Daftar Isi Table of Content Ikhtisar Keuangan Utama Main Financial Highlights
3
Pemimpin Devisi Division Leaders
38
Profil Perusahaan Company Profile
4
Budaya Kerja Work Culture
43
Diskripsi Logo Logo Description
5
Sasaran,Strategi dan Kebijakan Manajemen Target, Strategis and Policy Management
44
Visi & Misi Perusahaan Vision & Mission Company
6
Laporan Manajemen Management Report
49
Sejarah Singkat A Brief History
7
Kinerja Keuangan Tahun 2013 Financial Performance In 2013
50
Modal Dasar Authorized Capital
8
Permodalan Capital
58
Kepemilikan Saham Shareholding
9
Tinjauan Pendukung Bisnis Review of Business Support
59
Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital
9
Sumber Daya Manusia Human Resources
60
Produk layanan Product and Services
11
Teknologi Informasi Information Technology
63
Penempatan dan Penyaluran Dana Penempatan dan Penyaluran Dana
12
Jaringan Kantor Office Network
64
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commisioners
16
Laporan Pelaksanaan GCG Bank Bengkulu Bank Bengkulu Report On GCG
69
Laporan Direksi Report Of The Board Of Directors
23
Alamat Kantor Office Address
110
Peristiwa Penting Tahun 2013 Important Events in 2013
27
Laporan Auditor Independen Report of Independent Auditors
113
Penghargaan Appreciation
30
Struktur Organisasi Organizational structure
32
Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners
34
Profil Direksi Profile of Directors
36
Ikhtisar Keuangan Utama Primary Acountancy Summary URAIAN | Description
2013
2012
KINERJA KEUANGAN (Dalam Jutaan Rupiah) | FINANCIAL PERFORMANCE (in million rupiah) Total Asset | Total Assets
3,159,550
2,778,919
Simpanan Nasabah | Customer Deposits
2,301,463
2,204,777
Giro | Current Accounts
765,594
925,913
Tabungan | Saving Accounts
623,180
602,545
Deposito | Deposits
912,689
676,319
Kredit Yang Diberikan | Distributed Loans
2,402,867
2,049,777
Modal Disetor | Capital Deposited
134,190
127,110
Ekuitas | Equity
362,960
283,031
Laba Sebelum Pajak | Interest before tax
142,510
101,894
Laba Setelah Pajak | Interest after tax
103,260
69,801
LDR
105.04%
93,27%
CAR
17.00%
15,84%
ROA
4.01%
3,41%
ROE
37.51%
30,78%
NIM
9.36%
7,70%
RASIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIOS
BOPO
68.99%
73,27%
KAP
0.46%
0,26%
NPL (Gross)
0.38%
0.22%
NPL (Netto)
0.10%
0.03%
12.252
11,980
Pihak Terkait| Related Party
-
-
Pihak Tidak Terkait | Unrelated Party
-
-
Pihak Terkait | Related Party
-
-
Pihak Tidak Terkait | Unrelated Party
-
-
Kantor Pusat | Headquarter Office
1
1
Kantor Cabang Utama | Primary Branch Office
1
1
Penyediaan Dana | Funding Provision Pihak Terkait | Related Party Persentase Pelanggaran BMPK | BMPK violation percentage
Persentase Pelampauan BMPK | BMPK excess percentage
KINERJA NON KEUANGAN | NON FINANCIAL PERFORMANCE
Kantor Cabang | Branch office
7
6
23
21
Kantor Kas | Cash office
5
5
Kas Mobil | Car Cash
2
2
Kantor Cabang Pembantu | Subsidiary Office
Payment Point | Payment Point Anjungan Tunai Mandiri (ATM) | Automatic Teller Machine (ATM) Jumlah Karyawan | Total Employees
2
2
31
28
521
525
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3
Sekilas Bank Bengkulu Bengkulu Bank at Glance
Identitas Perusahaan Nama Perusahaan | Company name PT Bank Bengkulu Kategori | Category Bank Pembangunan Daerah Alamat | Address Jalan Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu Telepon | Phone 0736 - 341170 (hunting) Faksimil | Facsimile 0736 - 21178
4
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Website | Website www.bankbengkulu.co.id Tanggal Berdiri | Date of Establishment 9 Agustus 1969 Tanggal Beroperasi | Start Operation Date 13 April 1971 Status | Status Sejak tanggal 1 Mei 1999 berubah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas | It changed the legal form from Regional Company to Limited Liability Company (PT) since May 1st 1999
Modal Dasar | Authorized Capital Rp. 175.000.000.000,Modal disetor | Paid-in Capital Rp. 134.190.000.000,NPWP | NPWP 01.102.951.9.311.000 Pemilik | Ownership 1. Pemerintah Propinsi Bengkulu 2. Pemerintah Kabupaten dan Kota se Propinsi Bengkulu | 1. Government of Bengkulu Province 2. Government of Regencies and Cities in Bengkulu
Diskripsi Logo Logo Description
Bentuk logo Bank Bengkulu menggambarkan dua huruf B yang saling mengikat. Sebuah bentuk kerjasama yang erat antara Bank dengan masyarakat Bengkulu. The logo of Bank Bengkulu depicts two interlocking letter “B”s, reflecting tight cooperation between the bank and the people of Bengkulu. Warna Hijau menggambarnya suburnya tanah bumi Bengkulu | Green reflects the fertility of the soil of Bengkulu, Warna orange menggambarkan semangat juang para pahlawan Bengkulu yang tangguh | while orange reflects the fighting spirit of formidable heroes of the region.
Sehingga terciptalah tagline tangguh dan tumbuh. Tangguh artinya tegar, kokoh, kuat, melindungi. Tumbuh artinya optimis, dinamis, inisiatif. Sesuai dengan fungsinya, tagline merupakan penegasan komitmen seluruh komponen internal organisasi untuk merealisasikannya.
Thus, was born the tagline “resilient and growing”. Resilient means strong, steadfast, solid, firm, and secure. While growing means optimistic, dinamic, and initiative. In accordance to its function, tagline is an affirmation of the commitment of all the internal components of the organization to make it happen.
Logotype pada corporate logo Bank Bengkulu menggunakan jenis huruf (typography) Helvetica Neue yang sederhana dan mudah dibaca.
Font type of the logo (typography) is Helvetica Neue which is simple and easy to read.
Logo Bank Bengkulu memiliki sejumlah makna, yaitu : • Konservatif : Bentuk dasar logo adalah initial huruf B yang telah di modifikasi namun tetap jelas terbaca/terkomunikasikan huruf B. • Kokoh/Kuat : Ketebalan bentuk huruf B sangat kuat, kokoh, sehingga tercermin perlindungan yang kuat. • Persuasif : Garis lengkung yang simetris dan harmoni, melambangkan keramahan dan konsistensi. • Komitmen : Dua ikatan kuat yang saling mengikat menjadi satu kesatuan yang solid, saling mengisi, saling melindungi mencerminkan komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan profesionalisme. • Tangguh : Dua huruf B yang saling mengikat dari dua arah yang berbeda, dibalik kearah yang berlawanan akan tetapi terbaca sama, menggambarkan dalam kondisi apapun tetap tegar.
The Logo of Bank Bengkulu carries meanings as follow: • Conservative: basic form of the logo is modified capital letter ‘B’ which is still easy to read/communicable. • • •
•
Solid/strong: thickness of the letter is intense and solid which indicates strong security. Persuasiv: simmetrical and harmonious curves symbolize hospitality and consistency. Commitment: two strong bonds entwined to each other form a unity which is solid, complementing and protecting each other, indicating strong commitment to always increase professionalism. Taugh: two letters B tying each other from different direction, they heading opposite direction but are still read the same, portraying its steadyness in any condition.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
5
Visi & Misi Vision dan Mission
Visi Perusahaan Vision of Company
Menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. To be a high performance bank and to create added values toward the society.
Misi Perusahaan Mission of Company
1. Mengelola dan mengembangkan Bank secara profesional, sehat, dinamis dan kompetitif, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham, Pengelola dan Masyarakat. 1. Managing and developing the Bank professionally, healthyly, dynamically and competitively so that it can contribute not only to the shareholders but also administrators and society. 2. Penggerak Pembangunan dan sebagai tuan rumah didaerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, simpatik, ramah dan memuaskan kepada masyarakat serta mitranya. 2. Encouraging development and becoming host in its own region by always providing the best service, being sympathetic, friendly and satisfying to the community and its partners.
6
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sejarah Singkat A brief history 1969
1971 Setelah melakukan persiapan yang dipersyaratkan, maka dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep-102/DDK/II/4/1971, tanggal 7 April 1971 Bank Bengkulu memulai usahanya sebagai lembaga keuangan bank setelah diresmikan pembukaannya oleh Gubernur M. Ali Amin, SH. bersama Pangdam IV Sriwijaya Brigjen TNI Satibi Darwis pada tanggal 13 April 1971. Selanjutnya dalam rangka memberdayakan BPD guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, maka pemerintah melaksanakan program rekapitalisasi terhadap BPD termasuk Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. After preparing the requirements, Bank Bengkulu was officially started its activity after it was authorized by virtue of decision issued by Minister of Finance Republic of Indonesia No: Kep-102/DDK/II/4/1971, dated April 7th 1971, and inaugurated by Governor M. Ali Amin, SH., together with Pangdam IV Sriwijaya Brigjen TNI Satibi Darwis on April 13th 1971. Furthermore, in order to encourage the BPD to boost economic growth in the region through the development of small and medium enterprises, the government implemented a program of recapitalization of the BPD including Bengkulu Regional Development Banks.
Selanjutnya dilakukan perjanjian bersama antara Pemerintah Republik Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dan Bank Indonesia pada tanggal 7 Mei 1999. Penyertaan modal pemerintah pusat dalam rangka program rekap dimaksud telah diselesaikan Bank Bengkulu pada tahun 2004 yang lalu.
Bank Bengkulu didirikan pada tanggal 9 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan p.d. Gubernur Penguasa Daerah Propinsi Bengkulu Nomor : 08/14/EKU/1969 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : D-15-6.1.25 tanggal 17 Mei 1970.
Bank Bengkulu was established on August 9th 1969 based on a Decree issued by Authorized Governor of Bengkulu Province Number: 08/14/EKU/1969 which has received authorization from the Minister of Home Affairs Republic of Indonesia by virtue of decision Number: D-15-6.1.25 dated May 17th 1970.
1999 Dengan memperhatikan kondisi perbankan pada saat itu kurang baik, maka untuk meningkatkan kinerja PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah diikutsertakan dalam rekapitalisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang mengikuti program rekapitalisasi diharuskan merubah bentuk hukumnya dari perusahaan daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT), yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disingkat menjadi PT Bank Bengkulu dengan Akta Notaris Irawan,SH Nomor 1 tanggal 1 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C-8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999. Considering the unstable condition of general banking activities at the time, Bengkulu Regional Development Bank has been included in the recapitalization in order to improve the performance of the company. In accordance to this, Bengkulu Regional Development Bank joining recapitalization program was required to change its legal form from regional company into a Limited Liability Company (PT), PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu or shortened to PT Bank Bengkulu, based on the Deed of Establishment by Irawan, SH No. 1 dated May 1st 1999 and had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Letter Number: C-8226.HT.01.01.TH.99 dated May 5th, 1999. Furthermore, there was an agreement between the Government of the Republic of Indonesia, PT Bengkulu Regional Development Bank and Bank Indonesia on May 7th, 1999. Capital investment of central government connected to the recap program was already completed by Bank Bengkulu in 2004.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7
Modal Dasar
Authorized Capital
1. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 3 Tahun 1975 tentang Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Nomor Pem/10/29/48/152 tanggal 8 Juni 1977 modal dasar bank sebesar Rp. 100 juta.
1. According to Regional Policy (PERDA) No. 3, 1975, regarding Bengkulu Regional Development Bank which was authorized by Minister of Home Affairs Republic of Indonesia Letter Number Pem/10/29/48/152 dated June 8th 1977, authorized capital of the bank was 100 million rupiahs.
2. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 1979 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 500 juta.
2. According to Regional Policy (PERDA) Number 5, 1979, authorized capital of the bank was raised to 500 million rupiahs.
3. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 13 Tahun 1981 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 1,5 milyar.
3. According to Regional Policy (PERDA) Number 13, 1981, authorized capital of the bank was raised to 1.5 billion rupiahs.
4. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 11 Tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Nomor : 584-288-425 tanggal 23 Maret 1993 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 5 milyar.
4. According to Regional Policy (PERDA) Number 11, 1992 which was authorized by Indonesian Minister of Home Affairs Letter Number 584-288-425 dated March 23rd 1993, authorized capital of the bank was raised to 5 billion rupiahs.
5. Perda Nomor 1 Tahun 1999 tanggal 11 Februari 1999 dan Akte Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 1 tanggal 1 Mei 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C-8226. HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dengan modal dasar bank ditingkatkan menjadi sebesar Rp. 10 milyar.
5. According to Regional Policy (PERDA) Number 1, 1999 dated February 11th 1999 and Deed of Establishment of Limited Liability Company Number 1 dated May 1st 1999 made in front of Irawan SH, Notary in Bengkulu and had received authorization from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia by virtue of decision Number : C-8226.HT.01.01.TH.99 dated May 5th 1999, authorized capital of the bank was raised to 10 billion rupiahs. 6. According to Articles of Association Amendment Deed dated July 23rd 1999 made in front of Irawan SH, Notary in Bengkulu and had received authorization from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia by virtue of decision Number C-20091 HT.01.04 TH 99 dated December 15th 1999, authorized capital of the bank was raised to 30 billion rupiahs.
6. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23 Juli 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-20091 HT.01.04 TH 99 tanggal 15 Desember 1999 modal dasar bank menjadi Rp. 30 milyar. 7. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 13 Januari 2006 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor W21-00006 HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Januari 2007 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 100 milyar. 8. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 3 Mei 2007 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor AHU-34887.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Juni 2008 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 175 milyar.
8
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7. According to Articles of Association Amendment Deed Number 34 dated January 13th 2006 made in front of Irawan SH, Notary in Bengkulu and had received authorization from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Number W21-00006 HT.01.04-TH.2007 dated January 22nd 2007, authorized capital of the bank was raised to 100 billion rupiahs. 8. According to Articles of Association Amendment Deed Number 34 dated May 3rd 2007 made in front of Irawan SH, Notary in Bengkulu and had received authorization from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Number AHU-34887.AH.01.02. 2008 dated June 20th 2008, authorized capital of the bank was raised to 175 billion rupiahs.
Kepemilikan Saham
Shareholding
Modal Dasar Bank Bengkulu sebesar Rp. 175 Milyar. 100% dari modal yang ditempatkan tersebut telah disetor penuh kedalam perseroan sebesar Rp. 134.190 juta (seratus tiga puluh empat milyar seratus sembilan puluh juta rupiah), dengan komposisi modal yang telah disetor oleh masingmasing pemegang saham pada akhir Desember 2013 sebagai berikut :
Authorized capital of Bank Bengkulu is 175 billion rupiahs. 134 190 million rupiahs (one hundred and thirty-four billion one hundred ninety million dollars) of the 100% sum of the capital has been fully paid to the company, with the composition of capital that has been paid by each shareholder at the end of December 2013 as follows :
dalam jutaan rupiah | (in million rupiahs)
2013 Pemegang Saham Shareholders
modal disetor paid capital
2012 %
modal disetor paid capital
%
Pemda Propinsi Bengkulu Local Gov. of Kepahiang Regency
47,528
35.42
47,528
37.39
Pemda Kabupaten Kepahiang Local Gov. of Kepahiang Regency
11,000
8.20
9,990
7.86
Pemda Kabupaten Kaur Local Gov. of Kaur Regency
9,830
7.33
9,830
7.73
Pemda Kota Bengkulu Local Gov. of Bengkulu city
9,745
7.26
8,745
6.88
13,150
9.80
13,150
10.35
Pemda Kabupaten Rejang Lebong Local Gov. of Rejang Lebong Regency
7,672
5.72
7,662
6.03
Pemda Kabupaten Bengkulu Selatan Local Gov. of South Bengkulu Regency
10,370
7.73
7,370
5.80
Pemda Kabupaten Bengkulu Utara Local Gov. of North Bengkulu Regency
8,325
6.20
7,325
5.76
Pemda Kabupaten Mukomuko Local Gov. of Mukomuko Regency
9,110
6.79
9,110
7.17
Pemda Kabupaten Seluma Local Gov. of Seluma Regency
5,300
3.95
5,300
4.17
Pemda Kabupaten Bengkulu Tengah Local Gov. of Central Bengkulu Regency
2,160
1.61
1,100
0.87
134,190
100
127,110
100.00
Pemda Kabupaten Lebong Local Gov. of Lebong Regency
Jumlah | Total
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid-in Capital
Berdasarkan Akta notaris Mufti Nohkman, SH sampai tanggal 31 Desember 2013 saldo tambahan modal disetor sebesar Rp. 7.080.000.000,- yang merupakan tambahan setoran modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang sebesar Rp. 1.010.000.000,-, Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp. 10.000.000,-, Kota Bengkulu sebesar Rp. 1.000.000.000,- dan Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar Rp. 3.000.000.000,-. Kabupaten Bengkulu Utara Rp. 1.000.000.000,-, Kabupaten Bengkulu Tengah Rp. 1.060.000.000,-
Based on Notary deed made by Mufti Nohkman, SH, additional balance of paid-in capital until December 31st 2013 is 7.08 billion rupiahs, which consists of additional capital contribution of Kepahiang District Government of 1.01 billion rupiahs, Rejang Lebong of 10,000,000 rupiahs, Bengkulu City of 1.000.000.000 rupiahs, South Bengkulu of 3.000.000.000 rupiah, North Bengkulu of 1.000.000.000 rupiahs, and Central Bengkulu of 1.060.000 rupiahs.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
9
Deviden dari laba setelah pajak tahun buku 2013 Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2013 pada tanggal 27 Maret 2014 memutuskan pembagian deviden kepada Pemegang Saham sebesar Rp. 46.466.859.543.79. Jumlah tersebut merupakan 45 % dari laba bersih tahun 2013. Deviden tersebut telah disetorkan ke rekening masing-masing pemilik saham secara proporsional berdasarkan jumlah saham yang dimiliki, sebagaimana tabel berikut :
Pemegang Saham | Shareholder Propinsi Bengkulu | Bengkulu Province
2013
2012
16,550,336,483.79
7,490,250,234.62
Kota Bengkulu | Bengkulu City
3,393,431,851.43
1,299,383,798.70
Kabupaten Bengkulu Selatan | South Bengkulu Regency
3,436,959,709.96
1,161,486,791.56
Kabupaten Rejang Lebong | Rejang Lebong Regency
2,671,565,845.47
1,207,504,992.80
Kabupaten Bengkulu Utara | North Bengkulu Regency
2,579,751,082.54
1,154,394,945.48
Kabupaten Mukomuko | Mukomuko Regency
3,230,347,474.78
1,120,511,680.86
Kabupaten Seluma | Seluma Regency
1,903,618,346.62
677,665,292.22
Kabupaten Lebong | Lebong Regency
4,579,130,717.93
1,284,412,123.63
Kabupaten Kaur | Kaur Regency
3,423,030,795.23
1,482,983,813.91
Kabupaten Kepahiang | Kepahiang Regency
3,830,451,551.12
1,574,389,830.07
868,235,684.92
173,356,237.55
46,466,859,543.79
18,626,339,741.40
Kabupaten Bengkulu Tengah | Central Bengkulu Regency Jumlah | Total
10
Deviden from interest after tax book year 2013 Shareholders General Meeting Book Year 2013 on March 27th 2014 decided that deviden sharings to shareholders is 46.466.859.543.79 rupiahs. The amount is of 45% of net interest in 2013. It has been transfered to shareholders’ account proportionally based on the sharing possed, as it is shown by the following table:
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 27 Maret 2014, deviden yang akan diterima oleh pemilik saham dari laba bersih tahun buku 2013 adalah sebesar Rp. 46.466.859.543,79.
According to the result of the annual shareholders general meeting on March 27th 2014, deviden that will be transfered to the shareholders from net profit book year 2013 is 46.466.859.543,79 rupiahs.
Ultimate Shareholder
Ultimate Shareholders
Sampai dengan akhir tahun 2013 ultimate shareholder Bank Bengkulu adalah : a. Kelompok usaha yang terkait dengan Bank Bengkulu antara lain : • PT Askrida Rp.60 juta • PT Sarana Bengkulu Ventura Rp.20 juta b. Bank Bengkulu mempunyai ultimate shareholder yang lebih besar dan atau sama dengan 10 %, yaitu kepemililikan saham Pemerintah Propinsi Bengkulu di Bank Bengkulu sebesar 35,42 %.
Ultimate Shareholders of Bank Bengkulu up to 2013 are:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. Enterprise groups connected to Bank Bengkulu are: • PT Askrida Rp.60 million • PT Sarana Bengkulu Ventura Rp.20 million b. Bank Bengkulu has bigger ultimate shareholders and or equal to 10 %, who share 35.42 % ownership of the Governement of Bengkulu Province in Bank Bengkulu.
Produk dan Layanan Product and Service
Produk Penghimpunan Dana
Product of Raising Public Fund
Dalam penghimpunan dana masyarakat, Bank Bengkulu menekankan pada kualitas layanan pada nasabah, kecepatan dan kenyamanan.
In raising public funds, Bank Bengkulu emphasizes on quality of service on customers, speed and comfort.
1. GIRO Rekening giro Bank Bengkulu dapat dimiliki oleh perorangan, instansi pemerintah, perusahaan, yayasan maupun lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan rekening giro dapat dilakukan si seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu.
1. CURRENT ACCOUNTS Curren accounts in Bank Bengkulu can be hold by individual, government instance, private company, foundation and any other depatments. Depository and drawing of giro can be performed in every branch of Bank Bengkulu.
2. TABUNGAN Produk tabungan Bank Bengkulu terdiri dari tabungan Simpeda, tabungan Tabot, TabunganKu dan TAPEDA a. Tabungan Simpeda Simpeda adalah singkatan dari Simpanan Pembangunan Daerah, dapat dimiliki oleh perorangan, badan hukum, yayasan dan lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu, kemudahan bertransaksi melalui jaringan ATM Bersama dan telah terhubung dengan jaringan BPDNet online. Tabungan Simpeda Bank Bengkulu menyediakan undian berhadiah yang diundi secara nasional sebanyak 2 kali dan regional 1 kali setahun. b. Tabungan Tabot Tabungan Tabot merupakan produk tabungan khas dan unggulan Bank Bengkulu. Setiap penabung Tabot dijamin asuransi jiwa dan dilengkapi juga dengan undian berhadiah yang diundi secara kontinu setiap tahun. c. TabunganKu TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan, dan merupakan produk tabungan nasional yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia yang diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat menengah bawah.
2. SAVINGS Savings in Bank Bengkulu consist of Simpeda, Tabot, Tabunganku, and TAPEDA. a. Simpeda Saving Simpeda stands for Simpanan Pembangunan Daerah (Regional Development Saving), can be hold by individuals, corporation, foundation, and any other instistutions. Deposits and withdrawals can be performed across Bengkulu branch network. It also provides ease of transactions through the ATM network and is connected to the BPDNet online network. Bank Bengkulu Simpeda Saving provides the lottery drawn nationally as much as 2 times a year and regionally 1 time a year. b. Tabot Saving Tabot saving is a typical saving product and is supreme saving of bank Bengkulu. Each depositor of Tabot is also enlisted in life insurance and equipped with the raffle drawn continuously every year. c. TabunganKu TabunganKu is saving for individuals with easy and light requirements, and a national savings products issued jointly by banks in Indonesia, which is intended for students and lower middle class.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
11
12
d. Tabungan TAPEDA • Diperuntukkan khusus kepada pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Propinsi Bengkulu. • Tabungan Tapeda khusus untuk menampung gaji dan pensiun pegawai negeri sipil.
d. TAPEDA saving • It is intended specially for civil servants in the governmental area of Bengkulu Regencies/City and Province. • Tapeda saving is created to accomodate civil servant’s salary and pansionary.
3. DEPOSITO Deposito merupakan simpanan berjangka yang diperuntukkan bagi perseorangan, perusahaan, lembaga lainnya dengan jangka waktu bervariasi antara 1 – 24 bulan. Tersedia fasilitas perpanjangan otomatis dengan jangka waktu yang sama.
3. TIME DEPOSITS Time deposits focus on individuals, companies, other organizations with varying durations ranging from 1 to 24 months. Automatic renewal facility is available with the same time period.
Penempatan dan Penyaluran Dana
Placement and Distribution of Funds
Bank Bengkulu menempatkan dananya dalam bentuk aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, penempatan pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, surat berharga, dan penyertaan. Penyaluran dana melalui kredit merupakan aktivitas utama yang dilakukan Bank Bengkulu dalam mengelola keuangannya yang dilakukan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Jenis-jenis kredit Bank Bengkulu antara lain :
Bank Bengkulu places the funds in productive assets consisting of loans, placements to other banks, placements to Bank Indonesia, securities, and investments. Channeling funds through loan is the main activity of Bank Bengkulu in managing finances conducted in accordance with the precautionary principle.
1. Kredit Umum Kredit yang diberikan kepada perorangan/badan usaha untuk menambah modal kerja dan investasi, sehingga dapat mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Usaha yang dapat dibiaya merupakan usaha produktif di sektor perdagangan, pertanian, konstruksi, pertambangan, industri dan sektor-sektor lainnya.
1. General Loans Loans are granted to individuals / entities for working capital and investment so that they are able to develop a business that is being run. Enterprises that can be financed are productive enterprises in trade, agriculture, construction, mining, industrial and other sectors.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Loans available in bank Bengkulu are as follows:
2. Kredit Multiguna Merupakan kredit yang diberikan kepada perorangan yaitu : pegawai tetap yang bekerja baik pegawai negeri sipil, BUMN/BUMD yang mempunyai penghasilan tetap. Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk pengembangan usaha, kepemilikan kendaraan bermotor, konsumsi dan investasi.
2. Multipurpose Loans Credit is given to individual ie permanent employee who works as civil servant or, state / local enterprises that have a steady income. Credit is given for the purpose of business development, vehicle ownership, consumption and investment.
3. Kredit Program Kredit Program Bank Bengkulu adalah hasil kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan lembaga lainnya yang persyaratannya telah ditentukan oleh pihak pemilik dana. Kredit program Bank Bengkulu antara lain adalah kredit KUR dan kredit SUP 005, diberikan kepada perorangan yang memiliki usaha produktif mikro dan kecil.
3. Program Loan Program Loan of Bank Bengkulu is the result of its cooperation with Central Government and other agencies of which requirements specified by the owner of the funds. Bank Bengkulu program loan includes KUR credit and SUP 005 credit, given to individuals who have productive micro and small enterprises.
Jasa Layanan Bank Bengkulu Lainnya 1. Pengiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) 2. BPD Net Online yang merupakan layanan transaksi antar Bank Pembangunan Seluruh Indonesia. 3. Layanan penerimaan setoran pembayaran Pajak dengan sistem Modul Penerimaan Negara (MPN) Prima. 4. Layanan penerbitan Bank Garansi dan Referensi Bank. 5. Layanan pembayaran gaji pegawai negeri sipil dan pensiunan dan POLRI. 6. Layanan penerimaan setoran pembayaran Tagihan Rekening Telepon, Listrik dan PDAM Tirta Darma Kota Bengkulu.
Other service product of bank Bengkulu: 1. Remmitance through Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), and Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI) 2. BPD Net Online, banking service among Development Bank around Indonesia. 3. Service for tax payment by using Prima State Revenue Module (MPN). 4. Service for issuing Bank guarantee and Bank refference. 5. Service for payment of civil servants’ salary and pansionary and POLRI. 6. Service for payment of telephone bill, electricity, and Drinking Water Company (PDAM) Tirta Darma, Bengkulu.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
13
7. Layanan penerimaan setoran Uang Kuliah bagi Mahasiswa Universitas Dehasen (UNIVED) dan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) serta Universitas Prof. DR. Hazairin,SH (UNIHAZ). 8. Layanan Kas 24 Jam melalui ATM Bank Bengkulu yang tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA dengan fitur : • Informasi Saldo • Penarikan tunai • Transper Antar Bank • Pembelian voucer pulsa kartu prabayar 9. Layanan Western Union 10. Bank pelaksana KPE (kartu pegawai elektronik) bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten/Kota.
14
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7. Service for payment of college fee for students of Dehasen University (UNIVED) and Muhammadiyah University of Bengkulu (UMB), also University of Prof.DR. Hazairin,SH (UNIHAZ). 8. 24 hours cash service through ATM of Bank Bengkulu which is also encorporated with ATM Bersama network, providing some features as follows: • Balance information • Cash withdrawal • Transfer between banks • Purchase of prepaid cellular account 9. Western Union Service 10. Practitioner of Electronic Employee Card (KPE) in collaboration with the State Employment Agency (BKN), the Provincial Government, District / City.
Dewan Komisaris Board of Commissioner
1. Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Independen | Independent Commissioner 2. Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Independen | Independent Commissioner 3 2
3. Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Komisaris | Commissioner
1
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
15
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
16
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunianya Bank Bengkulu dapat mencapai kinerja yang cukup memuaskan ditahun 2013, meskipun masih terdapat beberapa indikator kinerja keuangan yang belum tercapai secara maksimal.
Praise and thanks to God the Almighty for the blessings and gifts of whose Bank Bengkulu can achieve satisfactory performance in 2013, although there are some indicators of financial performance that has not reached its full potential.
Selama tahun 2013 berbagai hal telah dilakukan bank bengkulu antara lain perluasan jaringan dengan membuka kantor-kantor baru, penambahan mesin ATM, pengembangan teknologi informasi untuk memberikan layanan unggul dan pengembangan produk yang berorientasi kepada kebutuhan nasabah terus diupayakan. Disisi lain pengembangan organisasi, perbaikan sistem dan prosedur serta ketentuan-ketentuan dan peraturan yang ada untuk meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) senantiasa terus dilakukan. Upaya membangun tata kelola dan pelayanan yang baik sebagai bank umum merupakan hal penting bagi peningkatan kepercayaan dan loyalitas nasabah, sehingga bank bengkulu diharapkan terus tumbuh. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan bank bengkulu dalam pencapaian targettarget perusahaan pada tahun 2013 telah sesuai dengan rencana bisnis bank yang ditetapkan. Untuk itu Dewan Komisaris memberikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajarannya, atas dedikasi dan integritasnya untuk mengembangkan Perusahaan. Disamping itu kami juga menilai bahwa rencana kerja yang di susun Direksi secara umum telah sesuai dengan arah dan strategi pengembangan Perusahaan.
Bank Bengkulu has done many things during the year 2013 including network expansion by opening new offices, providing more ATM machines, and developing information technology to provide superior service and product development oriented to the customers’ needs. Beside organizational development, improvement of systems and procedures as well as the existing rules and regulations to improve the quality of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) is always attempted.
Selama tahun 2013 kinerja Bank Bengkulu telah menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan total asset yang mencapai Rp. 3.159.549.897,sedangkan ditahun 2012 sebesar Rp. 2.778.919.484 sehingga meningkat sebesar 13,6%. Penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp. 2.301.462.298 sedangkan ditahun 2012 sebesar Rp. 2.204.777.602,- meningkat 4,3%. Penyaluran kredit mencapai Rp. 2.395.252.695,- sedangkan tahun 2012 sebesar Rp. 2.044.621.126 sehingga meningkat sebesar 17,1%.
Bank Bengkulu showed a very positive improvement during the year 2013, as shown by the increase in total assets reaching 3.159.549.897 rupiahs whereas in 2012 was of 2.778.919.484 rupiahs. It means that the improvement was reaching 13.6 %. Funds accumulation of the third-party was 2.301.462.298 rupiahs while it was of 2.204.777.602 rupiahs in 2012, which means that it increases by 4.3%. The loan distribution reached 2.395.252.695 rupiahs whereas in 2012 was of 2.044.621.126 rupiahs which means that it increases by 17.1%.
Pada tahun 2014 tantangan yang dihadapi oleh Bank Bengkulu semakin berat, seiring dengan pengetatan regulasi perbankan, perubahan kondisi makro ekonomi dan politik yang secara tidak langsung mempengaruhi industri perbankan, sehingga bank harus lebih meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance serta penerapan manajemen risiko disetiap jenjang dan tingkatan organisasi sehingga bank Bengkulu selalu berada pada kondisi Sehat.
