengan negara lain, Indonesia bisa dibilang tertinggi, yaitu sebesar 28.000 MW. 40% dari cadangan geothermal dunia dimiliki oleh Indonesia.
Geothermal is energy extracted from heat stored in the earth. This geothermal energy is derived from tectonic activities in the earth that is occurred since this planet was created. Geothermal is a renewable energy because the geothermal fluid can, after utilized, be reinjected into the soil. Indonesia has very large potential geothermal energy. In fact, compared to other countries, Indonesia is arguably the highest, amounting to 28,000 MW. 40% of the world's geothermal reserves held by Indonesia
Pemerintah bermaksud untuk lebih memanfaatkan energi panas bumi dalam penyediaan tenaga listrik nasional melalui program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW tahap II mengacu pada Peraturan Presiden No. 4 tahun 2010, dimana penggunaan komposisi energi diarahkan kepada penggunaan energi baru terbarukan, yang salah satunya adalah panasbumi. Untuk itu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bersama-sama dengan pemerintah berupaya meningkatkan pasokan listrik seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat serta penunjang diversifikasi energi untuk pembangkit listrik.
The Government intends to further use of geothermal energy in the national electricity supply through the accelerated development program of 10,000 MW power plant phase II referring to Presidential Regulation No. 4 of 2010, where the use of the composition of the energy is directed to the use of new renewable energy, one of which is geothermal. For that PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) and the government have efforts to upgrade the electricity supply along with the increasing of the community needs and supporting the diversification of energy for electricity generation.
Laporan Tahunan 2011
46
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Tinjauan Kinerja Operasi per Segmen Usaha
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Review of Operation Performance per Business Segment
Pada tahun 2011, PGE memproduksi uap (setara listrik) dan listrik sebesar 2.015 GWh. Produksi uap dan listrik dilakukan di tiga area antara lain Kamojang, Lahendong dan Sibayak.Kontribusi produksi uap dan listrik masing-masing area terhadap total produksi uap dan listrik PGE adalah Kamojang 82%, Lahendong 17% dan Sibayak 1%.
In 2011, PGE produced steam (electricity equivalent) and electricity amounted to 2,015 GWh. Steam and electricity production are conducted in three areas including Kamojang, Lahendong and Sibayak. The contribution for steam and electricity production of each area of the total production of PGE steam and electricity is Kamojang by 82%, Lahendong by 17%, and Sibayak by 1%.
PRODUKSI UAP DAN LISTRIK 2010-2011 PRODUCTION OF STEAM AND ELECTRICITY 2010-2011 Area
2011
2010 Kontribusi
GWh
Contribution
GWh
(%) Kamojang Lahendong Sibayak Total
Area
Contribution (%)
1,646.57
81.72
1,652.60
78.14
(0.36)
Kamojang
337.66
16.76
402.74
19.04
(16.16)
Lahendong
30.72
1.52
60
2.82
(48.45)
Sibayak
2,014.95
100.00
Area Kamojang Di area Kamojang terdapat 4 (empat) Unit PLTP, PLTP Unit 1, Unit 2 dan Unit 3 dimiliki dan dioperasikan oleh PT Indonesia Power, sedangkan PLTP Unit 4 dimiliki dan dioperasikan oleh PGE sejak tahun 2008. Selama tahun 2011 PGE memproduksi uap (setara listrik) sebesar 1.204 GWh dan listrik sebesar 442 GWh. Area Kamojang memberikan kontribusi produksi 81.72% terhadap total produksi perusahaan. Produksi uap (setara listrik) untuk PLTP Unit 1 meningkat 6% dari tahun 2010 atau 238.29 GWh menjadi 252.85 GWh pada tahun 2011. Peningkatan produksi tersebut dampak dari optimalisasi produksi uap pada PLTP Unit 1 selain itu jadwal overhaul major telah dilakukan pada tahun 2010. Produksi uap ke PLTP Unit 1 berkontribusi sebesar 15% terhadap produksi total area Kamojang.
PT Pertamina Geothermal Energy
∆ (%) Kontribusi
2,114.92
100.00
(4.73)
Total
Kamojang Area In the Kamojang area there are 4 (four) Units of PLTP, PLTP Unit 1, Unit 2 and Unit 3 are owned and operated by PT Indonesia Power, while PLTP Unit 4 is owned and operated by PGE since 2008. During the year 2011 PGE produced steam (electricity equivalent) of 1,204 GWh and electricity of 442 GWh. The Kamojang Area has contributed production by 81.72% of total company production. Steam production (electricity equivalent) for PLTP Unit 1 has increased by 6% from 2010 or 238.29 GWh to 252.85 GWh in 2011. The increased production is the impact of optimizing the production of steam to the PLTP Unit 1 in addition to the scheduled major overhaul has been conducted in 2010. The steam production to the PLTP Unit 1 has contributed by 15% of the total production of the Kamojang area.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
47
• Profil Perusahaan
• Strategi Perusahaan
• Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen
• Analisa Pembahasan Manajemen
• Management Report
• Analysis of Management Discussion
Produksi uap (setara listrik) untuk PLTP Unit 2&3 meningkat 7% dari tahun 2010 atau 891.48 GWh menjadi 951.29 GWh pada tahun 2011. Peningkatan produksi tersebut dampak dari optimalisasi produksi uap pada PLTP Unit 2&3 selain itu jadwal overhaul major telah dilakukan pada tahun 2010. Produksi uap ke PLTP Unit 2&3 berkontribusi sebesar 58% terhadap produksi total area Kamojang.
Steam production (electricity equivalent) for PLTP Unit 2 & 3 increased by 7% from 2010 or 891.48 GWh to 951.29 GWh in 2011. The increased production is the impact of optimizing the production of steam in the PLTP Unit 2 & 3 in addition to the scheduled major overhaul was carried out in 2010. The steam production to the PLTP Unit 2 & 3 has contributed by 58% of the total production of the Kamojang area.
Produksi listrik untuk PLTP Unit 4 menurun 15% dari tahun 2010 atau 522.83 GWh menjadi 442.43 GWh pada tahun 2011. Penurunan produksi tersebut terutama disebabkan pelaksanaan overhaul major yang dilakukan pada tahun 2011. Produksi listrik PLTP Unit 4 berkontribusi sebesar 27% terhadap produksi total area Kamojang.
The electricity production for the PLTP Unit 4 decreased by 15% from 2010 or 522.83 GWh to 442.43 GWh in 2011. The decreased production is mainly due to the implementation of major overhaul performed in 2011. The electricity production for the PLTP Unit 4 has contributed by 27% of the total production of the Kamojang area.
PRODUKSI UAP DAN LISTRIK (AREA KAMOJANG) 2010-2011
PRODUCTION OF STEAM AND ELECTRICITY (KAMOJANG AREA) 2010-2011
Keterangan
2011 GWh
Contribution
Remarks
Kontribusi GWh
(%)
Contribution (%)
PLTP UNIT-1
252.85
15.36
238.29
14.42
6.11
GPP UNIT-1
PLTP UNIT-2&3
951.29
57.77
891.48
53.94
6.71
GPP UNIT-2&3
PLTP UNIT-4
442.43
26.87
523
31.64
(15.38)
Total
1,646.57
100.00
Area Lahendong Di area Lahendong terdapat 4 (empat) Unit PLTP, semua PLTP dimiliki dan dioperasikan oleh PT PLN (Persero). Selama tahun 2011 PGE memproduksi uap (setara listrik) sebesar 328.79 GWh. Area Lahendong memberikan kontribusi produksi 16.76% terhadap total produksi perusahaan. Produksi uap (setara listrik) untuk PLTP Unit 1 menurun 8% dari tahun 2010 atau 141.03 GWh menjadi 129.30 GWh pada tahun 2011. Penurunan produksi tersebut terutama disebabkan kendala teknis dan operasional pada PLTP milik PT PLN (Persero). Produksi uap ke PLTP Unit 1 berkontribusi sebesar 38% terhadap produksi total area Lahendong.
Laporan Tahunan 2011
48
∆ (%)
2010 Kontribusi
2011 Annual Report
1,652.60
100.00
(0.36)
GPP UNIT-4 Total
Lahendong Area In the Lahendong area there are 4 (four) units of PLTP, all PLTPs are owned and operated by PT PLN (Persero). During the year 2011 PGE has produced steam (electricity equivalent) of 328.79 GWh. The Lahendong area has contibuted production by 16.76% of total company production. Steam production (electricity equivalent) for the PLTP Unit 1 has decreased by 8% from 2010 or 141.03 GWh to 129.30 GWh in 2011. The decrease in production is mainly due to technical and operational constraints on the PLTP owned PT PLN (Persero). The steam production to the PLTP Unit 1 has contributed by 38% of the total production of the Lahendong area.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Produksi uap (setara listrik) untuk PLTP Unit 2 menurun22% dari tahun 2010 atau 173.86 GWh menjadi 136.01 GWh pada tahun 2011. Penurunan produksi tersebut terutama disebabkan kendala teknis dan operasional pada PLTP milik PT PLN (Persero). Produksi uap ke PLTP Unit 2 berkontribusi sebesar 40% terhadap produksi total area Lahendong.
Steam production (electricity equivalent) for the PLTP Unit 2 has decreased by 22% from 2010, or 173.86 GWh to 136.01 GWh in 2011. The decrease in production is mainly due to technical and operational constraints on the PLTP owned PT PLN (Persero). The steam production to the PLTP Unit 2 has contributed by 40% of the total production of the Lahendong area.
Produksi uap (setara listrik) untuk PLTP Unit 3 menurun 28% dari tahun 2010 atau 87.84 GWh menjadi 63.48 GWh pada tahun 2011. Penurunan produksi tersebut terutama disebabkan ditutupnya LHD-23 karena alasan safety. Sumur LHD-23 merupakan pensuplai uap utama ke PLTP Unit 3. Produksi uap ke PLTP Unit 3 berkontribusi sebesar 19% terhadap produksi total area Lahendong.
Steam production (electricity equivalent) for the PLTP Unit 3 decreased by 28% from 2010 or 87.84 GWh to 63.48 GWh in 2011. The decline in production is mainly due to the closure of LHD-23 for safety reasons. LHD-23 well is a major supplier of steam to the PLTP Unit 3. The steam production to the PLTP Unit 3 contributes 19% of total production of the Lahendong area.
PLTP Unit 4 mulai beroperasi dan berproduksi pada akhir tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar 8.87 GWh. Produksi uap ke PLTP Unit 4 berkontribusi sebesar 3% terhadap produksi total area Lahendong. Dengan mulai beroperasinya PLTP Unit 4, maka kapasitas terpasang area Lahendong meningkat 20 MW dari 60 MW pada tahun 2010 menjadi 80 MW pada tahun 2011.
The PLTP Unit 4 started operation and production at the end of 2011 with total production of 8.87 GWh. The steam production to the PLTP Unit 4 contributes % of total production of the Lahendong area. With the commencement of operation of the PLTP Unit 4, the installed capacity of the Lahendong area increased by 20 MW from 60 MW in 2010 to 80 MW in 2011.
PRODUKSI UAP DAN LISTRIK (AREA LAHENDONG) 2010-2011
PRODUCTION OF STEAM AND ELECTRICITY (LAHENDONG AREA) 2010-2011
Keterangan
2011 Kontribusi GWh
∆ (%)
2010 Contribution
Remarks
Kontribusi GWh
(%)
Contribution (%)
PLTP UNIT-1
129.30
38.29
141.03
35.02
(8.32)
GPP UNIT-1
PLTP UNIT-2
136.01
40.28
173.86
43.17
(21.78)
GPP UNIT-2
PLTP UNIT-3
63.48
18.80
87.84
21.81
(27.73)
GPP UNIT-3
PLTP UNIT-4
8.87
2.63
-
-
Total
PT Pertamina Geothermal Energy
337.66
100.00
402.74
100.00
(16.16)
GPP UNIT-4 Total
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
49
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen
• Analisa Pembahasan Manajemen
• Management Report
• Analysis of Management Discussion
Area Sibayak
Sibayak Area
Di area Sibayak terdapat 2 (dua) Unit PLTP dan 1 (satu) unit Monoblok. PLTP dimiliki dan dioperasikan oleh PT Dizamatra, sedangkan Monoblok dimiliki dan dioperasikan oleh PGE.
In the Sibayak area there are 2 (two) Units of PLTP and 1 (one) unit of Monoblock. PLTPs are owned and operated by PT Dizamatra, whereas Monoblock is owned and operated by PGE.
Produksi uap (setara listrik) untuk PLTP Unit 1 & 2 menurun 48% dari tahun 2010 atau 59.59 GWh menjadi 30.72 GWh pada tahun 2011. Penurunan produksi tersebut terutama disebabkan kendala teknis dan operasional pada PLTP milik PT Dizamatra. Produksi uap ke PLTP Unit 1 & 2 berkontribusi sebesar 100% terhadap produksi total area Sibayak.
The steam production (electricity equivalent) for the PLTP Unit 1 & 2 decreased by 48% from 2010 or 59.59 GWh to 30.72 GWh in 2011. The decline in production is mainly due to technical and operational constraints on the PLTP owned PT Dizamatra. The steam production to the PLTP Unit 1 & 2 has contributed by 100% of the total production of the Sibayak area.
PRODUKSI UAP DAN LISTRIK (AREA SIBAYAK) 2010-2011
PRODUCTION OF STEAM AND ELECTRICITY (SIBAYAK AREA) 2010-2011
Keterangan
2011
2010 Kontribusi
GWh
Contribution
GWh
(%)
Remarks
GPP UNIT-1&2
Contribution (%)
PLTP UNIT-1&2
30.72
100.00
59.59
100.00
(48.45)
Total
30.72
100.00
59.59
100.00
(48.45)
Total
Tinjauan Kinerja Keuangan
Review of Financial Performance
Pembahasan dan analisis yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini mengacu pada Laporan Keuangan PGE untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010. Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan – A member firm of PricewaterhouseCoopers.
The discussion and analysis presented in this Annual Report refers to the Financial Statements of PGE for the years ended December 31, 2011 and 2010. The Financial Statements have been audited by Public Accountant Office Tanudiredja, Wibisana & Partners - A member firm of PricewaterhouseCoopers.
Dalam Laporan Keuangan 2011, PGE menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan revisi yang efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
In the 2011 Financial Statements, PGE has applied new and revised statement of financial accounting standard (PSAS) and interpretations of financial accounting standards (ISAK) effective in 2011. The changes for the Company’s accounting policy have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Laporan Tahunan 2011
50
∆ (%) Kontribusi
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
KINERJA KEUANGAN
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Dalam Miliar Rupiah
FINANCIAL PERFORMANCE
in Billion Rupiah
Keterangan
2011
2010
∆ (%)
Remarks
Pendapatan Usaha
4,759
4,276
11.29
Revenues
Laba Usaha
1,162
1,016
14.35
Operating Income
Laba Bersih
808
729
10.92
Net Income
1,311
1,180
16.63
EBITDA
EBITDA
Sepanjang tahun 2011, PGE memperoleh pendapatan sebesar Rp 4.76 triliun atau meningkat 11.29% dibandingkan dengan tahun 2010. Hal tersebut didorong dari oleh peningkatan penjualan uap dan listrik atas operasi sendiri sebesar 26%, penjualan uap dan listrik atas kontrak operasi bersama sebesar 4%, dan production allowances sebesar 35%.
Throughout the year 2011, PGE earned revenues of IDR 4.76 trillion, an increase by 11.29% compared to 2010. This was driven by increased sales of steam and electricity for its own operations by 26%, sales of steam and electricity for a joint operation contract by 4%, and production allowances by 35%.
PENDAPATAN USAHA
REVENUES
Selama tahun 2011, PGE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4.76 triliun, meningkat 11% dari tahun 2010. Pendapatan usaha ini berasal dari beberapa segmen usaha, yaitu penjualan uap dan listrik operasi sendiri, penjualan uap dan listrik Kontrak Operasi Bersama (KOB), dan production allowance. Kontribusi masing-masing segmen tersebut terhadap pendapatan usaha di tahun 2011 adalah sebagai berikut: Penjualan uap dan listrik operasi sendiri 36.18%, Penjualan uap dan listrik kontrak operasi bersama 62.31%, dan Production Allowance 1.52%.
During the year 2011, PGE posted revenues of IDR 4.76 trillion, an increase by 11% from 2010. These revenues are derived from several business segments, namely the sale of steam and electric its own operations, the sale of steam and electricity of a Joint Operating Contract (JOC), and production allowance. The contribution of each segment of the revenues in the year 2011 is as follows: the sales of steam and electric its own operation by 36.18%, the sales of steam and electricity of joint operating contracts by 62.31%, and the Production Allowance by 1.52%.
KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA 2010-2011
Dalam Miliar Rupiah
REVENUE CONTRIBUTION 2010-2011
Segmen Usaha
in Billion Rupiah
2011
2010
Pendapatan Kontribusi Usaha Contribution Revenue (%)
Pendapatan Usaha Revenue
Kontribusi Contribution (%)
∆ (%)
Line of Business
Penjualan Uap dan ListrikOperasi Sendiri
1,722
36.18
1,365
31.92
26.13
Sales of steam and electricity - Own Operation
Penjualan Uap dan List rikKontrak Operasi Bersama
2,965
62.31
2,858
66.83
3.76
Sales of steam and electricity - Joint Operating Contract
72
1.52
53
1.25
35.45
Production Allowances
11.29
Total
Production Allowances Total
PT Pertamina Geothermal Energy
4,759
100.00
4,276
100.00
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
51
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen
• Analisa Pembahasan Manajemen
• Management Report
• Analysis of Management Discussion
Pendapatan dari Penjualan Uap dan Listrik (Operasi Sendiri)
Revenue from Sales of Steam and Electricity (Own Operation)
Total pendapatan dari penjualan uap dan listrik (operasi sendiri) meningkat 26% dari tahun 2010 menjadi Rp 1.72 triliun pada tahun 2011. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh peningkatan rata-rata harga jual uap sebesar 32.39% menjadi Rp 854.49/KWh pada tahun 2011. Namun demikian, selama tahun 2011 terjadi penguatan nilai tukar rata-rata Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sebesar 3.47% menjadi Rp 8,779.49/USD sehingga memberikan dampak menurunkan penjualan listrik dalam Rupiah jika dibandingkan dengan tahun 2010.
Total revenues from the sales of steam and electricity (own operation) increased by 26% from 2010 to IDR 1.72 trillion in 2011. The increase in this revenue is due to average increased selling price of steam by 32.39% to IDR 854.49/KWh in 2011. However, during the year 2011 it occurred the strengthening of the average exchange rate of Rupiah against U.S. Dollar by 3.47% to Rp 8,779.49 / USD making an impact lower electricity sales in Rupiah if compared to 2010.
Penjualan uap dan listrik untuk masing-masing area pada tahun 2011 dapat dirinci sebagai berikut: Area Kamojang naik 29% menjadi Rp 1,649.09 miliar, Area Lahendong turun 11% menjadi Rp 68.41 miliar, dan Area Sibayak turun 51% menjadi Rp 4.25 miliar. Kontribusi masing-masing area terhadap penjualan uap dan listrik di tahun 2011 adalah sebagai berikut: Area Kamojang 95.78%, area Lahendong 3.97% dan area Sibayak 0.25%.
The sales of steam and electricity for each area in 2011 can be broken down as follows: Kamojang Area increased by 29% to IDR 1,649.09 billion, Lahendong Area decreased by 11% to IDR 68.41 billion, and Sibayak Area decreased by 51% to IDR 4.25 billion. The contribution of each area of the sales of steam and electricity in 2011 is as follows: Kamojang Area by 95.78%, Lahendong area by 3.97% and Sibayak area by 0.25%.
TOTAL PENJUALAN UAP DAN LISTRIK (OPERASI SENDIRI)
TOTAL PENJUALAN UAP DAN LISTRIK (OPERASI SENDIRI)
TOTAL SALES OF STEAM AND ELECTRICITY (OWN OPERATION)
TOTAL SALES OF STEAM AND ELECTRICITY (OWN OPERATION)
1,722 1,495 1,250
1,432
893
1,171 1,279
1,649
1,365
925
30 3
2007
2008
2009
2010
2011
2007 Kamojang
Pendapatan dari Penjualan Uap dan Listrik (Kontrak Operasi Bersama) Total pendapatan dari penjualan uap dan listrik (kontrak operasi bersama) meningkat 4% dari tahun 2010 menjadi Rp 2.97 triliun pada tahun 2011. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah produksi sebesar 1.08% menjadi 5,156 GWh. Selain itu, juga terjadi peningkatan rata-rata harga juap uap dan listrik sebesar 2.65% menjadi Rp 575,11/KWh pada tahun 2011. Penjualan uap dan listrik untuk masing-masing KOB pada tahun 2011 dapat dirinci sebagai berikut: KOB Darajat naik 1.70% menjadi Rp 1,200.88 miliar dan KOB Salak naik 1.70% menjadi Rp 1,764.38 miliar. Laporan Tahunan 2011
52
2011 Annual Report
56 8
2008 Lahendong
70
77
9
2009
9
2010
68 4
2011
Sibayak
Revenue from Sales of Steam and Electricity (Joint Operating Contracts) Total revenues from the sales of steam and electricity (joint operating contracts) increased 4% from 2010 to IDR 2.97 trillion in 2011. The increase in revenues is due to the increase in total production of 1.08% to 5.156 GWh. In addition, there is an increase in the average selling price of steam and electricity by 2.65% to IDR 575.11 / KWh in 2011. The sales of steam and electricity for each of KOB in 2011 can be broken down as follows: KOB Darajat increased by 1.70% to IDR 1,200.88 billion and KOB Salak increased by 1.70% to IDR 1,764.38 billion. PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
TOTAL PENJUALAN UAP DAN LISTRIK (KONTRAK OPERASI BERSAMA) TOTAL SALES OF STEAM AND ELECTRICITY (JOINT OPERATING CONTRACT)
3,027
2,948
2,858
• Informasi Tambahan
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Additional Information
TOTAL PENJUALAN UAP DAN LISTRIK (KONTRAK OPERASI BERSAMA) TOTAL SALES OF STEAM AND ELECTRICITY (JOINT OPERATING CONTRACT)
1,840
1,816
2,965
1,764
1,677 1,544
2,296 1,187
1,133
1,201
1,181
751
2007
2008
2009
2010
2011
2007 Darajat
2008
2009
2010
2011
Salak
Pendapatan dari Production Allowances Total pendapatan dari Production Allowances tahun 2011 berasal dari KOB Darajat sebesar 2,66%, KOB Salak sebesar 4% dan KOB Wayang Windu sebesar 4% dari laba operasi bersih KOB.
Revenue from Production Allowances Total revenues from Production Allowances in 2011 is from KOB Darajat by 2.66%, KOB Salak by 4% and KOB Wayang Windu by 4% of KOB’s net operating income.
Di tahun 2011, pendapatan dari production allowances meningkat 35.45% dari tahun 2010 menjadi Rp 72.18 triliun pada tahun 2011. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh peningkatan laba operasi Chevron (KOB Darajat dan Salak) dan diterimanya production allowances dari Star Energy (KOB Wayang Windu) yang baru dimulai di tahun 2011.
In 2011, the revenues from the production allowances increased by 35.45% from 2010 to IDR 72.18 trillion in 2011. The increase in revenue is due to the increase in operating profit of Chevron (KOB Darajat and Salak) and receipt of production allowances from Star Energy (KOB Wayang Windu), which started in 2011.
PRODUCTION ALLOWANCES 2010-2011 PRODUCTION ALLOWANCES 2010-2011 Keterangan
2011
2010
∆ (%)
Remarks
Miliar Rupiah Billion Rupiah
Kontribusi Contribution (%)
Miliar Rupiah Billion Rupiah
Kontribusi Contribution (%)
KOB Darajat
16,12
22,34
7,28
13,66
121,54
JOC Darajat
KOB Salak
51,85
71,84
46,01
86,34
12,69
JOC Salak
4,20
5,82
-
-
-
JOC Wayang Windu
KOB Wayang Windu Total
PT Pertamina Geothermal Energy
72,17
100,00
53,29
100,00
35,44
Total
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
53
• Profil Perusahaan
• Strategi Perusahaan
• Company Profile
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Beban Usaha PGE meningkat sebesar 10% dari tahun 2010 menjadi Rp 3.60 triliun pada tahun 2011, terutama didorong oleh peningkatan beban Umum dan administrasi sebesar 44.53% menjadi Rp 21.00 miliar, Beban Penyusutan sebesar 22.74% menjadi Rp 124.40 miliar, sedangkan peningkatan beban pembelian uap dan listrik (kontrak operasi bersama) dan beban produksi relatif kecil, yaitu hanya naik sebesar 3.76% menjadi Rp 2.97 triliun dan sebesar 6.31% menjadi Rp 282.23 miliar. Kenaikan dalam kelompok Beban Umum dan Administrasi terutama disebabkan peningkatan beban pengembangan lingkungan sebesar 23.99% menjadi Rp 6,85 miliar serta pembebanan atas denda kurang pasok uap (DOP) sebesar Rp 5.70 miliar. Kontribusi beban tersebut adalah sebesar 64,50% terhadap beban Umum dan Administrasi.
The PGE’s Operating Expenses increased by 10% from 2010 to IDR 3.60 trillion in 2011, mainly driven by General and administrative expenses increased by 44.53% to IDR 21.00 billion, Depreciation Expenses by 22.74% to IDR 124.40 billion, while the increase in the purchasing expenses of steam and electricity (joint operating contracts) and the production expenses is relatively small, which is only increased by 3.76% to IDR 2.97 trillion and by 6.31% to IDR 282.23 billion. The increase in the General and Administrative Expenses is mainly due to the increase in the environmental development expenses by 23.99% to IDR 6.85 billion and the charging of penalty due to less supply of steam (DOP) of IDR 5.70 billion. The expense contribution is amounted to 64.50% of the General and Administrative expenses.
Kenaikan dalam kelompok Beban penyusutan disebabkan oleh penambahan depresiasi atas kapitalisasi aset baru antara lain: Proyek Lahendong Unit 4 sebesar Rp 3.07 miliar, aset Non BD (Business Development) area Kamojang sebesar Rp 0.08 miliar, aset Non BD (Business Development) area Lahendong sebesar Rp 0.06 miliar, aset Non BD (Business Development) area Sibayak sebesar Rp 0.5 miliar.
The increase in depreciation Expense is due to the additional depreciation on the capitalization of new assets such as: Lahendong Project Unit 4 of IDR 3.07 billion, assets of Non-BD (Business Development) of Kamojang area of IDR 0.08 billion, assets of Non-BD (Business Development) of Lahendong area of IDR 0.06 billion, assets of Non-BD (Business Development) of Sibayak area of IDR 0.5 billion.
BEBAN USAHA 2010-2011
OPERATING EXPENSES 2010-2011
Keterangan
2010
Milliar Rupiah Kontribusi Billion Rupiah Contribution (%)
Milliar Rupiah Kontribusi Billion Rupiah Contribution (%)
∆ (%)
Remarks
2.965,26
82,43
2.857,91
87,66
3,76
Purchases of steam and electricity - joint operating contracts
Beban produksi
282,23
7,85
265,48
8,14
6,31
Production expenses
Beban eksplorasi
204,51
5,68
-
-
-
Exploration expenses
Beban penyusutan
124,40
3,46
101,35
3,11
22,74
Depreciation expenses
-
-
20,98
0,64
(100,00)
Rental expense
21,00
0,58
14,53
0,45
44,53
General and administrative expense
3.597,40
100,00
3.260,25
100,00
10,34
Total
Beban pembelian uap dan listrik - kontrak operasi bersama
Beban sewa aset Beban umum dan administrasi Total
Laporan Tahunan 2011
54
2011
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
LABA USAHA
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
OPERATING INCOME
Di tahun 2011, PGE membukukan Laba Usaha sebesar Rp 1.16 triliun yang meningkat 14.35% dibanding tahun 2010. Hal ini menyebabkan Marjin Laba Usaha PGE naik menjadi 24.41% di tahun 2011 dibanding 23.76% di tahun 2010.
In 2011, PGE posted Operating Income of IDR 1.16 trillion which increases by 14.35% compared to 2010. This leads to the PGE's Operating Income Margin increased by 24.41% in 2011 compared to 23.76% in 2010.
PENDAPATAN/BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH
REVENUE / OTHER EXPENSES, NET
Pendapatan (Beban) lain-lain menurun dari keuntungan Rp 79.52 miliar di tahun 2010 menjadi keuntungan Rp 61.16 miliar di tahun 2011. Penurunan ini terutama disebabkan Rugi selisih kurs sebesar Rp 29.35 miliar pada tahun 2011 dibanding Laba selisih kurs sebesar Rp 30.77 miliar.
Other Income (Expense) decreased from profit of IDR 79.52 billion in 2010 to IDR 61.16 billion in 2011. The decrease is mainly due to foreign exchange Loss of IDR 29.35 billion in 2011 compared to foreign exchange earnings of IDR 30.77 billion.
Rugi selisih kurs tersebut disebabkan oleh pelemahan mata uang rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tahun 2011 lebih besar daripada tahun 2010, dan meningkatnya posisi kewajiban bersih dalam mata uang asing.
The foreign exchange loss was caused by weakening of the rupiah currency against the U.S. Dollar in 2011 is greater than in 2010, and increased the net liability position in foreign currencies.
PGE memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp 35.81 miliar, meningkat 119% dibanding tahun 2010 sejalan dengan peningkatan tingkat suku bunga dan peningkatan posisi kas dan setara kas PGE. Sebagian besar pendapatan bunga berasal dari deposito dengan rentang bunga dalam deposito berjangka Dolar Amerika Serikat sebesar 0.5% - 2.00% dan dalam deposito berjangka Rupiah sebesar 5.50 – 7.00%.
PGE has received interest income of IDR 35.81 billion, an increase by 119% compared to the year 2010 in line with the increase in interest rates and increase in cash position and cash equivalents of PGE. Most of the interest income are from deposits with a range of interest rates in the United States Dollar time deposits of 0.5% - 2.00% and the Rupiah time deposits of 5.50 to 7.00%.
Tahun 2011, PGE memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp 54.70 miliar, meningkat 69% dibanding tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan pada tahun 2011 PGE menerima pendapatan dividen dari PHE (PT Pertamina Hulu Energi) sebesar Rp 38.26 miliar dan pendapatan atas CDM (Clean development Mechanism) PLTP Unit 4 Area Kamojang sebesar Rp 2.8 miliar.
In 2011, PGE has earned other incomes amounting to IDR 54.70 billion, increase of 69% compared to 2010. The increase is mainly due to in 2011 PGE received dividend income from PHE (PT Pertamina Hulu Energi) of IDR 38.26 billion and revenue for CDM (Clean Development Mechanism) of the PLTP Unit 4 of Kamojang Area of IDR 2.8 billion.
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PROFIT BEFORE INCOME TAX
Di tahun 2011, PGE membukukan Laba Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp 1.22 triliun yang meningkat 11.63% dibanding tahun 2010.
BEBAN PAJAK PENGHASILAN BERSIH Beban pajak penghasilan – bersih meningkat sebesar 13.05% dari tahun 2010 menjadi Rp 414.74 miliar pada tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba sebelum pajak penghasilan sebesar 11.63% dari tahun 2010 menjadi Rp 1.22 triliun pada tahun 2011. PT Pertamina Geothermal Energy
In 2011, PGE posted a Profit Before Tax of IDR 1.22 trillion which increased by 11.63% compared to the year 2010
INCOME TAX EXPENSE - NET Income tax expense - net increased by 13.05% from 2010 to IDR 414.74 billion in 2011. This increase was due to increased income before income taxes by 11.63% from 2010 to IDR 1.22 trillion in 2011
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
55
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Analisa Pembahasan Manajemen
• Management Report
• Analysis of Management Discussion
LABA BERSIH
NET PROFIT
Di tahun 2011, PGE membukukan Laba Bersih sebesar Rp 808.21 miliar yang meningkat 10.92% dibanding tahun 2010. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) meningkat menjadi 35.42% di tahun 2011 dari 33.19% dari di tahun 2010. Namun demikian, Marjin Laba Bersih 2011 turun menjadi 16.98% dari 17.04% di tahun 2010 dan Imbalan investasi (ROI) di tahun 2011 turun menjadi 35.92% dari 36.46% di tahun 2010.
In 2011, PGE posted a Net Profit of IDR 808.21 billion, increased by 10.92% compared to the year 2010. Compensation to shareholders (ROE) increased to 35.42% in 2011 from 33.19% in 2010. However, Net Profit Margin 2011 decreased to 16.98% from 17.04% in 2010 and Return on investment (ROI) in 2011 decreased to 35.92% from 36.46% in 2010.
Rasio (%)
2011
2010
Ratio (%)
Marjin Laba Bersih
16.98
17.04
Net Profit Margin
Imbalan kepada pemegang saham
35.42
33.19
Return On Equity
Imbalan investasi
35.92
36.46
Return On Investment
ASSETS
ASET
In 2011, Total Asssets of PGE are IDR 8.22 trillion consisting of 23% of Current Assets and and 77% of Non-Current Assets. These Total Assets increased to IDR 1.37 trillion or 20% from IDR 6.85 trillion in 2010. The increase in assets was driven the increase in non-current assets by 23% to IDR 6.33 trillion.
Di tahun 2011, Total Aset PGE adalah Rp 8.22 triliun yang terdiri dari 23% Aset Lancar dan 77% Aset Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini meningkat Rp 1,37 triliun atau 20% dari Rp 6,85 triliun pada tahun 2010. Peningkatan aset tersebut didorong peningkatan aset tidak lancar sebesar 23% menjadi Rp 6,33 triliun.
Current Assets
Aset Lancar
The current assets of PGE increased 12% to IDR 1.87 trillion in 2011. This is mainly due to an increase of Trade Receivable by 31% of and inventory by 88%.
Aset lancar PGE meningkat 12% menjadi Rp 1,87 triliun di tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan kenaikan Piutang Usaha sebesar 31% dan persediaan sebesar 88%. ASET LANCAR 2010-2011 CURRENT ASSETS 2010-2011 Keterangan
2011 Milliar Rupiah Billion Rupiah
Milliar Rupiah Billion Rupiah
∆ (%)
Remarks
Kontribusi Contribution (%)
Kas dan setara kas
925,61
49,08
952,65
56,60
(2,84)
Cash and cash equivalents
Dana yang dibatasi penggunaannya
18,05
0,96
-
-
-
Restricted funds
859,44
45,57
655,75
38,96
31,06
Trade receivables
43,70
2,32
2,14
0,13
1.944,75
Other receivables
5,78
0,31
3,08
0,18
87,81
Inventories
30,81
1,63
67,25
4,00
(54,18)
Reimbursable Value Added Tax
2,43
0,13
2,30
0,14
5,62
Advances and prepayments
12,04
Total
Piutang Usaha Piutang lain-lain Persediaan PPN yang dapat ditagihkan kembali Uang muka dan biaya dibayar di muka Total
Laporan Tahunan 2011
56
2010 Kontribusi Contribution (%)
2011 Annual Report
1.885,82
100,00
1.683,18
100,00
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
a. Piutang Usaha Kenaikan piutang usaha sebesar 31% dari tahun 2010 atau Rp 655.75 miliar menjadi Rp 859.44 miliar pada tahun 2011 sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha PGE. Komposisi piutang usaha di tahun ini terdiri dari 65.10% dari PT PLN (Persero); 32.14% dari PT Indonesia Power; 1.44% dari Chevron Geothermal Salak, Ltd.; 0,77% dari Chevron Geothermal Indonesia, Ltd.; 0,49% Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.; 0,07% dari Dayabumi Salak Pratama, Ltd.
a. Trade receivable Increase in accounts receivable by 31% from the year 2010 or IDR 655.75 billion to IDR 859.44 billion in the year 2011 is in line with the increase in operating revenues of PGE. The composition of accounts receiv able in the year consists of 65.10% of PT PLN (Persero); 32.14% of PT Indonesia Power: 1.44% of Chevron Geothermal Salak, Ltd.; 0.77% of Chevron Geothermal Indone sia, Ltd.; 0.49% of Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.; 0.07% of Dayabumi Salak Pratama, Ltd.
