Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KINERJA GURU DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULON PROGO Oleh: , dan e-mail :
,
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik dan kinerja guru. Populasi penelitian ini adalah guru SD di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Sampel penelitian diambil dengan teknik kelompok sampel, dengan sampel berjumlah 40 orang. Alat ukur yang digunakan, yaitu skala kompetensi pedagogik dan skala kinerja guru. Teknik analisa data menggunakan uji statistik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang signifikan dan positif antara kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru SD di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Dasar Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Kata Kunci: kompetensi pedagogik, kinerja guru, sekolah dasar. harus
PENDAHULUAN UPTD
PAUD
dan
memenuhi
kualifikasi
tertentu.
DIKDAS
Kriteria jabatan profesional antara lain
Kecamatan Girimulyo mempunyai sumber
bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan
daya manusia yang terdiri dari Kepala
intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu
Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan
yang khusus, memerlukan persiapan lama
yang terinci sebagai berikut: 21 orang
untuk memangkunya, memerlukan latihan
Kepala Sekolah yang terdiri dari 18 orang
dalam jabatan yang berkesinambungan,
Kepala Sekolah Negeri dan 3 orang Kepala
merupakan karier hidup dan keanggotaan
Sekolah Swasta , 102 orang guru kelas, 17
yang
guru Pendidikan Agama Islam, dan 1 guru
perilakunya,
Pendidikan Agama Katolik. UPTD PAUD
mempunyai organisasi profesional, dan
dan DIKDAS Kecamatan Girimulyo terdiri
mempunyai kode etik yang ditaati oleh
dari 21 satuan pendidikan tingkat SD.
anggotanya.
Menurut Joni (1980) jabatan guru merupakan
jabatan
profesional,
dan
sebagai jabatan profesional, pemegangnya
permanen,
menentukan
mementingkan
baku layanan,
Menurut Supriyadi (1998) istilah profesionalisme penampilan
merujuk
individu
pada
sebagai
derajat seorang
22
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
professional
atau
suatu
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
pekerjaan sebagai suatu profesi. Oleh
meliputi: guru memformulasikan tujuan
karenanya dapat dimaknai sebagai mutu,
pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
kualitas,
kurikulum/silabus
dan
penampilan
tindak-tanduk
yang
dan
merupakan ciri suatu profesi atau orang
karakteristik
yang profesional, atau sifat profesional.
menyusun bahan ajar secara runut, logis,
Profesionalisme
kontekstual
itu
berkaitan
dengan
peserta
memperhatikan
dan
didik,
mutakhir,
guru
guru
komitmen para penyandang profesi. Untuk
merencanakan kegiatan pembelajaran yang
meningkatkan kemampuan profesionalnya
efektif, guru memilih sumber belajar/
secara terus menerus, mengembangkan
media pembelajaran sesuai dengan materi
strategi-strategi baru dalam tindakannya
dan strategi pembelajaran.
melalui proses pembelajaran yang terus
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menerus pula. Profesionalitas guru yang
yang aktif dan efektif meliputi: guru
ditunjukkan dengan kinerja guru dapat
memulai pembelajaran dengan efektif,
dikatakan
guru menguasai materi pelajaran, guru
sebagai
kunci
keberhasilan
pendidikan.
menerapkan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 dan
pendekatan/strategi
pembelajaran
yang
efektif,
guru
UU No. 14 Tahun 2005, kinerja guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam
merupakan rumusan dalam melaksanakan
pembelajaran,
tugas utama dan menunaikan beban kerja
memelihara
serta
dalam
pembelajaran, guru menggunakan bahasa
mengemban amanah pendidikan yang ada
yang benar dan tepat dalam pembelajaran,
di pundaknya. Menurut Sanjaya (2005),
guru mengakhiri pembelajaran dengan
kinerja
efektif.