In 2014, challenges faced by Bank Bengkulu was getting heavier, along with the tightening of banking regulations, changes in macro-economic and political conditions that indirectly affect the banking industry, so the banks should further improve the implementation of the principles of good corporate governance and risk management at each stage and level of the organization so that bank Bengkulu is always in a state of healthy. The Board of Commissioners thank profusely the customers and the community for their loyalty and trust in using the products
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Efforts to built good governance and service as a commercial bank is crucial for improving customers’ trust and loyalty, thereby the bank is expected to keep growing. It can be seen from Bank Bengkulu’s success in achieving targets in 2013, in which the company has been in accordance with its business plan set. Therefore the Board of Commissioners gave award to the Board of Directors and the entire staff, for their dedication and integrity to develop the Company. Besides, we also considered that the work plan arrayed by the Directors has generally been in accordance with the Company’s direction and strategy development.
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada nasabah dan masyarakat atas loyalitas dan kepercayaannya, telah menggunakan produk dan layanan Bank Bengkulu dalam transaksi perbankan, serta memberikan apresiasi kepada para pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan pengelolaan kas daerah kepada PT Bank Bengkulu serta komitmennya bagi perkembangan PT Bank Bengkulu.
and services of Bank Bengkulu, and give appreciation to our shareholders for their support and confidence in the area of cash management to PT Bank Bengkulu and its commitment to development of PT Bank Bengkulu.
Semoga kedepan kinerja Bank Bengkulu dapat terus ditingkatkan, sehingga misi Bank Bengkulu untuk menjadi bank kebanggaan masyarakat dan tuan rumah di Bengkulu dapat terwujud.
Hopefully Bank Bengkulu is able to keep improving its performance in the future so that the mission of the bank to be the pride of the community and the host of banks in Bengkulu can be realized.
Pengawasan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supervisory
I.
1. Introduction
Pendahuluan
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pada pasal 108 ayat (1) dinyatakan bahwa Dewan Komisaris mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan atas kebijakan kepengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, ditegaskan bahwa Dewan Komisaris mempunyai kewajiban melaporkan tugas pengawasan yang menjadi tanggungjawabnya. Oleh karena itu sejalan dengan penyampaian Laporan Tahunan Direksi Bank Bengkulu kepada Rapat Umum Pemegang Saham maka Dewan Komisaris menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya sebagai berikut : Dewan Komisaris memberikan penekanan kepada terwujudnya Good Corporate Governance pada Bank Bengkulu dan memastikan Good Corporate Governance tersebut telah diterapkan dalam setiap operasi perusahaan pada seluruh tingkatan, jenjang dan jabatan organisasi Bank Bengkulu. Selanjutnya memastikan bahwa Direksi beserta jajarannya telah menerapkan risk management yang berbasis pada 8 jenis profil risiko dan system pengendalian internal, konsisten dan tetap fokus pada pengelolaan likuiditas dengan upaya-upaya mengoptimalkan penghimpunan DPK baik Pemda maupun non Pemda. Dan yang tidak kalah penting harus semakin mengedepankan prinsip prudential banking dalam mengelola asset, dengan berusaha menjaga agar tidak terjadi penurunan asset serta terus berusaha meningkatkan asset perseroan dan semakin sadar akan tanggungjawab pengurus kepada para pemegang saham.
Based on the Law of the Republic of Indonesia Number 40, 2007 on Limited Liability Company, in Article 108 paragraph (1), it was stated that the Board of Commissioners’ main task is to supervise the management policies, the maintenance of the course in general, either the Company or the Company’s business, and provide advice to Directors.
In carrying out these basic tasks in accordance with Law of the Republic of Indonesia Number 40, 2007 on Limited Liability Company, it is confirmed that the Board of Commissioners have an obligation to report the supervisory tasks becoming its responsibilities. Therefore, in line with the submission of the Report of the Board of Directors of Bank Bengkulu to the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners would like to report performance of its duties as follows: Board of Commissioners emphasize on to the establishment of Good Corporate Governance in Bank Bengkulu and ensure that it has been applied in each of the company’s operations at all stages, levels and positions in the company organization. Furthermore, Board of Commissioners ensure that the Board of Directors and its staff have implemented risk management based on 8 types of risk profile and internal control systems, been consistent and stayed focus on liquidity management with efforts to optimize the collection of deposits both in Regional Government and non Regional Government. Furthermore, the bank have to prioritize prudential banking principles in managing assets, by trying to guard it against a decline in assets and keeping it increased, also always aware of the responsibility to the board of shareholders.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
17
1. Pengawasan atas kebijakan kepengurusan mengenai Perseroan Dalam hal pengawasan atas kebijakan kepengurusan perseroan, antara lain telah dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memastikan dan mengoptimalkan fungsi struktur organisasi sebagaimana diatur dalam Good Corporate Governance pada setiap tingkatan, jenjang dan jabatan organisasi. b. Dewan Komisaris Bank Bengkulu mendorong dan memastikan kelengkapan dari jumlah pengurus Bank Bengkulu sesuai amanat dari Good Corporate Governance.
18
1. Supervision over the Management policies of the Company In terms of control over the management of the company policies, the following things have been done: a. Ensure and optimize the organizational structure function as stipulated in Good Corporate Governance at every stage, level and position. b. Board Of Commissioners of Bank Bengkulu encourage and ensure the completeness of the number of Bank Bengkulu’s administrator as mandated by the Bank’s management of Good Corporate Governance.
2. Pengawasan Mengenai Operasional Perusahaan
2. Supervision over Company Operations
Dalam hal pengawasan operasional perusahaan, antara lain telah dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan review dan telaah serta memberikan persetujuan dan pengesahan RBB 2013-2015 dan RKAT tahun 2013 sebagaimana yang diatur dalam UU No. 40 tentang Perseroan terbatas (Bab IV Pasal 64 ayat 2 dan 3). b. Melakukan evaluasi kinerja keuangan secara periodik baik bulanan, triwulan, semester dan tahunan yang terfokus pada : 1. Capital : Perlu meningkatkan perencanaan secara matang terhadap kecukupan modal untuk mendukung usaha bank. Pertumbuhan permodalan Bank Bengkulu saat ini masih relatif kurang memadai, khususnya untuk mengcover potensi pasar kredit yang cukup tinggi dan memenuhi standar ketentuan Bank Regional Champion (BRC), sehingga Dewan Komisaris memohon dukungan dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan setoran modal. 2. Asset : Dewan Komisaris mendorong peningkatan kinerja manajemen bank dengan tetap meningkatkan aset baik kualitas maupun kuantitasnya, dengan selalu menerapkan prudential banking, lebih selektif dalam penyaluran kredit, serta peningkatan pembinaan dan pengawasan kredit. Dewan Komisaris meminta lebih meningkatkan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga baik disetiap Kantor cabang dan Kacapem. 3. Management : Dewan Komisaris mendorong peningkatan kinerja manajemen bank dengan peningkatan kualitas penerapan sistem manajemen risiko melalui kecukupan kebijakan dan prosedur dengan melakukan penyempurnaan BPP manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran pe-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In terms of control over the company operational, the following things have been done: a. Conducting a review and study, as well as giving consent and endorsement of RBB RKAT 2013-2015 and RKAT of the year 2013, as stipulated in Law number 40 on limited liability companies (Chapter IV Article 64 paragraph 2 and 3). b. Evaluating financial performance periodically either monthly, quarterly, half yearly or annually, focusing on: 1. Capital : Need careful planning on capital adequacy to support the bank’s business.The growth of the capital of the bank today is still relatively inadequate, especially to cover potential credit market that is high enough and to meet the standards regulations of Bank Regional Champion (BRC), so that the Board of Commissioners ask for support from shareholders to make its capital injection.
2. Asset: Board Of Commissioners encourage the increase of bank management’s performance by keep improving asset quality and quantity, always applying prudential banking, being more selective in giving loan and increasing guidance and supervision of credit. Boards of Commissioners invoke every branch and Kacapem (Head of Sub-branch) to improve the performance of third-party funds union. 3. Management : Board of Commissioners boost the performance of bank management by improving the quality of the application of risk management systems through sufficient policies and procedures in making improvements of BPP risk management, adequating risk identification proccess, measurement and monitoring of risk
mantauan dan pengendalian risiko, serta kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian penilaian tingkat kesehatan bank (TKB) berbasis risiko tetap pada posisi “SEHAT” 4. Earning : Pertumbuhan earning melebihi target yang ditetapkan, Namun demikian dari sisi bisnis Dewan Komisaris terus mendorong agar aktiva dapat terus diberdayakan dengan optimal yakni melalui pemilihan aktiva produktif yang paling Favourable, meningkatkan fee base income, memanfaatkan aktiva tetap untuk mendukung peningkatan earning asset, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya untuk memaksimalkan laba. 5. Likuidity : Dewan Komisaris mengingatkan manajemen bank agar pertumbuhan kredit yang cukup tinggi diikuti dengan usaha yang maksimal dalam penghimpunan dana pihak ketiga dengan cost yang relatif murah, sehingga likuiditas terjaga dan peningkatan earning optimal. Selain hal tersebut Dewan Komisaris meminta dukungan kepada para pemegang saham untuk tetap mempercayakan pengelolaan keuangan/dana APBD kepada Bank Bengkulu untuk mendukung likuiditas Bank Bengkulu. 6. Penilaian GCG Dewan Komisaris mengingatkan manajemen bank agar terus meningkatkan implementasi Good Corporate Governance disemua tingkat dan jenjang organisasi meliputi struktur, proses maupun outcome. 7. Penilaian Penerapan Manajemen Risiko Dewan Komisaris meminta agar manajemen melakukan upaya-upaya lebih terarah dan sistematis, serta melakukan konsolidasi dan koordinasi di internal bank secara intens, untuk melakukan pemetaan dan identifikasi secara komprehensif.
control, and Bank’s compliance with rules and regulations. Thus the valuation of the risk based bank health rate (Tingkat Kesehatan Bank) remains on the position of “HEALTHY”. 4. Earning : Earnings growth exceeds the target set. However the Board of Commissioners, in terms of bussiness, continue to push assets to be empowered optimally by selecting the most favourable productive assets, increasing fee income base, utilizing fixed assets to support the increase in assets earning, as well as improving the effectivity and cost efficiency to maximize profit.
5. Liquidity : Boards of Commissioners remind bank management to make sure that high loan growth is followed by maximum effort in third-party funds union with relatively low cost, so that liquidity optimally maintained and earnings optimally increased. In addition, the Board of Commissioners ask for the support of shareholders to keep entrusting financial management / budget funds of the region (APBD) to Bank Bengkulu to support the liquidity of the bank.
6. GCG Assesment Boards of Commissioners warn the bank management to continue to improve the implementation of Good Corporate Governance at all stages and levels of the organization including structure, process and outcome. 7. Assesment of Risk Management Implementation Board of Commissioners invoke management administrator to make efforts more focused and systematic, also consolidate and coordinate intensely in all internal structure of the bank, to conduct a comprehensive mapping and identification.
c. Memastikan telah dilaksanakannya tindak lanjut atas temuan-temuan dari pihak auditor internal (Divisi SKAI Bank Bengkulu) dan eksternal (BPK RI, KAP dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
c. Ensuring the implementation of the follow-up upon the findings of the internal auditors (Internal Audit Division of Bank Bengkulu) and external (BPK RI, KAP and the Financial Services Authority (OJK)).
d. Membuat kajian terhadap kebijakan strategis dan kebijakan operasional yang diambil oleh Direksi dan jajarannya, dalam rangka memberikan masukan dan saran yang bersifat preventif maupun reaktif demi tercapainya tujuan perusahaan.
d. Studying strategic policies and operational policies adopted by the Board of Directors and the staff, in order to provide preventive and reactive input and suggestions to achieve company objectives.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
19
3.Pemberian Saran dan Nasihat
3. Giving advice and sugestion
Dalam hal pemberian saran dan nasehat, antara lain telah dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memberikan saran mengenai pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance (GCG) disetiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Memberikan saran dan nasehat terkait profil risiko agar selalu memastikan analisis dan pemetaan terhadap profil risiko secara periodic agar dipastikan performa profil risiko tidak tergerus dan konsisten menjadi lebih baik. c. Memberikan saran dan masukan supaya terus meningkatkan kinerja tingkat kesehatan bank secara signifikan. d. Memberikan saran agar lebih inovatif dalam menerapkan strategi marketing khususnya penghimpunan DPK, untuk menjaga likuiditas dan mendukung ekspansi kredit terutama kredit akseptasi dengan tanpa mengesampingkan jenis-jenis usaha lainnya demi tercapainya tujuan perusahaan. e. Menyarankan agar melakukan pengelolaan likuiditas dengan memperhatikan kecukupan dana, profile maturity dan cost of fund. f. Menyarankan suku bunga pinjaman ditinjau secara periodik agar lebih kompetitif. g. Pemberian nasehat terkait penerbitan produk dan aktifitas baru. h. Pemberian nasehat berkaitan dengan peningkatan penyaluran kredit melalui kerjasama dengan Bank lain dalam bentuk Channeling. i. Pemberian nasehat berkaitan dengan perluasan jaringan kantor. j. Memberikan saran mengenai pengembangan Risk Management System, aplikasi manajemen database SDM dan transfer knowledge TI. k. Memberikan saran terkait pelaksanaan APU-PPT. l. Memberikan saran dan masukan terkait kebijakan penanganan benturan kepentingan. m. Memberikan saran untuk meningkatkan pembinaan SDM yang berorientasi pada peningkatan pelayanan (service excelent).
Advices and sugestions given are as follows:
4. Penutup. Sepanjang tahun 2013 meskipun mengalami tantangan yang komplek, namun kinerja keuangan Bank Bengkulu masih mampu menunjukkan performa yang cukup baik, Untuk itu Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada manajemen bank Bengkulu atas segala usaha yang telah dijalankan untuk pencapaian tersebut. Namun kedepan tantangan PT Bank Bengkulu
20
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. Advice on the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in each business activities at all levels of the organization. b. Advice and counsel related to the risk profile, to always ensure that the analysis and mapping of the risk profile are done periodically so that certain performance of risk profile is not eroded and consistently getting better. c. Advice and suggestion to keep improving the performance of bank working rate significantly. d. Advice to be more innovative in applying marketing strategy especially in DPK union, in order to maintain liquidity and support credit expansion especially credit acceptance while still concern with other products to achieve the goal of the company. e. Advice to manage liquidity by taking into account the adequacy of funds, profile maturity, and cost of fund. f.
Advice for loan rates are reviewed periodically in order to be more competitive.
g. Advice concerning with product launch and new activity. h. Advice concerning with loan distribution improvement through cooperation with other banks in form of Channeling. i.
Advice concerning with office network expansion.
j. Advice concerning with the development of risk management system, application of human resource database management and transfer of IT knowledge. k. Advice concerning with the application of APU- PPT. l. Advice and suggestion concerning with the policy of handling conflict of interest. m. Advice to improve human resource development oriented to service excelent.
4. Closing Throughout the year 2013, despite the complex challenges, Bank Bengkulu is still able to show good performance. Therefore, Board of Commissioners expresses high appreciation to the management of bank Bengkulu for the efforts that have been undertaken for these achievements. However, the future challenge for bank Bengkulu is getting so complex that the bank management needs
semakin komplek, sehingga manajemen Bank Bengkulu perlu lebih meningkatkan upaya kerja keras, komitmen yang tinggi dan kerjasama yang solid disetiap tingkatan dan level manajemen PT Bank Bengkulu.
to enhance the efforts and hard work, have strong commitment and solid cooperation at each stage and the management level.
Pada tahun 2014 tantangan yang dihadapi oleh Bank Bengkulu semakin berat, seiring dengan pengetatan regulasi perbankan, perubahan kondisi makro ekonomi dan politik yang secara tidak langsung mempengaruhi industri perbankan, sehingga bank harus lebih meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance serta penerapan manajemen risiko disetiap jenjang dan tingkatan organisasi sehingga bank Bengkulu selalu berada pada kondisi Sehat.
In 2014, the challenges faced by Bank Bengkulu is getting heavier, along with the tightening of banking regulations, changes in macro-economic and political conditions that indirectly affect the banking industry. Therefore, the bank should further improve the implementation of the principles of good corporate governance and risk management at each stage and level of the organization so that bank Bengkulu is always in a state of Healthy.
Akhir kata, perkenankan kami atas nama Dewan Komisaris kembali mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham atas dukungan yang terus diberikan untuk mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan masa mendatang bagi para pemegang saham, masyarakat bengkulu dan Bank.
Finally, let us on behalf of the Board of Commissioners thank all shareholders for their continued support to achieve future growth and prosperity for our shareholders, communities and Bank Bengkulu.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Independen Independent Commissioner
Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Independen Independent Commissioner
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
21
1. Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama | President Director 2. H. Antoni Aris, SE Direktur Umum | General Afair Director 2
22
1
3
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3. Drs. H. Triyogo Hamzah, MM Direktur Kepatuhan | Compliance Director
“menuai cita-cita pelangi dengan semangat inspirasi hati” “reaching for the rainbow dreams with colourful spirit”
Laporan Direksi
Report of the Board of Director Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
23
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
24
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, perkenankan kami menyampaikan pokok-pokok pencapaian kinerja Bank Bengkulu selama tahun 2013 yang berakhir pada 31 Desember 2013.
By uttering praise and gratitude to God the Almighty, let us convey the main points of Bank Bengkulu performance achieved during the year 2013 which ended on December 31st, 2013.
Pekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang lamban pada tahun 2013. Perlambatan ekonomi ini terlihat dari berbagai hasil survey yang dilakukan Bank Indonesia seperti survei penjualan eceran dan survei keyakinan konsumen yang mengindikasikan konsumsi rumah tangga cenderung melambat pada terutama semester II-2013. “Berbagai indikator investasi seperti impor barang modal, penjualan alat-alat berat, dan konsumsi listrik industri manufaktur mengkonfirmasi bahwa investasi non-bangunan diprakirakan mengalami kontraksi pada semester II-2013. Tidak hanya pertumbuhan ekonomi pada 2013, BI juga turut merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 menjadi dalam kisaran 5,8%-6,2%, dari semula 6,0%-6,4%,” hal ini juga mengindikasikan masih lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar (US) seiring dengan maningkatnya inflasi dikisaran angka 9,2 - 9,8 %
Indonesia was having sluggish economic growth in 2013. Such economic slowdown was evident from the various results of a survey conducted by Bank Indonesia (BI) such as retail sales survey and consumer confidence surveys indicating that household consumption tends to slow down in 2013 especially in the second half of the year. “Various investment indicators such as goods capital import, sales of heavy equipments, and power consumption of manufacturing industries confirm that non-construction investment was projected to experience a contraction in the second half of 2013. BI also helps revising Indonesia’s economic growth in 2014 in which it will be in the range of 5.8 % -6.2 % , from the previous 6.0% -6.4 % ,” it also indicates the weakness of the rupiah against the dollar ( U.S. ) in line with the range of inflation where it reaches 9.2 - 9.8 %.
Melihat kondisi tersebut, kondisi tersebut tidak akan banyak berpengaruh terhadap Bank Bengkulu. Sebagai salah satu pelaku industri perbankan mengambil kesempatan untuk melakukan maksimalisasi fokus bisnis, perseroan terus melakukan upaya pengoptimalan untuk menangkap peluang pasar dan ekonomi yang lebih luas terutama dalam bisnis terkait keuangan pemerintah daerah. Bank Bengkulu yakin dengan pilihan fokus pada segmen-segmen bisnis yang lebih luas yang telah dipahami dengan baik, perseroan telah siap menghadapi setiap tantangan perekonomian dan bisnis di sektor ini.
Such conditions will not have much effect on bank Bengkulu. As one of the performers in banking industry, bank Bengkulu takes the opportunity to do the maximization of business focus, continues to perform optimization efforts to capture market opportunities and the wider economy, especially in local government finance related businesses. Bank Bengkulu is confident of its focus on wider business segments that have been well understood, the company is ready to face any challenges of the economy and business in this sector.
Kinerja Bank Bengkulu
Bank Bengkulu Performance
Pada tahun 2013 peningkatan kinerja Bank Bengkulu menunjukkan perkembangan yang berarti dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini ditunjukkan dari sisi profitabilitas pencapaian laba bersih meningkat sebesar 47,93 %. Pencapaian laba tersebut merupakan kontribusi dari peningkatan penyaluran kredit 17,23 % dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 2.049 milyar menjadi Rp. 2.402 milyar pada tahun 2013.
The increase in the performance of bank Bengkulu in 2013 showed substantial progress compared to 2012. This was shown in terms of the profitability of net profit which increased by 47.93%. The achievement of such profits was contributed by the increasing of loan provision which reached 17.23% from the previous year amounting from Rp. 2,049 billion to Rp. 2,402 billion in 2013.
Demikian juga penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 4.39 % dibanding tahun 2012, dan pertumbuhan Total Aset meningkat 13,70 %. Perbaikan kualitas aset tercermin dari penurunan NPL Gross dari sebesar 0,67 % menjadi 0,22 %. Rasio-rasio keuangan Bank Bengkulu tahun 2013 pada umumnya baik dan diatas standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai oleh Bank Bengkulu sepanjang tahun 2013 mengalami kenaikan yang sangat berarti.
Similarly, third-party funds increased by 4.39% compared to 2012, and the growth in total assets increased by 13.70%. Improvement in asset quality was reflected in the decline of NPL Gross from 0.67% to 0.22%. Financial ratios of Bank Bengkulu in 2013 were generally good, even above the standards set by Bank Indonesia. Overall performance achieved by bank Bengkulu during the year 2013 was significantly increased.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tantangan dan Strategi Bengkulu
Challenges and Strategy of Bank Bengkulu
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditengah persaingan perbankan yang semakin ketat, Bank Bengkulu terus berupaya menjadi Bank yang sehat, kuat dan terpercaya dengan terus berupaya melakukan pengembangan internal bank sejalan dengan target BPD Regional Champion ( BRC ). Visi BRC yang harus dilakukan dengan melaksanakan 3 ( tiga ) pilar antara lain : Pilar 1 yaitu Ketahanan Kelembagaan yang kuat, yang merupakan tantangan yang cukup mendesak karena terkait penambahan kualifikasi besaran permodalan Bank Bengkulu yang masih tergolong kecil di lingkungan BPD seluruh Indonesia serta perbankan umum di Indonesia. Pilar 2 yaitu Kemampuan sebagai Agent Of Regional Development dan Pilar 3 yaitu Kemampuan melayani kebutuhan masyarakat.
In carrying out banking operations amid increasingly fierce competition, bank Bengkulu continues to be healthy, strong and reliable by remain to perform internal development in line with BPD Regional Champion ( BRC ) target. Vision of BRC has to be done by implementing three (3 ) pillar, ie: Pillar 1 is a strong Institutional Resilience, which is the most pressing challenge due to the addition of relevant qualifications of the bank’s capital which is still relatively small among BPD throughout Indonesia as well as general banking in Indonesia. Pillar 2 is the capabilities as AgentOf Regional Development, and Pillar 3 is ability to serve the needs of society.
Namun Bank Bengkulu terus berupaya meningkatkan kinerja, sehingga target setoran modal dapat terealisasi secara lebih signifikan untuk mengejar berbagai ketertinggalan terhadap bank-bank lainnya. Suntikan atas penguatan permodalan dimaksud dapat menjadi faktor pengungkit percepatan kemajuan Bank Bengkulu dimasa-masa mendatang. Selain Pilar 1 yaitu penguatan Permodalan Bank Bengkulu memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di segala bidang untuk menuju yang lebih baik lagi. Perubahan-perubahan yang telah dilakukan Bank Bengkulu menuntut adanya perubahan pola kerja, sikap dan perilaku karyawan untuk mewujudkan Visi Bank Bengkulu menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Perubahan tersebut diharapkan akan mereposisi Bank Bengkulu menjadi lebih baik, sehingga misi Bank Bengkulu untuk menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri dapat tercapai.
However Bank Bengkulu continuously strives to improve its performance so that the capital distribution target can be realized more significantly to pursue a variety of pace against other banks. Strengthening capital injections mentioned previously can be of accelerating factor for bank Bengkulu’s advancement in the future. In addition to Pillar 1, bank Bengkulu has a strong desire to make changes in all areas to be better and better. The changes that have been made by bank Bengkulu require changes in working patterns, attitudes and behavior of employees to realize the vision of making the bank with high performance and creating higher value for society. The changes are expected to reposition the bank to be better, so the mission of bank Bengkulu to become host in their own respective regions can be achieved.
Pada akhirnya kami meyakini bahwa keberhasilan yang telah dicapai oleh Bank Bengkulu ini tidak terlepas dari kerja keras jajaran manajemen dan pegawai Bank Bengkulu serta dukungan dari Pemegang Saham. Semoga pencapaian tersebut dapat memberikan cerminan kepada semua pihak, terutama jajaran Bank Bengkulu untuk tidak terlena dengan semua yang telah dicapai. Perjalanan masih panjang, tantangan kedepan juga semakin berat.
In the end, we believe that the success that has been achieved by bank Bengkulu is unseparable from hard work of the board of management and employees of Bank Bengkulu as well as support from shareholders. Hopefully these achievements can be reflective to all parties, especially the ranks of Bank Bengkulu to not being exhilerated. The journey is long ahead, the future challenge is getting heavy as well.
Atas nama Direksi dan karyawan Bank Bengkulu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, nasabah, masyarakat, pemerintah daerah, dan mitra kerja atas kepercayaan yang selama ini selalu diberikan kepada Bank Bengkulu selama ini dan mengharapkan semakin meningkatkan dukungannya kepada Bank Bengkulu di masa-masa mendatang.
On behalf of the Board of Directors and employees of Bank Bengkulu, we would like to thank all shareholders, customers, communities, local governments, and partners for the confidence that has always been given to the Bank so far and expect further support to Bank Bengkulu in the time ahead.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
25
Semoga dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, kita dapat diberi kekuatan untuk tetap bisa tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan dalam memajukan Bank Bengkulu.
May God the Almighty bless us with strength to continuously raise and develop Bank Bengkulu.
DIREKSI BOARD OF DIRECTIONS
Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama President Director
H. Antoni Aris, SE Direktur Umum General Director
26
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Drs. H. Triyogo Hamzah, MM Direktur Kepatuhan Director of Compliance
Peristiwa Penting Tahun 2013 | Important Events in 2013
Februari | February
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS ) | Shareholders General Meeting
28 Februari 2013 | February 28 2013 th
April | April
Upacara HUT Bank Bengkulu ke - 42 | The ceremony of Bank Bengkulu 42nd Anniversary April 13th 2013
13 April 2013 | April 13th 2013
Maret | March
Pemberian Bea siswa kepada Mahasiswa Se Provinsi Bengkulu | Scholarship Awarding to University Students along Bengkulu Province
HUT Bank Bengkulu ke - 42, 13 April 2013 | Bank Bengkulu’s 42nd Anniversary April 13th 2013
Pekan Olaraga Antar Bank (PORBANK) | Inter-Bank Sport Event (PORBANK)
15-17 Maret 2013 | March 15th – 17th 2013
PEKAN OLARAGA DAN SENI (PORSENI) Palembang | Palembang Sport and Art Event (PORSENI)
April 2013 | April 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
27
Mei | May
Pelatihan Officer Development Program (ODP) | Officer Development Program (ODP) Training
06 Mei 2013 | May 6th 2013
Sarasehan Dalam Rangka Pembukaan KC Jakarta | Gathering on the opening of Jakarta Branch Office
19 Mei 2013 | May 19th 2013
Juni | June
Peresmian KCP Merigi Kab Kepahiang | Official Announcement of Merigi KCP, Kepahiang regency
03 Juni 2013 | June 3rd 2013
Penghargaan Best Bank dari Majalah Investor | Best Bank Award from Investor Magazine
04 Juni 2013 | June 4th 2013
Juli | July
Peresmian KCP Tes Kab Lebong | Official Announcement of Test KCP of Lebong regency
30 Mei 2013 | May 30th 2013
Penghargaan INFOBANK | INFOBANK Award
5 Juli 2013 | July 5th 2013
28
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
September
Peresmian Kantor Cabang Jakarta | Official Announcement of Jakarta Branch Office
10 September 2013 | September 10th 2013
Desember | December
Pelatihan Service Excellent bagi font liner | Service Excellent Training for font liner
14-15 Desember 2013 | December 14th-15th 2013
Oktober | October
RAKOR Rencana Bisnis Bank 2014 -2016 | Bank’s Bussiness Planing 2014 -2016 Coordination Meeting
24 – 25 Oktober 2013 | October 24th – 25th 2013
Penandatanganan MOU Universitas se Provinsi Bengkulu dengan Bank Bengkulu | MOU Signing between Universities in Bengkulu Province with Bank Bengkulu
12 Desember 2013 | December 12th 2013
Penanda tanganan MOU antara UNIB dan Bank Bengkulu tentang Pengelolaan Keuangan | MOU Signing between UNIB and Bank Bengkulu about Financial Management
31 Desember 2013 | December 31th 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
29
30
Penghargaan
Awards
Bank Bengkulu menerima penghargaan Infobank Award tahun 2013 sebagai Bank dengan predikat ”Sangat Bagus”, atas Kinerja Keuangan Tahun 2012 berdasarkan penilaian terhadap permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi. Penghargaan infobank ini telah diterima oleh Bank Bengkulu selama 11 tahun berturut-turut sejak tahun 2001.
Bank Bengkulu was awarded Infobank Award in 2013 as the Bank with the title of “Excellent”. It was given for the bank’s performance in Financial Year 2012 based on an assessment of the capital, assets, earnings, liquidity and efficiency. This award had been received by Bank Bengkulu for 11 consecutive years since 2001.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Selain itu, Bank Bengkulu juga menerima Best Bank Award 2013 dari majalah investor.
Besides, Bank Bengkulu also received Best Bank Award 2013 from Investor magazine.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
31
Risk Management Unit
Satuan Kerja Manajemen Risiko
32
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Branch Internal Control
Kontrol Internal Cabang
Non-Credit Monitoring Section
Bag. Pengawasan
Credit Monitoring Section
Bag. Pengawasan Kredit
IT Monitoring Section
Bag. Pengawasan IT
Internal Control Division
Divisi Pengawasan Intern
Bag. Pemasaran Produk & Jasa
Corporate Secretary/ Sekretariat
Corporate Secretary
Treasury/ Cash Office
ATM Center Section
Branches
Cabang
Financial Analysis & Tax Reporting
Bag. Pelaporan, Analisa Keuangan & Pajak
Financial Section
Bag. Akuntansi
Financial Administration division
Divisi Administrasi Keuangan
Sub Branches
Cabang Pembantu
Bag. ATM Center
Settlement and ALCO Support Section
Bag. Settlement & ALCO Support
Deputy of Dealing Room Chief
Treasury Division
Divisi Treasury
Wkl. Pin. Divisi Bag. Dealing Room/Chief Dealer
Kantor Kas
Product and Service Marketing Section
Monitoring, Supervision & Credit Settlement Section
Bag. Monitoring, Supervisi & Penyelesaian Kredit
Section of Compilation RK Evaluation & Budjeting
Credit Administration & Report
Bag. Penyusunan, Evaluasi RK & Anggaran
Business Development, Office Networks and Organizations Section
Bag. Adm Kredit & Laporan
Deputy of Head of Credit Analyst Division
Wkl. Pin. Divisi Bag. Analisa Kredit
Marketing and Loans Division
Divisi Pemasaran & Kredit
Bag. Pengembangan Bisnis, Jaringan Kantor & Organisasi
Strategic Planning, Research and Development, & Procedure System Section
Bag. Perencanaan Strategis & Sisdur
Planning and Development Division
Divisi Perencanaan & Pengembangan
Director of Marketing
Direktur Pemasaran
Operation Support & Service Section
Bag. Opertion Support & Service
IT Security Planning & Development Section
Bag. IT Planing Pengembangan & Security
TSI Division
Divisi TSI HRD Division
Divisi SDM
Bag. Diklat
Training Section
Recruitment, Concealing, and Career Development Coaching
Bag. Recruitment, Konseling, Pembinaan Pengembangan Karir
Personnel and Welfare Department
Bag. Kepegawaian & Kesra
General Director
Direktur Umum
President Director
Direktur Utama
SGM
RUPS
Bag. Keamanan & Kendaraan
Security and Vehicles Section
Bag. Log. Arsip & Rumah Tangga
Log, Archives, & Domestic Section
Bag. Pembelian & Pengadaan
Purchasing and Procurement Section
Division of Logistic, Facilities and General
Divisi Sarana, Logistik & Umum
Legal Section
Bag. Umum
Satuan Kerja Kepatuhan & Hukum
Compliance Division
Divisi Kepatuhan
Working Unit, Compliance and Legal
Director of Compliance
Direktur Kepatuhan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Remuneration Committee
Komite Renumerasi
Audit Committee
Komite Audit
Risk Control Committee
Komite Pengendalian Risiko
Komenko
Komenko
ALCO
ALCO
Komite Kredit Credit Committee
Struktur Organisasi | Organizational Structure
“semangat membara dan keuletan jiwa memperkuat hasil karya” “glowing enthusiasm and persistance soul will bond the masterpiece”
Informasi Umum General Information Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
33
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Drs. M. Ruslan Riza, MM
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Lahir di Makassar pada tanggal 15 Juli 1952. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Oktober 2010. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Born in Makassar on July 15th 1952. Appointed as Independent Commissioner of Bank Bengkulu since October 2010. Latest education is Postgraduate Degree.
