LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2010
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS PRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR’SREPORT
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
DAFTAR ISI CONTENTS
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONER’S PROFILE
02 06 10 18 28 46
PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTOR’S PROFILE
KAJIAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
48 56 80 86 90
NET INCOME (US$m) 42
2
2
2008
2009
2010
02 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TINJAUAN KEUANGAN
STATISTIK 5 TAHUN TERAKHIR (Dalam Ribuan Dollar AS) 5 Years Historical Statistics (in thousand USD)
Financial Highlights
125,962
205,79 4
Laba kotor / Gross profit
Rb USD/ T h USD
17,48 3
23,801
30,671
55,399
55,266
90,000
Laba usaha/ Operating income
Rb USD/ T h USD
8,106
12,622
10,869
39,497
38,296
80,000
Laba sebelum pajak penghasilan / Profit before Income tax
Rb USD/ T h USD
10,424
11,414
5,0 40
4,56 4
51,593
Laba bersih / Net income
Rb USD/ T h USD
6,4 38
7,097
1,775
1,590
42,254
%
6.09
5.6 3
0.86
0.93
22.60
Rb USD/ T h USD
-
4,497
-
-
1,590
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh / Number of share issued and paid up
J t / Mn
102.60
102.60
102.60
100.86
100.86
Jumlah saham yang diperoleh kembali / Number of treasury stocks
J t / Mn
1.74
1.74
1.74
-
-
USD
0.06 38
0.070 4
0.0176
0.0158
0.4189
Modal kerja bersih / Net working capital
Rb USD/ T h USD
42,105
37,607
16,698
20,900
2,423
Jumlah aset / Total assets
Rb USD/ T h USD
119,993
148,6 38
178,26 8
19 4,509
222,512
Pembelanjaan modal / Capital expenditure
Rb USD/ T h USD
16,581
25,68 4
45,080
47,085
60,264
Penyusutan/ Depreciation
Rb USD/ T h USD
8,40 4
10,613
13,775
21,9 47
26,324
Jumlah kewajiban / Total liabilities
Rb USD/ T h USD
45,119
72,227
107,611
114,498
101,837
Jumlah ekuitas / Total equity
Rb USD/ T h USD
74,874
76,411
70,657
80,011
120,675
Rasio laba bersih atas jumlah aset / Ratio of net income to total assets
%
5.37
4.77
1.00
0.82
18.99
Rasio laba bersih atas ekuitas / Ratio of net income to equity
%
8.60
9.29
2.51
1.99
3 5.01
Ra sio/ Ra t io
2.27
1.71
1.22
1.3 4
1.0 4
Rasio jumlah kewajiban atas ekuitas / Ratio of total liabilities to equity
%
60.26
9 4.52
152.30
14 3.10
8 4.39
80,000
Rasio jumlah kewajiban atas aset / Ratio of total liabilities to total assets
%
37.60
48.59
60.36
58.87
4 5.77
Rasio laba bersih atas pendapatan usaha / Ratio net income to operating revenue
SINGKATAN Abreviations
Rb/Th Jt /Mn
10,424
186,949
5,000
2006 2007 2008 08 2009 2010
2006 2007 2008 08 2009 2010
6 4,0 0 0
LABA BERSIH
32,000 16 , 0 0 0
Net Income
8,000 4,000 2,000
: Ribuan Thousand : Juta Million
USD/USD : Dolar Amerika Serikat United States Dollars % : Persen Percentage
42,254
1,590
1,775
7,097
6,438
1, 0 0 0
2006 2007 2008 08 2009 2010
90,000
95,000
80,000
90,000
70,000
2006 2007 2008 08 2009 2010
60,000
120,675
10 0 , 0 0 0
222,512
12 5 , 0 0 0 10 0 , 0 0 0
80,011
110 , 0 0 0
70,657
Total Equity
12 0 , 0 0 0
76,411
15 0 , 0 0 0
13 0 , 0 0 0
74,874
200,000
194,509
Total Assets
JUMLAH EKUITAS
250,000
178,268
JUMLAH ASET
148,638
Laba bersih per saham / Net income per share
Rasio lancar / Current ratio
10 , 0 0 0
Profit before Income Tax
95,000
119,993
Pembayaran dividen/ Dividend paid
10 0 , 0 0 0
20,000
51,593
105,724
30,000
4,564
Rb USD/ T h USD
50,000 40,000
5,040
Pendapatan usaha / Operating revenue
12 5 , 0 0 0
171,826
186,949
15 0 , 0 0 0
2008
205,794
171,826
Operating Revenue
2007
125,962
2010
2006
105,724
2009
Unit
Description
L LABA SSEBELUM PPAJAK PPENGHASILAN
200,000
11,414
PENDAPATAN USAHA
Description
2006 2007 2008 08 2009 2010
03
04 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
PENDAPATAN USAHA (Dalam Ribuan Dollar AS)
INFORMASI SAHAM
Operating Revenue (in thousand USD)
Share Information
HARGA SAHAM
106,203
136,913
Engineering & Construction
16,809
31,593
82,031
13,759
Services
14,061
18,429
17,064
20,615
Others
230
394
496
539
TOTAL
105,724
125,962
205,794
171,826
157,529
84.3%
69.2%
5,162
2.7%
18.4%
24,094
12.9%
12.2%
164
0.1%
0.2%
186,949
100%
100%
40,000
10 , 0 0 0
35,000 30,000
8,000
25,000 6,000
2009
20,000
2010
4,000 2,000
IDR
BAGAN PENDAPATAN USAHA PER LINI BISNIS TAHUN 2010 CHART OF OPERATING REVENUE PER BUSSINESS LINE FOR 2010
LOW
VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
Share Volume
Q4
IDR
Q1
Q2
9,900
10 , 3 5 0
10 , 3 5 0
CLOSE
9,000
11, 5 0 0
2 7, 6 0 0 2 6 , 0 0 0
10 , 8 5 0 10 , 5 0 0
10 , 3 5 0
10 , 3 5 0
HIGH
10 , 5 0 0
11, 5 0 0
2 7, 6 0 0
10 , 0 0 0
LOW
9,900
9,000
4 ,17 5
12 , 0 0 , 0 0 0
Mining
84.3 %
Service
12.9 %
REKAYASA & KONSTRUKSI Engineering & Construction
2.7 %
LAIN-LAIN Others
0.1%
9,6 00
90,000
70,000
4,000,000
50,000
2,000,000
Q1
Q2
Q3
PEMEGANG SAHAM UTAMA
Major Shareholder
Major Share Holder
PT INDIKA ENERGY Tbk
98.55 %
Q3
Q4
41, 5 0 0
11, 5 0 0 2 6 , 0 0 0
80,000
60,000
6,000,000
PEMEGANG SAHAM UTAMA JASA
9,6 00
10 , 0 0 0 , 0 0 0
LEMBAR SAHAM SHARE
PERTAMBANGAN
5,000
Q3
8,000,000
2009
10 , 0 0 0
Q2
Q1
CLOSE 10 , 3 5 0 HIGH
15 , 0 0 0
40,000
2010
30,000 20,000 10 , 0 0 0 LEMBAR SAHAM SHARE
Q4
31, 5 0 0
75,546
5 Year Average
48,500
74,624
2010 %
8 7, 5 0 0
Mining
2010
31, 5 0 0
2009
1,0 0 0
2008
4,7 5 0,0 0 0
2007
11, 24 3 ,0 0 0
2006
45,000 12 , 0 0 0
Share Price
2 ,6 7 2 ,0 0 0
PENDAPATAN USAHA PER LINI BISNIS - OPERATING REVENUE PER BUSSINESS LINE Bussiness Line
05
Q1
Q2
Q3
Q4
PERUSAHAAN ASOSIASI
PERUSAHAAN ASOSIASI
Associated Company
Associated Company
PT SANTAN BATUBARA
50 %
PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI
47 %
06 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
07
LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS President Commissioner’s Report
Dengan gembira kami melaporkan bahwa PT Petrosea Tbk menunjukkan peningkatan kinerja yang luar biasa sepanjang tahun 2010. Pendapatan meningkat 9% menjadi US$ 186,9 juta dan laba bersih meningkat hingga US$42.2 juta. I am delighted to report your company produced a significant improvement in performance in 2010. Revenue grew at 9% to US$ 186.9 million and net profits was substantially higher at US$ 42.2 million.
P
atut
pula
dicatat
bahwa
perusahaan berhasil
melakukan perbaikan di berbagai bidang: meningkatkan
kapasitas armada yang akan digunakan untuk
kegiatan kontrak penambangan, membentuk Grup Manajemen Aset yang bertanggung jawab atas optimalisasi pemanfaatan peralatan
dan
efektivitas
biaya,
dan
pengoperasian
perusahaan asosiasi, PT Santan Batubara (SBB), yang
berhasil melewati satu tahun pertama. Pendapatan dari kontrak
penambangan batubara meningkat 15% mencapai US$ 158 juta, sementara pendapatan jasa meningkat 17% menjadi US$ 24 juta. Kontribusi perusahaan asosiasi, terutama dari usaha penambangan batubara, mencapai US$ 15 juta sehingga
Petrosea membukukan laba sebelum pajak sebesar US$ 52
juta. Penguatan arus kas diinvestasikan untuk pengadaan penambahan peralatan di samping mengurangi jumlah hutang
T
he year has also seen the successful convergence
mengembangkan perusahaan asosiasi yang bergerak di
in our Construction & Engineering capabilities. The signing of
the contract mining fleet capacity; Establishment of
dalam bidang jasa konstruksi dan rekayasa untuk mendukung
boosted the portfolio of contractual commitments to about US$
Kideco pada bulan Oktober 2010 serta kontrak-kontrak dari
arm for the offshore oil and gas sector.
of multiple improvement programs e.g. Upgrading
an Asset Management Group (tasked with optimization of
equipment utilization and cost effectiveness); Carrying out the first full year of mining operations at our associate company PT Santan Batubara (SBB). Coal mining contracting revenues
were 15% higher at US$ 158 million, while services revenues improved by 17% to US$ 24 million. Our investments, primarily
739.2 million.This includes POSB, our rapidly growing services
POSB meningkatkan portofolio kontrak perusahaan mencapai
US$ 739,2 juta terjadi karena berkembang pesatnya sektor industri minyak dan gas lepas pantai.
In October 2010, with the approval of shareholders, there were
flow has been utilized in procuring additional equipment and
Komisaris dan Direksi. Sebagai Presiden Komisaris yang baru,
and the Board of Directors. In my new capacity as President
menyampaikan terima kasih kepada Pandri Prabono-Moelyo
to record our thanks to Pandri Prabono-Moelyo, retiring as
sebelumnya menjabat sebagai Komisaris, atas sumbangsih
Commissioner, for their contributions to the company. We
Rustombi di jajaran Dewan Komisaris sementara Wadyono
Wadyono Suliantoro as President Director, having formerly
kini sebagai Presiden Direktur. Ucapan terima kasih kami
Micky Hehuwat, retiring as President Director, to Neil Whitaker,
diri sebagai Presiden Direktur, dan kepada Neil Whitaker,
over the past few years. We welcome T.G. Shankar, Gregory
which resulted in a total of US$ 52 million. The surplus cash reducing debt levels, thus we halved our debt to equity ratio from 0.93 to 0.45.
Kinerja yang sangat menggembirakan dan memfokuskan
This encouraging result marks the completion of the transition
di Petrosea adalah akibat dari selesainya masa transisi
significant value in Petrosea. Some of the key drivers have been
adalah peningkatan kegiatan kontrak pertambangan dan
kegiatan usaha inti. Penandatanganan kontrak baru dengan
Pada bulan Oktober 2010, setelah mendapat persetujuan dari
ekuitas menjadi separuhnya, dari 0,93 menjadi 0,45.
dari proses akuisisi saham mayoritas. Kunci utamanya
Kideco in October 2010 as an additional contract customer has
coal mining, contributed US$ 15 million to pre-tax income
perusahaan sehingga mengurangi rasio hutang terhadap
kembali strategi untuk menggali seluruh potensi yang ada
bidang pertambangan serta memanfaatkan kapabilitas kami
in majority ownership, and a refocusing of our strategy to unlock the expansion of mining contractor activities, progress with our associate mining company and harnessing the expertise
para pemegang saham, dilakukan perubahan susunan Dewan
a number of changes made to the Board of Commissioners
izinkan saya atas nama Dewan Komisaris maupun Direksi untuk
Commissioner, I take this opportunity on behalf of both Boards
yang saya gantikan, dan juga kepada Barry Davies, yang
my predecessor and to Barry Davies, stepping down as
mereka kepada perusahaan. Kami menyambut kehadiran Rico
welcome Rico Rustombi to the Board of Commissioners and
Suliantoro yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris
served as a Commissioner. Our appreciation is extended to
sampaikan kepada Micky Hehuwat, yang telah mengundurkan
Hanifa Indradjaja and Sudirman Said for their efforts as director
Hanifa Indradjaja dan Sudirman Said sebagai direktur atas
Anderson and Johanes Ispurnawan as new Directors. Finally
08 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
pengabdian mereka selama beberapa tahun terakhir ini. Saya
there were two changes in our Audit Committee, we thank
Gregory Anderson dan Johanes Ispurnawan menjadi Direktur
Committee members and welcome Deddy H. Sudarijanto and
juga mengucapkan selamat bergabung kepada T.G. Shankar, perusahaan yang baru. Susunan Komite Audit juga mengalami
perubahan. Terima kasih kepada Iman Setiadi dan Mabel
Parengkuan atas bimbingan mereka sebagai anggota Komite Audit selama ini. Kami juga mengucapkan selamat bergabung
09
Iman Setiadi and Mabel Parengkuan for their guidance as Audit M. Harri Santoso who have joined the committee under the
ongoing chairmanship of Simon Sembiring, as Independent Commissioner.
kepada Deddy H. Sudarijanto dan M. Harri Santoso sebagai anggota Komite Audit di bawah kepemimpinan Simon Sembiring yang merupakan Komisaris Independen perusahaan.
kepada Almarhum Bapak Sastrodimedjo atas dedikasi beliau
are not adequate to express our gratitude to the late Mr.
committee and Audit Committee. We have reviewed the
Sebelum
saya
In closing my first report as President Commissioner, I take
pertaining to its chosen markets, including changes to relevant
usaha dan para pemangku kepentingan yang telah membantu
the many stakeholders with whom we work in our efforts to
inter-alia. We are satisfied with the progress made in respect
sesuai
to protect the interests of its shareholders and the business
yang akan memberikan keuntungan kepada pemegang
ISO accreditations for quality, safety and environmental
mengembangkan usaha, membuka lapangan kerja dan
sustained among employees and visitors to our operations.
memperhatikan untuk keseimbangan alam dengan mengurangi
employees of the company as Petrosea set new performance
Ketiga, meningkatkan kinerja sumber daya manusia dengan
Guna mendukung pertumbuhan Perusahaan yang terus
To meet the challenge of growth, the work of the Commissioners
bekerja keras bersama komite yang ada, antara lain dengan
attendance of meetings of the Good Corporate Governance
berkembang, anggota Dewan Komisaris dituntut untuk terus mengikuti rapat yang diselenggarakan bersama Komite Tata Kelola Perusahaan, Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Manajemen Risiko serta Komite Audit. Dewan Komisaris telah mempelajari rencana usaha maupun rencana
strategi perusahaan serta kondisi pasar. Dewan komisaris juga melakukan kajian atas perubahan peraturan perundang-
undangan yang dikeluarkan pemerintah maupun standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Dewan Komisaris bangga
dengan
kemajuan
yang
dicapai
perusahaan
seputar hal-hal yang telah dibahas pada laporan ini maupun berbagai langkah yang diambil manajemen untuk melindungi kepentingan para pemegang saham dan untuk meningkatkan
kinerja usaha, terbukti dengan diraihnya akreditasi ISO untuk
sistem manajemen mutu, keselamatan kerja dan lingkungan hidup serta penerapan standar keamanan yang tinggi bagi karyawan maupun tamu yang berkunjung ke semua unit
in committees continued throughout the year, including committee, the Human Capital committee, Risk Management
untuk Perusahaan.
mengakhiri
laporan
ini,
perkenankan
business and strategic plans of the company and the conditions
menyampaikan terima kasih kepada para karyawan, mitra
Government legislation and Indonesian accounting standards,
kami menerapkan tiga pilar pengembangan berkelanjutan
of the matters under discussion and subsequent actions taken
perusahaan. Yang pertama, fokus untuk meningkatkan laba
performance of the company. These include the successful
saham serta dapat memberikan investasi untuk terus
management systems, and we note the high standard of safety
mendorong
Sound progress was made in equipping and training the
dampak yang ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungan.
targets for the year ahead.
mengembangkan kemampuan, menjaga keselamatan dan
tiga
prinsip
pokok
perkembangan
yang
usaha
mendasari
masyarakat.
kegiatan
Kedua,
Sastrodimedjo for his dedication to the Company.
this opportunity to thank our employees, business partners and deliver on our three pillars for sustainable development – for we judge our results using a triple bottom line. Firstly, focus on profit performance, acting as the generator of value to
shareholders and providing the means to reinvest for growth, employment opportunities and stimulation of local commerce.
Secondly, consideration for the planet, referring to our ongoing efforts to minimize impact on the environment. Finally, people
performance includes the care, safety and development of our
employees as well the community programmes aimed at a better future around us.
mendidik karyawan untuk menjadi individu yang mandiri demi
kerja perusahaan. Untuk dapat mencapai target kinerja yang
kepentingan dan masa depan masyarakat sekitar.
akan mendapat pelatihan dan pembekalan guna mencapai
Kami menyongsong tahun mendatang dengan penuh percaya
We look forward to the year ahead with confidence.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
For and on behalf of the Board of Commissioners,
ditetapkan perusahaan pada tahun mendatang, karyawan
diri.
target tersebut.
Sehubungan dengan akuisisi saham pengendali oleh PT
In connection with the terms related to the acquisition of a
Oktober 2010 menyetujui rencana pemecahan saham dengan
shareholder approval was given in October 2010 to undertake
Indika Energy Tbk, pemegang saham perusahaan pada bulan
perbandingan maksimum 1:10 sehingga harga nominal dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham. Rencana ini
ditempuh untuk meningkatkan likuiditas saham Petrosea agar menarik lebih banyak investor serta mendorong perdagangan saham perusahaan di Bursa Efek.
controlling interest in the company by PT Indika Energy Tbk,
in the future a maximum 1:10 share split from a nominal price
of Rp 500 per share to Rp 50 per share. This was done in order
to increase the liquidity of the shares of Petrosea, broaden ownership and stimulate regular trading of our shares in the Stock Exchange.
Pada bulan Maret 2011 keluarga besar Petrosea kehilangan
In March 2011, the whole Petrosea’s family was deeply
Sastrodimedjo. Beliau adalah seorang perintis dan negarawan
Commissioner Emeritus of Petrosea, Mr. Udaya Sastrodimedjo.
Pendiri dan juga mantan Presiden Komisaris, Bapak Udaya terpandang. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan
saddened by the passing away of the Founder and President He was a true pioneer and an outstanding statesman. Words
Richard B. Ness Presiden Komisaris President Commissioner
10 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
11
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR President Director’s Report
Atas nama Direksi dengan gembira saya sampaikan bahwa strategi perusahaan untuk fokus pada sektor usaha inti berjalan dengan baik On behalf of the Board of Directors I am pleased to report that the results in 2010 were indicative of our success in focusing on core business sectors.
KINERJA PERUSAHAAN PADA TAHUN 2010 • • • • • •
•
Laba bersih naik: US$ 42,2 juta (2009: US$ 1,6 juta)
Pendapatan meningkat 9%, USD 186,9 juta (2009: US$ 171,8 juta)
Arus kas yang kuat
Hutang berhasil diturunkan 27% menjadi hanya US$ 54,5 juta
Neraca menguat, rasio hutang-ekuitas turun menjadi 0,45 (2009: 0.93)
Perusahaan
asosiasi
PT
Santan
Batubara
(SBB)
memberikan kontribusi kepada perusahaan sebesar US$ 15 juta dalam bentuk laba bersih sebelum pajak
Total kontrak mencapai US$ 739,2 juta, termasuk untuk POSB dan kontrak baru senilai kurang lebih sebesar US$
THE 2010 RESULTS • • • • • • •
Net profit – step change growth: US$ 42.2 million (2009: US$ 1.6 m)
Revenues up 9%, US$ 186.9 million (2009: US$ 171.8 m) Strong cash flow
Debt reduced by 27% to a low of US$ 54.5 million
Balance sheet strengthened – debt equity ratio substantially improved to 0.45 (2009: 0.93)
Realized value from associate PT Santan Batubara (SBB): contributing US$ 15 million in net income before tax
Healthy order-book of US$ 739.2 million including POSB
and approximately US$ 216 million contract with PT Kideco Jaya Agung
Pendapatan Domestik Bruto Indonesia hampir mencapai
The country’s Gross Domestic Product is nearing half a trillion
menunjang. Penduduk Indonesia yang berjumlah 240 juta
young population of 240 million, competitive work force with
setengah triliun dolar AS berkat faktor demografi yang jiwa sebagian besar berusia muda, dan merupakan tenaga kerja kompetitif namun produktif serta masyarakat golongan menengah di negara ini juga terus meningkat dan di masa
increasing productivity, and a rising middle class to unpin future growth.
depan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Perubahan
kepemilikan
merupakan
The change company’s majority ownership reflects this
perusahaan ini menjadi bagian dari ‘Brand of Indonesia’.
of Indonesia”. We believe your new majority ownership with
pencerminan pertumbuhan
saham
mayoritas
perusahaan dan membawa
Bersama pemilik saham mayoritas baru Perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan usaha lain, keahlian khusus, struktur tata kelola yang lebih baik, akses kepada modal, klien,
216 juta dengan PT Kideco Jaya Agung
US Dollars bolstered by demographic trends. Indonesia has
supplier dan talent, Petrosea akan dapat mengembangkan
upward trend, and the company is poised to be part of “Brand
its unique links to other businesses, distinctive skills, better governance structure, access to capital, customer, supplier and talent will be able to unlock significant value in Petrosea.
kemampuannya.
TINJAUAN PASAR
MARKET OVERVIEW
Peringkat sovereign maupun investasi di Indonesia terus
Indonesia’s sovereign and investment ratings are moving ever
Secara
menerapkan
The Indonesian government has adopted a national policy
aktif di kawasan regional dan kian dipercaya oleh dunia
voice in international affairs. Macro economic indicators are
dan sumber daya batubara nasional agar dapat memenuhi
enterprises to meet the domestic demand, an energy policy to
consumer confidence and sustained capital formation.
dimana pemerintah menambah pasokan energi 20.000 MW
membaik mengingat pemerintah Republik Indonesia semakin internasional.Indikator ekonomi makro sangat positif dilihat dari prospek permintaan di dalam negeri, tingkat kepercayaan konsumen dan permodalan yang memadai.
maksimum,
Pemerintah
Indonesia
higher with a rising profile within the region and as an emerging
kebijakan nasional untuk memicu perkembangan usaha
very positive based upon a bright outlook for domestic demand,
kebutuhan dalam negeri dan kebijakan di bidang energi dalam sepuluh tahun ini serta memberikan dukungan untuk meningkatkan ekspor batubara.
to promote the development of coal resources and national
add 20,000 MW capacities in the current decade and support for increased coal exports.
12 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
13
Petrosea siap dan mampu menangkap peluang tersebut
Petrosea is well positioned and ready for this exciting growth
Usaha rekayasa dan konstruksi berfokus pada sektor
The Engineering and Construction business line has been
baik, sebagai perusahaan nasional yang mengelola kegiatan
national company with international quality in its management
melakukan konsolidasi dan terus aktif mencari peluang tender
Currently it is in a consolidation phase and is actively pursuing
promises. We have the operational capacity in a rejuvenated
pelaksanaan jasa manajemen proyek untuk pembangunan
karena Perusahaan menawarkan perpaduan yang sangat
operasional dengan standar internasional, dan memiliki rekam jejak selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Berbekal
peremajaan armada dan peralatan, integrasi vertikal untuk pertambangan batubara, kapasitas keuangan yang memadai, neraca keuangan yang kuat dan pendapatan yang stabil dari usaha inti, Petrosea akan terus tumbuh.
MEMPERKUAT LANDASAN UNTUK TUMBUH Perusahaan
melakukan
pembaharuan
phase. Your company offers a very strong combination, as a and operations, and with a track record of delivering on its equipment fleet, added value through vertical integration in coal mining as well as the financial capacity, with a strong balance sheet and sustainable core earnings.
BUILDING THE FOUNDATION FOR GROWTH
pada
struktur
We have reinvigorated our organization with new structure
pertumbuhan usaha. Tahun lalu pihak manajemen menempuh
our management teams have taken a number of key steps to
organisasi dan mempekerjakan tenaga baru untuk mendukung beberapa langkah penting untuk mempersiapkan pelaksanaan rencana ekspansi ke depan: •
Melakukan kajian ulang terhadap prosedur dan sistem pengawasan internal dengan bantuan pihak ahli yang
and the talent to propel dynamic growth. During the past year sustain our future expansion plans:
Memperketat
proses
dan
pengawasan
manajemen
membantu
perusahaan
meningkatkan
kemampuan
Tim Sumber Daya manusia di 2010 telah merekrut 593
•
Our human resources team has been active with
karyawan baru, dan tahun 2011 ini kami berencana
recruitment of approximately 593 employees in 2010 and
sejumlah tenaga ahli yang akan menangani tugas-tugas
our workforce, including additional knowledge talent for
this year we plan to add a further approximately 600 to
menambah tenaga kurang lebih 600 orang, termasuk
specific tasks.
spesifik. •
on equipment life cycle costs and utilization to higher standards.
pengendalian biaya dan usia pakai peralatan. •
Menjalankan program peningkatan ketrampilan dan pengembangan yang berkesinambungan dengan bantuan
personil terampil perusahaan dan tenaga ahli dari luar. Pelatihan ini diikuti oleh semua karyawan dan mitra usaha di semua unit kerja.
•
margin this year does not reflect its performance as we took
and strengthening jetties and the costs of this upgrade were charged to revenue following applicable accounting standards.
Going forward we believe the pent-up demand from the off-
shore oil and gas sector will assure POSB is able to move into a high growth trajectory. Initiatives in waste treatment and higher skill training will supplement the POSB service offer.
lanjut sebagai jasa lain yang dilakukan oleh POSB.
Penyertaan saham perusahaan sebesar 50% pada PT Santan
Our 50% equity investment in PT Santan Batubara (SBB) along
PT Harum Energy Tbk, mulai menghasilkan 2 juta ton batu
to realize its potential with output of 2 million tons of coal in 2010.
US$ 9,4 juta, dan juga telah melakukan pembayaran dividen
interim senilai US$ 5 juta. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara
(PKP2B)
yang
ditandatangani
SBB dengan pemerintah mencakup konsesi yang meliputi lahan seluas 24.930 hektar yang berlaku sampai dengan tahun 2038. Berdasarkan pengukuran, sumber daya yang
ada mencapai lebih dari 263 juta ton batubara berkalori dan
berkualitas tinggi. Penambangan saat ini dilakukan SBB di blok Separi yang memiliki kandungan batubara sebanyak 61,5
experts, for all employees and business partners involved in our operations.
SBB pun kini tengah melakukan berbagai studi pra-ekploitasi
rainfall and equipment supply constraints. However, we were
terhadap perubahan.
pengolahan limbah dan program pelatihan ketrampilan tingkat
mampu membukukan tambahan pendapatan cukup besar.
hujan
dengan klien, perencanaan yang matang dan antisipasi
tumbuh. Perusahaan juga akan menyelenggarakan layanan
Melihat kondisi ini, perusahaan dalam jangka menengah akan
The mining service business grew by 15% during the year
dapat mempertahankan kinerja berkat hubungan yang baik
gas lepas pantai akan meningkat sehingga usaha POSB akan
launched supported by skilled personnel and outside
Usaha jasa pertambangan meningkat 15% sepanjang tahun
seputar pengadaan peralatan. Namun demikian, kami tetap
Kami yakin bahwa permintaan dari sektor industri minyak dan
A structured, continuous improvement program was
GAINING MOMENTUM
yang meningkat dua kali lipat dan adanya kendala
dengan melakukan modifikasi dan peningkatan pada dermaga.
juta ton dengan cadangan terukur sebanyak 17,3 juta ton.
MERAIH MOMENTUM
2010, meskipun berada didalam cuaca ekstrim dengan curah
meningkatkan kemampuan pangkalan logistik lepas pantai
systems and knowledge management systems.
A new Asset Management Group will elevate our skills
plant construction.
a conscious decision to revamp the shore base by modifying
menurun karena perusahaan mengambil keputusan untuk
bara pada tahun 2010. SBB telah melunasi hutang sebesar
•
management services for a leading international explosives
tahun sebelumnya, namun tidak berarti kinerja keuangan
Batubara (SBB), usaha patungan antara Petrosea dengan
with the support of new Information and communication
several tenders. The team has been fully engaged in project
POSB were awarded repeat orders from all clients. The lower
Marjin yang dibukukan perusahaan memang tidak setinggi
Management processes and controls have been tightened,
reviewed with independent expert advice.
restructured to focus on mining and materials handling sectors.
POSB memperoleh perpanjangan kontrak dari semua klien.
•
dengan menerapkan sistem informasi dan komunikasi Membentuk Grup baru, Manajemen Aset, yang akan
pabrik bahan peledak bertaraf internasional.
Internal control systems and procedures have been
serta sistem manajemen informasi terbaru. •
proyek yang sesuai. Tim ini telah terlibat sepenuhnya dalam
•
independen. •
pertambangan dan material handling. Unit ini sedang
with our Joint Venture Partner PT Harum Energy Tbk has begun
SBB repaid loans amounting to US$ 9.4 million and has paid an interim dividend of US$ 5 million. SBB’s comprehensive Coal
Contract of Work Concession (CCOW) extends over 24,930 hectares until year 2038, with measured resources of over 263
million tons of high quality, high calorie coal. Currently SBB is mining at the Separi block representing 61.5 million tons of resource, and a proven reserve of 17.3 million tons, thereby providing substantial upside for the medium term. Furthermore
SBB is currently actively pursuing pre exploitation phase confirmatory studies and we believe these will further enhance
the investment value. Our 47% investment in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri is also performing well, to our expectations.
yang tentunya akan meningkatkan nilai investasi perusahaan. Investasi saham perusahaan sebesar 47% pada PT Tirta
Kencana Cahaya Mandiri juga telah memperlihatkan hasil sesuai yang diharapkan.
despite the extreme weather, with twice the predicted annual
TINJAUAN KE DEPAN YANG POSITIF
POSITIVE OUTLOOK
able to stay on course due to firm client relationship, sound
Permintaan untuk semua jenis layanan yang disediakan
Demand across all business lines is at record levels. All
meminta
volumes and we are facing increased demands from new and
planning and anticipation of changes.
perusahaan sangat besar. Semua klien jasa penambangan perusahaan
untuk
menambah
produksi
dan
permintaan terus berdatangan, baik dari calon klien maupun klien baru. Tahun mendatang harga minyak bumi dan batubara akan kembali naik dan bertahan di titik tersebut. Dampak banjir
existing contract-mining customers have requested additional prospective customers. Looking ahead, coal and oil prices
are expected to rise further and stay firm during the year. The
extent of the impact of floods that hit coal producing areas in
14 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
15
yang melanda wilayah penghasil batubara di Queensland
Queensland remains to be seen, as also the events developing
untuk keperluan pelatihan dan evaluasi bagi pengemudi
berkembang dikawasan Timur Tengah serta bencana alam
energy policy of Japan may have impact on the future in these
terasah, dan mereka semakin peduli dengan keselamatan
disaster to the equipment delivery is not yet certain.Irrespective
mengingat perusahaan akan terus menambah armada dengan
streamline our business maximizing the effectiveness of our
canggih.
Petrosea Offshore Supply Base (POSB) is expected to
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
shore oil and gas sector in next few years. The Engineering
Dalam menjalankan kegiatan sosial atau CSR, perusahaan
We are well aligned with the Corporate Social Responsibility
mining and materials handling and will benefit in turn from the
saham mayoritas karena program CSR mereka dirancang
CSR programs to support Petrosea’s CSR objectives. When a
gunung berapi di Pulau Jawa, Petrosea turut berpartisipasi
supporting PT Indika Energy Tbk’s activities to relieve the local
perusahaan saat sektor batubara mengalami ekspansi.
di daerah bencana. Dengan fokus pada peningkatan standar
living standards of the local community, we continue to support
STANDAR YANG TINGGI
belum pulih, dan kini kita harus menghadapi situasi yang di Jepang mungkin akan mempengaruhi kebijakan energi di negara tersebut. Pada saat ini dampak langsung dari bencana alam di Jepang terhadap jadwal penyerahan peralatan masih belum diketahui secara pasti. Apapun kondisi yang tengah
berlangsung, kami akan tetap berpegang pada komitmen untuk
melakukan efisiensi usaha dan meningkatkan efektifitas kerja personil dan peralatan guna memperbaiki kinerja. Perusahaan
akan meningkatkan kapasitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai
in the Middle East and the outcome of the disaster on the future
truk dan operator excavator agar kemampuan mereka terus
countries. At the moment the direct impact on the Japan natural
kerja. Program pengembangan tersebut sangat dibutuhkan
of such events we will maintain our commitment to continually
kapasitas yang semakin besar dan teknologi yang semakin
people and equipment as key differentiators in our success. add substantial capacity to serve the demands of the off& Construction team is currently re-positioning to focus on
mengacu pada program yang dijalankan oleh pemegang
(“CSR”) initiatives of our major shareholder as they tailored their
expansion of the coal sector.
untuk mendukung tujuan CSR Petrosea. Selama terjadi letusan
recent volcanic eruption occurred, Petrosea has taken part in
dalam kegiatan PT Indika Energy Tbk membantu masyarakat
community in the affected areas. With focus on improving the
kehidupan, Petrosea terus menyelenggarakan sejumlah
selective livelihood programs in the surrounding communities
HIGH STANDARDS
program peningkatan ekonomi warga di sekitar proyek.
where our projects are located.
Petrosea dikenal sebagai perusahaan yang menerapkan
Your company is known for its high standards in quality,
UCAPAN TERIMA KASIH
APPRECIATION
lingkungan yang tinggi. Hal ini terbukti dari akreditasi yang
to this, Petrosea was awarded OHSAS 18001:2007 and
Sebelum
and our environment management systems, respectively.
kepentingan yang terus memberikan dukungan sehingga
company’s direction in the future.
