HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN Udiyono*
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru dan sejauh mana tingkat kompetensi profesional guru dan tingkat kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang studi lanjut di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Widya Dharma Klaten sebanyak 85 orang pada Tahun Akademik 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 40 orang dengan menggunakan teknik random sampling cara undian. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk semua variabel penelitian. teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis korelasi, dan analisis regresi. Hasil analisis dapat disimpulkan: 1. Tingkat kompetensi profesional guru tergolong kategori tinggi. 2. Tingkat kinerja guru tergolong kategori baik. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru (r = 0,842) dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,708 harga F regresi = 92,289 signifikan pada taraf signifikansi 5%. Kata kunci: Kinerja Guru, Kompetensi Profesional.
PENDAHULUAN Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya potensi pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, dan menjadi faktor yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan telah dilakukan oleh semua pihak yang terkait, antara lain oleh masyarakat, sekolah maupun pemerintah. Guru adalah salah satu unsur sumber daya pendidikan yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Indonesia. jalur pendidikan adalah wahana ang dilalui
Oleh karena guru merupakan salah satu faktor
peserta didik untuk mengembangkan potensi diri
yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya proses
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
belajar peserta didik, maka guru harus menguasai
tujuan pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas
materi yang diajarkannya. Di samping itu juga guru
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang
harus menguasai metode pembelajaran (Hamalik,
dapat saling melengkapi dan memperkaya (UU
2007).
Nomor 20 Sisdiknas Tahun 2003). * FKIP UNWIDHA Klaten
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
97
Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru di ....
Penilaian kinerja guru dengan berbagai bentuk pada dasarnya merupakan suatu sasaran dan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisa dan
PEMBAHASAN Tujuan Penelitian
menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
dan efektivitas tugas-tugas guru, serta pencapaian
menetahui sejauh mana tingkat kompetensi
sasaran.
profesional guru, tingkat kinerja guru, dan hubungan
Kinerja guru yang tinggi sangat diperlukan
antara kompetensi profesional dengan kinerja guru.
dalam setiap usaha kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, dengan guru yang mendidik,
Tinjauan Pustaka
kinerja yang rendah akan sangat sulit mencapai hasil yang baik dan akan berdampak pada kinerja guru.
1.
Kompetensi Profesional Guru
Masalah kinerja guru ini penting sekali bagi
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
organisasi seperti pada sekolah-sekolah, baik pada
didasarkan pada pendidikan intelektual khusus,
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
yang tujuannya memberikan pelayanan dengan
(SMP) maupun pada Sekolah Menengah Atas (SMA)
trampil kepada orang lain dengan mendapat
serta pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dari
imbalan tertentu. Sedangkan profesional sering
hasil pengamatan kinerja guru masih perlu
diartikan sebagai suatu ketrampilan teknis yang
ditingkatkan lagi.
berkualitas tinggi yang dimiliki oleh seseorang.
Untuk meningkatkan kinerja guru perlu diperhatikan
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dominan adalah faktor kompetensi profesional guru. Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Sejauh manakah tingkat kompetensi profesional guru?
Secara lebih luas profesional tidak hanya sekedar berkualitas tinggi tetapi juga mempunyai makna tanggung jawab (responsibility), baik tanggung jawab intelektual maupun tanggung jawab moral. Dengan demikian, seorang guru dikatakan profesional bila guru tersebut memiliki kualitas mengajar yang tinggi, dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Kenyataannya, tidak semua orang yang
2.
Sejauh manakah tingkat kinerja guru?
berprofesi sebagai guru dapat dikatakan sebagai
3.
Adakah hubungan yang signifikan antara
guru yang profesional. Sehingga profesionalisasi
kompetensi profesional dengan kinerja guru?
menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Soetjipto (2004:262) menyatakan bahwa :
98
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru di ....
Profesionalisasi adalah usaha menjadikan
1.
suatu jabatan sebagai pekerjaan profesional,
Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan.
upaya dan proses peningkatan dasar, kriteria,
2.
standar, kemampuan, keahlian, etika dan
Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
perlindungan suatu profesi.
3.