34
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Ir. H. Fauzan Rahim
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
Lahir di Sekayu pada tanggal 2 Juni 1951. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Maret 2012. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Non Degree.
Lahir di Tanjung Karang pada tanggal 8 Agustus 1956. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Desember 2012. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Born in Sekayu on June 2nd 1951. Appointed as Independent Commissioner of Bank Bengkulu since March 2012. Latest education is Non-Degree Postgraduate.
Born in Tanjung Karang on August 8th 1956. Appointed as Independent Commissioner of Bank Bengkulu since December 2012. Latest education is Postgraduate Degree.
Komisaris Independen | Komisaris Independen
Komisaris | Commissioner
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
35
Profil Direksi Board of Directors Profile
Drs. H. Wimran Ismaun
Direktur Utama | President Director
Lahir di Manna Bengkulu Selatan pada tanggal 23 Agustus 1957. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Pendidikan terakhir Sarjana.
Born in Manna South Bengkulu on August 23rd 1957. Appoited as Managing Director of Bank Bengkulu since February 2008. Latest education is Graduate Degree.
36
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
H. Antoni Aris, SE
Drs. H. Triyogo Hamzah, MM
Lahir di Bengkulu pada tanggal 30 Desember 1962. Menjabat sebagai Direktur Umum Bank Bengkulu sejak April 2011. Pendidikan Terakhir Sarjana.
Lahir di Magelang Jawa Tengah pada tanggal 13 Juli 1955. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu sejak Juni 2006. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Born in Bengkulu on December 30th 1962. Appointed as General Director of Bank Bengkulu since April 2011. Latest education is Graduate Degree.
Born in Magelang, Central Java, on July 13th 1955. Appointed as Director of Compliance of Bank Bengkulu since June 2006. Latest education is Postgraduate Degree.
Direktur Umum | General Director
Direktur Kepatuhan | Director of Compliance
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
37
Pemimpin Divisi Division Leaders
Alfian, SE
Pemimpin Divisi Pengawasan Intern | Leader of Internal Supervisory Division Lahir di Curup pada tanggal 25 April 1965. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Pengawasan Intern sejak tahun 2011. Pendidikan Terakhir Sarjana. Born in Curup on April 25th 1965. Working in Bank Bengkulu since 1992. Served as Leader of Internal Supervisory Division since 2011. Latest Education is Graduate degree.
Rahmad Chandra, SE Pemimpin Divisi Treasury | Head of Treasury
Lahir di Jakarta pada tanggal 6 Januari 1965. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Treasury sejak tahun 2012. Pendidikan terakhir Sarjana. Born in Jakarta January 6th 1965. Joined Bank Bengkulu in 1992. Working as Head of Treasury since 2012. Latest education is Graduate degree.
H. Yuliar, SE
Pemimpin Divisi Administrasi Keuangan | Head of Financial Administration Division Lahir di Palembang pada tanggal 3 Juli 1959. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1985. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Administrasi Keuangan sejak tahun 2013. Pendidikan terakhir Sarjana. Born in Palembang on July 3rd 1959. Joined Bank Bengkulu since 1985 and appointed as Head of Financial Administration Division since 2013. Latest Education is Graduate degree.
38
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Suhrawardi K, SH., MH
Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia | Head of Human Resource Division Lahir di Palembang pada tanggal 20 Maret 1962. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana. Born in Palembang on March 20th 1962. Joined Bank Bengkulu since 1983 and appointed as Head of Human Resource Division since 2011. Latest Education is Undergraduate degree.
Dang Marta Surya, SH Pemimpin Divisi Umum | Head of Facility, Logistic, and Public Division Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1963. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sarana, Logistik dan Umum sejak tahun 2008. Pendidikan terakhir Sarjana. Born in Jakarta on March 25th 1963. Joined Bank Bengkulu since 1992 and appointed as Head of Facility, Logistic, and Public Division since 2008. Latest Education is Graduate degree.
Drs. TA. Silaban, SH Pemimpin Divisi Kepatuhan | Head of Compliance Division Lahir di Sidikalang Sumut pada tanggal 18 Agustus 1959. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Sarjana. Born in Sidikalang on August 18th 1995. Joined Bank Bengkulu since 1983 and appointed as Head of Compliance Division since 2011. Latest Education is Graduate degree.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
39
Azharul Huda, SE Pemimpin Divisi TSI | Head of TSI Division
Lahir di Malang pada tanggal 10 Agustus 1962. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi TSI sejak tahun 2011. Pendidikan Terakhir Sarjana. Born in Malang on August 10th 1962. Joined Bank Bengkulu since 1986 and appointed as Head of TSI Division since 2011. Latest Education is Graduate degree.
Suardi Salam, SE., MM
Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan | Head of Planning and Development Division Lahir di Bengkulu pada tanggal 9 Februari 1973. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan sejak tahun 2012. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana. Born in Bengkulu on February 9th 1973. Joined Bank Bengkulu since 1992 and appointed as Head of Planning and Development Division since 2012. Latest Education is Postraduate degree.
Jufrizal Eka Putra, SE., MM
Plt Pemimpin Divisi Pemasaran dan Kredit | executing tasks of Marketing and Credit Division Lahir di Padang pada tanggal 7 Juli 1972. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1999. Plt Pemimpin Divisi Pemasaran dan Kredit sejak tahun 2012. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana. Born in Padang on July 7th 1972. Joined Bank Bengkulu since 1999 and appointed as Head of Marketing and Credit Division since 2012. Latest Education is Postgraduate degree.
40
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pemimpin Cabang | Branch Manager Cabang Utama | Main Branch
: Hj. Yanti Kurniati, SE, MM
Cabang Curup | Curup Branch
: H. Azwar Jal, SH, MM
Cabang Manna | Manna Branch
: Heryanto, SE
Cabang Arga Makmur | Arga Makmur Branch
: Kihajar Umar, SE
Cabang Muko-Muko | Muko-Muko Branch
: H. Harmidi, SE
Cabang Kepahiang | Kepahiang Branch
: Thamrin Yakin, SE
Cabang Muara Aman | Muara Aman Branch
: Hendra Jaya, SE, MM
Cabang Jakarta | Jakarta Branch
: H. Yudi Sungkono, SE, MH
Pemimpin Cabang Pembantu | Sub Branch Manager Capem Pasar Panorama | Sub Branch Pasar Panorama
: Hj. Erlis Irdasana, SE
Capem Pasar Minggu | Pasar Minggu Sub Branch
: Epi Eprianti, SE
Capem Pagar Dewa | Pagar Dewa Sub Branch
: Buyung Suyono
Capem Simpang Bukit Kaba | Simpang Bukit Kaba Sub Branch
: Edwarsyah Putra,SE
Capem Padang Ulak Tanding | Padang Ulak Tanding Sub Branch : Yerri Ariansuri, SE Capem Bintuhan | Bintuhan Sub Branch : Yulizar, S.Sos Capem Sukaraja | Sukaraja Sub Branch
: H. Main Sepur, SE
Capem Tais | Tais Sub Branch
: Ahmad Nofiar, SE
Capem Pino Raya | Pino Raya Sub Branch
: H. Tamrizal, SIp
Capem Ketahun | Ketahun Sub Branch
: Cicin Suanto,SE
Capem Putri Hijau | Putri Hijau Sub Branch
: Ekuwan,SE
Capem Karang Tinggi | Karang Tinggi Sub Branch
: Herman Syafri, SE
Capem Giri Mulya | Giri Mulya Sub Branch
: Donny, SE
Capem Ipuh | Ipuh Sub Branch
: H. Herzon, SE
Capem Lubuk Pinang | Lubuk Pinang Sub Branch
: Riskan Syafri
Capem Penarik | Penarik Sub Branch
: Aang Azhari
Capem Pasar Tengah | Pasar Tengah Sub Branch
: Hartati,Bsc
Capem Mega Mall | Mega Mall Sub Branch
: Dian Fitriani, SE
Capem Sudirman Manna | Sudirman Manna Sub Branch
: Mulkan, SE
Capem Kayu Kunyit | Kayu Kunyit Sub Branch
: Nurhayati
Capem Tanjung Kemuning | Tanjung Kemuning Sub Branch
: Mendra Winata, SE
Capem Tes | Tes Sub Branch
: H. Bustanul Azhar
Capem Merigi | Merigi Sub Branch
: Amru Hidayat,S.Tp
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
41
PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING Laporan Tahunan ini, beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Bengkulu dan telah disetujui anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini This annual report, along with financial report and other related informations is the responsibility of Bank Bengkulu Management and has been approved by Board of Commissioners and Board of Directors whose sign are put below
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Independen Independent Commissioners
Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Independen Independent Commissioners
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Komisaris Commissioners
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama President Director
H. Antoni Aris, SE Direktur Umum General Director
42
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Drs. H. Triyogo Hamzah, MM Direktur Kepatuhan Director of Compliance
Budaya Kerja Working Culture Budaya kerja berperan sangat penting dan berpengaruh kuat terhadap kualitas kinerja bank, karenanya budaya kerja harus mendapat perhatian dari semua jajaran dalam bank secara sungguh-sungguh. Budaya kerja bank diharapkan merupakan lahan yang subur bagi tumbuhnya perilaku positif seluruh jajaran Bank Bengkulu yang pada akhirnya membawa ke arah keberhasilan usaha bank. Adanya budaya bank yang kondusif akan memiliki peranan yang strategis dalam upaya mencapai visi, misi, tujuan, strategi dan sasaran-sasaran usaha Bank Bengkulu. Penyataan nilai-nilai budaya kerja Bank Bengkulu merupakan nilai dari kompetensi kunci setiap pegawai dan tercermin dalam 11 sikap dan perilaku pegawai serta kode etik Bankir Indonesia menjadi acuan pengembangan budaya kerja Bank Bengkulu.
Working culture plays a very important and powerful influence on the quality of the bank’s performance, hence the working culture should be paid serious attention by all ranks in the bank. Bank working culture is expected to lead to positive behavior of the whole range in Bank Bengkulu which can ultimately lead to the success of banking operations. The application of condussive bank working culture will have a strategic role in achieving the vision, mission, objectives, strategies and objectives of Bank Bengkulu. Revelation of the cultural values of Bank Bengkulu which is the value of the key competencies of each employee and is reflected in the 11 attitudes and behavior, as well as Indonesian Banker code of ethics become references for Bank Bengkulu working culture development.
Penjabaran Budaya kerja Bank Bengkulu adalah : 1. Melaksanakan tugas dan kewajiban secara tulus dan ikhlas dengan dedikasi yang tinggi berlandaskan pada iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Esa. 2. Menjunjung tinggi dan mentaati kode etik Bankir Indonesia dalam melaksanakan tugas dan kewajiban secara jujur. 3. Berupaya memberikan pelayanan unggul dengan pendekatan yang bersahabat kepada mitra usaha. 4. Bekerja atas dasar prioritas dan rencana dengan standar mutu kerja yang tinggi dan realitas. 5. Peduli terhadap semua permasalahan di unit kerjanya. 6. Melaksanakan pengawasan melekat dan menindaklanjuti hasilnya. 7. Melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh inisiatif serta bertanggung jawab atas mutu hasil kerjanya. 8. Melaksanakan komunikasi terbuka dengan saling mengingatkan, saling menghargai, dan saling membimbing. 9. Melaksanakan tugas dan kewajibannya selalu dilandasi semangat kebersamaan. 10. Meningkatkan Profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. 11. Berusaha menjadi acuan bagi lingkungan kerjanya.
Explanation upon Bank Bengkulu working culture is as follows: 1. Carrying out the duties and obligations sincerely and honestly with utmost dedication based on faith in the One God. 2. Upholding and abiding the code of ethics of Indonesian Bankers in performing duties and obligations honestly. 3. Attempting to provide superior customer service by utilyzing friendly approach to business partners. 4. Working on the basis of priorities and plans with high quality standards and reality. 5. Caring with every problems in the working unit. 6. Implementing supervisory and follow-up the results. 7. Carrying out duties and responsibilities with full initiative and being responsible for the quality of the work. 8. Carrying out open communication, reminding, rescpecting, and counseling each other. 9. Carrying out duties and responsibilities under the spirit of togetherness. 10. Improving professionalism in completing duties and responsibilities. 11. Attempting to be reference for the working environment.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
43
44
Sasaran, Strategi Dan Kebijakan Manajemen
Objectives, Strategies, And Management Policies
Bank Bengkulu memiliki komitmen untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya Bank Bengkulu senantiasa berpedoman pada visi, misi, sasaran, strategi dan kebijakan manajemen yang sudah ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bank terhadap ekonomi regional dan nasional.
Bank Bengkulu is committed to create a strong banking industry with high competitiveness, also create additional value for the society. In carrying out its business activities Bank Bengkulu always be guided by the vision, mission, objectives, strategies and management policies that have been defined by taking into account the bank’s internal and external factors and its relation to the regional and national economy.
Sasaran
Objectives
Sasaran Bank Bengkulu tahun 2013 dituangkan dalam target jangka pendek, yaitu Rencana Bisnis Bank. Sasaran yang akan dicapai adalah peningkatan kinerja secara keseluruhan dan perolehan laba yang terus meningkat secara wajar. Sehingga dapat mencapai tujuan akhir menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan kepada masyarakat serta mitranya.
Bank Bengkulu’s objectives in 2013 is postulated in short term target, Bank Bussiness Plan. Objectives to be achieved is increasing overall performance and reasonable profit growth so that the bank can achieve the ultimate goal to be a host in its own region which continue to provide services to the community and its partners.
Strategi Bisnis
Bussiness Strategy
Bank Pembangunan Daerah menghadapi banyak tantangan integrasi ekonomi regional sesuai kesepakatan Asean Economic Community (AEC) yang telah diberlakukan pada tahun 2012. Untuk itu Bank Bengkulu terus melakukan pembenahan di semua lini bisnis sebagai komitmen untuk memperbesar kontribusi kontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya pembenahan yang dilakukan oleh Bank Bengkulu sekalu bank daerah mengacu pada blue print BPD Regional Champion (BRC).
Regional Development Bank faces many regional economic integration challenges in line with the pact of ASEAN Economic Community (AEC) which was enacted in 2012. Therefore, Bank Bengkulu continues to make improvements in all business lines as a commitment to increase the contributions upon economic development of the region. Reform efforts undertaken by Bank Bengkulu as a regional bank refers to the blue print of BPD Regional Champion (BRC).
Untuk mengetahui posisi dan kuadran perseroan serta strategi tepat yang harus diterapkan, maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal bank secara komprehenship. Analisa tersebut tertuang dalam SWOT Bank Bengkulu, diantaranya:
In order to find out the position of the company as well as the quadrant and the right strategy to be adopted, there should be an analysis of the internal and external factors comprehensively. Such analysis is contained in the SWOT of Bank Bengkulu, which includes:
Strenght / Kekuatan 1. Pemilik adalah Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota 2. Digolongkan Bank yang sehat 3. Performa kinerja keuangan 3 (tiga) tahun terakhir baik. 4. Sikap manajemen yang terbuka terhadap kemajuan dan menerima serta mau melakukan perbaikan untuk penyesuaian dengan kondisi dan kompleksitas usaha 5. Komitmen dan motivasi pengurus, karyawan sangat kuat 6. Online diseluruh jaringan kantor dan tersebar diseluruh wilayah Propinsi Bengkulu
Strenght 1. Owner is the Goverment of Province, Regencies, and cities 2. It is classified as healthy bank 3. The performances of financial activities during the last 3 (three) years are good 4. The attitude of the management is open to improvements, accepting and willing to revise in order to be adaptabletoward bussiness complexities 5. The administrators’ and employees’ commitment and motivation are strong 6. Online in all the network office which is widely spread troughout Bengkulu Province
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7. Dibawah asosiasi perbankan daerah (ASBANDA) yang solid 8. Mempunyai keterikatan emosional dan historis dengan pegawai/PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota se Propinsi Bengkulu
7. Under the association of solid Regional banking (ASBANDA)
Weakness/Kelemahan
Weakness
1. Keterbatasan dalam permodalan 2. Sumber Daya Manusia kurang pengalaman dalam pemasaran 3. Kualitas pelayanan yang belum sesuai harapan masyarakat 4. Inovasi dan pengembangan produk masih terbatas 5. Penyaluran kredit ke sektor produktif belum optimal 6. Performa Teknologi informasi masih sangat terbatas dari pengembangan fitur dan layanan 7. Gedung kantor yang kurang refresentatif untuk kegiatan operasional 8. Citra/brand awareness Bank Bengkulu yang semakin membaik, namun belum sepenuhnya diminati oleh sebagian besar masyarakat
1. Limitation in terms of capital 2. Inexperienced human resources in terms of marketing
8. It has emotional and historical relation with civil servants throughout Bengkulu province and regencies/cities government area.
3. Service quality which is not meet the society’s expectation yet 4. Product innovation and development is still limited 5. Loan allotment to productive sector has not been optimal yet 6. Information Technology performance has not yet met service and feature development 7. Office buldings are not adequate enough for operational activities 8. Bank Bengkulu brand awareness is getting better yet has not fully prefered by most of the people.
Opportunity/Peluang
Opportunity
1. Potensi pasar kredit konsumtif dengan bertambahnya jumlah PNS masih sangat luas 2. Peluang kerjasama antar ASBANDA 3. Kabupaten baru dan otonomi daerah membuaka peluan yang cukup besar untuk menjalin kerjasama bisnis dengan pemerintah daerah, perusahaan daerah, perusahaan perkebunan-perkebunan besar lembaga lainnya 4. Pangsa pasar kredit produktif masih sangat luas 5. Semakin banyak investor yang menjalankan usaha di Bengkulu 6. Kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan semakin meningkat
1. Credit market potential is consumtive along with the increase of the number of civil servants 2. Cooperation opportunity among ASBANDA 3. New regencies and regional autonomy open higher oppotunity for bussiness cooperation with regional government, regional companies, plantation companies and other big companies 4. Productive loan market share is still wide 5. More investor want to run companies and cooperation in Bengkulu 6. Society’s demand on banking service is raising
Treath/Ancaman
Threat
1. Bertambahnya kantor cabang Bank pesaing di wilayah Propinsi Bengkulu 2. Ketergantungan terhadap dana pemerintah daerah masih cukup besar 3. Daya saing bank kompetitor sangat kuat 4. Bank pesaing menawarkan fasilitas teknologi dan kualitas layanan lebih baik 5. Tuntutan penerapan GCG dan manajemen risiko serta implementasi turunannya 6. Pemberlakuan berbagai regulasi perbankan yang wajib dijalankan 7. Teknologi informasi yang terus berkembang, sangat cepat dan dinamis
1. The increasing of competitor bank branches in the Province of Bengkulu 2. Dependence on government funds is still large 3. Competitiveness of competitor banks is strong 4. Bank competitors offer better technology and service quality 5. Demands on implementation of GCG and risk management as well as implementation of its derivatives 6. Enforcement of various banking regulations that must be executed 7. Evolving information technology is very fast and dynamic
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
45
46
8. Semakin banyaknya bank–bank pesaing yang terjun ke sektor kredit konsumsi yang merupakan sektor pendapatan utama bagi Bank Bengkulu 9. Bank Bengkulu belum mempunyai standar pelayanan yang menjadi pedoman bagi seluruh karyawan
8. The number of competitors employing consumption credit sector is getting increase whereas it is the main source of income for Bank Bengkulu 9. Bank Bengkulu has not yet had service standards that serve as guidelines for all employees
Berdasarkan analisis SWOT, Bank Bengkulu telah menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana Binis Bank secara berkelanjutan untuk mencapai sasaran, antara lain :
Based on the SWOT analysis, Bank Bengkulu has set the strategies outlined in the ongoing Bank Bussiness Plan to achieve the objectives, among those plans are as follows:
Strategi pengembangan bisnis 1. Melakukan pendekatan lebih intens, terarah dan sistematis kepada seluruh pemegang saham agar konsisten mendukung penambahan setoran modal secara lebih signifikan, sehingga mampu mendukung kemampuan bank dalam rangka penguatan permodalan 2. Meningkatkan kualitas layanan, memperluas dan mengoptimalkan jaringan kantor dan infrastruktur perbankan 3. Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dari masyarakat 4. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit 5. Meningkatkan dan memperluas alokasi pasar kredit produktif, sehingga menguatkan komitmen bank untuk mencapai yang ditetapkan dalam BPD Regional Champion (BRC) 6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bank Bengkulu melalui pelatihan dan pendidikan secara terprogram dan terstruktur, sehingga akan menghasilkan SDM yang handal dan mampu bersaing dengan bank– bank lain 7. Memotong jalur birokrasi yang panjang dengan sistem pelayanan yang cepat, terpadu dengan didukung oleh sistem online yang terintegrasi 8. Membangun hubungan kerjasama kepada pihak ketiga yang lebih optimal, baik dengan perusahaan daerah, perusahaan perkebunan dan lembaga vertikal serta lembaga sejenis lainnya. Kerjasama tersebut diutamakan dalam rangka penghimpunan dana pihak ketiga 9. Melakukan penambahan gedung secara bertahap dan selaras dengan kemampuan likuiditas bank, 10. Terus konsisten menerapkan Good Corporate Governance dan manajemen risiko sebagai kebijakan untuk memastikan tata kelola perbankan yang baik
Bussiness Development Strategy 1. Applying more intense approach, directed, and systematical to all shareholders in order to consistently support capital injection more significantly to support the bank’s ability in to strengthening the capital.
Strategi Manajemen Risiko
Risk Management Strategy
Memastikan operasional bisnis bank konsisten berbasis manajemen risiko, menjaga eksposur risiko sesuai dengan kebijakan dan ketentuan bank yang berlaku, serta mengelola risiko didukung sumber daya manusia yang terlatih,
Ensuring that the bank business operations consistently based on risk management, maintaining risk exposure in accordance with bank policies and regulations that apply, also managing the risks supported by well trained, skilled and excellent human resources.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Improving service quality, expanding and optimizing banking office network and infrastructure 3. Improving third party fund union from society 4. Applying careful principle in giving loan 5. Improving and expanding the productive credit markets allocation in order to reinforce bank commitment to achieve what has been specified in BPD Regional Champion (BRC) 6. Improving the quality of Bank Bengkulu human resources through programmed and structured training and education so that reliable and competitive human resources wiil be the output 7. Cutting the long birocracy tape with a fast service system, integrated, and supported by integrated online system 8. Helping build cooperation with more optimum third party, either with regional company, plantation company, or other vertical companies. The cooperation is prioritized in order to collecting third party funds 9. Providing more building gradually and in line with the ability of bank liquidity 10. Continuing to be consistent in implementing GCG and risk management as the policy to ensure well managed banking active
terampil dan unggul. Strategi yang ditetapkankan Bank Bengkulu adalah dengan meminimalisir potensi terjadinya risiko yang akan dihadapi Bank.
Strategy applied by Bank Bengkulu is minimizing risks potential to be faced by the bank.
Strategi Pengembangan Teknologi Informasi
Information Technology Development Strategy
Strategi pengembangan teknologi informasi Bank Bengkulu tertuang dalam IT Blue Print, antara lain : 1. Pengembangan aplikasi Utama Core Banking System : pengembangan aplikasi sesuai dengan kebutuhan, pengembangan core banking system, pengembangan data warehouse, pengembangan delivery channel dan pengembangan product support 2. Pengembangunan Infrastruktur ; pengembangan jaringan komunikasi dilingkungan Bank Bengkulu, penambahan jaringan ATM, pembangunan ruang data center, penambahan Hardware Workstation/PC dan server 3. Pengembangan SDM IT: kursus pemrograman IT, sertifikasi keahlian dan manajemen teknologi informasi 4. Sosialisasi produk teknologi informasi kepada seluruh pegawai
Bank Bengkulu’s Information Technology development strategy as included in IT Blue Print are : 1. Development of Core Banking System main applications: development of application corresponding with requirements, development of core banking system, data warehouse, delivery channels and product supports.
Kebijakan Manajemen
Management Policy
Aspek manajemen saat ini sudah menjadi komitmen Pemilik dan pengurus Bank Bengkulu untuk terus dibenahi dan ditingkatkan, karena disadari bahwa pengelolaan perusahaan yang semakin kompleks membutuhkan suatu sistem organisasi yang solid dan terencana dengan baik, proses pembenahan dan penataan setiap tahunnya dilakukan penyempurnaan yang dianggap perlu sesuai kebutuhan perusahaan. Kemudian juga akan dimplementasikan pada pengembangan teknologi informasi dengan tujuan untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah ditengahtengah persaingan antar bank yang sangat ketat, pengelolaan usaha yang prudent, profesional dan independen serta mematuhi semua ketentuan yang berlaku dengan menerapkan prinsip good corporate governance.
Aspects of management has currently become the commitment of owners and caretakers of Bank Bengkulu to be taken care of and improved. Since it was realized that the complex company management requires a solid and a well-planned organization system, rearragement and restructuring proccess which is held annually, improvements are deemed necessary. It will also be implemented in the information technlogy aiming to increase service quality for the customers amid the strict competition among banks, prudent, professional, and independent bussiness management, also complying all the regulations by applying GCG princiles.
Kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan
Risk Management and Compliance Policy
Kebijakan manajemen risiko merupakan arahan tertulis dalam menerapkan manajemen risiko dan harus sejalan dengan visi, misi, dan rencana stratejik bank serta lebih terfokus pada risiko yang relevan pada aktivitas fungsional bank. Penetapan kebijakan manajemen risiko antara lain dengan cara menyusun Strategi Manajemen Risiko, yang memastikan bahwa : a. Bank tetap mempertahankan eksposur risiko yang sesuai dengan kebijakan, prosedur intern Bank, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Risk management policy is a written direction in implementing risk management and should be in line with the vision, mission, and strategic plan as well as more focus on relevant risk in the functional activity of the bank. Determination of risk management policies, among others, is by arranging Risk Management Strategy which ensures that:
2. Developing infrastructure; expansion of communication network in Bank Bengkulu area, addition of ATM, building of data centre room, addition of Hardware Workstation/PC and server 3. Development of IT HR: IT programming course, expertise certificate and information technology management. 4. Socialization of information technology product to all employee.
a. Bank keeps maintining risk exposure suitable with the policy, Bank intern procedure, Law, and other applicable provisions.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
47
b. Bank dikelola oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian di bidang manajemen risiko, sesuai dengan kompleksitas dan kemampuan usaha Bank. c. Kebijakan Manajemen Risiko memuat antara lain : 1) Penetapan risiko yang terkait dengan produk dan transaksi perbankan yang didasarkan atas hasil analisis Bank terhadap risiko yang melekat pada setiap produk dan transaksi perbankan yang telah dan akan dilakukan sesuai dengan nature dan kompleksitas usaha Bank. 2) Penetapan penggunaan metode pengukuran dan sistem informasi manajemen risiko dalam rangka mengkalkulasi secara tepat eksposur risiko pada setiap produk dan transaksi perbankan serta aktivitas fungsional Bank, dan penetapan pelaporan data dan informasi yang terkait dengan eksposur risiko sebagai input untuk pengambilan keputusan bisnis yang menguntungkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian Bank. 3) Penentuan limit dan penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank. 4) Penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan ekstern dan intern yang berlaku (compliance risks), tersedianya informasi manajemen dan keuangan, efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional Bank, serta efektivitas budaya risiko pada setiap jenjang organisasi Bank. 5) Penetapan penilaian peringkat risiko sebagai dasar bagi Bank untuk menentukan langkah-langkah perbaikan terhadap produk, transaksi perbankan, dan area aktivitas fungsional tertentu dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko. 6) Penyusunan rencana darurat atas kemungkinan kondisi eksternal dan internal terburuk, sehingga kelangsungan usaha Bank dapat dipertahankan. d. Penetapan strategi manajemen risiko juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan Bank, organisasi Bank, dan risiko yang timbul sebagai akibat perubahan faktor eksternal dan faktor internal.
48
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
b. Bank is managed by human resources who posses knowledge, experience, and expertise in risk management, in accordance with Bank complexities and attempt abbility. c. Risk management policy covers the following: 1) Determination of the risks associated with banking products and transactions based on the results of Bank analysis upon the potential risks in any banking products and transactions which have been and will be conducted in accordance with the nature and complexity of the Bank. 2) Determination of the use of the method of measurement and risk management information systems in order to precisely calculate the risk exposure of each product and banking transaction as well as the functional activity of the Bank, and the determination of data and information reporting related to risk exposure as input for taking profitable business decisions by still taking into account the principle of Bank caution. 3) Determination of the limit and the establishment of risk tolerance which is the limit of losses potential that can be absorbed by Bank capital capability and means of monitoring upon the development of the Bank’s risk exposure. 4) Determination of the internal control system in the application of risk management to ensure compliance with the provisions of the prevailing external and internal (compliance risks), financial management and information availability, effectivity and efficiency of Bank operations, as well as the effectivity of the risk culture at every level of the organization. 5) Determination of assessment upon risk ratings as the basis for the Bank to determine the next corrective steps for the products, banking transactions, and certain areas of functional activity and to evaluate the results of the implementation of risk management policies and strategies. 6) Arrangement of contingency plans for possible external and internal conditions of the worst, so the Bank’s business continuity can be maintained. d. Determination of risk management strategy should also consider the Bank’s financial condition, organization, and risks arising from changes in external factors and internal factors.
Dana Pihak Ketiga sebesar
Rp. 2.301.462 juta meningkat 4,39 % Third party funds raises by 4.39 %, amounting of 2.301.462 million rupiahs.
Penyaluran Kredit sebesar
Rp. 2.402.867 juta meningkat 17,23 % Loan distribution raises by 17.23 %, amounting of 2.402.867 million rupiahs
Total Aset sebesar
Rp. 3.159.550 juta meningkat 13,70 % Total assets raises by 13.70 %, amounting of 3.159.550 million rupiahs
Laba Bersih sebesar
Rp. 103.260 juta meningkat 47,48 % Net profit raises by 47.48 %, amounting of 103.260 million rupiahs
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
49
Kinerja Keuangan Tahun 2013 Financial Performance in 2013 Total Aset
Total Assets
Total aset Bank Bengkulu pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 3.159.550 juta, meningkat sebesar Rp. 380.631 juta atau 13.70% dibanding dengan tahun 2012 sebesar Rp. 2.778.919 juta. Peningkatan tersebut sangat terpengaruh oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 4.39 % dan kenaikan penyaluran kredit sebesar 17.23 %, serta komponen lainnya.
Total assets of Bank Bengkulu at the end of 2013 amounted to. 3,159,550 million rupiahs, an increase of 380 631 million rupiahs or 13.70% compared to 2012 amounting to 2,778,919 million rupiahs. The increase was particularly affected by the increase in third party funds of 4.39% and an increase in lending of 17.23%, as well as other components.
3.500.000 3.159.550 3.000.000
2.778.919
2.500.000 2.169.035 2.000.000
1.637.316
1.520.027
1.500.000 1.000.000 500.000 2009
2010
2011
2012
2013
Total Asset | Total Asset Increase Graph
50
Simpanan Nasabah
Customer Deposits
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan, persaingan perbankan dalam menawarkan produk dana kepada nasabah semakin ketat, baik itu nasabah giro, tabungan, maupun deposito. Setiap bank juga menawarkan produk yang semakin beragam.
Along with the increasing needs of customers in a variety of financial transactions, banking competition in offering products to the customers is getting tight as well, be it the customer’s current account, saving, and time deposit. Each bank also offers products that are increasingly diverse.
Ditengah persaingan perbankan tersebut di tahun 2013 Bank Bengkulu mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sebesar Rp. 2.301.462 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp. 96.685 juta atau sebesar 4,39 % dari posisi akhir tahun 2012.
