HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHALAT BERJAMAAH DENGAN AKHLAK SISWA KELAS V DAN VI MI MUAWANAH MUHAMMADIYAH BUMIREJO KALIANGKRIK MAGELANG SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : MUSTABSYIROH NIM. 1140.90.58
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
1
2
3
4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: Mustabsyiroh
NIM
: 1140.90.58
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Agustus 2011 Yang Menyatakan,
Mustabsyiroh
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
… … “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Rad: 11)
PERSEMBAHAN Untuk Suamiku, Anak-anakku, orang tuaku, Para dosenku, Saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku.
6
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengharapkan syafaatnya di akhirat nanti. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari pembimbing, para dosen dan semua pihak yang menjadi motivator dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku pembantu bidang akademik STAIN Salatiga. 3. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga dan pembimbing dalam skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Kakak-kakak tersayang yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang tidak terhingga dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Sahabat-sahabatku yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya berdo’a semoga yang telah diberikan menjadi amal shaleh dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga,
Agustus 2011
Penulis
Mustabsyiroh
7
ABSTRAK
Ilmizah,2011. Hubungan Antara Intensitas Shalat Berjamaah Dengan Akhlak Siswa Kelas V dan VI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Djoko Sutopo, M.Pd. Kata Kunci : Shalat berjamaah, akhlak siswa Shalat merupakan ibadah pokok yang akan mempengaruhi ibadah yang lainnya terutama dalam bidang akhlak, karena shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Apabila shalat dilakukan dengan berjamaah maka lebih utama dua puluh tujuh derajat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas shalat berjamaah dengan akhlak siswa MI Muawanah Muhamadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. . Penelitian ini menggunakan metode sesuai dengan teknik korelasi, sebannyak 30 responden dalam mengambil sampel menggunakan teknik Stratifield Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode angket untuk memperoleh data tentang intensitas shalat berjamaah dan akhlak siswa MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis diskriptif dan analisis korelasional product moment. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas shalat berjamaah dengan akhlak sisawa MI Muawnah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Hal ini ditunjukkan oleh rxy = 0,944 lebih besar dari pada rtabel pada taraf signifikasi 5% = 0,361 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,463. Semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan informasi serta masukan bagi mahasiswa, para pendidik, para peneliti, orang tua, sekolah dan bagi para pembaca yang budiman.
8
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………….
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………….
ii
PENGESAHAN ………………………………………………………….
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………
v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………….
vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..
viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………
1
B. Rumusan Masalah ……………………………..
4
C. Tujuan Penelitian ……………………………
5
D. Hipotesis Penelitian ………………………………….
5
E. Manfaat Penelitian ………………………………….
6
F. Definisi Operasional …………………………………..
6
1. Shalat Berjamaah ……………. …………………
7
2. Akhlak Siswa………….. ……………. …………
7
G. Metode Penelitian ……………………………………..
8
1. Rancangan Penelitian …………………………
9
9
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB II
………………
9
3. Populasi dan Sampel ……….
9
4. Instrumen Penelitian ………………………….
10
5. Metode Pengumpulan Data ……………………
11
6. Analisis Data ………………………………….
12
H. Sistematika Penulisan …………………………………
13
KAJIAN PUSTAKA ……………………………………..
15
A. Shalat Berjamaah……………………………………. 1. Pengertian Shalat Berjamaah …………………………
15 15
2. Tatacara Shalat Berjamaah …………………………… 15 3. Keutamaan Shalat Berjamaah ………………………..
16
4. Manfaat Shalat Berjamaah …………………………..
16
5. Hukum Shalat Berjamaah .....................................
19
B. Akhlak …………………………………………. 1. Pengertian Akhlak
………………………………….
19 20
2. Sumber Akhlak ……………………………………
20
3. Bentuk-Bentuk Akhlak ……………………………
20
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak ………
25
C. Hubungan antara Intensitas Shalat Berjamaah dengan Akhlak Siswa …………………………………………. BAB III
29
HASIL PENELITIAN ………………………………………
30
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ………..
30
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………
30
10
2. Subyek Penelitian …………………………………… B. Penyajian Data Penelitian ………………………….… BAB IV
BAB V
31 34
ANALISIS DATA ……………………….…………..
38
A. Analisis Deskriptif………………………………………..
38
B. Pengujian Hipotesis ………………………………………
45
1. Analisis Pendahuluan …………………………………
45
2. Analisis Uji Hipotesis ………………………………..
47
3. Interpretasi terhadap Hasil Perhitungan …………….
48
PENUTUP …………………………………………………
49
A. Kesimpulan ……………………………………………
49
B. Saran ……………………………………………………
49
C. Penutup …………………………………………………..
50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Karakteristik siswa kelas IV dan V MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkirk ……………………
Tabel 3.2
32
Daftar Nama Guru MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo 33 Kaliangkrik ………………………………………………….
Tabel 3.3
Pelaksanaan Shalat Berjamaah …. …………………………..
36
Tabel 4.1
Data intensitas shalat berjamaah siswa ………………………
39
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi intensitas shalat berjamaah ……………
41
Tabel 4.3
Daftar Kategori Intensitas shalat Berjamaah Siswa …….....
42
Tabel 4.4
Nilai akhlak dari hasil angket ………………………………… 43
Tabel 4.5
Daftar kategori akhlak siswa ………………………………..
Tabel 4.6
Tabel Kerja Koefisien Korelasi intensitas shalat berjamaah 46 dan akhlak siswa ………………………………………………
12
45
DAFTAR LAMPIRAN Angket ……………………………………………………………………..
52
Izin Penelitian ………………………………………………………………
57
Nota Pembimbing .................................................................................
59
Lembar Konsultasi Skripsi ………………………………………………..
