HUBUNGAN ANTARA MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN FIQIH TERHADAP KETAATAN MENJALANKAN SHALAT BERJAMAAH SISWA MI MIFTAHUL HUDA KELAS III, IV, DAN V SUMBEREJO 01 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG 2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : NUR MUAWANAH NIM : 114 08 131
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: NUR MUAWANAH
NIM
: 114 08 131
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
: HUBUNGAN
ANTARA
MINAT
SISWA
MENGIKUTI PELAJARAN FIQIH TERHADAP KETAATAN
MENJALANKAN
SHALAT
BERJAMAAH SISWA KELAS III, IV dan V MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01, KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 30 Juli 2010 Pembimbing
Dra. NUR HASANAH, M.Pd NIP. 19690110 199403 2 002
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Nur Muawanah
NIM
: 11408131
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 30 Juli 2010 Yang menyatakan,
Nur Muawanah NIM : 114 08 131
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN
Skripsi Saudari : NUR MUAWANAH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11408131
yang berjudul :
MENGIKUTI
"HUBUNGAN
PELAJARAN
FIQIH
ANTARA
MINAT
TERHADAP
SISWA
KETAATAN
MENJALANKAN SHALAT BERJAMAAH SISWA KEALAS III, IV, V MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TANUN 2010", telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Sabtu yang bertepatan dengan tanggal 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syaratsyarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. 28 Agustus 2010 M Salatiga, .18 Ramadhan 1431 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Tri Wahyuni Hidayati, M.Ag NIP. 19741123 200003 2 002
Dra. Siti Farikah, M.Pd NIP. 19610623 198803 1 001 Pembimbing
Dra. Nur Hasanah, M Pd NIP. . 19690110 199403 2 00
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Tidak Ada Sesuatu Kejadian Yang Menimpa Seseorang Tanpa Ada Pelajaran Yang Dapat Kita Ambil Darinya
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Puji syukur kepada Allah SWT. Sang penguasa langit dan bumi karena tanpa kehendak-Nya semua ini tidak dapat terjadi. Nabi Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan bagi umat manusia Ibu dan bapak, yang terhormat yang selalu memberikankan restu, dukungan baik moril maupun materiil Suamiku yang selalu memberiku dorongan dalam segala langkah menuju perbaikan Kakak-kakakku yang telah mendukungku dalam segala hal Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. yang telah sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan kepada penulis Rekan-rekan ( dik Karti, Siti, Mbk Mumn) yang selalu memberi dorongan dan semagat agar skripsi ini cepat terselesaikan serta rekan rekan kelas 08-E Bapak ibu guru baik yang ada di MI Sumberejo 01 dan 02 Serta rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
v
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulisi haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “HUBUNGAN ANTARA MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN FIQIH
TERHADAP
KETAATAN
MENJALANKAN
SHALAT
BERJAMAAH SISWA KEALAS III, IV, V MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG 2010 “Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN yang telah menyetujui pembahasan skripsi ini. 2. Dra. Nur Hasanah, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keihlasan dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penulisan skripsi ini. 3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai.
vi
4. Kepada Kepala MI Miftahul Huda Sumberejo 01, Bapak M. Syukri, S.Pdi. yang telah memberi ijin pada penelitian ini. 5. Ibu dan Bapakku tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita. 6. Segenap keluarga yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga studi dan skripsi ini dapat diselesaikan. 7. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penlis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan bangsa amin Amin – amin yarobbal 'alamin Salatiga, 30 Juli 2010 Penulis
Nur Muawanah NIM: 114 08 131
vii
ABSTRAK
Nur Muawanah. 2010. (11408131) Hubungan Antara Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Terhadap Ketaatan Shalat Berjamaah Siswa Kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2010. Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra Nur Hasanah, M. Pd.
Kata Kunci : Minat Siswa , Shalat Berjamaah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Adakah Hubungan Antara Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Terhadap Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Siswa Kelas III, IV, V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 77 responden, menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Terhadap Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat siswa terhadap pelajaran fiqih siswa kelas III, IV, V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 tahun 2010 tergolong tinggi, didukung data 41 responden (53,25 %) sedangkan 30 responden (38,96 %) dan 6 responden (7,79 %) menjawab pada kategori sedang dan rendah. Sedangkan ketaatan siswa dalam menjalankan shalat berjamaah MI Miftahul Huda Sumberejo 01 tergolong tinggi, didukung data 41 responden (53,25 %). Uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran dengan ketaatan menjalankan shalat berjamaah, didukung nilai koefisien korelasi 0,376. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan kuat antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
PERSETJUAN PEMBIMBING .............................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...............................................
iii
PENGESAHAN .....................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................
v
KATA PENGANTAR ............................................................................
vi
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................
5
C. Tujuan Penulisan ..............................................................
6
D. Hipotesis Penelitian ..........................................................
6
E. Kegunaan Penelitian .........................................................
7
F. Definisi Operasional .........................................................
7
G. Metode Penelitian .............................................................
10
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................
10
2. Lokasi dan Waktu .......................................................
11
3. populasi
11
...................................................................
ix
4. Metode Pengumpulan Data .........................................
12
5. Instrumen Penelitian ...................................................
13
6. Analisis Data ..............................................................
14
H. Sistematika Penulisan ........................................................
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran fiqih ...
17
1. Pengertian Minat Siswa ..............................................
17
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ...................
18
3. Pengertian Fiqih .........................................................
22
B. Kajian Tentang Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah ..
24
1. Pengertian Shalat berjamaah .......................................
33
2. Hal-hal yang Mendorong Melakkan Shalat Berjamaah .
34
3. Tata tertib Shalat Berjamaah ......................................
44
C. Pengaruh Antara Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran fiqih ...............
45
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ..............
47
1. Sejarah Singkat ............................................................
47
2. Profil Madrasah ...........................................................
48
3. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah .................................