Amid the banking competition in 2013 Bank Bengkulu was able to increase third-party funds in the form of current account, saving and time deposit of 2,301,462 million rupiahs, an increase of 96, 685 million rupiahs or 4.39% compared to the end of 2012.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
dalam jutaan rupiah | (in million Rupiah)
2013
Jenis Type of deposit
Nominal Amount
2012 Porsi % Portion %
Nominal Amount
2011
Porsi % Portion %
Nominal Amount
2010 Porsi % Portion %
Nominal Amount
Porsi % Portion %
Giro | Current Accounts
765,594
33.27
925,913
42.00
659,419
37.48
420,487
36
Tabungan | Savings
623,180
27.08
602,545
27.33
575,601
32.72
384,629
33
Deposito | Time Deposits
912,689
39.66
676,319
30.68
524,374
29.80
356,068
31
2,301,463
100
2,204,777
100
1,759,394
100
1,161,184
100
Jumlah | Total
a. Giro Pada akhir tahun 2013 penghimpunan dana Giro sebesar Rp. 765.594 juta menurun sebesar 17,31 % dari posisi akhir tahun 2012 sebesar Rp. 925.913 juta. Jumlah tersebut mencapai 33.27 % dari total dana pihak ketiga.
a. Current Accounts By the end of 2013, current accounts reached 765.594 million rupiahs, a 17.31 % decrease compared to the last position in the end of 2012 which reached 925.913 million rupiahs. The amount was reaching 33.27 % from the total funds of third party. b. Savings By the end of 2013, savings reached 623.180 million rupiahs, an increase of 3.42 % compared to the last position in the end of 2012 which reached 602.545 million rupiahs. The total savings were reaching 27.08 % from the total funds of third party. c. Time deposits By the end of 2013, time deposits reached 912.689 million rupiahs, an increase of 34.95 % compared to the last position in the end of 2012 which reached 676.319 million rupiahs. The total savings were reaching 39.66 % from the total funds of third party.
b. Tabungan Pada akhir tahun 2013 Tabungan sebesar Rp. 623.180 juta meningkat sebesar 3,42 % dari posisi akhir tahun 2012 sebesar Rp. 602.545 juta. Jumlah tabungan mencapai 27.08 % dari total dana pihak ketiga. c. Deposito Deposito yang berhasil dihimpun pada posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp. 912.689 juta meningkat sebesar 34,95 % dari posisi akhir tahun 2012 sebesar Rp. 676.319 juta. Jumlah deposito mecapai 39.66 % dari total dana pihak ketiga.
Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan Rupiah) | Third Party Fund Increase Graph (in million Rupiah) 2.500 2.205 2.000
2.301
1.757
1.500 1.161 1.000
929
500
2009
2010
2011
2012
2013
Simpanan Nasabah | Customer Savings
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
51
Aktiva Produktif
Productive Assets
Sesuai dengan fungsi sebagai lembaga intermediasi, penggunaan dana Bank Bengkulu sebagian besar diutamakan dalam penyaluran kredit, penempatan pada Bank Indonesia, sedangkan sisa dananya dioptimalkan melalui penempatan dana lainnya.
In accordance to its function as an intermediary institution, the use of Bank Bengkulu funds is allocated mostly on loan, placements in Bank Indonesia, while the rest of the money is optimized by other placements.
Tabel Aktiva Produktif | Productive Assets Tabel Uraian | Description
2013
Kredit yang diberikan | Description Penempatan pada Bank Indonesia | Distributed loans
dalam jutaan rupiah | (in million Rupiah)
2012
+/-
%
2,402,867
2,049,777
353,090
17.23
268,016
332,575
(64,559)
(19.41)
Penempatan pada Bank lain | Placement in Bank Indonesia
75,022
3,314
71,708
2,164
Surat Berharga | Securities
89,962
87,756
2,206
2.51
80
80
-
-
2,835,947
2,473,502
362,445
14.65
Penyertaan | Inclusion Jumlah | Total
Pada tahun 2013 aktiva produktif Bank Bengkulu meningkat 14,65% atau sebesar Rp. 362.445 juta dari Rp. 2.473.502 juta pada tahun 2012 menjadi Rp. 2.835.947 juta. Kenaikan tersebut terutama peningkatan penyaluran kredit. triliun dan surat berharga.
2.500.000
2.000.000
In 2013, Bank Bengkulu’s productive asset increased by 14.65% or 362.445 million rupiahs, from 2.473,502 million rupiahs in 2012 to 2,835,947 million rupiahs. The increase was primarily an increase in loan, trillion and securities.
2,402,867 2,049,777
1.500.000 Kredit yang diberikan Distributed Loans
1.000.000
500.000
Penempatan pada Bank Indonesia Placement in Bank Indonesia
332,575
87,756
3,314 0
80
2012
a. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan Bank Bengkulu sampai akhir tahun 2013 mencapai Rp. 2.402.867 juta, meningkat sebesar Rp. 353.090 juta atau sebesar 17.23 % dari posisi tahun 2012 sebesar Rp. 2.049.777 juta. Semua jenis kredit, baik kredit konsumsi, modal kerja, maupun investasi mengalami kenaikan berimbang dibandingkan tahun 2012. Penyaluran kredit modal kerja meningkat sebesar 37.97 %, kredit investasi meningkat 40.59 % dan kredit konsumsi meningkat 16.80 %.
52
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Penempatan pada Bank Lain Placement in other banks
268,016 75,022 89,962 80
Surat Berharga Securities Penyertaan Inclusion
2013
Distributed Loans Loans granted by Bank Bengkulu to the end of 2013 reached 2,402,867 million rupiahs, an increase of 353.090 million rupiahs or 17.23% from the year 2012 which was of 2,049,777 million rupiahs. All type of loans; consumtion loans, capital loans, or investment were increased compared to 2012. Bussiness capital loans distribution increased by 37.97 %, investment loans increased by 40.59 %, and consumption loans increased by 16.80 %.
Tabel Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan | Loans tabel based on the type dalam jutaan rupiah | (in million Rupiahs)
2013
2012
+/-
%
Modal Kerja | Business Capital
31,066
22,517
8,549
37.97
Investasi | Investment
22,836
16,243
6,593
40.59
Konsumsi | Consumption
2,348,965
2,011,017
337,948
16.80
Jumlah | Total
2,402,867
2,049,777
353,090
17.23
Grafik Perkembangan Kredit Yang Diberikan (dalam jutaan Rupiah) | Distributed Loans Increase Graph (In Million Rupiah)
2.500.000 2,402,867 2,049,777
2.000.000 1.500.000
1,203,623
1,320,176 1,035,723
1.000.000
2009 2010 2011 2012 2013
500.000 0
Kredit | Loans
Tabel Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi | Loans Tabel based on Economic Sector dalam jutaan rupiah | (in million Rupiahs)
Jenis | Type Batu bara | Coal Biro perjalanan | Travel agent
Tahun | Year 2013
2012 -
12
52
60
-
117
Industri kayu & hasil-hasil kayu | Wood and timber industry
353
610
Industri lainnya | Other industries
538
35
Distribusi Pengadaan | Distribution of conduct
Industri makanan ternak & ikan | Fodder and fish food industry Jasa-jasa sosial / masyarakat lainnya | Other social/ society services Kesehatan | Health
22
24
3,089
1,699
-
98
Konstruksi lainnya | Other construction
2,929
2,618
Pendidikan | Education
6,874
7,208
109
155
25,267
14,725
2,111
1,454
Pengangkutan umum | Public transportation Perdagangan eceran | Retail tradings Perdagangan, restoran & hotel lainnya | Other tradings, restaurants and hotels Perikanan | Fishery
704
768
4,371
6,341
298
365
50
124
Tanaman pangan | Crops
1,051
3,239
Tanaman perkebunan | Plantarion
6,071
3,005
Perumahan lain-lain | Other real estate Peternakan | Livestock Real estate lainnya | Other real estate
Industri textil, sandang & kulit | Textile, clothing and leather industry
13
79
Lain-lain | Others
2,348,965
2,007,041
Total | Total
2,402,867
2,049,777
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
53
54
b. Penempatan Bank Indonesia Jumlah penempatan dana Bank Bengkulu pada Bank Indonesia pada tahun 2013 sebesar Rp. 268.016 juta, terdiri dari giro, depo facility - FASBI dan deposito berjangka.
b. Placement in Bank Indonesia Bank Bengkulu total placement in Bank Indonesia in 2013 was 268.016 million rupiahs, consisting of current accounts, depo facility - FASBI and time deposits.
c. Surat Berharga Surat berharga yang dimiliki pada posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp. 89.962 juta, terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia sebesar Rp. 80.000 juta dan Obligasi SUN milik Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp. 9.962 juta.
c. Securities Securities owned in the final position in 2013 was 89.962 million rupiahs, consisting of Bank Indonesia Certificate amounting 80.000 million rupiahs and SUN Obligation of the Government of Republic of Indonesia amounting 9.962 million rupiahs.
d. Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank lain pada posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp. 75.022 juta. Penempatan dana ini dalam bentuk, tabungan sebesar Rp. 22 juta dan Call money sebesar Rp 75.000 juta.
d. Placement to Other Banks Placement to other banks in the final position in 2013 was 75.022 million rupiahs. It was in the form of saving amounting 22 million rupiahs and 75.000 million rupiahs Call money.
e. Penyertaan Penyertaan pada posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp. 80 juta, yaitu pada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp. 60 juta dan PT Sarana Bengkulu Ventura sebesar Rp. 20 juta.
e. Inclusion Inclusion in the final position in 2013 was 80 million rupiahs, which was 60 million rupiahs in PT Asuransi Bangun Askrida and 20 million rupiahs in PT Sarana Bengkulu Ventura.
Pinjaman yang diterima
Received Loans
Selain penghimpunan dana yang bersumber dari dana pihak ketiga, Bank Bengkulu juga melakukan penghimpunan dana dalam bentuk pinjaman yang diterima dari pihak lain, yaitu dari pemerintah (dana SUP-005), pinjaman dana RDI dan pinjaman dari Bank Indonesia. Posisi pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 20.027 juta.
In addition to funds union from third parties, Bank Bengkulu also accumulates funds by receiving loan from other banks. It consists of funds from the government (SUP-005), loan given by RDI funds and Bank Indonesia. Loans received according to final position in 2013 was 20.027 million rupiahs.
Hasil Usaha
Outcomes of Banking Operations
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 109.254 juta atau 35,48 % menjadi Rp. 417.212 juta dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 307.958 juta. Peningkatan pendapatan bunga terutama terjadi pada kenaikan penyaluran kredit yang diberikan, sehingga menghasilkan kenaikan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan sebesar Rp. 107.988 juta atau 38,99 % dari tahun 2012.
Interest Incomes Interest incomes in 2013 increased by 109.254 million rupiahs or 35.48% amounting 417.212 million rupiahs compared to 2012 amounting 307.958 million rupiahs. The increase in interest incomes primarily affected by distributed loans rise, resulting in a rise in interest incomes 107.988 million rupiahs or 38.99% from 2012.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
dalam jutaan rupiah | (in million Rupiahs)
Uraian | Description Penempatan pada Bank lain dan BI Placement in other banks and Bank Indonesia
2013
2012
+/-
%
32,177
30,658
1,519
4.95
84
337
(253)
(75.07)
Kredit yang diberikan Distributed loans
384,951
276,963
107,988
38.99
Jumlah | Total
417,212
307,958
109,254
35.48
Surat Berharga Securities
Beban Bunga
Interest Expense
Beban bunga tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 12.767 juta atau 12,75 % menjadi Rp. 112.862 juta dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 100.095 juta. Kenaikan tersebut karena meningkatnya simpanan nasabah berupa giro dan deposito.
Interest expense in 2013 increased by 12.767 million rupiahs or 12.75% amounting 112.862 million rupiahs compared to 2012 which were amounting 100.095 million rupiahs. The increase was due to increased customer deposits such as current accounts and time deposits. dalam jutaan rupiah | (in million Rupiahs)
Uraian | Description
2013
2012
+/-
%
Jasa Giro | Current accounts merit
33,862
26,857
7,005
26.08
Bunga Deposito | Tme savings interest
64,748
53,385
11,363
21.29
Bunga Tabungan | Savings interest
12,824
16,290
(3,466)
(21.28)
1,428
3,563
(2,135)
(59.92)
112,862
100,095
12,767
12.75
Lainnya | Others Jumlah | Total
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar Rp. 96.487 juta atau 31,70 % menjadi Rp. 304.350 juta dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 207.863 juta. Rasio NIM Bank Bengkulu pada tahun 2013 tercapai sebesar 9,36 % meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,61 %. Hal ini disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih besar daripada peningkatan pendapatan bunga bersih. Namun demikian, pencapaian NIM Bank Bengkulu jauh di atas NIM rata-rata industri perbankan yaitu sebesar 5,48 %.
Net interest income increased by 96 487 million rupiahs or 31.70%, which was 304.350 million rupiahs compared to 2012 amounting 207.863 million rupiahs. Bank Bengkulu NIM ratio in 2013 increased by 9.36% compared to the previous year which increased by 7.61%. It was because of the increasing of productive asset which was greater than the increasing in net interest income. However, Bank Bengkulu’s NIM is far above average NIM of banking industry which is 5.48%.
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya
Other Operating Income (Expense)
Pendapatan operasional lainnya terdiri dari pendapatan fee based, jasa administrasi, denda yang diterima dan lainnya. Pendapatan operasional lainnya tahun 2013 turun sebesar Rp. 7.024 juta atau 15.63 % menjadi Rp. 37906 juta dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 44.930 juta. Beban operasional lainnya tahun 2012 meningkat sebesar Rp45.760 juta atau 29.76 %, kenaikan terutama berasal dari
Other operating income consists of fee-based revenue, administrative services, fines received, etc. Other operating income in 2013 decreased by 7,024 million rupiahs or 15.63% amounting 37.906 million rupiahs compared to 2012 amounting 44,930 million rupiahs. Other operating expense in 2012 increased by 45.760 million rupiahs or 29.76%, the increase was mainly derived from labor costs.
biaya tenaga kerja.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
55
Pendapatan (Beban) Non Operasional
Non Operating Income (Expense)
Pendapatan (beban) non operasional tahun 2013 terdiri dari pendapatan setoran kredit hapus buku, pengeluaran denda, pendapatan dan beban lainnya. Pendapatan non operasional bersih tahun 2013 tercatat sebesar Rp. -232.598 ribu turun dari tahun sebelumnya, yang mana ditahun 2012 adalah sebesar Rp 2.855.026 ribu.
Non Operating Income in 2013 consisted of written-off payments loans, fines expenses, incomes and other expenses. Non-operating net incomes in 2013 was -232.598 thousand down from the previous year, 2012, in which it amounted 2,855,026 thousand rupiahs.
Beban Pajak
Tax Expense
Pada tahun 2013 Bank Bengkulu mencatatkan beban pajak sebesar Rp. 39.250 juta meningkat sebesar 18,23 % dari beban pajak tahun 2012. Kenaikan pajak ini sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar Rp. 40.615 juta atau 39,86 % dari tahun 2012.
In 2013, Bank Bengkulu recorded that tax load was of 39.250 million rupiahs, 18,23 % incrased compared to 2012. Such increase was along with the increase of profits before tax in 2013 which amounted 40.615 million rupiahs or 39.86 % from the previous year.
Laba Bersih
Net Profit
Dari seluruh kegiatan usaha yang telah dijalankan selama tahun 2012 Bank Bengkulu mencatatkan laba bersih sebesar Rp. 103.260 juta atau meningkat sebesar 47.48 % dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp. 69.801 juta. Peningkatan laba bersih ini bersumber dari peningkatan pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Secara rinci Hasil Usaha Bank Bengkulu tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Of all business activities undertaken in 2012, Bank Bengkulu recorded a net profit of 103.260 million rupiahs, an increase of 47.48% compared to 2012, amounting to 69.801 million rupiahs. The increase in net income was derived from interest and other operating incomes.
dalam jutaan rupiah | (in million Rupiahs)
Uraian | Description
2013
2012
+/-
417,213
307,958
109,255
35.48
(112,862)
(100,095)
(12,767)
12.75
304,351
207,863
96,488
46.42
34,722
58,069
(23,347)
(40.21)
(196,330)
(166,893)
(29,437)
17.64
142,743
99,039
43,704
44.13
(233)
2,855
(3,088)
(108.16)
Laba Sebelum Pajak Profit before tax
142,510
101,894
40,616
39.86
Pajak Penghasilan Income tax
(39,250)
(32,093)
(7,157)
22.30
Laba Setelah Pajak Profit after tax
103,260
69,801
33,459
47.48
Pendapatan Bunga Interest income Beban Bunga Interest expense Pendapatan Bunga Bersih Net interest income Pendapatan Operasional Lainnya Other operating income Beban Operasional Lainnya Other operting expense Laba Operasional Operating interest Pendapatan Non Operasional-Neto Net non operating income
56
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
%
Grafik Perkembangan Hasil Usaha (dalam jutaan Rupiah) | Income Progress Graphic
160.000
142.510
140.000 120.000 100.000
101.894 81.740
91.731 71.450
80.000 60.000 40.000 20.000 2009
2010
2011
2012
2013
Laba sebelum Pajak | Profit before tax
120.000 103.260 100.000 80.000 60.000
65.724 46.905
69.801 41.392
40.000 20.000 2009
2010
2011
2012
2013
Laba setelah Pajak | Profit after tax
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
57
Permodalan
Capital
Rasio Kecukupan Pemenu han Modal Minimum atau CAR tahun 2013 sebesar 17,00 %
Minimum Capital Adequacy fulfilllment Ratio or CAR in 2013 was 17.00%
dalam jutaan rupiah | (in million Rupiahs)
Uraian | Description
2012
278,599
223,048
1.
Modal Disetor Paid-in capital
134,190
127,110
2.
Cadangan Tambahan Modal Suplemental capital reserve
177,140
121,021
- Cadangan Umum - General reserve
25,978
18,998
- Cadangan Tujuan - Purpose reserve
36,611
29,631
- Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100 %) - Liable profit in previous years (100 %)
61,921
37,491
- Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50 %) - Liable profit in current year (50 %)
51,630
34,901
1,000
0
Faktor Pengurang Modal Inti Factor of core capital deduction
32,731
25,083
Modal Pelengkap | Suplementary capital
16,276
13,716
16,306
13,746
0
0
30
30
0
0
294,875
236,764
1,304,493
1,099,701
430,198
394,930
0
0
1,734,691
1,494,631
Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Operasional KPMM loan and operation risks ratio
17.00 %
15,84 %
Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Pasar KPMM loan and marke risks ratio
22.60 %
21,53 %
Rasio KPMM Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar KPMM loan, operting, and market risks ratio
17.00 %
15,84 %
A.
Modal Inti | Main capital
- Dana setoran modal - Deposit funds capital 3. B.
1.
Level Atas (Upper Tier 2) Upper level (Upper Tier 2)
2.
Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50 % dari modal inti Lower level(Lower Tier 2)maksimum 50 % from main capital
3.
Faktor Pengurang Modal Pelengkap Factor of suplementary capital deduction
C.
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Factor of main and and suplementary capital deduction
D.
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Adequate additional suplementary capital (Tier 3)
E.
Total Modal Inti dan Modal Pelengkap (A+B-C) Total main and suplementary capital ATMR untuk Risiko Kredit ATMR for loan risk ATMR untuk Risiko Operasional ATMR for operation risk ATMR untuk Risiko Pasar ATMR for market risk Jumlah ATMR Total ATMR
58
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
“ketelitian nan tangguh dan teruji yang tak pernah lekang oleh waktu” “an undoubted carefulness that ever lasting”
Tinjauan Pendukung Bisnis Supporting Business Review Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
59
Sumber Daya Manusia Human Resource
Ditengah persaingan perbankan yang semakin ketat dan perkembangan industri perbankan yang sangat pesat, sumber daya manusia yang tangguh memegang peranan penting dalam pencapaian kinerja bank. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi aspek strategis untuk meningkatkan daya saing dalam dunia perbankan. Seiring dengan perkembangan usaha Bank yang terus meningkat, maka keperluan akan tenaga kerja terus meningkat secara bertahap. Jumlah karyawan pada tahun 2013 sebanyak 521 orang. Di masa depan, Bank Bengkulu akan meningkatkan jumlah dan keahlian tenaga kerja terkait dengan berbagai program yang sedang dilakukan oleh Bank Bengkulu, termasuk diantaranya pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk perluasan jaringan kantor.
In the middle of tight banking competition and rapid banking industry development, strong human resources plays an important role in achieving bank’s best performance. Improving the quality of human resource is becoming a strategic aspect to improve competitiveness in the banking world. Along with the development of the banking business, the need for labor continues to increase gradually. The number of employees in 2013 was 521. In the future, Bank Bengkulu will increase the number of labor and skills related to various programs that have been carrying out by Bank Bengkulu, including the fulfillment of human resourc needs for expansion of branch network.
Komposisi Karyawan Menurut Pendidikan | Employee Composition according to Educational Background Pendidikan | Education Pasca Sarjana/S2 | Master/ S2 Sarjana/S1 | Graduate/ S1 Sarjana Muda/D3 | Baccalaureate/ D3
60
Jumlah | Total 19 309 37
SMA/lainnya | High School/others
156
Jumlah | Total
521
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resource Development
Peningkatan sumber daya manusia Bank Bengkulu dengan pendekatan human capital development dipersiapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara menyeluruh baik proses seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pendidikan. Untuk mencapai peningkatan kinerja yang telah ditargetkan, Bank Bengkulu mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan potensi karyawan secara konsisten dan berkesinambungan melalui proses pembelajaran, antara lain menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop baik secara internal maupun secara eksternal bekerjasama dengan lembaga pendidikan. Pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya perusahaan serta profesionalitas.
Bank Bengkulu develops its human resource by utilizing human capital development approach in which the people are prepared to increase the growth and development of the business each year. Human resource development has been done in overall process such as selection, performance appraisal, and training. In order to achieve the targeted performance development, Bank Bengkulu is committed to continue developing the potential of employees consistently and comprehensively through learning process such as holding a variety of education, training and workshops both internally and externally in collaboration with educational institutions. Such training and education is expected to be able to enhance the knowledge and skills of employees in improving work productivity, risk management, corporate culture and professionalism.
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan | Employee Training and Education Table Jenis Pelatihan Type of training
Jumlah Peserta Total participant
Inhouse Training | Inhouse Training
188
Technical Skills | Technical Skills
775
Manajerial | Managerial Pengembangan | Development Seminar/Lokakarya | Workshop Jumlah | Total
Sesuai dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan tingkatan yang dipersyaratkan, maka Bank Bengkulu telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat untuk mengikuti pelatihan dan ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dan 153 orang telah lulus dan bersertifikat level I, II, III dan IV.
83 266 1,312
In accordance with Bank Indonesia’s stipulation about Risk Management Certification program according to the required level, Bank Bengkulu has sent administrators and functionaries to join training and Risk Management Certification Test in which 153 others has been passed and certified into level I, II, III, and IV.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
61
Pengembangan Sumber daya manusia
Human Resources Development
Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui pendidikan karir, keterampilan, kursus, pelatihan, seminar dan lain-lain yang diselenggarakan oleh internal maupun eksternal. Selama tahun 2013 peserta yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 865 peserta.
Human resources development program was conducted through career education, creativity, courses, trainings, seminars and others that were held by the internal and external divisions. 865 participants attended the trainings in 2013.
Penghargaan kepada pegawai
Awards for Employees
Selama tahun 2013 penghargaan diberikan kepada 8 orang pegawai yang telah menempuh masa kerja tertentu dengan rincian sebagai berikut: Masa bhakti 15 tahun sebanyak 0 orang Masa bhakti 25 tahun sebanyak 2 orang Masa bhakti 30 tahun sebanyak 6 orang
During 2013, awards were given to 8 employees who had been through a certain period of employment with the following details: Tenure of 15 years : 0 people Tenure of 25 years : 2 people Tenure of 30 years : 6 people
Jabatan | Position
II
III
IV
V
Pemimpin Divisi | Head of Division
9
9
9
6
Wakil Pemimpin Divisi | Deputy of Division Head
2
2
1
-
Pemimpin Cabang | Branch Manager
8
8
5
1
-
Wakil Pemimpin Cabang | Deputy of Branch Manager
4
4
3
-
Pemimpin Capem | Sub Branch Manager
20
12
1
-
-
Kepala Bagian | Head of Department
28
18
-
-
-
Kepala Seksi | Head of Section
19
2
-
-
-
5
-
-
-
-
95
55
19
7
-
Staf | Staff Jumlah | Total
62
Level I
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Teknologi Informasi
Information Technology
Dalam era globalisasi kehandalan teknologi informasi merupakan salah satu unsur penting yang mendukung proses transaksi dan layanan yang prima kepada nasabah perbankan. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dan persaingan antar bank yang semakin kompetitif mengharuskan Bank Bengkulu untuk menata dan membenahi kualitas layanan yang berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat. Karena teknologi merupakan kunci utama yang memungkinkan Bank Bengkulu menyediakan produk dan jasa kepada nasabah, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil keputusan-keputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya. Bank Bengkulu terus melakukan pengembangan dan penyempurnan teknologi informasi, antara lain : • Penarikan tunai, transfer online antar bank dan pembelian pulsa telepon seluler melalui ATM yang telah terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama. • Pelaksanaan pembayaran gaji otonom dan pensiunan. • BPD Net Online yang memberikan kemudahan bagi nasabah BPD seluruh Indonesia melakukan transfer tunai ke seluruh Indonesia secara realtime online. • Pengiriman uang melalui kliring dan RTGS (real time gross settlement) • Program Modul Penerimaan Negara bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk penerimaan setoran pajak dan non pajak.
In the era of globalization, information technology reliability is one of the important elements that supports transaction processing and excellent services to customers. The development of information technology and competition among banks increase rapidly and this requires Bank Bengkulu to restructure and reorganize the quality of information technology-based services to provide the best service to customers and communities. Because technology is the main key to provide products and services to customers, to measure and track business performance, as well as management decisions that appropriate for its survival.
Bank Bengkulu continues to develop and improve the information technology such as: • Cash withdrwal, online transfer between banks and cell phone credit purchase that has been connected via ATM with ATM Bersama networks. • Implementation of an autonomous and pensioner payroll. • BPD Net Online which makes it easy for customers throughout Indonesia BPD cash transfer to the rest of Indonesia in online real-time. • Sending money through clearing and RTGS (real time gross settlement) • Program Module Revenues in cooperation with the tax authorities for tax receipts and non- tax payments.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
63
•
• •
64
EDC (Electronic Data Capture), yaitu kartu ATM Bank Bengkulu yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi belanja di toko-toko yang terdapat mesin EDC Bank Bengkulu. Pengembangan kartu mahasiswa yang juga berfungsi sebagai ATM. Program pembuatan KPE (kartu pegawai elektronik) bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten/Kota. KPE merupakan smart card yang bertujuan memberikan kemudahan bagi PNS untuk memperoleh pelayanan. KPE ini selain berfungsi sebagai kartu identitas PNS, juga mempunyai beberapa fungsi antara lain fungsi perbankan sebagai kartu ATM.
•
EDC (Electronic Data Capture), namely Bank Bengkulu ATM card which can serve as a means of payment transactions in the shopping stores contained EDC of Bank Bengkulu.
•
Development of student cards which also serve as ATMs.
•
Program the manufacture of KPE (electronic employee card) in cooperation with the State Employment Agency (BKN), the Provincial Government, District / City. KPE is a smart card that aims to make it easy for civil servants to obtain services. KPE is in addition to functioning as a civil servant identity card, also has several functions including banking functions as an ATM card.
Jaringan Kantor
Office Networks
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan didaerah, Bank Bengkulu secara konsisten selalu mengembangkan jaringan kantornya setiap tahun ke daerah-daerah. Dengan pengembangan jaringan didaerah-daerah, diharapkan keberadaan Bank Bengkulu sebagai lembaga keuangan akan dapat dirasakan perannya baik bagi masyarakat, pelaku ekonomi/pebisnis dan instansi di daerah tersebut. Serta akan dapat lebih memantapkan eksistensi Bank Bengkulu dalam mewujudkan misinya menjadi Bank yang profesional dan kompetitif dan menjadi Bank terkemuka (Regional Champion). Pada tahun 2013 Bank Bengkulu telah melaksanakan pembukaan operasional Kantor Cabang Jakarta, Cabang Pembantu Merigi Kepahiang, Tes Lebong. Selain itu telah menambah operasional 3 (tiga ) ATM.
In order to improve the regional service for public who need banking services, Bank Bengkulu is consistently developing office networks in the regions annually. With the development of networks in the regions, the expected presence of Bank Bengkulu as a financial institution will be perceived good role for the public, economic actors / businesses and institutions in the regions and will be able to further solidify the existence of the Bank Bengkulu in achieving the Bank’s mission of being a professional and competitive leading Bank (Regional Champion).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In 2013, the Bank launched its Jakarta , Merigi Kepahiang, and Tes Lebong branches including its ATM in each branch.
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Report
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) merupakan bagian dari program perseroan yang merupakan komitmen perseroan pada pembangunan ekonomi berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan upaya Bank Bengkulu untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Bank Bengkulu menyadari bahwa sebagai perusahaan publik milik masyarakat Bengkulu semata-mata tidak hanya mengejar keuntungan, namun memiliki tanggung jawab sosial. Disamping mempertahankan pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan, Bank Bengkulu juga berkewajiban terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui peran serta tanggung jawab sosial Bank Bengkulu mendapat kepercayaan yang semakin positif dari masyarakat Bengkulu.
Corporate Social Responsibility (CSR) is part of the company which is the company’s commitment for sustainable economic development. This action is in line with efforts to apply bank Bengkulu good corporate governance. Bank Bengkulu realizes that as a public company owned solely by Bengkulu people should not only pursue the profits but also has a social responsibility. In addition to maintaining the sustainable growth, Bank Bengkulu also obligated to the welfare of society. Through the participation of the bank’s social responsibility, Bank Bengkulu is increasingly have the positive impact from the people of Bengkulu.
Dalam menjalankan kegiatan operasional Bank, Bank Bengkulu menyisihkan dan menganggarkan presentase tertentu dari laba perusahaan untuk dikembalikan bagi kepentingan membantu program-program kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat. Substansi dari CSR Bank Bengkulu adalah guna memperkuat keberlanjutan perusahaan dengan cara terus beradaptasi dengan lingkungan dan para pemangku kepentingan (stakeholder).
In carrying out the operations of the bank, Bank Bengkulu sets aside and allocates a certain percentage of the profits are returned to the company for the benefit of helping welfare programs and community empowerment. The substance of Bank Bengkulu CSR is to strengthen the company’s sustainability by continuing to adapt the environment and the stakeholders.
Pada tahun 2013 total dana CSR yang telah disalurkan Bank Bengkulu kepada masyarakat sebesar Rp. 1.350.861.000,(satu milyar tiga ratus lima puluh juta delapan ratus enam puluh satu ribu rupiah), dan telah disalurkan antara lain kepada : 1. Bantuan dalam program pendidikan Secara rutin memberikan beasiswa untuk program pendidikan kepada pelajar SD, SMP, SMA di Kabupaten/Kota se-Propinsi Bengkulu dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu pada Perguruan Tinggi di Kota Bengkulu, Sponsor dalam rangka penelitian, penerbitan dan peluncuran buku serta Peningkatan kualitas penidikan anank melalui tryout dan Seminar dan bantuan untuk pembangunan sekolahsekolah.
In 2013, the total of CSR funds distributed by Bank Bengkulu to the people was Rp. 1.350.861.000, - (one billion three hundred and fifty million eight hundred and sixty-one thousand rupiah), and had been distributed for:
2. Bantuan Sosial Kemasyarakatan Pemberian santunan kepada anak-anak panti asuhan, panti jompo dan bantuan biaya pengobatan untuk kesehatan masyarakat, Banyuan pembangunan klinik , bantuan dan sponsor liannya untuk kepentingan masyarakat serta kegiatan donor darah yang diikuti oleh keluarga besar Bank Bengkulu dan masyarakat sekitarnya.
2. Social Community Program Granting compensation to children in orphanages, nursing homes, and subsidize medical expenses for public health, clinical development assistance, and other sponsorships for the benefit of society as well as a blood donor activity followed by a large family of Bank Bengkulu and surrounding communities.
1. Educational Programs Bank Bengkulu routinely provides scholarships for educational programs to elementary school, junior and senior high school in the District / City of Bengkulu province and provides scholarships for disadvantaged students at the university in the City of Bengkulu, research grants, publishing and book launching, improving the education quality through tryouts and seminars as well as assistance for the construction of schools.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
65
Pemberian Dana CSR dalam bentuk Beasiswa kepada Mahasiswa se-Provinsi Bengkulu Scholarships for University students in Bengkulu Province
Pemberian Bantuan CSR Dalam rangka Senam Masal CSR Program for public gymnastic
Pemberian dana CSR di Bidang Pendidikan CSR funds in Education Program
Pemberian Bantuan CSR bidang Olahraga CSR Program for Sport
66
3. Bantuan Keagamaan Bank Bengkulu mendukung kegiatan keagamaan yang diwujudkan dengan pemberian bantuan untuk pembangunan rumah ibadah, sarana ibadah lainnya serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
3. Religious Program Bank Bengkulu supports religious activities by providing aids for construction of houses of worship, other religious facilities, and other religious activities.
4. Bantuan Lainnya Bank Bengkulu juga memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan olahraga yang melibatkan masyarakat seperti : Bapak Angkat Cabang Olah Raga Gulat di Propinsi Bengkulu serta ikut berpartisipasi HUT Kabupaten, Provinsi.
