PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP PGRI 2 CILEDUG
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh Soraya Dwi Kartika NIM : 1111015000044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PERAN GURU DALAM NIEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP PGRI2 CILEDUG
SKRIPSI Di ajukan Unt',tk Memenuhi PLrsyarat an M emperol eh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pegetahuan Sosial
Oleh:
Soraya Dwi Kartika NIM : 1111015000044
Menyetujui, Pembimbing
Dr. IwaliPurwanto, M.Pd NIP : 19730424 200807 | 012
I
I
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERi SYARIF HIDAYATULLAH
,,
JAKARTA 2016
r
LEMBAR PENGESAIIAN PENGUJI SIDANG Skripsi berjudul Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu Di, SMP PGRI 2 Ciledug disusun oleh Soraya Dwi Kartika, Nomor Induk Mahasiswa 1111015000A44, diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 28 Oktober 2016 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS. Jakarta, 30 Oktober 2016
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Tanggal
Tanda Tangan
Dr.Iwan Purwanto. M.Pd NIP. 19730424 2008At 1 012 S
ekretaris
(S
ekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Svaripulloh. M.Si
NIP: 19670909 200701
1 003
:
t/a/tau
Penguji I
Dr. Ulfah Faiarini. M.Si NIP: 19670828 T99303 2 006 Penguji
ll
Andri Noor Ardiansvah. M.Si NIP: 19840312201503
1 002
*/ulaob
4-:,,,;-
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
Soraya Dwi Kartika
NIM
111
Jurusan
Pendidikan IPS/Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Alamat
Jl. Raden Fatah, Kp. Dukutr RT.01 RW.06 No. 54, Sudimara
1015000044
Selatan, Ciledug Kota Tangerang.
MENI-YATAKAN DENGAi\ SESI]NGGUHI\"YA Bahwa skripsi yang berjudul Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu
Di
SMP PGRI 2 Ciledug adalah benar hasil karya
sendiri dibawah bimbingan dosen:
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
Nama Pembimbing
:
NIP
:19730a21 200801 1 012
Jurusan/ProgramStudi :PendidikanIPS/EkonomiAkuntansi Demikian surat pernyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Oktober 20t6
NIM: 1111015000044
iii
ABSTRAK
SORAYA DWI KARTIKA. Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI 2 Ciledug. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2016. Pembelajaran akan berhasil ketika seorang guru menggunakan media, metode dan model pembelajaran yang tepat pada saat mengajar, serta guru memahami betul perannya sebagai seorang pendidik. Salah satu peran guru adalah memberikan motivasi kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug. Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 2 Ciledug kepada siswa kelas VII yang berjumlah 135 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Selanjutnya data-data yang diperoleh dianalisis dan disajikan ke dalam tabel-tabel frekuensi sehingga lebih mudah dipahami dan dimengerti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru IPS berperan cukup baik di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa cukup termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peran guru IPS dalam memotivasi belajar siswa sudah berjalan dengan baik dapat terlihat ketika guru memberikan ice breaking sebelum menyampaikan materi. Selain itu guru IPS juga memberikan pujian ataupun reward yang dapat memotivasi belajar siswa serta menciptakan kondisi atau proses belajar yang membuat siswa tertarik dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar dengan penggunaan metode yang bervariasi. Dengan demikian, peranan guru sangat penting di dalam memberikan motivasi pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga dampak dari pemberian motivasi tersebut yaitu adanya rasa ketertarikan dan kesenangan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS.
Kata Kunci: Peran Guru, Motivasi Belajar Siswa, IPS
iv
ABSTRACT SORAYA DWI KARTIKA. Teacher’s Role in Motivating Students Learning in Integrated Social Sciences Subjects in SMP PGRI 2 Ciledug. Minithesis. Jakarta: Departement of Educations Social Sciences Faculty of Tarbiyah and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2016. Learning will be successful when a teacher uses media, methods and models appropriate learning when teaching, and teachers fully understand his role as an educator. One of the teacher's role is to give motivation to students. This study aims to determine the role of teachers in motivating students in the Integrated Social Science subjects in SMP PGRI 2 Ciledug. The research was conducted in SMP PGRI 2 Ciledug to seventh grade students totaling 135 students. The method used is descriptive qualitative data collection techniques used include observation, interviews, questionnaires and documentation. Furthermore, the data obtained are analyzed and presented in frequency tables so it's easier to be understood.The results showed that the social studies teacher plays quite well in learning activities, so that students are motivated enough in participating in learning activities. Social sciences teacher's role in motivating student learning is already well underway can be seen when teachers provide ice breaking before delivering the material. Besides social studies teachers also give praise or rewards that can motivate students to learn and create a condition or learning that keep students interested and eager to follow the learning activities with the use of various methods. Thus, the role of teachers is crucial in providing the motivation at the time of study. So the impact of the provision that motivation is a sense of interest and excitement of students to participate in learning activities social sciences.
Keywords: Role of Teachers, Student Motivation, Education Social Sciences.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dan Rasulullah SAW beserta keluarganya. Saya sebagai penulis berucap syukur telah diberi nikmat iman, islam dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan pada semester akhir. Dalam hal ini penulis telah secara maksimal mencurahkan segala pikiran dan daya upaya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis telah melakukan penelitian terkait Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI 2 Ciledug. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam pembuatan skripsi ini. 3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dr. Teuku Ramli Zakaria, M.A, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan, motivasi dan semangat kepada penulis selama menjadi mahasiswa. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
vi
6. Ungkapan terimakasih penulis ucapkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada Papa Teguh SNK Baroto dan yang tercinta Mama Dede Robaya serta keluarga penulis (Aa Aditya Bayu Nugroho dan Teteh Ayu Aprianih) yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan doa dengan segala pengorbanannya yang telah diberikan untuk penulis. Semua merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan penulis sampai saat ini. 7. Seluruh Civitas Akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Kepala Sekolah beserta staffnya, guru-guru, dan siswa/i SMP PGRI 2 Ciledug-Tangerang yang telah bekerjasama, meluangkan waktu dan tenaganya dalam penelitian yang dilakukan penulis. 10. Terkhusus untuk Muchtar, S.Pd, yang selalu menemani, memberikan saran, menghilangkan stres dan kesulitan serta memberikan motivasi penuh
selama
proses
penyusunan
skripsi.
Terimakasih
atas
ketersediaannya dalam memberikan dukungan, serta perhatiannya selama ini. 11. Sahabat-sahabat terbaik (Rahmi Utami, Zusrini, Nida Nurazizah dan Nur Indah Sari) yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika merasa tidak mampu dalam menyelesaikan berbagai tugas. 12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS 2011, terlebih khusus untuk Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2011 kalian semua telah memberikan motivasi dan warna dalam hidup penulis. 13. Rekan-rekan mengajar di Bimbel Visi Barito yang selalu mengingatkan, memberikan
motivasi
dan
tidak
terselesaikannya skripsi ini.
vii
pelit
berbagi
ilmunya
hingga
14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan tanpa mengurangi rasa hormat, namun semua yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis. Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepada-Nya. Aamiin. Harapan penulis, semoga penyusunan skripsi ini akan dapat membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan pula bagi adik-adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi. Wassalmu’alaikum, Wr. Wb
Jakarta, 28 Maret 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ..........................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...........................................
iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv ABSTRACT ........................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................
7
C. Pembatasan Masalah .....................................................................
7
D. Perumusan Masalah ......................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................
8
F. Manfaat Penelitian ........................................................................
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................
9
A. Pengertian Dan Peran Guru ............................................................
9
1. Pengertian Guru .........................................................................
9
2. Peran Guru ................................................................................. 11 B. Motivasi Belajar ............................................................................ 23 1. Pengertian Motivasi .................................................................. 23 2. Pengertian Belajar ..................................................................... 25 3. Motivasi Belajar ........................................................................ 28 4. Macam-Macam Motivasi ........................................................... 29 a. Motivasi Intrinsik ............................................................... 30 b. Motivasi Ekstrinsik ............................................................ 31
ix
5. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ............................................... 33 6. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah .................................... .... 33 C. Guru Sebagai Motivator ................................................................ 35 D. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................. 37 1. Pengertian Pendidikan IPS ....................................................... 37 2. Tujuan Pendidikan IPS ............................................................. 38 E. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 39 F. Kerangka Berpikir.......................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 41 A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41 1. Tempat Penelitian .................................................................... 41 2. Waktu Penelitian ...................................................................... 41 B. Metode Penelitian........................................................................... 41 C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 42 1. Populasi ..................................................................................... 42 2. Sampel ..................................................................................... 43 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 43 1. Observasi .................................................................................. 43 2. Wawancara ................................................................................ 44 3. Angket (Kuesioner) ................................................................... 44 4. Dokumentasi .............................................................................. 45 E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 45 1. Definisi Konseptual .................................................................... 45 2. Definisi Operasional ................................................................... 46 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................... 46 a. Observasi .............................................................................. 46 b. Wawancara ………… ……………………………………… 48 c. Angket (Kuesioner) …………………………………............ 48 d. Dokumentasi ........................................................................... 51
x
F. Teknik Analisis Keabsahan Data ................................................... 51 1. Teknik Analisis Keabsahan Data Wawancara dan Observasi .. 51 2. Teknik Analisis Keabsahan Data Angket ................................ 52 a. Uji Validitas ........................................................................ 52 b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 53 c. Editing ................................................................................. 54 d. Skoring ................................................................................ 54 G. Teknik Analisa Data ....................................................................... 54 1. Editing ..................................................................................... 55 2. Coding ..................................................................................... 56 3. Tabulating ................................................................................. 56
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........................................... 61 A. Kondisi Umum SMP PGRI 2 Ciledug ............................................. 61 1. Sejarah Singkat SMP PGRI 2 Ciledug ...................................... 61 2.Visi dan Misi SMP PGRI 2 Ciledug ........................................... 62 3. Identitas SMP PGRI 2 Ciledug .................................................. 63 4. Sarana dan Prasarana SMP PGRI 2 Ciledug ............................. 63 5. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP PGRI 2 Ciledug........................ 64 B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................... 64 1. Hasil Observasi ........................................................................... 64 a. Observasi Guru ....................................................................... 64 b. Observasi Siswa ..................................................................... 65 2. Hasil Wawancara ........................................................................ 66 3. Hasil Angket ............................................................................. 69 a. Pembahasan Hasil Data Angket ............................................. 69 b. Analisa Hasil Penelitian Dan Pembahasan ............................. 109 1) Tabulasi Angket Peran Guru IPS ..................................... 109 2) Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa ........................ 110 3) Pembahasan Dan Analisa Angket ................................... 113
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 117 A. Kesimpulan ...................................................................................... 117 B. Saran ................................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 119 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen observasi peran guru IPS ......................................... 46 Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen observasi motivasi belajar siswa ............................ 47 Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen angket peran guru IPS ............................................ 49 Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen angket motivasi belajar siswa ................................. 50 Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen dokumentasi ............................................................ 50 Tabel 3.6 Indeks reliabilitas ................................................................................... 53 Tabel 4.1 Guru IPS dapat mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran ...... 69 Tabel 4.2 Guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah ............ 70 Tabel 4.3 Guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami kesulitan dalam belajar ketika di kelas ................................................... 71 Tabel 4.4 Guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan dalam belajar .............. 72 Tabel 4.5 Guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi ............... 73 Tabel 4.6 Guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas ......................................... 74 Tabel 4.7 Guru IPS memberikan metode pembelajaran yang bervariasi ................ 75 Tabel 4.8 Guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku kurang sopan .......................................................................................... 76 Tabel 4.9 Guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar ............................................................................... 77 Tabel 4.10 Guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai .......... 79 Tabel 4.11 Guru IPS memberitahukan hasil atau nilai ulangan kepada siswa ......... 80 Tabel 4.12 Guru IPS memberitahukan terlebih dahulu apabila akan mengadakan ulangan ................................................................................................... 81 Tabel 4.13 Guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun .......................... 82 Tabel 4.14 Guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif....................................................................................................... 83 Tabel 4.15 Guru IPS memberikan teguran ketika ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran di kelas .......................................................... 84
xiii
Tabel 4.16 Guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari pada saat penyampaian materi................................................................. 85 Tabel 4.17 Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya ............... 86 Tabel 4.18 Guru IPS mengontrol dan memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir ............................................................................................. 87 Tabel 4.19 Guru
IPS
menguasai
materi
pelajaran
dengan
baik
ketika
penyampaian materi ............................................................................... 88 Tabel 4.20 Guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas) .......................................................................... 89 Tabel 4.21 Guru IPS pernah memberikan hukuman ................................................. 90 Tabel 4.22 Guru IPS pernah memberikan penghargaan ........................................... 91 Tabel 4.23 Guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran ..................................................................................... 92 Tabel 4.24 Guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas ........................... 93 Tabel 4.25 Guru IPS mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa ..................................................................................................... 94 Tabel 4.26 Guru IPS semangat dalam mengajar ...................................................... 95 Tabel 4.27 Guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang bertanya ................................................................................ 96 Tabel 4.28 Guru IPS tidak pernah mempersiapkan kondisi kelas sebelum memulai pelajaran ................................................................................... 97 Tabel 4.29 Guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya ......................................................................................... 98 Tabel 4.30 Belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS demi menghindari hukuman yang diancamkan .................................................................... 99 Tabel 4.31 Belajar IPS karena ingin dipuji guru ......................................................100 Tabel 4.32 Belajar IPS karena ingin dipuji orangtua ...............................................101 Tabel 4.33 Belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan .................................102 Tabel 4.34 Belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu bersaing dengan siswa lainnya ...............................................................103 Tabel 4.35 Malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan ......................................104
xiv
Tabel 4.36 Malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua ...............104 Tabel 4.37 Merasa malas mencatat pelajaran IPS ....................................................105 Tabel 4.38 Rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru .........................................................................................................106 Tabel 4.39 Senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS ..........................................107 Tabel 4.40 Tertarik menyelesaikan PR atau tugas yang diberikan guru IPS ............108 Tabel 4.41 Angket peran guru IPS ............................................................................109 Tabel 4.42 Angket motivasi belajar siswa.................................................................111
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Guru SMP PGRI 2 Ciledug
Lampiran 2
Hasil Angket Uji Coba Peran Guru IPS
Lampiran 3
Hasil Angket Uji Coba Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 4
Hasil Angket Peran Guru IPS
Lampiran 5
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 6
Tabulasi Data Peran Guru IPS dan Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 7
Distribusi Frekuensi Peran Guru IPS
Lampiran 8
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 9
Uji Validitas Peran Guru IPS
Lampiran 10 Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa Lampiran 11 Uji Reliaibilitas Peran Guru IPS Lampiran 12 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa Lampiran 13 Angket Uji Coba Lampiran 14 Angket Penelitian Lampiran 15 Instrumen Wawancara Guru IPS Lampiran 16 Instrumen Wawancara Siswa Lampiran 17 Hasil Wawancara Guru IPS Lampiran 18 Hasil Wawancara Siswa Lampiran 19 Hasil Observasi Peran Guru IPS Lampiran 20 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Lampiran 21 Lembar Dokumentasi Lampiran 22 RPP Lampiran 23 Foto Lampiran 24 Uji Referensi Lampiran 25 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 26 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 27 Surat Izin Penelitian Dari Sekolah
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar-mengajar adalah motivasi belajar. Dalam belajar masing-masing siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan ada pula siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Menurut Hamzah B. Uno, “motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya”.2 Motivasi belajar sering dikenali sebagai daya dorong untuk mencapai hasil yang baik yang biasanya diwujudkan dalam bentuk tingkah laku belajar 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet. Ke-3, h. 1. 2
1
2
atau menunjukkan usaha-usaha untuk mencapai tujuan belajar. Betapa pentingnya sebuah motivasi bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan proses belajar-mengajar. Tugas guru sebagai pendidik tidak hanya menyampaikan materi atau pelajaran di dalam kelas saja, akan tetapi harus bisa memberikan motivasi kepada siswa. Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yang tinggi, maka peranan guru dan siswa sangatlah dibutuhkan, sebab hanya seorang gurulah dan siswa itu sendiri yang mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa pada saat berada di dalam kelas. Menurut Sardiman A.M, guru adalah “salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan”.3 Peran guru yang baik akan terlihat dari sejauh mana guru tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut maka perlu di dukung oleh seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa: kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi guru sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.4 Mengacu pada pengertian tersebut, maka dalam hal ini kompetensi guru dapat diartikan sebagai gambaran tentang apa yang dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga akan menghasilkan hasil yang baik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a menyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
3
Sardiman.A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h.125. 4 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.5 Sebagai pengajar, guru seharusnya membantu perkembangan siswa untuk dapat menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu guru harus memotivasi siswa agar senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru dapat memainkan perannya sebagai motivator dalam proses belajar mengajar bila guru itu menguasai dan mampu melakukan keterampilan-keterampilan yang relevan dengan situasi dan kondisi para siswa. Dengan demikian siswa dapat menyerap apa yang telah diajarkan oleh guru dan besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan potensinya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatakan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajarmengajar, penggunaan media pembelajaran, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses pembelajaran. Dalam hal ini motivasi yang digunakan adalah dengan penggunaan metode yang bervariasi. Penggunaan metode yang bervariasi dapat meningkatkan semangat siswa. Penggunaan ini dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran. Motivasi belajar dari anak didik akan bangkit sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologis anak didik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.6 Kompetensi kepribadian merupakan kecakapan atau kemampuan atau wewenang yang berkaitan erat dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang memiliki 5
Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 75. 6 Ibid., h. 135.
4
nilai-nilai yang baik sehingga dapat terlihat dari perilakunya sehari-hari. Fungsi dari kompetensi kepribadian yang dimiliki guru adalah memberikan bimbingan dan contoh teladan, mengembangkan kreativitas dan memotivasi belajar siswanya. Kompetensi kepribadian menuntut guru untuk berperan yaitu melakukan tindakan yang mampu mendorong kemauan murid untuk mengungkapkan pendapatnya, menerima siswa dengan segala kekurangan dan kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas tertentu berusaha memahami
kemungkinan
terdapatnya
masalah
pribadi
dari
siswa,
menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa. Dalam hal ini motivasi yang digunakan adalah dengan memberi pujian. Dalam kegiatan belajar, apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. “Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru dapat memakai pujian untuk menyenangkan perasaan siswa”.7 Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang diterapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.8 Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian dibidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan proses belajar mengajar dan mempunyai ketrampilan dalam teknik mengajar. Disini guru harus berperan sebagai pendidik, guru harus menguasai ilmu antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran 7
Sardiman.A.M, Interaksi dan MotivasiBelajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h 95. 8 Mulyasa. E, loc. cit.
5
serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkan, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi psikologi belajar dan sebagainya. Motivasi yang dapat diberikan kepada siswa dalam hal ini adalah memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.9 Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar mengajar berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam komunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat di harapkan memiliki karakteristik sendiri yang sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Dalam hal ini, peran guru diharapkan dapat menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya. Motivasi belajar yang dapat diberikan adalah kerja sama. Bersama-sama mengerjakan tugas dapat mempertinggi kegiatan belajar. Kerjasama dilakukan dalam metode proyek akan tetapi dalam mata pelajaran siapapun dapat dicari pokok-pokok yang dapat menumpuk hubungn sosial yang sehat. Dari keempat kompetensi tersebut mutlak harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Namun kenyataannya masih banyak guru yang tidak 9
Mulyasa. E, op. cit., h. 173
6
menekuni profesinya secara utuh, hal ini disebabkan oleh sebagian guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga guru tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan diri, baik dalam membaca, menulis, dan membuka internet, menunjukkan penurunan dalam kinerjanya. Hal ini dapat dilihat dari melemahnya motivasi kerja guru dalam bekerja yang bisa dilihat antara lain gejala-gejala guru yang masuk kelas tidak tepat waktu atau terlambat masuk ke sekolah, guru yang persiapannya mengajarnya yang kurang lengkap, tugas guru yang rutin dalam kegiatan belajar mengajar menunjukkan fenomena bahwa guru mengajar hanya sebuah rutinitas belaka tanpa adanya inovasi pengembangan lebih lanjut. Dalam penelitian ini saya memilih Ibu Nini Yuliati, SE selaku guru IPS sebagai obyek penelitian karena Ibu Nini ini adalah guru yang terkenal dikalangan siswa/i dan sekaligus guru favorit bagi siswa/i di sekolah tersebut. Kelas yang akan saya amati adalah kelas dengan siswa/i yang nilai IPS nya masih ada di bawah KKM. Materi IPS yang akan disampaikan pada saat saya melakukan penelitian adalah IPS Terpadu-Ekonomi tentang usaha manusia memenuhi kebutuhan. Dari hasil pengamatan saya, kemampuan guru bidang studi IPS Terpadu di SMP PGRI 2 sangatlah bagus namun pada waktu belajar sering kali siswasiswi dalam satu kelas ada yang giat dan ada pula yang bermalas-malasan untuk belajar, sering berbuat gaduh di dalam kelas dan mengantuk ketika kegiatan proses belajar mengajar berlangsung, ada yang suka bermain-main di dalam kelas dan ada juga yang tidak serius mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru. Mungkin siswa tidak memahami apa yang di terangkan oleh guru, atau siswa tidak simpatik terhadap penampilan guru mengajar sehingga tidak timbul motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan guru IPS Terpadu tersebut dalam mengajar dan juga sebagai motivator, sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
7
Berdasarkan pejelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa peran guru sangatlah dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Pembelajaran akan berhasil ketika seorang guru menggunakan media, metode dan model pembelajaran yang tepat pada saat mengajar, serta guru memahami benar perannya sebagai seorang pendidik. Selain itu, motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Terpadu dapat terangsang jika seorang guru terusmenerus memberikan rangsangan atau motivasi yang tinggi pada siswa itu sendiri. Dengan dasar itulah, penulis memandang perlu untuk membahas masalah ini dengan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP PGRI 2 CILEDUG”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Guru kurang berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. 2. Minimnya kemampuan guru dalam memotivasi semangat belajar siswa di SMP PGRI 2 Ciledug. 3. Guru kurang mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan baik pada mata pelajaran IPS Terpadu. 4. Guru kurang menguasai strategi dan metode dalam model pembelajaran yang merupakan salah satu pembangkit motivasi belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, untuk lebih memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka diberikan batasan yang berkaitan dan sesuai dengan judul yang ada. Penulis hanya akan membahas masalah:
8
Peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, dapatlah penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada proses pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara umum penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam dunia Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Secara institusional hasil penelitian diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan mata pelajaran IPS Terpadu. 3. Secara praktis diharapkan dapat berdaya guna dalam perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS Terpadu, terutama bagi para guru dan calon guru dalam meningkatkan peran dan diharapkan memperoleh cara atau strategi-strategi yang baru dalam memotivasi siswa untuk lebih giat dalam pembelajaran IPS.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Dan Peran Guru 1. Pengertian Guru Secara garis besar, guru berarti seorang pengajar suatu ilmu. Akan tetapi bidang ilmu itu beraneka macam, sebutan untuk guru pun bisa bermacam-macam. Misalnya guru mengaji, guru musik, guru menari, guru melukis, dan lain sebagainya. Bahkan ada pula guru dalam hal-hal yang bermakna negatif, seperti guru mencopet dan guru merampok. Pada umumnya orang-orang mengatakan bahwa guru dan pendidik memiliki arti yang sama. Pendidik berasal dari kata dasar didik, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya “memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran”. Arti lain dari kata pendidik adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Sedangkan guru, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah “orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar”. Tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu membuat orang lain memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya. Dari pengertian keduanya dapat disimpulkan, antara pendidik dan guru memiliki arti yang sama yaitu melaksanakan proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar), serta melatih dan menilai hasil pembelajaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa pendidik adalah guru yang menjadi panutan bagi siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin. Kata guru dalam bahasa arab disebut (mu‟allim) dan dalam bahasa inggris disebut (teacher) memiliki arti sederhana, yaitu a person whose occupation teaching other. Artinya guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.
9
10
Adapun guru dalam bahasa jawa adalah seorang guru yang harus digugu dan ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari guru dijadikan sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru, artinya seorang guru menjadi suri tauladan bagi semua muridnya. Mulai dari cara berpikir, cara bicara dan cara berperilakunya sehari-hari. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, guru adalah “manusia yang memiliki kepribadian sebagai individu” kepribadian guru, seperti halnya kepribadian individu pada umumnya terdiri atas aspek jasmaniah, intelektual, sosial, emosional dan moral.1 Berkaitan dengan hal ini, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar-mengajar, dalam usahanya untuk mengantarkan siswa atau anak didik ke taraf yang dicita-citakan.2 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional, karena ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orangtua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti sekaligus melimpahkan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Selain itu, guru adalah pekerjaan operasional dengan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet. Ke-5, h.252. 2 Sardiman.A.M. loc. cit.
11
2. Peran Guru Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, “peran adalah pemain atau sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa”.3 Sedangkan dalam penelitian ini peran yang dimaksud adalah peran guru. Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa peran guru adalah pemain yang terlibat (guru) dalam melakukan suatu hal atau kegiatan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik”, dan “pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri seorang guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun staf yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar-mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.4 Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan sebagaimana dikutip Sardiman A.M, antara lain: Prey Katz menggambarkan “peranan guru sebagai komunikator,
a.
sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan
3
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Yusufhadi Miarso, Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur, 2008. 4
12
sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan”. b.
Havighurst menjelaskan bahwa “peranan guru di sekolah sebagai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengantar disiplin, evaluator dan pengganti orangtua”.
c.
James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru “menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa”.5 Mulyana A. Z mengatakan “peran guru adalah menciptakan hubungan
yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya”.6 Sedangkan Wina Sanjaya mengemukakan “peran guru sebagai berikut: a) Guru sebagai sumber belajar; b) Guru sebagai fasilitator; c) Guru sebagai pengelola; d) Guru sebagai demonstrator; e) Guru sebagai pembimbing; f) Guru sebagai motivator; g) Guru sebagai evaluator”.7 Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Karena guru yang baik adalah guru yang dapat menguasai 5
Sardiman.A.M, op. cit., h.143. Ibid., h. 145 7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: PT. Kencana, 2006), EdisiI, Cet. Ke-5, h. 20-31. 6
13
materi pelajaran, sehingga ia dapat dengan benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak. Semua yang tidak di ketahui oleh anak dapat di jawab oleh guru dengan penuh keyakinan. Adapun hal-hal yang dapat di lakukan oleh guru sebagai sumber belajar siswa yaitu, guru harus memiliki bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan siswa, guru dapat menunjukan sumber belajar yang dapat di pelajari oleh siswa, guru harus melakukan pemetaan tentang materi pelajaran. Peran guru sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Fasilitas yang di berikan oleh guru tersebut selain berupa media pembelajaran, metode, dan penguasaan materi agar siswa dapat dengan mudah mendapat informasi mengenai materi belajar yang tidak di pahami oleh siswa dan di dapat pada guru. Peran guru sebagai pengelola, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar bagi seluruh siswa. Dalam melakukan pengelolaan pembelajaran ada dua macam yang harus di laksanakan oleh guru yaitu, mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Peran guru sebagai demonstrator, yang dimaksud guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator. Pertama, guru harus menunjukan sikap-sikap yang terpuji karena guru merupakan sosok ideal dalam setiap aspek kehidupan. Apa yang di lakukan oleh guru akan ditiru oleh setiap siswa. Kedua, guru harus dapat menunjukan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa. Oleh karena itu sebagai demonstrator erat kaitannya dengan pengaturan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
14
Peran guru sebagai pembimbing. Kepribadian setiap siswa beragam dari bakat, minat, kemampuan, dan sebagainya. Disamping itu manusia adalah makhluk yang sedang berkembang dan perkembangan para siswa itu tidaklah sama. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Disinilah peran guru membimbing para siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka. Peran guru sebagai motivator, dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi di karenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dengan demikian guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Diantaranya dengan memperjelas tujuan yang ingin di capai, membangkitkan
minat
siswa,
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan dalam belajar, memberi pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa, berikan penilaian, berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, dan ciptakan persaingan dan kerjasama antar siswa dan guru. Peran guru sebagai evaluator. Sebagai evaluator guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan fungsinya sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Kedua, untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah di programkan. Dari beberapa pendapat di atas, maka secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu, a) Informator; b) Organisator; c) Motivator;
15
d) Pengarah/Director; e) Inisiator; f) Transmitter; g) Fasilitator; h) Mediator, dan; i) Evaluator 8, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: Guru sebagai informator harus dapat memberikan informasi-informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru. Kesalahan informasi dari guru adalah racun siswa. Untuk menjadi informator yang baik dan efektif, pengusaan bahasalah sebagai kuncinya. Didukung dengan pengusaan bahan yang akan diberikan kepada siswa. Informator yang baik adalah guru yang mengerti apa kebutuhan siswa dan mengabdi untuk anak didik. Guru sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengolahan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa. Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan semangat dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar. Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bersemangat dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatar belakangi siswa malas belajar dan menurun prestasinya disekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatifnya tidak mustahil ada diantara siswa yang malas belajar dan sebagainya. Motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan siswa. Penganekaragaman cara belajar memberikan penguatan dan sebagainya, juga dapat memberikan motivasi pada siswa untuk lebih bergairah dalam 8
Sardiman A.M, op. cit., h. 142.
16
belajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri. Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi manusia dewasa. Tanpa bimbingan, siswa akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurangmampuan siswa menyebakan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa, ketergantungan siswa semakin berkurang. Jadi, bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat siswa belum mampu berdiri sendiri (mandiri). Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah tentu ideide itu merupakan ide-ide yang kreatif yang dapat dicontoh oleh peserta didiknya. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pendidikan. Kompetensi guru harus diperbaiki, keterampilan penggunaan media pendidikan dan pengajaran harus diperbaharui sesuai dengan kemajuan media komunikasi dan informasi abad ini. Guru harus menjadikan dunia pendidikan, khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan mengikuti terus tanpa mencetus ide-ide inovasi bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran. Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. Sejak adanya kehidupan, sejak itu pula guru telah melaksanakan pembelajaran, dan memang hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawabnya yang utama dan utama. Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari susuatu yang sedang diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari.
17
Selain itu juga, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, misalnya saja dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi kegiatan belajar-mengajar akan berlangsung secara efektif. Guru dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya dengan menengahi atau memberikan jalan keluar atau kemacetan dalam kegiatan diskusi kelas. Mediator juga diartikan sebagai penyedia media, cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media. Kecenderungan guru dalam perannya sebagai evaluator, guru harus mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana siswanya berhasil atau tidak. Dari semua peranan guru yang di jelaskan di atas, pada hakikatnya peranan guru di sekolah ialah membimbing proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain tugas dan peranan guru bukan hanya mengajar akan tetapi juga mendidik. Guru berperan dalam proses pembelajaran dalam hal mengajar dan mendidik, guru juga mempunyai tugas managerial didalam kelas, yaitu guru bertugas membina disiplin dan menyelenggarakan tata usaha kelas. Disiplin kelas yang di maksud adalah tata tertib kelas, yaitu guru dan siswa dalam satu kelas taat dalam tata tertib yang telah ditetapkan dengan sebenarbenarnya. Menurut Sardiman A.M, Guru berperan untuk memberikan motivasi dengan cara: a. Hadiah, hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi. b. Pujian, apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baikperlu dierikan pujian. Pujian ini adalah bentuk Reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
18
c. Hukuman, hukuman sebagai reinforment yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa jadi alat motivasi. d. Memberi ulangan dan nilai. e. Bekerjasama.9
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk menigkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar-mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan (memutuskan sesuatu).10 Sedangkan Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10, kompetensi adalah “seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.11 Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru menurut Nurhalda dan Radito, sebagaimana dikutip oleh Yunus Abu Bakar, yaitu: “a) memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia; b) mempunyai sifat yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan sejawat, dan bidang studi yang dibinanya; c) menguasai bidang studi yang diajarkan; d) mempunyai keterampilan mengajar”.12 Sementara itu, menurut Soedijarto, sebagaimana dikutip oleh Yunus Abu Bakar, kompetensi guru profesional meliputi: “a) merancang dan merencanakan program
9
pembelajaran; b) mengembangkan program
Ibid., h. 144. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 11 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10 12 Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 10. 10
19
pembelajaran; c) mengelola pelaksanaan program pembelajaran; d) menilai proses dan hasil pembelajaran, (e) mendiagnosis faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran”.13 Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat
1
kompetensi guru meliputi “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.14 a.
Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Pemahaman terhadap peserta didik a) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip prinsip perkembangan kognitif b) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsipprinsip perkembangan kepribadian c) Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik 2) Perencanaan pembelajaran a) Memahami landasan pendidikan b) Menerapkan teori belajar dan pembelajaran c) Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar d) Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih 3) Pelaksanaan pembelajaran a) Menata latar (setting) pembelajaran b) Melaksanakan pembelajaran yang kondusif
13 14
Ibid. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1.
20
4) Mengevaluasi hasil belajar a) Merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan b) Menganalisis hasil evaluasi proses belajar dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar c) Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum 5) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki a)
Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik
b)
Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik
b.
Kompetensi kepribadian, kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik 1) Kepribadian yang mantap dan stabil a) Bertindak sesuai dengan norma hukum b) Bertindak sesuai dengan norma sosial c) Bangga sebagai guru d) Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma 2) Berakhlak mulia dan menjadi teladan a) Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas dan suka menolong) b) Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik 3) Kepribadian yang dewasa a) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik b) Memiliki etos kerja sebagai guru
21
4) Kepribadian yang arif a) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat b) Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak 5) Kepribadian yang dewasa a) Memiliki perilaku yang berpengaruh terhadap peserta didik b) Memiliki perilaku yang disegani
c. Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 1) Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik 2) Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan pendidik dan tenaga kependidikan 3) Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar
d. Kompetensi profesional, Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara mendalam, yang mencakup penguasaan materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. 1) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi a) Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah b) Memahami hubungan konsep antara mata pelajaran terkait c) Menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
2) Menguasai struktur dan metode keilmuan a) Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi
22
b) Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar.
Guru mempunyai peranan ganda sebagai pengajar dan pendidik. Kedua peran tersebut bisa dilihat perbedaannya, tetapi tidak bisa dipisahkan. Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Tugas guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, afektif dan psikomotor, melalui menyampaikan pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan. Selain sebagai pendidik dan pengajar juga guru punya peran sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para siswanya, memahami segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitan-kesulitannya, dengan segala latar belakangnya.15 Menurut Fu‟ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, peran dan kewajiban guru adalah: a. Menanamkan aqidah yang benar dan memantapkan kualitas iman siswa pada proses belajar mengajar; b. Memberikan nasihat kepada peserta didik; c. Lembut kepada anak didik dan mengajarnya dengan metode yang bagus; d. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran; e. Memberi salam kepada anak didik sebelum dan setelah pelajaran; f. Menerapkan sistem sanksi pada saat mengajar; g. Memberikan penghargaan kepada anak didik.16
15
Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit, h.254 Fu‟ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, Begini Seharusnya Menjadi Guru Panduan Lengkap Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah, (Jakarta: Darul Haq, 2013), cet. Ke-5, h. 53-84 16
23
B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Motivasi memainkan peran yang penting dalam proses pembelajaran karena belajar adalah suatu kegiatan yang aktif, menuntut usaha yang sengaja, dan dilakukan dengan penuh kesadaran.17 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah “alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu”. Sedangkan motivasi adalah “dorongan yg timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu”.18 Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu”. Dalam bahasa Inggris kata motivasi adalah berasal dari kata “motivation” yang berarti “daya batin atau dorongan”. Istilah motivasi berasal dari kata “Motif” yang diartikan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Motivasi juga dikatakan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan.19 Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, “to motive”, “to provide”, yang artinya memberi alasan untuk berbuat sesuatu dengan tujuan. Secara terminologi motivasi diartikan sebagai suatu persiapan untuk menunjang terwujudnya perbuatan sadar untuk mencapai tujuan tertentu.20 Dengan demikian, motivasi merupakan perwujudan dari potensi motif dalam diri individu yang akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku nyata, selaras dengan situasi yang dihadapinya. Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi adalah kuatnya dorongan (dari dalam diri) yang membangkitkan semangat pada makhluk hidup, dan kemudian dalam hal itu menciptakan 17
Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat, (Jakrta: Pusat Antar Universitas, 2001), cet. Ke-1, h.2 18 Kamus Besar Bahasa Indonesia 19 A. Fatih Syuhud, “Meningkatkan Motivasi Belajar”, diakses pada 11 Juni 2015 dari http://eprints.walisongo.ac.id/1217/5/4101103_Bab2.pdf 20 Ibid.
24
adanya tingkah laku dan mengarahkan pada suatu tujuan atau tujuan-tujuan tertentu pula. Dari beberapa pengertian tentang motivasi yang ada maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan, sedangkan secara istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu dan memberikan arah dalam mencapai tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Pengertian seperti di atas didasarkan pada suatu pemikiran bahwa manusia berbuat mungkin karena faktor-faktor dari luar dirinya atau karena faktor-faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Perbuatanperbuatan itu mungkin juga terjadi karena gabungan kedua faktor tersebut. Dari beberapa uraian diatas tentang motivasi, beberapa ahli juga berpendapat sebagaimana dikutip Sardiman A.M, motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.21 Sedangkan Hamzah B. Uno, menurutnya motivasi merupakan “suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya.22 Berbeda dengan Jeanne Ellis Ormrod, menurutnya motivasi adalah “sesuatu
yang
menghidupkan
(energize),
mengarahkan
dan
mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak”.23 Selain itu ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi sebagaimana dikutip Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, antara lain: 21
Sardiman.A.M, op. cit., h.73. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet. Ke-3, h. 9. 23 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2008), jilid 2, h. 58. 22
25
a.
Menurut Echols dan Shadily, motivasi didefinisikan sebagai “penguat alasan, daya batin, dorongan”.
b.
Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donelly, motivasi adalah “konsep yang menguraikan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku”.
c.
Menurut Sedarmayanti, motivasi adalah “kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian
kebutuhan
memberi
kepuasan
atau
mengurangi
ketidakseimbangan”. d.
Menurut Hasibuan, motivasi adalah “pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan”.
e.
Menurut Gibson, motivasi adalah “kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku”.24 Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi dapat terjadi karena adanya dorongan baik dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang, dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang diinginkan oleh seseorang itu dapat tercapai. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai tenaga pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam diri seseorang untuk mencapai suatu prestasi.
2. Pengertian Belajar Belajar dan pembelajaran, terdiri dua kata yang hampir sama namun memiliki arti yang sedikit berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 24
Pupuh Faturrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), cet. Ke-1, h.52-53.
26
belajar adalah “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” sedangkan pembelajaran adalah “proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.25 Jadi dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu keadaan sehingga terjadi perubahan perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar jika disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara. Sedangkan pembelajaran adalah usaha mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya. Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dalam kegiatan seharihari baik secara disadari ataupun tanpa disadari, kita pasti mengalami sebuah kegiatan yaitu belajar. Belajar secara teori maupun praktek dari lingkungan sekitar kita. Belajar mengerti arti kehidupan dan belajar menjadi lebih baik. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Tidak jauh berbeda dengan uraian diatas tentang pengertian belajar, menurut W.S. Winkel, belajar ialah “suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.26 25 26
Kamus Besar Bahasa Indonesia W.S.Winkel, op. cit., h.53.
27
Sedangkan menurut Witherington sebagaimana dikutip Nana Syaodih Sukmadinata, belajar merupakan “perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan”.27 Lain hal menurut Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology sebagaimana dikutip Sumadi Suryabrata “belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya”.28 Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi sebagaimana dikutip Aminuddin Rasyad, antara lain: a.
Menurut James L. Mursell, belajar adalah “upaya dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri sendiri, dan memperoleh sendiri.”
b.
Menurut Henry E. Garret, belajar merupakan “proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui pelatihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”.
c.
Menurut Lester D.Crow dan Alice Crow, belajar adalah “upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap”.
d.
Menurut Gagne, belajar adalah “perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terusmenerus, bukan hanya disebabkan proses pertumbuhan saja”.29
Dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi belajar lebih luas dari pada itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
27
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h.155. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014), cet. Ke-21, h. 231. 29 Aminuddin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. cet. Ke4. 2003, h.29-32. 28
28
melainkan perubahan kelakuan. Belajar adalah proses perubahan, dalam artian perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga berbentuk kecakapan keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat dan penyesuaian diri yaitu menyangkut segala aspek mental psikologis. Jadi dapat dikatakan belajar merupakan suatu proses aktif melalui suatu latihan dan berakibat pada perubahan tingkah laku yang menuju kepada kedewasaan dan suatu kemajuan.
3. Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis yang berasal dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman. Motivasi belajar adalah daya upaya yang mendorong siswa untuk belajar. Motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar. Tanpa ada motivasi, proses belajar akan kurang berhasil. Meskipun seorang peserta didik mempunyai kecakapan belajar yang tinggi, peserta didik akan kurang berhasil dalam belajar jika motivasi belajarnya rendah. Dari pengertian sebelumnya tentang motivasi dan belajar dapat diambil rumusan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi belajar juga dapat dikatakan sebagai kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis dan penuh konsentrasi. Selaras dengan pendapat diatas, menurut W.S. Winkel, motivasi belajar ialah “keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar
29
dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”.30 Sedangkan menurut Clayton Alderfer, motivasi belajar adalah “kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin”.31 Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sebuah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang mampu memberikan rasa senang dan semangat dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar yang sangat baik. Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi yang berasal dari luar yaitu adanya dorongan yang positif dari orangtua atau guru, ingin dipuji oleh temannya, ingin mendapat hadiah, takut dimarahi guru, adanya peraturan atau tata tertib sekolah dalam belajar sehingga menjadikan siswa untuk disiplin, adanya variasi metode yang digunakan, adanya sarana dan prasarana belajar serta dukungan dalam komponen-komponen yang terkait dengan pembelajaran. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar memiliki ciri-ciri khusus yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran di sekolah, seperti siswa memiliki tanggungjawab terhadap
tugasnya, siswa tidak cepat bosan, adanya kemauan untuk
mempelajari kembali pelajaran tersebut di rumah, siswa tidak mudah putus asa, siswa tidak cepat puas atas prestasi yang dicapai, adanya antusias belajar yang tinggi, mampu mengontrol diri terhadap lingkungan dan ulet dalam menghadapi kesulitan.
4. Macam-Macam Motivasi Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi. 30
W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5, h.150. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta: Delia Press: 2004), h. 50. 31
30
Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran dengan baik, harus mempunyai motivasi yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi
ekstrinsik,
jadi
kemungkinan
kesalahan-kesalahan
dalam
pembelajaran teori maupun praktek bisa dikurangi, dengan demikian siswa tersebut mampu mengerjakan tugas dengan baik.32
a.
Motivasi Intrinsik Menurut Sardiman A.M, motivasi intrinsik adalah “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.33 Menurut W.S. Winkel, motivasi intrinsik adalah “kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu”.34 Shannon menunjukkan motivasi intrinsik: Dia termotivasi oleh faktor-faktor di dalam dirinya dan interen dalam tugas yang dilakukannya. Siswa yang termotivasi secara intrinsik mungkin terlibat dalam suatu aktivitas karena aktivitas itu memberinya kesenangan, membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dirasa penting, atau tampak secara etika dan moral benar untuk dilakukan. Beberapa siswa dengan tingkat motivasi intrinsik yang tinggi menjadi sangat terfokus dan „hanyut‟ dalam suatu aktivitas tanpa mempedulikan waktu dan mengabaikan tugas-tugas lainnya.35 Motivasi Intrinsik berisi: (1) penyesuaian tugas dengan minat; (2) perencanaan yang penuh variasi; (3) umpan balik atas respons peserta siswa; (4) kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan (5)
32
Muh. Yusuf Mappeasse, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 3 Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, 2009. 33 Sardiman.A.M, op. cit., h. 89. 34 W.S.Winkel, op. cit., h.174. 35 Jeanne Ellis Ormrod, op. cit., h. 60
31
kesempatan pekerjaannya.
peserta
didik
untuk
menyesuaikan
tugas
dan
36
Menurut Harackiewicz dan Elliot faktor-faktor yang ada di dalam motivasi intrinsik yang bisa mengantarkan tujuan utama dari motivasi intrinsik itu sendiri adalah: 1) Kesenangan (enjoyment), merasa senang dalam melakukan kegiatan belajar. 2) Ketertarikan (interest), ada rasa ketertarikan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.37 Dari beberapa pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya , orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin dan bertanggung jawab tanpa menunggu perintah, sudah belajar dengan sebaik-baiknya.
b. Motivasi Ekstrinsik Menurut Sardiman A.M, motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar”.38 Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
36
Hamzah B. Uno, op. cit., h. 9. Hardjono, Efektivitas Pelatihan Motivasi Intrinsik Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan, Jurnal, 2010 38 Sardiman.A.M, loc. cit. 37
32
Menurut W.S. Winkel, motivasi ekstrinsik adalah “aktivitas belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar”.39 Sherly menunjukkan motivasi ekstrinsik: Dia termotivasi oleh faktorfaktor eksternal dan tidak berkaitan dengan tugas yang dilakukannya. Siswa yang termotivasi secara ekstrinsik mungkin menginginkan nilai yang baik, uang, atau pengakuan terhadap aktivitas dan prestasi khusus. Pada dasarnya mereka termotivasi untuk melakukan sesuatu sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan sebagai tujuan pada dirinya sendiri.40 Motivasi ekstrinsik berisi: (1) penyesuaian tugas dengan minat; (2) perencanaan yang penuh variasi; (3) respons siswa; (4) kesempatan peserta didik yang aktif; (5) kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan (6) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.41 Dari beberapa pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa motivasi ekstrinsik diwujudkan karena adanya rangsangan dari luar dengan tujuan menggerakkan individu supaya melakukan sesuatu aktivitas yang membawa manfaat kepadanya. Motivasi ekstrinsik ini dapat dirangsang dalam bentuk-bentuk seperti pujian, insentif, hadiah, nilai dan membentuk suasana dan iklim sekitar yang kondusif bagi mendorongkan siswa belajar. Contohnya, pujian yang diberikan oleh guru kepada seseorang siswa karena kerjanya yang baik akan menyebabkan daya usaha siswa itu meningkat. Peneguhan adalah suatu motivasi ekstrinsik yang boleh memberi kesan kepada tingkah laku seseorang siswa. Menurut Winkel sebagaimana di kutip Martinis Yamin, ada beberapa bentuk motivasi belajar diantaranya adalah (1) Belajar demi memenuhi kebutuhan; (2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan; (3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan; (4) Belajar demi meningkatkan gengsi; (5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru; (6) Belajar demi tuntutan jabatan 39
W.S.Winkel, op. cit., h.173. Jeanne Ellis Ormrod, loc. cit. 41 Hamzah B. Uno, loc. cit. 40
33
yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat atau golongan administratif.42
5. Fungsi Motivasi dalam Belajar Menurut Sardiman A.M, ada tiga fungsi motivasi belajar: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.43
Di dalam kelas motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong dalam urusan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dalam urusan pembelajaran, motivasi dapat menggalakkan rasa ingin tahu, rasa ingin memahami dan rasa kerja sama. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi adalah sebagai pendorong dan penggerak untuk melakukan suatu motivasi dalam belajar serta mengaktifkan semangat, minat dan perhatian siswa untuk belajar sehingga mampu mencari solusi yang mendukung tercapainya tujuan belajar.
6. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat 42
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group, 2013) cet. ke 1, h. 227. 43 Sardiman.A.M, op. cit., h. 85.
34
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu a) Memberi Angka; b) Hadiah; c) Saingan atau Kompetisi; d) Ego-Involvement; e) Memberi Ulangan; f) Mengetahui Hasil; g) Pujian; h) Hukuman; h) Hasrat Untuk Belajar; i) Minat; j) Tujuan yang Diakui.44 Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Selain itu, memberikan hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Kemudian, saingan atau kompetisi dapat digunakan juga sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ego-involvement atau menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Selanjutnya memberikan ulangan, para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering memberi ulangan. Setelah ulangan atau mengerjakan tugas, siswa diberikan hasilnya. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Namun, selain itu ada juga ukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi harus diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat 44
Sardiman.A.M, op. cit., h. 95.
35
motivasi. Dengan adanya hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. Motivasi juga akan muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Tujuan yang diakui merupakan rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Di samping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan diatas, tentunya masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Yang penting bagi guru adalah bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan berbagai bentuk motivasi yang ada agar dapat mencapai hasil belajar yang bermakna.
C. Guru Sebagai Motivator Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Tidak ada satupun guru yang dapat berhasil mengajar secara otomatis. Siswa juga harus berbuat dan bertindak. Salah satu peranan guru yang paling penting adalah motivator. Untuk memenuhi keinginan siswa-siswa, dapat dibuat papan yang bisa diisi oleh siswa sendiri, misalnya karangan, gambar, lukisan, lelucon, dan sebagainya. bisa juga dengan memberikan nilai yang
36
disertai dengan hadiah. Memotivasi siswa tidak hanya disampaikan pada permulaan tahun ajaran baru saja, tetapi juga pada saat-saat diperlukan.45 Seorang guru harus mampu membimbing dan memberi semangat peserta didik agar dapat meraih sukses. Ia harus mampu membesarkan hati peserta didik agar tidak mudah putus asa dalam meraih mimpi. Sebagai motivator, guru berperan menjadi pendorong agar peserta didik mau melakukan hal-hal baru dengan mendorong kreativitas peserta didik agar dapat berkembang secara maksimal.46 Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah mereka yang peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan siswa bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya. Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, siswa-siswa akan merasa aman dan nyaman bersamanya. 2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab. 3. Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif. 4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative. 5. Membantu siswa-siswa untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan. Adapun peranan guru sebagai motivator47 adalah: 1. Guru harus bersikap terbuka kepada siswanya yaitu melakukan tindakan yang mampu mendorong kemauan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya,
menerima
siswa
dengan
segala
kekurangan
dan
kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas 45
Sri Esti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 28. Mulyana A. Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 203. 47 Ibid. 46
37
tertentu berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa, menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa. 2. Membantu siswa agar mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensinya secara optimal dalam arti guru harus mampu memberikan gambaran tentang kemampuan dan kelemahan para siswanya, mendorong siswa untuk sekali waktu mengungkapkan perasaannya, membantu siswa agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat keputusan. 3. Menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.
D. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian Pendidikan IPS Menurut Soemantri sebagaimana dikutip Rudy Gunawan, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah “sebuah program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu pendidikan”.48 Social Science Education (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu
48
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ke-2, h.104.
38
politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.49 Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat dimanapun mereka berada melalui handphone dan internet. Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materilnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya.50 Menurut beberapa pendapat yang telah dipaparkan diatas, dapat di simpulkan bahwa Pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari dan bukan hanya bersifat teoritis tetapi lebih menekankan kepada hal-hal yang praktis. Dalam memecahkan masalah yang dihadapi, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial memanfaatkan berbagai ilmu sosial secara terpadu, yaitu ekonomi, sosiologi, geografi, sejarah, antropologi dan ilmu politik.