49
4. Sarana dan Prasarana ...................................................
50
5. Kegiatan Belajar mengajar ...........................................
53
6. Kegiatan Eksrtra Kulikuler ...........................................
53
7. Program Unggulan ......................................................
54
x
8. Keadaan Guru ..............................................................
54
9. Keadaan Siswa .............................................................
55
B. Penyajian Data .................................................................
58
1. Data Tentang Jawaban Angket Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih ............................................................. 2. Data
Tentang
Jawaban
Angket
Ketaatan
Shalat
Berjamaah .................................................................. BAB IV
59
61
ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif .........................................................
65
B. Analisis Hubungan Antara Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih terhadap Ketatan Menjalankan Shalat Berjamaah .. BAB V
75
PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................
81
B. Saran ..............................................................................
82
C. Penutup ..........................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan anak sudah ada sejak dari dulu hingga sekarang agar kelak bisa hidup bahagia. Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan memerlukan seperangkat alat pembantu antar lain ilmu jiwa (psikologi perkembangan) dalam psikologi perkembangan manusia dipandang sebagai makhluk Allah yang memiliki keistimewaan yaitu memiliki gejala kejiwaan yang terdiri atas pertama aspek kognitif yang berupa pengetahuan, pengamatan ingatan dan lain sebagainya. Kedua aspek afektif yaitu berupa minat, kemauan, sugesti, marah dan sebagainya. Ketiga aspek psikomotor yaitu berupa ketrampilan fisik, ketrampilan mental dan sebagainya. Keempat aspek ketauhidan yang berupa kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu kebaikan, kejujuran keindahan yang berpusat pada hati dan sebagainya. Pendidikan mencakup empat aspek, salah satu dari aspek itu adalah aspek afektif yang berupa minat, kemauan, sugesti, marah dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mencapai hasil yang optimal dalam pendidikan dibutuhkan minat dan kemauan disamping juga dan faktor- faktor yang lain. Dalam dunia pendidikan keempat aspek tersebut memiliki kedudukan yang sangat penting dalam penyampaian materi yang diajarkan di sekolah baik itu materi umum atau agama. Manusia memiliki kecenderungan ingin tahu
7
akan segala hal, hal ini yang dapat mendorong, seseorang termotifasi, tersugesti dan berminat untuk memahami sesuatu. Madrasah merupakan lingkungan yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Madrasah adalah tempat bagi anak untuk menimba ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum ataupun agama. Tujuan pendidikan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Sedangkan tujuan umum dari pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah yang selalu menghambakan dirinya sebagai hamba Allah. Yang dimaksud dengan menghambakan diri ialah selalu beribadah kepada Allah. (Tafsir, 2001:46). Allah SWT membuat hukum untuk mengatur manusia baik itu hukum yang berkenaan hak dan kewajiban manusia sebabagai umat-Nya, bertujuan kemaslahatan ( kebaikan ) umat manusia baik di dunia ataupun di akhirat. Dalam perkembangan sejarah Islam, fiqih telah menjadi disiplin ilmu yang sangat penting kedudukannya dalam jajaran ilmu Islam. Karena cakupan ilmu fiqih sangat luas yaitu meliputi seluruh aspek kegiatan manusia, baik yang bersifat horizontal atau vertikal. Pelajaran fiqih sangat dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana ajaran Islam secara benar. Ilmu fiqih merupakan ilmu yang membahas tentang hukum-hukum yang ada dalam agama Islam tentang tata cara melakukan ibadah, baik itu ibadah yang berhubungan dengan Tuhan atau ibadah yang bersifat muamalah (hubungan antar manusia), bagaimana cara melaksanakan shalat wajib, puasa, zakat, haji dan juga bagaimana dan lain-lain. Tidak terkecuali pelajaran fiqih
7
di tingkat Madrasah, oleh sebab itu pelajaran fiqih di tingkat Madrasah sangatlah penting. Masa anak-anak adalah masa kritis awal dimana masa ini merupakan masa peletakan dasar pertama terhadap perkembangan selanjutnya yaitu masa remaja, dewasa kemudian menjadi orang tua. Perkembangan merupakan proses kontinyu, dimana perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya,
maka
kesalahan
atau
kebiasaan
pada
perkembangan awal akan mempengaruhi pada perkembangan selanjutnya. Pelajaran fiqih di tingkat Madrasah mempunyai tujuan diantaranya yaitu: “Agar peserta didik (siswa) mengenal dan mampu melaksanakan hukum Islam yang berkaitan dengan
rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara
pelaksaan thaharah, salat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah haji serta ketentuan tentang makanam, minuman, khitan, qurban, dan cara-cara jual beli serta pinjam meminjam”.(Zain, 11:2009) Shalat diwajibkan Allah atas setiap umat Islam yang sudah akil baligh sebanyak lima kali dalam sehari semalam, yaitu shalat zhuhur, ashar, magrib, isya’ dan shalat subuh. Shalat wajib yang lima tersebut dianjurkan untuk dilakukan dengan secara berjamaah. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Shalat juga merupakan salah satu cara bagi seorang hamba untuk berkomunikasi langsung dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.(Ash Shiddieqy, 2000:130), selain itu shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting bahwa shalat adalah salah satu unsur pembentukan manusia yang
7
bertaqwa kepada Allah. (al Muqaddim, 2005:18). Begitu penting kedudukan shalat dalam Islam, hingga Rosulullah
SAW menyebutnya sebagai Pilar
Dienul Islam.( Abdullah, t; 5). Shalat wajib dilakukan oleh setiap umat Islam dalam keadaan apa pun, sebagaimana firman Allah surah Al- Baqoroh ayat 43 : Artinya
:
"Dan dirikanlah Shalat tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”.(Departemen agama, Al-Baqoroh, 2007:43 Islam adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk hidup sosial, kewajiban shalat pada dasarnya merupakan hubungan antara individu umat Islam dengan Tuhannya. Namun dalam hal dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah dalam pandangan Islam shalat berjamaah mempunyai nilai yang lebih tinggi yaitu 27 kali lipat dibandingkan dengan shalat sendirian. (Muhyiddin, 2006:180). Sebagaimana sabda Nabi :
Artinya : "Dari Abdullah bin Umar. Rasulullah Saw bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada Shalat sendirian 27 derajat“. (Terjemahan Shahih Bukhari : I/208 (367). Hal ini menujukkan bahwa dalam beribadah kepada Tuhan umat Islam tidak boleh meninggalkan kehidupan sosial shalat berjamaah dalam ajaran Islam adalah salah satu pondasi hubungan sosial.
7
Dengan shalat berjamaah akan saling mengenal atau ta’aruf, dengan saling mengenal maka tali persaudaraan pun antar sesama manusia akan timbul. Dengan mengenal orang lain maka, diharapkan bisa mengenali dan mampu menjadi diri sendiri. Dengan mengajarkan dan membiasakan shalat berjamaah sejak dini pada anak, maka kelak si anak akan terbiasa melaksanakan shalat berjamaah. Berawal dari sinilah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian keagamaan dengan judul “HUBUNGAN ANTARA MINAT SISWA MENGIKUTI
PELAJARAN
FIQIH
TERHADAP
KETAATAN
MENJALANKAN SHALAT BERJAMAAH SISWA KELAS III, IV DAN V MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 0I KEC. PABELAN TAHUN 2010”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat kami rumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah minat siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih siswa kelas III, IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang? 2. Bagaimanakah praktek shalat berjamaah siswa kelas III IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang?
7
3. Adakah hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas III IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas peneliti ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui bagaimana minat siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih siswa kelas III IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang.
2. Mengetahui bagaimana ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas III, IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang. 3. Mengetahui hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas III, IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Sandjaja, 2006:70) atau jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti (Sarwono, 2006:62). Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap praktek shalat berjamaah dalam mengikuti siswa kelas III, IV dan V MI MIFTAHUL HUDA Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang 2010.
7
E. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis. 1. Secara teoritis diharapkan bisa memberikan sumbangan pada dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. 2. Secara praktis mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar mata pelajaran fiqih, mampu meningkatkan ketaatan siswa dalam menjalankan shalat berjamaah.
F. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap pokok masalah yang dimaksud, maka sebelum penulis menguraikan tentang batasan pengertian yang dimaksud dalam judul ini adalah: 1. Hubungan Hubungan adalah bersambung atau berangkai, bertalian, berkaitan yang satu dengan yang lain. ( Depdiknas, 2007:408).
2. Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih a. Minat
7
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, keinginan, gairah. (Depdiknas, 2007:744). b. Siswa Kata siswa menurut kamus bahasa Indonesia mempunyai arti murid, pelajar terutama pada tingkat sekolah dasar, menengah, SMU (Depdiknas, 2007:1077). c. Fiqih Menurut bahasa “Fiqih” berasal dari kata faqiha-yafqahu-fighan yang berarti mengerti atau paham. Jadi ilmu Fiqih adalah suatu ilmu yang mempelajari syariah yang bersifat alamiah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terperinci dari ilmu tersebut. Menurut fuqoha fiqih merupakan pengertian zhanni (sangkutan=dugaan) tentang hukum syariah yang berhubungan tingkah laku manusia. (Karim, 1997:11). Atau ilmu tentang hukum amali (hukum positif) dalam Islam yang bersumber dari dalil-dalil tafsili atau terurai (Mahjudin, 1995:2). Dari uraian diatas, yang dimaksud dengan dengan minat siswa mengikuti pelajaran fiqih dalam penelitian ini adalah kecenderungan hati atau keinginan yang dimiliki siswa kelas III, IV dan V untuk mengikuti pelajaran fiqih.
Indikator minat siswa mengikuti pelajaran fiqih dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
7
1) Siswa selalu aktif dalam pelajaran fiqih. 2) Selalu mencatat materi pelajaran fiqih. 3) Selalu bertanya jika belum jelas terhadap materi pelajaran fiqih yang disampaikan guru. 4) Siswa mengetahui pentingnya belajar fiqih. 5) Mempelajari materi yang lalu. 6) Selalu mengerjakan tugas. 3. Ketaatan Menjalankan Shalat berjamaah a. Ketaatan Ketaatan yaitu senantiasa tunduk (kepada Allah, perintah Allah dan Rosul-Nya)
atau
kepatuhan,
kesetiaan,
kesalehan
(Depdiknas,
2007:1116). b. Menjalankan Menjalankan yaitu melakukan tugas, kewajiban, atau pekerjaan (Depdiknas, 2007:733). c. Shalat Secara lughawi atau arti kata shalat adalah doa, sedangkan secara terminologis adalah serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbirotul ikhrom dan disudahi dengan salam. (Syarifuddin, 2003 : 20).
d. Shalat berjamaah
7
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan salah satu menjadi imam (ikutan) sedangkan yang lain mengikuti atau menjadi makmum (Direktorat Pembinaan IAIN, 1982:170). Berdasarkan pengertian di atas maka ketaatan menjalankan shalat berjamaah dapat diartikan keadaan dimana seseorang selalu melakukan shalat wajib dengan berjamaah sesuai syarat dan rukun. Indikator ketaatan menjalankan shalat berjamaah antara lain: 1) Aktif melaksanakan shalat berjamaah terutama shalat wajib yang lima waktu dalam satu hari satu malam. 2) Selalu melaksanakan shalat berjamaah dalam keadaan dan situasi apapun. 3) Melakukan shalat berjamaah tepat pada waktunya. 4) Selalu berusaha menempati shaf paling depan. 5) Berdzikir dan berdo’a setelah selesai shalat berjamaah.
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan studi korelasi. Sedangkan penelitian ini adalah penelitian yang diskriptif. Pemelitian diskriptif adalah termasuk penelitian dalam kategori kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian diskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan variable dan fenomena-
7
fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan dalam penyajiannya apa adanya (Subana 2005:26). Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih tehadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah. Dengan kata lain apakah ketaatan menjalankan shalat berjamaah berhubungan dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih. Penelitian ini mengarah pada studi korelasi yang sejajar, dengan teknik angket. Studi korelasi adalah studi yang hanya mencari hubungan antara dua variable atau lebih, dengan tanpa memberikan perlakuan khusus pada salah satu variable. Penulis hanya mencari hubungan antara variable x, yaitu minat siswa mengikuti pelajaran fiqih dengan variable y, yaitu ketaatan menjalankan shalat berjamaah.
2. Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan pada Juni-Juli 2010.
3. Populasi b. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian peneliti (Sandjaja, 2006:180). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III, IV dan V di MI Miftahul Huda Sumberejo 01
7
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 2010 yang berjumlah 77 siswa. 10%-15%, 20%-25% atau lebih (Arikunto, 199:107). Karena banyaknya populasi kurang dari 100 yaitu 77 siswa, maka teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan metode total sampeling yaitu seluruh unsur populasi diambil untuk dijadikan sebagai sampel.
4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Obserfasi Obsefasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. (Fathoni, 2006:104). Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kondisi secara umum MI Miftahul Huda Sumberejo 01, seperti letak gegrafis, struktur organisasi dan lain lain. b. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab secara tatap muka yang dilaksakan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. (Sandjaja, 2006:144). Metode ini digunakan untuk mengetahui
informasi
mengenai sejarah MI Miftahul Huda Sumberejo 01 serta data data yang mendukung latar belakang dari penelitian ini.
7
c. Metode Angket Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan) untuk diisi langsung oleh responden (Fathoni, 2006:111). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang bagaimana minat siswa mengikuti pelajaran fiqih dan ketaatan menjalankan shalat berjamaah di MI Miftahul Huda Sumberejo 01. d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, dan lain-lain (Fathoni, 2006:112). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dukumentasi, seperti biodata siswa, biodata guru dan karyawan. Setelah data terkumpul, maka perlu dilakukan analisis data dengan melelui metode tertentu.
5. Instrumen Penelitian Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis membuat suatu instrumen penelitian yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan tentang variabel-variabel yang ingin diteliti dan diketahui datanya.
7
Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah berupa angket. Angket dalah salah satu instrumen penelitian nontes. Selain angket penulis juga menggunakan instrumen penelitian yang lain berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.
6. Analisis Data a. Analisis Pendahuluan Analisis ini digunakan untuk menghitung skor masing-masing variabel. Penelitian ini meliputi dua variable minat siswa mengikuti pelajaran fiqih sebagai variabel pertama (X) dan ketaatan menjalankan shalat berjamaah sebagai variable kedua (Y). Untuk mengetahui dari masing-masing variable gunakan rumus: P
F X 100% N
Keterangan : P : Presentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden
b. Analisis Lanjutan Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap praktek shalat berjamaah kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang. Penulis menggunakan rumus Product Moment.
7
Dengan rumus sebagai berikut :
rxy
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
XY
: Jumlah hasil kali variabel x dengan y
X
: Jumlah nilai variabel x
Y
: Jumlah nilai variabel y
N
: Jumlah subyek yang diteliti
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi landasan awal penelitian yaitu : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi. Pada bagian ini merupakan kerangka dasar dan mengarahkan aktivitas peneliti. Bab II berisi kajian pustaka, pada bab ini dijelaskan tentang minat siswa mengikuti pelajaran fiqih tehadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah
7
siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Bab III laporan hasil penelitian, pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang gambaran umum MI Miftahul Huda Sumberejo 01 berkaitan dengan sejarah berdirinya, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, kurikulum, keadaan guru, karyawan dan siswa. Selanjutnya pembahasan tentang responden dan data responden, jawaban angket tentang minat siswa mengikuti pelajaran fiqih dan ketaatan menjalankan salat berjamaah. Bab IV analisis data, dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang analisis data yang terkumpul dalam klasifikasi data, perhitungan frekuensi, dan prosentase untuk menjawab masalah pertama dan kedua. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga tentang ada atau tidaknya hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah digunakan rumusan statistic product moment. Bab V penutup, penulis mengakhiri penulisan skripsi pada bab ini dengan mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan kata penutup.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih 1. Pengertian Minat Sebagaimana telah diuraikan pada bab 1 menurut kamus Bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, keinginan, gairah. (Depdiknas, 2007:744). Sedangkan dalam buku Dedaktik
Metodik
Pendidikan
Agama
minat
diartikan
sebagai
kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang berharga bagi orang. Yang dimaksud dengan sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah yang sesuai dengan kebutuhannya ( Shaleh, 1969:90). Menurut Decraly minat adalah pernyataan sesuatu kebutuhan yang tidak dipenuhi, kebutuhan tersebut timbul dari dorongan hendak memberi kepuasaan kepada insting. Minat anak terhadap sesesuatu dapat ditimbulkan dari berbagai sumber antara lain: perkembangan insting dan hasrat, pengaruh lingkungan, pengalaman, fungsi-fungsi intelektual, dan lain sebagainya. Menurut Decraly kebutuhan yang paling penting pada umumnya yang menjadi pusat minat anak adalah : a. Kebutuhan makan. b. Kebutuhan akan perlindungan (pakaian dan rumah).
17
c. Kebutuhan mempertahankan diri dari bermacam-macam bencana dan musibah. d. Kebutuhan akan kerjasama, permainan dan sport. (Shaleh, 1969:91-92) Dalam buku Ilmu Jiwa Pendidikan menurut H.C. Withererington minat adalah kesadaran seseorang bahwa sesuatau objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dalam dirinya, (Djamal, 1985:70).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Minat merupakan hal yang sangat penting dalam setiap aktifitas manusia, karena dari minat ini suatu aktifitas dimulai. Semakin besar minat seseorang maka semakin besar pula hasilnya begitu juga sebaliknya semakin kecil minat seseorang akan sesuatu semakin kecil juga hasilnya. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan pekerjaan atau belajar yaitu faktor intrinsik (faktor dari dalam diri seseoarang) dan faktor ekstrinsik (faktor dari luar). Faktor intrinsik antara lain: a. Pembawaan Pembawaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang. Faktor pembawaan merupakan hal yang sangat penting untuk bisa mempengaruhi seseorang apakah ia senang, tertarik atau tidak, karena ketertarikan ini bisa berakibat pada apa yang ia
18
hasilkan. Apabila seorang anak tertarik terhadap sesuata maka akan selalu berusaha untuk memperoleh hasil yang baik. Minat seseorang juga bisa dipengaruhi oleh faktor pembawaan orang tuanya. Sebagai perumpamaan apabila orang tuanya suka bermain musik dan hal tersebut merupakan hobi yang selalu dilakukan oleh orang tua tersebut maka anak pun mungkin bisa mengikuti atau mengembangkan minat yang sama dengan orang tuanya. b. Kejiwaan/Psikolog Faktor kejiwaan juga bisa mempengaruhi minat anak dalam melakukan segala sesuatu, sebagai cantoh seorang anak yang sedang marah, jengkel, benci dan lain-lain akan berpengaruh dengan minat anak, ia tidak akan berminat dalam melakukan sesuatu. Sedangkan keadaan jiwa anak yang sedang senang maka ia akan bersemangat dalam melakukan sesuatu dengan melakukan hal-hal yang positif misalnya dia akan giat belajar, sabar, mencoba mencari bantuan terhadap apa yang ia tidak ketahui. c. Jasmani Keadaan jasmani juga bisa mempengaruhi minat seseorang, sebagai contoh seseorang yang sedang sehat maka ia tidak akan minat dalam melakukan sesuatu atau minatnya dalam melakukan sesuatu menjadi berkurang karena kesehatan jasmaninya menurun.
19
d. Kedewasaan berfikir Yang dimaksud dengan kedewasaan berfikir disini adalah kemampuan membedakan yang penting dan tidaknya sesuatu. Dengan anak bisa membedakan bahwa hal tersebut penting atau tidak bagi si anak maka hal tersebut akan mempengaruhi minat anak. Anak yang mengetahui bahwa hal tersebut penting baginya maka minat anak akan besar. e. Kebutuhan Faktor kebutuhan timbul dari dalam diri si anak dan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi serta lingkungan yang ada di sekelilingnya atau disebut dengan faktor ekstrinsik. (Dalyono, 1997:56). Sedangkan faktor- faktor ekstrinsik atau faktor dari luar diri sendiri antara lain : a. Keadaan Lingkungan 1) Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan pihak yang paling berperan terhadap pendidikan anak karena di sanalah dimulai proses pendidikan. Dimana di dalam keluaraga terjadi proses pengenalan diri dengan anggota keluarga yang lain, di lingkungan keluarga anak mengenal mana perbuatan yang baik dan yang buruk. Faktor
keluarga
terutama
orang
tua
sangat
besar
pengaruhnya terhadap minat anak, bagaimana perhatian orang tua, 20
akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah. Jika dalam keluarga semua itu terjalin dengan baik maka minat anak terhadap suatu pelajaran pun akan baik. 2) Lingkungan sekolah Di lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Di sekolah para guru, menjadi orang tua kedua bagi siswasiswi yang sekaligus menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka dan juga selain dari guru di sekolah juga terdapat teman-teman sekelas yang merupakan salah satu dari faktor minat belajar siswa. Para guru yang selalu menunjukkan perilaku dan sikap yang simpatik dan memberikan suri tauladan yang baik dan rajin, misalnya guru yang rajin membaca dan berdiskusi hal ini bisa meningkatkan minat siswa dalam belajar. Selain dari itu bagaimana kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, fasilitas dan sarana yang ada juga bisa mempengaruhi minat siswa dalam belajar. Dimana sarana dan vasilitas yang lengkap maka minat belajar anak akan lebih besar. 3) Lingkungan Masyarakat Keadaan linkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi minat siswa dalam belajar, yang termasuk dalam lingkungan masyarakat disekitar tempat tinggal, keadaan masyarakat terdiri 21
dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anak yang bersekolah tinggi dan bermoral baik hal ini akan mendorong minat belajar anak lebih besar. b. Faktor Pekerjaan Yang Dilakukan Minat seorang anak juga dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, dimana seorang anak akan benar-benar bisa menerima materi pelajaran jika ia benar-benar dalam kondisi siap untuk belajar. Ketertarikan anak akan sesuatu pekerjaan yang dilakukan akan dapat menumbuhkan minat serta motifasi agar apa yang dikerjakan cepat selesai. c. Urgensi Minat Kegiatan belajar akan berjalan dengan baik dan lancar apabila peserta didik memiliki minat yang tinggi terhadap materi pelajaran karena dengan memiliki minat yang tinggi maka hasil belajar akan sangat baik begitu juga sebaliknya seorang siswa yang tidak memiliki minat yang terhadap suatu pelajaran maka hasilnya tidak baik. (Dalyono, 1974:59).
3. Fiqih Menurut bahasa “Fiqih” berasal dari kata faqiha-yafqahu-fighan yang berarti mengerti atau paham. Jadi ilmu Fiqih adalah suatu ilmu yang mempelajari syariah yang bersifat alamiah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terperinci. Menurut fuqoha fiqih merupakan pengertian zhanni (sangkutan=dugaan) tentang hukum syariah yang 22
berhubungan tingkah laku manusia. (Karim, 1997:11). Atau ilmu tentang hukum amali (hukum positif) dalam Islam yang bersumber dari dalil-dalil tafsili atau terurai. (Mahjudin, 1995:2). Menurut Syarifuddin, kata fiqih berasal dari kata ( ) فقهyang berarti paham yang mendalam, semua kata “fa qa ha” yang terdapat dalam Al Quran mengandung arti ini. Apabila pemahaman ini digunakan untuk halhal yang lahiriyah maka fiqih berarti paham yang menyampaikan ilmu Zhahir kepada batin.
Sedangkan menurut Saifuddin Al-Amiddiy
memberikan definisi fiqih yaitu ilmu tentang seperangkat hukum-hukum syara’ yang bersifat furu’iyah yang berhasil didapatkan melalui penalaran atau istidlal. Kata furu’iyah dalam definisi Al-Amidiy menjelaskan bahwa ilmu tentang dalil dan macam-macamnya sebagai hujjah bukanlah fiqih. Menurut Ibnu Subki fiqih adalah hasil penalaran atau istidlal. Dari definisi diatas Amir Syarifuddin menganalisa hakikat dari fiqih sebagai berikut: a. Fiqih itu adalah ilmu tentang hukum Allah. b. Yang dibicarakan adalah hal-hal yang bersifat amaliah furu’iyah. c. Pengertian tentang hukum Allah itu didasarkan kepada dalil tafsili. d. Fiqih itu digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal seorang mujtahid atau faqih. (Syarifuddin, 2003:4-7).
23
Jadi yang penulis maksud minat siswa mengikuti pelajaran fiqih adalah bagaimana keinginan siswa atau kecenderungan siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih.
B. Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah 1. Pengertian Shalat Berjamaah. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi kholifah di muka bumi dan untuk menjalankan segala perintah Allah salah satu perintah tersebut adalah menyembah-Nya dengan shalat sebagaimana firmannya :
Artinya : “ Dan dirikanlah shalat tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”. (Al-Baqoroh:43) Ayat tersebut diatas jelas bahwa shalat adalah ibadah pokok dibandingkan dengan ibadah lainnya yang harus dikerjakan dalam keadaan apapun. Shalat adalah ikatan antara Allah dengan hamba-Nya, Shalat dalam Islam memiliki kedudukan yang tinggi karena menjadi lambang hubungan antara hamba dengan tuhan-Nya. Ajaran Islam mengandung peradaban dan sistem nilai yang universal, segala segi kehidupan telah diatur, mapan, dan penuh penghargaan akan nilai diri setiap manusia. Dasar hukum untuk menjadi landasan berpijak pada perilaku dan perbuatan baik adalah kitab suci umat 24
Islam yaitu Al-Qur’an sebagai landasan utama dan yang kedua yaitu Hadist dari Nabi Muhamad SAW dan juga ijma’ para ulama’. Shalat berjamaah merupakan ajaran Islam yang terbesar setelah aqidah. Shalat berjamaah menjadi pembeda antara muslim dan mukmin. Umat Islam yang mendirikan shalat secara baik akan menjadi masyarakat yang berkualitas, kehidupan akan menjadi penuh makna dan dinamis sehingga perlu ditekankan akan pentingnya shalat berjamaah dan jika meninggalkan berarti masalah besar sedang menimpa umat Islam. Secara lughawi atau arti kata shalat adalah doa, sedangkan secara terminologis adalah serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbirotul
ikhrom dan disudahi dengan salam.
(Syarifuddin, 2003 : 20). Sedangkan menurut Kholil (2004 : 29) secara bahasa Shalat adalah do’a atau pujian. “Sedang menurut definisi Shalat adalah upacara ritual menghadap Allah SWT yang Maha Suci, yang harus berlangsung secara hikmad dengan penghayatan penuh dan bermodalkan ikhlas (semata-mata hanya dipersembahkan kepada Allah SWT dan demi mengharapkan Ridha-Nya) dan shalat bukan sekedar gerakan-gerakan dan ucapan lahiriah semata melainkan gerakan dan ucapan lahir dan batin secara serempak.” Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan salah satu menjadi imam (ikutan) sedangkan yang lain mengikuti atau menjadi makmum. (Daradjat, 1995:158).
25
Sedangkan menurut Sidik Tono dkk (1998: 21) Shalat adalah hubungan antara hamba dan Tuhan yang tata caranya diatur dan dituntun sesuai dengan ajaran Nabi Muhamad SAW. Sedangkan Menurut Moh Fahrurozi (2001: 69) menjelaskan yang dimaksud Shalat berjamaah ialah shalat yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama sekurangnya 2 orang, yang fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi imam. Dia di depan dan lainnya berdiri di belakangnya sebagai makmum.
2. Hal - hal Yang Mendorong Melakukan Shalat a. Shalat marupakan kewajiban bagi umat muslim Shalat merupakan kewajiban yang harus dilakukan bagi setiap manusia yang beragama Islam dan lebih utama dilakukan dengan cara berjamaah dengan dasar hukun sebagai berikut: 1) Al-Quran Firman ALLAH
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan Shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolong dari mereka berdiri (Shalat) besertamu…“. (QS.An-Nisa:102). 26
Menurut para ahli tafsir dan fiqih, ayat ini mengandung perintah untuk mendirikan Shalat berjamaah dalam keadaan takut di medan perang. Kalau dalam keadaan perang diperintahkan untuk mendirikan shalat berjamaah, tentu lebih diperintahkan lagi mendirikannya dalam keadaan aman. 2) Hadits
Artinya : "Dari Abdullah bin Umar. Rasulullah Saw bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada Shalat sendirian 27 derajat“. (Terjemahan Shahih Bukhari : I/208 (367). Hadits di atas menegaskan bahwa shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dari pada shalat sendirian. Berdasarkan ayat dan hadits di atas, ulama sepakat mengatakan bahwa shalat berjamaah disyariatkan dan lebih utama dari shalat sendirian dan ada yang hadits di atas yang mengandung pemahaman bahwa kalau shalat sendirian bernilai satu, maka perintah shalat berjamaah itu tidak dapat dikatakan wajib. b. Tujuan Shalat berjamaah Allah SWT memerintahkan kaum mukmin untuk melaksanakan Shalat berjamaah. Seorang hamba berkewajiban berkumpul dengan umat Islam yang lainya untuk mengerjakan shalat. Bagi muslim yang telah melaksanakan maka itu termasuk ketaatan dan mengerjakan 27
kewajiban dari perintah Allah. Tujuan shalat berjamaah yaitu: melaksanakan perintah Allah, makna agama dari syiar Islam, amalan yang paling utama adalah tepat waktu dan selalu menjaganya, menjaga kedisiplinan dan memperbaiki penampilan. c. Manfaat Shalat berjamaah Banyak
manfaat
yang
bisa
diambil
ketika
seseorang
melaksanakan shalat berjamaah. Baik manfaat dunia maupun akhirat. Betapa indahnya jika shalat jamaah ditegakkan. Manusia berbondongbondong datang ke masjid saat adzan berkumandang. Mereka bersegera menyambut seruan Allah SWT saat waktu shalat tiba. Mereka tinggalkan semua pekerjaan dunia, bertemu dengan Rabbnya dengan penuh ketundukan, ketawadhu’an serta beribadah dengan penuh keikhlasan. Manfaat shalat berjamaah tersebut antara lain : 1) Bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah dan Rosul-Nya Shalat menjadi kewajiban yang pokok bagi umat muslim. Dengan
melaksanakan
shalat
berjamaah,
seorang
muslim
menunaikan kewajibannya kepada Allah, dengan kata lain suatu bentuk ketaatan kepada Allah untuk menunaikan perintah Allah
Artinya: "Dan dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' (Q.S. Al-Baqarah: 43).
28
2) Sebagai bukti keimanan Shalat berjamaah merupakan bukti keimanan seseorang kepada Allah. Orang yang berjamaah dalam shalat adalah orang yamg senantiasa memakmurkan masjid-masjid Allah. Tidaklah seseorang memakmurkan masjid-masjid Allah kecuali orang yang beriman, yang diberi petunjuk Allah dan berjalan atas kebenaran. Hal ini sebagaimana firman Allah :
Artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan Shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk
golongan
orang-orang
petunjuk. (QS. At-Taubah:18)
29
yang
mendapat
3) Sarana menjaga dari gangguan dari syetan Syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Ia akan berusaha untuk menyesatkan manusia. Syetan tidak kenal lelah, dalam keadaan begaimanapun dan dimanapun ia berada syetan akan berusaha untuk mengelincirkan manusia dari jalan yang lurus. Syetan
memahami
betul,
shalat
adalah
sarana
seseorang
mendekatkan diri kepada Allah. Berhubungan langsung dengan Allah. Karena itu syetan berusaha menghalangi manusia bermalasmalasan dalam menunaikan shalat. Padahal shalat sebagai bentuk penjagaan diri seseorang dari segala bentuk gangguan syetan. 4) Menjauhkan diri dari sifat orang munafik. Diantara sifat orang munafik adalah mereka bermalasmalasan dalam shalat, hal ini dinyatakan Allah dalam surat AnNisa ayat 142 :
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk Shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan Shalat) di 30
hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali". (QS-Annisa’:142) 5) Menjadi sebab diampuni dosanya oleh Allah. Berada dalam jaminan Allah diantar sebab adanya jaminan dari Allah adalah dikarenakan shalat berjamaah. Dengannya Allah memberikan jaminan dan amanat. Hal ini diberikan Allah hanya kepada orang-orang yang senantiasa menjaga shalat berjamaah. 6) Mendapat naungan Allah di hari kiamat. Saat manusia mengalami goncangan yang dahsyat di hari kiamat, dimana berbagai peristiwa mengerikan akan mereka lalui Tak ada yang mampu menyelamatkan kecuali apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia yaitu amal-amal shaleh. Tak ada yang mampu memberikan perlindungan di saat yang berat terkecuali perlindungan Allah. 7) Bebas dari neraka dan sifat munafik. Seorang yang melakukan shalat berjamaah secara rutin selama 40 hari dan tidak ketinggalan takbir pertama Allah akan memberinya dua pembebasan. Pertama, ia akan selamat dari api neraka dan kedua ia akan terbebas dari sifat-sifat orang munafik. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah:
31
Artinya : “Siapa yang melakukan Shalat berjama‟ah selama 40 hari, dan ia mendapatkan takbir pertama, niscaya dituliskan untuknya dua pembebasan, bebas (selamat) dari neraka dan selamat dari nifak” (HR. AtTirmidzi:I/44-45) 8) Medapatkan shalawat malaikat dan tempat tinggal di surga Orang yang menunaikan shalat jamaah akan mendapatkan shalawat dari para malaikat, karena ia berdiri dalam barisan yang rapi. Rasulullah bersabda :
Artinya
:
“Sesungguhnya
Allah
dan
para
malaikat-Nya
bershalawat atas orang-orang yang menghubungkan shaf” (Terjemah Sunan An Nasa’i : I/432 794) 9) Selamat dari kelalaian Dengan shalat jamaah seseorang akan terhindar dari kelalaian. Hal ini dikarenakan Allah senantiasa membukakan hati orang yang menegakkan shalat berjamaah. Namun sebaliknya orang yang melalaikan shalat berjamaah, Allah akan mengunci hati mereka dan mereka termasuk orang-orang yang lalai. Rasulullah bersabda :
32
Artinya
:
“Sungguh
beberapa
kaum
benar-benar
akan
menghentikan (kebiasaannya) meninggalkan shalat berjama‟ah atau Allah benar-benar akan mengunci mati hati mereka lalu mereka benar-benar termasuk orang-orang yang lalai” (HR. Ibnu Majah). 10) Doanya dikabulkan oleh Allah Shalat adalah saat seseorang berkeluh kesah kepada Allah. Memohon kepada Allah kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Shalat sebagai tempat untuk mengadu seorang hamba kepada Rabbnya. Orang yang menunaikan shalat adalah orang yang senantiasa berberdzikir menginggat Allah. Apalagi jika ditunaikan dengan berjamaah. Datangnya seseorang dari tempat tinggalnya menuju masjid menjadi media dzikir kepada Allah. Begitu pula saat menunggu imam dan bahkan saat shalat selesai shalat. Di antara waktu yang mustajab dalam berdoa adalah antara adzan dan iqomah serta setelah menunakan shalat karena itu seorang muslim yang menggunakan waktu-waktu tersebut ia akan senantiasa dikabulkan doanya oleh Allah. Rasulullah bersabda :
33
Artinya : “Do‟a antara adzan dan iqomat doanya tidak akan tertolak” (Terjemahan Sunan Abu Daud : I/354 489) 11) Tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan Shalat berjamaah menumbuhkan kasih sayang di antara sesama umat Islam. Menjalin ukhuwah islamiyah dan mengajarkan persamaan. Inilah ajaran Islam yang agung persaudaraan, ukhuwah, kasih sayang dan persamaan didasarkan atas ketaatan kepada Allah. Seseorang mencintai karena Allah, membenci pun karena Allah. Allah sangat mencintai orang-orang yang tersusun rapi dalam berisan. Baik barisan jihad membela agama Allah, barisan shalat, barisan persaudaraan yang diikat oleh keimanan. Sebagaimana Allah berfirman :