60
Daftar Riwayat Hidup ………………………………………………………
61
13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan manusia, baik di kalangan orang tua, remaja, maupun anak-anak. Dampak tersebut antara lain dalam aspek ekonomi, ideologi, politik, hankam, sosial, dan budaya. Globalisasi dapat berpengaruh positif dan dapat pula berpengaruh negatif. Seiring laju perkembangan tersebut, manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan fitrahnya. Fitrah merupakan potensi manusia yang dibawa sejak lahir yang meliputi bakat, minat, sifat, dan karakter yang berkecenderungan pada al-hanif (rindu akan kebenaran Tuhan) berupa agama Islam. Salah satu cara untuk membekali generasi untuk menghadapi tantangan zaman ini adalah melalui pendidikan. Menurut Ahmadi yang dikutip Ismail (2008:35) Pendidikan Islam adalah usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insan yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai norma Islam. Pendidikan Islam bertujuan menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui latihan spiritual, intelektual, rasional, perasaan dan kepekaan tubuh manusia. Unsur pokok dalam pendidikan adalah belajar, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman untuk memperoleh ilmu pengetahuan
14
dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Seperti firman Allah dalam Qur’an surat Al Mujadalah ayat :11
.... “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. ....” (Q.S.Al-Mujadalah: 11) Materi pendidikan Islam antara lain mencakup : 1. Pendidikan Iman (akidah) Pendidikan akidah adalah inti dari dasar keimanan seseorang yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Karena dengan pendidikan inilahanak akan mengenali siapa Tuhannya, bagaimana cara bersifat pada Tuhannya, dan apa saja yang meski mereka perbuat dalam hidup ini. Materi pendidikan keimanan ini adalah untuk mengikat anak dengan dasar-dasar iman, rukun islam dan dasar-dasar syariah. Sejak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu. Adapun tujuan mendasar dari pendidikan ini adalah agar anak hanya mengenal Islam mengenai dirinya. Al-Qur’an sebagai imannya dan Rasulullah sebagai pemimpin dan teladannya. Seiring dengan hadist di atas bahwa iman; engkau percaya kepada Allah SWT, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitabNya, para utusanNya, hari akhir, dan qadar baik maupun buruk. 2. Pendidikan Ibadah Materi pendidikan Ibadah secara menyeluruh oleh para ulama telah dikemas dalam sebuah disiplin ilmu, yang dinamakan ilmu fiqih dan fiqih
15
Islam. Seluruh tata peribadatan telah dijelaskan didalamnya, sehingga perlu diperkenalkan sejak dini dan sedikit demi sedikit dibiasakan dalam diri anak, agar kelak mereka tumbuh menjadi insan-insan yang bertaqwa. Pranata-pranata (aturan) ibadah didalam Islam, termasuk shalat, merealisasikan tujuan umum pendidikan Islam, yaitu menanamkan jiwa taqwa. Pendidikan ibadah disini khususnya pada pendidikan shalat merupakan tiang dari segala amal ibadah. Shalat tidak hanya terbatas pada konteks fi’liyah, melainkan menanamkan nilai-nilai dibalik ibadah shalat, sehingga mampu tampil sebagai pelopor amar ma’ruf nahi mungkar serta jiwanya teruji menjadi orang yang sabar. 3. Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak masa analisa hingga menjadi seorang mukallaf, seorang yang telah siap mengarungi lautan kehidupan. Ibadah khusunya shalat akan membentuk benteng religius yang berakar pada hati sanubari. Benteng tersebut akan memisahkan anak dari sifat-sifat negatife, kebiasaan dosa dan tradisi jahiliyah. Shalat yang benar akan mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar, apalagi jika dilaksanakan dengan berjamaah akan lebih bermakna bagi pembentukan akhlak seseorang. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut :45 ... … “…Dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar…” (Q.S. Al-Ankabut:45) 16
Pembiasaan shalat berjamaah harus dilakukan di sekolah agar dapat membentuk
akhlak
siswa sejak kecil. Apabila shalat berjamaah sudah
menjadi rutinitas maka akan terbentuk pribadi yang mudah diarahkan untuk kebaikan. Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul : ”PENGARUH SHALAT BERJAMAAH TERHADAP AKHLAK SISWA
DI
MI
MUAWANAH
MUHAMMADIYAH
BUMIREJO
KALIANGKRIK MAGELANG “.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana intensitas shalat berjamaah siswa klelas V dan VI Madrasah
Ibtidaiyah
Muawanah
Muhammadiyah
Bumirejo
Kaliangkrik Kabupaten Magelang ? 2. Bagaimana akhlak siswa kelas V dan VI Madarasah Ibtidaiyah Muawanah
Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten
Magelang? 3. Apakah ada hubungan shalat berjamaah antara akhlak siswa kelas V dan VI Madarasah Ibtidaiyah Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang?
C. Tujuan Penelitian
17
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pelaksanaan sholat berjamaah pada siswa di Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 2) Untuk mengetahui akhlak siswa di Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 3) Untuk mengetahui pengaruh sholat berjamaah terhadap akhlak siswa Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kaliangkrik D. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari gabungan dua kata yaitu, “ hipo “ yang artinya “dibawah “ dan “ thesa “ yang berarti kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bersifat baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini terdapat dua macam hipotesis yaitu : a. Hipotesis Alternatif (Ha). Hipotesis Alternatif (Ha) menyatakan bahwa : “Ada hubungan antara sholat berjamaah dengan akhlak siswa kelas V dan VI MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang”. b. Hipotesis nihil/nol (Ho) Hipotesis nihil/nol (Ho) menyatakan bahwa : “tidak ada hubungan yang signifikan antara sholat berjamaah dengan akhlak siswa kelas V dan
18
VI MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang”. Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis mengajukan hipotesis Alternatif (Ha) bahwa : “Ada hubungan yang signifikan antara sholat berjamaah terhadap akhlak siswa kelas V dan VI MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang”.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan mengetahui hubungan sholat berjamaah terhadap akhlak siswa, sehingga diharapkan memberi manfaat sebagai berikut: 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan dan menambah keilmuan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam bidang sholat berjamaah dan akhlak siswa. 2) Manfaat praktis a. Dapat memberi masukan bagi pihak yang terkait, dalam hal ini para guru dan siswa. b. Memberikan data yang valid dan bermanfaat tentang hubungan sholat berjamaah terhadap akhlak siswa c. Bagi peneliti dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam dunia pendidikan.
19
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. 1. Shalat Berjamaah Pengertian shalat dari bahasa arab adalah “ Do’a memohon kebajikan dan pujian”.( Ash Shidieqi, Hasby.1997:62), menurut syara’ shalat artinya bentuk perbuatan yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. (Suyanto.1998:67). Fuqoha telah menetapkan pengertian ini dengan ungkapan yang artinya “Beberapa ungkapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syari’at yang telah ditentukan”. (Ash Shidieqi, Hasby 1997:62) Sedangkan jamaah menurut bahasa arab ialah berkumpul atau berhimpun. Shalat berjama’ah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama dan berhimpun dengan seorang menjadi imam dan seorang makmum atau lebih, yang diantara keduanya mengadakan perserikatan dan tidak berdiri sendiri. Jadi, shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara yang di belakang mengikuti yang di depan. Yang di depan sebagai imam sedangkan yang di belakang sebagai makmum. (Syukur, Amin.2006:111).
20
Adapun indikator intensitas shalat berjamaah
adalah sebagai
berikut: a. Memperhatikan waktu shalat berjamaah b. Shalat berjamaah lebih dari satu shalat wajib c. Shalat tepat waktu d. Berusaha shalat berjamaah meski dalam perjalanan e. Berusaha shalat berjamaah di Masjid f. Bersungguh-sungguh dalam menyimak bacaan imam
2. Akhlak Akhlak memiliki beberapa pengertian, diantaranya sebagai berikut : a. Akhlak merupakan sikap seseorang yang dimanifestasikan dalam perbuatan. perilaku secara umum diartikan sama dengan moral, etika atau akhlak. (Syukur, Amin.2006:140) b.
Akhlak adalah sikap/sifat/keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan (baik/ uruk), yang dilakukan dengan mudah tanpa difikirkan direnungkan terlebih dahulu
c. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. d.