4. Other Aids Bank Bengkulu also provides assistance in the implementation of sports activities involving the community such as: Branch of Bapak Angkat for Fight Sport in Bengkulu and participate in district and province anniversary.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
“Tekad, semangat, kegigihan dan keyakinan modal utama mencapai kesuksesan “ “Determination, passion, persistence and belief primary capital to achieve success”
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
67
68
Mitra Kerja
Business Partners
Mitra kerja merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan operasional bank, untuk itu dalam menunjang kegiatan operasionalnya Bank Bengkulu telah melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai instansi dalam bentuk penghimpunan dana, perkreditan dan penawaran jasajasa bank lainnya.
Business Partners is one of the important elements in the operation of the bank. To support its operations., Bank Bengkulu has done numerous collaborations with various agencies in the form of raising funds, credit, and offering other banking services.
Adapun pihak-pihak yang telah bekerjasama dengan Bank Bengkulu antara lain : Telkom, PT Arta Jasa, Bank Niaga, Bank Jatim, Bank Jabar Banten, Bank Mandiri, Jamsostek, Askrindo, Askrida, Asuransi Jiwasraya, Asuransi Jasa Raharja Putra, Jasindo, Asuransi Parolamas, Asuransi Bumi Putera, Asurnasi Pasifik, PT Taspen, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, Rumah Sakit Tiara Sella Bengkulu, Departemen Koperasi, Departemen Keuangan, Departemen Pertanian, Perusahaan Perkebunan, Kepolisian Daerah Bengkulu, Kanwil Kementerian Agama Propinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu, Universitas Muhamadiyah Bengkulu, Universitas Prof. Dr.Hazairin. SH dan Perguruan Tinggi dan lembaga lainnya.
The parties that have cooperated with Bank Bengkulu including Telkom, PT Arta Services, Bank Niaga, Bank of East Java, Bank Jabar Banten, Bank Mandiri, Jamsostek, Askrindo, Askrida, BNI Life Insurance, Insurance Prog Son, Jasindo, Insurance Parolamas , Insurance Bumi Putera, Asurnasi Pacific, PT TASPEN, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, Bengkulu Sella Tiara Hospitals, Department of Cooperatives, Department of Finance, Department of Agriculture, Agriculture Companies, Police Department of Bengkulu, Department of Religious Affairs of Bengkulu, University of Bengkulu, Bengkulu Muhammadiyah University, University of Professor. Dr.Hazairin. SH and other universities and institutions.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
“keseimbangan hati terasah indah dalam wujud karya nyata” “the balance of soul will sparks beautifully in a piece of art work"
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governanc (GCG) Bank Bengkulu 2013 Report on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Bank Bengkulu 2013 Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
69
70
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Bengkulu 2013
Report on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Bank Bengkulu 2013
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di Bank Bengkulu berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan. Secara garis besar, Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Direksi bertanggung jawab atas penentuan dan penerapan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan usaha Perseroan.
Implementation of good corporate governance in the Bank Bengkulu based on a shared commitment from all levels of management and staff to obey and comply all regulations and laws that apply ethical values generally accepted in the field of banking. Generally, the Board exercising oversight, while the Board of Directors is responsible for determining and implementing strategies to achieve the goals and objectives of the Company.
DEWAN KOMISARIS : Jumlah dan Komposisi keanggotaan Dewan Komisaris sampai dengan Bulan Desember Tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Drs. Ruslan Riza, MM adalah sebagai Komisaris Independen. 2. Ir. H. Fauzan Rahim adalah sebagai Komisaris Independen. 3. Ir. H.M Nashsyah,MM.MT adalah sebagai Komisaris wakil Para Pemegang Saham
BOARD OF COMMISSIONERS: The number and composition of the membership of the Board of Commissioners up to December 2013 are as follows:
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 4 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan kedua kali dengan pertimbangan dari Bank Indonesia tanpa mengurangi Hak RUPS.
Board of Commissioners appointed by the RUPS for a term of four years and might be re-elected for a second term on account of Bank Indonesia without reducing the RUPS rights.
Kriteria Dewan Komisaris
Board of Commissioners Criteria
Anggota Dewan Komisaris Bank Bengkulu memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi, telah lulus fit and proper test serta berdomisili di indonesia.
Members of the Board of Commissioners of Bank Bengkulu should have integrity, good character and high moral, pass the fit and proper test and domiciled in Indonesia.
Independensi Dewan Komisaris
Independence of the Board of Trustees
Berdasarkan surat pernyataan Indepedensi dari Dewan Komisaris Bank Bengkulu, dengan ini disampaikan bahwa Dewan Komisaris Bank Bengkulu yaitu : 1. Drs. Ruslan Riza, MM adalah sebagai Komisaris Independen. 2. Ir. H. Fauzan Rahim adalah sebagai Komisaris Independen 3. Ir. H. M. Nashsyah,MM.MT adalah sebagai Komisaris,
Based on the statement from the Board of Commissioners independency of Bank Bengkulu, hereby informed that the Board of Commissioners of Bengkulu, namely: 1. Drs. Ruslan Riza, MM is an Independent Commissioner.
Wakil dari Para Pemegang saham Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen sebagaimana diatur dalam ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
the Deputy of the shareholders do not have a financial relationship, relationship management, stock ownership and / or family relationships with other members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and / or a controlling shareholder or a relationship with a bank, which can affect its ability to act independently as stipulated in the implementation of Good Corporate Governance for Banks.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Drs. Ruslan Riza, MM is an Independent Commissioner. 2. Ir. H. Fauzan Rahim is an Independent Commissioner. 3. Ir. HM Nashsyah, MM.MT is as Deputy Commissioner for share holders.
2. Ir. H. Fauzan Rahim is an Independent Commissioner 3. Ir. HM Nashsyah, MM.MT is as Commissioner,
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris : Sebagai bentuk implementasi dari pelaksanaan GCG, tugas dan wewenang Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Bengkulu dan telah diimplementasikan dalam kegiatan pengelolaan dan pengawasan Bank Bengkulu. Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Bengkulu Pasal 18 tentang Tugas dan Wewenang Komisaris, Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan atas tugas dan tanggung jawab Direksi baik mengenai perseroan maupun mengenai usaha perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi Perseroan. 2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS. 3. Melakukan tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan dan keputusan RUPS.Sehubungan dengan tugasnya tersebut diatas, Dewan Komisaris membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS. 4. Dalam melaksanakan pengawasan Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perseroan. 5. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. 6. Dewan Komisaris wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan Manajemen Risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 7. Untuk mendukung pelaksanaan tugas diatas, Dewan Komisaris : a. Menyusun Pedoman Kerja Dewan Komisaris. b. Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Bisnis Bank. c. Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Bank. d. Mengusulkan penunjukan Kantor Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS. 8. Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendirisendiri setiap waktu dalam jam kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, su-
Duties and Authorities of the Board of Commissioners: As the implementation of GCG, duties and authorities of the Board of Commissioners have been stated in the Bank’s Articles of Bank Bengkulu and implemented in the management and supervision of the Bank of Bengkulu. Based on the Bank’s Articles of Bengkulu Article 18 about the Duties and Powers of Commissioners, Duties and Powers of the Board of Directors are as follows: 1. The Board of Commissioners shall conduct supervision over the duties and responsibilities of the Board of Directors of both the company and the company’s business and provide advice to the Board of Directors. 2. Performing duties that are specifically given to him/ her according to the statutes, laws and regulations in force and / or by decision of the RUPS (General Meeting of Shareholders). 3. Performing duties, responsibilities and authority in accordance with the articles of association of the company and the decision of the RUPS. In connection with the above duties, the Board of Commissioners arrange a report on the monitoring task that has been carried out during the previous fiscal year to be submitted to the RSUP. 4. In carrying out the supervision, the Board of Commissioners shall direct, monitor, and evaluate the implementation of the strategic policy of the company. 5. Board of Commissioners shall carry out the duties and responsibilities independently. 6. Board of Commissioners shall implement and ensure the implementation of the risk management and the principles of good corporate governance in each of the company’s business activities at all levels of the organization. 7. To support the implementation of the above duties , the Board of Commissioners : a. Constructing Work Guidelines for Board of Commissioners. b. Evaluating and approve the Work Plan and Business Plan. c. Assisting and encouraging business formation and development of the bank. d. Proposing the appointment of a Public Accounting Firm based on the recommendation of the Audit Committee to audit the financial statements of the company for approval of RUPS. 8. Board of Commissioners either jointly or individually at any time in the company’s office hours are entitled to enter the building and yard or other place that is used or controlled by the company and the right to inspect all books, letters and other evidence, checking and matching state money cash and
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
71
rat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 9. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 10. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan perasional perseroan, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar. 11. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk komite-komite sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris. 13. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. 14. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bak Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 15. Dewan Komisaris setiap waktu dapat dan berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih Direksi. Adapun implementasi dari Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris dapat diwujudkan dalam berbagai kebijakan strategis perusahaan antara lain pengawasan, evaluasi, dan rekomendasi serta nasehat mencakup : Kebijakan IT, Kebijakan Perkreditan, Pengelolaan Likuiditas, Pengelolaan Asset, Pengembangan SDM, Penyempurnaan Organisasi, Pengembangan Produk baru, kebijakan kerjasama dengan pihak ketiga, Nasehat-nasehat dimaksud dituangkan dalam surat yang disampaikan kepada Direksi antara lain sebagai berikut : 1. Surat No.04/DK-BPD/I/2013 tanggal 21 Januari 2013 perihal Kekurangan Pemenuhan GWM. 2. Surat No.05/DK-BPD/I/2013 tanggal 22 Januari 2013 perihal Penyesuaian Remunerasi Bagi Pengurus PT Bank Bengkulu. 3. Surat No.10/DK-BPD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013 perihal Laporan Strategi Anti fraud Semester II Tahun 2012. 4. Surat No.11/DK-BPD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013 perihal Persiapan Pelaksanaan RUPS LB. 5. Surat No.12/DK-BPD/I/2013 tanggal 30 Januari 2013 Persiapan Pelaksanaan RUPS-LB.
72
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
others, and have the right to know all the actions that have been implemented by the Board of Directors.
9. Directors and each member of the Board of Directors are obliged to provide explanation of all the things asked by the Board of Commissioners. 10. The Board of Commissioners is not allowed to get involved in the decision-making of company operational activities, unless otherwise provided in the articles of association. 11. In order to support effective performance of duties and responsibilities, the Board of Commissioners shall establish committees in accordance with the legislation in force. 12. The Board of Commissioners shall have the BOC Working Guidelines which are binding for every member of the Board of Commissioners. 13. The Board of Commissioners shall provide sufficient time to carry out their duties and responsibilities optimally. 14. The Board of Commissioners must ensure that the Board has to follow up on audit findings and recommendations of the internal audit unit banks, external auditors, the results of monitoring Bank Indonesia and / or the results of other supervisory authorities. 15. The Board of Commissioners reserves the right to temporarily lay off one or more Directors at any time.
The implementation of Duties and Powers of the Board of Commissioners may be embodied in the company’s strategic policies including monitoring, evaluating, and recommendating as well as advicing in IT Policy, Credit Policy, Liquidity Management, Asset Management, Human Resource Development, Organizational Improvement, New Product Development, cooperation policy with third parties. Counsels are set forth in a letter submitted to the Board of Directors are as follows:
1. Letter No.04/DK-BPD/I/2013 dated January 21, 2013 about Fulfillment Deficiency Reserve. 2. Letter No.05/DK-BPD/I/2013 dated January 22, 2013 regarding The Adjustment of Remuneration for the Management of PT Bank Bengkulu. 3. Letter No.10/DK-BPD/I/2013 dated January 29, 2013 Antifraud Strategy Statements regarding the second half of 2012. 4. Letter No.11/DK-BPD/I/2013 dated January 29, 2013 concerning the implementation of the GMS Preparation of LB. 5. Letter No.12/DK-BPD/I/2013 dated January 30, 2013 about Preparation Implementation of GMS - LB.
6. Surat No.14/DK-BPD/II/2013 tanggal 5 Februari 2013 perihal Persetujuan kerjasama PT Asuransi Jiwasraya. 7. Surat No.17/DK-BPD/II/2013 tanggal 18 Februari 2013 perihal Pendapat Dewan Komisaris Tentang Pelaksanaan Rencana Bisnis PT Bank Bengkulu. 8. Surat No.18/DK-BPD/II/2013 tanggal 19 Februari 2013 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan IV Desember 2012. 9. Surat No.20/DK-BPD/II/2013 tanggal 26 Februari 2013 perihal Penyusunan Peraturan Daerah tentang Setoran modal. 10. Surat No.22/DK-BPD/II/2013 tanggal 27 Februari 2013 perihal Persetujuan Kerjasama dengan PT Asuransi Ekspor Indonesia. 11. Surat No.23/DK-BPD/II/2013 tanggal 27 Maret 2013 perihal Permohonan Kerjasama Pengembangan Sistem Cash (CMS) Kasda dalam pengelolaan Keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Utara. 12. Surat No.27/DK-BPD/III/2013 tanggal 8 Maret 2013 perihal Persetujuan Kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi. 13. Surat No.28/DK-BPD/III/2013 tanggal 8 Maret 2013 perihal Perjanjian Kerjasama dengan PT Asuransi Parolamas. 14. Surat No.32/DK-BPD/III/2013 tanggal 18 Maret 2013 perihal Persetujuan Kerjasama dengan PT Asuransi Jasa Raharja Putera. 15. Surat No.35/DK-BPD/III/2013 tanggal 21 Maret 2013 perihal Pemenuhan PBI No. 14/18/PBI/2012 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. 16. Surat No.36/DK-BPD/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 perihal Pengelolaan Kredit Macet. 17. Surat No.37/DK-BPD/III/2013 tanggal 28 Maret 2013 perihal Pejabat Pengganti Sementara Jabatan Eksekutif. 18. Surat No.39/DK-BPD/IV/2013 tanggal 5 April 2013 perihal SK Direksi No.06/HP.00.02.00.04/D.7 Tentang Perubahan Biaya Perjalanan Dinas. 19. Surat No.41/DK-BPD/IV/2013 tanggal 9 April 2013 perihal Laporan Perkembangan pendapatan dan Biaya Periode bulan Januari – Maret 2013. 20. Surat No.40/DK-BPD/IV/2013 tanggal 5 April 2013 perihal Persetujuan Pelaksanaan Kerjasama Penerimaan pembayaran Biller Multiservice dengan PT Finnet Indonesia. 21. Surat No.43/DK-BPD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 perihal Action Plan Mitigasi Penarikan dana. 22. Surat No.44/DK-BPD/IV/2013 tanggal 12 April 2013 perihal Penjelasan Proses RUPS-LB Pemilihan Direktur Pemasaran.
6. Letter No.14/DK-BPD/II/2013 dated February 5, 2013 Agreement concerning cooperation PT BNI Life Insurance. 7. Letter No.17/DK-BPD/II/2013 dated February 18, 2013 regarding the BOC Opinions on the Implementation of Business Plan PT Bank Bengkulu. 8. Letter No.18/DK-BPD/II/2013 dated February 19, 2013 regarding the Risk Profile Reports Fourth Quarter December 2012. 9. Letter No.20/DK-BPD/II/2013 dated February 26, 2013 concerning the preparation of Local Regulation on Capital Contribution. 10. Letter No.22/DK-BPD/II/2013 dated February 27, 2013 concerning Cooperation Agreement with PT Asuransi Export Indonesia. 11. Letter No.23/DK-BPD/II/2013 dated March 27, 2013 regarding Proposal Development Cash System (CMS) Regional Cash Financial Management of Local Government in North Bengkulu . 12. Letter No.27/DK-BPD/III/2013 dated March 8, 2013 regarding the Cooperation Agreement with the College of Administrative Sciences. 13. Letter No.28/DK-BPD/III/2013 dated March 8, 2013 regarding the Cooperation Agreement with PT Asuransi Parolamas. 14. Letter No.32/DK-BPD/III/2013 dated March 18, 2013 concerning Cooperation Agreement with PT Asuransi Son Prog. 15. Letter No.35/DK-BPD/III/2013 dated March 21, 2013 regarding PBI Fulfillment No. 14/18/PBI/2012 about Capital Adequacy of Commercial Banks. 16. Letter No.36/DK-BPD/III/2013 dated March 25, 2013 regarding Credit Loss Management. 17. Letter No.37/DK-BPD/III/2013 dated March 28, 2013 regarding Temporary Alternates Executive. 18. Letter No.39/DK-BPD/IV/2013 dated 5 April 2013 concerning SK Directors No.06/HP.00.02.00.04/D.7 about Official Travel Costs Change. 19. Letter No.41/DK-BPD/IV/2013 dated 9 April 2013 Progress Report regarding income and fee montly period from January to March 2013. 20. Letter No.40/DK-BPD/IV/2013 dated 5 April 2013 concerning the Implementation of the Cooperation Agreement Acceptance of multiservice biller payment with PT Finnet Indonesia. 21. Letter No.43/DK-BPD/IV/2013 dated 10 April 2013 regarding the Mitigation Action Plan Withdrawals. 22. Letter No.44/DK-BPD/IV/2013 dated 12 April 2013 regarding the explanation of the Extraordinary General Meeting Selection Process for Marketing Director.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
73
23. Surat No.46/DK-BPD/IV/2013 tanggal 16 April 2013 perihal Permohonan Pinjaman Cash Collateral PT Muko-muko Maju Sejahtera. 24. Surat No.47/DK-BPD/IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal mohon Izin dan Persetujuan channeling Bank CIMB Niaga. 25. Surat No.48/DK-BPD/IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal Laporan Penyelesaian dan Tindaklanjut kasus Penipuan. 26. Surat No.52/DK-BPD/IV/2013 tanggal 26 April 2013 perihal Realisasi Rencana Bisnis Bank triwulan I Tahun 2013. 27. Surat No.54/DK-BPD/V/2013 tanggal 6 Mei 2013 perihal Penjelasan Tindaklanjut Hasil risalah rapat Terkait RUPS Tahun 2013. 28. Surat No.55/DK-BPD/V/2013 tanggal 15 Mei 2013 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan 1 Maret 2013. 29. Surat No.57/DK-BPD/V/2013 tanggal 17 Mei 2013 perihal Rencana Pembukaan Kacapem Merigi dan Tes. 30. Surat No.58/DK-BPD/V/2013 tanggal 20 Mei 2013 perihal Laporan perkembangan pendapatan dan biaya periode Januari- April 2013. 31. Surat No.59/DK-BPD/V/2013 tanggal 20 Mei 2013 perihal Pengelolaan SDM PT Bank Bengkulu. 32. Surat No.60/DK-BPD/V/2013 tanggal 21 Juni 2013 perihal laporan Pengawasan Dewan Komisaris Semester II Tahun 2012 33. Surat No.65/DK-BPD/VI/2013 tanggal 12 Juni 2013 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya Bulan januari-Mei 2013. 34. Surat No. 66/DK-BPD/VI/2013 tanggal 14 Juni 2013 perihal Laporan Publikasi Triwulan I Bulan Maret 2013. 35. Surat No. 67/DK-BPD/VI/2013 tanggal 14 Juni 2013 perihal Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank triwulan I tahun 2013 36. Surat No. 71/DK-BPD/VII/2013 tanggal 3 Juli 2013 perihal evaluasi terkait penerapan pengendalian internal PT Bank Bengkulu. 37. Surat No. 73/DK-BPD/VII/2013 tanggal 30 Juli 2013 perihal Penyimpangan/Fraud di PT Bank Bengkulu. 38. Surat No. 74/DK-BPD/VII/2013 tanggal 15 Juli 2013 perihal Mohon ijin penambahan plafon kredit channeling bank CIMB Niaga. 39. Surat No.75/DK-BPD/VII/2013 tanggal 15 Juli 2013 perihal Sanksi Denda Kesalahan Pelaporan Sistem Informasi. 40. Surat No. 80/DK-BPD/VII/2013 tanggal 25 Juli 2013 perihal Laporan Pelaksanaan GCG Tahun 2013. 41. Surat No. 81/DK-BPD/VII/2013 tanggal 25 Juli
74
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
23. Letter No.46/DK-BPD/IV/2013 dated 16 April 2013 regarding the Cash Collateral Loan Application for PT. Muko - Muko Maju Sejahtera. 24. Letter No.47/DK-BPD/IV/2013 dated 19 April 2013 regarding the Request and Approval of Channeling Licensed to Bank CIMB Niaga. 25. Letter No.48/DK-BPD/IV/2013 dated 19 April 2013 regarding the Completion Report and Fraud Case Follow-Up. 26. Letter No.52/DK-BPD/IV/2013 dated 26 April 2013 regarding the Bank’s Business Actual Plan for First Quarter in 2013. 27. Letter No.54/DK-BPD/V/2013 dated May 6, 2013 explanation regarding Follow-up Results Related to the RSUP meeting in 2013. 28. Letter No.55/DK-BPD/V/2013 dated May 15, 2013 regarding the Risk Profile Report Quartet 1 March 2013. 29. Letter No.57/DK-BPD/V/2013 dated May 17, 2013 concerning the Plan and Trial Opening of Branch Office in Merigi. 30. Letter No.58/DK-BPD/V/2013 dated May 20, 2013 concerning the Development of Revenue and Expense Report period January to April 2013. 31. Letter No.59/DK-BPD/V/2013 dated May 20, 2013 concerning the management of Human Resources , PT Bank Bengkulu. 32. Letter No.60/DK-BPD/V/2013 dated June 21, 2013 regarding the Report of BOC Supervisory, Second Half of 2012. 33. Letter No.65/DK-BPD/VI/2013 dated June 12, 2013 regarding Progress Reports Revenues and Costs in January - May 2013. 34. Letter No.66/DK-BPD/VI/2013 dated June 14, 2013 regarding Publication of Monthly Reports for First Quarter, March 2013. 35. Letter No.67/DK-BPD/VI/2013 dated June 14, 2013 regarding the Bank Bussiness Plan Realization Report First Quarter in 2013. 36. Letter No. 71/DK-BPD/VII/2013 dated July 3, 2013 concerning the evaluation related to the implementation of internal controls of PT Bank Bengkulu. 37. Letter No. 73/DK-BPD/VII/2013 dated July 30, 2013 regarding Irregularities / Fraud in PT Bank Bengkulu. 38. Letter No. 74/DK-BPD/VII/2013 dated July 15, 2013 regarding the addition Permission for channeling credit bank of CIMB Niaga Bank. 39. Letter No.75/DK-BPD/VII/2013 dated July 15, 2013, concerning Fines for Error Reporting Information System 40. Letter No. 80/DK-BPD/VII/2013 dated July 25, 2013 regarding the GCG Implementation Year 2013. 41. Letter No. 81/DK-BPD/VII/2013 dated July 25, 2013 regarding
2013 perihal Rencana Penyerahan sebagian pekerjaan penagihan kredit kepada Kejaksaan Tinggi Negeri. 42. Surat No. 84/DK-BPD/VII/2013 tanggal 25 Juli 2013 perihal Laporan Strategi Anti Fraud. 43. Surat No. 86/DK-BPD/VII/2013 tanggal 31 Juli 2013 perihal Evaluasi realisasi RKAT semester I Tahun 2013 44. Surat No. 88/DK-BPD/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013 perihal Laporan Perkembangan Biaya bulan Januari-Juli 2013. 45. Surat No. 89/DK-BPD/VIII/2013 tanggal 19 Agustus 2013 perihal Laporan profil Risiko Triwulan II Juni 2013 46. Surat No. 92/DK-BPD/IX/2013 tanggal 2 September 2013 perihal Rencana Kerjasama Sewa Jaringan VSAT IP Milik PT Pasific Satelit Nusantara (PSN). 47. Surat No. 94/DK-BPD/IX/2013 tanggal 30 September 2013 perihal Pengelolaan Penghapusbukuan Kredit. 48. Surat No. 96/DK-BPD/IX/2013 tanggal 30 September 2013 perihal Persetujuan Sewa Jaringan VSAT IP Milik PT Pasific Satelit Nusantara (PSN). 49. Surat No. 100/DK-BPD/X/2013 tanggal 23 Oktober 2013 perihal Pengarahan Penyusunan RBB Tahun 2014-2016 dan RKAT Tahun 2014. 50. Surat No. 103/DK-BPD/XII/2013 tanggal 28 Oktober 2013 perihal Persetujuan Kerjasama Bank Bengkulu dengan Universitas Bengkulu. 51. Surat No. 110/DK-BPD/XI/2013 tanggal 27 Nopember 2013 perihal Evaluasi draft RBB tahun 2014-2016 dan RKAT 2014. 52. Surat No. 116/DK-BPD/XI/2013 tanggal 29 Nopember 2013 perihal mohon Ijin dan Persetujuan Kerjasama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia. Dewan Komisaris juga telah memantau tindaklanjut semua temuan baik temuan auditor internal (SKAI) dan auditor eksternal (BI, KAP dan BPK) dan telah ditindaklanjuti melalui surat-surat Dewan Komisaris Sebagai berikut : 1. Surat No. 09/DK-BPD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013 perihal Tindaklanjut penyelesaian temuan SKAI. 2. Surat No. 13/DK-BPD/II/2013 tanggal 2013 perihal Tindaklanjut Temuan BI. 3. Surat No. 62/DK-BPD/V/2012 tanggal 27 Mei 2013 perihal Tindaklanjut temuan Bank Indonesia. 4. Surat No. 72/DK-BPD/VII/2013 tanggal 3 Juli 2013 perihal Tindaklanjut Temuan KAP Gideon Ikhwan Sofyan. 5. Surat No.101/DK-BPD/X/2013 tanggal 28 Oktober 2013 perihal Tindaklanjut Temuan Bank Indonesia. 6. Surat No. 102/DK-BPD/IX/2013 tanggal 28 Oktober 2013 perihal Tindaklanjut temuan SKAI. 7. Surat No. 105/DK-BPD/XI/2013 tanggal 7 November 2013 perihal Tindaklanjut Temuan Bank Indonesia
the transfer of most jobs plan billing credit to the State Prosecutor’s Office. 42. Letter No. 84/DK-BPD/VII/2013 dated July 25, 2013 regarding Anti- Fraud Strategy Report. 43. Letter No. 86/DK-BPD/VII/2013 dated July 31, 2013 regarding the evaluation of the realization of the first semester in 2013 AABP 44. Letter No. 88/DK-BPD/VIII/2013 dated August 16, 2013 regarding month fee Progress Report from January to July 2013. 45. Letter No. 89/DK-BPD/VIII/2013 dated August 19, 2013 regarding the risk profile Reports Second Quarter June 2013. 46. Letter No. 92/DK-BPD/IX/2013 dated 2 September 2013 concerning Cooperation Plans Lease IP VSAT Network Owned by PT Pacific Satellite Nusantara ( PSN ) . 47. Letter No. 94/DK-BPD/IX/2013 dated 30 September 2013 regarding Credit Management Offs. 48. Letter No. 96/DK-BPD/IX/2013 dated 30 September 2013 regarding IP VSAT Network Lease Agreement Owned by PT Pacific Satellite Nusantara ( PSN ) . 49. Letter No. 100/DK-BPD/X/2013 dated October 23, 2013, concerning Briefing Preparation of Business Plan 2014-2016 and AABP Year 2014 . 50. Letter No. 103/DK-BPD/XII/2013 dated October 28, 2013 concerning Cooperation Agreement Bengkulu Bank with the University of Bengkulu. 51. Letter No. 110/DK-BPD/XI/2013 dated 27 November 2013 regarding a draft evaluation RBB years 2014-2016 and 2014 AABP. 52. Letter No. 116/DK-BPD/XI/2013 dated 29 November 2013 regarding the request permit and Cooperation Agreement with PT Asuransi Kredit Indonesia. The Board of Commisioners also has monitorized all the findings including internal auditors (Internal Audit) and the external auditors (BI, KAP and CPC) findings and has been followed by letters BOC as follows: 1. Letter No. 09/DK-BPD/I/2013 dated January 29, 2013, concerning the findings of Internal Audit Follow-up Completion. 2. Letter No. 13/DK-BPD/II/2013 dated 2013 regarding follow-up of BI’s findings. 3. Letter No. 62/DK-BPD/V/2012 dated May 27, 2013 concerning Bank Indonesia follow-up findings. 4. Letter No. 72/DK-BPD/VII/2013 dated July 3, 2013 regarding follow-up of the findings of KAP Gideon Ikhwan Sofyan. 5. Letter No.101/DK-BPD/X/2013 dated October 28, 2013 concerning Bank Indonesia follow-up findings. 6. Letter No. 102/DK-BPD/IX/2013 dated October 28, 2013 concerning Internal Audit follow-up findings. 7. Letter No. 105/DK-BPD/XI/2013 dated 7 November 2013 concerning Bank Indonesia follow-up Findings.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
75
76
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Bengkulu pasal 19 tentang Rapat Komisaris ; 1. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu atau sekurang-kurangnya diadakan 4 (empat) kali dalam satu tahun buku apabila dipandang perlu : a. Oleh seorang atau lebih anggota Komisaris. b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. 2. Panggilan rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. 3. Panggilan rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris secara langsung, maupun dengan surat tercatat dengan mendapat tanda terima yang layak, selambatnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. 4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan perseroan atau tempat kegiatan usaha perseroan. Apabila semua anggota Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan rapat Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Komisaris yang hadir. 7. Seorang anggota Komisaris dapat diwakili dalam rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa. 8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari setengah (satu per dua) dari jumlah anggota Komisaris yang hadir. 9. Keputusan rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.
Based on the Bank’s Articles of Bengkulu chapter 19 of the Board
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
of Commissioners: 1. Implementation of board meetings can be held at any time or at least four (4 ) times in a financial year if deemed necessary : a. By one or more members of the Commissioners . b. Upon written request of one or more members of the Board of Commissioners. c. Upon written request of 1 ( one ) or more shareholders who together represent 1/10 (one tenth) or more of the total shares with voting rights. 2. Board of Commissioners initiative meetings conducted by the President of Commissioner. 3. Invitation of board meetings shall be submitted to each member of the Board of Commissioners in person, or by registered mail to get a proper receipt no later than 3 (three) days before the meeting is held with the date of the call and the meeting date . 4. Calls the meeting should include event, date, time and place of the meeting. 5. Meeting of the Board of Commissioners held company domicile or place of business of the company. If all members are present or represented Commissioner, first call the first call is not required and Commissioner meetings may be held anywhere and is also entitled to take legal and binding decision.
6. Meeting of the Board of Commissioners chaired by the Commissioner in the case of Commissioner cannot be present or absent which is not necessary to prove to a third party, meeting is headed by a commissioner who elected by and from among members of the present commissioners. 7. A commissioner member may be represented at meetings of the Board of Commissioners only by members of the Board of Commissioners based on a power of attorney. 8. Meeting of the Board of Commissioners is valid and entitled to adopt binding resolutions if more than half of the number of Board members present. 9. Decision of board meetings shall be taken by consensus. If it is not reached then a decision is taken by affirmative voting of at least more than ½ (half ) of the total votes cast at the Meeting.
10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, pimpinan rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan. 11. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya. 12. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Dewan Komisaris.
10. If the agreed and disagreed votes are balance, chairman of the meeting of the Board of Commissioners who will decide.
Dalam pelaksanaan GCG di Bank Bengkulu Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 19 kali, baik secara langsung maupun melalui teknologi telekonferensi dan dihadiri secara berkala, hasil rapat telah dinotulenkan dan didokumentasikan dengan baik, serta didistribusikan kepada pihak-pihak yang terkait.
In the implementation of GCG in Bank Bengkulu the Board of Commissioners has been held 19 times meeting, either directly or through teleconferencing technology and regularly attended, the results of the meeting have been well-recorded and documented and distributed to the concerned parties.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komitekomite
Completeness and Implementation of Risk Monitoring Committees Tasks
Komite Pemantau Risiko 1. Jumlah dan Komposisi: Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko pada Akhir Tahun 2013 Terdiri dari Satu Orang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota. Komite Pemantau Risiko diangkat oleh Direksi berdasarkan rapat Dewan Komisaris. Komposisi Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2013 : : Ketua 1. Ir. H. Fauzan Rahim 2. Drs. M. Ruslan Riza, MM : Anggota 3. Rusdi, SE, M.Si : Anggota 4. Hery Susetyo, SE, Ak, MM : Anggota
Risk Monitoring Commitee 1. The Amount and Composition The composition of the membership of the Risk Monitoring Committee in the end of 2013 consists of One Independent Commissioner as Chairman and three (3) members. Risk Monitoring Committee appointed by the Board of Directors based on the Board of Commissioners meeting. The Composition of the Risk Oversight Committee by December 31, 2013:
2. Kriteria Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Pemantau Risiko adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan dan di bidang manajemen risiko.