Tidak semua guru dan tenaga pendidikan
Mampu menangani dan mengembangan bidang studi yang menjadi tanggung
yang dihasilkan dalam “pre-servise education”
jawabnya.
atau pendidikan sebelum seseorang mempunyai
4.
jabatan, yang “well qualified”. Oleh karena itu,
Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
guru berusaha untuk tumbuh, baik secara pribadi
5.
maupun secara profesi, dengan mengikuti “in
Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang
service education” atau pendidikan setelah
relevan.
seseorang dalam jabatan, misalnya melanjutkan 6.
pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi,
Mampu
mengorganisasikan
dan
melaksanakan program pembelajaran
mengikuti training, penataran, lokakarya, seminar 7.
dan berbagai usaha pertumbuhan jabatan.
Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.
Pada hakikatnya, standar kompetensi dan 8.
sertifikasi guru adalah untuk mendapatkan guru
Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
yang baik dan profesional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan
2.
Kinerja Guru
pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Kompetensi profesional secara umum dapat diidentifikasikan dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru
Kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja (LAN, 1997:3). Sejalan dengan itu, Smith (1982:393), menyatakan bahwa kinerja adalah “...output drive from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Untuk lebih memahami tentang kinerja tenaga kependidikan, berikut disajikan beberapa pendapat menurut pengertian operasional.
adalah sebagai berikut (Mulyasa, 2007:135) :
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
99
Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru di ....
Prawirosentono (1997:82) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang ingin dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja selalu berhubungan dengan prestasi yang dimiliki seseorang dalam menyelesaikan tugas individunya dan merupakan persyaratan yang harus dimiliki setiap individu dalam menyelesaikan tugas. Mitchel (1987:33) mengemukakan bahwa “Performance = f (Ability x Motivation)”. Menurut model ini kinerja seseorang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan (ability) dan
Metodologi Penelitian Tempat penelitian di Universitas Widya Dharma Klaten. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil dan genap tahun akademik 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 85 orang yaitu para guru yang studi lanjut pada pgoram studi pendidikan Matematika. Sampel diambil sebanyak 40 orang dilakukan dengan teknik random sampling cara undian. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Instrumen penelitian untuk variabel kompetensi profesional dan kinerja guru masingmasing terdiri dari 20 butir pertanyaan. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi, dengan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data penelitian atau uji asumsi.
motivasi. Hubungan perkalian tersebut mengandung arti bahwa: jika seseorang rendah pada salah satu komponen maka prestasi kerjanya
Hasil Penelitian
akan rendah pula. Kinerja seseorang yang rendah
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh harga
merupakan hasil dari tnotivasi yang rendah
Mean (nilai rata-rata) dari variabel kompetensi
dengan kemampuan yang rendah.
profesional sebesar 73. Dengan demikian tingkat kompetensi profesional termasuk dalam kategori
Hipotesis Penelitian
tinggi. Sedangkan untuk variabel kinerja guru diperoleh harga mean (nilai rata-rata) sebesar 75.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru di Kabupaten Klaten”.
Dengan demikian tingkat kinerja guru termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru (r = 0,842) dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,708 dan harga F regresi sebesar 92,289 signifikan pada taraf signifikansi 5%.
100
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru di ....
SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dalam penelitian ini disimpulkan bahwa: 1.
Hasil uji korelasi yang dilakukan terhadap dua variabel, dapat kita ketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru di Kabupaten Klaten. Hubungan antara dua variabel cukup kuat yang ditunjukan dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,842.
2.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Jaya. Departemen Pendidikan Nasional. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gomes, Faustino Cardoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
Kompetensi profesional guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di Kabupaten Klaten. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi t hitung dan F hitung lebih kecil dari pada nilai signifikasi yang telah ditentukan yaitu 0,05 atau 5%. Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru adalah positif. Artinya jika kompetensi profesional guru ditingkatkan maka kinerja guru guru di Kabupaten Klaten juga akan meningkat.
3.
DAFTAR RUJUKAN
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,708. Hal ini berarti kinerja guru di Kabupaten Klaten 70,80% dipengaruhi oleh variabel kompetensi profesional guru, sedangkan 29,20% dipengaruhi
Mulyasa. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
variabel lain yang tidak diteliti. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005. Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
101