II. METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi
Metodologi
Mencari data mengenai produk lampu ruang belajar. Mencari studi pustaka yang bersumber dari buku ataupun internet. Melakukan studi banding dengan karya sejenis. Observasi pada sebuah toko lampu yang sejenis.
Data
Refensi. Buku. Artikel bencana lampu belajar. Observasi
Fenomena
Banyak lampu ruang belajar yang berbentuk monoton hanya dengan satu kerangka saja. Lampu ruang belajar yang kurang nilai fungsional Minimnya sarana dan prasarana dalam ruang belajar pada rumah.
Kurangnya kepedulian dan kepentingan terhadap lampu ruang belajar.
8
Analisa
Menerapkan prinsip nilai inovasi dan fungsional Penggunaan warna-warna klasik elegan ukuran tinggi 40 cm, Lebar 30 cm, Panjang, 20 cm
Bahan material kayu kamper
Hasil Observasi Kebanyakan lampu ruang belajar, yaitu :
Lampu hias berbentuk silinder berbahan material plastik mika Ukuran tinggi 40 cm, lebar 25 cm, dengan bentuk kap silinder berdiameter 15 cm Lampu bohlam 5 sampai 10 watt Kabel AC 2 meter Saklar on/off
Output Tipe
: Minimalis dengan sentuhan klasik
Tinggi
: 40 cm, Lebar 30 cm, Panjang, 20 cm
Bahan material
: Kayu kamper
Warna kap
: Batik Daerah Tasik dengan Cuttung stiker
Warna kerangka
: Cokelat salak dengan Finishing Melamine Glossy
Aliran listrik
: Kabel dan saklar on/off , 2 meter kabel
Penerangan
: Lampu bohlam Philips
Tegangan listrik
: 5 Watt, 220 – 240 Volt
Tutup kap lampu
: Kaca bening
9
B. Proses Perancangan Strategi Desain 1. Strategi Desain
Briefing Desain
Pengumpulan data
Proses digital
Proses
Analisa
Konsep Desain
Sketsa Awasl
penyelesaian
Produksi
10
a. Brief Desain Tahapan pertama yang akan dikerjakan dalam suatu perancangan yaitu menentukan apa yang akan dibuat, bahan material apa yang akan digunakan, desain apa yang akan dibuat, teknik apa saja yang akan diterapkan dan gagasan yang dirancang. b. Pengumpulan Data Dalam proses ini dilakukan pengumpulan data melalui berbagai tahapan. Mencari data tentang artikel yang berkaitan melalui internet, mencari berbagai referensi tentang media yang akan dibuat, melakukan studi pustaka, studi banding dan observasi kepada anak remaja yang berusia 20-25 tahun. c. Analisa Data Setelah data terkumpul, maka selanjutnya adalah melakukan analisa dari data yang telah didapat melalui berbagai sumber yang telah disebutkan diatas. d. Konsep Desain Menentukan konsep desain yang akan dibuat berdasarkan analisa dari data pengamatan yang telah didapat seperti, pemilihan bentu desain, pemilihan bahan material, pemilihan kap lampu berikut bohlam, pemilihan kabel berikut saklar on/off, penggunaan motif cutting stiker batik, pemilihan warna, pemilihan pernis melamine glossyfo. poster, penggunaan warna, layout serta illustrasi yang sesuai. e. Sketsa Awal Dalam proses ini dilakukan sketsa awal dan alternatif. Pembuatan sketsa dimaksudkan supaya mempunyai beberapa alternatif desain yang akan diaplikasikan, sehingga dapat menentukan desain yang cocok.