2. Tujuan Pendidikan IPS Pada dasarnya tujuan Pendidikan IPS adalah “untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”.51 Menurut Nursid Sumaatmaja sebagaimana dikutip Rudy Gunawan Pendidikan IPS memiliki tujuan “membina anak didik menjadi warga 49
Ibid. Ibid., h.106. 51 Etin Solihatin dan Rahrjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) cet. Ke-3, h. 15. 50
39
negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”.52 Dari beberapa tujuan terkait dengan tujuan dari pengajaran IPS maka dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya tujuan Pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada para siswa untuk mengembangkan kemampuan diri atau bakat yang dimiliki dan minat, serta sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
E. Hasil Penelitian yang Relevan Abdul Muhaimin dalam : Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Studi kasus di SMP Fatahillah Pondok PinangJakarta Selatan).53 Berdasarkan penelitian yang telah Abdul Muhaimin lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat pada upaya guru dalam mengadakan apresiasi sebelum menyampaikan materi. Abdul Rosyid dalam : Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Studi Kasus pada Guru-Guru IPS di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP PGRI yang berlokai di Kecamatan Tenjo-Bogor)54. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Abdul Rosyid terhadap guru-guru IPS yang ada di tiga sekolah maka dapat disimpulkan bahwa peranan guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran IPS dikelas adalah Keterampilan guru membuka pelajaran; Penggunaan variasi metode dan teknik pembelajaran; Kualitas variasi stimulus, Keterampilan bertanya; Penggunaan media atau alat bantu pembelajaran; Keterampilan menutup pembelajaran, dan; Evaluasi pembelajaran.
52
Rudy Gunawan, op. cit., h.18. Abdul Muhaimin, Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. 54 Abdul Rosyid, Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. 53
40
Ervina Seli Rusiani dalam : Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta.55 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Ervina Seli Rusiani dapat diambil kesimpulan secara umum guru PAI yang berada di MAN 4 Jakarta sudah terbilang profesional dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswanya dengan baik. Guru PAI MAN 4 Jakarta mampu menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya, mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang menyenangkan, penengah dalam proses belajar anak didiknya, mampu mendorong peserta didik agar bergairah dan aktif belajar.
F. Kerangka Berpikir Peran Guru
Kompetensi Pedagogik
Minat, Hasrat untuk Belajar, EgoInvolvement
Kompetensi Kepribadian
Pujian, Hadiah, Memberi Angka, Hukuman
Kompetensi Sosial
Bekerjasama dan Kompetisi,
Kompetensi Profesional Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran yang Bervariasi
Motivasi Belajar
55
Ervina Seli Rusiani, Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, dilaksanakan di SMP PGRI 2 CiledugTangerang, Jl. K.H. Muh. Ilyas, Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Ada beberapa alasan mengapa peneliti ingin meneliti di SMP PGRI 2 Ciledug sebagai objek penelitian diantaranya adalah: a.
SMP PGRI 2 Ciledug merupakan salah satu tempat yang tepat dan layak untuk dijadikan objek penelitian yang berkaitan dengan judul peneliti tentang “Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu”.
b.
SMP PGRI 2 Ciledug memiliki lokasi yang tidak terlalu jauh dan letaknya pun strategis. Sehingga mudah dijangkau oleh motor, mobil, ataupun angkutan umum.
2. Waktu Penelitian Penelitian mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, akan dilaksanakan pada tanggal 09-21 November 2015.
B. Metode Penelitian Penelitian ini, diajukan untuk menganalisis dan mengungkapkan peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug. Dalam mengumpulkan, mengungkapkan berbagai masalah dan tujuan yang hendak dicapai maka, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Misbahuddin “kuantitatif merupakan suatu analisis yang menggunakan model seperti model matematika, model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-
41
42
angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian”.1 Data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya
menggunakan
statistik. Menurut Nana Syaodih penelitian deskriptif merupakan “penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”.2 Sehingga deskriptif benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasikan menurut jenis, sifat atau kondisinya. Sehingga kuantitatif deskriptif adalah penelitian
yang tugasnya
menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat ditarik maknanya. Penelitian ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan problematika yang terjadi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan ini mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa. Karena tujuan tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif analisis.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama banyaknya dengan manusia.3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug yang berjumlah 120 siswa.
1
Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
h. 33 2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 72 3
S. Margono, op.cit., h. 118
43
2. Sampel Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.4 Menurut Arikunto, apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah semuanya. Namun, apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.5 Oleh karena itu, sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 25% dari jumlah populasi atau sebanyak 30 siswa. Adapun
teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
menggunakan simple random sampling. Sugiyono menyatakan bahwa, “simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.6
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang ada di lapangan, sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya. Untuk memperoleh data-data lapangan, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Sutrisno Hadi sebagaimana di kutip Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan “suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.7
4
Sugiyono, op.cit., h.117. Sahid Raharjo, “Teori Sampel dan Sampling Penelitian”, artikel diakses pada 14 September 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/04/teori-sampel-dan-samplingpenelitian.html 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, h.120. 7 Sugiyono, op. cit., h.203 5
44
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulis mengamati keadaan lingkungan sekolah, seperti keadaan guru, siswa, dan pelaksanaan pembelajaran di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Peneliti melakukan pengamatan baik dikelas maupun diluar kelas.
2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.8 Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS dan beberapa siswa/i kelas VII. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan melengkapi data-data peneliti dengan cara bertanya secara langsung kepada responden. Data yang dihasilkan peneliti tersebut diharapkan mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
3. Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.9 Untuk mendapatkan data komprehensif tentang peran guru dalam memotivasi belajar siswa, penulis menyebarkan angket kepada siswa/siswi kelas VII sebagai responden.
8 9
Sugiyono, op.cit., h. 194. Sugiyono, op.cit., h.199.
45
4. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat kumpulan barang-barang dalam dokumen yang mengandung petunjukpetunjuk tertentu yang ada relevansinya dengan penelitian. Dokumentasi dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan mengumpulkan catatan tertentu yang nyata, yang sudah tersedia sebagai sumber penelitian yang berkaitan dengan peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug. Seperti, Sejarah berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug, Visi dan Misi, Daftar nama-nama guru dan karyawan, Daftar nama-nama siswa, Sarana dan Prasarana, serta Struktur Kepengurusan SMP PGRI 2 Ciledug.
E. Instrumen Pengumpulan Data 1. Definisi Konseptual Guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang
dapat
memudahkan
dalam
melaksanakan
perannya
untuk
membimbing murid, sanggup menilai diri sendiri, sanggup berkomunikasi dan bekerja dengan orang lain, dan juga mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada. Sedangkan pengertian IPS dalah suatu ilmu yang mengkaji masalahmasalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, IPS adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial. Jadi, guru IPS adalah seseorang yang memiliki keamampuan ilmuilmu sosial atau kemasyarakatan. Motivasi adalah tenaga pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sedangkan belajar adalah suatu proses aktif melalui suatu latihan dan berakibat pada perubahan tingkah laku yang menuju kepada kedewasaan dan suatu kemajuan.
46
2. Definisi Operasional Motivasi dalam laporan skripsi ini adalah motivasi atau dorongan guru IPS terhadap siswa dalam proses pembelajaran agar siswa lebih rajin dalam belajar khususnya pada mata pelajaran IPS. Motivasi yang dapat diberikan guru IPS kepada siswa adalah degan menghindari hal-hal yang membuat siswa jenuh. Bila siswa mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan reward kepada siswa
yang dapat berupa pujian ataupun
angka. Hal seperti itu bertujuan agar siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan pengajaran.
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Dalam hal ini peneliti membuat kisi-kisi instrumen agar penelitian dapat terfokus kepada permasalahan yang ada. Adapun kisi-kisi instrumen adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulis mengamati keadaan lingkungan sekolah, seperti keadaan guru, siswa, dan pelaksanaan pembelajaran di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, peneliti melakukan pengamatan baik dikelas maupun diluar kelas.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Observasi (Peran Guru IPS) Indikator
Nomor
Jumlah
Observasi Observasi James W. Brown Tugas dan peranan guru menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan 1,2,3,4,5,6 mempersiapkan, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub Tugas dan kewajiban guru adalah: a. Menanamkan aqidah yang benar dan memantapkan kualitas iman siswa pada 7 proses belajar mengajar;
6
1
47
b. Memberikan nasihat kepada siswa; c. Lembut kepada siswa dan mengajarnya dengan metode yang bagus; d. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran; e. Menerapkan sistem sanksi pada saat mengajar; f. Memberikan penghargaan kepada siswa Sardiman A.M Guru berperan untuk memberikan motivasi dengan cara: a. Memberikan penghargaan (hadiah serta pujian) b. Memberikan hukuman c. Memberi ulangan dan nilai d. Bekerjasama Mulyana A. Z Peran guru adalah menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.
8 9,10
1 1
11
1
12 13
1 1
14,15
2
16 17,18,19 20
1 3 1
21,22,23, 24,25
5
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi (Motivasi Belajar Siswa) Indikator
Nomor
Jumlah
Observasi Observasi Harackiewicz dan Elliot Bentuk motivasi intrinsik diantaranya adalah: a. Kesenangan (enjoyment), merasa senang dalam melakukan kegiatan belajar. b. Ketertarikan (interest), ada rasa ketertarikan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Winkel Beberapa bentuk motivasi ekstrinsik diantaranya adalah: a. Belajar demi memenuhi kebutuhan b. Belajar demi menghindari hukuman yang
1,2
2
3,4
2
5 6
1 1
48
diancamkan Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan d. Belajar demi meningkatkan gengsi e. Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru c.
b.
7
1
8 9
1 1
Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada responden yang merupakan guru mata pelajaran IPS dan beberapa siswa/i kelas VII. Menurut Misbahuddin wawancara adalah “cara pengumpulan data dengan menggadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti”.10 Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, yang menurut Sugiyono merupakan “wawancara bebas dimana peneliti tidak mengunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”.11 Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tambahan dan mendukung jawaban angket dari responden dengan cara bertanya langsung kepada siswa kelas VII dan menyakan kepada guru bidang studi IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
c. Angket Angket yang disusun adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih, hal ini akan memudahkan responden dalam menjawab. Pertanyaan dalam angket dijabarkan dalam beberapa butir soal, semua butir soal dalam angket berupa pertanyaan obyektif sehingga responden tinggal memberi tanda centang (√) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai
10
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 27 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 197
49
dengan keadaannya. Dalam angket ini disediakan empat alternatif jawaban, “Selalu”, “Sering”, “Kadang-Kadang”, dan “Tidak Pernah”.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket (Peran Guru IPS) Variabel
Indikator
Penelitian Peran Guru
James W. Brown Tugas dan peranan guru menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub Peran dan kewajiban guru adalah: a. Menanamkan aqidah yang benar dan memantapkan kualitas iman siswa pada proses belajar mengajar; b. Memberikan nasihat kepada siswa; c. Lembut kepada siswa dan mengajarnya dengan metode yang bagus; d. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran; e. Menerapkan sistem sanksi pada saat mengajar; f. Memberikan penghargaan kepada siswa. Sardiman A.M Guru berperan untuk memberikan motivasi dengan cara: a. Memberikan penghargaan (hadiah serta pujian) b. Memberikan hukuman c. Memberi ulangan dan nilai d. Bekerjasama Mulyana A. Z peran guru adalah menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain,
Butir Angket (+)
(-)
24,21, 33,1, 23,22
34,2, 37,36, 3,38
31
11 17,10
29 27 28
12,7
19,20
8 13,15, 16 6
9 14,26, 20 5
32,30, 18,4, 25
50
menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket (Motivasi Belajar Siswa) Variabel
Indikator
Penelitian Motivasi Belajar Siswa
Harackiewicz dan Elliot Bentuk motivasi intrinsik diantaranya adalah: a. Kesenangan (enjoyment), merasa senang dalam melakukan kegiatan belajar. b. Ketertarikan (interest), ada rasa ketertarikan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Winkel Beberapa bentuk motivasi ekstrinsik diantaranya adalah: a. Belajar demi memenuhi kebutuhan b. Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan c. Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan d. Belajar demi meningkatkan gengsi e. Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru
Butir Angket (+)
(-)
52
50
54
48
44 39
46 47
51
49
45 43,42
53 40,41
Adapun kisi-kisi kuesioner akan diuji keabsahannya dengan menggunakan uji instrumen angket yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
51
d. Dokumentasi Dokumentasi dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan mengumpulkan catatan tertentu yang nyata, yang sudah tersedia sebagai sumber penelitian yang berkaitan dengan peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi No.
Hal-hal yang ditemukan dalam dokumentasi
1. 2. 3. 4.
Sejarah berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug-Tangerang Visi dan Misi Daftar nama-nama guru dan karyawan Sarana dan Prasarana
F. Teknik Analisis Keabsahan Data 1. Teknik Analisis Keabsahan Data Wawancara dan Observasi Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui
keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian
kualitatif dapat tercapai. Pada penelitian kualitatif, tingkat keabsahan lebih ditekankan pada data yang diperoleh. Melihat hal tersebut maka kepercayaan data hasil penelitian dapat dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan sebuah penelitian. Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas terhadap data hasil penelitian sesuai dengan prosedur uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif. Adapun macam-macam pengujian kredibilitas menurut
Sugiyono
antara
lain
dilakukan
dengan
perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif, dan membercheck.12
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) , cet. 15, h. 57
52
Triangulasi merupakan teknik yang mencari pertemuan pada satu titik tengah informasi dari data yang terkumpul guna pengecekan dan pembanding terhadap data yang telah ada. Ada empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi dengan sumber. Menurut Patton, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.13 Triangulasi dengan sumber yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut. Peneliti akan melakukan pemilahan data yang sama dan data yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.
2. Teknik Analisis Keabsahan Data Angket Sedangkan analisis data kuesioner atau angket menggunakan statistik. “Salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami.”14 Adapun yang dilakukan dalam menganalisis data kuesioner atau angket penelitian ini meliputi:
a. Uji Vailiditas Skala sikap penghitungan validitas angket pada penelitian ini, dilakukan dengan cara membagikan angket kepada siswa/i sebagai sampel yang mewakili dalam menguji ketepatan instrumen atau angket.
13
Lexy J. Moleong, Metode Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 29. Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, h.250.
14
53
Sebelum diujikan harus ditentukan validitasnya. Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecamatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.15 Untuk memperoleh pengujian hipotesis yang valid dan obyektif diperlukan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Untuk menghitung besarnya reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu:
(
)(
)
Keterangan: r11 = Reliabilitas yang dicari = Jumlah varian skor tiap – tiap item = Varians total Tabel 3.6 Indeks Reliabiilitas Indeks Reliabilitas 0,80 – 1,00 0,60 – 0,80 0,40 – 0,60 0,20 – 0,40 0,00 – 0,20
15
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105.
54
c. Editing Editing yaitu proses pengecekan atau memeriksa jawaban angket. Editing atau pemeriksaan data dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner dengan memperhatikan hal-hal meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, serta kesesuaian antar jawaban.
d. Skoring Teknik ini digunakan untuk memberikan skor pada setiap opsi jawaban dari responden. Teknik pengolaan data dalam penelitian ini menggunakan metode skala likert. Skala likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan tingkatan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan dan merupakan jenis pernyataan positif. Sesuai dengan pendapat Arikunto tersebut, maka peneliti menggunakan skor sebagai berikut: SL SR KD TP
= Selalu diberi skor 4 = Sering diberi skor 3 = Kadang-Kadang diberi skor 2 = Tidak Pernah diberi skor 1
G. Teknik Analisa Data Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai maka pengolahan data dimulai dengan mengumpulkan seluruh data dari berbagai sumber yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah analisa data. Basrowi dan Suwandi menyatakan bahwa, “analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang, menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok.”16 Pernyataan tersebut diperjelas oleh Masri Singarimbun, “di mana analisis data
16
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
h.192.
55
menurutnya adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.”17 Sebagaimana telah dikemukakan diatas pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument antara lain observasi, wawancara, dan angket. Tiap-tiap instrument tersebut berguna untuk melengkapi data yang satu dengan yang lainnya. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang tidak dari angket. Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka dapat digunakan analisa kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh melalui angket akan diolah atau dianalisa secara kuantitatif melalui beberapa tahapan, yaitu: 1.
Editing Data yang telah diteliti lengkap atau tidaknya, perlu diedit yaitu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, bila masih ada yang kurang jelas atau meragukan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: a.
Pertanyaan, jawaban, catatan yang tidak jelas diperjelas dan disempurnakan
b. Coretan-coretan, kata-kata sandi atau singkatan diperjelas untuk menghilangkan keragu-raguan terhadap data. c. Mengubah kependekan dari jawaban menjadi kalimat yang lebih bermakna d. Melihat konsistensi data dengan rencana penelitian e. Menyeragamkan jawaban responden pada kategori tertentu “Langkah editing ini betul-betul menuntut kejujuran intelektual dari peneliti, yakni peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka, atau apapun dengan maksud agar data tersebut sesuai dan konsisten dengan rencana risetnya”.18 Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan.
17
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, h.250. Kasiram Muhammad, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008) cet. I, h.132 18
56
2.
Coding Coding adalah “mengubah data menjadi kode-kode yang dapat dimanipulasi sesuai dengan prosedur analisis tertentu. Oleh karena itu, pemberian
kode
pada
jawaban-jawaban
sangat
penting untuk
memudahkan proses analisa data. Kode apa yang digunakan, tergantung kepada kesukaan peneliti, bisa kode angka atau huruf. Pada umumnya, orang lebih menyukai kode angka”.19 3.
Tabulating Setelah semua data diberi kode dan telah direkam dalam coding dan dicatat dalam coding book, maka langkah selanjutnya adalah tabulasi data. Tabulasi yaitu “menyajikan data dalam bentuk tabel-tabel agar mudah dianalisis. Model tabulasi, sangat tergantung pada tujuan analisis dan model analisis yang akan digunakan”.20 Tabulating bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatkan tabel yang mempunyai kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban satu dengan yang lain. Setelah melakukan proses diatas, langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan cara yaitu presentase. Sebelum itu, penulis menggunakan statistik deskriptif kualitatif, seperti mean, modus dan median. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a.
Mean Perhitungan rata-rata (mean) berbeda antara rata-rata untuk jenis data berkelompok dan data tunggal. Yang dimaksud dengan data berkelompok adalah data yang telah digolongkan dalam distribusi frekuensi. Sedangkan data tunggal atau data tak berkelompok adalah data yang tidak dikelompokan dalam distribusi
19 20
Kasiram Muhammad, Metodologi, ..................., h. 132-133 Kasiram Muhammad, Metodologi, ..................., h. 136
57
frekuensi. Perhitungan frekuensi data tak berkelompok, biasanya setiap data mewakili data tersebut secara tunggal. Menghitung rata-rata untuk data tunggal menggunakan rumus sederhana sebagai berikut :
X
Xi n
Keterangan: X : Rata-rata (mean) variabel x
Xi : Penjumlahan unsur pada variabel x
n:
Jumlah subjek
Sedangkan menghitung rata-rata untuk data berkelompok menggunakan rumus sebagai berikut :
X
Xi. fi n
Keterangan: X : Rata-rata (mean) variabel x
Xi : Nilai-nilai pengamatan yang diwakili dengan nilai tengah kelas fi : Frekuensi relatif tiap kelas interval n : Jumlah subjek b.
Median Median adalah nilai yang persis berada di tengah jika suatu angkatan data diurutkan dari nilai terkecil atau terendah sampai terbesar atau tertinggi atau sebaliknya. Perhitungan median juga menggunakan teknik yang berbeda antara data tak berkelompok atau tunggal dengan data berkelompok.
58
Perhitungan median untuk data tak berkelompok atau tunggal cara perhitungan median sangat sederhana. Misalnya ada satu kelompok nilai yang telah diurutkan sebagai berikut : 60, 61, 62, 64, 65, 66, 67. Untuk kelompok nilai tadi, mediannya adalah 64 karena persis berada di tengah. Kejadian seperti dicontohkan di atas adalah cara penentuan median ketika jumlah nilai dalam kelompok nilai tersebut adalah ganjil. Bagaimana halnya jika jumlah nilai dalam kelmpok nilai tersebut adalah genap. Untuk kelmpok nilai berjumlah genap, cara penentuan median sebagai berikut: 60, 61, 62, 64, 65, 66, 67, 68 ; Nilai yang persis di tengah dari urutan nilai di atas bukan lagi satu nilai tetapi telah menjadi dua nilai yaitu 64, dan 65 sehingga untuk mendaptkan nilai tengah, kedua nilai tersebut harus dijumlahkan kemudian dibagi dua. Sehingga median dari
kelompok
nilai
berjumah
genap
di
atas
adalah
64 65 64,5 . 2
Sedangkan pada data berkelompok, tidak terlalu mudah untuk menentukan median. Hal ini disebabkan karena padatnya nilai-nilai Dengan
demikian
maka
perhitungan
median
pada
berkelompok menggunakan rumus sebagai berikut :
1 / 2n F .i M L fm
Keterangan: M : Median L : Batas bawah kelas dimana terdapat 1/2n F : Frekuensi kumulatif kelas dibawah kelas median fm : Frekuensi relatif kelas dimana terdapat 1/2n n : Jumlah subjek i : Panjang atau jarak interval kelas
data
59
c.
Modus Modus dapat dibatasi sebagai nilai yang sering muncul atau suatu kelompok nilai yang memiliki frekuensi relatif terbesar. Perhitungan modus juga berbeda antara data tunggal atau tak berkelompok dan data berkelompok. Penentuan modus untuk data tunggal atau data tak berkelompok adalah diurutkan dari nilai yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya, kemudian dilihat nilai mana yang sering muncul. Sedangkan perhitungan modus pada data berkelompok dimulai dengan menetapkan kelas modus pada tabel distribusi frekuensi. Kelas modus adalah kelas yang memiliki frekuensi relatif terbesar. Untuk menghitung modus, analis harus selalu mengacu pada frekuensi relatif dalam tabel distribusi frekuensi. Modus untuk data berkelompok dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut ini: b1 Mo b i b1 b 2
Keterangan: Mo : Modus b : Batas bawah kelas yang memiliki frekuensi relatif terbesar b1 : Relatif kelas modus dikurangi frekuensi relatif kelas sebelumnya b2 : Relatif kelas modus dikurangi frekuensi relatif kelas berikutnya i : Jarak interval kelas Tahap selanjutnya adalah presentase, artinya setiap data dipresentasikan setelah ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Pedoman yang penulis gunakan dalam mencari presentase data adalah:
60
P
=
x 100% N
Keterangan: = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya. N = Number of cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu) P = Angka presentase
Dari hasil persentase ini, penulis memasukan kedalam tabel dan kemudian dianalisa dan diinterpretasikan. Analisa data sebagai hasil penelitian, penulis lakukan dengan pemberian tafsiran, interpretasi terhadap angka-angka hasil persentasi yang terdapat dalam tabel.
Untuk menetukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah: 1) Menentukan Nilai Harapan (NH) nilai ini dapat diketahui dengan menggunakan jumlah item pertanyaan dengan skor tinggi. 2) Menghitung Nilai Skor (NS), nilai ini merupakan rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. 3) Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus:
P=
NS NH
Keterangan: NS = Nilai Skor NH = Nilai Harapan
x 100%
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Umum SMP PGRI 2 Ciledug 1. Sejarah Singkat SMP PGRI 2 Ciledug Awalnya SMP PGRI 2 Ciledug adalah SMP Persiapan Negeri Ciledug (SMP Negeri 3 Tangerang), yang dipimpin oleh Bapak H. M. Syafei (Alm). Pada tahun 1972 SMP Persiapan Negeri Ciledug diresmikan menjadi SMP Negeri Filial 1 Tangerang. Sehingga Kepala Sekolah dari Bapak H. M. Syafei (Alm) kepada Kepala Sekolah Negeri Filial 1 Tangerang yang baru Bapak Slamet (Alm) sedangkan Bapak H. M. Syafei (Alm) diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah dan guru-guru negeri banyak yang didatangkan dari Bandung. Ketika pimpinan SMP Negeri Filial 1 Tangerang di Jabat oleh Bapak Herman Suhandi (Alm). Pada tahun 1978 SMP Negeri Filial 1 Tangerang menjadi SMP Negeri Ciledug. Pengurus PGRI Ciledug diberi kewenangan untuk mendirikan SMP Swasta yang baru guna membalas jasa Bapak H. M. Syafei (Alm) dan untuk menjadi silahturahmi antara guru pendatang dan guru pribumi. Pada awal berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug difasilitasi oleh SMP Negeri Ciledug baik ruang belajar maupun yang lainnya. Dengan jumlah siswa 78 orang (2 kelas). Dan dari tahun ke tahun jumlah siswa SMP PGRI 2 Ciledug semakin bertambah banyak. Pada masa SMP Negeri 1 Ciledug dipimpin oleh Ibu Hj. Hartati Hajar terbit Peraturan Pemerintah bahwa SMP Swasta tidak boleh menumpang di SMP Negeri. Terpaksa karena belum mampu membangun gedung, SMP PGRI 2 Ciledug menumpang di SD Negeri Sudimara 3 Ciledug. Kemampuan SMP PGRI 2 terus berkembang karena semakin banyaknya orang tua yang mempercayakan putra-putrinya di didik oleh SMP PGRI 2 Ciledug. Maka pada tahun 1983 SMP PGRI 2 Ciledug
61
62
mulai membangun gedung sendiri. Awalnya hanya mampu mendirikan 3 ruang belajar dan 1 ruang kantor, kemudian bertahap setiap tahunnya terus membangun maka jadilah bangunan seperti ini yaitu mempunyai 11 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang PKS (Pembantu Kepala Sekolah), 1 ruang TU (Tata Usaha), 1 ruang perpustakaan, 1 ruang Mushollah, 1 ruang LAB IPA, 1 ruang LAB komputer, 1 ruang BP, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi siswa, 1 ruang pos satpam dan halaman serba guna. Pada tahun ajaran 1999/2000 Kepala Sekolah PGRI 2 Ciledug Bapak H. M. Syafei (Alm) mengundurkan diri, lalu PPLP PGRI Kota Tangerang mengangkat Bapak H. Abdul Muit Noor, BA., menjadi Kepala Sekolah yang baru hingga sekarang.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP PGRI 2 Ciledug a. Visi SMP PGRI 2 Ciledug Mewujudkan insan berprestasi dalam IPTEK dan IMTAQ agar mampu bersaing secara global.
b. Misi SMP PGRI 2 Ciledug 1) Menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga siswa berkembang secara maksimal baik intra maupun ekstra. 2) Menyelenggarakan pembelajaran yang berbasis IT sehingga siswa mampu mengoperasikan perangkat teknologi. 3) Menumbuhkembangkan lingkungan yang religius sehingga siswa dapat mengamalkan dan mengahayati agamanya secara nyata. 4) Menumubuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata sehigga
siswa
dapat
menjadi
teladan
bagi
teman
dan
masyarakatnya. 5) Memberikan motivasi dalam menumbuhkan kreativitas dan daya saing siswa.
