I
T
S
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Biodata Penulis
TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008
ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA
TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008
I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB I PENDAHULUAN I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Latar Belakang Permasalahan Maksud Dan Tujuan
I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Latar Belakang
Proyek Pembangunan Hotel@Basuki Rahmat merupakan pembangunan hotel yang ada di Surabaya. Hotel ini akan dibangun sebanyak lima belas lantai, dengan total anggaran biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.18,865,000,000. Lokasi hotel terletak di Jl.Basuki Rahmat yang berada dipusat kota Surabaya. Hotel ini nantinya akan digunakan sebagai pusat mobilisasi bisnis dan tempat beristirahat dengan layanan kualitas dan privasi yang baik. Pembangunan Hotel@BasukiRahmat direncanakan untuk menfasilitasi bagi pengguna bisnis berbasis pelayanan hotel yang dapat memperlancar pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang ada dikawasan Surabaya. Penyelesaian proyek pembangunan hotel ini memerlukan ketelitian dalam proses pengerjaanya serta ketepatan waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, tanpa adanya keterlambatan. Pada kenyataannya pembangunan hotel ini mengalami keterlambatan di dalam waktu pelaksanaan pekerjaanya dari jadwal rencana yang sudah dibuat. Pembangunan Hotel@Basuki Rahmat tertuang dalam kontrak yang telah disepakati oleh pihak PT.NUSA RASA CIPTA dengan jangka waktu penyelesaiannya adalah selama ± dua belas bulan. Berdasarkan laporan pekerjaan minggu ke-4 bulan Februari 2011, terlihat bahwa proyek ini mengalami keterlambatan. Proyek telah berjalan sampai 214 hari sejak 26 Juli 2010, dengan progres rencana sebesar 43,4 %, namun pada kenyataannya proyek baru diselesaikan progres realisasi mencapai 24,3 %, hal ini berarti bahwa proyek mengalami keterlambatan 19,1 %. Sedangkan sisa waktu pelaksanaan adalah 24 minggu dan sisa prestasi fisik yang harus dicapai adalah 75,7 % Keterlambatan sebesar 19,1% tersebut beberapa diantaranya disebabkan karena keterlambatan mobilsasi, keterlambatan di lantai semi Basement mengalami penurunan tanah dan banyak kendala pada lantai dasar, sehingga kontraktor perlu melakukan percepatan untuk menghindari keterlambatan proyek secara keseluruhan. Apabila penyelesaian proyek terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
PERMASALAHAN Dengan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat
diangkat dalam penyusunan proposal TA ini adalah : 1. Berapa biaya dan waktu optimum yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan pada proyek tersebut. 2. Jika proyek mengalami keterlambatan, solusi manakah yang lebih menguntungkan antara mempercepat pekerjaan proyek dibandingkan dengan membayar denda akibat keterlambatan.
I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui total biaya dan waktu optimum proyek adanya percepatan pada proyek. 2. Mengetahui mana yang lebih menguntungkan antara melakukan percepatan pada proyek dibandingkan dengan membayar denda akibat keterlambatan.