For and on behalf of the Board of Directors
Petrosea (POSB) agar dapat memenuhi kebutuhan sektor
industri minyak dan gas lepas pantai dalam beberapa tahun mendatang yang masih terus berkembang. Fokus tim rekayasa dan konstruksi saat ini diarahkan pada usaha pertambangan
dan material handling, yang dipandang akan menguntungkan
standar
kualitas,
manajemen
keselamatan
kerja
dan
diraih perusahaan, yaitu OHSAS 18001:2007 untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, dan ISO 14001:2004 untuk sistem manajemen lingkungan hidup. Selain
itu, Laporan Berkelanjutan yang baru pertama kali dikeluarkan
perusahaan berhasil memperoleh penghargaan dari dalam negeri. Untuk menerapkan standar setinggi ini, komitmen dari seluruh jajaran, sangat diperlukan sehingga perusahaan
safety and environmental management. As a testament
mengakhiri
laporan
ini,
perkenankan
saya
ISO14001:2004 for health and safety management system
menyampaikan terima kasih kepada semua pemangku
Additionally, the maiden publication of our Sustainability Report
perusahaan dapat berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan.
requires a top-down management commitment to continuous
Untuk dan atas nama Direksi,
received national recognition. To maintain this high standard
In closing, I take this opportunity to thank all of our stakeholders as we continue to remain steadfast in our approach for the
improvement across all facets of the business.
mampu terus melakukan perbaikan di segala bidang. SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Petrosea memproyeksikan tingkat pertumbuhan yang pesat di
The backbone to support the considerable growth projected for
perusahaan memiliki karyawan yang mampu mendukung penuh
In recognition of our need to invest in them we opened the
masa mendatang, namun target ini hanya dapat terwujud jika upaya ini. Untuk itu perusahaan pada tahun 2010 mendirikan
Petrosea Academy (PetA) untuk mengembangkan semua program pendidikan yang dibutuhkan sekaligus mengkaji efektivitasnya. Di pusat pengembangan dan pelatihan ini pula
calon pemimpin perusahaan dipersiapkan; mereka dilatih untuk meningkatkan kemampuan dan mempelajari ketrampilan
yang dibutuhkan. Semua personil diajak untuk bersedia belajar dan terus mengasah pengetahuan, ketrampilan dan keahlian, demi masa depan yang lebih baik. Para manajer diwajibkan
untuk mengajarkan ilmu, ketrampilan dan pengalaman yang
mereka kuasai kepada karyawan Petrosea. Salah satu fasilitas pelatihan yang tersedia adalah simulator berteknologi tinggi
the future is represented by the people who work at Petrosea. Petrosea Academy (PetA) in 2010, to focus on the effectiveness and development of our learning programs, to assist future
leaders to build competence and properly aligned skill-sets. Your company strives to create an excellent learning culture and an appetite for continuous acquisition of learning and expertise, for the greater good. It is mandatory for all managers to share
knowledge, skills and experiences with Petrosea employees. We have state of the art simulator training and assessment for truck drivers and excavator operators to maintain their skills
and re-enforcing the importance of safety as we invest in ever greater vehicle capacity and sophistication.
Wadyono Suliantoro W. Presiden Direktur President Director
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
18 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
19
VISI
Menjadi perusahaan berstandar internasional yang menyediakan layanan dengan solusi lengkap untuk Sektor Pertambangan.
MISI
Menjadi Perusahaan Nasional pilihan yang memberikan nilai tambah berdasarkan pada keunggulan operasional.
VISION
To be a world class, complete solution service provider for Mining Sector.
MISSION
To be the National Company of choice delivering values, based on operational excellence.
SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN
OUR COMPANY
Dengan pengalaman lebih dari 39 tahun, Petrosea diakui sebagai
With over 39 years’ experience, Petrosea is recognized as one
dengan kemampuan untuk memberikan solusi penambangan
to provide a complete pit-to-port mining solution, supported
salah satu penyedia jasa penambangan terkemuka di Indonesia secara lengkap pit-to-port, didukung oleh kemampuan di bidang
rekayasa dan konstruksi yang terpadu. Kami juga terdepan
of Indonesia’s leading mining provider services with the ability
memantapkan posisi Petrosea sebagai perusahaan nasional dengan kemampuan berstandar internasional.
on safety and environmental aspects affirms Petrosea’s strong
position as a national company with international standard capability.
by integrated engineering and construction capabilities and
provides logistic support to the oil and gas exploration and
delivering highest quality service, along with high awareness
PT Petrosea Tbk didirikan pada tahun 1972 dengan akta pendirian
The Company was established in 1972 with deed No. 75 dated
supply.
Notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik
Jakarta which had been approved by the Ministry of Justice of
Didukung oleh tim yang handal, Petrosea berhasil melaksanakan
November 1972 dan perubahan berikutnya seperti yang terdapat
di bidang layanan pendukung logistik untuk eksplorasi dan ekstraksi di sektor minyak dan gas dengan berbasis deepwater
berbagai proyek penambangan, rekayasa dan konstruksi di seluruh Indonesia dengan standar internasional dan layanan berkualitas.
Kualitas
secara
konsisten
menjadi
prioritas
di Petrosea sejak beroperasi di Indonesia, dan berhasil
mempertahankan sertifikasi ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu selama sepuluh tahun. Petrosea terus meningkatkan dan
menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup di semua proyek dan berhasil memperoleh sertifikasi OHSAS
18001:2007
untuk
manajemen
kesehatan
dan
keselamatan kerja serta OHSAS 14001:2004 untuk sistem manajemen lingkungan. Kami yakin bukti rekam jejak ini
extraction sectors through deepwater supply base.
Supported with a solid team, Petrosea has successfully carried
out various mining, engineering and construction projects spread throughout Indonesia with upholding international standards quality services. Quality has consistently been a priority at
Petrosea since the first operation in Indonesia, and successfully
No. 75 tertanggal 21 Februari 1972 di hadapan Djojo Muljadi SH, Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 dalam akta No. 103 tanggal 17 Mei 2010 dan No. 283 tanggal 21 Oktober 2010 keduanya dibuat di hadapan Sutjipto SH, M.Kn., Notaris di Jakarta.
21 February 1972 made before Djojo Muljadi S.H., Notary in
the Republic of Indonesia through its decree No. Y.A.5/51/17 dated 30 November 1972 and subsequently amended contained
in deeds No. 103 dated 17 May 2010 and No. 283 dated 21
October 2010 both made before Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta.
maintained ISO 9001 certification in Quality Management System for 10 years. Petrosea continues to enhance and apply the
PRODUK & JASA KAMI
OUR PRODUCT & SERVICES
are proven through its achievement of OHSAS 18001:2007 for
Didasari oleh pengalaman yang luas dan pemahaman tentang
With a good understanding of the industry needs, Petrosea sets
for environmental management system certification. Petrosea’s
penyedia layanan yang lengkap di sektor Pertambangan,
in Mining, Engineering and Construction, and Logistic Supply.
Health, Safety and Environmental aspects in all projects which health and safety management system and OHSAS 14001:2004
kebutuhan industri, Petrosea memposisikan diri sebagai
reputation, experiences and proven track record of consistently
Rekayasa dan Konstruksi, dan Pemasok Logistik.
itself apart from the competition by providing complete services
20 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
21
JASA PERTAMBANGAN
MINING SERVICES
LOKASI
LOCATION
Petrosea menyediakan jasa pertambangan batubara dengan
Petrosea provides open-pit coal and waste mining and mine
Kantor pusat Petrosea berlokasi di Jakarta dan kami memiliki
Petrosea’s headquarters are located in Jakarta and maintain
operasi tambang untuk perusahaan batubara di Indonesia di
tehnik penambangan terbuka dan limbah pertambangan serta semua tahapan produksi, termasuk desain tambang, pemilihan alat berat, perencanaan tambang dan penjadwalan, optimalisasi
jadwal tambang, optimalisasi pembuangan, optimalisasi jarak angkut, reklamasi dan rehabilitasi lokasi penambangan, jasa manajemen limbah dan jasa penambangan lainnya. Petrosea
juga memasok peralatan pertambangan dan transportasi, beserta tenaga terampil yang diperlukan untuk mengoperasikan
kantor perwakilan di Balikpapan dan Tanjung Batu, Kalimantan
a representative office in Balikpapan and Tanjung Batu in East
production stages, including mine design, heavy equipment
Timur serta Timika, Papua.
Kalimantan and Timika in Papua.
optimization, dump optimization, haul distance optimization,
PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS
and other mine site services. Petrosea also supplies mining and
Petrosea
dan
Petrosea was the first engineering, construction and mining
required to operate and maintain such equipment.
Pada tahun 2009, PT Indika Energy Tbk mengakuisisi 81,95%
Indika Energy Tbk, purchased 81.95% of the listed shares of the
di perusahaan yang sebelumnya dimiliki Clough Limited yang
based Clough Limited. As at reporting date, PT Indika Energy
dimiliki PT Indika Energy Tbk adalah sebesar 98,55% atau sama
99,398,420 shares.
Untuk meningkatkan likuiditas saham, pemegang saham
In order to increase the shares liquidity, our shareholders has
pemecahan saham maksimum 1:10. Hingga laporan tahunan ini
As of the issuance date of this report, the stock split is not yet
operation services to coal companies in Indonesia across all
plant selection, mine planning and scheduling, mine schedule site reclamation and rehabilitation, waste management services transportation equipment, together with the skilled personnel
dan memelihara peralatan tersebut.
adalah
perusahaan
rekayasa
konstruksi
pertambangan pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
company to list on the Indonesia Stock Exchange. In 2009, PT
saham Petrosea dan menjadi pemegang saham pengendali
Company being a controlling stake formerly owned by Australia-
berbasis di Australia. Hingga laporan ini disusun, saham yang
Tbk owned 98.55% of the equity of Petrosea or equivalent to
dengan sejumlah 99.398.420 saham.
REKAYASA DAN KONSTRUKSI
ENGINEERING AND CONSTRUCTION
Petrosea juga menyediakan jasa rekayasa dan konstruksi untuk
Petrosea also provides engineering and construction services to
fokus pada industri pertambangan, termasuk uji tuntas teknis,
a focus on the mining industry, including conducting technical
sektor infrastruktur dan pertambangan di Indonesia dengan
studi kelayakan, desain rekayasa front-end, rekayasa & desain
secara rinci, program dan manajemen proyek, procurement
support, commissioning support, construction maintenance & operation support.
perusahaan pada bulan Oktober 2010 menyetujui rencana
approved a maximum of 1:10 stock split ratio in October 2010.
dipublikasikan, rencana ini masih belum dilaksanakan.
executed.
OUR PEOPLE
OUR PEOPLE
Petrosea mempekerjakan sekitar 1.926 karyawan yang tersebar
We employ approximately 1,926 staff spread out in our Jakarta
berencana menambah sekitar 600 karyawan pada tahun 2011
approximately 600 staff in 2011 to meet our growing business,
di berbagai lokasi dari kantor pusat hingga proyek. Kami
Office and project site. Petrosea expects to hire an additional
guna memenuhi kebutuhan usaha yang terus berkembang serta
as part of a two-year recruitment drive which began in 2010.
sebagai bagian dari rencana perekrutan karyawan baru selama dua tahun mendatang sejak dimulai pada tahun 2010.
the Indonesian mineral, infrastructure and mining industries with
due diligence, feasibility study, front-end engineering design, detailed engineering & design, program & project management, procurement support, commissioning support, construction maintenance & operation support.
PERJALANAN PETROSEA - MILESTONES
1972
1984
1990
2009
Petrosea diakuisisi oleh Clough Limited.
Saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.
Indika Energy mengakuisisi Petrosea, dan pada akhir tahun ini saham Indika di Petrosea mencapai 98,55%.
PANGKALAN LOGISTIK LEPAS PANTAI PETROSEA (POSB)
PETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE (POSB)
Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia, dengan nama PT Petrosea International Indonesia.
Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) telah
Petrosea Offshore Supply Base (POSB) operates in Tanjung
Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.
beroperasi di Tanjung Batu, Kalimantan Timur sejak tahun 2006. Dalam waktu singkat POSB telah memantapkan dirinya memiliki
reputasi dan kemampuan internasional. POSB difokuskan pada logistik dan layanan pendukung terkait termasuk fasilitas
dermaga 200 meter dengan kedalaman delapan meter dan kemampuan tempat labuh yang dalam. POSB melayani pelanggan nasional maupun internasional.
Batu, East Kalimantan since 2006, in a short time POSB
established itself as business line with international reputation and capability. POSB focused on logistic and related support
services complete with wharf facility of 200 meters jetty with an eight-meter draft and deepwater berthing capabilities. POSB serves national and international customers.
Acquired by Clough Limited.
Lists on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the company name changed to PT Petrosea Tbk.
Indika Energy acquires Petrosea and owns 98.55% of Petrosea’s shares by year end.
22 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
STRUKTUR ORGANISASI - ORGANISATION STRUCTURE
KRONOLOGIS SAHAM - CHRONOLOGICAL SHARES
1990
1994
1998
Pencatatan Saham Petrosea pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) pada 21 Mei 1990 dengan jumlah saham sebanyak 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp.1.000,- per saham (IDX: PTRO)
28 November 1994 perusahaan melakukan Saham bonus dengan rasio 1:1 sehingga jumlah saham beredar naik menjadi 18.000.000 saham.
Pemecahan nilai saham perusahaan pada 4 Mei 1998 dan 27 mei 1998 melakukan aksi korporasi yaitu saham bonus dengan rasio 9:10 sehingga menaikkan jumlah saham yang ditempatkan menjadi 102.600.000 saham.
First listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) in May 21, 1990 with a total of 4,500,000 shares offered at Rp. 1,000 issue price per share (IDX: PTRO)
A bonus shares with a 1:1 ratio was issued on 28 November 1994, increasing the number of outstanding shares to 18,000,000 shares
A stock split was undertaken by The Company on May 4, 1998, followed with a bonus shares corporate action with the ratio of 9:10 on May 27, 1998, increasing the number of total shares issued to 102,600,000 shares.
2009 PRESIDEN KOMISARIS
Perseroan mengurangkan modal ditempatkan/modal disetor Perseroan dari hasil BuyBack dengan mengikuti peraturan BAPEPAM-LK No.XI.B.2 dan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sehingga modal ditempatkan/modal disetor Perseroan setelah dikurangkan dengan saham beredar yang diperoleh kembali (Treasury Stock) sejumlah 1.739.500 saham menjadi 100.860.500 saham atau sama dengan Rp. 50.430.250.000,On March 4, 2009, The Company deducted its issued capital/paid-up capital from buyback in accordance to BAPEPAM-LK’s rule No. XI.B.2 and law of Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company. The issued capital/ paid-up capital after deducted with treasury stock with the amount of 1,739,500 shares is 100,860,500 shares or equivalent to Rp. 50,430,250,000.-
President Commissioner
KOMISARIS Commissioner
KOMISARIS INDEPENDEN Independent Commissioner
Modal Dasar Authorised Capital
Modal ditempatkan/Modal disetor Issued capital/paid up capital
KOMITE AUDIT
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Audit Committee
Risk Management Committee
KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN
KOMITE SDM Human Capital Commitee
Good Corporate Governance Committee
PRESIDEN DIREKTUR President Director
SEKRETARIS PERUSAHAAN & DIVISI HUKUM KORPORAT
AUDIT INTERNAL Internal Audit
Corporate Secretary & Corporate Legal
PERMODALAN - CAPITAL Keterangan Remarks
DIVISI PERENCANAAN KORPORAT Jumlah Saham Amount of Shares
Total Share Value 1)
403,442,000
Rp
100,860,500
Nilai Saham Total
1)
201,721,000,000
Rp
50,430,250,000
1)
1)
In The Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholder held on March 4, 2009, approved the deduction of the issued capital/paid-up capital from treasury stock with the amount of 1,739,500 shares or equivalent to Rp. 869,750,000.-
Quality Assurance
Corporate Planning
Dengan Harga Rp. 500 per saham At Rp. 500 per share
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 4 Maret 2009 sesuai akta No. tertanggal 4 Maret 2009, telah menyetujui pengurangan modal ditempatkan / modal disetor Perseroan dari hasil buyback (Treasury Stock) sejumlah 1,739,500 saham atau Rp. 869.750.000,-.
DIVISI KEPASTIAN MUTU
DIREKTUR SUMBER DAYA ENERGI
DIREKTUR OPERASIONAL
Energi Resources Director
Chief Operational Officer
DIREKTUR KEUANGAN Chief Financial Officer (CFO)
DIREKTUR SDM
DIREKTUR HUBUNGAN EKSTERNAL
Human Capital Director
External Affair Director
K3LH HSE
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM - LIST OF SHAREHOLDERS Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Amount of Shares
REKAYASA & KONSTRUKSI
%
PT INDIKA ENERGY Tbk. 2)
99.398.420
98,55%
Publik/Public
1.462.080
1,45%
23
Engineering & Construction 2) 2)
Pemegang Saham yang memiliki 5 % atau lebih kepemilikan saham
Shareholders with 5% or more share ownership
PERTAMBANGAN Mining
MANAJEMEN ASET Asset Management
KEPALA DIVISI PENYEDIAAN Head of Supply Chain
P O S B
TKCM
24 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
PERISTIWA PENTING
MARET Proyek Gunung Bayan milik Petrosea di Kalimantan Timur mendapatkan pencapaian keselamatan kerja 2.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan selama lebih dari 12 bulan operasi.
Events Highlights
JANUARI Petrosea memperoleh sertifikasi berstandar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007, dengan periode validasi mulai 25 Januari 2010 hingga 25 Januari 2013 dan setelah dilakukan audit pengawasan sertifikasi ISO 14001:2004 diberikan sebagai penghargaan atas sistem manajemen lingkungan Petrosea. Petrosea achieves international standard Occupational Health and Safety Management System - OHSAS 18001:2007 certification, with a validation period starting from 25 January 2010 to 25 January 2013 and ISO 14001:2004 certification was awarded following a surveillance audit in recognition of Petrosea environment management system.
FEBRUARI Petrosea memperoleh kehormatan dengan memenangkan IPRA (International Public Relations Association) - Indonesia Award 2010. Dua kategori telah dimenangkan dalam kompetisi ini, yaitu Komunikasi Internal dan Corporate Social Responsibility (CSR). Petrosea achieved a great honor of winning the IPRA (International Public Relations Association) – Indonesia 2010 Awards. Two categories have won in the competition, the Internal Communications and the Corporate Social Responsibility (CSR) categories.
Petrosea menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan Makasar Strait Explorers Consortium (MSEC) untuk pengadaan layanan lepas pantai dimana Marathon International Petroleoum Indonesia Limited (MIPIL), anak perusahaan dari Marathon Oil Company, sebagai operator utama bagi Konsorsium. Petrosea signs a three-year contract to provide shore-based services with Makasar Strait Explorers Consortium (MSEC) which the Marathon International Petroleoum Indonesia Limited (MIPIL), a subsidiary of Marathon Oil Company, as a lead operator for the Consortium.
Petrosea’s Gunung Bayan Project in East Kalimantan achieves a safety milestone of 2,000,000 Lost Time Injury - free man hours over 12 months of operations.
APRIL Perusahaan juga memperoleh penghargaan dari PT SGS Indonesia berkat prestasinya mampu mempertahankan standar ISO 9001 untuk sistem manajemen mutu selama 10 tahun. Petrosea receives an award from PT SGS Indonesia for success in maintaining international quality management System ISO 9001 Certification for 10 years.
MEI Petrosea menandatangani dua kontrak pengadaan layanan logistik dan penyimpanan dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama pada fasilitas POSB di pelabuhan Balikpapan. Kontrak pertama dengan Anadarko Indonesia Nunukan Co. (AINC) senilai US$ 1,20 juta dan kontrak kedua dengan Chevron West Seno sebesar US$ 0.90 juta. Signs two contracts with Production Sharing Contractors for shore-based logistic and storage services at the POSB facility on the Balikpapan harbor. First contract executed with Anadarko Indonesia Nunukan Co. (AINC) amount of US$1.20 million and the second contract executed with Chevron West Seno amount of US$0.90 million.
JUNI Petrosea menerima penghargaan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia atas prestasinya di bidang pengelolaan Sistem Manajemen K3LH. Penghargaan ini diberikan kepada Pangkalan Logistik Lepas Pantai di Tanjung Batu (POSB) untuk 6.954.828 jam kerja dan di proyek Bontang 1.738.906 jam kerja tanpa kecelakaan. Petrosea is awarded Zero Accident and HSE Management System certificates by the Minister of Manpower and Transmigration of Indonesia. The award is given to Petrosea Offshore Supply Base in Tanjung Batu for 6,954,828 working hours and Bontang project for 1,738,906 working hours without lost time to injury
Petrosea meluncurkan Petrosea Academy (PetA), sebuah pusat pelatihan yang didedikasikan untuk membentuk dan memperkuat kompetensi karyawan Petrosea. Petrosea launches Petrosea Academy (PetA), a training center dedicated to build and strengthen competency among Petrosea employees.
JULI Petrosea memenangkan posisi ketiga Kompetisi Perhumas 2010 yang diselenggarakan oleh Ing Griya Perhumas sebagai pendatang baru untuk kategori intranet, pada Indonesian Public Relation Convention tahunan 2010. Petrosea won the Perhumas Competition 2010 at the third place as a newcomer for the intranet category held by Perhumas Ing Griya, at the annual Indonesian Public Relation Convention 2010.
25
2010 OKTOBER Petrosea menandatangani kontrak jasa pertambangan untuk jangka waktu lima tahun senilai US$ 216 juta dengan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia, PT Kideco Jaya Agung. Petrosea signs a five-year mining services contract valued at approximately US$ 216 million with Indonesia’s third-largest coal producer PT Kideco Jaya Agung.
Petrosea menandatangani kontrak untuk pengadaan layanan logistik selama lima tahun senilai US$ 18,5 juta dengan Total E&P Indonesie. Petrosea signs a five-year supply base logistic contract worth US$ 18.5 million with Total E&P Indonesie.
DESEMBER Petrosea untuk pertama kalinya mempublikasikan Laporan Berkelanjutan 2009 bertema ‘Sustainability in Harmony’. Laporan ini berhasil meraih juara dua dalam kompetisi Indonesian Sustainability Reporting Awards (ISRA) 2010 untuk kategori Keuangan, Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi, Perdagangan, Jasa dan Investasi. . Petrosea publishes its first Sustainability Report 2009 – “Sustainability in Harmony” and the report wins a second runnerup position in the 2010 Indonesian Sustainability Reporting Awards (ISRA) for Category Finance, Infrastructure, Utilities and Transportation, Trade, Services and Investments.
26 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
27
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI Awards & Certifications
ISO 9001 AWARDS Penghargaan atas keberhasilan Petrosea dalam mempertahankan sertifikasi ISO 9001 selama 10 tahun berturutturut. Diberikan oleh PT SGS Indonesia Award for successfully maintaining ISO 9001 certification for 10 consecutive years. Awarded by PT SGS Indonesia
ISRA AWARDS 2010
AWARD FOR ZERO ACCIDENT AND HSE MANAGEMENT SYSTEM - POSB Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dan Manajemen Sistem untuk POSB (Petrosea Offshore Supply Base), Tanjung Batu dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Award for Zero Accident and HSE Management System for POSB (Petrosea Offshore Supply Base), Tanjung Batu from The Minister of Manpower and Transmigration
AWARD FOR ZERO ACCIDENT AND HSE MANAGEMENT SYSTEM - BONTANG
Runner Up Kedua kategori C untuk Laporan CSR Berkelanjutan 2009 - Sustainability in Harmony Diberikan oleh National Centre of Sustainability Reporting (NCSR)
Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dan Manajemen Sistem untuk proyek Bontang dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
The second runner up, Category C for CSR Sustainability Report 2009 - Sustainability in Harmony. Awarded by The National Centre of Sustainability Reporting (NCSR)
Award for Zero Accident and HSE Management System for Bontang’s project from The Minister of Manpower and Transmigration
IPRA AWARDS 2010 Pemenang Pertama kategori Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) untuk program pelatihan menjahit yang dilaksanakan di desa Mulawarman, Kalimantan Timur. Diberikan oleh International Public Relations Associations (IPRA) Indonesia First winner, category Corporate Social Responsibility (CSR) for sewing training program held at Mulawarman Village, East Kalimantan. Awarded by The International Public Relation Association (IPRA) Indonesia
IPRA AWARDS 2010
OHSAS 18001:2007 CERTIFICATION Sertifikasi Standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Berlaku sejak 25 Januari 2010 - 25 Januari 2013 Certificates for Health and Safety Management System Standard Valid from 25 January 2010 - 25 January 2013
ISO 9001:2008 CERTIFICATION
Pemenang Pertama kategori Program Komunikasi Internal. Diberikan oleh International Public Relations Association (IPRA) Indonesia
Sertifikasi Standar Sistem Manajemen Kualitas Berlaku sejak 13 April 2009 - 13 April 2012
First Winner in Internal Communication Program category. Awarded by International Public Relations Association (IPRA) Indonesia.
Certificates for Quality Management System Standard Valid from 13 April 2009 - 13 April 2012
PERHUMAS ING GRIYA AWARDS Pemenang Ketiga kategori Intranet untuk Petrosea Net (PetNet). Diberikan oleh Persatuan Profesi Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) Third Winner in Intranet Category for Petrosea Net (PetNet). Awarded by Public Relation Association (PERHUMAS)
ISO 14001:2004 CERTIFICATION Sertifikasi Standar Sistem Manajemen Lingkungan Berlaku sejak 20 Mei 2009 - 20 Mei 2012 Certificates for Environmental System Standard Valid from 20 May 2009 - 20 May 2012
28 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
29
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Tahun 2010 merupakan tahun di mana Perusahaan mulai menata serta menyempurnakan stuktur Tata Kelola Perusahaan, dengan dibentuknya tiga komite baru. Komite-komite ini akan bertugas membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi dan memberikan rekomendasi. In 2010, the Company initiated an effort to revamp and improve its corporate governance structure with the formation of three new committees. These committees assisted the Board of Commissioners in its supervisory role by providing recommendations.
Komite-komite baru tersebut adalah Komite Tata Kelola
The newly established Corporate Governance, Human Capital
Risiko melengkapi komite yang sebelumnya sudah ada yaitu
which was already in the company’s governance structure.
Perusahaan, Komite Human Capital dan Komite Manajemen
and Risk Management Committees joined the Audit Committee,
Komite Audit.
The Company based its governance on the following principles:
Tanggung jawab, Independensi dan Kejujuran dan Kesetaraan.
and Fairness and Equality.
Dewan Komisaris dan Direksi menyadari penerapan Tata
The Boards of Commissioners and Directors recognize that
komitmen untuk memberikan nilai-nilai yang baik terhadap
commitment to result in workable and sustainable corporate
mengikuti prinsip-prinsip yaitu: Keterbukaan, Akuntabilitas,
Kelola Perusahaan merupakan proses jangka panjang dan perusahaan untuk dijalankan dan secara berkelanjutan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan yang berlaku Perusahaan telah menyelenggarakan Saham
Tahunan
(RUPST)
Perusahaan sebanyak satu (1) kali yaitu pada tanggal 17 Mei 2010.
corporate governance involves long-term processes and values.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pemegang
Transparency, Accountability, Responsibility, Independance
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Umum
At the meeting, the Company’s shareholders:
1. Menyetujui laporan Tahunan dan mengesahkan Laporan
1. Approved the Company’s annual report and financial
Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
as audited by public accountants Osman Bing Satrio &
adalah sebagai berikut:
Keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31
Dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan, Perusahaan
Rapat
Adapun keputusan dari beberapa agenda pertemuan tersebut
Annual General Meeting of Shareholders (AGM) As required by its Articles of Association and national laws and regulations, the Company held one (1) Annual General Meeting of Shareholders on May 17, 2010.
Publik Osman Bing Satrio & Rekan.
statements for the year ending December 31, 2009, Rekan.
2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun
2. Approved the use of the Company’s net profit for the fiscal
dibagikan sebagai dividen final sebesar Rp. 143,03,- per
dividend of Rp 143.03 per share for a total of 100,860,500
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 untuk
lembar saham untuk 100.860.500 saham yang ditempatkan
dan disetor penuh, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 11 Mei 2010 sebesar Rp 9.073,- per US$1.
year ending December 31, 2009, to be paid out as a final
shares issued and paid on Bank Indonesia’s middle exchange rate on May 11, 2010, of Rp 9,073 per USD1.00
3. Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi dengan
3. Granted the authority to the Board of Directors, with the
menetapkan honorarium serta menetapkan persyaratan
and determine the honorarium and conditions of a public
persetujuan Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk,
mengenai pengangkatan Kantor Akuntan Publik Perusahaan untuk memeriksa buku-buku Perusahaan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
approval of the Board of Commissioners, to appoint,
accountant to audit the Company’s accounts for the fiscal year ending on December 31, 2010.
4. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada
4. Granted the authority to the Board of Commissioners
remunerasi, manfaat khusus dan bonus anggota Dewan
bonuses for all members of the Boards of Directors
Dewan
Komisaris
Perusahaan
untuk
menetapkan
Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan tahun buku 2010 berdasarkan rekomendasi dari Komite Human Capital.
to determine the remuneration packages, benefits and and Commissioners for the 2010 fiscal year, with the recommendations from the Human Capital Committee.
30 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Extraordinary General Meeting of Shareholders
Perusahaan telah menyelenggarakan Rapat Umum
The Company held two (2) Extraordinary General
dua (2) kali selama tahun 2010, yaitu pada tanggal
2010, and on October 21, 2010, in compliance
(RUPSLB)
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebanyak
17 Mei 2010 dan pada tanggal 21 Oktober 2010
dengan mengikuti ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar serta peraturan yang berlaku. RUPSLB tanggal 17 Mei 2010 1. Menyetujui
dan
menerima
(EGM)
Meetings of Shareholders in 2010: on May 17, with the Company’s Articles of Association and applicable laws and regulations.
EGM on May 17, 2010 dengan
baik
1. Approved and accepted the resignation of
Presiden Direktur, Neil Whitaker sebagai
Whitaker as Director and Barry T. Davies as
pengunduran diri Micky A. Hehuwat sebagai
Direktur dan Barry T. Davies sebagai Komisaris Independen Perseroan serta
mengangkat
Richard B. Ness sebagai Presiden Direktur dan Micky A. Hehuwat sebagai Komisaris;
2. Menyetujui memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan dan mengangkat kembali Anggota Dewan
Komisaris Perusahaan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan Perusahaan pada tahun 2012.
Micky A. Hehuwat as President Director, Neil
Independent Commissioner of the Company,
and the appointment of Richard B. Ness as President Director and Micky A. Hehuwat as Commissioner of the Company;
2. Approved the honorary discharge of all other members of the Company’s Board of Commissioners and re-appointment of the same for a term of office starting from the
closing of the meeting to the closing of the
Company’s 2012 Annual General Meeting of Shareholders;
3. Menyetujui rencana Transaksi Material sesuai
3. Approved the Company’s Material Transaction
mengenai Transaksi Material dan Perubahan
Number IX.E.2 on Material Transactions and
dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Kegiatan Usaha Utama, yang akan dilakukan
oleh Perusahaan sehubungan dengan rencana transaksi pinjaman sampai dengan sebesar-
besarnya sejumlah US$140,000,000,- (seratus empat puluh juta Dollar Amerika Serikat) dari Indika Capital Resouces Limited (dahulu dikenal Westlake Resources Holdings Limited)
dalam rangka belanja modal untuk alat-alat berat dan pengembangan bisnis POSB milik Perusahaan.
4. Menyetujui perubahan ketentuan Anggaran
Dasar mengenai Direksi serta tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi yaitu pasal 11 ayat 1 dan pasal 12 ayat 3.
plan made pursuant to Bapepam-LK Rule Core Business Changes to be executed by the Company. This was in connection with
RUPSLB tanggal 21 Oktober 2010
EGM on October 21, 2010
1. Menyetujui pemecahan nilai nominal saham
1. Approved the exercise of a maximum 1-for-10
sebesar Rp. 50,- (lima puluh Rupiah) per
500 per share to no lower than Rp 50 (fifty
dari Rp. 500,- per saham menjadi paling rendah saham, sehingga jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan yang
semula sebanyak 100.860.500 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 500,- per saham menjadi 1.008.605.000 dengan nilai nominal
paling rendah sebesar Rp. 50,- per saham atau
dengan rasio dan jumlah lain sebagaimana disetujui oleh instansi yang berwenang;
2. Menyetujui perubahan pada pasal 4 Anggaran
Dasar Perusahaan sehubungan dengan hasil pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan.
3. Menyetujui
perubahan
susunan
Direksi
dan Dewan Komisaris Perusahaan menjadi sebagai berikut:
stock split to adjust the share price from Rp rupiah) per share, resulting in the increase
of the Company’s total of issued and paid-up shares from 100,860,500 with a nominal value
of Rp 500 to 1,008,605,000 with a nominal value of Rp 50, or a stock split with any ratio approved by the authority;
2. Approved the amendment to article 4 of the Company’s Articles of Association in connection with the exercise of the Company’s stock split.
3. Approved the change to the structure of the Company’s Boards of Commissioners and
future borrowing of up to USD 140,000,000
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Indika Capital Resources Limited (previously
Komisaris / Commissioner
(one hundred and forty million US dollars) from known as Westlake Resources Holdings
Limited) to be invested in capital expenditures for procuring heavy machinery and developing the Company’s own POSB business.
4. Approved the amendment to article 11
paragraph 1 and article 12 paragraph 3 of the
Company’s Articles of Association on the Board of Directors and its roles and responsibilities.
Presiden Komisaris / President Commissioner
: Richard B. Ness
Komisaris / Commissioner
: Rico Rustombi
Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner Direksi / Board of Directors
Presiden Direktur / President Director
: Azis Armand
: Simon F. Sembiring : Sriyanto
: Anies R. Baswedan
: Wadyono Suliantoro W.
Direktur Tidak-Terafiliasi / Non-Affiliated Director
: T. G. Shankar
Direktur / Director
: Gregory J. Anderson
Direktur / Director Direktur / Director
Direktur / Director
: Johanes Ispurnawan : Hendrick Urbanus Ibrahim : Paulus Lucas G.
31 06
32 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
BOARD OF COMMISISONERS AND BOARD OF DIRECTORS Perusahaan
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan
dalam jangka panjang yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan mengikuti Undang-
Undang Perseroan Terbatas, ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Komisaris
The Company’s Boards of Commissioners and
Directors assume the role and responsibility of maintaining the long-term business of the Company as governed in its Articles of Association pursuant to the Indonesian Law of Limited Liability Companies and the rules of Bapepam-LK.
3. Meneliti
bertindak
sebagai
badan
keseluruhan.
menelaah
laporan
tahunan
The Board of Commissioners acts as the overall supervisory and monitoring body of the Company.
Commissioners and Directors are elected for 2
tahun,
the general meeting of shareholders to dismiss a
mengurangi
saham
untuk
hak
rapat
umum
memberhentikan
Komisaris atau Direktur selama masa jabatannya
atau mengangkat kembali Komisaris atau Direktur saat masa jabatannya berakhir.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah ditetapkan pada Anggaran Dasar Perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:
(two) year terms, without prejudice to the rights of Commissioner or Director during his or her term of office or to reappoint a Commissioner or Director whose term of appointment has expired.
Board
of
Responsibilities
Commissioners
Roles
The roles and duties of the Board of Commissioners
are described in the Company’s Articles of Association.
1. Melakukan pengawasan untuk kepentingan
1. Performing supervisory duties for the benefit
kepentingan seluruh pemegang saham serta
shareholders; the Board is responsible to the
Perusahaan
dengan
memperhatikan
bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
of the Company, guided by the interests of all General Meeting of Shareholders.
pada tanggal 17 Mei 2010 dan 21 Oktober 2010
telah menyetujui komposisi Dewan Komisaris di
mana
anggota
Komisaris
Independen sebanyak 3 orang. Rapat Dewan Komisaris Pada
tahun
2010
Rapat
Dewan
Komisaris
dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali, dengan tingkat
kehadiran
anggota
dari
keseluruhan
Pengembangan
Perusahaan, Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, ketentuan-ketentuan
the
Board
of
Committees.
Board of Commissioners Extraordinary
General
Meetings
and October 21, 2010, approved the membership structure of the Board of Commissioners stipulating a total of 3 (three) Independent Commissioners. Board of Commissioners Meeting
In 2010, the Board of Commissioners met 4 (four) times with a combined rate of attendance in all meetings of 70%.
Komisaris selama tahun 2010 adalah sebesar US$
in remuneration.
Total remunerasi yang telah diterima oleh Dewan 91,000.
of
Shareholders of the Company held on May 17
Board of Commissioners Remuneration
In 2010, the Board received a total of US$ 91,000
Pelatihan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Training
Perusahaan di tahun 2010 ini, Perusahaan
corporate governance in 2010, an in-house
Dalam rangka menyikapi penerapan Tata Kelola mengadakan in-house workshop mengenai Tata
Kelola Perusahaan yang dihadiri oleh Dewan
komite-komite yang diperlukan sesuai dengan
Rencana
Perusahaan
duties,
Remunerasi Dewan Komisaris
Budgeting Plan Performance, on the provisions
termasuk
menjalankan
their
The
Untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan
dalam
performing
Commissioners is assisted by the Audit, Corporate
RUPSLB Perusahaan yang diselenggarakan baik
Board on how to effectively run the Company,
Direksi
Board of Directors.
Structure, Composition and Independence of the
Direksi serta memberikan nasehat kepada
dilakukan
the
Struktur, Komposisi dan Independensi Dewan
Komisaris pada tanggal 26 November 2010. yang
signing
Governance, Risk Management and Human Capital
2. Monitoring the Board of Directors’ corporate
Perusahaan
and
Kelola Perusahaan, Komite Risiko Manajemen dan
2. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan
reviewing
Company’s annual report prepared by the
In
pertemuan adalah sebesar 70%. and
3. Assessing
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan
Komisaris
Komisaris dan Direksi yang terpilih mempunyai masa jabatan dengan periode selama 2 (dua)
applicable laws and regulations.
menandatangani laporan tahunan tersebut.
Perusahaan,
tanpa
dan
yang disiapkan oleh Dewan Direksi serta
Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Tata
BOARD OF COMMISSIONERS
pengawasan dan pemantauan Perusahaan secara
pemegang
Pemegang Saham serta peraturan perundang-
Komite Human Capital.
DEWAN KOMISARIS
General Meeting Resolutions, as well as all
undangan yang berlaku.
(Bapepam-LK).
Dewan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum
In response to the Company’s decision to enhance workshop on the subject was held on November 26.
performance. This includes giving advice to the
Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris
Board of Commissioners Committees
on Development Planning, Operational and
Komisaris, Dewan Komisaris telah membentuk
a number of committees required for the effective
of the Articles of Association and Shareholders
kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
The Company’s Board of Commissioners formed performance of its duties, pursuant to applicable laws and regulations.
33 06
34 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF
1.
Komite Audit
1. Audit Committee
3.
Komite Manajemen Risiko
3. Risk Management Committee
KOMISARIS
2. 4.
•
COMMISSIONERS
Komite Tata Kelola Perusahaan Komite Sumber Daya Manusia
•
sesuai ketentuan yang tercantum dalam Piagam
Audit Committee reports in accordance with the
Komite Audit yang menjelaskan tugas-tugas yang
This Audit
dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan
Agency (BAPEPAM-LK) and Indonesian Stock
Capital
dilimpahkan Dewan Komisaris kepada Komite Audit report
Market
is
made
in
Supervisory
Exchange (IDX) regulations.
Pada tahun 2010, Komite Audit diketuai Simon F.
During 2010, the Audit Committee was chaired by
ini juga memiliki 2 (dua) anggota Independen dan
PT Petrosea Tbk. The Audit Committee has 2 (two)
non-eksekutif, yaitu M. Harri Santoso dan Deddy Hariyanto.
melaksanakan
fungsinya
pedoman yang dikeluarkan oleh Bapepam.
sesuai
established by the resolution of the Board of
Audit Committee was chaired by Simon Sembiring
baik
sehingga
Dewan
kewajibannya
dengan baik. Selain itu, Komite dengan segenap bahwa
tugasnya menyangkut:
manajemen
integrity of financial reporting will be achieved by
support the Board in fulfilling its responsibilities, to exercise due care, diligence and skill in relation to:
•
reporting of Petrosea’s financial information to
•
penerapan
•
consistent application of accounting policies;
akuntansi
secara
audit
mengkaji sistem maupun prosedur pengawasan
internal, serta menerapkan hasil kajian. Audit oleh divisi ini dilakukan pada seluruh unit kerja di perusahaan maupun anak perusahaan.
which supports the implementation of internal
support the Audit Committee in reviewing internal control systems and procedures, as well as implementation of results. The scope of the internal audit covers the operations of the Company, as well as its subsidiaries.
pemeriksaan
atas
kegiatan
usaha
Petrosea
susun untuk melihat apakah sistem pengawasan
internal perusahaan sudah berjalan secara efektif, termasuk yang menyangkut aspek keuangan dan operasional. Temuan selama audit berlangsung,
rekomendasi yang dibuat dan langkah yang ditempuh manajemen perusahaan telah dilaporkan
kepada Komite Audit. Kepala divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden
Direktur maupun kepada Komite Audit menyangkut Pelaksanaan audit oleh divisi Audit Internal
penyampaian informasi keuangan Petrosea kebijakan
kegiatan
hal-hal yang berkaitan dengan audit internal.
•
konsisten;
melaksanakan
their respective audit plans on the effectiveness of
menjalankan
kepada pihak-pihak yang memerlukan;
bertugas
berdasarkan rencana audit yang telah mereka
kesungguhan, ketekunan dan kemampuan, harus memastikan
yang
to assist the Board of Commissioners to meet its
members. The purpose of the Audit Committee is
ensuring that appropriate processes are in place to
menjalankan
in regulations.
Petrosea’s
lain mengupayakan agar seluruh proses di dalam berjalan
continuing relevance and compliance with changes
Auditor internal dan eksternal melaksanakan
The Committee’s obligations in relation to the
dapat
by the Board of Commissioners to ensure its
with Iman Setiadi and Mabel Parengkuan as
Dalam kaitannya dengan pembuatan laporan
Komisaris
The Audit Committee Charter is regularly reviewed
auditing. The Internal Audit resources also directly
Indonesian Capital Market Supervisory Agency.
perusahaan
yang berlaku.
the manner in which the Committee will operate.
internal. Divisi ini membantu Komite Audit dalam
Harri Santoso and Deddy Hariyanto.
obligations pursuant to the guidelines issued by the
keuangan sesuai ketentuan, tugas Komite antara
relevan dan sesuai dengan perubahan peraturan
Commissioners to the Audit Committee and details
other Independent and non-executive members, M.
Commissioners on May 3, 2010. Previously the
Komisaris
Komite Audit untuk memastikannya agar tetap
specific responsibilities delegated by the Board of
Petrosea has established an Internal Audit division,
komite dipimpin oleh Simon Sembiring dengan Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris secara teratur akan mengkaji Piagam
Audit Committee Charter. This Charter sets out
Petrosea juga telah membentuk divisi Audit Internal
The membership of the Audit Committee was
anggota Iman Setiadi dan Mabel Parengkuan.
dan prosedur pelaksanaan tugas Komite. Dewan
by the Board of Commissioners, to which the
Simon F. Sembiring, Independent Commissioner of
Komite dibentuk berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 3 Mei 2010. Sebelumnya
oleh
internal financial control systems.
4. Human Capital Committee
with
diangkat
financial management; and
The members of the Audit Committee are appointed
Committee’s
Audit
•
dan
accordance
Komite
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,
Penyusunan laporan Komite Audit ini dilakukan
Sembiring, Komisaris Independen Petrosea. Komite
internal.
•
Anggota
AUDIT COMMITTEE
Bursa Efek Indonesia (BEI).
pelaksanaan sistem pengawasan keuangan
2. Corporate Governance Committee
KOMITE AUDIT
sesuai ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal
pengelolaan keuangan perusahaan; dan
users of financial reports;
sepanjang tahun 2010 didasarkan pada rencana
audit internal yang telah disetujui Presiden Direktur,
dan setiap kali audit selesai dilaksanakan, semua temuan dan rekomendasi disampaikan kepada
internal
and
external
auditors
conducted their 2010 reviews in accordance with Petrosea’s system of internal controls, including the
financial and operational aspects. Audit findings, recommendations, and actions taken by the
management were reported to the Audit Committee.
The Head of Internal Audit reports directly to the President Director and the Audit Committee on
internal audit related matters. During the year, the Internal Audit division conducts its audit reviews based on annual internal audit plans, which are
approved by the President Director, while upon completion of each audit assignment, findings and recommendations are reported to the management
for action. The quarterly internal audit reports are presented to the Audit Committee and include the
35 06
36 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance pihak manajemen untuk ditindaklanjuti. Laporan
status of the audit plan and the audit findings, as
Audit, dan mencakup status rencana audit dan
taken by the management.
kuartalan audit internal diserahkan kepada Komite temuan audit serta langkah-langkah yang akan
well as the actions that are to be or have been
atau telah diambil oleh manajemen perusahaan.
Pada tahun 2010 Komite Audit mengadakan rapat
The Audit Committee conducted five meetings
besar anggota Komite serta undangan terkait.
members of the Committee, as well as relevant
sebanyak lima kali yang dihadiri oleh sebagian
Tingkat kehadiran semua anggota dalam rapat tercatat sebanyak 86%. Di bawah ini disampaikan hal-hal yang dikaji oleh Komite Audit di dalam rapat:
•
Bidang tugas dan target kerja auditor eksternal dan internal, hasil pemeriksaan dan hasil
keuangan
perusahaan
sebelum
dan
laporan
diserahkan
auditor
kepada
Dewan Komisaris; apakah penyusunan laporan telah sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku dan dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan perusahaan;
rencana aksi untuk peningkatan; dan
•
An assessment of the effectiveness of the
Audit Committee with action plans in place for continuous improvements; and
Persoalan bisnis yang relevan terkait dengan
pengelolaan risiko bisnis dan pengawasan internal.
•
Relevant business issues in so far as they
related to the management of business risks and internal controls.
Dalam setiap rapat Komite Audit, anggota Komite
At each of the Audit Committee Meetings, the
invitees. The attendance level of all members
dengan auditor internal. Jika dipandang perlu
with the internal auditor first, without the presence
during the meetings was 86%. The following items were reviewed by the Audit Committee during these meetings: •
langkah perbaikan yang diambil; Laporan
•
Kajian efektivitas kerja Komite Audit berikut
during the year, which were attended by most
evaluasi sistem pengawasan internal serta
•
•
manajemen
eksekutif
mengikuti sesi berikutnya.
baru
diundang
untuk
Audit Committee members had a closed meeting
of executive management, who were invited into later sessions if their attendance was deemed necessary.
The scope and objectives of the external
Notulen rapat Komite Audit dibuat dan diserahkan
Minutes of all of the Audit Committee meetings
examinations and evaluations of the systems
semua informasi yang ada, Komite Audit melihat
Commissioners. In their best judgment based on
and internal auditors, the results of their
of internal controls, and remedial actions •
pertama-tama mengadakan rapat tertutup hanya
taken;
The financial statement and the auditors’ report
of the company before their submission to the Board of Commissioners; compliance with the
relevant laws and regulations and with the company’s policy and procedures;
kepada Dewan Komisaris. Setelah mempelajari
bahwa semua hasil kajian memuaskan, dan Komite Audit menyampaikan terima kasih kepada manajemen perusahaan yang telah membantu
dan bekerja sama dengan Komite Audit sepanjang tahun 2010.
have been taken and provided to the Board of the information provided, the Audit Committee is satisfied with the matters under its review and would like to thank the management of the company
for the assistance and cooperation provided to the Audit Committee during the year.
37 06
38 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE
Komite
The Corporate Governance Committee was set up
Tata
Kelola
Perusahaan
ditetapkan
pembentukannya oleh Dewan Komisaris pada
tanggal 3 Mei 2010, dengan susunan Komite Tata Kelola Perusahaan sebagai berikut: 1.
Ketua
2.
3.
: Anies R. Baswedan
Anggota
: Sudirman Said
Dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan, Komite Tata Kelola Perusahaan telah membuat piagam
komite yang telah disetujui dan ditandatangani pada tanggal 29 November 2010.
1.
Chairman
2.
: Arief T. Surowidjojo
Member
3.
: Anies R. Baswedan
Member
membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji dan memantau penerapan prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan di Perusahaan berdasarkan perbandingan atas praktek terbaik yang diterapkan oleh industri pertambangan, memastikan kepatuhan perundang-
undangan yang berlaku, penerapan tanggung jawab
sosial
Perusahaan
(Corporate
Social
Responsibility) Perusahaan dan hal-hal lain yang diputuskan oleh Dewan Komisaris Perusahaan
2. Bertanggung jawab atas terbangunnya etika bisnis dan budaya kerja yang baik, dengan
For the performance of its duties, the Company’s
personnel
communities
charter that was approved and signed on November
3. Memastikan Perusahaan mempunyai acuan yang jelas dan dapat dilaksanakan dalam
Commissioners,
the
Corporate
usaha
Governance
benchmarking it against best practices in the mining
menjalankan
semua
kewajiban
atas rencana program dan pelaksanaan
required and decided by the Board in order to
Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan
achieve the above aims.
Di tahun 2010 Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, dengan
responsibilitas, independensi, dan kejujuran
serta kesetaraan dalam pengurusan dan perusahaan-perusahaan Penerapan prinsip secara
tegas,
konsisten, dan berkelanjutan akan mampu
Manajemen
Risiko
ditetapkan
governance
responsibility, independence and fairness and
Manajemen Risiko pada tanggal 12 November
as
transparency,
accountability,
tanggal 3 Mei 2010. Perubahan susunan Komite
equality in the operation and supervision of
2010 adalah sebagai berikut:
continued enforcement of good corporate
1.
performance
3.
Petrosea businesses. Strict, consistent and
governance principles will lead to stronger investment
of
value
the
for
Company, the
higher
shareholders,
2.
Ketua
: Azis Armand
Anggota : Richard B. Ness Anggota : Ika H. Bethari
4. To periodically review and advise on the Board
of Commissioners on the Company’s CSR
Corporate Governance Committee Meeting
In 2010, the Corporate Governance Committee held two (2) meetings with 100% attendance.
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
pembentukannya oleh Dewan Komisaris pada
corporate
legal and administrative obligations.
program planning and implementation.
tingkat kehadiran anggota adalah sebesar 100%.
good
applicable reference for compliance with all
dan
4. Melakukan penelaahan dan memberi masukan
Komite
dalamnya prinsip transparansi, akuntabilitas,
hukum
program CSR secara berkala.
social responsibility; and addresses other issues
3. To ensure the Company has a clear and
kepatuhannya
and regulations; drives commitment to corporate
well
and sustainably.
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
industry; ensures compliance with applicable laws
as
measured and applied effectively, efficiently
administratif yang harus dipenuhi sesuai
reviews and monitors how the Company applies
the principles of good corporate governance,
untuk
terhadap
1. To build an internal system to ensure
Prinsip Tata Kelola Perusahaan, termasuk di
Company will be guided, and which can be
berkelanjutan.
Governance Committee
successful
code of conduct, by which all elements of the
secara terukur, tepat guna, efektif serta
29, 2010.
1. Untuk membangun sistem internal di dalam
Perusahaan yang menjamin dilaksanakannya
mission, values, action plans, programs and
elemen dalam Perusahaan, dapat dilakukan
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Perusahaan
including
all
work cultures based on the Company’s vision,
baik yang dapat dijadikan panutan semua
Corporate Governance prepared a committee
can be outlined as follows:
Kelola
stakeholders,
of
2. To establish and maintain business ethics and
kerja, program-program dan perilaku yang
Duties of the Corporate Governance Committee
Perusahaan secara garis besar adalah:
Tata
welfare
Perusahaan.
Adapun tanggung jawab komite Tata Kelola
di dalam Petrosea.
improved
living around the Company’s operations.
berdasarkan pada visi, misi, nilai-nilai, rencana
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan di atas.
pengawasan
and
serta peningkatan kesejahteraan Karyawan
: Sudirman Said
Working under and assisting the Board of
peraturan
and
dan pemangku kepentingan (stakeholders)
Tugas Komite Tata Kelola Perusahaan adalah
Perusahaan
dan
nilai
perusahaan dalam perekonomian nasional
with the following membership structure:
Roles and Responsibilities of the Corporate
hukum
Perusahaan,
investasi para pemegang saham dan peran
by the Board of Commissioners on May 3, 2010,
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola
terhadap
kinerja
termasuk masyarakat di sekitar kegiatan
: Arief T. Surowidjojo
Anggota
meningkatkan
The Risk Management Committee was set up by the Board of Commissioners on May 3, 2010.
Following a change to its structure on November 12, 2010, the Committee now has the following membership: 1.
Chairman
: Azis Armand
3.
Member
: Ika H. Bethari
2.
Member
: Richard Bruce Ness
39 06
40 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya
Roles and Responsibilities of the Human Capital
Komite Sumber Daya Manusia bertugas membantu
Assisting the Board of Commissioners, the Human
Manusia
Dewan Komisaris dalam hal menetapkan kebijakan
etika Perusahaan serta Sumber Daya Manusia dan implementasi etika Perusahaan serta menetapkan
kriteria calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta menetapkan sistem remunerasinya.
Committee
Capital Committee is responsible for the drafting
of the Company’s ethics and human resource
policies and for the enforcement of the corporate code of ethics. The committee also sets criteria
for the Boards of Commissioners and Directors’ membership
and
determines
packages for both entities.
remuneration
Rapat Komite Sumber Daya Manusia
Human Capital Committee Meeting
dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, dengan tingkat
(two) meetings, with a combined rate of attendance
Di tahun 2010 Rapat Komite Human Capital telah kehadiran anggota adalah sebesar 70%.
In 2010, the Risk Management Committee held 2 of 70%.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen
Roles and Responsibilities of the Risk Management
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Komite Manajemen Risiko bertugas membantu
The Risk Management Committee assists the
Di bawah pengawasan Dewan Komisaris, Dewan
Under
risk management policies and procedures, and
Petrosea setiap hari. Para anggota dewan masing-
and manages Petrosea’s day-to-day operations.
for all corporate transactions and actions with risk
Saham.
to the Good Governance Committee about actions
Direksi paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) Direktur,
Risiko
Dewan Komisaris menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Perusahaan serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan
Perusahaan yang berpotensi mengandung risiko
serta memberikan rekomendasi terhadap tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Committee
Board of Commissioners in drafting and enforcing
Direksi mengawasi dan mengelola operasional
ensuring that thorough assessments are in place
masing diangkat melalui Rapat Umum Pemegang
potential. Members also make recommendations taken to mitigate risks.
satu orang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur dan atau satu orang diantaranya
dapat diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur
Rapat Komite Manajemen Risiko
Risk Management Meeting
dan atau satu orang atau lebih diantaranya dapat
telah dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali, dengan
times between January and December 2010, with
mewakili Direksi dan bertindak untuk dan atas
Di tahun 2010 Rapat Komite Manajemen Risiko tingkat kehadiran anggota selama periode Januari sampai dengan Desember 2010 adalah sebesar
The Risk Management Committee met 5 (five)
diangkat sebagai Direktur. 2 orang Direktur berhak
a combined attendance of 95%.
nama Perseroan.
the
supervision
of
our
Board
of
Commissioners, our Board of Directors oversees
The members of each board are appointed through a general meeting of shareholders.
The Board consists of at least 3 (three) Directors,
one of whom is appointed the President Director and one who is vice President Director. At least
2 (two) Directors are authorized to represent the Board of Directors and the Company.
95%.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Board of Directors Roles and Responsibilities
KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL COMMITTEE
Anggaran Dasar Perusahaan, maka tugas-tugas
of Association, the duties of the Board of Directors
The
berikut:
Komite
Sebagaimana telah disebutkan di atas serta dalam
Sumber
Daya
Manusia
ditetapkan
pembentukannya oleh Dewan Komisaris pada
tanggal 3 Mei 2010. Perubahan susunan pada tanggal 16 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Board
of
Commissioners
Direksi secara garis besarnya adalah sebagai formed
1. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai
1. To direct and manage the Company in line with
November 12, 2010, the Committee now has the
dengan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam
Company’s Development Plan, Operational
3, 2010. Following a change to its structure on
dengan maksud dan tujuan Perusahaan
following membership:
Anggaran Dasar, keputusan-keputusan Rapat
Ketua
: Sriyanto
1.
Chairman : Sriyanto
3.
Anggota : Wishnu Wardhana
3.
Member : Wishnu Wardhana
4. 5.
Anggota : M. Arsjad Rasjid P.M. Anggota : Richard B. Ness Anggota : Sudirman Said
are as follows:
Company’s Human Capital Committee on May
1. 2.
the
As mentioned above and in the Company’s Articles
2. 4. 5.
Member : M. Arsjad Rasjid P.M. Member : Richard B. Ness Member : Sudirman Said
Umum Pemegang Saham, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Menguasai,
memelihara
dan
mengurus
kekayaan Perusahaan dengan bijaksana.
its aims and objectives in compliance with the and Budgeting Plan, Articles of Association and Shareholders General Meeting Resolutions, and applicable laws and regulations.
2. To prudently control, maintain and manage the Company’s assets.
41 06
42 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Struktur, Komposisi dan Independensi Direksi Melalui RUPSLB tanggal 17 Mei 2010 dan 21 Oktober 2010 telah disetujui perubahan komposisi Direksi Perusahaan di mana salah satu anggota Direktur merupakan Direktur tidak terafiliasi.
Structure, Composition and Independence of the
5. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Dewan Komisaris dan keluarganya yang terkait dengan Perusahaan maupun afiliasinya, yang memiliki hubungan bisnis berpotensi menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan;
5. To prepare a list containing information on all Directors and Commisz zdings, business relationships and other roles in the Company and its affiliates, which may represent potential conflicts of interest;
to include one non-affiliated and independent
6. Membuat daftar pemegang saham yang memili saham 5% (lima perseratus) atau lebih;
6. To prepare a list of shareholders with stakes of 5 (five) percent or more in the Company;
Board of Directors Meeting
7. Menghadiri Rapat Dewan Direksi membuat notula berita acara rapat;
dan
7. To attend Board of Directors meetings and prepare minutes of the meetings;
with a combined rate of attendance of 75%.
8. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
8. To coordinate and arrange general meetings of Company shareholders.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Divisi Audit Internal merupakan fungsi yang independen, yang memiliki kepastian obyektif dan merupakan kegiatan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasional Perusahaan. Audit Internal membantu Perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
The Internal Audit Division is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organisation’s operations. It helps the Company to accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Ruang lingkup Divisi Internal Audit meliputi manajemen risiko organisasi, pengendalian dan proses tata kelola di seluruh kegiatan komersial, operasional dan keuangan untuk memastikan bahwa:
The scope of the Company’s Internal Audit Division includes the organisation’s risk management, control and governance processes across commercial, operational and financial operations to ensure:
1. Risiko diidentifikasi dan dikelola; 2. manajemen keuangan yang signifikan dan informasi operasi yang akurat, dapat diandalkan dan tepat waktu 3. kegiatan karyawan telah sesuai dengan undang-undang, kebijakan, standar dan prosedur 4. Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien, dan dilindungi secara memadai 5. Program, rencana dan tujuan tercapai dengan baik 6. Kualitas dan sistem perbaikan terus-menerus telah ada 7. Aset-aset Perusahaan di jaga
1. Risks are identified and managed 2. Significant financial management and operating information is accurate, reliable and timely 3. Employees’ actions are in compliance with laws, policies, standards and procedures
Board of Directors The
Extraordinary
General
Meetings
of
Shareholders of the Company held on May 17, 2010, and October 21, 2010, approved changes to
the membership structure of the Board of Directors Rapat Direksi Pada tahun 2010 Rapat Direksi telah dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali, dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 75%.
director.
In 2010, the Board of Directors met 6 (six) times
Remunerasi Direksi Total remunerasi yang telah diterima oleh Direksi selama tahun 2010 adalah sebesar US$ 498,000.
Board of Directors Remuneration
Pelatihan Direksi Menyikapi penerapan Tata Kelola Perusahaan pada tahun 2010, serta meningkatkan wawasan mengenai hal tersebut, telah diadakan pelatihan mengenai Tata Kelola Perusahaan, pada 26 November 2010, yang dihadiri oleh Direksi dan Komisaris.
Board of Directors Training In response to the Company’s decision to enhance corporate governance in 2010, an in-house workshop on the subject was held on November 26 and attended by the Boards of Directors and
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sesuai keputusan Direksi Perusahaan No. PTP/ RES/BOD/XI/2010-0006 tertanggal 1 November 2010, efektif per tanggal 3 November 2010, Direksi menunjuk Meinar Kusumastuti sebagai Sekretaris Perusahaan.
Under decree No. PTP/RES/BOD/XI/2010-0006 of November 1, 2010, which was to take effect on November 3, 2010, the Board Directors appointed Meinar Kusumastuti as the Company’s Corporate Secretary.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Roles and Responsibilities of Corporate Secretary The Company’s Corporate Secretary has the following functions:
1. Memberikan informasi terbaru kepada Perusahaan mengenai perkembangan pasar modal khususnya perubahan peraturanperaturan yang berlaku.
1. To keep the Company updated with capital market developments and, most importantly, applicable regulations;
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan atau penanam modal atas setiap informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan kondisi Perusahaan;
2. To provide the public and/or investors with services and information regarding the conditions of the company;
3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
3. To advise the Board of Directors on compliance with Law No. 8 of 1995 on Capital Markets and the law’s implementing regulations;
4. Sebagai penghubung dengan Bapepam-LK;
4. To serve as a point of contact between the Company and Bapepam-LK;
antara Perusahaan
In 2010, members of the Board of Directors received a total of US$ 498,000 in remuneration.
Commissioners.
4. Resources are acquired economically, used efficiently, and adequately protected 5. Programs, plans and objectives are achieved 6. Quality and continuous improvement systems exists 7. Assets are safeguarded
43 06
PROFIL DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Board Of Commissioners and Directors’ Profile
Dari kiri ke kanan
Dari kiri ke kanan
From left to right
From left to right
Azis Armand
Rico Rustambi
Richard B. Ness
Simon F. Sembiring
Sriyanto
Anies R. Baswedan
Gregory J. Anderson
T. G. Shankar
Wadyono Suliantoro W.
Paulus Lucas G.
Komisaris
Hendrick U. Ibrahim
Johanes Ispurnawan
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Commissioner
Commissioner
Direktur
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Director
Non-affiliated Director
President Director
Director
Director
Director
46 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
47
PROFIL DEWAN KOMISARIS Board of Commisssioners’ Profile
Richard B. Ness Presiden Komisaris President Commissioner
Azis Armand Komisaris Commissioner
Rico Rustombi Komisaris Commissioner
61 tahun, diangkat menjadi Presiden Komisaris pada bulan Oktober 2010. Bergabung dengan Petrosea sejak bulan Juli 2009, menjabat sebagai Vice President Director and Chief Executive Officer. Beliau sangat berpengalaman di sektor energi, sumber daya dan pertambangan selama lebih dari 30 tahun. Jabatan sebelumnya antara lain Presiden Direktur di sejumlah perusahaan Newmont, konsultan pertambangan di PT Clinton Indonesia dan Vice President di PT Freeport Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai mining chairman di American Chamber of Commerce dan di International Business Chamber di Indonesia. Sarjana Teknik Mesin dari Moorhead Technical Institute di Minnesota, AS, tahun 1969 ini juga mengikuti program pendidikan tambahan pasca pendidikan menengah di Moorhead State University, Minnesota, dan menyelesaikan program studi Manajemen Profesional di Harvard Business School, Massachusetts pada tahun 1992. Aged 61, was appointed as President Commissioner in October 2010. Mr. Ness has worked for Petrosea since July 2009, and was the Vice President and Chief Executive Officer. Mr. Ness has been involved in the energy, resources and mining sectors for over 30 years. His previous positions include President Director of various Newmont entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport Indonesia. Mr. Ness is also currently the mining chairman of Indonesia’s American Chamber of Commerce and International Business Chamber. He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, USA, in 1969 with a Bachelor’s Degree in Mechanics and later attended Moorhead State University, Minnesota, on a part-time basis with additional studies in post-secondary education. Mr. Ness completed a program in Professional Management at Harvard Business School, Massachusetts in 1992.
62 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen Petrosea pada bulan Maret 2009. Beliau adalah Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada Direktorat Jenderal Pertambangan dan Energi pada tahun 1998, dan sebagai Kepala Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2001. Diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2003, sebelum menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Simon Sembiring meraih gelar Sarjana Tehnik Pertambangan dari ITB pada tahun 1976 dan gelar Doctor Ekonomi Mineral dari University of New South Wales, Australia, pada tahun 1987.
Simon F. Sembiring Komisaris Independen Independent Commissioner
Aged 62, was appointed as an Independent Commissioner of Petrosea in March 2009. He joined the Indonesian Directorate General of Mines and Energy as Director of Mining Industry Development in 1998 and became Head of Energy and Mineral Resources Research & Development at the Ministry of Energy and Mineral Resources in 2001. He was promoted to Director General Geology and Mineral Resources in 2003 before taking up his current position as Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. Mr. Sembiring obtained his degree in Mining Engineering from ITB in 1976 and a PhD in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia, in 1987.
44 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea sejak Juli 2009. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan gelar Master in Urban Planning dari University of Illinois, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1995. Menjabat Direktur di PT Indika Energy Tbk sejak Februari 2007. Sejak tahun 2008 beliau juga menjadi Komisaris di PT Indika Inti Corpindo dan PT Indika Infrastruktur Investindo. Beliau berkecimpung dalam bidang keuangan perusahaan sudah lebih dari 10 tahun dengan karir sebelumnya di PT Pefindo (1995 sampai 1997) dan JPMorgan Chase (1997 sampai 2004).
60 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tahun 2009. Berdinas di TNI selama 32 tahun sejak tahun 1975, dan memasuki masa purnabakti dengan pangkat Mayor Jenderal. Setelah lulus dari AKABRI pada 1974, Sriyanto mengikuti berbagai program pelatihan militer di Sustafpur pada tahun 1987, Seskoad pada tahun 1992 dan di Lemhanas pada tahun 2000. Pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus (2002-2005), Pangdam Siliwangi (20052006) dan Gubernur Akademi Militer (2006-2007).
Aged 44, was appointed as a Commissioner of Petrosea in July 2009. Mr. Armand obtained a bachelor’s degree in Economics from the University of Indonesia in 1991 and graduted from the University of Illinois, Illinois, USA, with a master’s degree in Urban Planning in 1995. He has served as a Director of PT Indika Energy Tbk since February 2007. He is also a current Commissioner of PT Indika Inti Corpindo and PT Indika Infrastruktur Investindo since 2008. He has been involved in corporate finance for more than 10 years in his previous career with PT Pefindo (1995 to 1997) and JPMorgan Chase (1997 to 2004).
Aged 60, was appointed as an Independent Commissioner to the Board of Petrosea in 2009. He spent 32 years in the Indonesian Military, from 1975 until his retirement in 2007, ending his career as a Major General. Mr. Sriyanto graduated from the Military Academy (AKABRI) in 1974, and completed a series of military training programs, including Combat Training (Sustafpur) in 1987, Army Staff College (Seskoad) in 1992 and the National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Lemhanas) in 2000. Mr. Sriyanto has served as Commandant General of Special Forces Command (DanjenKopassus) (2002-2005), Territorial Military Commander of Siliwangi (Pangdam Siliwangi) (20052006), and Governor of Akmil (2006-2007).
Sriyanto Komisaris Independen Independent Commissioner
42 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea pada bulan Oktober 2010. Sejak 2007 beliau bekerja sebagai Senior Vice President - Corporate Affairs di PT Indika Energy. Sepanjang karirnya, menduduki berbagai jabatan Direktur di sejumlah perusahaan pertambangan, rekayasa dan konstruksi serta energi di Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STEKPI pada tahun 1993 dan gelar Magister Keuangan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010.
41 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen Petrosea pada bulan Juli 2009. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 1995 dan meraih gelar Magister Administrasi Negara dari the School of Public Policy, University of Maryland, dan gelar Doctor dari Northern Illinois University. Ia dikenal sebagai analis politik di Indonesia, dan menjabat sebagai Direktur Riset di Indonesian Institute sejak tahun 2005 dan Rektor di Universitas Paramadina.
Aged 42, was appointed as a Commissioner of Petrosea in October 2010. From 2007 Mr. Rustombi was the Senior Vice President in charge of Corporate Affairs at PT Indika Energy Tbk. Mr. Rustombi has held numerous Director positions at different mining, engineering and construction and energy services companies in Indonesia throughout his career. He earned a Bachelor’s degree in Economics from the Indonesian School of Economics and Business Management (STEKPI) in 1993, and a Master’s degree in Finance from Gadjah Mada University in 2010.
Aged 41, was appointed as an Independent Commissioner of Petrosea in July 2009. Mr. Baswedan graduated from Gadjah Mada University in 1995 with a Bachelor’s degree in Economics and in 2005 received a Master’s degree in Public Management from the School of Public Policy, University of Maryland and holds a Doctorate in Philosophy from Northern Illinois University. A well-known political analyst in Indonesia, Mr. Baswedan has served as a Research Director in the Indonesian Institute since 2005 and is currently the Rector of Paramadina University.
Anies R. Baswedan Komisaris Independen Independent Commissioner
48 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
49
PROFIL DIREKSI
Board of Directors’ Profile 39 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada bulan Oktober 2010. Sebelumnya menjabat sebagai Head of Human Capital and General Services PT Indika Energy sejak tahun 2006 hingga 2010. Selama 15 tahun berkarir, telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia, dan sebelumnya menjabat sebagai General Manager HR & GA di Indika Multimedia. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1995 sedangkan gelar Magister Manajemen Sumber Daya Manusia diperolehnya dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.
