Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |1
AKTIVITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN MGMP) IPS SMP KABUPATEN KULON PROGO DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK Oleh : Latifa Dinar, Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak MGMP merupakan salah satu organisasi yang mewadahi kegiatan guru dalam mengembangkan kompetesni profesional dan pedagogik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, faktor pendorong, hambatan, dan upaya MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan kompetensi profesional dan pedagogik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2014-Februari 2015. Informan penelitian terdiri dari pembina dan pengurus MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari ketua, bendahara, dan sekretaris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan kompetensi profesional dan pedagogik terwujud dalam 2 bentuk kegiatan yaitu Pendidikan dan Pelatihan Karir PTK Guru IPS SMP/MTs, dan kegiatan studi lapangan. Pendidikan dan Pelatihan Karir PTK Guru merupakan kegiatan yang mengembangkan kompetensi profesional dan pedagogik melalui pembekalan kurikulum 2013, pelatihan penggunaan media power point dan lectora, pelatihan penulisan artikel jurnal, pelatihan penyusunan proposal penelitian, dan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah. Studi lapangan yang dilakukan MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo merupakan kegiatan pengamatan dan diskusi tentang gejala karst daerah batuan kapur. (2) Faktor pendorong aktivitas yaitu adanya dukungan dari pihak Dinas Pendidikan, adanya Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB), tingginya antusias anggota dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan workshop, serta tingginya komitmen pengurus dan anggota. 3) Hambatan aktivitas yaitu kebijakan 24 jam mengajar, kurangnya penguasaan terhadap IT, kurangnya kedisiplinan peserta dalam kegiatan, dan kurangnya fasilitas pendukung dalam kegiatan. 4) Solusi hambatan yaitu membuat kesepakatan hari khusus untuk kegiatan MGMP, memberikan motivasi terhadap anggota untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan IT, pengurus MGMP bekerjasama dengan MKKS untuk memotivasi guru mengikuti kegiatan MGMP, membatasi jumlah peserta dalam kegiatan MGMP agar tetap kondusif.
Kata kunci: aktivitas, MGMP, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, IPS
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |2
ACTIVITIES OF THE FORUM OF SUBJECK MATTER TEACHERS FSMT) OF SOCIAL STUDIES AT JHSS IN KULON PROGO REGENCY TO DEVELOP PROFESSIONAL AND PEDAGOGIC COMPETENCIES FSMT is an organization that manages teachers’ activities to develop professional and pedagogic competencies. This study aims to investigate activities, facilitating factors, constraints, and efforts to cope with the constraints in relation to FSMT of Social Studies at Junior High Schools JHSs) in Kulon Progo Regency in the development of professional and pedagogic competencies. This was a qualitative study employing the case study approach. It was conducted from February 2014 to February 2015. Research informants comprised supervisors and managerial board of FSMT of Social Studies at JHSs in Kulon Progo Regency, consisting of the head, treasurer, and secretary. The data were collected through observations, interviews, and documentation. The data trustworthinnes was enhanced by means of the source triangulation. The data were analyzed using the interactive model by Miles&Huberman. The results of the study are as follows. 1) Activities of FSMT of Social Studies at JHSs in Kulon Progo Regency to develop professional and pedagogic competencies are manifested in 2 activities, i.e. Career Education and Training on the development of educational personnel for Social Studies Teachers at JHSs/Islamic JHSs and field study activities. Career Education and Training on the development of educational personnel for teacher is an activity to develop professional and pedagogic competencies through the provision of Curriculum 2013, training on the use of power point and lectora media, training on journal article writing, training on research proposal writing, and training on scientific article writing. The field study conducted by FSMT oF Social Studies at JHSs in Kulon Progo Regency is an activity to observe an discuss the karst phenomenon in limestone areas. 2) Facilitating factors in the success of the strategies include the support from the Education Authorities, the Continuing Professional Development CPD), members’ high enthusiasm in joining training and workshop, and managerial board and members’ high commitment. 3) Constraints in the activities include the policy of 24 hours’ teaching, lack of IT mastery, lack of participants’discipline of the activities, and lack of supporting facilities in the activities. 4) Solutions to the constraints include making an agreement on a special day for FSMT activities, motivating the members to be active in joining IT training activities, asking FSMT managerial board to cooperate with the Work Forum of Principals WFP) to motivate teachers to join FSMT activities, and limiting the number of participants in FSMT activities to make them remain conducive. Keywords: activities, FSMT, professional competency, pedagogic competency, Social Studies.
PENDAHULUAN Guru merupakan suatu profesi yang dalam pekerjaannya memerlukan keahlian
kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi guru yang profesional.
khusus. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan
Kompetensi
merupakan
oleh sembarang orang di luar bidang
kemampuan
kependidikan. Seorang guru harus memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
seperangkat
dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata
kemampuan
yang
dapat
seseorang
bagi
meliputi
menunjang pekerjaannya. Tidak mudah
yang
setiap orang dapat melakukan pekerjaan
lingkungannya (Jejen Musfah, 2011: 28).
sebagai guru, mereka harus menguasai
bermanfaat
yang
diri
dan
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 tentang Guru dan
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |2
Dosen, dikatakan bahwa kompetensi guru
serta sistem evaluasi pembelajaran, seorang
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
guru juga harus menguasai ilmu pendidikan.
kepribadian,
dan
Kompetensi profesional guru tidak sekedar
diperoleh
mengetahui materi yang akan diajarkannya,
kompetensi
kompetensi
profesional
sosial, yang
melalui pendidikan profesi.
tetapi mendalaminya secara luas. Seorang
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
guru
mengelola
mata pelajaran tertentu dapat menerapkan
pemahaman
metode yang sesuai pada saat melakukan
karakteristik peserta didik. Kompetensi
proses pembelajaran. Melalui pemahaman
kepribadian
ini, maka kedua kompetensi tersebut akan
pembelajaran
dalam
guru yang menguasai materi keilmuan pada
melalui
merupakan
kemampuan
seorang guru sebagai pendidik di sekolah
lebih
yang berupa kepribadian yang mantap,
keikutsertaan
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, serta
organisasi profesi.
menjadi
teladan
bagi
peserta
didik.
cocok
Upaya
dikembangkan guru
melalui
dalam
pengembangan
kegiatan
kompetensi
Kompetensi sosial merupakan kemampuan
profesional dan pedagogik guru IPS SMP
seorang guru untuk berinteraksi secara
dapat dilakukan melalui pengoptimalisasian
santun dan efektif dengan lingkungannya.
fungsi dan peran kegiatan dalam organisasi
Kompetensi
profesi.
profesional
kemampuan
seorang
merupakan
pendidik
untuk
Organisasi
organisasi
guru
MGMP
merupakan
non-struktural
yang
menguasai struktur dan materi ajar secara
pendiriannya didorong dan sejalan dengan
mendalam (Dwi Siswoyo dkk, 2011: 130).
Pasal 31 dan Pasal 32 Peraturan Pemerintah
Kompetensi
profesional
dan
Nomor 38 Tahun 1992 tentang tenaga
pedagogik dapat dikembangkan melalui
kependidikan. Dalam konteks yang lebih
kegiatan organisasi profesi yang fokus
luas, MGMP merupakan suatu program
kegiatannya
adalah
perbaikan
kualitas
untuk mengembangkan inovasi, kreativitas,
yang
dilakukan
melalui
komunikasi, konsultasi, informasi maupun
berbagai aktivitas kolaboratif, misalnya
koordinasi sesama guru mata pelajaran
membuat rencana kegiatan pembelajaran,
sejenis
membuat
mengunakan
profesionalisme serta kinerjanya sebagai
berlatih
pendidik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran
pembelajaran (Ani Muslimah, 2006: 115).
baru, dan membahas isu-isu pendidikan
MGMP sebagai wadah profesi guru yang
terbaru.
berbasis
pembelajaran
dan
berlatih
alat/bahan
pembelajaran,
menggunakan
pendekatan
Kompetensi
pedagogik
selain
mencakup pemahaman dalam pembelajaran,
dalam
mata
profesional,
rangka
pelajaran
terprogram,
peningkatan
secara dan
lebih secara
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |3
khusus diarahkan untuk mengembangkan
ketua MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon
standarisasi konsep dan penilaian mata
Progo, aktivitas MGMP belum optimal
pelajaran secara nasional (Saondi, 2010:
terlebih dalam pengembangan kompetensi
75). Sawali (Ani Widayani, 2013: 15)
guru. Selama ini aktivitas yang dilakukan
menyatakan bahwa keberadaan Musyawarah
MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo
Guru Mata Pelajaran (MGMP) selama ini
adalah
terkesan “mandul” dan belum memiliki
permasalahan
peran yang bermakna dalam melakukan
pembelajaran IPS, kurikulum, serta masalah
perubahan substansial dan mendasar dalam
lain tentang profesionalitas guru. Selain
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hal
aktivitas
ini sejalan dengan hasil penilaian Depdiknas
Kabupaten Kulon Progo juga melaksanakan
(2006b:
bahwa
studi lapangan di daerah yang terdapat
dalam
kajian tentang materi IPS. Studi lapangan
program MGMP sering kurang menarik dan
tersebut dilakukan setidaknya satu tahun
menantang serta kurang berdampak secara
sekali.
85)
pelaksanaan
signifikan
yang
menyatakan
berbagai
pada
kegiatan
peningkatan
diskusi
terkait yang
diskusi,
berbagai
muncul
MGMP
dalam
IPS
SMP
mutu
MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon
pembelajaran. Selain itu minat dan motivasi
Progo sebagai salah satu upaya untuk
guru-guru untuk terlibat dalam forum ini
mengembangkan
juga masih sangat minim. Keadaan seperti
khususnya
kompetensi
profesional
diuraikan di atas mengindikasikan bahwa
pedagogik,
hendaknya
dapat
aktivitas MGMP sebagai wadah komunikasi
sebagai wadah untuk komunikasi bagi guru-
guru belum optimal dalam pengembangan
guru mata pelajaran IPS. Kinerja MGMP
kompetensi guru.
harus dilaksanakan secara optimal karena
kompetensi
guru, dan
dijadikan
Salah satu MGMP yang telah ada
melalui kegiatan MGMP ini, guru dengan
adalah MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon
pengalamannya yang berbeda dapat saling
Progo. MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon
berdiskusi,
Progo secara organisatoris telah ada dan
informasi terkait dengan berbagai masalah
berfungsi. Menurut keterangan pembina
dalam mengajar. Komunikasi perlu dibina
MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo,
untuk memecahkan berbagai permasalahan
MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon progo
yang
termasuk
kompetensinya.
MGMP
yang
aktif
dalam
melaksanakan kegiatan, seperti pertemuan rutin
dan
pendalaman
materi.
berkonsultasi,
dihadapi
untuk
dan
berbagi
mengembangkan
Berdasarkan hal tersebut, penelitian
Namun
ini akan membahas tentang aktivitas MGMP
berdasarkan observasi dan keterangan dari
IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |4
pengembangan kompetensi profesional dan
Penelitian ini dilakukan di SMP N 1
pedagogik. Melalui penelitian ini peneliti
Pengasih, Jln. Projomartani No.1 Pengasih,
ingin mengetahui aktivitas MGMP IPS SMP
Kulon Progo. Penelitian ini mengambil
Kabupaten
dalam
sekolah tersebut karena merupakan tempat
pengembangan kompetensi profesional dan
berlangsungnya kegiatan MGMP IPS SMP
pedagogik. Peneliti mengambil penelitian
Kabupaten
berjudul “Aktivitas Musyawarah Guru Mata
pelaksanaan penelitian yaitu dimulai dari
Pelajaran MGMP) IPS SMP Kabupaten
bulan Mei- Februari 2015.
Kulon
Kulon
Progo
Progo
dalam
Kulon
Progo.
Waktu
Pengembangan
Kompetensi Profesional dan Pedagogik”.
Definisi Operasional Variabel Penelitian ini hanya mempunyai satu
METODOLOGI PENELITIAN
variabel yaitu aktivitas MGMP IPS SMP
Jenis Penelitian
Kabupaten
Kulon
Progo
dalam
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan kompetensi profesional dan
kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
pedagogik. Aktivita yang dimaksud dalam
Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6)
penelitian
penelitian kualitatif adalah penelitian yang
kegiatan yang dilakukan oleh MGMP IPS
bermaksud untuk memahami fenomena
SMP Kabupaten Kulon Progo sebagai upaya
tentang apa yang dialami oleh subjek
dalam
penelitian,
misalnya
profesional dan pedagogik.
motivasi,
tindakan,
perilaku, dll,
persepsi,
dengan
khusus
yang
alamiah
adalah
aktivitas
pengembangan
berupa
kompetensi
cara
deskriptif dalam bentuk kata-kata pada suatu konteks
ini
Teknik Pengumpulan data Dalam
dengan
penelitian
ini,
teknik
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
pengumpulan data dilakukan dengan cara
Penelitian kualitatif menggunakan desain
observasi. Observasi yang dilakukan dalam
penelitian studi kasus dalam arti peneliti
penelitian
difokuskan pada satu fenomena saja yang
langsung dan termasuk dalam observasi
dipilih
secara
berperan pasif, yaitu kehadirannya sebagai
mendalam, dengan mengabaikan fenomena-
orang asing diketahui oleh pribadi yang
fenomena lainnya (Syaodih , 2011: 99).
diamati, tetapi hanya sebagai pengamat.
dan
ingin
dipahami
ini
adalah
observasi
secara
Kedua yaitu wawancara, peneliti melakukan Waktu dan Tempat Penelitian
wawancara dengan pembina MGMP dan pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara
dengan
menggunakan
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |5
pedoman
wawancara.
Ketiga
yaitu
HASIL PENELITIAN DAN
dokumentasi, Dokumen yang digunakan
PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah daftar pengurus
1. Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten
dan anggota MGMP, AD-ART, daftar
Kulon
Progo
dalam
pengembangan
program kerja, daftar program/kegiatan
kompetensi profesional dan pedagogik
jangka pendek, menengah, dan panjang,
guru
matrik kegiatan, laporan hasil kegiatan, foto
Menurut pedoman penyelenggaraan
kegiatan, daftar hadir kegiatan, notulensi
MGMP Depdiknas 200: 1) setiap
rapat,
MGMP
perlu
kegiatan
yang terdiri
kegiatan
bulanan,
serta
sumber-sumber
lain
yang
relevan dengan objek penelitian.
Instrumen Penelitian Pada
penelitian
menyusun
kalender
dari kalender
semesteran,
dan
tahunan. Sekurang-kurangnya kalender yang
kegiatan MGMP dilaksanakan 12 kali
menjadi instrumen atau alat penelitian
dalam satu tahun. Berdasarkan data
adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2007:
penelitian, tidak ditemukan kalender
59).
kegiatan
Untuk
kualitatif,
mengetahui
hal-hal
yang
dalam
MGMP
berkaitan dengan aktivitas MGMP IPS SMP
Kabupaten
Kulon
Kabupaten
Program/kegiatan
MGMP
Kulon
Progo
dalam
IPS
SMP Progo.
IPS
SMP
pengembangan kompetensi profesional dan
Kabupaten Kulon progo belum tersusun
pedagogik
guru,
secara sistematis. Hal tersebut dibuktikan
pedoman
observasi,
peneliti
menggunakan
wawancara,
dan
dokumentasi.
dengan tidak ditemukannya
susunan
program kegiatan yang telah disusun lengkap dengan penanggungjawab dalam
Teknik Analisis Data Data
yang
setiap kegiatan, serta anggaran dana
berhasil
dikumpulkan
setiap
kegiatannya.
Program/kegiatan
melalui teknik observasi, wawancara, dan
masih berbentuk rencana kegiatan dan
dokumentasi kemudian dianalisis mengacu
belum
pada
kegiatan.
metode
Huberman
analisis
(Sugiyono,
dari 2011:
Miles
&
334-343),
dibuat dalam bentuk
Berdasarkan
data
matrik
penelitian
metode analisis tersebut terdiri dari empat
MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon
komponen yaitu pengumpulan data, reduksi
Progo periode kepengurusan tahun 2013
data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
melaksanakan
2
bentuk
kegiatan.
Kegiatan tersebut adalah Pendidikan dan
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |6
Pelatihan Karir PTK guru dan studi
pengembangan
lapangan. Kegiatan tersebut diarahkan
profesional dan pedagogik.
pada
pengembangan
kompetensi
kompetensi
Kompetensi
pedagogik
profesional dan pedagogik guru yang
merupakan kemampuan seorang guru
merupakan bagian dari misi MGMP IPS
dalam mengenali karakter murid, serta
SMP Kabupaten Kulon Progo. Melalui
menguasai
kegiatan tersebut diharapkan kompetensi
menerapkan
guru, khususnya kompetensi profesional
pembelajaran yang sesuai dengan
dan
meningkat.
psikologi perkembangan peserta didik
Sehingga melalui keaktifan guru dalam
Neila Ramdani, 2012: 27). Menurut
mengikuti
Sarimaya
pedagogik
dapat
kegiatan
pengembangan
teori
belajar,
dan
prinsip-prinsip
(2008:
21),
kompetensi
merupakan
penguasaan
kompetensi yang diselenggarakan oleh
profesional
MGMP tersebut, akan berdampak pada
materi pembelajaran secara luas dan
perolehan angka kredit untuk kenaikan
mendalam,
pangkat/jabatan fungsional guru.
penguasaan materi kurikulum mata
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
pelajaran di sekolah dan subtansi
Karir PTK Guru IPS SMP/MTs Kegiatan
yang
mencakup
keilmuan yang menaungi materinya,
dikembangkan
serta penguasaan terhadap struktur dan
berdasarkan pada perlunya upaya
metodologi
dalam pengembangan kemampuan dan
mengetahui pengelompokan materi
keterampilan serta perluasan wawasan
berdasarkan kompetensi profesional
guru. Kegiatan terlaksana sebanyak 17
dan
kali pertemuan yang dilaksanakan
Pendidikan dan Pelatihan Karir PTK
selama 9 hari. Pelaksanaan kegiatan
Guru IPS SMP/MTs Kabupaten Kulon
menggunakan hari efektif, Hari Rabu
Progo dapat dilihat tabel 1.
pada tanggal 9 dan 30 Oktober, tanggal 6, 13, 20, 27 November, dan tanggal 4, 11, 18 Desember 2013. Bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan
berupa kegiatan diklat penyampaian
materi
oleh
narasumber. Materi yang disampaikan dalam
kegiatan
mengarah
pada
keilmuannya.
pedagogik
dalam
Untuk
kegiatan
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |7
dan meningkatkan karir guru-guru IPS SMP di Kabupaten Kulon Progo 2) Meningkatkan motivasi, frekuensi, dan
intensitas
kegiatan
pengembangan karir guru, anggota Tabel 1. Pengelompokan Materi dalam Kegiatan
Pendidikan
dan
Pelatihan Karir PTK Guru IPS
SMP/MTs
Kabupaten
Kulon Progo Nama Kegiata n Pendidi kan dan Pelatiha n Karir PTK Guru IPS SMP/M Ts Kabupat en Kulon Progo
MGMP IPS SMP di Kabupaten Kulon Progo 3) Meningkatkan pengembangan karir anggota
MGMP
IPS
SMP
Kabupaten Kulon Progo.
Kompetensi Profesional
Kompetensi Pedagogik
1. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo 2. Penyusunan proposal penelitian 3. Pengumpula n data penelitian dan pelaporan 4. Penulisan artikel jurnal 5. Penulisan tulisan ilmiah populer
1. Kurikulum 2013 2. Pembuatan media presentasi ilmiah 3. Penyampai an materi dan praktek tentang pemanfaat an power pint 4. Pelatihan lectora
Hal tersebut dibuktikan dengan antusias
sebagian
mengikuti
peserta
dalam
serta
hasil
kegiatan
kegiatan
yang
pengembangan
mendukung
karir
guru.
Hasil
tersebut antara lain: 1) Sebagian peserta mampu membuat media
pembelajaran
interaktif
berbasis IT dengan menggunakan Program Microsoft Power Point. 2) Sebagian
peserta
mampu
memahami teknik pembuatan karya Sumber data: implementasi materi dalam
kegiatn
Pelatihan
Karir
Pendidikan
dan
PTK
IPS
Guru
SMP/MTs Kabupaten Kulon Progo Melalui
Kegiatan
MGMP
IPS
SMP
Kabupaten Kulon Progo dapat: 1) Menyamakan
persepsi
untuk
dan
pandangan
tentang
mata
standar isi. b. Kegiatan Studi Lapangan Kegiatan penunjang merupakan kegiatan
dan
komitmen yang tinggi segenap anggota
3) Peserta mempunyai satu persepsi
pelajaran IPS dan mampu mengkaji
Pendidikan
dan Pelatihan Karir PTK Guru IPS SMP/MTs,
tulis ilmiah.
mengembangkan
MGMP
dalam
usaha
menambah pengetahuan dan wawasan anggota terhadap materi IPS yang diperoleh
melalui
pengamatan
di
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |8
lingkungan sekitar. Berdasarkan hal
dengan dilandasi teori yang tepat
tersebut MGMP IPS SMP Kabupaten
dalam kegiatan tersebut.
Kulon Progo melakukan kegiatan studi
lapangan.
pedoman dalam
Melalui kegiatan studi lapangan,
Sesuai
dengan
pengetahuan dan
penyelenggaraan
MGMP
tentang materi IPS dapat bertambah.
200:
22-23),
Guru
Depdiknas
dapat
wawasan guru
mengetahui
langsung
kegiatan yang termasuk penunjang,
gejala karts daerah batuan kapur yang
antara
selanjutnya
lain
peninjauan
mengadakan
program
pengamatan/widyawisata
guru
menyampaikannya
dapat
dalam
kelas.
ke objek-objek yang relevan. MGMP
Dengan
IPS SMP Kabupaten Kulon Progo
penguasaan keilmuan
telah melaksanakan program/kegiatan
IPS, maka kompetensi profesionalpun
studi lapangan pada Hari Rabu, 14
akan
Mei
pelaksanaan
meningkatnya kompetensi guru maka
kegiatan berada di kawasan wisata
akan berimplikasi kepada perolehan
Gua
angka
2014.
Tempat
Pindul,
Kabupaten
Gunung
bertambahnya
Kegiatan studi lapangan yang
kredit
berdampak
Kabupaten Kulon Progo merupakan
kompetensi
bagian
dioptimalkan.
MGMP
dari
IPS
upaya
dalam
Dengan
untuk
kenaikan
fungsional.
Oleh
sebab itu, aktivitas MGMP yang
SMP
dilakukan
dalam materi
meningkat.
pangkat/jabatan
Kidul.
tingkat
pada guru
peningkatan harus
selalu
kompetensi
2. Faktor Pendorong Aktivitas MGMP IPS
profesional. Bentuk kegiatan yang
SMP Kabupaten Kulon Progo dalam
dilakukan
Pengembangan Kompetensi Profesional
pengembangan
adalah
pengamatan
langsung hasil pembentukan karst yang terjadi di daerah batuan kapur Gua
Pindul.
Selain
melakukan
dan Pedagogik Berdasarkan data penelitian, faktor pendorong strategi MGMP IPS SMP
pengamatan guru juga melakukan
Kabupaten
diskusi
kelompok
laporan
pengamatan
Kulon
Progo
dalam
tentang
hasil
Pengembangan Kompetensi Profesional
yang
telah
dan Pedagogik guru sebagai berikut.
dilakukan. Dengan latar belakang
a. Adanya dukungan dari pihak Dinas
keilmuan yang berbeda, setiap guru
b. Adanya Pengembangan Keprofesian
dapat melakukan sharing pendapat
Berkelanjutan
(PKB)
yang
mewajibkan guru untuk ikut serta
Activitas MGMP IPSLatifa Dinar) |9
dalam
kegiatan,
sebagai
usaha
pengembangan diri
guru IPS SMP/MTs di Kabupaten
c. Tingginya antusias peserta untuk ikud dalam
kegiatan
pelatihan
dan
workshop
MGMP
IPS
SMP
Kabupaten Kulon Progo
Hari Rabu dijadikan sebagai hari
Kulon
b. Pengurus
MGMP
memberikan
motivasi terhadap anggota untuk aktif dalam mengikuti kegiatan MGMP,
3. Hambatan Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten
Kulon Progo membuat kesepakatan
khusus untuk kegiatan MGMP
d. Tingginya semangat dan komitmen pengurus
a. MGMP bersama Dinas, MKKS, dan
Progo
dalam
khususnya pada kegiatan pelatihan IT c. Pengurus MGMP bekerjasama dengan
Pengembangan Kompetensi Profesional
MKKS
untuk
memotivasi
dan Pedagogik
mengikuti kegiatan MGMP
guru
Berdasarkan data penelitian, faktor
d. Pengurus membatasi peserta dalam
penghambat strategi MGMP IPS SMP
kegiatan MGMP sesuai dengan daya
Kabupaten
tampung ruangan yang digunakan. Hal
Kulon
Progo
dalam
Pengembangan Kompetensi Profesional
tersebut agar kegiatan tetap kondusif.
dan Pedagogik guru sebagai berikut. a. Adanya kebijakan 24 jam mengajar
KESIMPULAN DAN SARAN
b. Kurang kompetennya sebagian peserta
Kesimpulan
dibidang IT
Berdasarkan hasil penelitian yang
c. Kurangnya kedisiplinan peserta dalam kegiatan
sebagai berikut:
d. Kurang mendukungnya fasilitas ruang dalam kegiatan MGMP. 4. Upaya
dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan
Mengatasi
1. Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon
dalam
pengembangan
dalam
kompetensi profesional dan pedagogik
Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten
terwujud dalam 2 bentuk kegiatan yaitu
Kulon
Pendidikan dan Pelatihan Karir PTK
Progo
Hambatan
Progo
dalam
Pengembangan
Kompetensi Profesional dan Pedagogik Berdasarkan
data
Guru IPS SMP/MTs, dan kegiatan studi
penelitian,
lapangan. Pendidikan dan Pelatihan Karir
terdapat solusi untuk mengatasi faktor
PTK Guru merupakan kegiatan yang
penghambat dalam strategi MGMP IPS
mengembangkan kompetensi profesional
SMP Kabupaten Kulon Progo dalam
dan
pengembangan kompetensi profesional
kurikulum 2013, pelatihan penggunaan
dan pedagogik guru sebagai berikut.
media power point dan lectora, pelatihan
pedagogik
melalui
pembekalan
A c t i v i t a s M G M P I P S L a t i f a D i n a r ) | 10
penulisan
artikel
jurnal,
pelatihan
4. Upaya
untuk
mengatasi
hambatan
penyusunan proposal penelitian, dan
aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten
pelatihan penulisan karya tulis ilmiah.
Kulon
Studi lapangan yang dilakukan MGMP
kompetensi profesional dan pedagogik
IPS
antara lain, membuat kesepakatan hari
SMP
Kabupaten
Kulon
Progo
Progo
dalam
merupakan kegiatan pengamatan dan
khusus
diskusi tentang gejala karst daerah batuan
memberikan motivasi terhadap anggota
kapur.
untuk aktif dalam mengikuti kegiatan
Melalui
2
kegiatan
tersebut
untuk
pengembangan
kegiatan
kompetensi
sebagian
guru
dapat
pelatihan
meningkat,
sehingga
guru
dapat
bekerjasama
yang
memotivasi guru mengikuti kegiatan
ditetapkan dalam peraturan perundangan
MGMP, membatasi jumlah peserta dalam
yang berlaku. Dengan meningkatnya
kegiatan MGMP agar tetap kondusif.
mencapai
standar
kompetensi
IT,
MGMP,
pengurus
dengan
MGMP
MKKS
untuk
kompetensi guru maka akan berimplikasi kepada perolehan angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional.
Saran Berdasarkan hasil pembahasan, maka
2. Faktor pendorong aktivitas MGMP IPS
peneliti dapat memberikan saran sebagai
SMP Kabupaten Kulon Progo dalam
berikut:
pengembangan kompetensi profesional
1. Perlu adanya pertemuan rutin dua atau
dan pedagogik yaitu adanya dukungan
tiga
dari pihak Dinas, adanya Pengembangan
Pendidikan,
Keprofesian
pengurus
tingginya
Berkelanjutan
antara
pengawas,
MGMP
MKKS,
untuk
Dinas dan
melaporkan
program MGMP yang telah dilakukan
dan
dan mengevaluasinya secara bersama-
workshop, serta tingginya komitmen
sama. Dengan hubungan dan komunikasi
pengurus dan anggota.
yang baik antara Dinas Pendidikan,
kegiatan
anggota
sekali
dalam
mengikuti
antusias
(PKB),
bulan
pelatihan
3. Hambatan aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten
Kulon
Progo
dalam
pengawas, MKKS, dan pengurus MGMP, secara
bersama-sama
saling
pengembangan kompetensi profesional
bekerjasama
dan pedagogik yaitu adanya kebijakan 24
kegiatan dan mengatasi keterbatasan
jam mengajar, kurangnya penguasaan IT
MGMP.
anggota, kurangnya kedisiplinan peserta
2. Perlu
untuk
dapat
dilakukannya
meningkatkan
peningkatan
dalam kegiatan, serta kurangnya fasilitas
intensitas kegiatan, khususnya kegiatan
yang menunjang kegiatan MGMP.
dalam upaya peningkatan kemampuan