mewujudkan
guru
kompetensi
berkaitan dengan
tugas
perencanaan, pengelolaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa. Menurut
Badan
guru
memicu
keterlibatan
siswa
dan/atau dalam
Penilaian pembelajaran meliputi : (a) guru merancang alat evaluasi untuk
Pengembangan
mengukur
kemajuan dan keberhasilan
Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan
belajar siswa, (b) guru menggunakan
Kebudayaan Penjamin Mutu Pendidikan
berbagai strategi dan metode penilaian
(2012), karakeristik kinerja guru meliputi
untuk
perencanaan guru dalam pembelajaran,
belajar siswa dalam mencapai kompetensi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
tertentu sebagaimana yang tertulis dalam
aktif
RPP, dan (c) guru memanfatkan berbagai
dan
efektif,
dan
penilaian
memantau kemajuan dan hasil
23
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
hasil penilaian untuk memberikan umpan balik
bagi
belajarnya
siswa
tentang
dan
bahan
kemajuan penyusunan
rancangan pembelajaran selanjutnya.
Kemampuan keterampilan
dan
yang
berbagai
dimiliki
guru
mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja guru. Sikap guru yang merupakan
Rivai (2004) menjelaskan bahwa
evaluasi dari afektif diri guru tersebut akan
kinerja guru adalah perilaku nyata yang
terus berusaha untuk berperilaku supaya
ditampilkan oleh guru sebagai prestasi
prestasi kerjanya makin bagus dengan
kerja berdasarkan standar yang ditetapkan
meningkatnya
dan sesuai dengan perannya di sekolah.
Uyoh,
Berdasarkan
dapat
berkompetensi tinggi adalah guru yang
disintesiskan kinerja guru adalah hasil atau
mempunyai kemampuan lebih dibanding
wujud dari segenap daya upaya yang
dengan guru lain sehingga keberadaannya
berkenaan dengan segala macam tugas dan
selalu
kewajiban yang harus dilakukan dan
Kemampuan-kemapuan
menyempurnakannya
dengan
bekerja tercermin pada kinerja guru. Guru
tanggung jawab dalam mencapai tujuan
yang mempunyai kinerja yang baik akan
yang diharapkan oleh sekolah.
mampu untuk menguasai karakteristik
uraian
Menurut
di
atas,
sesuai
Mulyasa
(2013)
dkk
kinerja (2010)
dibutuhkan
siswa,
menguasai
guru.
Menurut
guru
yang
oleh
siswa.
guru
dalam
teori
kompetensi pedagogik adalah seperangkat
memfasilitasi
kemampuan
yang
berkomunikasi dengan baik. Guru yang
belajar
mempunyai kinerja baik akan secara tidak
mengajar antara guru dan siswa dalam
langsung kinerjanya menjadi meningkat
kelas.
dan
berkaitan
dan
keterampilan
dengan
interaksi
Penelitian
maksimal,
siswa,
sehingga
dan
tujuan
dilakukan
pembelajaran dapat tercapai. Hal tersebut
Aunurrahman dan Thamrin (2012) dengan
juga akan berdampak baik bagi visi dan
judul “Hubungan Kompetensi Pedagogik
misi sekolah.
dan
Kompetensi
Kinerja
Guru.
yang
potensi
belajar,
Kepribadian Hasil
dengan
penelitian
ini
Guru yang memiliki kompetensi pedagogik
dalam
pengembangan
bertujuan untuk mengungkap hubungan
kurikulum dan pengembangan kegiatan
kompetensi pedagogik dan kompetensi
yang mendidik akan membuahkan kinerja
kepribadian dengan kinerja guru baik
yang
secara parsial maupun simultan.
pembelajaran.
baik
dalam Guru
perencanaan yang
memiliki
kompetensi pedagogik dalam menguasai 24
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
karakteristik siswa dan teori belajar serta
kinerja guru adalah: perilaku nyata yang
dapat
sebagai
ditampilkan oleh guru sebagai prestasi
penghubung potensi dan berkomunkasi
kerja berdasarkan standar yang ditetapkan
yang
dan sesuai dengan perannya di sekolah.
memfasilitasi
baik
atau
maka
guru
tersebut
menunjukkan kinerja yang bertanggung
Peran guru yang dimaksud adalah
jawab pada pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan peran guru dalam proses
aktif dan efektif. Hal tersebut selaras
pembelajaran. Guru merupakan faktor
dengan teori Daryanto (2013), yaitu:
penentu yang sangat dominan dalam
kompetensi pedagogik guru merupakan
pendidikan pada umumnya, karena guru
kemampuan yang harus dimiliki guru
memegang
berkenaan dengan karakteristik siswa.
pembelajaran, dimana proses pembelajaran
Guru yang memiliki kompetensi pedagogik
merupakan inti dari proses pendidikan
pada evaluasi proses dan hasil belajar
secara
maka guru tersebut akan memiliki kinerja
perencana, pelaksana sekaligus sebagai
guru yang baik dan diwujudkan pada
evaluator pembelajaran di kelas (Gunawan
penilaian
dalam Ondi Saondi, 2005).
pembelajaran.
kemampuan
guru
Kemampuan-
tersebut
keseluruhan.
dalam
Guru
proses
merupakan
atas
Dari uraian diatas penulis dapat
merupakan bagian dari kinerja guru dalam
menyimpulkan bahwa pada hakikatnya
perencaan
kinerja
pembelajaran,
di
peranan
pelaksanaan
guru
adalah seorang
perilaku guru
yang
kegiatan pembelajaran yang aktif dan efktif
dihasilkan
dalam
serta penilaian pembelajaran (Undang-
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
Undang Nomor 14 T ahun 2005).
dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu
KAJIAN TEORI
seperti perencanaan program pengajaran,
Kinerja Guru
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
Menurut UU No 20 Tahun 2003
evaluasi
hasil
pembelajaran.
Kinerja
dan UU No 14 Tahun 2005 memberikan
seseorang guru akan nampak pada situasi
gambaran bahwa kinerja guru merupakan
dan kondisi kerja sehari-hari dalam aspek
rumusan dalam melaksanakan tugas utama
kegiatan
dan
cara/kualitas
menunaikan
mewujudkan
beban
kerja
kompetensi
serta dalam
menjalankan dalam
tugas
dan
melaksanakan
kegiatan/tugas tersebut.
mengemban amanah pendidikan yang ada
Kisi-kisi penilaian kinerja guru
di pundaknya. Menurut Rivai (2004:309),
kelas atau mata pelajaran dalam buku 25
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
penilaian untuk memantau kemajuan dan
Guru
hasil
(PK
Guru)
menurut
Badan
belajar
siswa
dalam
mencapai
Pengembangan Sumber Daya Manusia
kompetensi tertentu sebagaimana yang
Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan
tertulis dalam RPP, (3) guru memanfatkan
Mutu Pendidikan Tahun 2012 sebagai
berbagai
berikut: (a) perencanaan pembelajaran
memberikan umpan balik bagi siswa
meliputi : (1) guru memformulasikan
tentang kemajuan belajarnya dan bahan
tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
penyusunan
dengan
dan
selanjutnya.
memperhatikan karakteristik siswa, (2)
Ada
kurikulum/silabus
hasil
penilaian
rancangan
pembelajaran
beberapa
faktor
yang
guru menyusun bahan ajar secara runut,
mempengaruhi
logis, kontekstual dan mutakhir, (3) guru
Sudrajat
merencanakan kegiatan pembelajaran yang
kepribadian dan dedikasi, pengembangan
efektif, dan (4) guru memilih sumber
profesi, kemampuan mengajar (kompetensi
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan
pedagogik), hubungan dan komunikasi,
materi dan strategi pembelajaran. (b)
hubungan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
kedisiplinan,
aktif dan efektif meliputi : (1) guru
kerja. Berdasarkan beberapa faktor yang
memulai pembelajaran dengan efektif, (2)
mempengaruhi
guru menguasai materi pelajaran, (3) guru
kompetensi pedagogik dan disiplin kerja
menerapkan
pendekatan/strategi
merupakan
efektif,
terhadap tinggi rendahnya kinerja guru.
pembelajaran
yang
(4)
guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam
kinerja
untuk
(Djamarah,
guru 2004)
dengan
faktor
Menurut
dan
guru
yang
Dita
yaitu:
masyarakat,
kesejahteraan,
kinerja
menurut
iklim
tersebut,
berpengaruh
dkk
(2012)
pembelajaran, (5) guru memicu dan atau
kompetensi pedagogik erat hubungannya
memelihara
dengan
pembelajaran,
keterlibatan (6)
guru
siswa
dalam
kinerja
guru.
Guru
yang
menggunakan
mempunyai kompetensi pedagogik tinggi,
bahasa yang benar dan tepat dalam
maka kinerjanya pun akan tinggi. Hal ini
pembelajaran, dan (7) guru mengakhiri
karena penguasaan kompetensi pedagogik
pembelajaran dengan efektif. (c) penilaian
menunjukkan pemahaman guru terhadap
pembelajaran meliputi: (1) guru merancang
kemampuan apa saja yang harus dimiliki
alat evaluasi untuk mengukur kemajuan
dalam mengajar, sehingga ketika guru
dan keberhasilan belajar siswa. (2) guru
memahami
menggunakan berbagai strategi dan metode
menampilkan cara mengajar yang baik.
hal
itu
akan
berusaha
26
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Cara mengajar merupakan bentuk nyata
Menurut Mendiknas (2007), aspek-
kinerja guru. Dengan demikian penguasaan
aspek
kompetensi
sebagai berikut: (a) guru mengidentifikasi
pedagogik
berhubungan
kompetensi
pedagogik
adalah
dengan kualitas kinerjanya.
karakteristik belajar siswa di kelasnya, (b)
Kompetensi Pedagogik
guru
Menurut
Mulyasa
(2013)
memastikan
berpartisipasi
aktif
kemampuan
pembelajaran,
(c)
berkaitan
dengan
siswa
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
kompetensi pedagogik adalah seperangkat yang
semua
dalam guru
menggunakan
interaksi belajar mengajar antara guru dan
berbagai
siswa dalam kelas. Menurut Daryanto
kemauan belajar siswa, (d) guru selalu
(2013), definisi kompetensi pedagogik
memastikan tingkat pemahaman siswa
guru adalah merupakan kemampuan yang
terhadap
harus dimiliki guru berkenaan dengan
diajarkan, (e) guru dapat menyusun Silabus
karakteristik siswa dilihat dari berbagai
yang sesuai dengan kurikulum, (f) guru
aspek
dan
merancang rencana pembelajaran yang
demikian
sesuai dengan silabus untuk membahas
memungkinkan guru untuk membimbing
materi ajar agar siswa dapat menguasai
siswa memenuhi standar kompetensi sesuai
kompetensi dasar yang ditetapkan, (g) guru
dengan Standar Nasional Pendidikan.
mengelola kelas secara efektif tanpa
seperti
moral,
intelektual.
emosional,
Dengan
Menurut Undang-Undang Nomor
teknik
kegiatan
materi
mendominasi
untuk
memotivasi
pembelajaran
atau
sibuk
yang
dengan
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
kegiatannya sendiri, (h) guru menggunakan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan
alat bantu mengajar untuk meningkatkan
pemahaman terhadap siswa, perancangan
motivasi siswa, (i) guru menganalisis hasil
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
belajar
hasil
dan pengembangan siswa
penilaian terhadap setiap siswa untuk
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
mengetahui tingkat kemajuan masing-
yang dimilikinya.
masing.
belajar,
Berdasarkan pendapat di atas dapat
berdasarkan
Berdasarkan
segala
tinjauan
bentuk
pustaka
disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik
dalam penelitian ini, maka dapat diajukan
adalah kemampuan guru dalam mengelola
hipotesis
sebagai
siswa dan proses pembelajaran serta
hubungan
positif
kemampuan mengembangkan kemampuan
pedagogik dengan kinerja guru SD di
yang dimiliki oleh siswa.
UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan
berikut: antara
Terdapat kompetensi
27
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Girimulyo
Kabupaten
Progo.
skala Likert, yaitu dari 1 sampai 4. Adapun
Semakin tinggi kompetensi pedagogik
penggunaan skala 1 - 4 untuk setiap
maka semakin tinggi kinerja guru SD di
jawaban responden selanjutnya dibagi ke
UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan
dalam empat kategori yakni: Sangat Sesuai
Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan
METODE PENELITIAN
Sangat Tidak Sesuai (STS).
Populasi
dalam
Kulon
penelitian
ini
Hasil uji validitas dan reliabilitas
adalah semua guru SD se UPTD PAUD
skala kompetensi pedagogik yang terdiri
DIKDAS
yang
dari 69 item pernyataan tidak ada yang
berjumlah 160 guru SD. Sampel adalah
gugur. Nilai koefisien validitas item yang
sebagian dari jumlah dan karakteristik
valid pada skala kompetensi pedagogik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
berkisar antara 0.305 – 0.861. Hasil uji
Arikunto
bahwa
reliabilitas yang telah dilakukan dapat
apabila subjeknya kurang dari 100, diambil
diketahui nilai alpha cronbach pada skala
semua sekaligus sehingga penelitiannya
kompetensi
merupakan penelitian populasi. Jika jumlah
0.980.
subjek besar maka diambil 10 - 15% atau
mempunyai nilai alpha cronbach lebih
20 - 25% atau lebih.
besar dari 0.60, sehingga dapat dikatakan
Kecamatan Girimulyo
(1999)
Dalam
menyatakan
penelitian
ini
peneliti
pedagogik
Skala
adalah
kompetensi
sebesar
pedagogik
reliabel (Azwar, 1998).
mengambil sampel 25% dari 160 guru
Hasil uji validitas dan reliabilitas
yaitu sebanyak 40 guru SD. 40 guru SD
skala kinerja guru yang terdiri dari 27 item
tersebut akan diambil dari guru kelas
pernyataan tidak ada yang gugur. Nilai
UPTD
Kecamatan
koefisien validitas item yang valid pada
Girimulyo. Teknik pengambilan sampel
skala kinerja guru berkisar antara 0.437 –
menggunakan teknik kelompok sampel,
0.908. Hasil uji reliabilitas yang telah
yaitu metode pemilihan suatu sampel dari
dilakukan dapat diketahui nilai alpha
kelompok-kelompok
cronbach pada skala kinerja guru adalah
PAUD
DIKDAS
(cluster)
dengan
jumlah unit-unit elementer yang lebih
sebesar
0.964.
Skala
kinerja
guru
kecil, setiap kelompok merupakan sub
mempunyai nilai alpha cronbach lebih
populasi yang bersama-sama membentuk
besar dari 0.60, sehingga dapat dikatakan
populasi total (Soemarno, 2004).
reliabel (Azwar, 1998).
Skala pengukuran yang digunakan
Analisis data menggunakan uji
dalam penelitian ini adalah modifikasi
statistik korelasi product moment dan 28
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
regresi ganda. Analisa korelasi product
guru diperoleh nilai KS-Z sebesar 0.128
moment dan regresi ganda ini adalah
dan p = 0.095 (p>0.05) ini menunjukkan
analisis tentang hubungan antara satu
bahwa variabel kinerja guru memiliki
dependent variable dengan dua atau lebih
sebaran normal.
independent variable.
Uji
hasil
dilakukan
untuk
apakah
variabel
yang
mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN Kategori
linearitas
kompetensi
dianalisis korelasinya memiliki hubungan
pedagogik diketahui bahwa tidak ada
linear. Pedoman yang digunakan untuk
subyek
menguji linearitas garis regresi dilakukan
yang
memiliki
kompetensi
pedagogik dengan klasifikasi rendah, untuk
dengan jalan menguji signifikansi p<
kategori sedang sebanyak 9 guru (22,5%),
Adapun hubungan yang linear antara
dan dengan kategori tinggi sebanyak 31
variabel kompetensi pedagogik dengan
guru (77,5%). Hal tersebut menunjukkan
kinerja
bahwa guru yang memiliki kompetensi
signifikansi 0.001 (p
pedagogik tinggi.
cenderung
Kategori
pada
hasil
klasifikasi
kinerja
guru
guru
mengahasilkan
.
nilai
).
Berdasarkan hasil uji korelasi dapat diketahui
bahwa
variabel
kompetensi
diketahui bahwa tidak ada subyek yang
pedagogik besarnya korelasi atau nilai r =
memiliki kinerja dengan klasifikasi rendah,
0,497, apabila dikuadradkan (r2) menjadi
untuk kategori sedang sebanyak 6 guru
0,247, sedangkan nilai p = 0,01, sehingga
(15%),
tinggi
p< 0.05. koefisien determinansi (r2) sebesar
sebanyak 34 guru (85%). Hal tersebut
0,247, ini menunjukkan bahwa hipotesis 1
menunjukkan
diterima
dan
dengan
kategori
bahwa
kinerja
guru
cenderung pada klasifikasi tinggi.
apakah
berdistribusi
model
normal
kompetensi
pedagogik
memberikan sumbangan efektif terhadap
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
dan
kinerja guru sebesar 24,70%, sedangkan
regresi
sisanya
dengan
variabel lain.
sebesar
75,30%
dipengaruhi
membandingkan nilai probabilitas dengan nilai kritisnya 0.05. Uji normalitas variabel
PEMBAHASAN
kompetensi pedagogik diperoleh nilai KS-
Hipotesis penelitian menyatakan
Z sebesar 0,132 dan p = 0,075 (p > 0,05)
ada hubungan signifikan dan positif antara
ini
variabel
kompetensi pedagogik dengan kinerja guru
kompetensi pedagogik memiliki sebaran
SD di Unit Pelaksana Teknis Daerah
normal. Uji normalitas variabel kinerja
Pendidikan
menunjukkan
bahwa
Anak
Usia
Dini
dan 29
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Pendidikan Dasar Kecamatan Girimulyo
kepala
Kabupaten Kulon Progo dalam penelitian
Nomor 03/IV/PB/2010. Nomor 14 Tahun
ini diterima. Dengan kata lain, dapat
2010 Tanggal 6 Mei 2010).
diartikan
bahwa
semakin
tinggi
Bidang
Kepegawaian
Ditinjau
dari
Negara
aspek-aspek
kompetensi pedagogik semakin tinggi pula
kompetensi
kinerja guru. Sebaliknya, semakin rendah
aspek-aspek tersebut mampu mendukung
kompetensi pedagogik semakin rendah
dan meningkatkan kinerja guru. Sebagai
pula kinerja guru.
contoh, aspek pengembangan kurikulum
Dengan demikian
kompetensi pedagogik
terbukti secara
empirik mempengaruhi kinerja guru.
dan
pedagogik
pengembangan
tampak
kegiatan
bahwa
yang
mendidik yang merupakan dua dari tujuh
Pada penelitian ini, kompetensi
aspek
kompetensi
pedagogik
pada
pedagogik memberikan sumbangan efektif
penelitian ini, sangat mendukung aspek
terhadap
kinerja
24.70%,
sedangkan
pada
guru
sebesar
perencanaan pembelajaran dalam kinerja
sisanya
sebesar
guru.
Hal
ini
karena
untuk
dapat
75,30% dipengaruhi variabel lain seperti
merencanakan pembelajaran yang baik,
kepribadian dan dedikasi, pengembangan
guru harus memahami dan memiliki
profesi,
kemampuan
hubungan
dan
komunikasi,
dalam
mengembangkan
hubungan dengan masyarakat, disiplin
kurikulum yang berlaku pada tingkat
kerja, kesejahteraan, dan iklim kerja
pembelajaran
pembelajaran (Muhlisin, 2009).
operasional. Demikian juga perencanaan
Variabel lain yang dimaksud pada penelitian Pendamping
ini
adalah
workshop
Implementasi
Kurikulum
2013 dan workshop Implementasi Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 serta
secara
rasional
dan
pembelajaran yang baik dapat terwujud jika
guru
mampu
kegiatan-kegiatan
mengembangkan
pembelajaran
yang
bertujuan mendidik siswa (Robandi, 2007). Kinerja
guru
pada
aspek
adanya penelitian kinerja guru dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
instrumen
aktif dan efektif sangat
A
yang
berbunyi
memerlukan
Menyelenggarakan proses pembelajaran
dukungan kompetensi pedagogik, seperti
adalah merencanakan dan melaksanakan,
ditunjukkan
mengevaluasi
karakter
dan
menilai
hasil
pada
siswa
aspek dan
menguasai
teori
belajar,
pengembangan
potensi
pembelajaran, dan melaksanakan tindak
memfasilitasi
lanjut hasil penelitian. (Lampiran Peraturan
siswa, dan komunikasi. Dengan menguasai
Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
karakteristik siswa, baik dari aspek fisik, 30
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
moral, sosial, kultural, emosional, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif,
intelektual, maka seorang guru akan dapat
empatik, dan santun dengan siswa. Hal ini
melaksanakan
pembelajaran
karena di era globalisasi saat ini memang
menjadi lebih baik, karena semua aktivitas
diharapkan terjalin interaksi yang akrab
disesuaikan
siswa.
dan hangat antara guru dan siswa, agar
Demikian pula dengan menguasai teori
siswa merasa dekat dengan guru sehingga
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
materi pelajaran dapat diterima lebih
yang mendidik, guru dapat memaknai
mudah. Tanpa empati dari guru, maka
perannya
sebagai
hubungan siswa dengan guru tidak lebih
pendidik
yang
proses
dengan
pengajar
baik,
menyampaikan
kondisi
materi
sekaligus
sehingga
dapat
hanyalah hubungan antara pemberi pesan
pembelajaran
dan penerima pesan secara kaku, sehingga
dengan teknik yang mengacu pada teori
komunikasi edukatif tidak terjalin baik.
belajar tertentu, dan juga menyisipkan penanaman karakter bagi anak didiknya,
SIMPULAN
Daryanto (2013).
Berdasarkan hasil analisis data dan
Sesuai dengan perannya saat ini, bahwa
guru
sebagai
fasilitator
dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil : Ada hubungan
motivator, maka ketika guru melaksanakan
yang
pembelajaran di kelas
mampu
kompetensi pedagogik dan kinerja guru di
menerapkan strategi pembelajaran yang
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan
mampu mengungkap potensi yang dimiliki
Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar
siswa. Oleh karena itu guru harus memiliki
Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon
kemampuan yang memadai untuk dapat
Progo.
menciptakan pembelajaran yang menarik
pedagogik semakin tinggi pula kinerja
dan menantang untuk menunjukkan kinerja
guru,
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
kompetensi pedagogik semakin rendah
yang berlaku dan era pendidikan modern.
pula kinerja guru tersebut.
harus
signifikan
Semakin
sebaliknya
dan
positif
tinggi
antara
kompetensi
semakin
rendah
Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran juga sangat memerlukan
31
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Aunurrahman, dkk. (2013). Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Kepribadian dengan Kinerja Guru. Pontianak: Universitas Tanjung Pura. Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto. (2013). Standar Kompetensi dan Penilaian Kerja Guru Profesional. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. ________. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Mendiknas. (2007). Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. DEPDIKNAS. (Permen16/2007KompetensiGuru.p df). Robandi, B. (2012). Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI. Disajikan pada kegiatan PPM di UPTD Bale Endah Bandung.Pedagogik, FIP, UPI. Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Brbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Supriyadi, D. (1998). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
32