58 tahun, diangkat menjadi Presiden Direktur Petrosea pada bulan Oktober 2010. Beliau menjabat Direktur PT Indika Energy Tbk sejak tahun 2007. Sarjana Teknik lulusan ITB ini mengisi berbagai jabatan penting di sejumlah perusahaan selama 35 tahun karirnya di PT Tripatra Engineering dan PT Tripatra Engineers & Constructors, sebagai Project Director (1992–1999), Operations Executive Director (1992–2002), Finance Executive Director (2002–2007) dan Komisaris (2008 – 2010).
Wadyono Suliantoro W. Presiden Direktur
Aged 58, was appointed as President Director of Petrosea in October 2010. Mr. Suliantoro has been a Director of PT Indika Energy Tbk since 2007 and holds a Technical Engineering Degree from ITB. Mr. Suliantoro has held numerous roles over his 35 year tenure with PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors, including Project Director (1992–1999), Operations Executive Director (1992–2002), Finance Executive Director (2002–2007) and Commissioner (2008–2010).
President Director
Johanes
Ispurnawan Direktur Director
51 tahun, diangkat menjadi Direktur Tidak Terafiliasi Petrosea pada bulan Oktober 2010. Beliau saat ini menjabat sebagai Head of Enterprise Risk Management Initiative di Indika. Pernah menjabat Head of Finance PT Tripatra Engineering sejak 1992 sampai 2009, dan banyak terlibat dalam transaksi korporasi yang dilakukan Indika. Beliau merupakan anggota Indian Institute of Chartered Accountants. Beliau meraih gelar Sarjana Fisika (B.Sc.) dari University of Madras, India, pada tahun 1979 dan menjadi Akuntan Publik lulusan Institute of Chartered Accounts pada tahun 1983, serta memperoleh Diploma Computer Programming dari NIIT University di Chennai, India.
T. G. Shankar Direktur Tidak Terafiliasi Non-affiliated Director
Gregory J. Anderson Direktur Director
Aged 51, was appointed as a Non-affiliated Director of Petrosea in October 2010. Mr. Shankar is currently Head of Enterprise Risk Management Initiative of Indika. Mr. Shankar was the Head of Finance at PT Tripatra Engineering from 1992 until 2009. He has been active in various corporate transactions involving Indika and is a member of the Indian Institute of Chartered Accountants. Mr. Shankar obtained a Bachelor’s Degree in Physics (BSc) from the University of Madras, India in 1979. Mr. Shankar became a Chartered Accountant of the Institute of Chartered Accounts in 1983, as well as gaining a Diploma in Computer Programming from NIIT University, Chennai, India.
Aged 39, was appointed as a Director of Petrosea in October 2010. Prior to becoming a Director of Petrosea, Mr. Ispurnawan was the Head of Human Capital and General Services at PT Indika Energy Tbk from 2006 until 2010. In a career spanning 15 years, Mr. Ispurnawan has held management positions in human resources and was formerly a General Manager HR & GA at Indika Multimedia. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from Atmajaya Jogyakarta University in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources Management from Atmajaya Jakarta University in 2008.
62 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada bulan Juni 1999. Beliau bergabung dengan Petrosea sejak perusahaan berdiri pada tahun 1972. Pernah menjabat sebagai Manajer kantor cabang Balikpapan selama 7 tahun dan menjadi Manajer Akunting di kantor pusat Petrosea Jakarta selama lebih dari 18 tahun. Berpengalaman di bidang pajak serta membina hubungan baik dengan kalangan pemerintah sejak tahun 1997. Saat ini beliau menjabat sebagai External Affairs Director Petrosea. Lulus Fakultas Pendidikan, IKIP, Banjarmasin, Indonesia, pada tahun 1971. Beliau juga mendapat sertifikat Pembukuan Kontinental Tingkat Lanjut (pada tahun 1979) dan sertifkat Akunting Tingkat Lanjut (pada tahun 1980) dari Yayasan Administrasi Indonesia.
Hendrick U. Ibrahim Direktur Director
Aged 62, was appointed as Director of Petrosea in June 1999. He has worked continuously with the Company since its establishment in 1972. He was a Manager of our representative office in Balikpapan for seven years and served as Accounting Manager of our head office in Jakarta for over 18 years. He has experienced in taxation and has been managing our government relations portfolio since 1997. Mr. Ibrahim is currently the External Affairs Director of Petrosea. Graduated from Educational Faculty, IKIP, Banjarmasin, Indonesia in 1971, as well as earning Advanced Continental Book Keeping and Advanced Accounting qualifications from Yayasan Administrasi Indonesia University, Indonesia in 1979 and 1980.
55 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada bulan Oktober 2010. Sebelumnya beliau bekerja di Clough Engineering Limited yang dulunya merupakan pemegang saham mayoritas Petrosea sejak 1995. Berpengalaman lebih dari 30 tahun di industri pertambangan, menangani berbagai proyek di Asia dan Australia. Sarjana Teknik Sipil lulusan Monash University, Australia, tahun 1978 ini juga meraih Quarry Manager Certificate of Competency (unrestricted) dari Departemen Mineral & Energi negara bagian Australia Barat pada tahun 1990.
39 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada bulan Mei 2009. Beliau menjabat sebagai Senior Vice President PT Indika Energy Tbk sejak tahun 2004, dan menjadi Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2007. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai General Manager Argo Manunggal Group sejak Januari 2003 hingga April 2004. Meraih gelar sarjana Administrasi Niaga, spesialisasi Akuntansi, dari Philippine Christian University dan juga meraih gelar Magister Manajemen Bisnis dari Asian Institute of Management di Filipina.
Aged 55, was appointed as a Chief Operational Officer of Petrosea in October 2010. Mr. Anderson has worked for Petrosea and it’s previous majority shareholder Clough Engineering Limited since 1995. Mr. Anderson has more than 30 years experience in the mining industry and has worked on projects throughout Asia and Australia. He received his Bachelor’s Degree in Civil Engineering from Monash University in Australia in 1978 and received a Quarry Manager Certificate of Competency (Unrestricted) from the Department of Minerals & Energy (Western Australia) Perth, Australia in 1990.
Aged 39, was appointed as a Director of Petrosea in May 2009. Mr. Lucas has also served as a Senior Vice President of PT Indika Energy Tbk since 2004, and as a Director of PT Kideco Jaya Agung since 2007. Previously, he served as General Manager at the Argo Manunggal Group, from January 2003 until April 2004. Mr. Lucas was graduated from Philippine Christian University with a Bachelor of Arts Degree in Business Administration, majoring in Accounting, and obtained the Master’s Degree in Business Management from the Asian Institute of Management, Philippines.
Paulus Lucas G. Direktur Director
50 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
PROFIL KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN & INTERNAL AUDIT Committee, Corporate Secretary & Internal Audit’s Profile
HUMAN CAPITAL COMMITTEE
KETUA KOMITE
CHAIRMAN
Sriyanto
Sriyanto
ANGGOTA
MEMBERS
M. Arsjad Rasjid P.M.
M. Arsjad Rasjid P.M.
Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris.
Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk sejak Oktober 2005. Saat ini beliau juga sebagai Komisaris PT Tripatra Engineers & Constructors (sejak Juli 2007), Presiden Direktur PT Indika Mitra Energy (sejak 2005) dan PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak 2007). Sejak November 2005, jabatan lain beliau adalah Direktur di perusahaan tambang batubara, PT Kideco Jaya Agung. Gelar Sarjana Teknik Komputer diperolehnya dari University of Southern California pada tahun 1990 dan gelar Magister Administrasi Niaga diraihnya dari Pepperdine University, California.
Has served as the President Director of PT Indika Energy Tbk since October 2005. He is currently Commissioner at PT Tripatra Engineers & Constructors (since July 2007), President Director at PT Indika Mitra Energy (since 2005) and PT Indika Infrastruktur Investindo (since 2007). He also a Director for coal miner company, PT Kideco Jaya Agung (Since November 2005). Mr. Rasjid obtained his Bachelor’s Degree in Computer Engineering from the University of Southern California in 1990 and graduated from Pepperdine University, California, with a Degree in Business Administration in 1993.
Richard B. Ness
Wishnu Wardhana
Wishnu Wardhana
Memegang jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak Mei 2009 setelah sebelumnya menjadi Direktur pada tahun 2007. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Indika Infrastruktur Investindo, Komisaris PT Indika Mitra Energi, PT Indoturbine dan Komisaris di perusahaan batubara PT Kideco Jaya Agung, sejak 2005. Jabatan lain beliau adalah Komisaris PT Tripatra Engineering sejak 2007. Sarjana Ekonomi lulusan Pepperdine University, California, ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Teladan Resources dan PT Indika Inti Corpindo.
Diangkat menjadi anggota independen Komite Tata Kelola Perusahaan pada tanggal 3 Mei 2010. Saat ini beliau memegang jabatan sebagai Chief Group of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia periode Juli 2009 sampai September 2010 di PT Petrosea Tbk. Pada periode 2008-2009 beliau bekerja di Pertamina sebagai Senior Vice President Integrated Supply Chain, setelah sebelumnya menjabat sebagai Corporate Secretary. Ia pernah menjadi penasehat Presiden RI untuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias sejak tahun 2007. Pada periode 1999-2001 beliau menjabat sebagai Vice President for Corporate Affairs Indika Group. Gelar Magister Administrasi Niaga dengan spesialisasi Manajemen SDM dan Pengembangan serta Perilaku Organisasi diperolehnya dari George Washington University, Washington DC pada tahun 1994. Setelah lulus dari STAN Jakarta tahun 1990 ia tercatat sebagai Akuntan Publik.
Sudirman Said
Was appointed as an independent member of the Good Corporate Governance Committee on May 3, 2010. He served as Chief Group of Human Capital and Corporate Services of PT Indika Energy Tbk after being appointed as Petrosea’s Director for Human Capital for period of July 2009 until October 2010. From 2008-2009, Mr Said served in state oil and gas company, Pertamina, as Senior Vice President Integrated Supply Chain and earlier as the company’s Corporate Secretary. He has also served as an advisor to the President of Indonesia in the AcehNias Rehabilitation and Reconstruction Agency since 2007, and as a Vice President for Corporate Affairs at the Indika Group from 1999-2001. Mr. Said earned his Master’s Degree in Business Administration, majoring in Human Resources Management and Organizational Behavior and Development from George Washington University, Washington DC, in 1994. In 1990, he became a Registered Accountant after receiving a Degree from the State College of Accountancy in Jakarta.
See the Board of Commissioners section for further details.
Richard B. Ness
Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris.
Sudirman Said
51
See the Board of Commissioners section for further details. Has served as Vice President Director of PT Indika Energy Tbk since May 2009, after being appointed a director in 2007. Mr Wardhana is a President Commissioner of PT Indika Infrastuktur Investindo, a Commissioner of PT Indika Mitra Energi, a Commissioner of PT Indoturbine and a Commissioner of coal miner company PT Kideco Jaya Agung, since 2005. He has served as Commissioner of PT Tripatra Engineering since 2007. Mr Wardhana also the President Director of PT Teladan Resources and PT Indika Inti Corpindo, who graduated from Pepperdine University, California, with a Bachelor of Arts in Economics in 1993.
CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE
KETUA KOMITE
CHAIRMAN
Arief T. Surowidjojo
Arief T. Surowidjojo
ANGGOTA
MEMBERS
Anies R. Baswedan
Anies R. Baswedan
Sudirman Said
Sudirman Said
Diangkat menjadi Ketua Independen Komite Tata Kelola Perusahaan pada tanggal 3 Mei 2010. Ia adalah mitra sekaligus pendiri Firma Hukum Lubis Ganie & Surowidjojo yang telah menangani dan membantu lebih dari 100 klien untuk urusan penawaran umum perdana saham sejak 1989. Beliau menjadi Dosen Senior untuk mata kuliah penyusunan kontrak dagang di Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak 1990. Gelar Sarjana Hukum diraihnya dari Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan gelar Magister Hukum diperolehnya dari University of Washington, Seattle, pada tahun 1984.
Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris. Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Komite Human Capital
Was appointed as an Independent Chairman of the Corporate Governance Committee on May 3, 2010. As a founder and partner of Lubis Ganie & Surowidjojo Law Firm, he has assisted in more than 100 clients for initial public offerings since 1989. Mr Surowidjojo has been a Senior Lecturer in contract drafting at the Faculty of Law University of Indonesia since 1990. He earned a Bachelor of Law Degree from the University of Indonesia in 1977, and a Master’s Degree in Law from the University of Washington, Seattle, in 1984.
See the Board of Commissioners section for further details. See the Human Capital Committee section for futher details
52 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL ANNUAL REPORT REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
PROFIL KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN & INTERNAL AUDIT Committee, Corporate Secretary & Internal Audit’s Profile
RISK MANAGEMENT COMMITTEE KETUA KOMITE
CHAIRMAN
Azis Armand
Azis Armand
ANGGOTA
MEMBERS
Richard B. Ness
Richard. B Ness
Ika H. Bethari
Ika H. Bethari
Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris.
Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris. Diangkat menjadi Senior Vice President for Corporate Planning PT Indika Energy Tbk pada bulan Maret 2008. Karirnya dimulai sebagai Akuntan Pricewaterhouse Coopers di Sydney, Australia, dan pada tahun 1996 ia ditunjuk menjadi Audit Manager. Setelah itu diangkat menjadi Senior Manager untuk Global Risks Management Solutions di Pricewaterhouse Coopers Jakarta pada tahun 1998. Pada tahun 2001 menjadi Senior Manager Bussiness Risk Consulting di Ernst & Young, Jakarta. Pada tahun 2006, bergabung dengan PT Surya Citra Televisi sebagai Chief Auditor Executive dan Vice President untuk Divisi Research and Development, dan sejak tahun 2005 hingga 2010, ia diangkat menjadi anggota komite audit PT London Sumatra Tbk. Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Universitas Indonesia pada tahun 1994.
See the Board of Commissioners section for further details.
ANGGOTA M. Harri Santoso
53 06
MEMBERS M. Harri Santoso
Indonesia pada tahun 1997.
Was appointed as a non-executive member of the audit committee on May 3, 2010. Mr. Santoso has served as the Deputy Director for Intra-Regional Cooperation since 2009 and was previously Deputy Director, International Investment Promotion for Europe, Africa and the Middle East in Indonesia Investment Coordinating Board (IICB). He earned his Master’s Degree in Planning and Public Policy from the University of Indonesia in 1997.
Deddy H. Sudarijanto
Deddy H. Sudarijanto
Diangkat menjadi anggota non-eksekutif komite audit perusahaan pada tanggal 3 Mei 2010. Sejak tahun 2009 beliau menjadi Wakil Direktur untuk Intra-Regional Cooperation dan sebelumnya menjadi Wakil Direktur International Investment Promotion untuk Eropa, Afrika dan Timur Tengah di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Mendapatkan gelar Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Universitas
Diangkat menjadi anggota non-eksekutif komite audit perusahaan pada tanggal 3 Mei 2010. Ia menduduki jabatan CEO di PT Polypet Karya Persada sejak 2004 dan saat ini menjabat sebagai Direktur di Indika Multimedia. Gelar Magister Manajemen Industri diraihnya dari Stanford University pada tahun 1994, sementara gelar Sarjana Teknik Industri diperolehnya dari Northeastern University pada tahun 1993 dengan predikat summa cum laude.
Was appointed as a non-executive member of the Audit Committee on May 3, 2010. Mr. Sudarijanto has served as the CEO of PT Polypet Karya Persada since 2004 and a member of the Board of Directors at Indika Multimedia. He earned a Master’s Degree in Industrial Management from Stanford University in 1994, and a Bachelor of Science Degree in Industrial Engineering, with summa cum laude, from Northeastern University in 1993.
See the Board of Commissioners section for further details. Was appointed as a Senior Vice President for Corporate Planning at PT Indika Energy Tbk in March 2008. Starting her career in 1996 as an Accountant, Ms Bethari served as Audit Manager at Pricewaterhouse Coopers in Sydney, Australia, before becoming Senior Manager for Global Risks Management Solutions at Pricewaterhouse Coopers Jakarta in 1998. In 2001, she moved to Ernst & Young Jakarta as a Senior Manager Bussiness Risk Consulting and became the Audit Supervisor in 2003. In 2006, Ms. Bethari joined PT Surya Citra Televisi as its Chief Auditor Executive and Vice President for Research and Development. From 2005 to 2010 she served as a member of the audit committee for PT London Sumatra Tbk. Ms. Bethari earned a Bachelor’s Degree in Economics from the University of Indonesia in 1994.
CORPORATE SECRETARY Meinar Kusumastuti
Menduduki jabatan Sekretaris Perusahaan sejak bulan November 2010. Sejak Januari 2008 sampai dengan November 2010, beliau bekerja di PT Indika Energy sebagai Legal Manager. Setelah sebelumnya menjadi Legal Counsel untuk perusahaan investasi, PT Bhakti Investama Tbk periode 19992007. Meinar menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Meinar Kusumastuti
Was appointed as Petrosea’s Corporate Secretary in November 2010. She previously served as Legal Manager for PT. Indika Energy Tbk from January 2008 to October 2010. Ms. Kusumastuti also served as Legal Counsel for investment company PT. Bhakti Investama Tbk. for period 1999 to 2007. She earned a Law Degree from the University of Indonesia in 1998.
INTERNAL AUDIT Iman Shofi
AUDIT COMMITTEE KETUA KOMITE Simon F. Sembiring
Informasi lengkap dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris.
CHAIRMAN Simon F. Sembiring
See the Board of Commissioners section for further details.
Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2001 dan diangkat menjadi Kepala Audit Internal pada bulan Juni 2007. Sebelum bergabung dengan Petrosea, Iman Shofi bekerja sebagai senior auditor di Ernst & Young Jakarta periode 1998-2001. Pemegang Sertifikat Internal Auditor dari Institute of Internal Auditor – Indonesia Chapter meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Iman Shofi
Joined Petrosea in 2001 and was appointed as the Head of Internal Audit in June 2007. Prior joining the Company he was the senior auditor in Ernst & Young Jakarta for period1998-2001. He is a Certified Internal Auditor from the Institute of Internal Auditor – Indonesia Chapter and earned his Bachelor Degree in Economics from University of Indonesia in 1998
KAJIAN OPERASIONAL Review Of Operation
56 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
CURRENT PROJECT
CLIENT
LOCATION
YEAR
57
MINING & MINE SERVICES
PETA OPERASIONAL
1
GBP Coal Overburden Removal
PT Gunung Bayan Pratama Coal
East Kalimantan
2009 – 2013
2 3 4
Santan Batubara
PT Santan Batubara
East Kalimantan
2009 – 2014
ABN Mining
PT Adimitra Baratama Nusantara
East Kalimantan
2009 - 2014
Kideco Project
PT Kideco Jaya Agung
East Kalimantan
2010 - 2015
S.E. Road Construction Investigation Study
Rio Tinto
Sulawesi
2009 – 2010
ABB Batu Hijau GMD Replacement Study
ABB
Sumbawa
2009 – 2010
Orica PMC
Orica KNI
East Kalimantan
2009 – 2011
P.S.F Solway Aquila Nickel Department
Vector Engineering
Halmahera
2009 – 2010
Bontang Phase 1 and phase 2
PT Indominco Mandiri
East Kalimantan
2007 - 2010
Petrosea Offshore Supply Base (POSB)
Total, ENI, Chevron, Others
East Kalimantan
On Going
TKCM Water Treatment Plant
PDAM Tangerang
Tangerang, Banten
On Going
ENGINEERING and CONSTRUCTION
5 6 7 8 9
Operation’s Map
SERVICES
10 11
OFFICE
M
I
B F
2
Jakarta
13 14
Balikpapan Representative Office
East Kalimantan
Tanjung Batu Representative Office
East Kalimantan
15
Timika Support Operational Office
Papua
PAST PROJECTS (For The Last 5 Years)
CLIENT
LOCATION
A
Sanga Sanga Mining
PT Sanga Coal Indonesia
East Kalimantan
B
Maruwai Coal Feasibility Study Contract
PT Maruwai Coal
East Kalimantan
C
BBE Mining
PT Bukit Baiduri Energy
Samarinda, East Kalimantan
D
DCL Aries K.P Due Diligence
Dalmia Cement
East Kalimantan
E
Bontang Coal Terminal Expansion
PT Indominco Mandiri
East Kalimantan
F
Bumbun Exploration Camp project
BHP Billiton
Puruk Cahu, Central Kalimantan
G
Weda Bay Engineering Consultancy Services
PT Weda Bay Nickel
Halmahera, Maluku Utara
H
Cibaliung Gold Project
PT Cibaliung Sumber Daya
Banten, West Java
I
Belanak FSO Calm Buoy Installation
SBM Imodco & Conoco Philips
Natuna Sea
J
Maleo Gas Field Project
Santos
Madura
K
Muara Karang Gas Pipeline Remediation
BP West Java Ltd
West Java
L
APN Development Project
BP West Java Ltd
West Java
M
Kerisi Development Project
Conoco Philips Indonesia, Ltd
West Natuna Sea
8
3 7
1
Jakarta Head Office
G
C A
9
12
E D
4
10 14
13
5
K H
L
12 11
15
J
N
6
58 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
59
PERTAMBANGAN & MINERAL Mining & Mineral
Petrosea sudah dikenal di bidang usaha kontrak pertambangan yang memiliki rekam jejak dalam menyediakan jasa rekayasa dan konstruksi sampai dengan sektor sumber daya. Petrosea is pre-eminent in contract mining, drawing upon a diverse and detailed track record of providing engineering and consulting skills to the resources sector.
L
okasi tambang yang kami kerjakan tersebar di berbagai
pelosok, termasuk daerah-daerah yang sangat terpencil
di nusantara. Pendapatan perusahaan dari usaha jasa
pertambangan naik 15% menjadi US$ 157 juta pada tahun 2010 dari US$ 138 juta setahun sebelumnya. Sekitar 84% total pendapatan perusahaan berasal dari sektor usaha ini.
O
ur work goes on across a range of sites including some
Kami mampu memenuhi atau bahkan melampaui semua
Revenue from mining services increased 15% to US$
pertambangan, meski terkendala cuaca buruk yang membuat
of the most remote corners within the archipelago.
target produksi yang ditetapkan klien pemegang konsesi
157 million in 2010 from US$ 138 million a year earlier and
kami kehilangan 25% lebih hari kerja – yang tertinggi dalam
represents 84% of the company’s total revenues.
sejarah perusahaan.
Sistem pertambangan milik Petrosea telah dievaluasi, diaudit
Berbekal 39 tahun pengalaman di bidangnya, Petrosea
Over 39 years in business, Petrosea has aimed to set the
secara independen dan kembali memperoleh sertifikat ISO
Indonesia, dan terus membangun reputasi agar semakin dikenal
reputation for being a company that delivers on its promises of
yang berlaku sampai dengan April 2012. Dengan demikian
bertekad menjadi acuan untuk usaha kontrak penambangan di sebagai perusahaan yang mengutamakan produktivitas, hasil dan standar keselamatan kerja yang tinggi.
benchmark for contract mining in Indonesia, to build a
9001 untuk standar kualitas (Quality Assurance Standard)
productivity, delivery and strict application of safety standards.
Petrosea telah memperoleh akreditasi ISO selama 10 tahun.
Standar ini diterapkan perusahaan di semua unit atau lokasi kerja dan divisi usaha, dan manfaatnya dirasakan oleh klien,
Pada tahun 2009 akusisi saham mayoritas Petrosea oleh
In 2009 the acquisition of a majority holding in Petrosea by
mitra usaha, pemasok dan pihak pemangku kepentingan
Kami memperoleh dukungan dari manajemen yang handal,
core business, by providing added support through highly-
lokasi utama:
health, safety and environmental mechanisms and further
1. Proyek Tambang Batubara Gunung Bayan Pratama
proved a good case study to test our commitment to operational
2. Proyek Tambang Batubara Santan Batubara (Santan)
Indika Energy, membuat kami lebih fokus pada bisnis inti. peningkatan mekanisme manajemen kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan serta pengembangan lebih lanjut atas
pelatihan kepada karyawan. Sesuai komitmen perusahaan, kegiatan operasional dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan hal ini tercermin dari kinerja perusahaan tahun lalu.
Indika Energy, has contributed to enhance our focus on the skilled management, improvements to our management of development of employee training programmes. The past year excellence.
lainnya yang terkena dampak kegiatan perusahaan di ketiga
(Gunung Bayan)
3. Proyek Tambang Batubara Adimitra Baratama Nusantara (ABN)
We managed to meet or exceed all the production targets
set by our mining concession customers despite losing 25%
more days to bad weather - more than at any other time in the company’s history.
Petrosea’s mining systems have been independently assessed and audited and have been recertified with the ISO 9001 Quality
Assurance Standard through April 2012, with this renewal Petrosea has held ISO accreditation for 10 years. It applies
universally across all our current operating sites and business divisions benefitting our clients, business partners, suppliers and many other stakeholders impacted by our operations in three major sites:
1. Gunung Bayan Pratama (Gunung Bayan) Coal Mine Project 2. Santan Batubara (Santan) Coal Mine Project
3. Adimitra Baratama Nusantara (ABN) Coal Mine Project
60 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
TAMBANG BATUBARA GUNUNG BAYAN
GUNUNG BAYAN COAL MINE
Kontrak penyelenggaraan jasa penambangan dengan PT
Our largest mining contract services contract in volume and
berjalan sejak tahun 1999 dan merupakan yang terbesar dari
Pratama Coal (GBP) in East Kalimantan since 1999. In October
Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di Kalimantan Timur telah
segi volume dan nilai kontrak. Pada bulan Oktober 2008, GBP memberikan perpanjangan kontrak senilai kurang lebih US$
315 juta untuk jasa pengupasan tanah penutup (overburden) selama lima tahun. Sesuai kontrak yang baru, perusahaan
harus melakukan penggalian dan pengangkutan tanah penutup
sebanyak 36 juta meter kubik (BCM) per tahun. Di tengah cuaca buruk, kami mampu menggali dan mengangkut overburden sebanyak 39 juta meter kubik pada tahun 2010, melebihi jumlah
yang diwajibkan dalam kontrak. Pengembangan kemampuan
personil dan peralatan menjadi prioritas, dan terkait dengan ini kami menambah sejumlah ekskavator berkapasitas 250 ton dan
GUNUNG BAYAN COAL MINE 37% of total revenue in 2010
truk berkapasitas 100 ton. Melihat kinerja kami tahun lalu, klien
value terms, we have been engaged with PT Gunung Bayan 2008, GBP awarded an overbuden contract extension to a value
of approximately US$ 315 million and five-years for overburden
stripping at the mine. The contract requires excavation and transport from multiple pits of 36 million bank cubic metres (BCM)
of overburden annually. Despite the poor weather conditions, we delivered in excess of our contractual obligations by excavating
and hauling about 39 million BCM in 2010. We have invested extensively in manpower and equipment adding additional 250ton excavators and 100-ton trucks. Buoyed by last year’s strong showing, the client has requested a further expansion of contract quantities to 45 million BCM in 2011.
meminta agar kapasitas kami diperbesar menjadi 45 juta BCM pada tahun 2011.
TAMBANG BATUBARA SANTAN
SANTAN COAL MINE
Posisi PT Santan Batubara (SBB) sebagai pemegang konsesi
SBB differs from our other coal mining customers by being a part
karena sebagian saham SBB dimiliki oleh Petrosea. SBB
equity interest. SBB is a 50% joint venture between Petrosea and
pertambangan tidak sama dengan klien perusahaan lainnya
merupakan perusahaan patungan 50% Petrosea bersama PT Harum Energy Tbk saat ini, yang dibentuk pada tahun
1998. Produksi mulai berjalan pada Maret 2009, setelah SBB memberikan Petrosea kontrak untuk jangka waktu lima tahun senilai kurang lebih US$ 250 juta untuk jasa pengupasan
tanah penutup serta penggalian dan pengangkutan batubara di
pit Komodo, pit pertama dari 4 pit yang termasuk dalam blok Separi. Menggunakan ekskavator berkapasitas 250 ton dan
armada truk berkapasitas 100 ton, sepanjang tahun 2010 kami
mampu mengupas tanah penutup sebanyak 20 juta meter kubik, dan menggali serta mengangkut 2 juta ton batubara. Standar
keselamatan kerja tertinggi diterapkan di lokasi sehingga kami berhasil membukukan lebih dari 1 juta jam kerja tanpa kecelakaan
sama sekali. Sampai laporan ini dikeluarkan, pit Separi mampu mempertahankan prestasi yang telah mereka raih. Kami akan
SANTAN COAL MINE 23% of total revenue in 2010
61
meningkatkan produksi pada tahun 2011 dengan menambah ekskavator berkapasitas 300 ton agar target total sebesar 60
juta BCM dapat tercapai pada tahun 2013. Kandungan batubara di blok Separi diperkirakan sebesar 61,5 juta ton, dan cadangan sebesar 17,3 juta ton.
of our own company - a concession holder in which we have an PT Harum Energy Tbk at this time, which was established since
1998. Production initially commenced in March 2009 after SBB awarded Petrosea a five-year approximately US$ 250 million
contract, covering overburden removal, coal excavation and loading at the Komodo pit, the first of a series of four pits within
the Separi block. During 2010, we used 250-ton excavators and 100-ton trucks to excavate 20 million BCM of overburden
materials, together with the loading of two million tons of coal.
We are proud to have set the highest safety standards on this
site in achieving over a million man-hours without a single lost time injury (LTI). As this report goes to publication, the Separi
operations has maintained a good record. Our objective is to increase production further in 2011, adding additional 300-ton
excavators fleets to meet expanded targets totaling 60 million
BCM by 2013. The current resource at the Separi block is
representing 61.5 million tons of resources and proven reserve of 17.3 million tons.
62 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
63
TAMBANG BATUBARA ABN
ABN COAL MINE
Setelah penandatanganan kontrak baru dengan jangka waktu
We began work on a new five-year contract, approximately
melakukan kegiatan penambangan di tambang Sanga-Sanga di
Kalimantan in September 2009.
Sepanjang tahun 2010, perusahaan mampu mengangkut lebih
During 2010, we hauled over two million tons of coal and 22
tersebut. Penambahan ekskavator berkapasitas 250 ton dan
250-ton excavator fleets and 100-ton truck fleets to meet the
target baru 27 juta BCM tanah penutup dan 3 juta ton batubara
tonnes of coal per annum going forward.
ABN menjajaki untuk menambah kapasitas produksi batubara
ABN is now seeking to expand the contract to increase in coal
dan negosiasi atas syarat dan kondisi akan selesai dibahas pada
and negotiation of terms are to be concluded by the end of the
lima tahun senilai kurang lebih US$ 200 juta, Petrosea mulai
US$200 million contract at the Sanga Sanga site in East
Kalimantan Timur pada bulan September 2009.
dari 2 juta ton batubara dan 22 juta BCM tanah penutup di lokasi
million BCM of overburden at the site. We also added additional
armada truk berkapasitas 100 ton membantu kami mencapai
contract ramp up to 27 million BCM of overburden and 3 million
per tahun di masa mendatang.
menjadi 4 juta ton di tahun 2011 dan 5 juta ton di tahun 2012
production to 4 million tonnes in 2011 and 5 million in 2012
akhir kuartal kedua 2011.
second quarter 2011.
TAMBANG BATUBARA KIDECO
KIDECO COAL MINE
Pada bulan Oktober 2010 kami berhasil mendapatkan kontrak
In October 2010, we were awarded a five-year mining contract
ADIMITRA BARATAMA NUSANTARA (ABN) COAL MINE 24% of total revenue in 2010
jasa penambangan selama lima tahun di tambang Pasir Mine
with Kideco’s Pasir Mine in East Kalimantan.
Kideco adalah produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia
Kideco is Indonesia’s third-largest coal producer, which one of
Indika Energy Tbk, yang memiliki kepemilikan saham sebesar
ownership. Kideco has estimated reserves of over one billion
Kontrak senilai kurang lebih US$ 216 juta ini adalah untuk
excavation of 26 million tons of coal and 110 million BCM of
milik Kideco di Kalimantan Timur.
dimana salah satu pemegang saham mayoritasnya adalah PT
majority shareholder is PT Indika Energy Tbk who own 46%
46%. Kideco memiliki cadangan tereka lebih dari 1 miliar ton.
tons.
pekerjaan penggalian 26 juta ton batubara dan 110 juta meter
waste materials.
Kegiatan penambangan dimulai pada awal Januari 2011.
Mining began in early January 2011.
The approximately US$ 216 million contract covers
kubik pemindahan tanah penutup.
KIDECO COAL MINE Mining started early January 2011
64 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
65
PANGKALAN LOGISTIK LEPAS PANTAI
REKAYASA & KONSTRUKSI
Engineering & Construction
Petrosea Offshore Supply Base
3% Dari Total Pendapatan Tahun 2010
13% Dari Total Pendapatan Tahun 2010
3% Of Total Revenue In 2010
13% Of Total Revenue In 2010
Pada tahun 2010 divisi Rekayasa & Konstruksi memprioritaskan
Engineering & Construction division activities were focused in
Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) mulai
tim guna mendukung rencana perusahaan meraih berbagai pengembangan
Petrosea Offshore Supply Base (POSB) began its operations
beroperasi sejak tahun 2006 di Tanjung Batu, Kalimantan
in Tanjung Batu, East Kalimantan in 2006.
team to target selected new opportunities for the future. Since
Timur.
batubara
based clients and the setting of criteria to ensure we are
POSB menangani pangkalan logistik lepas pantai dan terus
Our well-established unique offshore logistic support group,
ditangani untuk memastikan perusahaan mampu memberikan
the highlights for the year was the continuation of Project
dan gas bumi. Dengan tim yang beranggotakan lebih dari 300
companies using a team of over 300 experienced people and
patut disoroti di tahun 2010 adalah jasa konsultasi manajemen
facility in East Kalimantan owned by Kaltim Nitrate Indonesia
sejumlah perusahaan termasuk Total Indonesia, Chevron,
Indonesia, Chevron, Exxon and ENI rely on POSB for support
Indonesia (KNI) di Kalimantan Timur untuk penyelesaian
at Indominco Mandiri.
Makassar.
penyelesaian proyek yang tengah ditangani, dan restrukturisasi
2010 on the completion of projects, and the restructuring of our
peluang baru. Sejak tahun 2009, perusahaan mengutamakan
2009 the focus has been on supporting mining or resource
usaha
kontrak
penambangan
dan juga menetapkan kriteria baru untuk proyek yang akan yang terbaik dan nilai tambah kepada klien. Salah satu yang
proyek untuk pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Nitrate
engaged in projects where we can add the most value. Among
menyelenggarakan jasa bagi perusahaan eksplorasi minyak
POSB, remained active in servicing oil and gas exploration
Management Consulting (PMC) for an Ammonium Nitrate
personil berpengalaman dan peralatan khusus, kami melayani
specialist equipment. Leading multinationals including Total
(KNI) and the completion of the Bontang Coal facility upgrade
Exxon dan ENI menjalankan kegiatan eksplorasi di Selat
in the Makassar Straits.
