DAFTAR ISI CONTENTS
2
IKKTISAR KINERJA Performance Highlights
3
TATA NILAI Corporate Values
4
KATA PENGANTAR Preface
56
Profil Dewan Direksi Profile of The Board Directors
8
SEKILAS BGR Company History in Brief
62
Sumber Daya Manusia Human Resources
12
IKHTISAR DATA KEUANGAN Financial Highlight
64
Profil Manajemen Kantor Pusat Head Offices Management Profile
14
Peristiwa Penting Important Events
66
Profil Manajemen Kantor Cabang Branch Offices Management Profile
16
Ringkasan Eksekutif Executive Summary
67
Struktur Organisasi Organization Structure
18
Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commissioners
68
Pengembangan Sistem Informasi Information System Development
28
Laporan Dewan Direksi Report from The Board of Directors
76
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
36
Tinjauan Bisnis Business Overview
82
Laporan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
42
Analisa & Pembahasan Manajemen Managements Analysis & Discussion
109
Hasil Assessment Implementasi GCG GCG Implementation Assessment Result
54
Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners
137
Laporan Keuangan Financial Statement
Sampul depan: Representasi BGR dalam menjalankan roda perusahaan berlandaskan ketelitian. Hingga kini BGR tetap memiliki Strategi yang Bertumbuh. Front cover: BGR representation in running the company is based on precision. Until now, BGR has a growing strategy.
Annual Report 2012
1
IKHTISAR KINERJA TAHUN 2012 Performance Highlights 2012
Penjualan bersih tumbuh sebesar 21,66% menjadi Rp641,20 milyar dengan kontribusi terbesar dari pendapatan jasa logistik sebesar 25,09% yakni Rp353,69 miliar. Net sales grew by 21.66% to Rp641, 20 billion, with the biggest contribution of logistics services revenue amounted to 25.09% which is Rp353, 69 billion.
Laporan Tahunan 2012
2
Efisiensi pada jasa logistik yang dilakukan secara berkelanjutan mampu meningkatkan marjin laba kotor pada tahun 2012 menjadi Rp66,54 milyar. Efficiency of logistics services performed on an ongoing basis to improve gross margins in 2012 to Rp66, 54 billion.
BGR mencatat laba bersih komprehensif sejumlah Rp49,39 milyar pada tahun 2012, dengan pertumbuhan sebesar 24,67%. BGR posted a net profit comprehensive amount of Rp49, 39 billion in 2012, with a growth of 24.67%.
Kontribusi BGR kepada Negara melalui Pembayaran Pajak mengalami peningkatan sebesar Rp54,63 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp63,98 milyar pada tahun 2012. BGR contribution to the State through tax payments increased by Rp54,63 billion in 2011 to Rp63,98 billion in 2012.
TATA NILAI Corporate Values
Profesional Professional
Melakukan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan keahlian yang dipersyaratkan untuk mendapatkan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Performing work and services in accordance with the applicable regulations and utilizing skills required to obtain reliable results.
Integritas Integrity
Berfikir, berkata, dan bertindak sesuai tata nilai perusahaan dan kode etik profesi.
Kerjasama Tim Team Work
Bekerja dengan semangat tim untuk mencapai hasil terbaik. Working with the team to achieve the best results.
Keteladanan Role Modeling
Memberi contoh sikap dan perilaku yang baik kepada bawahan. Showing good attitudes and behaviors to subordinates.
Inovasi Inovation
Melakukan terobosan cara berfikir dan bekerja di bidangnya untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal. Making a breakthrough way of thinking and working in the field to obtain the optimal value.
3 Annual Report 2012
Thinking, saying, and acting in accordance with the company values and codes of professional conduct.
KATA PENGANTAR Preface
Dalam menjalankan roda bisnisnya, perkembangan perusahaan selama 36 tahun memperlihatkan konsistensi dalam keunggulan kinerja dengan percaturan bisnis yang telah banyak mengalami perubahan dan demikian pula banyak peluang dalam dunia bisnis saat ini yang menjanjikan pertumbuhan lebih lanjut. In running of a wheel of its businesses , the development of the company in the 36 years showing consistency in excellence performance by arena business that has numerous undergoing change and likewise many chances in the world of business now promising growth further.
Laporan Tahunan 2012
4
KATA PENGANTAR Preface
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7. 8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas. Anggaran Dasar Perusahaan. SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2012. Kontrak Manajemen antara Pemegang Saham PT. Bhanda Ghara Reksa dengan Direksi dan Komisaris tentang Hasil Kegiatan Usaha Tahun Buku 2012. Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Laporan Evaluasi Kinerja tahun buku 2012, dan Laporan KPI Manajemen tahun 2012. Laporan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Laporan kegiatan operasional lainnya.
Dalam Laporan Tahunan Tahun 2012 ini, pembaca dapat mengetahui rangkaian kegiatan yang telah dilakukan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) selama tahun 2012. Pada tahun 2012, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah mengimplementasikan beberapa kebijakan strategis yang terbukti mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu akan disampaikan kondisi keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Semua informasi yang terdapat dalam laporan tahunan 2012 ini dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis. Namun demikian, berkat kesamaan visi dan kebulatan tekad untuk mengabdi kepada negara, seluruh jajaran PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) membuktikan bahwa sinergi mampu meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya krisis keuangan dunia. Kinerja PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tetap optimal di tengah kondisi yang tidak mudah. Sebagai penutup kata pengantar ini, izinkan kami menyampaikan tiga hal penting sebagai ringkasan kinerja PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tahun 2012. Pertama, laba bersih setelah pajak mencapai Rp49,39 milyar. Kedua, neraca konsolidasi ditutup dengan jumlah “Aset” serta “Liabilitas dan Ekuitas” sebesar Rp343,14 milyar. Ketiga, kesehatan perusahaan pada kriteria “Sehat-AAA”.
As one of the concrete steps to implement the principles of GCG and to fulfill one of the obligations for managing the company during the year 2012, PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) has prepared an Annual Report 2012. The preparation of such report was mainly based on: 1.
Law No. 40 2007 concerning Limited Liabilities Company. 2. The Company’s Article of Association 3. Decree of the Minister of State-owned Companies No. Kep-100/MBU/2002 concerning the Performance Assessment of State-owned Companies 4. The Company’s Annual Budget and Busines Plan 2012. 5. Management Contract made by and among the Shareholders, Board of Directors, and Board of Commissioners of PT. Bhanda Ghara Reksa concerning the business for the fiscal year 2012. 6. Financial Statement as of December 31, 2012, Performance Evaluation Report for the fiscal year 2012, and the Report of Management Key Performance Indicators (KPI) for the year 2012. 7. The Report of Environmental Partnership Program for the fiscal year ended on December 31, 2012. 8. Other reports on operational related matters. Through this annual report, the readers may learn a set of activities carried out by PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) for the fiscal year 2012. In this reporting year, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) implemented some strategic policies successfully proven to have improved the company’s performance. The readers may also learn the financial position of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Above all, all information contained and presented herein is true in terms of authenticity and methodology. However, with the strong spirit and vision we have to serve the country, all elements of PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) have proven that this synergy could minimize the negative impacts caused by the world financial crisis. In this tough condition, PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) could perform in an optimum capacity. To close with, let us convey three important things with regard to the performance of PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) in 2012. First, the net profit after tax amounted to Rp49.39 billion. Second, consolidated balance sheet was closed with ”assets, liability and equity” totally amounting to Rp343.14 billion. Third, the company’s performance was classified as ”Sound-AAA”.
5 Annual Report 2012
Dalam rangkaian mengimplementasikan prinsip GCG inilah Laporan Tahunan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) tahun 2012 disusun sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan perusahaan selama tahun 2012. Penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2012, berdasarkan pada:
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Nama : Perusahaan Perseroan (Persero) PT BHANDA GHARA REKSA Bidang Usaha : Pergudangan dan Jasa Logistik Pemilik : 100% Pemerintah Republik Indonesia Tanggal Pendirian: 11 April 1977 Dasar Hukum Pemilikan : Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1976 Laporan Tahunan 2012
6
Name : Perusahaan Perseroan (Persero) PT BHANDA GHARA REKSA Nature of Business : Warehousing and Logistic Service Owner : 100% owned by the Government of the Republic of Indonesia Date of Establishment : April 11th, 1977 Legal Basis of Ownership : Government Regulation No. 26/1976
Modal Dasar : Rp 560.000.000.000,-
Authorized Capital : Rp 560,000,000,000,-
Modal Disetor : Rp 140.000.000.000,-
Paid-Up Capital : Rp 140,000,000,000,-
Akte Pendirian : Akte Notaris Imah Fatimah, SH. No. 21 tanggal 11 April 1977 dan beberapa kali diubah serta terakhir berdasarkan Akta Notaris Umar Rachmad, SH Nomor 10 tanggal 22 Juli 2005
Notarial Deed : Notarial Deed No. 21 dated April 11th, 1977 drawn up before Imah Fatimah, the Notary, and the latest amended to Notarial Deed No. 10 dated 22 July 2005 drawn up before Umar Rachmad, SH, the Notary.
Jaringan Kantor : 9 Kantor Cabang, 15 Kantor Sub Cabang
Office Network : 9 Branch Offices, 15 Sub Branch Offices
Kantor Pusat : Jl. Kalibesar Timur 5-7; Jakarta 11110 Website : http:/www.bgrindonesia.com
Head Office : Jl. Kalibesar Timur 5-7; Jakarta 11110 Website : http:/www.bgrindonesia.com
Annual Report 2012
7
SEKILAS BGR Company History in Brief
BGR adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tanggal 11 April 1977 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1976, mengemban misi turut menunjang kebijaksanaan pemerintah dan membantu pelaku bisnis dan industri, khususnya dibidang penyelenggaraan jasa penyewaan dan pengelolaan ruangan serta proses distribusi barang dengan tetap memperhatikan prinsipprinsip pengelolaan usaha yang sehat dan undang-undang perseroan terbatas. Dalam mengemban misi tersebut Visi BGR adalah menjadi perusahaan Jasa Logistik yang profesional, terkemuka di Indonesia dan mampu bersaing dipasar global.
Laporan Tahunan 2012
8
Bisnis utama BGR adalah jasa logistik baik melalui moda angkutan darat, laut dan udara termasuk pengelolaan logistik untuk perusahaan retail, disamping itu BGR juga melayani jasa pergudangan termasuk collateral management, record management, jasa lain pest control serta perawatan barang. Wilayah usaha BGR meliputi seluruh Indonesia, dengan didukung kantor-kantor cabang yang tersebar di kota-kota besar seperti Medan, Dumai, Padang, Palembang, Lampung, Cilegon, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Palu, Bitung, Kupang, dan Sorong.
BGR is a state-owned company institutionalized on April 11, 1977 based on the Government Regulation No. 26/1976 with a mission, in general, to support the government policy and program in economic and national development, and in particular, to manage warehouse rent services, space management and cargo distribution process by maintaining the principles of sound business management and observing the applicable regulations of limited liabilities company. For this purpose, BGR maintains its vision: “to be a leading and professional logistics service provider in Indonesia, and to be able to compete in the global market. BGR mainly specializes in logistics services provided through sea, land and air transportation. In addition, BGR provides logistics management for retail companies, and warehousing services including collateral management, records management, pest control services. and goods / commodities maintenance. In doing its business, BGR covers all areas of Indonesia and is supported by professional people placed in branch offices located throughout Indonesia such as Medan, Dumai, Padang, Palembang, Lampung, Cilegon, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Palu, Bitung, Kupang, and Sorong.
SEKILAS BGR BGR In Brief
PENGELOLAAN GUDANG
MANAGED WAREHOUSES
Sebagai pendukung penyedia jasa logistik, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) mengelola gudang sebanyak 630 unit dengan total kapasitas tampung sebesar 1.531.216 ton yang terdiri dari:
PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) manages 630 warehouses with the total capacity of 1.531.216 tons, consisting of:
52.857
3
(unit)
Gudang Milik
Self-Owned Warehouses
152
150
Gudang Sewa
197
444.550
Rented Warehouses
Gudang Manajemen
134
375.111
(‘000 tons)
Management Warehouses
365.150
Gudang Agunan
665.659
Collateral Management
Gudang Terbuka Open Storage
Jumlah Gudang-Number of Warehouse
Kapasitas Gudang-Warehouse Capacity
Gudang Milik
Self-Owned Warehouses
Gudang milik sebanyak 150 unit berkapasitas 444.550 ton, tersebar di Medan, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku, khusus di Medan, Palembang dan Jakarta merupakan komplek pergudangan. Sedangkan sisanya tersebar di kabupatenkabupaten yang merupakan sentra industri dan pertanian.
A number of 146 self-owned warehouses, all of which have a capacity of 444,550 tons. The warehouses are located in Medan, Palembang, Jakarta, West Java, Central Java, East Java, South Kalimantan, Sulawesi, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara and Mollucas. Those specially located in Medan, Palembang and Jakarta are warehousing complexes, while those located in regencies are agricultural and industrial centers.
Gudang Sewa
A number of 197 rented warehouses with a capacity of 665,659 tons are located in Medan, West Sumatera, Dumai, Lampung, Jakarta, West Java, Central Java, East Java and Sulawesi.
Gudang sewa sebanyak 197 unit dengan kapasitas 665.659 ton, terletak di Medan, Sumatera Barat, Dumai, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi.
Gudang Manajemen
Gudang manajemen sebanyak 134 unit dengan kapasitas 365.150 ton tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Rented Warehouses
Management Warehouses
A number of 134 management warehouses with a capacity of 365,150 tons are scattered throughout Aceh, North Sumatera, West Sumatera, Riau, South Sumatera, Jambi, Lampung, West Java, Central Java, East Java, Kalimantan, Sulawesi, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, Maluku and Papua.
Annual Report 2012
9
SEKILAS BGR BGR In Brief
Gudang Terbuka
Gudang terbuka sebanyak 3 unit dengan kapasitas 55,857 ton terletak di DKI Jakarta dan Palembang dan Medan.
Pengelolaan Agunan
Pengelolaan agunan yang tersimpan di gudang, Silo dan Tangki Timbun sebanyak 152 unit dengan kapasitas 142.625 ton. Kegiatan ini meliputi : a. Pemeriksaan Kelayakan Gudang b. Penghitungan Stock Barang c. Pengawasan Pergerakan Barang d. Pengelolaan Barang Jaminan di Gudang Debitur. e. Pengelolaan barang jaminan di gudang Milik / Dikuasai BGR
Penyimpanan & Pengelolaan Arsip
Laporan Tahunan 2012
10
Kegiatan ini adalah suatu unit usaha yang mengkonsentrasikan usaha / bisnisnya di dalam pengelolaan dan penyimpanan arsip di BGR. Jasa Penyimpanan & Pengelolaan Arsip: a. Pengelolaan langsung terhadap arsip. b. Pengantaran & Pengambilan arsip. c. Indexing atau pendataan arsip. d. Pemusnahan arsip.
Open Storage
In Jakarta and Palembang, there are 3 units of open storage having the capacity of 55,857 tons.
Collateral Management
Altogether, we have 152 units of warehouses, silo and tanks used for collateral goods. Each unit has a storage capacity of 142,625 tons. This service includes: a. Warehouse Inspection b. Stock-Taking c. Stock-Monitoring d. Supervision and collateral management e. Field Warehousing
Record Management Service
This service belongs to a business unit specializing in storing and managing records at BGR, including: a. Direct record management b. Record pick-up and delivery c. Indexing and record documenting d. Record destruction
SEKILAS BGR BGR In Brief
BGR juga menyelenggarakan jasa logistik, yaitu: pengurusan transportasi, baik untuk scope nasional maupun internasional dengan moda angkutan darat, laut, udara dan jasa logistik terpadu.
Jasa-Jasa Terkait Lainnya
Sebagai upaya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pelanggan melalui pelayanan satu atap, BGR juga menyelenggarakan jasa-jasa yang terkait dengan usaha utamanya di bidang jasa logistik. Jasa-jasa tersebut mencakup pengendalian hama, cargo survey, pelabelan dan pengantongan.
Jaringan Kerja
Untuk mendekatkan diri kepada pelanggan, BGR mengoperasikan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, yang sebagian besar berada di kota-kota utama serta sentra-sentra industri dan pertanian. Kesemua kantor cabang tersebut sudah menggunakan sistem on-line sehingga proses pelayanan menjadi mudah, cepat dan akurat. Sedangkan untuk melayani pelanggan internasional, BGR menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan logistik terkemuka dibelahan dunia.
LOGISTICS SERVICES BGR is also engaged in Logistics services, namely integrated logistics and freight forwarding services both for domestic and international clients through land, sea, .and air transportation.
Other Related Services
To provide customers with simple and comfortable services, BGR applies a one-stop service system. It also provides other related services focusing on logistics including pest control, cargo surveying, labeling and bagging.
Network of Operation
In order to build a closer contact with customers, BGR is supported by branch offices in its efforts to cover the Indonesian territoryl Most of the branches are located in the major provincial cities and industrial and agricultural centers. All the branch offices are connected with an on-line system to guarantee a simple, quick and accurate services. In serving international client, BGR cooperates with other reputable logistic companies all over the world.
11 Annual Report 2012
JASA LOGISTIK
IKHTISAR DATA KEUANGAN Financial Highlight
Financial Highlight
Rp Milyar, kecuali dinyatakan lain-Rp billion,Unless otherwise stated
Laporan Tahunan 2012
12
PENJUALAN Sales
ASET Asset
LABA BERSIH Net Income
Internal BGR menyadari bahwa penyempurnaan proses adalah suatu perjalanan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan proses yang harus dilakukan untuk pelanggan. Within the BGR, there is an understanding that process improvementis a journey with the goal of simplifying the process as much as possible for the customers.
13 Annual Report 2012
Foto Pak Akbar Pengarahan Kepada Bawahan
3
PERISTIWA PENTING Important Events
1
4
5 Laporan Tahunan 2012
14
2
1
2
MOU antara PT BGR dengan PT Pembangunan Perumahan Pada tanggal 12 Januari 2012 ditandantangani Nota Kesepahaman antara PT BGR dengan PT Pembangunan Perumahan mengenai Kerjasama Pengembangan Lahan seluas ± 22 ha. MOU between PT BGR and PT Pembangunan Perumahan On January 12th, 2012 PT BGR and PT Pembangunan Perumahan signed a Memorandum of Understanding on Land Development Cooperation of ± 22 hectares.
Gratis . 3 Pengobatan Dalam rangka HUT BGR ke 35, bekerjasama dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa, diselenggarakan Pengobatan Gratis bagi Kaum Dhuafa yang tinggal di sekitar Cabang DKI Jakarta. Free Medical Treatment In the event of the 35th Anniversary of BGR, in collaboration with Health Services Free of Dompet Dhuafa, PT BGR organized Free Medical Treatment for the poor people living around Jakarta Branch.
Santunan Panti Asuhan Dalam rangkaian HUT PT BGR Ke -35, perusahaan memberikan INFOBANK Award 2011 bantuan berupa sembako, peralatan sekolah dan uang tunai Pada tanggal 19 Oktober 2012, BGR menerima Penghargaan untuk pembinaan anak yatim-piatu asuhan. dari Majalah Infobank dengan Predikat Sangat Bagus . Benefit Orphanage INFOBANK Award 2011 In a series of events of the 35th Anniversary of PT BGR, the On October 19th, 2012, BGR received the award with Very Good company donated food, school supplies and cash to coaching Predicate from Infobank magazine. orphan care. RUPS RKAP Tahun 2012 RUPS RKAP Tahun 2013 dilaksanakan di Kementerian BUMN pada tanggal 2012, dihadiri seluruh jajaran dewan Komisaris dan Direksi, RUPS RKAP tersebut dipimpin oleh Plh. Deputi Infrastruktur & Logistik, Bapak Imam Apriyanto Putro The 2012 RUPS RKAP RUPS RKAP in 2013 held at the Ministry of SOEs in January 2012, attended by all of the Board of Commissioners and Board of Directors, the AGM CBP led by Plh. Deputy of Infrastructure & Logistics, Mr. Imam Apriyanto Putro
4
5
PERISTIWA PENTING Important Events
6
7
8
9
Annual Report 2012
15
Antara PT BGR dengan PT Kimia Farma (Tbk) 6 MOU Pada tanggal 21 Desember 2012 ditandatangani
Nota Kesepahaman antara PT BGR dan PT Kimia Farma Persero ( Tbk) yang menyepakati tentang kerjasama optimalisasi lahan. MOU Between PT BGR and PT Kimia Farma (Tbk) On December 21st, 2012 Memorandum of Understanding between BGR PT and PT Kimia Farma Persero (Tbk) signed by the two companies, which agreed on land optimizing cooperation.
antara BGR DENGAN ASKRINDO 7 MOU Pada tanggal 28 Desember 2012
ditandatangani Nota Kesepahaman antara PT BGR dengan PT Asuransi Kredit indonesia (Askrindo) mengenai Pemasaran Asuransi Kredit dan Suretyship MOU BETWEEN THE BGR AND ASKRINDO On December 28th, 2012 PT BGR and PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) signed a Memorandum of Understanding on the Insurance Marketing Credit and Suretyship.
8
BGR Peduli BGR Peduli Pangan yang diselenggarakan di Medan pada Desember 2012, selain memberikan bantuan sembako bagi warga sekitar juga memberikan bantuan pembangunan mushola di komplek Pergudangan Cabang Medan. BGR Care BGR Care Food held in Medan in December 2012. Besides giving foodstuffs to the local people, BGR also provided relief in the construction of the mosque in Medan Branch Warehousing complex.
PKBL BUMN. 9 ESQ Sebagai upaya meningkatkan kualitas etos kerja para Mitra Binaan BGR, maka pada tanggal 14 November 2012 Unit PKBL BGR menyelenggarakan Training ESQ bagi para Mitra Binaan PT BGR. ESQ SOE CSR As an effort to improve the quality of the work ethic of the Foster Partners of BGR, on November 14th, 2012, the Partnership Units of PT BGR held ESQ Training for the Foster Partners of PT BGR.
RINGKASAN EKSEKUTIF Executive Summary
Laporan Tahunan 2012
16
Total pendapatan tahun 2012 diperoleh sebesar Rp641,20 milyar naik 21,66% bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp527,04 milyar. Hal tersebut disebabkan antara lain; adanya kenaikan pendapatan jasa pergudangan sebesar 17,99%, dari Rp243,06 milyar ditahun 2011 menjadi Rp 286,78 milyar ditahun 2012 dan kenaikan pendapatan jasa logistik sebesar 25,09%, yaitu Rp282,68 milyar ditahun 2011 menjadi Rp353,69 milyar tahun 2012.
In 2012, BGR generated total revenue of Rp641.20 billion, or 21.66% higher than 2011 which was Rp527.04 billion. This positive gain was achieved with respect to the increased revenue from warehousing service. This business gave BGR an increase of 17.99%, i.e. from Rp243.06 billion in 2011 to Rp286.78 billion in this reporting year. In addition, logistics service also contributed a quite significant amount, i.e. an increase of 25.09% from Rp282.69 billion in 2011 to Rp353.69 billion in 2012.
Bila dibandingkan terhadap anggaran tahun 2012 yaitu Rp571,38 milyar, total pendapatan sebesar Rp641,20 milyar atau mencapai 112,22% dari anggaran tahun 2012.
Comparing to the target for the same year, which was Rp571.38 billion, BGR had realized revenue of Rp641.20 billion, or reached 112.22% of the target set previously.
Hal tersebut dikarenakan kegiatan jasa pergudangan mencapai 110,00%, jasa logistik mencapai 114,39% dan jasa usaha lain sebesar 49,64% dari anggaran tahun 2012.
As mentioned above, such better amount resulted from warehousing service achieving 110.00%, logistic services increasing to 114.39% and other services amounting to 49.64% of the budget set before.
Total biaya tahun 2012 terealisir sebesar Rp574,66 milyar atau 113,05% dari yang dianggarkan dalam tahun 2012 yaitu sebesar Rp508,33.
The total cost realized in 2012 was Rp574.66 billion or 113.05% of the total cost budgeted previously, which was Rp508.33 billion.
•
Biaya operasi dicapai 115,54% dari anggaran tahun 2012 atau 3,32% diatas pencapaian pendapatan yaitu sebesar 112,15%, hal tersebut antara lain disebabkan adanya kenaikan biaya operasional langsung khususnya biaya operasional logistik, dampak dari pencapaian order yang harus melalui proses tender sehingga ratio biaya fluktuatif.
•
The realized operating cost was 115.54% of the budget in 2012 or 3.32% higher than the total revenue achieved in the same year, which was 112.15%. It is among others caused by the increase in operational cost, especially the operational cost of logistics and the impact of the order achievement to be through a tender so that the cost ratio fluctuated.
•
Biaya usaha dicapai 109,92% atau 2,92% diatas anggaran tahun 2012.
•
•
Setelah diperhitungkan hasil dan biaya lain non usaha serta beban pajak maka laba bersih setelah pajak diperoleh sebesar Rp49,39 milyar atau 121,72% dari anggaran tahun 2012.
The realized Operating Cost was 109,92 % or 2.92% over the budget in 2012.
•
After calculating the generated revenue taking into account the operating and non operating expenses and taxes, we drew a profit of Rp49.39 billion or 121.72 % of the budget 2012.
RINGKASAN EKSEKUTIF Executive Summary
Modal kerja bertambah sebesar Rp48,29 milyar dengan tingkat likuiditas 1,65 kali.
•
Realisasi investasi pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 37,28 milyar atau 71.97% dari yang dianggarkan sebesar Rp51,81 milyar.
•
Return On Investment (ROI) pada tahun 2012 sebesar 22,51% dengan profit margin 7,70%.
•
Return On Asset (ROA) pada tahun 2012 dicapai sebesar 14,39%.
•
Earning Before Interest, Tax and Depreciation, Amortization (EBITDA) pada tahun 2012 dicapai 10,37%.
•
Return on Capital Employed (ROCE) pada tahun 2012 dicapai 14,39%.
•
The working capital increased by Rp48.29 billion with the liquidity level of 1.65 times.
•
The investment for the provision of goods and services reached by Rp 37.28 billion or 71.97% from the budgeted as Rp51.81 billion.
•
Return on Investment (ROI) in 2012 reached by 22.51% with profit margin of 7.70%.
•
Return on Asset (ROA) in 2012 reached by 14.39%.
•
Earning before interest, tax, depreciation, and Amortization (EBITDA) in 2012 was 10.37%.
•
Return on Capital Employed (ROCE) in 2012 was 14.39%.
17 Annual Report 2012
•
Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan.
We work together as a team based on mutual respect and dignity.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Laporan Tahunan 2012
18
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
For many years, BGR has applied the team power to support the growing as the strategical priority that has proven the achievement in the development of this company. The exels in providing Integrated Logistic is the foundation of company’s motto to be the best Professional Logistic Service in Indonesia and be able to compete in the global market. Widharma Raya Dipodiputro
Komisaris Utama - President Commissioner
19 Annual Report 2012
Selama bertahun-tahun, BGR menempatkan Kekuatan Tim Untuk Mendukung Pertumbuhan sebagai prioritas strategis yang pencapaiannya telah terbukti dalam perkembangan perusahaan. Keunggulan Pelayanan Logistik Terpadu merupakan landasan bagi Misi BGR kearah Jasa Logistik yang Profesional, terkemuka di Indonesia dan mampu bersaing di pasar global.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Laporan Tahunan 2012
20
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Respected Stakeholders,
Seperti yang telah kita alami bersama, gejolak keuangan global pada 2007-2009 sempat menjadi kejutan besar bagi perekonomian global, dimana kita menyaksikan kemunduran terparah sejak 1930-an. Namun sejauh ini, Indonesia telah berhasil mengatasinya dengan baik. Bahkan, Indonesia terus mencatat kinerja ekonomi makro yang kuat dengan pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan.
As we all might be aware, the unprecedented global financial turmoil from 2007 to 2009 was a big shock to the global economy, where we have witnessed the deepest deterioration since the 1930s. But so far, Indonesia has weathered the global storm well. In fact, Indonesia has continued to record strong macroeconomic performance with sustained high economic growth.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 tercatat meningkat hingga 6,7%, dari sebelumnya yang sebesar 6,5% di 2011. Pertumbuhan yang kuat ini didukung oleh konsumsi swasta dan investasi yang kuat, serta kinerja ekspor yang baik. Memprediksi tahun 2013, Bank Indonesia yakin perekonomian Indonesia akan berkembang di kisaran 6,9-7,1%. Melihat inflasi, meskipun secara historis tingkat inflasi Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya di kawasan ASEAN, dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia telah berhasil mengurangi inflasi hingga ke angka satu digit. Pencapaian laju inflasi yang rendah ini didukung oleh kebijakan Pemerintah untuk menurunkan tingkat inflasi. Untuk tahun 2012, Bank Indonesia berupaya menjaga tekanan inflasi dalam kisaran target inflasi 4,5% +1%, yang juga sudah mencakup pertimbangan dampak atas kenaikan harga BBM. Di sektor keuangan, stabilitas sistem keuangan telah terkelola dengan baik selama pergolakan global yang terjadi. Stabilitas ini diperoleh setelah perbaikan demi perbaikan yang dilakukan selama satu dekade sejak krisis ASEAN tahun 1997/1998, yang telah membuat sektor perbankan lebih kuat dan mampu menyerap risiko ketidakstabilan seperti tahun 2008 dan 2012.
Economic growth of Indonesia in 2012 was recorded at 6.7%, increased from the growth in 2011 at 6.5%. This strong growth was supported by strong private consumption and investment along with good export performance. Looking forward in 2013, Central Bank of Indonesia believes that Indonesian economy would expand in the range of 6.9-7.1%. Looking at inflation, although historically Indonesian inflation rates were relatively higher compared to other emerging countries in ASEAN, in recent years Indonesia has successfully reduced inflation to single digit. The achievement of the low inflation rate was upported by Government policies to bring down inflation rate. For 2012, Central Bank of Indonesia has been expecting the inflation pressure will still in the range of inflation target 4.5%+1%, even taking into account the impact of fuel price increasement. On the financial sector, financial system stability has been well-preserved during the recent global turbulences. This stability has been achieved after a decade of correction and improvement since the ASEAN crisis in 1997/1998 This condition has made the banking sector more resilient and able to absorb instability risk as big as the 2008 and 2012 turmoil.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Kinerja Kuantitatif Dari sisi profitabilitas, BGR berhasil meraih laba bersih sebesar Rp49,39 milyar di 2012, meningkat 24,67% dari tahun 2011. Sementara dari sisi pertumbuhan aset, per 31 Desember 2012 BGR berhasil meraih peningkatan hingga 15,65% menjadi Rp343,14 milyar, dari Rp296,71 milyar pada tahun sebelumnya. Kinerja Kualitatif Ada beberapa tingkatan model pelayanan pelanggan yang dapat diterapkan oleh BGR. Tingkat pelayanan yang paling unggul adalah layanan yang sering disebut dengan Pelayanan Logistik terpadu. Melalui budaya perusahaan PIKKI, BGR berupaya untuk terus menyempurnakan layanan kepada pelanggan.
BOD Performance in 2012 The assessment conducted by the Board of Commissioners in 2012 refers to the performance indicator or Key Performance Indicators (KPI) of the Board of Directors of BGR, which consists of 4 (four) perspectives using the method of Balanced Scorecard, very good, as follows: • Financial Perspective, which includes the achievement of performance management targets corporate finance. • Customer Perspective, which consists of market share for Logistics. • Business Process Perspective, which consists of the GCG index, changes in project implementation, percentage of implementation of the IT Master Plan, the risk profile and implementation of Human Capital System. • Learning and Growing Perspective, implementation of organizational structure, and implementation of business processes. Quantitative Performance In terms of profitability, BGR has earned net profit of Rp49.39 billion in 2012, increased by 24,67% from 2011. Furthermore, in terms of asset growth, as of December 31, 2012, BGR achieved an increase of 16.65% to Rp343.14 billion from Rp296.71 billion in the previous year. Qualitative Performance There are several levels of customer service model that can be applied by BGR. The most superior level of service is a service that often referred to as Integrated Logistics Servises. Through the corporate culture of PIKKI, BGR seeks to continuously improving its service to customers.
21 Annual Report 2012
Kinerja Direksi di 2012 Penilaian Dewan Komisaris atas kinerja Direksi tahun 2012 mengacu kepada indikator kinerja atau Key Performance Indicators (KPI) Direksi BGR, yang terdiri dari 4 (empat) perspektif dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, sangat baik, sebagai berikut: • Perspektif Finansial, yaitu kinerja Manajemen yang meliputi pencapaian target-target keuangan korporat. • Perspektif pelanggan, yang terdiri dari pangsa pasar untuk Logistik. • Perspektif Proses Bisnis, yang terdiri dari Indeks GCG, implementasi proyek perubahan, persentase implementasi Master Plan TI, profil risiko dan implementasi Human Capital System. • Perspektif Tumbuh dan Belajar, implementasi struktur organisasi, dan implementasi proses bisnis.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Dari sisi kepegawaian, bahwa para karyawan menikmati suasana kerja di BGR dan telah merasa terikat sebagai bagian tak terpisahkan dari perusahaan. BGR memang memiliki komitmen untuk menjadikan Perusahaan sebagai learning organization, dimana setiap pegawai didorong untuk mengembangkan potensi dan kompetensinya agar dapat bekerja lebih baik dan siap untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan menjaga lingkungan kerja yang baik demi terciptanya suasana kerja yang sehat, aman, dan nyaman. Hasilnya, selama 2012, dari 1.097 pegawai, tercatat tidak ada satupun pegawai yang mengundurkan diri.
Laporan Tahunan 2012
22
Pelaksanaan prinsip-prinsip kepatuhan telah dengan sunguh-sungguh dijalankan oleh BGR. Hal ini dilakukan guna memelihara keberlanjutan usaha dengan tetap berpegang teguh pada azas tata kelola perusahaan yang baik, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi, serta Keadilan dan Kesetaraan. Dari pencapaian-pencapaian tersebut, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah mengelola perusahaan dengan baik, sehingga arah Perusahaan masih sejalan dengan Rencana Jangka Panjang. Dewan Komisaris menyadari komitmen teguh BGR untuk tetap berfokus pada Pelayanan Logistik Terpadu. Tinjauan Atas Peluang Usaha Sepanjang tahun 2012, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja menggembirakan dengan tingkat inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi meningkat, nilai tukar Rupiah stabil, dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
In terms of employment, the employees have enjoyed working in BGR and have as an important part of the Company. BGR has indeed committed to make the Company as a learning organization, where every employee is encouraged to develop their potential and competence in order to work better and prepared for the higher positions. This commitment is shown by keeping a good work environment for the creation of a healthy, safe and comfortable working condition. As the result, during 2012, no one of 1,097 employees that resigned. The implementation of compliant principles has been sincerely carried out by BGR. This is done in order to maintain business sustainability by persistently hold on to the principles of good corporate governance, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, as well as Justice and Equality. From those achievements, The Board of Commissioners considers that the Board of Directors has been doing well in managing and still in line Long Term Plan. The Board of Commissioners realizes the strong commitment of BGR to remain focused on Integrated Logistics Services. Review of Business Prospects During 2012, Indonesian economy had shown the encouraging performance characterized by low inflation rate, increasing economic growth, steady exchange rate of Rupiah and maintained financial system stability. In addition, in February 2012, Central Bank of Indonesia decided to decrease the BI rate to 5.75%, which is the lowest rate in history, to boost Indonesia’s economic
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris Saat ini BGR memiliki satu komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas, dengan senang hati kami laporkan bahwa pertemuan rutin Direksi dengan komite tidak lagi hanya dilaksanakan setiap bulan, tetapi intensitasnya telah ditingkatkan menjadi setiap minggu. Peningkatan frekuensi pertemuan ini diharapkan dapat menjadi solusi agar pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Dengan demikian, fungsi Komite sebagai dewan penasehat dapat berjalan lebih optimal. Di samping pelaksanaan tugas dan tanggungjawab rutin, beberapa peningkatan kinerja komite dapat kami paparkan secara ringkas sebagai berikut. Komite Audit Komite Audit memanfaatkan hasil laporan audit, baik dari internal maupun eksternal, untuk mendapat gambaran mengenai polapola kejadian, risiko, maupun kesalahankesalahan dalam aktivitas bisnis. Pola-pola tersebut kemudian dikategorikan dan dianalisa untuk mengetahui kejadian-kejadian apa saja yang telah terjadi, apa penyebabnya, serta bagaimana menyempurnakan proses agar lebih baik sekaligus memperbaiki proses yang kurang efektif. Dengan melakukan pembahasan secara rutin, saran-saran peningkatan maupun perbaikan kinerja BGR dapat disampaikan secara lebih mendetail dan terfokus, sehingga Direksi dapat mengambil keputusan secara lebih cepat dan tepat sasaran.
growth amidst decreasing performance of the global economy. Performance of Committee Under The BOC BGR currently has a committee under the Board of Commissioners, named the Audit Committee. In carrying out their task, we are happy to report that the Board of Directors regular meetings with the committees is no longer only held once a month, but every week. The increasing frequency of meetings is expected to be a solution so that the decision making can be done faster and more precise. Thus, the function of committee as the advisory councils to run more optimally. In addition to the routine performance of duties and responsibilities, some improvement of committees’ performance can be briefly described as follows. Audit Committee Audit Committee uses the results of audit reports from both internal and external audit to get an overview of patterns of events as well as risks and errors in business activities. The patterns are categorized and analyzed to find out the situations, the causes, and the ways to refine process and correct the ineffective processes. By conducting regular discussions, suggestions and improvements to increase the performance of BGR can be delivered in a more detailed and focused way, so that the Board of Directors can make decisions faster and right on target.
23 Annual Report 2012
Ditambah lagi, Bank Indonesia pada Februari 2012 telah menurunkan BI Rate menjadi 5,75% –yang merupakan nilai terendah sepanjang sejarah– untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah menurunnya ekonomi global.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Laporan Tahunan 2012
24
Perubahan Susunan Dewan Komisaris Dalam kesempatan ini, atas nama perusahaan mengucapkan selamat bergabung kepada Bapak Widharma Raya Dipodiputro sebagai Komisaris Utama dan Bapak Wiyardhi Saputra dan Bapak Muchlis R Luddin sebagai komisaris, yang sejak 2012 telah diangkat sebagai Dewan Komisaris BGR. Kami percaya pengalaman Beliau akan semakin memperkuat tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab bagi BGR.
Change in Composition of BOC On behalf of all members of the Board of Commissioners, the company would like to welcome Mr. Widharma Raya Dipodiputro as the President Commissioner, Mr. Wiyardhi Saputra and Mr. Muchlis R Luddin, who who have been appointed as two of BGR’s Commissioners since November 2012. We believe that their experience will strengthen the duties and functions of the Board of Commissioners in realizing its responsibilities for BGR.
Apresiasi Dewan Komisaris menyadari, pencapaian yang sangat baik di tahun 2012 merupakan hasil jerih payah dan dedikasi dari segenap karyawan dan Direksi. Kerja keras, semangat, loyalitas, serta kebulatan visi yang telah ditunjukkan oleh mereka menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris. Atas kinerja yang baik tersebut, Dewan Komisaris ingin mengungkapkan penghargaan dan terima kasih kepada segenap jajaran karyawan dan Direksi BGR, serta kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan pada BGR selama ini.
Appreciation The Board of Commissioners realizes that the great achievements in 2012 are the results of the utmost efforts and dedication of every employee and the Board of Directors. The hard work, spirit, loyalty and solid vision that have been shown by them are of special pride for the Board of Commissioners. For this exemplary performance, the Board of Commissioners would like to extend our appreciation and gratitude to all employees and the Board of Directors of BGR, as well as its stakeholders for all the supports and trust given to BGR all this years.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Widharma Raya Dipodiputro Komisaris Utama President Commissioner
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Widharma Raya Dipodiputro Titi Hendrawati Wiyardi Saputra
Komisaris Independen Komisaris Utama Independent Commissioner President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
25 Annual Report 2012
Muchlis R. Luddin
PT BHANDA GHARA REKSA (Persero) KANTOR PUSAT
Jalan Kalibesar Timur No 5-7, Jakarta 11110 Teleppon (021) 6916666 Faksimile (021) 6903162 E-mail :
[email protected] http://www.bgrindonesia.com SURAT PERNYATAAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal -Tanggal
31 DESEMBER 2012 dan 2011 PT. BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)
BOARD OF COMMISSIONER’S STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENT For The Year Ended December 31, 2012 and 2011 PT. BHANDA GHARA REKSA (Persero)
Kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
Laporan Tahunan 2012
26
Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
We, the undersigned
Widharma Raya Dipodiputro Jl. Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Komplek Sekretariat Negara Blok A/10 Cidodol - Jakarta Selatan 021-6916666 Komisaris Utama / President Commissioner
Name Office Address Residental Address
Wiyardi Saputra Jl. Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Jl. Pulo Matahari X A/7 No. 15 Permata Buana Kembangan - Jakarta Barat 021-6916666 Komisaris / Commissioner
Name Office Address Residental Address Phone Title
Titi Hendrawati Jl.Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Jalan Nilam Raya No. 3 Pulogadung - Jakarta Timur 021-6916666 Komisaris / Commissioner Muchlis R.Luddin Jl.Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Kemang Pratama 1-Jl Pratama 4 Blok V/8 Bekasi - Jawa Barat 021-6916666 Komisaris Independen / Independent Commissioner
Phone Title
Name Office Address Residental Address
Phone Title Name Office Address Residental Address Phone Title
Menyatakan bahwa :
2.