Pada tahun 2011, perusahaan tidak mem bukukan penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagihkan.
In 2011, the company did not post the allowance for decreasing receivables value because the management believes that all accounts receivables can be collected.
PIUTANG USAHA 2010-2011 TRADE RECEIVABLE 2010-2011 Keterangan
2011 Milliar Rupiah Billion Rupiah
2010 Kontribusi Contribution (%)
Milliar Rupiah Billion Rupiah
∆ (%)
Remarks
Kontribusi Contribution (%)
PT PLN (Persero)
559,45
65,10
530,50
80,90
5,46
PT PLN (Persero)
PT Indonesia Power
276,19
32,14
111,55
17,01
147,60
PT Indonesia Power
12,36
1,44
11,53
1,76
7,19
Chevron Geothermal Salak, Ltd.
Chevron Geothermal Indonesia, Ltd.
6,61
0,77
0,67
0,10
882,89
Chevron Geothermal Indonesia, Ltd.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
4,20
0,49
-
-
-
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Dayabumi Salak Pratama, Ltd.
0,63
0,07
-
-
-
Dayabumi Salak Pratama, Ltd.
1,51
0,23
(100,00)
PT Dizamatra Powerindo
655,75
100,00
31,06
Total
Chevron Geothermal Salak, Ltd.
PT Dizamatra Powerindo Total
859,44
100,00
b. Persediaan Persediaan terdiri dari suku cadang, bahan kimia dan lain-lain, dicatat berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan nilai persediaan, mana yang lebih rendah. Tahun 2011, persediaan meningkat sebesar 88% dari tahun 2010 atau Rp 3.08 miliar menjadi Rp 5.78 miliar pada tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya persediaan material operasi dan perawatan di area Kamojang, Lahendong dan Sibayak.
PT Pertamina Geothermal Energy
b. Inventory Inventories consist of spare parts, chemi cals, etc., are recorded based on the weighted average method and the inventory value, whichever is lower. In 2011, the inventory increased by 88% from the year 2010 or IDR 3.08 billion to IDR 5.78 billion in 2011. This increase was due to the increase in operation and maintenance material inventories in the Kamojang, Lahendong and Sibayak area.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
57
• Profil Perusahaan
• Strategi Perusahaan
• Company Profile
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Aset tidak lancar PGE meningkat 23% menjadi Rp 6.33 triliun di tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan kenaikan Aset tetap – bersih sebesar 22% dan PPN yang dapat ditagihkan kembali sebesar 25%.
The Non-Current Assets of PGE increased by 23% to IDR 6.33 trillion in 2011. This is mainly due to increase in fixed Assets - net of 22% and VAT that is reimbursable by 25%.
ASET TIDAK LANCAR 2010-2011 NON-CURRENT ASSETS 2010-2011 Keterangan
Investasi Aset tetap, bersih PPN yang dapat ditagihkan kembali Aset lain-lain, bersih Total
2011
2010 Kontribusi Contribution (%)
Milliar Rupiah Billion Rupiah
Kontribusi Contribution (%)
0,05
0,00
0,05
0,00
-
Investments
5.879,83
92,82
4.805,89
92,95
-
Fixed assets, net
449,73
7,10
359,69
6,96
25,03
Reimbursable VAT
4,75
0,07
4,84
0,09
(1,92)
Other assets, net
22,51
Total
6.334,36
100,00
Selain itu kenaikan juga disebabkan oleh meningkatnya aset dalam penyelesaian atas proyek-proyek geothermal sebesar 21% dari tahun 2010 atau Rp 3.70 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 4.49 triliun pada tahun 2011. Aset dalam pelaksanaan tersebut baru akan dikapitalisasi ± 5 tahun sejak dimulainya tahap eksplorasi. b. PPN yang dapat ditagihkan kembali PPN yang dapat ditagihkan kembali mengalami peningkatan sebesar 25% dari tahun 2010 atau Rp 359.69 miliar menjadi Rp 449.73 miliar pada tahun 2011 disebabkan oleh penambahan PPN dari proses pengadaan dan pekerjaan untuk proyek-proyek geothermal yang masih dikembangkan sehingga belum dapat dilakukan reimbursement.
58
2011 Annual Report
Remarks
Milliar Rupiah Billion Rupiah
a. Aset Tetap, Bersih Kenaikan aset tetap – bersih sebesar 22% dari tahun 2010 atau Rp 4.81triliun menjadi Rp 5.88 miliar pada tahun 2011 terutama disebabkan oleh adanya kapitalisasi Proyek Lahendong Unit 4 dan aset-aset Non BD (Business Development) area Kamojang, Lahendong dan Sibayak.
Laporan Tahunan 2011
∆ (%)
5.170,47
100,00
a. Fixed assets, Net Increase in fixed assets - net of 22% from the year 2010 or IDR 4.81 trillion to IDR 5.88 billion in 2011 is mainly due to any capitalization the Lahendong Project Unit 4 and assets of Non-BD (Business Development) of the Kamojang, Lahendong and Sibayak area. Besides the increase is also due to increase in assets in the settlement of the geothermal projects by 21% from the year 2010 or IDR 3.70 trillion in 2010 to IDR 4.49 trillion in 2011. The assets in the implementation will be capitalized ± 5 years from the commence ment of the exploration phase. b. Reimbursable VAT The reimbursable VAT increased by 25% from the year 2010 or IDR 359.69 billion to IDR 449.73 billion in 2011 is due to the addition of VAT from the procurement and work process for geothermal projects which are still being developed so that the reim bursement can not be done.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Informasi Tambahan
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Additional Information
LIABILITAS
LIABILITY
PGE membukukan Total Liabilitas di akhir tahun 2011 sebesar Rp 5.13 triliun yang terdiri dari 99% liabilitas jangka pendek dan 1% liabilitas jangka panjang. Nilai total liabilitas ini meningkat 28% dari tahun 2010 atau Rp 4.02 triliun menjadi Rp 5.13 triliun pada akhir tahun 2011. Peningkatan liabilitas tersebut terutama disebabkan peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 1.11 triliun atau 28% dari akhir tahun 2010 sebesar Rp 4.02 triliun.
PGE has posted a Total Liabilities at the end of 2011 amounting to IDR 5.13 trillion consisting of 99% short-term liabilities and 1% long-term liabilities. This value of total liabilities increased by 28% from the year 2010 or IDR trillion to IDR 5.13 at the end of 2011.The increase in liabilities is mainly due to increase in long-term liabilities of IDR 1.11 trillion or 28% from at the end of 2010 of IDR 4.02 trillion.
Liabilitas Jangka Pendek
Short-Term Liabilities
Di akhir tahun 2011, Liabilitas jangka pendek meningkat 27% menjadi Rp 5.10 triliun. Komposisi dari liabilitas jangka pendek ini adalah hutang usaha 12%, hutang lain-lain 79%, hutang pajak 3%, dan biaya yang masih harus dibayar 6%. Peningkatan jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1.10 triliun terutama disebabkan naiknya hutang lain-lain kepada PT Pertamina (Persero) atas pendanaan proyek-proyek pengembangan geothermal.
At the end of 2011, the short-term liabilities increased by 27% to IDR 5.10 trillion. This composition of short-term liabilities is a trade payable of 12%, other payables of 79%, tax payable of 3%, and accrued expenses of 6%. Increasing in total short-term liabilities amounting to IDR 1.10 trillion is mainly due to increase in other payables to PT Pertamina (Persero) for funding the geothermal development projects.
LIABILITAS JANGKA PENDEK 2010-2011 CURRENT LIABLITIES 2010-2011 Keterangan
2011 Milliar Rupiah Billion Rupiah
2010 Kontribusi Contribution (%)
Milliar Rupiah Billion Rupiah
?(%)
Remarks
Kontribusi Contribution (%)
619.80
12.17
657.61
16.44
(5.75)
Trade payables
4,009.88
78.72
2,970.95
74.29
34.97
Other payables
Hutang pajak
147.30
2.89
106.10
2.65
38.83
Taxes payables
Biaya yang masih harus dibayar
317.19
6.23
264.39
6.61
19.97
Accrued Liabilities
27.38
Total
Hutang Usaha Hutang lain-lain
Total
5,094.17
100,00
3,999.04
100,00
Liabilitas Jangka Panjang
Long Term Liabilities
Komposisi Liabilitas jangka panjang akhir tahun 2011 sebesar Rp 5.10 triliun adalah liabilitas pajak tangguhan, bersih 85%, dan provisi imbalan karyawan 15%. Peningkatan jumlah liabilitas tidak lancar sebesar Rp 13.06 miliar atau 57% terutama disebabkan oleh peningkatan pajak tangguhan dan provisi imbalan karyawan.
The composition of Long-term Liabilities at the end of 2011 amounting to IDR 5.10 trillion is deferred tax liabilities, net 85%, and the provision of employee benefits 15%. The increase in total non-current liabilities amounting to IDR 13.06 billion or 57% is mainly due to the increase in deferred tax and provision of employee benefits.
LIABILITAS JANGKA PANJANG 2010-2011 NON-CURRENT LIABLITIES 2010-2011 Keterangan
Liabilitas pajak tangguhan, bersih Provisi imbalan karyawan Total
PT Pertamina Geothermal Energy
2011
2010
∆ (%)
Remarks
86.49
53.26
Deffered tax liability, net
13.51
78.73
Provision for employee benefits
56.70
Total
Milliar Rupiah Billion Rupiah
Kontribusi Contribution (%)
Milliar Rupiah Billion Rupiah
Kontribusi Contribution (%)
30.53
84.59
19.92
5.56
15.41
3.11
36.10
100,00
23.03
100,00
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
59
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas meningkat 9% atau sebesar Rp 258.35 miliar dari Rp 2.83 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 3.09 triliun pada tahun 2011, peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya saldo laba sebagai akibat pencapaian laba bersih pada tahun berjalan.
Equity increased by 9% or IDR 258.35 billion from IDR 2.83 trillion in 2010 to IDR 3.09 trillion in 2011, this increase is mainly caused by the increase in retained earnings as a result of achieving a net profit in the current year.
KOLEKTIBILITAS PIUTANG
RECEIVABLES COLLECTIBILITY
Pada akhir tahun 2011, kemampuan perusahaan dalam menagih piutang (collection period) relative meningkat dari 29 hari pada tahun 2010 menjadi 28 hari pada tahun 2011.
By the end of 2011, the company's ability to collect accounts receivable (collection period) relative increased of 29 days in 2010 to 28 days in 2011.
ARUS KAS
CASH FLOW
Posisi kas Perseroan tahun 2011 menurun 3% atau Rp 27.04 miliar. Penurunan tersebut terutama karena penurunan arus kas dari aktivitas pendanaan.
The Company's cash position in 2011 decreased by 3% or IDR 27.04 billion. The decrease is mainly due to decrease in cash flow from financing activities.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
Arus kas perusahaan dari aktivitas operasi meningkat 24% atau Rp 149.91 miliar, terutama berasal dari peningkatan penerimaan kas dari pelanggan sebesar 7% atau sebesar Rp 313.74 miliar dan penerimaan kas dari operasi lainnya sebesar 54% atau sebesar Rp 17.45 miliar.
The company's cash flow from operating activities increased by 24% or IDR 149.91 billion, is mainly derived from increasing cash receipts from customers by 7% or IDR 313.74 billion and cash receipts from other operations by 54% or IDR 17.45 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus kas perusahaan yang digunakan untuk aktivitas investasi menurun 11% atau Rp 146.12 miliar. Arus kas dari aktivitas investasi ini terutama digunakan untuk pembayaran aset tetap proyek-proyek geothermal yang sedang berjalan.
The company's cash flow used for investing activities decreased by 11% or IDR 146.12 billion. This cash flow from investing activities is mainly used for the payment of fixed assets of the current geothermal projects.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Arus kas perusahaan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun 77% atau Rp 908.56 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya transfer dana ke PT Pertamina (Persero) atas pelunasan hutang lain-lain dan pembayaran dividen ke PT Pertamina Dana Ventura.
The company's cash flow used for financing activities decreased by 77% or IDR 908.56 billion. This decrease is mainly due to increase in transfer of funds to PT Pertamina (Persero) for the fully repayment of other debt and dividend payments to PT Pertamina Dana Ventura.
Laporan Tahunan 2011
60
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BETURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan Pada tahun 2011, PGE tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan pihak manapun.
Transactions Containing Conflict of interest In 2011, PGE did not perform transactions containing any conflict of interest with any party.
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa/afiliasi Transaksi pihak yang berelasi antara PGE dengan Pertamina dan anak perusahaannya meliputi pembiayaan, pembebanan imbalan kerja karyawan perbantuan, pembebanan biaya bunga dan biaya asuransi, dividen dan transaksi penyerahan barang/jasa lainnya.
Transactions with related parties/affiliate Transactions of the parties which relate between PGE with Pertamina and its subsidiaries include financing, charging for employee benefits, charging for interest cost and insurance costs, dividends and transaction for delivery of other goods / services.
PGE telah menerima surat dukungan finansial dari Pertamina yang merupakan perusahaan induk melalui surat No. 032/H00000/2012-S4 tanggal 18 Januari 2012 yang menegaskan bahwa Pertamina akan terus memberikan dukungan finansial kepada PGE untuk menjalankan kegiatan investasi dan operasinya untuk periode yang sedikitnya satu tahun sejak tanggal surat tersebut dibuat.
PGE has received a letter of financial support from Pertamina that is the parent company through letter No. 032/H00000/2012-S4 dated January 18, 2012 which confirmed that Pertamina will continue to provide financial support to PGE to run the investing activities and operations for a period of at least one year from the date the letter was made.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
61
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
Sifat dari relasi dengan pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan PGE: Hubungan / Relations
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
The nature of the relationship with the parties who enter into transactions with PGE: Pihak-pihak yang berelasi / Related parties
• Pemegang saham / Shareholders
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura
• Afiliasi / Affiliates
PT Usayana Anak Perusahaan/Subsidiaries of PT Usayana : • PT Mitra Tours & Travel PT Pertamina Hulu Energi Anak Perusahaan/Subsidiaries of PT Pertamina Hulu/Energi • PT Pertamina Hulu/Energi Karama • PT Pertamina Hulu/Energi Jabung • PT Pertamina Hulu/Energi Tomori Sulawesi • PT Pertamina Hulu/Energi Jambi Merang • PT Pertamina Hulu/Energi Simenggaris • PT Pertamina Hulu/Energi Raja Tempirai • PT Pertamina Hulu/Energi Gebang North Sumatera • PT Pertamina Hulu/Energi South Jambi B • PT Pertamina Hulu/Energi Kakap • PT Pertamina Hulu/Energi Tuban East Java • PT Pertamina Hulu/Energi Ogan Komering • PT Pertamina Hulu/Energi West Madura offshore • PT Pertamina Hulu/Energi Tengah K • PT Pertamina Hulu/Energi Corridor • PT Pertamina Hulu/Energi Salawati • PT Pertamina Hulu/Energi Makassar Strait • PT Pertamina Hulu/Energi Pasiriaman • PT Pertamina Hulu/Energi Donggala • PT Pertamina Hulu/Energi Tuban East Java PT Pertamina Bina Medika PT Pertamina Training & Consulting PT Pertamina EP PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Drilling Service Indonesia PT Patra Jasa
• Entitas berelasi dengan Pemerintah / Government related entities
KEBIJAKAN PEMBAGIAN DIVIDEN
DIVIDEND DISTRIBUTION POLICY
Berdasarkan keputusan pemegang saham secara sirkuler tanggal 13 April 2011 dan RUPS tanggal 23 Mei 2011 yang masing-masing telah diaktakan oleh Marianne Vincentia Hamdani, S.H., dengan Akta Notaris No. 10 tanggal 13 Mei 2011 dan No. 20 tanggal 23 Mei 2011, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen yang diambil dari laba bersih Perusahaan tahun buku 2009 dan 2010. Dividen tahun 2009 yang dibagikan adalah sebesar Rp 258.41 miliar atau 40% dari laba bersih tahun buku 2009, sedangkan dividen tahun 2010 yang dibagikan adalah sebesar Rp 291.46 miliar atau 40% dari laba bersih tahun buku 2010.
Based on the circulair resolution of the shareholders dated April 13, 2011 and the GMS dated May 23, 2011, each of which has been notarized by Marianne Vincentia Hamdani, S.H., by the Notarial Deed No. 10 dated May 13, 2011 and No. 20 dated May 23, 2011, the shareholders approved the distribution of dividends derived from net income of the Company year 2009 and 2010. Dividends in 2009 distributed are amounted to IDR 258.41 billion or 40% from net income the fiscal year 2009, while dividends in 2010 distributed are amounted to IDR 291.46 billion or 40% from net income the fiscal year 2010.
Laporan Tahunan 2011
62
PT PLN (Persero) PT Indonesia Power PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Laba bersih (dalam juta Rp) Persentase Dividen Dividen Yang Dibagikan (dalam juta Rp)
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
2010
2009
2008
2007
728,648
646,012
841,123
530,690
Net Income (in milion Rp)
40%
40%
20%
10%
Pay-out Ratio
291,459
258,405
168,225
52,569
KEBIJAKAN AKUTANSI DAN INFORMASI KEUANGAN LUAR BIASA Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan, diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang dianut oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ratio (%)
Dividend Pay-out (in milion Rp)
ACCOUNTING POLICIES AND EXTRAORDINARY FINANCIAL INFORMATION The Company's financial statements are prepared under Financial Accounting Standard in Indonesia. The significant accounting policies, consistently applied in the preparation of financial statements for the year ended December 31, 2011 and 2010 adopted by the Company are as follows:
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan keuangan juga disusun dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan lain di dalam catatan atas laporan keuangan.
Basis of preparation of financial statements Financial statements are prepared based on an accrual concept, except for cash flow statement. The financial statements are also prepared using an acquisition price concept, unless otherwise stated in the notes to the financial statements.
Sejak tahun 2011, Perusahaan telah mengubah metode penyusunan laporan arus kas dari metode tidak langsung menjadi metode langsung. Oleh karena itu, laporan arus kas 2010 telah disesuaikan oleh manajemen dengan tidak ada pengaruh terhadap arus kas operasi Perusahaan.
Since 2011, the Company has changed the method of preparation of the cash flows statement from the indirect method to the direct method. Therefore, the cash flow statement in 2010 has been adjusted by management with no effect on the Company's operating cash flow.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas, termasuk kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dikurangi dengan cerukan. Seluruh angka dalam laporan keuangan dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
PT Pertamina Geothermal Energy
Cash flow statements are prepared using the direct method by grouping the cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the cash flow, cash and cash equivalents statements, including cash, deposits that can be withdrawn at any time and other short-term liquid investments whic are maturities of three months or less, are reduced by overdrafts. All figures in the financial statements are rounded and presented in millions of Rupiah ("IDR"), unless otherwise stated.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
63
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes in the statement of financial accounting standards and interpretations of the statement of financial accounting standards
Pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan revisi yang efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2011, the Company applied the new and revised statement of financial accounting standards (PSAK) and interpretations of financial accounting standards (ISAK) effective in 2011. Changes in the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
• PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”: Standar yang direvisi melarang penyajian penghasilan dan beban (yakni “perubahan ekuitas nonpemilik”) dalam laporan perubahan ekuitas, mengharuskan “perubahan ekuitas nonpemilik” disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik. Seluruh “perubahan ekuitas nonpemilik” disajikan dalam suatu laporan kinerja. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan pendapatan komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif). Seluruh penghasilan dan beban disajikan sebagai bagian aktivitas normal entitas. Jika entitas menyajikan kembali atau mereklasifikasi informasi komparatif, entitas harus menyajikan laporan posisi keuangan yang disajikan kembali pada awal periode komparatif di samping penyajian laporan posisi keuangan pada akhir periode berjalan dan periode komparatif.
• SFAS 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements": The revised standard prohibits the presenta tion of income and expenses (ie "non-owner changes in equity ") in the statement of changes in equity, requiring “non-owner changes in equity " are presented sepa rately from owner changes in equity. All " non-owner changes in equity" are presented in a performance report. Entities may choose to present one perfor mance statement (comprehensive income statement) or two statements (profit loss statement and comprehensive income statement). Total incomes and expenses are presented as part of normal activity of entity. If an entity restate or reclassify comparative information, the entity shall present the statement of financial position presented again at the beginning of the comparative period in addition to preparing the financial position statement at the end of the current period and comparative period.
Perusahaan memilih menyajikan satu laporan. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan yang disyaratkan oleh standar.
The company chooses to present a state ment. The financial statements have been prepared in accordance with as required by the standard.
• PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”: Standar memperjelas pedoman pengungkapan pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak berelasi. Standar juga menjelaskan bahwa personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, yang mewajibkan pengungkapan jumlah dan kategori remunerasi dan kompensasi kepada personil manajemen kunci dan entitas berelasi dengan Pemerintah merupakan pihak yang berelasi. Perusahaan telah melakukan evaluasi ulang mengenai pihak berelasi sesuai dengan standar ini dan memastikan laporan keuangan telah disusun berdasarkan ketentuan pengungkapan yang direvisi. Laporan Tahunan 2011
64
• Laporan Manajemen
2011 Annual Report
• SFAS. 7 (Revised 2010), "The disclosure by Relates Parties": The Standard explained disclosure guide lines to the related parties, transactions and balances, including commitments with the related parties. The standard also explained that the key management personnel is a related party, which requires disclosure of the number and categories of remuneration and compensation to the key management personnel and the Government related entities is a related party. The Company has conducted a re-evaluation of the related parties in accordance with this standards and ensure that financial statements have been prepared under the provisions of the revised disclosure.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUTANSI KEUANGAN DAN PERATURAN LAINNYA Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012: 1. PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” 2. PSAK 13 (Revisi 2011). “Properti Investasi” 3. PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” 4. PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” 5. PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” 6. PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” 7. PSAK 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” 8. PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” 9. PSAK 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” 10. PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” 11. PSAK 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” 12. PSAK 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” 13. PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” 14. PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” 15. PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” 16. PSAK 55 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” 17. PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham” 18. PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengung kapan” 19. PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” 20. PSAK 62, “Kontrak Asuransi” 21. PSAK 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” 22. PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evalu asi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” 23. ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” 24. ISAK 15 – PSAK 24, “Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya 25. ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” 26. ISAK 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” 27. ISAK 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi”
• Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
LATEST DEVELOPMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND OTHER REGULATIONS A new / revision accounting standards and interpretations have been published and are required for the year which began on or after January 1, 2012: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia
SFAS 10 (Revised 2010), "Effects of Changes in Foreign Exchange Rates" SFAS 13 (Revised 2011). "Investment Property" SFAS 16 (Revised 2011), "Fixed Assets" SFAS 18 (Revised 2010), "Accounting and Reporting Purnakarya Benefits Program " SFAS 24 (Revised 2010), "Employee Benefits" SFAS 26 (Revised 2011), "Borrowing Costs" SFAS 28 (Revised 2010), "Accounting for Losses Insurance" SFAS 30 (Revised 2011), "Rent" SFAS 33 (Revised 2011), "Activity for Peeling Land Layers and Environmental Management at the General Mining" SFAS 34 (Revised 2010), "Construction Contract" SFAS 36 (Revised 2010), "Accounting for Life Insurance" SFAS 45 (Revised 2011), " Financial Statement for Non-Profit Entity" SFAS 46 (Revised 2010), "Income Taxes" SFAS 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation" SFAS 53 (Revised 2010), "Share-Based Payment" IAS 55 (Revised 2010), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" SFAS 56 (Revised 2011), "Earnings Per Share" SFAS 60, "Financial Instruments: Disclosures" SFAS 61, "Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance" SFAS 62, "Insurance Contracts" SFAS 63, "Financial Reporting in Hyperinflation Economy" SFAS 64, "Activity in Mining Exploration and Evaluation of Mineral Resources" ISAK 13, "Hedging of Net Investment in Foreign Operations" ISAK 15 - SFAS 24, "Limitation of Fixed Benefits Asset, Minimum Funding Require ments and its Interaction ISAK 16, "Service Concession Agreement" ISAK 18, "Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities" ISAK 19, "Application for Approach to Representation in SFAS 63 Financial Reporting in hyperinflation economy" Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
65
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
28. ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” 29. ISAK 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat” 30. ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” 31. ISAK 23, “Sewa Operasi – Insentif” 32. ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa” 33. ISAK 25, “Hak atas Tanah” 34. ISAK 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
28. ISAK 20, "Income Taxes - Changes in Tax Status of Entities or the Shareholders' 29. ISAK 21, "Construction Agreement for RealEstate" 30. ISAK 22, "Service Concession Agreements: Disclosures" 31. ISAK 23, "Operating Leases - Incentives" 32. ISAK 24, "Evaluation of the Substance of Transactions Involving Some Legal Form of a Lease" 33. ISAK 25, "Land Rights" 34. ISAK 26, "Reassessment of Embedded Derivative"
Perusahaan masih menganalisa dampak standar dan interpretasi baru/revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
The company is still analyzing the impact of standard and new / revised interpretation of the Company's consolidated financial statements.
PERSIAPAN KONVERGENSI IFRS:
PREPARATION OF IFRS CONVERGENCE:
Manajemen PGE telah membentuk suatu Gugus Tugas untuk mengawal perjalanan transformasi PGE menuju penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah konvergen dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Pelaksanaan tugas transformasi ini dilaksanakan sesuai arahan dan bersama-sama dengan tim task force program konvergensi IFRS PT Pertamina (Persero). Pengkajian antara standar akuntansi yang dipakai perusahaan dengan PSAK berbasis IFRS difokuskan untuk memberikan manajemen pemahaman terhadap area-area yang terpengaruh oleh penerapan tersebut sehingga dapat mendukung manajemen dan tim di dalam menetapkan dan melaksanakan proses design dan implementasisesuai dengan bisnis PGE.
PGE management has established a Task Force to oversee the transformation journey of PGE towards the implementation of the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) which have converged with International Financial Reporting Standards (IFRS). This implementation of the transformation task is carried out according to the direction and together with the task force team of the IFRS convergence program of PT Pertamina (Persero). The assessment between the accounting standards used by the company with GAAP-based IFRS is focused to provide an understanding management of the areas that are affected by the application so that it can support management and team in setting and implementing the process of design and implementation in accordance with business of PGE.
Pelaksanaan Implementasi IFRS
Implementation of IFRS Implementation
1. Melakukan implementasi terhadap semua PSAK baru. 2. Melakukan implementasi terhadap PSAK yang mempunyai dampak signifikan bagi Perusahaan. 3. Melakukan implementasi terhadap aturan internal dan eksternal yang mempunyai dampak dari penerapan PSAK. 4. Melakukan implementasi terhadap keterkaitan transaksi antara divisi atau fungsi yang memiliki dampak dari penerapan PSAK.
1. Do the implementation of all new GAAPs. 2. Do the implementation of SFAS having a significant impact on the Company. 3. Do the implementation of internal and external to rules that has the impact of applying SFAS. 4. Do the implementation of the relationship of transactions between divisions or functions that have impact of applying SFAS.
Perusahaan melakukan pelaksanaan implementasi IFRS proses dengan cara sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2011
66
• Laporan Manajemen
2011 Annual Report
The Company shall carry out the implementation of IFRS process in the following way:
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Assessment terhadap PSAK
Assessment of SFAS
Perusahaan telah melakukan assessment terhadap PSAK yang memilik dampak signifikan antara lain: 1. PSAK 1 Revisi 2009 - Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 Revisi 2009 – Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 Revisi 2010– Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 Revisi 2009 – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 5. PSAK 5 Revisi 2009– Segmen Operasi 6. PSAK 7 Revisi 2010 – Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi 7. PSAK 8 Revisi 2010– Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 8. PSAK 10 Revisi 2010 - Pengaruh Peruba han Kurs Valuta Asing 9. PSAK 12 Revisi 2009 – Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama 10. PSAK 15 Revisi 2009 – Investasi pada Entitas Asosiasi 11. PSAK 19 Revisi 2010 – Aset Takberwujud 12. PSAK 22 Revisi 2010 – Kombinasi Bisnis 13. PSAK 23 Revisi 2010 – Pendapatan 14. PSAK 25 Revisi 2009– Kebijakan Akun tansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan 15. PSAK 26 Revisi 2008 – Biaya Pinjaman 16. PSAK 48 Revisi 2009 – Penurunan Nilai Aset 17. PSAK 50 Revisi 2006- Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 18. PSAK 55 Revisi 2006- Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 19. PSAK 57 Revisi 2009 – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi 20. PSAK 58 Revisi 2009 – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
The Company has conducted an assessment of the SFAS, which has a significant impact among others: 1. SFAS 1 Revised 2009 - Presentation of Financial Statements 2. SFAS 2 Revised 2009 - Statement of Cash Flows 3. SFAS 3 Revised 2010 - Interim Financial Statements 4. SFAS 4 Revised 2009 - Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements 5. SFAS 5 Revised 2009 - Operating Segments 6. SPFAS 7 Revised, 2010 - Disclosure of the Related Parties 7. SPFAS 8 Revised 2010 - Events After the Reporting Period 8. SPFAS 10 Revised 2010 - Effects of Changes in Foreign Exchange Rates 9. SPFAS 12 Revised 2009 - Participation Parts in Joint Venture 10. SPFAS 15 Revised 2009 - Investments in Associates Entities 11. SPFAS 19 Revised 2010 – Intagible Assets 12. SPFAS 22 Revised 2010 - Business Combinations 13. SPFAS 23 Revised 2010 - Revenue 14. SPFAS 25 Revised 2009 - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors 15. SFAS 26 Revised 2008 - Borrowing Costs 16. SFAS 48 Revised 2009 - Impairment of Assets Value 17. SFAS 50 Revised 2006 - Financial Instruments: Presentation and Disclosure 18. SFAS 55 Revised 2006 - Financial Instruments: Recognition and Measurement 19. SFAS 57 Revised 2009 - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets 20. SFAS 58 Revised 2009 - Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
67
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
Pelatihan dan sosialisasi penerapan PSAK Perusahaan telah melakukan pelatihan pada tahun 2011: 1. PSAK 1 Revisi 2009 - Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 3 Revisi 2010– Laporan Keuangan Interim 3. PSAK 4 Revisi 2009 – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 4. PSAK 5 Revisi 2009– Segmen Operasi 5. PSAK 7 Revisi 2010 – Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi 6. PSAK 10 Revisi 2010 - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 7. PSAK 12 Revisi 2009 – Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama 8. PSAK 15 Revisi 2009 – Investasi pada Entitas Asosiasi 9. PSAK 22 Revisi 2010 – Kombinasi Bisnis 10. PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan 11. PSAK 25 Revisi 2009– Kebijakan Akun tansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan 12. PSAK 26 Revisi 2008 – Biaya Pinjaman 13. PSAK 48 Revisi 2009 – Penurunan Nilai Aset 14. PSAK 55 Revisi 2006- Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 15. PSAK 57 Revisi 2009 – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
Laporan Tahunan 2011
68
2011 Annual Report
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Training and socialization of application of SFAS The Company has conducted trainings in 2011: 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15.
SPFAS 1 Revised 2009 - Presentation of Financial Statements SPFAS 3 Revised 2010 - Interim Financial Report SFAS 4 Revised 2009 - Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements SFAS 5 Revised 2009 - Operating Segments SFAS 7 Revised 2010 - Disclosure of the Related Parties SFAS 10 Revised 2010 - Effects of Changes in Foreign Exchange Rates SFAS 12 Revised 2009 - Participation Parts in Joint Venture SFAS 15 Revised 2009 - Investments in Associates Entities SFAS 22 Revised 2010 - Business Combinations SFAS 23 (Revised 2010) - Revenue SFAS 25 Revised 2009 - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors SFAS 26 Revised 2008 - Borrowing Costs SFAS 48 Revised 2009 - Impairment of Assets SFAS 55 Revised 2006 - Financial Instruments: Recognition and Measurement SFAS 57 Revised 2009 - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Tinjauan Prospek 2012
Review of 2012 Prospect
Momentum tahun 2011 adalah milestone bagi Perusahaan untuk menapaki langkah selanjutnya menggapai visi Perusahaan yang lebih tinggi. Memasuki tahun 2012 berarti adalah awal baru dimana tahapan ketiga dari rencana panjang pengembangan (long term development) Perusahaan yang tertuang dalam Repetita (Rencana Pengembangan Tiga Tahunan) akan dimulai. Tahun 2012 adalah momentum untuk melakukan peningkatan kinerja, kerja keras dan peningkatan profesionalisme untuk menjadi World Class Geothermal Energy Enterprise. Pencanangan visi Perusahaan untuk menjadi salah satu Perusahaan kelas dunia harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Stakeholders Perusahaan. Target pencapaian jangka panjang menjadi Perusahaan yang beerkelas dunia dibidang energi panas bumi dicanangkan hingga tahun 2014.
Momentum in 2011 is a milestone for the Company to step the next step in reaching the higher vision of the Company. Entering the year 2012 means a new beginning which the third stage of a long development plan (long term development) of the Company as set forth in Repetita (Three Annual Development Plan) will begin. 2012 is the momentum for improving performance, hard work and increasing professionalism to become a World Class Geothermal Energy Enterprise. The declaration of the Company's vision to become one of the world-class Companies must be fully supported by all Stakeholders of the Company. Long-term target of achieving to become a world-class in the field of geothermal energy was declared by the year 2014.