Kontrak yang diperoleh perusahaan baik yang baru maupun
Total new (and extensions or renewal) contracts for 2010
berlaku selama 2 hingga 5 tahun. Pendapatan unit POSB
years. Revenue growth for POSB was a healthy 17% to US$
peningkatan fasilitas batubara milik Indominco Mandiri di Bontang.
Petrosea juga mendapat kontrak selama 18 bulan untuk
We were awarded an 18-month contract to undertake
tahun 2011 diperkirakan kontrak akan dilanjutkan dengan
scope of work is likely to lead to construction support activities
penambangan untuk Kideco di Kalimantan, Petrosea akan
Project Construction Management (EPCM) support for the
(Engineering and Project Construction Management/EPCM)
Kideco mining contract in Kalimantan.
pekerjaan rekayasa dari PT Newmont di Batu Hijau. Pada
engineering works with PT Newmont at Batu Hijau. The initial
aktivitas pendukung jasa konstruksi. Terkait dengan kontrak
in 2011. We were also engaged to provide Engineering and
menyediakan jasa rekayasa dan manajemen konstruksi proyek
infrastructure associated with the commencement of the
untuk pembangunan infrastrukturnya.
perpanjangan seluruhnya bernilai US$ 25,5 juta dan umumnya
amounted to US$ 25.5 million and were typically for 2 to 5
meningkat 17% menjadi US$ 24 juta.
24 million.
66 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
SANTAN BATUBARA
TKCM
Petrosea memiliki 50% saham di PT Santan Batubara (SBB)
Petrosea memiliki 47% saham PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM)
Petrosea owns a 50% equity interest in PT Santan Batubara (SBB)
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) is 47% owned by Petrosea
67
Perusahaan Asosiasi Associated Company
Perusahaan Asosiasi Associated Company
SBB merupakan sebuah perusahaan patungan produsen
SBB is a joint venture coal mining producer with a third
TKCM adalah perusahaan patungan yang didirikan untuk
TKCM, the joint venture has been established to rehabilitate
ketiga di Kutai, Kalimantan Timur, Indonesia dengan wilayah
SBB’s concession area extends over 24,930 hectares until the
Pengolahan Air Cikokol di Tangerang yang memasok air
Java for public supply. In June 2004, TKCM signed a 15-year
satu-satunya kontraktor pertambangan yang melakukan
mining activities for SBB which utilizes open-pit strip mining
teknik penambangan terbuka. Produksi tambang batubara saat
mine site, with exploration activity being undertaken at the
penambangan batubara dengan kontrak batubara generasi
generation coal contract of work in Kutai, East Kalimantan.
kerja lebih dari 24.930 hektar hingga tahun 2038. Kami adalah
year 2038. Petrosea is the sole mining contractor conducting
kegiatan penambangan untuk SBB dengan memanfaatkan
techniques. Coal production is currently focused on the Separi
ini difokuskan pada lokasi tambang Separi, dengan kegiatan
other mine sites.
eksplorasi yang dilakukan di lokasi tambang lainnya.
SBB memulai produksi batubara pada bulan April 2009,
SBB commenced coal production in April 2009, producing
juta ton pada tahun 2010. Saat ini memiliki pelanggan berasal
respectively and has customers located in various countries,
Pasifik yang sebagian besar berbisnis dalam bidang industri
of which are in the Asia-Pacific region. In 2010, it’s first whole
berproduksi. SBB melunasi pinjaman sebesar US$ 9,4 juta dan
million and paid an interim dividend of US$ 5 million.
memproduksi 1,3 juta ton batubara pada tahun 2009 dan 2,0
1.3 million tons and 2.0 million tons of coal in 2009 and 2010
dari berbagai negara terutama negara di kawasan Asia-
mostly involved in the power generation bussiness, the majority
pembangkit listrik. Tahun 2010, merupakan tahun utama
year of production, SBB repaid loans amounting to US$ 9.4
telah membayar dividen interim sebesar US$ 5 juta.
menangani
perbaikan
dan
pengembangan
Instalasi
untuk kebutuhan masyarakat. Pada bulan Juni 2004 TKCM menandatangani perjanjian dengan PDAM Tirta Kerta Raharja (PDAM TKR) milik Kabupaten Tangerang. Kontrak ini berlaku selama 15 tahun untuk pekerjaan rehabilitasi, pengoperasian dan transfer fasilitas yang selanjutnya akan diserahkan kepada
PDAM TKR setelah kontrak berakhir. Perbaikan dilakukan bertahap; kapasitas pengolahan yang awalnya 950 liter/
detik pada tahun 2004 meningkat menjadi 1.170 liter/detik
tahun 2006 dan mencapai 1.275 liter/detik tahun 2007. TKCM
and upgrade the Cikokol Water Treatment Plant in Tangerang,
ROT (rehabilitate, operate and transfer) pact for the plant with PDAM Tirta Kerta Raharja (PDAM TKR), a municipal water
company owned by the Tangerang Regency. The plant has been improved in stages, from the initial treated water capacity of 950 liters/second in 2004; to 1,170 liters/second in 2006 and
finally 1,275 liters/second in 2007. TKCM pumped 36.6 million
m3 of clean drinking water in 2008; 37.1 million m3 in 2009; and
38.2 million m3 in 2010.
berhasil menyalurkan air minum sebanyak 36,6 juta m3 tahun 2008; 37,1 juta m3 tahun 2009; dan 38,2 juta m3 tahun 2010.
Dengan sistem pemantauan produksi berbasis internet, para
A sophisticated web-based production monitoring system
secara langsung melihat proses pengolahan air. Sejak tahun
performance of the treated water and since 2004, we have
pemangku kepentingan maupun masyarakat umum dapat
allows stakeholders and the public to review real time
2004 TKCM berhasil memasok lebih dari 221,9 juta m air bersih
supplied PDAM TKR for Tangerang residents with over 221.9
dan sebagian Jakarta. Standar air minum olahan TKCM telah
of Health and WHO, the World Health Organisation and, in line
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). Kegiatan operasional
ISO 9001:2000 quality management system for the operation
3
kepada PDAM TKR untuk keperluan masyarakat Tangerang
million m3 of treated water. Our standards conform to Ministry
sesuai standar yang ditetapkan Departemen Kesehatan dan
with international best practice, the plant is accredited under the
mengikuti prosedur kerja internasional sehingga perusahaan
and maintenance and in 2010, upgraded to ISO 9001:2008.
berhasil memperoleh akreditasi ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu di bidang operasi dan pemeliharaan. Akreditasi diperbaharui menjadi ISO 9001:2008 tahun 2010.
68 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
69
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) Health, Safety and Environment (HSE)
Petrosea menjalankan Program Target Nihil: kecelakaan nihil, insiden nihil, karyawan sakit karena pekerjaan nihil, kerusakan lingkungan hidup nihil dan gangguan yang dialami warga di sekitar lokasi kegiatan nihil. Our Zero Target Program sums up this attitude: zero accidents, zero incidents, zero illness, zero harm to the environment, and zero disturbance to the communities adjacent to our operations.
Penerapan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH) dengan sebaik-baiknya bukan semata-mata komitmen namun juga barometer kinerja
perusahaan. Kerja dengan nihil kecelakaan menjadi tujuan semua unit kerja Petrosea dan mencerminkan kinerja yang
baik. Komitmen perusahaan menerapkan K3LH, menunjukkan kualitas manajemen perusahaan yang baik dan patut dilakukan setiap perusahaan yang bertanggung jawab.
2010: •
Dari
values embedded in our company. HSE is also a barometer
of the overall health of our business. A zero Lost Time Injury while reflecting equally well in terms of improved performance.
A commitment to HSE says a great deal about management
HSE highlights for 2010 included:
berturut-turut.
Sistem pemantauan dan pelaporan online, PHASES, ditingkatkan
kemampuannya
sehingga
memantau masalah yang mungkin timbul.
rates in every Petrosea operation is essential goal in itself,
seluruh
7.667.886,44
unit
jam
kerja,
kerja
Petrosea
tanpa
membukukan
kecelakaan
yang
Tingkat kehilangan jam kerja yang disebabkan kecelakaan
•
•
atau LTIFR menurun sekitar 8% menjadi 0,12 dari 0,13
We reached an accumulated 7,667,886.44 man hours without a single hour lost through injury.
We improved our Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) by about 8% to 0.12 from 0.13 in 2009.
pada tahun 2009. •
•
•
Jumlah kecelakaan yang tercatat atau TRIFR menurun 27% menjadi 1,73 untuk setiap 1.000.000 jam kerja dibanding angka pada tahun 2009. Peningkatan ini
kami
berupa database online untuk mencatat semua risiko yang
Our Total Recordable Injury Frequently Rate (TRIFR) came in at 1.73 per 1,000,000 man hours, or a 27%
improvement over 2009. This marked the fourth straight
•
Kami
mempertahankan
standar
internasional
yang
kami. Di tahun
2010, kami menerima sertifikasi OHSAS 18001:2007 untuk sistem manajemen K3 dan sertifikasi ISO 14001:2004
untuk kemampuan Petrosea dalam mengindentifikasi dan mengendalikan dampak kegiatan perusahaan dan jasa
terhadap lingkungan hidup maupun untuk kemampuan perusahaan meningkatkan kinerjanya di bidang lingkungan Lingkungan Hidup yang didirikan.
We continued improve PHASES, an online monitoring and reporting system that allows us to monitor potential problem areas.
•
berpotensi muncul, juga ditingkatkan kinerjanya.
hidup, serta untuk memastikan kualitas sistem Manajemen •
year of TRIFR improvement.
dapat
Sistem evaluasi risiko dan bahaya atau HRAS, yang
dibutuhkan oleh pelanggan internasional
menyebabkan hilangnya waktu kerja. •
Safety and the Environment (HSE) are not just a core set of
quality and makes good business sense.
Beberapa prestasi seputar penerapan K3LH pada tahun
merupakan perbaikan terus menerus selama empat tahun
The highest standards of leadership and care towards Health,
The Hazard and Risk Assessment System (HRAS), an online database that registers all risk scenarios was also upgraded upon.
We
maintain
international
standards
required
by
our
international customers. In 2010, we received OHSAS 18001:2007 certification in recognition of our health and safety management system; and ISO 14001:2004 certification
following a surveillance audit in recognition of our environment
management system, where we have shown our ability to identify and control the environmental impact of our activities
and services, while continually improving on our environmental performance.
70 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
71
MANAJEMEN MUTU Quality Management
Sesuai komitmen Petrosea untuk senantiasa memenuhi kebutuhan para klien dan pemangku kepentingan membantu mereka memenuhi tujuan usaha, perusahaan selalu menerapkan standar yang tinggi. Assured standards are an essential part of the Petrosea service commitment in our efforts to meet the needs and objectives of our clients and related stakeholders.
ISO 9001:2008 adalah akreditasi yang diperoleh perusahaan
ISO 9001:2008 – our quality management system requirements
Dalam melakukan bisnis, Petrosea berkewajiban untuk
The fulfillment of clients’ needs and wants is compulsory to the
berturut-turut mempertahankan akreditasi ini, bukti bahwa
identify and implement improvements.
manajemen mengutamakan proses yang dapat membantu
management prioritises processes that award the biggest
untuk sistem manajemen mutu. Petrosea telah 10 tahun kami terus mengupayakan dan melakukan perubahan.
were accredited for tenth year in succession, as we continually
Seluruh unit usaha diminta untuk menjalankan program
Petrosea consistently encourages and enhances understanding
tentang pentingnya program ini. Setiap fase pelaksanaan
program by all of its business lines. Comprehension of the
manajemen mutu, dan kepada mereka diberikan pengarahan
proyek, sejak proyek dimulai lalu tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan terselesaikannya proyek, harus
memperhatikan sistem manajemen mutu (QMS), dan dengan demikian semua unit usaha terpacu untuk melaksanakan
kegiatan sebaik-baiknya agar semua proyek, baik yang sedang maupun akan berjalan, dapat berjalan dengan baik.
Program
peningkatan
mutu
selalu
melibatkan
and active participation in the Company’s quality management
importance of Quality Management System (QMS) support
berbasis internet sesuai prosedur standar yang berlaku di Petrosea.
yang dibutuhkan klien dapat disediakan, dan klien dapat pula memberikan masukan kepada perusahaan.
management system has made a real contribution to clients’
satisfaction, which includes fulfilling clients’ needs and also taking feedback.
will provide a positive and proactive vision for all business lines
usaha dan mempertangguh perusahaan dalam menghadapi
kept the company growing and lent it strength in the face of
in their efforts to successfully bring Petrosea’s current and future projects to successful fruition.
people, processes and technology. An internal audit process
internal ini, perusahaan memanfaatkan teknologi database
perusahaan mampu memenuhi kriteria di atas sehingga apa
contributions to clients’ satisfaction. The company’s quality
At Petrosea, the comprehensive implementation of a quality
proses dan teknologi. Di kantor pusat dan di lokasi proyek,
kelola perusahaan. Untuk mendukung pelaksanaan audit mutu
klien, dan terkait dengan ini, sistem manajemen mutu
Di Petrosea, sistem manajemen mutu diterapkan secara
initiation and on through planning, execution and completion,
The improvement program is involved and aligned the three
Petrosea melakukan audit internal seputar pelaksanaan tata
perusahaan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
existence of Petrosea’s business. Therefore, the company’s
for every project implementation step, starting from project
dan
menyelaraskan tiga unsur pokok perusahaan yaitu personil,
memenuhi kebutuhan dan keinginan klien. Untuk itu pihak
essential elements of the company’s infrastructure, which are
has been executed regarding Good Governance at both Petrosea’s headquarters and at project sites. The application of web database technology in managing the internal quality audit has become standard practice in Petrosea.
menyeluruh di semua unit kerja untuk mendukung pertumbuhan tantangan.
management system in all business lines has successfully challenges.
Secara rutin perusahaan melakukan evaluasi untuk melihat
We regularly assess the compliance with the plans and
dan prosedur, dan mengambil langkah pencegahan maupun
through the Internal Quality Audits and the surveillance audits
apakah kegiatan operasional sudah berjalan sesuai rencana langkah perbaikan yang diperlukan. Untuk ini, perusahaan
melakukan audit mutu internal, dan menunjuk badan sertifikasi
procedures, and take the preventive and corrective actions by the independence certification body, SGS UK Ltd.
independen, SGS UK Ltd.
Pada tahun 2010, PT Petrosea Tbk mendapat penghargaan
In 2010, PT Petrosea Tbk was awarded by SGS for its success
sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu selama 10
System for 10 years continuously.
dari SGS Indonesia untuk keberhasilannya mempertahankan tahun berturut-turut.
in maintaining ISO 9001 certification on Quality Management
72 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
73
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui Corporate Social Responsibility blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores
Konsep pengembangan masyarakat berkelanjutan diyakini oleh Petrosea Petrosea believes in the concept of sustainable communities.
Dengan memaksimalkan penggunaan material lokal dan
Our community development programs entail maximizing the
dan kompetensi yang mendukung industri, diyakini dapat
productivity and competencies within the supporting industries,
sumber daya manusia dalam meningkatkan produktivitas meningkatkan perusahaan.
taraf
hidup
masyarakat
disekitar
area
Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah-daerah
yang sangat terpencil, di mana taraf kesehatan maupun pendidikannya jauh di bawah kawasan perkotaan. Untuk itulah perusahaan mengarahkan program tanggung jawab sosialnya
(CSR) pada peningkatan taraf hidup masyarakat di wilayah
tersebut dengan cara memperbaiki perekonomian warga, menyediakan air bersih, fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Dalam rangka melakukan kegiatan di atas, kami merekrut dua orang konsultan dari luar perusahaan. Mereka berkerjasama
dengan tim perusahaan untuk menilai tingkat ekonomi, kesehatan dan pendidikan di area tersebut, merumuskan dan memperkenalkan sejumlah program yang menghasilkan
juga memberikan bantuan komputer dan perlengkapan akses internet untuk Sekolah Dasar.
usage of local materials and human resources, while promoting believes in improving living standards in the communities
•
where we work.
education fall well below the country’s urban areas. Accordingly, we have placed our Corporate Social Responsibility focus on
•
bagi
that have tangible positive impacts on our neighbor’s lives.
Masyarakat Kelurahan Kariangau dengan memberikan pelatihan dan pendampingan intensif kepada tujuh
Kelompok Usahan Bersama (KUBE). Selain itu, Petrosea
Employment
Development
masyarakat dimana perusahaan menyediakan mesin jahit
•
•
•
for
Kelurahan
Kariangau Society by provides training and intensive
assistance for seven Joint Business (Kelompok Usaha Bersama / KUBE). Furthermore, Petrosea also provide
•
Menyelenggarakan program pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan gratis di lima desa, di sekitar lokasi tambang Santan Batubara di Kalimantan Timur.
Petrosea juga melakukan penyemprotan nyamuk untuk
mengurangi munculnya penyakit berbahaya seperti malaria dan demam berdarah di desa sekitar area perusahaan.
women by outsourcing our tailoring needs to the collective. •
•
•
Menyediakan bus sekolah sebagai sarana transportasi
•
anak-anak, di Gunung Bayan, Kalimantan Timur. Kami
juga memberikan sumbangan buku dan alat tulis kepada para murid di sana.
initiative in Gunung Bayan, East Kalimantan which gave local women. We then provided a ready-made market for the
Penyediaan air minum yang aman bagi penduduk sekitar area perusahaan.
An award-winning community economic empowerment sewing machines and training to economically-marginalised
dibutuhkan perusahaan.
• Program
Penghargaan diperoleh atas program pemberdayaan
mereka diminta untuk menjahitkan keperluan yang
assessments of the areas. We then introduced programmes
•
Pencaharian
in turn teach their students what they have learned.
mampu di sekitar lokasi Santan Batubara. Selanjutnya
educational initiatives for them to tap into.
own advisory team to conduct economic, health and education
for two computer labs in South Jakarta. The labs are used to train elementary school teachers about computer skills, who
dan mengadakan pelatihan untuk ibu-ibu warga kurang
economic empowerment, clean water, and health and
To do this we employed two external consultants to work with our
Teaming up with non-profit ICT Watch to provide computers
kemampuan mereka kepada para siswa.
improving the living standards of these areas by providing
•
Mata
•
guru sehingga nantinya mereka dapat mengajarkan
of the country, where social indicators such as health and
Our 2010 CSR initiatives included:
Pengembangan
memberikan komputer untuk 2 laboratorium komputer ini digunakan untuk pelatihan komputer bagi para
Many of these communities are found in the remotest corners
Program sosial yang diselenggarakan perusahaan sepanjang Program
Bekerja sama dengan LSM ICT Watch, perusahaan
School.
di dua Sekolah Dasar di Jakarta Selatan. Laboratorium
dampak positif dan nyata bagi masyarakat sekitar.
tahun 2010 antara lain:
computers and internet access equipment for Elementary
Health and medical services in five villages near our Santan Batubara site in East Kalimantan, where we provided checkups and basic medical care.
Mosquito ‘fogging’ in communities near our worksites
to reduce the serious health impacts of life-threatening diseases such as malaria and dengue fever.
The provision of safe drinking water to locals in areas where we work.
A school bus program in Gunung Bayan, East Kalimantan
where we provided transportation access to children. We also help out by distributing school books and materials to students in the area.
74 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
75
SUMBER DAYA MANUSIA Human Capital
Pada tahun 2010 kami merekrut lebih dari 593 staf lokal sehingga jumlah seluruh staf meningkat 25% dibanding tahun sebelumnya. In 2010, we embarked on a major recruitment drive by welcoming 593 employees to the company, representing a growth rate of 25% of total staff from the year before.
Sektor industri batubara berkembang amat pesat, dan kendala
As the coal sector continues to expand at an unprecedented
mempekerjakan staf terbaik dan mempertahankan mereka.
our greatest challenge. That’s why we put our people at the
terbesar bagi perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah
Itulah sebabnya personil menjadi perhatian utama kami. Karyawan perusahaan yang berjumlah 1.926 orang menjadi
salah satu dari tiga pilar yang mendukung kesinambungan
rate, the retention and recruitment of quality staff is arguably
beberapa tahun ke depan. Petrosea beruntung mempekerjakan
Indonesian coal and other minerals. We are fortunate to
personil terbaik di bidangnya, namun kami sadar bahwa mempertahankan mereka dan merekrut tenaga kerja sekaliber
mereka bukanlah pekerjaan mudah. Pada tahun 2010 kami mengambil beberapa langkah penting seperti: • •
•
Memberikan paket remunerasi yang sesuai standar industri kepada semua pekerja perusahaan.
Terus meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan kerja.
Merencanakan jaminan kesehatan bagi keluarga karyawan.
Karena sebagian besar lokasi kerja kami berada di daerah
terpencil, dan kondisi ini membuat perusahaan asuransi di Indonesia tidak bersedia memberikan penggantian penuh jika ada kerabat karyawan yang mengalami kecelakaan
dan harus dievakuasi. Program ini didanai perusahaan dan akan mulai berjalan pada tahun 2011.
manajemen, •
We expect to add another approximately 600 such staff in 2011
to handle increased business in the years to come require have some of the best people in the business. But we realize that retaining these people and recruiting other high-value
employees is an ongoing challenge. In 2010 we worked to ensure: • • •
We delivered industry-competitive remuneration to all of our workers.
We continued to improve on our health and safety standards.
A company-backed health insurance plan was in place for every employee’s family. Due to the remoteness of many
of our work sites, Indonesian insurance companies were reluctant to provide full accident and evacuation policies for relatives of workers. Our plan will be up and running by early 2011.
merupakan
pusat
pelatihan
internal
perusahaan.
•
•
kebahasaan.
kebudayaan,
kepedulian
sosial
meningkatkan
keterampilan
perkembangan perusahaan.
staf
seiring
dengan
Sepanjang tahun 2010, 3.672 peserta (termasuk staf
(PetA), an in-house training school, which opened in June
community awareness and language-training programs,
dan
Terus mengadakan pelatihan teknis di lapangan guna
The ongoing success of the Petrosea Training Academy 2010 and runs leadership, management, cross-cultural,
menyelenggarakan antara lain pelatihan kepemimpinan,
of the three pillars of our sustainable business model.
Kami akan kembali menambah sekitar 600 karyawan lagi
Meresmikan Petrosea Training Academy (PetA) yang Akademi ini resmi dibuka pada bulan Juni 2010, dan
heart of everything we do. Our 1,926 employees represent one
usaha Petrosea.
pada tahun 2011 ini untuk mengantisipasi pertumbuhan usaha
•
among others. •
We continued to provide the very best on-site technical
•
In 2010, a total of 3.672 participants (including permanent
training to staff to ensure that their skills grow as we do.
permanen, pekerja kontrak dan kontraktor) mengikuti 453
staffs, contract workers and contractors) took part in 453
74 kursus pengembangan diri.
training courses and 74 were “soft-skills”.
program pelatihan – 379 di antaranya pelatihan teknis dan
individual training programs – of which 379 were technical
Komunikasi antara manajemen dan karyawan perlu terus
In order to further improve management’s communication
yang dapat membantu staf memperoleh informasi lengkap
ensure employees are regularly and properly informed about
ditingkatkan, dan untuk itu kami menerapkan sistem khusus
dan teratur seputar kebijakan yang diambil perusahaan dalam periode 2010-2012. Kebijakan yang dimaksud antara lain menyangkut mekanisme penyelesaian sengketa, tunjangan kesehatan dan tunjangan lain bagi karyawan, ketentuan K3
serta jaminan kesehatan dan berita duka. Perusahaan teratur mengadakan pertemuan dengan karyawan, dan mengajak staf untuk memberikan masukan, baik secara langsung kepada manajer maupun melalui kotak saran yang ada di setiap unit kerja.
with employees, we are presently rolling out systems to
company policies for the 2010 to 2012 period. These include
dispute resolution mechanisms, employee health and benefits, occupational health and safety policies, as well as those on
health insurance and bereavement. We hold regular meetings with employees and encourage all staff to contribute feedback in person to managers and to suggestion boxes present at our worksites.
76 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
77
MANAJEMEN ASET Asset Management
Pada tahun 2010 perusahaan membentuk unit khusus manajemen alat berat yaitu Manajemen Aset In 2010, we established a unit specializing on plant known as Asset Management
Manajemen Aset dibentuk untuk memberikan pelayanan
Asset Management was established to provide services to the
POSB. Unit ini mendukung unit usaha yang dimiliki Petrosea
and POSB. It supports each of Petrosea business lines with
kepada jasa penambangan, jasa rekayasa dan konstruksi serta
dengan tanggung jawab meningkatkan efisiensi pemakaian dan pemeliharaan peralatan tambang, transportasi dan peralatan lain seiring dengan pertumbuhan usaha Petrosea.
mining services, the engineering and construction services equipment and maintenance support to efficiently deploy and
maintain Petrosea’s equipment throughout our business and to further improve the overall availability of equipment as our asset inventory expands, in line with business growth.
Tugas pokok AM adalah melakukan kajian berapa biaya riil
AM is tasked with assessing the true cost of owning and
di samping mengevaluasi seluruh biaya yang telah dikeluarkan,
of all historical costs, component schedules, facilities and
pengadaan dan pengoperasian alat sepanjang masa pakainya, daftar komponen, fasilitas dan personil yang dibutuhkan agar efisiensi dapat ditingkatkan, sehingga perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang penggunaan
dan ketersediaan alat. Bersama pemasok, kami mengkaji dan menetapkan standar di setiap lokasi tambang sesuai prosedur
yang berlaku di dunia. Dengan demikian kami dapat lebih
akurat memperkirakan biaya perawatan armada, sehingga
penetapan anggaran biaya tetap dan biaya variabel pun dapat setepat mungkin.
operating equipment over its life-cycle, including reviews labour requirements to generate greater efficiency and better information on utilisation and availability. We work with key
suppliers to review and benchmark each site according to international best practices. This initiative is providing us with
more accuracy in determining maintenance cost levels for our
fleet, and hence more precision in budgeting for fixed and variable costs in all operations.
ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMEN Management Discussion And Analysis
80 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
Bagan Bauran Pendapatan
SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN
OVERVIEW
Pendapatan diperoleh dari kontrak jasa penambangan,
We derive our revenues from contracts to perform mining
Offshore Supply Base (POSB).
Petrosea Offshore Supply Base (POSB).
175
We are also 50% joint venture partners with PT Harum Energy
150
rekayasa dan konstruksi beserta jasa, termasuk Petrosea
Petrosea
dan
memegang
PT Harum
50%
saham
Energy Tbk
PT Santan
masing-masing
Batubara
(SBB),
perusahaan penambangan batubara yang memiliki empat wilayah kerja di bawah Kontrak Kerja Sama selama 40 tahun dengan Pemerintah yang ditandatangani pada tahun 1998.
Sekitar 23% pendapatan dari jasa pertambangan selama
Tbk in PT Santan Batubara (SBB), a company mining for coal
in four separate areas under a coal contract of work with the
Government signed in 1998 for a period of 40 years. In 2010 we derived 23% of total mining services revenues from SBB.
Together SBB and Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), a
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba bersih
significantly to our bottom line as equity income from associates,
Petrosea sebagai bagian laba bersih perusahaan asosiasi, yang merupakan proporsi laba perusahaan yang dibukukan oleh kedua perusahaan patungan. Pada laporan ini kami
menyajikan hasil usaha selama tiga tahun terakhir untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tren
yang mendasari perkembangan kinerja usaha dan strategi
100
water treatment project in which we have 47% equity, contribute
50
being our proportionate share of the profits declared by both
25
24,1
20,6
17,1
13,7
5,2
0,5
2009
0,2
2010
relating to our strategy and business performance.
Total revenues grew 9% in 2010 to US$ 186.9 million on new
USD 186,9 juta berasal dari peningkatan volume pemindahan
record volumes of overburden and coal handling. Our core
rekor pencapaian volume tertinggi. Pendapatan dari kegiatan
US$ 157.5 million in 2010, a year on year increase of 15%.
juta di 2010, meningkat 15% dari tahun sebelumnya. Porsi
two years from a contribution of just over 50% in 2008 to 84%
terus meningkat selama dua tahun terakhir - dari sekitar 50%
the next biggest contributor at 13% of total revenues, being an
terbesar kedua pendapatan perusahaan adalah sektor
construction and others contributed the balance as shown in
jasa dengan konstribusi sebesar 13%, naik 17% dari tahun
82,0
2008
detail supports better understanding of key underlying trends
Pendapatan meningkat sebesar 9% pada tahun 2010 menjadi
pada tahun 2008 menjadi 84% pada tahun 2010. Penyumbang
106,2
0,5
to state the last three years comparative results where such
REVENUES
pendapatan dari jasa penambangan terhadap total pendapatan
136,9
joint venture companies. In this presentation we have chosen
PENDAPATAN
usaha utama, yaitu jasa penambangan adalah USD 157,5
157,5
125
perusahaan.
tanah penutup dan penambangan batubara. Ini merupakan
All figures are in US$ Millions
Semua angka dalam USD Juta
75
dan Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), proyek
pengolahan air yang 47% sahamnya dimiliki perusahaan,
Revenue Mix Chart
services, engineering & construction and other, including the
tahun 2010 berasal dari SBB. SBB
81
activity, which is mining services, generated revenues to Mining services has continued to grow steadily over the past
of total revenues for the year in review. Services revenues are increase of 17% to US$ 24.1 million in 2010. Engineering and
the revenue mix chart:
Mining Service
Engineering and construction
Service
Others
Pendapatan dari kontrak jasa penambangan PT Adimitra
Revenue growth under the mining services contract with
USD 44 juta. Sedangkan dari kontrak SBB, pendapatan yang
US$ 10 million to US$ 44 million. At SBB, revenues have
Baratama Nusantara (ABN) meningkat dari USD 10 juta menjadi diperoleh meningkat dari USD 30 juta menjadi USD 43 juta
pada tahun 2010. Pada tahun 2010, 84% jumlah pendapatan dari jasa penambangan disumbangkan oleh tiga klien terbesar
perusahaan, yaitu PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP), ABN dan SBB. Kontrak penambangan dengan Kideco yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011 memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih mendiversifikasikan pendapatan.
PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) increased from increased from US$ 30 million to US$ 43 million in 2010. As of 2010, 84% of total revenue came from our three largest customers being PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP), ABN
and SBB. A new mining contract with Kideco commencing 1st
January 2011 will provide the opportunity to further diversify our revenue mix.
sebelumnya menjadi USD 24,1 juta di tahun 2010. Sementara
BEBAN LANGSUNG
DIRECT COSTS
serta lain-lain dapat dilihat pada bagan bauran pendapatan
Beban langsung meningkat 13% menjadi USD 131,7 juta (2009:
Direct costs rose 13% to US$ 131.7 million (2009: US$
penyusutan sebesar 21% seiring dengan peningkatan belanja
21% in line with increase in capital expenditure and operation
pendapatan yang berasal dari bidang rekayasa dan konstruksi, berikut:
USD 116,4 juta) yang dipengaruhi oleh peningkatan beban modal karena peningkatan aktivitas kontrak pertambangan.
116.4 million) impacted by increase in depreciation expense of along with the increase activity under our mining contracts
82 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
83
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
OTHER INCOME (CHARGES)
Beban lain-lain berkurang dari USD 35,4 juta pada tahun 2009
Total other charges reduced from US$ 35.4 million in 2009 to
dari item luar biasa dimana pada tahun 2009 perusahaan
2009 on written off of doubtful receievable of US$ 26.9 million.
menjadi USD 1,1 juta pada tahun 2010, terutama berasal
US$ 1.1 million in 2010, largely due to an extraordinary item in
membukukan penghapusan piutang tak tertagih sebesar USD 26,9 juta.
Beban-beban keuangan lainnya lebih rendah dibanding tahun
Other finance related charges were lower year on year. Interest
penurunan dari USD 4,1 juta menjadi USD 3,0 juta seiring
to US$ 3.0 million in line with lower interest on outstanding
membukukan kerugian selisih kurs sebesar USD 4,5 juta pada
4.5 million, related to expenses in respect of currency hedging
uang. Tahun ini perusahaan mendapat keuntungan dari selisih
million. While the majority of our contracts and obligations are
kewajiban peusahaan adalah dalam Dolar AS, beberapa beban
based (plus selected other currencies) resulting in some
asing lain), sehingga perusahaan tetap memiliki eksposur naik
in respect of settlement of payables and receivables and some
piutang serta eksposur penjabaran saldo aset dan kewajiban
liabilities. As at year-end 2010 there were no forward exchange
sebelumnya. Beban bunga dan beban keuangan mengalami
expenses and finance charges decreased from US$ 4.1 million
dengan menurunnya bunga atas kewajiban sewa. Perusahaan
finance leases. The loss on foreign exchange in 2009 of US$
tahun 2009 terkait dengan fasilitas lindung nilai dalam mata
agreements, was superseded in 2010 by a gain of US$ 1.4
kurs sebesar USD 1,4 juta. Meski sebagian besar kontrak dan
priced in US Dollars, the remaining costs are primarily Rupiah
lainnya adalah dalam Rupiah (di samping beberapa mata uang
exchange exposure on currency movements from time to time
turunnya kurs berkaitan dengan penyelesaian hutang maupun
translation exposure on balances of monetary assets and
moneter. Pada akhir tahun 2010 tidak ada forward exchange
contracts outstanding.
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
SHARE OF ASSOCIATES NET INCOME
Komponen ini meliputi bagian laba bersih perusahaan asosiasi,
This comprised equity in income of associates, TKCM and
USD 15 juta, yang telah satu tahun penuh memproduksi
competed its first full year of coal production. Equity earnings
contract yang belum terselesaikan. Laba kotor yang merupakan hasil dari perubahan pendapatan
dan beban, relatif tidak berubah yaitu USD 55,3 juta. Turunnya marjin laba kotor dari 32% menjadi 30% merupakan indikasi
dari peningkatan biaya terkait dengan peningkatan armada peralatan kami sepanjang tahun 2010, dimana hasilnya
akan dapat dinikmati mulai tahun 2011. Gejala alam La Nina, yang memperpanjang musim hujan, mengganggu industri pertambangan pada umumnya sepanjang tahun 2010,
demikian halnya dengan Petrosea, namun dengan peningkatan efisiensi operasi penambangan hal ini tidak berdampak banyak terhadap pencapaian target perusahaan.
LABA USAHA Beban administrasi naik 7% menjadi USD 17,0 juta sejalan dengan perkembangan usaha dan kenaikan pendapatan.
Efisiensi berhasil dilakukan atas beban sistem informasi manajemen, sementara itu terdapat peningkatan biaya sehubungan dengan dimulainya kontrak baru dengan Kideco, yang hasilnya akan terlihat pada tahun 2011.
Gross profit reflected the various changes in revenue and cost
mix and remained virtually unchanged at US$ 55.3 million. The reduction in gross margin from 32% to 30% was indicative of the additional costs incurred as we substantially upgraded our
equipment fleet during the year, the full benefits of which will be felt over in 2011 onward. Additionally, due to the La Nina weather phenomenon where there were higher proportion of rain days in 2010 than expected, affected the entire mining
industry during 2010, including Petrosea. However, the impact
on our mining targets achievement was modest as offseted by increase in mining operational efficiency.
OPERATING INCOME Administrative expenses were up by 7% to US$ 17.0 million,
inline with business expansion and revenue growth. There were
some efficiency gains relating to our management information system and some additional costs incurred in relation to the new contract with Kideco, the benefits from which will be evident in 2011.
Laba usaha yang merefleksikan berbagai kondisi di atas turun
Operating income, reflecting the factors mentioned above ease
menjadi 20% pada tahun 2010.
20% in 2010.
3% menjadi USD 38,3 juta, dengan marjin turun dari 23%
by 3% to US$ 38.3 million with margin decreasing from 23% to
TKCM dan SBB, terutama laba yang berasal dari SBB sebesar
SBB, primarily earnings of US$ 15 million from SBB which
batubara. Laba dari TKCM meningkat 58% menjadi USD 0,68
from TKCM increased 58% to US$ 0.68 million.
LABA BERSIH
NET INCOME
Laba bersih perusahaan tahun 2010 mencapai USD 42,2
Net income for 2010 was US$ 42.2 million. This represents a
ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan dan kontribusi
sound growth in revenues, the first full year of production and
juta.
juta, meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Peningkatan
step change over the previous year, taking into consideration
yang signifikan dari perusahaan asosiasi yang bergerak di
sales from the joint venture coal mining operation generating
bidang batubara.
significant value.
POSISI KEUANGAN – NERACA
FINANCIAL POSITION – BALANCE SHEET
Arus kas yang stabil dan kinerja laba memperkuat neraca
Balance sheet was strengthened at reporting date as impacted
perusahaan per tanggal pelaporan.
by stable cash generation and earnings performance.
84 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
85
ASET
ASSETS
DIVIDEN
DIVIDEND
Pada tanggal pelaporan, jumlah aset mencapai USD 222,5
Total assets as at reporting date were 14% higher at US$ 222.5
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
At an extraordinary General Meeting of Shareholders in May
terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tetap sebesar
were an increase in fixed assets up 31% to US$ 142.8 million
dividen tunai kepada pemegang saham sejumlah Rp 14 miliar
shareholders amounting to Rp. 14 billion or Rp. 143 per share
penambahan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi
in order to meet the requirements of existing and new contracts
tahun 2009.
juta dan 14% lebih tinggi dibanding akhir tahun lalu. Hal ini
million, compared with the previous year-end. The main reason
diselenggarakan pada bulan Mei 2010, disetujui pembayaran
2010, approval was given for the payment of a cash dividend to
31% menjadi USD 142,8 juta terkait dengan peningkatan dan
due to capex in upgrading and expanding the equipment fleet
atau setara Rp 143 per lembar saham, dari laba perusahaan
from 2009 earnings.
kontrak yang sudah berjalan maupun kontrak baru yang
that had been won during 2010.
Pembagian dividen diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan
The distribution of dividend stated at Articles of Association of
didapat perusahaan sepanjang tahun 2010.
pasal 24 yang menyebutkan Direksi harus meminta persetujuan
the Company article 24 mentioned the Board of Director has to
Aset lancar mengalami penurunan sebesar 16% menjadi USD
Current assets decreased 16% to US$ 68.7 million mainly
pemegang saham atas pembagian dividen.
seek shareholder approval for dividend distribution.
asosiasi SBB sebesar USD 9,4 juta dan penurunan saldo pajak
by the associate company SBB and amounts of prepaid taxes
Pembagian dividen selama 5 tahun terakhir adalah:
The dividend of the Company paid for the last 5 years:
68,7 juta karena pelunasan piutang lain-lain dari perusahaan
because of the advance of US$ 9.4 million were fully repaid
dibayar di muka dari USD 13,7 juta menjadi USD 8,1 juta.
decreased from US$ 13.7 million to US$ 8.1 million.
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Kewajiban sewa baik yang termasuk kewajiban lancar maupun
Lease liabilities were considerably reduced both the current
sebesar USD 2,2 juta dan USD 18,3 juta. Hal ini merupakan
a total of US$ 18.3 million. This reflected repayments of lease
kewajiban tidak lancar, jauh berkurang masing-masing
portion - lower by US$ 2.2 million - and non-current portion by
pembayaran kewajiban sewa senilai USD 20,5 juta yang jatuh
liabilities of US$ 20.5 million in 2010.
Secara keseluruhan, kewajiban lancar meningkat akibat
In overall, current liabilities were higher due to a rise of 21%
Tahun Buku
Tanggal dibayarkan
Harga Dividen per Lembar Saham (Rp)
Jumlah lembar saham yang beredar
Financial Year
Date paid
Cash Dividend per share (Rp)
Total outstanding shares
2009
1 Juli 2010
143 (Final)
100.860.500 shares
2008
-
nil
nil
2007
13 Desember 2007
270 (Interim)
102.600.000 shares
2006
9 Juli 2007
135 (Final)
102.600.000 shares
2005
1 December 2005
300 (Interim)
102.600.000 shares
tempo pada tahun 2010.
peningkatan hutang usaha sebesar 21% menjadi USD 34,5 juta serta kenaikan beban masih harus dibayar sebesar USD 2,4 juta. Kenaikan kedua komponen tersebut terkait dengan pengadaan alat berat pada triwulan empat 2010 yang kemudian dilunasi pada awal tahun 2011.
in trade payables to US$ 34.5 million and higher accrued expenses up US$ 2.4 million. Both increase represent purchase
of heavy equipment in Q4 2010 which subsequently settled in early 2011.
PEMBIAYAAN
FINANCING
Pada tanggal pelaporan, perusahaan memiliki saldo hutang
As at reporting date the company had an outstanding loan from
dari Citibank senilai USD 5,5 juta.
Citibank of US$ 5.5 million.
ARUS KAS
CASH FLOW
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi naik
Net operating cash flow increased 66% to US$ 63.6 million and
pengadaan peralatan baru pertambangan. Dari aktivitas
new equipment for mining. On investment activities, an amount
asosiasi sejumlah USD 9,4 juta telah dilunasi, dan dividen
dividend received in the amount of US$ 5 million. Cash flow for
aktifitas pendanaan meningkat sebesar 88% terutama untuk
of lease liabilities matured in 2010 of US$ 20.5 million, and
2010 sebesar USD 20,5 juta dan pembayaran dividen sebesar
in cash is US$ 4.1 million and closing cash balance for the year
66% menjadi USD 63,6 juta yang terutama digunakan untuk
was used in investing activities primarily in the acquisition of
investasi, pinjaman yang diberikan kepada perusahaan
of US$ 9.4 million in loans to associates was repaid and a
senilai USD 5 juta juga telah diterima. Arus kas untuk
financing activities increased by 88% mainly due to payment
pembayaran kewajiban sewa yang jatuh tempo pada tahun
dividend payments of US$ 1.6 million. In overall, net decrease
USD 1,6 juta. Dengan demikian kas bersih secara keseluruhan
is US$ 19.4 million.
berkurang sebesar USD 4,1 juta sementara saldo kas pada akhir tahun tercatat sebesar USD 19,4 juta.
EKUITAS
EQUITY
Peningkatan saldo ekuitas dari USD 80 juta menjadi USD 120,7
The increase in equity from US$ 80 million to US$ 120.7 million
juta terjadi akibat naiknya saldo laba pada tahun 2010. Rasio
hutang pembiayaan atas ekuitas mengalami peningkatan dari 0,94 menjadi 0,45.
represents improvement in retained earnings generated in 2010. Debt to equity ratio improved from 0.94 to 0.45.
PENGELUARAN BARANG MODAL
CAPITAL EXPENDITURES
Perusahaan mencatatkan pengeluaran barang modal untuk
Total capex for 2010 was US$ 60.3 million an increase
tahun 2009 sebesar USD 47,1 juta. Pengeluaran terbesar
were in respect of mining equipment to be used in expanding
tahun 2010 sebesar USD 60,3 juta, lebih tinggi dibanding
compared to US$ 47.1 million in 2009. The major expenditures
adalah untuk pengadaan peralatan tambang untuk kebutuhan
our core business activity.
ekspansi kegiatan inti perusahaan.
86 PT. PETROSEA Tbk
PT. PETROSEA Tbk ANNUAL REPORT 2010
ANNUAL REPORT 2010
INFO PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
Board of Commissioners
Board of Directors
Presiden Komisaris President Commissioners
Presiden Direktur President Director
Komisaris Commissioner
Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director
Richard B. Ness Azis Armand
Company Information
Wadyono Suliantoro W. T.G. Shankar
Direktur Director
Komisaris Commissioner
Gregory J. Anderson
Rico Rustombi
Direktur Director
Komisaris Independen Independent Commissioner
Johanes Ispurnawan
Simon F. Sembiring
KANTOR PUSAT
BURSA EFEK / STOCK EXCHANGE
Head Office & Principal Registered Office
PT Bursa Efek Infonesia (BEI)
PT Petrosea Tbk
Wisma Anugraha
Jl. Taman Kemang NO. 32B Kemang, Jakarta 12730 Indonesia
T +62 21 718 3255
F +62 21 718 3266
E
[email protected]
W www.petrosea.com
Petrosea Offshore Supply Base (POSB) Tanjung Batu, West Balikpapan PO. Box 115, Balikpapan 6101 East Kalimantan 76134 Indonesia
T +62 542 766 007
F +62 542 763 951
PERUSAHAAN ASOSIASI / ASSOCIATED COMPANY PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri German Centre Suite 4080
Jl. Kapt. Subijanto Dj. Bumi Serpong Damai,
Tangerang 15321 Indonesia
T +62 21 538 8273
F +62 21 538 8275
Indonesia Stock Exchange Building,
Direktur Director
Komisaris Independen Independent Commissioner
Hendrick U. Ibrahim
Sriyanto
Direktur Director
Komisaris Independen Independent Commissioner
Paulus Lucas G.
Anies R. Baswedan
Tower 1, 4th Floor.
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
T +62 21 515 0515 W www.idx.co.id
Laporan Tahunan ini disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Petrosea Tbk pada tanggal 11 April 2011 This Annual Report is approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Petrosea Tbk on 11 April 2011
AKUNTAN PUBLIK / INDEPENDENT PUBLIC ACCOUNTANTS
DIREKSI
DEWAN KOMISARIS
Osman Bing Satrio & Rekan
Board of Directors
Board of Commissioners
(Member of Deloitte Touche Tohmatsu) Wisma Antara, 12th Floor
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 1010 Indonesia
T +62 21 521 2901
F +62 21 5290 5555, 525 W www.deloitte.com
Richard B. Ness
Azis Armand
Wadyono Suliantoro W.
T.G. Shankar
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Presiden Direktur President Director
Direktur Tidak Terafiliasi Non-affiliated Director
Rico Rustombi
Simon F. Sembiring
Gregory J. Anderson
Johanes Ispurnawan
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direktur Director
Direktur Director
Sriyanto
Anies R. Baswedan
Hendrick U. Ibrahim
Paulus Lucas G.
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direktur Director
Direktur Director
050
BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARE REGISTRAR PT Datindo Entrycom
Puri Datindo – Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220
T +62 21 570 9009
F +62 21 570 9026
W www.datindo.com
PT SANTAN BATUBARA Deutsche Bank Building
10th Floor - Suite #1002 Jl. Imam Bonjol No. 80 Jakarta Pusat 10310 Indonesia
T +62 21 718 3255 ext 9355/9356
87
REVENUE (US$m) 206 172
2008
2009
NET INCOME (US$m)
187
2010
42
2
2
2008
2009
2010
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidated Financial Statement
90 PT. PETROSEA Tbk
ANNUAL REPORT 2010
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT PETROSEA Tbk AND IT’S SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca Konsolidasi
2
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
4
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7
Notes to Consolidated Financial Statements
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2010 US$ '000
Catatan/ Notes
ASSETS
Jumlah Aset Lancar
19.443
4 5
27.417 4.546
26 6
609 672 5.609 8.146 1.604 696
26 7 8 9
68.742
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar US$ 125.186 ribu tahun 2010 dan US$ 98.891 ribu tahun 2009 Aset pajak tangguhan
142.781 398
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
23.628
21.109 7.749 338 9.357 4.000 13.773 1.527 635 82.116
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Third parties - net of allowance for doubtful accounts of US$ 1,157 thousand in 2010 and US$ 2,407 thousand in 2009 Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets Total Current Assets
108.882 2.405
NONCURRENT ASSETS Investment in associates Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of US$ 125,186 thousand in 2010 and US$ 98,891 thousand in 2009 Deferred tax assets
153.770
112.393
Total Noncurrent Assets
222.512
194.509
TOTAL ASSETS
10.591
10
12 23
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1.106
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued) 2010 US$ '000
2009 US$ '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar US$ 1.157 ribu tahun 2010 dan US$ 2.407 ribu tahun 2009 Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Beban dibayar dimuka Aset lancar lainnya
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Catatan/ Notes
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Kewajiban sewa jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
18.271
Jumlah Kewajiban Lancar
66.319
Kewajiban sewa - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban imbalan pasca kerja
30.679 4.839
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
35.518
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 403.442.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 100.860.500 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
5.500
13 14
34.416 119
26
208 62 1.900 5.153 690
15 16
17
17 25
5.500 28.363 10 1.929 791 2.716 1.394
CURRENT LIABILITIES Bank loan Trade accounts payable Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Deferred income
20.513
Current maturities of long-term lease liabilities
61.216
Total Current Liabilities
48.950 4.332
Lease liabilities - net of current maturities Employee benefits obligation
53.282
Total Noncurrent Liabilities
33.438
18
33.438
1.475 85.762
18
1.475 45.098
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 403,442,000 shares Subscribed and paid-up 100,860,500 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity
Jumlah Ekuitas
120.675
80.011
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
222.512
194.509
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
2
2009 US$ '000
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
3
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Balance as of December 31, 2010 120.675 85.762 1.475 -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Saldo per 31 Desember 2010
18
33.438
Dividen
-
-
5
-
(1.590) Dividends (1.590) -
Net income for the year 42.254 42.254 -
Derivative instrument
Reduction of the Company’s paid-up capital through buyback of shares
Net income for the year
Balance as of December 31, 2009 80.011 45.098 1.475 -
Laba bersih tahun berjalan
4
-
Cadangan Lindung nilai/ Hedging reserve US$ '000
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
33.438
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Saldo per 31 Desember 2009
BASIC EARNINGS PER SHARE (in full US$)
7.764
0,0158
-
24
-
0,4189
7.764
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam US$ penuh)
-
OPERATING INCOME PER SHARE (in full US$)
-
0,3916
-
24
NET INCOME
29
0,3797
1.590
Instrumen derivatif
LABA USAHA PER SAHAM (dalam US$ penuh)
TAX EXPENSES - NET
-
42.254
(2.974)
(438)
LABA BERSIH
23
INCOME BEFORE TAX
-
(9.339)
4.564
-
BEBAN PAJAK - BERSIH
SHARE OF ASSOCIATES' NET INCOME
1.265
51.593
429
(250)
LABA SEBELUM PAJAK
10
Other Charges - Net
(577)
14.385
(35.362)
Pengurangan modal saham Perusahaan melalui proses pembelian kembali saham
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
OTHER INCOME (CHARGES) Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Interest expenses and finance charges Provision for doubtful accounts - net Others - net
1.590
(1.088)
22 5
(4.505) 113 (4.071) (26.994) 95
1.590
Beban Lain-lain - Bersih
29
-
1.366 334 (3.050) (268) 530
-
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Beban piutang tidak tertagih Lain-lain - bersih
-
INCOME FROM OPERATIONS
38.296
-
39.497
LABA USAHA
21,26
-
ADMINISTRATION EXPENSES
16.970
Laba bersih tahun berjalan
15.902
BEBAN ADMINISTRASI
Balance as of January 1, 2009
GROSS PROFIT
55.266
70.657
55.399
LABA KOTOR
43.946
DIRECT COSTS
1.475
116.427
(7.764)
20,26
(1.265)
131.683
250
BEBAN LANGSUNG
34.015
REVENUES
Saldo per 1 Januari 2009
171.826
Catatan/ Notes
19,26
Jumlah ekuitas/ Total equity US$ '000
186.949
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated US$ '000 US$ '000
PENDAPATAN
Modal disetor/ Paid-up capital stock US$ '000
2009 US$ '000
Saham yang diperoleh kembali/ Treasury stock US$ '000
Catatan/ Notes
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
2010 US$ '000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital US$ '000
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
PT PETROSEA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2010 US$ '000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
2009 US$ '000 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees
189.457
(118.823)
(142.199)
Kas dihasilkan dari aktivitas operasi
66.063
47.258
Cash generated from operations
Pembayaran bunga dan beban keuangan Penerimaan (pembayaran) pajak (setelah dikurangi restitusi pajak)
(3.050)
(4.071) (4.918)
Interest and finance charges paid Receipt (payment) of taxes (net of refunds received)
38.269
Net Cash Provided by Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
63.465
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari (pinjaman kepada) perusahaan asosiasi Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi Penerimaan bunga Pembelian aset tetap
9.383 5.000 334 (60.264)
(5.505) 113 (6.540)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(45.547)
(11.932)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran dividen Penerimaan dari hutang bank
(20.513) (1.590) -
(14.773) 2.996
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of lease liabilities Dividends paid Proceeds from bank loan
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(22.103)
(11.777)
Net Cash Used in Financing Activities
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(4.185)
14.560
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
23.628
9.068
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
19.443
23.628
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset pembiayaan melalui kewajiban sewa pembiayaan
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipt from (loan given to) associates Dividends received from an associate Interest received Acquisitions of property, plant and equipment
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
40.545
1.
Noncash investing and financing activity: Increase in leased assets through lease liabilities
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
184.886
452
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLM No. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari 1972, berdasarkan ketentuan UndangUndang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 283 tertanggal 21 Oktober 2010 yang dibuat oleh Sutjipto, SH, Mkn, Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0086246.AH.01.09 Tahun 2010 tertanggal 26 Nopember 2010.
PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi, LLM, Public Notary in Jakarta, within the framework of the Foreign Capital Investment Law of 1967. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No.Y.A.5/51/17, dated November 30, 1972, and was published in State Gazette No. 96, dated December 7, 1972. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 283, dated October 21, 2010 of Sutjipto, SH, Mkn, Notary in Jakarta, concerning the change in the Company's Boards of Directors and Commissioners. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under his decision letter No. AHU0086246.AH.01.09 Year 2010 dated November 26, 2010.
Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu, Kalimantan Timur.
The Company's head office is located at Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta and its support office is located in Tanjung Batu, East Kalimantan.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in engineering, construction, mining and other services. The Company started its commercial operations in 1972.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 1.926 (termasuk 382 karyawan tidak tetap) untuk tahun 2010 dan 1.694 (termasuk 395 karyawan tidak tetap) untuk tahun 2009.
The Company had an average number of employees of 1,926 (including 382 nonpermanent employees) in 2010, and 1,694 (including 395 non-permanent employees) in 2009.
Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri efektif mulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (Catatan 18). Sebelum tanggal tersebut Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Clough Limited, sebuah perusahaan yang berdiri di Australia.
Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 of Investment Coordinating Board (BKPM) dated June 23, 2009, the Company’s status is changed to a domestic capital investment effective from such date. Starting July 6, 2009, the Company is one of the group of companies owned by PT Indika Energy Tbk (Note 18). Prior to such date, the Company is one of the group of companies owned by Clough Limited, a company incorporated in Australia.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
6
GENERAL
7
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s management as of December 31, 2010 and 2009 consists of the following:
2010 :
Richard Bruce Nes s
Pandri Prabono Moelyo
: Pres ident Comm is sioner
Kom is aris Independen
:
Sim on F. Sem biring Sriyanto Anies Bas wedan
Sim on F. Sem biring Sriyanto Anies Bas wedan Barry T. Davies
: Independent Comm is sioners
Kom is aris
:
Azis Armand Rico Rustom bi
Azis Armand Wadyono Suliantoro W.
: Comm is sioners
Direktur Utam a Deputi Direktur Utama & Direktur Eks ekutif Direktur
:
Wadyono Suliantoro W.
Micky A. Hehuwat
: :
TG Shankar Gregory Jos eph Anderson Hendrick U. Ibrahim Johanes Ispurnawan Paulus Lucas Gandhanya
Richard Bruce Nes s Hendrick U. Ibrahim Paulus Lucas Gandhanya Neil Whitaker Hanifa Indradjaya Sudirm an Said
: Pres ident Director Deputy President Director & Chief Executive Director : : Directors
Sim on F. Sem biring Deddy H. Sudarijanto Muhamm ad Harri Santos o
Sim on F. Sem biring Im an Setiadi Meggy Parengkuan
b.
: :
Anak Perusahaan Konsolidasi
b.
Perusahaan secara langsung memiliki lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Anak Perusahaan/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
Singapura/ Investasi/Investment Singapore
PT Petrosea Kalimantan (PTPK)
Balikpapan Perdagangan dan jasa kontraktor/Trading and contractor Balikpapan Pengelolaan pelabuhan khusus/Special port management
Pada bulan Agustus 2010, mendirikan PTPK dan PTPIK.
Audit Comm ittee : Chairman : Members
2.
Consolidated Subsidiaries The Company has direct ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:
PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI)
PT POSB Infrastructure Kalimantan (PTPIK)
c.
2009
Kom is aris Utam a
Kom ite Audit Ketua Anggota
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Perusahaan
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
100%
Tidak aktif/Dormant
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010 2009 US$ '000 US$ '000 7
6
8
Penawaran Umum Efek Perusahaan
c.
On May 21, 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share. Since then a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with a par value of Rp 500 per share. In 2009, the Company reduced its issued capital stock by 1,739,500 shares through share buyback.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan, sebanyak 100.860.500 saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 18).
As of December 31, 2010 and 2009, all of 100,860,500 shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) (Note 18).
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI a.
Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkan saham bonus dengan perbandingan 1:1 pada bulan Nopember 1994, saham bonus dengan perbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 dan melakukan pemecahan saham pada tahun 1998, sehingga jumlah saham diterbitkan meningkat menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangi jumlah saham beredar melalui pembelian kembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahap pengembangan/ Development stage
56
-
99.80%
Dalam tahap pengembangan/ Development stage
56
-
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a. Standards effective in the current year In the current year, subsidiaries adopted PSAKs which are statements beginning 2010:
Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
99.80%
In August 2010, the Company established PTPK and PTPIK.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
the Company and its the following revised effective for financial on or after January 1,
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi perlakuan akuntansi biaya pinjaman masa mendatang.
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan risiko-risiko keuangan dan tujuan manajemen.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
9
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item nonkeuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan yang tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009. b.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak berwujud
PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis
PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
10
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the Company and its subsidiaries measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009. b. Standards and Interpretations in issue not yet adopted i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011: PSAK1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities in Existing ISAK 9, Changes Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities Customer Loyalty ISAK 10, Programmes
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities, Contributions by Non-monetary Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
ii.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas, Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan
PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
11
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
IKHTISAR PENTING
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) harus disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan nonpengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
3.
Financial
Statement
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia which are Statements of Financial Accounting Standards and Bapepam’s Rule No. VIII.G.7 dated March 13, 2000, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Dollar Amerika Serikat (US$), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
12
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
b. Prinsip Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Consolidated Presentation
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its subsidiaries controlled by the Company. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan keuangan anak perusahaan akuntansi yang digunakan kebijakan akuntansi yang Perusahaan.
terhadap laporan agar kebijakan sesuai dengan digunakan oleh
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Nonfungsional
c. Nonfunctional Currency Transactions and Translation
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali PTPK dan PTPIK, diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat disesuaikan dengan kurs pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang berjalan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for PTPK and PTPIK, are maintained in U.S. Dollar. Transactions during the year involving currencies other than U.S. Dollar are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than U.S. Dollar are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pembukuan PTPK dan PTPIK diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban dari PTPK dan PTPIK dijabarkan ke mata uang Dollar Amerika Serikat dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
The books of accounts of PTPK and PTPIK are maintained in Indonesian Rupiah (Rp). For consolidation purposes, assets and liabilities of PTPK and PTPIK at balance sheet date are translated into U.S. Dollar using the exchange rates at balance sheet date.
13
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak hubungan istimewa adalah:
Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
4)
5)
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
14
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) e.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Receivables from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “Loans and Receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL).
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL).
15
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment of loans and receivables could include:
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Piutang yang dinilai tidak diturunkan secara individual tetapi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Receivables that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The amount of the impairment on Loans and Receivables is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat piutang dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the receivables is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.
16
f.
Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas
f.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company and its subsidiaries after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha, hutang lain-lain dan hutang bank pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables and bank borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
17
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company’s and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
Instrumen Derivatif Keuangan
g.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menggunakan instrumen derivatif keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing.
The Company uses derivative financial instruments to manage their exposure to foreign exchange rate risk.
Penggunaan derivatif keuangan diatur dalam kebijakan Perusahaan disetujui oleh direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis mengenai penggunaan derivatif keuangan.
The use of financial derivatives is governed by the Company’s policies approved by the directors, which provide written principles on the use of financial derivatives.
Aktivitas Perusahaan mempunyai eksposur atas berbagai risiko keuangan, termasuk pengaruh perubahan nilai tukar mata uang asing. Program manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mengurangi dampak yang tidak menguntungkan terhadap kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of changes in foreign currencies. The Company’s overall risk management programme seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif keuangan yang ditujukan untuk lindung arus kas masa depan yang efektif diakui sebagai bagian dari ekuitas dan bagian yang tidak efektif langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika transaksi lindung nilai mengakibatkan pengakuan aset atau kewajiban, akumulasi keuntungan dan kerugian dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang sama selama aset atau kewajiban yang terkait mempengaruhi laba rugi. Untuk lindung nilai yang tidak mengakibatkan pengakuan aset atau kewajiban, jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi bersih.
Changes in fair value of derivative financial instruments that are designated as effective hedges of future cash flows are recognized as part of equity and the ineffective portion is recognized immediately in earnings. If the hedged transaction results in the recognition of an asset or liability, the accumulated gains and losses under equity are reclassified into earnings in the same period during which the related asset or liability affects earnings. For hedges that do not result in the recognition of an asset or liability, amounts deferred in equity are recognized in earnings in the same year in which the hedged item affects net income or loss.
Untuk lindung nilai efektif terhadap eksposur perubahan nilai wajar, item yang dilindung nilai disesuaikan dengan perubahan nilai wajar yang diatribusikan terhadap risiko yang dilindung nilai dan perubahan tersebut langsung diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari pengukuran kembali derivatif, atau komponen mata uang asing dari jumlah tercatat non-derivatif, diakui langsung dalam laporan laba rugi.
For an effective hedge of an exposure to changes in the fair value, the hedged item is adjusted for changes in fair value attributable to the risk being hedged and such changes are recognized immediately in earnings. Gains or losses from remeasuring the derivative, or the foreign currency component of the carrying amount of non-derivatives, are recognized immediately in earnings.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai, diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Changes in the fair value of derivative financial instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the statement of income as they arise.
18
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 (dua belas) bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar. h. Penggunaan Estimasi
A derivative is presented as non-current asset or non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 (twelve) months and is not expected to be realized or settled within 12 (twelve) months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities. h.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
i.
Kas dan Setara Kas
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates. i.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. j.
Investasi pada perusahaan asosiasi
Use of Estimates
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
j.
Investments in Associates
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company interest in those associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
19
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
Change of associates
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan/Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries or associates arising from capital transactions of such subsidiaries or associates with other parties are recognized in equity as Difference Due to Change of Equity in Subsidiaries or Associated Companies, and recognized as income or expenses in the period the investments are disposed of.
k. Kerjasama Operasi
k.
Perusahaan mempunyai kontrak dalam bentuk usaha kerja sama operasi. Proporsi Perusahaan atas laba kotor, biaya yang timbul, aset dan kewajiban telah diperhitungkan di dalam laporan keuangan konsolidasi dengan kategori yang sesuai. l.
equity
in subsidiaries
and
Joint Operations The Company engages in some contracts through participation in unincorporated joint operations. The Company proportionates share of gross income, costs incurred, assets and liabilities are included in the consolidated financial statements under the appropriate headings.
Persediaan
l.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. m. Beban Dibayar Dimuka
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.
m. Prepaid Expenses
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n. Aset Tetap - Pemilikan Langsung
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. n.
Property, Plant and Equipment - Direct Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi aset tersebut.
Plant, equipment and vehicles are depreciated on an hourly utilisation basis over the estimated total machine operating life.
Penyusutan gedung dan perbaikan gedung dan perabotan dan perlengkapan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tersebut sebagai berikut:
Depreciation of buildings and improvements and furniture and fittings is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of such assets as follows:
Tahun/Years Gedung dan perbaikan gedung Perabotan dan perlengkapan
8 - 20 4-5
20
Buildings and improvements Furniture and fittings
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to consolidated statements of income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
o.
Bila nilai tercatat suatu aset non-keuangan melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. p. Sewa
Impairment of Non-financial Asset When the carrying amount of non-financial asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
p.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika persyaratan sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset sewaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Aset sewaan disusutkan dengan menggunakan metode dan masa manfaat yang sama dengan aset milik sendiri atau selama jangka waktu sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai (reasonable certainty) bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The leased asset is depreciated using the method based on the estimated useful life on the same basis as owned assets or based on the leased terms, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries can have their ownership on the leased assets at the end of the lease term. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
21
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Sewa kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset sewaan yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
q.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan Jasa
Service Revenue
Pendapatan jasa mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marjin keuntungan tertentu, penerimaan dari sewa peralatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Service revenue includes fees from mining services, mining construction services wherein billing is based on cost plus certain profit margin, revenue from rental of equipment, warehouse and other facilities, and other services provided to clients. Service revenue is recognized when the service is rendered.
Pendapatan Kontrak Konstruksi dan Beban Kontrak
Construction Contract Revenue and Costs of Contract
Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dirundingkan secara khusus untuk konstruksi satu aset atau kombinasi dari aset yang secara erat berhubungan dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi ataupun tujuan kegunaan akhirnya.
A construction contract is a contract specifically negotiated for the construction of an asset or a combination of assets that are closely interrelated in terms of their design, technology and function or their ultimate purpose or use.
Apabila hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, pendapatan dan biayabiaya kontrak diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Persentase penyelesaian diukur dengan mempertimbangkan hubungan antara biayabiaya kontrak yang terjadi hingga tanggal neraca dengan estimasi jumlah biaya kontrak secara keseluruhan. Pada tanggal neraca, selisih lebih nilai estimasi pendapatan di atas tagihan kemajuan kontrak disajikan sebagai aset lancar, sedangkan selisih lebih tagihan kemajuan kontrak di atas estimasi pendapatan disajikan sebagai kewajiban lancar. Apabila terdapat kemungkinan besar bahwa biaya kontrak keseluruhan akan melebihi pendapatan kontrak keseluruhan, maka taksiran kerugian langsung diakui sebagai beban.
When the outcome of a construction contract can be estimated reliably, contract revenue and contract costs are recognized by using the percentage of completion method. The percentage of completion is measured by considering the relationship between total cost incurred up to date and the expected total cost to be incurred for the contract. At balance sheet date, earning in excess of billing on construction of contracts are presented as current assets, while billing in excess of estimated earnings are presented as current liabilities. When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Apabila hasil atau outcome suatu kontrak konstruksi tidak bisa diestimasi secara andal, penerimaan kontrak diakui hanya sebatas biaya-biaya kontrak yang terjadi sepanjang terdapat kemungkinan besar bahwa biaya-biaya tersebut dapat dipulihkan. Biaya-biaya kontrak diakui pada saat terjadinya.
When the outcome of a construction contract cannot be estimated reliably, contract revenue is recognized to the extent of contract costs incurred that are probable of recovery. Contract costs are recognized when incurred.
Pendapatan Dividen
Dividend Revenue
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.
Pendapatan bunga
Interest Revenue
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
r. Imbalan Pasca Kerja
r.
Perusahaan dan anak perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenaga kerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company and its subsidiaries provide defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding of benefits has been made to this benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company and its subsidiaries’ defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwhise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
s. Pajak Penghasilan
s.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
22
Post-Employment Benefits
23
Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except for deferred tax assets and liabilities for different entity, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
t. Laba per Saham
t.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Perusahaan dan anak perusahaan menyajikan laba usaha per saham yang dihitung dengan membagi laba dari operasi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa beredar pada periode berjalan.
The Company and its subsidiaries present operating income per share which is computed by dividing income from operations by weighted average number of shares outstanding during the period.
u. Informasi Segmen
u.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk pelaporan segmen Perusahaan dan anak perusahaan adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The Company and its subsidiaries’ reporting segment information is based on business segment.
Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
A business segment is a distinguishable component that is engaged in providing an individual service or a group of related services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
24
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 4.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2010 US$ '000
Kas Bank Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Citibank, Jakarta Dollar Amerika Serikat Citibank, Jakarta HSBC PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank The Royal Bank of Scotland (sebelumnya PT ABN Amro Finance Indonesia) Euro HSBC Dollar Australia HSBC Jumlah Deposito berjangka Rupiah Bank Perkreditan Rakyat Dollar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank Jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 US$ '000
30
31
242 211 50 27
236 100 40 484
16,723 977 402 143
12,632 1,925 -
-
139
8
9
36
32
18,819
15,597
594
-
-
8,000
594
8,000
19,443
23,628
9.50% - 11.00% 0.10% - 1.00%
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak hubungan istimewa.
25
0.06% - 1.00%
Cash on hand Cash in banks Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Citibank, Jakarta U.S. Dollar Citibank, Jakarta HSBC PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank The Royal Bank of Scotland (formerly PT ABN Amro Finance Indonesia) Euro HSBC Australian Dollar HSBC Sub total Time deposits Rupiah Bank Perkreditan Rakyat U.S. Dollar PT ANZ Panin Bank Sub total Total Cash and Cash Equivalents Annual interest rates on time deposits: Rupiah U.S. Dollar
There are no balance of cash and cash equivalents held by related parties.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga: PT Gunung Bayan Pratama Coal PT Adimitra Baratama Nusantara Makasar Street Exploration Consorsium PT Halliburton Indonesia BUT Salamander Energi PT M.I. Indonesia BUT Eni Muara Bakau BV PT Kaltim Nitrate Indonesia PT Baroid Indonesia PT Bukit Baiduri Energi Clough Project Pty., Ltd. PT Indo Rak Resources PT Indominco Mandiri Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 500 ribu)
5. 2010 US$ '000
2009 US$ '000
Third Parties: PT Gunung Bayan Pratama Coal PT Adimitra Baratama Nusantara Makasar Street Exploration Consorsium PT Halliburton Indonesia BUT Salamander Energi PT M.I. Indonesia BUT Eni Muara Bakau BV PT Kaltim Nitrate Indonesia PT Baroid Indonesia PT Bukit Baiduri Energi Clough Project Pty., Ltd. PT Indo Rak Resources PT Indominco Mandiri Others (below US$ 500 thousand each)
2,011 957 879 784 721 676 653 560 413 -
842 270 213 254 560 1,020 2,046 1,437
3,173
2,339
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
28,574 (1,157)
23,516 (2,407)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
27,417
21,109
Net
4,386
7,443
116 44
119 128
-
59
Jumlah Piutang Usaha b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo Dibawah 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari > 120 hari
4,546
7,749
31,963
28,858
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pihak ketiga adalah cukup. Penyisihan piutang ragu-ragu terhadap piutang pihak hubungan istimewa tidak dibentuk karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
b. By Age Category Not yet due Past due Under 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days
7,383 1,775 68 310 8,667
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
33,120 (1,157)
31,265 (2,407)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
31,963
28,858
Net
30,718
834
547
c. By Currency Functional currency U.S. Dollar Other currency Rupiah
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
33,120 (1,157)
31,265 (2,407)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
31,963
28,858
Net
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal tahun Penambahan Pemulihan Penghapusan
2,407 476 (208) (1,518)
6,126 26,994 (30,713)
Saldo akhir tahun
1,157
2,407
PIUTANG LAIN-LAIN
6. 2010 US$ '000
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 26) PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri PT Santan Batubara Petrosea - Laing O’Rourke Indonesia JO Jum lah Jumlah Piutang Lain-Lain
Total Trade Accounts Receivable
2,811 526 2 103 2,308
32,286
6.
OTHER RECEIVABLES
2009 US$ '000
609
338
672 -
1,085 7,717
-
555
672
9,357
1,281
9,695
Third parties Related parties (Note 26) PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri PT Santan Batubara Petros ea – Laing O’Rourke Indones ia JO Total Total Other Receivables
Total
13,062
26
As of December 31, 2010 and 2009, trade accounts receivable amounting to US$ 7,222 thousand and US$ 7,099 thousand, respectively, are used as collateral for the bank loan facilities (Note 13).
Related Parties (Note 26): PT Santan Batubara PT Petrosea-Calibre-Roberts & Schaefer JO PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Others (below US$ 100 thousand each)
27,370
c. Berdasarkan Mata Uang Mata uang fungsional Dolar Amerika Serikat Mata uang lain Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 7.222 ribu dan US$ 7.099 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank (Catatan 13).
a. By Debtor
10,670 3,865
Jumlah
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
12,788 4,959
Pihak hubungan istimewa (Catatan 26): PT Santan Batubara PT Petrosea-Calibre-Roberts & Schaefer JO PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 100 ribu)
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Changes in the allowance for doubtful accounts Balance at beginning of year Additions Recovery Write-off Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain adalah tidak perlu karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat ditagih. 7.
PERSEDIAAN - BERSIH
Management believes that the allowance for doubtful receivables is not necessary as management believes that all such receivables are collectible. 7.
2010 US$ '000
INVENTORIES – NET 2009 US$ '000
Suku cadang dan bahan pembantu Minyak pelumas Bahan bakar diesel
7,449 553 132
5,871 133 348
Spare parts and supplies Lubricants Diesel fuel
Jumlah
8,134
6,352
Total
(2,525)
(2,352)
5,609
4,000
Net
2,352 296 (123)
2,189 163 -
Changes in the allowance for stock obsolescence Balance at beginning of year Additions Write-off
2,525
2,352
Penyisihan persediaan usang Bersih Mutasi penyisihan persediaan usang Saldo awal tahun Penambahan Penghapusan Saldo akhir tahun
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tersebut adalah cukup.
27
Provision for stock obsolescence
Balance at end of year
Management believes that the allowance for stock obsolescence of inventories is adequate.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan bersama dengan aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang di pimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 202.765 ribu dan US$ 121.239 ribu (Catatan 12). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. 8.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories and property, plant and equipment, except for land, were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata against all risks for US$ 202,765 thousand and US$ 121,239 thousand, respectively (Note 12). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
8. 2010 US$ '000
9.
2,958 3,636 180 4,587 2,412
Jumlah
8,146
13,773
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
9. 2010 US$ '000
10.
590 448 489
1,604
1,527
Tempat kedudukan/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Kalimantan
50
10.
Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai 47% kepemilikan di TKCM, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih.
Since 2004, the Company held a 47% interest in TKCM, a company engaged in the water treatment industry.
KERJA SAMA OPERASI
Total
INVESTMENT IN ASSOCIATES
2009 US$ '000
100 13,709 (5,000)
100 (100) -
47
Saldo akhir tahun Jumlah
28
1,106 676
677 429
1,782
1,106
10,591
1,106
PT Santan Batubara (SB) Cost Equity in net income (loss) Dividends received Ending balance PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) Balance at beginning of year Equity in net income Balance at end of year Total
Proyek kerja s ama/ Joint Operation
Petros ea Clough JO
Petros ea-Laing O’Rourke Indonesia JO
Ins urance Rent Others
2010 US$ '000
8,809 Tangerang
In 1998, the Company purchased a 50% interest in SB, a company domiciled in Jakarta with project location in Kalimantan, and is engaged in exploring, mining, treating and selling coal, at a cost of US$ 100 thousand. In 2009, SB started its commercial operations.
Petros ea-CalibreRoberts & Schaefer JO
PREPAID EXPENSES
734 328 542
Saldo akhir PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) Saldo awal tahun Bagian laba bersih
Total
2009 US$ '000
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
PT Santan Batubara (SB) Harga perolehan Bagian laba bersih (rugi) Dividen yang diterima
Claim for tax refund (Note 23) 2009 2008 2006 Value Added Tax Value Added Tax - net
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50% kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar US$ 100 ribu. Tahun 2009, SB memulai operasi komersial.
11.
2009 US$ '000
2,958 2,446 2,742
Jumlah
11.
PREPAID TAXES
Klaim pengembalian pajak (Catatan 23) 2009 2008 2006 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai - bersih
Asuransi Sewa Lain-lain
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pola bagi hasil/ Method of sharing result
Pendapatan bagian Perus ahaan/ Company’s profit share Pers entase/ Percentage
JOINT OPERATIONS
Masa kerja s ama/ Duration
Bagian Perusahaan dari has il Kerja s ama operasi/ Company’s share in results of Joint Operations 2010 2009 US$ '000 US$ '000
Bagi hasil/ Profit sharing
50%
Seles ai/ Completed
-
23
Bagi hasil/ Profit sharing
33.3%
Seles ai/ Completed
67
13
Bagi hasil/ Profit sharing
50%
Mas ih berjalan/ Ongoing
554
1,187
Pada tahun 2004, Perusahaan membentuk perjanjian kerjasama operasi dengan PT Clough yang dikenal dengan nama Petrosea Clough Joint Operation (PCJO). PCJO bergerak di bidang jasa minyak dan gas.
In 2004, the Company entered into a joint operation agreement with PT Clough known as the Petrosea Clough Joint Operation (PCJO). The scope of the PCJO’s activity is to engage in oil and gas services.
Pada tahun 2006, Perusahaan membentuk perjanjian kerjasama operasi dengan PT Robert Schaefer Soros Indonesia dan Calibre Projects Pty. Ltd yang dikenal dengan nama Petrosea - CalibreRoberts & Schaefer Joint Operation (PCRS JO). PCRS JO bergerak di bidang studi kelayakan atas rekayasa dan jasa manajemen untuk fasilitas Maruwai Coal.
In 2006, the Company entered into a joint operation agreement with PT Robert Schaefer Soros Indonesia and Calibre Projects Pty. Ltd known as the Petrosea - Calibre-Roberts & Schaefer Joint Operation (PCRS JO). The scope of PCRS JO’s activities is mainly to engage in feasibility study for engineering and management services for Maruwai Coal facilities.
Pada tahun 2006, Perusahaan membentuk suatu perjanjian kerjasama dengan PT Laing O’Rourke Indonesia yang dikenal dengan nama PT Petrosea Laing O’Rourke Indonesia Joint Operation (PLOR JO). PLOR JO bergerak di bidang jasa rekayasa dan konstruksi.
In 2006, the Company established a joint operation with PT Laing O’Rourke Indonesia known as the PT Petrosea - Laing O'Rourke Indonesia Joint Operation (PLOR JO). The scope of the PLOR JO’s activity is to engage in engineering and construction services.
Masing-masing pihak dalam kerjasama operasi di atas akan membagi hak, keuntungan, hutang, kewajiban, risiko, beban, laba atau rugi bersih sesuai dengan proporsi bagi hasil masing-masing pihak, tergantung apabila ada perubahan proporsi bagi hasil yang dibuat atas perjanjian kerjasama operasi.
Each participant in the above joint operations shall share the rights, benefits, liabilities, obligations, risk, expenses, net profit or net loss in proportion to their respective participating interest, subject to any subsequent changes in the share of profit made pursuant to the joint operation agreements.
29
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 12.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ASET TETAP
12. 1 Januari 2010/ January 1, 2010 US$ '000
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Penambahan/ Additions US$ '000
Pengurangan/ Deductions US$ '000
Reklasifikasi/ Reclassifications US$ '000
31 Desember 2010/ December 31, 2010 US$ '000
387 20,617
336 1,874
-
1,592
723 24,083
2,929 (4,521)
123,783 1,522 1,339
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset dalam penyelesaian Aset sewaan Alat berat dan kendaraan Aset dalam penyelesaian
71,300 1,206 2,962
49,624 316 2,898
70 -
110,848 453
4,081 1,135
-
-
114,929 1,588
Jumlah
207,773
60,264
70
-
267,967
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset sewaan Alat berat dan kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat Bersih
Jumlah
Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Leased assets Heavy equipment and vehicles
4,953
2,985
-
-
7,938
59,304 955
2,710 114
29 -
-
61,985 1,069
33,679
20,515
-
-
54,194
98,891
26,324
29
-
125,186
Total
142,781
Net Carrying Value
108,882
1 Januari 2009/ January 1, 2009 US$ '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset dalam penyelesaian Aset sewaan Alat berat dan kendaraan Aset dalam penyelesaian
At cost: Direct acquisitions Land Building and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Constructions in progress Leased assets Heavy equipment and vehicles Constructions in progress
Penambahan/ Additions US$ '000
Pengurangan/ Deductions US$ '000
Reklasifikasi/ Reclassifications US$ '000
31 Desember 2009/ December 31, 2009 US$ '000
387 17,986
-
-
2,631
387 20,617
69,645 916 1,857
692 49 4,940
-
963 241 (3,835)
71,300 1,206 2,962
64,375 5,522
40,545 859
-
5,928 (5,928)
110,848 453
160,688
47,085
-
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset sewaan Alat berat dan kendaraan
16,961
16,718
Jumlah
76,944
21,947
Jumlah Tercatat Bersih
83,744
-
207,773
2,845
2,108
-
-
4,953
56,394 744
2,910 211
-
-
59,304 955
-
-
33,679
-
-
98,891 108,882
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
At cost: Direct acquisitions Land Building and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Constructions in progress Leased assets Heavy equipment and vehicles Constructions in progress Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Leased assets Heavy equipment and vehicles Total Net Carrying Value
Depreciation expense was allocated to the following:
2010 US$ '000
2009 US$ '000
Pemilikan langsung: Beban usaha langsung (Catatan 20) Beban administrasi (Catatan 21) Aset sewaan: Beban usaha langsung (Catatan 20)
20,515
16,718
Direct acquisitions: Direct costs (Note 20) Administration expenses (Note 21) Leased assets: Direct costs (Note 20)
Jumlah
26,324
21,947
Total
5,695 114
30
5,018 211
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dalam penyelesaian merupakan alat berat, peralatan dan kendaraan Perusahaan yang masih belum selesai pada tanggal neraca konsolidasi, sebagai berikut:
Construction in progress mainly represents plant, equipment and vehicles of the Company which have not been completed at the consolidated balance sheet date as follows:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Persentase Estimasi tahun Penyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/ Percentage of Accumulated Estimated Year of Completion Costs Completion US$ '000 Bangunan Fasilitas jetty dan lain-lain Alat berat dan kendaraan Alat berat lainnya (masing-masing kurang dari US$ 450 ribu)
75%
1,097
0-100%
Jumlah
2011
Building Jetty facilities and others
1,830 2011 dan/and 2012
Heavy equipment and vehicles Other heavy equipment (each less than US$ 450 thousand)
2,927
Total
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such constructions in progress.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Paser Kalimantan Timur dan Timika seluas 151.677 meter persegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahun, 30 tahun dan 30 tahun sampai tahun 2028, 2029 dan 2030. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebut karena hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns several pieces of land located in West Nusa Tenggara, Kabupaten Paser East Kalimantan and Timika measuring 151,677 square meters with “Building Rights on Land” for a period of 20, 30 and 30 years, respectively, until 2028, 2029 and 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since they were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih tetap digunakan dengan harga perolehan masing-masing sebesar US$ 5.579 ribu dan US$ 3.688 ribu pada tahun 2010 dan 2009.
Property, plant and equipment includes assets with acquisition cost of US$ 5,579 thousand and US$ 3,688 thousand that are fully depreciated but still in use in 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, beberapa aset tetap Perusahaan dengan nilai tercatat masing-masing sebesar US$ 6.946 ribu dan US$ 6.661 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank yang diperoleh dari Citibank, Jakarta dan HSBC (Catatan 13).
As of December 31, 2010 and 2009, certain property, plant and equipment of the Company with a carrying amount of US$ 6,946 thousand and US$ 6,661 thousand, respectively, are used as collateral for bank facilities obtained from Citibank, Jakarta and HSBC (Note 13).
Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas kewajiban sewa (Catatan 17).
Leased assets are used as collateral for the lease liabilities (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan bersama dengan aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang di pimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 202.765 ribu dan US$ 121.239 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories and property, plant and equipment, except for land, were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata against all risks for US$ 202,765 thousand and US$ 121,239 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
31
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 13.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
HUTANG BANK
13.
BANK LOAN
Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari Citibank, N.A. Indonesia untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit maksimum sebesar US$ 12,5 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 4% per tahun.
On August 12, 2009, the Company obtained short-term loan facilities from Citibank, N.A. Indonesia for financing the Company’s general working capital requirements. The facilities’ maximum credit is US$ 12.5 million with interest rate of LIBOR plus 4% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang dari fasilitas pinjaman tersebut masingmasing sebesar US$ 5.500 ribu. Fasilitas tersebut dapat diperpanjang setiap enam bulan.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan from the facilities amounted to US$ 5,500 thousand, respectively. The facilities can be renewed every six-months.
Pinjaman ini dijamin dengan sebagian piutang usaha dan beberapa aset tetap Perusahaan (Catatan 5 dan 12).
This loan is secured against certain of the Company’s trade accounts receivable and property, plant and equipment (Notes 5 and 12).
Perjanjian pinjaman sehubungan dengan fasilitas di atas mencakup persyaratan tertentu. Antara lain, Perusahaan akan memberitahukan bank secara tertulis:
The loan agreements relating to the above facilities contain certain covenants. Among other things, the Company shall promptly notify the bank in writing of:
setiap perubahan pemegang saham induk perusahaan dan manajemen kunci Perusahaan;
setiap perolehan Perusahaan atas sebagian besar aset atau modal perusahaan lain; dan
setiap penjualan, sewa atau transfer atau penghapusan aset Perusahaan yang nilainya melebihi 10% atau lebih dari total aset tetap Perusahaan, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari bank.
14.
On July 20, 2010, the Company amended its bank guarantee facility from HSBC, Jakarta obtained in 2007, with maximum credit of US$ 9 million for financing the Company’s general working capital requirements.
Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas bank garansi dari PT ANZ Panin Bank, Jakarta dengan jumlah maksimum sebesar US$ 10 juta untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan.
On August 10, 2009, the Company obtained bank guarantee facility from PT ANZ Panin Bank, Jakarta with maximum credit of US$ 10 million for financing the Company’s general working capital requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai saldo fasilitas bank garansi dari HSBC dan PT ANZ Panin Bank masing-masing sebesar US$ 4.480 ribu dan US$ 4.738 ribu.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has outstanding bank guarantee facilities from HSBC and PT ANZ Panin Bank, Jakarta amounting to US$ 4,480 thousand and US$ 4,738 thousand, respectively.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
HUTANG USAHA
14. 2010 US$ '000
a. Berdasarkan Pemasok Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah Pihak hubungan istimewa Jumlah b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo Dibawah 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari > 120 hari Jumlah
any change in the shareholders of the parent company and the Company's key management; any acquisition by the Company of a substantial part of the assets or capital stock of any other company; and any sale, lease, transfer or otherwise disposal of any of its property or assets whose value represents 10% or more of the total property, plant and equipment of the Company, in which case the Company should obtain written approval from the bank.
Pada tanggal 20 Juli 2010, Perusahaan merubah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta yang diperoleh pada tahun 2007 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 9 juta untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan.
32
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c. Berdasarkan Mata Uang Mata uang fungsional US Dollar Mata uang lain Euro Dollar Australia Rupiah Dollar Singapura Jumlah
15.
2009 US$ '000
24,682 9,734
28,201 162
34,416
28,363
119
10
34,535
28,373
27,816
18,910
3,300 233 402 153 2,631
3,397 5,770 266 20 10
34,535
28,373
22,876
26,659
8,046 2,179 1,408 26
1,714 -
34,535
28,373
HUTANG PAJAK
15. 2010 US$ '000
Pajak Penghasilan Badan (Catatan 23) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Jumlah
16.
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
a. By Creditor Third parties Local suppliers Foreign suppliers Total Related parties Total b. By Age Category Not yet due Past due Under 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Total c. By Currency Functional currency US Dollar Other currency Euro Australian Dollar Rupiah Singapore Dollar Total
TAXES PAYABLE 2009 US$ '000
986
-
6 425 149 314 20
508 71 157 55
Corporate income tax (Note 23) Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26
1,900
791
Total
BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
16. 2010 US$ '000
ACCRUED EXPENSES
2009 US$ '000
Pajak kendaraan Cuti Gaji dan bonus Lain-lain
2,067 1,636 1,215 235
1,346 735 265 370
Vehicle tax Leaves Salaries and bonus Others
Jumlah
5,153
2,716
Total
33
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 17.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KEWAJIBAN SEWA
17.
Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan Jatuh Tempo: Pembayaran yang jatuh tempo 2010 2011 2012 2013 2014
The future minimum lease payments based on the lease agreements as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 US$ '000
Jumlah pembayaran minimum sewa Bunga Nilai kini pembayaran minimum sewa yang belum jatuh tempo Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan jangka panjang - Bersih
LEASE LIABILITIES
2009 US$ '000
20,247 18,134 12,844 1,258
23,252 19,961 18,141 13,029 1,316
52,483 (3,533)
75,699 (6,236)
Total minimum lease payments Interest
48,950
69,463
Present value of minimum lease payments
(18,271)
(20,513)
30,679
48,950
b. Berdasarkan Lessor: PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJF) The Royal Bank of Scotland (sebelumnya PT ABN Amro Finance Indonesia) PT Orix Indonesia Finance Jumlah
a. By Due Date: Due date payments 2010 2011 2012 2013 2014
Current maturities Long-term lease leabilities - Net b. By Lessor:
27,098
37,913
14,323
19,096
7,300 229
11,176 1,278
PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJF) The Royal Bank of Scotland (formerly PT ABN Amro Finance Indonesia) PT Orix Indonesia Finance
48,950
69,463
Total
Manajemen Perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli sebagian mesin-mesin operasi melalui sewa pembiayaan. Kewajiban ini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan (Catatan 12). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5 tahun dengan tingkat bunga efektif antara 2% - 7% per tahun.
The management of the Company established a policy to purchase some of the machinery through finance leases. The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 12). The leases have terms of 4 to 5 years with effective interest rate ranging from 2% - 7% per annum.
Syarat dan ketentuan atas perjanjian pembiayaan adalah sebagai berikut:
Significant general terms and conditions of the finance leases are as follows:
i.
sewa
Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual, meminjamkan atau melakukan sewa kembali atau melepaskan, atau menghentikan pengendalian langsung atas aset sewaan;
i.
ii.
Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan aset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminan deposito, atau garansi kepada lessor lainnya;
ii.
The Company is prohibited to provide securities/collateral, including security deposit, or guarantee to other lessors over the leased assets;
iii.
Untuk kewajiban sewa guna usaha pembiayaan dengan ANJF, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasi.
iii.
For lease liability from ANJF, the Company is required to maintain certain financial ratios computed based on the consolidated financial statements.
34
The Company is prohibited to sell, lend, sublease, or otherwise dispose of or, cease to exercise direct control over, the leased assets;
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 18.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
MODAL SAHAM, CADANGAN MODAL DAN DIVIDEN
18.
CAPITAL STOCK, STATUTORY RESERVE AND DIVIDENDS
Modal Saham
Capital Stock
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom dan PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2010 and 2009, based on the list of stockholders provided by PT Datindo Entrycom and PT Sirca Datapro Perdana, the Company's Bureau of Securities Administration is as follows:
Nama Pemegang Saham PT Indika Energy Tbk Publik Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares
2010 dan/and 2009 Persentase Jumlah Modal Kepemilikan/ Disetor/ Percentage of Total Paid-up Ownership Capital % US$ '000
Name of Stockholders
99,398,420 1,462,080
98.55 1.45
32,953 485
PT Indika Energy Tbk Public
100,860,500
100.00
33,438
Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dicatatkan pada Akta Notaris No. 57 tanggal 27 Mei 2009 oleh Ny. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notaris di Jakarta, diputuskan sebagai berikut:
Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) as stated in Notarial Deed No. 57, dated May 27, 2009, of Mrs. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notary in Jakarta, the following were agreed:
Pengurangan atas modal dasar Perusahaan yang beredar dari 410.400.000 lembar ke 403.442.000 lembar dan modal disetor dari 102.600.000 lembar ke 100.860.500 lembar melalui proses pembelian kembali saham.
The reduction of the Company’s authorized capital stock from 410,400,000 shares to 403,442,000 shares and paid-up capital from 102,600,000 shares to 100,860,500 shares through buyback of shares.
Clough International Singapore Pte. Ltd (Clough), sebagai pemegang saham utama Perusahaan, akan menjual saham yang dimiliki atas Perusahaan ke PT Indika Energy Tbk (Indika).
Clough International Singapore Pte. Ltd (Clough), the Company’s majority stockholder, will sell all of its shares in the Company to PT Indika Energy Tbk (Indika).
Berdasarkan akta penjualan dan pembelian No. 28 tanggal 6 Juli 2009 yang dibuat oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, PT Indika Energy Tbk (Indika) membeli 82.654.700 lembar saham yang mewakili 81,95% kepemilikan modal perusahaan yang dimiliki oleh Clough International Singapore Pte. Ltd. (pemegang saham utama sebelumnya).
Based on shares sale and purchase deed No. 28 dated July 6, 2009 of Sutjipto, SH, Notary in Jakarta, PT Indika Energy Tbk (Indika) acquired 82,654,700 shares representing 81.95% ownership of the total subscribed and paid-up capital of the Company, which is owned by Clough International Singapore Pte. Ltd. (the former majority stockholder).
Pada tanggal 13 Juli 2009, melalui proses Penawaran Tender, Indika membeli 16.743.720 saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik sehingga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Indika memiliki 99.398.420 saham Perusahaan.
Through Tender Offering on July 13, 2009, Indika acquired 16,743,720 shares owned by the public, therefore, as of December 31, 2010 and 2009, Indika owns 99,398,420 shares of the Company.
Perjanjian jual dan beli atas saham dilaksanakan dengan mengikuti peraturan dan hukum termasuk Bapepam-LK No. IX.H.1 mengenai Pengambilalihan Perusahaan Publik dan Peraturan No. IX.E.2 mengenai Transaksi yang Material dan Pergantian dalam Kegiatan Utama.
Such sale and purchase of shares agreement was conducted in accordance with the prevailing laws and regulations, including Bapepam-LK's Rule No. IX.H.1 concerning Take-Over of Public Company and Rule No. IX.E.2 concerning Material Transactions and Changes of Main Activities.
35
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
19.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dicatatkan pada Akta Notaris No. 282 tanggal 21 Oktober 2010 oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, ditetapkan keputusan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 per saham menjadi minimum sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebanyak 100.860.500 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham akan meningkat menjadi maksimum 1.008.605.000 saham dengan nilai nominal minimum sebesar Rp 50 per saham.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) as stated in Notarial Deed No. 282 dated October 21, 2010 of Sutjipto, SH, Notary in Jakarta, it was agreed to split the par value of the Company’s shares from Rp 500 per share to Rp 50 per share at a minimum, therefore the number of subscribed and paid-up shares will increase from 100,860,500 shares with par value of Rp 500 per share to a maximum of 1,008,605,000 shares with par value of Rp 50 per share at a minimum.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, pemecahan nilai nominal saham tersebut belum dilakukan.
As of the issuance date of these consolidated financial statements, the stock split is not yet executed.
Cadangan Umum
General Reserve
Pada bulan Juni 1999, Perusahaan membentuk cadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setara dengan US$ 1.475 ribu) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang kemudian telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 dan diterbitkan pada bulan Agustus 2007, yang mengharuskan dibentuknya cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
On June 1999, the Company established a general reserve amounting to Rp 10,260,000,000 (translated to US$ 1,475 thousand) in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995, which was amended by Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital.
Dividen
Dividends
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 17 Mei 2010, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 14.426.077.315 atau Rp 143,03 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 29 Juni 2010 dan 1 Juli 2010.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) dated May 17, 2010, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2009 amounting to Rp 14,426,077,315 or Rp 143.03 per share. Dividends were paid on June 29, 2010 and July 1, 2010.
PENDAPATAN
19. 2010 US$ '000
REVENUES 2009 US$ '000
Penambangan Jasa Rekayasa dan konstruksi Lain-lain
157,529 24,094 5,162 164
136,913 20,615 13,759 539
Mining Services Engineering and construction Others
Jumlah
186,949
171,826
Total
US$ 43.189 ribu dan US$ 29.693 ribu dari pendapatan penambangan tahun 2010 dan 2009 di atas dilakukan kepada SB, pihak hubungan istimewa (Catatan 26).
36
US$ 43,189 thousand and US$ 29,693 thousand of the mining revenue above for 2010 and 2009, respectively were made to SB, a related party (Note 26).
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% total nilai pendapatan usaha konsolidasi: 2010 US$ '000 PT Gunung Bayan Pratama Coal PT Adimitra Baratama Nusantara PT Santan Batubara PT Sanga Coal Indonesia Jumlah
20.
71,138 9,726 29,693 28,298
157,180
138,855
20. 2010 US$ '000
Jumlah
2009 US$ '000
70,036 43,955 43,189 -
BEBAN USAHA LANGSUNG
Biaya operasi alat berat dan peralatan Gaji, upah dan biaya pegawai Penyusutan Subkontraktor dan beban usaha langsung lain Bahan konstruksi
Details of customers having transactions more than 10% of total consolidated revenues:
DIRECT COSTS
55,301 27,480 26,210
45,963 27,770 21,736
12,427 10,265
11,983 8,975
131,683
116,427
BEBAN ADMINISTRASI
Total
ADMINISTRATION EXPENSES
2009 US$ '000
Gaji dan upah Jasa hukum dan profesional Perjalanan Denda pajak Perbaikan dan pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Komunikasi Pemindahan Penyusutan Beban lain-lain (masingmasing di bawah US$ 100 ribu)
11,489 976 903 881 850 364 202 180 114
11,854 825 465 675 800 131 307 211
1,011
634
Jumlah
16,970
15,902
37
Operation of plant and equipment Salaries, wages and related costs Depreciation Subcontractors and other direct costs Construction materials
In 2010, there were no transactions with supplier that constituted more than 10% of the total direct costs. In 2009, transactions with PT Pertamina (Persero) amounting to US$ 12,909 thousand constituted more than 10% of total direct costs.
21. 2010 US$ '000
Total
2009 US$ '000
Pada tahun 2010, tidak ada transaksi dengan pemasok yang lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung. Pada tahun 2009, transaksi dengan PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 12.909 ribu berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung. 21.
PT Gunung Bayan Pratama Coal PT Adimitra Baratama Nusantara PT Santan Batubara PT Sanga Coal Indonesia
Salaries and wages Legal and professional fees Travelling Tax penalties Repairs and maintenance Management Information System Communication Mobilization Depreciation Others (below US$ 100 thousand each) Total
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 22.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
22. 2010 US$ '000
INTEREST CHARGES
EXPENSES
AND
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
FINANCE
2010 US$ '000 Beban pajak kini
2009 US$ '000
Beban bunga hutang bank dan sewa (Catatan 13 dan 17) Lain-lain
2,901 149
3,175 896
Bank loans and lease interest expenses (Notes 13 and 17) Others
Jumlah
3,050
4,071
Total
PAJAK PENGHASILAN
23.
Beban pajak terdiri dari:
INCOME TAX Tax expense consists of the following:
2010 US$ '000
2009 US$ '000
Pajak kini Non Final Final Pajak tangguhan
6,978 354 2,007
2,117 384 473
Current tax Non final Final Deferred tax
Jumlah
9,339
2,974
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income is as follows:
2010 US$ '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi
51,593
2009 US$ '000 4,564
Income before tax per consolidated statements of income
Perbedaan temporer: Penyisihan cuti dan bonus Penyisihan pajak kendaraan Penyisihan imbalan pasca kerja Beban persediaan usang Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Beban piutang ragu-ragu Lain-lain
(7,794) 476 (1,332)
(3,341) (3,719) 1,353
Temporary differences: Provision for leave and bonus Provision for vehicle tax Provision for post-employment benefits Provisions for stock obsolescence Difference between commercial and fiscal depreciation Provisions for doubtful accounts Others
Jumlah
(6,303)
(1,449)
Total
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penghapusan persediaan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Biaya kapitalisasi aset sewaan Penghasilan kena pajak final Penghasilan bersih kerjasama operasi yang telah dikenakan pajak final Penghapusan piutang usaha Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Jumlah Laba kena pajak - non final
947 721 506 173
199
293 1,346 2,456 163
-
(14,385)
(429)
(5,159) (2,729)
(103)
(591) -
(1,223) 1,185
Nondeductible expenses (nontaxable income): Write-off of inventories Share in associates' net income Capitalization expenses of leased assets Income subject to final tax Net income of joint operations already subject to final tax Write-off of trade receivables
5,285
5,015
Other non-deductible expenses
(17,380)
4,445
Total
27,910
7,560
(Dilanjutkan)
Non-final taxable income
(Forward)
38
2009 US$ '000
6,978
Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Fiskal luar negeri Jumlah
23.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
(Kekurangan) kelebihan bayar pajak penghasilan badan
2,117
Current tax expense
274 3,502 2,214 2
192 3,945 935 3
Less prepaid income taxes Current year Article 22 Article 23 Article 25 Exit fiscal
5,992
5,075
(986)
2,958
Total (Underpayment) overpayment of corporate income tax
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
Saldo per 1 Januari 2010/ Balance at January 1, 2010 US$ '000
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi/ Credited (charged) to consolidated statem ents of incom e US$ '000
Saldo per 31 Desember 2010/ Balance at Decemb er 31, 2010 US$ '000
Piutang usaha Persediaan Aset tetap Kewajiban im balan pasca kerja Beban m asih harus dibayar Lain-lain
602 588 (785) 1,083 579 338
(313) 43 (1,943) 127 417 (338)
289 631 (2,728) 1,210 996 -
Jumlah
2,405
(2,007)
Saldo per 1 Januari 2009/ Balance at January 1, 2009 US$ '000
398
Trade accounts receivable Inventories Property, plant and equipment Post-em ployment benefits obligation Accrued expenses Others Total
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi/ Saldo per Credited (charged) to 31 Desember 2009/ consolidated Balance at statements of income December 31, 2009 US$ '000 US$ '000
Piutang usaha Persediaan As et tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Beban masih harus dibayar Lain-lain
1,532 613 96 469 168 -
(930) (25) (881) 614 411 338
602 588 (785) 1,083 579 338
Trade accounts receivable Inventories Property, plant and equipment Post-employment benefits obligation Accrued expenses Others
Jumlah
2,878
(473)
2,405
Total
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
Based on the Tax Law No. 36/2008, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010.
Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atas jasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan dan PLOR JO. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/PMK.03/2008 tanggal 20 Nopember 2008, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
The final tax represents the corporate income tax for the construction services rendered by the Company and PLOR JO. In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 187/PMK.03/2008 dated November 20, 2008, the revenue arising from construction service is subject to final tax.
39
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s income before income tax is as follows:
Restitusi kelebihan pajak sebesar Rp 46.018.492.579, setelah dikurangi dengan pajak kurang bayar atas beberapa jenis pajak, diterima pada tanggal 14 Juli 2010.
The refund of this overpayment of Rp 46,018,492,579, after deducting certain taxes underpayment, was received on July 14, 2010.
Masa Pajak 2008
2008 Fiscal Year
Pada tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas perpajakan tahun 2008 total sejumlah Rp 5.421.190.446 yang terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) pasal 26 sejumlah Rp 4.177.165.218, PPh pasal 21 sejumlah Rp 155.065.410 dan PPN sejumlah Rp 1.088.959.818. Pembayaran pajak kurang bayar tersebut telah dilakukan pada tanggal 22 Juli 2010. Perusahaan telah mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak kurang bayar tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, keberatan tersebut masih dalam proses.
On June 24, 2010, the Company received Underpayment Tax Assessment Letters for 2008 amounting to a total of taxation Rp 5,421,190,446 comprising of Income Tax article 26 of Rp 4,177,165,218, Income Tax article 21 of Rp 155,065,410, and VAT of Rp 1,088,959,818. Payment for such underpayment tax assessment letters were made on July 22, 2010. The Company has filed objection letters against such assessments. As of the issuance date of these consolidated financial statements, this objection is still in progress.
Perusahaan mencatat kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun 2008 sebesar US$ 3.636 ribu. Menurut Surat Ketetapan Kantor Pelayanan Pajak, kelebihan Pajak Penghasilan Badan tersebut hanya sebesar US$ 1.190 ribu. Perusahaan telah mengajukan keberatan atas perbedaan kelebihan pembayaran pajak sebesar US$ 2.446 ribu pada tanggal 23 September 2010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, keberatan tersebut masih dalam proses.
The Company recorded a tax overpayment for 2008 Corporate Income Tax amounting to US$ 3,636 thousand. Based on the Tax Assessment Letter from the Tax Service Office, such overpayment amounted to US$ 1,190 thousand only. The Company has filed an objection letter against the difference of the tax overpayment amounting to US$ 2,446 thousand on September 23, 2010. As of the issuance date of these consolidated financial statements, this objection is still in progress.
Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 tersebut sebesar US$ 1.190 ribu pada tanggal 29 Juli 2010.
The Company has received the refund for the 2008 Corporate Income Tax amounting to US$ 1,190 thousand on July 29, 2010.