2. Criteria General Criteria for Risk Monitoring Committee appointed is to have the independence, integrity, and good moral character. In addition, committee members should have expertise in finance and risk management.
11. Every member of the Board of Commissioners presents entitled to cast one (1) vote and an additional one (1) vote for each represented member of the Board of Commissioners. 12. The Board of Commissioners may also take legal decisions without convening a meeting of the Board of Commissioners, provided that all Board members have been notified in writing and all the members of the Board of Commissioners approves the proposal submitted in writing by signing the agreement. The decisions made in this way have the same power with the legitimate decision taken in the meeting of the Board of Commissioners.
1. Ir. H. Fauzan Rahim 2. Drs. Ruslan M. Riza, MM 3. Rusdi, SE, M.Si 4. Hery Susetyo, SE, Ak, MM
: Chairman : Member : Member : Member
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
77
3. Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Bertugas membantu Dewan Komisaris dalam dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko dari setiap aspek kegiatan usaha Bank guna mencegah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun Direksi.
Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Pemantau Risiko yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, bahwa telah melakukan kajian dan ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi tentang penyusunan profil risiko bank secara berkala. Selanjutnya melakukan evaluasi terkait kesesuaian antara BPP Manajemen Risiko dangan sistem aplikasi/software, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko / Satuan Kerja Manajemen Risiko serta memberikan nasehat untuk penyempurnaan. Realisasi dari program kerja tercermin dari surat-surat yang disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi.
In the implementation of the Work Programme as Risk Oversight Committee listed in the Guidelines and Procedures for Risk Monitoring Committee Charter, that has studied and followed up with an evaluation and provided recommendations on the preparation of the risk profile of the bank periodically. Further doing evaluation related to suitability between BPP with Risk Management application systems/ software, monitoring and evaluation of the implementation of Risk Management Committee/ Risk Management Unit and provide advice for completion. Realization of the program of work is reflected in the letters submitted by the Board of Commissioners to the Directors.
4. Rapat Komite Pada Tahun 2013 Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat untuk membahas tentang keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pihak eksekutif, terutama terkait upaya optimalisasi untuk melakukan mitigasi berbagai eksposur risiko di dalam perseroan. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan telah ditindaklanjuti, kemudian hasil rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Berdasarkan perspektif implementasi selama tahun 2013 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 18 kali.
4. Meeting of Committee In 2013, Oversight Risk Committee held a meeting to discuss about the decisions and measurements taken by the executive, especially related to the optimization efforts to mitigate the various risk exposures within the company. Meeting decisions made based on consensus agreement and has been followed up, and then the meeting results have been well documented. Based on an implementation perspective during 2013, meeting committee has been held for 18 times.
Komite Audit 1. Jumlah dan Komposisi : Komposisi keanggotaan Komite Audit pada akhir tahun 2013 terdiri atas satu orang Komisaris Independen sebagai ketua dan 3 (tiga) orang anggota. Komite Audit diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
Committee of Audit 1. The Amount and Composition The composition of the membership of the Audit Committee by the end of 2013 consisted of one Independent Commissioner as a chairman and three (3) members. The Audit Committee is appointed by the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners meeting. Composition of the Audit Committee by December 31, 2013 1. Drs. Ruslan M. Riza, MM : Chairman 2. Ir. H. Fauzan Rahim : Members 3. Hery Susetyo, SE, Ak, MM : Members 4. Rusdi SE, M.Si : Members
Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2013 1. Drs. M. Ruslan Riza, MM : Ketua 2. Ir. H. Fauzan Rahim : Anggota 3. Hery Susetyo, SE, Ak, MM : Anggota 4. Rusdi, SE, M.Si : Anggota 2. Kriteria Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan
78
3. Duties, Powers and Responsibilities Assisting the Board of Commissioners in identifying, measuring, monitoring and controlling the risks of every aspect of the Bank’s business activities in order to prevent the potential occurrence of an event (events) which can result in losses and evaluating the policies and risk management strategies which are composed by Directors.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Criteria The general criteria to be appointed as an Audit Committee are to have the independence, integrity, and good moral
moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan keahlian di bidang hukum dan perbankan.
character. In addition Committee members should have expertise in finance or accounting and in the field of law and banking.
3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Audit yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit, yakni antara lain Komite Audit telah melakukan kajian terhadap laporan kepatuhan dan kebijakan Direksi yang disampaikan kepada Dewan Komisaris selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan baik laporan bulanan, triwulan maupun tahunan, Komite Audit melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut hasil temuan. Komite Audit juga melakukan kajian terhadap Laporan Kepatuhan bulanan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Adapun realisasi dari program kerja antara lain sebagai berikut membuat kajian tentang kebijakan dari Direksi, evaluasi kinerja bulanan dan triwulan dan surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi.
3. Duties , Powers and Responsibilitie Responsible for monitoring and evaluating of planning and execution of audits and follow-up monitoring of the results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. In the implementation of the Work Programme of the Audit Committee as set out in the Work Rules of the Audit Committee; Audit Committee has done the review of compliance reports and Board of Directors’ policy recommended and submitted to the Board of Commissioners. Audit Committee also evaluates monthly, quarterly and annually financial reports. The Audit Committee monitors the follow-up of findings. The Audit Committee also reviews the monthly compliance report and provides recommendations to the Board of Commissioners. The realization of the work program are to make the study of the policy of the Board of Directors, monthly and quarterly performance evaluations and letters to the Directors of the Board of Commissioners.
4. Rapat Komite Pada tahun 2013 komite mengadakan rapat untuk membahas mengenai perkembangan tindaklanjut Direksi terhadap hasil temuan satuan kerja intern, akuntan publik dan hasil pengawasan dari Bank Indonesia. Membuat kajian-kajian proyeksi laporan keuangan dan pencapaian kinerja setiap bulan, triwulan dan beberapa kajian tentang keputusan yang diambil oleh pihak eksekutif diantaranya kerjasama pihak luar. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan hasil rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Selama tahun 2013 Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 18 kali.
4. Meeting of Committee In 2013, the committee held a meeting to discuss the development of the Board of Directors to follow up the findings of internal work units, public accounting and the results of Bank Indonesia’s supervision. Establishing studies of financial projections statements and monthly and quarterly performance achievement, and several studies on the decisions taken by the executive, such as collaboration with the third parties. Meeting decisions made by deliberation and consensus and the results of the meeting have been well documented. In the 2013 Audit Committee meeting were held for 18 times.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
1. Jumlah dan Komposisi : Komposisi keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi pada akhir tahun 2013 terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris Utama Independen sebagai ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota, yakni Komisaris dan perwakilan dari pejabat eksekutif. Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
1. The Amount and Composition: The composition of the Remuneration and Nomination Committee membership by the end of 2013 consists of 1 (one) Independent Commissioner as a chairman and two (2) members, those are the Commissioner and representatives of executive officers. Remuneration and Nomination Committee appointed by the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners meeting.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
79
80
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2013 1. Drs. M. Ruslan Riza : Ketua 2. Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT : Anggota 3. Suhrawardi Kawil, SH, MH : Anggota
The composition of the Remuneration and Nomination Committee per December 31, 2013 as follows: 1. Drs. Ruslan M. Riza : Chairman 2. Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT : Member 3. Suhrawardi Kawil, SH, MH : Member
2. Kriteria Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus memiliki pengetahuan tentang system remunerasi dan succesion plan bank.
2. Criteria The general criteria to be appointed as a Remuneration and Nomination Committee is to have the independencecy, integrity, and good moral character. In addition, members of the Remuneration and Nomination Committee should have knowledge of the system of remuneration and bank succession plan.
3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas Mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dan selanjutnya disampaikan kepada RUPS. Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi membuat kajian tentang prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, dan sasaran serta strategi jangka panjang Bank terkait dengan kebijakan Remunerasi.
3. Duties, Powers and Responsibilities Remuneration and Nomination Committee has the task to evaluate the remuneration policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors and subsequently submitted to the RUPS. In the implementation of the Work Programme as the Remuneration and Nomination Committee are set out in the Charter of the Remuneration and Nomination Committee Work Guidlines. Remuneration and Nomination Committee made a study of the performance of the individual, the fairness of the peer group, and long-term objectives and strategies related to the Bank’s remuneration policy.
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas menyusun sistem, serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
Remuneration and Nomination Committee develops the systems and procedures and/ or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the RUPS. Remuneration and Nomination Committee is responsible for providing advice on prospective members of the Board of Commissioners and / or the Board of Directors to be submitted to the RUPS.
4. Rapat Komite Pada tahun 2013 Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bengkulu telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali, rapat dihadiri oleh semua anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
4. Committee Meeting In 2013, the Remuneration and Nomination Committee of Bank Bengkulu was held for 3 times, the meeting was attended by all members of the Remuneration Committes and Nominations.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS:
Komposisi keanggotaan Direksi pada akhir tahun 2013 terdiri atas 1 (satu) orang Direktur Utama dan 2 (dua) orang Direktur yaitu : 1. Drs. H. Wimran Ismaun : Direktur Utama 2. Drs. H. Triyogo Hamzah, MM: Direktur Kepatuhan 3. H. Antoni Aris, SE : Direktur Umum merangkap Direktur Pemasaran
The composition of the membership of the Board of Directors at the end of 2013 consisted of one (1) person as President Director and two (2) Directors, namely: 1. Drs. H. Wimran Ismaun : President Director 2. Drs. Triyogo H. Hamza, MM : Director of Compliance 3. H. Antoni Aris, SE : General Director and Marketing Director
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dengan memperhatikan pertimbangan dari Bank Indonesia. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama yang wajib berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.
The members of the Board of Directors appointed by the RUPS (General Meeting of Shareholders) by taking consideration of Bank Indonesia. Board of Directors chaired by a President Director who shall be an independent party of the controlling shareholder.
Direksi Bank Bengkulu telah memenuhi persyaratan dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and proper Test) berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor 8/26/ DPBI/IDABI/Bn tanggal 27 Juli 2006 dan Surat Bank Indonesia Nomor 8/2/DPIP/Prz/Bn/Rahasia tanggal 28 Nopember 2006 serta Surat Bank Indonesia Nomor 10/6/GBI/DPIP/ Rahasia tanggal 22 Januari 2008 dan Surat Bank Indonesia Nomor 13/39/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Maret 2011.
Directors of Bank Bengkulu has met the requirements and passed the fit and proper test based on Bank Indonesia Letter No. 8/26/ DPBI/IDABI/Bn dated July 27, 2006 and Letter of Bank Indonesia No. 8/2/DPIP/Prz/Bn/Rahasia dated November 28, 2006 and the Letter of Bank Indonesia No. 10/6/GBI/DPIP/Rahasia dated January 22, 2008 and Letter of Bank Indonesia No. 13/39/GBI/DPIP/ Rahasia dated March 16, 2011.
Berdasarkan surat pernyataan independen Direksi Bank Bengkulu, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen sebagaimana diatur dalam ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Direksi harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Disamping itu dalam hal pengambilan keputusan harus objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
Based on independent waiver of Directors of Bank of Bengkulu, noted that there is no financial relationship, relationship management, stock ownership and / or family relationships with other members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and / or Controlling Shareholders or relationship with the Bank, which could affect its ability to act independently as stipulated in the implementation of Good Corporate Governance for Banks. Directors must avoid undue dominance by any stakeholder and is not affected by the unilateral interests and free of conflicts of interest. Besides, in terms of decision-making should be objective and free from any pressure from any party.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Bengkulu Nomor : 379/DK- BPD/III/2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Direksi Bank Bengkulu dapat diuraikan sebagai berikut : Direksi mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus, dan melaksanakan kebijaksanaan umum Bank Bengkulu yang telah ditetapkan Komisaris sesuai visi dan misi perusahaan. Direksi mempunyai fungsi : 1) Menyusun dan menyampaikan rencana kegiatan usaha bank dalam bentuk Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Jangka Pendek (Annual Plan) dan Jangka Panjang (Corporate Plan) dengan persetujuan Komisaris. 2) Menghimpun dan mengelola dana bank sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan ketentuan yang berlaku. 3) Mengurus kekayaan bank sesuai peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. 4) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
Based on the Decree of the Board of Commissioners of Bengkulu No.: 379/DK- BPD/III/2004 dated March 29, 2004 on the Working Rules and Procedures of the Board of Directors of Bank Bengkulu described as follows: The Board of Directors has the main task to lead, manage, and implement the general policy of Bank Bengkulu as appointed by commissioner according to the vision and mission of the company. The Board of Directors has the following functions: 1. Arranging and submiting banking plan activities in the form of the Budget Plan and Short-Term Revenue Expenditure (Annual Plan) and Long Term (Corporate Plan) with the approval of the Commissioner. 2. Collecting and managing bank funds in accordance with the laws and regulations. 3. Taking care of the bank in accordance wealth of legislation and regulations. 4. Cooperating with other parties in order to increase business
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
81
peningkatan dan pengembangan usaha sesuai ketentuan yang berlaku. 5) Mewakili bank didalam dan diluar pengadilan.
development and to be consistent with applicable regulations. 5. Representing banks within and outside the court.
Wewenang Direksi : 1) Menetapkan dan merubah struktur organisasi bank sesuai kebutuhan dengan persetujuan Komisaris. 2) Mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris. 3) Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Kepala dan Anggota Sekretariat Dewan Komisaris, Direksi, serta Pegawai dengan persetujuan Komisaris. 4) Mendirikan unit usaha baru dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris. 5) Membuka Kantor Cabang harus mendapat persetujuan Komisaris dan sesuai ketentuan yang berlaku. 6) Menerbitkan Surat Saham dan Obligasi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan Komisaris. 7) Meminjam uang atas nama bank harus mendapat persetujuan Komisaris. 8) Penempatan dana kepada lembaga keuangan atas prinsip kehati-hatian (prudential banking) 9) Penyertaan modal pada perusahaan lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 10) Membeli, menjual atau menghapusbukukan inventaris bank dapat dilaksanakan sepanjang termuat dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan perusahaan yang telah mendapat persetujuan Komisaris. 11) Menghapusbukukan aktiva produkif sepanjang tersedianya dana cadangan aktiva produktif sesuai ketentuan yang berlaku dengan persetujuan Komisaris. 12) Melaksanakan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan meliputi: a. Penurunan tingkat suku bunga kredit b. Pengurangan tunggakan bunga kredit c. Perpanjangan jangka waktu kredit d. Penambahan fasilitas kredit e. Pengambilalihan asset debitur f. Koversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur 13) Menghapusbukukan rekening administratif yang telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tercatat dengan persetujuan Komisaris. 14) Setiap menghapusbukukan harus tetap ditagih untuk penerimaan bank 15) Lelang inventaris barang harus seizin Komisaris.
Privileges of Directors: 1). Establishing and changing the organizational structure of the bank as needed with the approval of the Commissioner. 2). Appointong and dismissing employees in accordance with applicable regulations and approval of the Commissioner. 3). Determining the amount of remuneration of the Board of Commissioners, Chief and Members of the Secretariat of the Board of Commissioners, Directors, and Employees with the approval of the Commissioner. 4). Establishing a new business unit with the approval of the General Meeting of Shareholders and in accordance with applicable regulations and approval of the Commissioner. 5). Opening Branch Office must be approved by the Commissioner and consistent with applicable regulations. 6). Issuing stocks and bonds with the approval of the General Meeting of Shareholders and the Board of Commissioners.
Tanggung Jawab Direksi : 1) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan bank dalam mencapai visi dan misi bank.
82
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7). Borrowing money on behalf of the bank must be approved by the Commissioner. 8). Placement of funds to financial institutions on the principle of prudence (prudential banking) 9). Investments in the capital of another company must be approved by the General Meeting of Shareholders. 10). Buying, selling or inventory write-off can be carried out along the banks contained in the Income and Expenditure Annual budget company that has been approved by the Commissioner. 11). Write off the productive assets of all funds in reserve assets in accordance with the applicable provisions of Commissioners approval. 12). Implementing the restructuring of loans according to applicable regulations and approvals include: a. The decrease in loan interest rates b. Reduction in lending arrears c. Extension of loan maturity/ credit period d. The addition of credit facility e. Takeover assets of the debtors f. The conversion of loans into temporary equity in the debtor company 13). Write-off of administrative accounts that have exceeded a period of 5 (five) years since recorded with the consent of the Commissioner. 14). Each write-off should still be charged for the bank receipt. 15). Auction of inventory items have permission from the Commissioner. Responsibilities of Directors: 1. The Board of Directors shall be fully responsible in performing their duties for the benefit of the bank in achieving the vision and mission of the bank.
2) Pertanggung jawaban Direksi dalam penyelenggaraan tugas merupakan tanggung jawab bersama bersama (tanggung renteng semua Direksi) 3) Direksi bersama Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Pemegang Saham. 4) Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. 5) Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial. Pelimpahan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi : 1) Apabila Direktur Utama berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka Direktur Utama dapat menunjuk salah seorang Direksi atau anggota Direksi lainnya untuk menggantikan/mengambilalih tugas dan tanggung jawabnya. 2) Apabila salah seorang Direktur berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka tugas dan tanggung jawab tersebut beralih kepada Direktur Utama kecuali Direktur Utama menentukan lain. 3) Dalam hal semua anggota Direksi berhalangan maka Komisaris Utama menunjuk orang atau anggota Komisaris dibantu 2 (dua) orang Pimpinan Divisi atau Pejabat lain yang dapat dipersamakan, sebagai pelaksana tugas dan bertanggung sebagai kepada Direksi, yang ditetapkan dengan surat Keputusan Komisaris serta melaporkan kepada Bank Indonesia. 4) Dalam hal-hal tertentu Direktur Utama dapat memberikan kuasa kepada seseorang atau lebih atau badan hukum untuk mewakilinya dimuka pengadilan, yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat kuasa.
2. Accountability of the Board of Directors in doing the task is a shared responsibility (joint responsibility of all Directors). 3. Board of Directors and the Commissioners are responsible to the Shareholders’ Meeting. 4. Maintaining the continuity of its business, the bank must adhere to the principle of prudence (prudential banking practices) and ensuring the implementation of applicable regulations. 5. The Bank should act as a good corporate citizen (good corporate citizen) including care for the environment and social responsibilities.
Delegation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors 1. If the Director is unable to carry out their duties and responsibilities, the President Director may appoint one of the members of the Board of Directors or other to replace / take over the duties and responsibilities. 2. If the Director is unable to implement any of the duties and responsibilities, the duties and responsibilities are switched to the General Director unless the General Director decides other things. 3. In the case of all members of the Board of Directors is absent, the Head of Commissioner appoints a member of commissioners assisted by 2 (two) Head of Divisions or other equivalent officials, as the executors of duties and are responsible to the Board of Directors, defined by the Decree of the Commissioners and reported to the Bank Indonesia. 4. In certain cases President Director may authorize one or more persons or legal entity to represent the upfront court, which stated in writing in the form of power of attorney.
Rapat Direksi :
Board of Directors Meeting
Rapat Direksi : 1) Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu minimal satu bulan sekali 2) Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir, maka rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang Direktur. 3) Keputusan Rapat dituangkan dalam Berita Acara Rapat 4) Dalam hal–hal tertentu Direktur Utama dapat mengambil keputusan tanpa dilaksanakan rapat Direksi.
1. Meeting of the Board of Directors may be held at any time at least once a month. 2. Meeting of the Board of Directors chaired by the General Director, in which case the General Director is unable to attend, the meeting of the Board of Directors chaired by one of Directors. 3. Meeting Results are written in Meeting Report. 4. In certain cases, President Director can make decisions without conducting a meeting of the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
83
Direksi dapat menyelenggarakan rapat lainnya diluar rapat Direksi dan RapatUmum Pemegang Saham guna mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha/kegiatan usaha perusahaan dan hak – hak lainnya yang dianggap perlu.
The Board of Directors may hold other meetings outside of the Board meeting and General Shareholders Meeting to coordinate all activities of the business/ company business activities and other rights that may be necessary.
Betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan How important a belief
84
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Penerapan Manajemen Risiko Dan Fungsi Kepatuhan
Application Of Risk Management And Compliance Function
Penerapan Manajemen Risiko dalam dunia perbankan di Indonesia merupakan suatu keharusan dengan tujuan agar setiap potensi risiko yang akan timbul di masa mendatang dapat diidentifikasi, dikelola dan dikendalikan seminimal mungkin. Situasi lingkungan internal dan eksternal Bank yang berkembang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola Bank yang sehat (good corporate governance) dan penerapan manajemen risiko.
Application of Risk Management in the banking sector in Indonesia is a necessity in order to indentify, manage and controll to a minimum of any potential risks that may arise in the future. The situation of internal and external bank environment is rapidly growing followed by the increasing complexity of business activities so that increasing the needs of good corporate governance and implementation of risk management.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/ PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank Bengkulu telah menetapkan langkah strategis dan terintegrasi dalam persiapan penerapan Basel II. Berbagai langkah yang telah dilakukan Bank Bengkulu dalam mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan ketentuan yang berlaku berupa kajian terhadap pentingnya risiko serta menciptakan budaya risiko (risk culture) pada setiap unit kerja. Sebagai lembaga keuangan yang merupakan lembaga kepercayaan masyarakat dan sebagai lembaga intermediasi dalam pengelolaan risiko usaha, Bank Bengkulu senantiasa mengacu kepada kepentingan strategis Bank dan prinsip kehati- hatian, tidak memihak kepada satu kepentingan tertentu, meminimalkan risiko, melakukan upaya deteksi dini (early warning system) atas risiko yang akan terjadi. Penerapan Manajemen Risiko menuntut dilakukannya perubahan-perubahan organisasi, seperti : penyesuaian organisasi Bank, perumusan kebijakan dan strategi baru yang disesuaikan dengan Basel II Framework, penyiapan sumber daya manusia, penerapan metodologi baru terutama yang berkaitan dengan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko yang mengacu pada penyempurnaan Teknologi Sistem Informasi termasuk sistem perbankan yang telah beroperasi saat ini. Untuk itu Bank Bengkulu telah membuat suatu pedoman mengenai Manajemen Risiko terdiri kebijakan dan prosedur manajemen risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko strategik, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko hukum, dan pedoman penyusunan profil risiko serta pedoman strategi dan limit risiko.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 08/05/2003 dated May 19, 2003, as amended by Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009 on the Application of Risk Management for Commercial Banks; Bank Bengkulu has set strategic and integrated actions in preparing for the implementation of Basel II. Various steps have been made in preparing Bank Bengkulu to implement of Basel II in accordance with the applicable regulations such as the study of the importance of risk and creating the risk culture in each unit of work. As a financial institution which is a public trust institution and as intermediary in the risk management bussiness, Bank Bengkulu always refers to the strategic interests of the Bank and the precautionary principle, not partial to one particular interests, minimize risk, do early detection efforts (early warning system) for the upcoming risks. Risk management demanding organizational changes, such as: adjustment to bank organization, formulation of new policies and strategies that are adjusted to the Basel II Framework, the preparation of human resources, the application of new methodologies relating to the identification, risk measurement and monitoring that refer to the refinement of Information technology systems including the banking system which has been in operation at this time. For this case, Bank Bengkulu has made a guideline on Risk Management consists of policies and procedures of credit risk management, market risk, operational risk, liquidity risk, strategic risk, reputation risk, compliance risk and legal risk, and the guidelines for the risk profile as well as strategy guidelines and limits risk.
Untuk mengimplementasikan Manajemen Risiko, Bank Bengkulu telah mempersiapkan : Pembentukan Counterpart Risk Management Team Bank Bengkulu, membentuk Komenko (Komite Manajemen Risiko), membentuk SKMR (Satuan Kerja Manajemen Risiko), mensosialisasikan penerapan Manajemen Risiko kepada seluruh pegawai, staf dan Pejabat Bank, memberikan pelatihan Manajemen
To implement Risk Management, Bank Bengkulu has prepared Formation of Counterpart Risk Management Team of Bank Bengkulu, forming Komenko (Risk Management Committee), formed SKMR (Risk Management Unit), socializing application of Risk Management to all employees, staff and officials of the Bank, providing the training of Risk Management to employees, bank staff and officials, to include the Board of Commissioners, Board of
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
85
86
Risiko kepada pegawai, staf dan Pejabat Bank, mengikutsertakan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Pejabat Bank dan staf dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko, dan penyusunan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.
Directors, Officers and Staff in the Bank’s Risk Management Certification program, and the preparation of the Company Manual (BPP) Policy and Procedure of Risk management.
Jenis-jenis risiko yang dikelola oleh Bank Bengkulu : 1. Risiko Kredit Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak kedua memenuhi kewajibannya. Pembuatan pedoman dan ketentuan serta rambu-rambu yang mengatur tata cara penyaluran, pembinaan dan pengawasan terhadap kredit yang disalurkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi. Penyaluran kredit tetap sesuai ketentuan yang berlaku dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking (kehati-hatian). Setelah kredit diberikan, analis harus melakukan pemantauan atas kepatuhan debitur serta perkembangan usaha yang dibiayai. Selanjutnya analis harus melakukan peninjauan dan penilaian kembali agunan secara berkala sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Penyelesaian kredit bermasalah dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan kebijakan perkreditan bank. Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal dan persiapan implementasi Bassel II.
The types of risk that are managed by Bank Bengkulu: 1. The Credit Risk Credit risk is defined as the risk of loss that may occur due to the failure of second party to fulfill its obligations. Preparation of guidelines and regulations and guidelines that govern the distribution, guidance and supervision of loans disbursed in the form of the Decree of the Board of Directors. The loan portfolio remains consistent with applicable regulations while promoting the principles of prudential banking (prudence). Once credit is granted, the analyst should monitor the compliance of the debtor and the development of financed bussiness. Furthermore, the analyst should periodically conduct a further review and assessment of collateral according to the established procedures. Resolution of nonperforming loans is consistently implemented in accordance with the loans policies of bank. Accordingly, intensive efforts have been made to anticipate the new regulations of Bank Indonesia in the calculation of the Capital Adequacy Ratio and the preparation of the implementation of Bassel II.
2. Risiko Pasar Risiko pasar adalah Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, dan dapat merugikan Bank. Variabel risiko pasar adalah meliputi suku bunga dan nilai tukar. Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui pendekatan terhadap risk driver, yaitu analisis sensitivitas suku bunga (interest rate sensitivity analysis). Strategi Bank Bengkulu dalam membangun dan mengembangkan manajemen risiko pasar, antara lain dengan mengoptimalkan fungsi ALCO (Assets Liabilities Committee). Tugas utamanya adalah mengevaluasi posisi suku bunga bank, mengkaji ulang pricing baik assets maupun liabilities dan menginformasikan kepada Direksi Bank Bengkulu atas setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi Bank.
2. Market Risk Market risk is the risk arising from movements in market variables (adverse movement) of the portfolio held by the bank and can be detrimental to the bank. Market risk variables include interest and exchange rate. Market risk management is carried out through the approach to risk drivers, i.e interest rate sensitivity analysis. Bank Bengkulu’s strategy in building and developing the market risk management is by optimizing the functions of ALCO (Asset Liability Committee). The main task is to evaluate the position of the bank rate, reviewing the pricing for assets and liabilities and inform to the Board of Directors of any developments or regulations affecting the Bank.
3. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional Bank Bengkulu secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial.
3. Operational Risk Operational risk is the risk associated with inadequate or weaknesses in internal processes, human error, system failure, or external problems that affect the operations of the Bank Bengkulu directly or indirectly, which could lead to financial losses and potential losses.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengelolaan risiko operasional yang telah dilaksanakan antara lain : - Aktivitas operasional bank dijalankan dengan berpedoman pada Undang- Undang Perbankan dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter. - Senantiasa melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap temuan tim audit baik intern maupun ekstern. - Mengoptimalkan fungsi audit intern/SKAI yang secara efektif dapat memastikan memadainya struktur pengendalian intern pada penyelenggaraan operasional Bank. - Penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT).
Management of operational risks that have been implemented includes: - Bank operational activities are executed by referring to the Banking Regulations and the provisions issued by the monetary authority. - Always following up to the audit team findings both internally and externally. - Optimizing the internal audit function/ Internal Audit Unit which can effectively ensure the adequacy of the internal control structure at the bank operational implementation. - Implementation of anti-money laundering and combating the financing of terrorism (AML and CFT).
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank Bengkulu dalam menjalankan operasionalnya senantiasa mengacu pada pola pengelolaan yang berimbang, diantaranya dilakukan dengan cara pengelolaan dana yang baik dan tersedianya likuiditas yang cukup serta senantiasa menempatkan bank pada posisi sehat. Pengelolaan dana masyarakat pada Bank Bengkulu diupayakan dengan cara meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko kesenjangan dana antara kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada pemilik dana dan mengoptimalkan pemanfaatan dana guna menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi Bank. Pengelolaan tersebut dengan memfungsikan ALCO (Assest Liabilities Committee). Dengan pola tersebut maka Bank Bengkulu dapat mengatasi kekurangan likuiditas sebaik mungkin, sehingga semua kewajiban kepada pemilik dana dapat terpenuhi dengan baik dan tepat waktu.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that is partly due to the inability of banks to meet obligations that have matured. Bank Bengkulu in running operations always refers to the pattern of impartial management including in a good fund management and the availability of adequate liquidity as well as to always put the bank in a healthy position. Management of public funds in Bank Bengkulu sought a way to minimize the likelihood of the gap risks between the fund’s ability to meet obligations to creditors and to optimize the utilization of funds in order to generate the maximum profit for the bank. This is managed by applying ALCO (Assest Liabilities Committee). With this pattern, Bank Bengkulu can overcome the shortage of liquidity as good as possible, so that all liability to the funds owner can be fullfiled properly and on time. To improve its image in the community, the bank takes reasonable steps to provide the best service. This is done with a variety of efforts, including excellent service training for employees of Bank Bengkulu and the formation of units of customer complaints.
5. Risiko Strategik Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal. Bank Bengkulu mengelola risiko strategis antara lain melalui pengumpulan informasi strategis, pemantauan pasar serta melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi langkah-langkah yang diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
5. Strategic Risk Strategic Risk is the rick caused by decision taken and/or bank strategic implementation which is inappropriate or the failure of the bank in responding the changes of external conditions. Managing strategic risk such as collecting information, monitoring the market which developed from consideration process and decision making taken collectively in the divisions of supervisory committee and executives, who affect the frameworks of policies and directions that have been set.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
87
88
6. Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank Bengkulu. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank.
6. Reputation Risk Reputation Risk occurs from negative publication related to the bank activities or negative perception about Bank Bengkulu. Reputation Risk is managed by concerning of clients complaints and as well as responding to any kind of news which might cause negative effects to the bank.
Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya pelatihan service excellent bagi karyawan Bank Bengkulu dan pembentukan unit pengaduan nasabah.
To increase positive image from the society, the bank should take actions as optimal as possible by giving the best service. This can be done in many ways such as service excellence training for Bank Bengkulu staffs and forming client’s complaint units.
7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, Risiko Kepatuhan yang utama adalah denda akibat keterlambatan pelaporan. Sosialisasi terhadap aturan-aturan baru sangat perlu dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Bank Indonesia. Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan.
7. Compliance Risk Compliance risk is the risk caused by the bank for not complying implement legislation and other applicable regulations,Compliance is a major risk fines due to late reporting. Disseminate the new rules are needed in order to reduce errors and penalties from Bank Indonesia. Additionally, test against draft decision and draft of a new policy by the Director of Compliance will be able to reduce compliance risk.
8. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum dikelola untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank Bengkulu dengan semua pihak telah didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
8. Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical system or by the presence of a law suit, the absence of a clear legal and support or a weakness in the contract, claims or collateral.Legal risk is managed to ensure that all activities and business activities of Bank Bengkulu relationship with all parties have been based on the rules and requirements to protect the interests of the Bank in terms of the law.
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
Risk Management Unit
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) adalah suatu unit kerja yang bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko dan disamping tugas tersebut juga sebagai Sekretaris Komite Manajemen Risiko (Komenko) bertanggung jawab pada : 1) Memberikan informasi kelemahan-kelemahan minor yang berpotensi menimbulkan kerugian sesuai hasil pengukuran Profil Risiko dan saran/rekomendasi kepada pihak manajemen (Komenko). 2) Melakukan pemantauan tindakan korektif terhadap kelemahan-kelemahan minor yang telah disepakati dalam rapat Komenko, guna memastikan upaya penyelesaian yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja terkait.
Risk Management Unit (RMU) is a unit assigned to conduct the monitoring of the implementation of risk management strategies. Besides, it also functions as the Secretary of the Risk Management Committee (Komenko) responsible for the:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1) Providing minor weaknesses that could potentially lead to the loss of measurement results corresponding to risk profile and suggestions / recommendations to management (Komenko). 2) Monitoring corrective action against the minor weaknesses that have been agreed in the meeting of Komenko to ensure the completion of efforts that has been undertaken by the related unit of work.