3.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Laporan keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah dimuat secara lengkap dan benar. b.
1.
2.
3.
Laporan keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesia financial Accounting Standards. a. All information in the PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) financial statements has been fully and correctly disclosed. b.
4. 4. Bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) financial statements do not contain any material incorrect information or facts nor do they omit material information and facts.
We are responsible for PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) internal control system.
Jakarta, 10 April 2012/ April 10, 2012 Atas nama dan mewakili Komisaris / For and on behafl of the Board of Commissioners
Widharma Raya Dipodiputro
KomisarisUtama - President Commissioner
Wiyardi Saputra
Komisaris / Commissioner
Titi Hendrawati
Komisaris / Commissioner
Muchlis R. Luddin
Komisaris Independen Commissioner Independent
27 Annual Report 2012
1.
Declare that:
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
Laporan Tahunan 2012
28
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
BGR continues to expand its reach to meet customer needs. In an effort to meet all customer needs, BGR continues to expand its service network. BGR adds to the diversity of services to fit the customer’s expectations. By knowing our customers, we are able to provide solutions and present among customer needs. Mulyanto
Direktur Utama - President Director
29 Annual Report 2012
BGR terus berupaya memperluas jangkauannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam upaya memenuhi seluruh kebutuhan pelanggan, BGR terus memperluas jaringan layanan. BGR menambah keanekaragaman jasa agar sesuai dengan harapan pelanggan. Dengan mengenal pelanggan, kami mampu memberikan solusi dan hadir di tengah kebutuhan pelanggan.
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat, Sepanjang tahun 2012, BGR telah berhasil meraih beberapa pencapaian kinerja yang patut dibanggakan. Banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakan di sepanjang tahun yang patut kami sampaikan dalam laporan tahunan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Laporan Tahunan 2012
30
Implementasi Strategi Bisnis Eksekusi usaha BGR, baik dalam hal kinerja finansial, operasional, maupun tata kelola perusahaan, senantiasa berlandaskan pada Strategi Bisnis BGR, yang meliputi Pengembangan Pasar dan Peningkatan Profesionalisme. Berdasarkan strategi yang telah dirancang, maka pencapaian-pencapaian yang telah kami raih sepanjang 2012 adalah sebagai berikut. Kinerja Usaha di 2012 Pada tahun 2012, BGR merasakan manisnya kerja keras yang telah dilakukan di tahun yang lalu, karena apa yang telah kami lakukan merupakan kelanjutan dari proyek-proyek yang telah dimulai di tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, selain berupaya menjaga konsistensi demi mempertahankan posisi perkembangan perusahaan yang makin membaik, BGR juga mempersiapkan diri di segala bidang untuk melaju lebih kencang demi mewujudkan citacita BGR untuk menjadi perusahaan jasa logistik yang profesional, terkemuka di Indonesia dan mampu bersaing di pasar global . Hasilnya, hingga akhir Desember 2012, BGR telah mencetak laba bersih sebesar Rp49,39 milyar di 2012, melebihi target RKAP 2012 yang sebesar Rp40,57 milyar, sekaligus meningkat sebesar 24,67% dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kenaikan jasa pergudangan sebesar 17.99% dan kenaikan jasa logistik sebesar 25.09%.
Dear Respected Shareholders, Throughout the year of 2012, BGR has accomplished several achievements to be proud of. Many things which we had been through and done throughout the year that we would like to report in this annual report, as a form of the management’s accountability to all of our shareholders as well as stakeholders. Implementation of Business Strategy BGR’s business execution, both in terms of financial, operational, and corporate governance performance, are always based on the BGR Business Strategy, which covers Market Development and Profesionalism Enhancement. Based on those strategies, the achievements during 2012 are as follows. Business Performance in 2012 In 2012, BGR made the best outcome as the result of the hard work in the previous years, because all we have done are the continuation of the projects that have been started in the previous years. This year, other than putting efforts to maintain the consistency of making the company growth position to be better, BGR has also been well prepared in every field on going faster in order to realize the ambition of BGR to be a professional leading logistic service provider company in Indonesia and capable to compete in the global market. As the result, by the end of December 2012, BGR has scored a net profit of Rp49.39 billion in 2012, exceeding RKAP 2012 target which is Rp40.57 billion, which increased by 24.57% from the net profit of the previous year. The increase was mainly driven by the increasing of warehousing service of 17.99% and logistics service of 25.09%.
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
Sedangkan dari sisi rasio-rasio keuangan, Rasio Kecukupan Modal (CAR) mengalami kenaikan dari 61,05% di 2011 menjadi 65,63%. Hal ini disebabkan adanya kenaikan modal disetor Rp80 milyar di tahun 2012. Sementara itu, Rasio Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA) tahun 2012 naik menjadi sebesar 14,39% sedang di tahun 2011 sebesar 13,35 dan rasio imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) naik dari 26,51% menjadi 29,03% padatahun 2012. Pelayanan Dengan struktur organisasi, BGR memiliki sumberdaya cukup untuk lebih fokus pada pelayanan pelanggan. Layanan Logistik telah dijalankan sejak 2009, untuk memberikan pelayanan ekstra bagi para pelanggan. Tantangan Usaha di 2012 Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa logistik yang terus berkembang, kami bangga dapat membantu pembangunan negara melalui pembayaran pajak yang senantiasa bertambah seiring dengan meningkatnya laba usaha. Namun di sisi lain, kami menyadari bahwa kecukupan modal adalah satu hal yang wajib dipenuhi agar kami bisa bergerak leluasa. Layaknya usaha di segmen apapun, tantangan dan hambatan merupakan hal yang lumrah terjadi. Begitu pula di dunia jasa logistik. Namun BGR meyakini, bahwa apabila dihadapi dengan gigih dan tulus, maka tantangan seberat apapun dapat dilalui dan justru akan semakin memperkuat posisi BGR di industri jasa logistik.
BGR asset also has increased continuously, reached by Rp 343.14 billion, increased by 15.65% from last year and exceeded the RKAP that had previously targeted an incrising of 13.28%. Meanwhile, from the side of financial ratios, the Capital Adequacy Ratio (CAR) increased from 61.05% in 2011 to 65.63 % in 2012. This was caused by the increasing of paid up capital of Rp80 billion in 2012. Besides that, the Return on Assets (ROA) ratio increased insignificantly, from 13.35% in 2011 to 14.39% in 2012 and the Return on Equity (ROE) ratio increased from 26.51% in 2011 to 29.03 % in 2012. Services With the organizational structure, BGR has the adequate resources to focus more on the customer services. Priority Logictics Services have been implemented since 2009 to provide extra services for customers of BGR. Business Challenges in 2012 As a company that moves in the logistic services, we are proud to help the development of country by paying tax that is increasing everlastingly as increased business profit. On the other hand, we realized that the capital adequacy must be fulfilled so that we can move freely. Just like the businesses in any segment, there will be challenges and obstacles to deal with. The same thing happens in the logistics service industry. However, BGR believes that facing them with persistency and sincerity, any hard challenges could be figure out and it will further strengthen BGR’s position in Indonesian logistical service industry.
31 Annual Report 2012
Aset BGR pun terus meningkat, peningkatan aset BGR mencapai nilai Rp343,14 milyar, naik 15,65% dari tahun lalu dan melampaui RKAP yang semula menargetkan peningkatan sebesar 13.28%.
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
Dari sisi dunia usaha, persaingan di sektor Jasa Logistik sangat ketat pada tahun 2012. Hal ini terlihat dari agresifnya proyeksi pertumbuhan portofolio jasa logistik nasional. Berbondong bondong masuknya jasa logistik yang sebelumnya tidak fokus pada jasa logisitik, serta masuknya beberapa jasa logistik asing dalam sektor ini, membuat persaingan menjadi lebih ketat.
Laporan Tahunan 2012
32
Penyempurnaan Unit Pendukung BGR menyadari bahwa keinginan untuk mencapai visi harus selalu diikuti oleh komitmen kuat untuk meningkatkan layanan. Salah satu caranya adalah dengan senantiasa melakukan penyempurnaan fungsi unit pendukung. Selain bertujuan untuk meningkatkan layanan, unit pendukung yang handal dapat mendukung efisiensi di berbagai bidang serta akselerasi penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. Melalui Teknologi Informasi, BGR meraih keunggulan kompetitif karena dapat melakukan eksekusi pemasaran yang langsung, customer service yang lebih baik, dan proses bisnis yang lebih efisien. Sistem TI juga mendukung keputusan dan konsistensi manajemen, sehingga BGR diuntungkan karena menjadi lebih kompetitif di industri jasa logistik. Fokus inisiatif strategis TI di 2012 diarahkan pada beberapa hal, antara lain pengembangan jaringan dan efisiensi proses bisnis. Total belanja modal BGR untuk mengembangkan TI di 2012 mencapai Rp1,3 miliar. Dari sisi Human Capital, BGR berkomitmen untuk menjadikan Perusahaan sebagai “learning organization”. Jenis program pengembangan SDM diberikan sesuai kebutuhan BGR, yaitu melalui metode yang tidak hanya sesuai dengan materi pembelajaran, tapi juga sesuai dengan karakteristik pegawai yang bersangkutan.
From the business world point of view, the competition in Logistics Service sector was very tight in 2012. It is proven by the aggressive growth of national logistics service portofolio. The massive penetration of logistic services that previously did not focus on logistics services as well as the penetration of foreign logistics service in this sector has made the competition tighter. Supporting Units Enhancement BGR realizes that the desire to achieve the vision must be followed by a strong commitment to improve the quality of the services. One of many ways to improve the services is by continuing to improve the function of supporting units. Other than aimed to support the services, the competent supporting units can also support the efficiency in various aspects as well as accelerate the implementation of risk management and corporate governance. Through the Information and Technology, BGR gains a vital competitive advantage by having a direct marketing and better customer service and streamlined business processes. The IT System also supports the consistency and decisions of the management that make BGR become more competitive in logistics services industry. The focus of IT strategic initiatives in 2012 was directed to certain areas such as network development and business process efficiency. BGR total spending for IT development reached Rp1.3 billion in 2012 From the side of Human Capital, BGR is committed to make the Company as a “learning organization”. The kind of Human Capital development conducted will be based on the needs of BGR. It should be delivered through certain method which not only suits the learning materials but also suits the personality and characteristic of the employees.
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
Selain itu, seiring dengan ekspansi bisnis dan peningkatan layanan yang unggul, perbaikan jaringan BGR dari tahun ke tahun telah mendemonstrasikan keinginan kuat untuk tumbuh serta menjaga posisi BGR sebagai perusahaan pelayanan bisnis logistik terpadu. Tata Kelola Perusahaan BGR telah melaksanakan GCG Sejalan dengan Road Map dan Strategi Implementasi tata kelola perusahaan/Good Corporate Governance (‘GCG’) untuk tahun 2012 dan juga telah membentuk tim monitoring yang merupakan perangkat GCG yang berfungsi untuk memonitor praktik-praktik GCG, sekaligus untuk mendeteksi tingkat kesadaran para karyawan dalam hal penerapan SOP dan ketentuan eksternal. Dari segi manajemen risiko, upaya-upaya peningkatan manajemen risiko dilakukan melalui penerapan kerangka kerja berdasarkan road map yang disusun. Di samping itu, BGR juga telah membentuk unit manajemen resiko, yang akan mendampingi manajemen dalam rangka mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada para karyawan, terutama yang terkait dengan manajemen resiko.
BGR also executes an assessment every two years to measure gap competency among the employees. Measured competencies include soft competency and technical competency. Next, there will be identification process through Training Need Analysis (TNA), in order to design the right training and development programs in line with the needs of each employee. In addition, along with business expansion and enhancement in service excellence, BGR’s network improvement from year to year has demonstrated strong determination to grow as well as maintaining BGR’s position as the integrated logistics services. Corporate Governance BGR has been implementing GCG in line with the Road Map and Strategy Implementation Corporate Governance / Good Corporate Governance ("GCG") for the year 2012 and also has formed a monitoring team which is a device that serves to monitor the corporate governance practices of corporate governance, as well as to detect the level of awareness of the employees in terms of the application of SOP and external regulations. In terms of risk management, the efforts in improving risk management have been done through the implementation of framework based on the designed road map. In addition, BGR also has established a risk management unit which will assist management in order to promote company policy to the employees, especially those related to risk management.
33 Annual Report 2012
BGR juga melakukan penilaian setiap dua tahun sekali, untuk mengukur perbedaan kompetensi di antara para pegawai. Kompetensi yang diukur mencakup soft competency dan technical competency. Selanjutnya dilakukan identifikasi dengan Training Need Analysis (TNA), untuk mendesain program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan setiap pegawai.
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
Laporan Tahunan 2012
34
Perubahan Susunan Direksi Di tahun 2012, BGR tidak melakukan perubahan susunan Direksi.
The Change in the Composition of BOD In 2012, there was no changing in the composition of the Board of Directors of BGR.
Apresiasi Segenap Jajaran Direksi ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan, karena berkat kerja keras mereka, BGR berhasil meraih hasil kinerja dan berbagai penghargaan yang membanggakan sepanjang tahun 2012. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, serta para pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Dukungan Anda semua sangat besar artinya bagi keberhasilan BGR dalam melanjutkan pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang berkesinambungan di masa depan.
Appreciation The Board of Directors would like to express our highest appreciation for the best dedication given by our employees. By their hard work, BGR has succeeded in achieving remarkable results and got numerous awards by the year of 2012. We are also grateful to the Board of Commissioners, shareholders, business partners and customers for the confidence they have placed on us so far. Your support is the great importance of BGR’S success in continuing our growth and business expansion in the future.
Dewan Direksi Board of Directors
Mulyanto Direktur Utama The President Director
DEWAN DIREKSI Board of Drectors
Direktur Pemasaran Marketing Director
Mulyanto
Direktur Utama President Director
M. Taufik Hidayat
Direktur Keuangan, Administrasi dan SDM Finance, Administration and HRD Director
Rasjachmur Akbar
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Planning and Development Director
35 Annual Report 2012
Samto Pramono
TINJAUAN BISNIS Business Overview
Secara umum strategi perusahaan ditujukan untuk menjamin kesinambungan usaha dan pertumbuhan korporat di masa mendatang. Kriteria kinerja keberhasilan di dalam strategi ini adalah imbal hasil yang diperoleh, dalam hal ini dapat diukur berdasarkan indikator kesehatan perusahaan, yaitu rentabilitas, solvabilitas dan likuiditas. Oleh sebab itu strategi korporat menjadi acuan utama bagi strategi bisnis, strategi fungsional dan strategi cabang.
Laporan Tahunan 2012
36
Strategi ini akan mengarahkan semua kegiatan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi perusahaan. Dilihat dari sisi resources yang dimiliki, respons terhadap perkembangan lingkungan bisnis dan kelayakan dalam implementasinya, BGR memilih untuk menggunakan strategi pengembangan pasar dan peningkatan profesionalisme. Strategi Pengembangan Pasar BGR menjadikan Jasa Logistik sebagai ujung tombak. Hal ini berarti jasa pergudangan dan transportasi sekarang berfungsi sebagai tulang punggung usaha. Dengan mengadopsi strategi pengembangan pasar, BGR sebagai perusahaan penyedia jasa logistik akan mendapat berbagai keuntungan dan manfaat, di antaranya adalah: •
•
Akses langsung kepada pelanggan, baik pabrikan maupun pemasok bahkan distributor barang, sehingga kontinuitas order lebih terjamin serta nama dan citra BGR melekat di benak pelanggan. Peluang yang lebih besar untuk merebut pasar logistik yang cenderung meningkat, sehingga BGR dapat tumbuh secara berkesinambungan dan memiliki daya saing yang kuat di pasar logistik nasional maupun internasional.
Generally, a corporate strategy is aimed to guarantee the corporate business sustainability and growth in the future. The criterion of a successful performance is that when the returns can be measured by using key indicators of corporate soundness: Rentability, Solvability and Liquidity. Therefore, the corporate strategy should be the reference for the business strategy, functional strategy and branch offices strategy. The strategies will govern all activities and resources owned by the company to achieve the corporate goals, objectives, mission and vision. In view of resources, responses to the development of business environment and the feasible implementation, BGR adopts the market development strategy and enhancement of professionalism. Market Development Strategy BGR puts logistic services as the leading role in the business. It means that warehousing and freight forwarding services are the backbone of the business. Adopting the market development strategy, BGR as a logistic services provider can take benefits and advantages, which are: •
Direct access to customers such as manufacturers, suppliers and distributors of goods, so that the demand will be placed continuously, and the company’s good reputation and image will be well developed.
•
Wider opportunities to acquire the growing logistic market will make the company grow up and have the the strength of competitiveness in both domestic and international logistic markets.
TINJAUAN BISNIS Business Overview
Keleluasaan untuk tumbuh dan bekembang menjadi perusahaan logistik terintegrasi dalam bentuk 3 PL maupun 4 PL sebagai kecenderungan yang perlu diikuti dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik.
Peningkatan Profesionalisme Proses tranformasi BGR menjadi perusahaan logistik terpadu menuntut adanya peningkatan profesionalisme agar dapat memenangkan persaingan. Dalam hal ini ada tiga program yang dijalankan, yaitu: •
Peningkatan Efisiensi Peningkatan efesiensi memungkinkan BGR mampu bersaing, sebab jasa logistik merupakan komoditi standar yang tarifnya ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh sebab itu efisiensi pengelolaan merupakan kunci untuk bersaing. Peningkatan efisiensi ditunjukan untuk mengeliminasi segala macam bentuk pemborosan dan memangkas kegiatan yang tidak selaras dengan tujuan korporasi. Efisien berarti tercapainya tujuan dengan ongkos seminimal mungkin. Kesadaran akan perlunya penghematan merupakan landasan utama dalam peningkatan efisiensi. Efisiensi dalam segala bidang baik dari kantor pusat dan cabang, efisiensi operasional dan efisiensi penggunaan sumber daya lainnya.
•
Flexibility to grow and develop into an integrated logistic company as the Third and Fourth Party Logistics, as the prevailing trend in the logistics business.
Professionalism Enhancement The transformation process into an integrated logistic company requires BGR to enhance its professionalism in winning the competition in the market. In this regard, the company runs three programs, namely: •
Efficiency Enhancement Efficiency enhancement will enable BGR to be competitive because logistics service is a standardized service in which the market mechanism determines the tariffs. Therefore, management efficiency is the key to winning the competition. The enhancement of efficiency is aimed at eliminating any lavishness and omitting activities irrelevant to the corporate goals. Being efficient means that the company’s goals can be achieved by the minimum cost. The awareness on retrenchment is the very basis of efficiency enhancement. Efficiency in any sector has to be implemented in both head office and branch offices that includes the efficiency in operational activities and the efficiency in utilization of other resources.
37 Annual Report 2012
•
Posisi strategis itu tidak hanya diukur dari kinerja keuangan tapi juga harus direspon dengan melakukan berbagai terobosan untuk menghasilkan produk-produk jasa logistik baru yang sesuai dengan perkembangan. It’s not just strategic position is measured from the financial performance but must also responded by doing a variety of breakthroughs to produce products logistics services in accordance with the new developments.
Laporan Tahunan 2012
38
TINJAUAN BISNIS Business Overview
Peningkatan Kompetensi Kompetensi SDM merupakan back bone bagi terciptanya profesionalisme. Oleh sebab itu BGR mengedepankan pengembangan SDM yang kompeten. Peningkatan kompetensi ditunjukan untuk membentuk SDM yang berkemampuan pada bidang garapannya. Kompeten tidak hanya berarti mampu secara skill saja tapi juga berwawasan dan berintegritas.
•
Competence Enhancement Human resources competence is prerequisite to the enhancement of professionalism. Therefore, BGR puts a priority on the development of competent human resources. The competency improvement is aimed at developing the human resources which are competent in their respective fields. Being competent does not only mean being skilled, but also having knowledge and integrity.
•
Peningkatan Citra Perusahaan Profesionalisme tercermin dari citra perusahaan di mata pelanggan dan stakeholder. Moto BGR perlu dimasyarakatkan dan dipahami oleh setiap karyawan, agar dapat dirasakan pula manfaatnya oleh pelanggan.
•
Corporate Image Enhancement Professionalism is reflected in corporate image perceived by the customers and stakeholders. BGR’s motto should be wellcommunicated and apprehended by the employees, to be rendered into prime services beneficial to customers.
Strategi Korporat Memperhatikan persaingan usaha yang kian tajam, perusahaan menekankan kualitas layanan sebagai salah satu keunggulan yang dapat ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka perluasan pangsa pasar secara agresif. Langkah nyata yang telah dilakukan dengan menetapkan standar tarif dan mensurvai kepuasan pelanggan. Mengantisipasi berbagai faktor ekstenal dan internal yang ada, perusahaan telah merumuskan tiga strategi pokok. Penguatan Pondasi Usaha dan Organisasi Perusahaan Strategi ini mencakup penyempurnaan struktur organisasi; penyempurnaan sistem dan prosedur di tiap unit usaha dan kantor cabang; penyusunan program GCG; penguatan struktur bisnis; penyusunan strategi pemasaran yang lebih fokus dan terarah, serta memperluas cakupan promosinya; peningkatan utilisasi aset; pengembangan sarana dan prasarana di setiap unit bisnis untuk mendukung pengembangan bisnis yang ada; dan berintensifikasi di antara bisnis-bisnis yang ada.
Corporate Strategy In view of tightening competition in the business, the company focuses on the quality of services as the selling point to render to the customers with the aim of aggressively expanding the market share. The prompt measures that have been taken are determining the standard tariffs and conducting a survey on the customers’ satisfaction to anticipate the existing internal and external factors that possibly affect the company’s performance. From these steps, the company has successfully formulated three main strategies. Strengthening the Business Foundation and the Corporate Organization This strategy covers improving organizational structure; enhancing the systems and procedures in each business unit and branch offices, designing the GCG programs, strengthening the business structure, setting out more focused and directed marketing strategies, as well as expanding the scope of promotion, increasing the asset utilization, developing facilities and infrastructures in every business unit to support the existing businesses expansion, and intensifying the existing businesses.
39 Annual Report 2012
•
TINJAUAN BISNIS Business Overview
Laporan Tahunan 2012
40
Pengembangan Produk dan Usaha Pada sisi produk, strategi ini mencakup pengembangan manajemen kearsipan dan collateral management, terutama cakupan pasarnya. Sedangkan pada sisi bisnis, strategi ini diwujudkan dengan memperbaiki kantorkantor cabang yang kinerjanya kurang bagus.
Product and Business Development In view of products, the strategy covers the development of archival management and collateral management, particularly its market coverage. In view of business, it is actualized by improving the insufficient performance of branch offices.
Pengelolaan Risiko Resiko selisih barang yang disimpan di gudang, diantisipasi dengan diturunkannya TIM SPI baik sesuai jadwal maupun di luar jadwal pemeriksaan. Selain itu juga dilaksanakan stock opname dari bidang operasi baik terjadwal maupun inspeksi mendadak.
Risk Management The risk because of the different quantity of goods that are stored in the warehouse has been anticipated by the internal audit team, scheduled or non-scheduled. In addition, stock-opname is also done in the same way.
Resiko Klaim, Perusahaan sudah mengesahkan standar kontrak yang berlaku di seluruh cabang untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul. Pengembangan SDM Sesuai misi perusahaan, pengembangan SDM merupakan salah satu strategi utama dalam penciptaan nilai berkesinambungan. Dalam tahun 2012 strategi ini akan mencakup: •
Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dan sosialisasi tata nilai sehingga dapat meningkatkan komitmen karyawan.
•
Penyempurnaan sistem evaluasi kinerja, perbaikan rencana training dan pengembangannya, pembuatan sistem jenjang tugas, dan penyusunan jenjang karir.
•
Pemetaan sumber daya manusia di tiap unit usaha.
•
Penyempurnaan sistem manajemen sumber daya manusia, mulai dari perencanaan, rekrutmen, penempatan, pelatihan, promosi / demosi, maupun sistem kompensasi.
To anticipate any possible risk related to contract standards, the company has determined a standard template applicable to the head office or branches. Human Resources Development In its efforts to accomplish the company’s mission, BGR keeps developing the human resources to achieve a sustainable value creation for the company. In 2012, the strategy covered: •
Competence-based Human Resources Development, and communication of corporate values to strengthen the employees’ commitment.
•
Improvement of evaluation system of performance, enhancement of training and development plans, classification of job grading, and arrangement of career path.
•
Human resources mapping in every business unit.
•
Improvement of human resources management system, starting from planning, recruitment, placement, training, promotion/ demotion to remuneration system.
TINJAUAN BISNIS Business Overview
Corporate Planning Programs The 2012 corporate planning program is described in eight main activities, namely:
•
Konsolidasi ke dalam untuk memperkuat pondasi dan struktur bisnis.
•
Internal consolidation to strengthen the business foundation and structure.
•
Sinergi antara unit - unit usaha, departemen / direktorat dan kantor kantor cabang.
•
Enhancement of synergy among business units, departments / directorates and branch offices.
•
Penyempurnaan organisasi melalui penerapan sistem deskripsi tugas yang seragam maupun struktur organisasi yang lebih ramping.
•
Organization improvement through implementation of common system of job descriptions, and optimalizing the structure of organization.
•
Pembaruan Program Kerja Korporat berdasarkan realisasi pencapaian kinerja tahun 2012,
•
Adjustment of Corporate Plan based on the realized performance achievement in 2012.
•
Implementasi sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi di seluruh unit kerja.
•
Implementation of competence-based human resources development in all business units.
•
Penataan ulang struktur bisnis baik pada fungsi pemasaran dan keuangan agar lebih fokus dan efisien.
•
Reorganizing the business structure to result in more focused, efficient functions of marketing and finance.
•
Optimalisasi perusahaan.
•
Optimalizing the utilization and management of the company’s assets.
pengelolaan
aset-aset
41 Annual Report 2012
Program Kerja Korporat Program kerja korporat 2012 dijabarkan ke dalam delapan kegiatan pokok, yaitu:
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Laporan Tahunan 2012
42
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
CORPORATE OVERVIEW
Krisis hutang yang terjadi di Eropa membuat perekonomian global tahun 2012 mengalami pelemahan. Kendati demikian, Indonesia tidak terkena dampak langsung dari pelemahan perekonomian dunia tersebut. Tahun 2012, perekonomian Indonesia masih menunjukkan kinerja yang positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 masih berada pada level yang diharapkan, yaitu sebesar 6,5% pada akhir tahun 2012.
European debt crisis led the global economy weakened. However, Indonesia did not get the impact directly. In 2012, Indonesia’s economy indicated positive performance, growth of 6.5% by the end of 2012.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik itu juga ditunjang dengan tingkat inflasi yang terkendali, dimana tingkat inflasi pada tahun 2012 terjaga pada level 3,79%. Hal tersebut salah satunya disebabkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok. Untuk mencapai target RKAP dalam tahun 2012 perusahaan terus berupaya untuk mempertahankan pelanggan-pelanggan besar yang sudah ada dan mencari terobosanterobosan untuk mendapatkan pelanggan baru, mengoptimalkan kinerja komplek pergudangan dan gudang produktif, mengembangkan Freight Forwarding, Collateral Management service, Supply Chain Management serta melakukan efisiensi biaya untuk meningkatkan nilai Perusahaan. BGR bergerak dalam bidang penyediaan, penyewaan dan pengelolaan ruangan gudang baik tertutup maupun terbuka, serta penyelenggaraan jasa pergudangan lainnya yang mencakup stock management dan collateral management. Melengkapi bisnis utamanya, BGR menawarkan jasa manajemen logistik berupa pengurusan transportasi nasional maupun internasional dengan moda angkutan darat, laut dan udara. Jasa terkait lainnya mencakup pengendalian hama, survai, penilaian dan pengantongan.
The relatively good economic growth is also supported by restrained inflation rate, where was maintained by 3.79% level in 2012. The restrainedrate was caused by the Government’s policy that has succeeded in controlling the primary needs cost. To achieve the target as determined in Budgeting and Business Meeting (RKAP) 2012, the company constantly strives to maintain the existing major customers and finds a breakthrough to get the new ones, optimizes the performance of warehousing complex and productive warehouses, developes Freight Forwarding business, Collateral Management Services, Supply Chain Management, and implements a cost efficiency program to increase the company’s values. BGR specializes in warehousing services, covering opened and closed storage rent, stock management, and collateral management. In addition, BGR is also engaged in logistics management in the forms of national and international freight forwarding services using land, sea and air modes of transportation. Other supporting services are pest control, appraisal, surveyoring and bagging.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Perusahaan secara keseluruhan mengelola 630 unit gudang, yang terdiri dari 150 unit gudang milik dengan kapasitas 444.550 ton, 197 unit gudang sewa dengan kapasitas 665.659 ton, 134 unit gudang manajemen dengan kapasitas 365.150 ton, 3 unit gudang terbuka dengan kapasitas 55.857 ton dan 152 unit gudang agunan dengan kapasitas 375.000 ton yang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia.
BGR manages 630 warehouses consisting of 150 warehouses with the capacity of 444.550 tons, 197 rented warehouses with the capacity of 665,659 tons, and 134 management warehouses with the capacity of 365,150 tons, 3 unit open storage with the capacity 55,857 tons and 152 units of collateral management warehouses with the capacity of 375,000 tons, that located in all over the country.
Pemasaran Dalam tahun 2012 total penjualan tercatat sebesar Rp641,20 milyar, naik sebesar 21,66% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp527,53 milyar. Kontribusi terbesar berasal dari segmen logistik, dengan penjualan sebesar Rp353,69 milyar, meningkat sebesar 25,09% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan kontributor kedua terbesar adalah segmen pergudangan, yang mencatat angka penjualan sebesar Rp286,78 milyar, tumbuh sebesar 17,99%.
Marketing In 2012, BGR achieved the total sales of Rp641.20 billion, or 21.66% higher than that in the previous year amounted to Rp527.53 billion. The biggest contribution was derived from logistics segment with the total sales of Rp353.69 billion, 25.09% higher than that in the previous year. The second biggest contributor was warehousing, which recorded the sales of Rp286.78 billion, or grew by 17.99%.
Kontribusi Penjualan Per Segmen Sales Contribution per Segment
0.73
286.78
353.69
Rp Billion
Pergudangan Warehousing
Logistik Logistics
Jasa Lain
Other Service
43 Annual Report 2012
Sales in 2012 convincingly grew by 21.66% compared to previous year. Net income also experienced a significant increase of 24.67%. Overall, the company’s performance was quite promising.
SALES CONTRIBUTION
Dalam tahun 2012, penjualan perusahaan naik sebesar 21,66% dibanding penjualan tahun 2011. Laba bersih juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 24,67%. Secara keseluruhan kinerja perusahaan cukup menggembirakan.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Laporan Tahunan 2012
44
INTEGRATED LOGISTICS SERVICES
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Struktur Permodalan
Capital Stucture
FINANCE
Kinerja perusahaan dinilai sesuai dengan penilaian kerja BUMN, berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002, adalah sesuai dengan deskripsi berikut :
The performance of the company has met the BUMN (State-Owned Enterprises) assessment standard based on the Decree of SOEs Minister Number: KEP-100/MBU/2002 dated June 04th, 2002 as follows:
1. Nilai skor Aspek Keuangan 67,50 2. Nilai skor Aspek Operasional 15,00 3. Nilai skor Aspek Administrasi 15,00 Total Nilai skor 97,50 Berdasarkan hasil penilaian di atas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2012 dikategorikan Sehat “AAA” . Kinerja keuangan BGR dalam tahun 2012 cukup menggembirakan sebagaimana disajikan secara runut di bawah ini.
1. Financial Aspect Score Value 2. Operational Aspect Score Value 3. Administration Aspect Score Value Total Score Value
67.50 15.00 15.00 97.50
Based on the above result, for 2012, the company was categorized as a healthy or scored by “AAA” . PT Bhanda Ghara Reksa’s 2012 financial performance enjoyed a significant increasing as follows.
Pertumbuhan Penjualan dan Laba
Growth in Sales and Income
(Rp milyar)
45 Annual Report 2012
KEUANGAN
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Rp471,44 Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan tahun 2012 sebesar Rp471,44 milyar, meningkat 22,68% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp384,29 milyar. Kenaikan yang proporsional dan terkendali ini mengikuti kenaikan angka penjualan. Cost of Goods Sold Cost of goods sold in 2012 was Rp471.44 billion, 22.68 % higher than that in the year 2011 that amounted to Rp384.29 billion. The proportional and controllable augmentation followed the increase in sales.
Rp384,29
2012
2011
(Rp milyar)
Laporan Tahunan 2012
46 Laba Operasi Laba kotor tahun 2012 sebesar Rp169,76 milyar, naik 18,92% dibanding tahun 2011 yang mencapai Rp142,75 milyar. Kenaikan ini bersumber dari peningkatan penjualan dan terkendalinya beban pokok penjualan.
Operating Income Operating income in 2012 was Rp169.76 billion or grew by 18.92 % compared to 2011 that came to Rp142.75 billion. It came from the increasing in sales and the controllable cost of goods sold.
Beban Usaha Beban usaha tahun 2012 adalah sebesar Rp103,22 milyar, naik 17,56% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp87,81 milyar. Secara keseluruhan peningkatan beban usaha ini disebabkan oleh kenaikan biaya penjualan serta biaya umum dan administrasi. Operating Expenses Operating expenses in 2012 were Rp103.22 billion, or increased by 17.56% compared to 2011 that amounted to Rp87.81 billion. Overall, the augmentation was due to the increases in marketing expenses and general administration costs.
Rp103.22
2012
Rp87,81
2011 (Rp milyar)
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Overhead Income Gross profit in 2012 came to the figure of Rp66.54 billion, or rose by 21.10 % compared to 2011 that reached Rp54.94 billion. The increase was closely related to the successful cost control as one of the main instruments in internal efficiency program.
Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan (beban) lain-lain untuk tahun 2012 adalah sebesar (Rp69,20) milyar sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar (Rp218,79) juta atau turun (Rp149,59) juta.
Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak meningkat dari Rp54,73 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp66,47 milyar pada tahun 2012. Pre-Tax Income Earning before tax experienced an increase from Rp54.73 billion in 2011 to Rp66.47 billion in 2012.
Rp66,54 Rp54,94
2012
2011
(Rp milyar)
Other Incomes (Charges) Other incomes (charges) in the year 2012 stood at Rp (69.20) billion, while the figure in the previous year amounted to Rp (218.79) million, or increased by Rp (149.59) million.
Rp66,47
2012
Rp54,73
2011
(Rp milyar)
47 Annual Report 2012
Laba Usaha Laba usaha pada tahun 2012 sebesar Rp66,54 milyar, naik sebesar 21,10% dibanding tahun 2011 yang mencapai Rp54,94 milyar. Peningkatan ini terkait erat dengan keberhasilan pengendalian biaya usaha sebagai salah satu instrumen utama dalam program efisiensi internal.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Laporan Tahunan 2012
48
OVERHEAD INCOME AND NET INCOME
Laba Bersih Laba bersih tahun 2012 adalah sebesar Rp49,39 milyar, naik sebesar 24,67% dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp39,61 milyar.
Net Income Net income in 2012 was Rp49.39 billion, or 24.67% higher than the previous year that amounted to Rp39.61 billion.
Pertumbuhan Laba Usaha & Laba Bersih Growth in Overhead Income and Net Income Rp66,54 Rp49,39
Rp54,94 Rp39,61 Laba Usaha Overhead Income Laba Bersih Net Income
2012
2011
2012
2011
(Rp milyar)
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Assets, Liabilities and Equity As of December 31st, 2012, assets, liabilities and equity of the company stood respectively at Rp343.14 billion, Rp117.95 billion and Rp225.19 billion. Compared to the position on December 31st, 2011, the assets, liabilities and equity increased respectively by 15.65%, 2.08% and 24.30%. The increasing assets and equity were in line with the procurement of several new working equipments and new investments made by the company. Meanwhile, the lessening liabilities owed to the improved cash flow.
49
Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Growth in Assets, Liabilities and Equity 343.14 225.19
Aktiva Asset
296.71 181.16
Kewajiban Overhead Income
117.95 115.55
Ekuitas Equity
2012
2011
Aset Lancar Aset Lancar tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar Rp33,67 milyar atau 15,47%, hal ini terutama disebabkan kas dan setara kas mengalami peningkatan sebesar Rp38,35 milyar atau 189,65%, serta penurunan saldo piutang usaha sebesar Rp11,24 milyar atau 7,13%.
(Rp milyar)
Current Assets Current assets in 2012 increased by Rp33.67 billion or 15.47%. It was mainly caused by the increased amount of cash and its equivalence by Rp38.35 billion or 189.65%, and a decreased in trade receivables amounting to Rp11,24 billion or 7.13%.
Annual Report 2012
Aset, Liabilitas dan Ekuitas Posisi aset, liabilitas dan ekuitas per 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp343,14 milyar, Rp117,95 milyar dan Rp225,19 milyar. Dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2011, terdapat peningkatan aktiva, ekuitas dan kewajiban masing-masing sebesar 15,65%, 2,08% dan 24,30%. Peningkatan aktiva dan ekuitas sejalan dengan pengadaan sejumlah peralatan kerja baru dan investasi baru yang dilakukan perusahaan. Sedangkan kewajiban juga ada peningkatan berkat semakin membaiknya arus kas.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 sebesar Rp18,54 milyar atau 76,26%, aset tetap mengalami kenaikan sebesar Rp17,10 milyar atau 82,66%. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp14,61 milyard atau 13,36 % dibanding tahun 2011 hal ini terutama disebabkan penurunan hutang kepada pihak ketiga ( kontraktor ) karena di tahun 2012, kebutuhan untuk investasi jangka panjang dibiayai dengan Kredit Investasi dari Bank.
Laporan Tahunan 2012
50
Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban tidak lancar tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp17,00 milyar atau 276,52 %, hal ini terutama disebabkan telah direalisirnya penarikan Kredit Investasi untuk pembangunan sarana dan prasarana guna menunjang operasional / aktifitas Perusahaan.
Non current assets Non current assets in 2012 increased by Rp18.54 billion or 76.26% compared to 2011, Current assets increased by Rp17.10 billion or 82.66%. Current Liabilities Current liabilities in 2012 decreased by Rp14,61 billion or 13.36% compared to the year of 2011 this was mainly due to decrease in debts to third parties (contractors) because in the year 2012, the need for long-term investments financed by loans from the Investment Bank. Non Current Liabilities In 2012 noncurrent liabilities increased by Rp17.00 billion or 276.52%, this is mainly due to the withdrawal of Investment Credit for construction of facilities and infrastructure to support the operations / activities of the Company.
Perbandingan Aset dan Kewajiban
Asset and Liabilities Comparasion
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas pada tahun 2012 naik sebesar 189,56 % dibandingkan tahun 2011 yaitu dari Rp20,23 milyar menjadi Rp58,57 milyar di tahun 2012. Kenaikan tersebut mengakibatkan makin menguatnya rasio kas perusahaan.
Cash and cash equivalent Cash and cash equivalent in 2012 increased by 189.56% compared to 2011 fro, Rp20.23 billion to Rp 58.57 billion. The increase resulted in the strengthening of the company’s cash ratio.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Piutang Usaha Piutang usaha disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan. Pada akhir tahun BGR melakukan penyisihan untuk piutang usaha yang diperkirakan tak tertagih, yaitu piutang usaha yang termasuk kategori non current. Adapun posisi piutang usaha secara keseluruhan adalah:
Accounts Receivables Account receivables are presented net of allowance for. At the end of each period, BGR doing account receivable allowance for estimated uncollectible that is the account receivables categorized as non-current. The overall account receivables are as follows :
Piutang Usaha
Account Receivables
Deviden Deviden untuk tahun buku 2012 akan dibayarkan pada tanggal 25 Juni 2013 sebesar Rp7,41 milyar ke rekening bendahara umum negara. Sedangkan deviden untuk tahun 2012 akan dibayarkan setelah RUPS yang direncanakan di bulan Mei 2013.
Dividend Dividend for the financial year 2012 will be paid on June 25, 2013 amounted to Rp7.41 billion to the state's general treasurer accounts. While the dividend for 2012 will be paid after the shareholders' meeting which is planned in the month of May 2013.
Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan Arus Kas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Solvabilitas merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjang pada saat jatuh tempo. Rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan pada suatu periode tertentu. Sedangkan arus kas merupakan sumber pendanaan yang penting bagi pengembangan perusahaan.
Liquidity, Solvability, Rentability and Cash Flow. Liquidity is an indicator of the ability of the company to fulfill its short-term commitments by using the current assets possesses. Solvability is an indicator of the company’s ability to fulfill its commitments, whether short-term or longterm, as they fall due. Rentability figures out the ability of the company to achieve the profit in a determined period. Meanwhile, cash flow represents an important source of funding in corporate development plans.
Annual Report 2012
51
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Laporan Tahunan 2012
52
Likuiditas Mengelola aktiva lancar sebesar Rp251,27 milyar dan kewajiban lancar sebesar Rp94,79 milyar, BGR memiliki likuiditas yang terjaga sehingga mampu memenuhi semua kewajiban jangka pendeknya. Pada 31 Desember 2012 perusahaan memiliki rasio lancar sebesar 265,14 %.
Liquidity Managing current assets of Rp251.27 billion in comparison to the number of current liabilities that counted to Rp94.79 billion, BGR was a liquid company capable of fulfilling its short term commitments. By December 31st, 2012 the company recorded the current ratio of 265.14%.
Solvabilitas Dengan perbandingan jumlah aktiva sebesar Rp343,14 milyar dan kewajiban sebesar Rp117,94 milyar, solvabilitas BGR terjaga dengan baik, sehingga mampu memenuhi baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang pada saat jatuh tempo. Solvabilitas perusahaan pada 31 Desember 2012 adalah 290,94%.
Solvability Managing the total assets of Rp343.14 billion in comparison to the number of liabilities that counted to Rp117.94 billion, BGR held such a wellmaintained solvability that enabled the company to repay its commitments, whether short-term or long-term, as they fall due. The solvability of the company by December 31, 2012 stood at 290.94%.
Rentabilitas Berdasarkan rasio marjin laba bersih, imbal hasil investasi dan imbal hasil ekuitas sebagaimana disajikan di tabel, BGR memiliki kesempatan luas untuk meningkatkan perolehan laba. Arus Kas Saldo akhir kas naik dari Rp20,23 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp58,57 milyar pada tahun 2012. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya laba operasi. Arus kas merupakan sumber pendanaan yang penting bagi rencana pengembangan perusahaan.
Arus Kas
Cash Flow
Rentability Based on the ratio of net profit margin, return on assets and return on equity presented in the below table, a widely open possibility was available for BGR to achieve more profit. Cash Flow The cash flow of the company increased from Rp20.23 billion in 2011 to Rp58.57 billion in 2012. This was in line with the increase in revenue generated from operation. Cash flow represents an important source of funding in corporate development plans.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Kinerja Kantor Cabang Kontribusi laba dan transaksi penjualan per kantor cabang selama 2012 dan 2011 disampaikan dalam tabel di bawah ini.
Performance of Branch Offices Sales transactions and earning contribution performed by each branch office during 2012 and 2011 presented in the table below:
Kontribusi Penjualan dan Laba Kantor Cabang Contribution of Sales and Income of Branch Offices
Annual Report 2012
53
Kami profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami.
We are professional and ethical in all our dealings.
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of the Board of Commissioner Widharma Raya Dipodiputro Komisaris Utama - President Commissioner Lahir di Singaraja-Bali pada 1953, beliau adalah lulusan Master in Business Policy Major in Privatization pada Universitas Indonesia. Beliau mengawali karirnya di Sekretariat Negara tahun 2000. Hingga sekarang beliau mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha Perdagangan. Beliau mulai menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 2012. Born in Singaraja-Bali in 1953. He is a Master in Business Policy Major in Privatization from University of Indonesia. He started his career at the state secretariat in 2000. Currently, he is trusted to be as expert staff of the Minister of Trade the field of Business Climate Trade. He has been as President Commissioner since 2012.
Wiyardi Saputra Komisaris - Commissioner Lahir di Medan pada tahun 1962. Diangkat sebagai komisaris PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sejak tahun 2012, lulusan Magister Management pada Universitas Pancasila. Meniti karir pada berbagai perusahaan swasta dan pemerintah dari tahun 1983 hingga sekarang. Born in Medan in 1962. He has been a commissioner of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) since 2012. He is a graduate of a magister management from University of Pancasila. He has worked in many private companies and government since 1983.
Laporan Tahunan 2012
54
Muchlis R. Luddin Komisaris Independen - Independent Commissioner Lahir di Bandung pada tahun 1960. Diangkat sebagai komisaris Independen PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sejak tahun 2012, beliau adalah lulusan S3 Program Studi Sosiologi UI tahun 2001, saat ini beliau adalah dosen jurusan sosiologi, fakultas ilmu sosial. Pada Universitas Negeri Jakarta. Born in Bandung in 1960. He has been an independent commissionerof PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) since 2012. He is a graduate of doctoral program of University of Indonesia majoring in sociology and graduated in 2001. At present, he is a professor of Sociology in the Faculty of Social Science in Jakarta State University.
Titi Hendrawati Komisaris - Commissioner Lahir di Jakarta pada tahun 1949. Diangkat sebagai komisaris PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sejak tahun 2008, beliau adalah lulusan S1 Hukum Perdata UI tahun 1976, selanjutnya melanjutkan studi S2 di Bidang Hukum UNPAD. Born in Jakarta in 1949, and promoted to the position of commissioner of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) in 2008. In 1976, she graduated from the Civil Law Department of University of Indonesia, and then continued her study in the same field at UNPAD.
INFORMASI PENTING SEPUTAR BGR BGR Key Facts
Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal BGR tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Material Bonding for Investment of Capital Goods BGR did not have any material bonding for Investment of Capital Goods.
Informasi Keuangan dengan Kejadian Luar Biasa Tidak ada informasi keuangan dengan kejadian luar biasa sepanjang tahun 2012 ini.
Financial Information with Extraordinary Event There was no financial information with extraordinary event in 2012.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan Tidak ada dampak perubahan harga terhadap penjualan.
Impact of Change in Price on Sale There was no Impact of Change in Price on Sale.
Informasi Material Lainnya Tidak ada informasi material lainnya yang perlu disampaikan sepanjang tahun 2012. Perubahan Peraturan Pemerintah yang Berpengaruh Signifikan Tidak ada perubahan peraturan Pemerintah yang dianggap manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Perubahan Kebijakan Akuntansi Tahun 2012 dilakukan penyempurnaan atas Pedoman Akuntansi Keuangan Perusahaan dengan mengacu kepada PSAK yang berbasis IFRS. Kejadian setelah Tanggal Neraca Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca yang penting yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. Di tahun 2012 dilakukan penyajian kembali atas laba dan cadangan tahun 2012 ( th 2012 tidak ada penyajian kembali ).
Material Information and Facts After Date of Financial Report There was not any material information and fact as from the date of financial report. Other Material Information There was no other materials information event in 2012. Amendment to any Government Regulation with Significant Effects There was no amendment Government Regulation deemed by the management to have significant effects to PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Amendment to Accounting Policy In 2012, improvements of Guidance on Corporate Financial Accounting by reference to PSAK-based IFRS. Subsequent Event There are no events after the balance sheet date which is important to be disclosed in the notes to the financial statements. In the year 2012 was restated earnings and reserves in 2012 (2012 no restatement).
55 Annual Report 2012
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Keuangan Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal laporan keuangan.
PROFIL DEWAN DIREKSI Profile of the Board of Directors Mulyanto, Direktur Utama - President Director Lahir di Kebumen pada tahun 1957, Beliau menyelesaikan kuliahnya di fakultas Ekonomi Universitas Indonesia lulus pada tahun 1991. Sebelumnya jabatan beliau adalah Direktur Utama dan kini beliau menjabat Direktur utama untuk yang kedua kalinya. Born in Kebumen in 1957, he graduated from Faculty of Economics, University of Indonesia in 1991. Now, he is the position of the President Director for the second period.
Samto Pramono, Direktur Pemasaran - Marketing Director Lahir Di Solo pada tahun 1957, beliau menamatkan pendidikan Pasca Sarjananya pada tahun 2005. Sebelum diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada 2009, jabatan terakhir beliau adalah Direktur Administrasi dan Keuangan. Born in Solo in 1957, he completed his post-graduate education in 2005. Before his appointment as Director of Marketing in 2009, he was the Director of Administration and Finance.
Laporan Tahunan 2012
56
Rasjachmur Akbar Direktur Perencanaan & Pengembangan Planning and Development Director Lahir di Solo pada tahun 1958, beliau menamatkan pendidikan di IPB Bogor pada tahun 1983. Sebelumnya (2002-2008) beliau adalah Direktur Komersial-1 PT SUCOFINDO (Persero). Born in Solo in 1958, he completed his education at IPB, Bogor in 1983. Previously (2002-2008), he was the Director of Commercial 1 of PT SUCOFINDO (Persero).
M. Taufik Hidayat Direktur Keuangan, Administrasi & SDM Finance, Administration & HRD Director Lahir Di Purwokerto pada tahun 1960, beliau menamatkan pendidikannya S1 pada tahun 2005. Sebelum diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Administrasi pada 2009, jabatan terakhir beliau adalah General Manager Cabang Jakarta. Born in Purwokerto 1960, he graduated from the bachelor program in 2005. He has been the Director of Finance and Administration since 2009. Previously he was General Manager of Jakarta Branch.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Corporate Business Prospect
Dalam melanjutkan dan mengembangkan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki prospek ke depan yang sangat baik, dengan ditunjang oleh beberapa keunggulan sebagai berikut :
Continuing and developing the business, the company has good prospects, supported by the following benefits:
1.
1.
2.
3.
Penyebaran unit bisnis PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan 9 kantor cabang dan 15 sub cabang merupakan kesiapan awal yang sangat mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar di era pasar bebas. Sementara itu, kompleks-kompleks pergudangan merupakan kekuatan, terutama untuk pendistribusian produkproduk consumer goods yang memang membutuhkan penyimpanan yang baik untuk menjaga kualitas maupun kuantitas barang-barang yang akan didistribusikan. Selain itu kedekatan kompleks pergudangan perusahaan dengan pelabuhan akan sangat berguna bagi efisiensi distribusi baik antar pulau maupun ekspor. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sebagai penyedia jasa pergudangan dan logistik yang memiliki jaringan infrastruktur hampir diseluruh wilayah Indonesia. Perjalanan sejarah selama 36 tahun dan kemampuan perusahaan memberikan kontribusi yang positif kepada stakeholder telah membuktikan bahwa PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) hingga saat ini masih dinilai perusahaan yang baik dengan nilai kinerja yang sehat.
2.
3.
Unit distribution with 9 branch offices and 15 sub-branches is considered a supportive step to meet the market demands in the era of free markets. Meanwhile, warehousing complexs are the power, especially for the distribution of consumer goods, because those products require a good storage system in order to maintain the quality and quantity. In addition, the proximity of our facilities to ports is another advantage for efficient interisland distribution and export delivery. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) as a provider of warehousing and logistics services is equipped with sound infrastructure network placed in almost all regions of Indonesia. The company’s success story for 36 years and ability to give positive contributions to our stakeholders indicate that PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) is still considered a good company with healthy performance.
Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatan dan pembaharuan secara konsisten. We are passionate about improvement and innovation.
constant
57 Annual Report 2012
Prospek Usaha dan Tantangan Usaha
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Laporan Tahunan 2012
58
Sementara itu, tantangan yang dihadapi perseroan dalam menjalankan bisnisnya untuk masa mendatang antara lain : 1. Berkaitan dengan otonomi daerah telah dibangunnya beberapa kawasan industri yang dilengkapi dengan sarana pergudangan, seperti Kawasan Industri Medan I dan II, DKI Jakarta serta Palembang. 2. Ditengah kota dibangun gudang-gudang mini untuk mendekatkan barang kepada distributor dan retailer. Diberbagai wilayah bermunculan pergudangan swasta yang bertujuan untuk menampung barang, baik untuk ekspor maupun impor dan perdagangan dalam negeri.. 3. Peningkatan intensitas arus barang, menyebabkan munculnya perusahaan jasa logistik baru yang didukung oleh sarana yang memadai dengan harga yang bersaing, dan tenaga kerja yang terampil sehingga persaingan jasa logistik menjadi semakin kuat.
Meanwhile, there challenges faced by the company in running its business in the future, among others are:
Arah Pengembangan Usaha Menghadapi tantangan persaingan bisnis yang semakin ketat / keras, strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha ke depan BGR adalah: 1. Untuk meningkatkan pencapaian target 2013 akan dilakukan antara lain terobosan-terobosan ke perusahaan manufaktur, pertambangan dan perbankan, serta pertanian. Khusus untuk collateral management akan dilakukan peningkatan perluasan baik volumenya maupun komoditi. 2. Melakukan pendekatan intens kepada perusahaan yang menangani pembangunan infrastruktur proyek, importir pupuk dan makanan ternak untuk meningkatkan kegiatan penyimpanan, bagging dan forwarding. 3. Melakukan penyesuaian tarip jasa-jasa perusahaan. 4. Melakukan pengendalian biaya operasional dan biaya usaha.
Direction for Business Development Facing the challenges of an increasingly tight / hard business competition, BGR applies the following strategies: 1. To improve the achievement in 2013, the company will apply some breakthrough steps to approach the manufacturing, mining, banking, and agricultural industries. Especially for security management, the company will increase both the volume and type of commodities. 2. Approaching intently to the companies that move in infrastructure development projects, fertilizer import and trading and animal feed supply in order to optimize the utilization of storage, bagging and forwarding. 3. Having a tariff adjustment for every service. 4. Controlling the operational costs and expenses.
1.
Relating to regional autonomy, BGR has built several industrial estates equipped with warehousing facilities, such as Medan Industrial Area I and II, DKI Jakarta and Palembang.
2.
There are many mini warehouses built to store goods for distributors and retailers inside the city. In many areas private storage built for holding goods, for export or import and domestic trades.
3.
The increasing intensity of the goods flow leads the existence of other new logistics services companies which are supported by adequate facilities that offer their services at competitive rates, and also skilled workforce that make the competition is getting stronger in this field.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
INVESTMENT
Investasi Jangka Pendek Realisasi Investasi / pengadaan tahun 2012 terealisir sebesar Rp37.28 milyard atau 71,97 % dari anggaran tahun 2012.
Short-Term Investments Realization of investment / procurement to be realized in 2012 amounted to Rp37.28 billion or 71.97% of the budget in 2012
Investasi Jangka Panjang 1. Rencana pengembangan pusat distribusi dan perdagangan “Metro Jakarta Distribution Centre (MJDC)” di lahan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), Kelapa Gading-Jakarta. 2. Pengembangan Lahan Kimia Farma di Cikarang. Dimana lahan tersebut akan dikembangkan solusi jasa logistik yang terintegrasi.
Long Term Investments 1. Planning of development and trade distribution center "Jakarta Metro Distribution Centre (MJDC)" in the field of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), Kelapa Gading, Jakarta. 2. Kimia Farma Land development in Cikarang. Where the land will be developed into an integrated logistics services solution.
59 Annual Report 2012
INVESTASI
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Adapun sasaran PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) pada tahun 2013 adalah :
The target of the company in the year 2013 is as follows:
1.
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Laporan Tahunan 2012
60
Meningkatkan laba dari Rp49,39 Milyar menjadi Rp60,11 Milyar Meningkatkan pendapatan dari Rp 571,38 milyar menjadi Rp 807,57 milyar Return On Equity (ROE) 28,13% Return On Investment (ROI)19,43% Cash Ratio 35,41% Current Ratio, minimal 257,91% Ratio modal sendiri terhadap total aset 62,99%
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Increasing the profit from Rp49.39 billion to Rp60.11 billion Increasing the revenue from Rp571.38 billion to Rp807.57 billion.Return on equity (ROE) is targeted to be 28.13%. Return On Investment (ROI) is expected to be 19.43% Cash Ratio is targeted to be 35.41%. Minimum Current Ratio is 257.91%. Ratio of equity capital to total is expected
Senantiasa mengembangkan gagasan baru, yang memberi nilai tambah bagi perusahaan. Constantly developing new ideas, thus delivering added value to the Company.
Annual Report 2012
61
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Laporan Tahunan 2012
62
Perkembangan dunia usaha dewasa ini menuntut BGR untuk dapat meningkatkan kemampuan manajemen dalam operasi usahanya atau hasil kerja yang dicapai. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran SDM yang handal, yang mampu berkontribusi maksimal kepada perusahaan. Kontribusi yang besar bukan semata-mata karena jumlah karyawan yang banyak, melainkan karena perusahaan memiliki SDM yang berkualitas dalam berkarya serta mampu mengembangkan usaha maupun menciptakan profit. Data pada akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa karyawan BGR berjumlah 1097 orang.
The modern business world requires BGR to improve the managerial capabilities in every aspect of its operations and performance. Indeed, it cannot be separated from the role of human resources quality to contribute their best to the company. A big number of employees are not always in line with the number and quality of contribution they can give, but rather, the circumtance of contribution should be measured by the abilities of the qualified human resources who are capable of exercising their respective jobs and developing the business as well as generating profit. By the end of 2012, BGR has 1097 employees.
Sesuai rencana penyeimbangan jumlah karyawan terhadap tuntutan hasil kinerja yang ada, termasuk mengganti mereka yang keluar karena mengundurkan diri, pensiun maupun pensiun dini, BGR secara selektif dan cermat melakukan pemetaan SDM, pengembangan SDM, menyusun replacement charts, menyiapkan kader dari dalam dan merekrut SDM siap pakai dengan kualifikasi sarjana maupun pasca-sarjana.
In the line with the company’s plan to rationalize the number of employees including those who resign and retire in comparison to the extent of their achievement, BGR selectively maps and develops the human resources, sets the replacement charts, forms internal cadres and recruits ready-to-work professional of both graduate and post-graduate qualifications.
BGR menyusun struktur penggajian berdasarkan semi performance basic compensation system. Melalui sistem ini penggajian lebih transparan dan adil, serta memacu produktivitas kerja karyawan melalui prinsip kesetaraan antara bobot pekerjaan karyawan dengan imbalan yang diterima. Namun demikian, manajemen tidak bersikap mutlak. Dalam rangka mempercepat peningkatan produktivitas, perusahaan mengundang konsultan SDM untuk mendesain struktur gaji yang lebih cocok dengan situasi dan kondisi saat ini.
BGR arranges the remuneration based on the semi performance basic compensation system to ensure the transparency and fairness. This system will boost the productivity of the employees through the principle of equality between the job quality and the earning they will get. However, the regulation still has to be measured. In an effort to push productivity improvement, the company hired a human resources consultant to design the most plausible salary structure based on the present condition.
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Berbagai upaya terus dilakukan BGR untuk lebih meningkatkan proses bisnis, dan kinerja perusahaan baik dari sisi pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi serta menguatkan pondasi tata kelola perusahaan yang baik dan mengedepankan pengelolaan risiko perusahaan. Various efforts are conducted by BGR to enhance corporate business and performance both from the human resources and information technology development as well as strengthening good corporate governance foundation and promoting corporate risk management.
Annual Report 2012
63
PROFIL MANAJEMEN KANTOR PUSAT Head Office Management Profiles
Agus Pratiwindyo Head of Internal Auditor Unit
Istiyanto GM of General Affairs & HRD
Suparjo GM P2
Bambang B. Yuwono Marketing GM
Ismail Harun GM MUTU & TI
Mashur M. Toha Operational GM
Laporan Tahunan 2012
64
Sri Tarmiasih Wardiyani Finance & Accounting GM
Rita Ismartini Corporate Secretary
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Kesejahteraan Karyawan Pada tahun 2012 BGR menaikkan beberapa komponen penghasilan karyawan antara lain gaji pokok, tunjangan kesehatan dan tunjangan perumahan, transport, tunjangan fasilitas pengganti (rumah dinas dan kendaraan dinas) untuk para General Manajer dan Manajer di samping penyesuaian penggantian emolumen lainnya serta pemberian bonus/ gratifikasi tahun buku 2012. Tujuannya untuk mendorong semangat kerja karyawan. Walhasil, tingkat kepuasan karyawan terhadap manajemen terlihat cukup tinggi dengan terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif serta suasana budaya organisasi yang menyenangkan sepanjang tahun 2012. Dengan demikian, tingkat konsolidasi intern menunjukkan keberhasilan. Keselamatan Kerja BGR menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja serta inspeksi rutin untuk tercapainya kecelakaan nihil sekaligus penekanan resiko claim akibat kesalahan manusia pada setiap unit kerja. Secara khusus BGR mengikuti pelatihan Program Penanggulangan Bahaya Kebakaran yang dilatih oleh personil Dinas Pemadam Kebakaran Pemda DKI-Jakarta di area Kantor Cabang Jakarta, termasuk juga di cabang-cabang lainnya. Cukup dipahami bahwa usaha jasa pergudangan memiliki faktor resiko tinggi dalam hal kebakaran baik akibat arus pendek listrik maupun ketidakdisiplinan seperti kebiasaan merokok tidak pada tempatnya serta berbagai kecerobohan lainnya. Karenanya, perusahaan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan.
Development, Education & Training and Productivity BGR realized the importance of the regeneration and the development of human resources, particularly for leadership succession to establish the company’s achievement. Therefore, BGR sets a specific program of human resources development to prepare a careful succession plan for top management positions. Through this program the best candidates for the successors will be elected. Employees’ Welfare In 2012, BGR made some improvements in the components of salary structure, covering basic salary, healthcare, housing and reimbursement adjustment of other emoluments as well as payment of bonus for the 2012 fiscal year. The objective is to promote the employees’ productivity. As a result, the employees’ satisfaction rate upon the management was high enough as reflected in the condusive situation and condition, and convenient atmosphere of organization culture during the year of 2012. Thus, the internal consolidation successfully made substantial progress. Safety at Work BGR regularly arranges training programs and courses on health and safety at work to maintain the status of zero accident and to minimize the number of claims caused by human error factors in every business unit. Arranging cooperation with the Fire Department of Jakarta City, BGRJakarta Branch Offices particularly were trained for Fire Accident Prevention Program. Similar forms of cooperation were also arranged by others BGR’s branch offices. It is understandable that the business BGR involves vulnerable to any risk of fire accident possibly caused by short circuit or violation of discipline such as smoking habit in restricted areas and other types of carelessness. Therefore, the company made serious attempts with regard to any possible fire accident.
65 Annual Report 2012
Pengembangan, Pendidikan & Pelatihan dan Produktivitas BGR menyadari pentingnya kaderisasi dan pengembangan SDM yang ada terutama penggantian pimpinan puncak dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Karena itu, BGR menyelenggarakan program pengembangan SDM untuk mempersiapkan penerima tongkat estafet kepemimpinan dan rencana suksesi. Pengembangan kandidat kepemimpinan yang tepat dan siap menerima amanah mengisi posisi lowong dilakukan dengan mengikutsertakan orang-orang terpilih dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan.
PROFIL MANAJEMEN KANTOR CABANG Branch Office Management Profiles
Teguh Waluyono GM of Palembang
GM of Lampung
M. Affan
Wariyanto GM of Semarang
Hadi Rooseno GM of Medan
I Gusti Putu Oka GM DKI Jakarta
Murdiono GM of Makassar
Guswandri
Muntoil M.Nur GM of Surabaya
Kiagus Adnan GM of Bandung
Laporan Tahunan 2012
66
GM of Denpasar
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Struktur Organisasi Tahun 2012
Organizational Structure 2012
Annual Report 2012
67
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
Laporan Tahunan 2012
68
Pengembangan dalam bidang teknologi dan informasi menjadi kewajiban perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan didukung oleh sistem teknologi informasi dan komunikasi yang memadai. Semua perangkat dan aplikasi disesuaikan dengan Standard Operating Procedure (SOP) dalam rangka menyediakan layanan informasi yang terintegrasi, tepat waktu, dan tepat sasaran.
The development on information and technology aspect becomes Company’s obligation to enhance service quality supported by appropriate information technology system and communication. All the equipment and application are referring to Standard Operating Procedures (SOP) to provide integrated, accurate, timely service.
Ada beberapa kategori sistem teknologi informasi yang dikembangkan dalam rangka mendukungproses bisnis perusahaan, seperti :
Standard operational procedure which is developed to support corporate business process, as follows:
Critical Applications 1. Training Record 2. Aplikasi Persediaan 3. Form Data
Critical Applications 1. Training Record 2. Supply Application 3. Data Form
Aplikasi Penunjang Mail Server, untuk sistem layanan surat-enyurat elektronik korporat.
Supporting Applications Mail server, for corporate electronic mailing service.
Aplikasi Otomatis Kantor 1. www.bgrindonesia.com, media publikasi website perusahaan 2. Admin Database Surat, aplikasi internal perusahaan untuk mengarsipkan data administrasi perusahaan, seperti kegiatan surat menyurat. 3. Admin Klipping Berita, aplikasi internal perusahaan untuk mendokumentasikan klipinng berita terpilih berkaitan dengan perusahaan. 4. Server telekomunikasi, system telekomunikasi berbasis IP (internet protocol) terintegrasi dengan mail server dan aplikasi. 5. File server, file dokumentasi dan data terpusat.
Office Automation Application 1. www.bgrindonesia.com, corporate 2. Mail Database Admin, corporate internal application to archive corporate administrative data, such as mailing activities. 3. News Clipping Administration, corporate internal application to record selected news broadcast related with the Company. 4. Telecommunication server, integrated Internet Protocol (IP)-based with mail server and application. 5. File Server, centered file documentation and data.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
Perkembangan inti bisnis perusahaan yang semakin luas dan maju perlu didukung dengan tata kelola teknologi informasi dengan menyesuaikan pengelolaan konsep dan teknik, pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasional teknologi informasi. Pemilihan teknologi informasi selalu disesuaikan dengan perkembangan perusahaan.
An advanced corporate core business development should be supported by information technology corporate governance with the adjustment of techniques and concept, infrastructure management, information technology operational and development. The information technology selection is always been adjusted with the corporate development.
Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan pada masa depan yang semakin kompleks dan penuh dengan iklim kompetisi khususnya di bidang jasa logistik. Dengan didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang sesuai dapat memberikan solusi perencanaan strategis dan pengambilan keputusan yang lebih cepat, akurat dan efektif.
These activities are conducted to face future challenges which will become more complex and on tight competition especially in logistics services business. Supported by appropriate information technology and communication, it will provide strategic planning and decision making which is more accurate, faster and more efficient.
Kami berkomitmen untuk menghasilkan kinerja yang terbaik dan layanan prima. We are committed to delivering outstanding, speedy performance and superior services.
Annual Report 2012
69
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
IMPLEMENTASI SMK3 BGR Dasar Hukum dan Tujuan Penerapan SMK3 Sesuai Undang-Undang No.1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, PP NO 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3, dan Permenaker No. PER-05/MEN/1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta peraturan perundang-undangan lainnya terkait K3 di Perusahaan, maka sejak tahun 2012 BGR menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada seluruh area kerja Sesuai standar OHSAS 18001: 2007. Bagi perusahaan, penerapan dan sertifikasi OHSAS 18001: 2007 ini memiliki tujuan sebagai berikut: a.
Laporan Tahunan 2012
70
b. c.
Menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sampai tingkat zero accident sekaligus mencegah dampak kerugian yang bisa ditimbulkan oleh kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja tersebut. Meningkatkan produktifitas kerja. Meningkatkan daya saing perusahaan di tingkat nasional, regional dan global.
BGR SAFETY , HEALTH, ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM IMPLEMENTATION Safety, Health, Environment Management System Implementation Legal Foundation and Objective According to the Law No.1 of 1970 on Occupational Safety, PP NO 50 of 2012 on the Implementation SMK3, and Minister of Manpower No. PER-05/ MEN/1996, of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) and other legislation related to K3 in the company, since 2012 BGR implement Safety Management System and Occupational Health at the entire work area by default OHSAS 18001: 2007. For companies, the implementation and certification of OHSAS 18001: 2007 has the following objectives: a.
b. c.
Decreasing occupational accident and disease to zero accident as well as preventing loss impact, which may be occured by occupational accident or disease. Improving work productivity Improving corporate competitive advantages in national, regional and global level.
PT. BHANDA GHARA REKSA (Persero) menerapkan sistem manajemen terintegrasi yang meliputi sistem manajemen mutu dan K3LL dan menetapkan komitmen untuk secara berkelanjutan meningkatkan kinerja K3LL melalui : 1. Pencegahan polusi, kecelakaan kerja dan sakit akibat kerja melalui pengendalian dampak lingkungan dan risiko K3. 2. Pematuhan peraturan dan persyaratan K3LL yang berlaku sesuai jenis dan skala dampak lingkungan dan potensi bahaya operasional perusahaan. 3. Menetapkan dan mencapai target kinerja yang terkait dengan K3LL. 4. Program ramah lingkungan dan penghematan penggunaan sumber daya alam. Mulyanto - Direktur Utama
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
On its application, BGR conducts integrated approach (integrated management system) between SHEMS with other management system, such as environment quality and management systems.
Pelaksanaan SMK3 a. Direksi mempunyai komitmen yang tinggi terhadap SMK3 di BGR. Komitmen ini dinyatakan pada 9 kebijakan BGR yang tercantum dalam MBF - 01 dan ditandatangani oleh Direktur Utama. Pada kebijakan itu diantaranya dinyatakan bahwa BGR: (1) Melakukan pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. (2) Melakukan pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan. (3) Senantiasa melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap Sistem Manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan. (4) Patuh terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang terkait dengan SMK3 atau system manajemen lainnya.
SHEMS Implementation a. Directors have a high commitment to SMK3 at BGR. This commitment is expressed in 9 BGR policies listed in MBF - 01 and signed by the Director. The policy stated that BGR: (1) Performing protection of working accident and disease protection, (2) preventing environmental pollution. (3) Always conducting sustainability to Quality Management, SHE and Environment System, (4) Complying to applicable regulations and other requirements related with SHEMS or other management systems.
b. Organisasi pelaksana K3 Untuk memastikan bahwa SMK3 dapat berjalan dengan baik, maka dibentuk organisasi yang meliputi: - Komite P2K3: Unit fungsional yang merupakan wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antara perusahaan dan karyawan tentang berbagai masalah dalam implementasi SMK3 di perusahaan dan mencari solusi terbaiknya. - Tim Tanggap Darurat: Unit fungsional yang bertanggung jawab untuk melakukan simulasi, antisipasi dan respon cepat terhadap berbagai kondisi darurat, misalnya kebakaran, gempa bumi, huru-hara dan ancaman bom.
b. SHE Executor Organization To ensure that the SHEMS can be appropriately implemented, BGR established an organization which includes: - P2K3 Committee: a functional unit for communication, consultation and coordination between the company and employees on a variety of issues in the implementation of SMK3 in companies and find the best solution. - Emergency ResponseTeam: Functional Unit that holds responsibility to conduct fast simulation, anticipation and response on several emergency conditions such as fire, earthquake, riot and bomb threat. - ISO 9001, ISO 14001 and OHSAS 1001 System Integration Team: Functional Unit which is obligated to ensure and supervise (internal audit) that the integrated system is properly implemented.
71 Annual Report 2012
Dalam aplikasinya, BGR melakukan pendekatan yang terintegrasi (integrated management system) antara SMK3 dengan sistem manajemen lainnya, misalnya sistem manajemen mutu dan system manajemen lingkungan.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
-
-
Laporan Tahunan 2012
72
Tim integrasi Sistem ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001: Unit fungsional yang bertugas memastikan dan memantau (internal audit) agar sistem terintegrasi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Bagian Environment & Safety: Unit operasional yang melaksanakan kegiatan dan monitoring keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
c. Prinsip pokok implementasi SMK3 Implementasi SMK3 sesuai standar OHSAS 18001:2007 pada prinsipnya adalah melaksanakan seluruh klausul yang dipersyaratkan oleh OHSAS 18001:2007, salah satu hal penting adalah identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian bahaya/risiko yaitu: - Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko K3 dilaksanakan oleh masing-masing bagian sesuai dengan Prosedur Kerja BGR/PK- LRK3/17, Prosedur Kerja BGR/PK-PBK3/21 dan BGR/PK-IKP3/28 (tentang Penerbitan Ijin Kerja Dan Pengendalian Pekerja Pihak III).
O R NT E Z DE I C C A
-
Environment & Safety Department: Operational Unit that executes and monitors safety at work and work environment.
c. SHEMS Implementation Principles SHEMS implementation is referred to OHSAS 18001:2007 basically to conduct all required provisions by OHSAS 18001:2007, one of the important things is hazard identification, risk assessment and risk/hazard mitigation, as follows: - Hazard identification, risk assessment and control of K3 implemented by each part in accordance with the work procedure BGR/ PK- LRK3/17, Work Procedures BGR/PKIKP3/28 and BGR/PK-PBK3/21 (about Work Permit Issuance and Control workers the third Party’s workers).
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
All parts identify the existing SHE hazard and understand the process of hazard occurrence that may cause occupational accident/disease. Hereinafter, the risk assessment is conducted to the existing accident/disease. If there is any high risk found, then the mitigation steps referring to control hierarchical principle is needed, as follows: (a) Elimination: eliminating hazard resource (b) substitution: replacing hazardous material/tool/process by the more secure one (c) Engineering control: technical engineering by changing equipment/adding other equipment (protector, reducer) that the condition/ equipment is more secured. (d) Administrative control: occurrence of guidance, official procedure, SHE guidance, access limitation, time management to enter particular area, working permission, supervision and training. (e) Self-protection Equipment: APD utilization in form of safety shoes, ear plug, era muff, helm, glove, mask, safety belt/harness, etc regarding existing hazard description.
Evaluasi dan Monitoring a. Safety Patrol: Inspeksi rutin sebulan sekali khusus untuk K3 yang dilaksanakan oleh Komite P2K3 untuk memastikan bahwa kondisi tempat kerja (peralatan, bahan, prosedur kerja) dalam kondisi aman serta karyawan bekerja sesuai standar dan pedoman teknis yang berlaku.
Evaluation and Monitoring a. Safety Patrol : P2K3 committee implements Special periodic monthly inspection for SHE which aims to ensure that the condition of the working place (equipment, material, working procedure) is in a secure condition and that the employees can work safely regarding the applicable technical standard and guidance.
b. Internal dan Eksternal Audit QSHE: Internal audit dilakukan untuk memonitor dan mengevaluasi efektifitas pelaksanaan system manajemen terintegrasi yaitu mutu, K3, dan lingkungan yang telah ditetapkan. Apabila ada kekurangan dalam implementasi akan direkomendasikan tindakan perbaikan ataupun pencegahan. Internal audit dilakukan secara berkala dan setiap bagian paling sedikit diaudit dua kali dalam setahun.
b. Internal and External QSHE Audit : Internal audits are conducted to monitor and evaluate the effectiveness of the implementation of the integrated management system of quality, SHE, and the environment has been set. If there are deficiencies in the implementation of corrective actions or prevention will be recommended. Internal audits are conducted regularly and at least every part audited twice a year.
73 Annual Report 2012
Seluruh Bagian mengidentifikasi bahaya K3 yang ada dan memahami proses bagaimana bahaya tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja. Selanjutnya dilakukan penilaian risiko terjadinya kecelakaan/ penyakit dari bahaya yang ada tersebut. Bila didapatkan risiko yang tinggi, maka diperlukan langkah-langkah pengendalian sesuai prinsip hirarki kontrol sbb: (a) Eliminasi: menghilangkan sumber bahaya. (b) Substitusi: mengganti bahan/alat/proses berbahaya dengan yang lebih aman. (c) Engineering control: rekayasa teknik dengan mengubah peralatan/menambah alat lain (pelindung, peredam) sehingga kondisi/peralatan menjadi lebih aman. (d) Administratif control: adanya pedoman, prosedur baku, rambu-rambu K3, pembatasan akses, pengaturan waktu memasuki area tertentu, ijin kerja, supervisi dan pelatihan. (e) Alat Pelindung Diri (APD): penggunaan APD berupa sepatu safety, ear plug, ear muff, helm, sarung tangan, masker, safety belt/harness dll, sesuai paparan bahaya yang ada.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
Eksternal audit dilakukan oleh Lembaga yang berkompeten. Untuk sementara ini audit eksternal dilakukan oleh pihak perusahaan yang menggunakan Jasa BGR, yang mengharuskan perusahaan menerapkan SMK3 sesuai standar OHSAS 18001:2007. c. QSHE Meeting: QSHE meeting adalah pertemuan tinjauan manajemen operasional secara berkala yang dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Kerja Divisi untuk membahas implementasi sistem operasional mencakup sistem mutu , sistem K3, dan sistem lingkungan yang dilakukan satu bulan sekali.
Laporan Tahunan 2012
74
Pembahasan QSHE meeting diantaranya adalah: - Hasil internal audit dan safety patrol. - Hasil eksternal audit OHSAS 18001:2007. - Hasil partisipasi, komunikasi dan konsultasi dengan karyawan, pekerja kontraktor dan pihak luar yang terkait dengan perusahaan. - Laporan dari Komite P2K3 tentang kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) bulanan serta hasil pengukuran lingkungan kerja. - Tindakan perbaikan dan pencegahan yang sudah diambil oleh bagian terkait adanya penyimpangan/kecelakaan kerja/ PAK. - Evaluasi kepatuhan terhadap perundangan dan persyaratan lain terkait lingkungan dan K3 serta mengikuti perkembangan perubahan peraturan perundangan dan persyaratan lain. - Pengajuan perubahan dan peningkatan yang berimplikasi pada QSHE sistem.
External audit is conducted by a competent institution. For a while the external audit carried out by the company that uses BGR Services, which requires companies to apply SMK3 OHSAS 18001:2007 standards. c. QSHE Meeting : QSHE meeting is operational management review meetings which are regularly attended by the Head of the Division of Labor to discuss the implementation of operating systems include quality system, SHE systems, and environmental systems which are conducted once a month. Some topics of QSHE meeting are: - Internal Audit and Safety Patrol Result. - OHSAS 18001:2007 (LRQA) external audit result - Result of Participation, communication, consultancy with employees, contractor workers and other party related to the Company. - Report from P2K3 committee regarding monthly Occupational accident and Disease and working environment measurement result. - Improvement and prevention activity that have been taken by other related units regarding working violation/working accident. - Compliance evaluation to applicable regulations and requirements regarding environment and SHE as well as responding to other regulations and requirements changing development. - Submission of changes and improvements that has implications to QSHE system.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Management Information System Development
SHE Program Implementation 2012 SHE programs in 2012 are as follows: a. Preserving zero accident accomplishment (occupational accident and disease). b. Conducting safety committee meeting regularly once in a month. c. Performing a periodic safety control once in a month. d. Conducting catering monitoring and development regularly once in a month. e. Conducting SHE aspect development (induction training safety) to the Company’s guests. f. Conducting SHE aspect development (induction training safety and supervision) to the project contractor. g. Implementing SHE trainings to Company’s Emergency Situation Response Team h. Conducting SHE internal and external audit. i. Ensuring the hazard identification, risk appraisal and risk management to stay up to date referring to 100K –SIS – IAP and 100K – SIS – JSA. j. Ensuring that the applicable regulations related SHE will always be up to date and implemented. k. Conducting an initial health check-up for prospective mployees. l. Conducting periodic health check-up for the employees. m. Conducting special health check-up (audiometry, spirometer, visum) on the risked employees. n. Conducting general health treatment: Medical Treatment level 1, II and II and hospitalized treatment for employees and their families. o. Reporting quarterly SHE program implementation to the Manpower Agency. p. Implementing and evaluating emergency response simulations.
75 Annual Report 2012
Implementasi program K3 2012. Program-program K3 tahun 2012 adalah: a. Mempertahankan pencapaian zero accident (Kecelakaan kerja dan PAK). b. Melaksanakan safety committee meeting secara teratur sebulan sekali. c. Melaksanakan safety patrol secara teratur sebulan sekali. d. Melaksanakan monitoring dan pembinaan catering secara teratur sebulan sekali. e. Melaksanakan pembinaan aspek K3 (induction training safety) kepada tamu perusahaan. f. Melaksanakan pembinaan aspek K3 (induction training safety dan pengawasan) kepada kontraktor proyek. g. Melaksanakan pelatihan-pelatihan K3 terhadap Tim Tanggap Darurat perusahaan. h. Melaksanakan internal audit dan eksternal audit K3. i. Memastikan bahwa identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko tetap up to date sesuai dokumen 100K-SIS-IAP dan 100K-SIS JSA. j. Memastikan bahwa peraturan perundangan terkait K3 selalu up to date dan diimplementasikan. k. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan awal bagi calon karyawan. l. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala bagi seluruh karyawan. m. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan khusus (audiometri, spirometri, visum) pada karyawan yang berisiko. n. Melaksanakan pelayanan kesehatan umum: Rawat jalan TK I, II, III dan rawat inap bagi karyawan dan keluarga. o. Melaksanakan pelaporan implementasi program K3 Triwulanan kepada Dinas Tenaga Kerja. p. Melaksanakan simulasi tanggap darurat dan mengevaluasinya.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Implementation
Perkembangan dunia bisnis, seperti disebutkan sebelumnya, memaksa perusahaan untuk menjadikan CSR sebagai salah satu bagian dari praktek bisnisnya. Konsumen yang semakin kritis akan terus memperhatikan aspek-aspek pendukung praktek bisnis seperti GCG, produk yang ramah lingkungan.
The business development, as mentioned above, has made the company to embrace CRS as one of its business practices. More consumers that are critical would continually have concerns with the supporting areas of business practices such as GCG, and environmentally friendly products.
Salah satu upaya untuk membangun corporate reputation dan corporate sustainability, adalah dengan memperkuat nilai-nilai pelaksanaan CSR dalam berbagai lini perusahaan.