Indikator pencapaian yang diharapkan untuk menjadi salah satu Perusahaan kelas dunia dibidang energi panas bumi setidaknya menyangkut 4 (empat) aspek utama yaitu aspek operasional, aspek sumber sumber daya manusia, aspek health, safety and environment dan aspek Enterprise. Aspek operasional berarti Perusahaan menargetkan hasil yang impresif dimana target pencapaian energy panas bumi yang dihasilkan oleh Perusahaan harus mencapai kapasitas produksi sebesar 1.322 MW. Pencapaian ini akan menempatkan Perusahaan sebagai penghasil energy panas bumi nomor 3 (tiga) didunia. Pencapaian tersebut akan bisa terwujud dengan pelaksanaan best practice gothermal industry dalam pelaksanaan operasional Perusahaan. Aspek sumberdaya merupakan aspek kedua yang harus ditingkatkan terkait dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Sumberdaya manusia merupakan aspek yang paling siginifikan untuk menjadi lokomotif kemajuan Perusahaan. Oleh karenanya Perusahaan focus untuk melakukan pengembangan sumberdaya manusia dengan memberikan pelatihan dan pengembangan intelektual dan keahlian (skill) secara komprehensif. Pengembangan sumber daya manusia ini juga didukung dengan internalisasi budaya dan etika kerja perusahaan yang santun dan profesional. Terkait dengan focus Perusahaan pada aspek HSE, perusahaan berkomitmen untuk menekan biaya produksi dan berupaya menghasilkan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional sejenis. Dalam rangka efisiensi biaya produksi
Indicators of achievement that is expected to become one of the world-class Companies in the field of geothermal energy involves at least 4 (four) main aspects namely operational aspects, human resource aspects health aspects, safety and environment and Enterprise aspects. The operational aspect means the Company targets impressive achievement where the achievement target of the geothermal energy produced by the Company should reach a production capacity of 1.322 MW. This achievement will place the Company as a producer of geothermal energy number 3 (three) in the world. The achievement will be realized with the implementation of best practice geotherman industry in the implementation of the Company’s operational. The human resource aspect means a second aspect that must be improved related to the company's vision to become a world class company. The human resource is the most significant aspect to be the locomotive of progress of the Company. The company therefore focuses for human resource development by providing trainings and intellectual developments and skills in a comprehensive manner. This human resource development is also supported by the internalization of corporate culture and work ethic which are polite and professional. With regard to the Company's focus on HSE aspects, the company is committed to reducing production cost and trying to make competitive products and services that can compete with similar multinational corporations. In order to cost-efficiency of production
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
69
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Perusahaan akan terus-menerus mengembangkan teknologi geothermal tepat guna yang dapat menekan biaya produksi dengan hasil yang maksimal. Aspek Enterprise fokus kepada manajemen dimana manajemen harus mampu menggapai sustainaible profit, peningkatan kinerja usaha serta imbal balik yang tinggi. Semua itu akan terlaksana dengan didukung oleh operasional perusahaan berlandaskan prinsip-prinsip GCG.
the Company will continue to develop geothermal technologies appropriate to reduce the cost of production with maximum results. The Enterprise aspect focuses to management in which the management must be able to reach sustainaible profit, business performance improvement and a high payoff. All that will happen with the support of the company's operations based on the principles of good corporate governance.
Program jangka panjang dalam visi Perusahaan diharapkan akan terwujud dengan performa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 yang tetap konsisten diangka rata-rata 6 – 6.5%. Pemerintah bahkan optimis pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada posisi 6.7%. Ini berarti sedikit mengalami kenaikan dari realisasi pertumbuhan ekonomi ditahun 2011. Optimisme pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ini ditandai dengan prospek iklim investasi di Indonesia yang sangat cerah. Sentimen negatif dipasar Eropa yang disebabkan oleh gejolak moneter yang melanda sebagian besar Eropa dan belum juga menemukan tanda-tanda akan reda berpengaruh positif terhadap arus investasi di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi yang sangat menjanjikan di wilayah Asia. Keberhasilan Indonesia untuk meraih predikat layak investasi dari lembaga pemeringkat dunia adalah bukti bahwa kondisi ekonomi Indonesia cukup prospek dimasa yang akan datang. Ditinjau dari aspek industri dibidang energi terutama energi panas bumi maka asa untuk melalui tahun 2012 dengan momentum kinerja yang membanggakan terbuka lebar. Visi Perseroan untuk menjadi Perusahaan kelas dunia menemukan momentum yang sangat tepat pada tahun ini. Kebutuhan energi yang bersumber dari energi tak terbarukan semakin menipis dan fokus untuk mengembangkan energi alternatif semakin besar. Dengan didukung oleh persedian energi panas yang melimpah maka Perusahaan layak optimis dan benar-benar menjadikan tahun 2012 sebagai momentum lompatan kinerja untuk mewujudkan “World Class Geothermal Energy Enterprisse”.
Long-term program in the Company's vision is expected to be realized with the performance of Indonesia's economic growth in 2012 which remains consistent in the average figure of 6 - 6.5%. The Government is optimistic even in 2012 the Indonesia's economic growth will be at 6.7%. This means little increased from the realization of economic growth in the year 2011. Optimism of the better economic growth is characterized by prospects for the investment climate in Indonesia which is very bright. European market negative sentiment caused by the monetary turmoil that hit much of Europe and has not found signs of let up a positive effect on investment flows in Indonesia. Indonesia became one of the most promising investment destinations in Asia. The success of Indonesia to win the title worth the investment of rating institutions in the world is a proof that the condition of Indonesia's economic is quite prospects in the future. Viewed from the aspect of the energy industry, especially in the field of geothermal energy the desperate through the year 2012 with a proud performance momentum performance is widely open. The Company's vision to become a world-class company finds the right momentum in this year. Energy needs from un-renewable energy sources are running low and focus to develop alternative energy increases. It is supported by an abundant supply of geothermal energy the Company is visiable optimistic and really makes the year of 2012 as a momentum in performance leap to realize the "World Class Geothermal Energy Enterprisse".
Laporan Tahunan 2011
70
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL
• Sumber Daya Manusia
• HSE
• Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Realisasi Tingkat Kesehatan Perusahaan
Realization of Company’s Business Performace
Pada tahun 2011, PGE sebagai perusahaan kategori A sesuai dengan Pedoman No. 001/R00200/2010/S0 tanggal 23 Desember 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Anak Perusahaan Pertamina, memperoleh skor 83,71 atau 106% dibandingkan dengan RKAP 2011.
In 2011, PGE as a category A Company in accordance with the Guideline No. 001/R00200/2010/S0 dated December 23, 2010 regarding Guidelines of Performance Assessment of Pertamina's Subsidiaries, achieved score of 83,71 or 106% compared to RKAP 2011.
Kinerja Keuangan dinilai 68,43 atau 102% dari RKAP 2011 sebesar 66,87. Kinerja Operasional dinilai 6,00 atau 300% dari RKAP 2011 sebesar 2,00. Kinerja Administrasi dinilai 9,28 dari RKAP 2011 sebesar 10,00.
Financial Performance is assessed 68,43 or 102% from RKAP 2011 at 66,87. Operational performance is assessed 6,00 or 300% from RKAP 2011 at 2,00. Administration performance is assessed 9,28 from RKAP 2011 at 10,00.
% terhadap/ % to
2011 Indikator / Indicator
Bobot / Weight
RKAP
Audited
RKAP
1
2
3=2:1
I. Kinerja Keuangan / Financial Performance II. Kinerja Operasional / Operational Performace III. Kinerja Administrasi / Administration Performance
70,00
66,87
68,43
102
20,00
2,00
6,00
300
10,00
10,00
9,28
93
Skor Total / Total Score
100,00
78,87
83,71
106
SEHAT/ GOOD
A
AA
Kriteria / Criteria
Tingkat Kesehatan / Business Performance AAA : TS > 95 Sehat / Good BBB : 50 < TS ≤ 65 Kurang Sehat / Fair Tidak Sehat / Poor CCC : 20 < TS ≤ 30
Rating / Rating AA : 80 < TS ≤ 95 BB : 40 < TS ≤ 50 CC : 10 < TS ≤ 20
A: 65 < TS ≤ 80 B : 30 < TS ≤ 40 C : TS ≤ 10
Realisasi Ukuran Kinerja Terpilih Tahun 2011
Realization Of Key Performance Indicator Year 2011
Berikut adalah target dan realisasi Ukuran Kinerja Terpilih Perusahaan pada tahun 2011:
Here is the target and realization of Company’s Key Performance Indicator in the year 2011:
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
71
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
73
Hasil assessment GCG periode tahun 2011, menunjukan bahwa realisasi capaian penerapan GCG di perusahaan mencapai predikat “BAIK” dengan score 82.21 dari total score 100
The results of GCG assessment period in 2011, showed that the realization of the achievements of the GCG implementation in the Company has achieved the title of “GOOD” with a score of 82.21 from the total score of 100
Good Corporate Governance (GCG)
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Good Corporate Governance (GCG) Pernyataan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Statement of Good Corporate Governance (GCG) Principles
Perkembangan usaha dewasa ini telah sampai pada tahap persaingan global dan terbuka dengan diikuti dinamika perubahan yang demikian cepat. Dalam situasi kompetisi seperti ini implementasi Good Corporate Governance (GCG) menjadi suatu keharusan dalam rangka membangun Perusahaan yang tangguh, sustainable dan bernilai tambah. Perusahaan memandang bahwa penerapan GCG merupakan kebutuhan. Perusahaan meyakini penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan dapat meningkatkan kemakmuran Perusahaan, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya. Sebagai bagian dari Pertamina Group, Perusahaan telah menempatkan GCG sebagai sistem dalam pengelolaan Perusahaan dengan menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai berikut sebagai dasar seluruh proses dan mekanisme dalam pengelolaan Perusahaan. a. Transparansi ( transparency), yaitu pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan; b.Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban Organ sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif; c. Pertanggungjawaban ( responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundangundangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; d.Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana Perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; e. Kewajaran ( fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
The development of business today has reached the stage of global competition and open to follow the dynamic of changes so quickly. In a competitive situation like this the implementation of Good Corporate Governance (GCG) is a must in order to build the Company to be a strong, sustainable and value-added. The Company considers that the implementation of GCG is a necessity. The Company believes the implementation of a consistent and continuous GCG will be able to increase the prosperity of the Company, which in turn will optimize shareholder value over the long term without ignoring the interests of other stakeholders. As part of Pertamina Group, the Company has established GCG as a system in the management of the Company to make the GCG principles as follows as the basis of the whole process and mechanism in the management of the Company. a.Transparency means transparency in implementing the decision making process and transparency in disclosing materials information and relevant concerning the Company; b.Accountability means the clarity of functions, implementation and accountability of the organs so that the Company management are effectively implemented; c.Responsibility means the compliance in the Company management of the legislations and the principles of sound corporate; d.Independency means the circumstances in which the Company is managed professionally without conflict of interest and influence / pressure from any party that does not comply with the laws and regulations and the principles of a sound corporation; e.Fairness means justice and equality in fulfilling the rights of the Stakeholders arising under any agreement and laws and regulations.
Laporan Tahunan 2011
76
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Tujuan Penerapan GCG Visi Repetita III Perusahaan adalah mewujudkan “World Class Geothermal Energy Enterprise”. Salah satu parameter World Class Enterprise adalah penyelenggaraan dan pengelolaan usaha yang menerapkan Good Corporate Governance. Perusahaan meyakini bahwa implementasi prinsip-prinsip GCG merupakan kebutuhan mendasar yang menjiwai dan mendorong pelaksanaan bisnis Perusahaan yang beretika dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kejelasan komitmen, aturan main dan praktik-praktik penyelengaraan Perusahaan yang baik dan beretika akan mendorong peningkatan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para stakeholders. Penerapan Good Corporate Governance bertujuan untuk: a. Mewujudkan Perusahaan yang berkinerja tinggi, memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional dengan optimalisasi nilai-nilai dan implementasi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran dalam proses bisnis Perusahaan; b.Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan dan mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien; c. Mendorong Organ Perusahaan agar dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders;. d.meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional; e. menarik minat dan menjaga kepercayaan investor;
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Objectives of GCG Implementation The vision Repetita III of the Company is to realize "World Class Geothermal Energy Enterprise". One of the parameters of World Class Enterprise is implementing and managing the effort applying the Good Corporate Governance. The Company believes that the implementation of the GCG principles is a fundamental requirement that animate and encourage the implementation of the Company's business ethically and in accordance with applicable regulations. The clarity of commitment, rules and practices for the implementation of the good and ethical Company will encourage improved performance and provide added value for stakeholders. The implementation of Good Corporate Governance aims to: a.Realize the Company which has highperformance, has strong competitiveness, both nationally and internationally by optimizing the values and the mplementation of the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in the process of the Company's business; b.Maximize the value of the Company by increasing self-reliance of the Company Organs and encourage a professional, transparent and efficient management of the Company; c. Encourage Organs of the Company in order to make decisions and take action based on high moral values and compliance with applicable laws and regulations, as well as awareness of the Company social responsibility towards stakeholders;. d. Increase the Company's contribution in national economy; e. Attract and maintain investor confidence;
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
77
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analysis of Management Discussion
Implementasi GCG
GCG Impelementation
Perusahaan telah merancang dan menetapkan berbagai kebijakan dan perangkat untuk dapat melaksanakan dan mengembangkan GCG secara sistematis dan efektif, antara lain:
The Company has designed and determined of various policies and devices to be able to implement and develop a systematic and effective GCG, among others:
1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance)
1. Guidelines for Corporate Governance (Code of Corporate Governance / CoCG).
Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) ditetapkan pemberlakuannya oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan pada tanggal 01 Januari 2008. Pemberlakuan pedoman ini sebagai wujud komitmen Direksi dan Komisaris dalam penerapan dan pengembangan GCG dan menjadi acuan dalam penerapan GCG di Perusahaan. Hal-hal yang diatur dalam pedoman ini antara lain meliputi: struktur dan proses corporate governance serta pengelolaan hubungan dengan stakeholders. Pedoman ini telah disosialisasikan kepada insan Perusahaan dan stakeholders Perusahaan lainnya, baik melalui media tatap muka ataupun website Perusahaan.
2. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ditetapkan pemberlakuannya oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan pada tanggal 01 Januari 2008, bersamaan dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance). Pedoman ini menjadi landasan penerapan tata nilai unggulan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Perusahaan. Hal-hal yang diatur dalam pedoman ini mencakup: • Standard etika usaha : mengatur mengenai etika Perusahaan terhadap para stakeholders • Standar tata perilaku : mengatur mengenai tanggungjawab pribadi insan Perusahaan, hubungan antar insan dan hubungan antara atasan dan bawahan • Materi khusus: antara lain meliputi pengaturan benturan kepentingan, suap, hadiah /gratifikasi, penyalahgunaan narkotika / minuman keras, aktivitas politik
Laporan Tahunan 2011
78
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
The Guidelines for Corporate Governance (Code of Corporate Governance) is set into effect by the President Director and President Commissioner of the Company on the date of January 1, 2008. The implementation of this guideline is as part of commitment of the Board of Directors and Commissioners in the implementation and development of GCG and shall become a reference the GCG implementation in the Company. Matters set out in this guideline shall include: corporate governance structures and processes as well as managing relationships with stakeholders. This guideline has been socialized to human being of the Company and other Company stakeholders, whether through face to face or the Company's website.
2. Guidelines for Business Ethics and Code of Conduct (CoC). The Guidelines for Business Ethics and Conduct of Conduct are set into effect by the President Director and President Commissioner of the Company on the date of January 1, 2008, in conjunction with the Corporate Governance Guidelines (Code of Corporate Governance). This guideline forms the basis for the application of superior value to realize the vision, mission and goals of the Company. Matters set out in this guideline shall include: • Business ethics standard: governing the Company's ethic of the stakeholders • Code of conduct standard: governing the personal responsibility of the company human being , the relationship between human being and the relationship between supervisor and subordinates • Special material: among others, includes setting a conflict of interest, kickbacks, gifts / gratuities, abuse of narcotics / liquor, political activity
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Penerapan dan penegakannya : dikoordinasikan oleh Chief Compliance Officer (CCO) Pedoman ini sudah disosialisasikan kepada insan Perusahaan dan stakeholders Perusahaan lainnya, baik melalui media tatap muka ataupun website Perusahaan. Sebagai wujud komitmen, Insan Perusahaan sudah menandatangani pernyataan komitmen kepatuhan terhadap Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct).
3. Penandatanganan Pakta Integritas Pakta tersebut memuat 7 poin, yang pada dasarnya merupakan komitmen untuk memegang teguh prinsip-prinsip dasar integritas yaitu: bertindak jujur, dapat dipercaya, menghindari konflik kepentingan dan tidak mentolerir suap. Insan Perusahaan sudah menandatangani pakta integritas dan berkomitmen untuk melaksanakannya. Pakta integritas inipun diberlakukan kepada para calon rekanan penyedia barang/jasa yang akan mengikuti proses pengadaan barang/jasa di Perusahaan, dengan maksud untuk mencegah terjadinya praktik-praktik pengadaan yang tidak jujur, kolusi, dan tidak adil/curang (unfair).
4. Penanganan Benturan Kepentingan Setiap insan Perusahaan diwajibkan untuk senantiasa mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam bentuk apapun dan selalu mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi atau pihak lain. Untuk itu telah ditetapkan Pedoman Benturan Kepentingan (conflict of interest) No. A002/PGE400/2010-S0 tanggal 23 Nopember 2010. Pedoman ini memberikan arah dan acuan bagi seluruh Insan Perusahaan, berkenaan dengan potensi Konflik Kepentingan yang mungkin terjadi di lingkungan Perusahaan, agar penanganannya sesuai dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG), sehingga dapat mendorong terlaksananya etika dan praktik bisnis yang sehat dan mencegah kecurangan serta penyimpangan perilaku lainnya.
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
• Implementation and enforcement: are coordinated by the Chief Compliance Officer (CCO) This guideline has been socialized to human being of the Company and other company stakeholders, either through the media face to face or the Company's website. As a form of commitment, the human being of the Company has signed a statement of compliance commitment with the Code of Business Ethics and (Conduct of Code).
3. The signing of Integrity Pact. The pact contains 7 points, which is basically a commitment to uphold the basic principles of integrity, namely: to act honest, trustworthy, avoid conflicts of interest and do not tolerate bribery. The human being of the Company has signed a pact of integrity and has a commitment to implement it. The integrity pact is even applied to the prospective suppliers of goods / services that will follow the process of procurement of goods / services in the Company, with the intention to prevent any practices on dishonest procurement, collusion, and unfair.
4. Handling Conflicts of Interest. Every human being of the Company is required to always avoid any conflict of interest of any kind and always put the Company interests above the personal interests or any other party. For that It has been established Guidelines for Conflict of Interest No.A-002/PGE400/2010-S0 dated November 23, 2010. These guidelines provide direction and guidance for all human being of the Company, regarding any potential Conflicts of Interest that may occur within the Company, to handle in accordance with the principles of Good Corporate Governance (GCG), so as to encourage the implementation of ethics and sound business practices and to prevent fraud and other behavioral aberrations.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
79
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
5. Chief Compliance Officer (CCO) Sebagai upaya penerapan dan penegakan Code of Conduct, Direksi telah menunjuk VP Manajemen Jasa Penunjang (MJP) selaku Pejabat Chief Compliance Officer, dengan tugas antara lain: 1. Memantau penerapan dan penegakan Code of Conduct dan peraturan Perusahaan lainnya. 2. Mengelola isu-isu kepatuhan di dalam Perusahaan dan meyakinkan bahwa Perusahaan dan para pekerjanya telah mematuhi Code of Conduct dan peraturan Perusahaan lainnya.
Pengukuran Implementasi GCG Perusahaan melaksanakan assessment GCG setiap tahun. Assessment ini bertujuan untuk mengidentifikasi bidang-bidang penerapan GCG di Perusahaan yang mendekati atau telah mencapai praktik terbaik (best practices) maupun bidang-bidang yang belum mendekati atau mencapai best practices serta mendapatkan umpan balik berupa rekomendasi perbaikan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan GCG di kemudian hari. Assessment GCG dilakukan oleh pihak ketiga yang independen dan kompeten dengan menggunakan parameter dari Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008. Hasil assessment GCG periode tahun 2011, menunjukan bahwa realisasi capaian penerapan GCG di Perusahaan mencapai predikat “BAIK” dengan score 82.21 dari total score 100. Jika dibandingkan dengan hasil assessment periode sebelumnya (tahun 2010) terdapat peningkatan skor sebesar 10.18 (dari 72.03 menjadi 82.21).
No.
• Analysis of Management Discussion
5. Chief Compliance Officer (CCO) As an effort in applying and enforcing the Code of Conduct, the Board of Directors has appointed VP of Support Services Management (MJP) as Chief Compliance Officer, with duties among others: 1. Monitor the implementation and enforcement of the Code of Conduct and other Company rules. 2. Manage compliance issues within the Company and assure that the Company and its employees has complied with Code of Conduct and other Company rules.
Measurement of GCG Implementation The Company implements GCG assessment every year. This assessment aims to identify areas in the GCG implementation in the Company which are approaching or have reached the best practices as well as areas that have not approached or achieved best practice and get feedback in the form of recommendations for improvement to further enhance the implementation of GCG in the future. The GCG assessment is conducted by independent and competent third parties by using the parameters from the Ministry of State Owned Enterprises (SOEs) No.S-168/MBU/2008 dated June 27, 2008. The results of GCG assessment period in 2011, showed that the realization of the achievements of the GCG implementation in the Company has achieved the title of "GOOD" with a score of 82.21 from the total score of 100. When compared with the result of assessment in previous period (in 2010) there is an increased score of 10.18 (from 72.03 to 82.21).
Peringkat / Rank
1
90 ≤ X = 100
Sangat Baik / Very Good
2
75 ≤ X < 90
Baik / Good
3
60 ≤ X < 75
Cukup Baik / Good Enough
4
50 ≤ X < 60
Kurang Baik / Less Good
5
X ≤ 50
Sangat Kurang Baik / Poor
Laporan Tahunan 2011
80
Tingkat Capaian / Achievement Level
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Berikut perbandingan capaian GCG untuk tahun 2010 dan 2011, per masing-masing aspek penilaian:
• Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
The following is the comparison of the achievements of GCG for 2010 and 2011, per their respective aspects of assessment:
Perbandingan Nilai GCG / GCG Score Comparison
100% NILAI/SCORE
• Sumber Daya Manusia
80% 60% 40% 20% 0%
Hak dan Tanggung Jawab Shareholders
Kebijakan Good Corporate Governance
Rights and Good Corporate Liabilities Governance of Shareholders Policy
Penerapan Good Corporate Governance
Pengungkapan Informasi
Komitmen
TOTAL
Implementation of Good Corporate Governance
Disclosure of Information
Commitment
TOTAL
2010
55,09%
91,12%
70,86%
79,17%
74,76%
72,03%
2011
82,33%
95,94%
78,72%
88,93%
89,43%
82,21%
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
81
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
Berdasarkan hasil assessment GCG periode tahun 2011, terdapat beberapa area of improvement yang akan dilakukan di tahun 2012, antara lain: ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR I
TESTING ASPECT / INDICATOR Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
Rights and Responsibilities of Shareholders/ GMS
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Based on the assessment of GCG in period 2011, there were some areas of improvement to be carried out in 2012, among others:
AREA OF IMPROVEMENT TAHUN 2012
AREA OF IMPROVEMENT YEAR 2012 1. Menyusun system penilaian kepatutan dan kelayakan (fit & proper test) untuk calon anggota komisaris Develop a system of fit and proper test for prospective members of Commissioners
2. Memberitahukan alasan pemberhentian anggota direksi / komisaris yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir. . Inform aeasons for the dismissal of members of the board of directors / commissioner who is dismissed before his office period ended.r
II
Kebijakan GCG Policy of GCG
1. Melengkapi Audit Commitee Charter Complete the Audit Committee Charter
2. Menyusun kebijakan tanggung jawab sosial Perusahaan Develop the Company social responsibility policy
III
Penerapan GCG Application of GCG
1. Melengkapi Draft Board Manual Complete the Draft Board Manual
2. Menyusun system monitoring atas segala kebijakan yang diambil direksi agar tidak melebihi wewenangnya Develop monitoring system for all the policies taken by the board of directors so as not to exceed its authority
IV
Pengungkapan Informasi (Disclosure) Information Disclosure
1. Melengkapi beberapa informasi dalam laporan tahunan Perusahaan Complete some of the information in the Company's annual report
2. Memberikan akses kepada publik untuk dengan mudah mengunduh Code of Conduct di website Perusahaan Provide access to the public to easily download the Code of Conduct on the Company's website
V
Komitmen Commitment
1. Memastikan Code of Conduct telah dipahami seluruh insan Perusahaan melalui sosialisasi secara berkesinambungan Ensure the Code of Conduct has been understood throughout the human being of the Company through the socialization on an ongoing basis
2. Meredefinisi tugas dan tanggung jawab Chief Compliance Officer (CCO) Redefine the duties and responsibilities of Chief Compliance Officer (CCO)
Rencana Pengembangan GCG 2012
GCG Development Plan 2012
Pelaksanaan GCG secara berkesinambungan telah dilaksanakan oleh Perusahaan sejak tahun 2008. Seiring dengan berjalannya waktu dan permasalahan yang semakin kompleks, Perusahaan secara terus menerus berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan berusaha meningkatkan kualitas tata kelola Perusahaan melalui peningkatan sistem implementasi GCG.
The implementation of GCG on an ongoing basis has been carried out by the Company since 2008. Over time goes and the increasingly complex problems, the Company is continuously committed to do any improvement and seeking to improve the quality of governance of the Company by enhancing implementation system of GCG.
Laporan Tahunan 2011
82
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Sebagai bukit konkret upaya perbaikan dan peningkatan implementasi GCG, Perusahaan setiap tahun melakukan pengukuran implementasi GCG dan mendapatkan hasil yang selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2011 ini asessment penerapan GCG menggunakan Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance) Badan Usaha Milik Negara.
As concrete evidence of efforts to improve and increase the implementation of GCG, the Company annually performs assessment of the GCG implementation and get the results which always show improvement. In 2011 the asessment of the GCG implementation uses the Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) based on Minister Regulation of SOE No. PER 01/MBU/2011 concerning Good Corporate Governance of State-Owned Enterprises.
Parameter Pengujian
Testing parameters
Parameter pengujian dalam assesment tersebut adalah transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian dan kewajaran. Transparansi mencakup keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil yang relevan mengenai Perusahaan. Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ-organ Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif dan efisien. Pertanggungjawaban mencakup kesesuaian didalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip prinsip korporasi yang sehat. Kemandirian mencakup suatu keadaan dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kewajaran (fairness) adalah keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Testing parameters in the assessment is transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Transparency shall include openness in implementing the decision-making process and the transparency in the disclosure of relevant material information concerning the Company. Accountability is the clarity of functions, implementation and accountability of the organs of the Company so that Company management will be carried out effective and efficient. Accountability shall include the adjustment in the management of the Company of the applicable laws and regulation and the principles of sound corporate principles. Independence shall include a state where the Company is professionally managed without conflicts of interest and influence / pressure from any party who is not in compliance with applicable laws and regulation and the principles of sound corporate. Fairness is fairness and equality in fulfilling the stakeholder rights arising under any agreement and the applicable laws and regulations.
Peringkat
Rating
Asessment GCG di PGE meliputi 5 (lima) aspek pokok yaitu Hak dan tanggung jawab pemegang saham (9%), Kebijakan GCG (8%), Penerapan GCG (66%), Pengungkapan informasi (7%) dan Komitmen (10%). Untuk tahun 2011 PGE memperoleh nilai 82.205 dari total maksimum 100 atau setara dengan 82.21%. Hal yang perlu digaris bawahi adalah hasil penilaian GCG sebesar 78.72% yang merupakan nilai terendah dibandingkan aspek-aspek lainnya yang telah mencapai lebih dari 82%.
The asessment of GCG at PGE includes 5 (five) basic aspects namely the rights and responsibilities of shareholders (9%), the GCG Policy (8%), Implementation of GCG (66%), Disclosure of information (7%) and Commitment (10%). For 2011 PGE has obtained value of 82.205 of total maximum 100, equivalent to 82.21%. Things that need to be underlined is the result of GCG assessment of 78.72% which is the lowest value compared to other aspects which have reached more than 82%.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
83
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Fokus Pengembangan GCG 2012
The focus of GCG Development 2012
Untuk menindak lanjuti hasil pengukuran implementasi GCG pada tahun 2011, Perusahaan berkomitmen untuk berupaya keras meningkatkan kualitas implementasi GCG yang berfokus pada internalisasi prinsip-prinsip GCG dalam melaksanakan aktivitas bisnis dan operasional Perusahaan. Peningkatan implementasi GCG bukan semata-mata keinginan untuk meningkatkan scoring pengukuran GCG serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku namun peningkatan tersebut dilakukan agar GCG menjadi spirit operasional Perusahaan serta terinternalisasi sebagai budaya Perusahaan. Langkah awal focus pengembangan GCG Perusahaan adalah dengan menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan oleh assessor sehubungan dengan hasil akhir penilaian pada tahun 2011 Sesuai dengan rekomendasi dari asessor maka hal-hal yang perlu diperbaiki adalah: 1. Mengalihkan penanggungjawab program pengembangan dan penerapan GCG dari Satuan Pengawasan Intern (SPI) kepada Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Code of Corporate Governance (COCG). 2. Menunjuk salah satu komite yang ada (misalkan komite audit) untuk melakukan fungsi pengawasan atas pengembangan dan penerapan GCG di Perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris. 3. Melengkapi Audit Committee Charter : persyaratan independensi, kode etik dan norma, remunerasi dan anggaran 4. Menuangkan secara khusus hak dan kewajiban konsumen didalam kontrak 5. Menyusun kebijakan tersendiri mengenai hak-hak dan kewajiban Perusahaan kepada kreditur 6. Menyusun kebijakan tersendiri mengenai tanggung jawab sosial 7. Mencantumkanp engaturan donasi/ sumbangan dalam code of conduct 8. Perusahaan perlu mengatur imbalan yang diterima oleh insan Perusahaan yang melakukan aktivitas yang ditugaskan oleh Perusahaan dan/atau menerima imbalan dari hasil melakukan aktivitas di luar Perusahaan pada jam kerja atau di luar jam kerja Perusahaan.
To follow up the results of measurements of GCG implementation in 2011, the Company is committed to working hard to improve the quality of GCG implementation that focuses on the internalization of the principles of GCG in conducting business activities and operations of the Company. The increase of GCG implementation is not merely a desire to increase scoring and measurement of GCG as well as adherence to the applicable laws and regulations, but the increase is conducted in order to the GCG becomes the spirit of the Company's operations as well as internalized as the Company’s culture. The initial step of GCG development focus of the Company is to follow up recommendations made by the assessor in connection with the final result of assessment in 2011 in accordance with the recommendations of asessor the matters that need to be repaired are: 1. Transfer the program responsible for the development and implementation of GCG from the Internal Audit Department to the Corporate Secretary in accordance with the Code of Corporate Governance (COCG). 2. Appoint one of the existing committees (eg audit committee) to perform the function of supervision over the development and implementation of GCG in the Company to assist the Board of Commissioners. 3. Complete the Audit Committee Charter: the independence requirements, codes of ethics and norms, remuneration and budget 4. Contain in particular the rights and obligations of consumers in the contract 5. Prepare its own policy regarding the rights and obligations of the Company to creditors 6. Prepare a separate policy on social responsibility 7. Set out the provisions of donations / contributions in the code of conduct 8. The Company needs to adjust the fees received by the human being of the Company to perform the activities assigned by the Company and / or to receive fees from the activities result outside the Company at office hours or outside office hours of the Company.
Laporan Tahunan 2011
84
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Structure of Good Corporate Governance
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
RUPS adalah organ Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ Perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the organ of the Company that holds highest power in the Company and holds all the authorities that are not submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS as the organ of the Company is a container for shareholders to take important resolutions relating to capital invested in the Company, taking into account the provisions of the Articles of Assocition and laws and regulations.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha Perusahaan jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.
Resolutions taken in the GMS is based on long-term interests of the Company's business. The GMS and or shareholders do not intervene of the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors, without prejudice to the authority of the GMS to exercise the rights in accordance with the Articles of Association and laws and regulations. The GMS resolution is made fairly and transparently.
Pada RUPS dan RUPSLB tahun 2011 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas.
At the GMS and EGMS in 2011 has been made the notification and invitation to the shareholders in accordance with Law no. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
85
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
Pada tahun 2011, Perusahaan melaksanakan 16 kali RUPS Luar Biasa dengan deskripsi sebagai berikut:
No.
• Analysis of Management Discussion
In 2011, the Company has carried out the EGMS 16 times with a description as follows:
R U P S GMS
Tanggal RUPS Date of GMS
1
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2011
22 Februari 2011
2
Pengesahanan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Audited Tahun Buku 2009
13 April 2011
Business Plan and Company Budget (RKAP) of Year 2011
Ratification of the Annual Report and Audited Financial Statements for Fiscal Year 2009
22 Februery
13 April 2011
3
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2010
4
Penetapan Komisaris
5
Pemberhentian Anggota Direksi Dismissal of Board of Directors
11 July 2011
6
Panjar Penghargaan Atas Kinerja Tahunan (Tantiem) Kepada Direksi dan Dewan Komisaris Untuk Tahun Buku 2010
26 Juli 2011
Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal Year 2010
Determination of Commissioner
Top Performance Awards Annual (Tantiem) To the Board of Directors and the Board of Commissioners for Fiscal Year 2010
23 Mei 2011
23 May 2011
23 Mei 2011
23 May 2011
11 Juli 2011
26 July 2011
7
Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama Removal and Appointment of President Commissioner
28 July 2011
8
Pedoman Hubungan Korporasi Antara PT Pertamina (Persero) Dengan Dan Antar Anak Perusahaan Hulu
15 Agustus 2011
9
28 Juli 2011
Guidelines for Corporate Relations between PT Pertamina (Persero) and Inter- Upstream Subsidiary
15 August 2011
Penghargaan Atas Kinerja Tahunan (Tantiem) Kepada Direksi dan Dewan Komisaris Untuk Tahun Buku 2010
18 Agustus 2011
Annual Performance Awards (Tantiem) To the Board of Directors and the Board of Commissioners for Fiscal Year 2010
15 August 2011
10
Penetapan Direktur Perencanaan dan Pengembangan
11
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2011-2015
12
Pengangkatan Direktur Keuangan
13
Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2011
14
Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku Yang Berakhir 31 Desember 2010 Use of Net Income for Fiscal Year Ended December 31, 2010
5 October 2011
15
Pemberhentian Komisaris dan Direktur Utama Serta Pengangkatan Direktur Utama
24 Oktober 2011
Determination of the Director of Planning and Development
Long-Term Company Plan (RJPP) Year 2011-2015
Appointment of Finance Director
Key Performance Indicator (KPI) of Year 2011
Dismissal and Appointment of the Commissioner and President Director
16
Persetujuan Kenaikan Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris Approval of Increase in Salaries of Board of Directors and Honorarium of Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2011
86
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
24 Agustus 2011
24 August 2011
15 September 2011
15 September 2011
19 September 2011
19 September 2011
13 September 2011
13 September 2011
5 Oktober 2011
24 October 2011
5 Desember 2011
5 December 2011
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perusahaan. Anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan pertimbangan tertentu dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi Rapat Umum Pemegang Saham.
Board of Commissioners is the organ of the Company representing the Shareholders to perform general and or special supervision in accordance with the Articles of Association and to provide advice to the Board of Directors in carrying out the maintenance activities of the Company. Members of the Board of Commissioners are appointed under specific consideration of the candidates nominated by Shareholders and the nomination is binding on the General Meeting of Shareholders.
Dewan Komisaris terdiri atas beberapa orang dan salah seorang diantaranya menjadi Komisaris Utama.
The Board of Commissioners consists of several people and one of them shall become President Commissioner.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris harus: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas pertanggung jawaban, serta kewajaran. 2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung-jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. 3. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 4. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 4 berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners has the duties to supervise on the administration policy, the way of the administration generally good about the Company and the Company's business which is conducted by the Board of Directors and to advise the Board of Directors, including the supervision of the implementation of the Company's Long Term Plan, Work Plan and the Company’s Budget and the Articles of Association and the Resolution of General Meeting of Shareholders, as well as the applicable laws and regulations for the interest of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company.. In performing these duties, each member of the Board of Directors shall: 1. Comply with the Articles of Association and laws and regulations and the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness. 2. Have a good faith, prudent and responsible in carrying out supervision and provision of advice to the Board of Directors for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company. 3. Each member of the Board of Commissioners is individually responsible for losses of the Company if the concerned is guilty or negligent in carrying out their duties as referred to in paragraph 1. 4. In the event that the Board of Commissioners consists of 2 (two) or more members of the Board of Commissioners, the responsibility as referred to in paragraph 4 shall apply jointly and severally for any member of the Board of Commissioners.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
87
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Management Report
• Analysis of Management Discussion
5. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 4 apabila dapat membuktikan: a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan c. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
5. Members of the Board of Commissioners can not be accounted for losses referred to in paragraph 4 if it can prove: a. has conducted supervision in good faith and prudence for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company; b. has no personal interest directly or indirectly, for any administration action of the Board of Directors resulting in losses; and c. has provided advice to the Board of Directors to prevent such losses arising or continuing.
