PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA Surayya, Meyko Panigoro, Agil Bachsoan Jurusan Pendidikan Ekonomi
Abstrak This research applied quantitative method. The numbers of population were 133 students with sampling was 25% that were 33 students. The techniques of data collection were observation, documentation, and questionnaire. Then, it was applied the statistics parametric analysis as the techniques of data analysis with data normality test were X and Y variable. For hypothesis test, it was applied simple linearity regression, then it was applied linearity test and significance test. The result of data normality test whether in X or Y variable, came from the normally distributed population. From hyphothesis test, it was obtained the linearity regression Ŷ = 45,68 + 0,43X. This linearity meant that the change of 45,68 unit of X variable (decrease or increase) would be followed by the change of (decrease or increase) the average as high as 0,43 unit of Y variable. It could be concluded that the change of 45,68 unit of teachers’ pedagogic competence indicator (decrease or increase) would be followed by the change of (decrease or increase) the average as high as 0,43 unit of students’ learning activity variable. Keywords: Teachers’ Pedagogic Competence and Learning Activity. Pendahuluan Kompetensi guru yang selama ini diharapkan di sekolah-sekolah belum seperti apa yang diharapkan. Walaupun sering kali kita mengetahui bahwa banyak guru yang mungkin mampu merumuskan tujuan yang harus dicapai. Tetapi pada kenyataannya mereka sering kali tidak memahami dan tidak mengerti secara mendalam tentang tujuan tersebut. Dengan demikian guru yang profesional adalah guru yang mempunyai sejumlah kempetensi yang dapat menunjang tugasnya yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial maupun kompetensi kepribadian. Salah satu kompetensi guru yang
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah peningkatan kompetensi pedagogik. Peningkatan
kompetensi
pedagogik
guru
akan menghindarkan kegiatan
pembelajaran bersifat monoton, tidak disukai siswa dan membuat siswa kehilangan minat serta daya serap dan konsentrasi belajarnya. Dari kompetensi tersebut guru dapat menciptakan suasana dalam belajar menjadi nyaman dan optimal sehingga menumbuhkan persepsi siswa yang positif. Dengan persepsi siswa yang positif tersebut akan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajarnya sehingga dapat mempengaruhi tindakan siswa dalam mencapai tujuannya. Berhasil tidaknya seorang siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar selama proses pembelajaran. Pada observasi awal di SMP Negeri 2 Suwawa, banyak ditemukan adanya guru-guru yang tidak memiliki interaksi kondusif dan menyenangkan dengan siswa sehingga berdampak pada semakin menjauhnya siswa dari guru tersebut. Selain komunikasi, penggunaan media pembelajaran sangatlah jarang ditemukan di sekolah khususnya di SMP Negeri 2 Suwawa. Salah satu cara yang sangat perlu diterapkan oleh seorang guru yaitu metode dan model pembelajaran. Namun di SMP Negeri 2 Suwawa, guru jarang menerapkan model-model pembelajaran. Padahal, dengan adanya penerapan model-model pembelajaran maka guru semakin gampang dalam menyampaikan materi dan secara keseluruhan siswa yang akan lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Maka peneliti memformulasikan judul sebagai berikut “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VII SMP Negeri 2 Suwawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango”. Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kelancaran interaksi komunikasi antara guru dan siswa dalam menyampaikan materi sehingga masih banyak siswa yang bersikap antipati terhadap guru dan menurunnya aktivitas siswa dalam belajar, guru belum terlalu mengetahui dan memahami penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar sehingga aktivitas siswa dalam belajar semakin berkurang, guru masih jarang menerapkan/menggunakan metode dan
model pembelajaran dalam kegiatan belajar sehingga siswa semakin bosan dan tidak aktif dalam mengikuti pelajaran IPS Terpadu, kurangnya kesadaran guru terhadap pentingnya kompetensi pedagogik dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah “Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 2 Suwawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengukur besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 2 Suwawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango”. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan penelitian
ini
yaitu
dapat
memberikan
sumbangan
pemikiran
dalam
pengembangan ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap aktivitas belajar siswa, bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar yang positif terhadap mata pelajaran IPS Terpadu, bagi guru sebagai masukan untuk dapat mengetahui pentingnya kompetensi pedagogik terhadap aktivitas belajar siswa, bagi sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas siswa serta meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik guru dalam proses belajar mengajar. Metode Penulisan Peneliti memilih lokasi penelitian di Jalan Makam Pahlawan H. Nani Wartabone, SMP Negeri 2 Suwawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan dengan rentang waktu penelitian selama ± 3 bulan, yaitu dari bulan September sampai dengan November 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Melalui metode ini dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X maupun variabel Y dengan disain sebagai berikut:
X
Y
Keterangan: X = Kompetensi Pedagogik Guru Y = Aktivitas Belajar Siswa Dalam penelitian ini ditetapkan variabel yang akan diukur pengukurannya dalam rangka pengajuan hipotesis. Dengan memperhatikan keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel fungsional yaitu: 1. Variabel X Indikator variabel X dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Janawi (2012: 66-96) yakni: a. Menguasai karakteristik siswa b. Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik d. Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran e. Memfasilitasi pengembangan potensi siswa f. Berkomunikasi efektif, empatik dan santun dengan siswa g. Menyelenggarakan dan memanfaatkan evaluasi 2. Variabel Y Indikator variabel Y dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Diedrich (dalam Sardiman, 2008: 49) yakni: a. Membaca b. Menulis c. Bertanya d. Menjawab e. Mendengar f. Menganalisis g. Menyelesaikan soal atau tugas Yunus (2007: 11) mengemukakan bahwa: “Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dan semua anggota kumpulan anggota yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Sedangkan
Sugiyono (2008: 115) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu”. Berdasarkan kedua pendapat di atas maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh responden yang terkait dengan karakteristik tentang pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 2 Suwawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango yang berusia antara 13-14 tahun. Adapun jumlah populasi penelitian adalah sebanyak 133 orang siswa yang terbagi dalam 5 (lima) kelas. Arikunto (2007: 116) mengemukakan bahwa: “Penentuan pengambilan sampel yaitu apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung sedikit banyaknya jumlah populasi”. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Sampling. Berdasarkan banyaknya populasi siswa yang tersebar yaitu 133 orang siswa, maka peneliti menarik sampel sesuai pendapat dari Arikunto yaitu 25% dari setiap jumlah siswa yang tersebar di kelas VII. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 33 orang siswa. Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi dan angket. Dalam penelitian ini, peneliti lebih menitikberatkan pada pengujian normalitas data dari hasil penelitian kedua variabel sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistika parametrik. Data-data yang sudah diperoleh melalui pengumpulan data, diolah dan dianalisis dengan menggunakan pengujian regresi linier sederhana. Selanjutnya, dapat diukur tingkat signifikansi persamaan regresi. Untuk kepentingan pengujian ini, dapat digunakan rumus uji linieritas dan uji keberartian. Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik maka hipotesis penelitian di atas ditetapkan dalam hipotesis statistik sebagai berikut: H0 : β = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru) dengan variabel Y (Aktivitas Belajar Siswa) pada mata pelajaran IPS Terpadu.
H1 : β ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru) dengan variabel Y (Aktivitas Belajar Siswa) pada mata pelajaran IPS Terpadu. Hasil dan Pembahasan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Suwawa berdiri pertama kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada tahun 1999, dengan luas tanah mencapai + 7.000 M2 dengan ruang kelas sebanyak 3 ruang kelas, 1 ruang guru dan ruang tata usaha. Seiring perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi serta tuntutan masyarakat yang ingin menjadikan SMP Negeri 2 Suwawa sebagai wadah Wiyatamandala, sekolah ini telah mengalami renovasi bangunan sebanyak 3 kali renovasi. Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yaitu pada variabel X (kompetensi pedagogik guru) diperoleh rentang (range) dari data terbesar dan data terkecil adalah 101 dan 66, sedangkan banyaknya luas kelas interval dan panjang kelas masing-masing 6 dan 6. Sehingga dapat dibuat distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 1: Distribusi Frekuensi Data Variabel X No
Kelas Interval
Frekuensi (f)
1
66 - 71
4
2
72 - 77
6
3
78 - 83
14
4
84 - 89
5
5
90 - 95
2
6
96 - 101
2
Jumlah
33
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang menjawab di atas angka 78 – 83. Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata (X) dari rangkai data responden sebesar 80,68. Adapun kelas median (Me) ternyata berada pada kelas ke-3 sebesar 80,29 sedangkan kelas modus (Mo) berada pada kelas ke-3, karena kelas ini memiliki frekuensi tertinggi sebesar 80,32. Sedangkan hasil perhitungan dari rangkaian data menunjukkan
harga varians (s2) sebesar 59,59 dan standar deviasi (s) sebesar 7,72. Dari hasil penelitian untuk variabel X dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa kelas VII yang menjadi responden di SMP Negeri 2 Suwawa menyetujui dengan adanya kompetensi pedagogik guru. Sedangkan data variabel Y (aktivitas belajar siswa) yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yaitu dari pemberian skor serta penilaian data pada variabel Y diperoleh rentang (range) dari data terbesar dan data terkecil adalah 92 dan 65, sedangkan banyaknya luas kelas interval dan panjang kelas masing-masing 6 dan 5. Sehingga dapat dibuat distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 2: Distribusi Frekuensi Data Variabel Y No
Kelas Interval
Frekuensi (f)
1
65 - 69
3
2
70 - 74
3
3
75 - 79
7
4
80 - 84
11
5
85 - 89
5
6
90 - 94
4
Jumlah
33
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang menjawab di atas angka 80 – 84. Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata (X) dari rangkai data responden sebesar 80,64. Adapun kelas median (Me) ternyata berada pada kelas ke-4 sebesar 81,1 sedangkan kelas modus (Mo) berada pada kelas ke-4, karena kelas ini memiliki frekuensi tertinggi sebesar 81,5. Sedangkan hasil perhitungan dari rangkaian data menunjukkan harga varians (s2) sebesar 50,43 dan standar deviasi (s) sebesar 7,10. Dari hasil penelitian untuk variabel Y dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 2 Suwawa khususnya kelas VII dapat dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik guru. Dari hasil perhitungan pengujian normalitas data variabel X diperoleh harga χ2hitung sebesar 5,36. Dari daftar distribusi chi-kuadrat pada α = 0,01 diperoleh χ2
(1-0,01) (6-3)
= χ2
(0,99) (3)
= 11,3. Ternyata harga χ2hitung lebih kecil dari
χ2daftar (5,36 < 11,3). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika digunakan taraf nyata α = 0,05 dengan dk = 3, maka dari daftar distribusi chi-kuadrat diperoleh χ2(0,95)(3) = 7,81 atau harga χ2hitung telah berada pada daerah penolakan hipotesis, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam dalam variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan pengujian normalitas data variabel Y diperoleh harga χ2hitung sebesar 3,47. Dari daftar distribusi chi-kuadrat pada α = 0,01 diperoleh χ2
(1-0,01) (6-3)
= χ2
(0,99) (3)
= 11,3. Ternyata harga χ2hitung lebih kecil dari
χ2daftar (3,47 < 11,3). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika digunakan taraf nyata α = 0,05 dengan dk = 3, maka dari daftar distribusi chi-kuadrat diperoleh χ2(0,95)(3) = 7,81 atau harga χ2hitung telah berada pada daerah penolakan hipotesis, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam dalam variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk pengujian hipotesis, dalam penelitian ini digunakan pengujian regresi linier sederhana yang dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Hubungan fungsional ini ditulis dalam persamaan regresi Ŷ = a + bX, sehingga dari hasil diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Ŷ = 45,68 + 0,43X. Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 45,68 unit pada variabel X maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) ratarata sebesar 0,43 unit variabel Y. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 45,68 unit pada variabel kompetensi pedagogik guru maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,43 unit pada variabel aktivitas belajar siswa. Selanjutnya, untuk kepentingan pengujian ini dapat digunakan uji linieritas dan uji keberartian yang disusun dalam tabel Anava. Dari tabel tersebut diperoleh harga Fhitung untuk uji linieritas sebesar 1,04 dan Fhitung untuk uji keberartian sebesar 9,09.
Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji linieritas yang telah ditetapkan bahwa Fdaftar diperoleh dari F ≤ F(1-α)(k-2,n-k). Jika digunakan taraf nyata α = 0,01 maka F(1-0,01)(24-2,33-24) atau
(0,99)(22,9)
= 4,80. Ternyata harga Fhitung lebih kecil dari
Fdaftar (1,04 < 4,80), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 45,68 + 0,43X berbentuk linier. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga F(10,05)(24-2,33-24)
atau
(0,95)(22,9)
= 2,93. Seperti pada taraf nyata 1% dapat diperoleh
kesimpulan yang sama bahwa persamaan regresi berbetuk linier,
maka H1
diterima dan H0 ditolak. Selanjutnya untuk uji keberartian telah ditetapkan kriteria pengujian bahwa Fdaftar diperoleh dari F ≥ F(1-α)(1,n-2). Jika digunakan taraf nyata α = 0,01 maka F(1-0,01)(1,33-2) atau F(0,99)(1,31) = 7,56. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (9,09 > 7,56), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut di atas benar-benar signifikan (berarti). Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga F(1-0,05)(1,33-2) atau F(0,95)(1,31) = 4,17. Seperti pada taraf nyata 1% dapat diperoleh kesimpulan yang sama bahwa persamaan regresi linier benarbenar signifikan (berarti), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kompetensi pedagogik guru dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu (H0) ditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi pedagogik guru dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu (H1) diterima. Penelitian ini termasuk studi pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru (variabel X) dan variabel terikat adalah aktivitas belajar siswa (variabel Y) pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suwawa. Berbicara tentang kompetensi pedagogik guru, maka tidak terlepas dari seperangkat kemampuan yang dimiliki guru di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran yang melibatkan semua unsur yang terdiri dari guru, siswa, sarana
dan prasarana belajar yang terorganisir secara baik dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa maupun hasil belajar siswa yang tertuang dalam tujuan penyelenggaraan pendidikan. Dalam penelitian ini pengaruh kompetensi pedagogik guru yang meliputi menguasai karakteristik siswa; menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran; menyelenggarakan
pembelajaran
yang
mendidik;
memanfaatkan
TIK;
memfasilitasi pengembangan potensi siswa; berkomunikasi efektif, empatik dan santun dengan siswa dan menyelenggarakan dan memanfaatkan evaluasi merupakan suatu hal yang mempengaruhi peningkatan aktivitas belajar siswa baik dari segi membaca, menulis, bertanya, menjawab, mendengar, menganalisis dan menyelesaikan soal atau tugas. Guru harus lebih memperhatikan kelancaran interaksi komunikasi dengan siswa dalam menyampaikan materi, guru harus lebih meningkatkan dan menguasai penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar sehingga aktivitas siswa dalam belajar semakin meningkat. Guru harus mampu menerapkan/menggunakan metode dan model pembelajaran dalam kegiatan belajar agar tidak menimbulkan perasaan bosan dari siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan guru. Guru yang mempunyai kemampuan atau keahlian dalam menyampaikan ataupun melakukan transfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa secara maksimal, yang berarti bahwa harapan untuk membangun pengetahuan siswa/pengalaman belajar siswa melalui bimbingan yang dilakukan oleh guru dapat terlaksana dengan baik. Sehingga menumbuhkan motivasi siswa dalam belajarnya agar dapat mempengaruhi tindakan siswa dalam mencapai tujuannya. Simpulan dan Saran Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan oleh peneliti pada bagian sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Ŷ = 45,68 + 0,43X. Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 45,68 unit pada variabel X maka
akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,43 unit variabel Y. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 45,68 unit pada variabel kompetensi pedagogik guru maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,43 unit pada variabel aktivitas belajar siswa. 2. Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu “Terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 2 Suwawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, dapat diterima pada taraf yang sangat signifikan”. Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian di atas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran dalam penelitian ini yaitu seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik, hendaknya menguasai beberapa keterampilan dan keahlian dalam mengajar, khususnya dalam melakukan proses pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai; untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, hendaknya guru mengelolah pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada; untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS Terpadu, hendaknya guru memahami karakteristik kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran, lebih pandai dalam menyampaikan materi. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Janawi. (2012). Kompetensi Guru. Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta. Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Yunus, Hamzah. (2007). Dasar-Dasar Statistika. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.