Surat Ketetapan Pajak untuk Kerja Sama Operasi
Tax Assessment Letters for Joint Operations
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 US$ '000
2009 US$ '000
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi
51,593
4,564
Income before tax per consolidated statements of income
Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif
12,898
1,278
Income tax at effective tax rate
Pengaruh pajak atas (beban) manfaat yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban pajak - final Penghapusan persediaan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Biaya kapitalisasi aset sewaan Penghasilan kena pajak final Penghasilan bersih kerja sama operasi yang telah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Penghapusan piutang usaha Penghapusan pajak tangguhan atas penghapusan piutang usaha Penyesuaian perubahan tarif pajak Beban pajak penghasilan
354 50 (3,595)
384 (120)
(1,290) (683)
(29)
(148)
(342)
1,321 -
1,405 332
432 -
66
9,339
2,974
Tax effect of nontaxable income (nondeductible expenses) : Tax expense - final Write-off of inventories Share in associates' net income Capitalization expenses of leased assets Income subject to final tax Net income of joint operations already subjected to final tax Other non-deductible expenses Write-off of trade receivables Write-off of deferred tax assets arising from written-off trade receivables Adjustment due to changes in tax rates Income tax expense
Surat Ketetapan Pajak
Tax Assessment Letters
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2008 dan 2009, sebagai berikut:
In 2010, the Company received tax assesment letters for 2008 and 2009 fiscal years, as follows: Pajak Lebih Bayar (Kurang Bayar)/ Tax Overpayment (Underpayment)
Periode/Period Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai
Januari - Desember 2008/ January - December 2008 Januari - Desember 2008/ January - December 2008 Januari - Desember 2008/ January - December 2008 Januari - Desember 2008/ January - December 2008 Desember 2008/ December 2008/ Mei 2009/May 2009
Income taxes Article 21
Rp
(155,065,410)
Rp
(3,216,941)
Article 23
Rp
(4,177,165,218)
Article 26
US$
1,189,890
Article 29
Rp
(1,088,959,818)
Value Added Tax
Rp
46,130,605,502
Value Added Tax
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Value Added Tax (VAT)
Pada tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dari Kantor Pelayanan Pajak yang menyatakan kelebihan pembayaran PPN bulan Mei 2009 sebesar Rp 46.130.605.502.
On June 11, 2010, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter from the Tax Service Office confirming an excess payment of the May 2009 VAT amounting to Rp 46,130,605,502.
40
PPN - jasa dalam negeri PPN - jasa dalam negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa dalam negeri PPN - jasa dalam negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri PPN - jasa luar negeri
Kerja Sama Operasi/ Joint Operations
Periode/Period
PCRS JO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO PCJO
Maret 2009/March 2009 April 2009/April 2009 Mei 2006/May 2006 Juni 2006/June 2006 Agustus 2006/August 2006 September 2006/September 2006 Oktober 2006/October 2006 Nopember 2006/November 2006 Desember 2006/December 2006 September 2006/September 2006 Nopember 2006/November 2006 Januari 2007/January 2007 Februari 2007/February 2007 April 2007/April 2007 Mei 2007/May 2007 Juli 2007/July 2007 Agustus 2007/August 2007
41
Pajak Lebih (Kurang) Bayar/ Tax Overpayment (Underpayment) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3,299,440,882 10,161,125,319 (105,332,466) (636,950) (21,589,003) (5,591,262 (150,662,367) (3,737,040) (33,921,762) (18,868,278) (21,778,498) (6,121,333) (149,475,975) (379,026) (594,353) (202,232)
VAT - domestic service VAT - domestic service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - domestic service VAT - domestic service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service VAT - overseas service
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
24. LABA PER SAHAM
24.
Perhitungan laba usaha dan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut: 2010 US$ '000
Jumlah kewajiban yang disajikan di neraca konsolidasi yang timbul dari kewajiban Perusahaan sehubungan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation with respect to these post-employment benefits are as follows:
The computation of operating income and basic earnings per share are based on the following data:
2010 US$ '000
2009 US$ '000
Nilai kini kewajiban tidak didanai Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jas a lalu belum diakui
Income for the year
Laba usaha
38,296
39,497
Laba bersih
42,254
1,590
Operating income Net income
Lembar/Shares
Lembar/Shares
Modal ditempatkan dan disetor
100,860,500
100,860,500
Subscribed and paid-up shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar
100,860,500
100,860,500
Weighted average number of ordinary shares
Laba usaha per saham (US$ penuh)
0.3797
0.3916
Operating income per share (in full US$)
Laba bersih per saham (US$ penuh)
0.4189
0.0158
Basic earnings per share (in full US$)
Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2010 dan 2009. 25.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
EARNINGS PER SHARE
Laba tahun berjalan
Jumlah saham
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
IMBALAN PASCA KERJA
2,598 1,734
Pos t-employment benefits Long service leave
Kewajiban bers ih
4,839
4,332
Net liability
Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.634 karyawan di tahun 2010 dan 1.243 karyawan di tahun 2009.
The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits is 1,634 in 2010 and 1,243 in 2009.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of income with respect to these postemployment benefits are as follows:
2010 US$ '000 1,004 416 76 174 (282) 97
Jumlah
1,485
42
393 190 33 470 (230) 772 1,628
Current service costs Interest costs Past service costs Net actuarial loss Effect of curtailment Adjustments Total
2,598
Net liability
Movements in post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2009 US$ '000
2,598 1,485 (536)
1,148 1,628 (178)
Beginning of year Provision during the year Benefits payment
Saldo akhir
3,547
2,598
End of year
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2010 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri Tingkat cacat dari tabel mortalitas Usia pensiun dini Usia pensiun normal
26.
Pres ent value of unfunded obligations Unrecognized actuarial los ses Unrecognized pas t s ervice cos t
Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat
2009
8.00% per tahun/per annum 9.50% per tahun/per annum 8.00% per tahun/per annum 8.00% per tahun/per annum 7.00% 7.00% 10.00% 10.00% 45 45 55 55
SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
26.
Discount rate Future salary increment rate Resignation rate Disability rate from mortality table Early retirement age Normal retirement age
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
Sampai dengan tanggal 5 Juli 5, 2009, Clough Limited, Australia, adalah perusahaan induk dari Perusahaan. Setelah tanggal tersebut PT Indika Energy Tbk adalah pemegang saham utama dari Perusahaan.
a.
Up to July 5, 2009, Clough Limited, Australia, was the Company's ultimate holding company. After such date, PT Indika Energy Tbk is the Company's majority stockholder.
b.
Sampai dengan tanggal 5 Juli 2009, semua perusahaan yang menggunakan nama “Clough” merupakan group usaha yang mempunyai pemegang saham dan/atau sebagian pengurus yang sama.
b.
Up to July 5, 2009, all companies that use the name “Clough” are group of companies which have common management and/or common ownership.
c.
PT Santan Batubara (SB) dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) adalah perusahaan asosiasi dari Perusahaan.
c.
PT Santan Batubara (SB) and PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) are the associates of the Company.
2009 US$ '000
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial bersih Efek dari pengurangan karyawan Penyesuaian
3,547
Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
2009 US$ '000
3,547 1,292
4,484 (1,627) (259)
2010 US$ '000
EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan pas ca kerja Cuti berimbalan jangka panjang
6,096 (2,246) (303)
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2010 and 2009. 25.
2010 US$ '000
Kewajiban bers ih
Number of shares
2009 US$ '000
43
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital Resources Limited (Indika Capital) (sebelumnya Westlake Resources Holdings Limited) dan PT Kideco Jaya Agung mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perusahaan.
d.
Transactions with Related Parties:
a.
a.
Biaya sejumlah US$ 561 ribu tahun 2009 yang terkait dengan pemakaian bahan, jasa pengadaan dan penggantian beban yang dibayar untuk Perusahaan oleh perusahaanperusahaan yang tergabung dalam Clough Group. b.
c.
Perusahaan asosiasi
Associates
1. Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup, penambangan batubara dan rekayasa dan konstruksi kepada PT Santan Batubara (SB). Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 43.189 ribu dan US$ 29.693 ribu pada tahun 2010 dan 2009 atau sebesar 23% dan 17% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal neraca, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak hubungan istimewa (Catatan 5).
1. The Company provided overburden removal, coal mining and engineering and construction services to PT Santan Batubara (SB). Revenue from such services amounted to US$ 43,189 thousand and US$ 29,693 thousand for 2010 and 2009 or 23% and 17% of total revenue, respectively. At balance sheet dates, the outstanding receivables from such transaction were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 5).
2. Perusahaan bersama dengan pemegang saham perusahaan asosiasi lainnya memberikan uang muka kepada SB dan TKCM secara proporsional dengan jumlah penyertaan pada perusahaan asosiasi tersebut. Uang muka kepada SB digunakan untuk membiayai eksplorasi sumber daya mineral. Pada tanggal neraca, saldo uang muka dicatat sebagai piutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa (Catatan 6).
2. The Company, together with the other stockholders of the associates, provided advances to SB and TKCM proportionally based on their respective interest. The advances to SB are used to fund exploration for mineral resources. At balance sheet dates, the outstanding advances were recorded as other receivables from related parties (Note 6).
Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi
c.
Remunerasi Komisaris dan Direksi untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 US$ '000
d.
Perusahaan mempunyai fasilitas pembiayaan dari Indika Capital seperti yang dijelaskan pada Catatan 28b.
27.
PELAPORAN SEGMEN
d.
27.
The Company has a financing facility with Indika Capital as discussed in Note 28b.
The Company and its subsidiaries are organised into three principal business segments of Mining, Services, Engineering and Construction.
Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.
The Mining segment covers comprehensive mining contract including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.
Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, jasa tenaga kerja ahli di bidang perancangan teknik rekayasa serta jasa pengolahan air bersih.
The Services segment covers supply base facilities, engineering design services and water treatment plant services.
Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.
The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multidisciplinary engineering, procurement and construction services to oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services.
2009 US$ '000 116 666
Commissioners Directors
Jumlah
589
782
Total
1.51%
1.97%
SEGMENT REPORTING
Perusahaan dan anak perusahaan menggolongkan segmen usaha dalam tiga segmen utama yaitu Pertambangan, Penyediaan Jasa, Rekayasa dan Konstruksi.
Commissioners and Directors’ remuneration for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
91 498
44
Certain Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the above remuneration.
Commissioners and Directors’ remuneration
Komisaris Direksi
Sebagai persentase terhadap total biaya karyawan
Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan tunjangan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.
Clough Group Charges of US$ 561 thousand in 2009 relating to material usage, procurement services and other reimbursement of costs are paid on behalf of the Company by Clough Group entities.
b.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital Resources Limited (Indika Capital) (formerly Westlake Resources Holdings Limited) and PT Kideco Jaya Agung have the same majority stockholder as the Company.
Transaksi-transaksi hubungan istimewa: Clough Group
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
As a percentage of total employee costs
45
Jasa/
2009
P ertambangan/
US$ '000
Services
2010
M ining
US$ '000
20,615
2009
24,094
9,255
US$ '000
136,913
5,720
-
2010
29,793
-
US$ '000
31,446
-
-
(105)
157,529
-
-
(93)
(284)
(46)
-
-
281
(3,204)
203
(5,316)
-
429
-
-
-
677
(2,703)
(116)
-
9,202
-
6,632
-
21,476
13,708
42,335
8,297
18,472
26,769
11,156
33,989
3,889
22,833
140,278
2,618
4,159
51,515
172,850
16,587
7,524
(319)
(2,572)
88,763
24,091
42,882
(786)
(3,163)
54,930
52,129
(1,489)
(19,138)
117,920
(3,218)
(22,930)
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P endapatan usaha
Hasil segmen
Laba (rugi) usaha
P enghasilan bunga
Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih
B eban bunga
B eban piutang tidak tertagih
Lain-lain - bersih
B eban pajak penghasilan
B agian laba bersih perusahaan aso siasi
Laba (rugi) bersih
A set Segmen
A set lainnya
A set tetap
Jumlah aset
Jumlah kewajiban
Informasi lainnya:
P endapatan (beban) no n kas:
P embelanjaan mo dal
P enyusutan
B eban non-kas lainnya
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 28. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT KONTRAK YANG SIGNIFIKAN
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
DAN
28.
COMMITMENTS, CONTINGENCIES SIGNIFICANT CONTRACTS
AND
a. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah menerbitkan Purchase Order untuk membeli alat berat dan peralatan baru sebesar US$ 53.665 ribu. Manajemen berkeyakinan dapat mendanai pembelian ini sehubungan telah ditandatanganinya Memorandum of Agreement dengan Indika Capital.
a. As of December 31, 2010, the Company has issued Purchase Order to acquire new equipments totaling US$ 53,665 thousand. Management believes that the Company will be able to finance this acquisition inline with the signing of the Memorandum of Agreement with Indika Capital.
b. Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000 sebagai bagian dari advance atas Intercompany Loan Agreement antara Indika Capital dan Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), pihak hubungan istimewa, dimana Perusahaan dari waktu ke waktu dapat menarik nominal tertentu, dan pada saat-saat tertentu dan bilamana diperlukan. Tanggal jatuh tempo fasilitas ini adalah tanggal 5 Nopember 2016 dan tingkat bunga 9,85%.
b. On April 1, 2010, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital, whereby Indika Capital agrees to make available to the Company a facility in the principal amount of US$ 140,000,000 as part of the advance under the Intercompany Loan Agreement between Indika Capital and Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), a related party which the Company may, from time to time make withdrawals of such amount at a certain time as and when required. The maturity date of the facility is on November 5, 2016 and the interest rate is 9.85%.
Engineering and
2009
Rekayasa dan Ko nstruksi/
US$ '000
Construction
2010
13,759
(144)
-
-
(10)
3,365
(21,394)
-
-
(18,183)
873
10,263
11,136
4,978
7
(20)
(462)
US$ '000
5,162
522
-
-
(10)
(129)
(268)
-
-
115
945
1,645
669
73
(1)
(962)
46
2,590
Pada tanggal neraca, Perusahaan menggunakan fasilitas tersebut di atas.
belum
As of balance sheet date, the Company has not withdrawn from the above facility.
c. Perusahaan mempunyai fasilitas kredit untuk sewa pembiayaan sebagai berikut:
c. The Company has credit facilities for finance leases as follows:
2010 US$ '000
Tidak Dialo kasikan/
2009
539
593
113
(752)
(4,505)
-
(3,380)
-
(2,974)
(10,905)
774
15,552
16,326
89,044
37
(217)
(2,217)
US$ '000
Unallocated
2010
US$ '000
164
608
334
(291)
1,366
-
494
-
(9,339)
(6,828)
1,083
12,000
13,083
74,459
538
(230)
(1,868)
PT Caterpillar Finance Indonesia (CFI) PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJF) The Royal Bank of Scotland (sebelumnya PT ABN Amro Finance Indonesia) PT Orix Indonesia Finance Jumlah
2009 US$ '000
50,000
50,000
25,000
25,000
20,000 7,320
20,000 7,320
102,320
102,320
PT Caterpillar Finance Indonesia (CFI) PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJF) The Royal Bank of Scotland (formerly PT ABN Amro Finance Indonesia) PT Orix Indonesia Finance Total
Segment revenue
Operating inco me (loss)
Segment result
Interest expenses and finance charges
Interest inco me
Gain (lo ss) on foreign exchange - net
Others - net
Pro visio n fo r do ubtful accounts
Income tax expense
Share o f associates' net inco me
Net inco me (loss)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah Ko nso lidasi/
2009
US$ '000
171,826
39,497
113
(4,071)
(4,505)
95
(26,994)
429
(2,974)
1,590
Pro perty, plant and equipment
Segment Assets
Other assets
To tal assets
85,627
194,509
To tal liabilities
108,882
114,498
Capital expenditure
Other informatio n:
Non cash inco me (expenses):
Other no ncash expenses
Depreciatio n
47,085
(4,487)
(21,947)
Co nso lidated Amount
2010
US$ '000
186,949
38,296
334
1,366
(3,050)
530
(268)
(9,339)
14,385
42,254
79,731
142,781
222,512
101,837
60,264
(6,834)
(26,324)
Perusahaan memberikan bank garansi kepada CFI sehubungan dengan fasilitas sewa pembiayaan yang telah digunakan.
The Company provides bank guarantees to CFI for the utilized leasing facility.
Sewa pembiayaan atas fasilitas kredit di atas dijelaskan pada Catatan 17.
The lease liabilities under the above credit facilities are disclosed in Note 17.
47
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITSSUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
d. Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut: 2010 US$ '000 Jatuh tempo: Kurang dari 1 tahun Dalam 1 - 2 tahun kurang Dalam 2dari - 55tahun tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
d. The Company has commitments under noncancellable operating leases for land and buildings as follows: 2009 US$ '000
476 265 795 287
681 647 795 685
1,823
2,808
Due: Less than 1 year Within 1 - 2 years Within 2 - 5 years More than 5 years Total
e. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank garansi dalam rangka operasi Perusahaan masing-masing sebesar US$ 4.480 ribu dan US$ 4.738 ribu. Bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Marathon International Pet. Indonesia, Total E&P Indonesie, Salamander Energy PTE Ltd., Immersive Technology PTY Ltd., Exxon Mobil Exploration dan Production Surumana Limited, PT Orix Indonesia Finance, Eni Bukat Limited, Chevron Indonesia Company, Anadarko Indonesia Nunukan Company, dan Direktorat Jenderal Bea & Cukai.
e. As of December 31, 2010 and 2009, the Company had various outstanding bank guarantee facilities for the Company’s operations amounting to US$ 4,480 thousand and US$ 4,738 thousand, respectively. The bank guarantees were outstanding to Marathon International Pet. Indonesia, Total E&P Indonesie, Salamander Energy PTE Ltd., Immersive Technology PTY Ltd., Exxon Mobil Exploration and Production Surumana Limited, PT Orix Indonesia Finance, Eni Bukat Limited, Chevron Indonesia Company, Anadarko Indonesia Nunukan Company, and Directorate General of Customs & Excise.
f. Pada bulan Maret 2007, Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) melakukan kontrak dengan Star Energy (Kakap) Ltd (Star Energy) untuk pekerjaan instalasi, tie in dan pre-commissioning atas 6 inci saluran pipa. PCJO telah menyelesaikan pekerjaan lepas pantai pada bulan Mei 2007.
f. The Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) entered into a contract with Star Energy (Kakap) Ltd (Star Energy) for installation, tie in and pre-commissioning of a 6 inches pipeline in March 2007. PCJO completed offshore works in May 2007.
Setelah proses demobilisasi, terdapat masalah teknis yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Pada tahun 2010, PCJO dan Star Energy menandatangani Work Assignment and Release Agreement untuk menyelesaikan masalah teknis di atas dan semua kewajiban sehubungan dengan masalah teknis ini sudah diselesaikan oleh Perusahaan di tahun 2010.
Following demobilization, a technical matter arose requiring further attention. In 2010, PCJO and Star Energy signed the Work Assignment and Release Agreement to resolve such technical matter and all liabilities in relation to this matter had been settled in 2010.
g. Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan mengadakan Subkontrak Pengupasan Tanah dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di lokasi tambang di daerah Muara Pahu, Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan, penggalian lapisan atas tanah dan material buangan, dan pengangkutan material buangan. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi tingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitas tersebut.
g. On January 1, 2005, the Company entered into an Overburden Subcontract agreement with PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) at its mine sites in Muara Pahu districts, East Kalimantan. Under this subcontract, the Company provides labour, equipment and facilities for land clearing, overburden and top soil removal, and overburden hauling. The Company is also required to meet certain minimum production requirements for these activities.
48
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan kontrak baru untuk pekerjaan penggalian tanah serupa dengan GBP senilai US$ 315 juta. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2009, setelah pekerjaan berdasarkan perjanjian terdahulu selesai.
On October 29, 2008, the Company entered into a new agreement for a new scope of similar overburden work with GBP for US$ 315 million. This agreement will be effective for five years starting January 1, 2009, upon completion of the previous agreement.
Pada 13 Desember 2010, Perusahaan menerima surat No. 499/GBP-PTP/X11/10 dari GBP untuk meningkatkan jasa produksi pengupasan tanah di tahun 2011 dari 36 juta BCM (sesuai Subkontrak Pengupasan Tanah) menjadi 45 juta BCM yang menggambarkan kenaikan 25% dari kontrak produksi tahun 2011.
On December 13, 2010, the Company received letter No. 499/GBP-PTP/X11/10 from GBP for the increment of the overburden service volume for 2011 from 36 million BCM (as per Overburden Subcontract Agreement) to 45 million BCM representing a 25% increase on the contract base yearly production for 2011.
h. Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian aliansi dengan PT Ilthabi Bara Utama (IBU) untuk mengembangkan suatu kawasan penambangan baru dan membangun fasilitas pendukungnya, berlokasi di Kalimantan Timur.
h. On June 29, 2007, the Company entered into an alliance agreement with PT Ilthabi Bara Utama (IBU) to develop a greenfield coal mining project and construct supporting facilities located in East Kalimantan.
Pada tanggal 28 dan 29 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani lagi kontrak untuk proyek penambangan batubara Pakar senilai US$ 145 juta, dan dua kontrak senilai US$ 197 juta berkenaan dengan layanan transportasi batubara, dari tambang Pakar ke pelabuhan sungai, serta pemrosesan batubara.
On November 28 and 29, 2007, the Company secured a further US$ 145 million contract for the Pakar Coal Mine Project, and two contracts valued at US$ 197 million related to product coal hauling services, from the Pakar mine to the river port, and the coal processing and port handling services.
Tambang ini merupakan tambang batubara terbuka untuk memproduksi batubara thermal. Kegiatan pertambangan diharapkan dimulai pada pertengahan 2008 dengan periode kontrak awal selama lima tahun. Dua kontrak yang terakhir meliputi pekerjaan konstruksi dan rekayasa pengembangan pertambangan serta operasional pertambangan secara menyeluruh sampai pengangkutan ke pelabuhan untuk jangka waktu lima tahun.
The mine is an open cut coal mine planned to produce thermal coal. The mine was expected to commence in the middle of 2008 with an initial contract period of five years. The last two contracts cover mine development engineering and construction, and all mining operations in a “pit to port” total service solution for a five years period.
Sehubungan dengan kegagalan IBU dalam pemenuhan kontrak pembayaran, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan mengumumkan penghentian aktivitas proyek. Hal ini diikuti oleh permintaan IBU untuk mengurangi kegiatan dan berada pada keadaan standby, termasuk pemberhentian subkontraktor. Pada saat proyek dihentikan, kemajuan fisik telah mencapai 79% penyelesaian. Dampak dari penghentian ini, seluruh subkontraktor, tim proyek dan alat alat telah seluruhnya ditarik pada akhir Nopember 2008.
Due to the continuous failure of IBU to fulfill the contractual payment terms, on October 10, 2008, the Company commenced suspension of project activities. This followed a request from IBU to minimize work and go on standby, including suspension or termination of subcontractors. By the time the project was suspended, physical progress had reached 79% completion. In lieu of this suspension, all subcontractors, project teams and equipment were completely demobilized by the end of November 2008.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan memutuskan untuk menghapus bukukan piutang yang berasal dari kontrak ini sebesar US$ 28,8 juta.
In December 2009, the Company had decided to make accounting write-off for the outstanding receivables from these contracts amounting to US$ 28.8 million.
49
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITSSUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghapus bukuan piutang yang tidak dapat ditagih tidak menghilangkan atau menghapus atau mengurangi hak Perusahaan atau menurut pengertian hukum untuk menagih seluruh piutang dari IBU.
The accounting write-off of the uncollectible receivables does not eliminate or remove or reduce the Company’s right or legal means to collect the receivables from IBU.
Perusahaan secara aktif terus melakukan upaya penagihan atas piutang tesebut, termasuk mengambil langkah hukum.
The Company is actively pursuing its right to collect such receivables including taking legal action.
i.
Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur senilai US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB), sebuah proyek kerjasama 50/50 antara Perusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 10). Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret 2009.
i.
Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan menerima surat dari SB mengenai peningkatan produksi batubara sebagai berikut:
Tahun/ Year
2011 2012 2013 2014 2015
Kontrak awal/ Original contract Jas a pengupas an Batubara/ tanah/ Coal Overb urden (ton) (bcm) 2,000,000 2,000,000 2,000,000 -
21,000,000 21,000,000 21,000,000 -
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pada tanggal 18 Januari 2011, Perusahaan menerima surat dari ABN No. 003/DIR/ABN/I/ 2011 untuk meningkatkan produksi batubara, sebagai berikut:
On January 16, 2009, the Company entered into Overburden Removal and Coal Recovery and Loading of Santan - Separi Mine Site East Kalimantan agreement amounting to US$ 250 million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50 joint venture between the Company and PT Harum Energy (Note 10). The scope encompasses overburden removal and coal mining at Santan - Separi block in East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on March 6, 2009. On December 17, 2010, the Company received a letter from SB for the increase in the coal production, as follows:
Perubahan pertama/ First Addendum Jasa pengupasan Batubara/ tanah/ Coal Overb urden (ton) (bcm) 2,280,000 2,280,000 2,280,000 2,280,000 2,280,000
j. Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) menandatangani Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pengangkutan Batubara senilai US$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga – Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai tanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu lima tahun. Sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh Perusahaan atas perjanjian ini, ABN menyediakan fasilitas bank garansi dengan jumlah maksimum US$ 11.700 ribu pada tahun kedua kontrak.
24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000
Perubahan produksi/ Production change Jasa pengupasan Batubara/ tanah/ Coal Overb urden (ton) (bcm) 2,560,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000
29,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000
j. On August 19, 2009, the Company and PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) entered into Overburden Removal and Coal Loading Agreement amounting to US$ 200 million at Sanga - Sanga Mine Site, East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on August 19, 2009. In relation to the services provided by the Company on this agreement, ABN provides bank guarantee facility for a maximum amount of US$ 11,700 thousand in the second year of the contract.
50
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
29.
On January 18, 2011, the Company received letter No. 003/DIR/ABN/I/2011 from ABN requesting an increase in the coal production volume, as follows:
Tahun 2011: dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton Tahun 2012: dari 4 juta ton menjadi 5 juta ton
Year 2011: from 3 million tons to 4 million tons Year 2012: from 4 million tons to 5 million tons
ABN juga menjamin masa kerja minimal 5 tahun agar Perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan alat-alat baru yang diperlukan dalam rangka peningkatan produksi di atas.
ABN will also guarantee a minimum working period of 5 years, so that the Company will be able to achieve the optimum utilization of the new equipments required for the additional volume above.
k. Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung, pihak hubungan istimewa, menandatangani Perjanjian Permindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara senilai US$ 216 juta di SM Popor, Area Suara, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai 1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun (Catatan 26).
k. On October 22, 2010, the Company and PT Kideco Jaya Agung, a related party, entered into a Waste Removal & Coal Production Agreement amounting to US$ 216 million at SM Popor, Suara Area, East Kalimantan. This agreement is effective for five years commencing on January 1, 2011 (Note 26).
INSTRUMEN DERIVATIF
29.
DERIVATIVE INSTRUMENTS
Pada tanggal 26 September 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian Deliverable Structured Forward dengan HSBC, Jakarta, dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan aktivitas lindung nilai menggunakan instrumen “Zero cost collar option”. Pada awalnya, jumlah nosional adalah US$ 60.000.000, jatuh tempo pada beberapa tanggal dalam jangka waktu 12 bulan dari Oktober 2008 sampai September 2009. Collar ditetapkan pada Rp 8.900/US$ sebagai “Put” strike rate dan Rp 9.650/US$ sebagai “Call” strike rate.
On September 26, 2008, the Company entered into a Deliverable Structured Forward Agreement with HSBC, Jakarta, whereby the Company has agreed to perform hedging activity using a “Zero cost collar option” instrument. Initially, the total notional amount was US$ 60,000,000 maturing on various expiry dates over a 12 month period from October 2008 to September 2009. The collar has been set at US$/IDR rate of 8,900 as the “Put” strike rate and US$/IDR rate of 9,650 as the “Call” strike rate.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo nosional lindung nilai masing-masing adalah sebesar US$ nol.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding notional amount of the derivative amounted to US$ nil, respectively.
51
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 30.
PT PETROSEA Tbk AND ITSSUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL
30.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
MONETARY ASSETS DENOMINATED IN CURRENCIES
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 10 Pebruari 2011 adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company at December 31, 2010 and the prevailing rates at February 10, 2011 are as follows:
AND LIABILITIES NON-FUNCTIONAL
At December 31, 2010, the Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities in currencies other than U.S. Dollar currency as follows:
Mata Uang Rupiah (Rp) 1.000 Dollar Australia (AU$) 1 Dollar Singapura (Sin$) 1 Euro (EUR) 1
2010 Mata uang lain (dalam ribuan)/ Other currencies (in thousand) Aset Kas dan setara kas Rupiah Dollar Australia Euro Piutang usaha - bersih Rupiah Piutang lain-lain Rupiah Pajak dibayar dimuka Rupiah
Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ Equivalent in US$ (in thousand)
10,333,811 35 6
1,149 36 8
7,496,270
834
8,330,146
926
73,237,124
8,146 11,099
Jumlah Aset Kew ajiban Hutang usaha Rupiah Euro Dollar Australia Dollar Singapura Hutang lain-lain Rupiah Hutang pajak Rupiah Kew ajiban imbalan pasca kerja Rupiah
12,661,813 6,051 2,143 33
1,408 8,046 2,179 26
1,352,133
150
17,084,235
1,900
43,504,993
4,839
Assets Cash and cash equivalents Rupiah Australian Dollar Euro Trade accounts receivable - net Rupiah Other receivables Rupiah Prepaid taxes Rupiah Total Assets Liabilities Trade accounts payable Rupiah Euro Australian Dollar Singapore Dollar Other payables Rupiah Taxes payable Rupiah Employee benefits obligation Rupiah
Jumlah Kew ajiban
18,548
Total Liabilities
Kew ajiban Bersih
(7,449)
Net Liabilities
52
10 Pebruari 2011/ February 10, 2011 US$
31.
PENGARUH KRISIS KEUANGAN TERHADAP PERUSAHAAN
31 Desember 2010/ December 31, 2010 US$
0.1121 1.0084 0.7842 1.3711
0.1112 1.0169 0.7764 1.3298
Currency Rupiah (Rp) 1,000 Australian Dollar (AU$) 1 Singapore Dollar (Sin$) 1 Euro (EUR) 1
GLOBAL
31. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY
Pasar modal dan keuangan global telah mengalami gejolak-gejolak dan permasalahan kredit. Kemampuan pelanggan Perusahaan dan anak perusahaan dalam mempertahankan operasi dan tingkat profitabilitas serta kemampuan untuk melunasi kewajiban mereka pada saat jatuh tempo sangat tergantung pada keberhasilan dari kebijakankebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang diambil dalam usaha untuk mencapai pemulihan ekonomi.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries’ customers to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond their control, undertaken to achieve economic recovery.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan berada dalam posisi yang baik dalam mengatasi risiko bisnisnya meskipun prospek ekonomi saat ini yang tidak pasti.
The management has a reasonable expectation that the Company and its subsidiaries are well placed to manage their business risks successfully despite the current uncertain economic outlook.
Manajemen juga berkeyakinan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai sumber daya yang memadai dalam melanjutkan kegiatan operasionalnya hingga waktu mendatang yang dapat diukur. Oleh karena itu, Perusahaan dan anak perusahaan dapat meneruskan asumsi kelangsungan hidup dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The management also believes that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries.
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
32.
Manajemen risiko modal
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENTS a. Capital risk management
Perusahaan mengelola modalnya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo kewajiban dan ekuitas.
The Company manages its capital to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of debt and equity balance.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari hutang termasuk kewajiban sewa pembiayaan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari induk perusahaan, terdiri dari modal saham dan laba ditahan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 18 atas laporan keuangan konsolidasi.
The capital structure of the Company consists of debt, which includes the lease liabilities disclosed in the notes to consolidated financial statements, cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the parent, comprising issued capital and retained earnings as disclosed in Note 18 to the consolidated financial statements.
53
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Tujuan dan kebijakan manajemen keuangan
PT PETROSEA Tbk AND ITSSUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
risiko
b.
The Company and its subsidiaries’ overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined guidelines that are approved by the Board.
i.
i. Foreign exchange risk management
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Dollar Amerika Serikat dan eksposur mata uang lain Perusahaan sebagian besar timbul dari transaksi yang didenominasi dalam Rupiah terutama untuk beban operasional. Namun, eksposur ini dieliminasi dengan kas dan setara kas yang didenominasi dalam Rupiah. Oleh karena itu, risiko fluktuasi mata uang lain masih dapat diatur oleh Perusahaan. ii.
Manajemen risiko tingkat suku bunga
iii.
The Company’s functional currency is U.S. Dollar and its other exchange exposure arises mainly from transactions denominated in Rupiah which are mainly the operating expenses. However, this risk exposure is offset with cash and cash equivalents placed in Indonesian Rupiah currency. Therefore, the impact from fluctuation of other exchange is considered manageable. ii. Interest rate risk management
Perusahaan mempunyai hutang bank jangka pendek dengan tingkat bunga berfluktuasi. Risiko arus kas terhadap pergerakan tingkat bunga hutang bank ini diharapkan tidak berdampak signifikan terhadap Perusahaan.
The Company has short-term bank loan with floating interest rate. The exposure to cash flow interest rate risk arising from this bank loan is not likely to have a material impact to the Company.
Manajemen risiko kredit
iii. Credit risk management
Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain diberikan kepada pihakpihak yang layak dan terpercaya.
The Company’s credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable. The Company places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasi dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses, represents the Company’s exposure to credit risk.
54
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pelanggan Perusahaan terkonsentrasi pada industri Pertambangan, Minyak dan Gas di Indonesia. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, tiga pelanggan memiliki kontribusi 84,08% (2009: 75,15%) dari jumlah pendapatan. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelangganpelanggan tersebut.
The Company’s customer base is concentrated in the Mining, Oil and Gas industry in Indonesia. For the year ended December 31, 2010, three customers accounted for 84.08% (2009: 75.15%) of the total revenue. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers.
Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Manajemen risiko mata uang asing
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
iv.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan menyesuaikan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan menjaga kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, dimana dana tersebut ditempatkan dalam bentuk kas dan setara kas.
The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements, whereas the funds are placed in cash and cash equivalents.
c. Nilai wajar instrumen keuangan
c. Fair value of financial instruments
Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek:
Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short-term maturities: 2010
Nilai tercatat/ Carrying amount US$ '000 Kewajiban sewa pembiayaan
48,950
Nilai wajar instrumen keuangan di atas ditentukan melalui analisa arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
55
Nilai wajar/ Fair value US$ '000 50,397
Leas e liabilities
The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cash flows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.
PT PETROSEA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 33.
PT PETROSEA Tbk AND ITSSUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
33.
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 2 sampai dengan 56 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 10 Pebruari 2011.
APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements on pages 2 to 56 were approved and authorized for issue by the Company’s Directors on February 10, 2011.
********
56
PT Petrosea Tbk Wisma Anugraha Jl. Taman Kemang No. 32B Kemang - Jakarta 12730 Indonesia T. +62 21 718 3255 F. +62 21 718 3266 E.
[email protected] W. www.petrosea.com
Printed on 50 % recycled paper