Independensi Dewan Komisaris
The independence of the Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi kriteria jumlah dan independensi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan Direksi Perusahaan.
Members of the Board of Commissioners have met the criteria of the number and independence in accordance with prevailing legislations. Members of the Board of Commissioners do not have family relationship until the second degree with the other Board of Commissioners or with the Board of Directors of the Company.
Susunan Anggota Dewan Komisaris
Composition of Members of Board of Commissioners
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tahun 2011 mengalami sejumlah perubahan sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners of the Company in 2011 had a number of changes as follows:
1 Januari 2011 1 Januari 2011 s/d until 22 Mei 2011 22 May 2011
23 Mei 2011 23 May 2011 s/d until 27 Juli 2011 27 july 2011
28 Juli 2011 28 July 2011 s/d until 23 Oktober 2011 23 October 2011
24 Oktober 2011 24 October 2011 s/d until 31 Desember 2011 31 December 2011
Komisaris Utama President Commissioner
Slamet Riadhy
Slamet Riadhy
Muhamad Husen
Muhamad Husen
Komisaris Commissioner
Slamet Riadhy
Slamet Riadhy
Muhamad Husen
Yudi Wahyudi
Komisaris Commissioner
Yudi Wahyudi
Yudi Wahyudi
Yudi Wahyudi
Darori
Komisaris Commissioner
Ari Warianto
Darori
Darori
-
Komisaris Independen Independent Commissioner
Budi W. Soetjipto
Wim Tangkilisan
Wim Tangkilisan
Wim Tangkilisan
Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2011
88
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Per 31 Desember 2011 susunan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
No. 1 2 3 4
Nama / Name Muhamad Husen Yudi Wahyudi Darori Wim Tangkilisan
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
As of December 31, 2011 the composition of the Board of Commissioners are as follows:
Jabatan / Title Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
Dewan Komisaris merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat.
The Board of Commissioners is people who have the ability and competence to carry out supervision and advisory functions.
Pengawasan dan Rekomendasi
Supervision and Recommendations
Dewan Komisaris secara proaktif telah melakukan pengawasan terhadap operasional Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi dan memberikan masukan-masukan baik secara langsung maupun melalui Komite-komite yang dimilikinya. Aspek pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris antara lain terhadap: • Pengelolaan Perusahaan oleh Direksi • Kinerja Keuangan • Kinerja Investasi • Kinerja Operasional • Prospek Usaha Perusahaan • GCG
The Board of Commissioners has proactively supervised on the Company's operations which are carried out by the Board of Directors and provided inputs either directly or through its committees. Aspects of supervision conducted by the Board of Commissioners shall include: • Management of the Company by the Board of Directors • Financial Performance • Investment Performance • Operational Performance • Company Business Prospect • GCG
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan pengawasan sebagai berikut:
During the year 2011, the Board of Commissioners has conducted supervision activities as follows:
1. Melakukan kunjungan kerja ke berbagai proyek dan Area yaitu Lahendong (Proyek unit 4, 5 & 6 dan Area), Proyek Ulubelu, Proyek Lumut Balai unit 1 & 2. 2. Melaksanakan rapat secara rutin, baik secara internal maupun dengan Direksi untuk membicarakan berbagai hal strategis terkait Perusahaan seperti kinerja operasional, kinerja investasi dan prospek usaha ke depan. 3. Mengawasip elaksanaan assessment GCG tahun 2011 dan memastikan manajemen melaksanakan rekomendasi yang dihasilkan dari pelaksanaan assessment GCG di tahun 2010. 4. Mengawasi pelaksanaan pemetaan Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR).
1. To conduct working visit to various projects and Area namely Lahendong (units Project 4, 5 & 6 and Area), Ulubelu Project, Lumut Balai Project unit 1 & 2. 2. To carry out regular meetings, both internally and with the Board of Directors to discuss various strategic matters related to the Company such as operating performance, investment performance and business prospects in the future. 3. To supervise the implementation of GCG assessment in 2011 and ensure the management to implement the recommendations resulting from the implementation of GCG assessment in 2010. 4. To supervise the implementation of the mapping of Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR).
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
89
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
5. Merekomendasikan kepada Direksi hal-hal sebagai berikut: a. Harga jual pada PJBU & PJBL untuk Lumut Balai 1 & 2, Lumut Balai 3 & 4, Lahendong 5 & 6, Ulubelu 3 & 4, Karaha Bodas dan Kamojang 5. b. Perbaikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011. c. Menuntaskan kegiatan eksplorasi sesuai prosedur operasi standar dengan cara segera melakukan uji produksi setelah pemboran eksplorasi selesai untuk menetapkan kelayakan cadangannya yang dituangkan dalam pembuatan Studi Kelayakan sehingga hasilnya dapat digunakan untuk acuan pengembangan dan dijadikan sebagai dasar penyampaian Notification of Resource Confirmation (NORC) dan Notice Of Intend to Develop (NOID) kepada PT PLN. d. Membuat prosedur yang jelas dalam penentuan titik lokasi dan target pemboran untuk mengurangi adanya kegagalan dalam pemboran mulai dari tahap perencanaan sampai persetujuan untuk eksekusinya. Dalam setiap tahapan prosedur tersebut perlu dilakukan challenge session sebelum dilakukan persetujuan. e. Melakukan kajian secara menyeluruh mengenai faktor penyebab membengkaknya realisasi biaya dan waktu pemboran. 6. Merekomendasikan kepada Direksi hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan analisis kebutuhan SDM sesuai progres proyek dan menyusun tata waktu untuk pemenuhan/perekrutan SDM sesuai dengan kebutuhan. b. Meningkatkan pengawasan baik secara on site maupun on desk atas pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dalam penyelesaian proyek secara keseluruhan dan melakukan respon secepatnya atas kendala-kendala yang terjadi dan tindaklanjut mengatasi kendala tersebut. Dalam pelaksanaan pengawasan secara on site hendaknya mempertimbangkan penggantian junior company man menjadi senior company man atau minimal middle company man. c. Melakukan reevaluasi atas kualifikasi teknis dan keuangan kontraktor pelaksana pemboran sebagai acuan bagi pelaksanaan pengadaan berikutnya. d. Menghitung kembali keekonomian masing-masing proyek yang didasarkan pada realisasi biaya sampai dengan saat ini dan proyeksi biaya kedepan sampai dengan penyelesaian proyek sesuai dengan tata waktu yang realistis.
Laporan Tahunan 2011
90
2011 Annual Report
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
5. To recommend to the Board of Directors any of the following matters: a. The selling price at PJBU & PJBL to Lumut Balai 1 & 2, Lumut Balai 3 & 4, Lahendong 5 & 6, Ulubelu 3 & 4, Karaha Bodas and Kamojang 5. b. Work Plan Repair and Company Budget (RKAP) in 2011. c. Complete the exploration activities in accordance with standard operating procedures to do production test immediately after the completion of exploration drilling to determine the feasibility of reserves as outlined in the Feasibility Study so that results can be used to benchmark for development and serve as the basis of submission of Notification of Resource Confirmation (NORC) and Notice Of Intend to Develop (paranoid) to PT PLN. d. Create clear procedures for determining the point of locations and drilling target to reduce the presence of failures in drilling from the planning phase until the approval for the execution. In every stage of the procedure is necessary to be done the challenge session prior to any approval. e. Conduct a thorough study of the factors that cause increasing of the realization of cost and time of drilling. 6. To recommend to the Board of Directors any of the following matters: a. Analyze of HR needs in accordance with the progress of the project and prepare procedures for compliance / HR recruitment as needed. b. Improve supervision either on site or on desk on the execution of the work in accordance with the schedule which has been planned in the completion of the overall project and will respond as soon as possible on the constraints that occur and follow-up to overcome these constraints. In the implementation of on-site supervision should consider replacing junior company man to senior company man or minimum middle company man. c. Conduct the reevaluation of the technical and financial qualifications of the drilling contractor as a reference for the implementation of the next procurement. d. Re-calculate the economic of each project based on the realization of the cost up to now and the cost projection in the future until the completion of the project in accordance with a realistic layout.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Informasi Tambahan
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Additional Information
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Dewan Komisaris telah melakukan rapat secara rutin sekali dalam sebulan dan sewaktu-waktu jika diperlukan. Pada periode tahun 2011 Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 11 kali. Berikut adalah catatan frekuensi kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat-rapat yang telah dilaksanakan selama tahun 2011
The Board of Commissioners has conducted regular meetings once a month and at any time if needed. In the period of 2011 the Board of Commissioners has conducted a meeting of 11 times. Here is the frequency notes of attendance of the Board of Commissioners in meetings that have been implemented during the year 2011
No. 1 2 3 4 5 6 7
Nama
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Name
Number of Meeting Attended
% Attendance
2 2 2 2 7 8 5
18% 18% 18% 18% 64% 73% 46%
Muhamad Husen Yudi Wahyudi Darori Wim Tangkilasan Budi W. Soetjipto Arie Warianto Slamet Riadhy
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
The Board of Directors is a Company organ which has authority and is fully responsible for the management of the Company for the benefit of the Company in accordance with the purposes and objectives of the Company and represent the Company both inside and outside the court as the mandate of the Shareholders set forth in the Articles of Association.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
1.Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 2.Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perusahaan. 3.Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangundangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran.
1.The Board of Directors has the duties to run all actions relating to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company and represent the Company both inside and outside the court about all matters and all events with the restrictions as stipulated in laws and regulations, the Articles of Association and / or the Resolutions of General Meeting of Shareholders. 2.In performing its duties, the Board of Directors shall devote energy, thought, attention and full devotion to the duties, obligations and the achievement of the Company objectives. 3.In performing its duties, members of the Board of Directors shall comply with the Articles of Association and laws and regulations and shall implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
91
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
4.Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku. 5. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan, kecuali apabila anggota Direksi yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa: a.kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b.telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; c.tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d.telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 6.Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.
4.Each member of the Board of Directors shall in good faith and full responsibility perform duty for the interests and business of the Company with due observance applicable legislations. 5.Each member of the Board of Directors has full responsibility personally if the party concerned is guilty or neglect in performing their duties for the interests and business of the Company, unless members of the Board of Directors concerned can prove that: a. losses are not due to its fault or negligence; b.it has made management in good faith and prudence for the benefit and in accordance with the purposes and objectives of the Company; c.it has no conflict of interest, whether directly or indirectly, on the management actions that resulted in losses, and d.it has taken measures to prevent such loss arising or continuing. 6.Actions taken by members of the Board of Directors in lieu of decided by the Board of Directors meeting shall be the responsibility of the individual concerned until the action is approved by the Board of Directors meeting.
Independensi Direksi
Independence of Board of Directors
Anggota Direksi Perusahaan telah memenuhi kriteria jumlah dan independensi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Direksi lainnya atau dengan Dewan Komisaris.
Members of the Board of Directors of the Company have met the criteria of the number and independence in accordance with prevailing laws and regulations. Members of the Board of Directors have no family ties to the second degree with other members of the Board of Directors or the Board of Commissioners.
Susunan Anggota Direksi
Composition of Board of Directors
Susunan Direksi Perusahaan tahun 2010 mengalami sejumlah perubahan sebagai berikut:
The composition of Board of Directors of the Company in 2010 had a number of changes as follows:
Komisaris Commissioner
Direktur Utama
1 Januari 2011 1 Januari 2011 s/d until 22 Mei 2011 22 May 2011
23 Mei 2011 23 May 2011 s/d until 27 Juli 2011 27 july 2011
28 Juli 2011 28 July 2011 s/d until 23 Oktober 2011 23 October 2011
24 Oktober 2011 24 October 2011 s/d until 31 Desember 2011 31 December 2011
Abadi Poernomo
Abadi Poernomo
Abadi Poernomo
Slamet Riadhy
President Director
Direktur Operasi
M. Irhas
M. Irhas
M. Irhas
M. Irhas
Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Zainal Ilmie Bachrun
Zainal Ilmie Bachrun
Zainal Ilmie Bachrun
Zainal Ilmie Bachrun
Direktur Keuangan
Budi Himawan
-
Narenda Widjajanto
Narenda Widjajanto
Operation Director
Planning and Development Director Finance Director
Laporan Tahunan 2011
92
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Per 31 Desember 2011, susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
No.
Nama / Name
1 2 3
Slamet Riadhy M. Irhas Zainal Ilmie Bachrun
4
Narenda Widjajanto
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
As of December 31, 2011, the composition of the Board of Directors of the Company are as follows:
Jabatan / Title Direktur Utama / President Director PJ. Direktur Operasi / Acting, Operation Director Direktur Perencanaan dan Pengembangan /
Planning and Development Director
Direktur Keuangan / Finance Director
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Rapat Direksi dilakukan secara rutin setiap bulan dan sewaktu-waktu jika diperlukan. Dalam Rapat Direksi kadang-kadang dihadiri oleh Kepala Divisi atau seluruh Vice President dalam Rapat Koordinasi Direksi dan Kepala Divisi. Selama Periode 2011 Direksi telah melakukan rapat sebanyak 35 kali. Berikut adalah catatan kehadiran Direksi dalam rapat-rapat yang telah diselenggarakan.
The Board of Directors meeting shall be conducted regularly every month and at any time if needed. In the Board of Directors Meetings they are sometimes attended by the Head of Division or all of the Vice Presidents in the Coordination Meeting of the Board of Directors and Head of Division. During the period 2011 the Board of Directors has held meetings of 35 times. Here is the attendance note of the Board of Directors in the meetings which have been held.
No. 1 2 3 4 5 6
Nama
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Name
Number of Meeting Attended
% Attendance
Slamet Riadhy M. Irhas Zainal Ilmie Bachrun Narendra Widjajanto Abadi Poernomo Budi Himawan
7 32 33 10 28 18
20% 91% 94% 29% 80% 51%
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
93
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi
Coordination Meeting of Board of Commissiones and Board of Directors
Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dilakukan untuk membahas mengenai hal-hal yang strategis bagi operasional Perusahaan. Dalam Rapat Koordinasi ini dapat juga dihadiri oleh Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan. Selama periode 2011 rapat koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi telah dilaksanakan sebanyak 13 kali. Berikut adalah catatan kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris dalam rapat koordinasi.
The Coordination Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company is made to discuss strategic matters for the Company's operations. In this Coordination Meeting can also be attended by the Audit Committee and Corporate Secretary. During the period 2011 the coordination meeting between the Board of Commissioners and Board of Directors has been implemented of 13 times. Here are the attendance notes of the Board of Directors and the Board of Commissioners in coordination meetings.
No
Direksi Board of Directors
Tingkat Kehadiran %Kehadiran Attendance %Attendance
1 Slamet Riadhy
1
8%
5 M. Irhas
8
62%
3 Zainal Ilmie Bachrun
13
100%
4 Narendra Widjajanto
1
8%
2 Abadi Poernomo
10
77%
6 Budi Himawan
11
85%
7 -
-
Komisaris Tingkat Kehadiran %Kehadiran Board of Attendance %Attendance Commissioners M. Husen
4
31%
Yudi Wahyudi
7
54%
Darori
3
23%
Wim Tangkilisan
4
31%
Budi WS.
10
77%
Arie W.
10
77%
Slamet Riadhy
12
92%
Pelatihan dan Pengembangan Dewan Komisaris dan Direksi
Training and Development of Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menjadi peserta dan pembicara dalam beberapa event pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam menjalankan operasional Bisnis Perusahaan yaitu: 1. Pelatihan Leadership yang bertemakan Expand Leadership Program for BOD and BOC yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 21-23 Desember 2011 2. Diskusi Interaktif Masyarakat Kelistrikan Negara tanggal 27 Januari 2011 3. Seminar Indonesia Geothermal pada tanggal 29 Maret 2011 4. Seminar Pemanfaatan Energi Geothermal dan Konvensi Energi pada tanggal 28 September 2011 5. Seminar Pusdiklat Geologi 2011 pengembangan SDM Bidang Eksplorasi Panas Bumi 6. SeminarI ndonesia Geothermal Power Deployment Reverse Mission 7. Seminar Word Renewable Energy Conference October 2011 8. Seminar Crash Program Pembangkit Listrik Panas Bumi
The Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company have been attendees and speakers of some events of training and development to improve the quality and competence in running the Company's Business operations namely: 1. Leadership Training with the theme of Expand Leadership Program for BOD and BOC held in Bali on 21-23 December 2011 2. Interactive discussion on the State Electricity Society dated January 27, 2011 3. Indonesia Geothermal Seminar on March 29, 2011 4. Seminar of Geothermal Energy Utilization and Energy Convention on 28 September 2011 5. Geology Pusdiklat Seminar 2011 for Human Resources development in the Field of Geothermal Exploration 6. Indonesia Seminar for Geothermal Power Deployment Reverse Mission 7. Word Renewable Energy Conference Seminar October 2011 8. Crash Seminar for Geothermal Power Plant Program
Laporan Tahunan 2011
94
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analysis of Management Discussion
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit PT Pertamina Geothermal Energy dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 121 butir (1) dan (2). Komite Audit dalam menjalankan tugasnya berpedoman pada peraturan perundangan, yang meliputi Undang-undang No. 19 tahun 2003 Tentang BUMN dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara, Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-117/M.MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 Tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, pelaksanaan tugas Komite Audit juga diatur dalam Piagam Komite Audit yang ditetapkan oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama.
Audit Committee of PT Pertamina Geothermal Energy was established by Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies Article 121 item (1) and (2). Audit Committee in performing its duties is guided by the legislations, including Law No. 19 of 2003 on State Owned Enterprises and Regulation of the Minister for State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2006 dated December 20, 2006 on the Audit Committee for State-Owned Enterprises, Decision of the Minister of State-Owned Enterprises No. Kep-117/M.MBU/2002 dated July 31, 2002 On Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises (SOEs). In addition, the implementation of duties of the Audit Committee is also set forth in the Charter of the Audit Committee established by the President Commissioner and President Director.
Fungsi Utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan terutama berkaitan meningkatkan kualitas laporan keuangan, memastikan efektivitas sistem pengendalian internal, mengawasi kualifikasi dan independensi SPI dan auditor eksternal, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
The main functions of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in performing supervisory functions primarily related to improving the quality of financial statement, ensuring the effectiveness of internal control systems, overseeing the qualifications and independence of the SPI and the external auditor, identifying issues requiring the attention of board of commissioners and compliance with prevailing laws and regulations.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit PT Pertamina Geothermal Energy yang ditetapkan oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama antara lain: • Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang dilaporkan oleh Direksi dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris. • Memastikan telah terdapat prosedur review atas informasi yang dikeluarkan oleh Perusahaan. • Menilai perencanaan, pelaksanaan hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) dan auditor eksternal, untuk memastikan pelaksanaan dan pelaporan audit memenuhi standar audit. • Memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal dan pelaksanaannya. • Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Komisaris. • Membuat program/rencana kerja tahunan dan melaksanakannya. • Wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi keuangan yang diperoleh selama menjalankan tugas. Laporan Tahunan 2011
96
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
The duties and responsibilities of the Audit Committee are as contained in the Charter of the Audit Committee of PT Pertamina Geothermal Energy established by the President Commissioner and President Director among others: • Provide opinion to the Board of Commissioners on the reports or matters that are reported by the Board of Directors and identify issues that require the attention of the Commissioner. • Ensure there has been review procedures on the information issued by the Company. • Assess the planning, implementation of the audit conducted by the Internal Supervisory Unit (ISU) and the external auditor, to ensure the implementation of audit reporting fulfilling audit standards. • Provide recommendations for improving internal controls and their implementation. • Perform other duties assigned by the Commissioner. • Create a program / annual work plan and implement them. • shall maintain the confidentiality of documents, data and financial information obtained during running the duties. PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Hak dan Wewenang Komite Audit
Rights and Authorities of the Audit Committee
• Menerima otoritas dan penugasan dari dari Dewan Komisaris • Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit berwenang untuk mengakses informasi atau catatan tentang karyawan, keuangan, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas. • Berdasarkan surat tugas dari Komisaris, memiliki akses informasi dari Direksi, SPI dan satuan organisasi Perusahaan, bila diindikasikan terjadi penyimpangan. • Dengan persetujuan komisaris, dapat meminta saran dan bantuan tenaga ahli dan profesional lain dengan biaya Perusahaan.
• Receive authority and assignment of the Board of Commissioners • In carrying out its duties, the Audit Committee is authorized to access any information or record about employees, financial, assets and resources of other companies related to the performance of duties. • Based on the letter of assignment from the Commissioner, having access to information from the Board of Directors, SPI and organi zational units of the Company, when indicated any irregularities. • With the approval of the commissioner, it may request advice and assistance of experts and other professionals with the cost of the Company.
Struktur dan Keanggotaan Komite Audit
Audit Committee Structure and Membership
Susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua : • Budi W Soetjipto (Komisaris Independen) sampai dengan Juli 2011 • Wim Tangkilisan (Komisaris Independen) mulai Juli 2011. Anggota: • Poerwadi Winata (Pihak Independen) Anggota: • Rini Yulius (Pihak Independen) mulai Agustus 2011.
Composition of Membership of the Audit Committee as of December 31, 2011 is as follows: : Chairman : • Budi W Soetjipto (Independent Commissioner) until July 2011 • Wim Tangkilisan (Independent Commissioner) began in July 2011 Member : • Poerwadi Winata (Independent Party) Member : • Rini Julius (Independent Party) began in August 2011.
Independensi Komite Audit
Independence of the Audit Committee
Ketua Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan 2 anggota yang berasal dari luar Perusahaan. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.
Chairman of the Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner and two members from outside the Company. Members of the Audit Committee do not have the financial, management, ownership and / or family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and / or Shareholders, which may affect its ability to act independently. The Audit Committee shall carry out its duties and responsibilities professionally and independently.
Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Implementation of the Audit Committee Duties
Pada tahun 2011, Komite Audit melaksanakan kegiatan, antara lain: • Melakukan penelaahan atas Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2012 dan memasukan kepada Dewan Komisaris sebagi saran dalam rangka pengesahan RKAP 2012. • Melakukan penelaahan atas laporan keuangan dan dasboard bulanan, triwulan dan tahunan Perusahaan. • Melakukan penelaahan atas program dan prosedur audit yang dilaksanakan oleh akuntan independen.
PT Pertamina Geothermal Energy
In 2011, the Audit Committee carried out activities such as: • Reviewed the Work Plan and budget of the Company (RKAP) in 2012 and include to the Board of Commissioner as a suggestion in order to ratification of RKAP 2012. • Reviewed monthly financial statements and quarterly and annual dasboard of the Company. • Reviewed the program and audit procedures which are performed by independent accountants.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
97
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
• Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan audit yang dilakukan oleh auditor independen dan memberikan tanggapan atas hasil audit Laporan Keuangan tahun buku 2011. • Melakukan penelaahan atas Laporan Hasil Audit oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) selama tahun buku 2011 dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal perlu mendapat perhatian. • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan dan realisasi anggaran investasi untuk proyek pengembangan area/unit kerja baru, serta melaporkan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang memerlukan perhatian. • Melakukan pengawasan atas pelaksanaan assessment atas Internal Control over Financial Reporting (ICFR) yang dilakukan oleh pihak konsultan independen. • Melakukan pemantauan atas assessment GCG tahun 2011 dan tindak lanjut assessment GCG tahun 2010. • Bersama komite Investasi dan SPI melakukan kunjungan kerja lapangan proyek Lahendong dan Lumut Balai. • Menyusun dan menyampaikan laporan berkala atas pelaksanaan tugas Komite Audit.
• Conducted reviews and assessments on the adequacy of audits performed by independent auditors and provide feedback on the results of the audit of the Financial Statement for Fiscal year 2011. • Reviewed of the Audit Report by the Internal Audit Unit (SPI) during the fiscal year 2011 and submit to the Board of Commissioners on matters requiring attention. • Reviewed of the implementation and realiza tion of the investment budget for the area / new work unit development project, and report to the Board of Commissioners on matters that require attention. • Conducted any supervision of the implemen tation of the assessment on Internal Control over Financial Reporting (ICFR) conducted by the independent consultant. • Monitored the assessment of GCG in 2011 and follow-up of GCG assessment in 2010. • Together with investment committee and the SPI conducted working visits of projects field Lahendong and Lumut Balai. • Prepared and submitted periodic reports on the performance of duties of the Audit Committee.
Frekuensi Pertemuan Komite Audit dan Tingkat Kehadiran
Audit Committee Meeting Frequency and Attendance Level
Sesuai yang tercantum dalam Piagam Komite Audit telah dilakukan pertemuan bulanan bersama dan pertemuan yang dianggap perlu yang dilakuan bersama dengan Komite Investasi dan Dewan komisaris sebanyak 12 kali. Selain itu, Anggota Komite Audit juga hadir pada beberapa pertemuan yang diselenggarakan oleh SPI dan Unit Keuangan dalam rangka pengawasan. Tingkat kehadiran Komite Audit sebagai berikut:
As stated in the Charter of the Audit Committee it has been conducted monthly joint meetings and meetings as deemed necessary that has been done in conjunction with the Investment Committee and Board of Commissioners of 12 times. In addition, the Audit Committee members were also present at several meetings held by SPI and Finance Unit in the context of supervision. The Attendance level of the Audit Committee is as follows:
Budi W Soetjipto
Budi W Soetjipto : 100 % (effective until July 2011) Wim Tangkilisan : 70 % (effective since July 2011) Poerwadi Winata : 100 % Rini Yulius : 90 % (effective since August 2011)
Wim Tangkilisan Poerwadi Winata Rini Yulius
Laporan Tahunan 2011
98
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
: 100 % (efektif s/d Juli 2011) : 70 % (efektif sejak Juli 2011) : 100 % : 90 % (efektif sejak Agustus 2011)
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
KOMITE INVESTASI DAN RISIKO USAHA
INVESTMENT AND BUSINESS RISK COMMITTEE
Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha didasarkan pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 121 butir (1) dan (2) untuk memenuhi pasal 108 butir (1) dan (2). Komite Investasi dan Risiko Usaha dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam pengurusan Perusahaan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan RJPP, RKAP berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, Keputusan RUPS dan peraturan perundangan yang berlaku, terutama dalam hal investasi dan risiko usaha.
The establishment of the Investment and Business Risk Committee is based on Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies Article 121 item (1) and (2) to satisfy article 108 item (1) and (2). The Investment and Business Risk Committee are formed to assist the Board of Commissioners in order to supervise the policy of the Board of Directors in the management of the Company and advise the Board of Directors, including the implementation of RJPP, RKAP based on the provisions as stipulated in the Articles of Association, the GMS Resolution and applicable laws and regulations, particularly in terms of investment and business risks.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Liabilities
Komite Investasi dan Risiko Usaha bertugas: 1.Melakukan evaluasi atas perencanaan pengurusan Perusahaan (RJPP/RKAP) dan tingkat risikonya dan melakukan pemantauan dan analisa atas pelaksanaannya. 2.Melakukan evaluasi atas perencanaan Investasi dan tingkat risiko yang oleh Direksi dimintakan persetujuan atau tanggapan tertulis dari Komisaris dan melakukan pemantauan pelaksanaan Investasi dan analisis hasil Investasi; 3.Melakukan kajian berkala atas efektivitas kebijakan Investasi dan pengurusan Perusahaan dari aspek manajemen risiko sebagai bahan pendapat Komisaris; 4.Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan Komisaris terkait pengelolaan Investasi dan Risiko Usaha; 5.Memberikan masukan dan rekomendasi atas laporan Direksi dalam pengurusan Perusahaan; 6.Membuat rencana kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko Usaha yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan Kebijakan Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan yang dikelola oleh Direksi; 7.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris yang terkait dengan Investasi dan Risiko Usaha; 8.Melaporkan secara berkala hasil-hasil kerja Komite kepada Komisaris.
The Investment and Business Risk Committee have the duties: 1. Evaluate the Company management planning (RJPP / RKAP) and the level of risk and monitoring and analysis of its implementation. 2. Evaluate the investment planning and risk levels to be asked approval or written respond from the Commissioner by the Board of Directors and monitor the investment implementation and Investments results analysis; 3. Conduct periodic reviews of the effective ness of investment policies and management of the Company from the risk management aspect as a material of the Commissioner’s opinion; 4. Provide reference material and information for the needs of the Commissioner related to the Investment management and Business Risk; 5. Provide input and recommendations on the report of the Board of Directors in the management of the Company; 6. Make annual work plan of the Investment and Business Risk Committee which is harmonized with the annual work plan and the Investment Policy and the Business Risk of the Company which is managed by the Board of Directors; 7. Carry out other duties given by the Commissioner related to the Investment and Business Risk; 8. Report periodically the work results of the Committee to the Commissioner.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
99
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Wewenang
Authority
Komite Investasi dan Risiko Usaha memiliki akses ke data-data Perusahaan dalam melaksanakan tugasnya dan mungkin memerlukan pejabat atau pekerja Perusahaan untuk menghadiri pertemuan Komite dan menyiapkan informasi yang ada pada Perusahaan yang relevan dengan kegiatan Komite. Komite dapat menggunakan konsultan independen atau penasihat lainnya bila dianggap perlu untuk meningkatkan kinerja sesuai tanggung jawabnya.
The Investment and Business Risk Committee has access to the Company’s data in carrying out their duties and may require officers or the Company employees to attend the Committee meetings and prepare information at the Company relevant to the activities of the Committee. The Committee may use an independent consultant or other adviser if deemed necessary to improve performance according to their responsibilities.
Komposisi
Composition
Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha per 31 Desember 2011 adalah: Ketua : Yudi Wahyudi / Komisaris Anggota : 1. Restu Pudjianto 2. Hera Zera
The membership of the Investment and Business Risk Committee by December 31, 2011 are: Chairman : Yudi Wahyudi / Commissioner Members : 1. Restu Pudjianto 2. Hera Zera
Independensi Komite
Independence Committee
Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
The Investment and Business Risk Committee conduct their duties and responsibilities professionally and independently without interference from any parties that are not in accordance with statutory regulations.
Frekwensi Pertemuan
Frequency of Meetings
Selama tahun 2011 Komite Investasi dan Risiko Usaha mengadakan pertemuan baik secara berkala maupun pertemuan lain yang dianggap perlu bersama Komite Audit dan Komisaris sebanyak 12 kali membahas antara lain penyusunan rencana kerja, pengkajian dan penyiapan bahan persetujuan Dewan Komisaris terhadap permohonan oleh Direksi, hasil pengawasan kegiatan investasi yang meliputi status, kemajuan, kendala, risiko dan tindak lanjut pelaksanaan proyek-proyek investasi. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut:
During 2011 the Investment and Business Risk Committee meet either periodically and other meetings deemed necessary together the Audit Committee and the Commissioners of 12 times, discussing among others, preparation of work plans, review and preparation of materials for the Board of Commissioners’ approval of the request by the Board of Directors, the supervision result of investment activities which includes the status, progress, constraints, risks and follow up the implementation of investment projects. The Attendance levels of members of the Investment and Business Risk Committee are as follows:
Yudi Wahyudi : 90 % Restu Pudjianto : 100 % Hera Zera : 50 %
Yudi Wahyudi Restu Pudjianto Hera Zera
Pelaksanaan Tugas
Implementation of Duties
Selama tahun 2011 Komite Investasi dan Risiko Usaha telah melaksanakan tugas antara lain: 1.Melakukan evaluasi terhadap perencanaan RJPP/RKAP dan perencanaan investasi, pemantauan dan analisa terhadap pelaksanaannya serta pengawasan dan kajian terhadap kebijakan investasi dan manajemen risiko Perusahaan.
During 2011 the Investment and Business Risk Committee has been carrying out duties such as: 1.Conduct an evaluation of the RJPP / RKAP planning and investment planning, monitoring and analysis of the implementation and supervision and review of investment policy and risk management of the Company.
Laporan Tahunan 2011
100
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
: 90 % : 100 % : 50 %
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
2.Melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kegiatan operasional proyek investasi dan evaluasi terhadap kendala dan risikonya. Proyek yang telah dikunjungi adalah Ulubelu, Lumutbalai dan Lahendong 3.Melakukan kajian terhadap tindakan Direksi yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris yaitu kajian mengenai kesepakatan harga listrik antara PT.PGE dengan PT PLN (Persero) untuk dimintakan persetujua RUPS. 4.Menyiapkan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Direksi dalam rangka perbaikan kedepan mengenai pelaksanaan investasi dan risiko usaha, antara lain: • Menyelesaikan proses perijinan tepat waktu dengan membuat perencanaan dan strategi pendekatan yang tepat, serta melakukan pemantauan secara terus-menerus. • Menuntaskan kegiatan eksplorasi sesuai prosedur operasi standar dengan cara segera melakukan uji produksi setelah pemboran eksplorasi selesai untuk menetapkan kelayakan cadangannya yang dituangkan dalam pembuatan Studi Kelayakan. • Membuat prosedur yang jelas dalam penen tuan titik lokasi dan target pemboran untuk mengurangi adanya kegagalan dalam pemboran mulai dari tahap perencanaan sampai persetujuan untuk eksekusinya. • Melakukan kajian secara menyeluruh mengenai faktor penyebab membengkaknya realisasi biaya dan waktu pemboran sumur. • Meningkatkan pengawasan baik secara on site maupun on desk atas pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dalam penyelesaian proyek secara keseluruhan dan melakukan respon secepatnya atas kendala-kendala yang terjadi dan tindaklanjut mengatasi kendala tersebut. • Menyelesaikan proses Loan Agreement dan Subsidiary Loan Agreement untuk proyek-proyek yang direncanakan mendapatkan dana pinjaman (soft loan) • Menghitung kembali keekonomian masing-masing proyek yang didasarkan pada realisasi biaya dan proyeksi biaya kedepan sampai dengan penyelesaian proyek sesuai dengan tata waktu yang realistis.
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
2.Conduct site visits to see the operation activities of investment projects and evalua tion of constraints and risks. The projects that have been visited is Ulubelu, Lumutbalai and Lahendong 3.Conduct a review of the Board of Directors’ actions requiring the approval of the Board of Commissioners that is a review of electricity prices agreement between PT.PGE and PT PLN (Persero) to request approval of th GMS. 4.Prepare recommendations to the Board of Commissioners to be submitted to the Board of Directors in order to repair in the future on the implementation of investment and business risks, among others: • Completing the licensing process on time by making a plan and strategy of right approach, and monitoring on an ongoing basis. • Finalising the exploration activities in accordance with standard operating procedures by the way of to conduct production test immediately after the exploration drilling is completed to determine the feasibility of reserves as outlined in the Feasibility Study. • Making clear procedures for determining the point of locations and drilling target to reduce any failures in drilling from the planning stage until the approval for the execution. • Reviewing completely on reason factors that cause swelling of the realization cost of wells drilling time. • Improving monitoring either on site or on desk on the execution of the work in accordance with the schedule that has been planned in the completion of the overall project and will respond as soon as possible on the constraints that occur and follow-up to over come these obstacles. • Completing the Loan Agreement and the Subsidiary Loan Agreement process for projects scheduled to receive loan funding (soft loan). • Re-calculating the economic of each project based on the realization of costs and projected future costs up to the complection of the project in accordance with a realistic layout.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
101
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Perusahaan telah mempunyai Sekretaris Perusahaan yang berfungsi untuk memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG, memberikan informasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala apabila diminta. Saat ini, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Sdr. Adiatma Sardjito yang menjabat sejak tahun 2009.
