HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Dita Destiana1, Dadang Kurnia2, Sumardi3 ABSTRAK Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Metode penelitian adalah metode survai dengan pendekatan studi korelasi untuk mendapatkan data empiris variable kompetensi pedagogic dengan kinerja guru Sekolah Dasar. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang guru Sekolah Dasar yang telah diambil secara acak untuk mewakili populasi penelitian yang berjumlah 67 orang guru Pegawai Negeri Sipil di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan derajat kekuatan hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar menghasilkan koefisien korelasi rxy = 0,570, artinya jika kompetensi pedagogik sebesar satu unit, maka kinerja guru akan mengalami peningkatan sebesar 0,570. Hal ini menunjukkan hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar disajikan dalam persamaan regresi sebagai berikut: . Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar dengan koefisien korelasi Pearson (r) yang diperoleh sebesar 0,570 dan nilai sig. (2- tailed) sebesar 0,000. Dimana apabila kompetensi pedagogik semakin tinggi makan akan semakin tinggi pula kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor dan sebaliknya. Kata kunci : Kinerja Guru, Kompetensi Pedagogik 1 Mahasiswa program studi PGSD Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi PGSD Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi PGSD Universitas Pakuan A.
PENDAHULUAN
Guru sebagai figur sentral dalam proses pendidikan di sekolah/madrasah, guru
1
merupakan komponen atau pun unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan itu sendiri. Peran guru sangat penting dalam proses pendidikan, maka seorang guru dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Kenyataan di lapangan hasil observasi terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri yang ada di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara yang dihimpun oleh masing-masing sekolah yang dibina oleh pengawas Dinas Pendidikan melalui supervisi adminstrasinya diperoleh data:
N o
Tabel 1 Data Hasil Supervisi Administrasi Kateg Ju Pers Keterangan ori mla en Hasil h (%) Penila ian
1
Baik Sekali
18
26,8
Indikator Penilaian:
2
Baik
26
38,8
3
Cukup
16
23,8
4
Kuran g
7
10,4
Jumla h
67
RPP, administrasi kelas, proses belajar mengajar (KBM), pengelolaan kelas, dan penialian hasil belajar.
Berdasarkan hasil pendataan awal di atas, maka masih terdapat 23,8% guru Sekolah Dasar Negeri di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor yang berkategori cukup dalam administrasi perencanaan pembelajaran dan 10,4%
2
berkategori kurang, artinya ada 34,2% guru yang belum mampu menyusun administrasi pembelajaran secara baik dan benar. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan belajar mendiri dengan memanfaatkan sumber belajar. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Memperhatikan pentingnya peran guru dan kompetensi pedagogik guru terhadap peningkatan kinerja guru, sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua. Latar belakang itu pula maka dirasakan perlu adanya penelitian mengenai kompetensi pedagogik dan hubungannya dengan kinerja guru. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal yang berhubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya masalah rendahnya kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru Sekolah Dasar? 2. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru Sekolah Dasar? 3. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar? Beberapa ahli mengungkapkan teori mengenai kinerja guru, diantara lain yaitu menurut Mulyasa (2004: 137) kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat produktivitas organisasi yang tinggi. Kemudian Wirawan (2009: 5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikatorindikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Sinambela (2012: 5) mengemukakan bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disintesiskan kinerja guru adalah hasil atau wujud dari
3
segenap daya upaya yang berkenaan dengan segala macam tugas dan kewajiban yang harus dilakukan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh sekolah. Upaya yang dilakukan untk mencapai kinerja yang tinggi maka diperlukan kompetensi. Menurut Musfah (2011: 27) kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Sependapat dengan itu, Menurut Sarimaya (2008: 17) kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Menurut Musfah (2011: 3031), yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disintesiskan kompetensi pedagogik adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran peserta didik secara berhasil sesuai standar yang dibutuhkan dan telah ditetapkan. B.
METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan informasi empirik mengenai hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Penelitian ini dilaksanakan di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor pada bulan September 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012. Subjek penelitian adalah guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh guru Sekolah Dasar berstatus Pegawai Negeri Sipil di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor yang berjumlah 67 orang. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto: 2002: 109). Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik simple
4
random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan sistem acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Banyak sampel di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor adalah 40 orang guru untuk mewakili populasi penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang tepat kemudian dilanjutkan dengan menyusun alat pembantunya yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu Angket dan tes. Konstelasi Penelitian : Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas yaitu kompetensi pedagogik (X) dan variabel terikat yaitu kinerja guru (Y), desain penelitian dirumuskan dalam bagan berikut:
X
Y Gambar 1 Bagan Studi Korelasi
C.