3) Melakukan pemantauan implementasi dari keputusan Komenko.
3) Monitoring the implementation of decisions of Komenko.
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Implementation of Compliance Function
Fungsi Kepatuhan yang dimaksud bertujuan untuk memastikan bahwa Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku serta perjanjian atau komitmen dengan Bank Indonesia.
Compliance function is intended to ensure that the Bank has complied with Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable agreements or commitments with Bank Indonesia.
Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, Bank Bengkulu telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan yang berada dibawah supervisi Direktur Kepatuhan, dimana Divisi Kepatuhan membawahi Bagian Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan/keputusan, sistem dan prosedur dan Bagian APU-PPT yang bertanggung jawab dalam hal penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
In performing the compliance function, Bank Bengkulu has established a special unit. It is the Compliance Division under the supervision of the Director of Compliance, which oversees the Compliance Division Section and Legal Compliance Unit which has the task to test the compliance of each design of policy / decision, procedure and system, and APU Part-PPT responsible for the implementation of anti-money laundering and combating the financing of terrorism.
Sepanjang tahun 2013, Bidang Kepatuhan telah melaksanakan pengkajian terhadap beberapa rancangan yang terkait dengan operasional perbankan dan hal-hal lain berkaitan dengan pelaksanaan tugas bidang kepatuhan, diantaranya sebagai berikut :
Throughout the year 2013, Field Compliance has assessed several designs related to banking operations and other matters relating to the duties of compliance, including the following:
1) Pemantauan terhadap komitmen kepada Bank Indonesia, termasuk komitmen terhadap hasil pemeriksaan Bank Indonesia. 2) Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan intern maupun ekstern (BPK,KAP) 3) Dalam rangka Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT) telah dilakukan pemantauan terhadap pengkinian data nasabah dan telah melaporkan Transaksi Keuangan Tunai (CTR) dan Transaksi Keuangan Mencurigakan (STR). 4) Pengkajian terhadap draft Standar Operasional Prosedur (SOP), draft Surat Keputusan Direksi dan Ketentuan Intern lainnya terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa uji kepatuhan terhadap ketentuan yang ada telah dilaksanakan sesuai ketentuan Bank Indonesia atau Ketentuan lainnya. 5) Pemantauan risiko kepatuhan terhadap rasio keuangan dengan mengacu kepada rasio keuangan standar Bank Indonesia. 6) Pemantauan risiko kepatuhan pada Risk Profile untuk mengetahui secara dini risiko kepatuhan yang mungkin akan terjadi pada setiap aktivitas fungsional bank, pengelolaan risiko disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kompleksitas usaha, yang bertujuan untuk dapat melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko Kredit, Risiko Pasar,
1. Monitoring of commitment to Bank Indonesia, including commitment to the audit results of Bank Indonesia. 2. Monitoring of the follow-up results of internal and external (CPC, KAP) 3. In the Implementation of Anti -Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML - PPT), the unit has been monitored the updated customer data and has reported Cash Financial Transactions (CTR) and Suspicious Transactions (STR). 4. The assessment of the draft of Standard Operating Procedure (SOP), the draft of Decree of the Board and the other provisions of the Internal provisions that apply to ensure that test compliance with existing regulations have been implemented in accordance with Bank Indonesia regulations or other provisions. 5. Monitoring compliance with the risk of financial ratios with reference to the standard financial ratios of Bank Indonesia. 6. Monitoring compliance risks in the Risk Profile to find out early compliance risks that might occur in each functional activity of banks, risk management tailored to the financial condition and complexity of the business, which aims to be able to identify, measure, monitor and control of Credit Risk, Risk market, Liquidity Risk, Operational Risk, Strategic Risk, Reputation Risk, and Compliance Risk. Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
89
90
Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Kepatuhan dan Risiko. 7) Pemantauan berupa intervensi pemilik, perselisihan internal dan atau permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank.
7. Monitoring of intervention in the form of the owner, and the internal disputes or problems arising from the impact on the Bank’s remuneration policy.
Sistem Pengendalian Intern
Internal Control System (ICS)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, Bank Bengkulu melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi sesuai Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank Umum yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003.
Based on Bank Indonesia Regulation Number 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Application of Risk Management for Banks as amended by Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, Bank Bengkulu implements the Internal Control System ( ICS) effectively to the implementation of the business activities and operations at all levels of the organization in accordance guidelines for Internal Control Systems Standards for Commercial Bank as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No. 5/22/DPNP dated 29 September 2003.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank Bengkulu, secara berkesinambungan untuk menjaga dan mengamankan asset bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/ kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efIsiensi biaya. Merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Bank atas terselenggaranya SPI yang handal dan efektif, diantaranya adalah Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), pejabat dan pegawai Bank serta pihak-pihak ekstern.
Internal Control System is a monitoring mechanism established by Bank Bengkulu management, on an ongoing basis to maintain and secure the bank’s assets, ensures the availability of more accurate and trustworthy reporting, improves compliance with the rules and regulations of applicable legislation, reduces the impact of financial/losses, irregularities including fraud / fraud and violation of prudential aspects, and increases organizational effectiveness and improves cost efficiency. It is the responsibility of all parties involved in the organization of the Bank for the implementation of reliable and effective ICS, including the Board of Commissioners, Board of Directors, the Internal Audit Unit (Internal Audit), officers and employees of the Bank as well as external parties.
Sebagai bagian dari SPI, SKAI bertugas membantu Dewan Komisaris dan Direktur Utama, dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Di Bank Bengkulu, pelaksanaan SKAI sebagai penyelenggara Audit Intern, dilakukan oleh Divisi Pengawasan Intern untuk keseluruhan unit kerja, sedangkan pelaksanaan kegiatan pengendalian di Kantor-Kantor Cabang dilakukan oleh Kontrol Intern Cabang.
As part of the ICS, Internal Audit assists the Board of Commissioners and the Director in overseeing the way it lays out the operational planning, implementation and monitoring of audit results based on the Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 on Assignment Director of Compliance (Compliance Director) and the Application of Standards Internal Audit Function of Commercial Banks. In Bank Bengkulu, implementation of the Internal Audit as an organizer, performed by the Internal Audit Division for the entire unit of work, while the implementation of control activities in Branch Offices conducted by the Internal Control Branch.
Dalam pelaksanaan GCG di Bank Bengkulu, Audit Intern mempunyai peran penting dalam melakukan penilaian terhadap kecukupan pengendalian intern, kepatuhan terhadap peraturan dan mendorong governance process.
In the implementation of GCG in Bank Bengkulu, Internal Audit has an important role in assessing the adequacy of internal control, regulatory compliance and encouraging governance process.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pelaksanaan audit intern terhadap Bank Bengkulu Tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut : 1) Pelaksanaan Audit Intern Semester I Tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 s.d 15 Mei 2013 pada Cabang Kepahiang, Cabang Curup beserta Cabang Pembantu dan 20 Mei 2013 s.d 05 Juli 2013 pada Cabang Manna serta Cabang-Cabang Pembantu, serta tanggal 04 s.d 31 Juli 2012 pada Cabang Utama beserta Cabang-Cabang Pembantu, dengan fokus/ cakupan audit pada : • Bidang Umum/SDM • Bidang Keuangan • Bidang Perkreditan Sedangkan pelaksanaan audit pada bidang Teknologi Informasi Semester I dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2013 s.d 21 Agustus 2013 pada Cabang Utama, Capem Pagar Dewa, Cabang Curup, Cabang Kepahiang, Cabang Muara Aman, Cabang Manna dan Capem Tais.
Internal audit of Bank Bengkulu in 2012 with the following details:
2) Pelaksanaan Audit Intern Semester II Tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 10 November 2013 s.d. 04 Desember 2013 pada Cabang Mukomuko beserta Cabang Pembantu dan tanggal 05 Desember 2013 s.d. 08 Januari 2014 pada Cabang Arga Makmur beserta Cabang Pembantu, serta tanggal 13 Januari 2014 s.d 07 Februari 2014 pada Kantor Pusat, dengan fokus/cakupan audit pada : • Bidang Umum/SDM • Bidang Keuangan • Bidang Perkreditan Sedangkan pelaksanaan audit pada bidang Teknologi Informasi Semester II dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2014 s.d. 24 Januari 2014 pada Cabang Mukomuko, Cabang Pembantu Lubuk Pinang, Capem Ipuh, Capem Argamakmur dan Capem Karang Tinggi serta Divisi TSI Kantor Pusat.
2. Implementation of Internal Audit in Second Half Year 2013 was held on 10 November 2013 until December 4, 2013 in Branch Mukomuko along with its Sub Branch and December 5, 2013 until January 8, 2014 at Arga Makmur and its Sub Branches, the last is January 13, 2014 until February 7, 2014 at the Central Office, with focus/ scope of the audit:
3) Pelaksanaan Audit Intern dengan standarisasi pedoman Member Certification (MC) terhadap Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS) Bank Bengkulu dilaksanakan pada 06 Januari 2013 s.d. 24 Januari 2013. Pemeriksaan secara umum tentang Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS dan Aplikasi BI-RTGS Generasi II versi 1.1. selama tahun 2013.
3. Implementation of Internal Audit with standardized guidelines for Member Certification (MC) of the Bank IndonesianSystem Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) of Bank Bengkulu was held on January 6, 2013 until January 24, 2013. Examination in general on the Principles of Operation and Control System Applications BI-RTGS and BI-RTGS System Generation II version 1.1. in 2013.
4) Pelaksanaan Audit Intern dengan standarisasi pedoman Member Certification (MC) terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) Bank Bengkulu dilaksanakan pada 06 Januari 2013 s.d. 24 Januari 2013 terhadap kepatuhan dalam memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan internal Bank Bengkulu dengan tujuan untuk menjamin kelancaran serta keamanan pelaksanaan system dan prosedur SKN-BI.
4. Implementation of Internal Audit with standardized guidelines for Member Certification (MC) to Bank Indonesia National Clearing System (SKN-BI) of Bank Bengkulu was held on January 6, 2013 until January 24, 2013 to comply with the Bank’s compliance with the internal regulations of Bank Indonesia and Bengkulu in order to ensure smooth operation and implementation of security systems and procedures SKN-BI.
1. Implementation of Internal Audit the first semester of 2013 was held on March 18, 2013 till May 15, 2013 at Kepahiang Branch, Branch Curup along with Sub Branches, and May 20, 2013 till July 5, 2013 at Manna Branch along with Sub Branches, as well as during 04 to 31 July 2012 at the Main Branch and its Sub Branches with the focus/ scope of the audit:
• Public Sector / HR • Finance • Credit Sector The audit in the field of Information Technology Semester was held on August 13, 2013 till August 21, 2013 at the Main Branch, Pagar Dewa Sub Branch, Curup Branch, Kepahiang Branch, Muara Aman Branch, Manna Branch and Tais Sub Branch.
• Public Sector / HR • Finance • Credit Sector The audit in the field of Information Technology Semester II was held on January 22, 2014 until January 24, 2014 at Mukomuko Branch, Lubuk Pinang Branch, Wormwood Sub Branch, Argamakmur Sub Branch, Coral High Sub Branch and TSI Division Headquarters.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
91
Laporan hasil temuan dari Audit Intern disampaikan oleh Kepala SKAI kepada Direktur Utama. Selanjutnya Laporan Pelaksanaan Audit dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern setiap semester disampaikan kepada Bank Indonesia. Selain itu apabila terdapat temuan audit intern yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank, Direktur Utama dan Dewan Komisaris harus segera melaporkannya kepada Bank Indonesia.
The findings report of Internal Audit is reported by the Head of Internal Audit Unit to the Director. Furthermore, Audit Report and the Fundamentals of Internal Audit semiannually submitts report to Bank Indonesia. In addition, if there are findings of internal audit expected to disrupt the continuity of the Bank, Managing Director and Board of Commissioners shall immediately report it to Bank Indonesia.
Fungsi Audit Ekstern
External Audit Function
Untuk pelaksanaan Audit Ekstern, Bank Bengkulu telah menunjuk Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan dan Ali (DBSD&A) dan Kantor Akuntan Publik tersebut telah terdaftar No. Reg. AP : 0217 Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris sesuai rekomendasi Komite Audit, dengan Surat Perjanjian Pekerjaan Audit Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Tahun Buku 2013 Nomor 44/HP.00.01/D.10/12 dan 018/MS.02A/XII/2012 tanggal 16 Desember 2013 antara PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dengan Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan dan Ali (DBSD&A). Pelaksaan Audit dan penunjukan Akuntan Publik tersebut diatas telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang transparansi Kondisi Keuangan Bank Bengkulu.
For the implementation of External Audit, Bank Bengkulu has appointed Public Accountant Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan and Ali (DBSD & A) and the Public Accounting Firm has been listed No.. Reg. AP: 0217 Appointment of Certified Public Accountants and Public Accounting Firm has obtained the approval of the General Meeting of Shareholders (AGM) based on the candidate proposed by the Board of Commissioners as recommended by the Audit Committee, the Employment Agreement Letter Audit of Financial Statements of PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Fiscal Year 2013 Number 44/HP.00.01/D.10/12 and 018/MS.02A/ XII/2012 dated December 16, 2013 between PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu and public accounting firm: Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan and Ali (DBSD & A).
Cakupan Laporan yang disampaikan (sesuai SE BI No.9/12/ DPNP tgl. 30 Mei 2007) : Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Informasi yang perlu diungkapkan adalah jumlah total baki debet penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur/group inti per posisi laporan, sebagaimana dalam tabel dibawah ini :
Scope of the Report submitted (corresponding SE BI No.9/12/ DPNP date. May 30, 2007): Provision of Funds Related To Parties (Related Party) and Provision of Funds Large (Large Exposure), the information required to be disclosed is the total amount of the debit provision of funds to related parties (related party) and debtor/ core group per position report, as in the table below:
No
Penyediaan Dana Provision of Funds
1.
Kepada Pihak Terkait To the related parties
2.
Kepada Debitur Inti : To the main debtor : a. Individu | Individual b. Group | Group
92
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Implementation of Audit and appoinment of Public Accountant as mentioned above has complied with Regulation of Bank Indonesia about transparency of Financial Condition of Bank Bengkulu.
Jumlah | Total Debitur Debtor
Nominal (Jutaan Rupiah) Nomina (in millionRupiahs)
56
12.252
25
18.846 -
Rencana Strategis Bank
Banks’s Strategic Plan
• Rencana strategis Bank telah disusun secara komprehensif dan terukur dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor internal dan eksternal serta memperhatikan prinsip kehati-hatian. • Rencana strategis Bank yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank telah sesuai visi dan misi serta strategi Bank yang disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana bisnis tersebut juga dikomunikasikan kepada Pemegang Saham serta seluruh jenjang organisasi. • Realisasi rencana bisnis tersebut telah sesuai dengan rencana perusahaan, serta sebagian besar target telah tercapai. Untuk target yang belum tercapai persentase realisasinya lebih dari 80%, sehingga tidak melenceng jauh dari rencana semula.
• The Bank’s strategic plan has been developed in a comprehensive and scalable with regard to all factors of internal and external as well as attention to the precautionary principle.
Target Bank Jangka Panjang : 1. Mencapai tingkat pertumbuhan yang wajar. 2. Perbaikan tingkat kualitas asset, ROA, ROE, CAR dan NPL. 3. Mempertahankan predikat sebagai bank yang sehat.
Long-Term Target of the Bank: 1. Achieving a reasonable growth rate. 2. Improving level of quality assets, ROA, ROE, CAR and NPL.
Target Bank Jangka Pendek : 1. Pertumbuhan aset sebesar minimal 27 % dari realisasi total aset Desember 2013. 2. Pertumbuhan kredit minimal 25 % dari realisasi pinjaman yang diberikan Desember 2013. 3. Pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 30 % dari realisasi dana pihak ketiga Desember 2013. 4. Pertumbuhan laba yang wajar. 5. ROA > 3% 6. ROE > 20% 7. NPL < 5% 8. Pembukaan jaringan kantor baru, yaitu : 4 (empat) Kantor Cabang Pembantu, 2 (dua) Kantor Kas, 8 (delapan) Anjungan Tunai Mandiri, dan 2 (dua) unit Mobil Kas Keliling. 9. Peningkatan status Kantor Cabang Pembantu menjadi Kantor Cabang di 2 Kabupaten Pemekaran. 10. Penerbitan produk dan aktivitas baru : Pemberian nama/branding untuk produk giro dan deposito, pengembangan layanan transaksi elektronis (Host to Host). 11. Penambahan fitur-fitur dan pelayanan baru kepada masyarakat. 12. Pelatihan Program ODP, In House Training dan pelatihan secara berkala kepada karyawan guna meningkatkan kemampuan dan wawasan perbankan.
Short-Term Target of the Bank: 1. Growth of assets by at least 27 % of the actual total assets in December 2013. 2. Growth of loans at least 25 % of the actual loan granted in December 2013. 3. Growth of third-party funds amounting to 30 % of the actual third -party funds in December 2013. 4. Reasonable profit growth 5. ROA > 3 % 6. ROE > 20 % 7. NPL < 5 % 8. Opening of a new office network: 4 (four) Sub-Branches, two (2) Cash Office , 8 (eight) Automatic Teller Machine, and 2 (two) units of Roving Car Cash .
•
The Bank’s strategic plan as outlined in the Business Plan in accordance with the vision and mission of the Bank’s strategy drawn up by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners. The business plan also communicated to Shareholders as well as all levels of the organization.
•
The realization of the business plan in accordance with the company’s plans, as well as most of the targets has been achieved. For targets that have not achieved, the realization percentage is over 80%, so it does not deviate significantly from the original plan.
3. Retaining the title as a sound/ healthy bank.
9. Upgrading Sub Branch Offices to Branch Offices in 2 districts. 10. Issuing of new products and activities: giving the name/ branding for current accounts and deposits, the development of electronic transaction services (Host to Host). 11. The addition of new features and new services to the community. 12. The ODP Program Training, In House Training and regular training for employees to upgrade skills and knowledge of banking.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
93
94
Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Shareholding of the Board of Commissioners Members and Board of Directors
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepemilikan saham mencapai 5% atau lebih dari modal disetor pada Bank Bengkulu, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Perusahaan lainya.
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors do not have a stake of 5% or more of the bank’s paid-up capital of Bengkulu, another bank, Bank Financial Institution and other companies.
Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga Direksi Antara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak terdapat hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.
Financial Relationships and Family Relations Directors Between the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, there are no financial relationships or family relationship with a member of the Board of Commissioners and Board of Directors members.
Share Option Yang Dimiliki Komisaris, Direksi, Dan Pejabat Eksekutif
Share Options Owned by Commissioners, Directors, and Executive Officers
Sampai dengan akhir tahun 2013 Bank Bengkulu belum melakukan penjualan saham kepada publik maka tidak ada kegiatan pembelian saham oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi.
At the end of 2013 Bank Bengkulu did not sell shares to the public so there was no stock purchase shares activity purchased by the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers conducted through offering stock options in order to provide compensation.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris Dan Direksi
Package/ Remuneration Policy And Other Facilities For The Board Of Commissioners And Directors
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 | Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2013 Jumlah Diterima dalam 1 Tahun The amount of money received in 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain Remuneration and other facilities
Dewan Komisaris Commissioners’ Board
Direksi Director
orang Number of people
Jutaan Rupiah Million Rupiahs
orang Number of people
Jutaan Rupiah Million Rupiahs
3
3.327
3
8.482
-
-
3 3
88 23
3
670
2 5
858 1.647
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) 1. Remuneration (salary, bonus, regular allowance, and other facilities in the form of non-natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) yang : a. Dapat dimiliki - Asuransi - Uang Makan 2. Other facilities in natura (housing, transportation, health insurance, etc.) are: a. Owned - Insurance - Meal Allowance b. Tidak dapat dimiliki - Rumah dinas - Kendaraan Dinas b. Not owned - official residence - official vehicles Total
3.997
5.587,2
Pengelompokan Tingkat Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi | Income Level Grouping of Board of Commissioners and Directors Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) The amount of Remuneration per Person in 1 year *)
Jumlah Direksi Directors
Jumlah Komisaris Commissioners
di atas Rp 2 miliar More than 2 billion rupiahs
-
-
di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar More than 1 billion up to Rp 2 billion rupiahs
4
-
di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar More than 500 million up to Rp 1 billion rupiahs
-
3
Rp 500 juta ke bawah Less than 500 million rupiahs
-
-
*) yang diterima secara tunai tahun 2013 *) received in cash by 2013
Rasio Gaji Komisaris, Direksi dan Pegawai yang Tertinggi dan Terendah di tahun 2013 | Salary Ratio of Commissioners, Directors and Employees (the highest and the lowest) in 2013 No
Uraian | Description
Rasio Gaji (%) | Salaries Ratio
1
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah The highest and the lowest salaries ratio of employees
0.23
2
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah The highest and the lowest salaries ratio of directors
0,75
3
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah The highest and the lowest salaries ratio of commissioners
1.00
4
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi The highest director salary ratio and the highest employee salary ratio
0.32 Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
95
JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) YANG TERJADI DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK
TOTAL INTERNAL FRAUD EXISTING AND SETTLEMENT BY THE BANKS
Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) tersaji dalam tabel berikut :
Number of Internal Deviation (Internal Fraud) is presented in the table below: Jumlah kasus yang dilakukan oleh Cases done by
Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud within 1 year
Pengurus Committee
Pegawai Tetap Settled
Pegawai Tidak Tetap Un-settled
Tahun Sblmnya Preceding Year
Tahun Berjalan Current Year
Tahun Sblmnya Preceding Year
Tahun Berjalan Current Year
Tahun Sblmnya Preceding Year
Tahun Berjalan Current Year
Total Fraud Total Fraud
-
-
2
-
-
-
Telah diselesaikan Completed
-
-
2
-
-
-
Dalam proses penyelesaian di internalBank In the process of settlement in the internal Bank
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaianya No settlement process yet
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Has been followed up through the legal process
-
-
-
-
-
-
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK
DAN
TOTAL OF LEGAL ISSUES AND SETTLEMENT EFFORT BY BANK
Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian Oleh Bank tersaji dalam tabel berikut :
Number of Legal Issues and Settlement Efforts by Banks are presented in the following table: Jumlah | Total
Permasalahan Hukum | Legal Issues
96
Perdata Private
Pidana Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Completed (legally enforceable)
-
1
Dalam proses penyelesaian In the process of settlement
-
-
Jumlah | Total
-
1
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2013, tersaji dalam tabel berikut :
Transactions involving conflict of interest during the year 2013 are presented in the following table:
No
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Name and Position of the Conflict of Interest
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name and Title Decision Makers
Jenis Transaksi Transactions
Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah) Transaction Value (Million Rupiah)
Keterangan Description
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK
BUY BACK SHARES AND BUY BACK BANK BONDS
Pada tahun 2013, Bank Bengkulu tidak melakukan transaksi buy back atas saham, karena Bank belum melakukan penjualan saham ke publik, begitu pula Bank juga tidak melakukan kegiatan buy back atas obligasi.
In 2013, Bank Bengkulu did not buy back transactions on the shares, as the bank has not made the sale of shares to the public, so did not buy back the bonds.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK
FUNDING FOR SOCIAL AND POLITICAL ACTIVITIES
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab sosial kemasyarakatan, Bank Bengkulu dalam tahun 2013 telah melakukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kualitas sosial kemasyarakatan, dalam bentuk : 1. Bantuan Banjir/Asbanda. 2. Bantuan proposal Masjid Al Muhtadin 3. Bantuan Pondok Pesantren Hidayatullah. 4. Bantuan proposal Panti Asuhan 5. Bantuan proposal Masjid Ar rahman. 6. Bantuan proposal Masjid 7. Bantuan proposal biaya bantuan Masjid 8. Bantuan proposal Masjid Al Mukarromah 9. Bantuan Masjid Al Mukhlisin 10. Bantuan pembangunan Masjid 11. Bantuan proposal yayasan jantung. Jumlah nominal pemberian dana untuk kegiatan sosial kemasyarakatan tersebut mencapai Rp 16.270.000,- (Enam Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Sedangkan pemberian dana untuk kegiatan politik selama tahun 2013 tidak ada (nihil).
In order to fulfill social responsibility, Bank Bengkulu in 2013 has been doing activities with the aim to help improve the quality of civil society, in the form of:
1. Flood Relief/ Asbanda. 2. Proposals assistance for Masjid Al Muhtadin 3. Staff and staple for Pondok Pesantren Hidayatullah. 4. Proposal assistance for Orphanage 5. Proposal assistance for Ar-Rahman mosque. 6. Proposal assistance for mosque 7. Proposal assistance for mosque cost 8. Proposals assistance for Masjid Al Mukarromah 9. Assistance for Masjid Al Mukhlisin 10. Assistance for mosque construction 11. Proposals assistance for heart foundation. The nominal amount of fund for the social activities were Rp 16,270,000, - (sixteen million two hundred and seventy thousand rupiahs). The provision of funds for political activities during the year 2013 was zero.
Matriks Peringkat GCG Periode : Desember 2013 | Matrix Rating GCG Period: December 2013
Peringkat Ranking
Peringkat 1 First rank
Definisi Peringkat Ranking Description Manajemen telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memedai atas prinsip - prinsip Good Corporate Governance, masih terdapat kelemahan kecil dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank. Management has implemented good corporate governance which was generally very good. This is reflected in a very sufficient fulfillment of the principles of good corporate governance. There were small flaws in the implementation of good corporate governance. In general, these weaknesses are not significant and can be done by Bank management improvements.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
97
“Akuntabilitas, Transparansi, Prediktabilitas dan Partisipasi“ “Accountability, Transparency, Predictability and Participation”
98
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengungkapan Eksposur Risiko Dan Manajemen Risiko Bank
Disclosure Of Risks Exposure And Bank Risk Management
Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum
Risk Management in General
Bank menyadari bahwa pengaruh globalisasi industri, perkembangan ekonomi dan perkembangan industri yang pesat mengakibatkan persaingan usaha yang semakin ketat. Kondisi ini mendorong Bank lebih proaktif mengembangkan produk dan layanan sehingga Bank harus meningkatkan penerapan manajemen risiko yang efisien dan efektif. Karena itu, Bank senantiasa melakukan perbaikan dan pengembangan dalam penerapan manajemen risiko secara berkesinambungan.
Banks realize that the influence of industrial globalization, economic development and rapid industrial development results in tighter competition. This prompted the Banks to proactively develop products and services so that the banks should improve risk management efficiently and effectively. Therefore, banks always make improvements and developments in the application of risk management on an ongoing basis.
Penerapan manajemen risiko yang dilakukan Bank diharapkan dapat memberikan, manfaat berupa : a) penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi Bank; b) peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder; c) pengalokasian modal Bank secara efisien pada berbagai risiko yang dihadapi Bank.
Application of risk management by the banks is expected to provide benefits including: a) providing fast and accurate information for management in making business decisions that contain a significant risk to the Bank; b) increasing in the value of the company for all stakeholders;
Penerapan manajemen risiko Bank secara umum, mencakup 4 (empat) pilar sebagai berikut : 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko, karenanya Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank dan memberikan arahan yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta mengembangkan budaya manajemen risiko. Selain itu Dewan Komisaris dan Direksi juga memastikan struktur organisasi telah memadai, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing unit, serta memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif. Wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang berkaitan dengan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko, sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut : 1) Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan penerapan Manajemen Risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko. 2) Dewan Komisaris dan Direksi memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank.
Implementation of risk management in general includes four (4) pillars as follows: 1. Active Supervision of Board of Commissioners and Board of Directors Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the effective implementation of risk management, the Board of Commissioners and Board of Directors therefore understand the risks faced by the bank and provide clear guidelines, monitor and mitigate actively and develop a risk management culture. In addition, the Board of Commissioners and Board of Directors also ensure adequate organizational structure, assign tasks and responsibilities clearly on each unit, as well as ensuring adequate quantity and quality of human resources (HR) to support the implementation of effective risk management. The powers and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Regional Development Bank Bengkulu associated with active supervision on the implementation of risk management, at least include the followings:
c) bank capital allocation efficiently at the various risks faced by the bank.
1) Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for ensuring adequate implementation of Risk Management in accordance with the characteristics, complexity and risk profile. 2) The Board of Commissioners and Board of Directors the type and level of risk very well inherent in the Bank’s business activities.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
99
100
Secara umum, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi: 1) Menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) Bank. 2) Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen Risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan. 3) Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko secara berkala setiap triwulan. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko-risiko Bank secara efektif.
Secara umum, wewenang dan tanggung jawab Direksi meliputi: 1) Menyusun dan menetapkan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk limit risiko secara keseluruhan dan per jenis risiko, dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko sesuai kondisi Bank serta memperhitungkan dampak risiko terhadap kecukupan permodalan. 2) Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan alat untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko. 3) Mengevaluasi dan atau mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank, eksposur risiko, dan atau profil risiko secara signifikan. 4) Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko. Struktur organisasi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan diuraikan di bawah ini. 5) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris serta mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporan-laporan yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko termasuk laporan mengenai profil risiko.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In general, the authority and responsibilities of the Board of Commissioners include: 1) Approving the Risk Management Policy including strategy and risk management framework established in accordance with the level of Bank risk to be taken (risk appetite) and risk tolerance (risk tolerance). 2) Evaluating the Risk Management Policy and Risk Management Strategies at least once a year or in a greater frequency when there are changes in the factors that affect the Bank’s business activities significantly.
3) Evaluating the accountability of Directors and providing direction for the implementation of improved risk management policy periodically every quarter. The evaluation is done in order to ensure that the Board of Directors managing the activities and risks of the bank effectively. In general, the authority and responsibilities of the Board of Directors include: 1) Developing and establishimg policies, strategies, and risk management framework includes a comprehensive written and overall risk limits per type of risk, taking into account the level of risk to be taken and the appropriate risk tolerance into account the condition of the Bank as well as the impact of risk on capital adequacy. 2) Developing, establishing, and updating the procedures and tools to identify, measure, monitor, and control risks. 3) Evaluating and or updating the policy, strategy, and risk management framework at least once a year or in a greater frequency when there are changes in the factors that affect the bank’s business activities, risk exposures, and or risk profile significantly.
4) Establishing authority and organizational structure including clear responsibilities at every level position related to risk management. Organizational structure associated with the implementation of risk management including the authority and clear responsibility on every level of the position described below.
5) Responsible for the implementation of policies, strategies, and risk management framework approved by the Board of Commissioners as well as evaluate and provide guidance based on the reports submitted by the Risk Management Unit, including statements regarding the risk profile.
6) Mengembangkan budaya manajemen risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif.
6) Developing a culture of risk management including risk awareness at all levels of the organization, including adequate communication to all levels of the organization on the importance of effective internal control.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Penerapan Manajemen Risiko yang efektif di Bank Bengkulu didukung dengan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang memadai.
2. Adequacy of policies, procedures, and limits Effective Risk Management in Bank Bengkulu supported by the Risk Management policies and adequate procedures.