I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BATASAN MASALAH Batasan Masalah yang akan dibahas dalam penulisan Proyek Akhir ini adalah: 1. Pembahasan dibatasi hanya pada proyek pembangunan Hotel@Basuki Rahmat 2. Harga satuan pekerjaan tidak mengalami perubahan selama pelaksanaan proyek berlangsung 3. Percepatan hanya dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu yang terletak dilintasan kritis karena aktivitas inilah yang mempengaruhi total waktu keseluruhan proyek. 4. Perhitungan harga bahan dan upah pekerja menggunakan harga bahan dan upah milik kontraktor pelaksana. 5. Pekerjaan yang dianalisa yaitu pekerjaan sisa setelah pengambilan progress pada minggu terakhir bulan Februari atau setelah progress 43,3%. Pekerjaan tersebut meliputi : pekerjaan pasangan dinding dan plesteran, pekerjaan kusein, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan finishing lantai dan dinding, pekerjaan railing, instalasi air dan sanitasi pipa, instalasi listrik dan finishing cat 6. Biaya yang timbul akibat percepatan antara lain : pertambahan biaya untuk pengawas, mobilisasi, upah dan overhead. 7. Perhitungan analisa menggunakan program Quantitative method for windows. I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2.1 Pengertian Proyek
Proyek adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan menjadi suatu kenyataan fisik. Ada juga menyebutkan bahwa upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumberdaya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Ciri-ciri pokok proyek menurut Soeharto(1997) adalah: 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir 2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan 3. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas 4. Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung
2.2 Lintasan Kritis
Lintasan kritis adalah suatu lintasan pada jadwal pelaksanaan proyek yang kegiatan-kegiatannya mempengaruhi terlambat atau tidaknya pelaksanaan proyek secara keseluruhan Berikut ini beberapa cara dalam perhitungan lintasan kritis yaitu : 1. Perhitungan Maju Ada beberapa anggapan yang harus dimunculkan dalam perhitungan maju ini yaitu sebagai berikut : a. W aktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah kurun waktu / durasi kegiatan yang bersangkutan E F (ij) = E S (ij) + d (ij)
b. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (E F ) yang terbesar dari kegiatan terdahulu
2. Perhitungan Mundur Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu paling akhir / terlambat masing-masing kegiatan dalam jaringan kerja yang dapat dimulai dan diakhiri tanpa mengakibatkan penundaan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan yang telah dihasilkan dari perhitungan maju. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan mundur yaitu : a. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan (LS) adalah sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu / durasi suatu kegiatan tersebut LS (ij) = LF (ij) – d (ij) b. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka waktu selesai paling akhir (LF) suatu kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil
I T S
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2.3 PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya - waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut : Biaya
Biaya Crash Cost Slope
Biaya Normal
Waktu Waktu Crash
Waktu Normal
Gambar 14-1 : Grafik hubungan antara biaya dan waktu normal dan dipersingkat (Soeharto, 1999 : 294)
Apabila waktu penyelesaian suatu aktivitas dipercepat, maka biaya langsung akan bertambah besar sedangkan biaya tak langsung akan berkurang, Pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu aktivitas persatuan waktu disebut Cost Slope, dapat dirumuskan sebagai berikut : Crash cost - normal cost Cost Slope = Normal duration - cost duration
2.4 JENIS BIAYA DALAM PROYEK Jenis biaya dalam proyek dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. (ex : meliputi Biaya, upah, tenaga kerja, alat, material) 2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung atau indirect cost adalah pengeluaran untuk manajemen, supervise dan pembayaran material serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi instalasi atau produk permanen, tetapi diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek. (ex : meliputi Overhead, pengawasan, konsultan, bunga)
2.7 TERMINOLOGI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA Menurut Soeharto, 1999, Terminologi mengenai definisi istilah-istilah yang dipakai dalam analisa Pertukaran W aktu dan Biaya yaitu : 1. Durasi Normal adalah durasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi di luar dipertimbangkan adanya kerja lembur dan usaha-usaha khusus lainnya seperti menyewa peralatan yang lebih canggih. 2. Biaya Normal adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal. 3. Durasi Dipercepat (Crash Duration) adalah durasi tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara teknis masih mungkin. Di sini dianggap sumber daya bukan merupakan hambatan. 4. Biaya untuk Durasi Dipercepat (Crash Cost) adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat. 5. Cost Slope adalah Pertambahan biaya langsung (direct cost) untuk mempercepat suatu aktivitas persatuan waktu.