TEMUAN PENELITIAN Deskripsi data penelitian variable kinerja guru Sekolah Dasar dapat dilihat dalam table berikut:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Tabel 2 Analisis Deskriptif Kinerja Guru Data Data Rata N terke terbes -rata cil ar Kiner ja Guru
4 0
134
159
Simpang an baku
145, 70
6,1067
Tabel 2 menunjukkan bahwa skor tertinggi mencapai 159, skor terendah 134, sehingga rentangnya adalah 25. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang diperoleh rata-rata hitung (mean) sebesar 145,70, nilai tengah (median) sebesar 145,21, dan simpangan baku sebesar 6,1067. Data penelitian variable kompetensi pedagogic dapat dilihat dalam table berikut: Tabel 3 Analisis Deskriptif Kompetensi Pedagogik Data Data N terkecil terbesar Kompetensi Pedagogik
40
18
28
Ratarata
23,75
Tabel 3 menunjukkan bahwa skor tertinggi 28, skor terendah 18, sehingga rentangnya adalah 10. Berdasarkan perhitungan statistik dasar diperoleh nilai ratarata hitung sebesar 23,75, nilai tengah (median) 23,85, dan simpangan baku 2,8443. D.
PEMBAHASAN Berdasarkan data di atas diperoleh data analisis korelasi Pearson (rXY) sebesar 0,570 yang signifikan pada taraf nyata α 5%. Hal ini menunjukkan adanya
5
korelasi yang sedang/moderet antara kompetensi pedagogik dan kinerja guru dengan arah hubungan positif, artinya jika kompetensi pedagogik tinggi, maka kinerja guru pun meningkat dan demikian sebaliknya. Terdapat hubungan positif antara kompetensi pedagogik dan kinerja guru memiliki koefisien determinasi (rXY2) yang dihasilkan mencapai 32,5%. Artinya peningkatan atau penurunan kinerja guru ditentukan oleh variabel kompetensi pedagogik sebesar 32,5%. Sedangkan sisa pengaruh lainnya sebesar 67,5% dikontribusikan oleh aspek-aspek lainnya yang turut berperan dalam peningkatan kinerja guru, Simpanga namun tidak diteliti dalam n baku penelitian ini. Hasil analisis data tersebut 2,8443 menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik terbukti memiliki hubungan dalam peningkatan kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada guru yang memiliki kompetensi pedagogik tinggi memiliki skor rata-rata kinerja guru lebih tinggi dari guru yang memiliki kompetensi pedagogik rendah. Kinerja guru yang buruk cenderung disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, motivasi dan keyakinan diri. Kurangnya keyakinan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur atau informasi lain yang dibutuhkan untuk
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
melakukan pekerjaan. Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Hasil analisis tersebut sesuai dengan landasan teoritik yang dikemukakan oleh Bill Poster dan Karen R. Seeker dalam Agus Darma (2001: 37-38) bahwa kompetensi pedagogik bekerja secara sinergi dengan kinerja guru, guru yang berkinerja baik memiliki keduanya. E.
SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,570, koefisien determinan rXY2 = 1,223. Setiap peningkatan satu unit kompetensi pedagogik akan meningkatkan kinerja guru sebesar 1,223 unit. Kontribusi variabel kompetensi pedagogik dalam menerangkan variabel kinerja guru sebesar 32,5%. Persamaan regresinya adalah . Jadi upaya untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan memberikan fokus lebih terhadap kompetensi/kemampuan pedagogiknya.
6
F. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa, E. 2007b. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya. Musfah,
Jejen. 2011. Peningkatan Kinerja Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Wirawan. 2009. Evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Sinambela, Poltak, Lijan. 2012. Kinerja Pegawai, Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogjakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta Darma, Agus. 2001. Pembinaan Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM. Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru. Jakarta: Kencana.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
BIODATA PENULIS Dita Destiana, putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Syafruddin Chaniago dan Ermida. Lahir di Kota Bogor tercinta pada tanggal 17 Desember 1990. Bertempat tinggal di Jalan Palayu 6 No. 38 RT 04/07 Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Menyelesaikan pendidikan formal Sekolah Dasar Negeri Bantarjati 3 Bogor tahun 19962002, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bogor tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bogor tahun 20052008, kemudian melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan sejak tahun 2008 sampai sekarang.
7
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012