Laporan Tahunan 2012
76
Komitmen yang kuat, baik dari level Direksi, manajemen maupun karyawan, dalam menjalankan prinsip-prinsip CSR menjadi salah satu kekuatan perusahaan di bidang CSR. Selain sudah menjadi bagian dari Visi, Misi dan nilai/budaya perusahaan, keluarga besar PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sudah sangat terbiasa menjalankan kegiatan CSR, meskipun tidak disadari secara langsung karena sejak awal berdirinya perusahaan memang telah menjalankan berbagai program untuk memberdayakan masyarakat. Hal ini membuat karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) memiliki kompetensi yang cukup memadai untuk menjalankan program-program CSR terhadap masyarakat di sekitar perusahaan. Meskipun demikian, banyak peluang yang bisa dicermati oleh PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dalam menjalankan program CSR. Hubungan baik yang telah terjalin dengan masyarakat selama ini bisa menjadi salah satu modal kuat dalam menjamin keberhasilan program CSR. Masyarakat juga semakin kritis terhadap pelaksanaan program ini sehingga mendorong perusahaan untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya CSR juga terjadi pada internal perusahaan, khususnya di kalangan karyawan. Sehingga mempermudah perusahaan dalam menerapkan kebijakan di bidang CSR sebagai bagian dari strategi perusahaan dan bukan sekedar kewajiban semata.
One of the efforts to build a corporate reputation and corporate sustainability is strengthening the values of CSR implementation within the various lines of the company. Strong commitment from every member of Board of Directors, management or employees to implementing CSR principles is one of the company’s strengths in CSR area. In addition to having been a part of the company’s Vision, Mission and Values/Culture, all parties of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) have really been accustomed to running CSR activities though it was not realized at the beginning since the company had run various programs to empower the public upon its establishment. Such condition has made the employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) equipped with sufficient competence to run CSR programs for the people living nearby. Regardless of such conditions, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) can analyze many opportunities during the course of its CSR programs. Good relationship with the people will be as the one of the strong pillars in ensuring the success of CSR program. The public has also been critical towards the implementation of this program, and this should drive the company to strive to be better. The increased awareness of the importance of CSR also occurs internally in the company, particularly among the employees. Such condition has facilitated the company in implementing CSR policies as a part of the company’s strategies and not merely as an obligation.
kat a r a y s a ty m e i c h a o s g e n e h di t t in t r i n d e a s e h r u p l BGR sela BGR is constantly
Annual Report 2012
77
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2012
78
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) berpartisipasi aktif dalam program pembangunan masyarakat guna mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga tercipta pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha serta pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) actively participates in community development program to empower the growth of people economy activities and achievement by the extension of job and business opportunities and empowerment of the surrounding communities.
Dalam tahun 2012, upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kemitraan dengan usaha kecil telah menyalurkan bantuan pinjaman modal kerja kepada 77 mitra binaan dengan total dana yang dikucurkan sebesar Rp2,165 juta. Pemberian hibah (pembinaan kemitraan) yang antara lain : mitra binaan diikutsertakan pada event pameran yang berskala nasional maupun internasional dalam rangka promosi dan untuk meningkatkan pemasaran produk mitra binaan serta pelatihan ESQ untuk mitra binaan pada tahun 2012 sebesar Rp359,29 juta.
In 2012, the empowerment of the people economy through the micro businesses partnership program had allocated a fund amounting to Rp2.165 million for 77 fostered partners. Grants (coaching partnership) which include: foster partners at the event included exhibitions of national and international scale in order to improve the promotion and marketing of established partners and ESQ training for established partners in 2012 amounted to Rp359. 29 million. In the year of 2012, Rp2.524 millions had been allocated to SMEs and cooperatives with the following details:
Tahun 2012 telah menyalurkan kepada UKM dan koperasi sebesar Rp2,524 juta dengan rincian sebagai berikut :
a. Working Capital as much as Rp2.165 million. b. Grant for Partnership Coaching as much as Rp359.29 million.
a. Modal Usaha Rp2,165 juta b. Hibah (Pembinaan Kemitraan) Rp359,29 juta
By the year of 2012, the number of BGR’s fostered partners has extended to 617 micro businesses. The company had coached and financed those having business in the sectors of:
Hingga tahun 2012, mitra binaan BGR mencapai 617 usaha kecil. Mitra binaan yang mendapatkan bantuan pembinaan meliputi sektor usaha:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Industri 1. Kerajinan tembaga dan kuningan, Boyolali. 2. Kerajinan tangan batik kayu bermerek Catur Batik Wood di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. 3. Kerajinan tangan berbahan baku batik pekalongan bermerek mabella bonafi, Depok. 4. Industri meubeler dan souvenir berbahan kayu jati. 5. Kerajinan Kulit (Kaligrafi Wayang Kulit) Rawamangun, Jakarta Timur.
Industry 1.
Perdagangan 1. Pakaian Jadi 2. Burung dan Pakan Ternak 3. Sembako 4. Sepatu, tas, sandal
Trading 1. Garment 2. Birds and bird feed 3. Consumer goods 4. Footwear and bags
Jasa 1. Transportasi 2. Tata rias Pengantin 3. Jasa Keuangan Syariah (BMT) 4. Percetakan dan Periklanan
Service 1. Transportation 2. Bridal makeup 3. Islamic Financial Service (BMT) 4. Printing and advertising
Peternakan 1. Peternakan Kambing
Farming 1.
Pertanian 1. Budidaya Tanaman Anggrek
Agriculture 1. Orchid Cultivation
Copper and brass-made handicrafts in Boyolali. 2. Wooden batik handicraft of Catur Batik Wood brand in Makassar Sub-District, East Jakarta. 3. Batik Pekalongan handicrafts of mabella bonafi brand in Depok. 4. Teakwood souvenir and furniture industry. 5. Leather Craft (Caligraphy of leather puppets) Rawamangun, East Jakarta.
Goat Farms
Annual Report 2012
79
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) juga melaksanakan kegiatan Bantuan Bina Lingkungan sebagai upaya memberdayakan kondisi sosial masyarakat di wilayah usaha perusahaan, yang berbentuk bantuan-bantuan untuk:
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) also worked on Community Development Program to empower the surrounding communities near the company’s business areas. The program was held in the forms of donation for:
- - - - - - -
Laporan Tahunan 2012
80
BUMN Peduli Bencana alam Pendidikan dan pelatihan Sarana dan prasarana umum Peningkatan kesehatan Sarana ibadah Pelestarian Alam
Dana yang disalurkan melalui Bantuan Bina Lingkungan di tahun 2012 sebesar Rp936 juta Pengembangan Sosial a. Donor Darah Karyawan BGR sangat peduli terhadap masalah kemanusiaan. Dalam rangka menyambut hari ulang tahun perusahaan yang ke-35 pada April 2012, sebanyak 37 karyawan memberikan sumbangan darah secara sukarela.
- - - - - - -
BUMN Care Natural disasters Education and training programs. Public facilities and infrastructures. Improvement of health. Praying houses Natural conservation.
In 2012, fund disbursed for Community Development Program amounted to Rp936 million. Social Development a. Blood Donor BGR’s employees are deeply concerned with humanity issues. Commemorating the 35th anniversary of the company on April 2012, a number of 37 employees voluntarily donated their blood.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Sarana ibadah Karena Kantor Pusat BGR terletak di lingkungan perkantoran yang jauh dari masjid, perusahaan memanfaatkan ruang kosong di lantai 1 sebagai tempat ibadah bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Mampu menampung sekitar 900 jemaah dan dilengkapi dengan sistem penyejuk udara, tempat ini dipakai untuk ibadah sehari-hari, sholat Jum’at, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hari-hari besar Islam. Keberadaan sarana ibadah tersebut merepresentasikan kesungguhan perusahaan dalam membangun aset sumber daya manusia yang etikal sesuai dengan misi perusahaan.
b.
Praying houses BGR’s Head Office is located in a business compound where mosques are difficult to find. Therefore, the company spares a spacious multifunction room at the first level accommodating around 900 people and well-equipped with air conditioning system to be used as a praying house. In that place, Moslem employees and the surrounding people can perform their daily prayers, Friday prayer and other activities related to Islamic ocassion. For BGR, the prayer house represents its concerns with developing the intangible assets of ethical human resources in line with mission of the company.
c. Olahraga Perusahaan memandang penting pembentukan fisik yang tangguh dan jiwa yang sportif, karena kesehatan merupakan nilai utama bagi setiap pekerja. Setiap Jumat pagi perusahaan menyelenggarakan senam bersama bagi karyawan. Sedangkan pada Jum’at sore karyawan bermain bulutangkis dan tennis meja.
81 Annual Report 2012
b.
c.
Sport Facilities The company also seriously takes into account building strong physic and sportive spirit as health is a core value to every worker. Every Friday morning the company arranges an aerobic exercise for the employees. In addition, every Friday afternoon the employees play badminton and pingpong.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Laporan Tahunan 2012
82
Sejalan dengan perkembangan lingkungan masa depan, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) bertekad menyempurnakan praktek-praktek bisnis yang sehat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG. Pembaharuan dan penyempurnaan budaya melalui implementasi transparansi, independensi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk stakeholders serta meningkatkan kemampuan agar keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dicapai. Mengacu kepada Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). In line with the future growth, BGR is committed to improve the healthy business practice by implementing the GCG principles. A continuous renewal and improvement of the corporate culture by applying transparency, independency, accountability, responsibility and fairness will enable every element to give a valuable contribution to the business growth, profitability, added value for stakeholders, and to improve our abilities so that a long-term and sustainable business and operation can be achieved. Referring to the Decree of the Minister of State-owned Companies No. Kep-117/MMBU/2002 dated August 1st, 2002 concerning the Implementation of Good Corporate Governance Practices at State Owned Companies.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
GCG telah menjadi budaya perusahaan yang berperan penting dalam meletakkan landasan yang kuat GCG has become company culture an important role in laying a stronger Foundation.
Annual Report 2012
83
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Laporan Tahunan 2012
84
Kriteria yang dikembangkan oleh Kementrian BUMN untuk menilai implementasi GCG pada BUMN meliputi 4 (empat ) aspek pokok yaitu :
The criteria has been developed by the Ministry to assess GCG Implementation, covering 4 (four) principal aspects, namely :
1. Hak/Tanggung Jawab Shareholders 2. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan 3. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 4. Keterbukaan Peraturan Perundangan & Penerapannya
1. 2. 3.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) Principles
1. Transparansi
1. Transparency
Dengan adanya ransparansi seluruh pihak yang berkepentingan dengan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dapat mengetahui potensi yang ada serta risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan P. Bhanda Ghara Reksa (Persero).
Through a transparent practice, all stakeholders will know any potential and risk that may happen in business transaction with BGR.
Implementasi dari prinsip transparansi di PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) bisa diketahui antara lain dari :
a.
a.
Isi Laporan Tahunan disamping memuat pencapaian usaha dan kinerja keuangan, juga memuat permasalahan non keuangan yang perlu diketahui publik, seperti: 1. 2.
Tujuan, sasaran usaha, dan strategi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Penilaian terhadap PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) oleh pihak eksternal seperti auditor eksternal, media surat kabar dan lembaga pemerintah lainnya.
4.
Rights/Obligations of Shareholders Corporate Governance Policy Implementation of Good Corporate Governance Transparency and Implementation of Regulations.
The principles of transparency is implemented at BGR can be seen through the following: Annual Report contains not only business achievements, financial performance, but also non-financial matters made available for the public such as: 1. Purpose, target and strategies of BGR. 2. Assessments given to BGR by an independent and external party such as External Auditor, news media and government institutions.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
b. Pengungkapan transaksi penting lainnya kepada stakeholder melalui publikasi laporan keuangan dan Prospektus Perusahaan antara lain: 1) Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) serta upaya untuk mengelola risiko tersebut. 2) Strategi dan tujuan usaha PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). 3) Evaluasi manajemen terhadap iklim usaha dan risiko. 4) Tanggungjawab Sosial Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
3.
4.
5. b.
Bibliography of Board of Directors and Board of Commissioners including the remuneration system applicable in the company. The company’s efforts in managing risks undertaken by a certain organization belonging to the company (Risk Management Unit). The implementation of Good Corporate Governance. Other important transactions presented to the stakeholders through financial statement and Company’s prospectus such as: 1)
Explanation on risks faced by the company and efforts to manage the risks. 2) The company’s strategies and business objectives. 3) Management evaluation on the business climate and risks. 4) Corporate Social Responsibility and Partnership and Community Development Program (PKBL).
85 Annual Report 2012
3. Riwayat hidup anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta sistem remunerasi (penggajian) yang berlaku. 4. Upaya penanganan risiko PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang dilakukan oleh fungsi/ organ tersendiri dalam perusahaan (Unit Manajemen Risiko). 5. Implementasi Good Corporate Governance.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
2. Kemandirian Kemandirian adalah suatu keadaan dimana PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
Laporan Tahunan 2012
86
Implementasi prinsip kemandirian dalam PT BGR antara lain : a. Seluruh organ PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat lainnya dalam melakukan pengambilan keputusan selalu berusaha menghindari terjadinya benturan kepentingan. b. Di antara organ PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing. 3. Akuntabilitas Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Implementasi prinsip akuntabilitas di PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) antara lain : a. Pembagian tugas yang tegas antar Organ PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero), meliputi antara lain : 1) Direksi memiliki tugas pokok untuk memimpin dan mengurus PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) serta untuk menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
2. Independency Independency is defined as a condition in which BGR is managed in professional ways without any conflict of interests or external/internal force (from any party) that is against the applicable law and principles of good corporate. The implementation of the above principles: a. All BGR organs including the Board of Commissioners, the Board of Directors and other relevant management must do their best and careful efforts to avoid any form of conflict of interests in making any decision. b. All organs of BGR should respect their rights, obligation, task, authority and responsibility. 3. Accountability Accountability means clear function, implementation and responsibility of all organs to allow them to manage the company in an effective way. The implementation of accountability principles: a. Definite job description among BGR organs covering : 1) Each director has a main task to lead and manage the company in accordance with the company’s objectives; all the time promote efficient and effective practice within the organization; and does his best efforts to control, maintain and manage the company’s assets.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
4. Keadilan Keadilan adalah kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2)
3)
4. Fairness Fairness is defined as equality in fulfilling the stakeholders’ rights based on the agreement and the prevailing regulations. The principle of fairness is implemented in the following actions: a.
BGR treats any of employees in a fair way and free from races, genders, religions and birthplaces bias or others that have no relation with professionalism and occupational points of view.
b.
BGR provides the conducive and safety work condition to every employee according to the applicable regulations and the principles of welfare improvement in adjustment to the company’s financial ability.
c.
BGR always tries to treats all of employees for business relations on equality, fairness, and transparency in giving information.
Prinsip keadilan pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) diimplementasikan dalam bentuk antara lain: a.
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja.
b.
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Board of Commissioners are obliged to supervise the Board of Directors in doing their policy, and provide professional advice to them regarding the development plans, business plans and annual budget as well as the implementation Articles of Association. Optimizing of Internal Audit Unit and Audit Committee to conduct independent and make audit practices for implementing a proper control system so that each effort undertaken does not violate any applicable laws and regulation.
87 Annual Report 2012
2) Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan, dan pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar. 3) Pemberdayaan Satuan Pengawasan Intern dan Komite Audit secara optimal sehingga dapat melaksanakan praktek audit yang benar-benar independen, sehat dan terwujudnya sistem pengendalian yang baik dalam rangka pencapaian tujuan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) tanpa menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
c.
serta peningkatan kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) selalu berupaya memperlakukan rekanan secara sama, adil serta transparan dalam memberikan informasi.
5. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Laporan Tahunan 2012
88
Implementasi prinsip pertanggung jawaban pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), tercermin dari beberapa kondisi antara lain: a. Pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik dan tepat waktu, seperti pemenuhan kewajiban perpajakan. b. Pelaksanaan pengadaan, pengangkatan, penempatan, pemberhentian, kedudukan, kepangkatan, jabatan, gaji/ upah, kesejahteraan dan penghargaan pada pegawai PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) diatur dan ditetapkan sesuai dan mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dilakukan dengan cara antara lain melalui pembinaan usaha kecil dan koperasi, bantuan kepada masyarakat akibat bencana alam yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk pertanggungjawaban BGR yang lain yaitu pertanggungjawaban kepada pegawai melalui penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) oleh Direksi pada tanggal 21 Agustus 2009, sehingga menimbulkan adanya iklim demokratisasi terhadap keberadaan BGR yaitu antara manajemen dan pegawainya untuk memahami haknya masing-masing dan melaksanakan semua kewajibannya.
5. Responsibility Responsibility means compliance with the applicable laws and regulations and the principles of good corporates in managing the company. The implementation of the above principles is reflected in the following conditions: a. Fulfilling the company’s obligatory services to the third party in a good and timely manner such as tax obligation. b. Implementation of recruitment, designation, placement, dismissal, position, function, title, wage/salary, welfare and award of BGR employees shall be set and stipulated in accordance with and refer to the applicable laws. c. Partnership Development Obligation Program (PKBL) should be assisting the small size companies and cooperatives, and help the victims of natural disasters.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Langkah-langkah implementasi prinsip-prinsip ditujukan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak, meningkatkan keyakinan stakeholders bahwa PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dikelola secara baik. Implementasi GCG mendorong pengelolaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian kelembagaan di dalam membuat keputusan berdasarkan peraturan perundangan serta kesadaran akan adanya tanggungjawab terhadap stakeholders. Diantara berbagai bentuk pelaksanaan prinsipprinsip GCG sampai dengan tahun 2012 adalah : 1.
2.
Memberikan gratifikasi/jasa produksi kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, kinerja dan prestasi karyawan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, kinerja dan prestasi. Penyusunan Key Performance Indicator yang merupakan bagian dari penerapan praktek-praktek GCG, yaitu dengan membangun suatu sistem yang mampu mempertemukan dan mengusahakan keseimbangan keinginan antara berbagai kepentingan dari Manajemen PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), Dewan K0misaris, Pemegang Saham dan stakeholders lainnya.
In addition, BGR is responsible for its employees by signing the Collective Labor Agreement (CLA) on Agust 21st, 2009 in order to create a democracy climate within the company between the management and the employees to understand their respective rights and obligations. Good Corporate Governance (GCG) Implementation Since 2005, in line with the commitment of the owners, the Board of Commissioners, and the employees, BGR have continuously acculturated the GCG principles both internally and externally to implement the principles consistently. Such implementation refers to the Decree of the Minister of State-owned Enterprises (BUMN) No. Kep-117/M.MBU/2002 dated August 1st, 2002. These principles are implemented to create benefit for all parties, and increase stakeholers’ confidence in the fact that BGR is always in a good managed. The implementation of GCG encourages PT BGR to be managed professionally, transparently and efficiently as well as empowers function as well as and improves the institutional independency in decision-making process according to the rules and regulations and the sense of responsibility to stakeholders. The following shows how the principles of GCG were implemented by the company during the year of 2012: 1.
2.
Providing gratification/ production bonus for the employees as the appreciation for their dedication, performance and achievement. Preparing Key Performance Indicators (KPI), which is the part of the application of GCG practices by building a system that is able to bring the balance between the different expectations or interests
89 Annual Report 2012
Implementasi Good Corporate Governance Sejak tahun 2005 PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah dan terus melakukan sosialisasi internal dan eksternal selaras dengan komitmen dari Pemilik, Dewan Kmisaris, dan karyawan untuk melaksanakan GCG secara konsisten. Implementasi GCG mengacu antara lain pada Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/MMBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
3.
Laporan Tahunan 2012
90
Transparansi informasi melalui situs internet www.bgrindonesia.com dan www.bumn.ri.co. id yang diperbaharui dari waktu ke waktu. 4. Sosialisasi kepada seluruh karyawan secara berkesinambungan mengenai budaya kerja “PIKKI”. 5. Rapat antara Dewan Komisaris, Komite Audit dengan Direksi minimal sekali dalam sebulan. 6. Mempertahankan tingkat kesehatan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Melanjutkan keberadaan media komunikasi antara Perusahaan dengan karyawan melalui fasilitas Internet, dan melalui fasilitas buletin “INFO BGR”. Sedangkan untuk komunikasi antara PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan masyarakat melalui fasilitas internet www. Bgrindonesia.com, dan antara PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan stakeholders melalui Laporan Tahunan, Profil Perusahaan dan melalui media informasi lainnya. 8. Penerapan Kontrak Manajemen antara Direksi dengan General Manajer.
of the Management of BGR, the Board of Commissioners, shareholders and stakeholders. 3. Transparent information presented by BGR’s website: www.bgrindonesia.com and the website of the minister of SOCs, www.bumn.ri.co.id, both of which are updated from time to time. 4. Communication to all employees regarding “PIKKI” corporate culture. 5. Meeting amongst the members of the Board Commissioners, members of Audit Committee and the Board of Directors, once a month at minimum. 6. Maintaining BGR sound rating in accordance with the prevailing provision. 7. Continuously keeping good communication between the management and the employees through internet facilities and “INFO BGR” internal bulletin. The communication built between the corporate and the community is done through the website: www.bgrindonesia. com, and between the management and the stakeholders is done by providing an annual report, company profile and other types of media. 8. Implementation of the Management Contract between the Board of Directors and the General Manager.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Susunan Dewan Komisaris BGR ditetapkan menjadi sebagai berikut:
The composition of Board of Commissioners is as follows : President Commissioner : Widharma Raya Dipodiputro Member of Commissioner : Wiyardi Saputra Member of Commissioner : Titi Hendrawati Independent Commissioner : Muchlis R. Luddin
91 Annual Report 2012
Komisaris Utama : Widharma Raya Dipodiputro Anggota Komisaris : Wiyardi Saputra Anggot Komisaris : Titi Hendrawati Komisaris Independen : Muchlis R. Luddin
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Laporan Tahunan 2012
92
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya. Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris dengan 2 orang anggotanya yang berasal dari kalangan di luar Perusahaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
In performing its job, Board of Commissioners is assisted by Audit Committee. The committee, which consists of a chairman taken from one of the members of the Board of Commissioners works together with his or her committee members taken from outside (out of the company), is responsible for assisting the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pengurusan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengurusan perusahaan demi kepentingan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) khususnya serta pihak yang berkepentingan pada umumnya.
The duty of the Board of Commissioners is to supervise the management of the company run by the Board of Directors, and provide professional advices to them in performing their tasks related to managing every aspect of company especially for the interest of BGR and generally for the general public.
Implementasi pelaksanaan kewajiban Dewan Komisaris tersebut antara lain berupa :
The implementation of the Board’s obligations is as follows:
1. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemerintah tentang RKAP yang diusulkan Direksi dan setiap permasalahan lainnya yang dianggap penting. 2. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemerintah secara berkala dan sewaktu waktu bila diperlukan.
1.
Implementasi pelaksanaan kewenangan Dewan Komisaris tersebut antara lain berupa:
The implementation of the Board’s authority is follows:
1.
1.
2.
Melihat buku-buku, surat serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verivikasi dan memeriksa kekayaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Meminta penjelasan dari Direksi dan atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
2.
2. 3.
Providing opinions and suggestions to the Government regarding to Busines and Budget Plan (RKAP), proposed by Board of Directors, and any other important problems. Reporting its task performance to the Government regularly and any time needed.
Checking books, documents and assets of BGR for verification purpose. Asking for an explanation of Board of Directors and/or other officials about problems related to BGR. Giving an approval to the Board of Directors for any necessary legal acts based on the prevailing laws and regulation.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Memberi persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu sebagaimana ketentuan hukum atau kebiasaan yang berlaku.
Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan terbaik untuk PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan batasan rapat antara lain : 1. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki kesempatan dan hak suara yang sama dalam mengemukakan pendapat sehingga tidak ada pihak yang mendominasi jalannya rapat. 2. Keputusan rapat Dewan Komisaris diambil atas dasar musyawarah mufakat, jika tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 3. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan satu suara ditambah satu suara untuk anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya, apabila pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak.
The meetings held and participated by the Board of Commissioners must be intended to make the best resolutions for BGR with the following restrictions: 1.
Every member of the Board of Commissioners shall have an equal opportunity and voting right to propose opinions and no one should be dominant.
2.
The resolutions reached in the meetings of the Board of Commissioners shall be made on deliberation for consensus, and in case of no decision or resolution is made, voting procedure will be used.
3.
A member of the Board of Commissioners representing another member who does not attend the meeting has the right to add one more vote for the member of the Board of Commissioners he is representing when making decision through majority votes.
93 Annual Report 2012
3.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
4.
5.
Dewan Komisaris pernah mengundang pegawai PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) untuk dimintai keterangan sesuai dengan lingkup pekerjaan pegawai tersebut. Setiap rapat Dewan Komisaris, baik intern maupun bersama Direksi atau pejabat lain terkait dibuatkan Risalah Rapat dengan lengkap.
Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit, dan dalam pelaksanaan tugasnya Komite Audit membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang:
Laporan Tahunan 2012
94
1.
Evaluasi hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) atupun Auditor Ekstern.
2. Monitoring terhadap pelaksanaan aturan aturan eksternal maupun internal PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). 3.
Review kecukupan internal kontrol.
Gaji Dewan Komisaris ditetapkan oleh Menteri BUMN bersamaan dengan penetapan penghasilan Direksi yang tertuang dalam Risalah RUPS, tentang Persetujuan laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tahun 2011, ditetapkan berdasarkan prosentase dari gaji Direksi. Total honor Dewan Komisaris selama tahun 2012 mencapai Rp626 juta.
4.
Board of Commissioner may invite the employees of BGR for information in line with the scope of his work.
5.
In each meeting of the Board of Commissioners, either internally or with the Board of Directors or other associated officials, a minutes of meeting must be prepared completely.
In performing its regular tasks, the Board of Commissioners may establish an Audit Committee to give a recommendation to the Board of Commissioners regarding: 1.
Evaluating the result of audit conducted by the Internal Audit Unit (SPI) or External Auditor.
2. Monitoring the implementation of external and internal regulations of BGR. 3.
Reviewing the adequacy of internal control.
The Minister of State-owned Companies will stipulate the amount of remuneration that should be received by the Board of Commissioners and the Board of Directors, as stated in the minutes of the General Meeting of the Shareholders (RUPS) regarding the Approval of the Annual Report 2011. The amount should be calculated and determined based on the percentage of the Directors’ remuneration. Total remuneration for the Board of Commisioners for the year of 2012 was Rp626 million.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Daftar Kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :
To maintain the work effectiveness, in 2012 the Board of Commissioners held 9 meetings. The internal meetings started one hour earlier before the meeting with the Board of Directors. The agenda of the meetings are as follows: 1. The Company performance for the year of 2011 and the Company Business and Budget Plan (RKAP) for the year 2012. 2. The Company Financial Performance in connection with IT-based reporting system consolidated financial report, efficiency towards operating expenses / charges, payables and receivables, and audit reports. 3. Human resources issues started from recruitment, training and education, payroll system, reorganization, career path, job competence, outsourcing policies and retirement issues. 4. BGR business activities. 5. All matters related to PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). The meeting attendance record of the Board of Commissioners is as follows:
Frekuensi Peretemuan dan Tingkat Kehadiran Komisaris Commissioner’s Meeting and Attendance Frequency
"Komisaris dan keluarganya tidak mempunyai kepemilikan saham dalam bentuk apapun di PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) maupun di perusahaan lain". The Board of Commissioners and members of their families truly had no share in any form in PT Ghara Bhanda Reksa (Persero), as well as other companies.
95 Annual Report 2012
Untuk menjaga efektifitas kerja, Dewan Komisaris selama tahun 2012 melakukan rapat sebanyak 9 kali, dimana rapat internal dimulai 1 (satu) jam sebelum rapat bersama dengan direksi. Adapun yang dibahas antara lain : 1. Pembahasan kinerja selama tahun 2011 dan RKAP tahun 2012. 2. Kinerja keuangan yang terkait dengan sistem pelaporan berbasis IT, laporan keuangan konsolidasi, penekanan beban usaha, hutang piutang, audited report. 3. Permasalahan yang terkait SDM mulai dari rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, sistem penggajian, reorganisasi, jenjang karir, job competencies, kebijakan outsourcing sampai pensiun. 4. Aktivitas bisnis PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). 5. Hal-hal yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Laporan Tahunan 2012
96
Direksi
The Board of Directors
Susunan Dewan Direksi BGR ditetapkan menjadi sebagai berikut:
The composition of Board of Directors is as follows:
Direktur Utama : Mulyanto Direktur Keuangan, Administrasi & SDM : M. Taufik Hidayat Direktur Pemasaran : Samto Pramono Direktur Perencanaan & Pengembangan: Rasjachmur Akbar
President Director : Mulyanto Finance, Administration & HRD Director : M. Taufik Hidayat Marketing Director : Samto Pramono Planning & Development Director : Rasjachmur Akbar
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
The Board of Directors have the following tasks and responsibilities:
1.
1.
Memimpin, mengurus dan mengelola PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna, 2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), 3. Mewakili di dalam dan di luar PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), 4. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengurus Perusahaan, 5. Melaksanakan kebijakan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sesuai pedoman kegiatan operasional yang ditetapkan, 6. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. 7. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sesuai kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan, 8. Menyiapkan struktur organisasi dan tata kerja PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) lengkap dengan perincian tugasnya, 9. Melakukan kerjasama usaha, 10. Mengangkat dan memberhentikan pegawai PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, 11. Menetapkan gaji, pensiun/jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai serta mengatur semua hal kepegawaian lainnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Menyiapkan Laporan Tahunan dan Laporan Berkala.
Leading, maintaining and managing BGR and all the time doing their best efforts to increase the effectiveness and efficiency of any matter related to the business of the company. 2. Organizing, maintaining and controlling the assets of BGR. 3. Representing BGR, 4. Implementing business development policy, 5. Implementing the policy of BGR in accordance with the fixed operating guidelines. 6. Preparing the Long-term Plan as well as the Business and Budget Plan of the BGR. 7. Holding and maintaining BGR accounting and administration systems in compliance with the generally accepted principles. 8. Preparing the structure of organization, standard operating procedure and job description. 9. Building cooperation with other parties based on mutual benefits. 10. Promoting and dismissing employees of BGR according to the applicable laws and regulations. 11. Determining the amount of salary, amount of pension/ old-age insurance and other benefits, and managing all employees’ matters, all which are implemented in accordance with the prevailing laws and regulation. 12. Preparing the Annual Report and Periodic Report.
97 Annual Report 2012
Direksi memiliki tugas dan wewenang antara lain:
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Laporan Tahunan 2012
98
Dalam melaksanakan tugasnya Direksi selalu berpedoman kepada ketentuan yang berlaku sebagai berikut :
In performing their tasks, the Board of Directors shall all the time refer to the prevailing provisions as follows:
1.
1.
Direksi selalu mematuhi Peraturan Pemerintah dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Direksi berupaya melaksanakan tugas dengan baik demi kepentingan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tanpa meninggalkan tanggungjawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan berbagai pihak sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengelolaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) diupayakan secara tepat waktu dan teratur dan dilaporkan kepada Pemilik secara lengkap dan jujur semua fakta material berkenaan dengan urusan perusahaan. 4. Pengelolaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dilakukan sejalan dengan arah perusahaan yang diwujudkan dengan keselarasan antara Visi, Misi, Tujuan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan. 5. Penyiapan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) diupayakan selesai tepat pada waktunya. 6. Direksi menjaga kesinambungan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan menyiapkan rencana pengembangannya serta menjaga dan meningkatkan citra perusahaan, 7. Mempunyai watak baik dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan jabatan yang didudukinya.
The Board of Directors shall comply with the Government Regulations and the prevailing rules and regulations. 2. The Board of Directors shall do the best efforts to carry the duty for the interest of BGR without leaving out their social responsibilities and all the time consider the interest of various parties in accordance with the provision of the prevailing rules and legislations. 3. Accountability for the task implementation to manage BGR shall be made timely and orderly and be reported fully and honestly to the Owner regarding all material facts with respect to the company’s business. 4. Management of BGR shall be moved along with the company’s direction as materialized in line with the Vision, Mission, Purpose and Long-term Plan of the Company. 5. Preparation of Business and Budget Plan of the Company (RKAP) in time. 6. The directors shall maintain the continuity of the business and operation of BGR, prepare the development plan as well as maintain and improve the company’s image. 7. Having good attitude and ability to perform their tasks.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
The Organizational Structure and Administration of the Company which set the duities of each directior as follows :
Direktur Utama
President Director 1. Acting for and on behalf of the Board of Directors, he or she receives guidance from and is responsible to the Minister for the general policies to perform the company’s main tasks and other necessary things. 2. Coordinates the Directors and Heads of Internal Audit Unit and corporate in performing their duty.
1.
2.
Untuk dan atas nama Direksi menerima petunjuk dari dan bertanggung jawab kepada Menteri tentang kebijakan umum untuk menjalankan tugas pokok PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Mengkoordinasikan tugas para Direktur & Kepala Satuan Pengawasan Intern serta Sekretariat Perusahaan.
Direktur Keuangan, Administrasi & SDM
Mengambil kebijakan, membina dan mengelola tugas pokok perusahaan di bidang keuangan.
Direktur Pemasaran Membina dan mengelola tugas pokok perusahaan dibidang pemasaran dan bidang operasi. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Membina dan mengelola tugas pokok perusahaan di bidang litbang, bidang manajemen mutu dan teknologi informasi. Rapat Direksi dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat untuk kepentingan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan batasan: 1. Setiap anggota Direksi memiliki kesempatan dan hak suara yang sama dalam mengemukakan pendapat sehingga tidak ada pihak yang mendominasi jalannya rapat.
Director of Finance, Administration & HRD
Making a policy, supervising and managing the company’s main tasks especially in financial aspects.
Director of Marketing Supervising and managing the company’s main tasks in the scope of marketing and operational matters. Director of Planning and Development Supervising and managing the company’s main tasks in terms of R&D, quality management, and information technology. Directors’ meetings should be held to obtain a proper solution for the benefit of BGR with the following conditions: 1.
Every member of the Board of Directors has an equal opportunity and voting right to put forward his or her opinion during the meeting so that no party will be dominant during the meeting.
99 Annual Report 2012
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan yang mengatur tugas pokok masing-masing Direktur sebagai berikut :
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
2.
Laporan Tahunan 2012
100
Keputusan Rapat Direksi diambil atas dasar musyawarah mufakat, jika tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 3. Seorang anggota Direksi berhak mengeluarkan satu suara ditambah satu suara untuk anggota Direksi lain yang diwakilinya, apabila pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak. 4. Direksi dalam pengambilan keputusannya berdasarkan pada informasi dan pertimbangan yang cukup serta menghindari benturan kepentingan. 5. Peserta rapat Direksi akan selalu mempersiapkan diri dengan materi yang menjadi agenda rapat Direksi. 6. Setiap rapat Dewan Direksi baik intern maupun bersama Direksi atau pejabat lain terkait, dibuatkan Risalah Rapat dengan lengkap. Selama tahun 2012 Direksi telah melakukan rapat sebanyak 47 kali diantaranya membahas: 1. 2. 3.
4.
Keuangan dan Kinerja PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Permasalahan yang dihadapi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), baik di tingkat pusat maupun cabang. Berbagai permasalahan yang dihadapi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) terkait dengan penyelesaian piutang dan usaha lainnya, perkembangan audit tahun buku 2011. Terkait dengan permasalahan sumber daya manusia, antara lain meliputi : promosi nasional 2012 dan seleksi calon pegawai 2013.
2.
3.
4.
5. 6.
Any decision shall be made base on the deliberation and consensus, and in case of no decision is reached, the decision has to be made on majority vote. In the event that the decision is made on the majority vote, any member of the Board of Directors acting on behalf of himself and simultaneously representing another director has the right for one vote plus one more vote for the member he is representing. When making a decision, all members of BOD shall base their judgment on sufficient and proper information and consideration, and avoid any conflict of interest. The participants of the meeting shall prepare themselves with materials related to the agenda of the Meeting. In each meeting, eitherr internally or together with the Board of Directors or other concerned officers minutes of meeting must be prepared completely.
In the year of 2012, 47 meetings were held to discuss the following agenda: 1. 2. 3. 4.
The Finance and performance of BGR Problems being faced by BGR both in the Head office and Branches. Various issues related to the settlement of outstanding receivables and auditing in the fiscal year of 2011. Related to human resources issues, including: 2012 national job promotion, and recruitment.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Daftar Kehadiran Direksi dalam rapat Direksi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Attendance List for the Meeting of the Board of Directors in 2012 :
Frekuensi Peretemuan dan Tingkat Kehadiran Direksi Director’s Meeting and Attendance Frequency
"Direksi dan keluarganya tidak mempunyai kepemilikan saham dalam bentuk apapun di PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) maupun di perusahaan lain". "The Board of Directors and members of their families truly had no share in any form in PT Ghara Bhanda Reksa (Persero), as well as other companies".
Pengembangan Direksi dilakukan dengan mengikutsertakan anggota Direksi dalam pelatihan, lokakarya atau seminar yang merupakan bagian dari RKAP. Gaji masing-masing Direktur sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. Apabila perusahaan tidak menyediakan fasilitas rumah jabatan, Direksi berhak bantuan fasilitas rumah sebesar 30% dari gaji yang diterima. Gaji Direksi untuk tahun 2012 sebesar Rp2,12 milyar.
The Director Development Program is conducted through training, workshop or seminar as part of Business and Budget Plan (RKAP). The remuneration of each Director is 90% of President Director. In the case of the company does not provide official housing facility, the Directors shall have the right to have house allowance for 30% of the remuneration. Total payment of the Directors’ remuneration for 2012 is Rp2.12 billion.
Annual Report 2012
101
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Laporan Tahunan 2012
102
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor.021/DEKOM.BGR/ VIII/2008 tanggal 15 Agustus 2008, untuk pelaksanaan tugas-tugasnya mengacu pada keputusan Menteri BUMN No.103/ MBU/2002, tentang pembentukan Komite Audit bagi BUMN. Dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris, Komite Audit selalu berpedoman pada rencana kerja yang telah disusun.
Audit Committee of BGR was established based on the decree of the Board of Commissioners number 021/DEKOM.BGR /VIII/2008, on August 15, 2008, the task performance shall refer to the Ministerial Decree of State-owned Companies (BUMN) No. 103/MBU/2002 regarding the Establishment of Audit Committee for Stateowned Companies (BUMN). In performing their duties and tasks to support the Board of Commissioners, Audit Committee shall always refer to the business plan.
Jumlah anggota Komite Audit sebanyak 3 (tiga) anggota dengan seorang Dewan Komisaris sebagai salah satu anggota sekaligus Ketua Komite Audit dan 2 (dua) orang anggota Komite Audit yang bukan Dewan Komisaris yang memenuhi kriteria Independen yaitu tidak mempunyai kepentingan finansial dalam bentuk apapun.
Audit Committee consists of 3 (three) members, one member from the Board of Commissioners that leads the committee, and 2 (two) members who are not parts of the Board of Commissioners. They have to be qualified and fulfill the required criteria, being independent and have no financial interest in any form.
Profil Komite audit PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) :
The Profile of the Audit Committee of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) :
Ketua Anggota Anggota
Chairperson Member Member
: Titi Hendrawati : Djaja Ratmaji : Yono Sukarsono
Titi Hendrawati
Yono Sukarsono
: Titi Hendrawati : Djaja Ratmaji : Yono Sukarsono
Djaja Ratmaji
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
1.
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) Perusahaan maupun auditor eksternal, sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar. 2. Membuat rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya. 3. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup pengawasan. 5. Memastikan terdapat prosedur pengkajian yang memuaskan terhadap informasi yang disampaikan kepada pemerintah . 6. Komite Audit dapat meminta SPI atau auditor eksternal untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah tertentu atas persetujuan Dewan Komisaris. 7. Atas persetujuan Dewan Komisaris dapat melakukan konsultasi dengan Direksi untuk menyarankan bidang-bidang yang perlu diaudit. Untuk menjaga efektifitas kerja, Komite Audit melaksanakan rapat internal secara berkala minimal sebulan sekali. Selama tahun 2012 sesuai jadwal, rapat dihadiri oleh seluruh Anggota Komite Audit yang terdiri dari : 1. 2. 3.
Rapat Intern Komite Audit. Rapat Komite Audit dengan dengan Direksi. Rapat Komite Audit dengan Satuan Pengawas Intern.
Total jasa Komite Audit untuk tahun 2012 sekitar Rp180 juta.
Tasks and Responsibilities of Audit Committee 1. Evaluating the implementation of audit activities and audit result carried out and reported by the Internal Auditors Unit (SPI) and external auditors to prevent any non-conformity in reporting and implementing the required standards. 2. Giving any necessary recommendation regarding the refinement and implementation of control system of management. 3. Identifying matters requiring the consideration of Board of Commissioners. 4. Performing other tasks within the SOW assigned by the Board of Commissioners. 5. Ensuring that a satisfied information analysis procedure is available to be submitted for the government. 6. Audit Committee can ask the internal or external auditor to do an investigation of any issues with the Board of Commissioner approval. 7. With the consent of the Board of Commissioners, Audit Committee can discuss with a director for things that need auditing. To keep the work effectiveness, the Audit Committee holds some periodic internal meeting at least once a month. In 2012, the meetings were held based on schedule and attended by all members of Audit Committee. 1. 2. 3.
Internal Audit Committee Meeting Audit Committee Meeting with the Directors Audit Committee Meeting with Internal Auditors.
Total remuneration for Audit Committee in 2012 was approximately Rp180 million.
103 Annual Report 2012
Tugas dan tanggungjawab Komite Audit.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit, Komite Audit bertugas untuk: a.
Laporan Tahunan 2012
104
Membantu Dewan Pengawas untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal (Satuan Pengawasan Intern/SPI) dan auditor eksternal b. Menilai kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. d. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan. e. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas serta tugas-tugas Dewan Pengawas lainnya.
According to the Regulation of the Minister of State-owned Enterprises No. PER-05/MBU/2006 concerning Audit Committee, the committee has the following tasks: a.
b. c.
d.
e.
Supporting the Supervisory Board to determine the effectiveness of internal control system and the effectiveness of internal auditors’ (SPI) and external auditors’ job performance. Evaluating the implementation and the result of audit carried out by Internal and external auditors. Giving any necessary recommendation regarding the refinement and implementation of management control system. Ensuring that a review procedure in accordance with any publications and information from the government is available. Identifying each matter which needs a consideration from the Supervisory Board, and tasks of the Supervisory Board.
Terkait dengan pelaksanaan tugas melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian internal Perusahaan, Komite Audit telah melakukan kegiatan :
In evaluating the effectiveness of corporate internal control, Audit Committee has carried out the following functions:
1.
1.
2. 3.
Melakukan rapat dengan SPI secara berkala 3 (tiga) bulan sekali. Melakukan kunjungan Kantor Cabang untuk menilai secara langsung efektivitas sistem pengendalian internal yang ada. Melakukan kajian khusus terkait aspekaspek pengendalian internal yang signifikan yang terjadi di Perusahaan.
2. 3.
Conducting Periodic Meetings with the Internal Audit (SPI), in every 3 (three) months. Visiting Branch Offices to observe the effectiveness of corporate internal control system. Conducting special studies related to significant aspects of internal control in the company.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Based on the corporate internal control review, the Audit Committee concluded that the company’s internal control system has taken an account the existing scope of control, risk assessment, actions required for internal control, adequate communication and periodic internal control implementation. The existing organizational structure, the system and the procedure were established by the Management have been directed to support the efforts to improve the effectiveness of internal control system in the company.
Sekretaris Perusahaan Rita Ismartini (55 tahun), Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak April 2006. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur utama, dan berperan dalam memperlancar koordinasi intern dalam organ PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) (Dewan Komisaris dan Direksi) serta koordinasi ekstern antara perusahaan dengan stakeholders. Corporate Secretary Rita Ismartini (55 years), Indonesian citizen has been as Corporate Secretary since April 2006. The Corporate Secretary is responsible directly to the President Director and plays her roles to facilitate a smooth internal coordination in the organization of BGR (between the Board of Commissioners and the Boad of Directors) and external coordination between the company and the stakeholders.
105 Annual Report 2012
Berdasarkan review terhadap pengendalian internal Perusahaan, Komite Audit menilai sistem pengendalian internal perusahaan sudah memperhatikan lingkungan pengendalian yang ada, penilaian risiko, tindakan-tindakan yang diperlukan untuk pengendalian internal, pengkomunikasian yang cukup serta pelaksanaan pemantauan pengendalian internal secara berkala. Struktur organisasi yang ada serta sistem dan prosedur yang disusun Manajemen telah diarahkan untuk mendukung upaya peningkatan efektiftas sistem pengendalian internal di perusahaan.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: 1. Memastikan bahwa perusahaan taat terhadap berbagai peraturan yang berlaku dan pelaksanaan Good Corporate Governance. 2. Menjalankan fungsi publikasi PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero). 3. Menjalankan fungsi corporate legal affair atau legal council. Dalam pelaksanaan tugasnya fungsi utama yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan yaitu :
Laporan Tahunan 2012
106
1. Menangani masalah tata usaha perusahaan. 2. Menjalankan fungsi hubungan masyarakat dan publikasi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) (Liaison Officer) . 3. Mengurus keperluan dan kepentingan Direksi dan Dewan Pengawas yang berkaitan dengan tugas Direksi. 4. Menangani perkara yang masuk ke pengadilan. 5. Menganalisa dan memberikan opini. 6. Menerbitkan buletin “INFO BGR” dalam rangka penyebaran informasi baik ke dalam (karyawan) maupun ke luar.
Corporate Secretary tasks are: 1. To ensure that the company maintains its compliance with any applicable regulations and Good Corporate Governance practice. 2. To perform the functions of corporate secretary in terms of publications. 3. To perform the functions of corporate secretary in terms of corporate legal affairs or legal council. In performing her tasks, the Corporate Secretary is responsible for: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Handling the corporate administration. Performing public relation functions and publication of BGR (Liaison Officer). Managing the interest of Board of Directors and the Supervisory Board in relation to the task of the Directors. Handling legal cases. Analyzing and providing legal opinions. Publishing “INFO BGR” bulletin to communicate necessary information to the employees and outsiders.
Edisi iV A pril 2012
Edisi Vii J uli 2012
RUPS LUAR BIASA PENINGKATAN MODAL PERUSAHAAN MITIGASI RISIKO AWAL “Berkarya Dalam Kepedulian”
“Menteri BuMn Ke Bgr” BGR - DANAMON JALIN KERJASAMA COLLATERAL MANAGEMENT
MERIAHNYA HUT BGR KE-35 RAMADHAN BAROKAH 1433 H
KINERJA EKSELEN
BUMN
Bisnis Logistik Terpadu
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Pengawasan dan pengendalian internal Agus Pratiwindyo (53 tahun), warganegara Indonesia. Menjabat sebagai Kepala Satuan pengawas Internal sejak bulan 7 Nopember 2011. Internal Supervision and Control Agus Pratiwindyo (52 years), Indonesian citizen has been as Head of Internal Audit Unit since November 7th 2011.
Internal Supervisory Unit performs the functions of planning, controlling, coordinating supervision and evaluation of management control system and implementation of all company’s activities as well as providing corrective suggestions. In accordance with the Decree of the Board of Directors No. SK.DUT/037/SDM/VI.06 regarding the change of Structure of Organization of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), Internal Audit Unit is responsible to the President Director directly.
Tugas dan tanggung Jawab SPI:
Tasks and responsibility of Internal Audit Unit:
1.
1. To compile guidelines and work mechanism of the Internal Audit Unit. 2. To give suggestions on corrective actions and objective information about the company activities and give advices and recommendations to every management level. 3. To ensure a good level of compliance with corporate rules and applicable legislation. 4. To ensure a reliable level of fairness and truth of records, data and information.
Menyusun pedoman, mekanisme kerja Satuan Pengawas intern (SPI) 2. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan perusahaan serta jasa konsultasi pada setiap tingkat manajemen. 3. Memastikan bahwa tingkat kepatuhan pada peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku telah berfungsi dengan baik. 4. Memastikan bahwa tingkat kewajaran dan kebenaran catatan, data, dan informasi dalam kegiatan perusahaan dapat dipertanggung jawabkan.
Annual Report 2012
107 Satuan Pengawas Intern (SPI) menjalankan fungsi melakukan perencanaan, pengendalian, koordinasi dalam pengawasan, penilaian atas sistem pengendalian manajemen dan pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikan/ penindakan. Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : DUT/135/HRU/XI.2011 tentang perubahan struktur Organisasi PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero), SPI bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
5.
6.
7.
Laporan Tahunan 2012
108
Menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti yang dipersyaratkan dalam Standar perilaku Satuan pengawas Intern (SPI) PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) termasuk menjamin tidak terdapat benturan kepentingan. Melaporkan hasil pemeriksaan secara independen dalam bentuk laporan yang berisikan temuan-temuan pemeriksaan dan saran perbaikan yang ditujukan kepada Direktur Utama dan seluruh tingkatan manajemen yang berwenang untuk melakukan tindak lanjut. Memantau dan meyakinkan bahwa seluruh temuan dan saran perbaikan telah ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh manajemen yang berwenang untuk melakukan tindak lanjut.
5.
6.
7.
To keep their integrity as well as objectivity, and to perform professionally as required in the standard codes of conduct of the Internal Audit Unit (SPI) of BGR, include ensuring that there are no conflicts of interest. To convey an independent audit result containing findings and corrective actions to the attention of the President Director and other levels of management having the right to take follow-up Actions towards the matter(s). To monitor and ensure that all findings and recommendations for improvements have been followed up and implemented by the management having the right to take the follow up actions towards the matter(s).
PT BHANDA GHARA REKSA (Persero)
HASIL ASSESSMENT IMPLEMENTASI GCG The Results of GCG Assessment
Annual Report 2012
109
260313-041/AR/GWA/GCG-BGR/ARM Kami telah melakukan assessment atas penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang mencakup berbagai aspek governance untuk tahun 2012. Penerapan perangkat-perangkat GCG adalah tanggung jawab manajemen perusahaaan. Tanggung jawab kami terletak pada hasil penilaian atas penerapan GCG tersebut.
Laporan Tahunan 2012
110
Dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan, yang tercermin dalam meningkatnya kinerja (high performance) serta citra perusahaan (good corporate image), Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu cara yang perlu diterapkan oleh BUMN sebagai landasan operasional kegiatan usaha perusahaan. Selanjutnya, assessment terhadap penerapan GCG pada BUMN merupakan salah satu cara untuk memastikan kondisi penerapan GCG dibandingkan dengan best practise-nya, guna mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan (area of improvement). Dengan demikian, hasil assessment diharapkan akan menjadi masukan yang sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan penerapan GCG di masa yang akan datang, sehingga manfaat penerapan GCG tersebut dapat diperoleh secara optimal. Assessment penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) mengacu Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, yang menekankan kewajiban BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten, dan atau menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, serta mengacu pada Memorandum of Understanding (MOU) antara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan Kementerian Negara BUMN No.MOU-03/MBU/2006 & MOU-199/K/ D5/2006 tanggal 14 Februari 2006, tentang
We have been doing assessment on the application of Good Corporate Governance (GCG) on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) which covers various aspects of governance for the year 2012. The application of devices of GCG is the responsibility of company management. Our responsibility lies on the results of assessment on the application of GCG. In an effort to increase the company's value, which reflected in the high performance as well as good corporate image), Good Corporate Governance (GCG) constitute one of the ways which need to be applied by State-owned enterprises as an operational basis of the company's business activities. Subsequently, the assessment against the application of GCG on State-owned enterprises constitute one way to ensure condition of the application of GCG compared with best practice, in order to identify the areas of improvement. Thus, the assessment results is expected to become an input which is very important for decision-making for repairing the application of GCG in the, so the benefits the application of GCG they can be obtained optimally. The assessment of the application of GCG on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) refers to Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the StateOwned Enterprises, SOE Minister Decree No.KEP117/M-MBU/2002 dated August 1, 2002 on the Implementation of Good Practice on Corporate Governance of State-Owned Enterprises, which emphasizes the obligation to implement GCG SOEs consistently, and or make the principles of good corporate governance as the foundation of its operations, as well as referring to the Memorandum of Understanding (MOU) between the Financial and Development Supervisory Agency with the Ministry of State Enterprises No.MOU-03/MBU/2006 & MOU-199/K/D5/2006 dated February 14, 2006, on the accelerated eradication of corruption cooperation and implementation of corporate governance in SOE environment.
Komplek Perkantoran Harmoni Mas Jl. Garuda No. 80 N, Jakarta Pusat 10620 - Indonesia Phone : (021) 4206833, 4243851; Fax : (021) 4206443
Aspek-aspek pengujian penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) mencakup pengujian atas : (a) Hak & Tanggungjawab pemegang saham, (b) Kebijakan Good Corporate Governance, (c) Penerapan Good Corporate Governance, (d) Pengungkapan Informasi (Disclosure), dan (e) Komitmen. Laporan ini menyajikan secara berimbang mengenai kondisi penerapan GCG di perusahaan, yakni mengungkapkan hal-hal yang telah secara baik ditata kelola, dan juga bidang-bidang yang belum mendekati atau mencapai best practise, yang standarnya senantiasa ditingkatkan/ disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha. Assessment penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), yang dilakukan sejak tanggal 4 Februari 2012 sampai dengan tanggal 22 Maret 2013, didasarkan atas data yang disediakan oleh manajemen. Hasilnya telah dipaparkan di hadapan Direksi dan tim evaluasi GCG dan/atau pihak yang mewakili untuk memperoleh validasi dan/atau klarifikasi, sebagai masukan dalam rangka mendapatkan gambaran yang obyektif mengenai kondisi penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Hasil assessment terhadap penerapan praktikpraktik GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tahun 2012 secara keseluruhan menunjukkan capaian skor 82,56 dan termasuk dalam predikat Baik. Capaian skor tersebut menunjukkan tingkat penerapan good corporate governance yang sudah baik namun masih dapat ditingkatkan. Jakarta, 26 Maret 2013
Griselda, Wisnu & Arum NIUAP KEP-1034/KM.1/2010
Puspita Arum Kamarati, MM, CPA No. Reg AP : AP 0712
The aspects of testing the application of GCG on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) include testing on: (a) Rights of & Responsibility of shareholders, (b) Good Corporate Governance Policies, (c) Application of Good Corporate Governance, (d) Disclosure of Information, and (e) Commitment. This report presents in a balanced the condition of the application of GCG in company, namely discloses anything which has been well managed, and also the sectors which have not approached or reached best practice model of which the standard is constantly enhanced / adjusted with the development of business world. The assessment of the application of GCG on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) which was conducted from February 4th, 2012 until March 22nd, 2013, was based on the data provided by the management. The results have been presented in front of the Directors and evaluation team of GCG and / or their representatives to acquire validation and / or clarification, as input in order get an objective overview about the condition the application of GCG on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). The results of assessment against the application of practices of GCG on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) in the year 2012 as a whole showed achievements of the score of 82.56 and included in Good predicate. The accomplishment of the score indicated the level of implementation of good corporate governance, but still can be improved.
111 Annual Report 2012
kerjasama percepatan pemberantasan korupsi dan penerapan tata kelola perusahaan di lingkungan BUMN.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dalam tahun 2012, yang dilakukan efektif sejak tanggal 4 Februari 2013 sampai dengan 22 Maret 2013 dapat disimpulkan bahwa, penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) secara umum berada pada predikat BAIK (dari lima kemungkinan tingkatan sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang) dengan prediksi capaian skor aktual 82,56 dari skor maksimal 100.
Laporan Tahunan 2012
112
Capaian skor aktual tersebut merupakan gabungan dari capaian-capaian skor aktual dari berbagai aspek governance yang mencakup :
Based on the assessment on the GCG implementation in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) during 2012, which was effectively done from February 4, 2013 to March 22, 2013, it can be concluded that the implementation of GCG in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) was on the GOOD level (from five level possibilities: very good, good, enough, poor, and very poor) with the actual score achievement prediction of 82.56 from the maximum score of 100. That actual achievement score is the combination of the actual achievement scores from various governance aspects which covers:
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Berikut disajikan rincian mengenai penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang menunjukkan capaian aktual dari pemenuhan masing-masing indakator yang terkait dengan berbagai aspek governance sebagaimana dikemukakan di atas. Selain itu, disajikan pula rekomendasi yang diperlukan untuk mencapai dan mendekati best practices penerapan GCG pada area-area/indikator tertentu. 1. Aspek Hak dan Tanggung Pemegang Saham/RUPS
Jawab
From the comparison of the GCG implementation condition in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) and the practices of the ideal GCG implementation (best practices) in GCG assessment indicators and parameters, the implementation condition in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) did not reach the best practices of the GCG implementation completely so that the improvement means are needed. The details of GCG implementation in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) which shows the actual achievement from each indicator fulfillment that is related with various governance aspects as has been proposed previously will be presented next. Besides that, recommendations which are needed to reach or approach the best practices of GCG implementation in certain indicators or areas will be also presented. 1.
Shareholder’s Rights and Responsibilities Aspect
Aspek governance yang terkait dengan Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham dinilai berdasarkan 10 (sepuluh) indikator, yang mencerminkan best practices penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham adalah : a) Hal-hal yang perlu m e n d a p a t persetujuan dari keputusan pemegang saham/RUPS; b) Transparansi dalam proses pemilihan Komisaris dan Direksi; c) Konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait; d) Peran Pemegang Saham dalam merespon market; e) Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada; f) Pengangkatan anggota komisaris; g) Penilaian terhadap komisaris; h) Pengangkatan anggota Direksi; i) Penilaian terhadap Direksi; j) Sistem insentif untuk Direksi dan komisaris.
The governance aspect which is related with shareholder’s rights and responsibilities is assessed based on 10 indicators that reflect the best practices of GCG implementation. The indicators which are related with shareholder’s rights and responsibilities are: a) Things that need to get approval from the shareholders decision; b) Transparency in the election of the Commissioners and the Managements; c) Consultation and coordination with related institutes; d) Shareholders’ role in responding the market; e) Implementation of shareholders based on the existing conditions; f) The Commissioners members appointment; g) Assessment on the Commissioners; h) The Managements members appointment; i) Assessment on the Managements; j) Incentive system for the Managements and the Commissioners.
Indikator tersebut dijabarkan dalam 31 parameter. Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan indikator dan parameter pada PT Bhanda Ghara Reksa
Those indicators are elaborated in 31 parameters. Based on the assessment result which was done on PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)’s indicators and parameters implementation, it can be
113 Annual Report 2012
Dari perbandingan antara kondisi penerapan GCG di PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan praktik-praktik ideal penerapan GCG (best practices) dalam bentuk indikator-indikator dan parameter-parameter assessment GCG, kondisi penerapan pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) belum sepenuhnya mendekati atau mencapai best practices penerapan GCG sehingga diperlukan upaya-upaya penyempurnaan.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
(Persero), dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori cukup dengan capaian skor 7,02 dari skor maksimal 9 dengan tingkat pencapaian sebesar 78%.
Laporan Tahunan 2012
114
Tingkat pemenuhan untuk masing-masing indikator dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut : a. Indikator yang tingkat pemenuhannya sudah baik, dalam arti memenuhi/ mendekati best practices penerapan GCG, nampak dalam pelaksanaan praktik-praktik sebagai berikut: 1) Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan Pemegang Saham. Secara umum, Pemegang Saham/RUPS telah memberikan persetujuan atas transaksitransaski yang penting, seperti telah memuat dan membahas transaksi- transaksi penting dalam perusahaan, mengesahkan RKAP, mengesahkan Pertanggungjawaban Laporan Keuangan, pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris, menetapkan auditor eksternal, menetapkan gaji Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan. Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tangging jawab Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan Anggaran Dasar. Namun demikian, tingkat kecepatan persetujuan yang diberikan Pemegang Saham atas usulan perusahaan dalam merespon pasar masih perlu di tingkatkan. 2) Konsultasi dengan instansi terkait. Perusahaan telah melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait terhadap hal- hal yang
concluded that in general the implementation of those indicators was in enough category with the achievement score of 7.02 from the maximum score of 9 and achievement level of 78%. The fulfillment level of each indicator will be explained in detail as follows: a. Indicators that already has had good fulfillment level, in the sense of fulfilling or approaching best practices in GCG implementation, appeared in the implementation of these practices: 1) Things that need to get approval from the shareholders decision. In general, the shareholders have given approval on important transactions, such as have accommodated and discussed important transactions in the company, authorized CBP, authorized Financial Accountability Report, the Managements and the Board of Commissioners appointment, determined external auditors, determined the Managements and the Board of Commissioners’ salary based on the regulation. The shareholders did not interfere in the company’s operational activities which become the responsibility of the Managements according to the existing conditions and the statue. However, the approval speed level which was given by the shareholders on the company’s proposal in responding the market needs to be improved. 2) Consultation with related institutes. The company has consulted with related parties about things which significantly impact the company and the stakeholders (such as employment problems). 3) The implementation of General Meeting of shareholders (GMS)
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
b.
Indikator yang penerapannya masih memerlukan perbaikan/ penyempurnaan, adalah sebagai berikut: 1) Transparansi dalam proses pemilihan Komisaris dan Direksi. Pemegang Saham telah memiliki mekanisme pengangkatan
4)
5)
based on the existing regulations. The GMS held by the company was on time and in accordance with the regulation in either GMS on annual CBP, GMS on annual report, and extraordinary GMS. The Shareholders’ decision making was done through fair and transparent procedures. Minutes of GMS has already accommodated the meeting dynamics. The Appointment of directors and Commissioners. The GMS has set a system of fit and proper test for the director candidates. Besides that, the compositions and qualifications of the Directors have been set based on the statute / RKAP conditions. Incentive system for the Directors and the Commissioners. State-Owned Enterprises Ministry has possessed the State-Owned Enterprises Directors, Board of Commissioner, and Board of Supervisors Code of Income Determination system according to the Minister of State-Owned Enterprises’ regulation No. PER07/MBU/2010. Incentive system for the Directors and the Commissioners has been set and applied by the GMS, which was incentive system of loss and profit.
b. Indicators that still need some improvement in their implementation are: 1) Transparency in the process of the Commissioners and the Directors election. The shareholders have possessed a mechanism of the Commissioners and the Directors appointment, and the appointment process has been done through fit and proper
115 Annual Report 2012
berdampak signifikan bagi perusahaan dan stakeholder (seperti masalah masalah ketenagakerjaan). 3) Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada. RUPS yang dilaksanakan perusahaan telah tepat waktu dan sesuai ketentuan, baik untuk RUPS tahunan RKAP, RUPS laporan tahunan maupun RUPS luar biasa. Pengambilan keputusan RUPS dilaksanakan melalui prosedur yang adil dan transparan. Risalah RUPS sudah memuat dinamika rapat. 4) Pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris. RUPS telah menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon anggota Direksi. Selain itu, komposisi serta kualifikasi Direksi telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar / RKAP. 5) Sistem insentif untuk Direksi dan Komisaris. Kementerian BUMN telah memiliki sistem Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER- 07/MBU/2010. Sistem insentif untuk Direksi dan Komisaris telah ditetapkan dan diterapkan oleh RUPS, yaitu sistem insentif berbasis laba rugi.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
untuk Komisaris dan Direksi dan proses pengangkatannya telah dilaksanakan melalui mekanisme fit and proper test. Namun, dalam proses pengangkatan anggota Dewan Komisaris, Pemegang Saham belum menetapkan kriteria yang jelas, transparan, dan terukur mengenai dasar penetapan seorang Komisaris. Selain itu belum ada penjaringan calon Komisaris berdasarkan daftar panjang (long list).
Laporan Tahunan 2012
116
2) Peran Pemegang Saham dalam merespon pasar. Pemegang Saham tidak melakukan intervensi terhadap kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi. Namun belum terdapat tanggapan tertulis dari Pemegang Saham atas usulan perusahaan dalam merespon perubahan pasar. 3)
Penilaian terhadap Dewan Komisaris dan Direksi. Pemegang Saham melakukan penilaian terhadap Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan pencapaian KPI Perusahaan yang telah disepakati bersama oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi dalam Kontrak Manajemen. Namun, penilaian Pemegang Saham tersebut hanya untuk menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial, sedangkan untuk kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi belum dilaksanakan. Pemegang Saham perlu menetapkan sistem penilaian Dewan Komisaris dan Direksi secara formal serta menetapkan
test mechanism. However, in process of Board of Commissioners’ appointment, shareholders have not set clear, transparent, and measurable criteria about the principles of the Commissioners Appointment. Besides, there was not a long list of the Commissioners candidates’ recruitment yet. 2)
3)
Shareholders’ role in responding the market. The shareholders did not intervene in the company’s operational activities which are the Board of Directors’ responsibility. However, there was no written response from the shareholders on the company’s proposal in responding market changes. Assessment on the Board of Commissioners and the Board of Directors. The shareholders did assessment on the Board of Commissioners and the the Board of Directors according to Company KPI achievement which was agreed by all shareholders, the Board of Commissioners, and the the Board of Directors in the Management Contract. However, that shareholders’ assessment was only to assess the Board of Commissioners and the Board of Directors’ performance collegially, instead the assessment for each Board of Commissioners and the the Board of Directors’ members has not been done. Shareholders need to set a formal Board of Commissioners and the Board of Directors assessment system and determine the mechanism and individual performance achievement
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
standard. The assessment result on the Board of Commissioners and the Managements’ performance needs to be written in shareholders’ treatise. As a mean of performance empowerment and accountability manifestation of the Board of Commissioners and the Board of Directors, we recommend that shareholders set the mechanism, criteria, and individual performance achievement standard for that assessment.
2. Aspek Kebijakan GCG
2.
Aspek kebijakan GCG dinilai dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu : a) Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG; b) Muatan pedoman/kebijakan GCG;
GCG Policy is assessed based on two indicators, which are: a) GCG code/policy availability; b) GCG code/policy content;
Berdasarkan hasil assesment yang dilakukan terhadap penerapan kedua indikator tersebut pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dapat disimpulkan bahwa penerapan kedua indikator tersebut masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 7,25 dari skor maksimal 8 dengan tingkat pencapaian sebesar 90,57%.
According to the assessment result which was done to the implementation of those two indicators in PT Bhanda Ghara Reksa, it can be concluded that the implementation of those two indicators was in good category with the achievement score of 7.25 out of 8 and achievement level of 90.57%.
Tingkat pemenuhan masing-masing indikator dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
The fulfillment level of each indicator will be explained in detail as follows:
1)
1)
Ketersediaan pedoman / kebijakan GCG Perusahaan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) serta berbagai kebijakan yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal dan kebijakan tentang pengelolaan stakesholders, antara lain sebagai berikut : (a) Kebijakan yang jelas mengenai hak-hak dan kewajiban karyawan. (b) Kebijakan yang jelas mengenai hak-hak konsumen, termasuk diantaranya prosedur
GCG Policy Aspect
GCG code/policy availability The company has possessed the Code of Corporate Governance, the Code of Conduct, and other policies that are related with the internal control system and policy about the shareholders management, which are: (a) Clear policy about employees’ rights and responsibilities. (b) Clear policy about consumers’ rights, which includes consumers’ complaint handling procedure and consumer’s satisfaction measurement. The company has
117 Annual Report 2012
mekanisme dan ukuran penilaian capaian kinerja individual. Hasil penilaian atas kinerja Komisaris dan Direksi perlu dituangkan dalam Risalah RUPS. Sebagai upaya pemberdayaan kinerja dan perwujudan akuntabilitas organ Dewan Komisaris dan Direksi, kami rerkomendasikan agar RUPS menetapkan mekanisme, kriteria dan ukuran penilaian capaian kinerja individual Dewan Komisaris dan Direksi.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
pengendalian keluhan pelanggan dan pengukuran kepuasan pelanggan. Perusahaan telah menerapkan Standar Manajemen Mutu dan memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000. Standar Operasi dan Prosedur survei kepuasan pelanggan telah diatur dalam Prosedur Kerja Pemasaran Dokumen No. BGR/PK-PMS/03 tanggal 15 September 2009. (c) Kebijakan yang jelas mengenai hak-hak dan kewajiban pemasok dan kreditur. (d) Kebijakan yang jelas mengenai pengelolaan hubungan dengan masyarakat sekitar serta mengenai tanggungjawab sosial perusahaan. (e) Komite Audit Charter. (f) Internal Audit Charter (g) Kebijakan manajemen risiko
Laporan Tahunan 2012
118
2)
Muatan pedoman / kebijakan GCG (a) Code of Corporate Governance telah secara jelas menguraikan mengenai hak, kewenangan dan tanggungjawab pemegang saham; hak dan kewajiban, tugas serta tanggungjawab setiap organ perusahaan, serta pengaturan tentang benturan kepentingan, seperti ; Jabatan rangkap, kepemilikan saham dan lain- lain yang berpotensi timbulnya benturan kepentingan. (b) Code of Conduct / Pedoman Perilaku telah secara rinci memuat tentang nilai- nilai perusahaan, benturan kepentingan, larangan suap, pengaturan hadiah, pengaturan sumbangan, pengaturan imbalan, kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan, kesempatan yang sama untuk mendapatkan
applied the Quality Management Standard and has gotten a certificate of ISO 9001 : 2000. The consumers’ satisfaction survey of the Operational and Procedure Standard has been arranged in Marketing Work Procedure Document No. BGR/PK-PMS/03 on September 15, 2009. (c) Clear policy about suppliers and creditors’ rights and responsibilities. (d) Clear policy about the Managements’ with the society and also about Corporate Social Responsibility. (e) Audit Committee Charter. (f) Internal Audit Charter. (g) Enterprise Risk Managements Policy. 2.
GCG code/policy content (a) The Code of Corporate Governance has clearly elaborated the rights, authorities, and responsibilities of shareholders; rights and responsibilities of each company’s division, and conflict in interest the Managements, such as; double positions, shareholding and others which are potential in creating conflict in interest. (b) The Code of Conduct has contained in detail the company’s values, conflict of interest, bribery ban, award Managements, donation Managements, reward Managements, environmental care, health and safety, equal chances to get jobs and promotions, other related shareholders’ etiquettes, and Code of Conduct’s establishment mechanism includes reporting and penalty on violation.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
3.
Penerapan Good Corporate Governance
a. Komisaris Aspek governance pelaksanaan peran Organ Komisaris dinilai dengan menggunakan 12 (dua belas) indikator yang pemenuhannya mencerminkan best practices penerapan GCG. Kedua belas indikator tersebut adalah : 1)
Kesempatan pembelajaran bagi Komisaris; 2) Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggungjawab dan otoritas; 3) Persetujuan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP; 4) Arahan komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; 5) Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; 6) Akses bagi Komisaris atas informasi perusahaan; 7) Peran Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi; 8) Tindakan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. 9) Keterbukaan informasi; 10) Pemantauan efektivitas praktik Good Corporate Governance; 11) Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Komisaris; Jumlah rapat-rapat Komisaris telah memenuhi ketentuan dan dihadiri oleh anggota komisaris. Risalah rapat mencantumkan dinamika rapat.
As for the thing that needs to get more attention in GCG Policy aspect is the need of periodical updates for every code and policy. 3. Good Corporate Implementation
Governance
a. Commissioners The governance aspect in the Commissioners’ role implementation is assessed based on 12 indicators which the fulfillment represents best practices in GCG implementation. The twelve indicators are: 1) Learning opportunity for the Commissioners; 2) The clarity of function, tasks division, responsibility, and authority; 3) Commissioners’ approval on assumption and achievement plan in RJPP and RKAP; 4) Commissioners’ direction to the Managements on plan implementation and company policy; 5) Commissioners’ control of the Managements on plan implementation and company policy; 6) Access for Commissioners on company’s information; 7) Commissioners’ role in the Managements member candidates’ election; 8) Commissioners’ action to their potential conflict of interest; 9) Information transparency; 10) Effectiveness monitoring on Good Corporate Governance practice; 11) Regular meetings and the Commissioners activity implementation’s documentation; The total of Commissioners’ meetings has met the expectation and the meetings have been attended by Commissioners members. The meeting treatise has included the meeting dynamic.
119 Annual Report 2012
pekerjaan dan promosi, etika yang terkait stakeholders lainnya, serta mekanisme penegakan code of conduct termasuk pelaporan dan sanksi atas pelanggaran. Adapun hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam aspek Kebijakan GCG adalah perlunya dilakukan pemutakhiran secara berkala untuk setiap pedoman dan kebijakan yang dimiliki.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
12) Peran Sekretaris Komisaris; Sekretariat Komisaris memiliki uraian tugas yang jelas, diantaranya adalah melakukan administrasi dan penyimpanan dokumen Komisaris dan menyiapkan risalah rapat. Berdasarkan hasil assesment yang dilakukan terhadap penerapan kedua belas indikator pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori baik, dengan capaian skor 23,90 dari skor maksimal 27 dengan tingkat pencapaian sebesar 88,53%.
Laporan Tahunan 2012
120
Tingkat pemenuhan masing-masing indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut : a)
Indikator yang tingkat pemenuhannya sudah baik, dalam arti memenuhi / mendekati best practices penerapan GCG, nampak dalam pelaksanaan praktik- praktik sebagai berikut : 1) Kesempatan pembelajaran bagi Komisaris; Komisaris telah menyusun/ memiliki program pengenalan untuk anggota Komisaris baru serta menyelenggarakan program pengembangan bagi Komisaris. 2) Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggungjawab dan otoritas; Komisaris telah menyusun rencana kerja setiap tahun yang memuat sasaran/target yang ingin dicapai dan mengkomunikasikannya kepada pemegang saham. 3) Persetujuan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP. Komisaris telah memberikan masukan atas asumsi dan rencana pencapaian dalam proses penyusunan RKAP / RJPP perusahaan, serta telah
12)
Commissioners Secretary role; Commissioners Secretary has a clear duties elaboration, such as doing administration and Commissioners’ documents storage and preparing meeting treatise.
According to the assessment result which was done on those 12 indicators’ implementation in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), it can be concluded that in general those indicators’ implementation was in the good category, with the achievement score of 23.90 from the maximum score of 27 and the achievement level of 88.53%. The fulfillment level of each indicator will be explained in detail as follows: a) Indicators that already had good fulfillment level, in the sense of fulfilling or approaching best practices in GCG implementation, appeared in the implementation of these practices: 1) Learning opportunity for the Commissioners; The Commissioners have arranged an introduction program for the new Commissioners’ members and have held development programs for the Commissioners. 2) The clarity of function, tasks division, responsibility, and authority; The Commissioners have constructed annual working plan which contains the targets to be achieved and communicates them to the shareholders. 3) Commissioners’ approval on assumption and achievement plan in RJPP and RKAP; The Commissioners have given some inputs on assumption and achievement plan in the constructing process of company’s RKAP / RJPP, and have given the approval on that RKAP / RJPP to be
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
conveyed to the shareholders. 4) Commissioners’ direction to the Managements on plan implementation and company policy; The Commissioners have communicated effectively (oral / written) with the Managements and their array in implementing Commissioners’ duties. Based on the recommendation of the Audit Committee, the Commissioners have proposed the External Auditor candidates to the shareholders. 5) Commissioners’ action to their potential conflict of interest; The Commissioners have made a statement that they do not have conflict of interest in occupying the position as the Commissioners. 6) Commissioners’ control of the Managements on plan implementation and company policy; The Commissioners have supervised and monitored the Managements’ obedience in performing the existing legislation rules. 7) Access for Commissioners on company’s information; The Commissioners did not have problems in accessing information from the Board of Directors and the company’s Managements and actively asked for the information directly to the General Manager or Branch Manager without going through the Board of Directors. 8) Commissioners’ role in the Board of Directors’ members candidates’ election; The Commissioners had criteria for Director candidates and suggested the Managements member candidates to the shareholders. Commissioners made a written statement that
121 Annual Report 2012
memberikan persetujuan atas RKAP / RJPP tersebut untuk disampaikan kepada Pemegang Saham. 4) Arahan komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; Komisaris mengefektifkan komunikasi (tertulis/tidak tertulis) dengan Direksi dan jajarannya dalam rangka pelaksaan tugas Komisaris. Berdasarkan usul dari Komite Audit, Komisaris mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS. 5) Tindakan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. Komisaris telah membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan dalam menduduki jabatan sebagai Komisaris. 6) Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku. 7) Akses bagi Komisaris atas informasi Perusahaan Komisaris tidak mengalami kendala dalam mengakses informasi / data dari Direksi dan manajemen perusahaan dan telah aktif meminta informasi secara langsung kepada GM / Manajer Cabang tanpa melalui Direksi. 8) Peran Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi; Komisaris memiliki kriteria bagi calon Direksi dan mengusulkan calon anggota Direksi kepada Pemegang Saham. Komisaris telah menyatakan secara
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Laporan Tahunan 2012
122
tertulis bahwa tidak ada hal-hal yang menimbulkan benturan kepentingan terhadap dirinya. 9) Keterbukaan informasi Komisaris memberikan informasi yang relevan kepada Pemegang Saham dan stakeholder lain berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam kewenangannya. 10) Pemantauan efektivitas praktik Good Corporate Governance Komisaris melakukan pemantauan terhadap penerapan GCG di perusahaan melalui Komite Audit dan hasil assessment pihak independen. 11) Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Komisaris Jumlah rapat-rapat Komisaris telah memenuhi ketentuan dan dihadiri oleh anggota komisaris. Risalah rapat mencantumkan dinamika rapat. 12) Peran Sekretaris Komisaris Sekretariat Komisaris telah melakukan administrasi dan penyimpanan dokumen Komisaris, telah memiliki uraian tugas yang jelas dan telah sepenuhnya mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat Komisaris.
nothing caused conflict of interest with it. 9) Information transparency; The Commissioners have given relevant information to the shareholders based on their authority and conditions. 10) Monitoring on the Effectiveness of Good Corporate Governance practice; The Commissioners have monitored the GCG implementation in the company through the Audit Committee and the assessment result from independent parties. 11) Regular meetings and the Commissioners activity implementation’s documentation; The total of the Commissioners’ meetings has met the expectation and the meetings have been attended by the Commissioners members. The meeting treatise has included the meeting dynamic. 12) Commissioners Secretary’s role; The Commissioners Secretary has done the administrations and the Commissioners’ documents storage, has possessed a clear duties elaboration, and has completely coordinated the Commissioners’ meeting managements.
b) Indikator yang penerapannya masih memerlukan perbaikan/ penyempurnaan, adalah sebagai berikut: 1) Arahan komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan berupa; - Kajian kelayakan visi dan misi korporasi serta member masukan perbaikannya. Komisaris perlu mengkaji visi/ misi perusahaan secara
b. Indicators that still need some improvement in their implementation are: 1) Commissioners’ direction to the Managements on plan implementation and company policy, such as: - Corporation’s vision and mission properness study and give improvement inputs. The Commissioners need to study the company’s vision and
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
mission every three years and convey the study result to the Managements. - Giving directions and inputs about the overall Enterprise Risk Managements. The Commissioners also need to identify the high risk corporation or high exposure areas. - Active participation in upgrading the company’s image. The Commissioners need to communicate with the shareholders in upgrading the company’s image, such as attending business association events, performing in talk shows, or writing articles. 2) Commissioners’ control of the Managements on plan implementation and company policy. The Commissioners assess the Managements on their success rate in performing corporation and report it to the shareholders. 3) Information transparency Set relevant information criteria which are fair and can be conveyed to the shareholders. 4) Monitoring on the Effectiveness of Good Corporate Governance practice, such as: T h e r e was not any self assessment on Commissioners’ performance which was done by the Commissioners or its committee.
123 Annual Report 2012
berkala (3 tahun sekali) dan menyampaikan kajian kepada Direksi. - Memberikan arahan dan masukan tentang manajemen risiko korporasi secara menyeluruh. Komisaris perlu mengidentifikasi risiko korporasi yang tinggi (high exposure areas). - Partisipasi aktif dalam meningkatkan citra perusahaan. Komisaris perlu melakukan komunikasi dengan stakeholder dalam rangka meningkatkan citra perusahaan, misalnya menghadiri acara asosiasi bisnis, tampil dalam talk show atau menulis artikel. 2) Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. Komisaris menilai Direksi yang menyangkut tingkat keberhasilan mereka dalam menjalankan korporasi dan melaporkannya kepada Pemegang Saham. 3) Keterbukaan informasi Menetapkan kriteria-kriteria informasi yang relevan dan adil yang dapat disampaikan kepada stakeholders. 4) Pemantauan efektivitas praktik Good Corporate Governance berupa; Belum terdapat penilaian kinerja Komisaris yang dilakukan oleh Komisaris atau Komite Komisaris (self assessment).
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Laporan Tahunan 2012
124
b. Komite Komisaris
b. Commissioners Committee
Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor : 19 tahun 2003 tentang BUMN Pasal 70 ayat 1, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah membentuk Komite Audit.
According to Law No: 19 year 2003 about StateOwned Enterprises Article 70, paragraph 1, PT Bhanda Ghara Reksa has made an Audit Committee.
Pencapaian skor pada komite komisaris sebesar 2,94 dari skor maksimal 6 dengan tingkat pencapaian sebesar 49,03% menunjukan kurang. Tingkat pemenuhan ketujuh indikator yang mengacu pada struktur dan pelaksanaan fungsi/tugas komite Komisaris hampir seluruhnya merupakan bidang penerapan GCG yang harus diperbaiki (area of improvement).
The achievement score of the Commissioners Committee was 2.94 from the maximum score of 6 with the achievement level of 49.03% shows poor. The fulfillment level of the seven indicators which refers to the structure and the Commissioners Committee’s functions or duties performance are the areas that need to be improved in GCG implementation.
Dalam rangka memenuhi ketentuan perundangan serta penyempurnaan penerapan praktik GCG, kami rekomendasikan agar Komisaris segera menetapkan pembentukan Komite Asuransi dan Risiko Usaha untuk membantu peran Komisaris dibidang pengawasan serta pemantauan penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan memadai oleh Direksi serta jajarannya.
In fulfilling the legislation rules and GCG practice implementation improvement, we recommend that the Commissioners set Insurance and Business Risk Committee immediately to help Commissioners’ role in supervising and monitoring GCG’s principles implementation consistently and satisfyingly by the Managements and its array.
c. Direksi Aspek governance pada pelaksanaan peran Direksi dinilai dengan menggunakan 8 (delapan) indikator yang pemenuhannya mencerminkan best practices penerapan GCG. Ke delapan indikator tersebut adalah sebagai berikut : 1) Kesempatan pembelajaran bagi Direksi; 2) Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; 3) Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan; 4) Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan; 5) Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan; 6) Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan; 7) Keterbukaan informasi; 8) Pelaksanaan pertemuan rutin.
c. Directors The governance aspect in the Managements’ role implementation is assessed based on eight indicators which the fulfillment represents the best practices in GCG implementation. The eight indicators are: 1) Learning opportunity for the Managements; 2) The clarity of function, tasks division, responsibility, and authority; 3) Managements’ role in company planning; 4) Managements’ role in fulfilling company’s performance target; 5) Control on company’s policy plan implementation; 6) Managements’ action for the potential conflict in interest; 7) Information transparency; 8) Regular meetings implementation.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Tingkat pemenuhan masing-masing indikator tersebut berdasarkan pemenuhan parameterparameter dari setiap indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut : a)
Indikator yang tingkat pemenuhannya sudah baik, dalam arti memenuhi/ mendekati best prctices penerapan GCG, nampak dalam pelaksanaan praktikpraktik sebagai berikut : 1) Kesempatan pembelajaran bagi Direksi. Perusahaan telah memiliki program pengenalan yang dilaksanakan bagi anggota Direksi yang baru. Perusahaan juga menyediakan program pengembangan bagi Direksi. 2) Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas. Direksi telah menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab Direksi dan manajemen di bawahannya dengan Keputusan Direksi nomor SK.DUT/037/SDM/IV.06, tanggal 3 April 2006. Berdasarkan jawaban kuesioner kepada manajer kunci diperoleh simpulan bahwa struktur organisasi yang ada sudah cukup sesuai dan memadai untuk menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Perusahaan telah memiliki perencanaan yang wajar dan transparan menyangkut pola karir karyawan. Mekanisme penempatan pejabat-pejabat perusahaan sudah didasarkan atas kriteria yang baku melalui
According to the assessment on those eight indicators in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), it can be concluded that in general those indicators implementation was in good category, with the achievement score of 23.33 from the maximum score of 27 and achievement level of 86.39%. The fulfillment level of each indicator based on the fulfillment paramenters from each indicator will be explained in detail as follows: a) Indicators that already had good fulfillment level, in the sense of fulfilling or approaching best practices in GCG implementation, appeared in the implementation of these practices: 1) Learning opportunity for the Managements/Directors. The company has possessed an introduction program which is held for the new the Board of Directors’ members. The company has also provided development programs for the Managements. 2) The clarity of function, tasks division, responsibility, and authority. The Board of Directors has set the duties and responsibilities of the Board of Directors and the management in subordinates by Board of Directors’ Decree number SK.DUT/037/SDM/IV.06, on April 3, 2006. Based on the questionnaire’s answers from the key managers, it can be concluded that the current organizational structure was compatible and satisfying enough to perform the newly set strategy. The company has possessed proper and transparent planning about the employees’ carrier pattern. The company officials’ placement mechanism was based on standard criteria through a transparent competition and performance assessment by independent parties.
125 Annual Report 2012
Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan ke-8 indikator pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori baik, dengan capaian skor 23,33 dari skor maksimal 27 dengan tingkat pencapaian sebesar 86,39%.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
3)
Laporan Tahunan 2012
126
penilaian kompetensi dan kinerja secara transparan oleh pihak yang independen. Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan. Direksi telah membuat dan menyerahkan RKAP/ RJPP kepada Dewan Komisaris/ Pemegang Saham sesuai ketentuan dan telah memuat hal-hal yang memenuhi syarat praktek GCG (best practices), seperti; posisi perusahaan saat ini; asumsiasumsi yang digunakan; serat penempatan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja RJPP demikian juga dengan RKAP telah disusun dengan mengacu kepada RJPP, yang memuat anggaran program kerja atau kegiatan secara rinci, proyeksi keuangan perusahaan, serta halhal yang perlu mendapatkan keputusan RUPS. Selain itu Direksi telah menetapkan prosedur operasional standar (SOP) dan Instruksi Kerja untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan strategi pencapaian sasaran & tujuan perusahaan. Di dalam risalah rapat Direksi diketahui bahwa Direksi telah melakukan identifikasi terhadap peluang bisnis dengan mengembangkan collateral management dan membentuk 4 (empat) counter business baru, tetapi belum disertai analisis yang mendalam, termasuk kajian atas risiko yang terkait secara komprehensif. Dalam rangka peningkatan efektivitas perencanaan, kami rekomendasikan agar Direksi untuk melakukan analisis yang mendalam pada setiap peluang bisnis diidentifikasi.
3)
The Board of Directors’ role in company planning. The Board of Directors has made and submitted RKAP / RJPP to the Board of Commissioners/shareholders based on the conditions and have accommodated things which fulfill the requirements of GCG practice, such as: the current company’s position; the applied assumptions; target, strategy, policy, RJPP working program, and RKAP have been constructed based on RJPP, which contains the details of working program or activities’ budget, company’s financial projection, and other things that need to get RUPS approval. Besides that, the Managements have set Standard Operational Procedure (SOP) and Job Instruction to support the company’s target and purpose achievement strategy planning and implementation. In the Board of Directors’ meeting treatise, it can be seen that the Managements have identified a business opportunity by developing collateral managements and forming four new counter businesses, but have not been equipped with deep analysis yet, including comprehensive related risks analysis. As for the improvement of planning effectiveness, we recommend that the Board of Directors to do deep analysis on every business opportunity which can be identified.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan. Direksi telah menetapkan sistem pengukuran kinerja perusahaan. Direksi juga telah menerapkan system tentang teknologi informasi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu Direksi juga melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan. 5) Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan. Direksi telah melaporkan pelaksanaan system manajemen kinerja kepada Komisaris. Direksi juga melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan baik SPI maupun auditor eksternal. 6) Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan. Direksi telah menandatangani pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan. Direksi juga telah menerapkan kebijakan penanganan benturan kepentingan. 7) Keterbukaan informasi. Direksi telah membuat kebijakan pengelolaan informasi, dengan membuat web site dan jaringan LAN hampir di seluruh Cabang, laporan direksi kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris telah menyajikan informasi-informasi yang relevan. Namun Direksi belum menetapkan kriteriakriteria informasi yang relevan dan adil yang dapat disampaikan Komisaris kepada stakeholders. Sehingga penyampaian informasi-informasi yang relevan kepada stakeholders lainnya masih kurang memadai. Untuk memenuhi penerapan prinsip transparansi, kami rekomendasikan agar
4)
5)
6)
7)
The Board of Directors’ role in fulfilling company’s performance target. The Board of Directors has set the company’s performance measuring system. The Board of Directors has also set information technology system based on the set policy. Besides that, the Board of Directors has performed products and services’ quality improvement system. Control on company’s policy plan implementation The Board of Directors has reported the performance management system implementation to Commissioners. The Board of Directors has also followed up the investigation result, both from the Internal Supervisor Unit and the External Auditor. The Board of Directors’ action for the potential conflict of interest The Board of Directors has signed a statement that there was not conflict in interest. The Board of Directors has also set a conflict of interest handling policy. Information transparency The Board of Directors has made information transparency policy by making websites and LAN networks in all branches. The Board of Directors’ report to the shareholders and Board of Commissioners has presented relevant information. However, the Board of Directors has not set relevant and fair information criteria which can be conveyed by the Commissioners to the shareholders. Therefore, the relevant information’s delivery to other shareholders is still not sufficient. To fulfill the transparency principles implementation, we
127 Annual Report 2012
4)
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
8)
Laporan Tahunan 2012
128
Direksi segera menetapkan kriteria-kriteria informasi serta mengefektifkan media web site dan jaringan LAN agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan iklim kerja yang lebih sehat di perusahaan. Pelaksanaan pertemuan rutin. Anggota Direksi selalu hadir pada rapat Komisaris dengan Direksi maupun rapat Direksi, di dalam risalah rapat belum sepenuhnya mencantumkan dinamika rapat, evaluasi pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya, mekanisme penyampaian persetujuan atau keberatan atas risalah rapat.
b) Indikator yang penerapannya masih memerlukan perbaikan / penyempurnaan, adalah sebagai berikut: 1) Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan. Belum adanya evaluasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP) sebelumnya. 2) Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan. Direksi perlu memberi asersi mengenai penerapan pengendalian internal secara efektif, dengan adanya statement (sertifikasi) Direksi mengenai efektifitas pengendalian internal. Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, perlu dilakukannya audit atas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan. 3) Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan. Belum adanya laporan pelaksanaan manajemen risiko secara tertulis kepada Komisaris.
8)
recommend that the Board of Directors to set the information criteria and utilize the websites and LAN network immediately so that the Managements can improve the company’s performance and establish healthier working atmosphere in the company. Regular meetings implementation The The Board of Directors’ members always attended the meetings of the Commissioners and the Board of Directors and the Board of Directors’ own meetings. The meeting treatise has not completely included the meeting’s dynamic, evaluation on previous meeting’s result implementation, approval delivering mechanism, or objection on meeting treatise.
b. Indicators that still need some improvement are: 1) The Board of Directors’ role in corporate planning. There was not any evaluation on previous Long Term Planning implementation. 2) The Board of Directors’ role in fulfilling company’s performance target. The Board of Directors needs to give assertion on effective internal control implementation based on the The Board of Directors’ statement about the effective internal control. Some audits need to be done on the practice of products and services procurement based on the conditions. 3) Control on company’s policy plan implementation. There was not any written report on Risk Management implementation to the Commissioners.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
d. Internal Supervisor Unit (ISU)
Aspek governance pada pelaksanaan peran Satuan Pengawas Intern (SPI) dinilai dengan menggunakan 3 (tiga) indikator yang pemenuhannya mencerminkan best practices penerapan GCG. Ketiga indikotor tersebut adalah sebagai berikut : 1) SPI dilengkapi dengan fakfor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya; 2) SPI menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluator; 3) SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen.
The governance aspect in the Internal Supervisor Unit’s role implementation is assessed based on three indicators which the fulfillment represents the best practices in GCG implementation. Those three indicators are: 1) ISU is equipped with its own success supporting factors; 2) ISU performs its role as supervisor and evaluator; 3) ISU performs a role as Managements’ strategic partner.
Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan ke-3 indikator pada PT Bhanda Ghara Reksa, dapat disimpulkan bahwa pada urnumnya penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori baik, dengan capaian skor 2,29 dari skor maksimal 3 dengan tingkat pencapaian sebesar 76,25%. Setiap indikator pada aspek tata kelola organ pendukung SPI masih perlu diupayakan perbaikannya untuk mendekati atau mencapai praktik-praktik yang terbaik (best practices). Tingkat pemenuhan masing-masing, indikator tersebut berdasarkan pemenuhan parameterparameter dan setiap indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut : 1) SPI telah d i l e n g k a p i dengan taktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya Posisi SPI di dalam struktur organisasi berada langsung di bawah Direktur Utama, mempunyai akses komunikasi kepada Komisaris, telah memiliki pedoman audit, serta mekanisme kerja serta supervisi yang baku, Namun demikian, jumlah personil yang ada sekarang kurang memadai dibanding dengan jumlah cabang yang dimiliki. Dalam rangka pemberdayaan struktur organ auditor internal, kami merekomendasikan agar Direksi selalu
Based on the assessment result of those three indicators in PT Bhanda Ghara Reksa, it can be concluded that in general those indicators implementation was in the good category, with the achievement score of 2.29 from the maximum score of 3 and the achievement level of 76.25%. Every indicator in ISU supporting governance division still needs improvement to meet the best practices. The fulfillment level of each indicator based on the fulfillment parameters from each indicator will be explained in detail as follows: 1) ISU has been equipped with its own success supporting factors ISU’s position in the organizational structure is directly under the President, has communication access to the Commissioners, and has formal audit codes, working mechanism, and supervision. However, the number of the personnel currently is not enough compared to the number of the branches. As for the internal auditor division’s structure empowerment, we recommend that the Managements to always engage ISU personnel in accounting education and training according to rules and new standards development and add more personnel so that the supervising can be done more optimally. 2) ISU has performed its role as supervisor and evaluator ISU has done an audit based on the
129 Annual Report 2012
d. Satuan Pengawas Intern (SPI)
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Laporan Tahunan 2012
130
mengikutsertakan personil SPI dalam pendidikan dan pelatihan bidang akuntansi dan pengawasan sesuai dengan perkembangan peraturan dan standar-standar baru serta menambah personil agar pengawasan dapat berjalan lebih optimal. 2) SPI telah menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluator SPI telah melaksanakan audit sesuai program kerja tahunan yang ditetapkan, dan laporan hasil pemeriksaan telah dilaporkan kepada Dirut, dan ditembuskan ke Dewan Komisaris, SPI melaporkan tindak lanjut rekomendasi hasil audit telah dilaksanakan. Namun, SPI belum melaksanakan kegiatankegiatan pengujian keandalan sistem pengendalian internal perusahaan. Kami rekomendasikon Direksi meminta SPI untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengujian keandalan sistem pengendalian internal perusahaan. 3) SPI telah berupaya menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen, namun belum sepenuhnya memberikan masukan atas prosedur dan pengendalian prosesproses bisnis perusahaan, pengeloloan risiko serta upaya pencapaian strategi bisnis perusahaan. Kami rekomendasikan agar SPI memberdayakan diri dengan memberikan masukan atas prosedur dan pengendalian proses-proses bisnis perusahaan, pengelolaan risiko serta upaya pencapaian strategi bisnis perusahaan.
3)
set annual working program and the investigation result has been reported to the President and the Board of Commissioners. ISU has also reported the follow-up recommendations on the audit result. However, ISU has not performed reliability testing activities on the company’s internal control system. We recommend that the Managements to ask ISU to plan and perform a reliability testing activity on the company’s internal control system. ISU has tried to perform a role as Managements’ strategic partner, but has not completely given inputs on the company’s business processes procedure and control, risk Managements, and company’s business achievement effort.
We recommend that ISU empowers itself by giving inputs on the company’s business processes procedure and control, risk managements, and company’s business achievement effort.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
e. Sekretaris Perusahaan
e. Company Secretary
Aspek governance pada pelaksanaan peran sekretaris perusahaan dinilai dengan menggunakan 2 (dua) indikator yang pemenuhannya mencerminkan best practices penerapan GCG. Kedua indikator tersebut adalah sebagai berikut: 1) Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya; 2) Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya.
The governance aspect on Company Secretary’s role implementation is assessed by using two indicators which the fulfillment represents the best practices in GCG implementation. Those two indicators are: 1) Company secretary is equipped with the success supporting factors; 2) Company secretary performs the duties.
Secara umum, seluruh indikator pada aspek tata kelola organ pendukung Sekretaris Perusahaan sudah mendekati atau mencapai praktik-praktik yang terbaik (best practices). Tingkat pemenuhan masing-masing indikator tersebut berdasarkan pemenuhan parameterparameter dari setiap indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut : Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya. Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan Kep-117/M-MBU/2002 pasal 24 (2), disebutkan bahwa Sekretaris Perusahaan harus memiliki kualifikasi akademik yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. 2) Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya. Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pejabat penghubung, telah mengorganisasikan
In general, all indicators in Company Secretary’s supporting governance division have met the best practices. The fulfillment level of each indicator based on the fulfillment parameters from each indicator will be explained in detail as follows: 1)
1)
2)
Company secretary is equipped with the success supporting factors The Company Secretary’s organizational structure has been suitable to perform his duties. Based on Kep-117/M-MBU/2002 article 24 (2), it is mentioned that Company Secretary must have sufficient academic qualifications in order to perform its duties and responsibilities well. Company secretary performs the duties The Company Secretary has performed his duties and functions as communicator official, has organized and documented the shareholders, managed the meetings, and has reported its activities to the Commissioners.
131 Annual Report 2012
Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan kedua indikator pada PT BGR, dapat disimpulkan bahwa penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori baik, dengan capaian skor 2,78 dan skor maksimal 3 dengan tingkat pencapaian sebesar 92,60%.
Based on the assessment result of those two indicators’ implementation in PT Bhanda Ghara Reksa, it can be concluded that those indicators’ implementation was in the good category, with the achievement score of 2.78 from the maximum score of 3 and the achievement level of 92.60%.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
dan mendokumentasikan RUPS, rapat Direksi, dan rapat dengan Dewan Komisaris, serta telah melaporkan kegiatannya kepada Direksi. Namun demikian terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Sekretaris Perusahaan guna mencapai nilai yang lebih baik: 1)
Sebagai penanggung jawab untuk GCG perusahaan, Sekretaris Perusahaan perlu melakukan melakukan pemantauan atas penerapan GCG yang belum optimal; 2) Penyampaian sosialisasi mengenai GCG kepada stakeholder secara terusmenerus.
Laporan Tahunan 2012
132
4. Aspek Pengungkapan Informasi (Disclosure) Aspek penerapan GCG yang berkaitan Pengungkapan Informasi (disclosure) dinilai dengan menggunakan 3 (tiga) indikator yang pemenuhannya mencerminkan best practices penerapan GCG. Ketiga indikator tersebut adalah sebagai berikut : a. Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders; b. Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG; c. Kelengkapan penyajian laporan tahunan. Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator tersebut pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori cukup dengan capaian skor 5,18 dan skor maksimal 7 dengan tingkat pencapaian sebesar 73,97%. Secara umum, seluruh indikator pada aspek pengungkapan informasi (Disclosure) sudah mendekati atau mencapai praktik-praktik yang terbaik (best practices). Tingkat pemenuhan masing-masing indikator tersebut berdasarkan pemenuhan parameter-parameter dan setiap indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
However, there are things that need to be noted by the Company Secretary in order to get better score: 1)
2)
As the person in charge of the company’s GCG, the Company Secretary needs to do monitoring on GCG implementation that has not been optimal yet. Socialize the GCG implementation to the shareholders periodically.
4. Information Disclosure Aspect GCG implementation aspect which is related with information disclosure is assessed by using three indicators which the fulfillment represents the best practices in GCG implementation. Those three indicators are: a. Company’s information availability for the shareholders; b. Shareholders’ access facility on policy and GCG implementation; c. Annual report presentation completeness. According to the assessment result on those three indicators in PT Bhanda Ghara Reksa, it can be concluded that in general those indicators implementation was in the enough category with the achievement score of 5.18 from the maximum score 7 and the achievement level of 73.97%. In general, all indicators of information disclosure aspect have met the best practices. The fulfillment level of each indicator based on the fulfillment parameters from each indicator will be explained in detail as follows:
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
2)
3)
Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders. Di dalam laporan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham telah diungkapkan informasi-informasi yang terkait dengan penerapan GCG. Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG. Perusahaan telah menyediakan media yang tepat untuk pengungkapan informasi terkait penerapan GCG bagi stakeholders berupa sosialisasi dan gathering dengan karyawan. Namun kepada stakeholders di luar perusahaan belum dilakukan. Perlu adanya media pengkomunikasian penerapan GCG kepada stakeholders lain, misalnya bulletin, BUMN Forum, gathering. Perusahaan telah mempublikasikan Laporan Keuangan / Tahunan kepada publik melalui media cetak, sebagaimana yang dilakukan terhadap laporan keuangan tahun 2011 telah dipublikasikan melalui website. Kelengkapan penyajian Laporan tahunan. Laporan Tahunan telah menyajikan semua hal yang terkait dengan penerapan GCG, seperti ; Visi & Misi perusahaan, strategi, profil Dewan Komisaris, profil Direksi, uraian mengenai SPI dan Sekretaris Perusahaan, profil perusahaan, Laporan Keuangan perusahaan, hasil assessment GCG. Namun di dalam laporan tersebut masih belum menyajikan informasi pengungkapan kasus-kasus material dan signifikan. Kami juga merekomendasikan agar Laporan Tahunan untuk periode yang akan datang menyajikan pedoman operasional yang lebih transparan mengenai hak dan kewajiban karyawan, dan lain-lain.
1)
2)
3)
Company’s information availability for the shareholders. In the report to the Board of Commissioners and the shareholders, there has been disclosed related information about GCG implementation. Stakeholders’ access facility on policy and GCG implementation. The company has provided right media for the stakeholders to disclose the information about GCG implementation, such as socialization and gathering with the employees. However, it has not been done for the stakeholders outside the company yet. Communication media in GCG implementation for the shareholders are needed, such as bulletin, State-Owned Enterprises forum, and gathering. Annual report presentation completeness The annual report has presented everything that is related with GCG implementation, such as the company’s vision and mission, the strategy, the Board of Commissioners’ profit, the company’s profile, the company’s financial report, and the assessment result on GCG implementation. However, that report has not presented the information disclosure about material and significant cases yet. We also recommend that the annual report for the following years will be presented more transparent operational codes about employees’ rights and responsibilities, and etc.
133 Annual Report 2012
1)
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Hal yang perlu diperhatikan perusahaan guna meningkatkan pengungkapan informasi (disclosure) antara lain adalah perlunya memaksimalkan pemberian informasi kepada stakeholder di luar perusahaan. 5. Komitmen Aspek penerapan GCG yang terkait dengan komitmen diukur dengan 3 (tiga) indikotor sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2012
134
Thing that needs to be noted by the company to improve the information disclosure is the need to maximize the information distribution to the shareholders outside the company. 5. Commitment GCG implementation aspect which is related with commitment is assessed by using three indicators as follows:
a. Penandatanganan Pedoman/ kebijakan; b. Pelaksanaan aturan corporate govemace; c. Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku.
a. The signing of codes or policy; b. Corporate governance rules implementation; c. Company’s obedience on the existing rules.
Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan ferhadap penerapan ketiga indikator tersebut pada PT Bhanda Gara Reksa dapat disimpulkon bahwa pada umumnya penerapan indikator tersebut masuk dalam kategori baik, dengan capaian skor 7,88 dan skor maksirnal 10 dengan tingkat pencapaian sebesar 78,78%.
According to the assessment result on those three indicators’ implementation in PT Bhanda Ghara Reksa, it can be concluded that in general those indicators’ implementation was in the good category, with the achievement score of 7.88 from the maximum score of 10 and the achievement level of 78.78%.
Secara umum, seluruh indikator pada aspek Komitmen telah mendekati atau mencapai praktik-praktik yang terbaik (best practices). Tingkat pemenuhan masing-masing indikator tersebut berdasarkan pemenuhan parameterparameter dan setiap indikator dijelaskan secara rinci sebagai berikut : 1) Penandatanganan Pedoman / kebijakan. Komitmen perusahaan untuk membuat sarana guna pengelolaan perusahaan yang lebib baik, sudah terlihat dengan telah ditanda tanganinya kontrak manajemen tahunan oleh Direksi & Dewan Komisaris dan ditetapkannya Pedoman Good Corporate Governance pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) berdasarkan Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor SK.KOM/ S016/DEKOM-BGR/VIII.05 NO : SKDUT /084 /SET / VIII.05 tanggal 22 Agustus 2005. Berkaitan dengan penerapan praktik GCG tersebut, telah disusun
In general, all indicators in commitment aspect have met the best practices. The fulfillment level of each indicator based on the fulfillment parameters from each indicator will be explained in detail as follows: 1)
The signing of codes or policy The company’s commitment to create more facilities for better company management has been visible with the signing of the Annual Management Contract by the Managements and the Board of Commissioners and the implementation of Good Corporate Governance codes in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) based on the Board of Commissioners and the Managements Decision number SK.KOM/S016/DEKOMBGR/VIII.05 NO: SKDUT /084 /SET / VIII.05 on August 22, 2005. In relation with that GCG implementation, there has been constructed a BGR Individual Behavior
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
Codes, ISU Charter, more transparent operational codes about employees’ rights and responsibilities, and etc. 2) Corporate governance rules implementation a) The Board of Directors has created or appointed a team to prepare the needed infrastructures or rules, and have monitored GCG implementation and periodically reported it to the Commissioners and Managements. However, in its performance, GCG implementation monitoring by the team was not maximal yet. As a mean to improve the company’s commitment in GCG implementation, we recommend that the Managements to do self assessment periodically and report the result to the Managements and the Board of Commissioners. b) The Managements have given rewards to the employees of the year annually on the company’s birthday, but has not set punishments on behavior violence yet. From the questionnaires and interviews’ result, it can be concluded that there was not the Managements’ firmness in giving punishment. The company has published PKB book about employees’ behavior codes, reward program for the employees of the year, and information mechanism for the shareholders’ complaints.
135 Annual Report 2012
2)
pula Panduan Perilaku Insan BGR, SPI Charter, pedoman operasional yang lebih transparan mengenai hak dan kewajiban karyawan, dan lain-lain. Pelaksanaan aturan corporate governace. a) Direksi telah membentuk atau menunjuk Tim yang bertugas menyiapkan infrastruktur atau aturan main yang diperlukan, serta memantau penerapan GCG dan secara berkala melaporkannya kepada Komisaris dan Direksi. Tetapi di dalam pelaksanaannya pemantauan penerapan GCG oleh tim tersebut belum dilakukan secara maksimal. Sebagai upaya untuk meningkatkan komitmen perusahaan dalam penerapan GCG, kami rekomendasikan kepada Direksi (d.h.i. Tim Monitoring Penerapan GCG) untuk melakukan pemantauan dan penilaian (self assessment) secara berkala serta melaporkan hasilnya kepada Direksi & Dewan komisaris. b) Direksi telah memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi setiap tahun (HUT perusahaan), tetapi belum mengatur sanksi terhadap pelanggaran aturan perilaku. Dan hasil kuesioner dan wawancara dapat disimpulkan bahwa belum ada ketegasan Direksi dalam memberikan sanksi. Perusahaan telah menerbitkan buku PKB yang memuat mengenai pedoman perilaku karyawan, program reward bagi karyawan yang berprestasi dan mekanisme penerangan mengenai keluhan stakeholder.
HASIL GCG ASSESSMENT Results in GCG Assessment
3) Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan telah menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dari Pemerintah Pusat dan Daerah yang terkait dengan bidang usaha perusahaan. Tidak ada tuntutan atau sanksi atas pelanggaran peraturan Pemerintah Pusat ataupun Daerah.
Laporan Tahunan 2012
136
Hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam aspek Komitmen antara lain adalah: - Sudah terdapat pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku yang ditandatangani oleh setiap insan perusahaan tetapi perlu dilakukan review terhadap pernyataan tersebut. - Belum terdapat mekanisme baku untuk menindaklanjuti keluhankeluhan stakeholder Dari berbagai uraian mengenai kondisi penerapan GCG di atas, dapat disimpulkan bahwa apabila kondisi ideal penerapan GCG atau praktik-praktik terbaiknya (best practices) yang tercermin dalam indikator-indikator dan parameter-parameter assessment dikuantifikasikan ke dalam angka 100, maka dan hasil assessment yang dilakukan menunjukkan nilai kondisi penerapan praktik-praktik GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) secara keseluruhan mencapai 82,56 dan tergolong pada predikat “baik”. Nilai tersebut dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai tingkat penerapan GCG pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), serta sejauh mana peningkatan masih harus dilakukan pada area-area tertentu guna mencapai kondisi ideal atau praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan GCG.
3)
Company’s obedience on the existing rules. The company has performed the existing legislation rules from the Central and Local Government that are related with the company’s business field. There was no charge or punishment on rules violence from the Central or Local Government.
Things that need to be noted by the company on the commitment aspect are: - There has been a statement of obedience to the Behavior Codes which is signed by every company’s member. However, review on that statement is still needed. - There was no formal mechanism in following up the shareholders’ complaints. From the various analyses on GCG implementation condition above, it can be concluded that if the ideal condition of GCG implementation or its best practices which is represented in the assessment’s indicators and parameters is quantified to 100, then the assessment result shows the GCG implementation condition overall score in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) reached 82.56 and can be classified in the good category. That score is meant to give an illustration about GCG implementation level in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), and how far the improvement still needs to be done in certain areas to meet the ideal condition or best practices in GCG implementation.
Laporan Keuangan Financial Statement PT. BHANDA GHARA REKSA (Persero)
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2012 and 2011
Annual Report 2012
137
PT. BHANDA GHARA REKSA (Persero) KANTOR PUSAT
Jalan Kalibesar Timur No 5-7, Jakarta 11110 Teleppon (021) 6916666 Faksimile (021) 6903162 E-mail :
[email protected] http://www.bgrindonesia.com SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal -Tanggal
31 DESEMBER 2012 dan 2011 PT. BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)
BOARD OF DIRECTOR’S STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENT For The Year Ended December 31, 2012 and 2011 PT. BHANDA GHARA REKSA (Persero) We, the undersigned
Kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
Mulyanto Jl. Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Pondok Pekayon Indah Blok D7 No. 10, Bekasi 021-6916666 Direktur Utama / President Director
Name Office Address Residental Address Phone Title
Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
M. Taufik Hidayat Jl. Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Jl. Kayu Putih Selatan III E/31, Jakarta Timur 021-6916666 Direktur Keuangan, Administrasi & SDM Finance, Administratiion & HRD Director
Name Office Address Residental Address Phone Title
Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
Samto Pramono Jl.Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Jl. Cilandak VI/28, Jakarta Selatan 021-6916666 Direktur Pemasaran / Marketing Director
Name Office Address Residental Address Phone Title
Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
Rasjachmur Akbar Jl. Kalibesar Timur No. 5-7, Jakarta Jl. Bambu Duri VIII/21, Jakarta Timur 021-6916666 Direktur Perencanaan dan Pengembangan Planning and Development Director
Name Office Address Residental Address Phone Title
Laporan Tahunan 2012
138
Menyatakan bahwa : 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero). 2. Laporan keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.
Declare that: 1. We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero). 2. PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesia financial Accounting Standards.
a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) telah dimuat secara lengkap dan benar.
3.
b. Laporan keuangan PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. 4. Bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero). Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
a. All information in the PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) financial statements has been fully and correctly disclosed. b.
4.
PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) financial statements do not contain any incorrect information or facts nor do they omit material information and facts.
We are responsible for PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) internal control system.
This is our declaration, which has been truthfully.
139
Jakarta, 27 Maret 2013/ Maret 27, 2013 Atas nama Dewan Direksi / On behafl of the Board of Directors
Mulyanto
Direktur Utama - President Director
Samto Pramono
Direktur Pemasaran / Marketing Director
M. Taufik Hidayat
Direktur Keuangan, Administrasi & SDM / Finance, Administration & HRD Director
Rasjachmur Akbar
Direktur Perencanaan & Pengembangan / Planning and Development Director
Annual Report 2012
3.
061/ISS/AU/2013 Laporan Auditor Independen
Laporan Tahunan 2012
140
Independent Auditors' Report
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) di Jakarta.
The Share holders, Board of Commisioners and Directors PT Bhanda Ghara Reksa (Persero ) At Jakarta
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) tanggal 31 Desember 2012, dan 31 Desember 2011 serta laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the statements of financial position of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) as at 31 December 2012, and 31 December 2011 and statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the years ended 31 December 2012 and 2011. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI). Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundangundangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with generally accepted auditing standards established by the Indonesian Institute of Public Accountants and Government Audit Standard issued by State Audit Board of Republic of Indonesia. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. Audit includes the examination to the company's compliance to contract, conditions of aid and certain section of articles of law and regulation and also compliance to internal control. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) as at 31 December 2012 and 2011 the results of their operations, and cash flows for the year then ended, in conformity with financial accounting standard in Indonesia.
Rasuna Office Park RO-03 Komplek Rasuna Epicentrum Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan - Jakarta Selatan 12960 Telp. : 021-72792185, 7225179, 83786293, 021-93904059 Fax. : 021-7394868, 83786293
Laporan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangundangan dan Pengendalian Intern, kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami No : 061/ISS/AKP/2013 dan No. 061/ISS/API/2013 tanggal 27 Maret 2013.
Compliance Report to law and regulation and internal control, we submit separately to management with our report No: 061/ISS/AKP/2013 and No. 061/ISS/API/2013 dated of March 27, 2013.
Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan
Drs.Soewondo, MM, CPA Register Akuntan Publik / Public Accountant Registration No : AP.0065 Izin Usaha Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm License No : KEP-268/KM.6/2003 Jakarta, 27 Maret 2013 / March 27, 2013 NOTICE TO READERS
141 Annual Report 2012
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, statement of changes in shares holders equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices utilized to audit such financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying financial statements and the auditor's report thereon are not intended for use by those who are not informed about Indonesian accounting principles and auditing standards, and their application in practices. The standars,procedures and practises utilised in Indonesia to audit such financial statement may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia.
13 2p,14
3.479.849.733 7.753.216.370 91.866.672.764 343.141.427.016
2f,12
37.780.374.176
42.853.232.485
2e,11
5 6 7 2c,8 2d,9 10
1.875.779.564 591.061.480 5.686.856.521 9.148.712.896 269.691.201 28.805.797.752 251.274.754.252
2a,3 2b,4
Catatan/ Notes
58.573.398.477 146.323.456.361
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rp.
(0) 0
3
Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Fixed Assets ( Net of accumulated depreciation of Rp.37.234.896.643,- & Rp 31.514.071.624,per 31 December 2012, & 2011 ) Other Assets Deferred Tax Asset
Non Current Assets Invesment Property ( Net of accumulated depreciation of Rp. 21.825.333.856,- & Rp. 20.333.966.023,as at 31 December 2012, & 2011 )
Total Current Assets
ASSETS Current Assets Cash and cash equivalents Account Receivables ( Net of allowance of douftfull account of Rp.14.322.838.468 ,- & Rp 12.079.510.987,as at 31 December 2012, & 2011 ) Other Receivables Advance Payment Prepaid Taxes Operation Cost in Prosses Inventories Prepaid Expenses
DESCRIPTION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, AND 2011 (Expressed In Rupiah )
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
79.113.047.065 296.714.852.193
27.476.848.380 6.640.556.064
20.683.411.856
24.312.230.765
217.601.805.128
5.500.569.280 768.298.170 4.992.395.393 7.143.129.226 205.413.747 21.204.461.162
20.225.727.445 157.561.810.705
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp.
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan.
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Aset Tetap ( Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.37.234.896.643,- & Rp 31.514.071.624,per 31 Desember 2012, & 2011 ) Aset Lain-Lain Aset Pajak Tangguhan
Aset Tidak Lancar Properti Investasi ( Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 21.825.333.856,- & Rp. 20.333.966.023,per 31 Desember 2012 & 2011 )
Jumlah Aset Lancar
ASET Aset Lancar Kas dan Setara kas Piutang Usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang usaha sebesar Rp. 14.322.838.468 ,- & Rp 12.079.510.987,per 31 Desember 2012, & 2011 ) Piutang Lain-lain Uang Muka Kerja Pajak Dibayar di muka Biaya Operasi dalam Proses Persediaan Biaya Dibayar di muka
URAIAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2012, DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
Laporan Tahunan 2012
142
140.000.000.000 35.810.247.438 49.385.612.953 225.195.860.392 343.141.427.017
Ekuitas Modal yang Ditempatkan dan Disetor Cadangan Umum Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Annual Report 2012
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan.
117.945.566.625
23.159.334.432 23.159.334.432
Liabilitas Tidak Lancar Utang Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas
2.039.603.714 28.209.207.958 5.105.292.231 1.645.350.827 274.000.000 9.237.865.366 12.771.721.501 35.503.190.594 94.786.232.193
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rp.
(0)
24
23
15 16 17 18 19 20 2i,21 22
Catatan/ Notes
0
4
Total Liabilities Equity Issued and Paid In Capital General Reserve Profit Income For The Year Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
6.150.830.477 6.150.830.477 115.556.059.361
60.000.000.000 81.545.157.991 39.613.634.841 181.158.792.832 296.714.852.193
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
Non Current Liabilities Long term Payable Total Non Current Liabilities
2.577.018.995 24.837.905.000 10.537.497.815 1.130.420.943 18.036.704.602 6.969.370.532 11.033.015.827 34.283.295.170 109.405.228.884
DESCRIPTION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, AND 2011 (Expressed In Rupiah )
LIABILITIES AND EQUITY Current Liabilities Account Payables Bank Loans Taxes payable Other Payable Third Party Payable Unearned Revenues Accrued Revenues Accrued Expenses Total Current Liabilities
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp.
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Lancar Utang Usaha Utang Bank Utang Pajak Utang Lainnya Utang Pihak Ketiga Pendapatan Diterima di muka Pendapatan Yang Akan Diterima Biaya Yang Masih Harus Dibayar Jumlah Liabilitas Lancar
URAIAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2012, DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
143
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah ) (Expressed In Rupiah ) URAIAN
Laporan Tahunan 2012
144
2012 Rp
Catt/ Notes
DESCRIPTION
2011 Rp
HASIL USAHA - Jasa Pergudangan - Jasa Logistik - Jasa Lain Jumlah Hasil Usaha
286.782.730.491 353.694.864.816 726.527.136 641.204.122.444
25.a. 25.b. 25.c.
243.060.741.696 282.754.205.137 1.227.952.310 527.042.899.143
REVENUE Warehousing Services Logistic Services Other Services Total Revenues
BIAYA OPERASI - Jasa Pergudangan - Jasa Logistik - Jasa Lain Jumlah Biaya Operasi
165.579.113.956 305.552.358.290 309.983.565 471.441.455.811
26.a. 26.b. 26.c.
139.761.425.218 243.893.290.658 636.933.106 384.291.648.981
OPERATING EXPENSES Warehousing Services Logistic Services Other Services Total Operating Expenses
LABA OPERASI
169.762.666.633
BIAYA USAHA - Biaya Umum, Adm. & Pemasaran Jumlah Biaya Usaha
103.224.011.661 103.224.011.661
LABA USAHA
66.538.654.971
HASIL (BIAYA) LAIN-LAIN - Hasil Lain-lain - Biaya Lain-lain Jumlah Hasil (Biaya) Lain-lain
2.522.257.100 (2.591.452.436) (69.195.335)
LABA SEBELUM PAJAK
66.469.459.636
PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan Final Pajak Penghasilan Kini Pajak Tangguhan Jumlah Pajak Penghasilan LABA SETELAH PAJAK
LABA PER SAHAM - DASAR DAN DILUSIAN
27.a.b.
87.806.074.617 87.806.074.617 54.945.175.546
28.a. 28.b.
4.419.138.645 (4.637.924.398) (218.785.753) 54.726.389.793
29. (12.268.752.738) (5.927.754.250) 1.112.660.306 (17.083.846.683)
(12.109.721.360) (4.787.370.000) 1.784.336.408 (15.112.754.952)
49.385.612.953
39.613.634.841
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
142.751.250.163
-
-
49.385.612.953
39.613.634.841
352.754
282.955
GROSS PROFIT OVERHEAD EXPENSES General, Adm. & Marketing Expenses Total Overhead Expenses OPERATING PROFIT OTHER INCOME (EXPENSES) Other Income Other Expenses Total Other Income (Expenses) PROFIT BEFORE INCOME TAX INCOME TAX Income Tax / final Income Tax/Non Final Deferred tax Total Income Tax PROFIT AFTER INCOME TAX OTHER COMPREHENSIVE INCOME Other Comprehensive Income for the year after tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR EARNINGS PER SHARE - BASIC AND DILUTED
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan.
5
(80.000.000.000) 34.265.089.447 35.810.247.438
80.000.000.000 140.000.000.000
Annual Report 2012
81.545.157.991
25.077.740.568 330.363.807 81.545.157.991
60.000.000.000
60.000.000.000
56.137.053.616
Cadangan Umum / General Reserve Rp
6
(3.079.813.139) (1.174.000.000) 39.613.634.841 181.158.792.832
181.158.792.832 (3.764.000.000) (1.584.545.394) 49.385.612.953 225.195.860.391
(3.079.813.139) (25.077.740.568) (1.174.000.000) (330.363.807) 39.613.634.841 39.613.634.841
39.613.634.841 (3.764.000.000) (34.265.089.447) (1.584.545.394) 49.385.612.953 49.385.612.953
Equity as at January 1, 2012 : Profit Sharing Year 2011 Additional Capital Devidend General Reserve Allocation for SMEs and Cooperative Adjustment of retained earning Profit Year 2011 Equity as at December 31, 2012
Equity as at January 1, 2011 : Profit Sharing Year 2010 Devidend General Reserve Allocation for SMEs and Cooperative Adjustment of retained earning Profit Year 2011 Equity as at December 31, 2011
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah ) DESCRIPTION
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
145.798.971.130
Jumlah Ekuitas / Total Equity Rp
29.661.917.514
Saldo Laba / Retained Earning Rp
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)
60.000.000.000
Modal Disetor / Issued and Paid in Capital Rp
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan
Ekuitas tanggal 01 Jan. 2012 Pembagian Laba Tahun 2011 : Tambahan Modal Dividen Cadangan Umum Pembinaan PKBL Penyesuaian Laba Tahun Lalu Laba Tahun 2011 Ekuitas tanggal 31 Des. 2012
Ekuitas tanggal 01 Jan. 2011 Pembagian Laba Tahun 2010 : Dividen Cadangan Umum Pembinaan PKBL Penyesuaian Laba Tahun Lalu Laba Tahun 2011 Ekuitas tanggal 31 Des. 2011
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah ) URAIAN
145
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba Sebelum Pajak Penyesuaian - Beban Pajak Badan - Penurunan Properti Investasi - Penyusutan Aset Tetap - Akum. penyusutan Properti Investasi - Penyisihan Piutang Usaha - Aset Pajak Tangguhan - Amortisasi Biaya Ditangguhkan Kas dari Aktivitas Operasi Sebelum Perubahan modal Kerja
Laporan Tahunan 2012
146
Kenaikan (Penurunan) Modal Kerja - Piutang Usaha - Piutang Lain-lain - Uang Muka Kerja - Uang Muka Pajak - Persediaan - Biaya Dibayar di muka - Biaya Operasi Dalam Proses - Utang Usaha - Utang Bank - Utang Pajak - Utang Lainnya - Utang Pihak Ketiga - Pendapatan Diterima di muka - Pendapatan Yang Akan Diterima - Biaya Pajak Final - Manfaat Pajak Tangguhan - Biaya Yang Masih Harus Dibayar Arus Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Operasi Arus kas dari Aktivitas Investasi Penurunan (Penambahan) Investasi - Properti Investasi - Tanah - Bangunan - Emplasemen/Lapangan - Inventaris - Kendaraan - Hasil Penjualan Kendaraan - Aset Lain-lain Arus Kas Bersih Digunakan untuk Investasi
2012
2011
Rp
Rp
66.469.459.636
54.726.389.793
(5.927.754.250) 5.720.825.019 1.491.367.833 2.243.327.481 (1.112.660.306) -
(4.787.370.000) (2.130.971.253) 5.433.543.555 (751.503.279) 3.352.820.769 -
68.884.565.413
55.842.909.584
8.995.026.863 3.580.789.716 177.236.690 (694.461.128) (64.277.454) (7.601.336.589) (2.005.583.670) (537.415.281) 3.371.302.958 (5.432.205.583) 514.929.885 (17.762.704.602) 2.268.494.834 1.738.705.674 (12.268.752.738) 1.112.660.306 1.219.895.424
(71.290.844.440) 4.833.706.571 (362.119.352) (3.556.147.779) 59.905.818 (700.851.891) (1.814.655.966) (8.486.301.474) (74.300.000) 6.456.728.652 488.334.208 18.036.704.602 288.757.741 5.092.235.068 (12.109.721.360) 17.423.767.587
45.496.870.716
10.128.107.568
(20.032.369.554) (720.575.619) (4.990.755.725) (10.449.452.791) 17.383.995.443 (18.809.158.246)
(44.646.196.788) 6.304.213.098 26.954.564.007 11.343.747.248 (3.888.124.811) (1.397.920.390) (13.118.796.416) (18.448.514.051)
7
CASH FLOWS STATEMENT FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
Cash Flow from Operating Activities Profit Before Tax Adjusment Company income tax Depreciation of Investment Properties Depreciation of Fixed Assets Depreciation of Investment Properties Allowance for Accounts Receivable Amortization for Deffered Expenses Cash from Operating Activities Changes Before Working Capital Increase (Decrease) of Working Capital Account Receivable Other Receivable Advance Payment Prepaid Tax Inventories Prepaid Expenses Operation Cost in Proses - Account Payable Bank Loans Taxes Payable Others Payable Third Party Payable Accrued Income Accrued Revenues Income Tax / Final Accrued Expenses Net Cash Flow Provided From Operating Activities Cash Flow from Investing Activites Increase / (Decrease) of Investement Investment Properties Lands Buildings Emplacement /Field Equipment Vehicles Vehicles Sales Other Assets Net Cash Flow Used in Investing Activities
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah ) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan - Penambahan Utang Jangka Panjang - Pembagian Dividen - Penambahan Modal - Pembagian Dana PKBL - Pembagian Laba untuk Cadangan Umum - Penambahan Cadangan Umum Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan Penambahan (Pengurangan) Kas Bersih Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
17.008.503.956 (3.764.000.000) 80.000.000.000 (1.584.545.394) (114.265.089.447) 34.265.089.447
2.666.431.049 (3.079.813.139) (1.174.000.000) (25.077.740.568) 25.077.740.568
11.659.958.562 38.347.671.032
(1.587.382.090) (9.907.788.572)
20.225.727.445
30.133.516.018
58.573.398.477
20.225.727.445
CASH FLOWS STATEMENT FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah ) Cash Flow from Financing Activites Long Term Liabilities Profit Sharing for Dividend Provision of Fund SMEs and Cooperative Profit sharing for General Reserve Additional General Reserve Net Cash Flow Used in Financing Activities Net Increase In cash Cash and Cash Equivalent at The Beginning of The Year Cash and Cash Equivalent at The End of The Year
The accompanying notes form an integral part of the financial statements
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan.
Annual Report 2012
147
8
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
1. GENERAL
1. UMUM a. Legality of The Establishment
a. Dasar Hukum Pendirian Perusahaan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) ("PT BGR") didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1976, dengan Akta Notaris Imas Fatimah No. 21 tanggal 11 April 1977, perubahan terakhir sesuai dengan Akta notaris Rachmad Umar, SH no. 8 tanggal 14 Agustus 2012.
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) ("PT BGR") was established based on Government Regulation Number 26 the year 1976 in the public Notary's Deed of Imas Fatima , SH. Number 21 dated 11 April 1977, latest changed according to Notary deed of Rachmad Umar, SH number 8 dated August 14,2012.
Komposisi modal perusahaan adalah sebagai berikut :
Composition of company's capital are as follows:
1. 2.
1. 2.
Modal Statuter Rp 560.000.000.000,00. Modal dasar disetor dari Rp 40.000.000.000,00 menjadi Rp 60.000.000.000,00 selanjutnya menjadi Rp 140.000.000.000,00.
b. Kegiatan Usaha Perusahaan
Laporan Tahunan 2012
148
`
The statutory capital Rp 560,000,000,000.00 The paid in capital changed from Rp.40.000.000.000,00 to Rp 60.000.000.000,00 to Rp 140.000.000.000,00
b. Company's Activities
PT.BGR merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa pegudangan, jasa logistik dan jasa transportasi serta usaha lain terkait yang menjadi penyangganya.
PT.BGR is company handling business in the field of warehousing services, logistic services and transportation services and other services which are supporting of those mentioned.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan secara garis besar terdiri dari 2 kegiatan yaitu : 1. Utama Menyelenggarakan dan mengusahakan jasa pergudangan yang meliputi kegiatan gudang milik, gudang sewa, dan gudang manajemen serta jasa logistik yang meliputi kegiatan transportasi darat, laut, dan udara.
In general the type of the company's business consists of 2 main activities : 1. Main To organize and provide warehouse services which include company owned warehouse service activities, warehouse rental and management, logistic services including land, sea and air transportation.
2.
Jasa lainnya meliputi termite control, spraying, fumigasi, surveyor, collateral manajemen service.
Other services are termite control, spraying, fumigation, surveying, collateral management service.
c. Organization Structure and Personels
c. Struktur Organisasi dan Personalia -
2.
Organization Structure
Struktur Organisasi
-
Pengelolaan kegiatan perusahaan dilaksanakan oleh Direksi dan Dewan Komisaris sebagai wakil para pemegang saham. Dewan Komisaris berfungsi pula sebagai pengawas atas jalannya manajemen perusahaan serta diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
The management of company's activities carried on by Board of Commision as the representative of the stockholders. The Board of Commisoners functions also as supervisors of the management of company operations, and is appointed and dismissed by the General meeting of Shareholders.
Struktur organisasi PT BGR didasarkan atas Surat Keputusan Direksi PT BGR No.SK.DUT/035/HRU/III.09 tanggal 27 Maret 2009, Kantor Pusat berkedudukan di Jakarta dengan cabangcabang sebagai berikut :
The organization structure of PT BGR is based on the Decree of the PT. BGR Board of Directors, No. SK.DUT/035/SDM/III.09, dated 27 March 2009 Head Office is located in Jakarta. Description of branches are as follow:
Cabang Utama : 1 Cabang Utama DKI Jakarta 2 Cabang Utama Semarang 3 Cabang Utama Surabaya 4 Cabang Utama Medan 5 Cabang Utama Makassar 6 Cabang Utama Palembang
Main Branches : 1 DKI Jakarta Main Branch 2 Semarang Main Branch 3 Surabaya Main Branch 4 Medan Main Branch 5 Makassar Main Branch 6 Palembang Main Branch 9
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
1. UMUM (lanjutan) Cabang : 1 Cabang Bandung 2 Cabang Lampung 3 Cabang Denpasar
Branches : 1 Bandung Branch 2 Lampung Branch 3 Denpasar Branch
Sub Cabang : 1 Sub Cabang Padang 2 Sub Cabang Dumai 3 Sub Cabang Pancoran 4 Sub Cabang Cikampek 5 Sub Cabang Cilegon 6 Sub Cabang Pontianak 7 Sub Cabang Banjarmasin 8 Sub Cabang Samarinda 9 Sub Cabang Mataram 10 Sub Cabang Palu 11 Sub Cabang Kupang 12 Sub Cabang Sorong 13 Sub Cabang Yogyakarta 14 Sub Cabang Bitung
Sub Branches : 1 Padang Sub Branch 2 Dumai Sub Branch 3 Pancoran Sub Branch 4 Cikampek Sub Branch 5 Cilegon Sub Branch 6 Pontianak Sub Branch 7 Banjarmasin Sub Branch 8 Samarinda Sub Branch 9 Mataram Sub Branch 10 Palu Sub Branch 11 Kupang Sub Branch 12 Sorong Sub Branch 13 Yogyakarta Sub Branch 14 Bitung Sub Branch -
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Anggota Direksi diangkat oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bhanda Ghara Reksa dengan Surat Keputusan Nomor : Kep-88/MBU/2009 tanggal 14 April 2009, Susunan Direksi tanggal 14 April 2009 adalah sebagai berikut :
Composition of Board of Directors and Commisioners Members of The Board of Directors was assigned on the basis of State Ministry in Investment and Supervision as the General Meeting of Shareholders of Limited Companies (Persero)PT Bhanda Ghara Reksa with SOEs Number : Kep88/MBU/2009 dated 14 April 2009. List Board as of 14 April 2009 :
Direktur Utama Direktur Keuangan, Administrasi dan SDM
: :
Mulyanto M. Taufik Hidayat
: :
Direktur Pemasaran Direktur Perencanaan & Pengembangan
: :
Samto Pramono Rasjachmur Akbar
: :
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Menteri Negara BUMN dengan Surat Keputusan Nomor: SK-130/MBU/2012 tanggal 07 Maret 2012 dan penambahan Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Menteri Negara BUMN dengan Surat Keputusan Nomor : SK417/MBU/2012 tanggal 21 November 2012, sehingga Susunan Dewan Komisaris tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
: : : :
The Board of commisioner was assigned on the basis of Minister of State Enterprises Number : SK-130/MBU/2012 dated March 07, 2012 and the addition of Board of Commissioners assigned by the Minister of State Enterprises by Number. SK-417/MBU/2012, so the composition of the Board of Commissioners on December 31, 2012 are as follows:
Widharma Raya Dipodiputro Wiyardhi Saputra Titi Hendrawati Muchlis R Luddin
Direksi dan Komisaris tidak mempunyai kepemilikan saham dalam bentuk apapun di PT BGR.
10
President Director Finance, Administration, and Human Resources Director Marketing Director Planning and Development Director
: : : :
President Commisioner Commisioner Commisioner Commisioner
Board of Director and Commissioner have no stocks ownership at PT BGR.
149 Annual Report 2012
-
1. GENERAL (continued)
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
1. UMUM (Lanjutan) -
1. GENERAL (continued) - Employees
Personalia Jumlah karyawan PT BGR per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebanyak 1.080 dan 1.062 orang. Terdapat penambahan jumlah pegawai sebanyak 17 orang dalam tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Harian Jumlah (Dinyatakan dalam jumlah orang)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Laporan Tahunan 2012
31 Desember 2011 / 31 December 2011
Description
882 215 -
873 207 -
Permanent Employees Non Permanent Employees Daily Employees
1.097
1.080
Total (Expressed in number of person)
d. Mission and Vision
d. Misi dan Visi
150
The amount of PT BGR employees as at 31 December 2012 and 2011 are 1,080 and 1,062 personel. The increase of employees as many as 17 personels in 2012 described bellows:
Misi PT BGR adalah : Menyelenggarakan jasa logistik yang cepat, aman, kompetitif didukung dengan teknologi informasi yang komprehensif dan handal. Meningkatkan nilai perusahaan secara signifikan melalui peran aktif sebagai perusahaan jasa logistik terpercaya.
PT BGR's Mission are : - Organizing fast, safe, competitive logistics services, support by a comprehensive information technology and reliable. - Increasing the value of the company significantly through the active role as a reliable logistics service company
-
Meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia, jenjang karir yang jelas, peningkatan daya saing dan produktivitas.
-
Improving the welfare of workers, through increased competency of Human Resources, a clear career path, increase competitiveness and productivity.
-
Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan, dilakukan secara transparan dan selektif.
-
Establishing mutually beneficial transparent and selective
Visi PT BGR adalah: Menjadi Perusahaan Jasa Logistik yang Profesional, Terkemuka di Indonesia dan Mampu bersaing di Pasar Global
partnerships,
be
PT BGR's Visions are : - Become a Professional Logistics Service Company, Leading in Indonesia and able to compete in the Global Market.
2. ACCOUNTING POLICY
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PT BGR adalah sebagai berikut:
The accounting policy applied in the preparation of the financial statements of PT BGR are as follows :
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya harga perolehan, kecuali dinyatakan lain dalam catatan laporan keuangan.
The Financial statements are compiled in the acquisition cost concept, except if stated otherwise in the notes to the financial statements.
Semua angka dalam catatan atas laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
All figures in the financial statement are expressed in Rupiah, unless stated otherwise.
Laporan arus kas ini disusun menggunakan metode tidak langsung (indirect method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows are compiled using the indirect method by categorizing the cash inflow and outflow in to operational, investment, and funding activities.
11
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b.
a. Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi kas, kas di bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents include Cash, Cash in Banks, Short Term Investment and time deposits maturing not more than three mounths since the original placement, are not collateralized and not restricted in use.
Piutang Usaha Piutang usaha disajikan di neraca sebesar nilai bersih dikurangi penyisihan setelah dilakukan evaluasi. Pada tiap akhir tahun buku, Kantor Pusat dan Kantor Cabang PT. BGR melakukan penyisihan untuk piutang usaha yang diperkirakan tak tertagih, yaitu piutang usaha yang termasuk kategori menunggak dengan rincian sebagai berikut:
b. Trade Receivables Trade receivables are recorded net of allowance for doubtful accounts after evaluation. At the end of each accounting year, the Head Office and the Branches of PT. BGR provide allowances for trade receivables estimated to be uncollectible, receivables categorized as follows:
Umur Piutang
1 Hari sampai 360 hari 361 hari sampai 720 hari Di atas 720 hari
: : :
d.
: : :
0% 50 % 100%
Sejak tahun 2012 Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (setelah evaluasi) . Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih.
c.
Aging of Trade Receivables
Prosentase Penyisihan Kerugian Piutang Tak Tertagih / Percentage of Allowance for doubtfull account
1 day to 360 days 361 days to 720 days Over 720 days
Since 2012, trade and other receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at cost, less provision for doubtful receivables (after evaluation). Provisions for doubtful receivables are established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
c. Operation Cost in Process
Biaya Operasi Dalam Proses Biaya Operasi Dalam Proses yang disingkat BODP adalah biaya operasi atas penyerahan jasa yang telah diberikan perusahaan akan tetapi belum dapat dibiayakan karena jasa tersebut belum dapat diterbitkan debet nota dan belum dapat diakui sebagai pendapatan.
Operation Costs in Process are operating costs for services rendered by the company which have not been recorded as costs because the debit note/invoice for thhose services have not been issued and have not been recognized yet as revenue.
Biaya Operasi Dalam Proses disajikan dalam neraca sebesar realisasi biaya operasi atas kegiatan yang jasanya belum ditagihkan sampai dengan tanggal neraca tersebut.
Operating Costs in Process is presented in the balnce sheet for the amount of realized operating costs, for unbilled services at the report date.
d. Inventories
Persediaan Persediaan terdiri dari bahan-bahan untuk fumigasi, spraying, bagging dan alat-alat tulis serta suku cadang kendaraan bermotor yang dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menggunakan metode FIFO (First in First Out).
12
Inventories consist of materials for fumigation and spraying, bagging and stationary as well as vehicle spare parts which are valued at acquisition price using FIFO (First in First Out) method.
151 Annual Report 2012
a.
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Laporan Tahunan 2012
152
f.
e. Investment Property
Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha seharihari.
Investment properties are properties owned by the owner or lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, and not to be used in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the daily business activities.
Properti investasi dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis (40 tahun). Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi.
Investment properties are stated based on the cost method which is accounted for at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Land rights are not depreciated and are carried at cost. Buildings are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives (40 years). Maintenance and repairment costs are charged to income statements as incurred, while renewals and improvements are capitalized.
Perusahaan telah menerapkan pertama kali PSAK 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi dengan melakukan reklasifikasi dari Aset Tetap karena telah memenuhi unsur sebagai Properti Investasi yaitu Tanah dan Bangunan yang dikuasai oleh pemilik atau lesse, untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan pengukurannya menggunakan model biaya.
The Company has implemented PSAK 13 (Revised 2007) regarding Investment Property through the reclassification of assets from Fixed Assets, since those assets have met the criteria for Investment Property, which are Land and Buildings held by the owner or lesse, for rent or for the appreciation in value or both and its measurement using the cost model.
Pada tanggal 29 November 2011 telah diterbitkan revisi PSAK No.13 tentang Properti Investasi yang penerapannya dimulai 1 Januari 2012. Hal ini mengharuskan perusahaan melakukan penyesuaian apabila ada perbedaan pengaturan yang signifikan.
On 29 November 2011 the revised PSAK 13 Investment Property was issued, and the application will started at January 1, 2012. This requires companies to make adjustments if there are significant differences in policy.
f. Fixed Assets
Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan nilai perolehannya yang meliputi: Tanah dicatat berdasarkan harga perolehannya dan biayabiaya yang dikeluarkan. Bangunan, emplasemen, pagar dan inventaris dicatat berdasarkan biaya pembuatannya atau pembangunannya. Generator, forklift, kendaraan bermotor dan inventaris dicatat berdasarkan harga pembelian dan biaya lainnya yang berhubungan dengan itu.
Fixed assets are recorded based on cost, consist of : - Lands are recorded based on acquisition price and costs incurred. - Building, emplacement, fences and inventories are recorded based on the development and construction Generator, forklift, vehicles and inventories are recorded - costs. base on acquisition price and other related party.
Metode penyusutan menggunakan persentase tetap dari harga perolehan yang ditetapkan secara konsisten dengan tahun lalu.
Depreciation method uses the fixed percentage of the acquisition price, which is stated consistenly with the previous year. Fixed assets are stated in financial statement as according to the acquisition price less accumulated depreciation.
Aset tetap dalam laporan keuangan disajikan menurut harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutannya.
The estimated useful lives of fixed assets and percentage depreciation are as follows :
Tarif penyusutan Aset tetap perusahaan adalah sebagai berikut:
13
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Jenis Aset
1 2 3 4 5
Bangunan Pagar Gudang Emplasement Armada Angkutan Kendaraan Dinas - Mobil - Sepeda Motor 6 Mesin & Peralatan 7 Inventaris
g.
h.
f. Fixed Assets (Continued)
Aset Tetap (Lanjutan) Umur (Tahun)/ Life (Years)
Tarif (%) / Rate (%)
40 10 10 10
2,50 10,00 10,00 10,00
5 5 10 5
20,00 20,00 10,00 20,00
Assets Description
Building Warehouse Fence Emplacement Vehicle Office Vehicles Car Motorcycle Engine & Equipment Furnitures
1 2 3 4 5
6 7
g. Impairment of Assets
Penurunan Nilai Aset Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya penurunan nilai aset apabila terjadi perubahan kejadian kejadian atau keadaan - keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan oleh nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Kerugian penurunan nilai aset diakui apabila nilai tercatat aset atau unit yang menghasilkan kas melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai aset diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
In every balance sheet date, Company analyzes whether or not Impairment of Assets has taken place, if changes in conditions occurred indicating that asset carrying amount may not be recovered. If there is an indication of asset impairment, the Company will estimate the recoverable amount of that asset. The recoverable amount is the higher between nett selling price and value of use. The asset impairment loss is recognized when the asset carrying amount or cash generating units exceed the recoverable amount. Asset impairment loss is recognized in the current years profit and loss.
Nilai tercatat aset yang rugi penurunan nilainya telah diakui harus dinaikkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, hanya jika terjadi perubahan dalam taksiran yang digunakan untuk menentukan nilai aset yang dapat diperoleh kembali sejak saat terakhir kali rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai aset dapat dipulihkan hanya jika nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat aset yang seharusnya diakui, setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, seandainya pada tahun sebelumnya tidak ada pengakuan rugi penurunan nilai atas aset tersebut.
The Asset carrying amount which has recognized impairment loss must be raised to the recoverable amount, only when a change in the estimation for determining asset recoverable amount since the last time impairment was recognized. Asset impairment can be recoverable only when asset carrying amount does not exceed the asset carrying amount which should be recognized, as if in the previous year no asset impairment loss was recognized.
h. Unearned Revenue
Pendapatan Diterima di muka Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan atas penyerahan jasa dimana pembayarannya atau penyelesaian dari pengguna jasa tersebut telah diterima dahulu. Pendapatan diterima dimuka disajikan di neraca sebesar nilai pelunasan atau penyelesaiannya sampai dengan tanggal neraca tersebut.
14
Unearned revenue is revenue for services performed where payment or completion of services from service user have been receved in advance. Unearned revenue is presented in the balance sheet at repayment value or settlement value until the balance sheet date.
153 Annual Report 2012
f.
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
i. Accrued Revenue
Pendapatan yang Akan Diterima Pendapatan yang akan diterima adalah pendapatan atas penyerahan jasa yang akan diterima dimuka, sebelum menjadi pendapatan diterima dimuka. Pendapatan yang akan diterima disajikan sebesar nilai tagihannya sampai dengan tanggal neraca tersebut.
j.
j. Revenue and Expenses
Pendapatan dan Biaya Dasar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan dan biaya adalah dasar akrual, yaitu pendapatan diakui setelah jasa diserahkan dan sudah diterbitkan debet nota, demikian juga biaya diakui setelah jasanya diterbitkan debet nota, kecuali untuk biaya dibayar dimuka dan biaya pekerja.
k.
Laporan Tahunan 2012
l.
The basis used for revenue and expense recognition is the accrual basis, revenue is recognized when services have been rendered and invoices have been issued, expenses are recognized when invoices are issued, except for prepaid expenses and labor expenses. k. Estimation of Use
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi, maka jumlah sesungguhnya pada periode yang akan datang dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
154
Accrued revenue is revenue for services rendered and will be received in advance, before recorded as unearned revenue. Accrued revenue is stated in balance sheet at invoicing value until the balance sheet date.
The financial statements are composed based on accounting principles used in Indonesia. It requires the management to make estimation and assumptions toward reported figures. Since there is an element of uncertainty embedded in estimating, the real figures in the following period can be different to the estimated figures.
l. Bonus
Bonus Bonus merupakan unsur biaya (beban) perusahaan yang dibebankan secara proporsional berdasarkan realisasi laba dibandingkan RKAP sebagai beban bonus dalam laporan labarugi tahun 2011. Kebijakan tersebut diberlakukan terhitung sejak tahun 2003.
Bonus is an element of company's expenses that have been charged proportionally based on realized profit, as compared to Company's Work Plan and Budget as bonus expenses in the Income Statement for the year 2012 and 2011. This policy had been effective since 2003.
m. Tantiem
m. Tantiem Tantiem diberikan berdasarkan Undang - Undang No. 1/1995 untuk tahun 2006 dan Undang - Undang No. 40/2007 dan merupakan bagian dari laba bersih Perusahaan pada tahun buku tertentu yang diperuntukkan bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Tantiem is given under Act No. 1/1995 for 2006 and Act No. 40/2007 and is part of Company's net profit in the accounting year for the Board of Commisioners and Board or Directors.
Sebelum tahun 2003, jumlah tantiem untuk setiap tahun buku ditetapkan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan dikategorikan sebagai bagian dari pembagian laba Perusahaan.
Before 2003, the amount of tantiem for every accounting year was established and approved by General Meeting of the Shareholders, and categorized as part of Company's profit sharing.
Pada tahun 2003, Perusahaan telah mengubah kebijakan akuntansi tantiem tersebut dengan membuat penyisihan atas tantiem berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan Kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS.
In 2003, the Company changed the accounting policy of tantiem by allocating provisions for tantiem based on management estimation and charged to current years profit and loss. The tantiem will be paid to the Board of Commissioners and Directors after approval from the General Meeting of Shareholders. The difference between estimated tantiem and the approved tantiem by shareholders are charged or credited to period where the tantiem was ratified by the General Meeting of Shareholders.
15
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o.
n. Foreign Currency Transactions
Transaksi dan Saldo Dalam Valuta Asing a.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi - transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi terjadi.
a.
Company accounting is maintained in Rupiah currency. Current year transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah amounts at the prevailing exchange rate at the time of transaction.
b.
Dalam menyusun laporan keuangan, Aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari penjabaran tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
b.
In compiling the financial statements, , monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated using the prevailing exchange rate issued by the Bank Indonesia at balance sheet dates. Foreign exchange gains or losses arising from those transalations are credited or charged to the relevant years comprehensive income statement.
c.
Kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2012 adalah US $ 1 = Rp 9.670,- dan 31 Desember 2011 adalah US $ 1 = Rp. 9.068,-
c.
Middle rate of Bank Indonesia as at 31 December 2012 is US $ 1 = Rp 9.670,- and 31 December 2011 is US $ 1 = Rp. 9.068,-
o. Employee Benefit
Imbalan Kerja
(1) Pension Obligations
(1) Liabilitas Pensiun Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi Tunjangan Hari Tua (THT) yang pengelolaannya diserahkan kepada PT Asuransi Jiwasraya. Program ini didanai dengan pembayaran premi setiap 3 bulan (triwulanan) yang menjadi pengurang Liabilitas.
The Company has entered the employees in a retirement allowance program managed by PT Asuransi Jiwasraya. This program is funded through premium payments every 3 months which are deductions of liabilities.
Nilai Liabilitas yang diakui di neraca merupakan Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti (NKKIP) pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar Aset program imbalan karyawan, disesuaikan dengan biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian aktuarial yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti dihitung berdasarkan jumlah imbalan yang telah dihimpun (accrued) tanggal neraca dengan memperhitungkan gaji proyeksi pada saat jatuhnya Liabilitas pembayaran.
Tle liability recognised in the balance sheet are the present value of the defined benefit pension plans at the balance sheet date deducted by the fair value of the employee benefit program assets, adjusted with past service costs and unrecognized actuarial gains/losses. Defined benefit liabilities are calculated every year by an independent actuary using the projected unit credit method. The Defined Benefit Employee Pension Plan is calculated based on total accrued benefits at the balance sheet date by calculating projected salaries at the payment maturity date.
(2) Other Post-retirement Obligations
(2) Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Lainnya. Perusahaan menyelenggarakan program imbalan pasca-kerja yang diberikan bagi para karyawan yang telah diputus hubungan kerjanya, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK.DUT/052/PN/XII.02 Tentang Ketentuan Pemberian Uang Pesangon, Uang Jasa dan Ganti Rugi diperbaharui dengan SK.DUT No.DUT/116/ HRU/VI.2012 tentang Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja dan Pemberian Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak PT. BGR.
16
The Company provides a post-retirement benefit program which is given for employees whose employment has terminated, based on Directors Decision Letter number SK.DUT/052/PN/XII.02 regarding Provisions for Severance, Service and Compensation Payment updated with SK.DUT No.DUT/116 / HRU/VI.2012 regarding Terms of Employment Termination and Severance Pay Provision, gratuity and Money Replacement Rights in PT. BGR.
155 Annual Report 2012
n.
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o.
o. Employee Benefit (Continued)
Imbalan Kerja (Lanjutan)
(2) Other Post-retirement Obligations (Continued)
(2) Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Lainnya (Lanjutan) Prakiraan biaya imbalan pesangon diakru sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program imbalan pasti. Liabilitas ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen.
The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar to that for defined benefit pension plans. These obligations are valued annually by independent actuaries.
Perusahaan telah menerapkan program Imbalan Pasca Kerja berupa program pensiun dan pesangon berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2010).
The Company has implemented a program in the form of Post-Employment Benefits pension and severance program based on PSAK 24 (Revised 2010).
(3) Bonus Distribution Program
(3) Program Pembagian Bonus Perusahaan mengakui Liabilitas dan beban atas bonus berdasarkan suatu rumus yang memperhitungkan laba setelah pajak diluar pajak tangguhan.
p.
Laporan Tahunan 2012
156
The Company recognizes liabilities and expenses for bonuses, based on a formula that takes into consideration the profit after tax outside of deferred tax.
p. Income Tax
Pajak Penghasilan Pendapatan operasional perusahaan terdiri atas pendapatan yang dikenakan pajak PPh final dan pendapatan non final. Beban operasional terkait sehubungan dengan perolehan pendapatan dalam prakteknya tidak dapat diatribusikan langsung pada pendapatan final maupun non final sehingga untuk menentukan beban yang dapat dikurangkan dalam penghasilan bruto dilakukan atas dasar prosentase perbandingan antara pendapatan non final dengan total pendapatan.
The Company's operational income consists of income imposed by final and non-final income tax. Operational expenses related to operational income cannot be directly attributed to final or non final income, so to determine the expenses that may be deducted from gross income made on the basis of comparing the percentage of non final income with total income.
Pajak Penghasilan Final Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada perhitungan laba rugi, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Bila penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset dan liabilitas tangguhan.
Final Income Tax Final income tax expense is recognized in proportion to total revenue according to recognized accounting practices during the current year. The difference between the total final income tax paid and the amount charged to the profit and loss calculation is recognized as prepaid taxes or tax payable. When income has been subject to final tax, the difference between the carrying value of assets and liabilities and the tax bases are not recognized as deferred tax assets and liabilities.
Pajak Penghasilan Non Final Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
Non-Final Income Tax Current tax is recognized based on taxable income for the relevant year, calculated in accordance with applicable tax regulations. All temporary differences between carrying amounts of assets and liabilities and their tax bases are recognized as deferred tax. Tax rates enacted or substantially enacted are used in determining the amount of deferred income taxes.
17
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed In Rupiah )
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah )
2. ACCOUNTING POLICY (Continued)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Income Tax
Pajak Penghasilan Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, tersebut telah ditetapkan.
Tax losses carried forward are recognized as deferred tax assets if it is probable that future taxable profit will be sufficient to compensate. Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if filing an objection and appeal or, when the decision of the objection and appeal is determined.
Perusahaan telah menerapkan PSAK 46 (Revisi 2007) tentang Akuntansi Pajak Penghasilan yang di dalamnya mengatur mengenai Aset/Liabilitas Pajak Tangguhan.
The company has implemented PSAK 46 (Revised 2007) regarding Income Tax Accounting, which explains Deferred Tax Assets/ Liabilities.
157 Annual Report 2012
p.
18
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
3. KAS DAN SETARA KAS
3. CASH AND CASH EQUIVALENT 2012 ( Rp )
2011 ( Rp ) This account consists of:
Akun ini terdiri dari: Kas Kas Kantor Pusat Kas Cabang-cabang Kas Gudang-gudang Kas Operasional Bank Bank Mandiri Bank Mandiri (USD) Tabungan Bisnis Mandiri BII Bank Bukopin Bank Rakyat Indonesia Deposito Deposito Bank Mandiri
Laporan Tahunan 2012
158
Jumlah Kas dan Setara Kas
Cash on Hand Cash in head office Cash in branch offices Cash in warehouses Operational Cash
58.422.770 5.981.730.952 1.602.074.807 216.642.075
29.771.744 2.836.988.545 2.199.984.238 37.052.214
7.858.870.604
5.103.796.741
47.267.012.611 219.205.820 24.765.480 252.029.732 1.150.789.524 25.613.476
13.390.755.575 138.887.255 135.383.004 192.665.086 291.506.980 26.921.454
48.939.416.642
14.176.119.354
1.775.111.230
945.811.350
Time Deposits Bank Mandiri Deposit
58.573.398.477
20.225.727.445
Total Cash and Cash Equivalents
Tingkat suku bunga deposito berjangka kurang dari dua bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2012, 2011, masing - masing adalah 5 % dan 5,25% .
Cash in Banks Bank Mandiri Bank Mandiri (USD) Mandiri Business saving BII Bank Bukopin Bank Rakyat Indonesia
The interest rate of time deposit less than 2 (two) months for the year ended at December 31, 2012, 2011 are 5% dan 5,25%.
4. TRADE RECEIVABLES
4. PIUTANG USAHA 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Pengelompokan piutang usaha berdasarkan umurnya: 0 sampai 360 hari 361 sampai 720 hari di atas 720 hari
143.067.678.689 6.696.775.860 10.881.840.280
155.037.825.857 6.953.789.301 7.649.706.534
Jumlah Piutang Usaha Penyisihan piutang ragu-ragu
160.646.294.829 (14.322.838.468)
169.641.321.692 (12.079.510.987)
Total Trade Receivables Allowance for doubtful accounts
Jumlah Piutang Usaha Bersih
146.323.456.361
157.561.810.705
Total Net Trade Receivables
Trade receivables based on aging:
Rincian Piutang Usaha dari pelanggan lebih besar dari 5% dari jumlah Piutang Usaha adalah:
0 to 360 days 361 to 720 days more than 720 days
Details of Trade Receivables from customers greater than 5% of total trade receivables are :
PT. Petrokimia Gresik PT. Baotau PT. Pupuk Kaltim PT. Sang Hyang Seri Pelanggan lainnya dibawah 5%
2012 ( Rp ) 31.370.425.947 17.903.129.990 10.834.750.312 100.427.961.580
% 19% 0% 11% 7% 63%
2011 ( Rp ) 35.985.699.914 19.198.800.000 13.742.260.051 3.697.733.519 97.016.828.208
% 21% 11% 8% 2% 57%
PT. Petrokimia Gresik PT. Baotau PT. Pupuk Kaltim PT. Sang Hyang Seri Other customers less than 5%
Jumlah
160.536.267.829
100%
169.641.321.692
100%
Total
19
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
5. PIUTANG LAIN-LAIN
5. OTHER RECEIVABLES 2012 ( Rp )
Jumlah Piutang Lain-lain
73.299.500 852.588.701 949.891.363
328.162.112 481.252.269 4.691.154.899
This account consists of: Employees Cooperative Warehouse Guarantee Other Receivables / Guarantees
1.875.779.564
5.500.569.280
Total Other Receivables 6. PREPAID WORKING EXPENSES
6. UANG MUKA KERJA 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: Uang Muka Intern Uang Muka Ekstern Uang Muka Operasi Pergudangan Uang Muka Operasi Logistik Uang Muka Umum dan Personalia
179.813.800 258.887.680 152.360.000
46.529.230 23.793.750 5.000.000 516.545.000 176.430.190
This account consists of: Internal Advances External Advances Warehouse Operation Advances Logistic Operation Advances General and Personalia Advances
Jumlah Uang Muka Kerja
591.061.480
768.298.170
Total Prepaid Working Expenses 7. PREPAID TAX
7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: PPH psl 4 ayat 2 PPN Masukan PPN
2.082.248.043 3.009.738.022 594.870.457
1.661.614.296 3.030.474.257 300.306.840
This account consists of: Income Tax Article 4(2) Value Added Tax VAT More/Less/DN
Jumlah Pajak Dibayar di Muka
5.686.856.521
4.992.395.393
Total Prepaid Tax 8. OPERATING COSTS IN PROCESS
8. BIAYA OPERASI DALAM PROSES 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: Jasa Pergudangan Jasa Logistik Jasa Lain
1.979.832.294 6.907.562.550 261.318.052
2.464.611.144 4.124.743.394 553.774.688
This account consists of: Warehousing Services Logistic Services Other Services
Jumlah Biaya Operasi Dalam Proses
9.148.712.896
7.143.129.226
Total Operating Cost in Process 9. INVENTORIES
9. PERSEDIAAN 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: Bahan Fumigasi Alat Tulis Kantor Suku Cadang Bahan Bakar
26.373.660 186.347.746 41.926.000 15.043.795
42.742.562 117.093.359 32.961.693 12.616.133
This account consists of: Fumigation Material Office Equipment Spare Part Fuel
Jumlah Persediaan
269.691.201
205.413.747
Total Inventories
20
159 Annual Report 2012
Akun ini terdiri dari: Koperasi karyawan Jaminan gudang Lain-lain / Jaminan
2011 ( Rp )
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
10. PREPAID EXPENSES
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2012 ( Rp )
Laporan Tahunan 2012
160
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: BDM -Operasional Jasa Pergudangan Jasa Logistik Jasa Usaha Lainnya
25.092.872.876 1.294.553.738 14.591.168
15.456.566.945 348.690.967 -
This account consists of: Operational Prepaid Warehousing Services Logistic Services Other Services
Sub Jumlah BDM – Operasional
26.402.017.782
15.805.257.912
Sub Total Operational Prepaid
BDM -Umum & Administrasi Biaya Uang Makan dan Transportasi Biaya PPh 23 BDM Sewa BDM Premi Asuransi FG BDM Gaji & Tunjangan BDM Pakaian Dinas Pajak / STNK / Retribusi Provisi Kredit Pembuatan Software BDM PPN Biaya Perbaikan Biaya Administrasi
96.710.900 25.600.735 1.165.288.998 251.658.768 76.682.080 250.000 420.260.085 103.991.667 30.000.000 117.095.700 94.071.175 22.169.861
216.908.700 256.034.368 4.199.825.500 304.020.916 18.814.731 10.405.903 288.901.466 104.291.667 -
General & Administration Prepaid Meal and Transport Expenses Tax Art 23 Prepaid Rent FG Prepaid Insurance Prepaid Salaries Prepaid Uniform Tax/Vehicle Lisence/Retribution Others Credit Provision Software completion Repairment Administration
Sub Jumlah BDM – Umum & Administrasi
2.403.779.970
5.399.203.250
Sub Total General & Administration Prepaid
28.805.797.752
21.204.461.162
Total Prepaid Expenses
Jumlah Biaya Dibayar di Muka
11. INVESTMENT PROPERTY
11. PROPERTI INVESTASI 2012 ( Rp ) Akun ini terdiri dari: Tanah Bangunan Emplasement & Pagar Akumulasi Penyusutan Jumlah
2011 ( Rp )
6.381.292.372 33.873.158.667 24.424.115.303 (21.825.333.856) 42.853.232.485
6.304.213.098 26.998.236.441 11.343.747.248 (20.333.966.023) 24.312.230.765
This account consists of: Land Building Emplacement & Fences Accumulated Depreciation Total
Perusahaan telah menerapkan PSAK 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi dengan melakukan reklasifikasi dari Aset Tetap karena telah memenuhi unsur sebagai Properti Investasi yaitu Tanah dan Bangunan yang dikuasai oleh pemilik atau lesse, untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan pengukurannya menggunakan model biaya.
The Company has implemented of PSAK 13 (Revised 2007) redarding Investment Property by reclassifying Fixed Assets which have met the criteria for Investment Property: land and buildings owned by the company, for rent or for capital appreciation or for both, and its measurement using the cost method.
Pada tanggal 29 November 2011 telah diterbitkan revisi PSAK No.13 tentang Properti Investasi yang penerapannya dimulai 1 Januari 2012. Hal ini mengharuskan perusahaan melakukan penyesuaian.
On 29 November 2011 the revised PSAK 13 regarding Investment Property was issued, to be applied starting January 1, 2012. This requires companies to make adjustments.