2.8 ANALISA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO)
Biaya optimal adalah biaya total minimum proyek. Total biaya proyek adalah sama dengan jumlah biaya langsung ditambah dengan biaya tidak langsung. Besarnya biaya ini sangat tergantung dari lamanya waktu (durasi) penyelesaian proyek. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak langsung yang diperlukan. (Menurut Soeharto, 1999)
BAB III METODOLOGI
I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Data Dan Teknik pengumpulan Data Jenis Data : • Data Primer • Data Sekunder • Survey Pendahuluan Teknik Pengumpulan Data • Gambar proyek • Laporan mingguan • Rencana Anggaran Biaya • Jadwal Pelaksanaan schedule proyek
3.1 Langkah-langkah Penelitian Proses penelitian yang akan dilakukan dalam analisa perhitungan ini yaitu : 1. Identifikasi aktivitas dari sisa pekerjaan yang ada sesuai dengan bobot pekerjaan sisa (75,7 %) 2. Menentukan Hubungan antar aktivitas. 3. Memberikan kode pada tiap – tiap aktivitas sebagai identitas 4. Menghitung
produktivitas pekerja berdasarkan kemampuan sumber daya yang
ada untuk masing-masing aktivitas, 5. Menentukan
PRODUKTIVITAS
Crash cost - normal cost Normal duration - cost duration
durasi sub break down tiap-tiap aktivitas berdasarkan produktivitas
harian 6. Menyusun Network diagram sesuai dengan urutan waktu pelaksanaan aktivitas sisa 7. Menentukan lintasan kritis dari Network diagram tersebut 8. Menentukan alternative kompresi yang mungkin untuk tiap-tiap aktivitas I T S
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
3.1 Langkah-langkah Penelitian Proses penelitian yang akan dilakukan dalam analisa perhitungan ini yaitu : 9. Menentukan crash duration dan crash cost untuk aktivitas – aktivitas yang memungkinkan untuk dilakukan pengompresian durasi pelaksanaan dengan alternatif kompresi yang telah disesuaikan dengan masing-masing kegiatan. 10. Menentukan cost slope masing – masing aktivitas berdasarkan grafik hubungan antara normal cost dan normal duration dengan crash cost dan crash duration 11. Analisa TCTO dari lintasan kritis yang sudah didapat dimulai dari aktivitas yang mempunyai cost slope terendah dengan cara menghitung total biaya proyek berdasarkan jumlah biaya langsung dan tidak langsung yang didapat dari hasil percepatan durasi proyek sesuai dengan alternative percepatan masing-masing aktivitas. Analisa ini menggunakan program bantu QM for Windows dari hasil out put. Serta durasi yang baru ke dalam Microsoft Project untuk mengetahui durasi proyek dan lintasan kritis 12. Dibuat grafik hubungan waktu dan biaya dari hasil pengompresian durasi proyek 13. Menghitung biaya dengan waktu yang optimum & maksimum untuk penyelesaian proyek I T S
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
3.1 Langkah-langkah Penelitian Proses penelitian yang akan dilakukan dalam analisa perhitungan ini yaitu : 14.
15.
16.
Menghitung biaya yang diperlukan untuk mempercepat proyek hingga didapat durasi percepatan maksimum. Menghitung besarnya denda yang harus dibayarkan jika pelaksanaan proyek tersebut tidak dilakukan percepatan dan jika masih terjadi keterlambatan yaitu sebesar 1/1000 (per mill) per hari Melakukan perbandingan antara biaya dan waktu optimum dari hasil analisa TCTO dengan biaya untuk mempercepat proyek hingga didapat durasi percepatan maksimum serta besarnya denda yang harus dibayarkan jika tidak dilakukan percepatan dan jika masih terjadi keterlambatan.
FLOW CHART PENELITIAN
I T S
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Latar Belakang Perumusan Masalah Pengumpulan Data : •Jadwal Pelaksanan Proyek •Anggaran Biaya (RAB) rencana •Gambar-gambar Proyek Untuk mendapatkan harga NormPerumusan Masalah al Duration, Normal Cost & waktu keterlambatan untuk mengetahui denda yang harus dibayar
Analisa Terhadap Sisa Pekerjaan Membuat Network Sisa Pekerjaan Untuk menentukan lintasan kritis Pemilihan Metode Crashing Dengan Alternatif : - Menggunakan penambahan kap.alat - Menambah jumlah tenaga kerja - Menambah jam kerja - Alternatif l ain yang sesuai kondisi proyek
Menentukan : •Crash Duration •Crash Cost Cost Slope Analisa Time Cost Trade Off (TCTO)
Membuat Grafik Hubungan antara Waktu dan Biaya Membandingkan biaya dari hasil analisa TCTO dengan besarnya denda yang harus dibayarkan jika proyek tidak dipercepat Kesimpulan
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Disusun oleh : TRI WAHYU NUR W 3109.105.008
I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA