Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni)
1075
SUPERVISI KEPALA TK DAN KINERJA GURU TK DI GUGUS I KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO KINDERGARTEN HEADMASTERS SUPERVISION AND KINDERGARTEN TEACHERS PERFORMANCE IN GUGUS I DISTRICT KALIBAWANG KULON PROGO Oleh: Febri Rahmawati Romadhoni, PAUD Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi kepala TK, persepsi guru tentang supervisi kepala TK, pelaksanaan kinerja guru TK, dan persepsi kepala TK tentang kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Supervisi penting untuk diteliti karena belum semua kepala TK melakukan supervisi terhadap kinerja guru TK. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang diteliti adalah delapan guru dan enam kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala TK sangat baik dengan persentase rata-rata nilai 85%. Persepsi guru TK tentang supervisi akademik kepala TK sangat baik dengan persentase rata-rata nilai 84%. Pelaksanaan kinerja guru TK sangat baik dengan persentase rata-rata nilai 86%. Persepsi kepala TK tentang pelaksanaan kinerja guru TK sangat baik dengan persentase rata-rata nilai 87%. Kata kunci: supervisi kepala TK, kinerja guru TK Abstract The purpose of this research is to determine the implementation of the kindergarten headmaster supervision, the perception of kindergarten teachers about the kindergarten headmaster supervision, the implementation of the kindergarten teachers performance, and the perception of kindergarten headmaster about the implementation of the kindergarten teacher performance in Gugus I District Kalibawang, Kulon Progo. Supervision is important to research because some kindergarten headmaster do not supervision on the teachers performance. This research type is a descriptive research using quantitative approach. The samples of this research are eight kindergarten teachers and six kindergarten headmasters. Data collection was using quistionnaires and interviews. Data analysis technique used is the quantitative technique. The results of this research show that the implementation of the supervision of the kindergarten headmaster is very good with a percentage of the average value of 85%. The perception of kindergarten teachers about the supervision of the kindegarten headmaster is very good with a percentage of the average value of 84%. The implementation of the kindergarten teachers is very good with a percentage of the average value of 86%. The perception of the kindergarten headmaster on the implementation of the implementation of the kindergarten teacher is very good with a percentage of the average value of 87%. Keywords: supervision, teacher performance
PENDAHULUAN
dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional sesuai
Latar Belakang
yang ada dalam Undang-Undang Republik
Pendidikan merupakan suatu upaya yang
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
dilakukan guna mengembangkan potensi yang
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa
dimiliki oleh peserta didik. Pendidikan dapat
pendidikan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
berlanjutnya
upaya
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
peningkatan potensi sumber daya manusia di
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Indonesia. Peningkatan
sumber daya
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
manusia dapat dikatakan sebagai fokus utama
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
suatu
bangsa
sebagai
potensi
nasional
berfungsi
untuk
1076 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
meningkatkan pertumbuhan jabatan guru secara
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
individual ataupun kelompok (Syaiful Sagala,
mandiri, dan
2009: 195).
menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Kinerja guru dapat dinilai dengan adanya
Pendidikan tidak hanya dilakukan saat
Uji Kompetensi Guru (UKG). Hasil UKG yang
seseorang telah mampu menempuh pendidikan
diperoleh oleh Yogyakarta yang dijelaskan dalam
dasar di Sekolah Dasar (SD), namun pendidikan
artikel
dimulai sejak anak usia dini. Pendidikan untuk
didapatkan bahwa Yogyakarta meraih hasil UKG
anak usia dini dapat diberikan melalui lembaga
tertinggi pada tahun 2015 dengan nilai rata-rata
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Salah satu
62,85 dan menjadi satu-satunya yang lolos untuk
bentuk
adalah
uji kompetensi pedagogik nasional dengan nilai
pendidikan formal di tingkat Taman Kanak-kanak
rata-rata 56,91 dengan standar kelulusan nasional
(TK) dan Raudhatul Athfal (RA). TK dan RA
55. Jika dilihat dari hasil UKG yang telah
merupakan suatu organisasi pendidikan yang
dilaksanakan
kompleks
supervisi kinerja guru di Yogyakarta telah
pendidikan
dan
anak
unik
usia
sehingga
dini
memerlukan
oleh
Desliana
ini
dapat
pengelolaan yang sesuai untuk mencapai tujuan-
dilaksanakan
tujuan
terlaksana dengan baik.
dari
TK
yang
telah
ditentukan.
Maulipaksi
sehingga
diasumsikan
kinerja
(2016)
bahwa
guru
dapat
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan suatu
Berdasarkan observasi peneliti di salah satu
lembaga TK dan RA tidak terlepas dari proses
TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon
pembelajaran
Progo,
yang dilakukan oleh seorang
Yogyakarta
pendidik. Pendidik yang dimaksud di sini adalah
berlatarbelakang
guru.
Pendidikan
S1
Sejarah.
kepala PGPAUD Kepala
TK
tidak
tetapi TK
S1
kurang
Keberhasilan guru dalam mengembangkan
memahami supervisi pendidikan sehingga kepala
mutu pendidikan dan dalam pencapaian tujuan
TK tidak pernah melakukan supervisi dari kepala
pendidikan dapat dilihat dari kinerja guru. Upaya
TK sehingga banyak kesalahan atau kekurangan
perbaikan mutu pendidikan melalui kinerja guru
guru selama satu semester tidak dapat diperbaiki
perlu ditingkatkan dengan adanya kerjasama yang
secara
baik antarkomponen yang ada di TK seperti
dilakukan menjadi kurang efektif dan efisien.
kerjasama antara Kepala TK dan guru. Salah satu
Selain itu, menurut kepala TK tersebut supervisi
kerjasama antara kepala TK dan guru adalah
kepala TK hanya dilakukan oleh kepala TK yang
dengan supervisi yang dilakukan oleh kepala TK
telah definitif atau telah mendapatkan Surat Kerja
terhadap proses pengembangan kinerja guru.
(SK) kepala TK dari Dinas Pendidikan sehingga
Supervisi
bimbingan
kepala TK tersebut tidak pernah melakukan
profesional bagi guru dalam melaksanakan tugas
supervisi terhadap guru. Supervisi yang dilakukan
intruksional guna memperbaiki hal belajar dan
hanya dilakukan oleh pengawas yang waktu
mengajar dengan melakukan berbagai stimulasi,
supervisinya tidak menentu.
adalah
bantuan
dan
koordinasi, dan bimbingan secara kontinyu untuk
cepat
sehingga
pembelajaran
yang
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni) 1077
Kegiatan pembelajaran di TK tersebut juga
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
kurang bervariasi. Guru tidak pernah membuat
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
Rencana
sendiri.
keadaan gejala menurut apa adanya data yang
Menurut guru, RKH telah dibuat di awal semester
didapat. Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti
melalui rapat di tingkat gugus. Guru tinggal
ingin menganalisis pelaksanaan supervisi kepala
mengikuti
jarang
TK, persepsi guru TK tentang supervisi kepala
melakukan perubahan pada RKH. Kepala TK
TK, pelaksanaan kinerja guru TK, dan persepsi
juga tidak melakukan pengawasan terhadap RKH
kepala TK tentang kinerja guru TK di Gugus I,
sehingga guru tidak mengetahui kesalahan dalam
kecamatan Kalibawang, kabupaten Kulon Progo
proses
Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan
RKH
Harian
yang
dibuat
pembelajarannya.
pembelajaran
juga
(RKH)
dan
Penggunaan
masih
sebatas
media pada
penggunaan lembar kerja anak (LKA).
Penelitian ini dilakukan di TK se-Gugus I, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo baik TK
Penelitian ini dilakukan berdasar pada
swasta maupun negeri. Waktu yang diperlukan
permasalahan di mana belum berfungsinya
untuk melakukan penelitian ini selama satu bulan.
supervisi kepala TK sebagai upaya peningkatan
Target/Subjek Penelitian
kinerja guru TK di Kecamatan Kalibawang,
Populasi penelitian ini adalah Taman
Kulon Progo. Berdasar permasalahan tersebut,
Kanak-Kanak se-Gugus I Kecamatan Kalibawang
penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
yang terdiri dari enam TK dengan jumlah guru
gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan
sebanyak tujuh guru perempuan dan enam kepala
supervisi kepala TK dan pelaksanaan kinerja guru
TK yang terdiri dari dua orang laki-laki dan
TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon
empat orang perempuan.
Progo. Dari uraian masalah tersebut, peneliti
Teknik sampling yang digunakan dalam
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
penelitian ini adalah nonprobability sampling
pelaksanaan supervisi akademik kepala TK,
dengan menggunakan sampling jenuh sehingga
persepsi guru TK tentang pelaksanaan supervisi
sampel pada penelitian ini adalah tujuh guru TK
akademik kepala TK, pelaksanaan kinerja guru
dan enam kepala TK dari TK se-Gugus I
TK, dan persepsi kepala TK tentang pelaksanaan
Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Berikut
kinerja guru TK di Gugus
adalah rincian dari jumlah guru dan kepala TK:
I Kecamatan
Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 234), penelitian deskriptif
merupakan
penelitian
yang
Tabel 1. Daftar Jumlah Guru TK dan Kepala TK Gugus I Kecamatan Kalibawang Nama Taman Jumlah Jumlah No. Kanak-Kanak Guru Kepala TK TK PKK Puspa 1. 2 1 Buana TK ABA 2. 1 1 Kempong 3. TK Al Hidayah 1 1 TK PGRI 4. 1 1 Dlingseng 5. TK ABA Bendo 1 1 6. RA Beji 2 1
1078 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
Variabel Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Variabel penelitian menurut
Sugiyono
Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala TK
(2012: 63) merupakan segala sesuatu yang
Data pelaksanaan supervisi akademik
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
kepala TK diperoleh dari angket yang dibagikan
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
kepada enam kepala TK di Gugus I Kecamatan
tentang
ditarik
Kalibawang, Kulon Progo. Data pelaksanaan
dalam
supervisi akademik kepala TK adalah sebagai
hal
tersebut,
kesimpulannya.
kemudian
Variabel
penelitian
penelitian ini ada dua yaitu supervisi kepala TK
berikut:
dan kinerja guru TK.
Tabel 3. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala TK Jumlah Skor Frekuensi (f) f(x) 201 2 402 204 2 408 210 1 210 225 1 225 Total 6 1245
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan
Wawancara
wawancara
dan
angket
dan
tersebut
angket. kemudian
diujikan ke sampel penelitian dengan jumlah sampel delapan guru TK dan enam kepala TK. Teknik Analisis Data
menggunakan SPSS 16.00 for Windows terhadap
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
teknik
analisis
data
kuantitatif.
data pelaksanaan supervisi akademik kepala TK diperoleh data penelitian dengan nilai tertinggi adalah 225 dan nilai terendahnya adalah 201,
Teknik analisis data kuantitatif terdiri dari
sehingga diperoleh rentang nilai sebesar 24.
beberapa proses, yaitu: (1) analisis deskriptif, (b)
Harga rerata (mean) sebesar 207,5. Nilai tengah
kategorisasi data. Perhitungan analisis data
(me) diperoleh sebesar 204. Modus (mode)
kuantitatif
sebesar 201. Standar Deviasi (SD) sebesar 9,182.
dilakukan
dengan
menggunakan
bantuan SPSS 16.00 for Windows.
Skor ideal tertinggi dari pelaksanaan
Pedoman penilaian yang digunakan oleh peneliti
dalam
penelitian
ini
supervisi akademik kepala TK diperoleh dari
menggunakan
perkalian skor tertinggi dikalikan jumlah soal
pedoman penilaian menurut Suharsimi Arikunto
dikalikan jumlah responden, sehingga skor ideal
(2007: 44) seperti berikut ini:
tertinggi dari pelaksanaan supervisi akademik
Tabel 2. Kriteria Dasar Pengambilan Keputusan No. Interval Kriteria 1. 81% - 100% Sangat Baik 2. 61% - 80% Baik 3. 41% - 60% Cukup Baik 4. 21% - 40% Kurang Baik 5. 0% - 20% Kurang Sekali
kepala TK diperoleh 3 x 81 x 6 sehingga skor ideal tertinggi adalah 1458. Rata-rata skor ideal tertinggi dari pelaksanaan supervisi akademik kepala TK terhadap kinerja guru TK adalah 243. Nilai pelaksanaan supervisi akademik kepala TK yang diharapkan adalah 100% yaitu pada skor tertinggi ideal 1458. Jumlah skor pelaksanaan supervisi akademik kepala TK terhadap kinerja guru TK yang diperoleh dari
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni) 1079
responden adalah sebesar 1245. Sehingga nilai
tertinggi terdapat pada skor 202 sebanyak 4 guru
pelaksanaan supervisi akademik kepala TK
TK.
terhadap kinerja guru TK adalah sebesar = 1245 :
Nilai skor ideal tertinggi dari persepsi
1458 = 0,85. Apabila dipersentasekan diperoleh
guru TK tentang supervisi akademik kepala TK
nilai pelaksanaan supervisi akademik kepala TK
diperoleh dari perkalian skor tertinggi dikalikan
adalah sebesar 85% dari yang diharapkan.
jumlah soal dikalikan jumlah responden, sehingga
Berdasarkan tabel pedoman penilaian menurut
skor ideal tertinggi dari persepsi guru TK tentang
Suharsimi Arikunto (2007: 44), dapat diketahui
supervisi akademik kepala TK diperoleh 3 x 81 x
bahwa nilai pelaksanaan supervisi akademik
8 sehingga skor ideal tertinggi adalah 1944. Rata-
kepala TK berada pada kategori sangat baik pada
rata skor ideal tertinggi dari variabel supervisi
rentang nilai 81%-100%.
akademik kepala TK adalah 243.
Persepsi
Guru
TK
tentang
Nilai persepsi guru TK tentang supervisi
Supervisi
akademik kepala TK yang diharapkan adalah
Akademik Kepala TK Data persepsi guru TK tentang supervisi
100% yaitu pada skor tertinggi ideal 1944.
akademik kepala TK diperoleh dari angket yang
Jumlah skor persepsi guru TK tentang supervisi
dibagikan kepada delapan guru TK di Gugus I
akademik kepala TK adalah sebesar 1633.
Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Data
Sehingga nilai pelaksanaan supervisi akademik
persepsi guru TK tentang supervisi akademik
kepala TK adalah sebesar = 1633 : 1944 = 0,84.
kepala TK dapat dilihat dalam tabel sebagai
Apabila dipersentasekan diperoleh nilai persepsi
berikut:
guru TK tentang supervisi akademik kepala TK
Tabel 4. Persepsi Guru TK tentang Akademik Kepala TK Skor Frekuensi (f) 199 1 201 1 202 4 203 1 222 1 Total 8
Supervisi f(x) 199 201 202 203 222 1633
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows terhadap
adalah sebesar 84% dari yang diharapkan. Berdasarkan tabel pedoman penilaian menurut Suharsimi Arikunto (2007: 44), dapat diketahui bahwa
nilai
persepsi
guru
TK
tentang
pelaksanaan supervisi akademik kepala TK berada pada kategori sangat baik pada rentang nilai 81%-100%. Pelaksanaan Kinerja Guru TK Data
pelaksanaan
kinerja
guru
TK
data persepsi guru TK tentang supervisi akademik
diperoleh dari angket yang dibagikan kepada
kepala TK diperoleh data penelitian dengan nilai
delapan guru TK di Gugus I Kecamatan
tertinggi adalah 226 dan nilai terendahnya adalah
Kalibawang, Kulon Progo. Hasil perhitungan
199, sehingga diperoleh rentang nilai sebesar 23.
statistik distribusi frekuensi diperoleh dengan
Harga rerata (mean) sebesar 204,12. Nilai tengah
menggunakan SPSS 16.00 for windows.
(me) diperoleh sebesar 202. Modus (mode) sebesar 202. Standar Deviasi (SD) sebesar 7,318 (tabel data terlampir pada lampiran). Frekuensi
1080 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
Data pelaksanaan kinerja guru TK dapat
pelaksanaan kinerja guru TK berada pada
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
kategori sangat baik pada rentang nilai 81%-
Tabel 5. Pelaksanaan Kinerja Guru TK Skor (x) Frekuensi (f) f(x) 201 3 603 207 2 414 214 1 214 215 1 215 235 1 235 Total 8 1681
100%. Persepsi Kepala TK tentang Kinerja Guru TK Data persepsi kepala TK tentang Kinerja Guru TK diperoleh dari angket yang dibagikan kepada enam kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Data persepsi kepala
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
TK tentang kinerja guru TK dapat dilihat dalam
menggunakan SPSS 16.00 for Windows terhadap
tabel. Tabel data persepsi kepala TK tentang
data pelaksanaan kinerja guru TK diperoleh data
kinerja guru TK adalah sebagai berikut:
penelitian dengan nilai tertinggi adalah 235 dan
Tabel 6. Persepsi Kepala TK tentang Kinerja Guru TK Skor (x) Frekuensi (f) f(x) 208 1 208 218 1 218 207 1 207 201 1 201 202 1 202 226 1 226 Total 6 1262
nilai terendahnya adalah 201, sehingga diperoleh rentang nilai sebesar 34. Harga rerata (mean) sebesar 210,12. Nilai tengah (me) diperoleh sebesar 207. Modus (mode) sebesar 201. Standar Deviasi (SD) sebesar 11,507 (tabel data terlampir dalam lampiran). Frekuensi tertinggi terdapat pada skor 201 sebanyak 3 guru TK.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
Nilai skor ideal tertinggi dari pelaksanaan kinerja guru TK diperoleh dari perkalian skor tertinggi dikalikan jumlah soal dikalikan jumlah responden, sehingga skor ideal tertinggi dari pelaksanaan kinerja guru TK diperoleh 3 x 81 x 8 sehingga skor ideal tertinggi adalah 1944. Ratarata skor ideal tertinggi dari kinerja guru TK adalah 243.
diharapkan adalah 100% yaitu pada skor tertinggi ideal 1944. Jumlah skor pelaksanaan kinerja guru adalah
data persepsi kepala TK terhadap supervisi akademik kepala TK diperoleh data penelitian dengan nilai tertinggi adalah 226 dan nilai terendahnya adalah 201, sehingga diperoleh rentang nilai sebesar 25. Harga rerata (mean) sebesar 210,3. Nilai tengah (me) diperoleh sebesar 201,5. Modus (mode) sebesar 201.
Nilai pelaksanaan kinerja guru TK yang
TK
menggunakan SPSS 16.00 for Windows terhadap
sebesar
1681.
Sehingga
nilai
pelaksanaan supervisi akademik kepala TK adalah sebesar = 1681 : 1944 = 0,86. Apabila dipersentasekan
diperoleh
nilai
pelaksanaan
kinerja guru TK adalah sebesar 86% dari yang diharapkan. Berdasarkan pada pedoman penilaian Suharsimi Arikunto (2007: 44) diperoleh bahwa
Standar Deviasi (SD) sebesar 9,771. Nilai skor ideal tertinggi dari persepsi kepala TK tentang Kinerja Guru TK diperoleh dari perkalian skor tertinggi dikalikan jumlah soal dikalikan jumlah responden, sehingga skor ideal tertinggi dari persepsi kepala TK tentang Kinerja Guru TK diperoleh 3 x 81 x 6 sehingga skor ideal tertinggi adalah 1458. Rata-rata skor ideal
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni) 1081
tertinggi dari persepsi kepala TK tentang Kinerja
Kepala TK PGRI Dlingseng dan kepala TK ABA
Guru TK adalah 243.
Kempong seharusnya tetap berkomitmen untuk
Nilai
persepsi
kepala
TK
tentang
membuat perencanaan dan melakukan supervisi
pelaksanaan kinerja guru TK yang diharapkan
secara periodik dan kontinyu terhadap kinerja
adalah 100% yaitu pada skor tertinggi ideal 1458.
guru meskipun belum memiliki Surat Kerja (SK)
Jumlah skor persepsi kepala TK tentang Kinerja
sebagai kepala TK dari yayasan atau instansi
Guru TK adalah sebesar 1262. Sehingga nilai
terkait. Kepala TK atau kepala sekolah tetap perlu
persepsi kepala TK tentang pelaksanaan kinerja
melakukan supervisi karena kepala sekolah
guru TK adalah sebesar = 1262 : 1458 = 0,87.
memiliki tugas manajerial kepemimpinan kepala
Apabila dipersentasekan diperoleh nilai persepsi
sekolah salah satunya adalah kepala sekolah
kepala TK tentang pelaksanaan kinerja guru TK
bertindak sebagai supervisor seperti pendapat
adalah sebesar 87% dari yang diharapkan.
yang dikemukakan oleh E. Mulyasa (2006: 111)
Berdasarkan pada pedoman penilaian Suharsimi
di mana kepala sekolah memiliki tugas untuk
Arikunto (2007: 44) diperoleh bahwa persepsi
mensupervisi pekerjaan yang dilakukan tenaga
kepala TK tentang pelaksanaan kinerja guru TK
pendidikan dan tenaga kependidikan. Supervisi
berada pada kategori sangat baik pada rentang
perlu dilakukan karena menurut Syaiful Sagala
nilai 81%-100%.
(2009: 195) supervisi merupakan bantuan dan
Pembahasan
bimbingan
Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala TK
melaksanakan
Pelaksanaan supervisi kepala TK di
profesional
memperbaiki
bagi
tugas hal
guru
dalam
instruksional
guna
belajar
mengajar
dengan
Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo
melakukan stimulasi, koordinasi, dan bimbingan
berada pada kategori sangat tinggi. Namun, dari
secara
enam TK yang ada di Gugus I Kecamatan
pertumbuhan jabatan guru secara individual
Kalibawang, Kulon Progo hanya satu kepala TK
maupun
yang melakukan perencanaan supervisi sesuai
dilakukan supervisi terhadap kinerja guru TK
dengan pendapat dari Lantip Diat Prasojo dan
maka kinerja guru TK akan meningkat.
kontinyu
kelompok.
untuk
meningkatkan
Harapannya,
apabila
Sudiyono (2011: 96), yaitu kepala TK PKK
Akan lebih baik apabila seluruh kepala
Puspa Buana. Kepala TK Puspa Buana telah
TK membuat perencanaan supervisi dengan
membuat perencanaan supervisi, membuat jadwal
menentukan fokus-fokus supervisi yang akan
supervisi secara periodik, dan menggunakan
dilakukan, membuat rencana supervisi dengan
instrumen supervisi dalam pelaksanaan supervisi
menentukan teknik supervisi, jadwal supervisi,
yang dilakukan. Namun, kepala TK PKK Puspa
melakukan
Buana
menggunakan
belum
membuat
catatan
tersendiri
mengenai hasil supervisi yang telah dilakukan.
pencatatan, instrumen
supervisi
dan
supervisi
agar
mempermudah kepala TK dalam melakukan
Terdapat dua kepala TK yang belum
supervisi sehingga supervisi dapat dilaksanakan
melakukan supervisi kepala TK yaitu kepala TK
secara terstruktur, efektif, dan efisien sesuai
PGRI Dlingseng dan kepala TK ABA Kempong.
pendapat dari Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono.
1082 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
Kepala TK di Gugus I Kecamatan
supervisi, salah satu caranya adalah dengan me-
Kalibawang telah menerapkan beberapa prinsip
review rangkuman hasil penilaian.
supervisi yaitu prinsip kooperatif dan prinsip
Persepsi
kontinyu
Akademik Kepala TK
atau
berkelanjutan
sesuai
dengan
pendapat yang dikemukakan oleh oleh Piet Sahertian,
Frans
Mataheru,
dan
Guru
TK
tentang
Supervisi
Hasil penelitian mengenai perencanaan
Suharsimi
supervisi kepala TK berdasarkan persepsi guru
Arikunto (Tim Dosen AP, 2010: 160). Selain itu,
TK menunjukkan bahwa kepala TK di Gugus I
kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang
Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo berada
telah menerapkan beberapa teknik supervisi yaitu
pada kategori sangat tinggi. Menurut guru TK di
teknik kunjungan kelas, observasi kelas, penilaian
Gugus I Kecamatan Kalibawang, kepala TK telah
diri sendiri, dan diskusi. Penerapan teknik
membuat perencanaan supervisi sesuai dengan
supervisi tersebut sesuai dengan pendapat Piet
pendapat yang dikemukakan oleh Lantip Diat
Sahertian dan Frans Mataheru (Hartati Sukirman,
Prasojo dan Sudiyono (2011: 96) mengenai
2009: 102) yang mengemukakan teknik supervisi
perencanaan
pendidikan terdiri dari teknik yang bersifat
perencanaan supervisi yang terstruktur. Kepala
individu dan teknik yang bersifat kelompok.
TK telah memakai instrumen supervisi saat
Teknik yang bersifat individu yang sesuai dengan
melaksanakan supervisi terhadap kinerja guru dan
hasil penelitian adalah kunjungan kelas, observasi
telah
kelas, penilaian diri sendiri. Teknik yang bersifat
supervisi yang telah dilakukan sesuai dengan
kelompok yang sesuai dengan penelitian adalah
pendapat dari Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono
diskusi kelompok. Namun, kepala TK di Gugus I
(2011: 96) yang menjelaskan bahwa supervisor
Kecamatan Kalibawang belum dapat menerapkan
harus
seluruh teknik supervisi karena kepala TK
pelaksanaan supervisi salah satunya adalah
merangkap jabatan sebagai guru kelas.
kesesuaian instrumen. Selain itu, hasil penelitian
supervisi
melakukan
yaitu
pencatatan
menyiapkan
telah
ada
terhadap
beberapa
hal
hasil
terkait
Kepala TK di Gugus I Kecamatan
menunjukkan bahwa ada dua kepala TK yaitu
Kalibawang telah melakukan diskusi mengenai
kepala TK PKK Puspa Buana dan RA Masyitoh
hasil
yang
Klangon yang telah membuat jadwal supervisi
bersangkutan sesuai dengan pendapat mengenai
secara periodik sesuai dengan pendapat yang
tindak lanjut supervisi dan telah memberikan
dikemukakan
pembinaan
mengenai
supervisi
kesempatan
dengan
berupa
saran,
TK
motivasi,
Martiningsih
penyusunan
(2008:
jadwal
26) serta
mengidentifikasi dan menetapkan sumber daya
penataran, workshop, dan seminar kepada guru
(manusia, informasi, peralatan, dan dana) yang
TK. Hal ini sesuai dengan pendapat Lantip Diat
dibutuhkan.
dan
mengikuti
dan
Tri
pelatihan,
Prasojo
untuk
guru
Sudiyono
(2011:
120)
yang
Kepala TK di Gugus I Kecamatan
menjelaskan bahwa tindak lanjut hasil analisis
Kalibawang telah menerapkan beberapa prinsip
supervisi akademik merupakan pemanfaatan hasil
supervisi yaitu prinsip kooperatif dan prinsip kontinyu
atau
berkelanjutan
sesuai
dengan
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni) 1083
pendapat yang dikemukakan oleh oleh Piet
pada kategori sangat tinggi. Guru TK di Gugus I
Sahertian,
Kecamatan
Frans
Mataheru,
dan
Suharsimi
Kalibawang
telah
mampu
Arikunto (Tim Dosen AP, 2010: 160). Selain itu,
mengidentifikasi karakteristik anak. Guru telah
kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang
dapat menganalisis karakteristik dari beberapa
telah menerapkan beberapa teknik supervisi yaitu
peserta didik dan telah memperlakukan peserta
teknik kunjungan kelas, observasi kelas, penilaian
didik sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
diri sendiri, dan diskusi. Penerapan teknik
peserta didik dengan memberikan perhatian dan
supervisi tersebut sesuai dengan pendapat Piet
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
Sahertian dan Frans Mataheru (Hartati Sukirman,
kemampuan
2009: 102) yang mengemukakan teknik supervisi
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
pendidikan terdiri dari teknik yang bersifat
Standar Nasional Pendidikan (Munif Chatib,
individu dan teknik yang bersifat kelompok.
2011:
Teknik yang bersifat individu yang sesuai dengan
kompetensi pedagogik yaitu pemahaman terhadap
hasil penelitian adalah kunjungan kelas, observasi
siswa.
kelas, penilaian diri sendiri. Teknik yang bersifat
anak.
28)
Hal
mengenai
Guru
TK
di
ini
salah
sesuai
satu
Gugus
I
dengan
indikator
Kecamatan
kelompok yang sesuai dengan penelitian adalah
Kalibawang telah memberikan kesempatan bagi
diskusi kelompok. Namun, kepala TK di Gugus I
peserta didik untuk mengembangkan bakat dan
Kecamatan Kalibawang belum dapat menerapkan
minat peserta didik sesuai dengan Peraturan
seluruh teknik supervisi karena kepala TK
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
merangkap jabatan sebagai guru kelas.
Nasional Pendidikan (Munif Chatib, 2011: 28)
Kepala TK di Gugus I Kecamatan
mengenai
salah
satu
indikator
kompetensi
Kalibawang telah melakukan diskusi mengenai
pedagogik yaitu pengembangan siswa untuk
hasil
yang
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki siswa.
bersangkutan sesuai dengan pendapat mengenai
Guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang
tindak lanjut supervisi dan telah memberikan
telah berupaya mengembangkan potensi peserta
pembinaan
dan
didik dengan memberikan motivasi. Namun, guru
pelatihan,
belum bisa memfasilitasi seluruh pengembangan
penataran, workshop, dan seminar kepada guru
bakat dan minat anak karena adanya keterbatasan
TK. Hal ini sesuai dengan pendapat Lantip Diat
fasilitas dan dana.
supervisi
kesempatan
Prasojo
dan
dengan
berupa untuk
guru
saran,
motivasi,
mengikuti
Sudiyono
TK
(2011:
120)
yang
Guru
TK
di
Gugus
I
Kecamatan
menjelaskan bahwa tindak lanjut hasil analisis
Kalibawang menerapkan dua jenis pendekatan
supervisi akademik merupakan pemanfaatan hasil
pembelajaran
supervisi, salah satu caranya adalah dengan me-
centered dan student centered serta guru telah
review rangkuman hasil penilaian.
berusaha agar anak dapat memahami mengenai
Pelaksanaan Kinerja Guru TK
tema dan kegiatan yang telah disiapkan oleh guru
Hasil penelitian pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang berada
dengan
yaitu
melakukan
pendekatan
recalling
teachered
di
akhir
pembelajaran. Selain itu, guru telah melakukan
1084Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
pengembangan tersendiri terhadap kurikulum
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
yang diperoleh dari Dinas Pendidikan maupun
Standar Nasional Pendidikan (Munif Chatib,
Departemen Agama yang disesuaikan dengan
2011: 28) mengenai indikator kompetensi pribadi
kondisi lingkungan dari masing-masing TK. Hal
yaitu
ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
berwibawa, dan berakhlak mulia yang nantinya
(Munif Chatib, 2011: 28) mengenai indikator
akan menjadi teladan bagi peserta didik.
kompetensi pedagogik yaitu kemampuan guru
guru
Guru
harus
TK
di
memiliki
Gugus
kemampuan
I
Kecamatan
dalam perancangan, pelaksanaan pembelajaran,
Kalibawang telah berupaya untuk menjaga
dan evaluasi hasil belajar.
hubungan yang baik dengan sesama guru, kepala
Guru
TK
di
Gugus
I
Kecamatan
TK, orang tua murid, dan peserta didik. Selain
Kalibawang telah menjalin hubungan yang baik
itu, guru telah memberikan pelayanan pendidikan
dengan sesama guru, kepala TK, orang tua/ wali
pada
murid, dan peserta didik tanpa membedakan latar
membedakan latar belakang anak. Hal ini sesuai
belakang kepala TK, orang tua murid, dan peserta
dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
didik. Kemampuan guru TK di Gugus I
tentang Standar Nasional Pendidikan (Munif
Kecamatan Kalibawang yang dapat menjalin
Chatib, 2011: 28) mengenai indikator kompetensi
hubungan yang baik dengan sesame guru, kepala
sosial yaitu guru harus memiliki kemampuan
TK, orang tua/ wali murid, dan peserta didik
pendidik
tanpa membeda-bedakan latar belakang mereka.
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
anak
secara
sebagai
adil
bagian
dan
dari
sama
bagian
tanpa
dari
Guru TK menunjukkan bahwa tugas yang
secara efektif di antara peserta didik, sesama
dibebankan pada guru telah diusahakan untuk
pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali
diselesaikan
peserta didik, dan masyarakat sekitar lingkungan
baik
secara
administratif
dan
nonadministratif meskipun terkadang belum bisa tepat waktu dan guru telah memanfaatkan waktu luang
guru
administratif
untuk dan
menyelesaikan
nonadministratif
tugas maupun
sekolah. Guru TK menunjukkan bahwa guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang telah melakukan komunikasi
dengan
orang
tua
dalam
hal
mengawasi perkembangan anak, serta guru tidak
perkembangan peserta didik meskipun tidak
pernah meninggalkan pembelajaran atau tidak
melalui parenting class. Hal ini sesuai dengan
datang ke TK tanpa seizin kepala TK.
dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
Guru TK menunjukkan bahwa guru TK di
tentang Standar Nasional Pendidikan (Munif
Gugus I Kecamatan Kalibawang berperilaku
Chatib, 2011: 28) mengenai indikator kompetensi
sesuai dengan tata tertib yang ada di TK. Guru
sosial yaitu guru harus memiliki kemampuan
telah
pendidik
berupaya
mentaati
tata
tertib
dan
sebagai
bagian
dari
bagian
dari
memberikan teladan pada peserta didik untuk
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
mengikuti tata tertib dengan memberikan contoh
secara efektif di antara peserta didik, sesama
langsung dan nasehat. Hal ini sesuai dengan
pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni)1085
peserta didik, dan masyarakat sekitar lingkungan
kegiatan yang sesuai pada anak di kegiatan inti,
sekolah.
dan telah melakukan diskusi mengenai kegiatan
Guru
Kecamatan
dalam satu hari untuk mengetahui pemahaman
perencanaan
anak di kegiatan akhir. Guru melaksanakan
pembelajaran meskipun guru tidak membuat
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RKH
sendiri program semester, Rencana Kegiatan
yang telah dibuat berdasarkan kurikulum yang
Mingguan,
Harian
berlaku. Guru telah melakukan penilaian pada
melainkan dibuat secara bersama dalam satu
kegiatan anak dengan menggunakan pedoman
gugus. Guru membuat promes, RKM, dan RKH
rubrik penilaian yang dikeluarkan oleh Dinas
dilakukan secara bersama-sama di awal semester
Pendidikan yang tercantum dalam kurikulum,
dalam satu gugus kecuali RA Masyitoh Klangon
penilaian dilakukan secara harian lalu dirangkum
karena
dalam rangkuman mingguan dan bulanan lalu
Kalibawang
TK
di
telah
dan
memiliki
Gugus
I
membuat
Rencana
Kegiatan
pedoman
kurikulum
dari
Departemen Agama sesuai pendapat Jasmani Asf
penilaian
dan Syaiful Mustofa (2013: 182) yaitu guru harus
perkembangan dan dijabarkan di rapor di akhir
melakukan
dalam
semester. Hal ini sesuai dengan Peraturan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yaitu
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
membuat perencanaan pembelajaran.
Nasional Pendidikan (Munif Chatib, 2011: 28)
Guru
persiapan
TK
di
mengajar
Gugus
I
Kecamatan
dianalisis
sesuai
dengan
aspek
mengenai indikator kompetensi profesional yaitu
Kalibawang dalam memilih sumber belajar dan
menguasai materi ajar dalam kurikulum.
media belajar melihat dulu pada RKH baru
Persepsi Kepala TK tentang Kinerja Guru TK
menentukan memakai majalah, alat permainan
Hasil penelitian persepsi kepala TK
edukatif, atau daur ulang dari lingkungan sekitar
tentang pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I
serta pembelajaran yang dilakukan telah mengacu
Kecamatan Kalibawang berada pada kategori
pada RKH yang telah dibuat, namun jika ada
sangat tinggi. Berdasar persepsi kepala TK
yang kurang sesuai dengan anak atau lingkungan
diketahui bahwa guru TK di Gugus I Kecamatan
TK akan dirubah dengan menyesuaikan anak dan
Kalibawang
lingkungan TK. Hal ini sesuai dengan Peraturan
karakteristik anak. Guru telah dapat menganalisis
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
karakteristik dari beberapa peserta didik dan telah
Nasional Pendidikan (Munif Chatib, 2011: 28)
memperlakukan peserta didik sesuai dengan
mengenai indikator kompetensi profesional yaitu
kebutuhan dan karakteristik peserta didik dengan
mampu mengembangkan kurikulum dan aktivitas
memberikan perhatian dan pembelajaran sesuai
belajar-mengajar secara kreatif dan inovatif.
dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Hal ini
telah
mampu
mengidentifikasi
Hasil analisis data aspek kompetensi
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19
profesional guru TK menunjukkan bahwa guru
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang secara
(Munif Chatib, 2011: 28) mengenai salah satu
umum adalah memberikan penjelasan mengenai
indikator
tema dan kegiatan di kegiatan awal, memberikan
pemahaman terhadap siswa.
kompetensi
pedagogik
yaitu
1086 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
Guru
TK
Kecamatan
murid, dan peserta didik tanpa membedakan latar
Kalibawang telah memberikan kesempatan bagi
belakang kepala TK, orang tua murid, dan peserta
peserta didik untuk mengembangkan bakat dan
didik. Kemampuan guru TK di Gugus I
minat peserta didik sesuai dengan Peraturan
Kecamatan Kalibawang yang dapat menjalin
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
hubungan yang baik dengan sesame guru, kepala
Nasional Pendidikan (Munif Chatib, 2011: 28)
TK, orang tua/ wali murid, dan peserta didik
mengenai
tanpa membeda-bedakan latar belakang mereka.
salah
di
satu
Gugus
I
indikator
kompetensi
pedagogik yaitu pengembangan siswa untuk
Guru TK menunjukkan bahwa tugas yang
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki siswa.
dibebankan pada guru telah diusahakan untuk
Guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang
diselesaikan
telah berupaya mengembangkan potensi peserta
nonadministratif meskipun terkadang belum bisa
didik dengan memberikan motivasi. Namun, guru
tepat waktu dan guru telah memanfaatkan waktu
belum bisa memfasilitasi seluruh pengembangan
luang
bakat dan minat anak karena adanya keterbatasan
administratif
fasilitas dan dana.
mengawasi perkembangan anak, serta guru tidak
Guru
TK
di
Gugus
I
Kecamatan
Kalibawang menerapkan dua jenis pendekatan pembelajaran
yaitu
guru
secara
untuk dan
administratif
menyelesaikan
nonadministratif
dan
tugas maupun
pernah meninggalkan pembelajaran atau tidak datang ke TK tanpa seizin kepala TK.
teachered
Guru TK menunjukkan bahwa guru TK di
centered dan student centered serta guru telah
Gugus I Kecamatan Kalibawang berperilaku
berusaha agar anak dapat memahami mengenai
sesuai dengan tata tertib yang ada di TK. Guru
tema dan kegiatan yang telah disiapkan oleh guru
telah
dengan melakukan recalling dan penilaian lembar
memberikan teladan pada peserta didik untuk
kerja anak di akhir pembelajaran. Selain itu, guru
mengikuti tata tertib dengan memberikan contoh
telah
tersendiri
langsung dan nasehat. Hal ini sesuai dengan
terhadap kurikulum yang diperoleh dari Dinas
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Pendidikan maupun Departemen Agama yang
Standar Nasional Pendidikan (Munif Chatib,
disesuaikan dengan kondisi lingkungan dari
2011: 28) mengenai indikator kompetensi pribadi
masing-masing TK. Hal ini sesuai dengan
yaitu
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
Standar Nasional Pendidikan (Munif Chatib,
berwibawa, dan berakhlak mulia yang nantinya
2011:
akan menjadi teladan bagi peserta didik.
melakukan
28)
pedagogik
pendekatan
baik
pengembangan
mengenai yaitu
indikator
kemampuan
kompetensi guru
dalam
berupaya
guru
Guru
mentaati
harus
TK
di
tata
tertib
memiliki
Gugus
dan
kemampuan
I
Kecamatan
perancangan, pelaksanaan pembelajaran, dan
Kalibawang telah berupaya untuk menjaga
evaluasi hasil belajar.
hubungan yang baik dengan sesama guru, kepala
Guru
TK
di
Gugus
I
Kecamatan
TK, orang tua murid, dan peserta didik. Selain
Kalibawang telah menjalin hubungan yang baik
itu, guru telah memberikan pelayanan pendidikan
dengan sesama guru, kepala TK, orang tua/ wali
pada
anak
secara
adil
dan
sama
tanpa
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni)1087
membedakan latar belakang anak. Hal ini sesuai
melakukan
dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yaitu
tentang Standar Nasional Pendidikan (Munif
membuat perencanaan pembelajaran.
Chatib, 2011: 28) mengenai indikator kompetensi
persiapan
Guru
TK
di
mengajar
Gugus
I
dalam
Kecamatan
sosial yaitu guru harus memiliki kemampuan
Kalibawang dalam memilih sumber belajar dan
pendidik
dari
media belajar melihat dulu pada RKH baru
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
menentukan memakai majalah, alat permainan
secara efektif di antara peserta didik, sesama
edukatif, atau daur ulang dari lingkungan sekitar
pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali
serta pembelajaran yang dilakukan telah mengacu
peserta didik, dan masyarakat sekitar lingkungan
pada RKH yang telah dibuat, namun jika ada
sekolah.
yang kurang sesuai dengan anak atau lingkungan
sebagai
bagian
dari
bagian
Guru TK menunjukkan bahwa guru TK di
TK akan dirubah dengan menyesuaikan anak dan
Gugus I Kecamatan Kalibawang telah melakukan
lingkungan TK. Hal ini sesuai dengan Peraturan
komunikasi
hal
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
perkembangan peserta didik meskipun tidak
Nasional Pendidikan (Munif Chatib, 2011: 28)
melalui parenting class. Hal ini sesuai dengan
mengenai indikator kompetensi profesional yaitu
dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
mampu mengembangkan kurikulum dan aktivitas
tentang Standar Nasional Pendidikan (Munif
belajar-mengajar secara kreatif dan inovatif.
dengan
orang
tua
dalam
Chatib, 2011: 28) mengenai indikator kompetensi
Hasil analisis data aspek kompetensi
sosial yaitu guru harus memiliki kemampuan
profesional guru TK menunjukkan bahwa guru
pendidik
dari
TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang secara
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
umum adalah memberikan penjelasan mengenai
secara efektif di antara peserta didik, sesama
tema dan kegiatan di kegiatan awal, memberikan
pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali,
kegiatan yang sesuai pada anak di kegiatan inti,
dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.
dan telah melakukan diskusi mengenai kegiatan
sebagai
Guru
bagian
di
dalam satu hari untuk mengetahui pemahaman
perencanaan
anak di kegiatan akhir. Guru melaksanakan
pembelajaran meskipun guru tidak membuat
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RKH
sendiri program semester, Rencana Kegiatan
yang telah dibuat berdasarkan kurikulum yang
Mingguan,
Harian
berlaku. Guru telah melakukan penilaian pada
melainkan dibuat secara bersama dalam satu
kegiatan anak dengan menggunakan pedoman
gugus. Guru membuat promes, RKM, dan RKH
rubrik penilaian yang dikeluarkan oleh Dinas
dilakukan secara bersama-sama di awal semester
Pendidikan yang tercantum dalam kurikulum,
dalam satu gugus kecuali RA Masyitoh Klangon
penilaian dilakukan secara harian lalu dirangkum
karena
dalam rangkuman mingguan dan bulanan lalu
telah
dan
memiliki
Gugus
bagian
Kecamatan
Kalibawang
TK
dari
I
membuat
Rencana
pedoman
Kegiatan
kurikulum
dari
Departemen Agama sesuai pendapat Jasmani Asf
penilaian
dianalisis
sesuai
dengan
aspek
dan Syaiful Mustofa (2013: 182) yaitu guru harus
perkembangan dan dijabarkan di rapor di akhir
1088 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10 Tahun ke 5 2016
semester. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Bagi kepala TK PGRI Dlingseng dan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
kepala TK ABA Kempong perlu membuat
Nasional Pendidikan (Munif Chatib, 2011: 28)
perencanaan dan melakukan supervisi secara
mengenai indikator kompetensi profesional yaitu
periodik dan kontinyu terhadap kinerja guru
menguasai materi ajar dalam kurikulum.
meskipun belum memiliki Surat Kerja (SK) sebagai kepala TK dari yayasan atau instansi terkait.
SIMPULAN DAN SARAN
Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan
Simpulan Pelaksanaan supervisi akademik kepala
penelitian
mengenai
pelaksanaan
supervisi
TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon
akademik kepala TK dan pelaksanaan kinerja
Progo berada pada kategori sangat baik dengan
guru TK dengan teknik penelitian yang lain, tidak
persentase
85%.
hanya menggunakan angket dan wawancara
Namun, terdapat dua kepala TK yang belum
misalnya dengan menggunakan teknik studi
melakukan supervisi akademik yaitu kepala TK
dokumentasi supaya hasilnya lebih optimal.
nilai
keseluruhan
sebesar
PGRI Dlingseng dan kepala TK ABA Kempong. Persepsi
guru
TK
tentang supervisi
akademik kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo berada pada kategori sangat baik dengan persentase nilai keseluruhan sebesar 84%.
DAFTAR PUSTAKA Desliana Maulipaksi. (2016). “7 provinsi raih nilai terbaik uji kompetensi guru 2015.” Diambil dari www.kemendikbud.go.id/main/blog/2016/ 1/7-provinsi-raih-nilai-terbaik-ujikompetensi-guru-201.
Pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 86%. Persepsi kepala TK tentang pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus
I Kecamatan
Kalibawang, Kulon Progo berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 87%. Saran
E. Mulyasa. (2006). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hartati Sukirman, dkk. (2009). Administrasi dan supervisi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Jasmani Asf dan Syaiful Mustofa. (2013). Supervisi pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Bagi lembaga, yayasan, maupun Dinas Pendidikan
terkait,
sebaiknya
memberikan
sosialisasi mengenai pentingnya supervisi oleh kepala TK terhadap kinerja guru TK agar kepala TK
melakukan
supervisi
akademik
secara
periodik dan kontinyu terhadap kinerja guru TK sehingga guru TK dapat meningkatkan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono. (2011). Supervisi pendidikan. Yogyakarta: Gava Media. Munif
Chatib. (2011). Bandung: Kaifa.
Gurunya
manusia.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. (2007). Manajemen penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta
Supervisi Kepala TK.... (Febri Rahmawati Romadhoni)1089
Sagala. (2009). Kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan. Bandung: Alfabeta. Tim Dosen AP. (2010). Manajemen pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Tri Martiningsih. (2009). Pengaruh supervisi akademik dan partisipasi guru dalam kkg
(kelompok kerja guru) terhadap kompetensi guru di sd di kecamatan pekalongan utara kota pekalongan. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.