63
3. Identitas SMP PGRI 2 Ciledug a. Nama
: SMP PGRI 2 Ciledug
b. No. Statistik Sekolah
: 20606772
c. Alamat
: Jalan KH. Muh. Ilyas No. 20 Kelurahan Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Provinsi Banten
d. Telepon
: 021- 730 7818
e. Akreditasi Sekolah
: Terakreditasi A (sejak tahun 2011)
f. Status Sekolah
: Swasta
g. Kepala Sekolah 1) Nama
: Drs. Marsono, M.Pd
2) Pendidikan Terakhir : S2
4. Sarana dan Prasarana SMP PGRI 2 Ciledug a. Ruang Kelas
: 12 ruang
b. Ruang Guru
: 1 ruang
c. Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang d. Ruang Kurikulum
: 1 ruang
e. Ruang BP
: 1 ruang
f. Ruang Musik
: 1 ruang
g. Ruang TU
: 1 ruang
h. Ruang Osis
: 1 ruang
i. LAB IPA
: 1 ruang
j. LAB Komputer
: 1 ruang
k. Perpustakaan
: 1 ruang
l. Kantin dan Koperasi
: 1 ruang
m. Aula Serba Guna
: 1 ruang
n. WC
: 4 ruang
64
5. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP PGRI 2 Ciledug a. Sepak Bola di lapangan sudimara. b. Marawis dan Hadroh di ruang kelas. c. Pramuka di lapangan sudimara. d. Modeling di ruang kelas. e. Bulu Tangkis di aula serba guna. f. Karate di lapangan sudimara. g. Melukis di ruang kelas. h. Band di ruang musik. i. Paduan suara di ruang musik. j. Desain Grafis/TIK di lab komputer.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Hasil Observasi Observasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 2 macam observasi, yaitu observasi terhadap guru mata pelajaran IPS
dan
observasi terhadap siswa. Dalam hal ini, penulis mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas VII 4. a. Observasi Guru Pada tahap ini penulis mengamati kegiatan mengajar guru IPS dari awal hingga akhir pelajaran. Dalam kegiatan awal, guru IPS memberikan salam dan mengkondisikan siswa agar tidak berisik karena jam pelajaran akan segera dimulai. Kemudian, guru mempersilahkan kepada ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa, guru langsung mulai menyampaikan materi tanpa mengecek kehadiran siswa di dalam kegiatan pembelajaran. Guru IPS memulai pembelajaran dengan memberikan materi baru tanpa
mengevaluasi
materi
sebelumnya.
Kemudian,
guru
menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Terlihat bahwa ada beberapa siswa yang antusias untuk bertanya, namun ada pula siswa yang bercanda dan
65
mengobrol dengan siswa lainnya maupun siswa yang terlihat mengantuk. Dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, guru menegur tapi tidak menyebutkan nama siswa dan guru menyelipkan motivasimotivasi di dalam penyampaian materi agar siswa semangat belajar kembali. Setelah selesai menyampaikan materi, selanjutnya guru memberikan tugas dengan metode “mind map”. Terlihat beberapa siswa menanyakan kepada guru perihal tugas tersebut. Sehubungan dengan selesainya jam pelajaran IPS, maka guru IPS menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan berpamitan kepada siswa. Perlu diketahui bahwa guru IPS terlihat percaya diri pada saat penyampaian materi dan memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang mudah dipahami siswa. Guru IPS juga menggunakan bahasa yang santun dan tidak menyakiti hati siswa. Guru IPS pun terlihat ramah dengan siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dari apa yang telah penulis amati, maka dapat disimpulkan bahwa guru IPS menunjukkan peran guru yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari kualitas maupun kuantitas guru IPS dalam menyampaikan materi, memotivasi belajar siswa, perilaku dan cara berbicara serta berinteraksi di lingkungan sekolah.
b. Observasi Siswa Dalam hal ini, penulis mengamati motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Di mana kebanyakan siswa terlihat senang dan tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa terlihat mencatat poinpoin penting yang diberikan guru IPS. Hanya terdapat beberapa siswa yang tak acuh dan tidak mencatat. Beberapa siswa juga percaya diri untuk bertanya kepada guru perihal materi pelajaran yang belum dipahami. Pada saat kegiatan belajar mengajar dimulai, banyak siswa yang memperhatikan materi yang sedang disampaikan oleh guru IPS.
66
Bahkan terlihat mereka mencatat materi yang disampaikan tersebut. Namun, ada pula beberapa siswa yang asik mengobrol dengan siswa lainnya pada saat penyampaian materi. Pada saat pemberian tugas, terlihat banyak siswa yang senang dan semangat mengerjakan. Walaupun ada beberapa siswa terlihat sedang mengganggu temannya yang sedang mengerjakan tugas.Siswa juga terlihat senang ketika mengetahui hasil tugasnya mendapatkan nilai baik serta mendapatkan pujian dari guru. Persaingan antar siswa cukup terlihat. Dari apa yang telah penulis amati, maka dapat disimpulkan bahwa siswa di dalam proses pembelajaran IPS memiliki motivasi yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang terlihat senang dan tertarik dengan pembelajaran yang ada. Walaupun terdapat beberapa siswa yang masih asik bercanda dan mengobrol dengan siswa lainnya maupun siswa yang terlihat mengantuk di dalam kegiatan pembelajaran yang ada.
2. Hasil Wawancara Wawancara
merupakan
suatu
data
yang
bertujuan
untuk
melengkapi data hasil angket. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan yaitu wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS. Wawancara yang bersumber dari guru IPS dilakukan guna mendapatkan data tentang peran guru dan motivasi belajar siswa dari pandangan guru tersebut. Guru mata pelajaran IPS yaitu Ibu Nini Yuliati dengan gelar Sarjana Ekonomi (SE). Sejak tahun 2004, guru IPS mengajar di SMP PGRI 2 Ciledug. Adapun bidang studi yang diajarkan yaitu IPS Terpadu. Guru IPS mengatakan bahwa kendala yang dialami selama mengajar yaitu kurangnya semangat dan rasa tertarik siswa dalam belajar terutama pelajaran IPS yang menurut para siswa merupakan pelajaran yang membosankan dan terlalu banyak materi serta hafalan. Selain itu, kurangnya disiplin siswa pada saat di dalam kelas juga merupakan suatu
67
kendala. Siswa yang tidak disiplin kadang mengganggu siswa yang benarbenar sedang serius belajar. Adapun cara yang digunakan untuk menyelesaikan kendala tersebut yaitu guru IPS memberikan teguran atau nasihat kepada siswa yang tidak disiplin. Sedangkan untuk siswa yang kurang semangat dan tertarik dalam belajar IPS, guru IPS memberikan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak jenuh pada saat kegiatan belajar mengajar dan menghilangkan persepsi siswa bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membosankan. Guru IPS menyatakan bahwa motivasi penting di dalam proses pembelajaran. Berikut adalah penuturan guru IPS: “3 menit awal biasanya saya memberikan ice breaking untuk pemanasan sebelum belajar. Setelah itu anak akan terihat semangat dan fokus ketika saya menerangkan. Saya selalu memotivasi siswa, karena ilmu itu penting untuk masa depan mereka. Selain itu pemberian motivasi juga dilakukan dengan saya contohkan orang-orang yang dahulunya bukan siapa-siapa, tapi sekarang sudah menjadi orang yang sukses karena mereka rajin belajar. Dengan begitu, siswa berpikir untuk menjadi orang yang sukses. Selain mencontohkan, di setiap pertemuannya saya selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Ya biasanya... siswa di kelas itu jenuh kan. Supaya semangat lagi diputarkan video yang mendukung materi. Supaya fresh dan gak ngantuk lagi. Karena kebanyakan siswa senang jika diputarkan video ataupun film.”1 Dari apa yang telah disampaikan oleh Ibu Nini selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, maka dapat dipahami bahwa guru IPS memotivasi siswa dengan memberikan metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitannya dengan pemberian motivasi belajar, guru IPS juga berpendapat bahwa siswa senang apabila hasil
1
2015
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
68
tugas yang di kerjakannya mendapatkan pujian. Hal tersebut dilakukan agar dapat membangkitkan semangat siswa. Dengan diberikan metode pembelajaran yang bervariasi serta pujian terhadap tugas yang dikerjakan siswa, guru IPS melihat bahwa siswa menjadi semangat. Karena siswa menjadi segar (fresh) dan terdorong untuk lebih baik lagi. Guru IPS juga menambahkan bahwa ada waktu di mana siswa boleh bercanda dan ada waktu di mana siswa harus serius. Siswa diperbolehkan bercanda ketika sedang jenuh belajar, akan tetapi candaan yang dimaksud masih dalam batas wajar. Kemudian, ada waktu di mana siswa harus serius yakni ketika guru sedang menerangkan pelajaran. Jika ada siswa bercanda di waktu serius, maka guru IPS memberikan teguran, nasihat bahkan hukuman kepada siswa tersebut. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Adapun tentang hukuman yang diberikan kepada siswa yang tidak disiplin, guru IPS berpendapat bahwa hukuman yang diberikan berupa pemberian tugas, dan tidak dibenarkan untuk memberikan hukuman berupa hukuman fisik. Peran guru dengan motivasi belajar menurut guru IPS saling terkait, berikut merupakan penuturannya, “Peran guru dengan motivasi pasti ada keterkaitannya. Siswa biasanya kalau suka dengan guru, maka suka juga dengan pelajarannya. Maka sebisa mungkin saya menjadi guru yang menyenangkan buat mereka”.2 Dari hasil wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa guru IPS merupakan seseorang yang tegas tapi menyenangkan. Guru IPS sudah menunjukkan perannya sebagai guru dengan meberikan motivasi kepada siswa yang malas belajar. Guru IPS berpendapat bahwa pemberian motivasi kepada siswa di dalam kegiatan pembelajaran penting. Karena dengan motivasi seperti metode pembelajaran yang
2
Ibid.
69
bervariasi, pujian dan sebagainya membuat siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Hasil Angket a.
Pembahasan Hasil Data Angket Adapun untuk mendapatkan data peran guru dalam memotivasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di kelas VII, maka peneliti menggunakan angket dengan 40 item soal yang disebarkan kepada 30 responden.
Tabel 4.1 Guru IPS dapat mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran No. 1.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
17
57
b. Sering
3
10
c. Kadang-Kadang
4
13
d. Tidak Pernah
6
20
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 57%, sering 10%, kadang-kadang 13%, dan tidak pernah 20% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebelum memulai pelajaran, guru IPS dapat mengkondisikan kelas dengan baik.3 Namun, hal tersebut sejalan dengan hasil observasi yang peneliti temukan atau amati di kelas VII, sebagai berikut: Dari pengamatan dilapangan peneliti mendapatkan bahwa:
3
Hasil Angket tanggal 17 November 2015
70
Guru IPS selalu mengkondisikan kelas agar siswa tertib ketika proses belajar mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan menarik perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking.4 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS dapat mengkondisikan kelas dengan baik sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai agar siswa bisa fokus belajar dan tidak bercanda atau mengobrol dengan siswa lainnya pada saat pelajaran akan di mulai.
Tabel 4.2 Guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah No. 2.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
11
37
b. Sering
14
47
c. Kadang-Kadang
4
13
d. Tidak Pernah
1
3
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 37%, sering 47%, kadang-kadang 13% dan tidak pernah 3% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sering sekali guru IPS mengendalikan emosi atau menahan amarah pada saat di dalam kelas.5 Dari pengamatan dilapangan peneliti mendapatkan bahwa: Guru IPS selalu mengendalikan emosi atau menahan amarahnya ketika ada siswa yang membuatnya kesal. Setiap guru harus dapat mengendalikan emosi pada saat di kelas dan menunjukkan kepada siswa sikap guru yang sabar.6
4
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 Hasil Angket tanggal 17 November 2015 6 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 5
71
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS dapat mengendalikan emosi atau menahan amarah pada saat di dalam kelas. Ketika ada siswa yang membuat kesal, berikan teguran atau hukuman yang dapat dijadikan pelajaran. Tabel 4.3 Guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami kesulitan dalam belajar ketika di kelas No. 3.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
6
20
b. Sering
0
0
c. Kadang-Kadang
17
57
d. Tidak Pernah
7
23
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 20%, sering 0%, kadang-kadang 57% dan tidak pernah 23% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa kadang-kadang guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami kesulitan dalam belajar.7 Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa: Selama proses pembelajaran IPS berlangsung guru IPS terkadang melarang siswa bekerjasama apabila mengalami kesulitan belajar. Hal ini dilakukan karena akan membuat kelas menjadi tidak kondusif. Kelas akan ribut dan gaduh. Ketika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, guru memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk bertanya secara langsung.8 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, guru IPS dengan senang hati akan membantu menyelesaikan kesulitan belajar siswa tersebut. 7 8
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
72
Tabel 4.4 Guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan dalam belajar No. 4.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
9
30
b. Sering
13
43
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
3
10
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 30%, sering 43%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 10% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering memberikan dorongan kepada siswa untuk bekerjasama dengan temannya yang lain apabila mengalami kesulitan belajar.9 Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa: Selama proses pembelajaran IPS berlangsung guru IPS memberikan arahan atau dorongan kepada siswanya yang belum mengerti atau belum jelas tentang materi yang diajarkan, untuk itu guru IPS memberikan keluasan untuk bekerjasama atau bertukar pikiran dengan siswa lainnya yang sudah mampu atau menguasai mata pelajaran IPS.10 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memberikan keluasan kepada siswanya untuk bertukar pikiran atau bekerjasama dengan siswa lainnya yang sudah menguasai mata pelajaran IPS.
9
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
10
73
Tabel 4.5 Guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi No. 5.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
3
10
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
6
20
d. Tidak Pernah
16
53
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 10%, sering 17%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 53% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru IPS tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi.11 Dari hasil observasi di kelas VII pada pembelajaran IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut: Guru IPS tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi.12 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi. Padahal dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi akan membuat siswa yang lainnya ikut termotivasi untuk menjadi siswa yang berprestasi.
11 12
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
74
Tabel 4.6 Guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas No.
Alternatif Jawaban
6.
F
%
a. Selalu
6
20
b. Sering
6
20
c. Kadang-Kadang
11
37
d. Tidak Pernah
7
23
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 20%, sering 20%, kadang-kadang 37%, dan tidak pernah 23% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulakan bahwa guru IPS kadang-kadang memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau tidak mengerjakan tugas.13 Dari hasil wawancara oleh guru IPS SMP PGRI 2 Ciledug, sebagaimana yang diungkapkan bahwa: Memang kadang-kadang saya memanggil anak-anak yang bermasalah terkait dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan mengumpulkan tugas, sehingga saya memberikan pengertian kepada mereka.14 Selain itu, melalui hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut: Dari hasil observasi memang jelas, kadang-kadang guru IPS terlihat memanggil siswa yang tidak mengikuti pelajaran pada jam IPS dan juga terdapat siswa yang tidak mengumpulkan tugas pada mata pelajaran IPS. Sehingga guru IPS tersebut memberikan
13 14
2015
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
75
pengertian kepada siswanya agar tidak mengulangi masalah yang sama.15 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa dari ke-3 hasil penelitian yang di dapatkan di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, siswa tersebut bermasalah dengan tidak mengikutinya pembelajaran IPS atau tidak mengumpulkan tugas pada mata pelajaran IPS, sehingga guru IPS tersebut kadang-kadang memberikan hukuman yang pantas bagi siswa tersebut. Agar siswa tidak mengulangi lagi pada pembelajaran IPS berikutnya dan seterusnya.
Tabel 4.7 Guru IPS memberikan metode pembelajaran yang bervariasi No.
Alternatif Jawaban
7.
F
%
a. Selalu
17
57
b. Sering
9
30
c. Kadang-Kadang
4
13
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 57%, sering 30%, kadang-kadang 13% dan tidak pernah 0% reponden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahawa dalam mengajar guru IPS selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.16 Dalam setiap proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah, guru IPS menggunakan berbagai metode. Hal ini diakui oleh guru IPS:
15 16
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 Hasil Angket tanggal 17 November 2015
76
Dalam proses belajar mengajar berlangsung saya selalu menggunakan metode yang bervariasi seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain sebagainya.17 Begitu juga dengan hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug: Bahwa guru IPS dalam pembelajarannya selalu menggunakan metode yang bervariasi tergantung materi pembahasan yang diajarkan kepada siswa tersebut. Sehingga siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug dapat menerima pembelajaran dari guru IPS tidak jenuh dan bosan.18 Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS selama proses belajar mengajar berlangsung selalu menggunakan berbagai macam metode seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain sebagainya. Sehingga siswa pun termotivasi untuk belajar dan menerima materi yang disampaikan guru IPS.
Tabel 4.8 Guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku kurang sopan No. 8.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
22
74
b. Sering
7
23
c. Kadang-Kadang
1
3
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasrkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 74, sering 23%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
2015
17
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
18
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
77
guru IPS selalu memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku kurang sopan.19 Dari hasil wawancara dengan guru IPS, mengungkapkan: Jika dengan motivasi di dalam kelas masih belum bisa, maka kita akan melakukan kerjasama dengan orangtua murid.20 Selain itu, hasil observasi sebagai berikut: Guru IPS sudah berupaya dengan sekuat tenaga memberikan pengarahan atau dorongan kepada siswa yang berperilaku kurang sopan, misalnya dengan melalui pembicaraan antara guru dengan siswa secara pribadi atau juga memberikan nasihat secara langsung di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.21 Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS secara langsung memberikan nasihat kepada siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug yang berperilaku kurang sopan, baik di dalam kelas maupun di luar sekolah (rumah) karena itu merupakan tanggung jawab guru selaku pembimbing, pendidik dan lain-lain.
Tabel 4.9 Guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar No. 9.
19 20
2015
21
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
18
60
b. Sering
7
23
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
78
Berdasrkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 60%, sering 23%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar.22 Dari hasil wawancara dengan guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, hal ini diungkapkan bahwa: Dengan memberikan pujian terhadap siswa yang bersikap positif dalam belajar akan menambah semangat belajar dan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi serta itu merupakan sikap seorang guru yang peduli terhadap siswa.23 Dan juga melalui hasi observasi yang dilakukan di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug sebagai berikut: Bahwa guru IPS dalam pembelajarannya memberikan pujian secara lisan terhadap siswanya yang serius mengikuti pembelajaran IPS dari awal sampai akhir. Dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi atau semangat dalam belajar IPS itu sendiri.24 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, dapat di simpulakan bahawa guru IPS selalu memberikan pujian kepada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajarnya, sehingga siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug menjadi lebih baik lagi dalam belajar IPS.
22 23
2015
24
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
79
Tabel 4.10 Guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai No.
Alternatif Jawaban
10.
F
%
a. Selalu
15
50
b. Sering
6
20
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
4
13
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 50%, sering 20%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 13% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai.25 Dari hasil observasi dilapangan penulis menemukan, bahwa: Dalam proses belajar mengajar guru IPS selalu memberikan ulangan apabila sub materi pembahasan sudah selesai dijelaskan kepada siswanya.26 Hal tersebut dapat di simpulkan juga bahwa guru IPS dalam memberikan materi pembahasan kepada siswamya telah selesai, maka guru tersebut memberitahukan kepada siswanya untuk mengadakan ulangan terkait dengan sub materi yang sudah selesai dijelaskan atau disampaikan.
25 26
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
80
Tabel 4.11 Guru IPS memberitahukan hasil atau nilai ulangan kepada siswa No. 11.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
13
43
b. Sering
8
27
c. Kadang-Kadang
8
27
d. Tidak Pernah
1
3
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu ada 43%, sering 27%, kadang-kadang 27% dan tidak pernah 3% responden yang ada/ dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memberitahukan hasil ulangan kepada siswa.27 Dari hasil observasi ditemukan bahwa: Jika ulangan yang dilakukan oleh guru IPS sudah selesai dikoreksi atau sudah mendapatkan nilai maka segera mungkin guru tersebut memberitahukan kepada siswa hasil ulangan yang sudah diadakan oleh guru tersebut.28 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa apabila ulangan pada pembelajaran
IPS
sudah
selesai
dikoreksi
oleh
guru
yang
bersangkutan, guru tersebut selalu memberitahukan kepada siswanya hasil ulangan khususnya mata pelajaran IPS. Sehingga siswa dapat mengetahui apakah selama pembelajaran IPS mereka dapat menguasai atau benar-benar serius mengikuti pembelajaran IPS.
27 28
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
81
Tabel 4.12 Guru IPS memberitahukan terlebih dahulu apabila akan mengadakan ulangan No. 12.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
25
83
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
0
0
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel diatas, terlihat responden yang menjawab selalu 83%, sering 17%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memberitahukan terlebih dahulu apabila akan mengadakan ulangan.29 Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut: Memang
benar
guru
IPS
SMP
PGRI
2
Ciledug
memberitahukan kepada siswanya apabila akan mengadakan ulangan. Hal ini diharapkan siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug menjadi lebih siap dan bersemangat dalam mengikuti ulangan harian ataupun semesteran.30 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa, guru IPS selalu memberitahukan kepada siswanya setiap akan mengadakan ulangan, baik ulangan harian ataupun semesteran, ini dimaksudkan agar siswa kelas VII lebih bersemangat dalam mengikuti ualangan tersebut.
29 30
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
82
Tabel 4.13 Guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun No. 13.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
23
77
b. Sering
7
23
c. Kadang-Kadang
0
0
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang menjawab selalu 77%, sering 23%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memiliki sifat dan bertutur kata yang santun.31 Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, bahwa: Ketika berbicara di kelas maupun di luar kelas, guru IPS terlihat begitu santun dalam bebicara baik kepada siswa maupun rekan guru yang lain.32 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memiliki sifat dan bertutur kata yang santun. Setiap guru wajib memiliki hal tersebut, karena guru merupakan orangtua siswa di sekolah dan akan dijadikan contoh oleh para siswa.
31 32
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
83
Tabel 4.14 Guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif No. 14.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
17
57
b. Sering
10
33
c. Kadang-Kadang
2
7
d. Tidak Pernah
1
3
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 57%, sering 33%, kadang-kadang 7% dan tidak pernah 3% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif.33 Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, bahwa: Guru IPS sudah berupaya dengan sekuat tenaga memberikan pengarahan atau dorongan kepada siswa yang berperilaku kurang sopan, misalnya dengan melalui pembicaraan antara guru dengan siswa secara pribadi atau juga memberikan nasihat secara langsung di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.34 Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS secara langsung memberikan nasihat kepada siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug yang berperilaku kurang sopan, baik di dalam kelas maupun di luar sekolah (rumah) karena itu merupakan tanggung jawab guru selaku pembimbing, pendidik dan lain-lain.
33 34
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
84
Tabel 4.15 Guru IPS memberikan teguran ketika ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran di kelas No. 15.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
17
57
b. Sering
12
40
c. Kadang-Kadang
1
3
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang menjawab selalu 57%, sering 40%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu memberikan teguran kepada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran.35 Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, bahwa: Guru IPS memberikan teguran kepada siswanya yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran IPS, dimaksudkan supaya siswa lebih fokus terhadap apa yang disampaikan guru tersebut.36 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu menegur kepada siswanya yang tidak memperhatikan penjelasan guru IPS apabila proses pembelajaran sedang berlangsung.
35 36
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
85
Tabel 4.16 Guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan seharihari pada saat penyampaian materi No. 16.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
13
43
b. Sering
11
37
c. Kadang-Kadang
6
20
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 43%, sering 37%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan seharihari pada saat penyampaian materi.37 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari pada saat penyampaian materi yang dikaitkan dengan conto-contoh yang ada disekitar lingkungan siswa tersebut.38 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari pada saat penyampaian materi. Dengan tujuan memudahkan siswa untuk memahami dengan materi yang telah disampaikan guru tersebut. Siswa juga tidak bingung dan bertanya-tanya kembali.
37 38
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
86
Tabel 4.17 Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya No. 17.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
9
30
b. Sering
13
43
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
3
10
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 30%, sering 43%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 10% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya.39 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya. Misalnya dengan menanyakan materi dipertemuan sebelumnya, menanyakan tugas, menanyakan apa yang sudah dipelajari dirumah dan sebagainya.40 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya. Baik di awal pertemuan maupun di akhir pertemuan. Dengan tujuan untuk mengingatkan kembali kepada siswa materi-materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
39 40
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
87
Tabel 4.18 Guru IPS mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir No. 18.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
12
40
b. Sering
13
43
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 40%, sering 43%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir.41 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS tidak mengontrol satu per satu siswa yang belum hadir atau belum masuk kelas pada saat kegiatan belajar mengajar akan segera di mulai. Guru IPS langsung meminta ketua kelas untuk memimpin berdoa, dan setelah doa selesai masih ada beberapa siswa yang baru masuk kelas.42 Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa guru IPS tidak mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir. Seharusnya hal ini penting untuk guru ketahui, ada dimana dan sedang melakukan apa siswa tersebut ketika bel masuk kelas sudah berbunyi dan kegiatan belajar mengajar akan di mulai.
41 42
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
88
Tabel 4.19 Guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika penyampaian materi No. 19.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
22
73
b. Sering
8
27
c. Kadang-Kadang
0
0
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 73%, sering 27%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu menguasi materi pelajaran dengan baik ketika penyampaian materi.43 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS menunjukkan sikap percaya diri pada saat penyampaian materi.44 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak pernah guru IPS selalu menguasi materi pelajaran dengan baik ketika penyampaian materi. Sebagai seorang guru hasruslah dapat menguasi materi yang disampaikan ke siswa agar siswa tidak merasa bingung atau kesulitan dengan materi tersebut.
43 44
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
89
Tabel 4.20 Guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas) No. 20.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
15
50
b. Sering
2
7
c. Kadang-Kadang
1
3
d. Tidak Pernah
12
40
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 50%, sering 7%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 40% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas).45 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas). Selalu tersenyum dan tidak menunjukan sikap (sedih, cemberut, kesal, dll).46 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS IPS selalu menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas). Jika guru menunjukkan sikap (sedih, cemberut, kesal, dll) pada saat menyampaikan materi di dalam kelas, siswapun mungkinakan menunjukkan hal yang sama. Guru seharusnya menunjukkan semangat dan rasa gembiranya pada saat mengajar, agar siswapun juga semangat dalam belajar.
45 46
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
90
Tabel 4.21 Guru IPS pernah memberikan hukuman No.
Alternatif Jawaban
21.
F
%
a. Selalu
1
3
b. Sering
6
20
c. Kadang-Kadang
14
47
d. Tidak Pernah
9
30
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 3%, sering 20%, kadang-kadang 47%, dan tidak pernah 30% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulakan bahwa guru IPS kadang-kadang memberikan hukuman.47 Dari hasil wawancara oleh guru IPS SMP PGRI 2 Ciledug, sebagaimana yang diungkapkan bahwa: Memang kadang-kadang saya memanggil anak-anak yang bermasalah terkait dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan mengumpulkan tugas, sehingga saya memberikan pengertian kepada mereka.48 Selain itu, melalui hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut: Dari hasil observasi memang jelas, kadang-kadang guru IPS terlihat memanggil siswa yang tidak mengikuti pelajaran pada jam pelajaran IPS dan juga terdapat siswa yang tidak mengumpulkan tugas pada mata pelajaran IPS. Sehingga guru IPS tersebut memberikan pengertian kepada siswanya agar tidak mengulangi masalah yang sama.49
47 48
2015
49
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
91
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa dari ke-3 hasil penelitian yang di dapatkan di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, siswa tersebut bermasalah dengan tidak mengikutinya pembelajaran IPS atau tidak mengumpulkan tugas pada mata pelajaran IPS, sehingga guru IPS tersebut kadang-kadang memberikan hukuman yang pantas bagi siswa tersebut. Agar siswa tidak mengulangi lagi pada pembelajaran IPS berikutnya dan seterusnya.
Tabel 4.22 Guru IPS pernah memberikan penghargaan No. 22.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
0
0
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
10
33
d. Tidak Pernah
15
50
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 0%, sering 17%, kadang-kadang 33% dan tidak pernah 50% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru IPS tidak pernah memberikan penghargaan.50 Dari hasil observasi di kelas VII pada pembelajaran IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, sebagai berikut: Guru IPS tidak pernah memberikan penghargaan kepada siswa berupa hadiah, akan tetapi guru IPS memberikan penghargaan berupa pujian kepada siswa yang bersikap baik atau berprestasi di kelas.51
50 51
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
92
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug, tidak pernah memberikan penghargaan berupa hadiah kepada siswa melainkan berupa pujian. Padahal dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi akan membuat siswa yang lainnya ikut termotivasi untuk menjadi siswa yang berprestasi.
Tabel 4.23 Guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran No. 23.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
6
20
b. Sering
14
47
c. Kadang-Kadang
3
10
d. Tidak Pernah
7
23
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang menjawab selalu 20%, sering 47%, kadang-kadang 10% dan tidak pernah 23% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran.52 Dari hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, bahwa: Guru IPS memberikan teguran kepada siswanya yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran IPS, dengan menyebutkan nama siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Dengan tujuan supaya siswa lebih fokus terhadap apa yang disampaikan guru tersebut.53 52 53
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
93
Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS sering menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran. Padahal seharusnya tidak menyebutkan nama siswa secara langsung ketika memberi teguran. Sebab apabila siswa yang diberikan teguran adalah siswa yang sensitif, akan membuatnya down dan tidak fokus belajar di kelas.
Tabel 4.24 Guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas No. 24.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
19
63
b. Sering
6
20
c. Kadang-Kadang
2
7
d. Tidak Pernah
3
10
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 63%, sering 20%, kadang-kadang 7% dan tidak pernah 10% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu bersikap ramah dengan siswa pada saat di luar kelas.54 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS terlihat ramah dan bertegur sapa dengan siswanya, seperti hendak mau pulang dari sekolah, berbicara dengan siswa sambil tertawa.55 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu bersikap ramah dengan siswa, sebab dari siswa tersebut kurang mampu bersosialisasi dengan guru.
54 55
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
94
Tabel 4.25 Guru IPS mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa No.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
23
77
b. Sering
4
13
c. Kadang-Kadang
3
10
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
25.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 77%, sering 13%, kadang-kadang 10% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.56 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS mengucapakan salam ketika masuk kelas. Kemudian mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin berdoa sebelum pelajaran dimulai.57 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa. Mengucapkan salam dan berdoa dimaksudkan untuk menanamkan aqidah dan memantapkan kualitas iman siswa pada proses belajar mengajar.
56 57
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
95
Tabel 4.26 Guru IPS semangat dalam mengajar No. 26.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
25
83
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
0
0
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 83%, sering 17%, kadang-kadang 0% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu semangat dalam mengajar.58 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru
IPS
terlihat
sangat
bersemangat
pada
saat
menyampaikan materi. Selalu tersenyum dan sesekali menyelipkan candaan agar siswa tidak merasa jenuh.59 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu semangat dalam mengajar. Sikap semangat guru harus ditunjukkan kepada siswa agar siswa juga semangat dalam belajar. Jika gurunya tidak terlihat semangat, siswapun juga tidak akan semangat.
58 59
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
96
Tabel 4.27 Guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang bertanya No. 27.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
5
17
b. Sering
4
13
c. Kadang-Kadang
10
33
d. Tidak Pernah
11
37
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 17%, sering 13%, kadang-kadang 33% dan tidak pernah 37% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak pernah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang bertanya.60 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Ketika ada siswa yang belum mengerti kemudian bertanya tentang materi yang telah dijelaskan oleh guru IPS, guru IPS terlihat bisa menjawab dengan baik tanpa adanya keraguan.61 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak pernah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang bertanya. Terlihat bahwa guru IPS menguasai materi dengan baik. Sebaga seorang guru hasruslah dapat menguasi materi yang disampaikan ke siswa agar siswa tidak merasa bingung atau kesulitan dengan materi tersebut. Walaupun tugas guru adalah mengajar, namun belajar juga tetap dilakukan sampai kapanpun untuk menambah pengetahuan.
60 61
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
97
Tabel 4.28 Guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum memulai pelajaran No. 28.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
4
13
b. Sering
0
0
c. Kadang-Kadang
12
40
d. Tidak Pernah
14
47
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 13%, sering 0%, kadang-kadang 40%, dan tidak pernah 47% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak pernah guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum memulai pelajaran.62 Namun, hal tersebut sejalan dengan hasil observasi yang peneliti temukan atau amati di kelas VII, sebagai berikut: Guru IPS selalu mengkondisikan kelas agar siswa tertib ketika proses belajar mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan menarik perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking.63 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS dapat mengkondisikan kelas dengan baik sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai agar siswa bisa fokus belajar dan tidak bercanda atau mengobrol dengan siswa lainnya pada saat pelajaran akan di mulai.
62 63
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
98
Tabel 4.29 Guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya No. 29.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
4
13
b. Sering
6
20
c. Kadang-Kadang
9
30
d. Tidak Pernah
11
37
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 13%, sering 20%, kadang-kadang 30% dan tidak pernah 37% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya.64 Dari hasil observasi, penulis mengungkapkan bahwa: Guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya. Misalnya dengan menanyakan materi dipertemuan sebelumnya, menanyakan tugas, menanyakan apa yang sudah dipelajari dirumah dan sebagainya.65 Hal tersebut dapat di simpulkan bahwa guru IPS selalu mengevaluasi kegiatan sisiwa setiap pertemuannya. Dengan tujuan untuk mengingatkan kembali kepada siswa materi-materi yang sudah dipelajari dipertemuan sebelumnya.
64 65
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
99
Tabel 4.30 Belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS demi menghindari hukuman yang diancamkan No. 30.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
10
33
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
10
33
d. Tidak Pernah
5
17
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 33%, sering 17%, kadang-kadang 33% dan tidak pernah 17% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa selalu belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS untuk menghindari hukuman yang diancamkan dan Sebagian siswa lainnya kadang-kadang belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS untuk menghindari hukuman yang diancamkan.66 Dari hasil observasi di lapangan, bahwa: Tidak adanya ancaman yang diberikan guru IPS kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugas IPS. Banyak dari siswa mengerjakan tugas-tugasnya di sekolah padahal itu merupakan tugas rumah. Guru memberikan waktu tambahan kepada siswa yang belum mengerjakan tugas-tugasnya tersebut.67 Hal
ini
dapat
di
simpulkan
bahwa
siswa
kurang
bertanggungjawab atas tugas-tugas yang diberikan guru. Guru seharusnya bersikap tegas dengan memberikan hukuman kepada siswa yang telat mengumpulkan tugas atau tidak mengerjakan tugas, agar siswa mampu bertanggungjawab atas tugas yang telah diberikan.
66 67
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
100
Tabel 4.31 Belajar IPS karena ingin dipuji guru No.
Alternatif Jawaban
31.
F
%
a. Selalu
19
63
b. Sering
2
7
c. Kadang-Kadang
6
20
d. Tidak Pernah
3
10
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 63%, sering 7%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 10% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan selalu belajar IPS karena ingin hasil kerjanya di puji oleh guru. Sebab itu akan membuat semangat belajar.68 Dari hasil observasi di lapangan, bahwa: Siswa sangat senang jika mendapatkan pujian dari guru khususnya guru IPS atas hasil kerja kerasnya. Dimana dari pujian inilah akan membuat siswa lebih semangat lagi dalam belajar dan mengikuti pembelajaran dengan serius.69 Hal ini dapat di simpulkan bahwa selama ini siswa rajin belajar agar hasil kerja kerasnya yang baik mendapatkan pujian dari guru langsung tentu akan memacu siswa termotivasi belajar.
68 69
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
101
Tabel 4.32 Belajar IPS karena ingin dipuji orangtua No. 32.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
8
27
b. Sering
3
10
c. Kadang-Kadang
4
13
d. Tidak Pernah
15
50
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 27%, sering 10%, kadang-kadang 13% dan tidak pernah 50% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah belajar IPS karena ingin di puji orangtua. Dari hasil observasi di lapangan, bahwa: Siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, belajar di kelas maupun di luar kelas bukan semata-mata ingin mendapatkan pujian tetapi belajar karena untuk menambah pengetahuan.70 Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa yang rajin belajar untuk mendapatkan pujian dari orangtua hanya beberapa orang saja. Tetapi setengah dari jumlah responden menjawab rajin belajar bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orangtua.
70
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
102
Tabel 4.33 Belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan No. 33.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
25
83
b. Sering
3
10
c. Kadang-Kadang
2
7
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 83%, sering 10%, kadang-kadang 7% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan selalu belajar karena ingin menambah atau meningkatkan pengetahuannya.71 Dari hasil pengamatan di lapangan dapat di ungkapkan: Siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug rata-rata mereka belajar karena ingin menambah atau meningkatkan pengetahuan yang belum sama sekali mereka ketahui maupun yang sudah mereka ketahui sehingga proses pembelajaran IPS yang disampaikan oleh guru dapat terserap dengan baik dan di kelas pun menjadi baik.72 Hal ini dapat di simpulkan, rata-rata siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug memiliki pemikiran bahwa mereka belajar karena untuk menambah pengetahuannya tentang segala hal, salah satunya pelajaran IPS.
71 72
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
103
Tabel 4.34 Belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu bersaing dengan siswa lainnya No. 34.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
20
67
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
1
3
d. Tidak Pernah
4
13
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 67%, sering 17%, kadang-kadang 3% dan tidak pernah 13% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa siswa selalu belajar IPS karena untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu bersaing dengan siswa lainnya.73 Dari hasil observasi di lapangan, dapat diungkapkan bahwa: Siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug semangat belajar baik di dalam maupun di luar kelas karena ingin mendapatkan nilai yang bagus agar menjadi juara dan mampu bersaing dengan siswa lainnya. Hal tersebut merupakan keinginan semua siswa. Karena itu semua siswa semangat dalam belajarnya.74 Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug semangat belajar karena ingin bersaing dengan siswa lainnya dan menjadi juara di kelasnya, dengan kata lain mereka selalu ingin menjadi yang terbaik di kelasnya. Dan itu merupakan suatu motivasi untuk mereka rajin dan semangat dalam belajar.
73 74
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
104
Tabel 4.35 malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan No. 35.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
0
0
b. Sering
1
3
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
24
80
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 0%, sering 3%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 80% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa siswa tidak pernah malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan.75 Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan. Hal ini disebabkan siswa tidak ingin mendapatkan nilai jelek. Jadi sebisa mungkin diusahakan untuk belajar IPS ketika ada ulangan.
Tabel 4.36 Malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua No. 36.
75
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
1
3
b. Sering
0
0
c. Kadang-Kadang
6
20
d. Tidak Pernah
23
77
Jumlah
30
100%
Hasil Angket tanggal 17 November 2015
105
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 3%, sering 0%, kadang-kadang 20% dan tidak pernah 77% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa siswa tidak pernah malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua. 76 Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua. Hadiah yang dijanjikan oleh orangtua kepada anaknya itu sebagai motivasi untuk anak (siswa) rajin belajar.
Tabel 4.37 Merasa malas mencatat pelajaran IPS No. 37.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
0
0
b. Sering
1
3
c. Kadang-Kadang
3
10
d. Tidak Pernah
26
87
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 0%, sering 3%, kadang-kadang 10% dan tidak pernah 87% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa siswa tidak pernah merasa malas mencatat pelajaran IPS.77 Dari hasil observasi di lapangan dapat di ungkapkan bahwa: Sebagian besar siswa di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, mereka terlihat semangat dalam mencatat materi yang diberikan guru di papan tulis. Tidak ada siswapun yang protes ketika guru menyuruh untuk mencatat materi tersebut. Kelaspun terlihat kondusif. 78
76
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Angket tanggal 17 November 2015 78 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 77
106
Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah merasa malas mencatat pelajaran IPS. Karena apa yang mereka catat akan bermanfaat untuk mereka sebagai bahan tambahan belajar juga nantinya pada saat ulangan harian atau semesteran.
Tabel 4.38 Rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru No. 38.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
3
10
b. Sering
5
17
c. Kadang-Kadang
7
23
d. Tidak Pernah
15
50
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 10%, sering 17%, kadang-kadang 23% dan tidak pernah 50% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru.79 Dari hasil observasi di lapangan dapat di ungkapkan bahwa: Sebagian siswa di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, mereka rajin belajar itu terlihat dari bagaimana cara mereka mengikuti pembelajaran IPS dengan baik dan serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru tersebut.80 Hal ini dapat di simpulkan bahwa sebagian siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug tidak pernah rajin belajar IPS karena ingin
79 80
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
107
mendapatkan hadiah yang disajikan guru, sebab bukan itu tujuan yang mereka cari tetatpi pengetahuan yang mereka cari.
Tabel 4.39 Senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS No. 39.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
22
73
b. Sering
3
10
c. Kadang-Kadang
5
17
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 70%, sering 10%, kadang-kadang 17% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS.81 Dari hasil pengamatan dilapangan dapat di ungkapkan bahwa: Siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS begitu senang dan semangat ketika diminta untuk mengerjakan tugas IPS.82 Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug dalam mengikuti proses pembelajaran IPS selalu senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS, bukan hanya karena takut tidak mendapat nilai atau mendapat hukuman jika tidak mengerjakan. Akan tetapi karena mereka senang dengan mata pelajaran IPS. Walaupun terdapat dari pernyataan siswa mata pelajaran IPS itu sedikit membosankan.
81 82
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
108
Tabel 4.40 Tertarik menyelesaikan PR atau tugas yang diberikan guru IPS No. 40.
Alternatif Jawaban
F
%
a. Selalu
15
50
b. Sering
7
23
c. Kadang-Kadang
8
27
d. Tidak Pernah
0
0
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat responden yang menjawab selalu 50%, sering 23%, kadang-kadang 27% dan tidak pernah 0% responden yang ada. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan selalu tertarik menyelesaikan PR yang diberikan guru IPS.83 Dari hasil pengamatan dilapangan dapat diungkapkan: Hampir seluruh siswa menyelesaikan PR atau tugas yang diberikan oleh guru IPS dalam proses pembelajaran IPS, ini berarti mereka antusias terhadap mata pelajaran IPS.84 Hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug hampir semuanya dapat menyelesaikan PR atau tugas yang diberikan oleh guru IPS tersebut, baik di dalam maupun di luar kelas.
83 84
Hasil Angket tanggal 17 November 2015 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
109
b. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan 1) Tabulasi Angket Peran Guru IPS Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan hasil data angket, selanjutnya peneliti menganalisis angket peran guru IPS. Adapun analisis angket peran guru IPS sebagai berikut
Tabel 4.41 Angket Peran Guru IPS No. Angket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Rata-Rata
4 17 11 7 10 3 6 17 22 18 14 15 25 23 17 17 13 9 12 22 15 1 0 6 19 23 25 5 4 4 380 12,67
Tabulasi Data 3 2 3 4 14 4 0 17 13 4 5 6 6 11 8 5 7 1 7 5 6 5 10 4 5 0 7 0 10 2 12 1 11 6 13 8 13 5 8 0 2 1 7 13 5 10 14 3 6 2 4 3 5 0 4 10 0 12 6 10 211 152 7,03 5,07
1 6 1 6 3 16 7 0 0 0 5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 12 9 15 7 3 0 0 11 14 10 127 4,24
110
Frekuensi Prosentase
42,23 43,67
23,43 24,23
16,90 17,48
14,13 14,61
Dari hasil tabel Peran Guru IPS di atas, terlihat jelas bahwa angket yang diberikan kepada 30 siswa SMP PGRI 2 Ciledug kelas VII, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru IPS selalu menunjukkan perannya sebagai seorang guru. Dengan demikian guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug memberikan atau melakukan usaha untuk meningkatkan semangat belajar bagi siswanya di kelas maupun di luar kelas. Kemudian dari hasil observasi di kelas, guru IPS terlihat percaya diri pada saat penyampaian materi dan memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang mudah dipahami siswa. Guru IPS juga menggunakan bahasa yang santun dan tidak menyakiti hati siswa. Guru IPS pun terlihat ramah dengan siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan James W. Brown menurutnya tugas dan peranan guru “menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa”.85 Dari hasil angket, observasi dan kaitannya dengan teori tentang Peran Guru dapat disimpulkan bahwa guru IPS menunjukkan peran guru yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari kualitas maupun kuantitas guru IPS dalam menyampaikan materi, memotivasi belajar siswa, perliaku dan cara berbicara serta berinteraksi di lingkungan sekolah.
2) Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan hasil data angket, kemudian menganalisis angket peran guru IPS, 85
Sardiman.A.M, op. cit., h.143.
111
selanjutnya adalah menganalisis angket motivasi belajar siswa. Adapun analisis angket motivasi belajar sebagai berikut Tabel 4.42 Angket Motivasi Belajar Siswa No. Angket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Rata-Rata Frekuensi Prosentase
4 10 19 6 25 20 0 1 0 3 22 15 121 4,03 13,43 36,70
Tabulasi Data 3 2 5 10 2 6 5 4 3 2 5 1 1 5 0 6 1 3 5 7 3 5 7 8 37 57 1,23 1,90 4,1 6,3 11,20 17,20
1 5 3 15 0 4 24 23 26 15 0 0 115 3,83 12,77 34,90
Dari hasil tabel Angket Motivasi Belajar Siswa di atas, terlihat jelas bahwa angket yang diberikan kepada 30 siswa SMP PGRI 2 Ciledug kelas VII, dari 11 pertanyaan angket tentang motivasi belajar siswa, 5 pernyataaan mendapatkan jawaban “tidak pernah” dari responden. Hal tersebut dikarenakan bukan karena pernyataan negatif melainkan karena para responden menjawab sesuai dengan kenyataan yang mereka alami. Pernyataan tersebut berupa (belajar IPS karena ingin di puji orangtua, malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan, malas belajar IPS walalupun dijanjikan hadiah oleh orangtua, merasa malas mencatat pelajaran IPS, dan rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru).
112
Kemudian dari hasil wawancara dengan guru IPS, dapat dikatakan bahwa siswa dapat termotivasi belajar dengan cara memberikan metode
pembelajaran
yang bervariasi
setiap
pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya senada dengan pendapat Hamzah B. Uno, menurutnya “siswa akan termotivasi belajar jika perencanaan yang penuh variasi dan adanya kegiatan yang menarik dalam belajar”.86 Sedangkan menurut Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub menyatakan bahwa “salah satu tugas dan kewajiban guru adalah mengajar dengan metode yang bagus (bervariasi)”.87 Dari hasil angket, wawancara dan kaitannya dengan teori tentang motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VII sudah berjalan dengan baik. Ini dapat dilihat dari motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yaitu dari keinginan siswa untuk belajar, sikap senang terhadap mata pelajaran IPS yang menunjukkan bahwa siswa memiliki minat yang cukup tinggi, dan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru serta keinginan untuk meningkatkan pengetahuannya. Sedangkan motivasi dari luar diri siswa, dalam hal ini dapat terlihat pada semangat siswa ketika guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode pembelajaran, kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dan sikap belajar siswa yang tekun dan sungguh-sungguh bila ada ulangan, kadangkadang untuk mendapatkan pujian atau hadiah serta untuk menjadi juara.
86 87
Hamzah B. Uno, loc. cit. Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, loc. cit.
113
3) Pembahasan dan Analisa Angket Dari hasil angket Peran Guru dan Motivasi Belajar Siswa sebelumnya dapat dilihat bahwa pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu mengkondisikan kelas agar siswa bisa fokus ketika kegiatan pembelajaran di mulai. Senada dengan hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug, “Guru IPS selalu mengkondisikan kelas agar siswa tertib ketika proses belajar mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan menarik perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking”.88 Kegiatan pemberian ice breaking juga dapat dikatakan pemberian
motivasi
di
awal
pembelajaran,
guna
untuk
memberikan semangat kepada siswa dalam menerima materi pelajaran yang akan diberikan oleh guru. Hasil angket dan observasi tentang pemberian ice breaking di dalam kegiatan belajar mengajar, senada dengan pendapat Hamzah B. Uno yang menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik dapat diberikan kepada siswa salah satunya apabila adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.89 Kemudian setelah pemberian motivasi di awal pembelajaran, guru juga dapat memberikan motivasi di dalam kegiatan inti pembelajaran. Dari hasil angket, guru IPS selalu memberikan metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa tidak jenuh saat guru menyampaikan materi pelajaran. Dalam setiap proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah, guru IPS menggunakan berbagai metode. Hal ini diakui oleh guru IPS saat wawancara bahwa “Dalam proses belajar mengajar berlangsung saya selalu menggunakan metode yang bervariasi seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain 88 89
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 Hamzah B. Uno, loc. cit.
114
sebagainya.90 Begitu juga dengan hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug bahwa “guru IPS dalam pembelajarannya selalu menggunakan metode yang bervariasi tergantung materi pembahasan yang diajarkan kepada siswa tersebut. Sehingga siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug dapat menerima pembelajaran dari guru IPS tidak jenuh dan bosan” Hasil angket, wawancara dan observasi tersebut tentang metode pembelajaran yang bervariasi, senada dengan pendapat Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub yang menyatakan bahwa salah satu tugas dan kewajiban guru adalah mengajar dengan metode yang bagus (bervariasi). Ketika mengevaluasi
memasuki dengan
akhir
pembelajaran,
memberikan
guru
IPS
pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa. Pada kegiatan ini guru memberikan reward (hadiah atau pujian), pemberian reward ini juga merupakan salah satu pemberian motivasi kepada siswa. Dalam hal ini guru IPS di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug memberikan reward berupa pujian, dapat dilihat dari hasil angket “Guru IPS Memberikan Pujian”. Selanjutnya dari hasil wawancara dengan guru IPS diungkapkan bahwa “Dengan memberikan pujian terhadap siswa yang bersikap positif dalam belajar akan menambah semangat belajar dan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi serta itu merupakan sikap seorang guru yang peduli terhadap siswa”.91 Dan juga melalui hasi observasi yang bahwa “guru IPS dalam pembelajarannya memberikan pujian secara lisan terhadap siswanya yang serius mengikuti pembelajaran IPS dari
90
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
2015 91
2015
Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November
115
awal sampai akhir. Dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi atau semangat dalam belajar IPS itu sendiri”.92 Hasil angket, wawancara dan observasi tersebut tentang memberikan pujian, senada dengan pendapat Sardiman AM., salah satu bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah adalah dengan memberikan pujian. Maka dapat dipahami bahwa guru IPS memotivasi siswa dengan memberikan ice breaking di awal pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar siswa bisa fokus belajar dan tidak bercanda atau mengobrol dengan siswa lainnya pada saat pelajaran akan di mulai. Selanjutnya pemberian motivasi juga dilakukan di dalam kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitannya dengan pemberian motivasi belajar, guru IPS juga berpendapat bahwa siswa senang apabila hasil tugas yang di kerjakannya mendapatkan pujian. Hal tersebut dilakukan agar dapat membangkitkan semangat siswa. Dengan diberikan metode pembelajaran yang bervariasi serta pujian terhadap tugas yang dikerjakan siswa, guru IPS melihat bahwa siswa menjadi semangat. Karena siswa menjadi segar (fresh) dan terdorong untuk lebih baik lagi. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Abdul Rosyid. Di mana dalam penelitiannya yang berjudul ”Peranan Guru IPS
Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS” menunjukkan bahwa peranan guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran IPS dikelas adalah keterampilan guru membuka pelajaran, penggunaan 92
Hasil Observasi tanggal 16 November 2015
116
variasi metode dan teknik pembelajaran, kualitas variasi stimulus, keterampilan bertanya, penggunaan media atau alat bantu pembelajaran, keterampilan menutup pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran guru memiliki keterkaitan dengan penumbuhan motivasi belajar maupun minat siswa itu sendiri di dalam proses pembelajaran.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil angket, observasi ataupun wawancara yang menunjukkan bahwa guru IPS berperan cukup baik di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa cukup termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peran guru IPS dalam memotivasi belajar siswa sudah berjalan dengan baik dapat terlihat dari keseluruhan data yang diperoleh yaitu metode yang bervariasi, ada 17 siswa (57%) mengatakan bahwa guru mereka selalu memberikan metode pembelajaran yang bervariasi. Memberikan pujian, ada 18 siswa (60%) mengatakan bahwa guru IPS selalu memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar. Memiliki sifat dan bertutur kata yang santun, ada 23 siswa (77%) mengatakan guru IPS selalu menunjukkan sifat dan bertutur kata yang santun, terlihat juga pada saat observasi ketika berbicara di kelas maupun di luar kelas guru IPS terlihat begitu santun dalam berbicara baik kepada siswa maupun rekan guru. Semangat dalam mengajar, ada 25 siswa (83%) mengatakan guru IPS selalu semangat dalam mengajar, terlihat juga pada saat observasi guru IPS terlihat sangat bersemangat pada saat menyampaikan materi, selalu tersenyum dan sesekali menyelipkan candaan agar siswa tidak merasa jenuh. Mengucapkan salam dan berdoa, ada 23 siswa (77%) mengatakan guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai pelajaran degan berdoa. Penelitian ini membuktikan peranan guru sangat penting di dalam memberikan motivasi pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga dampak dari pemberian motivasi tersebut yakni adanya rasa ketertarikan dan kesenangan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa motivasi memang penting diberikan di dalam
117
118
kelas oleh guru. Hal tersebut dilakukan agar siswa memiliki motivasi yang kuat di dalam proses pembelajaran.
B. Saran 1. Bagi Siswa Hendaknya siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya pada mata pelajaran IPS sehingga tidak hanya terpengaruh dari luar diri siswa atau dari guru saja. Dan hendaknya siswa selalu bersemangat mengikuti mata pelajaran IPS, agar lebih cepat memahami yang disampaikan oleh guru dan prestasi dalam mata pelajaran IPS dapat lebih baik.
2. Bagi Guru Hendaknya guru IPS mempertahankan penggunaan metode yang bervariasi dalam mengajar, atau bahkan lebih ditingkatkan lagi agar siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti pelajaran IPS. Dan hendaknya guru IPS dapat menghilangkan persepsi yang kurang baik mengenai pelajaran IPS agar tidak di kenal dengan pelajaran yang membosankan. Kemudian guru IPS juga dapat bertukar pikiran dengan guru lainnya mengenai pemberian motivasi belajar yang baik untuk siswa. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak hanya menyenangi atau semangat belajar di dalam satu mata pelajaran saja. Akan tetapi, siswa dapat menyenangi dan semangat belajar di dalam semua mata pelajaran secara keseluruhan.
3. Bagi Kepala Sekolah Hendaknya kepala sekolah memberikan pengarahan kepada guru-guru untuk dapat memotivasi siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dan hendaknya kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana, seperti pengadaan buku-buku mengenai pengetahuan sosial di sekolah perlu ditingkatkan karena dapat menambah wawasan pengetahuan sosial siswa
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Yunus Abu, dkk. Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2009. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. E, Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2008. Ellis Ormrod, Jeanne. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Jilid 2. 2008. Esti, Sri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. 2002. Faturrohman, Pupuh dan Aa Suryana. Guru Profesional. Bandung: PT Refika Aditama. cet. Ke-1. 2012. Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.cet. Ke-2. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Margono. S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. cet. Ke-6. 2007. Miarso, Yusufhadi. Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 2008. Moleong, Lexy J. Metode Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Muhaimin, Abdul. Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Muhammad, Kasiram. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang Press. 2008. Mustafa, Dina. Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat. Jakarta: Pusat Antar Universitas.cet. Ke-1. 2001. Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press. 2004.
119
120
Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. cet. Ke-4. 2003. Rosyid, Abdul. Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Kencana.EdisiI. Cet. Ke-5. 2006. Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Edisi ke-I. 2010. Sardiman.A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.cet. Ke-21. 2012. Seli Rusiani, Ervina Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014. Solihatin, Etin dan Rahrjo. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. cet. Ke-3. 2009. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 14. 2004. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. cet. Ke-15. 2012. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. cet. Ke-5. 2009. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. cet. Ke-21. 2014. Undang-Undang Republik SISDIKNAS.
Indonesia
Nomor
20
Tahun
2003
Tentang
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.cet. Ke-3. 2008. Winkel W.S. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. cet. Ke-5. 1999.
121
Yamin, Martinis. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group. cet. Ke-1. 2013. Yusuf Mappeasse, Muhammad. Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 3 Makassar. Skripsi Universitas Negeri Makassar (UNM). Makassar. 2009.
Sumber Lain: A. Fatih Syuhud, “Meningkatkan Motivasi Belajar”, diakses pada 11 Juni 2015 dari http://eprints.walisongo.ac.id/1217/5/4101103_Bab2.pdf Sahid Raharjo, “Teori Sampel dan Sampling Penelitian”, artikel diakses pada 14 September 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/04/teori-sampeldan-sampling-penelitian.html
Lampiran 1
Daftar Guru SMP PGRI 2 Ciledug Tahun Ajaran 2015/2016
NO
NAMA
L/P
1
Drs. MARSONO, M.Pd
L
2
NINI YULIYATI, SE ENCEP ABDUSSALAM, SHI
P
JABATAN
Bidang Studi yang diampu
4
NUR ALI, S.Pd
L
5
ALI ANDI, S.IP
L
6
SRI MULYANI, S.Pd
P
7
PANCA HADI, SE
L
8
ROSMANI, S.Pd M. ABDURAHMAT, S.Pd EVI NUR AHFIAH, S.Pd HAMIDAH, S.Pd
P
Kepala Sekolah Wk.KepSek PKS Kurikulum PKS Kurikulum PKS HUMAS PKS Kesiswaan PKS Kesiswaan PKS Sapran
L
Pemb.ROHIS
IPA
P
Guru
B. Inggris
P
Guru
B. Indonesia
P
Guru
IPS
L
Guru
Penjaskes
P
Guru
PAI
P
Guru
PAI
P
Guru
Matematika
3
9 10 11 12
L
Matematika IPS PKn IPA B. Indonesia B. Indonesia IPS IPA
16
MARYATI, S.Pd YUDI DIRGAHAYU, S.Pd NUNUNG FAUZIAH, S.PdI TUTI ALAWIYAH, S.Ag SUNARTI, M.Pd
17
JAMIRULLAH, Drs
L
Guru
Matematika
18
ESTININGSIH, S.Pd
P
Guru
Matematika
13 14 15
Lampiran 2 Hasil Angket Uji Coba Peran Guru IPS No.
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Achmad Raihan Adinda Febriyane Putri Amelia Agustina Andika Dwi Putra Ardi Maulana Arya Basyara Aziz Ubaid Baris Salman Macadafi Chairuel Afriansyah Dinda Ayu Eisy Monisha Evy Fitriani Febriana Haidar Intan Febriana Lisa Estrada Muhammad Abimanyu Muhammad Jazmi Nadila Salsabila Nanang Dwi Saputra Rikky Wahyu Saputra Rizaldi Ridho Lillahi Shafa Mutiara Siska Salsabila Talitha Windya Tiara Intan Nabila Viola Agustin Fara Vivi Ramadita Windy Amalia Zanuar Iskhaq
1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 3 4 2 3 1 2 4 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 1
2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 2 1 1 1 1 3
3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 4 2 2 2 2 1
4 4 4 1 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2
5 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 4 3 3 1 3 2 2 1 3 3 1
6 4 2 1 3 3 2 1 3 4 3 2 1 2 2 3 4 2 4 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2
7 4 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
8 4 2 3 2 3 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2
9 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 3 2 1 3 3 2 1 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 1 4 1 2 2 3 3 2 2 4 4 4 2
11 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
12 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
13 4 1 3 2 2 3 2 2 4 4 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
14 1 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
15 4 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 1 2 4 2 3 1 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 2 1
16 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3
17 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3
No. Angket 18 19 20 4 4 1 3 3 1 1 3 2 3 3 2 4 4 2 2 3 1 1 3 1 4 4 2 3 4 1 4 3 2 4 3 1 2 4 1 4 3 2 4 3 2 4 4 1 4 4 1 3 3 2 1 3 1 4 4 2 4 4 2 3 3 1 3 4 1 3 3 2 4 4 1 4 4 1 4 3 2 3 4 2 3 3 1 4 3 1 3 3 1
21 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 1 2 4 2
22 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4
23 2 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2
24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4
25 2 4 1 4 1 2 1 1 1 4 4 1 1 1 1 4 2 1 4 1 1 1 3 4 1 1 4 3 4 1
26 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2
27 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1
28 4 1 1 2 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2
29 4 2 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3
31 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4
32 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
33 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4
34 3 1 3 1 1 2 1 1 3 1 3 1 2 1 1 2 3 2 4 1 1 1 1 3 4 1 1 2 1 1
35 1 4 3 2 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1
36 3 4 3 2 1 3 3 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 2 2 2 1 1 1
37 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 1
38 3 4 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 3 1 1 1 1 1 4 2 2 2 2 3 1
Jumlah 113 100 87 98 92 97 83 93 115 110 105 88 88 80 108 114 95 87 104 98 87 85 90 122 102 91 89 85 110 81
Lampiran 3 Hasil Angket Uji Coba Motivasi Belajar Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden Achmad Raihan Adinda Febriyane Putri Amelia Agustina Andika Dwi Putra Ardi Maulana Arya Basyara Aziz Ubaid Baris Salman Macadafi Chairuel Afriansyah Dinda Ayu Eisy Monisha Evy Fitriani Febriana Haidar Intan Febriana Lisa Estrada Muhammad Abimanyu Muhammad Jazmi Nadila Salsabila Nanang Dwi Saputra Rikky Wahyu Saputra Rizaldi Ridho Lillahi Shafa Mutiara Siska Salsabila Talitha Windya Tiara Intan Nabila Viola Agustin Fara Vivi Ramadita Windy Amalia Zanuar Iskhaq
39 4 1 3 3 1 1 2 1 4 1 1 4 1 4 4 4 4 3 1 1 2 2 2 4 2 2 2 3 1 2
40 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 1 2 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2
43 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2
44 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4
45 1 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 1 4 4 4 2 4 1 4 4 1 4 4
No. Angket 46 47 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
48 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2
49 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1
51 1 2 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
52 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
53 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 4 2 1 2
54 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4
Jumlah 27 33 32 35 26 28 32 28 36 26 27 29 27 26 34 31 33 34 26 28 31 35 25 38 27 33 34 29 28 34
Lampiran 4 Hasil Angket Peran Guru IPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden Achmad Afriansyah Ahmad Reza Al Baran Akhbar Anggita Abimanyu Anggun Niawati Bara Prasetya Chyntia Yuhita Sari Deny N. S Diah Kusuma Apriyanti Diaulhaq Rafif Farhan Tri Fadhilah Fari Hasan Galih Bagus Kristal Siva Dila Miroatus Soulah Muhammad Kahfi Muhammad Rafli Muhammad Ridho Pramesti Regita Putri Aprilianty Putri Nabilla Reinardus Dicaprio Rian Putra Guntur Rio Putra Vanista Rizky Maulana Ryan Fahrezi Selvi Alfi Yani Shiva Salsabila Syahri Winda Windira
1 4 4 1 4 4 4 4 1 1 3 2 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 4 4 1 2 2 4 4 2 3
2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1
3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 4 1 2 1 1 4 4 1 1 2 2 2 1 1 2 2
4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 2 1 3 4 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 3 4 4 3 2
5 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 1 3 3 3 2 1 4 3
6 2 1 1 2 1 2 4 2 2 4 4 2 4 3 2 2 1 1 4 4 2 1 1 3 3 3 2 2 3 3
7 4 3 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4
9 3 4 2 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3
10 3 4 1 3 3 3 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 2 2 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 1
11 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 3 2 3 1 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 4
12 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
No. Angket 14 15 16 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 2 4
17 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 1 3 4 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3
18 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 2 3
19 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
20 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
21 2 3 1 2 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 1 1 4 3 3 2 1 3 1
22 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1 3 2
23 3 3 1 2 3 4 4 1 1 4 1 2 3 1 1 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
24 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 1
25 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
27 2 1 4 2 1 2 1 1 4 1 2 2 1 2 1 2 1 2 3 1 1 4 4 3 2 3 3 1 2 4
28 1 1 1 4 1 1 1 2 1 4 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2
29 2 1 1 3 1 4 1 4 1 1 2 4 1 3 3 3 2 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 2 4
Jumlah 81 86 78 89 87 83 83 86 76 90 89 88 87 85 81 92 84 83 75 90 86 90 90 86 90 92 89 87 87 83
Lampiran 5 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden Achmad Afriansyah Ahmad Reza Al Baran Akhbar Anggita Abimanyu Anggun Niawati Bara Prasetya Chyntia Yuhita Sari Deny N. S Diah Kusuma Apriyanti Diaulhaq Rafif Farhan Tri Fadhilah Fari Hasan Galih Bagus Kristal Siva Dila Miroatus Soulah Muhammad Kahfi Muhammad Rafli Muhammad Ridho Pramesti Regita Putri Aprilianty Putri Nabilla Reinardus Dicaprio Rian Putra Guntur Rio Putra Vanista Rizky Maulana Ryan Fahrezi Selvi Alfi Yani Shiva Salsabila Syahri Winda Windira
30 2 1 4 2 1 2 2 1 4 3 2 2 4 4 1 1 2 4 2 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 4
31 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 1 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 4 2 4 2 4 2 3
32 3 1 4 1 1 1 1 2 1 3 1 1 4 2 2 4 1 1 1 4 4 1 1 3 4 1 2 1 4 4
33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
No. 34 4 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4
Angket 35 36 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
38 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 1 2 3 3 2 4 1 1 2 1 1 1 2 2 1 4 1 2 4
39 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4
40 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 2 2 2 4 3 4
Jumlah 28 23 33 27 21 27 27 24 29 29 27 27 30 29 23 25 27 28 24 32 30 29 29 30 29 26 25 27 29 32
Lampiran 6
Tabulasi Data No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
Peran Guru IPS 81 86 78 89 87 83 83 86 76 90 89 88 87 85 81 92 84 83 75 90 86 90 90 86 90 92 89 87 87 83 2574
Motivasi Belajar Siswa 28 23 32 27 21 27 27 24 29 29 27 27 30 29 22 25 27 28 24 32 30 29 29 30 29 26 25 27 29 31 827
Lampiran 7
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS (PERAN GURU IPS)
A. Distribusi Frekuensi 75
76
78
81
81
83
83
83
83
84
85
86
86
86
86
87
87
87
87
88
89
89
89
90
90
90
90
90
92
92
1. Banyak Data (n) = 30 2. Perhitungan Rentang R = Xmaks - Xmin = 92 – 75 = 17 3. Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log 30 = 5,88 6 4. Perhitungan Panjang Kelas R K 17 P 6 P 2,83 P
P3
No.
Interval
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi (fi)
f(%)
FK
(Xi)
Xi2
fiXi
fiXi2
1
75 – 77
74,5
77,5
2
6,67
2
76
5776
152
11552
2
78 – 80
77,5
80,5
1
3,33
3
79
6241
79
6241
3
81 – 83
80,5
83,5
6
20,00
9
82
6724
492
40344
4
84 – 86
83,5
86,5
6
20,00
15
85
7225
510
43350
5
87 – 89
86,5
89,5
8
26,67
23
88
7744
704
61952
6
90 – 92
89,5
92,5
7
23,33
30
91
8281
637
57967
30
100
-
-
-
2574
221406
Jumlah
B. Perhitungan Mean X
fX f i
i
i
2574 30 85 ,8
C. Perhitungan Median n F 2 M e Bb P f Me 15 9 83,5 3 6 83,5 3 86,5
D. Perhitungan Modus fa M o Bb P f f b a 2 86,5 3 2 1 86,5 2,01 88,51
Lampiran 8
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS (MOTIVASI BELAJAR SISWA)
A. Distribusi Frekuensi 21
22
23
24
24
25
25
26
27
27
27
27
27
27
27
28
28
29
29
29
29
29
29
29
30
30
30
31
32
32
1.
Banyak Data (n) = 30
2.
Perhitungan Rentang R = Xmaks - Xmin = 32 – 21 = 11
3.
Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log 30 = 5,88 6
4.
Perhitungan Panjang Kelas R K 11 P 6 P 1,83 P
P2
No.
Interval
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi (fi)
f(%)
FK
(Xi)
Xi2
fiXi
fiXi2
1
21 – 22
20,5
22,5
2
6,67
2
21,5
462,25
43
924,5
2
23 – 24
22,5
24,5
3
10
5
23,5
552,25
70,5
1656,75
3
25 – 26
24,5
26,5
3
10
8
25,5
650,25
76,5
1950,75
4
27– 28
26,5
28,5
9
30
17
27.5
756,25
247,5
6806,25
5
29 – 30
28,5
30,5
10
33,33
27
29,5
870,25
295
8702,5
6
31– 32
30,5
32,5
3
10
30
31,5
992,25
94,5
2976,75
30
100
-
-
-
827
23017,5
Jumlah
B. Perhitungan Mean X
fX f i
i
i
827 30 27 ,57
C. Perhitungan Median n F 2 M e B b P f Me 15 8 26,5 2 9 26,5 1,56 28,06
D. Perhitungan Modus fa M o Bb P f f b a 1 28,5 3 1 7 28,5 0,37 28,87
Lampiran 9 Uji Validitas Angket Peran Guru IPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Achmad Raihan 2 2 1 4 3 4 4 4 1 3 Adinda Febriyane Putri 1 1 1 4 4 2 1 2 1 2 Amelia Agustina 1 1 2 1 3 1 1 3 3 1 Andika Dwi Putra 2 1 1 3 3 3 1 2 1 3 Ardi Maulana 1 1 1 3 2 3 1 3 1 3 Arya Basyara 2 1 1 3 3 2 2 4 1 2 Aziz Ubaid 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1 Baris Salman Macadafi 2 1 1 3 2 3 1 2 1 3 Chairuel Afriansyah 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 Dinda Ayu 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 Eisy Monisha 4 1 1 4 3 2 1 2 1 4 Evy Fitriani 2 1 1 3 2 1 1 4 1 4 Febriana 3 1 1 3 2 2 1 4 1 2 Haidar 1 1 1 3 2 2 1 4 2 3 Intan Febriana 2 1 1 4 3 3 2 4 1 4 Lisa Estrada 4 1 2 4 4 4 4 4 1 4 Muhammad Abimanyu 1 2 1 3 2 2 2 4 1 2 Muhammad Jazmi 2 1 1 2 3 4 2 2 1 1 Nadila Salsabila 3 1 1 4 2 3 2 4 1 4 Nanang Dwi Saputra 2 1 1 4 4 3 2 3 1 1 Rikky Wahyu Saputra 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 Rizaldi Ridho Lillahi 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 Shafa Mutiara 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3 Siska Salsabila 2 4 3 4 3 4 2 3 1 3 Talitha Windya 2 2 4 4 2 2 2 3 1 2 Tiara Intan Nabila 3 1 2 4 2 2 2 3 1 2 Viola Agustin Fara 2 1 2 4 1 2 1 2 1 4 Vivi Ramadita 1 1 2 4 3 2 1 2 1 4 Windy Amalia 3 1 2 4 3 2 1 4 1 4 Zanuar Iskhaq 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 63 43 43 97 80 74 49 89 36 83 r hitung 0.428 0.2889 0.3537 0.644 0.419 0.6548 0.5535 0.4261 0.0891 0.473 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Keterangan Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid
11 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 109 0.4129 0.361 Valid
12 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 101 0.474 0.361 Valid
13 14 15 16 4 1 4 4 1 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 1 2 3 3 1 2 4 2 1 2 3 2 1 3 4 4 2 2 3 4 1 4 4 3 1 2 4 2 1 3 3 2 1 1 4 1 1 2 1 3 1 4 4 3 1 2 4 3 1 3 4 3 1 1 4 2 1 3 3 2 1 2 4 2 1 3 4 2 1 1 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 1 4 2 1 3 3 3 1 2 4 2 1 1 3 72 39 73 106 0.55 0.1293 0.402 0.434 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid T.Valid Valid Valid
17 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 107 0.37 0.36 Valid
No. Angket 18 19 20 4 4 1 3 3 1 1 3 2 3 3 2 4 4 2 2 3 1 1 3 1 4 4 2 3 4 1 4 3 2 4 3 1 2 4 1 4 3 2 4 3 2 4 4 1 4 4 1 3 3 2 1 3 1 4 4 2 4 4 2 3 3 1 3 4 1 3 3 2 4 4 1 4 4 1 4 3 2 3 4 2 3 3 1 4 3 1 3 3 1 97 103 43 0.48 0.405 -0.242 0.36 0.361 0.361 Valid Valid T.Valid
21 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 1 2 4 2 96 0.533 0.361 Valid
22 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 95 0.378 0.361 Valid
23 2 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 89 0.378 0.361 Valid
24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 114 0.419 0.361 Valid
25 26 2 2 4 1 1 1 4 2 1 2 2 2 1 3 1 2 1 2 4 2 4 2 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 2 3 2 4 1 1 2 1 2 4 2 3 2 4 3 1 2 64 56 0.506 -0.117 0.361 0.361 Valid T.Valid
27 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 46 0.38 0.361 Valid
28 4 1 1 2 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 51 0.39 0.361 Valid
29 4 2 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 82 0.441 0.361 Valid
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 115 0.445 0.361 Valid
31 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 107 0.392 0.361 Valid
32 33 34 35 3 2 3 1 4 2 1 4 3 3 3 3 4 4 1 2 4 4 1 1 4 4 2 1 4 3 1 3 4 4 1 1 4 3 3 4 4 3 1 1 4 4 3 1 4 3 1 1 4 4 2 1 3 4 1 1 4 4 1 1 4 4 2 1 4 4 3 1 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 1 1 3 4 1 1 4 3 1 1 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 1 1 3 4 1 1 3 2 2 1 4 3 1 4 4 4 1 1 112 105 53 52 0.373 -0.22 0.426 0.308 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid T.Valid Valid T.Valid
36 37 38 3 1 3 4 1 4 3 1 1 2 3 1 1 2 1 3 2 2 3 1 2 1 2 1 4 1 1 3 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 1 1 1 54 44 55 0.43 0.3504 0.43 0.36 0.361 0.36 Valid T.Valid Valid
Jumlah 113 100 87 98 92 97 83 93 115 110 105 88 88 80 108 114 95 87 104 98 87 85 90 122 102 91 89 85 110 81
Lampiran 10 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden Achmad Raihan Adinda Febriyane Putri Amelia Agustina Andika Dwi Putra Ardi Maulana Arya Basyara Aziz Ubaid Baris Salman Macadafi Chairuel Afriansyah Dinda Ayu Eisy Monisha Evy Fitriani Febriana Haidar Intan Febriana Lisa Estrada Muhammad Abimanyu Muhammad Jazmi Nadila Salsabila Nanang Dwi Saputra Rikky Wahyu Saputra Rizaldi Ridho Lillahi Shafa Mutiara Siska Salsabila Talitha Windya Tiara Intan Nabila Viola Agustin Fara Vivi Ramadita Windy Amalia Zanuar Iskhaq r hitung r tabel Keterangan
No. Angket Jumlah 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27 1 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 2 4 33 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 32 3 2 1 3 3 3 3 1 2 2 1 1 3 3 1 3 35 1 1 1 1 1 4 3 1 2 1 1 1 1 2 2 3 26 1 1 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 3 1 4 28 2 2 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 4 2 4 32 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 4 28 4 1 1 2 2 4 4 1 1 1 2 1 2 4 2 4 36 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 4 2 2 26 1 1 1 1 1 3 4 1 3 1 1 1 1 3 1 3 27 4 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 4 2 2 29 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 3 27 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 26 4 1 1 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 4 2 4 34 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 31 4 1 1 1 2 4 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 33 3 2 1 1 2 4 3 1 2 2 2 2 1 4 1 3 34 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 26 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 28 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 3 2 2 31 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 2 2 1 4 2 3 35 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 3 25 4 1 1 1 1 4 4 1 1 3 2 3 1 4 3 4 38 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 27 2 2 1 2 2 4 4 1 1 1 1 1 2 4 1 4 33 2 2 1 1 1 4 4 1 1 2 2 1 1 4 4 3 34 3 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 2 4 29 1 1 1 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 4 28 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 1 4 2 4 34 70 38 30 41 45 110 95 31 43 44 39 35 36 106 52 97 0.442 0.2469 0.032 0.422 0.493 0.43 0.56 -0.18 -0.053 0.47 0.432 0.388 0.44 0.413 0.2614 0.416 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.36 0.36 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.36 0.361 0.361 0.361 Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid T.ValidT.Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid
Lampiran 11 Uji Reliabilitas Peran Guru IPS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 Achmad Raihan 2 2 1 4 3 4 4 4 Adinda Febriyane Putri 1 1 1 4 4 2 1 2 Amelia Agustina 1 1 2 1 3 1 1 3 Andika Dwi Putra 2 1 1 3 3 3 1 2 Ardi Maulana 1 1 1 3 2 3 1 3 Arya Basyara 2 1 1 3 3 2 2 4 Aziz Ubaid 1 1 1 2 4 1 2 2 Baris Salman Macadafi 2 1 1 3 2 3 1 2 Chairuel Afriansyah 2 2 1 4 4 4 2 4 Dinda Ayu 3 2 3 3 3 3 2 3 Eisy Monisha 4 1 1 4 3 2 1 2 Evy Fitriani 2 1 1 3 2 1 1 4 Febriana 3 1 1 3 2 2 1 4 Haidar 1 1 1 3 2 2 1 4 Intan Febriana 2 1 1 4 3 3 2 4 Lisa Estrada 4 1 2 4 4 4 4 4 Muhammad Abimanyu 1 2 1 3 2 2 2 4 Muhammad Jazmi 2 1 1 2 3 4 2 2 Nadila Salsabila 3 1 1 4 2 3 2 4 Nanang Dwi Saputra 2 1 1 4 4 3 2 3 Rikky Wahyu Saputra 3 2 1 2 3 2 1 2 Rizaldi Ridho Lillahi 2 2 1 2 3 2 1 2 Shafa Mutiara 3 2 1 3 1 2 2 2 Siska Salsabila 2 4 3 4 3 4 2 3 Talitha Windya 2 2 4 4 2 2 2 3 Tiara Intan Nabila 3 1 2 4 2 2 2 3 Viola Agustin Fara 2 1 2 4 1 2 1 2 Vivi Ramadita 1 1 2 4 3 2 1 2 Windy Amalia 3 1 2 4 3 2 1 4 Zanuar Iskhaq 1 3 1 2 1 2 1 2 Total 63 43 43 97 80 74 49 89 Jumlah^ 153 77 79 335 234 206 99 285 Total^2/Jumlah Responden 132.3 61.63 61.6 313.6 213.3 182.5 80.03 264.03
9 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 56 43.2
10 11 12 3 4 4 2 4 4 1 1 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 1 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 3 1 4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 83 109 101 263 411 355 229.6 396 340.03
13 4 1 3 2 2 3 2 2 4 4 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 72 190 173
No. Angket 14 15 16 17 18 19 20 1 4 4 3 4 4 1 2 3 4 4 3 3 1 3 4 3 3 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 1 2 3 4 4 4 2 1 2 4 4 2 3 1 1 2 3 3 1 3 1 1 3 4 3 4 4 2 2 2 3 4 3 4 1 1 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 4 3 1 1 3 3 4 2 4 1 1 1 4 4 4 3 2 1 2 1 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 4 1 1 3 4 4 3 3 2 1 1 4 3 1 3 1 1 3 3 3 4 4 2 1 2 4 4 4 4 2 1 3 4 4 3 3 1 1 1 4 4 3 4 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 1 2 3 4 3 4 4 1 2 2 2 3 4 3 2 1 1 4 4 3 4 2 1 3 3 3 3 3 1 1 2 4 4 4 3 1 1 1 3 3 3 3 1 39 73 106 107 97 103 43 59 203 390 396 341 361 69 51 177.6 375 382 314 354 61.63
21 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 1 2 4 2 96 328 307.2
22 23 4 2 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 2 3 2 4 4 4 2 95 89 319 279 300.8 264
24 25 26 4 2 2 4 4 1 3 1 1 4 4 2 4 1 2 4 2 2 4 1 3 4 1 2 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 1 1 4 1 1 3 1 2 4 1 2 4 4 1 3 2 2 4 1 2 4 4 2 4 1 2 4 1 2 3 1 2 4 3 2 4 4 1 4 1 2 3 1 2 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 1 2 114 64 56 445 190 107 433 137 104.53
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 2 4 4 4 4 3 2 3 1 3 1 3 2 1 2 4 4 4 2 1 4 4 1 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 4 4 4 4 1 2 2 3 1 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 2 1 2 2 3 4 3 4 4 2 1 3 2 2 1 1 2 4 4 4 3 1 3 3 1 2 2 3 2 4 3 4 4 1 1 1 2 1 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 1 2 2 4 4 3 4 3 1 1 3 1 4 1 1 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 2 1 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 4 1 1 1 1 2 2 1 3 4 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 1 1 1 1 2 4 3 3 4 2 3 1 1 3 2 1 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 2 4 4 4 3 1 4 2 1 1 1 2 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 2 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 1 2 4 3 4 4 4 1 2 2 2 1 1 2 4 4 3 4 1 1 2 2 2 1 1 3 3 3 3 4 1 1 2 1 2 1 1 2 4 3 3 2 2 1 1 2 2 2 1 3 4 4 4 3 1 4 1 2 3 1 2 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 46 51 82 115 107 112 105 53 52 54 44 55 78 111 242 445 389 424 381 123 132 130 78 135 70.53 86.7 224.1 440.8 381.6 418.1 367.5 93.63 90.13 97.2 64.5 100.8
X
X2
113 100 87 98 92 97 83 93 115 110 105 88 88 80 108 114 95 87 104 98 87 85 90 122 102 91 89 85 110 81
12769 10000 7569 9604 8464 9409 6889 8649 13225 12100 11025 7744 7744 6400 11664 12996 9025 7569 10816 9604 7569 7225 8100 14884 10404 8281 7921 7225 12100 6561
2897
283535
Menghitung reliabilitas uraian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:
S1 =
=
=
= 0,69
S9 =
=
=
= 0,427
S2 =
=
=
= 0,512
S10 =
S3 =
=
=
= 0,579
S11 =
=
=
= 0,499
=
=
= 0,499
S4 =
=
=
= 0,713
S12 =
S5 =
=
=
= 0,69
S13 =
S6 =
=
S7 =
S8 =
= =
= =
= 0,782
= 0,632
=
= 0,699
S14 =
S15 =
S16 =
=
=
= =
= 1,113
= =
= =
= 0,573
= 6,977
= =
= 0,847
= 0,517
=
S17 =
S18 =
=
=
=
S19 =
S20 =
=
=
= 0,48
= 0,9
= =
= 0,247
= 0,245
S25 =
=
S26 =
=
S27 =
= =
=
=
= 0,693
S29 =
S22 =
=
=
= 0,607
S30 =
S23 =
=
S31` =
S24 =
=
=
= 0,499
= 0,393
S32=
= 1,783
= =
S28 =
S21 =
=
=
=
= 0,82
= 0,25
=
= 0,81
=
= 0,597
=
=
= 0,004
=
=
= 0,247
=
=
= 0,197
=
S33 =
=
= 3,78
=
S36 =
S34 =
=
=
= 0,98
S37 =
S35 =
=
=
= 1,397
S38 =
=
=
= 1,093
=
=
= 0,614
=
= 1,14
∑Si2 = 0,69+0,512+0,579+0,713+0,69+0,782+0,632+0,699+0,427+1,113+0,499+0,499+0,573+6,977+0,847+0,517+0,48+0,9+0,247+0,245+ 0,693+0,607+0,499+0,393+1,783+0,83+0,25+0,81+0,597+0,004+0,247+0,197+3,78 +0,98+1,397+1,093+0,614+1,14 = 34,525
Varians Total
St2 =
=
Dimasukkan ke dalam rumus Alpha: r11 = [
=
=
= 126,046
][
= [ ][
] =[
][
]
] = 1,027 x 0,727 = 0,746 (Reliabel Tinggi)
Lampiran 12 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden
39 40 Achmad Raihan 4 1 Adinda Febriyane Putri 1 2 Amelia Agustina 3 1 Andika Dwi Putra 3 2 Ardi Maulana 1 1 Arya Basyara 1 1 Aziz Ubaid 2 2 Baris Salman Macadafi 1 2 Chairuel Afriansyah 4 1 Dinda Ayu 1 1 Eisy Monisha 1 1 Evy Fitriani 4 1 Febriana 1 1 Haidar 4 1 Intan Febriana 4 1 Lisa Estrada 4 1 Muhammad Abimanyu 4 1 Muhammad Jazmi 3 2 Nadila Salsabila 1 2 Nanang Dwi Saputra 1 1 Rikky Wahyu Saputra 2 1 Rizaldi Ridho Lillahi 2 1 Shafa Mutiara 2 1 Siska Salsabila 4 1 Talitha Windya 2 1 Tiara Intan Nabila 2 2 Viola Agustin Fara 2 2 Vivi Ramadita 3 1 Windy Amalia 1 1 Zanuar Iskhaq 2 1 Total 70 38 Jumlah^ 206 54 Total^2/Jumlah Responden 163.3 48.13
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 30 30
42 1 2 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 41 67 56.03
43 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 45 79 67.5
No. Angket 44 45 46 47 4 1 1 1 4 4 1 1 3 3 1 1 3 3 1 2 4 3 1 2 4 4 1 1 4 4 1 1 3 3 1 2 4 4 1 1 4 2 1 2 3 4 1 3 4 2 1 1 4 4 1 1 3 2 1 1 4 4 1 2 4 4 1 1 4 4 1 1 4 3 1 2 3 1 1 1 4 4 1 1 4 4 1 2 4 4 1 2 2 2 1 1 4 4 1 1 3 1 2 2 4 4 1 1 4 4 1 1 4 1 1 1 3 4 1 2 4 4 1 2 110 95 31 43 412 337 33 71 403.33 300.8 32.03 61.63
48 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 44 76 64.5
49 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 39 57 50.7
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 35 47 40.83
51 1 2 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 36 50 43.2
52 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 106 386 375
53 54 1 3 2 4 1 3 1 3 2 3 1 4 2 4 2 4 2 4 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 2 4 1 4 2 3 1 3 2 2 1 4 2 2 2 3 2 3 3 4 2 2 1 4 4 3 2 4 1 4 2 4 52 97 104 331 90.13 313.6
X
X2
27 33 32 35 26 28 32 28 36 26 27 29 27 26 34 31 33 34 26 28 31 35 25 38 27 33 34 29 28 34 912
729 1089 1024 1225 676 784 1024 784 1296 676 729 841 729 676 1156 961 1089 1156 676 784 961 1225 625 1444 729 1089 1156 841 784 1156 28114
Menghitung reliabilitas uraian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:
S39 =
=
S40 =
=
S41 =
=
S42 =
=
S43 =
=
S46 =
= =
= 0,195
=
= 0,365
=
= 0,383
=
= =
= 1,423
=0
=
S44 =
S45 =
=
= =
S47 =
=
=
S48 =
=
=
S49 =
=
=
S50 =
=
S51 =
=
= 0,312
= 0,383
= 0,21
=
= 0,205
= =
= 0,227
=
= 0,29
S52 =
= 1,206
S53 =
=
=
S54 =
=
=
= 0,032
= 0,37
= 0,462
= 0,58
∑Si2 = 1,423+0,195+0+0,365+0,383+0,29+1,206+0,032+0,312+0,383+0,21+0,205+0,227+0,37+0,462+0,58 = 6,643
Varians Total
St2 =
=
Dimasukkan ke dalam rumus Alpha: r11 = [
=
=
=12,973
][
= [ ][
] =[
][
]
] = 1,067 x 0,488 = 0,520 (Reliabel Cukup)
Lampiran 13
ANGKET UJI COBA PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII SMP PGRI CILEDUG
DAFTAR ANGKET PENELITIAN
A. DATA PRIBADI Nama
:..........................................................................
Jenis kelamin :.......................................................................... Kelas
:..........................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab. Berilah tanda (√) pada setiap pertanyaan dengan cara memilih satu jawaban yang paling sesuai menurut anda, dengan alternatif jawaban sebagai berikut : 1. SL
: Selalu
2. SR
: Sering
3. KD
: Kadang-kadang
4. TP
: Tidak Pernah
Angket ini hanya dibuat untuk kepentingan ilmiah dalam rangka menyusun penelitian tugas akhir (skripsi) dan tidak ada tujuan lain. Oleh karena itu jawaban anda dijamin kerahasiaannya dari siapa pun. C. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “PERAN GURU IPS” No. 1.
Pertanyaan Apakah guru IPS bisa mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran?
2.
Apakah guru IPS hanya menjelaskan point per point tanpa menjelaskan secara rinci?
SL
SR
KD
TP
3.
Apakah guru IPS kurang memperhatikan siswa yang belum hadir di kelas sedangkan kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai?
4.
Apakah guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah?
5.
Apakah guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami kesulitan dalam belajar ketika di kelas?
6.
Apakah guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan dalam belajar?
7.
Apakah guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi?
8.
Apakah guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas?
9.
Apakah guru IPS memberikan hukuman fisik kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas?
10.
Apakah guru IPS memberikan metode pembelajaran yang bervariasi di setiap pertemuannya?
11.
Apakah guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku kurang sopan?
12.
Apakah guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar?
13.
Apakah guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai?
14.
Apakah guru IPS memberikan ulangan tanpa memberitahu sub pokok bahasan?
15.
Apakah guru IPS memberitahu hasil atau nilai ulangan kepada siswa?
16.
Apakah guru IPS memberitahu terlebih dahulu apabila akan mengadakan ulangan?
17.
Apakah guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun?
18.
Apakah guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, misal dengan memberikan bimbingan
atau motivasi kepada siswa yang malas belajar? 19.
Apakah guru IPS menegur ketika ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran di kelas?
20.
Apakah guru IPS mengadakan ulangan secara mendadak?
21.
Apakah guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari pada saat penyampaian materi?
22.
Apakah guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya?
23.
Apakah guru IPS mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir?
24.
Apakah guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika penyampaian materi?
25.
Apakah guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas)?
26.
Apakah guru IPS merahasiakan hasil atau nilai ulangan kepada siswa?
27.
Apakah guru IPS pernah memberikan hukuman?
28.
Apakah guru IPS pernah memberikan penghargaan?
29.
Apakah guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran?
30.
Apakah guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas?
31.
Apakah guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa?
32.
Apakah guru IPS semangat dalam mengajar?
33.
Apakah guru IPS terlihat memiliki rencana yang matang di dalam kegiatan belajar mengajar?
34.
Apakah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang bertanya?
35.
Apakah guru IPS tidak memberikan remedial kepada siswa yang mendapat nilai jelek?
36.
Apakah guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum memulai pelajaran?
37.
Apakah guru IPS tidak pernah memiliki rencana apapun dalam
kegiatan belajar mengajar? 38.
Apakah guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya?
D. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “MOTIVASI BELAJAR SISWA” No. 39.
Pertanyaan Apakah kamu belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS demi menghindari hukuman yang diancamkan?
40.
Apakah kamu belajar IPS jika di suruh oleh orangtua, baru akan belajar?
41.
Apakah kamu belajar IPS karena guru IPS galak?
42.
Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji guru?
43.
Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji orangtua?
44.
Apakah kamu belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan?
45.
Apakah kamu belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu bersaing dengan siswa lainnya
46.
Apakah kamu keluar masuk kelas jika bosan mengikuti pelajaran IPS?
47.
Apakah kamu kesal jika mendapat hukuman akibat tidak mengerjakan tugas IPS?
48.
Apakah kamu malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan?
49.
Apakah kamu malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua?
50.
Apakah kamu merasa malas mencatat pelajaran IPS?
51.
Apakah kamu rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru?
52.
Apakah kamu senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS?
53.
Apakah kamu suka mencontek PR teman agar mendapatkan nilai IPS yang bagus?
54.
Apakah kamu tertarik menyelesaikan PR yang diberikan guru IPS?
SL
SR
KD
TP
Lampiran 14
ANGKET PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII SMP PGRI CILEDUG DAFTAR ANGKET PENELITIAN A. DATA PRIBADI Nama
:..........................................................................
Jenis kelamin :.......................................................................... Kelas
:..........................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab. Berilah tanda (√) pada setiap pertanyaan dengan cara memilih satu jawaban yang paling sesuai menurut anda, dengan alternatif jawaban sebagai berikut : 1.
SL
: Selalu
2.
SR
: Sering
3.
KD
: Kadang-kadang
4.
TP
: TidakPernah
Angket ini hanya dibuat untuk kepentingan ilmiah dalam rangka menyusun penelitian tugas akhir (skripsi) dan tidak ada tujuan lain. Oleh karena itu jawaban anda dijamin kerahasiaannya dari siapa pun. C. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “PERAN GURU IPS” No. 1.
Pertanyaan Apakah guru IPS bisa mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran?
2.
Apakah guru IPS mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah?
3.
Apakah guru IPS melarang siswa untuk bekerjasama apabila mengalami kesulitan dalam belajar ketika di kelas?
SL
SR
KD
TP
4.
Apakah guru IPS memberikan dorongan kepada siswa untuk bekerjasama dengan temannya apabila mengalami kesulitan dalam belajar?
5.
Apakah guru IPS memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi?
6.
Apakah guru IPS memberikan hukuman berupa tugas kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas?
7.
Apakah guru IPS memberikan metode pembelajaran yang bervariasi di setiap pertemuannya?
8.
Apakah guru IPS memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku kurang sopan?
9.
Apakah guru IPS memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar?
10.
Apakah guru IPS memberikan ulangan setiap sub pokok bahasan selesai?
11.
Apakah guru IPS memberitahu hasil atau nilai ulangan kepada siswa?
12.
Apakah guru IPS memberitahu terlebih dahulu apabila akan mengadakan ulangan?
13.
Apakah guru IPS memiliki sifat dan bertutur kata yang santun?
14.
Apakah guru IPS menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, misal dengan memberikan bimbingan atau motivasi kepada siswa yang malas belajar?
15.
Apakah guru IPS menegur ketika ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran di kelas?
16.
Apakah guru IPS mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari pada saat penyampaian materi?
17.
Apakah guru IPS mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya?
18.
Apakah guru IPS mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir?
19.
Apakah guru IPS menguasai materi pelajaran dengan baik ketika penyampaian materi?
20.
Apakah guru IPS menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas)?
21.
Apakah guru IPS pernah memberikan hukuman?
22.
Apakah guru IPS pernah memberikan penghargaan?
23.
Apakah guru IPS pernah menyebutkan nama siswa secara langsung pada saat memberi teguran?
24.
Apakah guru IPS ramah dengan siswa pada saat di luar kelas?
25.
Apakah guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa?
26.
Apakah guru IPS semangat dalam mengajar?
27.
Apakah guru IPS tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik ketika ada siswa yang bertanya?
28.
Apakah guru IPS tidak mempersiapkan kondisi kelas sebelum memulai pelajaran?
29.
Apakah guru IPS tidak pernah mengevaluasi kegiatan siswa setiap pertemuannya?
D. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN TENTANG “MOTIVASI BELAJAR SISWA” No. 30.
Pertanyaan Apakah kamu belajar IPS atau mengerjakan tugas-tugas IPS demi menghindari hukuman yang diancamkan?
31.
Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji guru?
32.
Apakah kamu belajar IPS karena ingin di puji orangtua?
33.
Apakah kamu belajar IPS karena ingin menambah pengetahuan?
34.
Apakah kamu belajar IPS untuk mendapatkan nilai yang bagus agar mampu bersaing dengan siswa lainnya
35.
Apakah kamu malas belajar IPS walaupun akan ada ulangan?
36.
Apakah kamu malas belajar IPS walaupun dijanjikan hadiah oleh orangtua?
37.
Apakah kamu merasa malas mencatat pelajaran IPS?
38.
Apakah kamu rajin belajar IPS karena ingin mendapatkan hadiah yang disajikan guru?
39.
Apakah kamu senang ketika mengerjakan tugas-tugas IPS?
SL
SR
KD
TP
40.
Apakah kamu tertarik menyelesaikan PR yang diberikan guru IPS?
Lampiran 15
INSTRUMEN WAWANCARA WAWANCARA DENGAN GURU IPS SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
:
Pertanyaan 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam proses belajar mengajar? Jawab:.................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
8. Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang menggangu dalam proses belajar mengajar? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar bidang Studi IPS? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa? Jawab:.................................................................................................................................... .............................................................................................................................................
Lampiran 16
INSTRUMEN WAWANCARA WAWANCARA DENGAN SISWA SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
:
Pertanyaan 1. Apa kamu menyukai pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i yang berprestasi? Apakah kamu tertarik? Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu? Jawab:.................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
Lampiran 17
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN GURU IPS SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Nini Yuliati, SE
Pertanyaan 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini? Jawab: “Dari tahun 2004, yaa kurang lebih 12 tahun”. 2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug? Jawab: “Latar belakangnya S1 jurusan manajemen keuangan, tapi sekarang lagi kuliah S2 Pendidikan kok hehe”. 3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi? Jawab: “Yaa kendala mah pokoknya ada aja. Apalagi IPS yang banyak mencatat dan menghafal. Susah banget anak kalau disuruhnya”. 4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? Jawab: “3 menit awal biasanya saya memberikan ice breaking untuk pemanasan sebelum belajar. Setelah itu anak akan terihat semangat dan fokus ketika saya menerangkan. Saya selalu memotivasi siswa, karena ilmu itu penting untuk masa depan mereka. Selain itu pemberian motivasi juga dilakukan dengan saya contohkan orang-orang yang dahulunya bukan siapa-siapa, tapi sekarang sudah menjadi orang yang sukses karena mereka rajin belajar. Dengan begitu, siswa berpikir untuk menjadi orang yang sukses. Selain mencontohkan, di setiap pertemuannya saya selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Ya biasanya... siswa di kelas itu jenuh kan. Supaya semangat lagi diputarkan video yang mendukung materi. Supaya fresh dan gak ngantuk lagi. Karena kebanyakan siswa senang jika diputarkan video ataupun film”. 5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS? Jawab: “Tergantung moodnya sih, tapi yang saya lihat mereka semangat kok apalagi kalau saya menggunakan metode pengajaran yang baru”.
6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS? Jawab: “Minatnya yaa sangat tinggi terutama ya anak-anaknya dalam bidang studi yang lain juga tinggi, dan bidang IPS mereka juga mau memperdalam” 7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam proses belajar mengajar? Jawab: “Mengenal diri siswa yang bagus dengan yang tidak harus kita kenali, yang tidak bagus harus banyak diperhatikan, yang kurang bagusnya, kalau yang bagus kan sudah belajar mandiri, dan yang kurang bagus harus sering diberi dorongan supaya mau belajar”. 8. Tindakan
apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar? Jawab: “Yang menggangu biasanya pertama dicatat, diingatkan, keduakalinya dengan cara lain bahkan bisa dipanggil orang tuanya, dingatkan supaya dibantu bahwa anaknya dibantu, didekatin dulu baru dipangil orang tuanya”. 9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar bidang Studi IPS? Jawab: “Untuk metode barang kali untuk tergantung kelasnya, masalahnya kan diseusikan dengan kelas, tidak semua kelas cocok dengan semua metode, untuk secara umum sejarah yaa ceramah variasi dengan pertanyaan contoh gambar dan sebagainya sehingga anak mengerti secara langsung dengan gambar”. 10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa? Jawab: “Sangat penting. Karena kalau anaknya sudah suka dengan gurunya dalam artian cara gurunya mengajar dsb. Sudah pasti anak akan suka dengan pelajarannya”.
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN GURU IPS SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Panca Hadi, SE
Pertanyaan 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini? Jawab: “Ada kurang lebih 12 tahun, udah dari tahun 2004”. 2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug? Jawab: “Saya S1 bukan pendidikan tapi ekonomi bisnis, tapi malah jadi guru yaa hehe”. 3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi? Jawab: “Yaa ada aja pokoknya kendala mah, contohnya ya missal lagi IPS sejarah. Kalau yang berhubungan dengan zaman dahulu kendalanya susah kembali seolah olah kurang menarik”. 4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? Jawab: “Usahanya ya mengajak anak untuk memahami diri nya sendiri, karena karakter dan cara belajar setiap anak berbeda-beda”. 5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS? Jawab: “Banyak juga yang baik dan ada juga yang gemana gitu kurang respon, ada beberapa”. 6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS? Jawab: “Yang saya lihat dan perhatikan mereka sebenarnya minat, balik lagi tergantung mood mereka. Tapi jika dilihat dari hasil belajarnya tidak terlalu mengecewakan”. 7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam proses belajar mengajar? Jawab: “Melalukan pendekatan kebeberapa siswa yang perlu diberikan perhatian khusus agar tidak mengganggu teman-temannya yang mau belajar”. 8. Tindakan
apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar? Jawab: “Diberikan teguran dan kemudian menasihatinya. Tapi apabla dari saya atau guru yang lain tidak mampu menangani siswa tersebut, kita dari pihak sekolah akan memanggil orangtuanya”.
9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar bidang Studi IPS? Jawab: “Terkadang saya kasih video/film yang mendukung materi pada hari itu”. 10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa? Jawab: “Sudah pasti penting, agar siswa tidak malas dan semangat dalam belajar. Terutama di pembelajaran IPS yang terkenal pemblajaran yang membosankan. Katanya sih gitu hehe”.
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN GURU IPS SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Maryati, S.Pd
Pertanyaan 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar disekolah ini? Jawab: “Saya mulai mengajar di sekolah ini tahun 2000, berarti udah 16 tahun yaa”. 2. Apa latar belakang pendidikan Bapak/Ibu selaku guru IPS di SMP PGRI 2 Ciledug? Jawab: “Sesuai dengan kuliah yang saya ambil. Saya S1 Pendidikan IPS”. 3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering Bapak/Ibu hadapi? Jawab: “Kendala mah udah pasti ada, ga mungkin ga ada. Misal ketika saya sedang menerangkan, ada anak yang mengobrol bahkan buat gaduh kelas. Supeerr sekali kalau udah seperti itu hehe”. 4. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? Jawab: “Membuat belajar tetap menyenangkan. Kalau anak sudah senang dengan kita, pasti anak itu juga akan senang dengan yang akan kita ajarkan”. 5. Apakah siswa-siswi tergolong semangat dalam belajar IPS? Jawab: “Tergantung mood sepertinya”. 6. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa-siswi mempunyai minat untuk belajar IPS? Jawab: “Kalau dilihat dari hasil ulangan dan tugas-tugas yang mereka kerjakan, merekaa minat kok. Karena tugasnya selalu dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu”. 7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam proses belajar mengajar? Jawab: “Mengambil perhatian siswa. Dengan membuat materi yang disampaikan menjadi menarik buat siswa”. 8. Tindakan
apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang
menggangu dalam proses belajar mengajar? Jawab: “Menasihatinya dan membuat perjanjian untuk tidak mengulangnya lagi. Tapi jika siswa tersebut maih mengganggu. Atas nama sekolah akan memanggil orangtuanya”.
9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mengajar bidang Studi IPS? Jawab: “Tergantung kondisi kelas, kalau kelasnya kondusif mungkin ceramah saja cukup”. 10. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa? Jawab: “Penting. Karena hanya gurulah yang mampu memberikan motivasi dari luar pada saat di dalam kelas”.
Lampiran 18
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN SISWA SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Shafa Mutiara
Pertanyaan 1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya? Jawab: “Saya suka bu dibandingkan dengan sejarah, IPS ekonomi seperti kehidupan kita sehari-hari”. 2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut? Jawab: “Saya memperhatikan kalau Bu Nini lagi nerangin, biar saya ngerti kalo ada ulangan”. 3.
Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi? Jawab: “Yaa dan itu yang membuat saya semangat”.
4.
Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i yang berprestasi? Apakah kamu tertarik? Jawab: “Yaa, tapi saya tidak terlalu tertarik karena saya belajar IPS memang untuk menambah pengetahuan saya.”
5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu? Jawab: “Oh iya dong bu saya selalu ngerjain tugas dengan baik terus tepat waktu biar dapet nilai yang bagus juga buu”.
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN SISWA SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Ardi Maulana
Pertanyaan 1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya? Jawab: “Diantara IPS yang lain, saya memang suka IPS ekonomi bu”. 2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut? Jawab: “Saya memperhatikan kok bu kalo lagi belajar terus saya juga ngerti kalo saya perhatiin”. 3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi? Jawab: “Tidak sering sih bu, tapi biasanya anak-anak di kelas pada antusias”. 4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i yang berprestasi? Apakah kamu tertarik? Jawab: “Yaa, dan saya suka. Saya suka persaingan tapi dalam pelajaran aja yaa bu.” 5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu? Jawab: “Kalo ada tugas biasanya saya langsung ngerjain, dan mingu depannya baru deh dikumpulin”.
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN SISWA SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Achmad Raihan
Pertanyaan 1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya? Jawab: “Kurang terlalu suka bu, apalagi kalau ada hitung-hitungannya”. 2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut? Jawab: “Saya mah memperhatiin bu, saya paham pelajaran ekonomi kalau guru dapat menyampaikan dengan enak terus menarik”. 3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi? Jawab: “Yaa, saya sih tambah semangat kalau menggunakan metode yang baru”. 4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i yang berprestasi? Apakah kamu tertarik? Jawab: “Tertarik bu, tambah pengetahuan dan dapat hadiah juga, lumayan bu hehe.” 5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu? Jawab: “Ngerjain PR kok bu, trus ngumpulinnya bareng sama yang lain”.
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN SISWA SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Windy Amalia
Pertanyaan 1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya? Jawab: “Hemm, sedikit buu”. 2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut? Jawab: “Yaa saya memperhatikan buu, tapi kalau udah agak lama saya jadi ga paham lagi materinya”. 3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi? Jawab: “Ga sering sih, coba sering tambah semangat deh buu”. 4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i yang berprestasi? Apakah kamu tertarik? Jawab: “Yaa, tertarik dong bu, kan seruu hehe.” 5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu? Jawab: “Saya ngerjain kalo ada tugas bu, tapi ya gag tau tugasnya udah benar atau belum. Terus saya ngumpulinnya bareng-bareng aja bu”.
HASIL WAWANCARA WAWANCARA DENGAN SISWA SMP PGRI 2 CILEDUG KOTA TANGERANG
Nama
: Dinda Ayu
Pertanyaan 1. Apa kamu menyukai dengan pelajaran IPS Terpadu-Ekonomi? Alasannya? Jawab: “Standar aja buu, gag suka banget gag sebel banget, biasa-biasa aja”. 2. Apakah kamu memperhatikan guru jika sedang menerangkan? Jika kamu memperhatikan apakah kamu mengerti yang disampaikan guru tersebut? Jawab: “Awalnya saya memperhatiin bu, tapi kalo udah lama-lama jadi gag fokus lagi”. 3. Apakah guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi? Jawab: “Yaa buu, dan saya suka ituuuu”. 4. Apakah guru IPS pernah memberikan pujian atau menjanjikan hadiah apabila ada siswa/i yang berprestasi? Apakah kamu tertarik? Jawab: “Yaa buu apalagi kalau saya yang dapet hehe.” 5. Bagaimana dalam pengerjaan tugas? Apa kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Dan mengumpulkanya dengan baik dan tepat waktu? Jawab: “Saya ngerjain kalo ada tugas bu, tapi ya gag tau tugasnya udah benar atau belum. Terus saya gumpulinnya bareng-bareng aja bu”.
Lampiran 19
HASIL OBSERVASI PERAN GURU IPS
Nama Sekolah
: SMP PGRI 2 CILEDUG
Tahun Pelajaran
: 2015/ 2016
Kelas/ Semester
: VII/ I
Observer
: Soraya Dwi Kartika
No.
Objek yang Diobservasi
Keterangan Ada
Deskripsi
Tidak Ada
1. Guru mampu menguasai materi dengan baik
Terlihat sudah sangat
√
menguasai
2. Guru mampu mengembangkan materi pelajaran pada saat penyampaian
Baik dalam memberikan √
contoh yang sessuai dengan
materi
materi
3. Guru terlihat memiliki rencana yang matang di dalam kegiatan belajar
Membuat power point √
dengan materi yang sangat
mengajar
baik
4. Guru terlihat sudah bisa mempersiapkan kondisi kelas sebelum
Menegur siswa ketika masih √
ada yang berisik dan
memulai pelajaran
mengadakan ice breaking
5. Guru mengontrol atau memperhatikan satu per satu siswa yang belum hadir
Guru tidak memeriksa √
kehadiran siswa dan mengabsen di akhir pelajaran
6. Guru mengevaluasi kegiatan siswa
√
Guru langsung memberikan
setiap pertemuannya
materi baru tanpa mengevaluasi materi sebelumnya
7. Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa
Saat masuk kelas, guru mengucapkan salam dan
√
meminta ketua kelas untuk memimpin doa
8. Guru memberikan nasihat ketika ada siswa yang berperilaku kurang sopan
Guru memberikan nasihat secara pelan kepada siswa
√
yang berperilaku kurang sopan
9. Guru memiliki sifat dan bertutur kata yang santun
Guru menggunakan bahasa √
yang santun dan tidak menyakiti hati siswa
10. Guru memberikan metode pembelajaran yang bervariasi di setiap pertemuannya
Setelah penyampaian materi selesai, guru memberikan
√
tugas dengan metode “Mind Map”
11. Guru menyebutkan nama siswa secara
√
langsung pada saat memberi teguran 12. Guru memberikan sanksi atau
√
hukuman pada saat mengajar 13. Guru memberikan penghargaan
Menegur tapi tidak menyebutkan nama siswa Tidak ada hukuman, guru hanya menegur Tidak ada penghargaan
√
kepada siswa
(hadiah) yang diberikan, hanya berupa pujian
14. Guru memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar
Memberikan pujian kepada √
siswa yang dapat menjawab pertanyaan
15. Guru memberikan hadiah kepada
Tidak ada hadiah yang √
siswa yang bersikap baik atau positif
diberikan
dalam belajar 16. Guru memberikan hukuman berupa
Tidak ada hukuman kepada
tugas kepada siswa yang tidak
√
mengikuti pelajaran atau mengerjakan
siswa yang tidak mengerjakan tugas
tugas 17. Guru memberitahu terlebih dahulu
√
apabila akan mengadakan ulangan 18. Guru memberikan ulangan setiap sub
Tidak ada ulangan yang diberikan Hanya memberikan tugas
√
pokok bahasan selesai
setelah sub pokok bahasan selesai
19. Guru memberitahu hasil atau nilai
Tidak memberitahu hasil √
ulangan kepada siswa
atau nilai tugas yang telah dikerjakan
20. Guru memberikan dorongan kepada
Pada saat diberikan tugas,
siswa untuk bekerjasama dengan
guru berkeliling memeriksa
temannya apabila mengalami
satu per satu siswa, dan
kesulitan dalam belajar
√
meminta kepada siswa yang belum mengerti untuk belajar bersama dengan siswa yang sudah mengerti
21. Guru menangani perilaku siswa yang
Pada saat berkeliling
tidak diinginkan secara positif, misal
memeriksa satu per satu
dengan memberikan bimbingan atau
siswa, terdapat siswa yang
motivasi kepada siswa yang malas belajar
√
malas belajar, kemudian guru memberikan motivasi agar siswa tersebut mau belajar kembali
22. Guru menunjukkan semangat dalam mengajar 23. Guru bersikap ramah dengan siswa pada saat di luar kelas
√
√
24. Guru mampu mengendalikan emosi atau menahan amarah
Terlihat sangat semangat
Guru menyapa dan siswa pun salim ketika bertemu Guru terlihat sabar dalam
√
menangani siswa yang berisik
25. Guru menunjukkan sifat proporsional (tidak membawa masalah pribadi ke dalam kelas)
Guru terlihat tanpa beban √
pada saat menyampaikan materi
Lampiran 20
HASIL OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nama Sekolah
: SMP PGRI 2 CILEDUG
Tahun Pelajaran
: 2015/ 2016
Kelas/ Semester
: VII/ I
Observer
: Soraya Dwi Kartika
No.
Objek yang Diobservasi
Keterangan Ada
1. Siswa terlihat senang dalam mengikuti pelajaran IPS
Tidak ada Siswa terlihat antusias dan aktif
√
pada saat penyampaian materi
2. Siswa mencatat hal-hal penting yang dijelaskan guru dalam
Tanggapan
Siswa mencatat tulisan yang √
diberikan guru di papan tulis
pelajaran IPS 3. Siswa aktif dalam menanyakan materi IPS yang belum dipahami
Siswa aktif dalam bertanya
√
4. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru IPS
Hanya beberapa siswa yang mengerjakan tugas (PR) di
√
rumah, siswa yang lain baru mengerjakan di kelas
5. Siswa memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan guru IPS
√
6. Siswa mengerjakan tugas maupun PR IPS agar terhindar dari hukuman
Masih ada beberapa siswa yang asik berbicara dengan temannya Tidak ada hukuman yang
√
diberikan ketika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas (PR)
7. Siswa mengerjakan tugas-tugas IPS
Tidak ada hadiah yang
agar diberikan hadiah (reward) oleh guru IPS
diberikan kepada siswa yang √
mengerjakan tugas (PR). Mereka mengerjakan tugas karena memang sudah kewajiban
8. Siswa mendapatkan nilai yang bagus agar mampu bersaing
Tidak terlihat adanya √
dengan siswa lainnya 9. Siswa mengerjakan tugas IPS agar dipuji oleh guru
persaingan antara siswa yang satu dengan yang lainnya
√
Masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas (PR)
Lampiran 21
HASIL DOKUMENTASI
Nama Sekolah
: SMP PGRI 2 CILEDUG
Tahun Pelajaran
: 2015/ 2016
No.
Hal-hal yang ditemukan
Keterangan Ada
Deskripsi
Tidak ada
1. Sejarah berdirinya SMP PGRI 2 Ciledug-Tangerang
√
-
√
-
√
-
√
-
2. Visi dan Misi
3. Daftar nama-nama guru dan karyawan
4. Sarana dan Prasarana
Lampiran 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP
: SMP PGRI 2 Ciledug
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VII / 1
Standar Kompetensi
: 3.
Memahami
usaha
manusia
memenuhi
kebutuhan. Kompetensi Dasar
: 3.1. Mendidkripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan.
Indikator
: Mendidkripsikan hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasikan makna manusia sbagai makhlluk soal dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
Alokasi Waktu
: 4 jam pelajaran
A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat : 1. Mendiskripsikan hakekat manusia sebagai makhluk sosial. 2. Mendiskripsikan hakekat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral. 3. Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial. 4. Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral 5. Mengidentifikasikan ciri-ciri makhluk sosial 6. Mengidentifikasikan ciri-ciri makhluk ekonomi yang bermoral.
7. Mendemontrasikan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai mahkluk antar manusia sebagai makhluk sosial. 8. Mendemontrasikan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai mahkluk antar manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
B. MATERI PEMBELAJARAN 1. Hakekat Manusia sebagai makhluk sosial. 2. Hakekat manusia sebagai mahkluk ekonomi. 3. Pengertian manusia sebagai makhluk sosial 4. Pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral. 5. Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial 6. Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral. 7. Contoh-contoh tindakan manusia sebagai makhluk sosial. 8. Contoh-contoh tindakan manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
C. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah bervariasi 2. Diskusi 3. Inquiri 4. Tanya jawab 5. Simulasi 6. Observasi / Pengamatan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pertemuan 1 a. Pendahuluan -
Apersepsi : Guru memberikan tentang gambaran kegiatan
manusia dalam
kehidupan sehari-hari. -
Motivasi : -
Siswa diminta untuk saling bertukar informasi tentang gambaran kegiatan manusia dalam kegiatan sehari-hari dengan temannya.
-
Alat bantu yang dapat memudahkan untuk menemukan gambaran kegiatan yang dapat dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari tersebut ?
b. Kegiatan inti -
Siswa dibagi dalam empat kelompok.
-
Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata. -
Kelompok 1 : Merangkum gambaran tentang kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kelompok 2 : Mengidentifikasi kegiatan manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi yang bermoral.
-
Kelompok 3 : Mendriskipsikan hakekat manusia sebagai makhluk social.
-
Kelompok 4 : Mendriskipsikan hakekat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
c.
-
Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.
-
Setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil pengamatannya.
-
Tanya jawab tentang perbedaannya.
Penutup -
Penilaian
-
Refleksi :
Siswa mengungkapkan kesan terhadap pentingnya mempelajari
hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
2. Pertemuan 2 a. Pendahuluan -
Apersepsi : Menjelaskan gambaran makna manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral.
-
Motivasi
: Menceritakan tentang makna manusia sebagai makhluk sosial
dan makhluk ekonomi yang bermoral dalam kehidupan sehari-hari. b. Kegiatan inti -
Menjelaskan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial.
-
Menjelaskan tentang pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
-
Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial.
-
Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
c. Penutup -
Penilaian
-
Refleksi : siswa menyimpulkan makna manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Kertas karton/HVS 2. Lembar Penilaian 3. Buku ekonomi yang relevan 4. Lingkungan masyarakat (sekolah, keluarga, RT, RW dan sebagainya)
F. Penilaian 1. Teknik Penilaian: a. Tes Tulis. b. Tes unjuk kerja.
2. Soal/instrumen: a. Berilah 3 contoh kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari b. Jelaskan makna /hakekat manusia sebagai makhluk sosial! c. Jelaskan makna/hakekat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral! d. Jelaskan makna kata ekonomi! e. Sebutkan 5 ciri manusia sebagai makhluk sosial! f. Sebutkan 5 ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral! g. Apa yang dilakukan oleh manusia saat baru bertemu dengan manusia sebagai makhluk sosial
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Nini Yuliati, SE
Lampiran 23
UJI REFERENSI
Nama
Soraya Dwi Kartika
NIM
I I 1 1015000044
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi)
Judul
Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP PGRI2 Ciledug
No.
BAB 1
I
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS 2. J.
4 5.
1
8.
Rosdakarya,2O0S),h.75
Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifiknsi Guru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 135 Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h.173 Sardiman.A.M,Interaksi dan Motivasi Belcjar Mengcjar, (Jakarla: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h 95
BAB 1
2.
4'tr/
/
'/
.t
7
II
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), cet. Ke-5, h.252
t
Sardiman.A .M, Interal<si dan Motivasi B elaj ar Mengaj ar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,20l2), cet. Ke-21, h.125
t
J
Yusufhadi Miarso, Peningkatan Kualifikasi Gunt dalam Perspekti.f Teknologi Pendidikan, Jumal Pendidikan Penabur, 2008
4.
Sardiman.A .M, Interal<si dan Motivas i B elaj ar M engaj ar, (Jakarla: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-2 1, h.l 43
5.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pen4idikan, (Jakarta: PT. Kencana,2006), Edrsil, Cet. Ke-5, h. 20-3 1 Sardiman A.M,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,2010), Edisi ke-L,h.142
6.
I
HamzahB. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi ./ Aksara,2008), cet. Ke-3, h. I Sardiman.A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT / Rajagrafindo Persada,2Ol2), cet.Ke-21,h.125 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Mulyasa. E, Standar Kornpetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT. Remaja
6.
Paraf Pembimbing
Referensi
-ry .z
t
-7v
7. 8.
9. 10. 11. 12.
t4. 15.
ry7
Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar z Sepanj ang Hayat,(Jakrta: Pusat Antar Universitas, 2OO1), cet. Ke- 1, h.2 Sardiman.A .M, Int eralcs i dan Motivasi B el aj ar Mengaj ar, (Jakarta: PT Rajagrafi ndo Persada, 2012), cet. Ke-2't, h.7 3 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet. Ke-3, h.
13.
-z
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10 Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009. h. 10 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat I
9
'//
Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2008), t jilid 2, h. 58 Pupuh Faturrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT 'z Refika Aditama, 2012), cet. Ke-l, h52-53 W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5, Jeanne
t
h.53 16. 17.
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2OOg),cet. Ke-5, h.155 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014), cet. Ke-21,
18.
19.
?{
/
h.231
z
Aminuddin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. cet. Ke-4. 2003.h.29-32 W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta'. Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.ls0 20.
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
2l
Pembelajaran, (Jakarta: Delia Press: 2004) S ardiman.A .M, Interaks i dan IUI o tiv as i B e I ai ar M en g aj a r, (Jakarta: PT
22.
a
-/ Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h.89 W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.174 23. 24.
Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2008), jilid 2, h. 60 W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet. Ke-5,
h.173 25. 26. 27.
28.
ry
Jeanne
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pentbelajaran, (Jakarta: GP Press Group, 2013) cet. ke 1,h.227 Sardiman.A.M,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaiar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21, h.95 Sri Esti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002),h.28 Mulyana A. Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarla: Grasindo, 2010), h. 203
/ '/
d d
/.1
4
29. 30. 31. 32.
JJ.
Rudy Gunawan, Pendidiknn IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ke-2, h.104-106 Etin Solihatin dan Rahrjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelaiaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) cet. Ke-3, h. 15 Rudy Gunawan, Pendidiknn IPS (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ke-2, h.18 Abdul Muhaimin, Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Peiajaran /PS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN Syarif Hidavatullah Jakarta 201 I Ahrlrrl rPncr;; \vuJ r9, Povnnnu Crr.r, fPQ )nln-
(; 34.
Pnin llintn Polni,
/P.( SLrinsi r", h
Rol
Pendidilran IPS ITTN
III
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) cet. 15,
2
%
Syarif Hidayatullatr Jakarta 2011 Ervina Seli Rusiani, Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2014
BAB 1
ll,,lominobnllrnn llnthtnci 6
I
,
h.l5
'/
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2OO7), cet. Ke-6, h. 36 J.
d
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 8, h.1 18. 4.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) cet. 15, h)17
5.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) cet. 15,
Z
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) cet. 15, h.194
7.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012)
8.
h.199
10.
11
12.
-d
,
,
'/
Lexy J. Moleong Metode Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
./
2007),ha1.29 9.
't
,
h.203
6.
cet. 15,
,
Masri Singarimbun, Metode P eneli ti an Surv ei, h.250. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta'. Rajwali Pers, 2004), Cet. 14. h.206 -/ Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka ./ Cipta,2008), h.192. I( ocirom l\zfrrhommo A lllorninl
noi Pomoli ti n-.
p
/1,,[ol
hn*nn ,:ln-
P,
nr:l n I n
Malang Press, 2008) cet. I, h.132-136
oi
P
P
o{l oLoi Pon oo-hn-
on o ] i ti
fN,zfa'l en
on
o' I TTN
r/G
v
l.
BAB IV Sardiman.A.M,Interalci dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. Ke-21,
2.
h.143
/ ./
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008), cet. Ke-3, h. 9
Jakarta,23 Maret2016 Dosen Pembimbing
Dr.Iwan Purwanto. M.Pd NIP. 197304242000801 I 012
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. lr. H. JuaNe No 95 Clru6,t I
511
FORM (FR)
2 f?donss&
STJRAT
: Terbit : Revisi: :
No. Dokumen Tgl. No.
0'l
Hal
1t1
FITK-FR-AKD-081
1 Maret 2010
BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.Olff . l/I(M .01.31........12015 Lamp. .: Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 20 Januari 2015
Kepada Yth.
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Pembimbing Slaipsi Falarltas Ilmu Tarbiyah danKegunran LJIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As
s
.
alamu' al aihtm wr.wb.
Dengan ini dibarapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing (mat€ri/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Soraya Dwi Kartika
NIM
I 1 I 1015000044
Junrsau
Pendidikan IPS @konomi)
Semester
8 @elapan)
Judul Slripsi
Perm Guru Dalam Mernotivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI2 Ciledug
Judul tersebut telah disetujui oleh Junrsan yang bersangkutan pada (diisi tanggal di acc nya proposal skripsi), abstrakst/outline 1gr'lamFir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perhq mohon pembimbing menghubungi Junrsan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi
ini
diharapkau selesai dalam waktu
6
(enam) bulaq dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulanberikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. l[/a
ss a I
amu' al ailatm wr.wb. a.n. Dekan
M.Pd 200801 1 012 Tembusan: l. Dekan FITK
2.
N{ahasisrva ybs.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. lr. H. J@n& No *5 Ctpubl 15112 htdDtc-*t
: FITK-FR-AKD{82 : 1 Maret 2O'lO No. Revisi: : 02
No. Dokumen Tgl. Terbit Hal
111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.O I /F. l/KM.0 1.3/. .......1201 5 Lamp. : Outline/Proposal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta"
l6 Oktober 2015
Hal
KepadaYttr Kepala SMP PGRI2 Ciledug
di Tempat
I
# -i:
As sal amu' al a i kum w r. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
I
Nama : SorayaDwi Kartika NIM :1111015000044 Jurusan :PendidikanlPS Sembster
.h+..
: D( (Sembilan)
Judul Skripsi : Peran Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa padaMatiPelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI2 Ciledug adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsr, dan akan mengadakan penelitian (riset) di SMP PGRI2 Ciledug yang Bapak/Ibu pimpin.
Untuk itu kami mohon BapaMbu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksudAtas perhatian dan kerja sama Saudarq kami ucapkan terima kasihWassalamu' alaikum wr.wb.
M.Pd 24 2000801 I 0t2 Tembusan:
l. 23.
Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswayang bersangkutan
+
VAVASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN ( VPLP ) PGR] ROTA TANGERANG
SATP DGPT NSS
2 C,][EDUC
: 202o2o4!6(141
-
NPSN
t 2O6lJ6772
TERAKREDITASI A Jl. KH. Muh llyas No, 20 Sudimara Barat Clledug Kode Pos 15151 Telp. O2L-73O 7818 Kota Tangerang
Website : smppgri2ciledug.sch.id E-mail r
[email protected]
SURAT I(ETERANGAN
No.
Sa,va ,vang bertanda tangan
/B001sivlP PCRI 2 Ciledugl20i5
di barvah ini. Kepala SMP PGRI 2 Ciledue-Tangerans"
mellvatakan:
Dlvi Kartika
Nama
: Soraya
NIIVI
:1111015000041
Fakultas/Juru san
:
Fakultas Il
JudLLl
Skripsi
:
m r-r
Ilmu Tarbi),ah dan
Kegurr"ran/JLrrLrsan Pendidikan
Pengetahuan Sosial
Peran GurLr dalam Memotivasi Belajar Sislva pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP PCRI2 Ciledug
Bahwa benar bahwa Saudara yang nama tersebut di atas telah melakukan penelitian
di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug-Tangerang pada tanggal09-2l November 2015.
20 Februari 2Ol6