Kebijakan dan prosedur penerapan Manajemen Risiko yang dimiliki oleh Bank Bengkulu diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 100/HP.00.02.03/D.9/2011 tanggal 25 Nopember 2011 yang terdiri dari : a. BPP Kebijakan Manajemen Risiko Ketentuan Umum b. BPP Kebijakan Manajemen Risiko per jenis risiko, yaitu • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Kredit • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Pasar • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Operasional • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Hukum • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik • BPP Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan c. BPP Prosedur Manajemen Risiko per jenis risiko, yaitu • BPP Prosedur Manajemen Risiko Kredit • BPP Prosedur Manajemen Risiko Pasar • BPP Prosedur Manajemen Risiko Likuiditas • BPP Prosedur Manajemen Risiko Operasional • BPP Prosedur Manajemen Risiko Hukum • BPP Prosedur Manajemen Risiko Reputasi • BPP Prosedur Manajemen Risiko Stratejik • BPP Prosedur Manajemen Risiko Kepatuhan d. BPP Penilaian Profil Risiko e. BPP Strategi dan Kebijakan Limit Risiko, disusun setiap tahun yang diatur dalam suatu Keputusan Direksi, yang bertujuan untuk menetapkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) terhadap risiko Bank. Penetapan limit Risiko tersebut mencakup: • limit secara keseluruhan; • limit per jenis risiko; dan • limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Proses penerapan manajemen risiko di Bank Bengkulu meliputi aktivitas identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap 8 (delapan) jenis risiko serta
Policies and procedures for the implementation of Risk Management which is owned by Bank Bengkulu regulated in Decree No. Directors.100/HP.00.02.03/D.9/2011 November 25, 2011 which consists of: a. BPP General Provisions Risk Management Policy b. BPP Risk Management Policy for each type of risk, namely: • BPP Credit Risk Management Policy • BPP Market Risk Management Policy • BPP Liquidity Risk Management Policy • BPP Operational Risk Management Policy • BPP Legal Risk Management Policy • BPP Reputation Risk Management Policy • BPP Strategic Risk Management Policy • BPP Compliance Risk Management Policy c . BPP Risk Management procedures for each type of risk, namely: • BPP Credit Risk Management Procedures • BPP Market Risk Management Procedures • BPP Liquidity Risk Management Procedures • BPP Operational Risk Management Procedures • BPP Legal Risk Management Procedures • BPP Reputation Risk Management Procedures • BPP Strategic Risk Management Procedures • BPP Compliance Risk Management Procedures d. BPP Risk Profile Assessment e. BPP Limit Risk Strategy and Policy, compiled annually organized in a decision of the Board of Directors, which aims to establish the level of risk to be taken (risk appetite) on the risk of the Bank. Risk limits include:
• overall limit; • limit per type of risk; and • limit per specific functional activities that have a risk exposure. 3. Adequacy of identification, measurement, monitoring, and controlling risks, as well as the Risk Management Information System. The process of risk management at Bank Bengkulu activities include the identification, measurement, monitoring, and control of eight (8) types of risk as well as the Risk Management Informa-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
101
Sistem Informasi Manajemen Risiko dengan penjelasan sebagai berikut : a. Identifikasi risiko, proses identifikasi dilakukan dengan menganalisis seluruh sumber risiko yang paling kurang dilakukan terhadap risiko dari produk dan aktivitas Bank serta memastikan bahwa risiko dari produk dan aktivitas baru telah melalui proses manajemen risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan. b. Pengukuran risiko, digunakan untuk mengukur eksposur risiko Bank sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala secara kuantitatif dan atau kualitatif sesuai metode pengukuran yang ditetapkan oleh Regulator. c. Pemantauan risiko, mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit internal, dan hasil stress testing maupun konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan oleh unit yang melakukan aktivitas bisnis dan operasional sehari-hari (risk taking unit) dan Bagian SKMR. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada Direksi dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan. d. Pengendalian risiko, dilakukan dengan koordinasi dan komunikasi yang baik antara Risk Taking Unit, Divisi Pengawasan Intern dan Bagian Satuan Kerja Manajemen Risiko. Proses pengendalian risiko yang diterapkan Bank harus disesuaikan dengan eksposur risiko maupun tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko, serta mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. e. Sistem Informasi Manajemen Risiko, digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Sistem informasi manajemen risiko harus dapat memastikan : • Tersedianya informasi yang akurat, lengkap, informatif, tepat waktu, dan dapat diandalkan agar dapat digunakan Dewan Komisaris, Direksi, dan divisi yang terkait dalam penerapan manajemen risiko untuk menilai, memantau, dan memitigasi risiko yang dihadapi Bank baik risiko keseluruhan/komposit maupun per risiko dan atau dalam rangka proses pengambilan keputusan oleh Direksi. • Efektivitas penerapan manajemen risiko mencakup kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat membantu manajemen menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan mana-
102
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
tion System with the following explanation: a. Risk identification, the identification process is done by analyzing all sources of risk among the least committed against the risks of the products and activities of the Bank and to ensure that the risks of new products and activities have gone through proper risk management process before being introduced or implemented. b. Risk measurement, is used to measure the risk exposures of the bank as a reference to control. Risk measurements are conducted regularly quantitatively and qualitatively appropriate to the methods specified by the Regulator. c. Risk monitoring, including monitoring of the magnitude of the risk exposure, risk tolerance, internal limit compliance, and the results of stress testing as well as the consistency of the implementation of the policies and procedures established. Monitoring is conducted by the unit that performs business activities and day-to-day operations (risk taking units) and SKMR Section. The monitoring results are presented in the periodic reports submitted to the Board in order to mitigate risk and necessary action. d. Risk control, performed with good coordination and communication between Risk Taking Unit, Division of Internal Control and Risk Management Unit section. Risk control processes implemented by the hank must be adjusted to risk exposure and level of risk to be taken and risk tolerance, as well as referring to the policies and procedures that have been established. e. Risk Management Information System, used to support the implementation of the process of identification, measurement, monitoring, and controlling risk. Risk management information system should ensure: • Availability of information that is accurate, complete, informative, timely, and reliable for use of the Board of Commissioners, Directors, and divisions involved in the application of risk management to assess, monitor, and mitigate the risks faced by the Bank both overall risk/ composite or per or in the context of risk and decisionmaking process by the Board of Directors. • The effectiveness of risk management includes policies, procedures, and risk limits. 4. The overall system of internal control Implementation of effective internal control system can help maintaining the bank’s asset management, financial reporting and ensuring the availability of managerial trustworthy,
jerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh divisi operasional dan divisi pendukung serta Divisi Pengawasan Intern.
improving adherence to the bank’s rules and regulations applicable legislation, as well as reducing the risk of losses, irregularities and violations of prudential aspects. The implementation of the bank’s internal control systems are reliable and effective which are the responsibility of the entire operational divisions and the supporters divisions as well as the Internal Audit Division.
Penerapan Manajemen Risiko Untuk Masing-masing Risiko Dalam mengelola risiko secara komprehensif dan efektif diperlukan infra struktur risiko yang mencakup Tata Kelola dan Organisasi, Kebijakan dan Prosedur, Proses Manajemen Risiko, Perangkat dan Metode Pengukuran serta didukung oleh Teknologi Informasi dan Budaya Risiko yang kuat. Pengelolaan masing-masing risiko dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan infrastruktur tersebut.
Application of Risk Management for Individual Risk Managing risk comprehensively and effectively takes risks, including infrastructure and Organizational Governance, Policies and Procedures, Risk Management Process, Tools and Methods for Measurement and is supported by a strong Information Technology and risk culture. Each risk management developed and implemented based on this infrastructure.
1. Risiko Kredit Selama tahun 2013, Bank Bengkulu berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana kredit bermasalah gross (Gross Non Performing Loan) sebesar 0,38 %.
1. The Credit Risk During 2013, Bank Bengkulu successfully managed and limited its credit risk well, where the gross non-performing loans (gross non-performing loans) of 0.38 %.
Tata Kelola dan Organisasi Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses analisa dan administrasi kredit dilakukan oleh bagian yang berbeda, dan untuk proses persetujuan kredit yang di atas kewenangan Cabang dilakukan dalam Komite Kredit bersama pejabat pemutus kredit yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Struktur organisasi Divisi Pemasaran dan Kredit dikembangkan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank, terdiri dari 4 (empat) Bagian yaitu Bagian Analisa Kredit, Bagian Administrasi Kredit & Laporan, Bagian Monitoring, Supervisi & Penyelesaian Kredit dan Bagian Pemasaran Produk & Jasa.
Governance and Organization To maintain and improve the credit quality, credit administration processes and analysis performed by the different parts, and the process of credit approval authority over the branch carried out in the Credit Committee with credit breaker authorized official loan approval in accordance with the limits specified. The organizational structure of Marketing and Credit Division is developed in accordance with the complexity of the Bank’s business, consisting of 4 (four) Sections: Section Credit Analysis, Credit Administration & Reports, Part Monitoring, Supervision & Settlement Credit and Marketing Products & Services Section.
Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank Bengkulu telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan. Kebijakan Perkreditan tersebut kemudian dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lebih detail. Untuk memastikan penerapan manajemen risiko berjalan efektif, maka Bank Bengkulu telah menyusun BPP Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.
Policies and Procedures In order to support business goals while maintaining the quality of the portfolio, the bank has had a policy named Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) as a guide to policy-related lending activities. Credit Policy is then written into the Standard Operating Procedure (SOP) which is more detail. To ensure the application of risk management to be effective, the bank has developed Bengkulu BPP Risk Management Policies and Procedures.
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Sesuai dengan SE BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011, dalam memperhitungkan ATMR Risiko Kredit menggunakan Pendekatan Standar, Bank dapat mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagaimana teknik mitigasi risiko kredit. Jenis agunan
Application of Credit Risk Mitigation Techniques In accordance with SE BI No.13/6/DPNP dated February 18, 2011, in calculating the credit risk using standard approach, the bank may recognize the existence of collateral, warranty, guarantee, or credit insurance as credit risk mitigation techniques. The main
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
103
104
utama yang diterima dalam rangka mitigasi risiko kredit adalah objek yang dibiayai oleh Bank, sedangkan sebagai pelengkap Bank dapat menerima agunan tambahan yang dapat berupa aset fisik, garansi, maupun asuransi kredit.
types of collateral accepted in order to mitigate credit risk is the object that is financed by the bank, while as a complement, the bank can accept additional collateral which may include physical assets, warranty, and credit insurance.
2. Risiko Pasar Risiko pasar di Bank Bengkulu sebagian besar bersumber dari aktivitas bisnis treasury yaitu terkait transaksi banking book. Pada saat ini Bank Bengkulu belum menjadi Bank Devisa, sehingga belum ada aktivitas dan produk yang terkait dengan transaksi valas.
2. Market Risk Bank Bengkulu’s market risk largely sourced from treasury business activity that is related to transaction banking book. At this time Bank Bengkulu is not a foreign exchange bank yet, so there is no activity and products associated with foreign exchange transactions.
Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi dan pelaksanaan fungsi tugas, Divisi Treasury dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu Bagian Dealing Room/ Chief Dealer, Bagian Settlement & ALCO Support, dan Bagian ATM Centre. Bagian Dealing Room/Chief Dealer memaksimalkan pengelolaan pendanaan untuk menghasilkan return yang maksimal sedangkan Bagian Settlement dan ALCO Support melakukan aktivitas penyelesaian transaksi. Dalam melakukan aktivitasnya, bisnis Treasury dibatasi dengan Risk Tolerance yang ditetapkan oleh Bagian Manajemen Risiko Bank.
Governance and Organization In order to develop the organization and execution of functional tasks, Treasury Division is divided into three (3) sections: Section Dealing Room/Chief Dealer, Settlement & ALCO Support Section, and Section ATM Centre. Part Dealing Room/ Chief Dealer maximize the management of funding to produce the maximum return while Part ALCO Support Settlement and settlement activities. In conducting its activities, the business is limited by the Treasury Risk Tolerance set by the Bank’s Risk Management Section.
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Pasar Untuk mendukung proses bisnis dan sejalan dengan pengelolaan risiko pasar, strategi Bank Bengkulu dalam membangun dan mengembangkan manajemen risiko pasar, antara lain dengan mengoptimalkan fungsi ALCO (Assets Liabilities Committee). Tugas utamanya adalah mengevaluasi posisi suku bunga bank, mengkaji ulang pricing baik assets maupun liabilities dan menginformasikan kepada Direksi Bank Bengkulu atas setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi Bank.
Process Management Market Risk Management To support the business process and in line with market risk management, Bank Bengkulu’s strategy in building and developing market risk management is by optimizing the functions of ALCO (Asset Liability Committee). Its main task is to evaluate the position of the bank rate, review the pricing both the assets and liabilities, and inform the Board of Directors of any developments or regulations affecting the Bank.
3. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas berhubungan dengan adanya kemungkinan bank tidak mampu memenuhi kewajiban terhadap nasabah disebabkan keterbatasan akses pendanaan atau ketidakmampuan untuk melikuidasi aset yang dimiliki dengan harga yang wajar. Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas, dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca Bank dalam mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
3. Liquidity Risk Liquidity risk relates to the possibility of the bank unable to meet obligations to customers due to limited access to finance or the inability to liquidate assets at a reasonable price. Liquidity risk management aims to minimize the possibility of the bank’s inability to obtain financing source of cash flow, and to build the strength of the structural balance of the bank’s liquidity to support sustainable long-term growth.
Tata Kelola dan Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas dilakukan oleh Divisi Treasury dan Bagian Manajemen Risiko, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Divisi Treasury dan Bagian Manajemen Risiko melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen likuiditas yang dilakukan oleh Divisi Treasury tersebut.
Governance and Organization Liquidity Risk Management conducted by the Division of Treasury and Risk Management Section, where the proceedings were conducted by the Division of Treasury, and then Risk Management Section monitors the liquidity management exercise conducted by the Treasury Division.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Likuiditas Selain menjaga dan mempertahankan Primary Reserves, Bank Bengkulu juga menjaga dan mempertahankan Secondary Reserves untuk memastikan likuiditas berada pada level yang aman. Bank Bengkulu menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan. Selain itu juga dilakukan Strest Test Likuiditas untuk mengetahui ketahanan likuditas dalam kondisi apapun.
Liquidity Risk Management Process Management In addition to keeping and maintaining the Primary Reserve, Bank Bengkulu also keep sand maintains Secondary Reserves to ensure liquidity is at a safe level. Bank Bengkulu uses cash flow projections daily and monthly maturity profile. It also made Strest Liquidity Test to determine resistance of liquidity under any circumstances.
4. Risiko Operasional Dengan meningkatnya kompleksitas produk serta aktivitas perbankan yang ditawarkan kepada nasabah, maka selalu diiringi dengan perkembangan sistem dan teknologi pendukung, hal tersebut secara tidak langsung akan menambah potensi risiko operasional bagi Bank sehingga pengelolaan risiko operasional menjadi hal yang sangat penting.
4. Operational Risk With the increasing complexity of products and banking activities that are offered to customers, it is always accompanied by the development of systems and technology support, it will indirectly increase the potential risk for the bank’s operations so that the management of operational risk becomes very important.
Tata Kelola & Organisasi Tata kelola manajemen risiko operasional telah diimplementasikan di segenap unit bisnis dan unit pendukung sebagai Risk Owner atau Risk Taking Unit.
Governance & Organization Operational risk management governance has been implemented in all business units and support units as Risk Owner or Risk Taking Unit.
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Operasional Proses manajemen risiko operasional di Bank Bengkulu terdiri dari proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. Pengelolaan risiko operasional yang telah dilaksanakan antara lain : a. Aktivitas operasional bank senantiasa dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Perbankan dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh regulator. b. Melakukan tindak lanjut terhadap temuan hasil pemeriksaan/audit baik intern maupun ekstern. c. Mengoptimalkan fungsi audit intern/SKAI yang secara efektif dapat memastikan struktur pengendalian intern pada penyelenggaraan operasional bank memadai. d. Masing-masing Risk Taking Unit melakukan identifikasi, penilaian dan pengendalian terhadap risiko operasional yang ada pada masing-masing unit kerja yang bersangkutan. e. Bank telah menghitung kecukupan modal risiko operasional dengan menggunakan metode Basic Indikator Approach (BIA).
Management of Operational Risk Management Process Operational risk management process in Bank Bengkulu consists of the identification, measurement, monitoring and control. Management of operational risks that have been implemented include: a. Operational activities of the bank are continually done by referring to the Banking Act and regulations issued by the regulator.
5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
5. Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical aspect, which is partly due to the demands of law, the absence of laws and regulations that support, or engagement weakness such as non-compliance of the terms of the contract validity and incomplete binding collateral.
b. Conducting follow-up on findings of inspection/audits both internally and externally. c. Optimizing the internal audit function/Internal Audit Unit which can effectively ensure the implementation of the internal control structure on the bank’s operations adequately. d. Risk Taking each unit identification, assessment and control of operational risks that exist in each work unit concerned.
e.
Banks have calculated operational risk capital adequacy using the Basic Indicator Approach (BIA).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
105
Tata Kelola & Organisasi Tata kelola dan organisasi manajemen risiko hukum dilakukan oleh Divisi Kepatuhan, dibawah pengawasan aktif Direktur Kepatuhan yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab antara lain : a. Melakukan evaluasi dan pengkinian kebijakan dan prosedur pengendalian risiko hukum secara berkala, sesuai dengan perkembangan eksternal dan internal Bank. b. Melaksanakan review analisa dan kajian terhadap format perjanjian kredit, pengikatan jaminan, pengakuan hutang yang dibuat oleh notaris untuk memberikan usulan-usulan penyempurnaan dan perbaikan. c. Bersama-sama dengan Bagian Manajemen Risiko dan unit kerja operasional terkait lainnya menilai dampak perubahan ketentuan atau peraturan tertentu terhadap eksposur risiko hukum.
106
Governance & Organization Governance and legal risk management organizations conducted by the Compliance Division, under the active supervision of the Director of Compliance who carry out duties and responsibilities including: a. Evaluating and updating policies and procedures for risk control law periodically, in accordance with the bank ‘s internal and external developments. b. Conducting review and analysis of the study of the credit agreement format, binding assurance, recognition of the debt created by the notary to provide improvement suggestions and improvements. c. Together with the Risk Management Section and other relevant operational units assess the impact of changes in regulations or specific regulations against legal risk exposure.
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Hukum Proses pengelolaan manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas Bank yang sudah ada saat ini serta melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.
Legal Risk Management Process Management Legal risk management process is done through assessment on the product and the judicial review of new products or activities or additions/changes to the product’s features and activities of the bank’s existing and currently performs periodic reviews of contracts and agreements between the Bank and other parties.
6. Risiko Stratejik Risiko stratejik merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal yang akan mempengaruhi operasional Bank.
6. Strategic Risks Strategic risk is the risk caused by the establishment and implementation of the bank’s strategy which is incorrect, making the right business decisions or lack of responsiveness to external changes that will affect the operations of the bank.
Tata Kelola & Organisasi Tata kelola dan organisasi pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan oleh Divisi Perencanaan dan Pengembangan, dibawah pengawasan aktif Direktur Utama. Manajemen risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategis (planning and budgeting) yang mencakup penyelarasan strategi perusahaan dengan strategi seluruh unit kerja yang telah menjadi target dari masing-masing unit kerja.
Governance & Organization Governance and organizational management of strategic risk management are performed by the Division of Planning and Development under the active supervision of the Director. Strategic risk management is done through a series of strategic planning processes (planning and budgeting) which includes the alignment of corporate strategy with the strategy of the entire unit of work that has been the target of each unit of work.
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Stratejik Proses manajemen risiko stratejik yang efektif dibutuhkan dalam mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal. Dalam proses pengukuran risiko strategik Bank Bengkulu menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam melakukan pengukuran terhadap rencana bisnis Bank dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis perusahaan secara triwulanan.
Strategic Risk Management Process Management Effective strategic risk management process is required to identify and respond to changes in the external and internal business environment. In the bank’s strategic risk measurement process, Bank Bengkulu uses qualitative and quantitative approaches. Measuring the bank’s business plan is done by comparing the target with the realization of the company’s business on a quarterly basis.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. Tata Kelola & Organisasi Tata kelola dan organisasi pengelolaan manajemen risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan, dibawah pengawasan aktif Direktur Kepatuhan. Implementasi manajemen risiko kepatuhan mengacu pada Pedoman Kepatuhan dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
7. Compliance Risks Compliance risk is the risk that caused the bank does not comply with or implement legislation and regulations. Governance & Organization Governance and organizational management of compliance risk management are performed by the Compliance Division, under the active supervision of the Director of Compliance. Implementation of compliance risk management refers to the Guidelines for Compliance and Risk Management Guidelines and other relevant policies and procedures.
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Kepatuhan Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Divisi Kepatuhan melakukan proses pengelolaan manajemen risiko kepatuhan antara lain melalui aktivitas berikut : a. Pengujian terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru, untuk memastikan keputusan dan kebijakan tersebut telah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Pemberian pendapat/analisis kepatuhan terhadap usulan-usulan dari unit kerja lain terkait pelaksanaan operasional dan bisnis Bank. c. Melakukan serangkaian upaya yang bersifat preventif, misalnya melalui pelaksanaan sosialisasi terhadap ketentuan-ketentuan regulasi yang baru guna mengurangi kesalahan dan denda pelaporan.
Process Management Compliance Risk Management In the framework of the effectiveness of the compliance function, the Compliance Division conducts compliance risk management process through the following activities: a. Testing on the decision draft and new policies draft, to ensure it complies with the rules and/or regulations.
8. Risiko Reputasi Risiko Reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Tata kelola dan organisasi pengelolaan manajemen risiko reputasi dilakukan oleh Divisi Umum dan Sekretariat.
8. Reputation Risk Reputation risk arises from negative publicity related to the business activities of the bank or negative perceptions. Governance and organizational management of reputation risk management performed by the Division of General and Secretariat.
Proses Pengelolaan Manajemen Risiko Reputasi Dalam melakukan pengelolaan risiko reputasi, Bank Bengkulu melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Pencatatan dan penatausahaan setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi. b. Monitoring dan evaluasi atas komentar, keluhan, dan masukan yang berkembang di media massa dan pemilihan strategi merespon opini yang berkembang secara tepat. c. Pengukuran dan pemantauan jumlah komplain dan tingkat penyelesaian komplain.
Process of Reputation Risk Management Management In managing reputation risk, Bank Bengkulu does the followings things: a. Recording and administrating any incident related to reputation risk. b. Monitoring and evaluating comments, complaints, and feedback that flourish in the media and choosing appropriate strategy to respond to the opinions/ issues.
b. Giving opinion/analysis of compliance with the proposals from other work units related to the implementation of the Bank’s operations and business. c. Conducting a series of preventive measures, such as through the socialization of the provisions of new regulations to reduce errors and reporting penalties.
c. Measuring and monitoring the number of complaints and complaint settlement rate.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
107
PROFIL RISIKO
RISK PROFILE
Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi Bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR).
Risk profile assessment aims to provide information to all stakeholders on the state of the business risks faced by the bank. It includes an assessment of the risk profile of Inherent Risk and Quality Risk Management.
Penilaian Risiko Inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif atas parameter tertentu. Bank melakukan penilaian KPMR secara self assessment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian yang meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Inherent Risk Assessment is an assessment of the risks inherent in the business activities of the bank, through quantitative analysis of the above specified parameters. Bank makes a self-assessment through qualitative analysis of the four aspects of assessment which includes active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, the adequacy of policies, procedures and limits, the adequacy of the identification process measurement, monitoring and controlling risk and risk management information systems, and internal control system.
Hasil penilaian masing-masing jenis risiko per 31 Desember 2013 sebagai berikut :
Results of each type of risk per 31 December 2013:
Posisi Desember 2013 | Position in December 2013 No
Jenis Risiko Risk Type
Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Risks Management Implementation Rank
Peringkat Komposit Composite Rank
1.
Risiko Kredit | Credit Risk
2
1
1
2.
Risiko Pasar | Market Risk
3
2
2
3.
Risiko Likuiditas | Liquidity Risk
2
2
2
4.
Risiko Operasional | Operational Risk
2
2
1
5.
Risiko Hukum | Legal Risk
2
2
2
6.
Risiko Stratejik | Strategic Risk
1
2
1
7.
Risiko Kepatuhan | Compliance Risk
2
2
2
8.
Risiko Reputasi | Reputation Risk
2
2
2
2
2
2
Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan Overall Bank Risk’s Predicate
108
Peringkat Risiko Inhern Inherent Risks Rank
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Penilaian Resiko Bisnis Bank Bank Business Risk Assessment
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
109
Alamat Kantor Bank Bengkulu Office Address No
Nama Kantor | Office Name
Alamat | Address
1
Kantor Pusat
Bank Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu
1
Kantor Cabang
Cabang Utama
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt.1 Bengkulu
2
Cabang Curup
Jl. Sukowati No. 6 Curup
3
Cabang Manna
Jl. Affan Bachsin No. 2 Manna
4
Cabang Argamakmur
Jl. Prof. Moh. Yamin, SH No. 405 Argamakmur
5
Cabang Muko-Muko
Jl. Jend. Sudirman No. 63 Muko-Muko
6
Cabang Kepahiang
Jl. Santosa No.192 Kepahiang
7
Cabang Muara Aman
Jl. Suka Marga No. 08 Kec. Amen Kab. Lebong
8
Cabang Jakarta
Rukan Royal Palace Blok A-03 Jl. Prof. Dr. Soepomo No.178-A Kelurahan Menteng Dalam, Kec. Tebet Kota Administrasi Jaksel
1
110
Klasifikasi | Clasification
Pasar Panorama
Jl. Salak no. 106 Bengkulu
2
Cabang Pembantu
Pasar Minggu
Jl. Jend. Sudirman No. 272 Bengkulu
3
Pagar Dewa
Jl. DP. Negara Bengkulu
4
Padang Ulak Tanding
Jl. Raya Curup-Lubuk Linggau Rejang Lebong
5
Simpang Bukit Kaba
Jl. Raya Curup-Lubuk Linggau Ds. Sumber Bening No. 255
6
Bintuhan
Jl. Pasar Palembang No. 6 Kec Kaur Selatan Kab.Kaur
7
Sukaraja
Jl. Raya Bengkulu-Manna Km. 32 No. 30 Sukaraja
8
Tais
Jl. Merdeka No.4 Kec. Seluma Kota Kab. Seluma
9
Pino Raya
Jl. Raya Bengkulu-Manna Ds. Pasar Pino Kelutum
10
Ketahun
Jl. Flamboyan D. 1 No. 2 Ketahun
11
Putri Hijau
Jl. Raya Kota Bani Pasar Air Muring Bengkulu Utara
12
Karang Tinggi
Jl. Raya Bengkulu-Curup Km. 25 Bengkulu Tengah
13
Giri Mulya
Jl. Wijaya Kesuma No. 3 Giri Mulya Bengkulu Utara
14
Ipuh
Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh Bengkulu Utara
15
Lubuk Pinang
Jl. Lintas Bengkulu-Padang Muko-Muko No. 2
16
Penarik
Jl. Lintas Bengkulu-Muko-Muko Simp. SP 1 Penarik
17
Pasar Tengah
Jl. Merdeka No. 191 Pasar Tengah Kec.Curup Rejang Lebong
18
Megamall
Jl. KZ. Abidin MegaMall Lantai 1 Kota Bengkulu
19
Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Manna Bengkulu Selatan
20
Kayu Kunyit
Jl. Simpang Tiga Kayu Kunyit Kec. Manna
21
Tanjung Kemuning
Jl. Raya Tanjung Kemuning Kab. Kaur
22
Tes
Jl. Pariwisata No. 3 Lebong Selatan
23
Merigi
Jl. Durian Depun Merigi Kepahiang
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No 1
Klasifikasi | Clasification
Alamat | Address
RSUD M.Yunus
Jl. Bhayangkara Bengkulu
2
Kantor Dispenda Prop. Bengkulu
Jl. Raden Fatah No. 30 Bengkulu
3
Kantor Samsat Mini MegaMall
Jl. KZ. Abidin Mega Mall Lt. 2 Kota Bengkulu
4
Kantor Kas Pasar Atas Curup
Jl. Ade Irma Suryani Kec. Curup Tengah
5
Kantor Kas UMB Kampus II
Jl. Lingkar Timur Bengkulu
Cabang Utama
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt. 1 Bengkulu
Cabang Curup
Jl. Sukowati No. 6 Curup
Cabang Utama
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt. 1 Bengkulu
Cabang Curup
Jl. Sukowati No. 6 Curup
1
Kantor Kas
Nama Kantor | Office Name
Payment Point
2 1
Kas Mobil
2 1
Cabang Utama Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu
2
ATM
Pemda Propinsi Bengkulu
Jl. Pembangunan No. 1 Bengkulu
3
Padang Harapan Bengkulu
Jl. Asahan No. 6 Bengkulu
4
RSUD M.Yunus
Jl. Bhayangkara (RSUD M. Yunus)
5
Cabang Pembantu Panorama
Jl. Salak Raya No. 106 Bengkulu
6
Cabang Utama Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu
7
Bandara Fatmawati Bengkulu
Jl. P. Natadirja Bengkulu
8
Bengkulu Indah Mall
Jl. Fatmawati Bengkulu
9
Mega Mall
Jl. KZ. Abidin Mega Mall LT. 1 Bengkulu
10
SPBU Km.6.5
Jl. P. Natadirja Km. 6.5
11
Kota Bengkulu
Jl. Raya Unib Rawamakmur
12
Cabang Curup
Jl. Sukowati No. 6 Curup
13
Cabang Manna
Jl. Affan Bachsin No. 2 Manna
14
Cabang Argamakmur
Jl. Prof. M. Yamin No. 405 Argamakmur
15
Cabang Muko-Muko
Jl. Jend. Sudirman No. 63 Bandar Ratu Muko-Muko
16
Cabang Kepahiang
Jl. Santoso No. 192 Kepahiang
17
Cabang Pembantu Tais
Jl. Medeka No. 4 Seluma
18
Cabang Muara aman
Jl. Suka marga No. 8 Kec. Amen Lebong
19
Cabang Pembantu Bintuhan
Jl. Air Dingin No. 9 Bintuhan Kaur
20
Cabang Pembantu Pasar Tengah
Jl. Merdeka No. 191 Pasar Tengah Curup
21
Pemda Kepahiang
Jl. Raya Kelobak Curup
22
Cabang Pembantu Karang Tinggi
Jl. Raya Bengkulu-Curup Bengkulu Tengah
23
Cabang Pembantu Sukaraja
Jl. Raya Bengkulu-Manna Km. 32 No. 30 Sukaraja
24
Cabang Pembantu Ipuh
Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh
25
Cabang Pembantu Penarik
Jl. Lintas Bengkulu-Mukomuko Simp. SP 1 Penarik
26
Cabang Pembantu Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Manna Bengkulu Selatan
27
Cabang Pembantu Ketahun
Jl. Flamboyan D.1 No. 2 Ketahun
28
Pemda Lebong
Jl. Raya Tubei Kec. Lebong Atas
29
Pasar Minggu
Jl. Sudirman Pintu Batu Bengkulu
30
Merigi
Jl. Durian Depun Merigi Kepahiang
31
Cabang Utama Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
111
112
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
&
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN THE FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Halaman Ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012
Halaman Ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012
dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants Cabang Jakarta Selatan License number : Minister of Finance : Kep-127/KM.1/2013 Jl. Mampang Prapatan VIII No. R 25-b Jakarta Selatan 12790 Phone : (021) 797 55 42 (021) 706 411 38 (021) 798 9085 Fax : (021) 799 68 51 email :
[email protected]
An independent member of BKR International with office throughout the World
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3
DAFTAR ISI KETERANGAN
HALAMAN
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Laporan Auditor Independen 31 Desember 2013 dan 2012
7
Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
11-12
Laporan Laba Rugi Komprehensif Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
13
Laporan Perubahan Ekuitas Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
14
Laporan Arus Kas Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
15-16
Catatan Atas Laporan Keuangan
4
Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
17-73
dbsd & a
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
5
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 BANK BENGKULU Kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1.
Nama Alamat Kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor Telepon Kantor Jabatan
: : : : :
H. Wimran Ismaun Jl. Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu 38221 Jl. Mahakam IV No. 109 A Lingkar Barat BKL (0736) 341170 Direktur Utama
2.
Nama Alamat Kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor Telepon Kantor Jabatan
: : : : :
H. Antoni Aris Jl. Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu 38221 Jl. Barito V No. 33 RT/RW 19/04 Padang Harapan Bengkulu (0736) 341170 Direktur Utama
Menyatakan bahwa
2. Laporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
3. a. Semua informasi Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah dimuat secara lengkap dan benar. b. Laporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya
Bengkulu, 07 Februari 2014 Atas nama dan mewakili Direksi
H. Wimran Ismaun Direktur Utama
Kantor Pusat: Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. : (0736) 341170, Fax. : (0736) 21178, http://www.bankbengkulu.co.id
6
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
H. Antoni Aris Direktur Umum
dbsd & a
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7
dbsd &a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
License number : Minister of Finance : Kep-127/KM.1/2013 Cabang Jakarta Selatan Jl. Mampang Prapatan VIII No. R 25 B Jakarta Selatan 12790 Indonesia Phone : (62-21) 7975542, 798 9085, 70641138 : (021) 7996851 Fax email :
[email protected]
Laporan Auditor Independen No : R.4.1/026/02/2014 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Laporan Audit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Lainnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan nomor 04/BPDB/II/13/MS tanggal 14 Februari 2013. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksankan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angkaangka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijaksanaan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. An independent member of BKR International with office throughout the World
8
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
dbsd&a
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants License number : Minister of Finance : Kep-127/KM.1/2013 Cabang Jakarta Selatan Jl. Mampang Prapatan VIII No. R 25 B Jakarta Selatan 12790 Indonesia Phone : (62-21) 7975542, 798 9085, 70641138 : (021) 7996851 Fax email :
[email protected]
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali
Dadang Mulyana, CA, CPA. NRAP : AP.0394. Jakarta, 7 Februari 2014
An independent member of BKR International with office throughout the World
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
9
dbsd & a
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
LAPORAN KEUANGAN
10
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
11
12
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
13
14
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
15
16
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
17
18
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
19
20
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
21
22
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
23
24
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
25
26
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
27
28
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
29
30
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
31
32
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
33
34
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
35
36
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
37
38
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
39
40
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
41
42
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
43
44
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
45
46
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
47
48
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
49
50
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
51
52
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
53
54
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
55
56
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
57
58
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
59
60
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
61
62
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
63
64
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
65
66
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
67
68
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
69
70
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
71
72
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
73
Halaman Ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank