HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh: Rosihan Anwar Lubis
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAKSI
Penelitian yang berjudul “Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar mahasiswa FISIP Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa, untuk mengetahui bagaimana prestasi mahasiswa, dan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011-2013, dengan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Alasan dipilihnya mahasiswa tiga angkatan tersebut karena frekuensi kehadiran mahasiswa tersebut di kampus masih tinggi dibanding angkatan di atasnya yang sudah mulai mengerjakan tugas akhir. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Metode pengambilan data digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variable dependen adalah uji korelasi Spearman karena menyangkut soal hubungan beberapa variabel. Dari hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa variable independen status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan kepemilikan kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis awal (H0) diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa. Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Prestasi Belajar
i
KATA PENGANTAR
Assalamu „alaikum Wr. Wb Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Untuk itu penulis ucapkan rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana dalam Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi yang berjudul “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orangtua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta”ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanagambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa, untuk mengetahui bagaimana prestasi Mahasiswa, dan untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orangtua berhubungan dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam NegeriJakarta. Dalam proses penyelesaian skripsi ini telah melibatkan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, perorangan maupun lembaga. Maka, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bpk. Prof. Dr. Bachtiar Effendy, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bpk. Prof. Dr. Zulkifly, MA., Selaku Ketua Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
3. Bpk. Husnul Khitam, selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing skripsi penulis yang senantiasa membimbing, memotivasi dan menginspirasi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Jazakumullah ahsana al jaza. 4. Ibu Joharatul Jamilah dan Ibu Cucu Nurhayati, selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat memperbaiki skripsi ini. 5. Segenap dosen civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Khususnya Program Studi Sosiologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala ilmu dan pengetahuan selama penulis menempuh studi di kampus tercinta ini, baik di dalam maupun di luar kelas perkuliahan. 6. Ayahanda dan Ibunda penulis tercinta atas bimbingan moral dan spiritual, dukungan, do‟a dan restunya. 7. Kakak-kakak dan adik penulis yang tercinta. 8. Teman-teman Sosiologi angkatan 2009, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan tugas akhir yang berupa skripsi ini laksana setetes air yang jatuh dalam luasnya samudra. Namun penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat sedikit memberikan manfaat bagi para pembacanya. Akhir kata, penulis berbesar hati apabila para pembaca sudi memberikan kritik, saran dan masukan dalam rangka pembelajaran untuk penulisan dan penelitian kedepannya. Wassalamu 'alaikum Wr. Wb Ciputat, 17November 2014 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...…………………………………….………..........
i
ABSTRAKSI ………………………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………
vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………...
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah …………………………………………….. .
1
B. Pertanyaan Penelitian …………………………………………….
2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………..
2
D. Tinjauan Pustaka …………………………………………………
3
E. Kerangka Teoretis ………………………………………………..
7
1. Status Sosial Ekonomi………………………………………....
7
2. Prestasi Belajar………………………………………………....
11
F. Hipotesis ……………………………………………………….....
12
G. Metode Penelitian ……...………………………………….……...
16
1. Jenis Penelitian …..……………………………………………
16
2. Lokasi Penelitian …..………………………………………….
17
3. Populasi dan Sampel..………………………………………....
17
4. Teknik Pengambilan Sampel ……………………………….....
18
5. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………
19
iv
BAB II
BAB III
BAB IV
6. Jenis Data ……………………………………………….…….
20
7. Metode Analisis Data …………………………………………
20
H. SistematikaPenulisan …………………………………………......
22
GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ……………..
24
1. Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ……………………...
24
2. Visi, Misi, dan Tujuan …………………………………………
25
3. Fasilitas dan Sarana Pendidikan ……………….………………
26
B. Gambaran Umum FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….……
28
1. Sejarah Singkat FISIP UIN Syarif hidayatullah Jakarta ….…....
28
2. Program Studi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….…….
29
3. Profil Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….....
31
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Analisis Deskriptif ……………………………………………..…
36
B. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden …………………....
38
C. Deskripsi Prestasi Belajar Responden ……………………………
54
D. Analisis Data ...……………………………………….…………...
59
PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………….………………
64
B. Saran …………………………………………….……………......
65
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…………...
ix
LAMPIRAN ………………………………………………………………………
xi
v
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1: Populasi berdasarkan jurusan dan angkatan …………………
18
2. Tabel 1.2: Distribusi Sampel …………………………………………….
19
3. Tabel 1.3: Kelas Interval …………………………………………………
22
4. Tabel 2.1: Jumlah Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam tiga Tahun Terakhir ……………………….…….…….
31
5. Tabel 2.2: Jumlah Mahasiswa/i FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jurusan ………………………………………….
32
6. Tabel 2.3: Data Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin …………………..
33
7. Tabel 2.4: Latar Belakang Sekolah MahasiswaUIN Jakarta ……………..
33
8. Tabel 2.5: Tabel pendapatan orangtua …………………………………...
34
9. Tabel 3.1: Data sampel berdasarkan jenis kelamin ………………………
36
10. Tabel 3.2: Data sampel berdasarkan program studi dan angkatan …….....
37
11. Tabel 3.4: Tingkat Pendidikan Formal Ayah ……………………………
38
12. Tabel 3.5: Tingkat Pendidikan Formal Ibu ……………………………...
39
13. Tabel 3.6: Tingkat Pendapatan Ayah ……………………………………
40
14. Tabel 3.7: Tingkat Pendapatan ibu ………………………………………
41
15. Tabel 3.8: Kepemilikan Kendaraan ………………………………………
42
16. Tabel 3.9: Kepemilikan Elektronik ………………………………………
42
17. Tabel 3.10: Keadaan Tempat Tinggal ………………………..…………..
43
18. Tabel 3.11: Kondisi Tempat Tinggal …………………………………….
44
19. Tabel 3.12:Status Sosial Ekonomi Orang Tua …………………………...
45
vi
20. Tabel 3.13: output deskriptif responden angkatan 2011 …………………
46
21. Tabel 3.14: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 …..
47
22. Tabel 3.15: output deskripsi responden angkatan 2012 …………………..
49
23. Tabel 3.16: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2012 ….
50
24. Tabel 3.17: output deskripsi responden angkatan 2013 ………………….
51
25. Tabel 3.18: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 ….
52
26. Tabel 3.19: analisis deskriptif responden angkatan 2011 …………………
54
27. Tabel 3.20: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2011 ………………….
55
28. Tabel 3.21: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2012 …………………...
56
29. Tabel 3.22: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012 ………………………..
57
30. Tabel 3.23: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2013 …………………….
58
31. Tabel 3.24: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 ………………….
59
32. Tabel 3.25: Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Prestasi……...
60
33. Tabel 3.26: Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Prestasi……..
61
34. Tabel 3.27: Hubungan antara Tempat Tinggal Orangtua dengan Prestasi ..
62
35. Tabel 3.28:Hubungan antara Kepemilikan/Kekayaan dengan Prestasi…...
63
vii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1:Hubungan antara Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat…….
16
2. Gambar 3.1: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa...
45
3. Gambar 3.2: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden angkatan 2011 ………………………………………………..
48
4. Gambar 3.3: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden angkatan 2012 ……………..…………………………………
50
5. Gambar 3.4: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden angkatan 2013 ………………………...………..…………....
53
6. Gambar 3.5: Diagram Pie tentang prestasi responden angkatan 2011 ……...
55
7. Gambar 3.6: Diagram Pie tentang prestasi responden angkatan 2012 .……..
57
8. Gambar 3.7: Diagram Pie tentang prestasi responden angkatan 2013………..
59
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah Masalah yang menjadi fokus dalam skripsi ini adalah “hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta”. Masalah ini perlu untuk dikaji lebih dalam karena seiring dengan persaingan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, penguasaan sumber daya manusia akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang menjadi salah satu modal utama, untuk itu perlu disiapkan sumber daya
manusia
yang berkualitas.
Salah satu upaya
meningkatkan
sumber daya manusia adalah dengan menempuh jalur pendidikan hingga perguruan tinggi. Namun, keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi pendidikan
di
sangat
tergantung oleh status sosial
perguruan
tinggi
menuntut
setiap
ekonomi.
keluarga
Problem
untuk
dapat
menyiapkan segala biaya yang berhubungan dengan kebutuhan pendidikan anaknya. Hal ini akan memberi dampak yang kurang berhasil bagi usaha meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Faktor sosial ekonomi merupakan faktor yang dominan dalam usaha meningkatkan prestasi belajar. Dengan kata
lain
status
ekonomi
social
dapat
mempengaruhi
prestasi
belajar
mahasiswa
FISIP
mahasiswa. Hal
tersebut
kemungkinan
dapat
kita
lihat
di
Universitas Islam Negeri Jakarta, karena di dalam Fakultas tersebut terdapat
1
mahasiswa-mahasiswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
Adanya
perbedaan
status
sosial
ekonomi
tersebut
mempunyai
pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan pembelajaran serta berpengaruh juga terhadap prestasi akademik mereka. B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah
status
sosial
ekonomi
orangtua
mahasiswa
FISIP
Universitas Islam Negeri Jakarta? 2. Bagaimanakah prestasi akademik mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta? 3. Apakah status ekonomi orangtua ada hubungannya dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta? C. Tujuan Penelitihan Berdasarkan
pertanyaan
masalah
tersebut,
tujuan
penelitiannya
adalah
sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi orang tua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta, 2. Untuk mengetahui prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta, 3. Untuk mengetahui status sosial ekonomi orang tua berhubungan dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta.
2
Sedangkan manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Secara Akademis Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
pengetahuan dan wacana pemikiran bagi ilmu pengetahuan, mengenai hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi akademik Mahasiswa. 2. Secara Praktis Penelitian
ini
menentukan
diharapkan pengembanga
dapat
dipakai
maupun
sebagai
kebijakan
data fakultas
dasar
untuk
di
masa
mendatang. D. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang mahasiswa Dunia
mahasiswa
tentunya
merupakan objek
bukan penelitian
yang baru.
penelitian yang tidak pernah
habis.
Penelitian tentang mahasiswa telah banyak dimuat di dalam buku-buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, ataupun disertasi. Dengan demikian penelitian yang membahas tentang mahasiswa bukanlah penelitian yang baru, karena telah ada penelitian sebelumnya. Penelitian (thesis) yang dilakukan oleh Marthinus Maxi Mintjelungan (2011)
misalnya,
yang
berjudul
“Hubungan
Status
Sosial
Eonomi
dan
Keaktifan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik UNIMA”. Penelitian tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status sosial ekonomi dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi 3
belajar mahasiswa mempelajari
pada
pola
Mata
Kuliah Pemrograman
hubungan antara
status
social
Internet
ekonomi
dan
dan
Untuk
keaktifan
belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi dan
keaktifan
belajar
terhadap
prestasi
belajar
mahasiswa
Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro. Persamaan penelitian Marthinus dengan penelitian ini
adalah
fokus
kajiannya yang sama-sama membahas tentang status sosial ekonomi yang dikaitkan dengan prestasi
belajar.
Sedangkan
perbedaannya
terletak
pada
ruang lingkup penelitian dan keaktifan belajar. Peneliti hanya memfokuskan diri pada pengaruh status sosial ekonomi saja. Selain Marthinus, ada juga penelitian (thesis) yang dilakukan oleh Ana Purwati Ekonomi
(2009).
Penelitian
Orangtua
Perilaku Konsumsi SMA
sekota
pengaruh
Dan
lingkungannya
Persepsi
Penelitian
sosial
terhadap
ekonomi perilaku
“Pengaruh
berjudul Siswa
Yang Diintermediasi
Malang”.
status
tersebut
Atas
Lingkungannya
Prestasi
tersebut orangtua konsumsi
Status
Sosial
Terhadap
Belajar Ekonomi
dilakukan dan yang
untuk
Siswa
mengungkap
persepsi
siswa
diintermediasi
atas
prestasi
belajar ekonomi siswa SMA se Kota Malang. Salah satu hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi orangtua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Persamaan
penelitian
ini
adalah
fokus
kajiannya
yang
sama-sama
membahas tentang status sosial ekonomi orang tua (mahasiswa). Sedangkan perbedaannya
terletak
variabel
independennya
bukan
hanya
status
sosial
ekonomi orang tua, namun juga Persepsi Atas Lingkungannya. Sedangkan 4
peneliti hanya memfokuskan diri pada pengaruh status sosial ekonomi saja. Berikutnya ada juga penelitian yang dilakukan oleh Jumiati (2009), penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga, Internalitas Ekonomi
Kegiatan terhadap
Promosi,
dan
Rasionalitas
Pengalaman
dalam
Belajar
Berkonsumsi
Bidang
Studi
Didik
SMA
Peserta
Negeri Se-Kota Malang”. Penelitian tersebut bertujuan untuk menjelaskan: (1) pengaruh tingkat kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap rasionalitas dalam berkonsumsi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang; (2) pengaruh tingkat
internalitas
kegiatan
promosi
terhadap
tingkat
rasionalitas
dalam
berkonsumsi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang; (3) pengaruh tingkat kondisi
sosial
ekonomi
keluarga
terhadap
tingkat
internalitas
kegiatan
promosi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang Dari hasil analisis deskriptif koefisien regresi pengaruh kondisi sosial ekonomi kondisi
terhadap sosial
pengaruh
internalitas
ekonomi
kondisi
kegiatan
terhadap
sosial
promosi
R2
pengalaman belajar
ekonomi,
internalitas
=
0,187,
R2
=
kegiatan
pengaruh
0,137,
promosi
dan dan
pengalaman belajar terhadap rasionalitas berkonsumsi R2 = 0,685. Dengan kata lain, terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap pengalaman belajar. Persamaan
penelitian
ini
adalah
fokus
kajiannya
yang
sama-sama
membahas tentang status sosial ekonomi orang tua (mahasiswa). Sedangkan perbedaannya ekonomi
terletak
orang
Pengalaman
tua,
Belajar.
variabel
independennya
namun
juga
Sedangkan
bukan
Internalitas
peneliti
hanya
hanya
Kegiatan
Promosi,
memfokuskan
pengaruh status sosial ekonomi kaitannya dengan prestasi belajar. 5
status
diri
sosial dan pada
Selanjutnya juga ada penelitian dari Gde Indra Surya Diputra (2010), penelitian tersebut berjudul “Analisis Pengaruh
Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru, Dan Rasio Siswa Tidak Mampu Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Denpasar”. Penelitian ini tidak hanya menganalisis Bantuan Operasional Sekolah terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar negeri di kota Denpasar, tetapi juga memasukan variabel rata-rata masa kerja guru dan rasio siswa tidak mampu untuk melihat apakah ada pengaruhnya baik secara parsial ataupun simultan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gde Surya menyebutkan bahwa
peningkatan pada ketiga variabel
bebas
tersebut akan meningkatkan prestasi siswa di sekolah dasar penerima dana BOS di Kota Denpasar. Persamaan penelitian ini adalah variabel dependennya yang sama-sama prestasi
belajar.
Sedangkan perbedaannya
terletak variabel
independennya,
yakni Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru,
Dan
Rasio
Siswa
Tidak
Mampu.
Sedangkan
peneliti
hanya
Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Henry Eryanto
(2012).
memfokuskan diri pada status sosial ekonomi.
Penelitian
yang
berjudul
“Pengaruh
Modal
Budaya,
Tingkat
Pendidikan
Orangtua dan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Prestasi Pada Mahasisa Fakultas Ekonomi Univrsitas Negeri Jakarta”
Akademik
ini bertujuan
untuk mengungkap pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orangtua dan tingkat
pendapatan
faktor-faktor mahasiswa
apa Fakultas
orangtua saja
yang
Ekonomi
terhadap
prestasi
dapat Univrsitas 6
akademik.
mempengaruhi Negeri
Serta
prestasi
Jakarta.
Hasil
meneliti akademik penlitian
tersebut
menunjukkan
pendidikan
orangtua
bahwa dan
terdapat
tingkat
pengaruh
pendapatan
modal
orangtua
budaya,
tingkat
terhadap
prestasi
akademik pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Persamaan penelitian ini adalah variabel dependennya yang sama-sama prestasi.
Sedangkan
perbedaannya
terletak
variabel
independennya,
yakni
Modal Budaya. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan diri pada status sosial ekonomi. E. Kerangka Teoretis 1. Status Sosial Ekonomi Status sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Status Sosial ekonomi
menurut
Abdul
Syani
(1994)
adalah
kedudukan
atau
posisi
seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) status sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain
dalam
kewajibannya beberapa
arti
lingkungan
dalam
pendapat
pergaulan,
hubunganya diatas,
dapat
prestasinya,
dengan
sumber
disimpulkan
dan
hak-hak
daya.
pengertian
serta
Berdasarkan status
sosial
ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat
berkaitan
dengan
tingkat
pendidikan,
tingkat
pendapatan
pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal. Menurut
Soetjiningsih
(2004)
Status
ekonomi
kemungkinan
besar
merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi
7
akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder. Dan dengan itu anak akan menjadi anak yang smart dan mempunyai banyak pengetahuan, dengan itu pula anak bisa berprestasi. Seperti halnya yang dikatakan oleh Soetjiningsih (2004) di atas bahwa pendapatan orangtua yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Apalagi pada era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini harta atau uang merupakan unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Karena kebutuhan manusia di dunia ini semuanya membutuhkan yang namanya uang baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan skunder. Tetapi pada dewasa ini kebutuhan yang paling mencolok yang dihadapi setiap keluarga di dunia ini adalah pendidikan, pendidikan pada dewasa ini memang mengalami peningkatan yang sangat signifikan begitu juga dengan biaya pendidikan yang sangat mahal. Keadaan seperti ini tidak berarti bagi orangtua yang berstatus sosial ekonomi tinggi, bagi mereka untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan pendidikan anaknya itu tidak ada masalah karena mereka memiliki uang jadi seperti biaya kuliah dan perlengkapan kuliah itu bisa terpenuhi tanpa adanya suatu kendala yang berarti. Berbanding terbalik dengan
hal
tersebut,
bagi
orangtua
yang
berstatus
sosial
rendah
akan
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut sulit untuk mendapatkan informasi dari luar dan bisa menghambat prestasinya karena mereka tidak didukung
oleh
fasilitas-fasilitas
yang
serba
modern
dan
mereka
tidak
didukung oleh keuangan yang cukup untuk membeli buku dan perlengkapan
8
kuliah lainnya, mereka bisa makan saja bersyukur apalagi bisa beli buku. Dengan demikian harta atau uang itu sangat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat perbedaan status antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Di dalam kehidupan masyarakat ada yang mempunyai status sosial yang tinggi dan ada pula yang mempunyai status sosial yang rendah. Begitu juga dengan keadaan status sosial ekonomi orang
tua
mahasiswa
FISIP
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta, di dalam angkatan tersebut terdapat mahasiswa-mahasiswi dengan latar belakang status sosial ekonomi orang tua yang berbeda-beda. Ada yang berstatus sosial ekonomi tinggi dan ada juga yang berstatus sosial ekonomi rendah, yang tergolong status sosial ekonomi tinggi yaitu orang tua yang berkerja
sebagai
pemilik
perusahaan,
pemilik
tanah
atau
perkebunan,
pengusaha, pegawai negeri atau pegawai pemerintahan. Dan orang tua yang tergolong berstatus sosial rendah yaitu mereka yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, pegawai swasta dan lain sebagainya. Dengan demikian kalau dilihat dari bentuknya seakan-akan status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah. Menurut konsep status sosial, di dalam sekelompok masyarakat tertentu pasti di dalamnya terdapat beberapa orang yang lebih dihormati daripada orang lainnya. Hal tersebut bisa terjadi pula di kalangan mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, karena di dalam angkatan tersebut
terdiri dari status sosial ekonomi yang berbeda-beda antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain dan hal tersebut bukan hanya berdampak pada prestasi akademik mahasiswa saja, bisa saja dari perbedaan status sosial
9
ekonomi yang berbeda-beda tersebut menimbulkan kecemburuan sosial dan bisa juga mengakibatkan konflik antara mahasiswa yang berstatus sosial ekonomi rendah dengan mahasiswa yang status sosial ekonominya tinggi. Karena mereka mahasiswa yang status sosialnya rendah itu merasa bahwa mahasiswa yang berlatar belakang status ekonomi tinggi itu bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan dan kebutuhan perkuliaan mereka bisa terpenuhi dengan begitu mudahnya yang menyebabkan mereka bisa dengan mudahnya juga mendapatkan informasi dari dunia luar dan hal tersebut bisa menunjang prestasi
akademik
mereka.
Dan
bukan
hanya
itu
saja
dari
perbedaan status sosial ekonomi tersebut menyebabkan adanya jarak antara mahasiswa kaya dengan mahasiswa miskin. Oleh karena itu mahasiswa yang berstatus sosial tinggi itu bergaul dengan mahasiswa yang berstatus sosial tinggi saja dan mereka enggan berbaur dengan kelompok yang berstatus sosial rendah. Karena mereka menganggap tidak sejajar dengan kelompok yang berstatus sosial rendah. Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang
keadaan
Maftukhah
sosial (2007)
ekonominya sosial
tinggi,
ekonomi
sedang,
menurut
dan
rendah.
Dalam
(1994)
adalah
Abdulsyani
kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan pendidikan dan keperluan lain. Berbeda dengan orangtua yang pendapatannya rendah akan kesulitan untuk membiayai
atau
memenui
kebutuhan
10
anak
dan
ini
akan
menimbulkan
kekecewaan terhadap anak. Anak menjadi kecewa karena dia memerlukan peralatan dan perlengkapan
kuliah tetapi hal tersebut
tidak terpenuhi, dan
akhirnya semangat untuk kuliah yang tadinya besar dapat menurun kembali. Dengan demikian faktor sosial
ekonomi dalam hal ini tingkat pendapatan
orangtua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Menurut ekonomi
Hamalik
dalam
yang baik dapat
Maftukhah
(2007)
yang menghambat
bahwa
keadaan
sosial
ataupun mendorong dalam
belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar
karena
kurangnya
biaya
pendidikan
akan
sangat
mengganggu
kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak
adalah
pendapatan
keluarga.
Tingkat
sosial
ekonomi
keluarga
mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab
segala
kebutuhan
anak
yang
berkenaan
dengan
pendidikan
akan
membutuhkan sosial ekonomi orangtua. 2. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestasi, kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin, 1991:2). Slameto (1995) mengatakan bahwa, “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
11
Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994), prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan dan perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar dan penilaiannya diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru ataupun dosen kepada peserta didiknya sebagai indikasi sejauhmana mereka telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. F. Hipotesis Menurut Arikunto (1998 : 67) Hipotesis adalah “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Sedangkan menurut Margono (2004 : 67) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.” Dari uraian kedua tokoh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian adalah : H0 :Tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan Prestasi Belajar
12
Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ha : Ada hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan Prestasi Belajar Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Status sosial ekonomi orangtua sebagai variabel X 2. Prestasi mahasiswa sebagai variabel Y Definisi Operasional Variabel Definisi bagaimana
operasional
caranya
adalah
mengukur
unsur
variabel.
penelitian Dalam
yang
penelitian
memberitahukan ini
terdapat
2
variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini, adalah kondisi sosial ekonomi orangtua mahasiswa, yaitu: (1) Pendidikan Pendidikan
merupakan
sesuatu
yang
diperoleh
seseorang
melalui
proses belajar dalam suatu pendidikan baik pendidikan formal, non formal,
informal.
Jalur
pendidikan
sekolah
(pendidikan
formal)
terdapat jenjang pendidikan sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya
terdiri
dari
pendidikan
pra-sekolah,
pendidikan
dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. (2) Pendapatan Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang.
13
(3) Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas. Pemilikan
kekayaan
atau
fasilitas
adalah
kekayaan
dalam
bentuk
barang-barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain: 1) Barang-barang berharga Menurut bernilai
Abdulsyani ekonomis
(1994),
dalam
bahwa
berbagai
pemilikan bentuk
kekayaan
dan
ukuran
yang seperti
perhiasan, televisi, kulkas dan lain-lain dapat menunjukkan adanya pelapisan dalam masyarakat. Dalam penelitian ini barang-barang dapat menunjukkan keadaan sosial ekonomi seseorang. Barang-barang yang berharga tersebut antara
lain
tersebut
tanah,
bisa
sawah,
digunakan
rumah untuk
dan
lain-lain.
membiayai
Barang-barang
pendidikan
anak.
Semakin banyak kepemilikan harta yang bernilai ekonomi dimiliki orangtua dapat
maka
akan semakin
menyekolahkan
mencukupi
semua
luas kesempatan orangtua
anak-anaknya,
fasilitas
belajar
untuk
dan
orangtua
dapat
anak,
sehingga
dapat
memotivasi anak untuk berprestasi. 2) Jenis-jenis kendaraan pribadi. Kendaraan
pribadi
dapat
digunakan
sebagai
alat
ukur
tinggi
rendahnya tingkat sosial ekonomi orangtua. Misalnya: orang yang mempunyai
mobil
akan
merasa
lebih
tinggi
tingkat
ekonominya dari pada orang yang mempunyai sepeda motor.
14
sosial
(4) Jenis Tempat Tinggal. Menurut Kaare
Svalastoga
dalam
Aryana
untuk mengukur tingkat
sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari: 1) Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain. 2) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya yang
menempati
keadaan
rumah
sosial
permanent,
ekonominya
sedangkan menengah
keluarga kebawah
menggunakan semi permanen atau tidak permanen. 3) Besarnya
rumah
ditempati
pada
yang
ditempati,
umunya
semakin
semakin
luas
tinggi
rumah
tingkat
yang sosial
ekonominya. Rumah
dapat
mencerminkan
suatu
tingkat
sosial
ekonomi
bagi
keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran
dan
kualitas
rumah.
Rumah
yang
dengan
ukuran
besar,
permanen dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa status sosial ekonominya tinggi berbeda dengan rumah yang kecil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa status sosial ekonominya rendah. 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai pencapaian yang telah diraih oleh mahasiswa, dalam hal ini secara akademik. Variabel ini dapat diukur dengan indikatorindikator sebagai berikut;
15
a. Indeks Prestasi (IP) b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Hubungan antara faktor yang mempengaruhi tingkat sosial ekonomi (variabel babas) terhadap prestasi belajar (variabel terikat) dapat ditunjukkan pada skema berikut: Variable X
Variabel Y
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
Prestasi Belajar
Kepemilikan Kekayaan/Fasilitas
Jenis Tempat Tinggal
Gambar I.I: Hubungan antara Variabel Bebas (X) dan Variabel terikat (Y)
G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
metode
survei.
Penelitian
survei
yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1989:3). Penelitian ini termasuk dalam kerangka penelitian eksplanatif (explanatory research). Penelitian ini bermaksud menguji hubungan antar variabel yang
16
dihipotesiskan (Faisal, 2003:21). 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kampus dua fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
Jl
Kertamukti No.5 Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006 : 130). Jadi yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang akan dijadikan responden dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa tiga angkatan terakhir, yaitu angkatan 2011, 2012 dan 2013. Alasan dipilihnya mahasiswa tiga angkatan tersebut karena
frekuensi
kehadiran mahasiswa
tersebut
di
kampus masih
tinggi
dibanding angkatan di atasnya yang sudah mulai mengerjakan tugas akhir. Selanjutnya mengapa peneliti tidak menyertakan mahasiswa angkatan 2014, karena mahasiswa angkatan 2014 belum memperoleh indeks prestasi (IP) maupun indeks prestasi kumulatif (IPK). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
sendiri
terdiri
dari
empat
program
studi,
yaitu
program
studi
Sosiologi, Ilmu Politik, Hubungan Internasional (Reguler), dan Hubungan Internasional angkatan
(Internasional).
2011-2013
sebanyak 100
adalah
Sedangkan sebanyak
jumlah 831
responden yang diambil secara
jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
17
mahasiswa
mahasiswa
FISIP
dengan
proporsional.
dari sampel
Untuk lebih
Tabel 1.1: Populasi Berdasarkan Jurusan dan Angkatan
Populasi (Angkatan) No
Program Studi 2011
2012
2013
1.
HI
137
132
108
2.
Ilmu Politik
106
67
75
3.
Sosiologi
62
66
78
Total
831 mahasiswa
4. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Teknik ini
dipilih
karena
unsur
populasi
heterogenitas
tersebut
mempunyai
arti
berkarakteristik yang
signifikan
heterogen, pada
dan
pencapaian
tujuan penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian menggunakan pengambilan sampel Proportionate
Stratified
Random
Sampling
(sampel
berstrata
dengan
pendekatan proporsional) dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (dalam Kusmayadi, 2000:74).
(
Berdasarkan
hasil
)
penghitungan
dengan
formula
tersebut,
dengan
populasi sebanyak 831, maka sampel yang didapat adalah sebesar 99, 879 dibulatkan menjadi 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.
18
Kemudian jumlah keseluruhan sampel itu akan didistribusikan ke tiap fakultas dengan rumus sebagai berikut: ∑ Keterangan: ds = Distribusi sampel ns = Nominal sampel P = Populasi Setelah dihitung dengan menggunakan dua rumus di atas, maka distribusi sampelnya dapat dilihat seperti pada tabel di bawah: Tabel 1.2: Distribusi Sampel Distribusi Sampel Program
Populasi (Angkatan) (Angkatan)
No Studi 2011
2012
2013
2011
2012
2013
1.
HI
137
132
108
16
16
13
2..
Ilmu Politik
106
67
75
13
8
9
3.
Sosiologi
62
66
78
8
8
9
Total
831 mahasiswa
100 Responden
5. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam penelitian, sebab dapat menentukan keberhasilan suatu penelitian. Kualitas data ditentukan oleh
kualitas
alat
pengumpulan
data,
metode
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Dalam penelitian ini, angket
digunakan
untuk
mengetahui 19
status
sosial
ekonomi
orangtua
mahasiswa. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi (Arikunto, 2002: 128). 6. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Data primer, merupakan data yang diperoleh dari lapangan melalui alat bantu angket yang dibagikan kepada responden berupa pertanyaan tentang status sosial ekonomi orangtua dan prestasi belajar. 2). Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari dokumen dari akademik, internet untuk mengakses masalah status sosial ekonomi, karya-karya ilmiah berupa
tesis dan buku-buku yang
relevan dengan topik penelitian ini. 7. Metode Analisis Data 1. Deskriptif Presentatif Deskriptif
presentatif
digunakan
untuk
memberikan
deskriptif
atau
pembahasan dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik analisis ini, yaitu: a. Membuat tabel distribusi jawaban angket X dan Y b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. d. Menurut Ali dalam Aryana (2004) langkah yang selanjutnya adalah menentukan skor tersebut kedalam rumus sebagaiberikut: DP =
x100%
20
Keterangan: DP = Deskriptif persentase n
= Nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai yang diharapkan Data yang di peroleh melalui angket (sebagai metode utama) dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya. 2) Membuat tabulasi data. 3) Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis crosstab dan spearman untuk mengetahui bagaimana hubungan status sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi belajar. Untuk mempermudah analisis data, yang berasal dari angket bertingkat maka perlu diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil angket yang telah diisi (Arikunto, 2006). Untuk itu perlu ditentukan kriteria penyekoran sebagai berikut : 1). Untuk alternatif jawaban a diberi skor 4 2). Untuk alternatif jawaban b diberi skor 3 3). Untuk alternatif jawaban c diberi skor 2 4). Untuk alternatif jawaban d diberi skor 1 Perhitungan frekuensi persebaran hasil penelitian pada korelasi antara status sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi belajar mahasiswa. Untuk menentukan
kriteria
penskoran
adanya
hubungan
status
sosial
orangtua terhadap prestasi belajar menggunakan perhitungan sebagai berikut:
21
ekonomi
1) Persentase skor maksimal
= (4: 4) x 100% = 100%
2) Persentase skor minimal
= (1:4) x 100% = 25%
3) Rentang
= 100% - 25% = 75%
4) Panjang kelas interval
= 75% : 4 = 18,75%
Dengan panjang kelas interval 18,75% dan persentase skor minimal 25%, maka diperoleh kelas-kelas interval sebagai berikut: Tabel 1.3: Kelas Interval No.
Persentase
Kriteria
1
25%-43.75%
Tidak baik
2
43.76%-62.5%
Kurang baik
3
62.51%-81.25%
Baik
4
81.26%-100%
Sangat baik
2. Uji korelasi Spearman Uji
hubungan
yang
tepat
untuk
kedua
variabel
tersebut
adalah
Spearman. Analisis ini digunakan untuk menguji data dengan skala ordinal. Untuk melakukan pengolahan data, maka perlu menggunakan software SPSS versi 15 untuk mengolah data kuantitatif. H. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, akan membahas mengenai pernyataan masalah, pertanyaan
penelitian,
tujuan
dan
manfaat
penelitian,
tinjauan
kerangka teoritis, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan.
22
pustaka,
Selanjunya pada bab II akan membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi gambaran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang didalamnya membahas sejarah dan fasilitas dan sarana yang terdapat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya pembahasan mengenai gambaran umum FISIP Universitas Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
didalamnya
membahas
pula
tentang
sejarah, program-program studi yang terdapat di FISIP serta menyajikan tentang profil mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian pada bab III akan dihabas mengenai hasil penelitian beserta analisis. Dalam bab ini disajikan deskripsi status sosial ekonomi orangtua responden,
deskripsi
presasi
responden,
dan
diakhiri
oleh
analisis
data
mngenai hubugan status sosial ekonomi dengan prestasi. Sedangkan pada
bab
terakhir
atau penutup,
yakni
bab IV,
berisi
pembahasan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian serta diakhiri dengan saran dari peneliti.
23
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan menyajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Namun, sebelum masuk pada gambaran umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Jakarta, terlebih dahulu peneliti akan menyajikan gambaran umum Universitas Islam Negeri Jakarta. A. Gambaran Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terletak di Jl. Ir. H. Juanda
No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan.
Sejak berdirinya
ADIA
(Akademi Dinas Ilmu Agama) pada tahun 1957, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Jakarta
saat
ini
telah
berusia
54
tahun.
Lembaga
pendidikan ini telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, sebagai institusi riset yang mendukung proses pengembangan bangsa dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang terus mendorong program
peningkatan kesejahteraan sosial.
Selama
setengah abad tersebut, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu Universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
24
Jakarta
terbagi
ke
dalam
beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode Fakultas IAIN al-Syarif Hidayatullah, dan periode Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Pada periode terakhir, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah berdiri pada tanggal 20 Mei 2002 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden RI Nomor 031 tanggal 20 mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi diubah menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah memiliki 13 Fakultas yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Fakultas Syariah
dan
Hukum
(FSH),
Fakultas
Dakwah
dan
Komunikasi
(FDK),
Fakultas Dirasah Islamiyah (FDI), Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas
Sumber
Daya
Alam
dan
Lingkungan
(FSDAL)
dan
Sekolah
Pascasarjana. 2. Visi, Misi, dan Tujuan Visi Berdaya
saing
mengintegrasikan
tinggi
dan
aspek
terdepan
keislaman,
dalam keilmuan,
mengembangkan
dan
kemanusiaan,
dan
keindonesiaan. Misi 1) Menghasilkan
sarjana
yang
memiliki
keunggulan
kompetitif
dalam persaingan global; 2) Meningkatkan mengembangkan
kualitas dan
penyelenggaraan
pendiidikan
mengitegrasikan
aspek
25
untuk
keislaman,
keislaman dan keindonesiaan; 3) Meningkatkan
kualitas
penelitian
dan
pengabdian
yang
bermanfaat bagi kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan; 4) Membangun good university governance dan manajemen yang profesional
dalam
sehingga
mengelola
menghasilkan
sumber
pelayanan
daya
perguruan
tinggi
prima
kepada
sivitas
akademika dan masyarakat; 5) Membangun
kepercayaan
dan
mengembangkan
kerjasama
dengan lembaga nasional, regional, maupun internasional. Tujuan 1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan
akademik
dan/atau
profesional
yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan,
bidang
keagamaan,
sosial
maupun
sains
dan
teknologi; 2) Mengembangkan agama,
sosial
penggunaannya
dan dan
menyebarluaskan sains
untuk
teknologi
meningkatkan
ilmu
pengetahuan
serta
mengupayakan
taraf
kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 3. Fasilitas dan Sarana Pendidikan. Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
memiliki
tiga
lokasi kampus. Pertama, kampus I yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda Ciputat. Kedua, kampus II yang terletak di Jl. Kertamukti Ciputat. Ketiga, kampus III yang terletak di Desa Cikuya, Tigaraksa, Kabupaten Tengerang. Kampus III ini
direncanakan akan
dimanfaatkan sebagai 26
laboratorium
agrobisnis
dan
bisnis industri. Di lingkungan kampus I tersedia 8 gedung perkuliahan dan perkantoran megah dan asri 7 lantai dengan perincian: 1. Kantor Rektorat 2. Kantor- kantor urusan administrasi universitas 3. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan 4. Fakultas Adab dan Humaniora 5. Fakultas syariah dan Hukum 6. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 7. Fakultas Dakwah dan Komunikasi 8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 9. Fakultas Sains dan Teknologi 10. Student Center dan Masjid aal-Jami’ah 11. Laboratorium Terpadu 12. Perpustakaan Utama 13. Auditorium Utama 14. Wisma Usaha 15. Lab School 16. Lapangan Sepakbola Sementara di kampus II terdapat: 1. Fakultas Psikologi 2. Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan 3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4. Sekolah Pascasarjana
27
5. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) 6. Pusat Bahasa 7. Center for the Study of Religion dan Culture (CSRC) 8.
SYAHIDA Inn
9. Kebun Percobaan 10. Lab School (TK Ketilang dan Madrasah Pembangunan) 11. Komplek Perumahan Dosen 12. Asrama Mahasiswa/i 13. Kantor Kompertais dan Pusat Pelatihan PTAIS 14. Rumah Sakit Syarif Hidayatullah 15. Masjid Fatullah B. Gambaran Umum FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Sejarah Singkat FISIP Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas
termuda di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebelum Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL) diresmikan pada pertengahan tahun 2014. Didirikan pada bulan Juli tahun 2009, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
langsung membuka tiga
program studi yaitu, Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional. Program studi tersebut bukan merupakan program studi yang baru karena ketiga program studi tersebut sudah ada sebelumnya. Program Studi Sosiologi merupakan perluasan dari Program Studi Sosiologi Agama (SA) dan Program Studi Ilmu Politik adalah pengembangan dari Program Studi
28
Pemikiran Politik Islam yang awalnya berada di bawah naungan Fakultas Ushuluddin
dan
Filsafat
sejak
tahun
2004.
Program
Studi
Hubungan
Internasional juga sudah berkembang beberapa tahun sebelumnya di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Berdirinya FISIP Universitas Islam
Negeri
pemantapan
Syarif dan
Hidayatullah
reorganisasi
Jakarta
kajian-kajian
tahun
2009
ilmu
merupakan
sosial
upaya
di
lingkungan
untuk
menjawab
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain
alasan
keilmuan,
pembentukan
FISIP
juga
tuntutan dinamika masyarakat ke depan. Perubahan sosial yang berjalan cepat. Lahir dari institut pendidikan tinggi yang menggeluti Peradaban Islam, posisi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta cukup strategis.
Berbekal
pengetahuan
ke-Islaman
memadukan warisan keilmuwan Barat
yang
mendalam,
dan Islam
dalam
FISIP
akan
mengembangkan
ilmu-ilmu sosial. 2. Program Studi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak berdirinya pada tahun 2009 yang lalu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas ini telah membuka tiga program studi yaitu: a. Program Studi Ilmu Politik Program
studi
mengintegrasikan maupun
yang
ini
bertujuan
khazanah bersumber
untuk
ilmu dari
mengembangkan
politik
tokoh-tokoh
baik
yang
muslim
kajian
yang
konvensional
dengan
realitas
politik di Indonesia. Secara umum program studi ini bertujuan untuk ikut serta mengembangkan ilmu-ilmu sosial yang terpadu dengan ilmuilmu agama alam suatu disiplin ilmu politik. Secara khusus, Program
29
Studi ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang memiliki keahlian dalam bidang pemikiran politik dalam Islam yang berkaitan dengan Negara-negara minoritas Muslim. Lulusan prodi ini diharapkan mampu
menguasai
teori
dan
metodologi
ilmu
politik,
baik
yang
ikut
serta
berkembang di Barat maupun yang berasal dari khazanah Islam. b. Program Studi Sosiologi Secara
umum,
Program
mengembangkan
Studi
ilmu-ilimu
ini
sosial
bertujuan
yang
untuk
terpadu
dengan
agama dalam suatu disiplin ilmu sosiologi agama.
ilmu-ilmu
Secara khusus,
Program Studi ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu-ilmu sosial keagamaan, khususnya bidang penelitian fenomena sosial keagamaan dan mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ditimbulkan. Di samping mempelajari warisan akademik Barat, Prodi Sosiologi juga mengkaji ilmu-ilmu kemasyarakatan yang dikembangkan para ahli
non-Barat.
yang
lebih
luas
Pemaduan
ini
tentang
teori,
bertujuan
memberikan
metodologi,
dan
wawasan
berbagai
hasil
penelitian sosial. Di antara bidang yang mendapat perhatian lebih khusus
adalah
sosiologi
agama.
Selain
penting
dikaji,
sosiologi
agama belum banyak dikembangkan secara mendalam oleh FISIP di Perguruan Tinggi lain di Indonesia. c. Program Studi Hubungan Internasional. Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Jakarta
beorientasi
30
pada
tuntutan
global,
yaitu
kecendrungan
berkembangnya
hubungan
ekonomi
dan hubungan politik strategi internasional.
politik
internasional
Program studi ini juga
bertujuan menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan mengkaji, meneliti, dan menerapkan ilmu hubungan internasional dalam merespon isu-isu di dunia internasional. 3. Profil Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan
data
pada
tahun
2011-2013
jumlah
mahasiswa
dan
mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut: Tabel 2.1: Jumlah Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam 3 Tahun Terakhir No
Angkatan
Jumlah
1
2011
305
2
2012
265
3
2013
261
Total
831
Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa FISIP dari 3 program studi yaitu Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional pada tahun 2011 berjumlah 305 mahasiswa, pada tahun 2012 berjumlah 265 mahasiswa, dan tahun 2013 berjumlah 260 mahasiswa. Jumlah mahasiwa 2 tahun terakhir menunjukkan penurunan dari jumlah mahasiswa pada tahun 2011, hal itu dikarenakan program studi Hubungan Internasional yang kelas internasional tidak membuka kelas baru.
31
Tabel 2.2: Jumlah Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2011-2013 Berdasarkan Jurusan No
1
2
3
Tahun
Jurusan
Jumlah
Sosiologi
62
Ilmu Politik
106
Hubungan Internasional
137
Sosiologi
66
Ilmu Politik
67
Hubungan Internasional
132
Sosiologi
108
Ilmu Politik
75
Hubungan Internasional
78
2011
2012
2013
Total
831
Tabel di atas adalah jumlah mahasiswa berdasarkan jurusan dari tahun 2011-2013 yang menunjukkan bahwa Program Studi Sosiologi pada tiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama pada tahun 2013 sehingga tahun tersebut menjadi tahun yang fantastis bagi Program Studi Sosiologi mengingat di tahun-tahun sebelumnya Program Studi ini selalu menempati posisi terakhir di FISIP dalam hal jumlah mahasiswa. Sementara
Program
Studi
Hubungan
Internasional
cenderung
mengalami
penurunan jumlah mahasiswa yang cukup signifikan selama 3 tahun terakhir, terutama pada tahun 2013 yang jumlahnya merosot hingga hampir 50% 32
dibanding
tahun
2011.
Hal
itu
dikarenakan
program
studi
Hubungan
Internasional yang kelas internasional tidak membuka kelas baru. Tabel 2.3: Data Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
462
2
Perempuan
369
Total
831
Tabel di atas menunjukkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) didominasi oleh mahasiswa berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak
462
orang.
Sedangkan
mahasiswa
berjenis
kelamin
perempuan
sebanyak 369 orang. Tabel 2.4: Latar Belakang Sekolah Mahasiswa UIN Jakarta
No
Tahun
Latar Belakang Sekolah
Persentase
2011
2012
2013
1
SMA Negeri
127
110
115
42.35%
2
SMA Swasta
56
59
54
20.33%
3
MA Negeri
65
43
41
17.93%
4
MA Swasta
19
14
20
6.37%
5
SMK
14
17
11
5.04%
6
Pesantren
24
22
20
7.94%
Total
831
33
100%
Sementara
berdasarkan
latar
belakang
sekolah,
didominasi
oleh
mahasiswa berlatar belakang dari SMA Negeri dalam tiga tahun terakhir yakni sebanyak 352 mahasiswa. Disusul oleh lulusan SMA Swasta sebanyak 169 mahasiswa, lulusan dari MA Negeri sebanyak 149 mahasiswa, lulusan dari
Pesantren
60
mahasiswa,
lulusan
dari
MA
Swasta
sebanyak
53
mahasiswa, sedangkan lulusan dari SMK sebanyak 42 mahasiswa. Perguruan tinggi
seperti
Universitas
Islam
Negeri
Syarif Hidayatullah
Jakarta
bisa
menjadi alternatif pilihan di tengah mahalnya masuk perguruan tinggi negeri, oleh karena itu tidak heran jika mahasiswa yang dari SMA Negeri jumlahnya tinggi. Tabel 2.5: Tabel Pendapatan Orangtua No
Penghasilan Orangtua
Jumlah
Prosentase
1
< Rp 1.000.000
98
11.80 %
2
Rp 1.000.000 – Rp 3.500.000
232
27.83 %
3
Rp 3.500.000 – Rp 7.500.000
70
8.43 %
25
3.01 %
17
2.04 %
4
0.48 %
Tidak mengisi
385
46.38 %
Total
831
100 %
4
5
6
7
Rp 7.500.000 – Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 – Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000
34
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.00 – Rp 3.600.000 sebanyak 232 atau 27.83% dari total mahasiswa angkatan 2011-2013. Urutan ke 2 adalah orangtua yang berpendapatan antara Rp. 3.500.000 –
7.500.000
sebanyak
70
atau
8.43%.
Sementara
pendapatan
orangtua
mahasiswa yang kurang dari Rp. 1.000.000 sebanyak 98 atau 11.80%. Sedangkan
orangtua
mahasiswa
yang
memilik
pendapatan
antara
Rp.
7.500.000 – Rp. 15.000.000 sebanyak 25 atau 3.01%. Pendapatan orangtua mahasiswa tertinggi yaitu Rp. 25.000.000 ke atas adalah sebesar 4 atau 0,4%. Berdasarakan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar latar belakang orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah golongan menengah karena pendapatan orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang antara Rp. 1.000.000 – Rp 3.500.000 sebanyak 231 atau 27.83% dari total mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011-2013 yang berjumlah 831 mahasiswa. Kategori golongan menengah ini berdasarkan pada orang yang berpendapatan perkapita sekitar US$ 30005000/tahun.
35
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini, peneliti akan menyajikan mengenai deskripsi status sosial ekonomi orangtua mahasiswa berdasarkan angkatan, deskripsi prestasi mahasiswa
berdasarkan
angkatan
dan
analisis
hubungan
dengan
menggunakan uji korelasi spearman. Sebelum masuk pada analisis deskripsi status soaial ekonomi orangtua mahasiswa berdasarkan angkatan, terlebih dahulu peneliti akan memaparkan deskripsi status sosial ekonomi responden secara keseluruhan. 1. Analisis Deskriptif Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Setelah mendapatkan 100 responden kemudian peneliti mengkategorikannya berdasarkan jenis kelamin. Sehingga menghasilkan sebanyak 52 responden yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1: Data Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
52
2
Perempuan
48
Total
100
36
Tabel 3.2: Data Sampel Berdasarkan Program Studi dan Angkatan Sampel (Angkatan) No
Program Studi
Total 2011
2012
2013
1.
HI
18
16
13
47
2..
Ilmu Politik
13
8
10
31
3.
Sosiologi
8
9
5
22
39
33
28
100
Total
Subjek penelitian terbagi atas 3 program studi yakni program studi Hubungan
Internasional
(Reguler
dan
Internasional),
program
studi
Ilmu
Politik, dan program studi Sosiologi. Berdasarkan tabel di atas, mayoritas sampel berasal dari program studi Hubungan Internasional yakni sebanyak 47 mahasiswa atau sebesar 47 % dari jumlah sampel. Sementara posisi kedua ditempati oleh program studi Ilmu Politik yakni sebanyak 31 mahasiswa atau sebesar 31 % dari jumlah sampel. Sedangkan sisanya yakni sedikitnya 22 % sampel diambil dari program studi Sosiologi. Di samping itu, subjek dalam penelitian juga dapat dikelompokkan berdasarkan angkatan, yakni angkatan 2011, 2012, dan 2013. Berdasarkan tabel tersebut, mayoritas sampel berasal dari angkatan 2011 yakni sebanyak
37
39 mahasiswa atau secara persentase sebesar 39% dari jumlah sampel. Sementara
pada
angkatan
persentase
sebesar
33%
2012 dari
sebanyak
jumlah
33
sampel.
mahasiswa Sedangkan
atau
secara
sisanya
yakni
sedikitnya 28% diambil dari angkatan 2013. 2. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden Status
sosial
ekonomi
responden
dapat
diketahui
dari
beberapa
indikator seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan kekayaan atau fasilitas, dan jenis tempat tinggal. 1)
Pendidikan
Dalam penelitian ini, pendidikan mencakup pendidikan formal dan nonformal. Pedidikan formal meliputi; Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA), dan Perguruan Tinggi. Sementara pendidikan non-formal seperti khursus dan sebagainya. a. Pendidikan formal ayah Tabel 3.4: Tingkat Pendidikan Formal Ayah Pendidikan ayah No. Kriteria
Jumlah
Persentase
1
Perguruan Tinggi
37
37
2
SMA
62
62
3
SMP
1
1
4
SD
0
0
100
100
Jumlah
38
Pendidikan
formal
ayah
dalam
table
di
atas
menunjukkan
dapat
ditunjukan sebanyak 37% tamat Perguruan Tinggi termasuk dalam kategori sangat baik, 62% tamat SMA dalam kategori baik, adapun yang tamat SMP sebesar 1% yang termasuk dalam kategori kurang baik. b. Pendidikan formal ibu Tabel 3.5: Tingkat Pendidikan Formal Ibu Pendidikan Ibu No. Kriteria
Jumlah
Persentase
1
Perguruan Tinggi
30
30
2
SMA
65
65
3
SMP
5
5
4
SD
0
0
100
100
Jumlah
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 30% ibu responden telah tamat dari
Pergurun
Tinggi
yang
termasuk
kriteria
sangat
tinggi.
Sedangkan
sebanyak 65% yang tamat SMA, yang termasuk ke dalam kriteria baik. Sementara sisanya, sebanyak 5% tamat SMP, yang
termasuk ke dalam
kriteria baik. 2)
Pendapatan
Pendapatan dalam penelitian ini meliputi penghasilan utama dan penghasilan tambahan ayah, penghasilan utama dan penghasilan tambahan penghasilan anggota keluarga lainnya.
39
ibu, dan
a. Pendapatan ayah Tabel 3.6: Tingkat Pendapatan Ayah Pendapatan ayah No. Kriteria
Jumlah
Persentase
1
> Rp3.500.000
18
18
2
Rp 2.500.000- Rp. 3.500.000
40
40
3
Rp. 1.500.00-Rp. 2.500.000
39
39
4
< Rp 1.500.000
3
3
100
100
Jumlah
Hasil analisis penelitian menunjukkan sebanyak 18% ayah responden mempunyai penghasilan lebih dari Rp.3.500.000 perbulannya. Sementara 40%
lainnya
mempunyai
penghasilan
yang
berkisar
antara
2.500.000,-
sampai Rp. 3.500.000,- perbulan. Adapun 39% pendapatan ayah yang berkisar antara Rp. 1.500.00,- sampai Rp. 2.500.000,- perbulan. Sedangkan sisanya,
sebesar
3%
memiliki
pendapatan
kurang
dari
Rp.1.500.000
perbulan. b. Pendapatan ibu Hasil analisis penelitian menunjukkan sebanyak 10% ibu tergolong memiliki penghasilan lebih dari Rp. 3.500.000,- perbulan. Sementara yang berpenghasilan antara 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,- sebanyak 45%. Sedangkan
yang
berpenghasilan
antara
40
Rp.
1.500.00,-
sampai
Rp.
2.500.000,- sebanyak 33%. Adapun yang berpenghasilan
kurang dari Rp.
1.500.000,- sebanyak 12%. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut: Tabel 3.7: Tingkat Pendapatan Ibu Pendapatan ibu No.
Kriteria
Jumlah
Persentase
1
> Rp3.500.000
10
10
2
Rp 2.500.000- Rp. 3.500.000
45
45
3
Rp. 1.500.00-Rp. 2.500.000
33
33
4
< Rp 1.500.000
12
12
100
100
Jumlah
3) Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas. Dalam
penelitian ini,
kekayaan atau fasilitas
adalah kekayaan
dalam
bentuk barang-barang yang menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu mencakup: barang-barang elektronik dan kendaraan pribadi. a. Kepemilikan kendaraan Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa semua orang tua responden memiliki kendaraan. Sebanyak 31% memiliki mobil pribadi, 22% memiliki mobil dinas, 47% mempunyai sepeda motor. Untuk lebih jelasnya pada tabel berikut:
41
Tabel 3.8: Kepemilikan Kendaraan Kepemilikan Kendaraan
No. Kriteria
Jumlah
Persentase
1
Mobil pribadi
31
31
2
Mobil dinas
22
22
3
Sepeda motor
47
47
4
Tidak memiliki kendaraan
0
0
100
100
Jumlah
b. Kepemilikan barang elektronik Tabel 3.9: Kepemilikan Elektronik Kepemilikan elektronik No. Kriteria
Jumlah
Persentase
40
40
Komputer , kulkas, televisi,
1
dan radio
2
Kulkas, televisi, dan radio
17
17
3
Televise, dan radio
43
43
4
Radio
0
0
100
100
Jumlah
Tabel minimal
tersebut
memiliki
menyebutkan barang
bahwa
elektronik
semua
televisi.
orang
Sebanyak
tua 40%
responden orang
tua
responden memiliki komputer, kulkas, televisi, dan radio. 17% lainnya hanya memiliki kulkas, televisi dan radio. Sedangkan 43% lainnya hanya memiliki televisi dan radio. 42
4) Jenis Tempat Tinggal. Dalam penelitian ini, jenis tempat tinggal diukur dari status rumah yang ditempati, kondisi fisik bangunan, dan besarnya rumah yang ditempati. 1) Keadaan tempat tinggal Tabel 3.10: Keadaan Tempat Tinggal Kondisi tempat tinggal No. Kriteria
Jumlah
Persentase
1
Rumah pribadi
42
42
2
Rumah dinas/kantor
18
18
3
Rumah family/keluarga
23
23
4
Rumah sewaan
17
17
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari
responden, yakni sebesar 42% responden menempati rumah pribadi. 18% berikutya menempati rumah dinas/kantor. 23% responden menempati rumah family/keluarga, dan 17% sisanya menempati rumah sewaan. 2) Kondisi fisik tempat tinggal Jenis bangunan tempat inggal (rumah) menurut kondisi fisiknya meliputi bangunan permanen, semi permanen, kayu dan bambu. jelasnya dapat lihat tabel berikut.
43
Tabel 3.11: Kondisi Tempat Tinggal Kondisi tempat tinggal No. Kriteria
Jumlah
Persentase
1
Permanen
56
56
2
Semi-permanen
32
32
3
Bambu/papan
12
12
4
Tepas
0
0
100
100
Jumlah
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden, yakni sebesar 56% memiliki tempat tinggal dengan bangunan yang
permanen.
Sebanyak
32%
memiliki
tempat
tinggal
dengan
jenis
bangunan semi permanen. Sedangkan 12% memiliki tempat tinggal dengan jenis bangunan bambu/papan. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Mayoritas responden memiliki status sosial ekonomi dalam kategori baik, yakni sebesar 43%. Sedangkan 19% responden termasuk ke dalam status sosial sosial ekonomi kategori kurang baik. Sementara responden yang termasuk ke dalam kategori tidak baik angkanya cukup tinggi, yakni sebesar 24%. Dan sisanya, sebesar 14% responden termasuk status sosial ekonomi dalam kategori sangat baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
44
Tabel 3.12:Status Sosial Ekonomi Orangtua Tingkat Sosial Ekonomi No.
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81,27-100
Sangat baik
14
14
2
62,52-81,26
Baik
43
43
3
43,76-62,51
Kurang baik
19
19
4
25,00-43,75
Tidak baik
24
24
100
100
Jumlah
sangat baik
baik
kurang baik
tidak baik
Gambar 3.1 Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa a. Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 39 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
angkatan
2011
diperoleh
45
skor
minimum
62.00
dari
160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 142.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 102.7179. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai
maksimum
sebesar
79.0000.
Dan
nilai
yang
sering
keluar
atau
Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 77.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut. Tabel 3.13: Output Deskriptif Responden Angkatan 2011 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
62.00
2
5.1
5.1
5.1
64.00
2
5.1
5.1
10.3
67.00
1
2.6
2.6
12.8
68.00
1
2.6
2.6
15.4
69.00
1
2.6
2.6
17.9
71.00
1
2.6
2.6
20.5
72.00
1
2.6
2.6
23.1
73.00
1
2.6
2.6
25.6
74.00
1
2.6
2.6
28.2
75.00
3
7.7
7.7
35.9
77.00
5
12.8
12.8
48.7
79.00
1
2.6
2.6
51.3
123.00
1
2.6
2.6
53.8
128.00
2
5.1
5.1
59.0
129.00
2
5.1
5.1
64.1
131.00
1
2.6
2.6
66.7
132.00
1
2.6
2.6
69.2
135.00
1
2.6
2.6
71.8
136.00
2
5.1
5.1
76.9
138.00
1
2.6
2.6
79.5
139.00
2
5.1
5.1
84.6
141.00
4
10.3
10.3
94.9
142.00
2
5.1
5.1
100.0
39
100.0
100.0
Total
46
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2011 yakni sebanyak 39 responden. Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 kategori sangat baik angkanya paling tinggi, yakni sebanyak 14 orang atau sebesar 35,9%. Sedangkan 5 orangtua responden atau 12.8% dalam status sosial sosial ekonomi kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status kurang baik yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 33,4%. Sedangkan sisanya, 7 orang atau sebesar 17,9% orangtua responden status sosial ekonominya masuk dalam kategori tidak baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie seperti berikut. Tabel 3.14: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2011
No.
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81,27-100
Sangat baik
14
35,9
2
62,52-81,26
Baik
5
12,8
3
43,76-62,51
Kurang baik
13
33,4
4
25,00-43,75
Tidak baik
7
17,9
39
100
Jumlah
47
sangat baik baik kurang baik tidak baik
Gambar 3.2: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2011
b. Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa angkatan 2012 Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 33 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
angkatan
2012
diperoleh
skor
minimum
73.00
dari
160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 134.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 109.3939. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 127.0000. Dan
nilai yang sering keluar atau
Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 76.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut:
48
Tabel 3.15: Output Deskripsi Responden Angkatan 2012
Valid
Frequency
Percent
1
3.0
3.0
3.0
1
3.0
3.0
6.1
76.00
4
12.1
12.1
18.2
78.00
2
6.1
6.1
24.2
79.00
1
3.0
3.0
27.3
80.00
2
6.1
6.1
33.3
81.00
1
3.0
3.0
36.4
82.00
1
3.0
3.0
39.4
125.00
1
3.0
3.0
42.4
127.00
3
9.1
9.1
51.5
128.00
1
3.0
3.0
54.5
129.00
4
12.1
12.1
66.7
130.00
2
6.1
6.1
72.7
131.00
3
9.1
9.1
81.8
132.00
2
6.1
6.1
87.9
133.00
3
9.1
9.1
97.0
134.00
1
3.0
3.0
100.0
33
100.0
100.0
73.00 75.00
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2012 yakni sebanyak 33 responden. Pada angkatan 2012 ini tidak adanya orangtua responden yang status sosial ekonominya termasuk dalam kategori
tidak
baik.
Namun
demikian,
status
sosial
ekonomi
orangtua
responden angkatan 2012 dalam kategori kurang baik angkanya paling tinggi, yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 39.4%. Sedangkan 9 atau secara persentase 27.3% orangtua responden status sosial sosial ekonominya dalam kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status sangat baik
49
yakni sebanyak 11 orang atau sebesar 33,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie seperti berikut: Tabel 3.16: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2012
No.
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81,27-100
Sangat baik
12
36,4
2
62,52-81,26
Baik
8
24,2
3
43,76-62,51
Kurang baik
13
39,4
4
25,00-43,75
Tidak baik
0
0
33
100
Jumlah
sangat baik baik kurang baik
tidak baik
Gambar 3.3: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2012
50
c.
Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa angkatan 2013 Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai
status sosial ekonomi dari 28 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
angkatan
2013
diperoleh
skor
minimum
73.00
dari
160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 143.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 113.0000. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 129.5000. Dan
nilai yang sering keluar atau
Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 134.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut. Tabel 3.17: Output Deskripsi Responden Angkatan 2013 Frequenc y
Valid Percent
Percent
Cumulative Percent
Valid 73.00
2
7.1
7.1
7.1
74.00
2
7.1
7.1
14.3
76.00
1
3.6
3.6
17.9
77.00
1
3.6
3.6
21.4
78.00
2
7.1
7.1
28.6
79.00
1
3.6
3.6
32.1
83.00
1
3.6
3.6
35.7
128.00
1
3.6
3.6
39.3
129.00
3
10.7
10.7
50.0
130.00
1
3.6
3.6
53.6
132.00
1
3.6
3.6
57.1
133.00
4
14.3
14.3
71.4
134.00
5
17.9
17.9
89.3
135.00
1
3.6
3.6
92.9
142.00
1
3.6
3.6
96.4
143.00
1
3.6
3.6
100.0
28
100.0
100.0
Total
51
Sebagaimana
yang
telah
disebutkan
sebelumnya
bahwa
jumlah
sampel pada angkatan 2013 yakni sebanyak 28 responden. Pada angkatan 2013 ini, secara umum status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 bisa dibilang cukup baik, hal itu terlihat dari tidak adanya oragtua responden yang status sosial ekonominya termasuk dalam kategori tidak baik.
Mayoritas
status
sosial
ekonomi
orangtua
responden
angkatan
2013dalam kategori sangat baik, yakni sebanyak 14 responden atau secara persentase sebesar 50%. Namun, status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 yang masuk ke dalam kategori kurang baik angkanya juga cukup tinggi, yakni sebanyak 10 orang atau sebesar 35.7%. Sedangkan 4 responden atau secara persentase sebesar 14.3% orangtua responden status sosial ekonominya dalam kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status sangat baik yakni sebanyak 14 responden atau sebesar 50%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie berikut. Tabel 3.18: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2013
No.
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81,27-100
Sangat baik
14
50,0
2
62,52-81,26
Baik
4
14,3
3
43,76-62,51
Kurang baik
10
35,7
4
25,00-43,75
Tidak baik
0
0
28
100
Jumlah
52
sangat baik baik kurang baik tidak baik
Gambar 3.4: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2013
3. Deskripsi Prestasi Responden a. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2011 Berdasarkan prestasi
baik
komulatif dari
hasil
penghitungan
yang
berupa
39
mahasiswa
skor
indeks FISIP
dari
prestasi
4
pertanyaan
maupun
Universitas
Islam
mengenai
indeks Negeri
prestasi Syarif
Hidayatullah angkatan 2011 diperoleh skor minimum 9 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.1795. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan
nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah
sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.
53
Tabel 3.19: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2011
Frequenc
Valid
y
Percent
Valid 9.00
Percent
Cumulative Percent
2
5.1
5.1
5.1
10.00
13
33.3
33.3
38.5
11.00
2
5.1
5.1
43.6
12.00
6
15.4
15.4
59.0
13.00
2
5.1
5.1
64.1
14.00
6
15.4
15.4
79.5
15.00
5
12.8
12.8
92.3
16.00
3
7.7
7.7
100.0
Total
39
100.0
100.0
Pada angkatan 2011 ini, secara umum prestasi responden angkatan 2011 bisa dibilang baik, hal itu terlihat dari tidak adanya responden yang prestasinya prestasi
termasuk
responden
dalam yang
kategori
termasuk
tidak
ke
baik.
dalam
Namun
kategori
demikian,
kurang
baik
angkanya cukup tinggi, yakni sebanyak 15 orang atau secara persentase sebesar
38,5%
responden
atau
dari
total
secara
responden
persentase
angkatan sebesar
2011.
25,6%
Sedangkan
yang
10
prestasinya
termasuk ke dalam kategori baik. Adapun sisanya sebanyak 14 responden atau secara persentase sebesar 35,9% yang prestasinya termasuk dalam kategori sangat baik. Berikut sebaran data disajikan dalam tabel dan diagram pie.
54
Tabel 3.20: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2011
No.
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81,27-100
Sangat baik
14
35,9
2
62,52-81,26
Baik
10
25,6
3
43,76-62,51
Kurang baik
15
38,5
4
25,00-43,75
Tidak baik
0
0
39
100
Jumlah
Gambar 3.5: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2011
sangat baik baik kurang baik tidak baik
b. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2012 Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi baik yang berupa indeks prestasi maupun indeks prestasi komulatif dari 33 mahasiswa
FISIP
Universitas
Islam
Negeri
55
Syarif
Hidayatullah
angkatan
2012 diperoleh skor minimum 9 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun ratarata atau Mean (M) sebesar 12.1795. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan
nilai yang
sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut. Tabel 3.21: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2012
Frequency Valid
10.00
Valid Percent
Cumulative Percent
13
39.4
39.4
39.4
4
12.1
12.1
51.5
4
12.1
12.1
63.6
5
15.2
15.2
78.8
4
12.1
12.1
90.9
3
9.1
9.1
100.0
33
100.0
100.0
12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 Total
Percent
Pada angkatan 2012 juga tidak terdapat responden yang prestasinya termasuk
dalam
kategori
tidak
baik.
Namun,
prestasi
termasuk ke dalam kategori kurang baik angkanya sebanyak responden
13responden angkatan
atau
2012.
secara
persentase
Sedangkan
8
yang
cukup tinggi, yakni
sebesar
responden
responden
39,4%
lainnya
dari atau
total secara
persentase sebesar 24,2% yang prestasinya termasuk ke dalam kategori baik. Adapun sisanya sebanyak 12 responden atau secara persentase sebesar 36,4% yang prestasinya termasuk dalam kategori sangat baik. Berikut sebaran data disajikan dalamtabel dan diagram pie.
56
Tabel 3.22: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012
No.
Interval Skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81,27-100
Sangat baik
12
36,4
2
62,52-81,26
Baik
8
24,2
3
43,76-62,51
Kurang baik
13
39,4
4
25,00-43,75
Tidak baik
0
0
33
100
Jumlah
Gambar 3.6: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2012
sangat baik baik kurang baik tidak baik
c. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2013 Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi baik yang berupa indeks prestasi maupun indeks prestasi komulatif dari 28 57
mahasiswa
FISIP
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
angkatan
2013 diperoleh skor minimum 10 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun ratarata atau Mean (M) sebesar 12.5714. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan
nilai yang
sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut. Tabel 3.23: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2013
Valid Frequency
Percent
Percent
Valid 10.00
8
28.6
28.6
28.6
11.00
2
7.1
7.1
35.7
12.00
3
10.7
10.7
46.4
13.00
3
10.7
10.7
57.1
14.00
6
21.4
21.4
78.6
15.00
5
17.9
17.9
96.4
16.00
1
3.6
3.6
100.0
Total
28
100.0
100.0
58
Cumulative Percent
Tabel 3.24: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2013
No.
Interval Skor
KriteriaFrekuensi
1
81,27-100
Sangat baik
12
42,9
2
62,52-81,26
Baik
8
28,5
3
43,76-62,51
Kurang baik
8
28,6
4
25,00-43,75
Tidak baik
0
0
28
100
Jumlah
Persentase
Gambar 3.7: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2013
sangat baik baik kurang baik tidak baik
4. Analisis Data Hasil analisis hubungan dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan pendapatan,
bahwa status
terdapat
tempat
hubungan
tinggal,
dan
variabel dependen prestasi belajar mahasiswa.
59
antara
status
pendidikan,
kepemilikan/kekayaan
dengan
Hal ini menjelaskan bahwa H0 ditolak untuk variabel independen (status pendidikan, pendapatan, status tempat tinggal, dan kepemilikan kekayaan) karena memiliki nilai sig > 0.05, untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil output spps berikut: a. Pendapatan Orangtua - Prestasi Tabel 3.25: Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Prestasi
Total Spearman's rho
pendapatan
Total prestasi
Tabel
di
atas
Total
Total
pendapatan
prestasi
Correlation Coefficient
1.000
.771(**)
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
100
100
Correlation Coefficient
.771(**)
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
menggambarkan
antara
hubungan
dimensi
pendapatan
orangtua dengan prestasi mahasiswa. Nilai koefesien korelasi antara dimensi pendapatan orangtua dengan prestasi mahasiswa adalah sebesar r = 0.771, dengan kata
lain terdapat
hubungan yang cukup kuat. Karena
nilai
r
korelasinya > 0, artinya terjadi hubungan yang linear positif. Sehingga semakin besar nilai pendapatan orangtua mahasiswa, maka prestasinya akan semakin
tinggi.
Berdasarkan
nilai
signifikansinya
diketahui
bahwa
nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05) maka terdapat
60
hubungan
yang
signifikan
antara
dimensi
pendapatan
orangtua
dengan
prestasi mahasiswa. b. Pendidikan Orangtua – Prestasi Tabel 3.26: Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Prestasi
Total Spearman's rho
pendidikan
Total prestasi
Tabel
tersebut
Total
Total
pendidikan
prestasi
Correlation Coefficient
1.000
.732(**)
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
100
100
Correlation Coefficient
.732(**)
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
menunjukkan
hubungan
antara
dimensi
pendidikan
orangtua dengan prestasi mahasiswa. Nilai koefesien korelasi antara dimensi pendidikan orangtua dengan prestasi mahasiswa adalah sebesar r = 0.732, dengan kata
lain terdapat
hubungan yang cukup kuat. Karena
nilai
r
korelasinya > 0, artinya terjadi hubungan yang linear positif. Sehingga semakin besar nilai pendidikan orangtua mahasiswa, maka prestasinya akan semakin tinggi. Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa
terdapat
hubungan
yang
pendidikan orangtua dengan prestasi mahasiswa.
61
signifikan
antara
dimensi
c. Status Tempat Tinggal Orangtua – Prestasi Tabel 3.27: Hubungan antara Tempat Tinggal dengan Prestasi
Total tempat Spearman's rho
tinggal
Total prestasi
Berdasarkan
tabel
tersebut,
Total tempat
Total
tinggal
prestasi
Correlation Coefficient
1.000
.780(**)
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
100
100
Correlation Coefficient
.780(**)
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
terlihat
hubungan
antara
dimensi
tempat
tinggal dengan prestasi mahasiswa. Nilai koefesien korelasi antara dimensi tempat tinggal dengan prestasi mahasiswa adalah sebesar r = 0.780, yang artinya terdapat hubungan yang cukup kuat. Karena nilai r korelasinya > 0, dengan kata lain terjadi hubungan yang linear positif. Sehingga semakin besar
nilai
tempat
tinggal,
maka
prestasinya
akan
semakin
tinggi.
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi tempat tinggal dengan prestasi mahasiswa.
62
d. Kepemilikan/Kekayaan Orangtua – Prestasi Tabel 3.28: Hubungan antara Kepemilikan/Kekayaan Orangtua dengan Prestasi
Total Spearman's rho
kekayaan
Total prestasi
Tabel dimensi koefesien
tersebut
Total
kekayaan
kekayaan
Correlation Coefficient
1.000
.819(**)
Sig. (2-tailed)
.
.000
N
100
100
Correlation Coefficient
.819(**)
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
mengindikasikan
kepemilikan/kekayaan korelasi
Total
antara
orangtua
dimensi
bahwa
terdapat
hubungan
antara
dengan
prestasi
mahasiswa.
Nilai
kepemilikan/kekayaan
orangtua
dengan
prestasi mahasiswa adalah sebesar r = 0.780, yang artinya terdapat hubungan yang cukup kuat. Karena nilai r korelasinya > 0, dengan kata lain terjadi hubungan
yang
kepemilikan/kekayaan
linear
positif.
orangtua,
Sehingga
maka
semakin
prestasinya
akan
besar
nilai
semakin
tinggi.
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat
hubungan
yang
signifikan
kepemilikan/kekayaan orangtua dengan prestasi mahasiswa.
63
antara
dimensi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
pembahasan
sebelumnya mengenai
yang
telah
hubungan status sosial
dikemukakan ekonomi
pada
orangtua
bab
terhadap
prestasi belajar mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta dengan melakukan uji analisis menggunakan Spearman dapat diambil kesimpulan bahwa variable independen; status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan kepemilikan kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa. Untuk
dimensi
pendapatan
orangtua
dari
hasil
penghitungan
didapatkan nilai sig sebesar 0,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis awal (H0) di tolak dan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan
antara
pendapatan
orangtua
dengan
prestasi
belajar
mahasiswa pada taraf signifikansi 5%. Sementara
untuk
dimensi
pendidikan
orangtua
penghitungan, diperoleh nilai sig sebesar 0,000. Karena hipotesis awal (H0)
dari
nilai sig
hasil < 0,05
juga ditolak. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pendidikan orangtua dengan prestasi belajar mahasiswa pada taraf signifikansi 5%.
64
Dan
untuk
dimensi
kondisi
tempat
tinggal
orangtua
dari
hasil
penhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 hipotesis awal (H0)
juga ditolak. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara
kondisi tempat tinggal
dengan
prestasi
belajar mahasiswa pada taraf signifikansi 5%. Sedangkan untuk dimensi kepemilikan kekayaan orangtua dari hasil penhitungan diperoleh nilai sig 0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis awal (H0) ditolak dan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orangtua dengan prestasi belajar mahasiswa pada taraf signifikansi 5%. B. Saran Karena
adanya
hubungan
antara
status
sosial
ekonomi
orangtua
dengan prestasi belajar, maka bagi orangtua yang status sosial ekonominya kurang mampu atau rendah dalam hal ini tingkat pendapatannya selalu berusaha
untuk
meningkatkan
pendapatannya,
misalnya
dengan
mencari
pendapatan tambahan lain agar pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya dapat tercukupi sehingga dapat memotivasi anak untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Bagi orangtuanya universitas memberikan
mahasiswa kurang untuk
yang
mampu lebih
beasiswa
berprestasi diharapkan
mempehatikannya
atau
program
dan
baik
status
pemerintah
terutama
lainnya
untuk
sosial
ekonomi
maupun
pihak
masalah
pendidikan,
membantu
memenuhi
biaya pendidikan dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ana Purwati, 2010. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Persepsi Siswa Atas Lingkungannya Terhadap Perilaku Konsumsi Yang Diintermediasi Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA sekota Malang”. Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta Faisal,
Sanapiah.
2003.
Format-format
Penelitian
Sosial.
Raja
Grafindo
Persada:
Jakarta. Gde Indra Surya Diputra, 2010. “Analisis Pengaruh
Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru, Dan Rasio Siswa Tidak Mampu Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Denpasar”. Disertasi, Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Udayana Bali. Henry Eryanto, 2012. “Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Orangtua dan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasisa Fakultas Ekonomi Univrsitas Negeri Jakarta”. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Volume 1. Jones,Pip, 2009. Pengantar Teori-teori sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Jumiati, 2009.“Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga, Internalitas Kegiatan Promosi, dan Pengalaman Belajar Bidang Studi Ekonomi terhadap Rasionalitas dalam Berkonsumsi
ix
Peserta Didik SMA Negeri Se-Kota Malang”. Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Kusmayadi, Endar Sugiarto, 2000. Metodologi Penelitian, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Marthinus Maxi Mintjelungan, 2011.“Hubungan Status Sosial Eonomi dan Keaktifan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik UNIMA”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Volume 2 Soekanto,1990.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Slameto,
1995.Belajar
dan
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhinya.Jakarta
:
Rineka
Cipta Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Syaiful Bahri Djamarah, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya : Usaha Nasional, Zainal Arifin, 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik dan Prosedur. Bandung: Rosdakarya
x
LAMPIRAN Dokumentasi pribadi
xi
xii
Kuesioner Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap Prestasi
I.IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Prodi
:
Angkatan
:
Umur
:
Jenis Kelamin : Karakteristik Daerah Asal: (1). Desa
(2). Kota
Golongan Suku : Pengeluaran perbulan: 1. > Rp1.500.000 2. Rp1.000.000 – Rp 1.500.000 3. Rp500.00 – Rp 1.000.000 4. < Rp500.00
xiii
II. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA 1. Apa pendidikan formal terakhir ayah anda ? a. Tamat S1/S2/S3 b. Tamat SMA/sederajat c. Tamat SMP/sederajat d. Tamat SD 2. Apa pendidikan formal terakhir ibu anda ? a. Tamat S1/S2/S3 b. Tamat SMA/sederajat c. Tamat SMP/sederajat d. Tamat SD 3. Apakah ayah anda pernah mengikuti kursus? a. Pernah, kursus computer b. Pernah, kursus montir c. Pernah, kursus elektronik d. Tidak pernah kursus 4. Berapa lama pendidikan non formal (kursus) yang pernah ditempuh oleh ayah anda? a. 9 sampai 12 bulan b. 5 sampai 8 bulan c. 1 sampai 4 bulan d. Tidak pernah kursus 5. Apakah ibu anda pernah mengikuti kursus? a. Pernah, kursus computer b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus kecantikan d. Tidak pernah kursus 6. Berapa lama pendidikan non formal (kursus) yang pernah ditempuh oleh ayah anda? a. 9 sampai 12 bulan b. 5 sampai 8 bulan c. 1 sampai 4 bulan xiv
d. Tidak pernah kursus 7. Apa pekerjaan utama ayah anda ? a. Pegawai Negeri Sipil, Karyawan, Perusahaan Negara, Bank Pemerintah (daerah Persero) b. Wiraswasta c. Pensiunan, buruh, petani, karyawan swasta d. Tidak tetap/tidak menentu 8. Apa pekerjaan utama ibu anda ? a. Pegawai Negeri Sipil, Karyawan, Perusahaan Negara, Bank Pemerintah (daerah Persero) b. Wiraswasta c. Pensiunan, buruh, petani, karyawan swasta d. Tidak tetap/tidak menentu 9. Apa pekerjaan tambahan ayah anda ? a. Pedagang b. Buruh c. Petani d. Tidak ada/tidak tetap/tidak menentu 10. Apa pekerjaan tambahan ibu anda ? a. Pedagang b. Buruh c. Petani d. Tidak ada/tidak tetap/tidak menentu 11. Berapakah peghasilan pokok ayah anda setiap bulan ? a. Lebih dari Rp. 3.500.000,b. 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,c. Rp. 1.500.00,- sampai Rp. 2.500.000,d. Kurang dari Rp. 1.500.000,12. Berapakah peghasilan pokok ibu anda setiap bulan ? a. Lebih dari Rp. 3.500.000,b. Rp. 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,xv
c. Rp. 1.500.00,- sampai Rp. 2.500.000,d. Kurang dari Rp. 1.500.000,13. Rata-rata dalam sebulan, berapa rupiah kira-kira pendapatan kotor “rumah tangga” keluarga anda? a. > Rp 4.000.000 b. Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 c. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 d. < Rp 2.000.000 14. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda? a. Jauh lebih baik b. Lebih baik c. Tidak ada perubahan d. Lebih buruk 15. Berapa jumlah anggota keluarga (anak) ? a. 1-2 orang b. 3-4 orang c. 5-6 orang d. > 6 orang 16. Berapa jumlah tanggungan keluarga yang masih sekolah ? a. Hanya saya b. 2-3 orang c. 4-5 orang d. > 5 orang 17. Siapakah yang menanggung biaya hidup dan biaya sekolah anda setiap hari ? a. Seluruhnya ditanggung kedua orang tua b. Sebagian ditanggung orang tua dan sebagian lagi dari orang lain c. Seluruhnya ditanggung orang lain d. Ditanggung sendiri 18. Bagaimana jika anda meminta biaya keperluan sekolah kepada orang tua ? a. Segera diberi b. Harus ditunggu beberapa hari xvi
c. Selalu kesulitan d. Tidak pernah diberi 19. Selain orang tua, apakah ada anggota keluarga anda (adik/kakak) yang bekerja ? a. Ada, lebih dari 2 orang b. Ada, 2 orang c. Ada, 1 orang d. Tidak ada 20. Berapa penghasilan dari pekerjaan anggota keluarga lain ? a. Lebih dari Rp. 500.000,b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 500.000,c. Kurang dari Rp. 250.000,d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan 21. Berapa uang saku yang orang tua anda berikan perbulan? a. > Rp.1.000.000 b. Antara Rp. 750.000-1.000.000 c. Antara Rp. 500.000-750.000 d. < Rp.500.000 22. Berapa pengeluaran keluarga untuk keperluan kuliah (transportasi, pembelian buku, dan sebagainya) yang diberikan orang tua anda setiap bulan ? a. > Rp. 300.000,b. Rp. 250.000,-sampaiRp. 300.000,c. Rp. 150.000,- sampai Rp. Rp. 250.000,d. Rp. 50.000,b. Rp. 30.000,- sampai Rp. 50.000,c. Rp. 15.000,- sampai Rp. 30.000,d. < Rp. 15.000,24. Berapakah biaya yang dikeluarkan keluarga untuk biaya listrik a. Lebih dari Rp.100.000,b. Antara Rp.75.000,- sampai Rp.100.000,xvii
c. Antara Rp.50.000,- sampai Rp.75.000,d. Kurang dari Rp.50.000,25. Bagaimana penghasilan orang tua anda terhadap kebutuhan keluarga ? a. Sangat mencukupi b. Mencukupi c. Kadang-kadang mencukupi d. Tidak mencukupi sama sekali 26. Bagaimana penghasilan orang tua anda terhadap biaya sekolah ? a. Sangat mencukupi b. Mencukupi c. Kadang-kadang mencukupi d. Tidak mencukupi sama sekali 27. Dari jumlah penghasilan dan jumlah pengeluaran keluarga, apakah orang tua anda dapat menabung ? a. Dapat, setiap 1 bulan sekali b. Dapat, setiap 2 bulan sekali c. Dapat, tidak tentu d. Tidak dapat karena selalu habis digunakan 28. Berapa rata-rata nominal yang anda tabungkan dalam sebulan? a. > Rp 200.000 b. Rp 150.000 – Rp 200.000 c. < Rp 100.000 d. Tidak menabung 29. Tempat tinggal saat ini: a. Bersama Orang tua b. Rumah sendiri c. Kos-kosan/kontrakan sendiri d. Kos-kosan/kontrakan bersama teman 30. Berapa harga sewa kos anda sebulan? a. > Rp 800.000 b. Rp 600.000 – Rp 800.000 xviii
c. Rp 400.000 – Rp 600.000 d. Tidak mengekos 31. Apa jenis rumah yang ditempati keluarga anda ? a. Permanen b. Semi permanen c. Bamboo/papan d. Tepas 32. Bagaimana keadaan tempat tinggal anda ? a. Rumah pribadi b. Rumah dinas/kantor c. Rumah famili/keluarga d. Rumah sewaan 33. Berapa luas bangunan rumah anda? a. > 150 m2 b. 100 m2 – 150 m2 c. 50 m2 – 100 m2 d. < 50 m2 34. Apakah barang-barang elektronik yang keluarga anda miliki ? a. Komputer, kulkas, televisi, radio b. Kulkas, televisi dan radio c. Televisi dan radio d. Radio 35. Apakah orang tua anda memiliki kendaraan sendiri ? a. Memiliki mobil pribadi b. Memiliki mobil dinas c. Memiliki sepeda motor d. Tidak memiliki kendaraan 36. Sarana transportasi apa yang anda gunakan kekampus ? a. Naik mobil pribadi b. Naik mobil dinas c. Naik motor xix
d. Naik angkutan umum 37. Berapa biaya yang anda habiskan untuk keperluan transportasi dalam sebulan? a. > Rp 200.00 b. Rp 150.000 – Rp 200.000 c. Rp 100.000 – Rp 150.000 d. < Rp 100.000 38. Apa saja fasilitas belajar di rumah yang orang tua anda berikan ? a. Ruangan belajar, meja belajar, lampu belajar b. Meja belajar dan lampu belajar c. Meja belajar d. Tidak ada 39. Bagaimana cara anda mengerjakan tugas kuliah laptop/komputer pribadi/netbook? a. Menggunakan laptop b. Menggunakan computer pribadi c. Menggunakan netbook d. Menggunakan komputer rental 40. Bagaimana anda mengakses internet? a. Berlangganan wifi b. Menggunakan modem pribadi c. Menggunakan modem orangtua/saudara d. Menggunakan jasa warnet III. Prestasi 1.
Berapa nilai IP terakhir anda? a. 3.00 b. 2.75-3.00 c. 2.50-2.75 d. < 2.50
2.
Berapa nilai IP anda sebelumnya? a. 3.00 b. 2.75-3.00 xx
c. 2.50-2.75 d. < 2.50 3.
Berapa nilai IPK terakhir anda? a. 3.00 b. 2.75-3.00 c. 2.50-2.75 d. < 2.50
4.
Berapa nilai IPK anda sebelumnya? a. 3.00 b. 2.75-3.00 c. 2.50-2.75 d. < 2.50
xxi