Bagian I IKHTISAR UTAMA Main Overview

Bagian I

IKHTISAR UTAMA Main Overview

Annual Report 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk

5

Sekilas Bank Ina

Bank Ina At A Glance

PT Bank Ina Perdana Tbk didirikan pada tanggal 9

PT Bank Ina Perdana Tbk was established on 9

Februari 1990 dan mendapatkan ijin operasi sebagai

February 1990 and obtained operating permits as

Bank Umum berdasarkan SIUP Menteri Keuangan

a commercial bank from the Minister of Finance

RI No. 524/KMK.013/1991 pada tanggal 3 Juni 1991.

No. 524 / KMK.013 / 1991 on 3 June 1991. In 2014

pada tahun 2014 Bank Ina Perdana menapaki babak

Bank Ina Perdana rounded up its new history by

sejarah baru dengan dilakukannya perubahan status

changing its status to “Tbk” (Public Company) after

Bank menjadi “Tbk” (Perusahaan Terbuka) setelah

the implementation of the Initial Public Offering on 16

dilaksanakannya Penawaran Umum Saham Perdana

January 2014 and listing of shares on the Indonesia

(Initialy Public Offering) pada tanggal 16 Januari 2014

Stock Exchange under the code “BINA”.

serta pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode “BINA”. Dalam perjalanannya, Bank Ina Perdana mampu

Throughout its journey, Bank Ina Perdana is able

mempertahankan keberadaannya di bisnis perbankan

to maintain a presence in the national banking

nasional. Hal ini terbukti pada kinerja keuangan tahun 1997-

business. This was evident in 1997-1998 financial

1998, Bank Ina Perdana mampu bertahan sebagai Bank

performance, where Bank Ina Perdana was able to

yang sehat dengan katagori A dan tidak memerlukan

survive as a healthy bank with category A and did not

rekapitalisasi Pemerintah. Di tahun 2004 – 2008, Bank

require any government recapitalization. In the years

Ina Perdana mendapat predikat “Sangat Bagus” versi

2004 - 2008, Bank Ina Perdana received an “Excellent”

majalah Infobank. Dengan jumlah jaringan kantor saat itu

predicate from Infobank Magazine. With a network

adalah 14 kantor dan melayani ATM melalui kerjasama

of 14 offices and ATM through cooperation with ATM

dengan penyedia ATM Bersama. Selanjutnya pada

Bersama provider. Later in the years 2009 - 2010, Bank

tahun 2009 – 2010, Bank Ina Perdana menambah jaringan

Ina Perdana added network office to expand services

kantor untuk memperluas pelayanan di kota Semarang,

in the city of Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung,

Solo, Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Lumajang,

Surabaya and Lumajang, so that in 2011 the number

sehingga pada tahun 2011 jumlah jaringan bertambah

grew to 22 offices.

menjadi 22 kantor. Dengan komitmen yang kuat, manajemen Bank

With a strong commitment, the management

Ina Perdana senantiasa melakukan upaya dalam

of Bank Ina Perdana always make an effort to

menjaga eksistensi serta peningkatan kinerja Bank, dan

maintain the existence and improvement of the

6

Laporan Tahunan 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk

telah diperoleh beberapa penghargaan (awards) dari

Bank’s performance, and has earned several awards

berbagai pihak independen, antara lain : penghargaan

from various independent parties, among others: the

“Banking Efficiency Award” dari harian Bisnis Indonesia

“Banking Efficiency Award” from Bisnis Indonesia in

pada tahun 2012, peringkat pertama untuk katagori

2012, ranked first in the category The Best Bank 2012 in

The Best Bank 2012 in “Compliance” , peringkat tiga

“Compliance”, ranked top three for the category of

untuk katagori The Best Bank 2012 in “Risk Management”

The Best Bank 2012 in “Risk Management”, rank third

, peringkat 3 untuk katagori The Best Bank 2012 in

for the category of The Best Bank 2012 in “Marketing”

“Marketing”

dalam

from Business Review magazine in Anugrah Bank

Anugrah Perbankan Indonesia 2012, dan “The Best

Indonesia in 2012, and “The Best Improvement Bank

Improvement Bank of The Year” dari Sembilan Bersama

of the Year” from Sembilan Bersama Media. Awards

Media. Penghargaan yang telah diterima pada tahun

received in 2013 include The Best Improvement

2013 meliputi The Best Improvement Bank of The Year dan

Bank of the Year and rank second award in the

penghargaan peringkat dua CEO in Leadership kepada

category of CEO in Leadership for Edy Kuntardjo as

Edy Kuntardjo selaku Direktur Utama Bank Ina Perdana,

President Director of Bank Ina Perdana, and from

dari Economic Review dalam Anugrah Perbankan 2013.

Economic Review in Anugrah Perbankan 2013. Bank

Bank Ina Perdana juga mendapatkan predikat “Sangat

Ina Perdana also received an “Excellent” predicate

Bagus” atas kinerja keuangan 2014 dari Infobank dan

in 2014 financial performance from Infobank and the

penghargaan sebagai The Best Performing Bank in

award as the Best Performing Bank in Achieving Total

Achieving Total Customer Satisfaction pada Indonesian

Customer Satisfaction in Indonesian Achieving & Best

Achieving & Best Performing Award 2014. Penghargaan

Performing Award 2014. The latest awards received

terbaru yang diterima adalah The Best Choice in Banking

include The Best Choice in Banking & Loyalty Services

& Loyalty Services of The Year 2015, Leading Corporate in

of the Year 2015, Leading Corporate in Finance

Finance Service of The Year 2015, The Most Improvement

Service of The Year 2015, The Most Improvement Bank

Bank of The Year serta The Best Performing Bank of The

of The Year and The Best Performing Bank of The Year.

Year. Penghargaan yang diterima tersebut merupakan

The awards received are proof of the commitment of

bukti komitmen Bank Ina Perdana untuk terus berupaya

Bank Ina Perdana to continue working to improve the

meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah dan

best service to our customers and further strengthen

semakin memperkuat bank.

the bank.

dari majalah

Business Review

adanya

2014 also marked the change of shareholders

perubahan pemegang saham dimana pemegang

at which the existing shareholders PT Kharisma Prima

saham lama PT Kharisma Prima Karya dan PT Aji Lebur

Karya and PT Aji Lebur Seketi have released a number

Seketi telah melepaskan sejumlah kepemilikannya.

of holdings. Currently the new controlling shareholder

Saat ini pemegang saham pengendali baru adalah

is PT Philadel Terra Lestari in accordance with the

PT Philadel Terra Lestari sesuai dengan persetujuan

approval from the Financial Services Authority on 16

Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 16 September

September 2015.

Pada

tahun

2014

juga

ditandai

2015. berupaya

Bank Ina Perdana strives to build quality and

membangun pertumbuhan bisnis secara berkualitas

Bank

Ina

Perdana

senantiasa

sustainable business growth and make improvements

dan berkesinambungan serta melakukan peningkatan

to the performance and quality of service from time

kinerja dan mutu pelayanan dari waktu ke waktu.

to time. 2015 was a year full of challenges and Bank

Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan dan

Ina Perdana could sustain performance results that still

Bank Ina Perdana bisa mempertahankan hasil kinerja

reflect a healthy bank, in accordance with the theme

yang tetap mencerminkan sebagai Bank yang sehat

of the 2015 annual report “Maintaining Performance

sebagaimana tema Laporan tahunan 2015 yaitu

in a Year of Challenges”.

“Maintaining Performance in a Year of Challenges”.


7

Piagam & Sertifikat Awards & Certificates

Banking Efficiency Award dari Bisnis Indonesia pada tahun 2012 Banking Efficiency Award From Bisnis Indonesia in 2012 Predikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan tahun 2004 - 2008 dari Majalah Infobank VERY GOOD predicate on 2004 financial performance in 2004-2008 from Infobank Magazine

Peringkat 3 The Best Bank 2012 in “Risk Management” dari Anugerah Perbankan Indonesia Ranked 3rd The Best Bank 2012 in “Risk Management” from Anugerah Perbankan Indonesia

Peringkat 3 The Best Bank 2012 in “Marketing” dari Anugerah Perbankan Indonesia Ranked 3rd The Best Bank 2012 in “Marketing” from Anugerah Perbankan Indonesia

Peringkat 1 The Best Bank 2012 in “Compliance” dari Anugerah Perbankan Indonesia Ranked 1st The Best Bank 2012 in “Compliance” from Anugerah Perbankan Indonesia

The Best Improvement Bank of The Year dari Anugerah Citra Indonesia pada tahun 2013 The Best Improvement Bank of The Year Award and Plaque From Anugrah Citra Indonesia in 2013

8


Peringkat 2 “CEO in Leadership” dari Anugerah Perbankan Indonesia pada tahun 2013 Ranked 2nd “CEO in Leadership” from Anugrah Perbankan Indonesia in 2013

The Best Choice in Banking & Loyalty Service of The Year 2015 dari Indonesian Creativity & Best Leader Award

The Most Improvement Bank of The Year dari Indonesian Business Professional & Education Award pada 22 Mei 2015

The Best Performing Bank Of The Year dari Indonesian Creativity And Best Leader Award 2016 pada 29 Januari 2016

The Best Performing Bank in Achieving Total Customer Satisfaction 2014 dari Indonesian Achievement & Best Performing Award

Leading Corporate In Finance Service of The Year 2015 dari Indonesian Development Achievement Foundation

Predikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan th 2014 dari Infobank pada 14 Agustus 2015 VERY GOOD predicate on 2014 financial performance from Infobank in August 14, 2015

The Top 3 Best Banks dari Warta Ekonomi pada 22 Maret 2016 Annual Report 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk

9

Kaleidoskop 2015 2015 Caleidoscope

9 Januari 2015 Perseroan mengadakan perayaan Natal bersama 2014 dan Tahun Baru 2015, berlokasi di Gedung BSG Lantai 5, Jakarta January 9, 2015 The Company held a joint celebration of Christmas 2014 and New Year 2015, located in BSG Building, 5th Floor, Jakarta.

28-29 Maret 2015 Perseroan mengadakan Rapat Kerja Pimpinan berlokasi di Hotel Aston, Bogor March 28-29, 2015 The Company held a Working Meeting of Leaders is located in Aston, Bogor.

9-10 Mei 2015 Perseroan mengadakan Pelatihan Team Building & Motivasi serta Employee Gathering yang diikuti oleh seluruh karyawan, dilaksanakan di Yogyakarta. Mei 9-10, 2015 The Company conducted a Training on Team Building & Motivation and Employee Gathering which was joined by all employees, held in Yogyakarta.

23 April 2015 Perseroan mengadakan sosialisasi BPJS Kesehatan, berlokasi di Training Center Kantor Pusat, Jakarta. April 23, 2015 The Company held socialization BPJS Health, located at the Training Center Headquarters in Jakarta.

13 Mei 2015 Perseroan mengadakan Evaluasi Standard Layanan Front Liner, berlokasi di Training Center Kantor Pusat, Jakarta. May 13, 2015 The Company held Frontliner Service Standard Evaluation, located in the Training Center Central Office, Jakarta

12 Juni 2015, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berlokasi di Gedung BEI, Jakarta. June 12, 2015 The Company held a General Meeting of Shareholders, located on the Stock Exchange Building, Jakarta.

13 Juni 2015 Perseroan mengadakan pelatihan Service Excellence, berlokasi di Training Center Kantor Pusat, Jakarta. June 13, 2015 The Company held Service Excellence training, located at the Training Center Headquarter in Jakarta.

12 Juni 2015, Perseroan mengadakan Public Expose, berlokasi di Gedung BEI, Jakarta. June 12, 2015 The Company held a Public Expose, located on the Stock Exchange Building, Jakarta.

10


3 Juli 2015 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh karyawan Jakarta, berlokasi di Training Center, Jakarta. July 3, 2015 The Company held Iftar Together with all employees Jakarta, located in the Training Center, Jakarta.

4 September 2015 Perseroan ikut serta memperingati Hari Pelanggan Nasional dengan mengadakan Customer Day di seluruh kantor Bank Ina Perdana. September 4, 2015 The Company commemorated National Customer Day by holding a Customer Day in all offices of Bank Ina.

3 Desember 2015 Perseroan mengadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan di Cianjur, Jawa Barat. December 3, 2015 The Company held a Corporate Social Responsibility (CSR) in Cianjur, West Java.

17 September 2015 Perseroan menandatangani kerjasama dengan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) untuk pemberian beasiswa dalam program “Clement Suleeman Scholarship Fund”. September 17, 2015 The Company signed an agreement with Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) for the provision of scholarships under the “Clement Suleeman Scholarship Fund” program

12 Desember 2015 Perseroan mengadakan Pelatihan Cyber Crime IT Risk Management, berlokasi di Hotel Mercure-Sabang, Jakarta. December 12, 2015 The Company held a Cyber Crime Training IT Risk Management, located at Hotel Mercure-Sabang, Jakarta

12 Desember 2015 Perseroan mengadakan Rapat Kerja Pimpinan dan Kick Off Business Plan 2016 – 2018, berlokasi di Hotel Mercure-Sabang, Jakarta. December 12, 2015 The Company held a Chairman Work Meeting and Kick Off Business Plan 2016 - 2018, located at Hotel Mercure-Sabang, Jakarta

22 Desember Perseroan melakukan relokasi Capem MIU ke Bona Indah, Jalan Karang Tengah Pertokoan Bona Indah Blol A2/D Kav. No. 2 Lebak Bulus, Cilandak Jakarta. December 22, 2015 The Company relocated to MIU Branch Office to Bona Indah, Jalan Karang Tengah Pertokoan Bona Indah Blol A2 / D Kav. No. 2 Lebak Bulus, Cilandak Jakarta.


11

Kinerja Dan Strategi 2015 2015 Performance and Strategy

2500

2.082 1.952

2000

1.734

1.626 1.512

1.445

1500

1.328

1.282

1.253

1.456

2014

2015

1.402 1.183

1.127

1.084

1.052

2011

2012

2013

1000

500

Total Aset

Kredit

Dana Pihak Ketiga

Aset (Rp Milyar)

KINERJA BANK 2015 Bank Performance in 2015 Perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang

terus

mewarnai

Indonesia

economy which continued to saturate the Indonesian

tahun 2015 telah dirasakan dampaknya terhadap

economy in 2015 has been felt on the growth of

pertumbuhan kredit perbankan nasional. Kelesuan

national bank loan. Sluggishnessin the real sector can

usaha di sektor riil yang terjadi dapat berakibat

result in increased risk of default which gave rise to

pada meningkatnya risiko gagal bayar sehingga

fear of non-performing loans. The government and

berdampak

meningkatnya

regulator of the financial system had taken various

kredit bermasalah. Pemerintah dan regulator sistem

policy packages to continue to push the national

keuangan telah melakukan berbagai paket kebijakan

economy on a growth path, including the banking

untuk terus berupaya mendorong perekonomian

sector. Financial Services Authority (OJK) in 2015 has

nasional pada jalur pertumbuhan, termasuk sektor

issued various stimulus measures aimed at encouraging

perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada

the banking intermediation function and economic

tahun 2015 telah mengeluarkan berbagai kebijakan

growth with due regard to the precautionary

stimulus yang bertujuan mendorong fungsi intermediasi

principle, among others, that the banks were allowed

perbankan dan pertumbuhan ekonomi dengan

to restructure loans before the decline in credit quality

tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, antara

of the borrowers which were considered potential to

lain bahwa Bank diperkenankan untuk melakukan

turn problematic. In terms of the provisions concerning

restrukturisasi kredit sebelum terjadinya penurunan

business prospects, preference was givento debtor’s

kualitas kredit terhadap debitur yang dinilai berpotensi

business prospects and may not depend on market

12

pada

perekonomian

The impact of slowing growth in the domestic

kekhawatiran


menjadi bermasalah. Dalam hal ketentuan mengenai

conditions and the industry of business sector

prospek usaha, lebih diutamakan pada prospek usaha

concerning the debtor.

debitur dan dapat tidak mempertimbangkan kondisi pasar maupun industri dari sektor usaha debitur yang bersangkutan. berbagai

We are fully aware of the various challenges in

tantangan di tahun 2015 tersebut untuk terus berupaya

2015 to continue working in order to keep the Bank’s

agar kinerja Bank tetap mencerminkan indikator-

performance

indikator sesuai koridor tingkat kesehatan Bank yang

level

baik. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik

of

(Good Corporate Governance) dilaksanakan secara

applied consistently, which is an important factor

konsisten, yang merupakan faktor penting dalam

in maintaining the trust of customers, shareholders

memelihara

pemegang

and other stakeholders. Performance of Bank Ina

saham dan pemangku kepentingan lainnya. Kinerja

Perdana in fiscal year 2015 still manages to maintain

Bank Ina Perdana tahun buku 2015 tetap mampu

performance that reflects a healthy bank amidst

mempertahankan

unfavorable economic conditions. In accordance

Kami

sepenuhnya

kepercayaan

kinerja

menyadari

nasabah,

yang

mencerminkan

corridor

Good

indicators of

good

Corporate

reflect

the

health.

appropriate

Implementation

Governance

(GCG)

were

kondisi

with the theme of 2015 Annual Report “Maintaning

perekonomian yang belum kondusif. Sesuai tema

Performance in aChallenges Year”, assets, credit

Laporan Tahunan 2015 yaitu “Maintaning Performance

portfolio and third party fund showed an upward

in a Year of challenges”, aset, portfolio kredit dan

trend compared to 2014. Non Performing Loans (NPL)

penghimpunan dana pihak ketiga menunjukkan

can be managed with a low ratio, per end December

tren yang meningkat dibandingkan tahun 2014.

2015 gross NPL of 0.21%. For liquidity aspects amidst the

Kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL)

tight competition, Bank Ina Perdana can still manage

dapat dikelola dengan rasio yang rendah, per akhir

liquidity so as to sustain lending as reflected in the LFR

Desember 2015 NPL gross sebesar 0,21%. Untuk aspek

ratio of 82.83%. Financial ratios indicators per position

likuiditas di tengah kondisi persaingan penghimpunan

at end December 2015 was CAR 19.66%, ROE5.80%,

dana yang ketat, Bank Ina Perdana tetap dapat

ROA 1.05%,NIM 4.26% and ROA 90.46%.

sebagai

Bank

yang

sehat

di

tengah

mengelola likuiditasnya sehingga mampu menopang penyaluran kredit sebagaimana tercermin pada rasio tingkat LFR sebesar 82,83%. Indikator rasio keuangan per posisi akhir Desember 2015 adalah CAR 19,66%, ROE 5,80%, ROA 1,05%, NIM 4,26% dan BOPO 90,46%.

Annual Report 2015 Annual Report Tahun 2015 PT BANK INA PERDANA PT BANK INA PERDANA TbkTbk

1313

STRATEGI BISNIS 2015 Kinerja Bank Ina Perdana tahun 2015 mampu meminimalisir tengah

dampak

tantangan

ketidakpastian

perlambatan

usaha

di

pertumbuhan

perekonomian Indonesia, antara lain karena kami tetap fokus pada praktek-praktek perbankan sesuai prinsip kehati-hatian, pengelolaan portfolio kredit berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat, serta penyelesaian kredit bermasalah dilakukan

Bank Ina Perdana’s performance in 2015 was able to minimize the impact of business uncertainties amid the challenges of a slowdown in economic growth in Indonesia, partly because we remain focused on banking practices that are according to the principles of prudence, management of credit portfolio that is based on the principles of sound lending and settlement of NPL that is done quickly and accurately

dengan cepat dan tepat. Pada tahun 2015, Bank Ina Perdana juga

In 2015, Bank Ina Perdana was also still in a

masih dalam masa transisi perubahan Pemegang

transitional period on the change in Controlling

Saham Pengendali sehingga kebijakan dan strategi

Shareholders which brought the change in the theme

manajemen

dengan

for management policy and strategy “Consolidation”

proyeksi pertumbuhan pada bisnis utama bank, yaitu

with projected growth in the bank’s main business,

penyaluran kredit secara konservatif, untuk tetap

which is lending conservatively, to remain able to

mampu menjaga pertumbuhan berkesinambungan

maintain sustainable and qualitygrowth.

bertemakan

“Konsolidasi”

dan berkualitas. Manajemen mendorong inisiatif-inisiatif upaya

Management encourages initiatives on continuous

perbaikan secara terus menerus guna mencapai

improvement efforts to achieve higher operational level

tingkat operasional yang andal dan efisien, termasuk

that is reliable and efficient, including the effectiveness

efektivitas proses dan tata kelola operasional dalam

of operational processes and governance in terms of

kaitan infrastruktur teknologi informasi.

information technology infrastructure.

Untuk penghimpunan dana masyarakat dengan

To raise public fund by implementing marketing

menerapkan strategi pemasaran yang efisien dan

strategy

personalized dalam mendorong perluasan customer

encouraging the expansion of customer base so

base sehingga total dana masyarakat yang terhimpun

that the total public funds collected by the end of

per posisi akhir Desember 2015 mencapai Rp 1.734.291

December 2015 reached Rp 1,734,291 million, an

juta atau meningkat 6,63% dibandingkan tahun 2014

increase of 6.63% compared to 2014 amounting to

sebesar Rp 1.626.441 juta. Secara umum dari strategi

Rp 1,626,441 million. In general from business strategy

bisnis tahun 2015, Bank Ina Perdana mampu memiliki

point of view in 2015, Bank Ina Perdana was able to

pencapaian kinerja sebagai Bank Sehat.

reachitsperformance achievement as a healthy bank.

14


that

is

efficient

and

personalized

in


15

Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain in millions Rupiah except other mention

Keterangan Description

2015

2014

2013

Total Aset Total asset Aset Produktif Bersih Net Productive Assets Pinjaman yang Diberikan Loans Dana Pihak Ketiga Third Party Fund Pinjaman Diterima Loans Received Total Ekuitas Total Equity Total Biaya Dana Total Cost of Fund Jumlah lembar saham yang ditempatkan & disetor

2.081.523 1.899.341 1.455.994 1.734.291 319.432 8,58% 2.100 juta lembar

1.951.836 1.795.204 1.252.750 1.626.441 302.085 8,14% 2.100 juta lembar

225.040 76.340 3.890 58.925 22.114 21.305 16.877 8,04

182.446 71.939 5.647 56.342 19.089 21.244 15.794 7,60

Number of shares issued and placed Laporan Laba Rugi Income Statement Pendapatan Bunga Interest Income Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Beban Operasional Operating Expenses Laba Operasional Operating Income Laba Sebelum Pajak Income Before Tax Laba Bersih Net Income Laba Bersih per Saham (Nilai Penuh) Earning Per Share (Full Amount) Rasio Keuangan Financial Ratio Imbal Hasil atas Aset (ROA) Return On Asset Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) Return On equity

2012

2011

1.402.492 1.282.762 1.052.068 1.183.101 169.289 6,97% 1.580 juta lembar

1.512.206 1.375.966 1.083.551 1.327.812 133.976 7,04% 128 juta lembar

1.444.742 1.301.330 1.127.012 1.281.927 120.904 7,14% 128 juta lembar

143.443 56.853 4.536 50.369 11.203 11.020 7.824 5,28

152.350 55.839 15.533 53.460 21.509 17.911 13.128 10,26

113.673 42.948 5.306 43.695 1.314 3.591 2.340 1,83

1,05% 5,80%

1,29% 5,63%

0,80% 5,35%

1,22% 11,04%

0,32% 1,99%

19,93%

25,36%

17,10%

16,05%

15,20%

19,66%

24,91%

16,71%

16,05%

15,05%

0,21%

0,80%

0,39%

0,36%

1,10%

90,46%

89,76%

92,46%

87,49%

98,91%

4,26% 82,83% -

4,71% 75,07% -

4,55% 87,17% -

4,07% 81,60% -

3,79% 87,92% -

244 22

235 22

224 22

228 22

268 22

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Capital Adequacy Ratio -

Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Operasional Taking account of credit risk and operational risk

Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional & Pasar Taking account of credit risk, operational risk & market risk Rasio Kredit Bermasalah (NPL) - Kotor Non Performing Loan - Gross

Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Operating Expenses to Operating Income Ratio