11
f. Proses Digital Dalam proses ini, penulis akan membuat desain dari lampu ruang belajar dengan software Adobe Photoshop CS5 untuk pembuatan illustrasi gambar dengan teknik path dari gambar sketsa yang sudah penulis buat. Lalu melakukan pemilihan warna. g. Proses Produksi Dalam proses ini penulis memilih bahan material yaitu kayu kamper untuk dijadikan bahan pada lampu ruang belajar tersebut. Pembuatan struktur kerangka pada lampu harus teliti. Penempelan cutting stiker motif batik pada kap juga harus teliti. Pengecekan ukuran lampu harus diteliti. Setelah itu dilakukan pelapisan pernis memakai melamine dan glossy pada permukaan kerangka lampu agar terlihat lebih berkilap. Pada pengunci kap lampu ruang belajar menggunakan baut (skrub). Pada penggantian lampu bohlam dari belakang kap lampu dengan sebuah baut. h. Penyelesaian Pada tahap penyelesaian, lampu ruang belajar diletakkan diatas meja belajar berwarna cokelat dengan alas atas meja berwarna putih. Lampu diletakkan dengan penataan yang baik supaya penyinaran juga baik. C. Cara Pengumpulan Data Proses cara pengumpulan data yang di lakukan oleh penulis antara lain sebagai berikut: 1. Observasi Melakuan observasi secara langsung seperti menanyakan kepada anak remaja dan menanyakan langsung ke sebuah toko yang enjual sebuah lampu ruang.
12
Dalam hasil observasi penulis melakukan sebuah pengamatan di toko lampu ruangan yang berada di pasar asemka kemudian mewawacarai pemilik toko sekaligus narasumber, sehingga di dapat beberapa informasi dan sebuah kesimpulan, bahwa lampu ruang bukan hanya untuk menghiasi interior rumah kita melainkan lampu ruang ini cukup bermanfaat bagi kita di dalam ruangan karena lampu adalah suatu sumber penerang dalam ruang. Dari segi bentuknya yang beragam dan unik serta menarik lalu mudah dibawa-bawa serta dipindahkan ke berbagai sudut ruangan di rumah kita. Dari segi bahan material yang berbahan material plastik mika lebih dominan disukai para konsumen dibandingkan bahan material seperti alumunium dan besi. Dikarenakan lampu ruang berbahan material plastik jauh lebih unggul dan diminati berbagai konsumen diantaranya lebih aman dan lebih ramah di dalam sebuah ruangan baik di kamar, ruang kantor maupun di ruang tamu, dibandingkan bahan material alumunium dan kaca yang rentan pecah dan tidak ramah di dalam sebuah ruangan. Kemudian dari segi bentuk dalam sebuah lampu ruang si konsumen lebih menyukai desain dan bentuk yang menarik serta minimalis dan berbahan material plastik, dan dari segi warna para pelanggan khususnya pria lebih menyukai warna yang lembut seperti biru, hijau, putih dan warna lembut lainnya sedangkan untuk konsumen wanita lebih ke warna kuning dan pink.
Gambar 2, Penulis Melakukan Observasi Disebuah Toko Lampu Ruangan Di Jakarta Barat Pasar Asemka
13
2. Pemotretan Digunakan dalam rangka mengumpulkan gambar atau foto dalam dokumen-dokumen yang diperlukan seperti foto pada saat melakukan observasi, foto pada saat pameran berlangsung, dan lain-lain. Pemotretan menggunakan kamera digital dan DSLR 500D. Penulis ke sebuah toko yang menjual lampu ruangan dengan sebuah tujuan yaitu mendapatkan suatu informasi, referensi dan pengetahuan yang akurat tentang sebuah keragaman dari lampu ruangan. Kemudian peneliti meninjau dari berbagai bentuk dan jenis keragaman serta bahan material terhadap lampu hias ruangan ini.
Gambar 3, Toko Lampu Ruangan Di Pasar Asemka Jakarta Barat 3. Browsing Mengumpulkan data dengan cara browsing di internet yang berhubungan dengan studi perancangan yang dapat mendukung proses perancangan. 4. Studi Pustaka Mengumpulkan data dengan cara mencari dan membaca buku tentang desain interior lampu ruangan dan lain-lain. Dan membaca buku lainnya yang mengenai pengetahuan tentang perancangan yang bersangkutan dengan studi perancangan.
14