21
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
11. INVESTMENT PROPERTY (Continued)
11. PROPERTI INVESTASI (Lanjutan)
Harga perolehan Tanah Bangunan Emplasement & Pagar Akumulasi penyusutan Bangunan Emplasement & Pagar Nilai buku
Akumulasi penyusutan Bangunan Emplasement & Pagar Nilai buku
2012 Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending Balance
6.304.213.098 26.998.236.441 11.343.747.248
77.079.274 6.874.922.226 13.080.368.055
-
6.381.292.372 33.873.158.667 24.424.115.303
44.646.196.787
20.032.369.554
-
64.678.566.341
12.270.375.238 8.063.590.785 20.333.966.023 24.312.230.764
1.175.222.335 316.145.498 1.491.367.833
Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Tanah Bangunan Emplasement & Pagar
Penambahan/ Additional
Penambahan/ Additional
-
2011 Pengurangan/ Deduction
Accumalated Depreciation 13.445.597.573 Buildings 8.379.736.283 Emplacement & Fences 21.825.333.856 Book Value 42.853.232.485
Saldo akhir/ Ending Balance
6.304.213.098 26.263.365.845 8.896.239.771 41.463.818.714
734.870.596 2.447.507.477 3.182.378.073
-
6.304.213.098 26.998.236.441 11.343.747.248 44.646.196.787
11.519.371.958 7.763.187.245 19.282.559.203 22.181.259.511
751.003.280 300.403.540 1.051.406.820
-
12.270.375.238 8.063.590.785 20.333.966.023 24.312.230.764
Saldo Awal/ Beginning Balance
Aset dalam pelaksanaan Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris Kendaraan Nilai buku
Cost Land Buildings Emplacement & Fences
Accumalated Depreciation Buildings Emplacement & Fences Book Value
12. FIXED ASSETS
12. ASET TETAP
Harga perolehan Bangunan Inventaris Kendaraan
Cost Land Buildings Emplacement & Fences
Penambahan/ Additional
2012 Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending Balance
2.548.583.898 29.385.552.277 20.263.347.306
720.575.619 4.990.755.725 10.449.452.791
-
3.269.159.517 34.376.308.002 30.712.800.097
52.197.483.481
6.657.003.203 22.817.787.339
-
6.657.003.203 75.015.270.819
1.332.312.683 19.920.146.982 10.261.611.958 31.514.071.624 20.683.411.856
124.070.268 3.379.831.224 2.216.923.526 5.720.825.019
-
1.456.382.952 23.299.978.207 12.478.535.484 37.234.896.643 37.780.374.176
22
Cost Building Equipment Vehicle Aset in completion Accumalated Depreciation Building Equipment Vehicle Book Value
161 Annual Report 2012
Saldo Awal/ Beginning Balance
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
12. FIXED ASSETS (Continued)
12. ASET TETAP (Lanjutan) Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Bangunan Inventaris Kendaraan
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris Kendaraan Nilai buku
Penambahan/ Additional
2011 Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending Balance
2.504.911.464 25.497.427.466 18.865.426.916 46.867.765.846
779.043.030 3.888.124.811 1.397.920.390 6.065.088.231
735.370.596 735.370.596
2.548.583.898 29.385.552.277 20.263.347.306 52.197.483.481
1.121.008.190 17.766.279.529 7.944.743.630 26.832.031.349 20.035.734.497
962.807.773 2.153.867.453 2.316.868.328 5.433.543.555
751.503.279 751.503.279
1.332.312.683 19.920.146.982 10.261.611.958 31.514.071.624 20.683.411.856
2012 ( Rp )
Laporan Tahunan 2012
Accumalated Depreciation Building Equipment Vehicle Book Value
13. OTHER ASSETS
13. ASET LAINNYA
162
Cost Building Equipment Vehicle
2011 ( Rp )
Aset dalam Pelaksanaan Komponen Gudang
3.083.610.665 1.033.893.000 4.117.503.665 (637.653.932) 3.479.849.733 -
This account consists of: 2.166.182.051 Deferred land expenses 2.235.651.894 Development & Maintenance Expenses Software & Installation 2.955.723.725 1.843.109.000 Guarantee Deposit 9.200.666.670 (3.613.032.914) Accumulated Amortization 5.587.633.756 21.452.625.986 Asset in Completion 436.588.638 Warehouse Component
Jumlah Aset Lain-lain
3.479.849.733
27.476.848.380
Akun ini terdiri dari: Biaya tangguhan tanah Biaya Pengembangan & Pemeliharaan Software & Instalasi Uang Jaminan Akumulasi Amortisasi
Sesuai PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011), bahwa Aset Dalam Pelaksanaan masuk ke dalam komponen Aset Tetap.
Based on PSAK 16 Fixed Assets (Revised 2011), Assets in Completion are included as components of Fixed Assets.
14. DEFERRED TAX ASSET
14. ASET PAJAK TANGGUHAN Akun ini merupakan aset pajak tangguhan yang dibentuk dari beda waktu penyisihan piutang, cadangan imbalan kerja dan cadangan bonus dengan saldo aset pajak tangguhan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 7.753.216.370,- dan Rp. 6.640.556.064,-.
Aset Pajak Tangguhan Saldo Awal Pembentukan Saldo Akhir
Total Other Assets
This account represents deferred tax assets made up of temporary differences from allowance for doubtful accounts, provisiond for employee benefits and bonus reserves with the balance of deferred tax assets as of December 31, 2012, and 2011 equal to Rp. 7.760.281.267,- and Rp. 6.640.556.064,.
2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
6.640.556.315 1.112.660.306 7.753.216.370
4.856.219.656 1.784.336.658 6.640.556.315
23
Deferred Tax Asset Beginning Balance Current Provision Ending Balance
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
14. ASET PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan)
14. DEFERRED TAX ASSET (Continued) 2012 ( Rp )
4.010.646.102 3.012.090.809 161.860.651 608.587.508 3.580.709.617 7.753.216.370
3.019.877.747 6.640.556.064
Deferred Tax Asset comprises of : Bonus and Tantiem 16.042.585.412 x 25% x 25% 12.048.364.239 Employment Benefit x 25% 647.442.603 x 25% 2.434.350.033 Allowance for Doubtful Accounts 14.322.838.468 x 25% 12.079.510.987 x 25%
15. TRADE PAYABLES
15. UTANG USAHA Akun ini merupakan Utang kepada kreditur dalam kegiatan operasi dengan saldo tanggal 31 Desember 2012, dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 2.039.603.714,- , dan Rp. 2.577.018.995.
This account represents trade payables to third parties in operating activities with balance as of 31 December 2012, and 2011 equal to Rp. 2.039.603.714,- and Rp. 2.577.018.995,-. 16. SHORT TERM - BANK LOAN
16. UTANG BANK Akun ini merupakan pinjaman ke Bank Mandiri berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan saldo tanggal 31 Desember 2012, dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 28.209.207.958,- , dan Rp. 24.837.905.000.
This account represents loans to Bank Mandiri maturing in 1 (one) year with the balances as of 31 December 2012, and 2011 equal to Rp. 28.209.207.958,- , and Rp. 24.837.905.000.
a. Pinjaman jangka pendek kepada Bank Mandiri merupakan Kredit Modal Kerja Jasa Pergudangan sesuai dengan Perjanjian Kredit No.83 tanggal 23 Mei 1997 kemudian diubah dengan Perubahan Perjanjian Modal Kerja No. KP COD/10/PK-KMK/2003 dan telah disahkan sesuai dengan akta No. 18 tanggal 10 Pebruari 2003 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, SH. Perubahan terakhir atas perjanjian tersebut berdasarkan Adendum VIII (ke delapan) Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-COD/10/PKKMK/2003, No. 41 Tanggal 31-5-2010, Perusahaan mendapat tambahan limit fasilitas kredit sebesar Rp 15.000.000.000,00 yang semula Rp 10.000.000,00 sehingga menjadi Rp 25.000.000.000,00. Perusahaan harus meningkatkan nilai pengikatan agunan sebesar Rp 25.500.000.000,00. Jangka waktu kredit mulai tanggal 3-6-2010 sampai dengan 2-6-2011. Membayar provisi 1% dari limit fasilitas kredit. Perjanjian Kredit Modal Kerja tersebut telah mengalami beberapa kali dan yang terakhir sesuai dengan Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja melalui surat No. TOP.CRO/CLA.200/ADD/2012 pada tanggal 30 Mei 2012 perihal Addendum X (Kesepuluh ) Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja, tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dan Penataan Kembali Agunan.
Loan to Bank Mandiri is purposed as Working Capital Credit for Warehousing Services as according to the Credit Agreement number 83 dated 23 May 1997 and Agreement Amendment for Working Capital Number KP COD/10/PKKMK/003, which have been authorized with notary deed Number 18 dated 10 February 2003 by Ratih Gondokusumo Siswono, SH. The last changes of agreement is based on The Addendum VIII (the eighth) Amendment of Working Capital Credit Agreement No. KP-COD/10/PK-KMK/2003, No. 41 Registration Date 31-5-2010, company obtained an additional credit limit of Rp 15.000.000.000,00 previously Rp 10.000.000,00 , so become Rp 25.000.000.000,00. company should increase the value of the binding of collateral amounted to Rp 25.500.000.000,00. The credit period begins on 3-6-2010 to 2-6-2011. Paying provisions 1% of the credit facility limit. This agreement has been experiencing Term Extension of Working Capital Credit Facility by letter No. CBG.CB1/SPPK/D03.008/2011 on May 25, 2011.
b. Perusahaan pada tanggal 25 April 2012 menandatangani Perjanjian Kredit Investasi dengan Bank Mandiri dengan nomor CRO.KP/077/KI/12 Akta Notaris No.33 oleh Masyahdan Siregar selaku pengganti dari Doktor Martin Roestamy, bahwa fasilitas kredit yang diberikan berupa kredit investasi yang bersifat nonrevolving, dengan limit kredit sebesar Rp 18.000.000.000,00 (delapan belas milyar rupiah) yang akan digunakan untuk :
On April 25, 2012 the Company signed Investment Credit Agreement Numbered CRO.KP/077/KI/12 notary deed No.33 by Masyahdan Siregar as replacement for Doctor Martin Roestamy, that the credit facility given comprises of Investment Credit with a Non Revolving nature, with credit limit of Rp.18.000.000.000 (eighteen billion rupiah), to be used for:
24
163 Annual Report 2012
Aset Pajak Tangguhan terdiri dari : Bonus dan Tantiem 16.042.585.412 x 25% 12.048.364.239 x 25% Imbalan Kerja 647.442.603 x 25% 2.434.350.033 x 25% Penyisihan Piutang 14.322.838.468 x 25% 12.079.510.987 x 25%
2011 ( Rp )
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
16. SHORT TERM - BANK LOAN (Continued)
16. UTANG BANK (Lanjutan) -
Pembangunan Depo Container Palembang Pembangunan gudang arsip Kelapa Gading Perbaikan gudang Medan Perbaikan gudang Jawa Timur
-
Atas kredit investasi tersebut perusahaan dikenakan bunga 10% dan jangka waktu kredit 5 (lima) tahun sejak penandatangan perjanjian saldo utang investasi per 31 Desember 2012 sebesar Rp 12.269.769.794 masuk sebagai utang jangka panjang atas kredit investasi perusahaan diharuskan menambah tambahan agunan sebagai berikut : a. Piutang dagang yang diikat dengan jaminan fidusia sebesar Rp 25.500.000.000,00 b. Jaminan tidak bergerak : - 8 (delapan) bidang tanah SHGB berikut bangunan / gudang diatasnya yang terletak di Indramayu, Tasikmalaya, Subang, Serang, Cikampek, Pantoloan, Tegal dan Boyolali yang telah diikat Hak Tanggungan senilai Rp. 30.412.000.000,- Depo Container di Palembang (agunan fasilitas kredit investasi yang akan diikat HT senilai Rp. 10.500.000.000,00)
Laporan Tahunan 2012
164
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
- Joint Collateral dan Cross Default dengan fasilitas Kredit Investasi.
Palembang Container Depo Construction Kelapa Gading Archive Warehouse Construction Medan Warehouse repair East Java Warehouse repair
For that Investment Credit, the Company will be subject to 10% interest and the 5 (five) year limit effective since the signing of the Agreement. The Investment Loan balance as at December 31, 2012 amounted to Rp.12.269.769.794 and is included as Long Term Liability; the company must have additional collateral as follows: a. Trade receivables are bound by fiduciary guarantee for Rp.25.500.000.000,00 b. Non moving collateral: 8 (eight) land with building right certificates (SHGB) located in Indramayu, Tasikmalaya, Subang, Serang, Cikampek, Pantoloan, Tegal and Boyolali which are bound by Security Rights of Rp 30.412.000.000. Container Depo in Palembang (collateral for investment credit facility bound by Security Rights for Rp. 10.500.000.000,00) Joint Collateral and Cross Default with Investment Credit Facility.
17. TAXES PAYABLES
17. UTANG PAJAK 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: PPN Keluaran PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 29 Pajak Bumi Bangunan
3.597.864.383 281.615.303 533.259.797 670.804.192 21.748.557
6.862.452.938 707.482.119 2.579.569.440 380.493.318 7.500.000
This account consists of: Value Added Tax - Output Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 29 Land and Buliding Tax
Jumlah Utang Pajak
5.105.292.231
10.537.497.815
Total Tax Payables 18. OTHER LIABILITIES
18. UTANG LAINNYA 2012 ( Rp ) Akun ini terdiri dari: Asuransi Tenaga Kerja Uang Jaminan Asuransi Pegawai YMH Dibayar Utang Lainnya Jumlah Utang Lainnya
2011 ( Rp )
951.736.879 446.248.159 104.527.996 142.837.794
583.840.520 376.705.228 93.243.579 76.631.615
This account consists of: Employee Insurance Customer Guarantee Employee Insurance Payable Other Payables
1.645.350.827
1.130.420.943
Total Other Payables
25
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
19. THIRD PARTY PAYABLE
19. UTANG PIHAK KETIGA 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: Utang Kontraktor
274.000.000
18.036.704.602
This account consists of: Contractor Payable
Jumlah Pihak Ketiga
274.000.000
18.036.704.602
Total Third Party Payable
Utang pada pihak ketiga per 31 Desember 2012 merupakan Utang kepada kontraktor atas pengadaan Mobil Unit Bagging (MBU) , dan utang pada pihak ketiga per 31 Desember 2011 merupakan Pembangunan Gudang Arsip, Renovasi Jalan, Renovasi Gudang pada cabang - cabang antara lain Palembang, DKI Jakarta, Medan, Semarang dan Surabaya.
Third-party payables as December 31, 2012 are owed to contractors for the procurement of Bagging Unit Vehicle, and third-party payables as December 31, 2011 are Archive Warehouse Development, Road Renovation, Warehouse Renovation for Palembang, DKI Jakarta, Medan, Semarang and Surabaya branches.
20. UNEARNED REVENUES 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: Jasa Pergudangan Jasa Logistik Jasa Lain
9.085.484.047 148.400.000 3.981.319
6.761.163.532 153.400.000 54.807.000
This account consists of: Warehousing Services Logistic Services Other Services
Jumlah Pendapatan Diterima di Muka
9.237.865.366
6.969.370.532
Total Unearned Revenues
21. ACCRUED REVENUES
21. PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: Jasa Pergudangan Jasa Logistik
12.758.388.165 13.333.336
11.033.015.827 -
This account consists of: Warehousing Services Logistic Services
Jumlah Pendapatan Yang Akan Diterima
12.771.721.501
11.033.015.827
Total Accrued Revenues
22. ACCRUED EXPENSES
22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari: BYMHD – Operasi Jasa Pergudangan Jasa Logistik Jasa Lain
3.752.545.777 11.902.558.015 33.565.609
3.844.070.918 16.993.004.349 14.439.550
This account consists of: Accrued Operating Expenses Warehousing Expenses Logistic Expenses Other Expenes
Sub Jumlah BYHMD – Operasi
15.688.669.401
20.851.514.817
Sub Total Accrued Operating Expenses
26
165 Annual Report 2012
20. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
22. ACCRUED EXPENSES (Continued)
22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR (Lanjutan) 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
BYMHD – Administrasi dan Umum Gaji, honor Bonus PPN - Masukan Premi Asuransi Biaya Umum
1.808.525.514 16.042.585.412 118.995.700 (2.062.765) 1.846.477.332
Accrued General and Administration Expenses 465.726.989 Salary and wages 12.048.364.239 Bonus Value Added Tax - Input 3.179.094 Insurance 914.510.031 General Expenses
Sub Jumlah BYHMD – Administrasi dan Umum
19.814.521.193
13.431.780.353
Sub Total Accrued General & Administration Expenses
Jumlah Biaya YMH Dibayar
35.503.190.594
34.283.295.170
Total Accrued Expenses 23. LONG TERM LIABILITIES
23. UTANG JANGKA PANJANG 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
Akun ini terdiri dari:
Laporan Tahunan 2012
166
Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja (23a) Utang Kendaraan Bermotor Kredit Investasi (lihat catatan 16b)
647.442.603 7.729.133.083 14.782.758.748
Jumlah Utang Jangka Panjang
23.159.334.433
2.434.350.033 3.716.480.444 6.150.830.477
This account consists of: Post-Employment Benefit Liability (see note 23a) Motor Vehicles Payable Investment Loan (see note 16b) Total Long Term Liabilities
a. Post-Employment Benefit Liabilities
a. Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan mencatat akrual Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan dengan metode "projected unit credit" sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2010). Pada tahun 2012 dan 2011 Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja yang diakui perusahaan telah melebihi dari Liabilitas yang seharusnya diakui sebagaimana perhitungan dari aktuaris. Kelebihan Liabilitas yang diakui perusahaan masing - masing sebesar Rp.7.961.622.564,- , dan Rp. 3.690.432.474.
Company recognises accrual of post-employment benefit liability based on the calculation of independent actuaries by using the "projected unit credit method" as defined in PSAK 24 (Revised 2010). In the year 2012 and 2011 the Post-Employment Benefit Liabilities recognized by the Company exceeded the liability calculated by the actuary. The excess liability recognized by the company recognized Post-Employment Benefit Liabilities equal to Rp.7.961.622.564,- , and Rp. 3.690.432.474.
Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja menurut perhitungan aktuaris adalah sebagai berikut:
Post-Employment Benefit Liabilities based on actuary calculations are as follows:
(i) Imbalan Pensiun Jumlah yang diakui di neraca ditentukan sebagai berikut:
(i)
Nilai kini Liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program
48.486.235.897 (21.898.141.964)
Pension Benefits The amounts recognized in the balance sheet are determined as follows: 2011 ( Rp ) Present value of the defined benefit 31.189.162.578 obligation (18.140.836.447) Fair value of plan asset
Status pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
26.588.093.933 (2.124.317.492) (32.425.399.005)
13.048.326.131 (2.480.253.904) (14.258.504.701)
2012 ( Rp )
Liabilitas yang diakui di neraca
(7.961.622.564)
27
Funding Status Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses
(3.690.432.474) Liability recognized in the balance sheet
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
23. LONG TERM LIABILITIES (Continued)
23. UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a. Post-Employment Benefit Liabilities (Continued) (i) Pension Benefits (Continued)
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut : 2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
The amounts recognized in the income statement are as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil diharapkan dari aset program Iuran bersih dibayarkan ke aset program Kerugian aktuarial yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu
1.842.197.242 1.871.349.755 (1.088.450.187) (8.600.821.848) 1.349.260.791 355.936.412
1.206.990.539 2.179.833.069 (1.016.594.551) (3.604.491.407) 967.695.025 355.936.412
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Net contributions paid to plan assets Net actuarial losses recognized in year Amortization of past service cost
Jumlah Beban Imbalan Karyawan
(4.270.527.835)
89.369.088
Total of employee benefit cost
Mutasi saldo Liabilitas yang diakui dalam neraca:
Liabilitas pada awal tahun Beban manfaat karyawan tahun berjalan Pembayaran manfaat tahun berjalan
2012 ( Rp ) (3.690.432.474) (4.270.527.835) -
2011 ( Rp ) (3.779.801.562) 89.369.088 -
Liabilitas pada akhir tahun
(7.960.960.309)
(3.690.432.474)
Asumsi yang digunakan oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 8,00% Tingkat diskonto 4,00% Tingkat kenaikan gaji 1,00% Tingkat pengunduran diri 56 tahun Usia pensiun normal
Liabilitas yang diakui di neraca
Liabilities Ending Balance
(ii) Other Post – Employment Benefit 2012 ( Rp )
Status pendanaan Biaya Jasa Lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui
Beginning balance liabilities Employee benefit cost fot the year Employee benefit paid for the year
Assumptions used by PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria year 2012 and 2011 are as follows: 2011 8,00% Discount rate 4,00% Future salary increase rate 1,00% Employee resignation rate 56 tahun Normal pension age
(ii) Imbalan Pesangon
Nilai kini Liabilitas imbalan pasti Nilai wajar Aset program
Movement in the liability recognized in the balance sheet:
2011 ( Rp )
26.063.581.831 -
19.535.996.701 -
Present value of the defined benefit obligation Fair value of plan asset
26.063.581.831 (2.684.545.668) (14.746.665.552)
19.535.996.701 (3.134.350.162) (10.276.864.032)
Funding Status Unrecognized prior service cost Unrecognised actuarial gains
8.632.370.611
6.124.782.507
Liability recognized in the balance sheet
The amounts recognised in the income statement are as follows:
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut : 2012
2011
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu Dampak akibat perubahan manfaat
1.222.998.878 1.172.159.802 616.340.515 449.804.494 2.046.669.787
806.022.704 1.237.192.888 558.312.671 449.804.494 -
Current service cost Interest cost Net actuarial losses recognized in year Amortization of past service cost Impact of benefit changes
Jumlah Beban Imbalan Karyawan
5.507.973.476
3.051.332.757
Total of Employee Benefit Cost
28
167 Annual Report 2012
a. Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) (i) Imbalan Pensiun (Lanjutan)
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
23. LONG TERM LIABILITIES (Continued)
23. UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a. Post-Employment Benefit Liabilities (Continued)
a. Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
(ii) Other Post – Employment Benefit (Continued)
(ii) Imbalan Pesangon (Lanjutan) Mutasi saldo Liabilitas yang diakui dalam neraca:
Liabilitas pada awal tahun Beban manfaat karyawan th berjalan Pembayaran manfaat tahun berjalan
Movement in the liability recognised in the balance sheet: 2011 ( Rp )
2012 ( Rp ) 5.507.973.476 (3.000.385.372)
4.740.241.907 3.051.332.757 (1.666.792.157)
Liability at Beginning of year Employee benefit cost fot the year Employee benefit paid for the year
2.507.588.104
6.124.782.507
Ending Balance Liabilities
Liabilitas pada akhir tahun
Asumsi yang digunakan oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
Laporan Tahunan 2012
168
Assumptions used by PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria year 2012 and 2011 are as follows:
2012 8,00% 4,00% 1,00% 56 tahun
b. Kredit Investasi per 31 Desember 2012 14.782.758.748,- terdiri dari : - Kredit Investasi, Bank Mandiri - Tambahan pembangunan Container Depo - Renovasi Gudang Sidoarjo Jumlah
sebesar
2011 8,00% 4,00% 1,00% 56 tahun
Rp
Cadangan Umum Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas
Discount rate Future salary increase rate Employee resignation rate Normal pension age
Investment Loan as December 31, 2012 amounted Rp 14.782.758.748,- consist of : Bank Mandiri investmen loan Additional construction of Container Depo Sidoarjo Building Renovation Total
24. EQUITY 2012 ( Rp )
Jumlah Modal Disetor
b.
12.269.769.794 2.318.397.574 194.591.380 14.782.758.748
24. EKUITAS
Akun ini terdiri dari: Modal Statuter Saham Dalam Portepel
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
2011 ( Rp ) This account consists of: Statutory Capital Unissued Capital
140.000.000.000 -
60.000.000.000 -
140.000.000.000
60.000.000.000
35.810.247.438 49.385.612.953
81.545.157.991 39.613.634.841
General Reserve Current Year Profit
225.195.860.392
181.158.792.832
Total Equity
Laba Per Saham
Issued and Paid In Capital
Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing profit attributable to the shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada bulan Agustus 2012, Pemegang Saham Perseroan melakukan penambahan modal setor dari kapitalisasi cadangan umum (lihat 1.a) yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham dari 60.000 lembar saham menjadi 140.000 lembar saham. Sesuai PSAK No. 56: Laba per Saham, perhitungan laba per saham dasar untuk seluruh periode telah disajikan secara retrospektif.
In August 2012, the Company Shareholders increased share capital from general reserve capitalization, which increased the number of shares from 60.000 shares to 140.000 shares. In accordance to PSAK No. 56: Earnings per Shares, the calculation of basic earnings per share for all periods are adjusted retrospectively.
29
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
25. REVENUE
25. HASIL USAHA 2012 ( Rp )
Sub Jumlah Jasa Pergudangan
84.860.949.044 120.340.148.781 34.422.301.047 13.931.981.127 341.495.466 547.963.640 32.337.891.386
81.060.766.452 86.063.352.551 37.532.473.906 7.850.660.338 918.946.878 1.287.898.978 28.346.642.593
286.782.730.491
243.060.741.696
Gudang sendiri adalah gudang yang dimiliki dan dikelola oleh PT BGR. Gudang sewa adalah gudang yang disewa dari pihak ketiga yang disewakan kembali kepada pihak lain. Gudang Manajemen adalah gudang yang pengelolaannya dipercayakan kepada PT BGR.
2012 ( Rp ) b. Jasa Logistik Logistik Darat Logistik Laut Logistik Udara Bagging Logistik Terpadu Sub Jumlah Jasa Logistik
Sub Jumlah Usaha Jasa Lain Jumlah Hasil Usaha
Sub Total Warehousing Services
Company warehouses are warehouses that are owned and managed by PT BGR . Rented Warehouses are warehouses rented from third parties and rented out again to customers. Management warehouses are warehouses owned by third parties where the management is enrusted to PT BGR.. 2011 ( Rp )
168.269.231.755 55.787.998.882 200.911.228 13.221.413.318 116.215.309.634
125.662.749.217 90.019.146.677 1.295.320.823 11.822.100.428 53.954.887.992
353.694.864.816
282.754.205.137
2012 ( Rp ) c. Usaha Jasa Lain Fumigasi Surveyor Jasa Lainnya
This account consists of: Warehousing Expenses a. Company's Warehouses Rented Warehouses Management Warehouses Open Storage Warehouses Bonded Warehouses Handling Service Collateral Management
Logistic Services b. Ground Logisitics Sea Logisitics Air Logisitics Bagging Coordinated Logistics Sub Total Logistic Services
2011 ( Rp )
140.270.525 310.777.400 275.479.211
564.898.077 378.589.233 284.465.000
726.527.136
1.227.952.310
641.204.122.444
527.042.899.143
Rincian Pendapatan dari pelanggan lebih besar dari 10% dari jumlah pendapatan adalah:
Other Services c. Fumigation Surveying Other Services Sub Total Other Services Total Revenue
Details of Revenues from customers greater than 10% of total revenues are :
PT. Petrokimia Gresik PT. Pupuk Kaltim Pelanggan lain dibawah 10%
2012 ( Rp ) 169.682.591.907 63.555.346.553 407.966.183.984
% 26% 10% 64%
2011 ( Rp ) 102.552.440.715 52.777.753.465 371.712.704.963
% 19% 10% 71%
PT. Petrokimia Gresik PT. Pupuk Kaltim Other customers less than 10%
Jumlah
641.204.122.444
100%
527.042.899.143
100%
Total
30
169 Annual Report 2012
Akun ini terdiri dari: a. Jasa Pergudangan Gudang Sendiri Gudang Sewa Gudang Manajemen Gudang Terbuka Gudang Berikat Bongkar Muat Collateral Manajemen Service (CMS)
2011 ( Rp )
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
26. OPERATING EXPENSES
26. BIAYA OPERASI 2012 ( Rp ) Akun ini terdiri dari: a. Jasa Pergudangan Gudang Sendiri Gudang Sewa Gudang Manajemen Gudang Terbuka Gudang Berikat Bongkar Muat Collateral Manajemen Service (CMS) Sub Jumlah Jasa Pergudangan b. Jasa Logistik Logistik Darat Logistik Laut Logistik Udara Bagging Logistik Terpadu Sub Jumlah Jasa Logistik
Laporan Tahunan 2012
170
c. Usaha Jasa Lain Fumigasi Surveyor Jasa Lainnya Sub Jumlah Usaha Jasa Lain Jumlah Biaya Operasi
2011 ( Rp )
36.333.050.741 88.962.334.553 23.841.969.108 5.849.350.033 51.113.531 417.481.428 10.123.814.562
33.319.900.864 64.619.519.599 27.537.285.148 3.100.122.442 110.798.189 975.375.667 10.098.423.308
165.579.113.956
139.761.425.218
146.639.759.018 49.725.139.989 143.187.869 10.708.400.783 98.335.870.632
108.025.569.390 79.044.812.998 1.109.878.560 9.493.973.020 46.219.056.689
305.552.358.290
243.893.290.658
79.929.441 170.370.331 59.683.794
322.352.321 209.624.673 104.956.111
309.983.565
636.933.106
471.441.455.811
384.291.648.981
Sub Total Warehousing Services Logistic Services b. Land Logisitics Sea Logisitics Air Logisitics Bagging Coordinated Logistics Sub Total Logistic Services
Other Services c. Fumigation Surveying Other Services Sub Total Other Services Total Operating Services
27. OVERHEAD EXPENSES
27. BIAYA USAHA
a. Biaya Pemasaran
This account consists of: Warehousing Expenses a. Company's Warehouses Rented Warehouses Management Warehouses Open Storage Warehouses Bonded Warehouses Handling Services Collateral Management
2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
8.532.004.475
8.430.256.714
Marketing Expenses a. General and Administrative b. Human Resource Expenses Vehicle Expenses Allowance Expenses Depreciation/Amortization Expenses General and Office Expenses
b. Biaya Umum dan Administrasi Beban SDM Kendaraan Beban Penyisihan Beban Penyusutan/Amortisasi Beban Kantor & Umum
50.945.748.099 1.643.395.391 2.953.340.011 4.653.146.434 34.496.377.251
39.655.414.618 1.690.186.496 3.244.355.247 3.018.828.231 31.767.033.311
Sub Jumlah Biaya Umum dan Administrasi
94.692.007.187
79.375.817.903 Sub Total General and Administrative
Jumlah Biaya Usaha
103.224.011.661
31
87.806.074.617
Total Overhead Expenses
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
a. Pendapatan Lain-lain Jasa Giro Bunga Deposito Selisih Kurs Laba Penjualan Aset Tetap Discount Penjualan Dokumen Lelang Pembulatan Tagihan/kas Penerimaan Piutang yg Dihapuskan Pengembalian Klaim Dispatche Materai Parkir Listrik dan telepon Lainnya
b. Beban Lain-lain Jasa Giro Bunga Pinjaman Bunga Leasing Biaya administrasi bank Selisih Kurs Penjualan Aset Tetap Pembulatan Tagihan/kas Penyisihan Piutang Klaim Demurage Materai Telepon dan Listrik Lainnya Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
2012 ( Rp )
2011 ( Rp )
128.409.567 98.051.637 885.892.626 277.053.094 1.182.800 42.048.543 368.136.517 179.102.011 141.983.381 17.802.750 203.693.189 178.900.985
Other Income a. 112.901.018 Current Account Income 72.437.355 Time Deposit Interest Income 473.716.842 Foreign Exchange 2.103.295.000 Gain on foreign exchange 3.999.000 Discount Auction Sales Document 497.313.001 Cash/AR Rounded 551.574.050 Gain from write-off Receivable 80.737.598 Claim Return 321.689.531 Dispatch 3.834.962 Stamp 4.631.500 Parking revenue 168.008.789 Electricity and telephone services 25.000.000 Others
2.522.257.100
4.419.138.645
7.272.738 1.484.897.163 664.715.486 9.799.818 14.187.511 276.693.091 35.194.175 34.758.001 62.524.324 1.410.129 2.591.452.436
6.379.990 1.271.716.484 2.128.713 396.392.057 106.973.288 247.359.059 321.926.128 1.781.293.439 373.428.189 78.977.396 37.253.157 12.346.500 1.749.999 4.637.924.398
(69.195.335)
(218.785.753)
32
28. OTHER INCOME (EXPENSES)
Other Expenses b. Current Account Expense Interest bank expenses Lease expenses Bank Charges Foreign Exchange Fix Asset expenses Rounding of Billing/ Cash Allowance for bad debt expenses Claims Expense Demurrage Stamp Electricity and telephone Others Total Other Income (Expenses)
171 Annual Report 2012
28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
29. PAJAK PENGHASILAN
29. INCOME TAX a.
a. Pajak Kini 2012 ( Rp )
Laporan Tahunan 2012
172
Laba sebelum Pajak Penghasilan Koreksi Positif : Biaya operasi atas pendapatan final Bonus & Tantiem Penyisihan Piutang Usaha Asuransi Dan Perawatan Kesehatan Olahraga dan rekreasi PPh Pasal 21 Biaya Penjualan Pakaian Dinas THT/Purna Jabatan Dekom dan Direksi Beban Telepon dan Selular Ongkos Pindah Pegawai Perjalanan Dinas Bunga Pinjaman Iuran dan Sumbangan Penghargaan Konsumsi/Dapur Kantor Lainnya SubTotal
Current Tax 2011 ( Rp )
66.469.459.636
54.726.389.792,62
72.857.683.307 16.042.585.412 3.470.644.608 1.256.879.316 1.323.228.607 6.084.985.500 993.650.023 493.377.342 154.343.946 269.160.768 1.679.783.242 739.740.337 383.418.262 105.749.480.669
39.859.476.520 11.937.807.279 1.310.109.339 974.403.052 953.079.547 1.934.682.301 5.725.569.643 1.025.250.916 2.751.783.943 482.211.226 210.854.872 393.537.904 1.073.274.750 314.212.900 1.362.505.623 1.165.589.843 71.474.349.657
Earning Before Tax : Positive Corrections Operating cost from Final Income Bonus & Tantiem Allowance for Bad Debt Health welfare Sport and recreation Tax article 21 Sales Expenses Uniform Retirement Allowances Cellular and Telephone Expenses Employee transfer/moving costs Business travel Loan Interest Donation Service pay Consumptions/Household supplies Others SubTotal
Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Menurut Akuntansi Menurut Fiskal
9.783.207.319 8.138.880.088
Fixed Assets Depresiation and Amortization 7.285.126.870 Based on Accounting Calculation 5.575.384.629 Based on Tax Calculation
Selisih
1.644.327.231
1.709.742.241
Jumlah Koreksi Positif
107.393.807.899
73.184.091.898
Koreksi Negatif Pendapatan Dikenakan PPh Final Piutang yang Telah Dihapuskan Pendapatan Jasa Giro Pembayaran Pesangon Pembayaran Utang Leasing
129.829.907.929 265.414.573 203.432.207 15.925.018.985 3.824.137.303
104.764.871.442 551.574.050 185.186.503 3.259.369.199
Jumlah Koreksi Negatif
150.047.910.997
108.761.001.193
Total Negative corrections
23.815.356.539 23.815.356.000
19.149.480.497 19.149.480.000
5.953.839.000
4.787.370.000
Fiscal Profit (Loss) Round Expense of income tax 25% x PKP
5.953.839.000
4.787.370.000
Laba (Rugi) Fiskal Pembulatan Beban Pajak Penghasilan 25% x PKP Jumlah Kredit Pajak - Uang Muka PPh 23 Kurang (Lebih) Bayar PPh Badan
544.168.009 b.
Perusahaan telah menerapkan PSAK No.46 "Pajak Penghasilan" dan PSAK No.13 "Properti Investasi" sejak tahun 2011, sehingga telah mengakui Aset Pajak Tangguhan dan mereklasifikasi Aset Tetap ke Properti Investasi. 33
Total Positive corrections Negative Corrections Income subject to Final Income Tax Receivable Write-off Current Account Income Post-Employment Benefit Payments Payment for Leasing
Total Tax Credit 4.406.876.682 Prepaid Tax of Income Tax article 23 Corporate Income Tax Payable (Over Payment) 380.493.318
5.409.670.991
b. Pajak Tangguhan dan Properti Investasi
Differences
Deferred Tax and Invesment Property The Company has implemented PSAK No. 46 "Income Taxes" and PSAK No.13 "Investment Property" since 2011, so that has recognized Deferred Tax Assets and Fixed Assets reclassified to Investment Property.
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah )
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah )
30. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
30. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties are as follows:
Sifat hubungan / Nature of relationship
Jenis Transaksi / Nature of transactions
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia / Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, deposito berjangka, fasilitas Kredit Modal Kerja / Placement of current accounts, placement of time deposits, Working Capital Loan facility.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia / Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro / Placement of current accounts
PT Petrokimia Gresik
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia / Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pelanggan / Customer
PT Pupuk Kaltim
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia / Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pelanggan / Customer
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 ( Rp )
Significant transactions with related parties are as follows: 2011 ( Rp ) Net Revenue Government related entities:
Pendapatan Neto Entitas berelasi dengan pemerintah : PT Petrokimia Gresik PT Pupuk Kaltim
169.682.591.907 63.555.346.553 233.237.938.460
Saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 ( Rp ) Kas dan setara kas Bank Mandiri 47.510.983.911 Giro & Tabungan 1.775.111.230 Deposito 49.286.095.141 Bank BRI Giro & Tabungan
25.613.476 25.613.476
30. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
102.552.440.715 52.777.753.465 155.330.194.180
PT Petrokimia Gresik PT Pupuk Kaltim
Significant balance with related parties are as follows: 2011 ( Rp ) Cash and cash equivalents Bank Mandiri 13.665.025.835 Current accounts 945.811.350 Time deposits 14.610.837.185 26.921.454 26.921.454
Bank BRI Current accounts
30. COMPLETION OF FINANCIAL REPORTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Maret 2013.
Company Management is responsible for the preparation of the financial statements which was completed on March 27, 2013. 31. SUBSEQUENT EVENT
31. KEJADIAN SETELAH TANGAL NERACA Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca yang penting yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. 34
There are no events after the balance sheet date that need to be disclosed in the notes to the financial statements.
173 Annual Report 2012
Pihak-pihak berelasi / Related Parties
Lampiran / Appendix 1
PT. BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) DAFTAR PIUTANG USAHA / LIST OF ACCOUNT RECEIVABLES TANGGAL 31 DESEMBER 2012 /AS OF 31 DECEMBER 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah) / (Expressed in Rupiah)
NO.
Laporan Tahunan 2012
174
KANTOR CABANG / BRANCHES
UMUR PIUTANG USAHA / ACCOUNT RECEIVABLES SCHEDULE 0 S/D 1 TAHUN /
1 S/D 2 TAHUN /
DIATAS 2 TAHUN /
0 - 1 YEAR
1-2 YEARS
OVER 2 YEARS
JUMLAH PIUTANG USAHA / TOTAL ACCOUNT RECEIVABLES
1
DKI
26.381.455.771
2.406.869.868
941.910.880
29.730.236.518
2.
Medan
23.573.296.075
323.036.000
-
23.896.332.075
3.
Surabaya
20.203.537.446
2.054.663.677
3.295.000.000
25.553.201.124
4.
Semarang
20.344.543.721
231.113.130
-
20.575.656.851
5.
Bandung
24.838.371.850
227.142.685
3.932.344.600
28.997.859.135
6.
Palembang
8.067.469.198
-
-
8.067.469.198
7.
Lampung
3.060.185.624
1.366.850.000
-
4.427.035.624
8.
Makassar
10.555.299.209
87.100.500
2.712.584.800
13.354.984.509
9.
Denpasar
5.837.460.898
-
-
5.837.460.898
206.058.897
-
-
206.058.897
143.067.678.689
6.696.775.860
10.881.840.280
160.646.294.829
Kantor Pusat Jumlah /Amount
Lampiran / Appendix 2
PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) DAFTAR PIUTANG USAHA / LIST OF ACCOUNT RECEIVABLES DAN / AND PENYISIHAN PIUTANG USAHA / ALLOWANCE FOR DOUBTFULL ACCOUNT (Dinyatakan Dalam Rupiah) / (Expressed in Rupiah)
JUMLAH PIUTANG USAHA JUMLAH PENYISIHAN PIUTANG JUMLAH PIUTANG USAHA / TOTAL ACCOUNT USAHA / TOTAL ALLOWANCE BERSIH/ TOTAL NET ACCOUNT RECEIVABLES FOR DOUBTFULL ACCOUNT RECEIVABLES
NO.
KANTOR CABANG / BRANCHES
1.
DKI
29.730.236.518
(1.613.239.859)
28.116.996.659
2.
Medan
23.896.332.075
(641.389.208)
23.254.942.867
3.
Surabaya
25.553.201.124
(4.518.005.656)
21.035.195.468
4.
Semarang
20.575.656.851
(60.000.000)
20.515.656.851
5.
Bandung
28.997.859.135
(3.720.355.949)
25.277.503.186
6.
Palembang
8.067.469.198
7.
Lampung
4.427.035.624
(1.175.850.000)
3.251.185.624
8.
Makassar
13.354.984.509
(2.387.938.900)
10.967.045.609
9.
Denpasar
5.837.460.898
10
Kantor pusat
-
8.067.469.198
206.058.897
(206.058.897)
5.837.460.898-
160.646.294.829
(14.322.838.468)
146.323.456.361
175 Annual Report 2012
Jumlah /Amount
-
Lampiran / Appendix 3
PT. BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) DAFTAR UANG MUKA KERJA / LIST OF PREPAID WORKING EXPENSES TANGGAL 31 DESEMBER 2012 / AS OF 31 DECEMBER 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah) / (Expressed in Rupiah)
NO
Laporan Tahunan 2012
176
CABANG/ BRANCHES
1
Surabaya
2
Uang Muka Kerja/Prepaid Working Expensess Jumlah/Amount
Operasi Pergudangan/ Operasi Logistik/ Warehouse Operation Logistic Operation
Intern/Intern 65.500.000
170.613.800
75.000.000
311.113.800
Medan
-
-
-
-
3
DKI Jaya
-
-
-
-
4
Semarang
6.000.000
-
-
6.000.000
5
Bandung
74.700.000
3.200.000
-
77.900.000
6
Lampung
3.500.000
-
96.500.000
100.000.000
7
Palembang
-
-
45.000.000
45.000.000
8
Makassar
-
-
15.500.000
15.500.000
9
Denpasar
-
-
26.887.680
26.887.680
10
Kantor Pusat
8.660.000
-
-
8.660.000
158.360.000
173.813.800
258.887.680
591.061.480
Jumlah / Amount