Margin Bunga Bersih (NIM) Net Interest Margin Rasio Kredit Terhadap Total Pendanaan (LFR) Loan to Funding Ratio Posisi Devisa Netto Net Open Position Transaksi Spot dan Derivatif Spot and Derivative Transaction Lain-Lain Others Jumlah Karyawan* Total Employees Jumlah Kantor* Total Oﬃces *satuan sebenarnya actual unit

16



17

Ikhtisar Saham Stock Overview

INFORMASI HARGA SAHAM 2015 Share Price Information in 2015

No

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Kuartal Quarter

1 2 3 4

Highest 2015 2014 280 287 287 286 285 280 287 270 287 287 290 290 290

Lowest 2015 2014

290 273 268 265 265 263 258 270 288 287 270 280 290

260 255 255 270 270 260 250 270 285 265 270 261 250

253 240 240 237 241 239 235 250 245 240 220 245 220

Penutupan (Rp)

Volume (lembar)

Kapitalisasi Pasar

Closing 2015 2014

Volume (Share) 2015 2014

Market Capitalisation 2015 2014

280 280 286 280 285 260 280 270 287 287 290 290 290

268 1,500 1,697 251 101,600 400,192 260 721,000 393,465 250 77,400 385 265 122,600 3,178 240 61,100 244 255 60,400 40 270 10,300 152 260 10,300 707,321 280 176,500 704 245 305,100 366 250 3,635,200 14,700 250 5,283,000 1,522,444

582,120,000,000 582,120,000,000 594,594,000,000 582,120,000,000 592,515,000,000 540,540,000,000 582,120,000,000 561,330,000,000 596,673,000,000 596,673,000,000 602,910,000,000 602,910,000,000 602,910,000,000

557,172,000,000 521,829,000,000 540,540,000,000 519,750,000,000 550,935,000,000 498,960,000,000 530,145,000,000 561,330,000,000 540,540,000,000 582,120,000,000 509,355,000,000 519,750,000,000 519,750,000,000

Harga dan Volume Transaksi Transaction Price and Volume

Volume

Harga Penutupan

18

Volume 2015

Harga 2015

Volume 2014

Harga 2014



19

20


Bagian II Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report


21

Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners’ Report

“Bank Ina Perdana senantiasa berkomitmen untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat dalam menjaga kualitas dan kinerja yang baik secara berkelanjutan, yang disertai penguatan manajemen risiko, Good Corporate Governance, dan sistem pengendalian intern. “Bank Ina Perdana is always committed to implementhealthy business practices in maintaining the quality and good performance in a sustainable manner, which is accompanied by the strengthening of risk management, good corporate governance and internal control system.

22


Para Pemegang Saham yang terhormat, Honorable Shareholders, Pada awal Laporan ini dapat disampaikan

At the beginning of this report it can be reported

bahwa Bank Ina Perdana berhasil mencatat kinerja

that Bank Ina Perdana managed to record good

yang baik di tahun 2015 di tengah tantangan

performance in 2015 amid the challenges of slowing

perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kelesuan

economic growth and sluggishness of business in

usaha di beberapa sektor ekonomi. Perekonomian

some sectors of the economy. Indonesian economy

Indonesia menghadapi sejumlah tantangan di tahun

faced a number of challenges in 2015 since there is

2015 karena masih besarnya tekanan baik di sisi

pressure both internally and externally. Indonesia’s

internal maupun eksternal. Pertumbuhan ekonomi

economic growth in 2015 reached 4.79% (yoy), down

Indonesia tahun 2015 mencapai 4,79% (yoy) turun

from the previous year at 5.02% (yoy). Yet there was an

dari tahun sebelumnya sebesar 5,02% (yoy). Meskipun

interesting point to note that the realization of growth

demikian

untuk

in the fourth quarter of 2015 could reach 5.04%, the

diperhatikan bahwa realisasi pertumbuhan triwulan

highest from the previous quarters, ie 4.73% in the third

IV-2015 bisa mencapai 5,04% atau tertinggi dari

quarter of 2015, 4.67% in the second quarter of 2015

pertumbuhan triwulan sebelumnya, yaitu 4,73% pada

and 4.70% in the first quarter of 2015.

masih

ada

hal

yang

menarik

triwulan III-2015, 4,67% pada triwulan II-2015 dan 4,70% pada triwulan I-2015. Kondisi makro ekonomi yang belum kondusif

The macroeconomic condition thathas not been

tersebut telah berdampak pada bisnis perbankan

conducive has brought its impact on the banking

sepanjang tahun 2015. Sesuai data Bank Indonesia,

business throughout 2015. According to data from

pertumbuhan kredit perbankan pada November

Bank Indonesia, the growth of bank credit in November

2015 tercatat sebesar 9,85% (yoy), lebih rendah

2015 was recorded at 9.85% (yoy), lower than the

dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar

previous month at 10.27% (yoy ). The decline occurred

10,27% (yoy). Penurunan kredit terjadi pada semua

in all types of loans, especially Working Capital Loan,

jenis kredit terutama Kredit Modal Kerja (KMK) yang

which fell from 10.70% (yoy) to 8.20% (yoy). While the

turun dari 10,70% (yoy) menjadi 8,20% (yoy). Sedangkan

growth of third party funds per November 2015 also

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) per November

slowed. Third Party Fund grew 7.7% (yoy) in November

2015 juga tumbuh melambat. DPK tumbuh 7,7% (yoy)

2015, lower than the previous month’s growth of 9.0%

pada November 2015, lebih rendah dibandingkan

(yoy). Slowing of growth occurs on demand deposits

dengan pertumbuhan dari bulan sebelumnya yang

and time deposits, while savings grow taller. Giros

sebesar 9,0% (yoy). Perlambatan pertumbuhan terjadi

and deposits each grew by 11.1% (yoy) and 6.7%

pada jenis giro dan deposito, sementara tabungan

(yoy), lower than 12.2% (yoy) and 9.3% (yoy) in the

tumbuh lebih tinggi. Giro dan deposito masing-masing

previous month. In the midst of slow economic growth,

tumbuh sebesar 11,1% (yoy) dan 6,7% (yoy), lebih

the Non Performing Loan (NPLs) of banks shows an

rendah dibandingkan dengan 12,2% (yoy) dan 9,3%

upward trend throughout year 2015, the gross NPL per

(yoy) pada bulan sebelumnya. Di tengah terbatasnya

November 2015 is in the range of 2.7% or 1.3% net.

pertumbuhan ekonomi, rasio kredit bermasalah (Non Performing

Loan/NPL)

perbankan

menunjukkan

tren yang meningkat sepanjang tahun 2015, per November 2015 NPL bruto berada pada kisaran 2,7% atau 1,3% netto. Di sisi perekonomian global ke depan diprediksi

The future of global economy is predicted to

terus melemah serta penuh ketidakpastian karena

continue to weaken and filled with uncertainties


23

pemulihan konsumsi

ekonomi yang

AS

masih

masih

lemah,

tertahan

seiring

due to the US economic recovery still being stuck as

perbaikan

sektor

consumption remains weak, slowing housing sector

perumahan yang melambat serta sektor manufaktur

improvement as well as the contracting manufacturing

yang masih terkontraksi. Bank Sentral Eropa (ECB)

sector. The European Central Bank (ECB) still continues

masih melanjutkan kebijakan Quantitave Easing

its policy of Quantitative easing (QE) in line with

(QE) seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan

economic growth and low inflation. Bank of Japan has

inflasi yang masih rendah. Bank Sentral Jepang

began to implement policy of negative interest rates,

mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif,

while China’s economy continues to slow due to the

sedangkan perekonomian Tiongkok terus melambat

weakening of manufacturing sector and investment,

akibat masih melemahnya sektor manufaktur dan

in line with the deleveraging process undertaken by

investasi, sejalan dengan proses deleveraging yang

the corporate sector. Meanwhile, commodity markets

dilakukan oleh sektor korporasi. Sementara itu,

estimate that world oil price will tend to decline due to

pasar komoditas harga minyak dunia diperkirakan

increasing supply and weakening demand.

cenderung menurun akibat meningkatnya supply dan melemahnya permintaan. Dari

berbagai

tantangan

karena

belum

Amidst

the

various

challenges

due

tonon-

kondusifnya makro ekonomi Indonesia di tahun 2015,

conducive macroeconomic condition in Indonesia

Dewan Komisaris mencatat upaya-upaya Direksi untuk

in 2015, the Board of Directors noted the efforts to

tetap mengedepankan pengelolaan Bank sesuai

keep promoting the management of the Bank in

prinsip kehati-hatian guna mencapai kinerja baik

accordance with precautionary principles in order

dan sehat. Bank Ina Perdana berhasil membukukan

to achieve good and healthyperformance. Bank Ina

pertumbuhan

juta

Perdana managed to record the growth of credit by

dari tahun sebelumnya.

Rp 1,455,994 million, an increase of 16.22% from the

kredit

sebesar

atau meningkat 16,22% Pertumbuhan

kredit

Rp

tersebut

1.455.994

cukup

diimbangi

previous year. This credit growth is balanced with

dengan kualitas kredit yang terpelihara baik dan

good credit quality and liquidity position that are

terjaganya posisi likuiditas. Rasio kredit bermasalah

being maintained. Non Performing Loan (NPL) stood

(Non Performing Loan-NPL gross) tercatat pada

at a low level of 0.21% while the Loan to Funding

tingkat yang rendah sebesar 0,21% sedangkan rasio

Ratio (LFR) at the level of 82.83%. Fiscal year 2015 net

kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Funding

profit slightly increased by 6.86% to Rp 16,877 million

Ratio-LFR) di level 82,83%. Laba bersih tahun buku 2015

and earnings per share reached Rp 8.04, Return on

sedikit meningkat sebesar 6,86% menjadi Rp 16.877

Assets (ROA) of 1.05% and Return on Equity (ROE) of

juta dan laba bersih per saham mencapai Rp 8,04,

5.80%. Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 19.66%

dengan tingkat pengembalian atas aset (Return on

per December 2015 which asserted that capital is still

Asset-ROA) sebesar 1,05% dan tingkat pengembalian

strong.

atas ekuitas (Return on Equity-ROE) sebesar 5,80%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy RatioCAR) berada pada level 19,66% per Desember 2015 yang menegaskan permodalan masih kuat.

Di tengah dinamika yang dihadapi sektor perbankan

nasional,

Perusahaan

yang

Kelola

sector, the implementation of good corporate

Corporate

governance (GCG) is consistently an important factor

Governance-GCG) secara konsisten merupakan

in maintaining the trust of customers, shareholders and

faktor penting dalam memelihara kepercayaan

other stakeholders. In the application of GCG in Bank

nasabah,

pemangku

Ina Perdana, BOC assisted by the Audit Committee,

kepentingan lainnya. Dalam rangka penerapan

Risk Monitoring Committee and the Nomination and

24

pemegang

penerapan baik

(Good

saham


dan

Tata

In the midst of the dynamics faced by the banking

GCG di Bank Ina Perdana, Dewan Komisaris dengan

Remuneration Committee are active in monitoring

dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko

and overseeing the development of the Bank as

serta Komite Nominasi dan Renumerasi aktif dalam

well as the performance of the Board of Directors to

memantau dan mengawasi perkembangan Bank

ensure the Bank’s progress is in accordance with the

serta kinerja Direksi guna memastikan perkembangan

intended purpose and applicable laws. During 2015,

Bank sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

the committees that are responsible to the Board

dan sesuai peraturan perundang-undangan yang

of Commissioners have carried out their functions

berlaku. Selama tahun 2015, komite-komite yang

properly.

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya dengan baik. Komite

audit

monitoring

The audit committee has been monitoring

aspek transparansi, akuntabilitas serta kepatuhan,

the aspects of transparency, accountability and

diantaranya

pelaporan

compliance, including the implementation of the

keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

process of financial reporting in accordance with

berlaku umum, melakukan review terselenggaranya

generally accepted accounting principles, review

proses audit internal dan eksternal yang independen

the implementation process of internal and external

dan obyektif, membahas kecukupan pengendalian

audits that are independent and objective, discuss the

intern

GCG.

adequacy of internal controls and the implementation

Sedangkan Komite Pemantau Risiko telah berkontribusi

of good corporate governance practices. While the

melakukan

dan

telah

melakukan

terselenggaranya

terselenggaranya pemantauan

atas

proses

praktek

terselenggaranya

Risk Monitoring Committee has contributed to the

manajemen risiko dalam identifikasi, pengukuran

monitoring of the implementation of risk management

dan pengendalian risiko secara terintegrasi serta

in the identification, measurement and control of risk

melakukan review atas kebijakan manajemen risiko

in an integrated and review risk management policies

yang mendukung implementasi sistem manajemen

that support the implementation of an effective

risiko yang efektif. Untuk Komite Nominasi dan

risk

Renumerasi telah memberikan peran penting di dalam

Remuneration Committee has an important role in

terselenggaranya evaluasi dan seleksi sumber daya

the implementation of the evaluation and selection

manusia yang memiliki kapabilitas sesuai kebutuhan

of human resources who have the capability to suit

Bank, serta terselenggaranya sistem renumerasi yang

the needs of the Bank, as well as the implementation

transparan dan berbasis kinerja.

of the remuneration system that is transparent and

management

system.

The

Nomination

and

based on performance. Prospek

tahun

2016,

kalangan

As for 2016 prospects, various groups are

optimis lebih baik dari tahun 2015 walaupun masih

optimistic it will better than in 2015 although it will still

tetap menghadapi tantangan dari faktor eksternal

be facing challengesboth externally and internally

dan internal seperti ketidakpastian dan gejolak

such as uncertainty and volatility that has become

yang lebih kompleks. Untuk itu, Dewan Komisaris

morecomplex. To that end, the BOC constantly

senantiasa

manajemen

remind the management to continue to maintain

agar terus menjaga likuiditas dan penyaluran kredit

the liquidity and lending based on the precautionary

berdasarkan prinsip kehati-hatian termasuk secara

principles, including careful attention to the dynamics

cermat memperhatikan dinamika ekonomi makro

of macroeconomic and credit growth directives of

dan arahan pertumbuhan kredit dari Otoritas Jasa

the Financial Services Authority (OJK).

mengingatkan

berbagai

jajaran

Keuangan (OJK). Akhir

kata,

atas

nama

Dewan

Komisaris

Finally, the Board of Commissioners would like

menyampaikan terima kasih atas dukungan dan

to express gratitude for the support and trust of

kepercayaan para nasabah, pemegang saham,

our customers, shareholders, and all dedicated

dan segenap karyawan yang berdedikasi serta

employees as well as to the regulator, the Financial


25

kepada regulator, Otoritas Jasa Keuangan dan

Services Authority and Bank Indonesia for the direction

Bank Indonesia atas arahan dan dukungan kepada

and support to the national banking industry. We

industri

terus

will continue to maintain the stability of Bank Ina

mempertahankan kestabilan bisnis Bank Ina Perdana

Perdana’s business to grow sustainably into the digital

untuk dapat berkembang berkelanjutan menuju era

banking age.

perbankan

nasional.

Kami

akan

digital banking.

Jakarta, 20 April 2016

Birawa Natapradja Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent)

26



27

Laporan Direksi

Board of Directors’ Report

“Ditengah tantangan perkembangan makro ekonomi yang penuh dinamika dan tantangan di tahun 2015, Bank Ina Perdana mampu melanjutkan kinerja yang baik untuk menjaga pertumbuhan usaha yang berkesinambungan”. “In the midst of the macroeconomic development that are full of challenges an dynamics in 2015, Bank Ina Perdana was able to continue the good performance to maintain sustainable business growth”.

28


Para Pemegang Saham yang terhormat, Honorable Shareholders, Tahun 2015 diharapkan sebagai titik nadir dari

2015 is expected as the nadir point of the slowing

perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional selama

national economic growth over the last five years

lima tahun terakhir dan titik balik akan terjadi pada

and the turning point will occur in 2016 in which the

tahun 2016 dimana pemerintah telah mengeluarkan

government has issued various economic policies

berbagai

mendorong

to encourage the growth of the national economy.

pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun 2015 dimaknai

Year 2105 is interpreted as the end of the boom era

sebagai berakhirnya era booming komoditas primer,

of primary commodities, such as palm oil, rubber and

seperti minyak kelapa sawit, karet dan batu bara.

coal. Commodity prices consistently dropped sharply

Harga komoditas konsisten menurun tajam dan

and exports of these commodities do not add value

ekspor komoditi tersebut tidak memberikan nilai

to the national economy, in addition to depleting

tambah pada perekonomian nasional, disamping

natural resources in the country and proving to be

menguras sumber daya alam dalam negeri dan

unsustainable. At the time of soaring commodity

terbukti

kebijakan

tidak

ekonomi

harga

prices, national economic growth soared and peaked

komoditas melambung tinggi, pertumbuhan ekonomi

in 2011 with the national economic growth reaching

nasional melonjak naik dan puncaknya terjadi

6.5%. But as commodity prices started to drop in 2012,

pada 2011 dengan pertumbuhan ekonomi nasional

economic growth showed a downward trend that is

mencapai 6,5%. Namun seiring menurunnya harga

6.23% in 2012, 5.70% in 2013 and 5.02% in 2014, and

komoditas mulai tahun 2012 pertumbuhan ekonomi

a nadir occurred in 2015 with growth of only 4.79%.

menunjukkan tren penurunan yaitu 6,23% di tahun

The Central Statistics Agency (BPS) also noted that the

2012, 5,70% tahun 2013 dan 5,02 tahun 2014, dan titik

growth of the economic component of the demand

nadir terjadi pada tahun 2015 dengan pertumbuhan

side, especially household consumption slowed, from

hanya 4,79%. Badan Pusat Statistik (BPS) juga

5.14% in 2014 to 4.96% in 2015, but the role of household

mencatat bahwa pertumbuhan komponen ekonomi

consumption is still dominant in the structure of Gross

sisi permintaan terutama konsumsi rumah tangga

Domestic Product (GDP ) in 2015 which amounted to

melambat, dari 5,14% pada 2014 menjadi 4,96% pada

55.91%, down only 0.06% from the previous year. The

2015, namun peranan konsumsi rumah tangga masih

slowing growth in household consumption was due

tetap dominan dalam struktur Produk Domestik Bruto

to the decline in purchasing power, as public wages

(PDB) tahun 2015 sebesar 55,91%, hanya turun 0,06%

got eroded by the increase in fuel at the end of 2014

dari tahun sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan

and the depreciation of rupiah. Another indicator is

konsumsi rumah tangga disebabkan oleh penurunan

to look at the per capita income of the population

daya beli masyarakat karena upah masyarakat

in Rupiah 2015 which reached Rp 45.18 million, up

tergerus oleh kenaikan BBM akhir 2014 dan depresiasi

7.83% (yoy), but in the size of US dollars, per capita

nilai

tukar

berkelanjutan.

untuk

Rupiah.

Indikator

Pada

lain

saat

pada

income fell 4.35% (yoy) from USD 3,530.55 to USD

pendapatan perkapita penduduk dalam Rupiah

terlihat

3,377.14. BPS also released that the value of exports

tahun 2015 mencapai Rp 45,18 juta atau naik 7,83%

during January to December 2015 amounted to USD

(yoy), namun dalam ukuran dollar AS, pendapatan

150.25 billion, decreased 14.62% over the same period

perkapita turun 4,35% (yoy) dari USD 3.530,55 menjadi

the previous year. The value of exports throughout

USD 3.377,14. BPS juga merilis bahwa nilai ekspor

2015 was the lowest since 2010, each recorded at

sepanjang Januari hingga Desember 2015 sebesar

USD 157.732 billion in 2010, USD 203.496 billion in 2011,

USD 150,25 miliar menurun 14,62% dibandingkan

USD 190.031 billion in 2012, and USD 175.980 billion in

periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai ekspor

2014. The effects of slowing economic growth and

sepanjang tahun 2015 merupakan yang terendah

weaker purchasing power gave rise tochallenging

sejak tahun 2010, masing-masing tercatat USD 157,732

business climate, though employers still expect an

miliar tahun 2010, USD 203,496 miliar tahun 2011, USD

acceleration boost from the government spending as Annual Report 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk

29

190,031 miliar tahun 2012, dan USD 175,980 miliar tahun

a trigger. Slowing economic growth appears to have

2014. Efek perlambatan pertumbuhan ekonomi serta

penetrated the real sector that have an impact on

turunnya daya beli masyarakat membuat iklim usaha

the company’s cash flow, which in turn will affect the

sulit bangkit, namun pengusaha masih berharap ada

company’s ability to meet the obligations of banks

dorongan percepatan belanja pemerintah sebagai

on loans obtained. This is reflected in the indicators

pemicunya. Perlambatan pertumbuhan ekonomi

of an increase in nonperforming loans related to the

tampaknya sudah merambah pada sektor riil yang

decline in commodity prices of the mining sector

memberikan dampak terhadap arus kas perusahaan

excluding oil prices has increased the Non Performing

yang

Loan (NPL) of mining and quarrying sectors as well as

pada

kemampuan

gilirannya

akan

memenuhi

the data of the Financial Services Authority (OJK) per

kewajiban bank atas kredit yang diperolehnya. Hal ini

November 2015 amounting to Rp 4.26 trillion, or ratio

seperti tercermin pada indikator peningkatan kredit

5.23% which is the highest ratio in five years compared

bermasalah terkait penurunan harga komoditas dari

to year 2011 which only amounted to 0.51%. Bank

sektor pertambangan termasuk harga minyak telah

Indonesia data also shows that throughout 2015,

meningkatkan Non Performing Loan (NPL) sektor

national gross NPL trend continued to worsen, gross

pertambangan dan penggalian sebagaimana data

NPL per January 2015 increasedby 2.35% to 2.66% as

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2015

of November 2015. The OJK in relation to encouraging

sebesar Rp 4,26 triliun atau rasio 5,23% yang merupakan

the growth of national economy and dampening

rasio terbesar dalam 5 tahun dibandingkan dengan

the increase of NPL, has issued a number of policy

tahun 2011 hanya sebesar 0,51%. Data Bank Indonesia

stimulus and relaxation in Banking, Capital Market

juga menunjukkan sepanjang tahun 2015, NPL gross

and Non Bank financial industry (IKNB) in July 2015 to

perbankan nasional menunjukkan tren yang terus

the financial industry as the locomotive so that they

memburuk, yaitu NPL gross per Januari 2015 sebesar

can pull the carriage of national circuit economy to

2,35% meningkat menjadi 2,66% per November

run faster and more stable in order to improve the

2015. OJK dalam kaitan mendorong pertumbuhan

welfare of society. Special regulation of the banking

perekonomian nasional dan meredam peningkatan

sector includes twelve (12) policies, among others:

NPL, telah mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus

the risk weight of motor vehicle loans 75%; debt

dan relaksasi di bidang Perbankan, Pasar Modal dan

restructuring requirements and the determination of

Industri Keuangan Non Bank (IKNB) pada bulan Juli

credit quality; credit risk weight of mortgage-backed

2015 agar industri keuangan sebagai lokomotif bisa

non government residential programs by 35%; and

menarik rangkaian gerbong perekonomian nasional

the determination of credit quality assessment based

berjalan lebih cepat dan stabil guna meningkatkan

on the timely payment of principal and or interest up

kesejahteraan masyarakat. Khusus regulasi sektor

to the loan amount of Rp 5 billion. Then in October

perbankan mencakup 12 (dua belas) kebijakan,

2015, the OJK published 6 economic stimulus policies

antara lain : bobot risiko kredit kendaraan bermotor

in the financial sector which was an initiative of the

75% ; persyaratan restrukturisasi kredit dan penetapan

OJK and the Government to continue to encourage

kualitas kredit ; bobot risiko kredit beragun rumah

the national economy back on the growth path

tinggal non program pemerintah sebesar 35% ; dan

that is in accordance with the Government’s plan to

penetapan

didasarkan

encourage the people’s welfare while maintaining

ketepatan pembayaran pokok dan atau bunga

stability in the financial sector. One of the policies

sampai jumlah kredit Rp 5 miliar. Kemudian pada bulan

that could help the banking sector is the relaxation

Oktober 2015, OJK kembali menerbitkan 6 kebijakan

of the implementation of One Project Concept in

stimulus ekonomi di sektor keuangan yang merupakan

the determination of credit quality, ie the debtors

inisiatif OJK bersama Pemerintah untuk terus berupaya

who obtained credit facilities from several Bank, in

mendorong perekonomian nasional kembali pada

the event of separation of cash flows then the credit

jalur pertumbuhan yang sesuai dengan rencana

quality given to some projects of the same debtor can

Pemerintah dalam mendorong kesejahteraan rakyat

be set differently (One Project Concept). In addition,

dengan tetap menjaga stabilitas di sektor keuangan.

Bank Indonesia also seeks to encourage the real sector

Salah satu kebijakan yang bisa membantu sektor

by increasing bank liquidity through policy relaxation

30

perusahaan

mempengaruhi

penilaian

kualitas


untuk

kredit

perbankan adalah relaksasi implementasi One Project

by lowering the reserve requirement (GWM) Primer in

Concept dalam

penetapan kualitas kredit, yaitu

Rupiah from the previous 8.0% to 7.5% effective from

satu debitur yang memperoleh fasilitas kredit dari

1 December 2015, which was later reviewed again

bererapa Bank, dalam hal terdapat pemisahan arus

to 6.50%, effective 16 March 2016. Each decrease of

kas maka penetapan kualitas kredit yang diberikan

1% GWM brings an impact on bank liquidity additions

kepada beberapa proyek dari debitur yang sama

amounting to Rp 34 trillion, which is in line with the

dapat ditetapkan berbeda (One Project Concept).

government program that wants to encourage

Di samping itu, Bank Indonesia juga berupaya

national economy growth.

mendorong sektor riil melalui peningkatan likuiditas bank melalui kebijakan relaksasi dengan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah dari sebelumnya 8,0% menjadi 7,5% berlaku efektif sejak 1 Desember 2015 yang kemudian diturunkan lagi menjadi 6,50% yang berlaku efektif 16 Maret 2016. Setiap penurunan 1% GWM berdampak pada penambahan likuiditas perbankan sebesar Rp 34 triliun yang sejalan dengan program pemerintah yang ingin mendorong pertumbuan perekonomian nasional. Dari sedikit gambaran di atas, kami menyebutkan

From the little picture above, we mentioned that

bahwa tahun 2015 merupakan tahun perjalanan yang

2015 was a year full of challenges and uncertainties.

penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Kami

We are grateful that Bank Ina Perdana is still able

bersyukur bahwa Bank Ina Perdana masih mampu

to maintain good performance and still in the

mempertahankan kinerja yang baik dan masih dalam

corridor which reflects the level of prudence in the

koridor yang mencerminkan tingkat kehati-hatian

management of the Bank.

dalam pengelolaan Bank. Pada tahun 2015, Bank Ina Perdana membukukan

In 2015, Bank Ina Perdana posted a net profit of Rp

laba bersih sebesar Rp 16.877 juta, sedikit meningkat

16,877 million, slightly increased by 6.86% compared

sebesar 6,86% dibandingkan dengan laba bersih tahun

with fiscal year 2014 net profit of Rp 15,794 million.

buku 2014 sebesar Rp 15.794 juta. Total pendapatan

Total operating income reached Rp 228,785 million

operasional mencapai Rp 228.785 juta atau 23,21%

or 23.21% higher than the same period the previous

lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang

year. Net interest income grew 6.12% (yoy) to Rp

sama tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih

76,340 million. On the cost side, operating expenses

tumbuh 6,12% (yoy) menjadi sebesar Rp 76.340 juta.

amounted to Rp 207,625 million, an increase of 24.44%

Di sisi biaya, dengan beban operasional sebesar Rp

from last year.

207.625 juta, naik sebesar 24,44% dari tahun lalu. Total aset mencapai Rp 2.081.523 juta, naik 6,64%

Total assets reached Rp 2,081,523 million, up 6.64%

(yoy) dari Rp 1.951.836 juta di tahun sebelumnya.

(yoy) from Rp 1,951,836 million in the previous year.

Penyaluran kredit juga tumbuh 16,22% (yoy) dari Rp

Loan disbursements also grew 16.22% (yoy) from Rp

1.252.750 juta di tahun 2014 menjadi Rp 1.455.994

1,252,750 million million in 2014 to Rp 1,455,994 million

juta

persaingan

in 2015. In the midst of competition in raising funds,

penghimpunan dana bank, Bank Ina Perdana berhasil

Bank Ina Perdana successfully managed liquidity

mengelola likuiditas dengan mencatat pertumbuhan

growth in third party funds amounting to 6.63% so as

dana pihak ketiga sebesar 6,63% sehingga mampu

to manage the growth of credit to the level of the

mengelola pertumbuhan kredit dengan tingkat Loan

Loan to Funding ratio (LFR) that is quite conservative

to Funding Ratio (LFR) cukup konservatif pada rasio

at 82.83%. On the capital side, Bank Ina Perdana

82,83%. Di sisi permodalan, Bank Ina Perdana masih

still have an adequate level of capital based onRisk

mempunyai tingkat permodalan yang memadai

Weighted Assets (RWA) and Capital Adequacy Ratio

pada

tahun

2015.

Di

tengah


31

terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

(CAR) of 19.66% at the end of 2015. While the level

dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 19,66%

of achievement of problematic loans in an economy

di akhir tahun 2015. Sedangkan tingkat pencapaian

that is not conducive, Non Performing Loan (NPL)

kredit bermasalah di tengah perekonomian yang

gross and net stood at 0.21% and 0.08%, a decline

belum kondusif, kredit bermasalah (Non Performing

compared with 2014 respectively by 0.80% and 0.61%.

Loan-NPL) gross dan netto tercatat sebesar 0,21% dan 0,08%, menurun dibandingkan dengan tahun 2014 masing-masing sebesar 0,80% dan 0,61%. Badan

For business prospects in 2016, the National

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Untuk

prospek

Development Planning Agency (Bappenas) predicted

memprediksi angka pertumbuhan bisa di atas 5%

growth rate can be above 5% in the first quarter of

pada triwulan I-2016 atau lebih baik dari triwulan I-2015

2016 or better than the first quarter of 2015 at 4.67%

yang mencapai 4,67% (yoy) karena realisasi proyek-

(yoy) due to the realization of infrastructure projects

proyek infrastruktur pada awal tahun 2016 sangat

in beginning in 2016 which was very effective in

efektif mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

encouraging growth in the domestic economy. 2016

Tahun 2016 disebutkan berbagai kalangan bahwa

is mentioned as the year that Indonesia’s economic

prospek ekonomi Indonesia membaik namun tetap

prospects will improve but still full of dynamic

penuh tantangan yang dinamis baik internal maupun

challenges both internally and externally. Their

eksternal. Kekhawatiran internal antara lain adanya

internal concerns, among others, the shortfall (lack)

shortfall (kekurangan) pajak tahun 2016 diperkirakan

of tax in 2016 is estimated to reach Rp 290 trillion of

mencapai Rp 290 triliun dari target penerimaan pajak

tax revenue target of Rp 1,368 trillion, sourced from

Rp 1.368 triliun yang bersumber dari pajak non migas

non-oil tax of Rp 200 trillion and Rp 90 trillion of oil and

Rp 200 triliun dan migas Rp 90 triliun. Disamping itu,

gas. In addition, government initiatives to provide

inisiatif pemerintah untuk memberikan tax amnesty

tax amnesty is in danger of delay or cancellation in

terancam penundaan atau pembatalan terkait

relation to the discussion of tax amnesty bill which

pembahasan RUU tax amnesty yang berdampak

affects the fiscal expansion to finance developmentto

pada ekspansi fiskal untuk membiayai pembangunan

be delayed because the government needs to cut

menjadi

harus

the development budget. The government may be

memangkas anggaran pembangunan. Pemerintah

forced to increase foreign debt which will reduce the

mungkin terpaksa menambah utang luar negeri

credibility of the government as well as the interest and

yang akan menurunkan kredibilitas pemerintah serta

participation of the taxpayerswhich risk to become

animo dan partisipasi wajib pajak akan rendah ke

lower in the future, in addition to not be able to add

depannya, disamping tidak bisa menambah basis

new taxpayers to base though the era of automatic

wajib pajak baru meskipun era pertukaran otomatis

exchange for all countries in the world in terms of

seluruh negara di dunia terkait keterbukaan informasi

banking information disclosure (Automatic Exchange

perbankan (Automatic Exchange of Information/AEoI)

of Information / AEOI ) enacted in 2018. tax amnesty

diberlakukan pada tahun 2018. Tax amnesty dalam

in the short term could raise tax revenues in 2016 so

jangka pendek bisa menaikkan penerimaan pajak

as to ensure the adequacy of state funds in order to

tahun 2016 sehingga dapat menjamin kecukupan

realize various welfare and development programs of

dana APBN guna merealisasikan berbagai program

the government. Tax amnesty that accompanied the

kesejahteraan

terlambat

dan

usaha

karena

tahun

2016,

pemerintah

pemerintah.

repatriation of funds can generate national economy

Tax amnesty yang disertai repatriasi dana dapat

pembangunan

and create new investment, create new jobs, and

membangkitkan

dan

finance various programs. Tax amnesty also resulted

menciptakan investasi baru, penciptaan lapangan

in increased taxpayers and the tax base significantly

kerja baru, dan pembiayaan berbagai program. Tax

asthere will be new taxpayer data entered into the

amnesty juga berdampak terhadap peningkatan

fiscal system of the economy.

perekonomian

nasional

wajib pajak dan basis pajak secara signifikan karena ada data-data baru wajib pajak yang masuk ke sistem fiskal ekonomi.

32


Untuk prospek perekonomian global tahun 2016

The global economic outlook in 2016 is estimated

diperkirakan lebih rendah dibandingkan proyeksi

to be lower than earlier projections due to the

sebelumnya karena koreksi asumsi pertumbuhan

correction of global growth assumptions mainly due

global terutama karena tertahannya pertumbuhan

to retained growth in the US and Emerging Market.

AS dan Emerging Market. Perekonomian Tiongkok

China’s economy is still in the slowing trend, Europe

masih dalam tren melambat, Eropa masih dalam

is still in a recovery supported by the quantitative

pemulihan yang didukung kebijakan quantitative

easing policy and Japan is also in the recovery phase

easing dan Jepang juga dalam pemulihan meskipun

gradually, by encouraging consumption through

secara gradual, dengan mendorong konsumsi melalui

negative interest rate policy since February 2016.

kebijakan suku bunga negatif sejak Februari 2016. Industri perbankan nasional masih menunjukkan

National banking industry still showed a downward

tren yang menurun di akhir tahun 2015. Pertumbuhan

trend at the end of 2015. Credit growth in the fourth

kredit pada triwulan IV-2015 tercatat menurun dari

quarter of 2015 recorded a decreasefrom 11.1% (yoy)

11,1% (yoy) pada triwulan III-2015 menjadi 10,45%

in the third quarter of 2015 to 10.45% (yoy). Growth

(yoy). Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada

in Third Party Funds (TPF) in the fourth quarter of 2015

triwulan IV-2015 tercatat sebesar 7,3% (yoy), lebih

stood at 7.3% (yoy), lower than the previous quarter at

rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 11,7%

11.7% (yoy). National banking industry also faces the

(yoy). Industri perbankan nasional juga menghadapi

challenge of free competition on the open market in

tantangan kompetisi bebas di pasar terbuka di

the era of the Asean Economic Community (AEC), the

era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tingkat

level of efficiency and intense competition. National

efisiensi dan persaingan yang ketat. Perbankan

banks are expected to improve the efficiency of

nasional ke depan dihadapkan pada peningkatan

their operations through advances in information

efisiensi

kemajuan

technology that creates a fee-based income and

teknologi informasi yang menciptakan pendapatan-

strengthen the brand image of a bank. Therefore,

pendapatan berbasis komisi (fee based income) dan

the banking business competition in the future will be

memperkuat brand image sebuah bank. Oleh karena

determined on the payment of business development

itu, persaingan usaha perbankan ke depan akan

in various dimensions such as the perfection of digital

ditentukan pada pengembangan bisnis pembayaran

interface; expand the range of services; improve the

dalam

kegiatan

berbagai

operasional

dimensi

melalui

kesempurnaan

effectiveness of operations; and form partnerships in

interface digital ; memperluas jangkauan layanan ;

seperti

the wider ecosystem. Banks that want to enter the

meningkatkan efektivitas operasi ; dan membentuk

digital banking era must undergo a fundamental

kemitraan dalam ekosistem yang lebih luas. Bank

change in its business processes in which the role of

yang ingin masuk dalam era digital banking harus

the human resources shift to information technology

mengadakan perubahan mendasar pada proses

so that human resources will be more efficient. Bank

bisnisnya dimana peran orang bergeser ke teknologi

Ina Perdana, which is still a category Buku 1 Bank

informasi sehingga lebih efisien dari segi sumber

is certainly more flexible in making fundamental

daya manusia. Bank Ina Perdana yang saat ini masih

changes to the business transformation digital- based

sebagai kategori Bank BUKU 1 tentunya lebih fleksible

services.

dalam melakukan perubahan mendasar menuju transformasi bisnis berbasis layanan digital. Pada kesempatan ini dapat kami tambahkan

On this occasion we can also add that the

bahwa Otoritas Jasa Keuangan telah menyetujui

Financial

susunan Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan

composition of the Controlling Shareholder (PSP) and

Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) yang

the New Ultimate Controlling Shareholder (PSPT) of

baru PT Bank Ina Perdana Tbk sesuai surat Nomor

PT Bank Ina Perdana Tbk corresponding letter No. SR-

SR-177/D.03/2015 tanggal 16 September 2015 yaitu

177/D.03/2015 dated 16 September 2015 is PT Philadel

Services

Authority

has

approved


the

33

sebagai PSP adalah PT Philadel Terra Lestari dan

Terra Lestari and Mr. Oki Widjaja as the Controlling

Bapak Oki Widjaja, sedangkan sebagai PSPT adalah

Shareholder, while Mr. Pieter Tanuri and Mr. Oki Widjaja

Bapak Pieter Tanuri dan Bapak Oki Widjaja.

as the Ultimate Controlling Shareholders.

Kami menyadari bahwa pencapaian kinerja

We recognize that the performance attainedinthe

tahun buku 2015 di tengah periode waktu yang

financial year 2015 in the midst of a challenging

penuh tantangan masih dapat mempertahankan

period whilst still maintaining the performance that

performa yang tetap mengedepankan prinsip kehati-

emphasizes on the precautionary principle is all

hatian adalah berkat kepercayaan penuh dari para

due to the full confidence of our customers. On the

nasabah. Disisi lain juga peran Dewan Komisaris

other hand, the roles of the Board of Commissioners

melalui

yang

through supervision and directives given to Bank Ina

diberikan sehingga Bank Ina Perdana tetap mampu

Perdana is also essentialin delivering a good financial

memberikan kinerja keuangan yang baik.

performance.

pengawasan

dan

arahan-arahan

Akhir kata, mewakili jajaran Direksi dan manajemen

Finally, representing the Board of Directors and

Bank Ina, kami mengucapkan terima kasih kepada

management of Bank Ina, we would like to thank all

segenap pemangku kepentingan, termasuk Otoritas

stakeholders, including the Financial Services Authority

Jasa Keuangan dan Bank Indonesia atas segala

and Bank Indonesia for all the support that has been

dukungan yang telah diberikan sehingga Bank Ina

given so that the Bank Ina Perdana is able to face the

Perdana mampu menatap masa depan dengan

future with even better performance.

performa yang lebih baik lagi.

Jakarta, 20 April 2016

Edy Kuntardjo Direktur Utama President Director

34


SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk STATEMENT OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ON THE COGNIZANCE FOR ANNUAL REPORT 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua Informasi dan Laporan Tahunan PT Bank Ina Perdana Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. We the undersigned declare that all information and Annual Report of PT Bank INA Perdana Tbk 2015 have been fully disclosed and take full responsibility for the accuracy of the content of Annual Report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. As such this statement was made. Jakarta, 20 April 2016 Dewan Komisaris, Board of Commissioners

Birawa Natapradja Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen President Commissioner conc. Independent Commissioner

Hari Sugiharto Komisaris Independen Independent Commissioner

Winadewi Hanantha Komisaris Commissioner

Direksi, Board of Directors

Edy Kuntardjo Direktur Utama President Director

Kiung Hui Ngo Direktur Operasional Director of Operations

Wardoyo Direktur Kepatuhan Director of Compliance


35

36


Bagian I IKHTISAR UTAMA Main Overview

Recommend Documents