The Company has already a Corporate Secretary which has a function to ensure that the Company has complied with regulations on disclosure requirements in line with the application of the principles of good corporate governance, providing information to the Board of Directors and Board of Commissioners regularly if requested. Now, the Corporate Secretary is held by Mr. Adiatma Sardjito who served since 2009.
Fungsi Sekretaris Perusahaan
Functions of the Corporate Secretary
1) Penghubung ( “liaison officer”) antara Direksi dan Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan stakeholders, juga mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, regulator, lembaga atau asosiasi lain nyang berkaitan dengan Perseroan. 2) Sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, administrasi, pelaporan dan komunikasi. 3) Sebagai administrator yang mengelola dokumen tertentu Perseroan.
1) Liaison ("liaison officer") between the Board of Directors and Board of Commissioners, Shareholders and stakeholders, as well as represent the Company in communicating with the public, regulators, institutions or other associations relating to the Company. 2) As the coordinator of the compliance in law, administration, reporting and communication. 3) As an administrator who manages certain documents of the Company.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
1) Berkaitan dengan Pemegang Saham • Melakukan koordinasi perencanaan dan penyelenggaraan RUPS Tahunan maupun Luar biasa. • Membuat dan mendokumentasikan risalah RUPS yang mencantumkan dinamika rapat dan perbedaan pendapat serta menyediakannya bila diminta oleh Pemegang Saham. • Menyiapkan Daftar Pemegang Saham Perseroan. • Menyiapkan Daftar Khusus Pemegang Saham.
1) Related to Shareholders • Coordinate the planning and implementa tion of Extraordinary Annual General Meeting. • Make and document the minutes of the GMS that set forth meeting dynamics and differences of opinion and provide it when requested by Shareholders. • Prepare Register of Shareholders of the Company. • Prepare Special Registers of Shareholders.
2) Berkaitan dengan Kepatuhan Terhadap Perundangan-undangan • Memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan tentang persyaratan keterbukaan dan pengungkapan yang berlaku dalam laporan tahunan. • Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundangundangan yang berpengaruh pada bidang usaha Perseroan dan menganalisa dampaknya terhadap Perseroan. • Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas hasil analisis perkembangan peraturan perundang-undangan tersebut. • Memastikan kepatuhan atas pelaksanaan good corporate governance dilingkungan Perseroan.
2) Related to Compliance of Legislations • Ensure that the Company complies with the provisions on transparency and disclosure requirements applicable in the annual report. • Conduct review on the amendment and the development of legislations that affect the Company's business sector and analyze its impact on the Company.. • Provide advice and reports to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the analysis of the development of legislations. • Ensure compliance with the implementation of good corporate governance in environment of the Company..
Laporan Tahunan 2011
102
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
3) Berkaitan dengan Fungsi Kesekretarisan • Mengkoordinasikan rapat Direksi, serta rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. • Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan risalah rapat. • Mendokumentasikan risalah rapat dan menyediakannya bila diperlukan oleh Dewan Komisaris atau Direksi. • Mendokumentasikan segala jenis kebijakan, keputusan dan surat edaran Direksi, surat perjanjian dan dokumen lainnya yang menjadi produk hukum eksternal dan internal Perseroan. • Mengirimkan laporan-laporan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku. 4) Berkaitan d engan Stakeholder • Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perseroan. • Menyeleksi jenis-jenis informasi yang relevan untuk dipublikasikan atau diedarkan di internal dan eksternal Perseroan. • Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pihak lain atas setiap permintaan informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan. • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Perseroan yang melibatkan pihak eksternal yang bertujuan untuk membentuk citra (image) Perseroan. • Mengelola dan memuktahirkan informasi dalam website Perseroan. Sekretaris Perusahaan membawahi: • Fungsi Hukum • Fungsi Hubungan Masyarakat
3) Related to Function of Secretariat: • Coordinate the Board of Directors meetings, as well as joint meetings of the Boards of Directors and Board of Commissioners. • Prepare invitations, schedules, agenda, materials and minutes of meetings. • Document the minutes of meetings and provide it when required by the Board of Commissioners or Board of Directors. • Document all kinds of policies, resolutions and circulars letter of the Board of Directors, the letter of agreement and other documents becoming the external and internal laws product of the Company. • Deliver reports required by prevailing laws and regulations. 4) Related to Stakeholders • Represent the Company in communicating with other parties who have an interest in the Company. • Select the types of relevant information to be published or circulated in the Company's internal and external. • Provide services to the public and other parties of any requests for information relating to the condition of the Company. • Plan and implement the Company's activities involving external parties intended to form the image of the Company. • Manage and update the information in the Company's website
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2011
Implementation of Duties of the Corporate Secretary in 2011
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan teknis pelaksanaan rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris-Direksi, serta membuat notulen hasil rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris-Direksi 2. Penyiapan Annual Report Perseroan 3. Melaksanakan fungsi sebagai Compliance Officer dan stakeholders relation Perseroan 4. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
PT Pertamina Geothermal Energy
The Corporate Secretary in charge: • Division of Law • Division of Public Relations
Several activities that have been carried out by the Corporate Secretary during the year 2011 are as follows: 1. Preparation of the technical implementation of the Board of Directors meeting and Board of Commissioners meeting, and make the minutes of the Board of Directors meetings and Board of Commissioners meetings, and the meetings of the Board of Commissioners Board of Directors 2. Preparation of the Company's Annual Report 3. Carry out functions as Compliance Officer of stakeholders relations of the Company 4. Hold Annual GMS and Extraordinary GMS
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
103
• Profil Perusahaan
• Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
5. Menyelenggarakan atau turut berpartisipasi dalam Public Expose, Exhibition, Media Site Visit. 6. Menyelenggarakan rapat dengar pendapat dengan DPR-RI 7. Pengurusani jin 8. Pembuatan Press Release dan materi publikasi 9. Penyusunan program CSR proyek & area, serta pelaksanaan CSR di Area dan Proyek meliputi pemberdayaan masyarakat, pendidikan, bantuan renovasi sekolah dan sarana umum 10. Partisipasi sponsorship dan pemasangan iklan 11. Pendampingan wawancara Direktur Utama dengan World report, Kontra, Kompas TV, Wall Street Journal.
5. Hold or participate in the Public Expose, Exhibition, Media Site Visit. 6. Hold a hearing with the House of Representatives 7. Processing permit 8. Making Press Release and publicity materials 9. Preparation of the project & area CSR program, as well as the implementation of CSR in the Area and Project which includes community development, education, schools renovation assistance and public facilities 10. Participation of sponsorship and advertising 11. Assistance of interview of the President Director with the World report, Kontra, Kompast TV, Wall Street Journal
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
INTERNAL AUDIT DEPARTMENT
Tujuan Pembentukan
Objectives of Establishment
Satuan Pengawasan Internal, sebagai suatu fungsi yang membantu tugas manajemen berperan melakukan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif dalam mendorong pencapaian tujuan Perusahaan dengan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses governance.
Internal Audit Department, as a function that helps management duties has a role to conduct assurance and independent and objective consultancy in promoting the achievement of the Company objectives by improving the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Kedudukan dan Struktur Organisasi
Position and Organization Structure
SPI dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan mempunyai kedudukan yang independen dari semua kegiatan unit kerja yang diperiksa, dengan struktur organisasi sebagai berikut:
SPI is headed by a chief who is responsible directly to the President Director and has the independent position of all activities of work units audited, with the organizational structure as follows:
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
KEPALA SPI CHIEF AUDIT EXECUTIVE
AUDITOR AHLI UTAMA
AUDITOR AHLI MADYA
SENIOR AUDITOR
JUNIOR AUDITOR
Laporan Tahunan 2011
104
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Saat ini, Kepala SPI dijabat oleh Sdr. Duddy Ermawan yang menjabat sejak tahun 2010.
Currently, the Head of SPI is held by Mr. Duddy Ermawan who served since 2010.
Wewenang
Authority
1. Mengarahkan program kerja SPI secara luas dan komprehensif. 2. Memeriksa dan mengevaluasi kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan Tata Kelola Perusahaan. 3. Memiliki akses penuh, bebas dan tidak terbatas kepada seluruh fungsi, catatan, aset dan pekerja.
1. Direct the work program of SPI extensively and comprehensively. 2. Examine and evaluate the adequacy and effectiveness of internal control systems, risk management and governance of the Company. 3. Have full, free and not limited access to all functions, records, assets and workers.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
1. Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. 2. Memantau pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukan kajian secara berkala. 3. Memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala. 4. Melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lain bidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. 5. Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik pekerja maupun manajemen Perusahaan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan kecurangan (fraud). 7. Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen yang relevan. 8. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan yang dilakukan oleh SPI dan eksternal auditor. 9. Memberikan konsultasi terhadap seluruh jajaran manajemen mengenai upaya peningkatan efektivitas pengendalian internal, peningkatan efisiensi, manajemen risiko, dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan kinerja Perusahaan. 10. Mendorong penerapan Good Corporate Governance di lingkungan Perusahaan. 11. Melaporkan seluruh hasil kegiatan pengawasannya langsung kepada Direktur Utama, dan memberikan tembusan kepada Komisaris melalui Komite Audit.
PT Pertamina Geothermal Energy
1. Make strategies, policies, and plans for supervision activities. 2. Monitor the achievement of objectives and strategies for overall supervision and conduct periodic review. 3. Ensure the Company's internal control system has functioned effectively, including conduct activities to prevent the occurrence of irregularities and conduct assessment of the system periodically. 4. Carry out oversight functions on all business activities that include, among others, accounting, finance, human resources and operations. 5. Conduct audits in order to encourage the compliance both workers and management of the Company to the laws and regulations. 6. Conduct a special audit (investigation) to uncover cases that have indication on the occurrence of abuse of authority, embezzlement, manipulation, and fraud. 7. Gives advice on the necessary repairs and objective information about the activities being audited to all relevant levels of management. 8. Monitor the implementation of follow-up of monitoring results conducted by the SPI and the external auditor. 9. Provide consultation to all levels of management regarding the efforts to increase the effectiveness of internal control, increased efficiency, risk management, and other activities associated with an increase in the Company's performance. 10. Encourage the implementation of Good Corporate Governance in the Company. 11. Report all the results of monitoring activities directly to the President Director, and provide a copy to the Commissioner through the Audit Committee.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
105
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Piagam Audit SPI (Internal Audit Charter)
SPI Audit Charter (Internal Audit Charter)
Pelaksanaan tugas SPI mengacu pada Piagam Audit SPI (Internal Audit Charter). Pemberlakuan Piagam Audit SPI dilakukan oleh Direktur Utama dan Komisaris (selaku Ketua Komite Audit) pada tanggal 14 Januari 2008. Piagam Audit SPI mengatur beberapa hal berikut: Tujuan Pembentukan, Visi dan Misi, Kedudukan, Wewenang, fungsi, Tugas dan Tanggungjawab dan Pola Hubungan.
The implementation of the SPI duties shall refer to the SPI Audit Charter (Internal Audit Charter). The implementation of the SPI Audit Charter is conducted by the President Director and the Commissioner (as Chairman of the Audit Committee) on January 14, 2008. The SPI Audit Charter shall govern the some following matters: Objective of Establishment, Vision and Mission, Status, Authority, Functions, Duties and Responsibilities and Relationship Patterns.
Kode Etik Auditor SPI
Code of Ethic of SPI Auditor
Para auditor SPI wajib menjalankan tanggung jawab profesinya dengan penuh martabat dan kehormatan dengan berpedoman pada etika bisnis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Satuan Pengawasan Internal No. A-001/PGE400/2008-S0 tanggal 2 Januari 2008.
The SPI auditors shall assume the responsibilities of its profession with dignity and honor with reference to business ethics and prevailing laws and regulations. This is in accordance with the Guidelines for Management of Internal Audit Unit No. A-001/PGE400/2008-S0 dated January 2, 2008.
Sertifikasi dan Pengembangan Profesional yang berkelanjutan
Sustainable Certification and Professional Development
Auditor SPI senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensinya melalui Pengembangan Profesional yang berkelanjutan. Sumber daya manusia SPI yang kompeten dan berintegritas menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan tugas SPI. Kualifikasi auditor SPI meliputi: 1.Akuntan (register negara) : 5 orang 2.Certified Risk Management Professional (CRMP) : 2 orang 3.Certified Fraud Examiner (CFE) : 1 orang 4.Qualified Internal Auditor (QIA) : 1 orang
The SPI Auditor constantly improves the knowledge, skills and competencies through continuing Professional Development. The human resources of SPI who are competent and integrity will be the key to successful the implementation of SPI assignment. The SPI auditor qualifications shall include: 1.Accountant (state registered) : 5 persons 2.Certified Risk Management Professional (CRMP) : 2 persons 3.Certified Fraud Examiner (CFE) : erson 1 4.Qualified Internal Auditor (QIA): 1 person
Pola Hubungan
The Pattern of Relationships
Dalam menjalankan fungsinya, SPI menjalin kerjasama dan koordinasi yang efektif dengan fungsi-fungsi lain didalam Perusahaan, Komite Audit dan eksternal Auditor (Kantor Akuntan Publik, Internal Audit PT Pertamina (Persero) dan BPKP).
In carrying out its functions, SPI cooperates and coordinate effectively with other functions within the Company, the Audit Committee and the External Auditor (Public Accounting, Internal Audit of PT Pertamina (Persero) and BPKP).
Pelaksanaan Tugas SPI tahun 2011
Implementation of SPI Duties in 2011
Beberapa kegiatan yang telah dilaksakan SPI sepanjang tahun 2011, antara lain: 1. Audit Operasional atas kegiatan 5 (lima) Proyek Geothermal yaitu Proyek Lahendong 4, Proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2, Proyek Ulubelu Unit 1dan 2, Proyek Hululais dan Proyek Kamojang Unit 5, Audit Kepatuhan dan Audit dengan tujuan tertentu.
Several activities that have been performed by SPI during the year 2011, among others: 1. Operational audit of the activities of 5 (five) Geothermal Projects namely Lahendong Project 4, Lumut Balai Project Unit 1 and 2, Ulubelu Project Unit 1 and 2, Hululais Project and Kamojang Project Unit 5, Compliance Audit and Audit with a particular purpose.
Laporan Tahunan 2011
106
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
p
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
2. Mengkoordinasikan kegiatan Audit Laporan Keuangan Tahun buku 2010 ( KAP Erns & Young) dan Tahun 2011 (KAP Pricewaterhousecoopers). 3. Self Assessment Internal Control 4. Mengkoordinasikanke giatan Assessment Good Corporate Governance (GCG) 5. Memberikan Jasa Konsultasi kepada unit-unit operasi atau fungsi di Perusahaan 6. Pemberian jasa asistensi risk assessment, penyusunan Risk Management Plan dan Pedoman Proses Bisnis. 7. Counterpart dari Konsultan Deloitte dalam penyusunan Pedoman Internal Control over Financial Reporting, Business Process Model dan Risk Control Matrix 8. Memantau tindak lanjut hasil audit. 9. Pengembangan Profesional yang berkelanjutan antara lain: • Certified Information Systems Auditor (CISA) • Certified Risk Management Professional (CRMP) • Qualified Internal Auditor (QIA) • Enterprise Risk Management (ERM) • Leadership for Internal Auditor • Strategic Objective at Risk
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
2. Coordinate the activities of the Audit of Financial Statements the Fiscal Year 2010 (KAP Erns & Young) and Year 2011 (KAP Pricewater housecoopers). 3. Self Assessment Internal Control 4. Coordinate the activities of Assessment Good Corporate Governance (GCG) 5. Provide Consulting Services to operating units or functions in the Company 6. Provision of risk assessment assistance services, preparation of the Risk Management Plan and Guidelines on Business Processes. 7. Counterpart of the Deloitte Consultant in the preparation of Guidelines for Internal Control over Financial Reporting, Business Process Model and Risk Control Matrix 8. Monitori the follow-up of audit results. 9. Sustainable Professional development among others: • Certified Information Systems Auditor (CISA) • Certified Risk Management Professional (CRMP) • Qualified Internal Auditor (QIA) • Enterprise Risk Management (ERM) • Leadership for Internal Auditors • Strategic Objective at Risk
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
107
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Kasus Hukum Tahun 2011
Legal Case of Year 2011
I. Dugaan atas perkara melakukan kegiatan pertambangan di dalam kawasan hutan tanpa izin dari Menteri Kehutanan RI dan atau mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (2) dan/atau ayat (6) jo Pasal 50 ayat (3) huruf g UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. a. Adanya panggilan kepada pejabat PGE sebagai saksi pada pemeriksaan oleh Polres Muara Enim, Sumatera Selatan yang dilaksanakan pada tanggal minggu kedua November 2010, 22 November 2010, 8 Desember 2010 serta Januari 2011 dengan didampingi oleh Makarim. b. Proses pemeriksaan telah dihentikan dengan penerbitan Surat Ketetapan tentang Penghentian Penyidikan pada bulan April 2011. c. Perkara ini tidak mempengaruhi keuangan Perseroan secara signifikan
I. Allegations of a case in conducting mining activities in forest areas without the permission of the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia and or working and or using or occupying the forest area unlawfully as referred to in Article 78 paragraph (2) and / or paragraph (6) in conjunction with Article 50, paragraph (3) letter g of Law No. 41 of 1999 on Forestry. a. There is some summons to the PGE officer as witnesses in the investigation by the Police of Muara Enim, South Sumatra, which was held on the second week of November 2010, November 22 , 2010, December 8, 2010 and January 2011, assisted by Makarim. b. Inspection process has been terminated by the issuance of a Stipulation Letter on the Termination of Investigation in April 2011. c. his case does not affect the Company's financial significantly.
II. Perkara Perdata No.122/Pdt.G/2010/PN.Tdo. yang terdaftar di Pengadilan Negeri Tondano, dimana PGE sebagai Tergugat III dalam perkara perdata gugatan antara Wehelmina Pongoh, dkk sebagai Penggugat melawan Frans Mantiri, dkk sebagai Tergugat. a. PerkaraPe rdata No.122/Pdt.G/2010/PN.Tdo. perihal Gugatan Harta Warisan yang terdaftar di Pengadilan Negeri Tondano, dengan pihak yang berperkara sebagai berikut (“Perkara”): Penggugat: Wehelmina Pongoh dan Benyamin Sampul Tergugat 1 : Frans Mantiri dan Margareta Umboh Tergugat 2 : Albert Mantiri Tergugat 3 : PT Pertamina Geothermal Energy Tergugat 4 : Djemy Sarese b. Dalam Perkara ini, penggugat menyatakan dalam gugatannya bahwa sebidang tanah kebun ditempat bernama Kelong Tanah Tua yang terletak di Desa Pangolombian, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon yang saat ini dikuasai dan diduduki oleh Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 merupakan milik dari Penggugat dan saudara kandungnya.
II. Civil Case No. 122/Pdt.G/2010/PN.Tdo. registered in the Tondano District Court, where PGE as a Defendant III in civil lawsuit between Wehelmina Pongoh, cs as a Plaintiff against Frans Mantiri, cs as a Defendant. a. Civil Case No. 122/Pdt.G/2010/PN.Tdo. on Inheritance Claims registered in the Tondano District Court Tondano, with the litigants as follows ("Case"): Plaintiff : Wehelmina Pongoh and Benyamin Sampul Defendant 1 : Frans Mantiri and Margareta Umboh Defendant 2 : Albert Mantiri Defendant 3 : PT Pertamina Geothermal Energy Defendant 4 : Djemy Sarese b. In this Case, the plaintiff stated in his lawsuit that the farm land in place called the Kelong Tanah Tua situated in the Village of Pangolombian, District of South Tomohon, Tomohon which is currently controlled and occupied by the Defendant 1, Defendant 2 and Defendant 3 are the property of the Plaintiff and his siblings.
Laporan Tahunan 2011
108
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
c. PT Pertamina Geothermal Energy memperoleh sebagian tanah tersebut dengan membeli dari Tergugat 1 (Frans Mantiri) seluas 3.137 m2 berdasarkan Akta Jual Beli No. 150/2010 tanggal 10 Mei 2010. d. Sehubungan dengan PGE, Penggugat dalam salah satu dalil gugatannya menyebutkan bahwa: 1) proses pembayaran pembelian tanah oleh PGE kepada Tergugat 1 adalah cacat hukum, tidak sah dan batal. 2) Penguasaan oleh PGE atas tanah tersebut adalah perbuatan tanpa hak dan melawan hukum. 3) Menghukum PGE untuk segera mengosongkan, mengembalikan dan menyerahkan tanah tersebut kepada Penggugat, untuk digunakan oleh Penggugat secara bebas. e. Saat ini Perkara telah selesai dengan hasil keputusan adalah gugatan dari Penggugat tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Tondano. f. Perkara ini tidak mempengaruhi keuangan Perseroan secara signifikan.
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
c. PT Pertamina Geothermal Energy obtained such some lands with the purchase of Defendant 1 (Frans Mantiri) covering an area of 3,137 m2 based on the Deed of Sale and Purchase No. 150/2010 dated May 10, 2010. d. In connection with PGE, the Plaintiff in one of its lawsuit arguments states that: 1) the payment process of the purchase of land by PGE to the Defendant 1 is legally flawed, invalid and void. 2) Control by PGE to the land is a deed without right and against the law. 3) Punish PGE to immediately vacate, restore and surrender the land to the Plaintiff, to be used by the Plaintiff freely. e. The case has been completed today with the decision is the lawsuit of the Plaintiff is not accepted by the Tondano District Court.. f. This case does not significantly affect the Company's financial.
Manajemen Risiko
Risk Management
Konsep Manajemen Risiko
Risk Management Concept
Dalam melakukan kajian risiko, digunakan proses manajemen risiko sebagai berikut: 1. Komunikasi dan Konsultasi Adalah proses berkesinambungan dan berulang antara perusahaan dan para pemangku kepentingan untuk saling memberikan, berbagi dan memperoleh informasi serta melakukan dialog terkait dengan penanganan risiko. 2. Penentuan Lingkup Risiko Adalah proses penentuan parameter internal dan eksternal yang harus diperhitungkan dalam mengelola risiko, menentukan lingkup dan kriteria risiko untuk kebijakan manajemen risiko.
In conducting the risk review, risk management processes are used as follows: 1. Communication and Consultation Is continuous and repetitive processes between companies and stakeholders to provide each other, share and acquire information and engage in dialogue related to the handling of risk. 2. Determination of Scope of Risk Is the process of determining the internal and external parameters that must be taken into account in managing the risks, determining the scope and risk criteria for risk management policy.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
109
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analysis of Management Discussion
3. Identifikasi Risiko Adalah proses menemukan, mengenali dan menguraikan risiko yang melekat pada setiap aktivitas atau transaksi dalam proses bisnis perusahaan berdasarkan lingkup pengelolaan risiko yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. 4. Analisis Risiko Adalah suatu proses untuk memahami karakteristik risiko (probabilitas dan dampak) yang dapat dilakukan secara kualitatif ataupun kuantitatif untuk menentukan tingkat dari risiko (level of risk). 5. Evaluasi Risiko Adalah suatu proses untuk membandingkan hasil dari analisis risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko-risiko tersebut berada pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi . 6. Penanganan Risiko Adalah suatu proses untuk mengembangkan, memilih alternativealternatif untuk menangani risiko. 7. Pemantauan dan Kaji Ulang Mencakup pemantauan pelaksanaan rencana manajemen serta keseluruhan risiko-risiko perusahaan yang dilakukan secara berkelanjutan.
3. Identification of Risk Is the process of finding, identifying and outlining the risks inherent in any activity or transaction in the company's business processes based on the scope of risk management that have been determined in the previous stage. 4. Risk Analysis Is a process to understand the characteris tics of the risk (probability and impact) that can be done qualitatively or quantitatively to determine the level of risk. 5. Evaluation of Risk Is a process for comparing the results of risk analysis with risk criteria to determine whether these risks are at acceptable or tolerable level. 6. Handling Risks Is a process to develop, choose the alterna tives for handling the risks. 7. Monitoring and Review It includes monitoring the implementation of management plans and all the company’s risks to be conducted suistanable.
Aktivitas Manajemen Risiko
Risk Management Activities
Aktivitas Perusahaan senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya untuk menciptakan nilai bagi para stakeholder. Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal dan internal Perusahaan menyebabkan semakin kompleksnya risiko bisnis. Oleh karena itu agar mampu beradaptasi dengan lingkungan bisnis, penerapan manajemen risiko secara formal, terstruktur dan terintegrasi merupakan keharusan bagi Perusahaan. Dalam rangka implementasi dan pengembangan Manajemen Risiko, pada Tahun 2011 Perusahaan telah melaksanakan serangkaian aktivitas sebagai berikut: 1. Penyusunan Pedoman Manajemen Risiko Proyek Dibawah koordinasi URM Direktorat Hulu PT Pertamina Persero dan bekerja sama dengan PT Daya Makara UI,
Laporan Tahunan 2011
110
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
The Company Activities are always exposed to the risks that are closely related to its function to create value for the stakeholders. The rapid development of the external and internal environments of the Company lead to increasingly complex business risk. Therefore, in order to be able to adapt to the business environment, the application of formal, structured and integrated risk management is a requirement for the Company. In the framework of the implementation and development of Risk Management, in 2011 the Company has implemented a series of activities as follows: 1. Preparation of Project Risk Management Guidelines Under the coordination of Upstream Directorate URM of PT Pertamina Persero and in cooperation with PT Daya Makara UI,
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Perusahaan bersama dengan Anak Perusahaan lain dibawah Direktorat Hulu PT Pertamina telah menyusun Pedoman Manajemen Risiko Proyek. Pedoman tersebut telah disyahkan oleh Direktur Hulu PT Pertamina (Perserto) dengan Surat Keputusan No 908/PGE/000/2011/2011/S0 tanggal 21 Oktober 2011. 2. Penyusunan Pedoman Manajemen Risiko Korporat (ERM) Dalam rangka melaksanakan aktivitas manajemen risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management), Perusahaan telah menyusun draft Pedoman Manajemen Risiko Korporat yang mengacu pada Pedoman Manajemen Risiko Korporat PT Pertamina (Persero) yang disyahkan oleh direksi PT Pertamina (Persero) dengan Surat Keputusan No. Kpts-52/C00000/ 2011/S0 tanggal 27 September 2011 tentang Pemberlakukan Sistem Tata Kerja ( STK) Enterprise Risk Management. 3. Risk Assessment Dalam Tahun 2011, telah dilakukan serangkaian aktivitas risk assessment / kajian risiko pada tingkat entitas Perusahaan dan pada proyek pengembangan Panas Bumi Perusahaan. Risk Assessment juga dilakukan terhadap Usulan RKAP 2011 dan RKAP 2012. a. Risk Assessment Proyek Pengembangan Perusahaan Risk assessment dilakukan terhadap 11 (sebelas) proyek pengembangan panas bumi PERUSAHAAN yaitu Proyek Lumut Balai Unit 1&2, Proyek Lumut Balai 3 & 4, Proyek Ulubelu Unit 1 & 2, Proyek Ulubelu Unit 3 & 4, Proyek Hululais, Lahendong Unit 4, Lahendong Unit 5 & 6, Kamojang Unit 5, Proyek Sungai Penuh, Proyek Kotamubagu dan Proyek Karaha Unit 1 & 2. b. Risk Assessment Korporat Perusahaan Aktivitas risk assessment atas risiko yang berdampak pada pencapaian tujuan korporat Perusahaan menghasilkan 49 profil risiko yang dikategorikan dalam Risiko Stratejik (19 risiko), Risiko Hazard (9 risiko) dan Risiko Finansial (8 risiko) yang dapat berdampak pada tidak tercapainya tujuan Perusahaan jika tidak dilakukan mitigasi dengan baik.
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
the Company together with other Subsidi aries under the Directorate Upstream of PT Pertamina has developed Guidelines for Project Risk Management. These guidelines have been approved by the Upstream Director of PT Pertamina (Perserto) by Decree No. 908/PGE/000/2011/2011/S0 dated October 21, 2011. 2. Preparation of Guidelines For the Corporate Risk Management (ERM) In order to implement the Company's risk management activities (Enterprise Risk Management), the Company has prepared draft of Guidelines for Corporate Risk Management that refers to Guidelines for Corporate Risk Management of PT Pertamina (Persero) that has been approved by the board of directors of PT Pertamina (Persero) by Decree No. Kpts-52 / C00000/2011/S0 dated September 27, 2011 on the Enforcement of Work Proce dures System (STK) of Enterprise Risk Management. 3. Risk Assessment In 2011, it has been conducted a series of activities of risk assessment / risk assessments at the entity level of the Company and at the geothermal development projects of the Company. Risk Assessment is also made to the Proposed RKAP 2001 and RKAP 2012. a. Risk Assessment for Company Development Project Risk assessment is carried out on 11 (eleven) geothermal development projects of the COMPANY namely Lumut Balai Project Unit 1 & 2, Lumut Balai Project 3 & 4, Ulubelu Project Unit 1 & 2, Ulubelu Project Unit 3 & 4, Hululais Project, Lahendong Unit 4, Lahendong Unit 5 & 6, Kamojang Unit 5, Sungai Penuh Project, Kotamubagu Project and Karaha Project Unit 1 & 2. b. the Company’s Corporate Assessment Risk The risk assessment activities of the risks that impact on the achievement of corporate goals of the Company produces 49 risk profiles that are catego rized in the Strategic Risk (19 risks), Hazard Risk (9 risks) and Financial Risk (8 risks) that may impact on not achievement of the goal of the Company if the mitigation is not done well.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
111
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
Risk Assessment Usulan RKAP 2011 dan 2012 Risk Assessment terhadap usulan RKAP 2011 dan RKAP 2012 disusun untuk memberikan informasi terkait dengan pencapaian target laba bersih Perusahaan Tahun 2011 dan Tahun 2012 dengan memperhatikan risiko-risiko pada bisnis Perusahaan dan rencana respon yang perlu ditindaklanjuti. Evaluasi risiko meliputi proyeksi laba bersih, target investasi, target pemboran serta target penjualan uap/listrik dengan scenario worse case, base case maupun high case. 4. Peningkatan Kapabilitas Manajemen Risiko Dalam rangka meningkatkan kapabilitas Perusahaan dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan secara aktif telah mengikutser takan personil pada Fungsi Manajemen Risiko untuk mengikuti aktivitas training, workshop dan seminar mengenai Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) maupun pihak lain. c.
Laporan Tahunan 2011
112
2011 Annual Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
c. Risk Assessment Proposed by RKAP 2011 and 2012. The Risk Assessment for proposal by RKAP 2011 and RKAP 2012 is prepared to provide information related to the achievement of the Company's net profit target in 2011 and 2012 by taking into account the risks to the Company’s business and the response plans need to be followed. The evaluation of risk includes the projected net income, the investment target, drilling target and sales target of steam / electricity with a worse case, base case and high case scenario. 4. Improved Risk Management Capabilities In order to increase the Company's capabili ties in the application of risk management, the Company has actively taken participate personnels in the Risk Management Function to attend training activities, workshops and seminars on the Risk Management organized by PT Pertamina (Persero) or by other parties.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Potensi Risiko dan Upaya Mitigasi
Potential Risks and Mitigation Efforts
Beberapa potensi risiko yang memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian tujuan dan upaya yang dilakukan oleh Perusahaan untuk mitigasi risiko tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Some of the potential risks that have a significant impact on the achievement of objectives and efforts made by the Company to mitigate these risks, among others, are as follows:
No. 1
Upaya Mitigasi Mitigation Effort
Potensi Kejadian Risiko Potential Risk Event Potensi kenaikan biaya proyek-proyek (over budget)
1
Potential increase in the cost of projects (over budget)
Analis komprehensif mengenai biaya struktur terkini dan proyeksi
Comprehensive analysis of the current cost structure of and projection
2
Perhitungan perekonomian sebelum proyek dimulai
Calculation of the economy before the project begins
2
Potensi terjadinya keterlambatan proyek-proyek (project delay)
3
Pengkajian ulang kelayakan proyek
1
Komunikasi dan koordinasi intensif didalam mengurus perijinan, pembebasan lahan, infrastruktur
The potential for delays in the projects (project delay)
Review of project feasibility
Intensive communication and coordination in the care of the permitting, land acquisition, infrastructure
2
Pelaksanaan ISO 9001 dalam proses tender barang dan jasa
Implementation of ISO 9001 in the tendering process for goods and services
3
Evaluasi sub surface target yang koprehensif dan profesional
Evaluation of comprehensive and professional sub-surface targets
3
Potensi penurunan revenue Perusahaan dari Area Kamojang setelah tahun 2012
1
Preparation for contract extension of PT.IP is being conducted based on the principle of B to B
Potential decline in revenue of the Company from Kamojang Area after Year 2012
4
Potensi terhambatnya perijinan & pengurusan lahan hutan lindung/cagar alam untuk pengembangan proyek geothermal Potential delays in licensing and management of protected forest / nature reserve land for the development of geothermal projects
Sedang dilakukan persiapan perpanjangan kontrak PT IP berdasarkan prinsip B to B
1
Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pihakpihak terkait (Kehutanan, BKSDA, Pemda, Kepolisian) Good coordination and communication with relevant parties ihak (Forestry, BKSDA, Local Government, Police, etc.
2
Pemantauan tindak koordinasi lintas departemen Monitoring of cross-departmental coordination act
3
Pendekatan secara efektif terhadap Pemda, Kehutanan, BKSDA dan pihak terkait Effective approach to local government, forestry, BKSDA and related parties
5
Potensi tidak tercapainya renegosiasi harga uap / listrik yang menguntungkan dari segi keekonomian / portofolio Potential renegotiation on the price of steam / electricity of economic benefit / portfolio beneficially is not achieved.
PT Pertamina Geothermal Energy
1
Mengusukan ke pemerintah untuk penentuan harga uap/listrik dengan didasarkan atas pemakaian PLN menggunakan minyak bakar/diesel (PLTD) Propose to the government to the determination of price of steam / electricity based on the use of PLN using fuel oil / diesel (PLTD)
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
113
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Proses Bisnis
Business Process
Proses bisnis yang terjadi di Perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:
The business process that occurs at the Company can be described as follows:
PROSES BISNIS - PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY ( LEVEL 0 ) BUSINESS PROCESS - PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY ( LEVEL 0 ) PROSES IDENTITAS/IDENTITY PROCESS 2 PENGEMBANGAN BISNIS / BUSINESS DEVELOPMENT
Sumber Daya Alam / Natural Resources Teknologi Informasi / Information Technology SDM / Human
3 EKSPLORASI / EXPLORATION
4 EKSPLOITASI/ EXPLOITATION
5 PRODUKSI / PRODUCTION
Resources
Lead
PROSES PRIORITAS/PRIORITY PROCESS 6 SISTEM MANAJEMEN PGE / MANAGEMENT SYSTEM OF PGE
Menuju /
1 Visi, Misi & Pengembangan Strategi / Vision, Mision & Strategic Development
Pelanggan ( PLN / IPP ) KOB/Kemitraan Korporasi / Customer (PLN/IPP) JOC/Partnertship Corporation
Finansial / Financial
Regulasi Perubahan Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik / Regulation Change in Social, Cultural, Economic, Political
8
PENGELOLAAN PERUBAHAN, KINERJA DAN PENGETAHUAN / MANAGEMENT OF CHANGE, PERFORMANCE & KNOWLEDGE
7 AUDIT & KEPATUHAN / AUDIT & COMPLIANCE
PROSES PENUNJANG/SUPPORTING PROCESS 9 PENGELOLAAN SDM / HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
10 HUBUNGAN INTERNAL & EKSTERNAL / INTERNAL & EXTERNAL RELATION
11
PENGELOLAAN DATA, INFORMASI & TEKNOLOGI / DATA INFORMATION & TECHNOLOGY MANAGEMENT
12 PENGELOLAAN PENGADAAN / SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
13 PENGELOLAAN KEUANGAN & ASET / FINANCE & ASSETS MANAGEMENT
Akses Informasi
Access to Information
Sebagai Perseroan Terbuka, aspek transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik sangatlah penting. Pengungkapan informasi yang jelas, tepat waktu, memadai merupakan kebutuhan bagi para investor dan stakeholders Perseroan. Oleh karenanya Perseroan selalu berusaha memberikan informasi yang reliable dan dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pemenuhan informasi yang dibutuhkan oleh stakeholders dapat diterima melalui:
As a publicly Company, the aspect of transparency and information disclosure to the public is essential. The disclosure of information that is clear, timely, appropriate is the needs for investors and stakeholders of the Company. The Company therefore strives to provide reliable information, and accepatable by the parties concerned. The fulfillment of information needed by the stakeholders can be received via:
• Pertamina Contact Centre pcc.pertamina.com Telp. 500 000
Laporan Tahunan 2011
114
• LISTRIK • UAP • JASA PENGGUNAAN LANGSUNG / • ELECTRICITY • STEAM • DIRECT USE SERVICES
2011 Annual Report
• Pertamina Contact Centre pcc.pertamina.com Tel. 500 000
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Press Release ( PR ) Press release merupakan media komunikasi yang efektif bagi Perusahaan sebagai bagian dari pemenuhan aspek keterbukaan informasi dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan yang sesuai dengan prinsipprinsip GCG. Berikut adalah rekapitulasi press release yang dilakukan oleh Perusahaan:
No. Nomor PR / PR Number 1
No. PR1/11032011
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
• Press Release ( PR ) Press releases are an effective medium of communication for the Company as part of the fulfillment of information disclosure and transparency aspects in the management of the company in accordance with the principles of good corporate governance. Here is a summary of press release made by the Company:
Judul / Title Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik antara PT PGE dan PT PLN The signing of Energy Sales Contract between PT PGE and PT PLN
2
No. PR3/13042011
Dedikasi Bagimu Negeri, Pertamina kembali salurkan bantuan Infrastruktur & Pendidikan Rp 7 Miliar
The Dedication For You of State, Pertamina gives Infrastructure & Education aid of Rp 7 Billion
3
No. PR4/7072011
PT PGE adakan pengobatan gratis, pelayanan KB, sunatan massal, dan pelatihan guru di Kab. Lebong PT PGE held free medical treatment, family planning, mass circumcision, and training for teachers in the Lebong district.
4
No. PR5/24102011
Pelantikan Dirut dan Pengukuhan Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Inauguration of President Director and Finance Director of PT Pertamina Geothermal Energy
• Media Pertamina
• Media Pertamina
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), Perusahaan juga aktif memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan yang merupakan bagian penting dalam operasional Perusahaan. Informasi tentang PT Pertamina ((Persero) dan anak perusahaannya dapat diakses melalui Media Pertamina. Berikut adalah rekapitulasi sisipan media yang disampaikan oleh Perusahaan dalam Tabloid Media Pertamina Edisi khusus.
As part of PT Pertamina (Persero), the Company also actively providing the information needed by the stakeholders that is an important part in the operations of the Company. Information on PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries can be accessed through the Pertamina Media. Here are recapitulazion of media insertions submitted by the Company in a special Edition Pertamina Media Tabloid.
No.
Edisi / Edition
1
No. 08 Tahun XLVII
Senin, 21 Februari 2011 / Monday, 21 February 2011
2
No. 22 Tahun XLVII
Senin, 30 Mei 2011 / Monday,30 May 2011
3
No. 35 Tahun XLVII
Senin, 29 Agustus 2011 / Monday, 29 August 2011
4
No. 51 Tahun XLVII
Senin, 26 Desember 2011 / Monday, 26 December 2011
PT Pertamina Geothermal Energy
Tanggal Terbit / Published Date
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
115
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analysis of Management Discussion
Etika Bisnis dan Etika Kerja
Business Ethics & Work Ethics
Sebagai sebuah Perusahaan yang berkomitmen untuk melaksanakan operasional bisnis yang sehat dan beretika, Perseroan telah melakukan langkah-langkah strategis agar kesuksesan Perusahaan dalam mencapai target-target yang dicanangkan adalah hasil usaha maksimal yang bersumber dari profesionalisme dan kegigihan manajemen Perusahaan untuk selalu meraih hasil maksimal. Perusahan tidak sedikit pun mendukung cara-cara yang tidak beretika dan melakukan pelanggaran terhadap tuntunan bisnis yang sehat sesuai dengan Prinsip-prinsip GCG yang telah tertuang dalam visi dan misi Perusahaan. Kesadaran Perusahaan untuk menjaga agar operasional bisnis Perusahaan berjalan dengan baik tanpa adanya pelanggaran norma-norma serta best practice yang berlaku dimasyarakat maka Perusahaan telah membuat Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (code of conduct). Pedoman ini adalah bentuk keseriusan Perusahaan dalam mengimplementasikan GCG dalan setiap aktivitas operasional Perusahaan.
As a company that is committed to implementing sound and ethical business operations, the Company has conducted strategic steps in order that the Company's success in achieving targets targeted is the maximum effort that comes from the professionalism and tenacity of the Company's management to always achieve maximum results. The company does not give the slightest support in ways that do not have ethical and violate the sound business guidance in accordance with good corporate governance principles that have been set out in the Company's vision and mission. The awareness of the Company to keep the Company's business operations running well without any violation of norms and best practice applicable in the community then the Company has made a Guidance for Business Ethics and Conduct of Conduct. These Guidelines are a form of seriousness of the Company in implementing the GCG in any operational activity of the Company.
Poko-pokok isi Kode Perseroan
Principles of the Code of Ethics of the Company
a.Standar Etika Usaha Standar etika berisi tentang pedoman tata perilaku yang mengatur hubungan Perseroan dengan Pekerja dan Perseroan dengan pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud disini adalahkonsumen/pembeli, pesaing, penyedia barang/jasa, mitra kerja, kreditur/investor dan pemangku kepentingan lainnya yang dapat terpengaruh atau mempengaruhi segala aktivitas bisnis dan operasional Perusahaan b.Standar Tata Perilaku Standar Tata Perilaku adalah standar yang mengatur tanggung jawab pribadi pekerja. Hubungan antar Insan Perseroan dalam melakukan aktivitas pekerjaannya dalam lingkungan Perusahaan serta mengatur tata perilaku antara atasan dan bawahan dalam aktivitas kerja sehari-hari.
Laporan Tahunan 2011
116
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
a.Standard of Business Ethics The standard of ethics shall contain guidelines for the code of conduct governing relations the Company with the Workers and the Company with third parties. The third parties in question here is consumers / buyers, competitors, suppliers of goods / services, partners, creditors / investors and other stakeholders who may be affected or affect any business activities and operations of the Company b.Standard Code of Conduct The Standard Code of Conduct is a standard governing worker personal responsibility. The relationship between the workers in doing activities of the work within the Company and governing code of conduct between supervisor and subordinates in the daily work activities.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
c.Materi Khusus Materi khusus dalam standar etika dan pedoman perilaku Perusahaan difokuskan kepada aspek-aspek kepatuhan Pekerja terhadap Peraturan perundang-undangan yang berlaku serta standar etika. Pekerja Perusahaan dituntut untuk senantiasa patuh terhadap ketentuan Undang-undang yang berlaku serta menerapkan standar etika yang tinggi dalam aktivitas kerjanya sehari-hari. d.Penerapan dan Penegakan Pedoman etika usaha dan etika kerja Perusahaan juga mengatur tentang tanggung jawab penerapan dan penegakan agar pedoman tersebut terinternalisasi sebagai budaya Perusahaan yang senantiasa menerapkan kepatuhan terhadap ketentuan undang-undang yang berlaku serta standar etika bisnis yang tinggi. Aspek penerapan dan penegakan juga menyampaikan tentang metode sosialisasi pelaksanaan pedoman tersebut.
c.Specific Issues Specific issues in the standards of ethics and guidances for code of conduct of the Company is focused on aspects of Workers compliance with the prevailing laws and regulations and ethical standards. The Company Workers are required to always obey on the provisions of applicable Law and apply high ethical standards in daily work activities. d.Implementation and Enforcement The Guidelines for business ethics and the work ethic of the Company also governs the responsibility for implementation and enforce ment in order that the guidelines are internal ized as the Company’s culture that always apply compliance with the provisions of applicable law and high standards of business ethics. The aspects of implementation and enforcement are also expressed about the implementation socialization methods of the guidelines.
Mekanisme Sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku
Socialization and internalization mechanisms of Business Ethic and Code of Conduct
Etika Usaha dan Tata Perilaku Perusahaan yang merupakan serangkaian panduan berprilaku bagi seluruh elemen Perusahaan dapat efektif berlaku dan terimplementasi sebagai budaya kerja Perseroan dengan upaya sosialisasi yang maksimal. Oleh karenanya Perusahaan melakukan serangkaian cara dan program untuk mensosialisasikan Etika Usaha dan Tata Perilaku Perusahaan tersebut. Mekanisme Sosialisasi Etika Usaha danTata Perilaku Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan sosialiasi awal Etika Usaha dan Tata Perilaku Perusahaan dengan melakukan launching yang diiringi dengan workshop untuk memberikan pemahaman kepada seluruh elemen Perseroan. Workshop juga diisi dengan diskusi diantara para peserta yang bertujuan untuk melihat sejauh mana antusiasme elemen Perusahaan untuk menerapkan pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perusahaan.
The Business Ethics and the Code of Conduct of the Company which is a set of guidelines of conduct for all elements of the Company can be effectively valid and implemented as a work cultural of the Company with the maximum socialization efforts. The Company therefore conducts a series of ways and programs to socialize the Business Ethics and Code of Conduct of the Company. The socialization mechanisms of the Business Ethic and Code of Conduct are as follows: a. Carry out the initial socialization of the Business Ethics and the Code of Conduct of the Company by launching, accompanied a workshop to provide insight to all elements of the Company. The workshop is also followed with the discussion among the participants which is aims to see how far the Company's element enthusiasm for implementing guidelines for Business Ethics and Corporate Code of Conduct.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
117
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
b.Mendistribusikan Buku Panduan Etika Usaha dan Tata Perilaku Perusahaan kepada seluruh elemen Perusahaan. Pendistribusian ini bertujuan agar seluruh internal manajemen Perusahaan menjadikan buku tersebut sebagai pedoman dan bahan rujukan dalam menjalankan operasional dan aktivitas Pekerjaan baik dalam lingkungan kerja maupun dalam lingkungan lain yang dianggap mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap citra Perseroan. c. Mewajibkan seluruh Pekerja untuk memberikan pernyataan komitmen untuk melaksanakan standard Etika Usaha dan Tata Perilaku dan bersedia menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan pedoman perilaku tersebut.
b.Distribute the Handbook of Business Ethics and Code of Conduct of the Company to all elements of the Company. This distribution is intended that all the internal managements of the Company made the book as a guide and reference material in carrying out operational and work activities both within the workplace and in other environments which are consid ered to have an impact either directly or indirectly to the Company's image. c.Require all Workers to provide a statement of commitment to implement the standard Business Ethics and Code of Conduct and willing to accept sanctions if doing violations that are not accordance with such behavior guidance.
Pernyataan Budaya Perseroan
Statements of the Company Culture
Sebagai sebuah Perseroan yang mempunyai visi besar dimasa yang akan datang, implementasi GCG yang terinternalisasi dalam budaya Perseroan merupakan suatu hal yang sangat penting bahkan merupakan suatu keniscayaan. Perseroan bertekad untuk menjadikan GCG sebagai bagian dari budaya Perseroan. Disamping itu budaya Perseroan mencakup tiga hal utama yaitu budaya kerja keras, budaya disiplin, budaya bersyukur. Nilai-nilai budaya yang telah ditetapkan oleh Perseroan akan menjadi panduan pedoman perilaku bagi seluruh elemen Perseroan. Nilai-nilai budaya kerja ini adalah prinsipprinsip yang diyakini sehingga dapat terinternalisasi serta dipraktekan sebagai pedoman perilaku dalam aktivitas kerja dan operasional sehari-hari.
As a company that has a great vision in the future, the implementation of GCG which is internalized in the Company's culture is a very important thing even is a necessity. The Company has determined to make the good corporate governance as part of the Company’s culture. In addition the Company’s culture shall include three main things namely the culture of hard work, discipline culture, grateful culture. Cultural values that have been set by the Company will be a guideline for code of conduct for all elements of the Company. These work cultural values are the principles that are believed to be internalized and practiced as a guidance for conduct in daily work activities and operations.
Whistle Blowing System (WBS)
Whistle Blowing System (WBS)
Sebagai deteksi dini (early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran dan mengurangi risiko yang dihadapi organisasi, akibat dari pelanggaran baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi, maka Perusahaan memberikan wadah dan panduan bagi Pelapor untuk menyampaikan dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap kebijakan/ketentuan Perusahaan, peraturan perundang-undangan serta unethical behaviour melalui media Whistle Blowing System. Sistem ini dibangun sebagai upaya untuk penanganan pengaduan yang lebih tanggap, transparan, aman dan bertanggung jawab.
As early detection (early warning system) on the possibility of problems due to a violation and reducing the risks faced by the organization, as a result of the violation in terms of finance, operations, legal, work safety, and reputation, the company provides a container and guidance for Informer to convey allegations of irregularities or violations of policies / regulations of the Company, legislations and unethical behavior through the medium of Whistle Blowing System. This system is built as an attempt to handling complaints in a more responsive, transparent, safe and responsible manner.
Laporan Tahunan 2011
118
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Pelaksanaan Whistle Blowing System mengacu pada TKO No.B-004/PGE400/2010-S0 tanggal 23 Nopember 2010. WBS PGE dapat diakses melaui media: • Kotak Surat (PGE. WBS PO BOX 2920 JKP Jakarta 10029), • Email (
[email protected]), • Webmail (http://pge.pertamina.com/wbs/). Penanganan WBS melibatkan Tim/Fungsi yaitu: a.Pejabat Chief Compliance Officer (CCO) Pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama yang bertanggung jawab atas program kepatuhan Perusahaan dan memastikan bahwa Insan PGE mematuhi ketentuan baik dari pemerintah, Perusahaan dan ketentuan lain yang berlaku, serta perilaku organisasi sesuai dengan Pedoman Etika Usaha & Tata perilaku (Code of Conduct) Perusahaan. b.Tim Klarifikasi Pengaduan Tim yang ditetapkan oleh Direktur Utama yang bertugas untuk melakukan klarifikasi/ verifikasi awal atas data-data/informasi yang dilaporkan oleh pelapor. c.Tim Investigasi Pengaduan Tim yang ditetapkan oleh Direktur Utama untuk melakukan tugas audit meliputi mengumpulkan/menganalisa/menguji data-data/bukti terkait pelanggaran.
The implementation of the Whistle Blowing System refers to TKO No. B-004/PGE400/ 2010-S0 dated November 23, 2010. PGE WBS can be accessed through the media: • Mailbox (PGE. WBS PO BOX 2920 JKP Jakarta 10029), • Email (
[email protected]), • Webmail (http://pge.pertamina.com/wbs/). The handling WBS involves Team / Function is: a.Chief Compliance Officer (CCO) the officer appointed by the President Director who has the responsibility of the Company's compliance program and ensure that the PGE human being comply with either of the government, Company and other applicable provisions, as well as organiza tional behavior in accordance with the Guid ance for Business Ethics & Code of Conduct of the Company. b.Complaint Clarification Team A team established by the President Director in charge to clarify / verify early on data /informasi reported by the informer. c.Complaints Investigation Team A team established by the President Director to perform audit duties which include collect ing / analyzing / testing data/evidence related to violations.
d.Tim Pengelola Website WBS Merancang, menyediakan, menampilkan, mengoperasikan dan memelihara media saluran pengaduan yang meliputi webmail, dan e-mail.
d.WBS Website Management Team Design, supply, display, operate and maintain complaint media channels including webmail complaints, and e-mail.
Program ini pertama kali digulirkan pada tanggal 17 Februari 2011 dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, belum ada pekerja ataupun stakeholders lain yang menyampaikan laporan pengaduan melalui media WBS ini.
This program was first rolled out on February 17, 2011 and until the date of December 31, 2011, no employees or other stakeholders who submit complaints reports through this WBS media.
PT Pertamina Geothermal Energy
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Asuransi
Insurance
Jenis polis asuransi yang dimiliki oleh PT PGE untuk periode 2011-2012 adalah sebagai berikut:
The type of insurance policy owned by PT PGE for the period 2011-2012 are as follows:
1.Polis Asuransi DNO Asuransi ini memberikan jaminan untuk kerugian keuangan dalam hal Director & Officer dituntut karena tindakan salah yang timbul dari pelaksanaan kewajiban mereka terhadap perusahaan (Management Error). Polis asuransi tergabung dalam polis bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina (EP) untuk periode 9 April 2011 – 9 April 2012, dengan batas pertanggungan adalah USD 10.000.000 untuk setiap klaim dan gabungan seluruh klaim. 2.Polis Asuransi Property “All Risk” (PAR) Asuransi ini memberikan jaminan terhadap risiko atas kemungkinan terjadinya kerugian finansial yang dapat terjadi pada aset. Jenis risiko yang dijamin dalam polis PAR adalah kebakaran, gempa bumi & material damages. Saat ini, asuransi PAR PT PGE tergabung dalam polis bersama dengan PT Pertamina (Persero), dengan total nilai pertanggungan USD 100.000.000. Selain itu, PT PGE juga memberikan jaminan khusus untuk perlindungan terhadap risiko kerusakan mesin pada PLTP Kamojang Unit 4 (machinery breakdown) dengan total nilai pertanggungan USD 25.850.000. 3.Polis Asuransi Third Party Liability Asuransi ini memberikan jaminan atau ganti rugi terhadap risiko tuntutan dari pihak ketiga sebagai kompensasi atas meninggal dunia, luka-luka badan, kehilangan/kerusakan harta benda serta biaya yang timbul akibat adanya accident kegiatan operasional yang merugikan pihak ketiga. Polis asuransi tergabung dalam polis bersama dengan PT Pertamina (Persero), dengan nilai pertanggungan USD 20.000.000 untuk setiap kejadian.
1. DNO Insurance Policy This insurance guarantees to financial losses in terms of Director & Officer charged due to wrongdoing arising from the implementation of their obligations to the company (Management Error). Insurance policies incorporated in the policy together with PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina (EP) for the period 9 April 2011-9 April 2012, with a coverage limit is USD 10,000,000,000 for each claim and all combined claims. 2. Property Insurance Policy "All Risk" (PAR) This insurance guarantees against the risks of possibility of financial losses that may occur on the asset. The types of risks that is guaranteed in the policy of PAR are fire, earthquake and material damages. Currently, the insurance of PAR PT PGE is incorporated in the policy together with PT Pertamina (Persero), with a total insured value of USD 100,000,000. In addition, PT PGE also provides special guarantees for protection against the risk of engine damage in PLTP Kamojang Unit 4 (machinery breakdown) with a total value of USD 25.850.000 of coverage. 3. Third Party Liability Insurance Policy This insurance provides a guarantee or indemnity against the risk of claims from third parties as compensation for death, body injuries, loss / damage to property and the costs arising from the accident the operation activities that hurt third parties. Insurance policies are incorporated in the policy together with PT Pertamina (Persero), with a value of USD 20,000,000 of coverage for each occurrence.
Laporan Tahunan 2011
120
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
121
Melalui program terpadu CSR, Perusahaan berharap dapat ikut mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, sejahtera, mandiri dan berwawasan lingkungan
Through an integrated CSR program, the Company expects to join to realize the smart, healthy, prosperous, self reliant and enviromentally sound community
Corporate Social Responsibility
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Corporate Social Responsibility Perusahaan sebagai aset nasional memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) untuk turut memajukan masyarakat Indonesia. Semangat pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung seiring berdirinya Perusahaan merupakan komitmen untuk memberikan nilai tambah lebih terhadap masyarakat Indonesia. Program Corporate Social Responsibility (CSR) diselaraskan dengan kebutuhan komunitas di sekitar wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholders yang sangat penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Perusahaan secara berkelanjutan. Komitmen yang kuat dari manajemen Perusahaan terhadap pelaksanaan program terpadu CSR Perusahaan diharapkan mampu mendorong komunitas di sekitar wilayah operasional Perusahaan untuk terus tumbuh maju bersama Perusahaan. Melalui program terpadu CSR, Perusahaan berharap dapat ikut mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, sejahtera, mandiri dan berwawasan lingkungan.
The Company as a national asset has a high commitment in implementing corporate social responsibility to participate in advancing the people of Indonesia. The spirit of community empowerment that has taken place over the founding of the Company' is a commitment to provide more added value to the people of Indonesia. The Corporate Social Responsibility (CSR) program is aligned with the needs of communities around the areas of Pertamina's operation, as one of the most important stakeholders, as well as to support the success of the Company’s business in a sustainable manner. Strong commitment of the Company's management on the implementation of an integrated program of the Company CSR is expected to encourage communities around the areas of operations of the Company to continue to grow forward with the Company. Through an integrated CSR program, the Company expects to join to realize the smart, healthy, prosperous, self-reliant and environmentally sound community.
Tujuan dari pelaksanaan program terpadu CSR Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Membina hubungan harmonis dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam rangka. mendukung aktivitas Perusahaan. 2. Kontribusi dalam mengatasi permasalahan sosial. 3. Menumbuhkan nilai dan budaya Perusahaan secara terintegrasi ke dalam strategi bisnis Perusahaan. 4. Membangun citra dan reputasi Perusahaan.
The purposes of the implementation of an integrated CSR program are as follows: 1. Build harmonious relationships and create conducive environment in order to support the activities of the Company. 2. Contribute in addressing social problems. 3. Grow the Company's values and culture as integrated into the Company's business strategy. 4. Build image and reputation of the Company.
Kegiatan CSR Perusahaan
The Company's CSR activities
CSR merupakan aspek penting yang mengiringi kegiatan bisnis Perusahaan. Sebagai bagian Perusahaan terkemuka di Indonesia, kehadiran Perusahaan harus member arti dan manfaat besar bagi stakeholders. Oleh karenanya Perusahaan focus dan menjadikan CSR sebagai bagian penting pengelolaan Perusahaan. Aspek-aspek penting yang dapat diinformasikan terkait dengan implementasi CSR di Perusahaan adalah aspek Perlindungan konsumen, Pemberdayaan masyarakat serta peran Perusahaan dalam melakukan pelestarian lingkungan.
CSR is an important aspect that accompanies the Company’s business activity. As part of the leading companies in Indonesia, the presence of the Company shall give meaning and great benefit for stakeholders. The Company therefore focus and make CSR as an important part of the Company management. Important aspects that can be informed related to the implementation of CSR in the Company is the aspect of consumer protection, community empowerment and the role of the Company in conducting environmental conservation.
Laporan Tahunan 2011
124
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Perlindungan Pelanggan
Consumer Protection
Dalam menjalankan bisnis dan operasional Perusahaan, fokus kami terhadap kepuasan pelanggan adalah tujuan utama yang ingin kami capai. Oleh karenanya Perusahaan telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mendengarkan segala keluh kesah dari Pelanggan serta melibatkan Pelanggan dalam bisnis Geothermal. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjamin kepuasan pelanggan dalam lini bisnis yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
In conducting businesses and operations of the Company, our focus on customer satisfaction is the main goal we want to achieve. Therefore the Company has taken steps necessary to listen to any complaints from Customers and involve Customers in the Geothermal business. The steps taken to ensure customer satisfaction in the line of business we do is as follows:
a. Pusat Pengaduan Pelanggan
a. Center for Consumer Complaints
Pusat pengaduan pelanggan adalah media komunikasi antara Perusahaan dengan pelanggan terkait dengan jasa dan bisnis yang kami berikan. Pusat pengaduan ini adalah komunikasi Hotline yang dapat direspon dengan cepat dan tanggap terhadap setiap pengaduan dan komplain yang dilakukan oleh Pelanggan. Kami selalu berusaha yang terbaik agar masalah yang dihadapi oleh pelanggan dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Selain itu untuk hal-hal tertentu yang bersifat emergency demi kepuasan pelanggan, perusahaan juga dapat melakukan temu pelanggan dan menampung keluh kesah yang ada dan berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan standar penanganan keluhan yang kami miliki. Keluh kesah pelanggan juga dapat disampaikan melalui pertemuan Periodik yang dilakukan oleh Perusahaan minimal sekali dalam 6 bulan.
b. Program Peningkatan Layanan Pelanggan Dalam hal menjaga dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan, Perusahaan melakukan beberapa inisiatif penting yaitu: • Menjaga kualitas produk-produk yang dihasilkan oleh Perusahaan dengan melakukan analisis labolatorium secara berkala • Menjaga kehandalan pasokan uap/listrik sesuai permintaan selama 24 jam terus menerus • Penyesuaian jadwal pemeliharaan fasilitas produksi dengan jadwal pemeliharaan PLTP milik pelanggan • Menyediakan komunikasi hotline demi untuk menjaga kepuasan pelanggan dan operasional
PT Pertamina Geothermal Energy
The center for Consumer complaint is a communication media between the Company and the customer related to services and business that we provide. This center for complaint is a Hotline communication that can be responded quickly and respond to each complaint and the complaint made by the Customer. We always try our best to resolve the problems faced by customers quickly and appropriately. In addition to certain things that are emergency for consumer satisfaction, the company can also meet with customers and accommodate the existing complaints and try to solve these problems in accordance with the handling of complaints we have. The customers’ complaint can also be submitted through periodic meetings conducted by the Company at least once in 6 months.
b. Customer Service Improvement Program In the event of maintaining and improving the quality of customer service, the Company made several important initiatives, namely: • Maintain the quality of the products produced by the Company to perform laboratory analysis on a regular basis • Maintain the reliability of supply of steam / electricity on demand for 24 hours continuously • Adjustment of the maintenance schedule of production facilities with the customer's PLTP maintenance schedule • Provide a hotline communication in order to maintain customer satisfaction and operationall
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
125
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Program Pemberdayaan Masyarakat
Community Empowerment Program
Mitra Binaan Perseroan
Company Patronage Partners
Mitra Binaan yang dibina oleh Perusahaan adalah usaha kecil yang berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk Koperasi. Fokus Perseroan pada Mitra Binaan yang termasuk pada jenis usaha mikro merupakan implementasi dari konsep pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh Perusahaan. Perusahaan fokus menyasar pada skala ekonomi kecil agar para pelaku usaha keci ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan memiliki modal baik berupa soft skill atau dukungan dana dari Perseroan untuk mengembangkan usahanya.
The Patronage Partners cultivated by the Company are small businesses in the form of individual business, a business entity that is not a legal entity or business entities which are legal entities, including cooperatives. The Company focus on the Patronage Partners which include the type of micro-business is an implementation of the concept of community empowerment that was developed by the Company. The Company focus on targeting the small economies scale in order that the small businessmen can improve the quality of life and has a capital in the form of soft skills or financial support from the Company to expand their business.
Laporan Tahunan 2011
126
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Program Pengembangan Pendidikan
Education Development Program
Salah satu program yang dikembangkan oleh Perseroan dalam rangka memberikan pemberdayaan kepada usaha kecil adalah memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan dalam upaya mengembangkan usahanya agar dapat bersaing dengan kompetitor yang ada. Fokus perusahaan adalah memberikan pelatihan soft skill dan pelatihan dasar kewirausahaan bagi para mitra binaan. Selain pelatihan yang bersifat soft skill, Perseroan juga melakukan pendampinganpendampingan yang bertujuan agar mitra binaan yang berasal dari usaha kecil dapat lebih profesional dalam menjalankan usahanya. Selain mitra binaan, bantuan kemandirian ekonomi juga ditujukan kepada vendor-vendor Perusahaan untuk menjalankan bisnis dalam berhubungan dengan Perusahaan selaku klien dengan lebih profesional. Pendampingan dilakukan dengan memberikan pengarahanpengarahan sesuai dengan kebutuhan segmentasi masing-masing mitra binaan dan vendor. Dalam memberikan bantuan pendidikan dan pendampingan usaha kecil dilapangan Perusahaan juga melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan Institusi terkait yang memiliki kesamaan program dan visi dalam melakukan pemberdayaan ekonomi.
One of the programs developed by the Company in order to provide empowerment to small businessman is to provide the required trainings in an effort to expand its business in order to compete with existing competitors. The company's focus is to provide soft skills training and basic training in entrepreneurship for the patronage partners. In addition to soft skills training, the Company also provide assistances which aims in order to the cultivated partners who come from small businesses can be more professional in carrying out its business. In addition to the trained partners, assistance to economic independence are also directed the Company vendors to conduct business and has relationship with the Company as a more professional client. Mentoring is done by giving directives in accordance with the requirements of segmentation of each trained partners and vendors. In providing education assistance and mentoring of small business in the field of he Company also establish cooperation and collaboration with relevant institutions that have a programs similarity and vision in economic empowerment.
Berikut ini adalah program pengembangan dan kemandirian yang dilakukan oleh Perusahaan yaitu: a. Pelatihan budidaya jamur secara komprehensif dari mulai tahapan pembudidayaan jamur, pendampingan pemeliharaan, penyiapan fasilitas produksi hingga penguatan akses pemasaran produk budidaya jamur b.Pelatihan dan pembinaan vendor sesuai dengan kebutuhan segmentasi dari vendor diantaranya adalah pelatihan tentang Perpajakan, Penyuluhan mengenai CSMS dan OHSAS 18001, penyuluhan mengenai GCG dan penyuluhan mengenai manajemen mutu c. Pelatihan dan pembinaan usaha mikro lainnya seperti penyewaan alat-alat pesta, produksi sarung tenun, pengolahan kripik budidaya ikan air tawar, pengelolaan pabrik tahu, kursus komputer dan lain-lain.
PT Pertamina Geothermal Energy
Here is a program for development and independence made by the Company are: a. A comprehensive Mushroom cultivation training from the stage of mushroom cultivation, maintenance mentoring, preparation of production facilities to gain marketing access of mushroom cultivation products b.Vendor training and cultivation in accordance with the segmentation needs of vendor among others are training on Taxation, Extension of the CSMS and OHSAS 18001, extension of the GCG and extension of quality management c.Other micro-enterprise training and coaching like party equipment rentals, glove weaving production, processing chips freshwater of fish farming, tahu factory management, computer courses etc.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
127
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analysis of Management Discussion
Program Kesehatan
Health Program
Program kesehatan yang dilakukan oleh Perusahan memfokusan pada perbaikan tingkat kesehatan kepada masyarakat yang berada pada area proyek atau operasi Perusahaan. Program-program yang dilakukan oleh Perusahaan terkait dengan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sekitar daerak proyek dan operasi Perusahaan adalah: a. Program renovasi Puskesmas Pembantu (PUSTU) DS. Laksana Program renovasi ini dilakukan karena melihat kondisi Puskesmas yang tidak layak dan fasilitas yang tidak memadai sehingga tingkat kunjungan pasien ke Puskesmas tersebut menjadi sangat kurang. Paska renovasi kunjugan pasien meningkat drastis dengan kunjungan rata-rata pasien adalah 700 orang/bulan. Untuk meningkatkan pelayanan, Perusahaan juga memberikan bantuan penambahan 1 orang dokter, 1 orang paramedis dan satu orang bidan. b.Program Ambulance Puskesmas Keliling Ibun
Health programs undertaken by the Company shall focus on improving the health level to the people residing in the project area or operations of the Company. Programs undertaken by the Company related to increased community health improvement around project area and operating of the Company are: a.Renovation program for Puskesmas Pembantu (PUSTU) DS. Laksana This renovation program is done because the condition of Puskesmas that is not worthy and facilities that are not adequate so that the level of patient visits to health center (Puskesmas) becomes very less. Postrenovation of the patients visit has increased dramatically with the average patient visit is 700 person / month. To improve services, the Company also provides additional assistance a doctor, a paramedics and one midwife.
Salah satu daerah yang menjadi target program perbaikan adalah kecamatan Ibun. Kecamatan Ibun merupakan daerah yang sangat terpencil dan mempunyai saran dan prasarana transportasi yang sangat minim. Untuk membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kecamatan Ibun Perusahaan mengembangkan Program Ambulance Puskesmas Keliling untuk membantu kinerja petugas Puskesmas untuk mengantar rujukan pasien ke Rumah Sakit terdekat. c.Program pembinaan Posyandu Program pembinaan Posyandu dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan Ibu dan Bayi serta meningkatkan kualiatas gizi balita. d.Program peningkatan kesehatan lainnya Program kesehatan lainya yang dilaksanakan oleh Perusahaan adalah pengobatan massal, bantuan inkubator, donor darah serta pembagian 1000 kacamata bagi siswa dan guru di Kecamatan Ibun dan Samarang.
Laporan Tahunan 2011
128
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
b.Ibun Puskesma Keliling Ambulance Program One of the areas to improvement program target is Ibun district. Ibun district is very remote areas and has the advice and minimum transport infrastructure. To help improve the quality of public health of Ibun District the Company developed an Puskesmas Keliling Ambulance Program to help the performance of health centers officers to take referrals of patients to the nearest Hospital.
c.Posyandu cultivation Program The Posyandu cultivation Program is implemented to improve the quality of Maternal and Infant health and to improve nutrition quality d.Other health promotion programs Other health programs implemented by the Company is mass medication, helping the incubator, blood donation and distribution of 1000 eyeglasses for students and teachers in Ibun District and Samarang.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Program Pelestarian Lingkungan
Environmental Conservation Program
Sasaran program Pelestarian lingkungan oleh Perusahaan adalah untuk membantu peningkatan dan pemeliharaan kondisi lingkungan. Aktivitas pelestarian dan pengelolaan lingkungan dilakukan oleh Perusahaan adalah program pelatihan pembibitan tanaman hutan (Nursery). Kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah pelatihan pembuatan sarana pembibitan dan pemeliharaan bibit tanaman hutan. Output yang dihasilkan adalah bibit kayu alam sebanyak 12.000 buah telah ditanam pada bulan januari 2011 bersama dengan Balai Besar Konservasi dan Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jawa Barat. Selain itu Perusahaan juga melakukan penyemaian 40.000 benih kayu produksi (suren, jabon, eucalyptus, albasiah) dan kayu alam (rasamala, manglid, cempaka, dan baros) pada bulan maret 2011. Program penghijauan lingkungan yang dilakukan oleh Perusahaan telah berhasil melakukan penghinjauan lokasi malpinas lahan BBKSDA Jawa Barat dengan penanaman dan perawatan 3000 bibit kayu alam endemic Kamojang (Ki Beureum, Puspa, Huru, Ki Hujan). Untuk mendukung program pengelolaan dan pelestarian lingkungan didaerah kawasan, Perusahaan melibatkan masyarakat dan instansi terkait.
Environmental conservation program target by the Company is to assist the improvement and maintenance of environmental conditions. The conservation and environmental activities conducted by the Company is a training program of forest plant nurseries (Nursery). Training activities undertaken by the Company is training in making of seedling facilities and maintenance of nursery forest seedlings. The resulted output is a natural timber of 12,000 items have been planted in January 2011 along with the Center for Conservation and Natural Resources (BBKSDA) West Java. In addition the Company also conducted seeding of 40 000 production timber seeds (suren, jabon, eucalyptus, albasiah) and natural wood (rasamala, manglid, cempaka, and baros) in March 2011. Replanting program undertaken by the Company has managed the replanting of BBKSDA land malpinas locations in West Java by planting and maintaining 3000 seedling of natural wood Kamojang (Ki Beureum, Puspa, Huru, Ki Hujan). To support management and environmental conservation program in the district area, the Company involves the community from relevant agencies.
Tahun 2011 Perusahaan telah menanam pohon sebanyak 120.500 sebagai berikut: Kamojang 100.000 pohon, Sibayak 3.000 pohon, Lahendong 7.500 dan Hululais 10.000 pohon.
In 2011 the Company has planted as many as 120.500 trees as follows: Kamojang 100,000 trees, Sibayak 3,000 trees, Lahendong 7,500 trees and Hululais 10,000 trees.
Program-program pelestarian dan pengelolaan lingkungan lain yang dilakukan oleh Perusahaan adalah: a. Program Bank sampah dimana masyarakat diberikan pembinaan tentang sistem pengelolaan bank sampah agar dapat menghasilkan nilai ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat. b.Program Biopori Program ini bertujuan untuk menjaga cadangan air tanah dan juga pengomposan yang manfaatnya langsung dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. c. Program ko mposter Program ini dilakukan agar warga mampu melakukan pengomposan dari sampah basah. Kompos ini telah banyak dimanfaatkan oleh warga untuk pertanian dan pembibitan. d.Program kaderisasi Progran ini bertujuan untuk memaksimalkan program agar dampak dari program-program yang telah dirintis oleh Perusahaan dapat berkembang lebih luas dan mencakup wilayah yang lebih luas.
The programs for conservation and other environmental management undertaken by the Company are: a. Garbage Bank Program where people are given training on garbage bank management system so that it can produce economic value and benefit for the community. b.Biopori Program This program aims to keep the soil water reserves and also the benefits of composting can be felt directly by the public. c.Composter Program This program is conducted so that residents are able to do the composting of wet waste. This compost has been used by people for farming and breeding. d.Regeneration program This program aims to maximize a program in order that the impact of the programs which were initiated by the Company can develop more extensive and cover a larger area.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
129
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Biaya Pelaksanaan CSR
Costs of CSR Implementation
Total biaya pelaksanaan CSR Perusahaan di tahun 2011 mencapai Rp 14.206.969.323 dengan rincian KP PGE sebesar Rp 461.919.300.
Total cost of implementation of the Company CSR in 2011 reached IDR 14,206,969,323, with details of KP PGE of IDR 461.919.300.
31,150,000
376,600,000
666,383,700 329,950,000 367,900,000
472.635.000
220.668.500 Kamojang Lahendong Sibayak
976,431,000
Karaha 7.053.505.823 3.848.856.310
Ulubelu Lumut Balai Hululais Sungai Penuh Kotamobagu
Total otal : Rp Rp. 14 14.344.080.333 344.080.333 Total biaya pelaksanaan kegiatan CSR Perusahaan tersebut terdistribusi ke dalam program-program yang telah dilakukan sepanjang tahun 2011, antara lain: 1. Pemberian beasiswa kepada siswa siswi yang berada di sekitar area operasi Perusahaan 2. Kunjungan Studi Lapangan siswa dan mahasiswa ke area operasi Perusahaan 3. Pelatihan dan pendidikan lanjutan untuk para guru 4. Renovasi puskesmas di sekitar area operasi Perusahaan 5. Program ambulance keliling 6. ProgramPo syandu 7. Program donor darah 8. Pengobatan gratis berkala 9. Program Bina Koperasi Karang Taruna 10. Budidaya Jamur dan Kerajinan 11. Program nursery (pembibitan buah) 12. Program dusun bersih 13. Penanaman pohon dan pencanangan gerakan go green 14. Pemberian sumbangan dan bantuan ketika terjadi bencana alam di Indonesia
Laporan Tahunan 2011
130
2011 Annual Report
Kantor Pusat Total cost of CSR activity implementation is distributed in to the programs that have been made during the year 2011, among others: 1. Granting scholarships to students of the area around the Company's operations. 2. Field Study visits of students to the operations area of the Company 3. Training and further education for teachers 4. Renovation of health centers (Puskesmas) around the area of operations of the Company 5. Courses ambulance program 6. Posyandu Program 7. Blood donor program 8. Periodic Free treatment 9. Cooperative Cultivation Program for Karang Taruna 10. Mushroom and Crafts Cultivation 11. Nursery program (fruit nursery) 12. Net hamlet program 13. Planting trees and launching of the move ment go green 14. Provide donations and assistance in the event of natural disasters in Indonesia
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
131
Perusahaan memperioritaskan aspek-aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan serta Manajemen Mutu (K3LL & MM) secara terpadu dan terintegrasi dalam setiap kegiatannya
The Company prioritizes aspects of an integrated Health, Work Safety and Enviromental Protection and Quality Management in every activity
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan
Health, Safety & Environment
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Health, Safety & Environment Komitmen Perusahaan Terkait K3LL
Commitments of the Company Related to K3LL
Dalam rangka meminimalkan risiko operasi, pemenuhan stakeholder, pencapaian performance excellence secara berkelanjutan dan meningkatkan keuntungan, kehandalan, efisiensi, dan produktifitas serta keselarasan di lingkungan kegiatan sekaligus citra Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan serta pemanfaatan energi panas bumi, Perusahaan memprioritaskan Aspek-aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan serta Manajemen Mutu (K3LL & MM) secara terpadu dan terintegrasi dalam setiap kegiatannya.
In order to minimize the operational risk, the stakeholder fulfillment, the achievement of sustainable performance excellence and to improve profitability, reliability, efficiency, and productivity and harmony in the environment of activities as well as the image of the Company in carrying out the management and utilization activities of geothermal energy, the Company prioritizes Aspects of an integrated Health, Work Safety and Environmental Protection and Quality Management (K3LL & MM) in every activity.
Perusahaan selalu memiliki komitmen guna memastikan kondisi kerja yang aman, sehat dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, kerusakan peralatan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan melalui upaya pembinaan serta pengintegrasian aspek K3LL & MM dalam teknologi dan kesisteman sejak rancang bangun, konstruksi, operasi sampai tahap pasca operasi secara berkelanjutan serta melakukan upaya penanggulangan bila terjadi insiden; serta melaksanakan pengelolaan kualitas udara, penerapan teknologi dan peralatan dengan konsumsi energi yang efisien, pengelolaan limbah B3 dan limbah padat, pengelolaan sumberdaya air, perlindungan keanekaragaman hayati yang bertujuan untuk perbaikan yang berkelanjutan demi kualitas lingkungan hidup yang lebih baik;
The Company has always a commitment to ensure safe working conditions, health and prevent occupational injuries, damage to equipments, occupational diseases and environmental pollution through the construction effort as well as integrating aspects of K3LL & MM in technology and system since the design, construction, operation up to the post sustainable operations and perform mitigation efforts in the event of any incident; and implement air quality management, application of technology and equipment with efficient energy consumption, B3 waste and solid waste management, water resource management, biodiversity protection which aims at continuous improvement for a better life environmental quality;
Perusahaan mengoptimalkan kualitas dan kuantitas pasokan uap dan listrik yang berwawasan lingkungan sesuai komitmen kepada pelanggan dengan memperhatikan aspek K3LL & MM serta menciptakan, membina dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lembaga/instansi terkait serta lingkungan masyarakat di sekitar kegiatan Perusahaan dalam rangka membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra Perusahaan di mata stakeholder dengan menerapkan prinsip Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance;
The Company optimize the quality and quantity of steam and electricity supplies that are environmentally in accordance with commitments to customers with due observance K3LL & MM aspects as well as create, cultivate and maintain harmonious relationships with the related institutions / agencies and communities environment around the activities of the Company in order to build mutually beneficial partnerships and enhance the Company image in the eyes of stakeholders by applying the principles of Corporate Social Responsibility and Good Corporate Governance;
Laporan Tahunan 2011
134
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Perilaku Berbasis Keselamatan (PBS) Sejak tahun 2010 hingga saat ini Perusahaan telah mengimplementasikan Perilaku Berbasis Keselamatan (PBS) melalui program yang bernama “Program Peningkatan Implementasi Keselamatan Kerja (PPIK)”. Hal ini didasari bahwa Keselamatan Kerja adalah kombinasi dari 3 komponen yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu pekerja, lingkungan tempat kerja dan perilaku pekerjanya itu sendiri. Jika kombinasi ketiga hal tersebut berjalan dengan baik, maka potensi kecelakaan kerja dapat diperkecil bahkan dapat dihilangkan. Hal tersebut diperkuat dengan banyaknya hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa sebagian besar kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerja.
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Behaviour Based Safety (BBS) Since 2010 up to the present the Company has implemented a Behavior Based Safety (BBS) through a program called "Work Safety Implementation Improvement Program (PPIK)". This is based on that the Work Safety is a combination of three components related to each other, namely the workers, workplace environment and worker's own behavior. If the combination of those three matters go well, then the potential for work accidents can be reduced and even eliminated. This is reinforced by many researches that show that most work accidents occurs due to unsafe acts committed by employees.
Sistem Manajemen K3LL Kontraktor
Contractor Safety Management System (CSMS)
Dilatarbelakangi oleh meningkatnya penggunaan tenaga Kontraktor dalam bisnis PT Pertamina secara umum, dimana 90% dari kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya fatality menimpa Kontraktor tersebut, maka sejak tahun 2010 Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen K3LL Kontraktor karena disadari bahwasannya Kontraktor sebagai Mitra Kerja harus mendapatkan perhatian serius karena kinerjanya secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas dan citra Perusahaan.
It is motivated by increasing the use of Contractor personnel in the business of PT Pertamina in general, which 90% of the accidents which resulted in a fatality befall the Contractor, since 2010 the Company has implemented a Contractor Safety Management System (CSMS) due to realized that the Contractor as Partners should get serious attention because its performance directly or indirectly will affect the productivity and image of the Company.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
135
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Jalan Menuju HSE yang Unggul Road Map to HSE Excellence
Tingkat Kecelakaan Incident Rate
Tahap Awal / Beginning
Tahap Peningkatan / Improving Tahap Berhasilnya / Succeeding
Memulai / Take Off (Perusahaan Kelas Dunia) ( World Class Company ) Memimpin / LEADING (Perusahaan Kelas Dunia) (World Class Company)
Nihil Zero
PATOLOGIKAL Pathological • Para pekerja benar-benar tidak peduli safety • HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya • HSE hanya digerakan oleh UU dan peraturan • Orang-orang berpendapat “tentu saja kita dapat insiden, ini adalah bisnis yang mempunyai risiko” • Berita buruk dihindari & diabaikan • The workers really do not care about safety • HSE is left alone as they are • HSE is only driven by laws and regulations • People think: "of course we got incident, this is a business that has a risk • Avoided and ignored the bad news
Laporan Tahunan 2011
136
2011 Annual Report
REAKTIF Reactive • Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus dan spesifik setelah terjadi suatu insiden • Orang-orang berpendapat bahwa Anda harus paham di tempat kami berbeda dengan ditempat lain dari sisi risikonya lebih rendah • Manajemen frustasi dan berpendapat :”kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan” • Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan • Safety viewed seriously, being a special and specific attention after an incident occured • People think that you should understand that our place is different with other places in terms of lower risk • Management frustrated and argued: "We will only do what we think could be done" • Left and hide the bad news
2009 - 2010 KALKULATIF Calculative • Perusahaan nyaman dengan sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai • Sudah di implementasi kan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety • Fokus pada pemenuhan peraturan • Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik • Kontraktor sudah dimasukan dalam record safety • Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan tidak nyaman • Banyak audit dan rekomendasi yang perlu dilaksanakan • Company comforts with the prevailed HSE management system and oriented on the amount t hat has been achieved • Been implemented successfully and the leaders talked about the importance of safety • Focus on regulatory compliance • Habit to gather statistics • Contractors are included in the safety record • The bad news has been received, but still felt uncomfortable • Many audit and recommendations should be implemented
2011 - 2013 PROAKTIF Proactive • Melihat kedepan • Mengambil langkah untuk mencegah insiden sebelum terjadi • Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek • Orang murni bertindak secara hati-hati dan peduli terhadap HSE • Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai dan pertimbangan semua keputusan bisnis • Menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang benar-benar terlibat, percaya dan bertanggung jawab • Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan manajer, dan sebaliknya, manajer selalu membuat pesan safety
Kelanjutan Continued
GENERATIF Generative • Kinerja HSE merupakan indikator “good business performance” • Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih dari sekedar memenuhi standar minimum • Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu yang harus diperbaiki dan bukan untuk disalahkan • HSE performance is an indicator of "good business perfomance" • They set very high standards more than just meet the minimum standards • They view failure as something to be repaired and not to be blamed
• Looking to the future • Take steps to prevent incidents before it occured • All workers are engaged in the practice • Person acting with caution and care for the HSE • Leader imposed safety as values and considerations of all the business decisions • Creating a motivating environment to comply with safety rules • HSE is the real thing. People actually involved, believe and responsible. • Workers understand what is expected by the manager, and conversely the manager always makes safety message
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Pemantauan Lingkungan
Environment Monitoring
Perusahaan berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan di wilayah kerja maupun wilayah yang dekat dengan lokasi pengelolaan energi panasbumi. Hal ini ditunjukkan melalui implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dimana dalam pelaksanaan pemantauannya dilaksanakan secara independen yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan sehingga kajian yang dilakukan dapat menghasilkan laporan pemantauan yang bermanfaat bagi Perusahaan, masyarakat dan pemerintah.
The Company is committed to protecting and preserving the environment in the work area and also areas close to the location of the management of geothermal energy. This is demonstrated through the implementation of environmental management and monitoring where the implementation of the monitoring is carried out independently in collaboration with educational institutions so that a study conducted can produce monitoring reports for the benefit of the Company, community and government.
Mekanisme Pembangunan Bersih
Clean Development Mechanism
Salah satu unggulan pengembangan energi panasbumi adalah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan jauh dibawah pengembangan energi fosil maupun batubara. Perusahaan melaporkan secara rutin laporan pemantauan emisi yang dihasilkan sesuai dengan metodologi yang diatur oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Tahun 2011, Perusahaan berhasil mereduksi hampir 130 Ton CO2 equivalent dari kegiatan retrofit musicool dan pengurangan steam venting dengan covering steam trap. Keberlanjutan PGE Go Green ditunjukkan dengan pengembangan mekanisme pembangunan bersih/ clean development mechanism (CDM). Proyek Ulubelu unit 3&4, Lumut Balai 1&2 telah memasuki proses “completeness check” yang merupakan tahap awal dari proses pendaftaran di UNFCCC tahap awal yang dapat diakses di http://cdm.unfccc.int/Projects/completeness_c heck.html serta proyek Lahendong unit 5&6 yang baru saja menyelesaikan tahapan konsultasi publik. Pada bulan November 2011 Kegiatan CDM di PLTP Unit IV Kamojang telah berhasil mendapatkan sertifikat CER’s dari UNFCCC (United Nations Framework Conventions on Climate Change) sebesar 92.691 ton CO2e untuk periode Desember 2010 – Februari 2011. Kegiatan CDM ini merupakan salah satu program unggulan Perusahaan serta Pertamina sebagai Holding Company.
PT Pertamina Geothermal Energy
One of the leading for geothermal energy development is the emission of Greenhouse Gases (GHGs) produced far lower than fossil energy and coal development. The Company regularly reports emissions monitoring reports produced in accordance with the methodology set out by the Ministry of Environment. In 2011, the Company has successfully managed to reduce the nearly 130 Tons of CO2 equivalent of retrofit musicool activity and a decrease in steam venting with covering steam trap. PGE Go Green Sustainability is indicated by the development of clean development mechanism (CDM). Project of Ulubelu unit 3 & 4, Lumut Balai 1 & 2 has entered the "completeness check" process which is an early stage of the registration process in the early stages of UNFCCC that can be accessed at http://cdm.unfccc.int/Projects/completeness_c heck.html and Lahendong project unit 5&6 which recently completed public consultation stage. In November 2011, the CDM activities in PLTP Unit IV Kamojang has successfully managed to get a certificate of CER's from UNFCCC (United Nations Framework Conventions on Climate Change) of 92.691 tonnes of CO2e for the period December 2010 - February 2011. This CDM activity is one of the leading program of the Company and Pertamina as Holding Company.
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
137
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Penilaian Dampak Lingkungan dan Sosial
Environmental And Social Impact Assessment
Untuk proyek-proyek pengembangan, Perusahaan juga sedang mengintegrasikan persyaratan internasional dalam upaya pengelolaan lingkungannya. Implementasi kajian lingkungan yang tertuang dalam Environmental Social and Impact Assessment Report di proyek Ulubelu Unit 3 & 4, Lumut Balai Unit 1 & 2 serta Karaha Unit 1.
For development projects, the Company is also integrating the international requirements in an effort of environmental management. Implementation of the environmental review contained in the Social Environmental and Impact Assessment Reports in Ulubelu projects Unit 3 & 4, Lumut Balai Unit 1 & 2 and Karaha Unit 1.
Pencapaian
Achievement
Sebagai hasil dari implementasi program-program aspek K3LL & MM, dari tahun 2010 hingga saat ini tidak terjadi fatality di lingkungan Perusahaan dan selama tahun 2011 ini Perusahaan mencatat jam kerja aman sebesar 6.662.752 jam (akumulasi dari 3 Area Operasi dan 8 Proyek Perusahaan).
As a result of the implementation of K3LL & MM aspects program, from 2010 until now is not occurred the fatality in the Company and during 2011 the Company recorded at 6,662,752 safe working hours (accumulation of 3 Operations Area and 8 Projects of the Company) .
Penghargaan & Pencapaian serta Kegiatan K3LL 2011
Awards & Achievements and Activities of K3LL 2011
AG Kamojang - 1.001.181 jam kerja
AG Kamojang -1.001.181 office hours.
1. Peringkat EMAS : Proper tahun 2010 – 2011 2. Penghargaan Patra Adhikriya Bhumi Utama (EMAS) dari PT Pertamina (Persero) untuk pengelolaan K3LL tahun 2011 3. Penghargaan lingkungan dari BPLHD Kab. Bandung, Kategori SANGAT BAIK. 4. Penghargaan Perusahaan Kecelakaan Nihil dari Bupati Bandung.
1. GOLD rating: Proper in 2010 - 2011 2. Patra Adhikriya Bhumi Utama Award (EMAS) of PT Pertamina (Persero) for the management of K3LL in 2011 3. Environmental award from BPLHD Bandung Regency, Category VERY GOOD. 4. Zero Accident Company Award of Bandung Regent.
AG Lahendong - 546.182 jam kerja
AG Lahendong -546 .82 office hours
1. Peringkat BIRU : Proper tahun 2010 – 2011 2. Penghargaan Patra Adikriya Bhumi Madya dari PT Pertamina (Persero)
1. BLUE Rating: Proper in 2010 - 2011 2. Patra Adikriya Bhumi Madya Award from PT Pertamina (Persero
AG Sibayak - 205.926 jam kerja
AG Sibayak – 205.926 office hours
1. Peringkat BIRU : Proper tahun 2010 – 2011 2. Penghargaan Patra Adhikriya Bhumi Madya dari PT Pertamina (Persero)
1. BLUE Rating: Proper in 2010 - 2011 2. Patra Adikriya Bhumi Madya Award from PT Pertamina (Persero)
Laporan Tahunan 2011
138
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu
Management of Quality Management System
Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu di Perusahaan dilakukan di semua tingkatan kegiatan yang dalam pelaksanaannya meliputi: 1. Penerapan prinsip - prinsip Manajemen Mutu. 2. Penerapan sistem dan metode sesuai kebutuhan (misalnya: ISO Series, TQM, Lean Six Sigma, Balanced Scorecard, dll). 3. Pelaksanaan continuous improvement dalam setiap proses/ kegiatan 4. Pengukuran kinerja Perusahaan/ Organisasi (Performance Excellence) berdasarkan PQA (Pertamina Quality Assessment). Menjadikan Sistem Manajemen Mutu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Ukuran Kinerja Individu, Kinerja Bisnis, pembinaan SDM dan prestasi kinerja adalah bentuk Komitmen Perusahaan untuk terus meningkatkan usaha dan bisnisnya menuju pencapaian Visi Perusahaan. Bentuk nyata komitmen tersebut adalah Konvensi Mutu, yaitu pentas karya mutu sebagai sarana untuk sharing knowledge dan experience, ajang promosi karya mutu, ajang pemberian penghargaan, serta ajang kompetisi yang diikuti oleh karya unggulan dalam bentuk Gugus Kendali Mutu (GKM), Project Kendali Mutu (PKM) dan Sumbang Saran (SS).
The management of Quality Management System in the COMPANY is conducted at all levels of activities which in its implementation shall include: 1. Application of the principles of Quality Management. 2. Application of systems and methods as needed (eg: ISO Series, TQM, Lean Six Sigma, Balanced Scorecard, etc.). 3. Implementation of continuous improvement within each process / activity 4. Performance measurement of the Company /Organization (Performance Excellence) based on PQA (Pertamina Quality Assessment). Making the Quality Management System as an integral part of the Size of individual Performance, Business Performance, human resource development and achievement of performance is a form of Commitment of the Company to continuously improve its business toward achieving the Company’s Vision. Real form of the commitment is Quality Convention, namely the quality work performance as a means for sharing knowledge and experience, the quality work promotion event, awards event, as well as competition event followed by a masterpiece in the form of Quality Control Circle (QCC), Quality Control Project (PKM) and Suggestion System (SS).
Peningkatan Kualitas/Mutu
Quality Improvement
PT Pertamina Geothermal Energy (Perusahaan) menerapkan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) sebagai dasar kegiatan continuous improvement di lingkungan usahanya. Peningkatan aspek-aspek mutu secara berkelanjutan dijadikan salah satu fokus Perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi yang secara tidak langsung berdampak pada citra dan revenue Perusahaan. Bentuk kegiatan continuous improvement diusahakan melalui penciptaan ide kreatif, penerapan teknologi mutakhir, handal dan tepat guna sesuai prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu, evaluasi dan melakukan usaha-usaha peningkatan kesadaran pekerja, kinerja organisasi, Fungsi, Tim dan Individu secara berkesinambungan yang dituangkan dalam wadah kesisteman dan transfer knowledge.
PT Pertamina Geothermal Energy (Company) applies the PDCA cycle (Plan-Do-Check-Action) as the basis for continuous improvement activities in their business environment. The improvement of sustainable quality aspects will be one of focus of the Company to increase the effectiveness and efficiency that indirectly impacts the Company's image and revenue. The form of continuous improvement activities is cultivated through creating of creative ideas, application of modern, reliable and appropriate technology in accordance the principles of Quality Management System, evaluation and conducting awareness-raising efforts of workers, the performance of the organization, functions, teams and individuals on an going basis as outlined in the system container and transfer knowledge.
Perusahaan mengirimkan wakilnya dari GKM Intermilan – Area Kamojang untuk mengikuti Asia Pacific Quality Conference (APQC) Ke-17 di Singapura. Dalam ajang tersebut Perusahaan meraih award Gold.
The Company sends its representatives from GKM Intermilan - Kamojang Area to follow 17th Asia Pacific Quality Conference (APQC) in Singapore. In the event the Company won the Gold award.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
139
• Profil Perusahaan
• Strategi Perusahaan
• Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
REKAPITULASI NILAI KONVESI MUTU 2011
RECAPITULATION OF THE VALUE OF QUALITY CONVENTION 2011 No CIP NAMA/GUGUS No
CIP
NAME/QUALITY GROUP
1
SS
Husni Mubarok
TEMA/JUDUL THEME/TITLE
Penentuan Entalpi Sumur Geothermal Menggunakan Metode Uji Lip Datar Determination of Geothermal Well Entalpi Using Flat Lip Test Method
2
SS
Bayu / Rudi
Pembuatan Sofware Estimasi, Monitoring dan Review, Pekerjaan serta Distribusi Dokumen Internal di Fungsi Workshop
PERINGKAT KONVESI PGE
PERINGKAT KONVESI PERTAMINA
PERINGKAT KONVESI NASIONAL
Gold
Gold
Gold
Silver
Silver
PGE CONVENTION RATING
PERTAMINA CONVENTION RATING
NATIONAL CONVENTION RATING
Creating an estimation software, Monitoring and Review, Work and Distribution of Internal Documents in the Workshop Function
3
SS
Sidiq Nubianto
Aplikasi Uji Datar Modifikasi Isochronal di sumur-sumur Panas Bumi di PT PGE
Silver
Application for Isochronal Modification Flat Test in Geothermal Wells in PT PGE
4
SS
Suryadi/Hendra
Upaya Efisiensi Proses Kalibrasi Pressure dan Flow Transmitter dengan menggunakan Kalibrator Pararel
Silver
Mengefektifkan Waktu Pencarian material Direct Charge (DC) untuk mengefektifkan waktu kerja monitoring
Silver
Modifikasi Deadweight Tester sebagai upaya efisiensi waktu Kalibrasi Pressure Gauge di laboratorium instrumen PGE Area
Silver
Pressure and Flow Transmitter Calibration Process Efficiency Efforts by Using Parallel Calibrator
5
SS
Achmad Sri Fadli
Effecting Tracking Time of Direct Charge (DC) material to Effective the Monitoring Work Time
6
SS
Rani Febriani
Modify Deadweight Tester as Calibration Time Efficiency Efforts of Pressure Gauge in Instrument Laboratory of PGE Area
7
GKM TURBIN
Pembuatan Aplikasi Plant Performance and Information System pada Platform Exaquantum
Gold
Silver
Inovasi dalam melakukan Injeksi NaOH untuk menanggulangi kebocoran fasilitas produksi
Gold
Gold
Meningkatkan kualitas Sealing Water untuk mencegah kerusakan Mechanical Seal HWP
Silver
Modifikasi Condensate Trap sebagai upaya pencegahan akumulasi pengendapan pada
Silver
Creating Application for Plant Performance & Information System at Platform Exaquantum
8
GKM IMTAQ
Innovation in Making NaOH Injection to Overcome Production Facility Leakage Unit 3
9
GKM MEKANIK
Increase Water Sealing Quality to Prevent HWP Seal Mechanical Damage
10 GKM MARQUISA
Modify Condensate Trap as Effort for Sedimentation Accumulation Prevention at Bloiwdown Down Stream Track
11 GKM J-LAB
Penggantian wadah es pendingin dari kantong plastik menjadi botol bekas mineral dalam rangka penghematan sumber daya air pada uji kualitas uap di
Gold
Silver
Replacement of Refrigerator Ice Container from Plastic Bags to Bottle ex Mineral in the framework of Water Resources Efficiency at Steam Quality Test in
12 GKM LOKOMOTIF
Upaya pemanfataan kembali baut bekas yang berkarat dengan menghilangkan karat pada baut menggunakan Chemical Water Base Marcom 10 dan perendam khusus
Silver
Efforts for Recovery of corroded Used Bolt by removing corrode at bolts using Chemical Water Base Marcom 10 and Special Marinade
13 PKM CIKARO
Retrofit Refrigerant Freon R-32 ke Musicool (MC-22) dalam rangka meningkatkan efisiensi energi listrik PT PGE Area Kamojang
Gold
Silver
Retrofit Refrigerant Freon R-32 to Musicool (MC-22) in order to Increase Electricity Energy Efficiency of PT PGE Kamojang Area
14 PKM GD MANAGER
Implementasi Sofware Data Base GD Manager sebagai data reservoir
Implementation of GD Manager Data Base Software as Reservoir Data
Laporan Tahunan 2011
140
2011 Annual Report
Silver
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Kegiatan ini didukung melalui Pelatihanpelatihan terkait CIP (Continuous Improvement Program) seperti pemahaman dasar CIP terkait 7 (tujuh) alat serta 8 (delapan) langkah, upskilling dan pelatihan juri baru untuk menumbuhkembangkan kesadaran untuk terus melakukan continuous improvement.
These activities are supported through trainings related to CIP (Continuous Improvement Program) such as a basic understanding of CIP related 7 (seven) tools as well as 8 (eight) steps, upskilling and training of new jury to enhance the awarness of continuous improvement.
Pertamina Quality Assessment
Pertamina Quality Assessment
Untuk mencapai visi Perusahaan menjadi worldclass geothermal energy enterprise maka Perusahaan berusaha melihat gambaran/ potret (profile) Perusahaan/organisasi secara komprehensif, factual dan obyektif yang mencakup seluruh komponen-komponen besar untuk sistem manajemen yang efektif. Penilaian performance excellence Perusahaan menggunakan Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP) berbasis Baldrige criteria dalam Pertamina Quality Assessment (PQA) yang menilai 7 (tujuh) kategori utama, yaitu : • Kepemimpinan • Perencanaan Strategis • Fokus pada Pelanggan dan Pasar • Pengukuran, Analisis dan Pengelolaan Pengetahuan • Fokus pada Tenaga Kerja • Manajemen Proses • Hasil-hasil Usaha/Bisnis
To achieve the Company’s vision to be a worldclass geothermal energy enterprise the Company tries to see a picture / portrait (profile) of the company / organization comprehensively, factually and objectively which covers all major components for an effective management system. The Company's performance excellence assessment using Pertamina Excellence Performance (PEP) based on Baldrige criteria in Pertamina Quality Assessment (PQA) that assesses 7 (seven) major categories, namely: • Leadership • Strategic Planning • Customers Focus and Markets • Measurement, Analysis and Knowledge Management • Workforce Focus • Process Management • The results of Business
Hasil assessment PQA tahun 2011 menempatkan Perusahaan pada band Good Performance dengan score 481. Assessment PQA 2011 memotret kinerja organisasi tahun 2009 dan 2010. Hasil dari setiap PQA selain award itu sendiri adalah Opportunities for Improvement (OFI) atau kekurangan yang perlu untuk ditindaklanjuti untuk peningkatan kinerja dan hasil kinerja sebagai bentuk dari continuous improvement.
The PQA assessment results in 2011 put the Company at Good Performance band with a score 481. The PQA Assessment 2011 shoots performance of the organization in 2009 and 2010. Besides the award the results of PQA is Opportunities for Improvement (OFI) or lack of to be need for further action to improve performance and performance results as a form of continuous improvement.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
141
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Survey Kepuasan Pelanggan Internal
Internal Customer Satisfaction (ICS) Survey
Untuk menghilangkan gap/kendala antar fungsi internal, Manajemen Mutu mengadakan Survey Kepuasan Pelanggan Internal sebagai bentuk dari nilai kepuasan suatu fungsi/departemen terhadap fungsi/departemen lainnya. Kerjasama dan sinergi antar fungsi dalam pengelolaan bisnis Perusahaan sangatlah penting untuk mendukung pencapaian visi Perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya, fungsi akan mengalami benturan/konflik kepentingan sehingga butuh suatu mekanisme untuk mengakomodasi keluhan/saran fungsi terhadap kelancaran proses pengelolaan bisnis. Hasil survey menunjukkan score ICS PGE sebesar 3.57 yang berarti cukup memuaskan. Survey ICS 2011 juga memilih Fungsi Supply Chain Management sebagai Department of The Year. Tindak lanjut survey ICS adalah melakukan Focus Group Discussion untuk menentukan Action for Improvement peningkatan Pelayanan antar fungsi.
To eliminate gaps / constraints between internal functions, the Quality Management has conducted Internal Customer Satisfaction (ICS) Survey as a form of satisfaction value of a function / department of the other functions/departments. The cooperation and synergy between the functions in the management of the Company's business is essential to support the achievement of the Company’s vision. In performing its function, the function will have experience clash/ conflict of interests so that it needs of a mechanism to accommodate the complaints/ function suggestions to the smooth of business management processes. The survey shows PGE ICS score at 3.57, which means quite satisfactory. The ICS survey 2011 also choose a Function of the Supply Chain Management as the Department of the Year. The follow up of the ICS survey is to conduct the Focus Group Discussions to determine the Action for improvement for increasing inter-functions Service.
Kesadaran Aspek Mutu
Quality Awareness
Selain melakukan continuous improvement, Perusahaan juga membangun peningkatan kesadaran akan aspek mutu (Quality Awareness) secara terintegrasi melalui Pedoman Mutu untuk proyek (QA Plan Project) serta Sistem Manajemen Mutu Perusahaan (SMMP). Dalam QA Plan Project yang sesuai Standar Internasional ISO 9001 : 2008 dimaksudkan untuk mengarahkan dan mengendalikan proses dan hasil kinerja proyek yang memuat: 1. Pedoman, berupa Quality Assurance Plan. Merupakan dasar untuk semua kebijakan dan prosedur aktivitas proyek yang dipersyaratkan oleh Standar Internasional ISO 9001 : 2008 karena berisi kebijakan Mutu dan sasaran Mutu proyek. 2. Perencanaan Eksekusi Proyek, merupakan dokumen untuk memfasilitasi akan pemahaman urutan kegiatan proyek dan breakdown activity . 3. Project Quality Procedure atau TKO terkait aktivitas proyek, merupakan penuntun dalam pelaksanaan kegiatan dan penanggungjawab yang terlibat dalam aktivitas tersebut. 4. Work Instruction atau TKI dan TKPA terkait aktivitas proyek, merupakan prosedur individu dan alat yang berhubungan dengan aktivitas proyek.
In addition to conduct continuous improvement, the Company also builds a fully integrated increased awareness of aspects of quality (Quality Awareness) through the Quality Guidelines for the project (QA Plan Project) and Company Quality Management System (CQMS). In the QA Plan Project in accordance with the International Standard ISO 9001: 2008 is intended to direct and control the process and the performance results of the project which includes: 1. Guideline, in the form of Quality Assurance Plan is a basis for all policies and procedures of the project activity required by Interna tional Standard ISO 9001: 2008 as it contains the Quality policy and objectives of the project Quality. 2. Project Execution Plan, is a document to facilitate understanding of the sequence of project activities and breakdown activity. 3. Project Quality Procedure or TKO related project activities, is a guidance in the imple mentation of activities and the responsible person involved in such activity. 4. Work Instruction or TKI and TKPA related to project activities, are the individual proce dures and tools related to project activities
Laporan Tahunan 2011
142
• Strategi Perusahaan
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
5. Document and Records atau Dokumen dan Catatan, merupakan hasil dari pelaksanaan prosedur dalam bentuk tertulis dalam formulir standard atau terekam dan dapat dibuktikan
5. Document and Records or Documents and Notes, is the result of the implementation of procedures in writing in a standard form or recorded in can be proved
Penerapan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan (SMMP) di aplikasikan di area geothermal serta Kantor Pusat. Salah satu bentuk penerapannya adalah Fungsi Procurement-Supply Chain Management kantor pusat berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2008 atas pemenuhan Quality Management System pada akhir tahun 2011
The implementation of Company Quality Management System (SMMP) is applied in the geothermal area and the Head Office. One of application forms is a function of Procurement-Supply Chain Management of the head office which has succeeded to earn ISO certification 9001:2008 for compliance with the Quality Management System at the end of 2011.