Imam Al Ghazali mendefinisikan akhlak (perilaku) adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Ilyas,Yunahar. 2007:1)
21
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah suatu sikap yang tertanam dalam jiwa seseorang atau kehendak jiwa seseorang yang dari padanya timbul perbuatan secara suka rela dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. Adapun indikator akhlak siswa adalah sebagai berikut : a. Bersikap jujur b. Mau minta maaf jika salah c. Mendengarkan nasehat guru d. Bersikap santun, baik terhadap guru, teman disekolahnya maupun di rumah
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian a. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan survai (survey) dan ekspos fakto (expost facto research). Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ekspos fakto digunakan untukmeneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. b. Rancangan Penelitian
22
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh shalat berjamaah terhadap akhlak siswa di MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang b. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 45 hari yang dilaksanakan dari tanggal 16 April 2011 sampai tanggal 23 Mei 2011.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono.2008:117) Populasi penelitian ini adalah siswa MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo dari kelas I sampai kelas VI berjumlah 105 siswa. b. Sampel Sampel adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi obyek
23
penelitian. (Sudiyono, Anas.2007:29). Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. (Arikunto, Suharsimi.2006:118). Mengenai besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan, tetapi perlu diperhatikan bahwa semakin besar sampel yang diambil maka kesimpulan yang diambil semakin baik. Sebagai pedoman, apabila subyekya kurang dari seratus maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subyeknya lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10 -15 % atau lebih. Berdasarkan keterangan di atas, maka penelitian ini mengambil penelitian populasi, karena subyek yang diteliti yaitu pada kelas IV dan V MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang berjumlah 30 siswa.
4. Instrumen Penilaian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Shalat berjamaah sebagai variabel pertama ( X ) 2. Akhlak siswa sebagai variabel ke dua ( Y ) Shalat berjamaah sebagai variabel pertama (X), merupakan variabel yang mempengaruhi (independen). Sedangkan Akhlak siswa sebagai variabel kedua (Y) merupakan variabel terpengaruh (dipenden) .
5. Metode Pengumpulan Data
24
Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan dan masalahan penelitian. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antara lain : a. Metode Angket Angket (Questionnaires) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya, atau hal- hal yang ia ketahui. (Arikunto, Suharsimi.2006:151). Responden adalah orang yang diberi hak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket. Angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang akhlak siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. b. Metode Observasi ( Observation ) Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. (Syaodih, Nana.2005:220) Metode ini dipergunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang akhlak siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 6. Analisis Data Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut : a. Teknik Analisis Statistik Diskriptif
25
Langkah awal dalam teknik analisis ini adalah dengan menentukan nilai rata-rata (mean) shalat berjamaah dengan nilai rata-rata akhlak siswa kelas V dan VI MI Muhammadiyah Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, dengan menggunakan rumus :
Keterangan : M
= Mean ( rata- rata )
X = Jumlah nilai N = Jumlah individu b. Teknik Analisis Korelasi. Analisis dipergunakan untuk mengetahui hubungan antara Shalat berjamaah
(Variabel X ) dengan akhlak siswa ( Variabel Y ) dengan
menggunakan
rumus
korelasi
product
moment
Sudjono.2007:206) sebagai berikut: Rumus : rxy
NXY (X )(Y ) [ NX (X ) 2 ][ NY 2 (Y ) 2 ] 2
Keterangan :
rxy N XY X2 Y 2
= = = = =
Angka indek korelasi antara variabel x dan variabel y Jumlah siswa Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y Jumlah seluruh skor X Jumlah seluruh skor Y
H. Sistematika Penulisan
26
(Anas
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I
: Menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yaitu bab Pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Skripsi.
Bab II
: Memuat tentang Intensitas Shalat Berjamaah, Akhlak Siswa, dan hubungan antara Intensitas Shalat Berjamaah dengan Akhlak Siswa.
Bab III
: Hasil Penelitian meliputi Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian, dan Penyajian Data.
Bab IV : Analisis Data meliputi Analisis Diskriptif, Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan. Bab V
: Kesimpulan Saran, dan Penutup.
27
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Shalat Berjamaah 1. Pengertian Shalat Berjamaah Menurut bahasa salat berarti do’a, sedangkan menurut syara’ salat artinya bentuk perbuatan yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. (Suyanto.1998:67). Jamaah menurut bahasa arab ialah berkumpul atau berhimpun. Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara yang di belakang mengikuti yang di depan. Seorang yang paling depan dinamakan imam, sedang yang di belakang dinamakan makmum.( Syukur, Amin.2008:111)
2. Tatacara Shalat Berjamaah a. Imam memperhatikan dan membimbing kerapihan dan lurus rapatnya saf/barisan makmum sebelum shalat dimulai. Pengaturan saf/barisan makmum hendaknya lurus dan rapat, dengan urutan saf sebagai berikut: 1) Saf laki-laki dewasa di barisan paling depan 2) Saf anak laki-laki di belakang laki-laki dewasa 3) Saf anak perempuan di belakang anak laki-laki 4) Saf wanita dewasa di barisan paling belakang.
28
b.
Sesudah saf teratur dan rapi, imam memulai shalat dengan niatdan bertakbiratul ikhram
c.
Makmum mengikuti segala gerakan shalat imam, tanpa mendahului segala gerakan dan bacaan imam.
d.
Pada bacaan yang dijaharkan (dikeraskan) makmum mendengarkan bacaan imam.
e.
Makmum mengucapkan semua bacaan shalat dengan pelan, kecuali bacaan “amiin”setelah imam selesai membaca surat Al-Fatikhah.
f.
Bagi makmum masbuq (yang datang terlambat), hendaklah mengikuti imam menurut yang dilakukan imam hingga shalat ditutup salam. Sesudah imam mengucapkan salam, makmum masbuq berdiri lagi untuk menyempurnakan shalatnya.
3. Keutamaan Shalat Berjamaah Shalat berjamaah memiliki keutamaan 27 derajat dibanding shalat sendirian/munfarid. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. Dalam Sakhih Bukhori & Muslim no. 645 yang artinya : “Shalat berjamaah memiliki keutamaan dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendiri” (H.R.Bukrori dan Muslim)
4. Manfaat Shalat Berjamaah Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari pelaksanaan shalat berjamaah, antara lain:
29
a. Membantu dalam pelaksaan shalat, dalam arti dapat saling mengingatkan seperti ada yang lupa salah satu rukun, dapat diingatkan oleh yang lainnya. b. Dapat menambah kekhusyuan c. Menjadi sarana komunikasi dan informasi d. Patuh terhadap pemimpin selama ia berjalan di atas kebenaran. e. Mendidik jiwa merdeka, perasaan sama rasa dan berjiwa solider terhadap sesama teman.( Syukur, Amin.2006:112) Menurut Hasby Ash Shiediqy (1997:86), bahwa shalat berjama’ah di masjid akan membawa beberapa dampak sebagai berikut : a. Shalat berjamaah di masjid akan menambah kekhusu’an seseorang, karena dengan berada di masjid yang bersih dan suci itu seseorang akan terhindar dari segala permasalahan yang dapat mengganggu peribadatan (shalat) seseorang. b. Shalat berjamaah di masjid yang ditegakkan dengan khusyuk secara kontinyu itu akan membuat orang yang menegakkan menjadi manusia berkeperibadian tegas dan akan selalu mendapat pancaran illahi, hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat An-Nur ayat 36 dan 38 yang artinya :
30
Artinya: “Bertasbihlah kamu kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimulyakan dan nama-Nya didalamnya, pada waktu pagi dan petang. Mereka mengerjakan yang demikian itu supaya Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa batas.” (Q.S An-Nur:36-38) c. Shalat berjama’ah di masjid selain akan membawakan kebahagiaan di dunia yang disebabkan oleh tersambungnya silaturrahmi sehingga membuat seseorang luas dalam pergaulan. Dari pergaulan itu apabila dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan muamalah, seperti perdagangan, pendidikan dan sebagainya akan membuat kehidupan seseorang lebih baik. d. Shalat berjama’ah juga dapat menciptakan lingkungan yang beriklim agamis. Lingkungan merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap akhlak seseorang. Dengan demikian berarti bahwa shalat berjama’ah dapat diharapkan sebagai penunjang tercapainya tujuan pendidikan agama Islam dalam suatu Lembaga Pendidikan Islam. e. Dengan suburnya shalat berjama’ah di masjid-masjid, dimana warga masyarakat selalu berduyun-duyun ke masjid setiap datang waktu
31
shalat
akan
menyemarakkan
syiar
agama
Islam
sekaligus
merupakan media dakwah.
