HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS IV-V MI MUHAMMADIYAH BUMIREJO KALIANGKRIK MAGELANG TAHUN 2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : TADZKIROH NIM : 11409055
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011 i
i
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS IV-V MI MUHAMMADIYAH BUMIREJO KALIANGKRIK MAGELANG TAHUN 2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : TADZKIROH NIM : 11409055
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari : Nama
: Tadzkiroh
NIM
: 11409055
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: Hubungan Antara Status Sosial orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Tahun 2011
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 28 Juli 2011 Pembimbing
Drs. Joko Sutopo NIP. 150231366
ii
Magelang
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS IV-V MI MUHAMMADIYAH BUMIREJO KALIANGKRIK MAGELANG TAHUN 2011
TADZKIROH NIM : 11409055 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: DR. Imam Sutomo, M.Ag
__________________
Sekretaris Penguji
: Miftakhur Rif’ah, M.Ag
__________________
Penguji I
: Dra. Hj. S. Marfuah, M.Pd
__________________
Penguji II
: Siti Rukhayati, M.Ag.
__________________
Penguji III
: Drs. Joko Sutopo
__________________
Salatiga, 24 Agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga
DR. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 1983031002
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03, telp. (0293) 323706,323443, Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.id., E-mail :
[email protected].
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Tadzkiroh
NIM
: 11409055
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga , 28 Juli 2011 Yang menyatakan,
Tadzkiroh
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
4;M »y_ u‘yŠ zO ù=Ïèø9$#(#qè?ré&tûïÏ%©!$#ur öN ä3 ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#ª! $#Æì sùötƒ
......niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat....(Al-Mujaadilah 58:11)
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Ibuku tercinta. 2. Suamiku
tercinta
memberikan
yang
dukungan
telah
baik
moril
dan
Ratih,
maupun materiil. 3. Anakku
tercinta
Lida
terimakasih sudah banyak membantu ibu
dan
maafkan
bila
sering
meninggalkanmu. 4. Adik-adik dan keponakan tersayang. 5. Sahabatku mbak Ana Fatmawati yang selalu
memberikan
semangat
motivasi. 6. Teman-teman seperjuangan.
v
dan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya dalam kehidupan kita. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju cahaya pencerdasan dan pembebasan. Penulis mengakui, selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, di sini penulis bermaksud mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak DR. Imam Sutomo, M.Ag., selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo, Selaku pembimbing penulisan skripsi ini yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.
3. Bapak dan Ibu karyawan jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga semoga Allah SWT memberikan rahmat dan taufiq kepada beliau.
4. Bapak Kepala MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik
Magelang, yang telah
memberikan ijin pelaksanaan penelitian skripsi ini.
5. Ibu, Suami, dan semua keluarga yang telah memberikan do’a restu dan motivasi sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
6. Teman sejawat dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang berlipat dan mudah-mudahan dengan skripsi ini akan menambah semangat untuk meneruskan langkah dalam memperjuangkan cita-cita pendidikan, terlebih sebagai bekal bagi guru dalam proses pembelajaran. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin
Magelang, 28 Juli 2011 Penulis
vi
ABSTRAK
Tadzkiroh. 2011. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang Tahun 2011 Kata kunci
: Status Sosial Ekonomi dan Prestasi Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang Tahun 2011. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah status sosial ekonomi orangtua siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011?. (2) bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011?. (3) Adakah hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011?. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan survey dengan penelitian deskriptif-korelatif. Dalam penentuan sampel peneliti menggunakan teknik ”purposive sample”. Pengolahan data dilakukan dengan program komputer SPSS 12 for windows. Hasil penelitian ini diketahui status sosial ekonomi siswa MI Muhammadiyah baik, hal ini dikarenakan orangtua mampu memberikan kebutuhan kepada anaknya walaupun kesemuanya dalam keterbatasan. Prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Bumirejo dalam kategori cukup. Nilai hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo diketahui nilai r = 0,461 dan dinyatakan signifikan pada alpha 0,01. Jadi dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar siswa pada kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang Tahun 2011.
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................
i
Halaman Persetujuan Pembimbing ...............................................................
ii
Halaman Pengesahan Kelulusan ...................................................................
iii
Halaman Pernyataan Keaslian ......................................................................
iv
Halaman Motto dan Persembahan ................................................................
v
Kata Pengantar ............................................................................................
vi
Abstrak ........... ............................................................................................
vii
Daftar Isi......... ............................................................................................
viii
Daftar Tabel.... ............................................................................................
xi
Daftar Lampiran...........................................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
4
C. Tujuan Penelitian ................................................................
4
D. Hipotesis Penelitian ............................................................
5
E. Kegunaan Penelitian ...........................................................
5
F. Definisi Operasional ............................................................
6
G. Metode Penelitian ................................................................
7
H. Sistematika Penulisan .........................................................
12
KAJIAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orangtua /Keluarga ..........................
14
1. Pengertian Status Sosial ................................................
14
2. Ekonomi Orangtua/Keluarga ..........................................
19
viii
3. Pengertian Keluarga .......................................................
21
B. Prestasi Belajar ....................................................................
24
1. Pengertian Prestasi .........................................................
24
2. Pengertian Belajar ..........................................................
24
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....
28
C. Hubungan Status Sosial orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa ................................................................................... BAB III
30
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian .................
32
1. Sejarah berdirinya MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang ....................................................
32
2. Pelaksanaan Administrasi Sekolah..................................
33
B. Penyajian Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua ....
44
1. Data responden tentang status sosial ekonomi orangtua ..
44
2. Data hasil penyebaran angket tentang hubungan status sosial ekonomi Orangtua dengan prestasi belajar siswa
BAB IV
.................................................................
46
3. Data prestasi belajar siswa ..............................................
54
ANALISIS DATA A. Diskripsi Data ......................................................................
57
1. Nilai Status Sosial Ekonomi orangtua ............................
57
2. Prestasi Belajar Siswa.....................................................
68
B. Pengujian Hipotesis .............................................................
72
C. Pembahasan .........................................................................
73
ix
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .............................................................................
77
B. Saran ...................................................................................
78
Daftar Pustaka .............................................................................................
80
Lampiran ....................................................................................................
82
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Kisi-kisi Angket Status Sosial Ekonomi orangtua......................
11
Tabel 2.
Pembagian Tugas Mengajar Bagi Masing-Masing Guru .............
35
Tabel. 3.
Jumlah siswa ..............................................................................
41
Tabel 4.
Daftar Nama-nama Siswa dan Orangtua MI Muhammadiyah Bumirejo Tahun 2011 ................................................................
Tabel 5.
Hasil Jawaban Angket Status Sosial Ekonomi Orangtua MI Muhammadiyah Bumirejo ....................................................
Tabel 6.
45
47
Data perhitungan item dari angket status sosial orangtua MI Muhammadiyah Bumirejo ....................................................
49
Tabel 7.
Data Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Bumirejo.........
54
Tabel 8.
Nilai Hasil Penyebarn Angket Status Sosial Ekonomi orangtua .
57
Tabel 9.
Interval Nilai Data Penelitian Variabel Status Sosial Ekonomi orangtua ....................................................................................
67
Tabel 10. Nilai Rata-Rata Hasil Ulangan Siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo .................................................................
68
Tabel 11. Interval Nilai Data Penelitian Variabel Prestasi Belajar Siswa ....
71
Tabel 12. Corelation ..................................................................................
72
Tabel 13. Interpretasi nilai r..........................................................................
73
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1.
Riwayat Hidup Penulis ..........................................................
82
Lampiran .2. Data Responden ....................................................................
83
Lampiran.3.
Angket Penelitian ..................................................................
84
Lampiran.4.
Tabulasi Data Hasil Kuisioner Status Sosial Ekonomi orangtua ...............................................................................
88
Lampiran.5.
Tabulasi Data Prestasi Belajar Siswa .....................................
90
Lampiran.6.
Tabulasi Data Penilaian Hasil Kuisioner Status Sosial
Lampiran.7.
Ekonomi orangtua ................................................................
92
Hasil Olah data Penelitian .....................................................
94
Lampiran .8. Tabel nilai “r“ Product Moment.......................................... 102 Lampiran .9. Surat Ijin Penelitian ............................................................... 103 Lampiran 10. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian ........................................ 104 Lampiran 11. Daftar Guru Karyawan .......................................................... 105 Lampiran 12. Profil Sekolah ....................................................................... 106
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi perwujudan diri manusia terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Melalui pendidikan seseorang bisa mempertahankan diri dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Untuk meraih pendidikan yang diharapkan dibutuhkan sarana dan prasarana dimana orangtua dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut dengan status sosial ekonomi. Hal ini digunakan untuk menopang kelangsungan pendidikan anak terkait harapan orangtua terhadap masa depan anak. Melalui proses pendidikan yang bermutu dan tepat potensi anak dapat berkembang secara maksimal. Menurut Sumadi Suryabrata (2004:233), ”banyaknya faktor yang mempengarui
pencapaian
prestasi
belajar,
secara
garis
besar
yang
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor dari luar diri pelajar (eksternal) dan dari dalam diri pelajar (internal).” Faktor yang berasal dari luar diri pelajar meliputi faktor non sosial dan faktor sosial. Faktor non sosial misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar, letak sekolah atau tempat belajar harus memenuhi syarat. Sedangkan faktor-faktor sosial misalnya faktor
1
manusia baik hadir maupun tidak hadir, pada umumnya mengganggu proses belajar dan prestasi belajar yang harus diatur, supaya belajar dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya. Faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis dibedakan lagi menjadi dua, yaitu: a. tonus jasmani pada umumnya, yaitu yang melatarbelakangi aktifitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya dari pada yang tidak lelah. b. keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama fungsi panca indera. Faktor psikologis, misalnya minat, bakat, motivasi, sikap, kecerdasan siswa. Menurut Gerungan (1983:182) bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, ia dapat kesempatan yang lebih luas untuk memperkembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya. Siswa yang berada dalam status ekonomi yang baik biasanya mendapatkan fasilitas yang memadai dari kedua orangtuanya sedangkan siswa yang berada dalam status ekonomi yang kurang baik biasanya mendapatkan fasilitas belajar seadanya dari kedua orangtuanya. Sumadi Suryabrata (2004:82) mengemukakan bahwa anak yang kekurangan makanan misalnya akan
penyakitan,
dan
hal
ini
akan
mengakibatkan
lebih
lambat
perkembangannya. Sehingga proses belajar anak tersebut akan terhambat.
2
Seperti firman Allah dalam surat Al Mulk : 15
Ïmø‹s9Î)ur (¾ÏmÏ%ø—Íh‘ ` ÏB (#qè=ä.ur $pkÈ:Ï.$uZtB ’Îû(#qà± øB$sù Zw qä9sŒ uÚ ö‘F{ $# ãN ä3 s9 Ÿ@ yèy_ “ Ï%©!$# uqèd ÇÊÎÈ â‘qà± –Y9$# “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan ” ( Departemen Agama RI thn. 2007 : 563) Di dalam ayat itu terdapat isyarat tentang kewajiban bekerja dan mencari nafkah dengan segala macamnya. Tentunya dengan bekerja orangtua akan mendapatkan hasil yang dapat mencukupi kebutuhan anak-anaknya Status sosial ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan serta pendapatan. Pada masa era globalisasi saat ini pekerjaan sangat mempengaruhi akan pendapatan masyarakat. Ada yang meningkat, tetapi pada umumnya kehidupan masyarakat baru dalam taraf penghasilan yang belum menguntungkan, penghasilan yang berbeda-beda ini menyebabkan tingkat sosial ekonomi tidak sama. Status sosial ekonomi itu tidak merupakan faktor mutlak dalam perkembangan sosial. Hal ini akan tergantung pada sikap orangtuanya dan bagaimana corak interaksi di dalam keluarga itu. Walaupun status ekonomi orangtuanya memuaskan, tetapi apabila mereka tidak memperhatikan pendidikan anaknya, hal itu juga tidak akan menguntungkan perkembangan sosial anak-anaknya, tetapi jika status sosial ekonomi orangtua yang mampu secara langsung memiliki pengaruh dalam keberhasilan anaknya, karena dapat menyediakan fasilitas sekolah yang memadai, memberi sarana dan prasarana
3
sehingga prestasi belajarnya bisa lebih baik. Maka timbul permasalahan apakah status status sosial ekonomi orangtua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa? Permasalahan tersebut di atas perlu dicari jawabannya. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “HUBUNGAN
ANTARA STATUS SOSIAL
EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS IV-V MI MUHAMMADIYAH BUMIREJO KALIANGKRIK MAGELANG TAHUN 2011” perlu dilakukan. B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah status sosial ekonomi orangtua siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011? 3. Adakah hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui status sosial ekonomi orangtua siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011.
4
2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011. 3. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang tahun 2011. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis
adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2006:71). Sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini maka penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut : “Ada hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo
Kaliangkrik
Magelang dengan kata lain
semakin tinggi status sosial ekonomi orangtua maka kemungkinan meningkat pula prestasi belajarnya”. E.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan baik yang bersifat teoritik maupun bersifat praktis. 1. Kegunaan Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pengembangan ilmu sosial, khususnya tentang hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar siswa. Serta
5
dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis. 2. Kegunaan Praktis a. Sebagai informasi bagi kepala sekolah untuk memberikan arahan baik kepada guru, orangtua, maupun siswa tentang pentingnya sarana dan prasarana sehingga prestasi belajar semakin meningkat. b. Sebagai informasi yang penting bagi guru yaitu sebagai bahan acuan dalam membantu penyusunan strategi belajar mengajar. c. Sebagai informasi bagi orangtua siswa akan pentingnya fasilitas untuk memacu tingkat kesadaran belajar, sehingga prestasi belajar semakin meningkat. d. Sebagai informasi bagi siswa yaitu dengan adanya sarana dan prasarana hendaknya dapat meningkatkan prestasi belajar. F. Definisi Operasional Seringkali suatu definisi menimbulkan suatu perbedaan penafsiran, maka untuk menghindari kesalahfahaman dalam memahami permasalahan yang penulis teliti terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa definisi dalam judul di atas: 1. Status sosial ekonomi orangtua Status sosial ekonomi adalah keadaan atau kedudukan seseorang yang berada dalam masyarakat tertentu yang disebabkan karena faktor ekonomi.
6
2. Prestasi belajar Yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai oleh murid di sekolah berupa nilai rata-rata harian untuk semua mata pelajaran pada semester genap tahun 2011. G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan rancangan penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan survey dengan subyek penelitian siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo, adapun obyeknya adalah prestasi belajar . Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mendeskripsikan hubungan antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar siswa maka rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif-korelatif . Variabel status sosial ekonomi orangtua (X) sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar (Y) sebagai variabel terikat. Adapun hubungan antar variabelnya adalah sebagai berikut: X→Y 2. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian adalah MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik
Magelang. Dipilihnya MI Muhammadiyah Bumirejo ini
dengan pertimbangan karena data yang akan diteliti ada di sekolah tersebut, dan belum ada orang yang meneliti sesuai masalah ini.
7
Adanya kesediaan dari pihak sekolah yang membantu memberikan informasi dan data-data yang diperlukan sehingga dapat membantu kelancaran penelitian ini. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah di mulai pada bulan Mei sampai bulan Juni 2011. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Secara
keseluruhan
jumlah
peserta
didik
di
MI
Muhammadiyah Bumirejo adalah 104 siswa terdiri dari 61 siswa dan 43 siswi. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk sumber data (Sukardi, 2003:54). Ukuran besarnya sampel dapat ditentukan dengan berbagai cara. Apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2006:134) atau dapat ditentukan dengan tabel bilangan sampel secara operasional. Tehnik yang ingin digunakan oleh penulis adalah ”purposive sample” artinya pengambilan sampel dilakukan dengan cara memngambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan
8
tertentu, karena melihat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan peneliti. Dalam penelitian ini yang digunakan sampel adalah 36 siswa di Madrasah
Ibtidaiyah
Muhammadiyah
Bumirejo
Kaliangkrik
Magelang. Alasan penulis mengambil 36 siswa untuk dijadikan sampel adalah secara psikologis penulis menganggap bahwa 36 siswa tersebut bisa dan sanggup dijadikan responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dibandingkan dengan siswa yang lain. 4. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data, dalam penelitian ini adalah metode angket dan metode dokumentasi. a. Metode Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (Arikunto, 1999:28). Dalam penelitian ini metode angket atau kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai status sosial ekonomi orangtua. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi siswa tersebut. Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban, karena alternatif jawabannya hanya perlu waktu yang singkat. b. Metode Dokumentasi
9
Metode dokumentasi yaitu untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari (Sukardi, 2003:81). Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, nama siswa dan daftar nilai siswa serta hal-hal lain yang bersifat dokumen. 5. Instrumen Penelitian Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti dan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka peneliti menyusun dua instrumen yaitu status sosial ekonomi dan prestasi belajar. a. Instrumen Untuk Mengukur Status Sosial Ekonomi Intrumen yang digunakan untuk mengungkap variabel status sosial ekonomi orangtua menggunakan angket. Dalam penyusunan angket ini digunakan beberapa indikator antara lain tingkat perekonomian/kekayaan,
jenis
pekerjaan,
tingkat
penghasilan,
pengeluaran dan kedudukan sosial. Instrumen ini disusun berdasarkan lima indikator yang terdiri dari 20 item dan diharapkan dapat mewakili dan mengungkap masalah status sosial ekonomi orangtua siswa. Instrumen yang dikembangkan berupa angket dan pertanyaan dengan model skala bertingkat/skala Trustone dengan 4 alternatif jawaban yaitu a, b, c
10
dan d. Skor jawaban untuk a = 4, b = 3, c = 2, d = 1 . Kisi-kisi dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1. Kisi-kisi Angket Status Sosial Ekonomi orangtua No
Indikator
1.
Tingkat
Nomor Item
Perekonomian/ 1, 2, 4, 9, 10, 12, 13
Jumlah 7
kekayaan keluarga 2.
Tingkat Penghasilan
3, 7, 11, 16, 17, 18
6
3
Pengeluaran
5, 8, 15, 19
4
4
Kedudukan Sosial
6, 14, 20
3
Jumlah
20
b. Instrumen Prestasi Belajar Instrumen yang digunakan untuk mengungkap variabel prestasi belajar menggunakan metode dokumentasi. Instrumen ini mencatat data-data nilai harian siswa yang diambil sebagai sampel. Dalam hal ini menghitung nilai rata-rata harian siswa pada semester genap. 6. Analisis Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisis data. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar.
Kemudian data tersebut dimasukkan
dalam rumus “r Product Moment” dengan rumus sebagai berikut : rxy =
N Sxy - (Sx) (Sy)
{N Sx
2
- ( Sx ) 2
}{N Sy
2
- ( Sy ) 2
}
Keterangan :
r xy
: Angka indeks “ product moment”
11
X
: Variabel status sosial ekonomi orangtua
Y
: Variabel prestasi belajar
NA
: Jumlah responden ( Arikunto, 2006 : 170 ) Pengolahan data lanjutan akan dilakukan dengan menggunakan
penghitungan program komputer SPSS 12 for windows. H. Sistematika Penulisan Agar terjadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini maka diketahui tata cara urutan tersebut adalah: 1. Bagian awal terdiri dari: sampul, lembar berlogo,
judul, Persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran. 2. Bagian inti, terdiri dari lima bab : BAB I berisi
: Pendahuluan rumusan
meliputi
masalah,
latar belakang
tujuan
masalah,
penelitian,
hipotesis
penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian terdiri dari pendekatan dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian,
analisis
data,
sistematika
penulisan. BAB II berisi
: Kajian pustaka terdiri dari deskripsi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan antar variabel.
12
BAB III berisi
: Hasil penelitian terdiri dari gambaran umum lokasi dan subyek penelitian, penyajian data.
BAB 1V berisi
: Analisis data terdiri dari diskripsi data, pengujian hipotesis, pembahasan.
BAB V berisi
: Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir : memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Status Sosial Ekonomi Orangtua/Keluarga 1. Pengertian Status Sosial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1995:952), status adalah keadaan atau kedudukan orang dalam hubungan- hubungan dengan masyarakat sekelilingnya. Status adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompoknya (masyarakatnya) (Hartomo, 1997:199). Menurut Roucek Weren status ialah posisi seseorang dalam kelompok sosial. Status sosial adalah posisi seseorang dalam masyarakat. Sedangkan menurut Mayor Polak yang dimaksud status adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompok serta dalam masyarakat (Ary Gunawan, 2000:40). Dari beberapa pengertian status sosial menurut para pakar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa status sosial adalah kedudukan atau keadaan hubungan sosial seseorang dalam masyarakat di sekelilingnya. Dari pengertian ini status adalah rangkaian dari kewajiban dan hak setiap orang dalam masyarakat. a. Cara Mendapatkan Status Sosial Menurut Ralph Linton kemungkinan seseorang dalam memperoleh status ada dua macam yaitu:
14
1) Ascribed status ialah status yang diperoleh dengan sendirinya oleh seorang anggota masyarakat. Misalnya dalam sistem kasta, seorang anak sudra, langsung saja sejak lahir ia berstatus sudra. Seorang anak raja langsung menjadi bangsawan. 2) Achived status, ialah kedudukan yang dicapai sesorang dengan usaha yang disengaja, seperti sarjana untuk lulusan S1, magister untuk lulusan S2, dan doktor untuk lulusan S3, dan seterusnya. Menurut Mayor Polak perlu ditambah satu lagi, yaitu Assigned status ialah
status yang diberikan
kepada
seseorang
karena
jasanya. Misalnya seseorang mendapat status “putra mahkota” karena berjasa menyembuhkan sang raja dari sakitnya yang parah. Atau seseorang yang berjasa karena dapat menghalau dan mengamankan negeri dari kejahatan yang mengancam
kesejahteraan negara dan
sebagainya (Ary Gunawan, 2000:42). Sebagaimana dalam ayat Al Qur’an dijelaskan tentang kedudukan atau derajat seseorang sebagaimana berikut : ÇÊÒÈ tb qçHs>ôà ムŸw öN èd ur öN ßgn=»uHùå r& öN åkuŽÏjùuqã‹Ï9ur ((#qè=ÏHxå $IÊeE ×M »y_ u‘yŠ 9e@ à6 Ï9ur dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.(Al Ahqof, 46:19) (Dep.Agama, 2007: 04) Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Allah SWT akan memberikan balasan berupa derajat atau kedudukan
15
dengan cara mencukupi kebutuhan dan memberikan pekerjaan bagi setiap manusia apabila mampu melaksanakan segala perintah. Berdasarkan beberapa uraian di atas disimpulkan bahwa status sosial dapat diperoleh
melalui beberapa cara, namun Allah tidak
memandang seseorang dari status sosial ekonomi melainkan ketaqwaannya. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Hujurat:13
ÇÊÌÈ ×ŽÎ7yz îLìÎ=tã ©! $#¨b Î)4öN ä3 9s)ø?r&«! $#y‰ YÏã ö/ä3 tBtò2 r&¨b Î) “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Dep. Agama, 2007:571) b. Ukuran atau Kriteria Status Sosial Dalam tiap masyarakat orang menggolongkan masing- masing dalam berbagai kategori, dari lapisan atas sampai yang paling bawah. Dengan demikian terjadilah stratifikasi sosial. Ada masyarakat yang mempunyai stratifikasi sosial yang sangat ketat. Seorang lahir dalam golongan tertentu dan ia tak mungkin meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Keanggotaannya dalam suatu kategori merupakan faktor utama yang menentukan tinggi pendidikan yang dapat ditempuhnya, jabatan yang dapat didudukinya, orang yang dapat dikawininya, dan sebagainya. Golongan yang ketat serupa ini biasanya disebut kasta (Nasution, 1983:29).
16
Menurut Hartomo (1997:203) ukuran atau kriteria yang bia sanya
dipakai
untuk
menggolong-golongkan
anggota-anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial adalah sebagai berikut: 1) Ukuran kekayaan: Ukuran kekayaan (kebendaan) dapat dijadikan suatu ukuran; barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, termasuk ke dalam lapisan sosial teratas. Kenyataan tersebut,
misalnya
berupa
mobil
pribadinya,
cara-cara
mempergunakan pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan sebagainya. Menurut Sorokin stratifikasi sosial bersumber dari distribusi (pembagian) yang tidak sama dalam hak, tugas, kewajiban/ tanggung jawab nilai-nilai sosial, kekuatan sosial, dan pengaruh, di antara anggota-anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan sumber stratifikasi sosial adalah sesuatu yang dihargai tinggi/rendah oleh masyarakat, dalam hal uang, benda-benda ekonomis, ilmu dan sebagainya. Jadi orang–orang yang memiliki barang-barang tersebut lebih banyak, berada di lapisan atas (Ary Gunawan, 2000:38). 2) Ukuran kekuasaan: Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas. 3) Ukuran kehormatan: Ukuran kehormatan mungkin terlepas ukuran - ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapatkan atau menduduki lapisan sosial teratas.
17
Ukuran
semacam
ini
banyak
dijumpai pada
masyarakat-
masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa besar kepada masyarakat. 4) Ukuran ilmu pengetahuan: Ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Ukuran ini kadang -kadang menyebabkan menjadi negatif, karena ternyata bahwa bukan ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran akan tetapi gelar kesarjanaannya sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun secara tidak halal. Untuk menentukan stratifikasi sosial menurut Nasution (1983:30) dapat diikuti tiga metode yakni: 1) Metode obyektif. Stratifikasi ditentukan berdasarkan kriteria obyektif antara lain jumlah pendapatan, lama atau tinggi pendidikan, jenis pekerjaan. 2) Metode subyektif. Dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam hierarki kedudukan dalam masyarakat itu. 3) Metode reputasi. Dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana anggota masyarakat masing-masing dalam stratifikasi masyarakat itu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran yang dipakai dalam menggolongkan 18
masyarakat dalam lapisan sosial
antara lain ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan, ukuran ilmu pengetahuan atau tinggi pendidikan. Jadi apabila seseorang memiliki salah satu ukuran dalam jumlah yang banyak dan menghargai ukuran tersebut maka akan lebih mudah baginya untuk memperoleh ukuran- ukuran lainnya. 2. Ekonomi Orangtua/Keluarga Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1995:251) ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta
kekayaan (seperti hal keuangan,
perindustrian, dan perdagangan). Sedang menurut Mardan dkk (1994:1) ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup yang tak terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas guna mencapai kemakmuran. Ekonomi orangtua adalah kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orangtua dan kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhanya (Depdikbud dalam Heini, 1999:21). Dari pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa status ekonomi orangtua /keluarga adalah suatu permasalahan orangtua /keluarga dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan dengan tujuan untuk memperoleh kemakmuran.
19
Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak, misalnya keluarga yang perekonomiannya cukup, menyebabkan lingkungan materiil yang dihadapi oleh anak dalam keluarganya akan lebih luas, sehingga ia dapat kesempatan yang lebih luas di dalam memperkenalkan bermacam-macam kecakapan, yang mana kecakapan-kecakapan tersebut tidak mungkin kalau tidak ada alat-alatnya (Abu Ahmadi, 2004:91). Menurut M. Dalyono (2001:241) keadaan ekonomi keluarga digolongkan dalam beberapa golongan sebagai berikut: a. Keadaan yang kurang/miskin Keadaan ini menimbulkan: 1) Kurangnya alat-alat belajar. 2) Kurangnya biaya yang disediakan oleh orangtua. 3) Tidak mempunyai tempat belajar yang baik. Faktor biaya merupakan faktor yang sangat penting karena belajar dan kelangsunganya sangat memerlukan biaya, terlebih untuk membeli sarana dan prasarana yang berhubungan dengan sekolah. Selain itu keluarga miskin juga tidak dapat menyediakan tempat yang memadai yang merupakan salah satu sarana terlaksanaya belajar secara efisien dan efektif. b. Ekonomi yang berlebihan (kaya) Keadaan ini berkebalikan dengan pertama, dimana keadaan ekonomi keluarga yang melimpah ruah. Mereka akan menjadi segan
20
belajar
karena
terlalu
dimanjakan oleh
banyak
bersenang-senang
dan
terlalu
orangtua sehingga keadaan seperti ini akan
menghambat kemajuan belajar. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam sebuah keadaan keluarga yang berlebih, dalam arti berlebih dalam materi maupun berlebih dalam hal kekurangan suatu materi (harta) maka keadaan yang seperti ini dapat menghambat proses belajar mengajar. Dengan kata lain keadaan ini akan menimbulkan pengaruh buruk, khususnya dalam hal prestasi dalam belajar.
3. Pengertian Keluarga Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah (anonym, http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga). Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya (Ahmadi, 2004:108) Menurut Mantep Miharsa (2004:13) keluarga merupakan suatu kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat. Yang biasa terdiri dari ibu, bapak, dengan anak-anaknya; atau orang seisi rumah yang menjadi tanggungannya.
21
Menurut Abu Ahmadi (2004:108) keluarga mempunyai beberapa fungsi diantaranya: Menurut Oqbum melalui Abu Ahmadi keluarga adalah sebagai berikut: a. Fungsi kasih sayang. b.
Fungsi ekonomi.
c. Fungsi pendidikan . d. Fungsi perlindungan/penjagaan. e. Fungsi rekreasi. f. Fungsi status keluarga. g. Fungsi agama. Sedang menurut Bierstald melalui Ahmadi, keluarga berfungsi sebagai: a. Menggantikan keluarga. b. Mengatur dan menguasai impuls-impuls sequil. c. Bersifat membantu. d. Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan. e. Menunjukkan status. Adapun mengenai susunan keluarga, Probbins dalam Ahmadi (2004:112) membaginya menjadi 3 macam yaitu: 1. Keluarga yang bersifat otoriter: di sini perkembangan anak itu semata-
mata ditentukan oleh
orangtuanya. Sifat pribadi anak yang otoriter
biasanya suka menyendiri, mengalami kemunduran dalam kematangannya, ragu-ragu di dalam sebuah tindakan serta lambat berinisiatif.
22
2. Keluarga demokrasi: di sini sikap pribadi anak lebih dapat menyesuaikan
diri, sifatnya fleksibel, dapat menguasai diri, mau menghargai pekerjaan orang lain, menerima kritik dengan terbuka, aktif di dalam hidupnya, emosi lebih stabil, serta mempunyai rasa tanggung jawab. 3. Keluarga yang liberal: di sini anak-anak bebas bertindak dan berbuat.
Sifat-sifat dari keluarga ini biasanya agresif, tak dapat bekerja sama dengan orang lain, sukar menyesuaikan diri, emosi kurang stabil serta mempunyai sifat selalu curiga. Sedangkan menurut Dalyono (2001:263) orangtua yang otoriter akan memperlakukan anak-anaknya secara otoriter. Perlakuan ini akan terkesan dalam jiwa anak sebagai persepsi dasar. Sebagai kelanjutanya ialah bahwa anak tersebut akan tumbuh dan berkembang sebagai anak yang otoriter dan keras kepala. Anak-anak yang dibesarkan dengan segala kemudahan juga akan mempunyai kesan bahwa segalanya itu mudah. Karenanya dia akan sangat terpukul jika dia dipaksa menghadapi kesulitan dan memahami suatu bahan pelajaran. Bahkan dia akan memberontak. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit lingkungan yang terdiri dari beberapa orang yang berkumpul baik orang yang memiliki pertalian darah maupun tidak yang hidup di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Selain itu keluarga mempunyai fungsi yaitu selain memberikan kasih sayang perlindungan/penjagaan keluarga juga mempunyai peranan menguasai implus-implus penting khususnya implus
23
yang berkaitan dengan kepentingan peserta didik terutama siswa untuk berprestasi. B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:910) prestasi adalah hasil yang dicapai, dilakukan atau dikerjakan dan sebagainya. Menurut Djamarah (1994:19) prestasi adalah kegiatan maupun
yang
telah
secara
dikerjakan, diciptakan
kelompok.
Pendapat
hasil dari suatu
baik secara ini
individu
dikutip
dari
(http://kkgbekasitimur.wordpress.com/2011/06/22/pengertian-prestasibelajar/). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Menurut Wingkel (1986:126) prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai seseorang. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil dari sebuah kegiatan yang diciptakan secara individu atau kelompok yang diperoleh dari suatu keuletan kerja. 2. Pengertian Belajar Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan atau pengalaman (Hamalik, 2004:27).
24
Menurut Slameto (1995:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedang menurut Wingkel, WS (1986:14) belajar merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya yang juga menghasilkan ketrampilan, nilai sikap yang konstan dan menetap. Adapun
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
belajar
menurut
Purwanto (2003:103) dibedakan menjadi dua yaitu : a. Faktor yang ada pada diri organism itu sendiri yang kita sebut faktor individual, dan b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individu antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Sedang faktor-faktor belajar menurut Hamalik ( 2004:32) adalah: a. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan: siswa yang belajar melakukan banyak
kegiatan baik kegiatan neural system, seperti
melihat, mendengar, merasakan, berfikir kegiatan motoris dan sebagainya maupun kegiatan – kegiatan lainnya yang diperlukan
25
untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan dan minat. Apa yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara kontinu di bawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap. b. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan : relearning, recalling dan review agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami. c. Belajar siswa lebih berhasi, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong
belajar
lebih
baik,
sedangkan
kegagalan
akan
menimbulkan frustasi. e. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar karena semua pengalaman belajar antara lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman. f. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertianpengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar perannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman dan pengertian-pengertian baru (Hamalik, 2004:33).
26
g. Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah kematangan, minat, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan. h. Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila
murid
tertarik
akan
sesuatu
karena
sesuai
dengan
kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil. i.
Faktor-faktor
fisiologis.
Kondisi
siswa
yang
belajar
sangat
berpengaruh dalam proses belajar. Badan yang lemah, lemah akan menyebabkan perhatian tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid yang belajar. j.
Faktor intelgensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berfikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan melalui proses pengalaman dan latihan yang menghasilkan suatu ketrampilan nilai dan sikap yang
27
konstan dan menetap. Agar seorang dapat belajar dengan baik harus memperhatikan beberapa faktor baik itu dari dalam individu yang belajar ataupun dari luar selain itu juga faktor kondisional. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut
Nurkencana
(1986:62)
yang
dikutip
dari
(http://kkgbekasitimur.wordpress.com/2011/06/22/pengertian-prestasibelajar//) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Uzer Usman dan Setiawati (1993:10) adalah faktor-faktor yang berasal dari luar (ekstern) siswa dan faktor dari dalam (intern) siswa itu sendiri. a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat
tubuh
atau
perkembangan
yang
tidak
sempurna,
berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. 2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.
28
b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal). 1) Faktor sosial yang terdiri atas: a) Lingkungan keluarga. b) Lingkungan sekolah. c) Lingkungan masyarakat. d) Lingkungan kelompok. 2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. 4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Sedangkan menurut Nasution (2003:38-48) yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: a. Bakat untuk mempelajari sesuatu. b. Mutu pengajaran. c. Kesanggupan untuk memahami pengajaran. d. Ketekunan. e. Waktu yang tersedia untuk belajar. Dari bebeapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari dalam/
29
internal meliputi faktor fisiologi, psikologis, kematangan dan faktor yang berasal dari luar/eksternal meliputi faktor sosial, fisik, spiritual serta waktu. Jadi supaya prestasi siswa dapat optimal tentunya faktor-faktor tersebut di atas harus tersedia dan saling mendukung. C. Hubungan Status Sosial orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa Belajar merupakan bagian dari proses pendewasaan anak melalui pendidikan di sekolah. Pendidikan menjadikan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi, dari tidak dapat menjadi dapat. Hal ini pendidikan memberikan bekal kemampuan dan perubahan bagi peserta didik untuk dapat hidup mandiri dan lebih dewasa dalam menghadapi tantangan masa depannya. Untuk mencapai keberhasilan belajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya.
Seperti
halnya
kemampuan
dasar
lingkungan, dorongan dari dalam diri siswa, kondisi
siswa,
faktor
orangtua dan lain
sebagainya. Untuk mencapai keberhasilan atau prestasi belajar tidaklah mudah, kesemuanya saling berhubungan antara satu sama lain. Kemampuan dasar siswa cukup banyak mendukung anak dalam mencapai prestasi yang lebih baik, akan tetapi apabila anak dalam dirinya muncul ketidak stabilan dalam belajar dan mudah terpengaruh terhadap lingkungan dan kondisi orangtua secara otomatis keberhasilan belajar tersebut tidak dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan. Banyak contoh yang dapat diketahui bahwa anak muncul perasaan minder terhadap teman-temannya. Hal ini disebabkan karena kondisi
30
orangtua yang serba kekurangan atau juga dalam tingkat sosial yang rendah. Dengan kondisi tersebut sangat mempengaruhi perkembangan dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan paparan tersebut, penulis berasumsi bahwa kondisi tingkat sosial ekonomi orangtua sangat mempengaruhi perkembangan dan prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan perhatian dan pemenuhan kebutuhan baik di rumah maupun kebutuhan sekolah, orangtua memiliki kemampuan yang sangat berbeda. Hal ini menjadikan peserta didik memiliki rasa minder, iri, kurangnya semangat belajar dan juga anak labil dalam perkembangannya.
31
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Sejarah berdirinya MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang Pada akhir tahun 1950 para tokoh masyarakat prihatin karena banyak anak-anak usia sekolah di temat-tempat pendidikan yang berada di sekitarnya. Maka para tokoh masyarakat Bumirejo sepakat untuk mengadakan pendidikan dengan sistem tulis-menulis. Guna menampung anak-anak yang terlantar pendidikannya. Akhirnya pada tahun 1951 dapat didirikan. Resmi berdiri pada tanggal 21 Juni 1956 yang diresmikan oleh Departemen Agama sebagai Madrasah Wajib Belajar dan bergabung dengan yayasan Matlaul Anwar. Gedung Madrasah ini berdiri di atas tanah wakaf Bapak Bachrun dan Bapak Mucholil seluas 730 m2, luas bangunan 565 m2. Pada tahun 1979 MI Muhammadiyah berpindah bergabung dengan yayasan muhammadiyah. Guna mencapai tujuan MI Muhammadiyah Bumirejo memiliki visi-misi, yaitu: Visi: ”MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang sebagai wahana meraih keunggulan berbasis iman, ilmu, dan akhlaqul karimah”.
32
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada
fitrah insani; a. Melakukan sistem PAKEM untuk mengembangkan pengetahuan dan logika siswa; b. Pemberdayaan nilai-nilai luhur dan islami melalui hikmah dan keteladanan; c. Memberikan pelatihan kecakapan hidup; d. Mengembangkan masyarakat belajar. 2. Pelaksanaan Administrasi Sekolah a.
Administrasi Kurikulum dan Pengajaran 1) Perencanaan Program Pengajaran Pada
awal
tahun
pelajaran
MI
Muhammadiyah
menyusun program pengajaran yang sesuai dengan Kalender Pendidikan (KALDIK) yang dikeluarkan oleh kemenag dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yaitu KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) tahun 2004, kemudian disempurnakan berdasarkan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang dikeluarkan oleh DEPDIKNAS. Untuk kelas I-III melalui pendekatan tematik, dan pendekatan mata pelajaran untuk kelas IV-VI. Dalam perencanaan pengajaran ditentukan jadwal pelajaran.
33
Program-Progran khusus yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Pelajaran dan pembagian tugas pengajaran, administrasi, dan pembagian tugas tanggung jawabnya. Kurikulum yang ditetapkan adalah kurikulum KTSP dengan sistem PAKEM dan ditambah muatan lokal dan pengembangan diri. 2) Program/Kurikulum Muatan Lokal dan Pengembangan Diri a) Kurikulum Muatan Lokal Muatan lokal dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan ciri khas madrasah dan potensi
daerah,
termasuk
keunggulan
daerah
yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam pelajaran yang ada. Program/Kurikulum MI Muhammadiyah Bumirejo yaitu : - Muatan Lokal yang diwajibkan oleh Kementrian Agama Propinsi Jawa Tengah. - Muatan Lokal yang diwajibkan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah se- Magelang adalah Bahasa Inggris yang diajarkan mulai kelas IV-VI. - Pendidikan Kemuhammadiyahan khusus diberikan mulai kelas III-VI. - Baca tulis Al-Qur’an dari kelas I-VI.
34
b) Kurikulum Pengembangan Diri Pengembangan
diri
dimaksudkan
untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah.Kurikulum Pengembangan Diri yang dilaksanakan oleh MI Muhammadiyah Bumirejo, yaitu: - Sholat Dhuha dan Dhuhur Berjama’ah - Belajar Iqra’ dan Tadarrus Al-Qur’an - Layanan BK - Pramuka - Seni Baca al-Qur’an - Dokter Kecil / UKS 3) Persiapan Mengajar Pada awal tahun pelajaran telah ditetapkan pembagian tugas mengajar bagi masing-masing guru. Dimaksudkan agar tidak ada tumpang tindih mengajar masing-masing. Sebelum proses belajar mengajar, setiap guru harus membuat RPP, bahan ajar, dan mencari metode yang tepat dalam melaksanakan pengajaran. Tabel 2. Pembagian Tugas Mengajar Bagi Masing-Masing Guru No.
Nama Guru
35
Mata Pelajaran
Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
Cacuk Suswono, S.Pd
Emi Lestari, S.Pdi
Matematika
Kelas 5-6
Bahasa Indonesia
Kelas 5
Pkn
Kelas 6
Penjaskes
Kelas 3-6
Matematika
Kelas 3-4
IPS
Kelas 3-4
SBK
Kelas 3-4
Dwi Agus Lestari,A.Ma IPA
Kelas 3-6
SKI
Kelas 3-5
Ilmizah, A.Ma
Guru Kelas I
Mustabsyiroh, A.Ma
Pkm
Kelas 3-6
Bahasa Indonesia
Kelas 6
Guru Kelas II Bahasa Inggris
6.
7.
Tadzkiroh, A.Ma
Kelas 4
Guru Kelas III
Ana Fatmawati, S.Pdi
Bahasa Jawa
Kelas 3-6
Bahasa Indonesia
Kelas 3-4
Aqidah Akhlak
Kelas 6
IPS
Kelas 5-6
Al-Qur’an Hadits
Kelas 3-6
Bahasa Arab
Kelas 4-6
SKI
Kelas 6
4) Pelaksanaan Program Kurikulum
36
Proses belajar mengajar di mulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 WIB dengan perincian sebagai berikut: Satu jam pelajaran terdiri atas 40 menit, satu harinya terdiri atas 7 pelajaran, istirahat dilaksanakan hanya satu kali yaitu pukul 10.10 sampai 10.40 WIB. Kegiatan
kokurikuler
yang
dilaksanakan
di
MI
Muhammadiyah sesuai dengan apa yang ada dalam kurikulum KTSP
tahun
2006
kemuhammadiyahan.
ditambah
Sedangkan
dengan
kegiatan
pendidikan ekstrakurikuler
bertujuan membantu siswa yang cerdas, kreatif, dan mandiri. Untuk menghasilkan lulusan yang dapat
dibanggakan dan
berprestasi mulai kelas IV-V diberikan pantauan belajar sebagai usaha memotifasi dan membekali siswa dengan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bekal dalam meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di dalam proses pembelajaraan serta pendidikan MI ini selalu ingin memberikan pengalaman dan pengetahuan yang luas kepada siswa sehingga buku yang digunakan dalam proses pembelajaran tidak hanya berasal dari satu sumber saja, namun banyak sekali yang dipakai sebagai bahan referensi dan
37
tambahan pengetahuan bagi siswa. Buku tersebut dalam buku paket/ wajib dan lainnya adalah buku pegangan. Status dari Madrasah MI Muhammaadiyah ini adalah swasta, yang telah mempunyai predikat “Diakui“ sehingga dapat menyelenggarakan tes sendiri baik tes semester maupun Ujian Akhir (UAS-BN/UAM-BN). 5) Metode dan Media Pengajaran Dalam proses
belajar Mengajar MI Muhammadiyah
Bumirejo menggunakan multi metode atau menggunakan banyak dan beragam metode. Di dalam mengajar seorang Guru menggunakan berbagai macam metode yang di sesuaikan dengan kondisi siswa, tempat dan guru. Untuk mendukung proses
pembelajaran
guru-guru
di
MI
tersebut
juga
menggunakan media pembelajaran baik yang telah tersedia maupun yang membuat sendiri. Media yang telah tersedia misalnya: globe, peta, gambar, dan sebagainya. 6) Penilaian Di dalam melakukan penilaian terhadap siswa, guru tidak hanya memilih kemampuan siswa dari aspek kognitif saja namun lebih kepada ketiga kemampuan anak, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian terhadap tiga aspek tersebut dapat dilaksanakan dengan jalan penilaian secara tertulis dan penilaian dengan cara pengamatan. Tes tertulis ini dapat
38
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif anak, sedang pengamatan
dapat
mengukur
digunakan
untuk
menilai
kemampuan psikomotor anak. Proses penilaian dapat menentukan siswa berprestasi atau tidak dilakukan dengan jalan penilaian yang meliputi : ulangan harian, tugas harian, dan ulangan umum semester dengan menggunakan rumus tertentu. Berangkat dari sekolah swasta, MI Muhammadiyah Bumirejo berkembang menjadi suatu sekolah yang membanggakan, karena sekolah ini mampu menunjukkan prestasinya di bidang akademik maupun non akademik.. 1) Prestasi di bidang akademik Prestasi akademik MI Muhammadiyah Bumirejo cukup membanggakan, hal ini terbukti dengan hasil Ujian Akhir yang tinggi dan lulus 100%. 2) Prestasi non akademik Prestasi non akademik yang diraih MI Muhammadiyah Bumirejo : a) Juara Matematika Putri pra porseni tanggal 12-14 Agustus 2007 tingkat MI . b) Juara II Lompat Tinggi Putri tanggal 12-14 Agustus 2007 tingkat MI . c) Juara II Catur Putri tingkat . 39
d) Juara I Lompat Tinggi porseni tingkat . e) Juara Pramuka HUT RI ke-30 Tingkat . Prestasi-prestasi MI Muhammadiyah Bumirejo baik akademik maupun non akademik membawa kemajuan yang pesat bagi MI Muhammadiyah Bumirejo, dibuktikan dari semua siswa-siswi kelas VI yang mengikuti Ujian Akhir Nasional Tahun 2010/2011 semuanya lulus dan melanjutkan ke SLTP. b.
Administrasi Personalia Tenaga pendidik yang ada di MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik semuanya Guru Tetap Yayasan (GTY) dan ada yang telah lulus sertifikasi Guru, Jumlah pengajar seluruhnya 7 orang. Rincian Keterangan sebagai berikut : 1) Jumlah guru yang telah lulus sertifikasi ada 1 orang Cacuk Suswono, S.Pd
:
(Kepala Sekolah)
2) Jumlah guru yang berstatus GTY ada 6 orang, yakni a) Mustabsyiroh, A.Ma
(Guru Kelas II)
b) Ilmizah, A.Ma
(Guru Kelas I)
c) Emi Lestari, S.Pdi
(Guru Bidang Studi)
d) Ana Fatmawati, S.Pdi
(Guru Bidang Studi)
e) Dwi Agus Lestari, A.Ma
(Guru Bidang Studi)
f) Tadzkiroh, A.Ma
(Guru Kelas III)
:
Mengenai riwayat pendidikan tenaga pendidik di MI Muhammadiyah Bumirejo rata-rata sudah mengenyam Diploma II 40
(D.II) dan sedang melanjutkan pendidikan Sarjana (S.1) bahkan ada yang sudah sarjana. Sehingga kompetensi Guru yang ada bisa dikatakan memadai. Rasio jumlah tenaga pengajar dengan jumlah siswa adalah 1 :15 sehingga dari rasio yang ada merupakan salah satu pendukung kelancaran proses belajar mengajar, yang akhirnya membawa keberhasilan dari proses pembelajaran tersebut. c.
Administrasi Kesiswaan Siswa-siswi di MI Muhammadiyah Bumirejo memiliki latar belakang ekonomi yang bervariasi dari tingkat bawah sampai tingkat atas dan berasal dari keluarga atau lingkungan yang baik. Dalam
pelaksanaan
administrasi
sekolah
dan
dalam
pengelolaan pembinaan administrasi kesiswaan, sekolah tidak memungut biaya apapun dari siswa, karena sudah ada BOS dari pemerintah. Jumlah siswa di MI Muhammadiyah Bumirejo dari kelas I-VI adalah 104 siswa, yaitu: Tabel. 3. Jumlah siswa Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
I
10
9
19
II
13
9
22
III
9
5
14
41
IV
9
5
14
V
11
11
22
VI
9
4
13
61
43
104
Tujuan dari pengelolaan siswa adalah untuk meningkatkan keimanan,
penghayatan, dan pengamatan siswa tentang agama
Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Alaah SWT serta berakhlaqul karimah dalam kehidupan pribadi, keluarga da bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tata krama bagi siswa ditanamkan sejak dini, sehingga mereka mempunyai tingkat tata krama yang cukup baik terhadap teman, orangtua, maupun guru. Begiu pula kedisiplinan siswa orangtua juga memiliki kesadaran tinggi akan pendidikan anaknya sehingga anak diharuskan berangkat lebih awal agar tidak terlambat. Tingkat kecerdasan siswa cukup baik, yaitu presentase kelulusan 100%. d.
Sarana dan Prasarana 1) Status tanah dan bangunan Status tanah dan bangunan adalah wakaf dari Bapak Mucholil dan Bapak Bachrun yang diberikan guna pendirian MI Muhammadiyah Bumirejo Kaliangkrik Magelang. 42
2) Ruang kelas Ruang terdiri atas 6 kelas yang berukuran 6 x 7 m2. 3) Ruang kantor Kepala Sekolah Ruang Kantor Kepala Sekolah berada diruangan tersendiri yang menjadi satu dengan ruang tamu dan terpisah dari ruang guru. 4) Ruang Perpustakaan Ruang Perpustakaan berada di sebelah timur ruang UKS dan gedung di bawah ruang kelas 5. 5) Ruang UKS Ruang UKS berada di sebelah barat dari ruang perpustakaan dan jadi satu dengan ruang dapur . 6) Ruang Guru Ruang guru berada di sebelah ruang kepala sekolah . 7) Ruang Ibadah Ruang ibadah di mushola yaitu di sebelah barat madrasah yang berjarak sangat dekat. 8) Ruang Kamar Mandi/WC Ruang kamar mandi/WC ada 2, satu untuk siswa dan satu untuk guru dan berada di sebelah utara dari kelas . 9) Analisis kesesuaian ruang kelas dengan jumlah siswa
43
Jumlah siswa dengan ruang kelas sudah sesuai atau ideal, karena jumlah daya tampung kelas ideal rata-rata 40 siswa. e.
Administrasi Keuangan Sumber dana keuangan yang pokok adalah berasal dari BOS (Bantuan Operasional Siswa) dari pemerintah, yang digunakan untuk pembiyaan guru honorer dan untuk kegiatan proses kegiatan belajar.
f.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa
kelas IV-V MI
Muhammadiyah Bumirejo yang berjumlah 36. Terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 16 perempuan. Sebagian berasal dari kelurahan Bumirejo dengan latar belakang keluarga yang beragam. Dari keluarga kurang mampu, menengah sampai menengah atas.
B. Penyajian Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua 1. Data responden tentang status sosial ekonomi orangtua Untuk mengetahui adanya hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar, penulis mengguanakan angket. Adapun angket mengenai status sosial ekonomi orangtua terdiri dari 20 item, yang masing-masing item adalah alternatif jawaban a, b, c dan d adapun daftar angket dapat dilihat pada lampiran. Berikut daftar nama-nama siswa sebagai responden beserta nama orangtua, kelas IV-V dengan jumlah 36 siswa dengan alasan karena
44
tingkat
perekonomiannya
beragam
sebagai
peserta
didik
Muhammadiyah Bumirejo.
Tabel 4. Daftar Nama-nama Siswa dan Orangtua MI Muhammadiyah Bumirejo Tahun 2011 No.
Nama Siswa
Nama orangtua
Kelas
1.
Deni Kurniawan
Surahman
IV
2.
Heri Mulyono
Darusman
IV
3.
Tri Candra Asfiudin A.
Khaerodin
IV
4.
Alfin Nugroho
Sarmadi
IV
5.
Asma Lukita Wardani
Mad Baidah
IV
6.
Bahrudin Nur M. Irwan
Syaeful Ghufron
IV
7.
Dinda Afiyanisa
Dwi Muhanif
IV
8.
Dewi Purwoningsih
Mad Mopah
IV
9.
Ema Fidiatun Khasanah
Khusnul Karim
IV
10. Nurul Sholihah
Ahmad Yani
IV
11. Rifki Ardiansah
Syaefudin
IV
12. Sidiq Usman
Muzayin
IV
13. Agus Purwanto
Zuhri
IV
14.
Syahdi
IV
Slamet
V
Panca Arifan Firdaus A.
15. Ahmad Yusuf
45
MI
16. Ahmad Aris
M. Ridho
V
17. Ahmad Taufiq
M. Shaleh
V
18. Ardiansyah Veky D.
Aziz
V
19. Asri Mas’udah
Mas’udi
V
20. Arista Silfi
Muttaqin
V
21. Dina Nur’aini
Herman
V
22. Doni Ahmad
Jahri
V
23. Veni Nurvi
Rohib
V
24. Febri Muas P.
Mudari
V
25. Izzudin Al-Qosami
Agus Susilo
V
26. Mauludfi
Muhkorib
V
27. Mauludin
Muhkorib
V
28. M. Fissilmi
Khusnul Hadi
V
29. M. Iqbal
Mustaid
V
30. Raka Pratama
Soim
V
31. Ratih Laksmiwati N.
Asih, S.Pd
V
32. Rahayu Fatatun
Marwoto
V
33. Rindi Kurnia
Slamet Asbahani
V
34. Wiji Rahayu
Asib
V
35. Yuni Nur Lailasari
Sumarlan
V
36. Wiji Dina Purnama
Alfian
V
46
2. Data hasil penyebaran angket tentang hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar siswa Selanjutnya akan disajikan hasil jawaban dari angket yang dibagikan kepada 36 siswa yang berisi 20 item soal dan masing-masing soal diberi 4 alternatif jawaban. Angket tersebut dibagikan pada tanggal 30 Mei 2011 dengan jumlah 36 angket dan kembali terkumpul pada tanggal 31 Mei 2011 dengan jumlah 36 angket, yang masing-masing soal diberi bobot nilai. Adapun penyajian data di sini berisi : a. Data angket tentang status sosial ekonomi
orangtua di MI
Muhammadiyah Bumirejo untuk mengetahui adanya hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar siswa. Adapun hasil angket dari status sosial ekonomi orangtua adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Jawaban Angket Status Sosial Ekonomi Orangtua MI Muhammadiyah Bumirejo No
Nama Responden
Skor jawaban 58
1.
Deni Kurniawan
2.
Heri Mulyono
3.
Tri Candra Asfiudin A.
4.
Alfin Nugroho
5
Asma Lukita Wardani
59 58 41
47
55
Keterangan
63
6
Bahrudin Nur M. I
7
Dinda Afianisa
8
Dewi Purwaningsih
9
Ema Fidiatun Khasanah
10
Nurul Sholihah
11
Rifki Ardiansyah
12
Sidiq Usman
13
Agus Purwanto
14
Panca Arifana Firdaus
15
Ahmad Yusuf
16
A. Aris
17
A. Taufiq
18
Ardiansyah Veky D.
19
Asri Mas'udah
20
Arista Silvi G.
21
Dina Nur Aini
22
Doni Ahmad
23
Veni Nurfi A.
24
Febri Muas P.
25
Izzudin Al Qosami
26
Mauludfi
27
Mauludin
28
M. Fissilmi
29
M. Iqbal
59 55 59 60 60 50 51 50 58 54 54 58 59 49 63 54 56 58 50 43 43 58 56
48
30
Raka Pratama
31
Ratih Laksmiwati N.
32
Rahayu Fatatun A.
33
Rindi Kurnia
34
Wiji Rahayu
35
Yuni N. Laila Sari
36
Wiji Dina P.
45 76 67 62 63 54 74
Kemudian untuk memperoleh data kuantitatif langkah yang kami tempuh adalah dengan memberi nilai tetap tiap item jawaban yang harus dipilih oleh responden. 1) Jawaban A dengan nilai 4 2) Jawaban B dengan nilai 3 3) Jawaban C dengan nilai 2 4) Jawaban D dengan nilai 1
Kemudian untuk mengetahui besar jumlah item yang dipilih oleh siswa maka dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Data perhitungan item dari angket status sosial orangtua MI Muhammadiyah Bumirejo No.
Nama Responden
Skor Jawaban A
B
C
D
1.
Deni Kurniawan
5
10
3
2
2.
Heri Mulyono
7
7
4
2
3.
Tri Candra Asfiudin A.
5
9
5
1
49
4.
Alfin Nugroho
1
5
7
7
5
Asma Lukita Wardani
3
10
6
1
6
Bahrudin Nur M. I
6
11
3
-
7
Dinda Afianisa
4
13
3
-
8
Dewi Purwaningsih
4
8
7
1
9
Ema Fidiatun Khasanah
3
13
4
-
10
Nurul Sholihah
5
13
21
1
11
Rifki Ardiansyah
6
10
2
2
12
Sidiq Usman
-
13
4
3
13
Agus Purwanto
3
10
2
5
14
Panca Arifana Firdaus
1
11
5
3
15
Ahmad Yusuf
3
13
3
1
16
A. Aris
3
11
3
3
17
A. Taufiq
3
9
7
1
18
Ardiansyah Veky D.
4
12
2
2
19
Asri Mas'udah
3
13
4
-
20
Arista Silvi G.
2
8
7
3
21
Dina Nur Aini
5
13
2
-
22
Doni Ahmad
4
9
4
3
23
Veni Nurfi A.
3
12
3
2
24
Febri Muas P.
4
11
4
1
25
Izzudin Al Qosami
3
8
5
4
26
Mauludfi
-
6
11
3
27
Mauludin
-
6
11
3
28
M. Fissilmi
2
15
2
1
29
M. Iqbal
3
10
6
1
30
Raka Pratama
2
6
7
5
31
Ratih Laksmiwati N.
16
4
-
-
32
Rahayu Fatatun A.
9
9
2
-
33
Rindi Kurnia
5
12
3
-
50
34
Wiji Rahayu
6
11
3
-
35
Yuni N. Laila Sari
2
10
8
-
36
Wiji Dina P.
15
4
1
-
150
355
154
61
Jumlah
Dari hasil jumlah item yang diperoleh dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa: 1) Untuk pertanyaan soal nomor satu dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 2, jawaban B sejumlah 4, jawaban C sejumlah 26 dan jawaban D sejumlah 4. 2) Untuk pertanyaan soal nomor dua dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 5, jawaban B sejumlah 0, jawaban C sejumlah 25 dan jawaban D sejumlah 6. 3) Untuk pertanyaan soal nomor tiga dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 26, jawaban B sejumlah 7, jawaban C sejumlah 0 dan jawaban D sejumlah 3. 4) Untuk pertanyaan soal nomor empat dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 6, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 14 dan jawaban D sejumlah 10. 5) Untuk pertanyaan soal nomor lima dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 11, jawaban B sejumlah 0, jawaban C sejumlah 25 dan jawaban D sejumlah 6.
51
6) Untuk pertanyaan soal nomor enam dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 4, jawaban B sejumlah 16, jawaban C sejumlah 7 dan jawaban D sejumlah 9. 7) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 2, jawaban B sejumlah 24, jawaban C sejumlah 5 dan jawaban D sejumlah 5. 8) Untuk pertanyaan soal nomor delapan dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 3, jawaban B sejumlah 21, jawaban C sejumlah 12 dan jawaban D sejumlah 0. 9) Untuk pertanyaan soal nomor sembilan dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 7, jawaban B sejumlah 23, jawaban C sejumlah 6 dan jawaban D sejumlah 0. 10) Untuk pertanyaan soal nomor sepuluh dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 3, jawaban B sejumlah 31, jawaban C sejumlah 2 dan jawaban D sejumlah 0. 11) Untuk pertanyaan soal nomor sebelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 29, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 1 dan jawaban D sejumlah 0. 12) Untuk pertanyaan soal nomor duabelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 24, jawaban B sejumlah 10, jawaban C sejumlah 1 dan jawaban D sejumlah 1.
52
13) Untuk pertanyaan soal nomor tigabelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 4, jawaban B sejumlah 22, jawaban C sejumlah 7 dan jawaban D sejumlah 3. 14) Untuk pertanyaan soal nomor empatbelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban B sejumlah 29, jawaban C sejumlah 2 dan jawaban D sejumlah 5. 15) Untuk pertanyaan soal nomor limabelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 4, jawaban B sejumlah 270, jawaban C sejumlah 4 dan jawaban D sejumlah 1. 16) Untuk pertanyaan soal nomor enambelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 1, jawaban B sejumlah 31, jawaban C sejumlah 4 dan jawaban D sejumlah 0. 17) Untuk pertanyaan soal nomor tujuhbelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 1, jawaban B sejumlah 21, jawaban C sejumlah 13 dan jawaban D sejumlah 1. 18) Untuk pertanyaan soal nomor delapanbelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 6, jawaban B sejumlah 25, jawaban C sejumlah 5 dan jawaban D sejumlah 0. 19) Untuk pertanyaan soal nomor sembilanbelas dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 7, jawaban B sejumlah 20, jawaban C sejumlah 5 dan jawaban D sejumlah 14.
53
20) Untuk pertanyaan soal nomor duapuluh dari jumlah soal 20 yang dibagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 5, jawaban B sejumlah 13, jawaban C sejumlah 9 dan jawaban D sejumlah 9. Kemudian dari data di atas dapat dijumlahkan sebagai berikut : 1) Untuk jawaban A sejumlah 150 2) Untuk jawaban B sejumlah 355 3) Untuk jawaban C sejumlah 152 4) Untuk jawaban D sejumlah 63 jadi item yang banyak dipilih oleh siswa dari angket yang disebar adalah jawaban B dengan jawaban TINGGI dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata status sosial ekonomi orangtua TINGGI. 3. Data prestasi belajar siswa Untuk mengetahui prestasi peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Data Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Bumirejo
No
Nama Responden
1.
Deni Kurniawan
2.
Heri Mulyono
3.
Tri Candra Asfiudin A.
4.
Alfin Nugroho
5
Asma Lukita Wardani
Nilai Ratarata 6,53 7,09 6,35 6,2
54
6,12
Keterangan
6,97
6
Bahrudin Nur M. I
7
Dinda Afianisa
8
Dewi Purwaningsih
9
Ema Fidiatun Khasanah
10
Nurul Sholihah
11
Rifki Ardiansyah
12
Sidiq Usman
13
Agus Purwanto
14
Panca Arifana Firdaus
15
Ahmad Yusuf
16
A. Aris
17
A. Taufiq
18
Ardiansyah Veky D.
19
Asri Mas'udah
20
Arista Silvi G.
21
Dina Nur Aini
22
Doni Ahmad
23
Veni Nurfi A.
24
Febri Muas P.
25
Izzudin Al Qosami
26
Mauludfi
27
Mauludin
28
M. Fissilmi
29
M. Iqbal
6,44 6,86 7,83 7,23 7,57 7,28 6,87 6,21 6,63 6,59 5,9 7,12 7,34 7,71 7,24 6,5 7,07 6,38 6,92 6,24 6,73 7,4 6,21
55
30
Raka Pratama
31
Ratih Laksmiwati N.
32
Rahayu Fatatun A.
33
Rindi Kurnia
34
Wiji Rahayu
35
Yuni N. Laila Sari
36
Wiji Dina P.
6,3 7,64 6,86 7,53 7,83 7,13 7,12
56
BAB IV ANALISIS DATA
A. Diskripsi Data 1. Nilai Status Sosial Ekonomi orangtua Untuk mengetahui nilai prosentase, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
F : frekuensi jawaban (jumlah responden yang menjawab) N : Jumlah responden Dengan rumus tersebut dapat diketahui hasil sebagaimana tabel berikut: Tabel 8. Nilai Hasil Penyebaran Angket Status Sosial Ekonomi orangtua Frekuensi No
1
Prosentase (%)
Soal
Penghasilan
A
B
C
D
A
B
C
D
2
4
26
4
5,5
11,1 72,3 11,1
25
6
13,8
69,6 16,6
orangtua rata-rata perbulan adalah 2
Lantai rumah yang kamu
5
tempati
terbuat dari....
57
3
Dinding rumah
1
72,2 19,4
2,7
26
7
6
6
14
10 16,6 16,6 38,8 27,7
11
19
4
2
30,5 52,7 11,1
5,5
4
16
7
9
11,1 44,4 19,4
25
2
24
5
5
5,5
66,6 13,8 13,8
3
21
12
8,3
58,3 33,3
yang kamu tempati terbuat dari.... 4
Bagaimana gambaran tatanan rumah sebagai kelengkapan dan tempat tinggal sehari-hari?
5
Apakah dari penghasilan keluarga ada yang sebagian ditabung?
6
Apakah keluargamu sering mengadakan acara rekreasi / penyegaran secara bersama di luar rumah?
7
Sarana transportasi yang dipunyai keluargamu adalah
8
Jumlah uang saku yang kamu terima dari orangtua setiap harinya
58
adalah.... 9
Apakah buku-
7
23
6
19,4 63,8 16,6
3
31
2
8,3
86,1
5,5
29
6
1
80,5 16,6
2,7
24
10
1
1
66,6 27,7
2,7
2,7
4
22
7
3
11,1
75
19,4
8,3
29
2
5
80,5
5,5
13,8
buku dan peralatan sekolahmu tersedia lengkap? 10
Informasi atau berita yang dapat diperoleh atau diterima oleh keluarga melalui....
11
Apakah sepulang sekolah kamu bekerja mencari penghasilan?
12
Jumlah anak yang masih menjadi tanggungan orangtua / wali....
13
Berapa jumlah anggota keluargamu yang masih sekolah?
14
Anggota keluarga apakah aktif dalam kegiatan kemasyarakatan ?
59
15
Jika ada orang
4
27
4
1
31
4
1
21
13
6
25
5
7
20
5
1
11,1
75
11,1
2,7
yang minta sumbangan untuk sosial atau kegiatan kemasyarakatan apakah selalu diberi? 16
Bila ada anggota
2,7
86,1 11,1
2,7
58,3 36,1
keluarga yang sakit usaha pengobatannya adalah.... 17
Lauk –pauk seperti
1
2,7
daging, ikan, telur dalam keluarga disediakan pada.... 18
Dalam satu
16,6 69,6 13,8
keluarga yang masih berkumpul siapa saja yang memperoleh penghasilan ? 19
Bagaimana sikap orangtuamu jika dimintai uang untuk keperluan sekolah ?
60
4
19,5 55,6 13,8 11,1
20
Apabila kamu
5
13
9
9
13,8 36,2
25
25
meraih prestasi yang baik dalam hal belajar bagaimana sikap orangtuamu?
Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 1 sebanyak 2 responden menjawab A, dengan prosentase 5,5%, 4 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 11,1%, 26 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 72,3 dan 4 responden menjawab D dengan prosentase 11,1%. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua siswa memiliki penghasilan Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 1.000.000, hasil tersebut dapat dapat diketahui tingkat ekonomi orangtua siswa berada dalam kategori sedang. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 2 sebanyak 5 responden menjawab A, dengan prosentase 13,8%, 25 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 69,6 dan 6 responden menjawab D dengan prosentase 16,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lantai rumah siswa beralaskan dari bahan semen, jadi dapat disimpulkan rumah siswa cukup bersih. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 3 sebanyak 26 responden menjawab A, dengan prosentase 72,2%, 7 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 19,4%, dan 1 responden menjawab D dengan prosentase 2,7%. Hal ini
61
menunjukkan bahwa kondisi rumah banyak siswa terdapat tembok yang diplaster, jadi kondisi rumah siswa cukup baik dan nyaman walaupun masih terdapat sebagian siswa memiliki tembok rumah yang kurang representatif. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 4 sebanyak 6 responden menjawab A, dengan prosentase 16,6%, 6 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 16,6%, 14 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 38,8% dan 10 responden menjawab D dengan prosentase 27,7%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gambaran tatanan ruma siswa sebagai kelengkapan dan tempat tinggal kebanyakan siswa memiliki rumah yang didalamnya terdapat ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi, hal ini dapat disimpulkan bahwa rumah siswa dalam kondisi cukup baik. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 5 sebanyak 11 responden menjawab A, dengan prosentase 30,5%, 19 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 52,7%, 4 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 11,1 dan 2 responden menjawab D dengan prosentase 5,5%. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua siswa memiliki penghasilan Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 1.000.000, hasil tersebut dapat dapat diketahui tingkat ekonomi orangtua siswa berada dalam kategori sedang. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 6 sebanyak 4 responden menjawab A, dengan
62
prosentase 11,1%, 16 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 44,4%, 7 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 19,45 dan 9 responden menjawab D dengan prosentase 25%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa cukup banyak keluarga siswa melakukan rekreasi keluarga setahun sekali, walapun terdapat keluarga siswa yang tidak sama sekali melakukan kegiatan rekreasi dikarenakan tingkat ekonomi yang tidak mencukup untuk kegiatan tersebut. Hasil penyebaran angket pada tabel- tabel terlampir diketahui soal nomor: 7 sebanyak 2 responden menjawab A, dengan prosentase 5,5%, 24 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 66,6%, 5 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 13,8% dan 5 responden menjawab D dengan prosentase 13,8%. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua siswa cukup banyak yang memiliki sepeda motor dan sepeda untuk alat transportasi keluarga, akan tetapi terdapat siswa yang sama sekali tidak memiliki alat transportasi. Data hasil penyebaran angket pada tabel-tabel terlampir diketahui soal nomor: 8 sebanyak 3 responden menjawab A, dengan prosentase 8,3%, 21 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 58,3% dan 12 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 33,3%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah uang saku yang diterima oleh siswa hanya cukup untuk sehari. Hasil angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 9 sebanyak 7 responden menjawab A, dengan prosentase 19,4%, 23
63
responden menjawab B dengan prosentase jawaban 63,8% dan
26
responden menjawab C dengan prosentase jawaban 16,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa alat yang menunjang proses belajar di sekolah, siswa tidak tercukupi secara maksimal atau kurang baik. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 10 sebanyak 3 responden menjawab A, dengan prosentase 8,3%, 31 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 86,1% dan 2 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 5,5%. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga siswa hanya memiliki televisi dan radio untuk mendapatkan informasi. Jadi dapat dikatakan keluarga siswa tergolong keluarga sederhana dan cukup. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 11 sebanyak 29 responden menjawab A, dengan prosentase 80,5%, 6 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 16,6% dan 1 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 2,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sepulang sekolah tidak bekerja untuk mencari uang guna membantu keluarga, hanya membantu pekerjaan orangtua dirumah. Namun masih ada satu siswa yang bekerja untuk membantu biaya sekolah siswa. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel tabel terlampir diketahui soal nomor: 12 sebanyak 24 responden menjawab A, dengan prosentase 66,6%, 10 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 27,7%, 1 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 2,7% dan 1
64
responden menjawab D dengan prosentase 2,7%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orangtua yang memiliki tanggungan anak satu sampai tiga anak, tapi juga terdapat orangtua siswa memiliki anak yang lebih dari tiga dari tanggungan orangtuanya. Analisa data dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 13 sebanyak 4 responden menjawab A, dengan prosentase 11,1%, 22 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 75%, 7 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 19,4% dan 3 responden menjawab D dengan prosentase 8,3%. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya keluarga siswa yang masih duduk dibangku sekolah berjumlah 5 atau lebih dalam setiap siswa. Informasi dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 14 sebanyak 29 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 80,5%, 2 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 5,5% dan 5 responden menjawab D dengan prosentase 13,8%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak keluarga siswa mengikuti kerjabakti dan aktif kegiatan di masyarakat apabila terdapat waktu yang luang. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 15 sebanyak 4 responden menjawab A, dengan prosentase 11,1%, 27 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 75%, 4 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 11,1% dan 1 responden menjawab D dengan prosentase 2,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa banyak keluarga siswa memberikan sumbangan
65
kepada orang yang meminta walaupun dalam keadaan terpaksa dan dengan nilai yang tidak seberapa. Analisa dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 16 sebanyak 1 responden menjawab A, dengan prosentase 2,7%, 31 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 86,1% dan 4 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 11,1%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa banyak keluarga siswa apabila sakit diperiksakan ke mantri kesehatan yang ada di lingkungan sekitarnya. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 17 sebanyak 1 responden menjawab A, dengan prosentase 2,7%, 21 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 58,3%, 13 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 36,1% dan 1 responden menjawab D dengan prosentase 2,7%. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga siswa dalam menyediakan lauk dan pauk seperti ikan, daging, telur di sediakan dalam waktu dua atau tiga hari sekali. Informasi dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 18 sebanyak 6 responden menjawab A, dengan prosentase 16,6%, 25 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 69,6% dan 5 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 13,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak keluarga responden, memiliki peran penting dalam mencari nafkah adalah kedua orangtua untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
66
Analisa dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 19 sebanyak 7 responden menjawab A, dengan prosentase 19,5%, 20 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 55,6%, 5 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 13,8% dan 4 responden menjawab D dengan prosentase 11,1%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan banyak orangtua apabila dimintai biaya sekolah selalu memberikannya walaupun pada waktu yang lain, hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Data dari hasil penyebaran angket pada tabel yang terlampir diketahui soal nomor: 20 sebanyak 5 responden menjawab A, dengan prosentase 13,8%, 13 responden menjawab B dengan prosentase jawaban 36,2%, 9 responden menjawab C dengan prosentase jawaban 25% dan 9 responden menjawab D dengan prosentase 25%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
jika anak mendapatkan prestasi dalam belajar
banyak orangtua memberikan pujian kadang juga memberikan hadiah walaupun sangat sederhana. Kemudian untuk mengetahui tingkat prestasi belajar dilakukan penghitungan untuk menentukan interval sebagaimana dalam tabel berikut: Mencari interval nilai dengan rumus I = (NT – NR) +1 3 Tabel 9. Interval Nilai Data Penelitian Variabel Status Sosial Ekonomi orangtua No
Interval
Kategori
Jumlah
Prosentase
1
65 - 76
Baik
3
8,3
67
2
54 - 64
Cukup
24
66,7
3
41 - 53
Kurang
9
25
36
100
Jumlah
Berdasarkan informasi pada data tersebut di atas diketahui 3 siswa memperoleh nilai terletak pada interval nilai antara 65 sampai 76 pada kategori baik dengan prosentase 8,3%, 24 siswa siswa terletak pada interval nilai antara 54 sampai 64 yang terletak pada kategori cukup dengan prosentase jawaban 66,7% dan 9 siswa terletak pada interval nilai antara 41 sampai 53 pada kategori kurang dengan prosentase jawaban 25%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi siswa MI Muhammadiyah cukup baik, hal ini dikarenakan
orangtua
mampu memberikan kebutuhan kepada anaknya walaupun kesemuanya dalam keterbatasan. 2. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perolehan nilai rata-rata hasil ulangan semester. Sedangkan nilai rata-rata siswa sebagaimana tabel berikut : Tabel 10. Nilai Rata-Rata Hasil Ulangan Siswa MI Muhammadiyah Temanggal Bumirejo No
Nilai
Frekuensi
Prosentase
1
5,90
1
2,8
2
6,12
1
2,8
68
3
6,20
1
2,8
4
6,21
2
5,6
5
6,24
1
2,8
6
6,30
1
2,8
7
6,35
1
2,8
8
6,38
1
2,8
9
6,44
1
2,8
10
6,50
1
2,8
11
6,53
1
2,8
12
6,59
1
2,8
13
6,63
1
2,8
14
6,73
1
2,8
15
6,86
2
5,6
16
6,87
1
2,8
17
6,92
1
2,8
18
6,97
1
2,8
19
7,07
1
2,8
20
7,09
1
2,8
21
7,12
2
5,6
22
7,13
1
2,8
23
7,23
1
2,8
24
7,24
1
2,8
69
25
7,28
1
2,8
26
7,34
1
2,8
27
7,40
1
2,8
28
7,53
1
2,8
29
7,57
1
2,8
30
7,64
1
2,8
31
7,71
1
2,8
32
7,83
2
5,6
JUMLAH
36
100
Hasil belajar tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
1 siswa
memperoleh nilai 5,9 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,12 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,20 dengan prosentase 2,8%, 2 siswa memperoleh nilai 6,21 dengan prosentase 5,6%, 1 siswa memperoleh nilai 6,24 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,30 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,35 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,38 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,44 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,50 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,53 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,59 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,63 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,73 dengan prosentase 2,8%, 2 siswa memperoleh nilai 6,86 dengan prosentase 5,6%, 1 siswa
70
memperoleh nilai 6,87 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,92 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,97 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,07 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,09 dengan prosentase 2,8%, 2 siswa memperoleh nilai 7,12 dengan prosentase 5,6%, 1 siswa memperoleh nilai 7,13 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,23 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,24 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,28 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,34 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,40 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,53 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,57 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,64 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,71 dengan prosentase 2,8% dan 2 siswa memperoleh nilai 7,83 dengan prosentase 5,6%. Dari data tersebut dapat diketahui nilai minimal 5,9, nilai maksimal 7,83 dan nilai rata-rata 6,88. Kemudian untuk mengetahui tingkat prestasi belajar dilakukan penghitungan untuk menentukan interval sebagaimana dalam tabel berikut: Mencari interval nilai dengan rumus I = (NT – NR)+1 3 Tabel 11. Interval Nilai Data Penelitian Variabel Prestasi Belajar Siswa Nomor
Interval
Kategori
Jumlah
Prosentase
1
7,18 – 7,83
Cukup
11
30,6
2
6,54 – 7,17
Cukup
13
36,1
71
3
5,90 – 6,53
Kurang
Jumlah
12
33,3
36
100
Dari hasil perhitungan interval tersebut diketahui 11 responden memiliki rata-rata nilai 7,188-7,83 dengan prosentase 30,6%
pada
kategori baik, 13 responden memiliki nilai rata-rata antara 6,545-7,187 dengan prosentase 36,1% pada kategori cukup dan 12 responden memiliki nilai rata-rata 5,90-6,544 dengan prosentase 33,3% pada kategori kurang.
B. Pengujian Hipotesis Setelah diadakanya analisis pendahuluan kemudian dilanjutkan dengan analisis korelasi. Pada analisis ini akan dilakukan pengolahan data dengan program SPSS Ver 12 for computer (correlation bivariat) untuk mengetahui Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada
Kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo
Kaliangkrik
Magelang Tahun 2011 Tabel 12. Correlations
Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Variabel Prestasi Belajar Siswa
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Variabel Status Sosial Variabel Ekonomi Prestasi Orang Tua Belajar Siswa 1 ,461** , ,005 36 36 ,461** 1 ,005 , 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil penghitungan pada tabel tersebut di atas dapat diketahui nilai hubungan antara variabel X (status sosial ekonomi orangtua) dengan Variabel
72
Y (prestasi belajar siswa) adalah 0,461. nilai tersebut signifikan pada nilai alpha 0,01 dan dikuatkan dengan tanda (**) yang menjelaskan kedua variabel tersebut sangat korelatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, oleh karena itu dari hasil tersebut dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif kedua variabel secara signifikan antar keduanya. Tabel.13 Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r
Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Rendah
Antara 0,0000 sampai dengan 0,200
Sangat rendah (tidak berkorelasi)
(Arikunto, 2006:276)
Dari nilai korelasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan rumus product moment diketahui 0,461 tersebut apabila dikonsultasikan dengan tabel interpretasi terletak pada kategori agak rendah. C. Pembahasan 1. Hasil penyebaran angket untuk memperoleh data status sosial ekonomi orangtua pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo diketahui 3 siswa memperoleh nilai terletak pada interval nilai antara 65 sampai 76 pada kategori baik dengan prosentase 8,3%, 24 siswa siswa terletak pada interval nilai antara 54 sampai 64 yang terletak pada kategori cukup dengan prosentase jawaban 66,7% dan 9 siswa terletak pada interval nilai
73
antara 41 sampai 53 pada kategori kurang dengan prosentase jawaban 25%. Dan nilai minimal responden 41, nilai maksimal 76 dan rata-rata 56,44. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi siswa MI Muhammadiyah Bumirejo baik, hal ini dikarenakan orangtua mampu memberikan kebutuhan kepada anaknya walaupun kesemuanya dalam keterbatasan. 2. Dari hasil penelitian diketahui nilai prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo adalah 1 siswa memperoleh nilai 5,9 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,12 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,20 dengan prosentase 2,8%, 2 siswa memperoleh nilai 6,21 dengan prosentase 5,6%, 1 siswa memperoleh nilai 6,24 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,30 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,35 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,38 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,44 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,50 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,53 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,59 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,63 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,73 dengan prosentase 2,8%, 2 siswa memperoleh nilai 6,86 dengan prosentase 5,6%, 1 siswa memperoleh nilai 6,87 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,92 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 6,97 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,07 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai
74
7,09 dengan prosentase 2,8%, 2 siswa memperoleh nilai 7,12 dengan prosentase 5,6%, 1 siswa memperoleh nilai 7,13 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,23 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,24 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,28 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,34 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,40 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,53 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,57 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,64 dengan prosentase 2,8%, 1 siswa memperoleh nilai 7,71 dengan prosentase 2,8% dan 1 siswa memperoleh nilai 7,83 dengan prosentase 2,8%. Dari data tersebut dapat diketahui nilai minimal 5,9, nilai maksimal 7,83 dan nilai rata-rata 6,88. Dari hasil perhitungan interval tersebut diketahui 11 responden memiliki rata-rata nilai 7,188-7,83 dengan prosentase 30,6% pada kategori cukup, 13 responden memiliki nilai ratarata antara 6,545-7,187 dengan prosentase 36,1% pada kategori cukup dan 12 responden memiliki nilai rata-rata 5,90-6,544 dengan prosentase 33,3% pada kategori kurang. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Bumirejo dalam kategori cukup. 3. Hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa melalui perhitungan dengan program
komputer SPSS 12
diperoleh nilai korelasi r hitung = 0,461 dan dinyatakan signifikan pada taraf signifikansi 0,005. Jadi dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar
75
siswa pada kelas IV-V MIM Muhammadiyah Bumirejo Magelang Tahun 2011.
76
Kaliangkrik
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Tingkat status sosial ekonomi orangtua diketahui melalui hasil penyebaran angket diketahui 3 siswa memperoleh nilai terletak pada interval nilai antara 65 sampai 76 pada kategori baik dengan prosentase 8,3%, 24 siswa siswa terletak pada interval nilai antara 54 sampai 64 yang terletak pada kategori cukup dengan prosentase jawaban 66,7% dan 9 siswa terletak pada interval nilai antara 41 sampai 53 pada kategori kurang dengan prosentase jawaban 25%. Nilai minimal 41, nilai maksimal 78 dan nilai rata-rata 7,55. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi siswa MI Muhammadiyah Bumirejo cukup, hal ini dikarenakan orangtua mampu memberikan kebutuhan kepada anaknya walaupun kesemuanya dalam keterbatasan. 2. Prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo diketahui 11 responden memiliki rata-rata nilai 7,188-7,83 dengan prosentase 30,6% pada kategori cukup, 13 responden memiliki nilai ratarata antara 6,545-7,187 dengan prosentase 36,1% pada kategori cukup dan 12 responden memiliki nilai rata-rata 5,90-6,544 dengan prosentase 33,3% pada kategori kurang. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Bumirejo dalam kategori cukup.
77
3. Nilai hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo diketahui nilai korelasi r hitung dari tabel 12 adalah 0,461 dan dinyatakan signifikan pada alpha 0,01. Jadi dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi
orangtua dengan prestasi belajar
siswa pada kelas IV-V MI Muhammadiyah Bumirejo
Kaliangkrik
Magelang Tahun 2011. B. Saran 1.
Siswa Siswa diharapkan untuk meningkatkan kemampuannya dengan belajar secara maksimal untuk meningkatkan prestasi belajar tanpa terbebani kondisi sosial ekonomi orangtua serta dengan keterbatasan tingkat sosial ekonomi orangtua, siswa tidak diperkenankan minder dengan teman lain yang memiliki tingkat ekonomi yang lebih baik.
2. Orangtua Orangtua diharapkan dapat memberikan motivasi, menjaga anak dari pengaruh lingkungan, mengontrol perkembangan proses kegiatan belajar di sekolah dan juga memberikan pengarahan terhadap anak untuk meningkatkan prestasi belajar. Selain itu
orangtua diharapkan dapat
memberikan yang terbaik bagi anak untuk kelangsungan hidup dan belajarnya.
78
3.
Guru Guru diharapkan dapat memberikan motivasi belajar, bimbingan belajar kepada seluruh siswa tanpa memandang tingkat status dan ekonomi orangtua siswa. Selain itu guru diharapkan dapat memberikan tambahan waktu belajar bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Dan juga guru diharapkan dapat memberikan pengarahan penguatan mental anak untuk menerima kondisi dan meningkatkan semangat belajar untuk mendapat prestasi belajar yang lebih baik.
79
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara ________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT Rineka Cipta. Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahan Perkata. Jakarta: SYGMA Dimyati, Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Gerungan. 1983. Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco Gunawan, Ary H. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar.2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hartono dan Aziz, Arnicun. 1997. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Heini, Rita. 1999. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orangtua terhadap prestasi belajar siswa kelas 3 SMU N 1 Pekalongan. Pendidikan Ekonomi UNNES Semarang Miharso, Mantep.2004. Pendidikan Keluarga Qur’an. Yogyakarta: Nafria Insania Press Nasution, MA. 2003. Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
80
Nasution, MA. 1983. Sosiologi Pendidikan. Bandung: JEMMARB Poerwadarminta. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas Purwanto, Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Suryabrata, Sumardi. 2005. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT RajaGrafindo Persada Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas Usman, Mardan, Dkk.1994. Ekonomi SMU.Jakarta:Aries Lima Usman, Uzer dan Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya Wingkel, WS. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia ________________.2011. Pengertian Prestasi Belajar.Diambil dari: (http://kkgbekasitimur.wordpress.com/2011/06/22/pengertianprestasi-belajar//) diakses pada tanggal 25 Juni 2011 jam 20.03 ________________..
Pengertian
Keluarga.
Diambil
dari:
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga. Diakses pada tanggal 25 Juni 2011 jam 20.30
81
Lampiran .1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Tadzkiroh
NIM
: 11409055
Tempat tanggal Lahir : Magelang, 17 April 1969 Agama
: Islam
Alamat
: Temanggal I Bumirejo Kaliangkrik Magelang
Pendidikan
:
Pekerjaan
1.
MI Mu’awanah Temanggal Lulus Tahun 1982
2.
SMP Negeri Kaliangkrik Lulus Tahun 1985
3.
SPG Negeri Magelang Lulus Tahun 1988
4.
D II IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2001
5.
STAIN Salatiga
: Guru Wiyata Bakti
Magelang, 27 Juli 2011 Pemilik Data
Tadzkiroh NIM. 11409055
82