Secara terus menerus Area Kamojang mempertahankan Integrasi ISO 9001 : 2008, ISO 14001 : 2004 dan OHSAS 18001 : 2007 melalui Audit Surveillance.
Continuously Area Kamojang maintains the ISO Integration 9001: 2008, ISO 14001: 2004 and OHSAS 18001: 2007 through the Surveillance Audit.
Pengelolaan Aset Pengetahuan
Knowledge Management
Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management) di Perusahaan, di fokuskan melalui Sharing Forum secara langsung yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan strategi bisnis dan yang dilakukan untuk transfer/ sharing knowledge dengan tujuan utama membangun budaya komunikasi yang efektif dan efisien serta meningkatkan keterbukaan, kesetaraan dan saling menghargai yang berdampak pada kebutuhan akan kejujuran dan kebersamaan. a. Sharing Forum yang dilakukan untuk menampung kebutuhan strategi antara lain: • Challenge Session/ Kick Off dari proyek/ program. Sharing Forum ini merupakan suatu forum untuk review dan memberikan masukan terakhir sebelum persetujuan proyek/program oleh Top Management selaku Champion/Coach. Sedangkan Kick Off proyek/program dilakukan setelah proyek/program benar-benar siap dimulai. Forum ini akan dijadikan start point untuk monitoring proses eksekusi proyek/ program tersebut. • Project Success Story Sharing Forum. Sharing forum ini digunakan untuk membagi pengetahuan dan pengalaman PIC/ Tim selama mengerjakan proyek yang berhasil dengan baik dan pantas dijadikan percontohan.
The Knowledge Management in the Company is focused through direct Sharing Forum to be done to meet the needs of business strategy and to be made to transfer / sharing knowledge with the main goals of building a culture of effective and efficient communication and to increase openness, equality and mutual respect that impact on the need for honesty and togetherness. a. Sharing Forums are made to accommodate the needs of the strategy among others: • Challenge Session / Kick Off of the project / program. This Sharing Forum is a forum to review and provide last input prior to approval of project / program by the Top Management as Champion / Coach. While the Kick Off of the project / program is conducted after the project / program is really ready to begin. This forum will be a start point for monitoring the execution of the project / program. • Project Success Story Sharing Forum. This Sharing forum is used to share knowledge and experience of PIC / Team for doing a project that worked well and deserves to be a pilot project.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
143
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Learning forum. Learning Forum dilakukan untuk pembelajaran/transfer knowledge antara atasan – bawahan dan proses pembelajaran/transfer knowledge antar pekerja. Bentuknya adalah inhouse training untuk operator dengan pengajar para manajer Sharing forum ini di lakukan rutin minimal setiap 3 bulan sekali b. Sharing Forum yang direncanakan untuk membangun budaya komunikasi yang efektif /efisien guna meningkatkan keterbukaan, kesetaraan dan saling menghargai yang berdampak pada kebutuhan akan kejujuran dan kebersamaan antara lain: • After training sharing forum Dalam forum ini diharapkan pekerja yang selesai mengikuti training akan mempresentasikan pengetahuan yang telah didapatnya dalam suatu forum yang dihadiri rekan-rekan pekerja lainnya. Tujuannya adalah agar pekerja lain yang tidak mengikuti training dapat memperoleh pengetahuan yang sama. • Almost retiring sharing forum Dalam forum ini diharapkan pekerja yang akan pensiun dapat berbagi pengalaman dan keahlian yang dimilikinya kepada pekerja-pekerja yang masih aktif terutama yang akan meneruskan pekerjaan yang dilakukannya.Tujuannya agar pengetahuan yang dimiliki pekerja tersebut tidak hilang dari Perusahaan ketika pekerja tersebut pensiun, juga sebagai even penghargaan dan untuk membina kebersamaan. • Sharing expertise Merupakan Forum yang direncanakan untuk berbagi keahlian dari topik terpilih yang dianggap perlu untuk disebarluaskan. Tujuannya agar keahlian tersebut dapat dimanfaatkan dan dapat memotivasi pekerja lain untuk meningkatkan efektifitas keahliannya. • After work Sharing Forum Forum ini bersifat informal dan mendiskusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan, peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah. Pertemuan kelom pok seperti aktivitas GKM, PKM, SS dan lain-lain ini seharusnya juga melalui proses yang hasil dan penghargaannya jelas dan terarah untuk mendukung tercapainya target strategi.
Laporan Tahunan 2011
144
2011 Annual Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
• Learning forum. The Learning Forum is made to the learning/knowledge transfer between supervisor - subordinates and learning process / knowledge transfer among workers. The form is inhouse training for operator with teachers of the managers This Sharing forum is done regularly at least once every 3 months. b. The Sharing Forum planned to build a culture of effective / efficient communication in order to increase transparency, equality and mutual respect that have an impact on the needs for honesty and togetherness among others: • After training sharing forum In this forum the workers who completed the training is expected will present their knowledge which has been obtained in a forum attended by other co-workers. The goal is that other workers who do not follow the training can obtain the same knowledge. • Almost retiring sharing forum In this forum the workers who retired is expected can share their experience and expertise to workers who are still active, especially who will continue the work they do. The goal is that the worker’s knowledge is not lost from the Company when the workers retired, and as an awards event and to cultivate togetherness. • Sharing expertise Is a Forum planned to share the expertise of selected topics that are considered necessary to be disseminated. The goal is that these skills can be utilized and can motivate others to improve the effective ness of the skills. • After work Sharing Forum This forum is informal and discusses issues related to the completion of the work, performance improvement and problem solving. The group meetings such as GKM activities, PKM, SS and others should also go through the process which its result and appreciation is clear and focused to support the achievement of strategy targets.
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
PT Pertamina Geothermal Energy
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
145
Dalam mencapai visi dan misinya, Perusahaan berkomitmen terus menerus untuk meningkatkan kualitas dari SDM yang ada
In achieving its vision and mission, the Company is committed to continuously improve the quality of existing human resources
Sumber Daya Manusia Human Resources
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Oleh karena itu manajemen mencanangkan program peningkatan dan pengembangan kualifikasi dan kompetensi setiap karyawan. Total karyawan Perusahaan pada tahun 2011 adalah sebanyak 306 karyawan. Human resources is one of the things that is very important for the Company in performing its duties and functions to achieve the vision and mission of the Company. Therefore, the management launched a program of improvement and development of qualifications and competence of each employee. Total employees of the Company in the year 2011 is of 306 employees.
Konsep dan Strategi SDM Perusahaan
Concept of Stragety of Human Resources of the Company
Visi Perusahaan yang mengusung terwujudnya Perusahaan yang berkelas dunia dalam industri panas bumi sangat perlu didukung oleh kualitas SDM berkelas dunia. Oleh karenanya Perusahaan sangat memperhatikan aspek kompetensi dan kualitas SDM Perusahaan. Strategi pengembangan SDM Perusahaan di mulai sejak dini dengan melalui tiga tahapan proses yaitu tahapan Input, tahapan Proses dan tahapan evaluasi.
The Company’s vision that brought the realization of a world-class Company in the geothermal industry really needs to be supported by world-class quality of human resources. The company is therefore very concerned about the competence and quality of human resources aspects of the Company. The Company human resource development strategy begins early with a three-stage process namely the Input, Process, Evaluation stages.
Tahap Input
Input stage
Pada tahap ini Perusahaan berupaya melakukan perencanaan yang matang untuk mendapatkan bibit-bibit unggul calon pekerja Perusahaan. Oleh karenanya dalam RKAP Perusahaan aspek rekrutmen SDM adalah salah satu bagian yang sangat penting. Sebagai tahapan awal Perusahaan akan melakukan identifikasi dan pendataan terhadap tenaga kerja Perusahaan dengan melakukan harmonisasi terhadap visi, misi, tata nilai Perusahaan serta rencana strategis Perusahaan. Dengan cara ini Perusahaan dapat mulai menentukan aspek strategis tindak lanjut terhadap kebutuhan SDM pada bidang-bidang tertentu yang merupakan bagian dari rencana strategis Perusahaan.
At this stage the Company try the best effort to undertake careful planning to get the seeds of superior candidates for Company employees. Therefore, in the Company RKAP the aspect of human resource recruitment is one of the very important parts. As a preliminary stage the Company will make identifying and cataloging on labor of the Company to harmonize on the Company's vision, mission, values and the Company's strategic plan. In this way the Company can begin to determine the strategic aspects of the follow-up to the needs of human resources at specific areas that are part of the Company's strategic plan.
Tahap Proses
Stage Process
Pada tahap ini Perusahaan mulai melakukan tahapan implementasi peningkatan sumber daya manusia dimana mulai dilakukan analisa kebutuhan dan keahlian SDM di Perusahaan untuk mendorong laju operasional Perusahaan. Perusahaan melakukan analisa terhadap kebutuhan pengembangan dan pembelajaran SDM Perusahaan yang ada. Identifikasi kebutuhan SDM dilakukan dengan melakukan analisis informasi permintaan pelatihan dengan kebutuhan kompetensi inti para pegawai.
At this stage the Company began to increase Implementation stages for human resources improvement which the analysis of human resource needs and expertise began in the Company to encourage the pace of the Company's operations. The Company performed an analysis of existing human resource development and learning of the Company. The identification of human resource needs is done by analyzing requests information for trainings with the needs of the core competencies of the employees.
Laporan Tahunan 2011
148
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•G
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Analisis juga dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan khusus fungsi SDM serta kebutuhan-kebutuhan peningkatan keahlian yang bersifat mandatory, fungsional atau yang terkait dengan budaya kerja, soft skill dan keterampilan lain yang dapat mendukung kinerja SDM Perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah menentukan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan tipe kebutuhan masing-masing SDM dan jenis pelatihan dan pengembangan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila metode telah ditentukan maka strategi pengembangan SDM akan melangkah pada tahapan selanjutnya yaitu penentuan jadwal pelatihan dan pengembangan. Hal ini sangat penting karena setiap SDM mempunyai fungsi kerja dan kesibukan masing-masing sehingga jadwal pelatihan yang pasti dan terstruktur dengan baik akan sangat membantu setiap SDM untuk mengatur waktu pelatihan dan pengembangan yang tepat tanpa mengganggu fungsi operasionalnya. Tahapan pelaksanaan akan dilakukan pada saat semua proses indetifikasi kebutuhan pelatihan pengembangan, metode pembelajaran dan jadwal pelaksanaan pelatihan dan pengembangan telah dilaksanakan dengan baik.
The analysis is also performed by taking into account the special needs of HR functions and skills improvement needs that are mandatory, functional or associated with the work culture, soft skills and other skills that can support the Company's performance of human resources. The next stage is to determine an effective learning method in accordance with the needs type of each HR and the type of training and development which has been predetermined. If the method has been determined then the HR development strategy will go to the next stage, namely the determination of training and development schedule. It is very important because every HR has a work function and activity of each so that the training schedule which is definitely and well-structured will be very helpful every HR to organize appropriate training and development time without interfering its operational functions. The stages of implementation will be done when all the needs identification process for development training, teaching methods and schedule of training impelementation and development has been implemented properly.
Tahap Monitoring dan Evaluasi
Monitoring and Evaluation Stage
Komitmen Perusahaan untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas pengembangan dan pelatihan SDM yang berkesinambungan dilakukan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada setiap proses implementasi pengembangan SDM yang dilakukan. Setiap tahapan dilakukan monitoring yang ketat agar berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Evaluasi menjadi pelengkap perbaikan tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan. Hasil akhir dari tahapan ini akan menghasilkan ide dan solusi baru untuk melakukan peningkatan pembelajaran (learning improvement) untuk memulai tahapan demi tahapan yang ada dengan lebih baik lagi.
The Company's commitment to always trying to improve the sustainable quality of human resource development and training is carried out by monitoring and evaluation at every process of implementing human resource development to be carried out. Each stage is carried out by strictly monitoring in order to run in accordance with as planned. The evaluation becomes a complementary for improvement stages that have been implemented. The end result of this stage will generate new ideas and solutions for improvement of learning (learning improvement) to start the existing stage after stage to be better.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
149
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan
• Laporan Manajemen
• Company Strategy
• Management Report
Produktivitas SDM selama Dua Tahun Terakhir
• Analysis of Management Discussion
HR Productivity for Last 2 Year
T A H U N / Year
2010
2011
Produktivitas Karyawan Tetap (Laba Bersih dibagi Jumlah Pekerja)
2,530 Miliar
2,641 Miliar
Headcount Productivity (Net Profit divided by number of employees)
2,530 Billion
2,641 Billion
Profil dan Jumlah Karyawan
Profile and Total Employees
Komposisi dan jumlah karyawan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The Composition and total employees during the year 2011 are as follows:
PWTT /
PWT /
PEKARYA /
LOKASI/LOCATION
Permanent Employees
Temporary Employees
Outsourcing Employees
TOTAL
Kantor Pusat/Head Office Kamojang Lahendong Sibayak Ulubelu Lumut Balai Hululais Karaha Bodas Kotamobagu Sungai Penuh Sub Total
107 83 36 18 10 8 3 4 2 3 274
12 3 3 0 2 1 4 2 1 4 32
71 268 137 52 36 37 24 2 16 5
190 354 176 70 48 46 31 8 19 12
648
954
Total
306
Komposisi Karyawan Menurut Usia
Composition of Employees by Age
U S I A / Age
LAKI-LAKI/Man
PEREMPUAN/Woman
TOTAL
21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 46 - 50 51 - 55 >55
15 70 41 31 22 42 22 10 253
5 25 8 5 4 4 2 0 53
20 95 49 36 26 46 24 10 306
TOTAL
Laporan Tahunan 2011
150
• Analisa Pembahasan Manajemen
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan / Level of Education
Jumlah di bulan Desember 2011/ Total in December 2011
SMU / Senior High School
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Composition of Employees by Education
Insinyur/
Engineering
Geoscience/ Geoscience
Keuangan/ Penunjang/ Finance
Support
34
21
D II / Diploma II
2
1
1
D III / Diploma III
28
17
4
7
S 1 / Bachelor
207
115
11
26
55
S 2 / Master
35
20
2
2
11
S 3 / Doctorate
0
TOTAL
306
174
13
33
86
Komposisi Karyawan Menurut Jenis Keahlian
13
Composition of Employees by Type of Expertise
Tingkat Keahlian/
Jumlah di bulan Desember 2011/
Persentase Total
Level of Expertise
Total in December 2011
Total Percentage
171
56%
Ilmuwan (Geo-science, Nature Science, etc) Scientist (Geo-science, Nature Science, etc)
13
4%
Keuangan Finance
33
11%
Penunjang (K3LL, SPI, Sekper, MJP) Supporting (K3LL, SPI, Sekper, MJP)
89
29%
Total
306
100%
Insinyur (Reservoir, Produksi, PLTP, Reneval) Engineering (Reservoir, Production, PLTP, Planning and Evaluation)
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
151
• Profil Perusahaan • Company Profile
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
• Laporan Manajemen • Management Report
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training
Dalam mencapai visi dan misinya, Perusahaan berkomitmen terus menerus untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang ada. Untuk itu, Perusahaan menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya untuk berbagai tingkat jabatan. Pendidikan dan pelatihan yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan serta bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan keahlian teknis karyawan. Program Pelatihan yang diberikan tersebut dilakukan baik secara internal maupun eksternal baik di dalam maupun di luar negeri.
In achieving its vision and mission, the Company is committed to continuously improve the quality of existing human resources. For that, the Company provides education and training facilities for employees to various job levels. Education and training held will be adjusted with the needs and aims to improve the professionalism and technical expertise of employees. The training program that is given will be conducted well internally and externally both at home and abroad.
Kompetensi Competency Wajib
Jumlah Total 12
Mandatory
2010 Jenis Type
Program Manajemen Bisnis Dasar
Jumlah
2011 Jenis
68
Program Manajemen Bisnis Dasar
Total
Type
Basic Business Management Program
Basic Business Management Program
Program Manajemen Bisnis Junior
Program Manajemen Bisnis Junior Junior Business Management Program
Junior Business Management Program
Program Pengembangan Eksekutif Pertamina
Program Manajemen Bisnis Senior Senior Business Management Program (SBMP)
Pertamina Executive Development Program
Program Pengembangan Eksekutif Pertamina (PPEP)
Pertamina Executive Development Program
Program Kedirektoran Profesional Angkatan 82 Professional Directorship Program (PDP) Batch 82nd
Fungsional/Spesifik Functional/Specific
285
Pelatihan-pelatihan Bidang Panasbumi
499
Pelatihan-pelatihan Bidang Panasbumi
Trainings in Geothermal Field
Trainings in Geothermal Field
Kursus Pengeboran Panasbumi
Geoscience dan Teknik Panasbumi Dasar
Geothermal Drilling Course
Basic Geothermal Geoscience and Engineering
Kursus Penskalaan dan Karat Panasbumi
Calibration Technician
Geothermal Scaling and Corrosion Course
Potensi Pemakaian, Pabrikasi dan Pengujianpengujian Ulir
Teknik Kalibrasi
Mesin Diesel & Sistem Kendali Diesel Engine & Control System
Potential for Utilization, Manufacture and Thread Testings
Laporan Tahunan 2011
152
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Kompetensi Competency
Jumlah Total
2010 Jenis Type
Permeteran Arus dan Peralihan Penyimpanan Angkatan III - 2010 Flow Metering and Custody Transfer Batch III - 2010
Perlindungan Motor Listrik Angkatan II - 2010 Electrical Motor Protection Batch II - 2010
Akselerasi Pemanfataan Potensi Mikro Hidro Acceleration for Potential Micro Hydro Utilization
Kursus Panasbumi UGM - GNS Science Joint Geothermal Course UGM - GNS Science
Jumlah Total
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
2011 Jenis Type
Dasar Pengeboran untuk Para Profesional Non Teknik dan Insinyur Baru Drilling Essential for Non-Technical Professionals and New Engineers
Pembangkit dan Trafo Motor Kontrol Daya Listrik Electrical Power Control Motor Generator & Transformer
Perlindungan Sistem Daya Listrik Electrical Power System Protection
Kursus Teknologi Minyak dan Gas GE GE Oil & Gas Technologies Course
Konfrensi dan Eksposisi Geoscience Internasional
Workshop Teknologi Pengeboran Panasbumi
Perencanaa Skenario Dan Skala Prioritas
Pelatihan Geofisika In-House
Pemanfaatan Energi Panasbumi
Pelatihan Geokimia In-House
Teknologi Pengeboran Terarah
Kursus Geothermal Modelling
International Geoscience Conference and Expotition
Scenario Planning and Priority Scaling
Geothermal Energy Utilization
Technology Directional Drilling
Geothermal Drilling Technology Workshop
In-House Training Geofisika
In-House Training Geokimia
GE Oil & Gas Technologies Course
Kursus Instrumen Dasar Basic Instrument Course
Kursus Pemintal Suhu Tekanan Rencana Survey dan Analisa Course for Pressure Temperature Spinner (PTS) Survey Plans and Analysis
Program Excel Makro untuk Aplikasi Panasbumi Macro Excel Programming for Geothermal Application
PT Pertamina Geothermal Energy
Pelatihan-pelatihan Bidang K3
Pelatihan-pelatihan Bidang K3
K3 Field Trainings
K3 Field Trainings
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
153
• Profil Perusahaan • Company Profile
Kompetensi Competency
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
Jumlah Total
• Laporan Manajemen • Management Report
2010 Jenis Type
Melawan Kebakaran & Bantuan Pertama Fire Fighting SCBA & First Aid / CPR
Jumlah Total
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
2011 Jenis Type
6 Bulan Studi Lingkungan 6 Months Enviromental Studies
Kebakaran dan Jenis Keselamatan Tipe A Golongan II - 2010
Melawan Kebakaran Dasar & Bantuan Pertama Dasar
Keselamatan Kantor Tipe B Angkatan III - 2010
Pelatihan Wajib HSE Dasar untuk Kantor Angkatan XIII - 2011
Fire & Safety Type A Batch II - 2010
Office Safety Type B Batch III - 2010
Basic Fire Fighting & Basic First Aid
Basic HSE Mandatory Training for Office Batch XIII - 2011
Workshop Program Peningkatan Implementasi Keselamatan Kerja (PPIK)
Penilaian Dampak Lingkungan di Proyek ODA (EIA sebagai Alat untuk Pembangunan yang Berkelanjutan)
Pelatihan HSE Pertamina Petrad
Kebakaran dan Keselamatan Tipe A (Biasa) Angkatan V
HSE Training Pertamina Petrad
Fire & Safety Type A ( Reguler ) Batch V
Keselamatan Dasar untuk Kilang Minyak (Biasa) Angk. IV - 2010
Kursus Petugas Pemadam Kebakaran
Asessor Sertifikasi Pekerja HSE Angkatan IV - 2010
Kursus On Scene Commander Angkatan 1 - 2011
Workshop Program for Work Safety Implementation Improvement
Basic Safety for Refinery (Reguler) Batch III – 2010
Enviromental Impact Assessment in ODA Project (EIA as a Tool for Sustainable Development)
Fireman Course
Course On Scene Commander Batch 1 - 2011
HSE Workers Certification Accessory Batch IV - 2010
Workshop Nasional K3
Pelatihan & Sertifikasi Petugas Penanggulangan Bahaya Gas H2S
K3 National Workshop
Training & Certification for Gas H2S Damage Prevention Officers
Pelatihan-pelatihan Bidang Manajemen dan Umum
Pelatihan-pelatihan Bidang Manajemen & Umum
Trainings for General and Management
Kursus Service Level Agreement Workshop Service Level Agreement
Lokakarya: Analisis Jabatan dan Perhitungan Kebutuhan SDM
Trainings for General and Management
Manajemen Risiko Risk Management
Kualitas Organisasi Asia Pasific ke 17 17th Asia Pasific Quality Organization
Workshop: Title Analysis and HR Need Calculation
Laporan Tahunan 2011
154
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Kompetensi Competency
Jumlah Total
2010 Jenis Type
Standar Pelaporan Keuangan Internasional International Financial Reporting Standard
Pelatihan Upskill Tim CSMS Angkatan II
Jumlah Total
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
2011 Jenis Type
Akutansi Keuangan Angkatan V - 2011 Financial Accounting Batch V - 2011
Analisa Kelayakan Proyek Project Feasibility Analysis
Upskill Training for CSMS Team Batch II
Pelatihan tentang Pengakuan (Recognise) Imbalan Kerja Pekerja Berdasarkan PSAK-24
Analisa Laporan Keuangan Financial Statement Analysis
Training on Recognition of Workers Remuneration under SFAS-24
Logis Kontroler yang Dapat Diprogram Angkatan II - 2010
Programmable Logic Controller Batch II - 2010
Manajemen Kas II - 2011 Cash Management II - 2011
Pemeriksa PQA Angkatan I - 2010
Manajemen Arus Kas dan Modal Kerja
Examiner PQA Batch I - 2010
Cashflow and Working Capital Management
Kursus PQA dan Teknik Penyusunan Dokumen Aplikasi Workshop PQA and Application Document Preparation Technic
Pajak Brevet A & B Terpadu
Sumber Daya Manusia Profesional Bersertifikat
Upskill Tim CSMS Angkatan IV - 2010
Kajian Auditor Sistem Informasi Bersetifikat (CISA)
Manajemen Risiko: Petunjuak Masa Depan di Asia
Program Pengembangan Berbasis Kompetensi (Customer Focus)
Upgrade Kemampuan untuk Auditor atas Sistem Manajemen
Program Pengembangan Berbasis Kompetensi
Teknik Wawancara & Pembuatan BAPK dalam Investigasi Pengadaan Barang dan Jasa
Manajemen Konflik
Tax Brevet A & B Integrated
Upskill of CSMS Team Batch IV - 2010
Risk Management: Future Direction in Asia
Skill Upgrade for Auditors of Management System (s)
Interview Technic and making BAPK in Investigation of Goods & Service Procurement
PT Pertamina Geothermal Energy
CBDP (Pembinaan / Coaching)
Certified Human Resources Professional
Certified Information System Auditor (CISA) Review
Competency Based Development Program (Customer Focus)
Competency Based Human Resources
Conflict Management
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
155
• Profil Perusahaan • Company Profile
Kompetensi Competency
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
Jumlah Total
• Laporan Manajemen • Management Report
2010 Jenis Type
Manajemen Pengadaan Angkatan III - 2010
Jumlah Total
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
2011 Jenis Type
Program Peningkatan Berkelanjutan Continious Improvement Program (CIP)
Procurement Management Batch III - 2010
Manajemen dan Kontrol Persediaan
GAP Analysis 2012 - Mempersiapkan Entitas dalam Mengadopsi PSAK Terbaru 1 Januari 2012
Pengawas Operasional Madya ( POM )
Analitis Modal Manusia - Mengukur yang Tidak Terhitung
Inventory Management and Control
GAP Analysis 2012 – Prepare Entities in Adopting New SFAS 1 January 2012
Madya Operational Supervisor
Human Capital Analysis Measure The Immeasureable
Kursus Aplikasi Sistem Tinggi
Puncak Keuangan Indonesia 2011
Kompetensi Dokter Perusahaan dalam Pelayanan kesehatan Pekerja Guna Meningkatkan Daya Saing Perusahaan di Era Globalisasi
Pertemuan Sumber Daya Manusia Indonesia 2011
Kursus Intensif atas Pemanfaatan Kehutanan
In-House Training Hukum Konstruksi & Kontrak Kontruksi
Kursus My SAP Kaizen
Kursus Asuransi Angkatan I - 2011
Workshop on High System Application
Company Doctors Competency in Health Services to Improve Company Competitive in Global Era
Intensive Workshop on Forestry Utilization
MySAP Kaizen Workshop
Teknik Konservasi Energi pada Bangunan Gedung & Industri (Audit Energi) Angkatan I - 2010
Indonesia Financial Summit (IFC) 2011
Indonesia HR Summit 2011
In-House Training on Construction Law & Construction Contract Insurance Course Batch I - 2011
Auditor Internal Sistem Kualitas Internal Auditor of Quality System
Energy Conversation Technic at Buildings & Industry (Energy Audit) Batch I - 2010
Urusan Umum Profesional
Investasi
Kursus Kesehatan Kerja
Pelatihan dan Program Dialog JICA
Standar Pelaporan Keuangan Internasional
Peningkatan Kualitas Juri yang Berkelanjutan
General Affairs Professional
Workshop on Work Safety
International Financial Reporting Standards (IRFS)
Laporan Tahunan 2011
156
2011 Annual Report
Investment
JICA Training and Dialog Program
Juri Continuous Quality Improvement
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
Kompetensi Competency
Jumlah Total
2010 Jenis Type
Jumlah Total
Kursus Akuntansi Imbalan Kerja Sesuai PSAK 24
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
2011 Jenis Type
Manajemen Perpajakan Angkatan 12 Taxation Management Batch 12
Workshop on Work Remuneration Accounting pursuant to SFAS 24
Perpajakan Internasional atas badan Usaha Tetap
Pelatihan Partisipatif Angkatan 35 ”Tanggung Jawab Sosial untuk Pembangunan Masyarakat” Strategi dan Teknik
International Taxation of Permanent Establishment
Parcipatory Training 35th Batch “Corporate Social Responsibility for Community Development” Strategy and Technique
Kursus Manajemen Risiko Perusahaan
Kursus CSMS
Manajemen Keuangan
Pelatihan dan Sertifikasi Penolong Pertama
Kompensasi dan Manfaat
Pelatihan Juri untuk Peningkatan Kualitas yang Berkelanjutan
Workshop Enterprise Risk Management
CSMS Training
Financial Management
First Aider Training and Certification
Compensation and Benefit
Jury Training for Continuous Quality Improvement
Manajemen Konflik
Pelatihan Kehumasan
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
Pelatihan Penataran Intelijen Pengamanan (Tarintelpam Angkatan III - 2011)
HR Management based Competency
Security Intelligence Training (Tarintelpam Batch III - 2011)
Conflict Management
Public Relation Trainings
Pelatihan Pengembangan Tenaga Panasbumi Indonesia
Indonesia Geothermal Energy Development Training
Pelatihan PSAK Terkini sesuai Konvergensi IFRS Updated SFAS Training based on IFRS Convergence
Pelatihan Tim Auditor Trainings for Auditor Team
Sosialisasi & Training Penggunaan ERP Support System
Socialization & Training on Utilization of ERP Support System
Seminar Eksekutif: “Keputusan Orang Hebat di Waktu yang Baik dan Buruk” Pendukung Umum General Supporting
69
Executive Seminar: “Great People Decision in Good Time & Bad”
Kompetensi Bahasa Inggris TOEIC
English Competence -TOEIC
PT Pertamina Geothermal Energy
Ahli Perayaan
62
“Master of Ceremony”
Menjadi Masing-masing Pemimpin Becoming The Respective Leader
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
157
• Profil Perusahaan • Company Profile
Kompetensi Competency
• Strategi Perusahaan • Company Strategy
Jumlah Total
• Laporan Manajemen • Management Report
2010 Jenis Type
Jumlah Total
• Analisa Pembahasan Manajemen • Analysis of Management Discussion
2011 Jenis Type
Program Pembangunan Berbasis Kompetensi (Fasilitas Rapat)
Membangun Komunikasi Efektif dengan Internal
Kemampuan Presentasi yang Berdampak Tinggi
Kemampuan Negosiasi Bisnis
Pelatihan Program Pengembangan yang Berkelanjutan (In-House)
Pengambilan Keputusan yang Kreatif dan Efektif
Workshop Pemberdayaan Spiritual BTP IIM (Angk. I)
Pelatihan Dasar ESQ
Competency Based Development Program (Meeting Facilitation)
High Impact Presentation Skill
Training on Continous improvement Program (In-House)
Spiritual Empowerment Workshop BTP IIM (Batch I)
Build Effective Communication with Internal
Business Negotiation Skill
Creative and Effective Decision Making
ESQ Basic Training
Memperluas Program Kepemimpinan untuk Direksi/Dewan Komisaris Expand Leadership Program for BOD / BOC
Kepemimpinan untuk Atasan Leadership for Supervisor
Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan untuk Atasan Managerial & Leadership Skill for Supervisor
Mengelola Konflik, Mengubah dan Menangani Orang yang Sulit Managing Conflict, Change & Handling Difficult People
Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan Minaut Indonesia Minaut Indonesia Problem Solving and Decision Making
Penataran Intelijen Pengamanan (Tarintelpam) bagi Pimpinan Pertamina
Security Intelligence Upgrading (Tarintelpam) for Heads of Pertamina
Kemampuan Negosiasi dan Melobi Negotiation & Lobbying Skill
Pendidikan dan Pelatihan Penanganan Tipikor Education and Training for Handling
Pengembangan Diri Self-Development
Serangkaian Pandangan Manajemen Strategik Strategic Management Insight Series
Laporan Tahunan 2011
158
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy
•
• Good Corporate Governance • Corporate Social Responsibility • K3LL • HSE
• Sumber Daya Manusia • Human Resources
• Informasi Tambahan
• Additional Information
Pengelolaan Hubungan Industrial
Industrial Relationship Management
• Melakukan perundingan dan membuat kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dengan Wakil Pekerja / Serikat Pekerja Pertamina Geothermal Energy (SPPGE). • Menetapkan kebijakan, Pedoman, TKO dan Panduan ketenagakerjaan selain yang diatur PKB. • Membina hubungan dengan Instansi terkait bidang ketenagakerjaan di tingkat nasional. • Menetapkan pedoman mengenai tata hubungan antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja. • Membina hubungan dengan Serikat Pekerja. • Menyelesaikan dan memfasilitasi penyelesaian masalah perselisihan hubungan industrial secara Pertamina wide. • Menetapkan pedoman pemutusan hubungan kerja.
• Conduct negotiations and make agreements Collective Employment Agreement (PKB) between the Company and the representa tives of the Workers Union of Pertamina Geothermal Energy (SPPGE). • Menetapkan kebijakan, Pedoman, TKO dan Panduan ketenagakerjaan selain yang diatur PKB. • Establish policies, guidelines, TKO and manual of labour other than those set out in PKB. • Cultivate relationships with related institu tions of manpower at the national level. • Cultivate relationships with Workers Union. • Complete and facilitate the settlement of industrial relations disputes in Pertamina wide.. • Establish guidelines for termination of employment.
Rencana Pengembangan SDM
HR Development Plan
Rencana pengembangan SDM Perusahaan dilakukan secara berkesinambungan. Oleh karenanya pengembangan SDM Perusahaan mempunyai visi tersendiri yang tujuan utamanya adalah menjadi pendukung utama peningkatan kinerja Perusahaan. Visi pengembangan SDM Perusahaan adalah menjadi penyedia program ke –SDM-an unggulan berkelas skala dunia yang berkesinambungan untuk mendukung Perusahaan secara keseluruhan. Tema sentral dari pengembangan SDM pada tahun 2012 ini adalah HR and GA operating and service excellence. Untuk mewujudkan tema sentral dari rencana pengembangan SDM, Perusahaan telah menetapkan 5 (lima) sasaran pembangunan SDM yaitu yang berfokus pada pedoman kompetensi, optimalisasi pengisian jabatan yang lowong, pembangunan sistem informasi SDM, melakukan pelatihan dan pengembangan serta evaluasi system kompensasi dan benefit yang diberikan kepada karyawan. Program-program tersebut diharapkan akan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Oleh karenanya Perusahaan telah menetapkan indikator-indikator terukur terhadap setiap implementasi dari setiap sasaran pembangunan dan pengembangan SDM. Target terukur yang ditetapkan oleh Perusahaan terhadap seluruh sasaran pengembangan itu harus mencapai 100%. Kecuali untuk rasio turn over maka pada tahun 2012 rasio turn over harus mencapai kurang dari 1%.
The Company human resource development plans are carried out on an ongoing basis. Therefore the Company human resource development has its own vision which has the main goal is to become a major supporter of improved Company performance. The Company's vision of human resource development is to be a provider of the leading sustainable world-class scale HR program to support the Company as a whole. The central theme of the human resource development in 2012 is HR and GA operating and service excellence. To realize the central theme of the human resources development plan, the Company has determined 5 (five) targets of the human resources development focusing on competency guidelines, optimization of filling vacant positions, human resource information system development, training and development and evaluation of system of compensation and benefits given to employees. Such programs are expected to be run in accordance with the previously planned. Therefore the Company has determined measurable indicators for each implementation of any development goals and human resource development. Measurable targets set by the Company against all the development goals must achieve 100%. Except for the turnover ratio in 2012 should reach less than 1%.
PT Pertamina Geothermal Energy
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
159
Slamet Riadhy Direktur Utama
M. Irhas PJ. Direktur Operasi
President Director 24 Oktober - 31 Desember 2011 / October 24 - December 31, 2011
Acting, Operation Director 1 Januari - 31 Desember 2011 / January 1 - December 31, 2011
Zainal Ilmie Bachrun
Narendra Widjajanto
Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Direktur Keuangan
Planning and Development Director 1 Januari - 31 Desember 2011 / January 1 - December 31, 2011
Finance Director 19 September - 31 Desember 2011 / September 19 - December 31, 2011
Abadi Poernomo
Budhi Himawan
Direktur Utama
Direktur Keuangan
President Director 1 Januari - 23 Oktober 2011 / January 1 - October 23, 2011
PT Pertamina Geothermal Energy
Finance Director 1 Januari - 10 Juli 2011 / January 1 - July 10, 2011
Laporan Tahunan 2011 2011 Annual Report
161
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Tahunan 2011
162
2011 Annual Report
PT Pertamina Geothermal Energy