5. Hukum Shalat Berjamaah Shalat berjamaah hukumnya adalah sunah muakad (sangat dianjurkan) yakni sunah yang sangat penting utnuk dikerjakan karena memiliki nilai yang jauh lebih tinggi
derajatnya dibandingkan dengan shalat
munfarid/seorang diri. Allah memerintahkan untuk melaksanakan shalat secara berjamaah, sesuai dengan firmanNya dalam Al-Quran berikut ini :
Artinya: “Dan dikirikanlah shalat, tunaikan zakat dan rukuklah beserta orangorang yang rukuk”. (Q.S.Al Baqoroh: 43)
6. Indikator Intensitas Shalat Berjamaah Indikator Intensitas Shalat Berjamaah Siswa adalah swa selalu melaksanakan shalat berjamaah khususnya dluhur.
B. Akhlak 1. Pengertian Akhlak Akhlak atau perilaku memiliki beberapa pengertian, diantaranya sebagai berikut : a. Akhlak adalah sikap/sifat/keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan (baik/buruk), yang dilakukan dengan mudah tanpa difikirkan direnungkan terlebih dahulu (Syukur, 32
Amin.2006:141). Perilaku atau tingkah laku merupakan sikap seseorang yang dimanifestasikan dalam perbuatan. perilaku secara umum diartikan sama dengan moral, etika atau akhlak. b. Menurut Imam Al Ghazali (Ilyas , Yunahar. 2007:2) akhlak (perilaku) adalah: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatanperbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan c. Menurut Ibrahim Anis Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam–macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.
2. Sumber Akhlak Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran/tolak ukur baik-buruk atau mulia-tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan Sunah.
3. Bentuk-bentuk Akhlak Secara garis besar akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak terhadap khalik (pencipta) dan akhlak terhadap makhluk (semua ciptaan Allah). Akhlak terhadap sesama makhluk dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
33
a.
Akhlak
terhadap
manusia
(keluarga,
diri
sendiri,
dan
masyarakat/orang lain) b.
Akhlak terhada bukan manusia (lingkungan/flora dan fauna)
Berdasarkan keterangan di atas maka bentuk-bentuk akhlak dapat dikategorikan menjadi lima, yaitu : a. Akhlak terhadap Allah dan Rasul-Nya Allah adalah pencipta alam semesta, maka hanya kepada Allah manusia wajib beribadah dan mentaati perintah-Nya. 1) Meng-Esakan-Nya/tidak menyekutukan-Nya Firman Allah : Q.S. Al Ikhlas : 1- 4
Artinya: “Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” 2) Taqwa Taqwa adalah memelihara diri dari siksa Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Apabila ajaran Islam dibagi menjadi iman, islam dan ikhsan maka taqwa adalah integralisasi dari ketiganya. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 132 berbunyi:
34
4Artinya: “Dan taatilah
Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat.”
3) Cinta dan ridlo Cinta adalah kesadaran diri , perasaan jiwadan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang. Bagi seorang mukmin cinta pertama dan utama diberikan kepada Allah SWT melebihi segalanya. Dalam hal ini Allah berfirman:
… ... Artinya: “adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (Al Baqoroh : 165). 4) Khauf dan raja’ Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai akan menimpanya atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya. Raja’ adalah memautkan hati pada sesuatu yang disukai pada masa yang akan datang. Khauf dan raja’ atau takut dan harap adalah sepasang sikap yang harus dimiliki secara seimbang oleh setiap muslim. Dominasi khauf akan menyebabkan pesimisme, dan dominasi sikap raja’ akan menyebabkan seseorang lalai dan lupa diri serta merasa aman dari azab Allah. 5) Tawakal
35
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada
selain
Allah
dan
menyerahkan
keputusan
segala
sesuatunya kepada Allah. 6) Syukur Syukur adalah memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya. Syukur memiliki tiga dimensi yaitu hati, lisan dan anggota badan (jawarih). Hati yaitu dengan mengakui nikmat itu secara batin, lisan yaitu membicarakannya secara lahir, anggota badan (jawarih) yaitu dengan menjadikannya sebagai sarna untuk taat kepada Allah. 7) Muraqabah Muraqabah yaitu kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan Allah SWT. 8) Taubat Taubat artinya kembali kepada kesucian. Bertaubat berarti menyadari kesalahan, memohon ampun kepada Allah, menyesali perbuatan, berjanji tidak akan mengulangi dosa yang telah dilakukan serta mengganti dengan perbuatan yang baik atau amal sholeh. b. Akhlak terhadap diri sendiri Akhlak karimah terhadap diri sendiri maksudnya berbuat baik terhadap dirinya, sehingga tidak mencelakakan dirinya ke dalam keburukan, lebih-lebih berpengaruh pada orang lain. Akhlak ini meliputi : jujur, disiplin, pemaaf, hidup sederhana dan sebagainya. 36
1) Jujur, artinya menyatakan sesuatu apa adanya. Kejujuran merupakan keseimbangan antara lidah dan hati, antara lahir dan batin. 2) Disiplin, artinya taat pada tata tertib. Dalam kehidupan pribadi diperlukan
tata
tertib
yang
mengikat
diri
agar
dapat
memanfaatkan waktu yang ada. 3) Pemaaf, adalah sikap lapang dada terhadap segala persoalan, baik yang menimpa dirinya maupun orang lain. 4) Hemat atau hidup sederhana, adalah menggunakan nikmat Allah sesuai dengan tempatnya 5) Malu (haya), adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau yang tidak baik. 6) Sabar, adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya. c. Akhlak terhadap keluarga Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya, yaitu berbakti, mentaati perintah-Nya dan berbuat baik kepada keduanya, diantaranya : 1) Berbicara dengan kata yang baik 2) Membantu ibu/bapak d. Akhlak terhadap masyarakat 1) Tolong menolong Manusia hidup bermasyarakat, maka mereka harusdapat hidup tolong menolong dalam kebaikan. 37
2) Membina persatuan Sesama umat Iuslam harus terikat dalam suatu ikatan persaudaraan yang kuat. Masjid merupakan sarana terbaik untk menyatukan umat dalam suatu jamaah e. Akhlak terhadap lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda tak bernyawa. Binatang,
tumbuh-tumbuhan
dan
benda-benda
tak
bernyawa
semuanya diciptakan Allah SWT untuk kepentingan manusia. Meski demikian manusia tidak boleh mengeksplorasi semaunya sendiri, harus senantiasa : 1) Menjaga kebersihan lingkungan 2) Melestarikan lingkungan dengan kesungguhan
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akhlak a. Motivasi Motivasi adalah usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.( Purwanto, Ngalim. 2003:71). Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi mengandung tiga unsur pokok, yaitu : menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.
38
1) Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan. 2) Mengarahkan dan menyalurkan tingkah laku 3) Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu : motivasi dari dalam diri (instrinsik) dan motivasi dari luar diri individu (ekstrinsik). (Muhibin Syah.2001:137) 1) Motivasi dari dalam diri (instrinsik) adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Sebagai contoh, perasaan menyukai materi pelajaran karena merasa butuh untuk kehidupannya dimasa depan. 2) Motivasi dari luar diri (ekstrinsik) adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian/hadiah, tata tertib, guru, suri tauladan orang tua merupakan contoh konkret motivasi ekstrinsik. Kekurangan motivasi atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat instrinsik maupun ekstinsik akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di
39
rumah. Motivasi instrinsik akan menumbuhkan kesadaran terhadap perilakunya, agar senantiasa taat pada norma-norma yang ada. b. Orang tua Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Orang
tua
dituntut
untuk
menjadi
pendidik
yang
memberikan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang memadai, suri tauladan, bertanggung jawab baik yang bersifat jasmani maupun rohani kepada anak-anaknya. Sesuai sabda Rasulullah Saw.
Artinya: “Ishak telah berkata kepadaku, Abdur Razak telah memberitahukan kepadamu, Muamar telah memberitahukan kepadamu, dari Hamam, dari Abi Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : Tidaklah seorang anak yang dilahirkan itu kecuali membawa fitah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Muslim) Pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak, hendaknya mencakup : 1) Dasar pendidikan budi pekerti dengan memberi norma pandangan hidup walau masih dalam bentuk yang sederhana. 2) Intelektual dengan mengajarkan pokok kaidah percakapan, bertutur bahasa yang baik. 3) Pembentukan kebiasaan dengan pembentukan kepribadian yang baik dan wajar yaitu membiasakan untuk hidup bersih, tertib, disiplin, rajin.
40
4) Pendidikan agama, melatih dan membiasakan beribadah kepada Allah SWT. 5) Sosial dengan melatih anak teentang tata cara bergaul yang baik terhadap lingkungannya. c. Guru Guru
memegang
peranan
yang
sangat
penting
dalam
proses
pembelajaran, pembelajaran akan menghasilkan perubahan tingkah laku. Secara garis besar guru memiliki tiga peran pokok yaitu : sebagai pengajar,
sebagai
(Suparta.2002:2).
pembimbing Sebagai
dan
pengajar,
sebagai guru
administrator.
mempunyai
tugas
menyelenggarakan proses pembelajaran. Tugas yang terbesar dalam profesi keguruan ini pada garis besarnya meliputi : menguasai bahan pelajaran,
merencanakan
program
pembelajaran,
melaksanakan,
memimpin, mengelola proses pembelajaran, serta menilai kegiatan pembelajaran. Sebagai pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Tugas guru sebagai administrator mencakup ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelola kelas, memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan tugasnya serta bertindak sesuai dengan etika jabatan. Tanggung jawab
guru adalah keyakinannya
bahwa segala
tindakannya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pertimbangan profesional (professional judgement) secara tepat. Tanggung jawab
41
sebagai guru diwujudkan dalam upaya mengembangkan kualitas dan perilakunya. d.
Lingkungan Lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Di dalam lingkungan manusia akan berkembang dan berinteraksi baik dengan sesamanya maupun dengan alam. Lingkungan juga merupakan sumber belajar bagi anak didik, karena di dalam lingkungan anak didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermacam- macam. Lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. 1) Lingkungan alam Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, seperti : suhu udara, iklim, air, tumbuh – tumbuhan, air, hewan dan sebagainya. 2) Lingkungan sosial budaya Lingkungan sosial budaya adalah semua orang baik sebagai individu atau kelompok yang mempengaruhi siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergalan sehari- hari dengan orang lain, keluarga, teman dan sebagainya. Pengaruh secara tidak langsung melalui radio, televisi, dengan membaca buku, surat kabar, majalah dan yang lainnya.
42
C. Hubungan antara Intensitas Shalat Berjamaah dengan Akhlak Siswa Shalat memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak, terlebih lagi apabila dilakukan dengan berjamaah yang memiliki keutamaan daripada shalat sendirian khususnya dalam pembentukan akhlak. Semakin tinggi intensitas shalat berjamaah seseorang/siswa maka akan akan semakin baik pula perilaku atau akhlak dalam kehidupannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut :45 ... … “…Dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar…” (Q.S. Al-Ankabut:45)
43
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. a. Letak Geografis MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang berdiri di atas tanah wakaf seluas 720 m2 bertempat di dusun Temanggal Desa Bumirejo. Terletak di pinggir jalan desa yang menghubungkan Desa Beseran dengan desa Ketangi dan Desa Candirejo. b. Sejarah Berdirinya MI Muawanah Muhamadiyah Bumirejo Pada akhir tahun 1950 para tokoh masyarakat prihatin karena banyak anak usia sekolah tidak mau sekolah yang disebabkan karena tidak ada tempat pendidikan di desa Temanggal. Maka para tokoh masyarakat Desa Temanggal sepakat untuk mengadakan pendidikan dengan sistem tulis-menulis guna menampung anak-anak yang terlantar pendidikannya. Akhirnya pada tahun 1951 dapat didirikan sebuah madrasah. Madrasah resmi berdiri pada tanggal 21 Juni 1956 dengan nama MI Muawanah, diresmikan oleh Departemen Agama sebagai
44
madrasah Wajib Belajar dan bergabung dengan yayasan Matlaul Anwar. Pada tahun 1979 madrasah berpindah bergabung dengan yayasan Muhammadiyah dan berganti nama menjadi MI Muawanah Muhammadiyah. c. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa MI Muawanah Muhammadiyah. Karakteristik siswa MI Muawanah Muhammadiyah yang menjadi sample penelitian ini, peneliti paparkan dalam tabel berikut:
45
Tabel.3.1 siswa kelas IV dan V MI Muawanah Muhammadiyah No.
Nama
Tempat tgl lhr
Kelas
1..
Deni Kurniawan
Magelang,19-06-2000
V
2.
Heri Mulyono
Magelang,23-01-2000
V
3.
Agus Purwanto
Magelang,19-08-2000
V
4.
Alvin Nugroho
Magelang,23-07-2000
V
5.
Bahrudin nur Irwan
Magelang,17-08-2001
V
6.
Ema fidiatun K.
Magelang,10-02-2001
V
7.
Nurul Sholihah
Magelang,28-10-2000
V
8.
Rifky Ardiansyah
Magelang,04-10-2000
V
9.
Sidiq Osman
Magelang,14-08-2000
V
10.
Ahmad Aris
Magelang,27-07-1999
VI
11.
Ahmad Taufiq
Magelang,26-01-2000
VI
12.
Ardiansyah Veky
Magelang,10-9-1999
VI
13.
Asri Masudah
Magelang,04-07-2000
VI
14.
Arista Silvi Gianti
Magelang,15-01-2000
VI
15.
Dina Nuraini
Magelang,22-05-2000
VI
16.
Doni Ahmad
Magelang,22-07-1999
VI
17.
Veni Nurul Aisyiyah
Magelang,01-11-1999
VI
18.
Febri Muas Pramono
Magelang,06-02-2000
VI
19.
Izzudin Al Qosami
Magelang,13-04-2000
VI
20.
Mauludfi
Magelang,02-06-1999
VI
46
21.
Mauludin
Magelang,02-06-1999
VI
22..
Magfirotul Fissilmi
Magelang,18-01-2000
VI
23.
M. Iqbal Kholafi
Magelang,13-03-2000
VI
24.
Raka pratama
Magelang,09-05-1999
VI
25..
Ratih Laksmiwati N
Magelang,26-08-2000
VI
26.
Rahayu Fatatun A
Magelang,22-03-2000
VI
27.
Rindi Kurnia
Magelang,06-08-2000
VI
28.
Wiji Rahayuningsih
Magelang,07-12-1999
VI
29.
Yuni Nurlailasari
Magelang,16-06-2000
VI
30.
Wiji Dina Purnama
Magelang,18-05-2000
VI
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru MI Muawanah Muhammadiyah No.
Nama
Tempat Tgl Lhr
Jabatan
1.
Cacuk Suswono, S.Pd
Purwodadi,
Kepala MI
2.
Ana Fatmawati, S.Pd.I
Magelang,
Guru Kelas VI
3.
Emi Lestari, S.Pd.I
Magelang,
Guru Kelas V
4.
Dwi Agus Lestari, A.Ma
Magelang,
Guru Kelas IV
5.
Tadzkiroh, A.Ma
Magelang,
Guru Kelas III
6.
Mustabsyiroh,A.Ma
Magelang,
Guru Kelas II
7.
Ilmizah, A.Ma
Magelang,
Guru kelas I
47
B. Penyajian Data Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 3. Shalat berjamaah sebagai variabel pertama (X) 4. Akhlak siswa sebagai variabel ke dua (Y) Shalat berjamaah sebagai variabel pertama (X), merupakan variabel yang mempengaruhi (independen) dengan indikator selalu melaksanakan shalat berjamaah khususnya dluhur. Sedangkan akhlak siswa sebagai variabel kedua (Y) merupakan variabel terpengaruh (dependen) dengan indikator sebagai berikut : a. Akhlak yang berhubungan dengan Allah SWT berupa ketaataan terhadap hukum-hukum-Nya. Contoh : sholat, puasa, berdo’a dan lain-lain. b. Akhlak yang berhubungan dengan sesama manusia tercermin dari sikap : berbakti kepada orang tua, taat dan hormat kepada guru, saling menyayangi teman dan lain-lain. c. Akhlak siswa yang berhubungan terhadap lingkungan, misalnya dengan menjaga kebersihan (kelas, rumah, tempat ibadah) dan lainlain. Untuk memperoleh data tentang shalat berjamaah dan akhlak siswa kelas V dan VI MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo, peneliti melakukan pengamatan langsung saat pelaksanaan shalat berjamaah dengan membuat presensi dan memberikan angket untuk diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan sebelumnya
48
Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan tipe pilihan, terdiri dari 20 item pertanyaan yang masing-masing terdiri dari 3 alternatif jawaban yaitu a,b dan c. Ketiga jawaban tersebut masing-masing diberi skor atau nilai sebagai berikut: 1. Jawaban a diberi skor 3 2. Jawaban b diberi skor 2 3. Jawaban c diberi skor 1 Data kegiatan shalat berjamaah peneliti paparkan dalam tabel berikut:
49
Tabel 3.3 Pelaksanaan shalat berjamaah Berjamaah No.
Nama Isak
Subuh
Dluhur
Asar
Magrib
1.
Deni Kurniawan
2.
Heri Mulyono
3.
Agus Purwanto
4.
Alvin Nugroho
5.
Bahrudin nur Irwan
6.
Ema fidiatun K.
7.
Nurul Sholihah
8.
Rifky Ardiansyah
9.
Sidiq Osman
10.
Ahmad Aris
11.
Ahmad Taufiq
12.
Ardiansyah Veky
13.
Asri Masudah
14.
Arista Silvi Gianti
15.
Dina Nuraini
16.
Doni Ahmad
17.
Veni Nurul A.
18.
Febri Muas P.
50
19.
Izzudin Al Qosami
20.
Mauludfi
21.
Mauludin
22..
Magfirotul Fissilmi
23.
M. Iqbal Kholafi
24.
Raka pratama
25..
Ratih Laksmiwati N
26.
Rahayu Fatatun A
27.
Rindi Kurnia
28.
Wiji Rahayuningsih
29.
Yuni Nurlailasari
30.
Wiji Dina Purnama
51
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis data penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara intensitas
shalat
berjamaah
dengan
akhlak
siswa
di
MI
Muawanah
Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2010/2011.
A. Analisis Diskriptif Untuk memperoleh data tentang intensitas shalat berjamaah dan akhlak siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, peneliti menggunakan metode angket yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan dengan disediakan tiga alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:
Alternatif jawaban A, memiliki nilai 3
Alternatif jawaban B, memiliki nilai 3
Alternatif jawaban C, memiliki nilai 1
Berdasarkan ketentuan di atas, maka akan disajikan hasil penelitian intensitas shalat berjamaah dan akhlak siswa kelas V dan VI MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang. 1. Data mengenai intensitas shalat berjamaah. Untuk menentukan kategori intensitas shalat berjamaah siswa dari hasil penelitian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data intensitas shalat berjamaah siswa
52
Jenis Kelamin
No
Nama
1.
Deni Kurniawan
L
28
2.
Heri Mulyono
L
24
3.
Agus Purwanto
L
19
4.
Alvin Nugroho
L
20
5.
Bahrudin nur Irwan
L
30
6.
Ema fidiatun K.
P
30
7.
Nurul Sholihah
P
30
8.
Rifky Ardiansyah
L
28
9.
Sidiq Osman
L
25
10.
Ahmad Aris
L
29
11.
Ahmad Taufiq
L
19
12.
Ardiansyah Veky
L
27
13.
Asri Masudah
P
28
14.
Arista Silvi Gianti
P
30
15.
Dina Nuraini
P
26
16.
Doni Ahmad
17.
Veni Nurul Aisyiyah
18.
Febri Muas Pramono
L
28
19.
Izzudin Al Qosami
L
26
20.
Mauludfi
L
22
21.
Mauludin
L
21
22.
Magfirotul Fissilmi
23.
M. Iqbal Kholafi
L
25
24.
Raka pratama
L
26
25.
Ratih Laksmiwati N
P
30
26.
Rahayu Fatatun A
P
27
27.
Rindi Kurnia
P
30
28.
Wiji Rahayuningsih
P
30
L
P
L
53
Nilai
27 P
P
28
24
29.
Yuni Nurlailasari
P
28
30.
Wiji Dina Purnama
P
29
a. Menentukan nilai rata-rata (mean) intensitas shalat berjamaah. Data yang diperoleh dari angket intensitas shalat berjamaah dicari rata-ratanya. Untuk mencari rata-rata (mean) intensitas shalat berjamaah, digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari range dengan rumus nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. R = 30 – 19 = 11 2) Mencari banyak kelas interval dengan rumus K = 1+ 3.3 Log N Maka dapat diketahui bahwa : K = 1 + 3.3 Log N = 1 + 3.3 Log 30 = 1 + 3.3 ( 1.47 ) = 1 + 4.87 = 5.87 dibulatkan menjadi 6 3) Mencari panjang kelas interval dengan rumus i i
: panjang kelas interval
R
: range
K
: banyak kelas interval
Maka dapat diketahui :
54
R K
i
11 6
= 1,83 dibulatkan menjadi 2 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi intensitas shalat berjamaah siswa No.
Kelas interval
f
x
fx
1.
19 – 20
3
19.5
58.5
2.
21 – 22
2
21.5
43
3.
23 – 24
2
23.5
47
4.
25 -26
6
24.5
24.5
5.
27 - 28
10
27.5
275
6.
29 - 30
9
29.5
265.5
Jumlah
30
∑fx = 836
Dari table 4.2 dilanjutkan dengan mencari mean dari variabel intensitas shalat berjamaah siswa (X), yaitu:
Jadi Mean dari intensitas shalat berjamaah siswa adalah 27.87
b. Menentukan kategori intensitas shalat berjamaah Untuk mengetahui kategori intensitas shalat berjamaah digunakan perhitungan nilai pencapaian, yaitu nilai
55
tertinggi dikurangi nilai terendah. Untuk mengetahui hasilnya digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari
range
dengan rumus nilai
tertinggi
dikurangi nilai terendah. R = 30 – 19 = 11 2) Untuk mencari panjang kelas interval yaitu dengan membagi Range dengan bilangan 3 (sesuai dengan alternative jawaban), dengan demikian i
11 3,6 dibulatkan menjadi 4 3
Jadi banyaknya kelas adalah 3 dengan panjang kelas interval 4 Tabel 4.3 Daftar kategori akhlak siswa No.
Kelas interval
Keterangan
1.
19 – 22
Kurang
2.
23 – 26
Sedang
3.
27 - 30
Baik
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa mean dari intensitas shalat berjamaah siswa sebesar 27.87. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas shalat berjamaah siswa MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo berada pada kategori baik sebab berada pada interval 27 – 30.
56
2. Data tentang akhlak siswa (Y) Untuk menentukan kategori akhlak siswa dari hasil penelitian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut: Tabel.4.4 Nilai akhlak dari hasil angket No
Nama
Nilai Y
1.
Deni Kurniawan
29
2.
Heri Mulyono
26
3.
Agus Purwanto
19
4.
Alvin Nugroho
22
5.
Bahrudin nur Irwan
30
6.
Ema fidiatun K.
30
7.
Nurul Sholihah
30
8.
Rifky Ardiansyah
30
9.
Sidiq Osman
27
10.
Ahmad Aris
30
11.
Ahmad Taufiq
21
12.
Ardiansyah Veky
30
13.
Asri Masudah
30
14.
Arista Silvi Gianti
30
15.
Dina Nuraini
27
16.
Doni Ahmad
26
17.
Veni Nurul Aisyiyah
27
18.
Febri Muas Pramono
29
19.
Izzudin Al Qosami
27
20.
Mauludfi
25
21.
Mauludin
24
22.
Magfirotul Fissilmi
24
23.
M. Iqbal Kholafi
25
57
24.
Raka pratama
26
25.
Ratih Laksmiwati N
30
26.
Rahayu Fatatun A
28
27.
Rindi Kurnia
30
28.
Wiji Rahayuningsih
30
29.
Yuni Nurlailasari
28
30.
Wiji Dina Purnama
30
Jumlah
820
Untuk menentukan kategori akhlak siswa dari hasil penelitian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mencari Mean, dengan rumus
=
820 30
= 27, 3 dibulatkan menjadi 27 b. Menentukan kategori nilai rata-rata perilaku keagamaan Tabel 4.5. Kategori akhlak siswa No
Interval
Kategori
1.
27 - 30
Istimerwa
2.
24- 26.9
Baik
3.
20 - 23.9
Cukup
4.
16 - 19.9
Kurang
58
Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang dikategorikan baik karena berada pada interval 27–30.
B. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Pendahuluan Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang telah terkumpul baik dari data variabel intensitas shalat berjamaah (X) maupun dari variabel akhlak (Y) yang bertujuan untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis mencari koefisien korelasi antara variabel X (intensitas shalat berjamaah siswa MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang) dengan variabel Y (nilai akhlak siswa). Untuk memudahkan pengelolaan data, maka perlu dibuat tabel kerja sebagaimana dalam tabel kerja sebagai berikut : Tabel 4.6 Tabel Kerja Koefisien Korelasi intensitas shalat berjamaah dan akhlak siswa No
Nama
X
Y
XY
X2
Y2
1.
Deni Kurniawan
28
29
812
784
841
2.
Heri Mulyono
24
26
624
576
676
3.
Agus Purwanto
19
19
361
361
361
4.
Alvin Nugroho
20
22
440
400
484
5.
Bahrudin nur Irwan
30
30
900
900
900
59
6.
Ema fidiatun K.
30
30
900
900
900
7.
Nurul Sholihah
30
30
900
900
900
8.
Rifky Ardiansyah
28
30
840
784
900
9.
Sidiq Osman
25
27
675
625
729
10.
Ahmad Aris
29
30
870
841
900
11.
Ahmad Taufiq
19
21
361
441
12.
Ardiansyah Veky
27
30
810
729
900
13.
Asri Masudah
28
30
840
784
900
14.
Arista Silvi Gianti
30
30
900
900
900
15.
Dina Nuraini
26
27
702
676
729
16.
Doni Ahmad
27
26
702
729
676
17.
Veni Nurul Aisyiyah
28
27
756
784
729
18.
Febri Muas Pramono
28
29
812
784
841
19.
Izzudin Al Qosami
26
27
702
676
729
20.
Mauludfi
22
25
550
484
625
21.
Mauludin
21
24
504
441
576
22.
Magfirotul Fissilmi
24
24
576
576
576
23.
M. Iqbal Kholafi
25
25
625
625
625
24.
Raka pratama
26
26
676
676
676
25.
Ratih Laksmiwati N
30
30
900
900
900
26.
Rahayu Fatatun A
27
28
756
729
784
27.
Rindi Kurnia
30
30
900
900
900
28.
Wiji Rahayuningsih
30
30
900
900
900
29.
Yuni Nurlailasari
28
28
784
784
784
30.
Wiji Dina Purnama
29
30
870
841
900
794
820
21986
21350
22682
Jumlah Keterangan: ∑X = 784 ∑Y = 820 ∑XY = 21986 ∑X2 = 21350
60
399
∑Y2
= 22682
2. Analisis uji hipotesis Setelah diketahui tabel kerja koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, selanjutnya data tersebut dimasukkan ke dalam rumus analisis regresi dua pediktor. Untuk mengetahui pengaruh intensitas shalat berjamaah terhadap akhlak siswa dengan langkah sebagai berikut : a. Mencari korelasi antara variabel antara X dan variabel Y dengan teknik korelasi proiduct moment dengan rumus sebagai berikut : rxy =
=
=
=
= =
. ().() [ .2 () 2. ].[2 () 2 ]
30.21986 (794).(820) [30.21350 (794) 2 ].[30.22682 (820) 2 ]
659580 651080 [640500 630436].[680460 672400] 8500 [10064].[8060] 8500 81115840 8500 9006.43
= 0, 944
3. Interpretasi terhadap hasil perhitungan Berdasarkan perhitungan dari analisis korelasi product moment diperoleh nilai rxy
=
0,944 setelah dikonsultasikan dengan harga kritik r pada taraf
signifikasi 5 % dengan N = 30 diperoleh harga r tabel = 0,361. Sedang pada taraf signifikasi 1% = 0,463. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
61
0,361 < 0,944 > 0,463 Hal ini berarti bahwa r hitung product moment lebih besar dari r tabel sehingga Hipotesis penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan antara intensitas shalat berjamaah dengan akhlak siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas shalat berjamaah dengan akkhlak siswa di MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang dengan kata lain semakin tinggi intensitas shalat berjamaah, semakin baik pula perilaku atau akhlak siswa.
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara intensitas shalat berjamaah dengan akhlak siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang 2011 penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Intensitas shalat berjamaah siswa MI Muawanah Muhammadiyah dikategorikan baik karena memiliki Mean dari intensitas shalat berjamaah siswa adalah 27.87 yang berada pada interval 27 – 30. 2. Akhlak siswa MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang dikategorikan baik, karena dari hasil penelitian diperoleh mean akhlak siswa 27.3 yang berada pada interval 27 – 30. 3. Ada hubungan yang signifikan antara intensitas shalat berjamaah dengan akhlak siswa kelas V dan VI MI Muawanah Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang, intepretasi tersebut diperoleh dengan analisis product moment.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti mempunyai saran saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya sekolah menerapkan pembiasaan shalat berjamaah di sekolah.
63
2. Guru
hendaknya
senantiasa
mengarahkan
para
siswanya
untuk
meningkatkan intensitas shalat berjamaah siswanya 3. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat menjadi suri tauladan siswanya.
C. PENUTUP Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat,
taufik,
hidayah
serta
inayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tidak terlupakan penulis ucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai, semoga Allah Swt. memberikan balasan yang setimpal, disertai doa semoga skripsi bermanfaat bagi penulis pada khususya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan koreksi, kritik dan saran dari pembaca yang budiman yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berdoa semoga Allah SWT. senantiasa menganugrahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amiin.
64
DAFTAR PUSTAKA Moh. Nazir Ph. D, Metode Penelitian (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998) A. D. Marimba Drs. 1985, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, PT. Al. Ma’arif Bandung Ali Usman K. H. Dkk, 1996, Hadits Qudsi, Penerbit CV Diponegoro, Bandung Departemen Agama RI, 1995, Al Qur’an dan Terjemahnya Jakarta Dja’far Amir, Ustadz 1983, Ilmu Fiqih, CV Ramadhani Solo Ilyas, Sutrisno, 2004, Kuliah Akhlak, Jakarta, LPPI Pustaka Pelajar Offset Muhaimin. (2002). Paradigma Pendidikan Islam Bandung : AL-Ma’arif Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2008)
65
ANGKET I.
PETUNJUK UMUM
1.
angket ini untuk penelitian semata, sama sekali tidak berpengaruh pada diri anda.
2.
kesediaan dan kejujuran anda dalam mengisi angket ini sangat membantu dalam penelitian ini.
II.
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. pilihlah satu jawaban dengan memberikan satu jawaban sesuai dengan keadaan anda dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d pada alternatif jawaban yang telah tersedia 2. tulislah identitas di bawah ini : Nama
:
Jenis kelamin
:
Kelas
:
III. DAFTAR PERTANYAAN A. SHOLAT BERJAMAAH 1. Apakah anda melakukan sholat berjamaah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
2. Apakah anda memperhatikan waktu sholat berjama’ah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Berapa kali anda melaksanakan shalat berjamaah dalam sehari semalam ?
66
a.
5 kali
b.
2-4 kali
c.
Kurang dari 2 kali
4. Bagaimana sikap anda jika sudah terdengar adzan diwaktu anda sedang santai? a. Langsung mengambil air wudhu b. Acuh tak acuh c. Nanti-nanti dulu
5. Ketika anda sedang bepergian apakah anda tetap melaksanakan shalat? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Ketika anda lupa melaksanakan shalat pada saat teringat anda tetap melaksanakan sholat? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
7.
Ketika di rumah anda ada teman yang sedang asik bercerita padahal waktu shalat telah tiba apakah anda mengingatkannya. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
8. Apakah anda memperhatikan bacaan imam? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
9. Apakah anda melaksanakan shalat jamaah di masjid?
67
a. Ya, Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
10. Jika waktu shalat tiba padahal sedang hujan lebat, apakah anda datang ke masjid untuk berjamaah? a. Ya, Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
B. AKHLAK SISWA 1. Apakah yang anda lakukan sebelum belajar? a. selalu berdoa b. kadang-kadang berdoa c. tidak pernah berdoa
2. Bagaimna sikap anda dengan guru di sekolah anda? a. selalu bersikap baik b. kadang-kadang bersikap baik c. tidak pernah bersikap baik
3. Bagaimana sikap anda dengan teman di sekolah atau di rumah? a. selalu bersikap baik b. kadang-kadang bersikap baik c. tidak pernah bersikap baik
4. Dalam setiap perkataan apakah saudara berkata jujur? a. selalu berkata jujur b. kadang-kadang berkata jujur c. tidak pernah berkata jujur 68
5. Bagai manakah sikap anda apabila salah seorang teman ada yang tidak sengaja berbuat salah kemudian ia minta maaf. Apa yang anda lakukan? a. Selalu memberi maaf b. Jarang memberi maaf c. Tidak pernah memberi maaf
6. Apabila teman kamu ada yang sakit, apakah yang anda perbuat? a. Cepat-cepat menjenguk b. Menjenguk bila ada Waktu dan kesempatan c. Tidak pernah menjenguk
7. Bagaimanakah sikap anda jika dinasehati oleh guru? a. Mendengarkan dan mematuhinya b. Mendengarkan tapi tidak mematuhinya c. Tidak mendengarkan dan tidak memetuhinya.
8. Bagaimana sikap anda jika ada teman yang bertengkar? a. Berusaha melerainya b. Menunggu orang lain yang melerainya c. Cuek saja. 9. Apakah anda mengucapkan kalimat thayyibah dalam kehidupan seharihari? a. Selalu mengucapkan b. Kadang-kadangs c. Tidak pernah 10. Bila anda menemukan barang milik teman, apa yang anda lakukan? a. selalu mengembalikan b. kadang-kadang mengembalikan c. tidak pernah mengembalikan
69
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Mustabsyiroh
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 18 November 1972 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Temanggal I Bumirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Pekerjaan
: Guru
Pendidikan
:
1. MIM Muhammadiyah
Lulus tahun 1986
2. MTsN Kaliangkrik
Lulus tahun 1989
3. SMA Sudirman Kaliangkrik
Lulus tahun 1992
4. D II IAIN Walisongo
Lulus tahun 2001
5. STAIN Salatiga
Tahun 2011
Nama Ayah
:
Kasim
Nama Ibu
:
Alimah
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 Agustus 2011 Peneliti,
Mustabsyiroh
70