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS.As-Shof 61: 4) 12) Termasuk ajaran dan syiar Islam yang agung Jamaah secara bahasa adalah bersatu berkelompok. Berjamaah dalam Islam adalah bersama atas dasar ketaatan kepada 34
Allah untuk menunaikan perintah-perintah-Nya. Dalam keadaan inilah Allah sangat
perhatian terhadap orang-orang
yang
berjamaah. Namun sebaliknya, jika persatuan tidak terwujud ukhuwah Islamiah hanyalah tinggal impian perpecahan terjadi dimana-mana yang pada akhirnya akan merugikan umat itu sendiri. Karena itulah berjamaah merupakan rahmat dari Allah sedangkan perpecahan adalah adzab. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah :
Artinya : “Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi‟ar-syi‟ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”. (QS. Al-Hajj 22:32) 13) Sebagai media Fastabiqul Khoirot Shalat
berjamaah
menjadi
motivasi
seseorang
untuk
berlomba-lomba dalam amal shaleh. Seseorang yang melihat saudaranya lebih rajin melaksanakan shalat jamaah lebih lama dalam dzikir, lebih sungguh-sungguh dalam menjaga waktu shalat menjadikan semangat untuk bersegera meningkatkan amalnya di hadapan Allah. Allah berfirman :
35
Artinya : “Dan yang demikian itu, hendaknya orang berlombalomba” (QS. Al-Muthaffin 83:26) 14) Membiasakan disiplin dan berakhlaq mulia Shalat berjamaah mengajarkan disiplin. Seseorang dalam berjamaah harus mengikuti gerakan Islam. Menirukannya mulai dari masuk shalat sampai selesai shalat. Tidak bisa seseorang sekehendak dirinya dalam shalat berjamaah. Seorang makmum senantiasa mengikuti gerakan imam dan mengikuti dibelakang imam. Hal ini tentu membiasakan disiplin dalam kehidupan seseorang. Menghilangkan ego pribadi dan dengan penuh kerendahan untuk menaati seorang pemimpin yaitu imam shalat. (Ismail al-Muqaddim : 2005:22-97). Hal ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah :
Artinya : “Sesungguhnya imam itu diadakan agar ia diikuti, karena itu janganlah kalian berselisih atasnya. Jika ia bertakbir maka bertakbirlah dan jika ia rukuk maka rukuklah. Jika ia mengucapkan “sami‟ allahu liman hamidah” maka ucapkanlah “rabbana lakal hamdu” 36
(pada-Mu-lah Ya Allah segala puji). Jika ia sujud maka sujudlah dan jika ia Shalat dengan duduk maka shalatlah
kalian
dengan
duduk
semua”.
(HR.
Bukhari:I/127). d. Keutamaan Shalat Berjamaah 1) Naungan Allah pada hari kiamat Di antara bukti keutamaan shalat berjamaah ialah barang siapa yang sangat mencintai masjid guna mengerjakan shalat berjamaah disana, Allah akan menaunginya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Hal ini diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda :
Artinya : “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungannya-Nya: Iman yang adil, pemuda yang tumbuh dalam 37
beribadah kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya bergantung di masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan berpisah karena-Nya, seseorang yang dirayu oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, lalu ia berkata, „Sesungguhnya aku takut kepada Allah‟, seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah dalam keadaan sepi (sendiri) lalu kedua matanya berlinang air mata” (Terjemahan shahih Bukhari: I/212 (376) 2) Keutamaan berjalan ke masjid Shalat jamaah termasuk amalan yang pahalanya dipertautkan bagi seorang muslim semenjak ia memulai dengan mengerjakan sebabnya sebelum melaksanakan rukuknya. Langkah-langkah orang yang keluar untuk melaksanakanya akan dicatat, bahkan para malaikat berebut untuk mencatatnya. Berjalan untuk melaksanakan shalat jamaah juga termasuk amalan yang bisa menjadi jaminan kebaikan bagi seorang hamba selama hidup dan ketika matinya. Sebagaimana amalan ini juga termasuk amalan yang dapat melebur kejelekan dan meningkatkan derajat. Hal ini, Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda :
38
Artinya : “Siapa yang berangkat ke masjid pada waktu sore untuk melaksanakan shalat berjamaah, maka satu langkah akan menghapus satu kesalahan dan satu langkah lainnya akan dicatat sebagai suatu kebajikan untuknya, baik ketika berangkat maupun pulangnya”. (HR. Ahmad: X/103 6599) 3) Para tamu Allah yang dimuliakan Diantara
dalil
yang
menunjukkan
keutamaan
shalat
berjamaah di masjid adalah penjelasan Nabi bahwa orang yang mendatangi masjid adalah tamu Allah, sudah sepantasnya jika yang dikunjungi wajib memuliakan tamunya. Iman Ath-Tabrani meriwayatkan dari Salman bahwa Nabi bersabda:
Artinya : “Siapa yang berwudhu dirumahnya dan memperbagus wudhunya lalu datang ke masjid, maka ia adalah tamu Allah dan yang dikunjungi wajib memuliakan tamu” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir: II/66) 4) Keutamaan menunggu Shalat
39
Salah satu keutamaan shalat berjamah adalah siapa yang duduk menunggu shalat, maka ia berada dalam keadaan shalat dan para malaikat memohonkan ampunan dan rahmat untuknya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
Artinya : “Salah seorang dari kalian yang duduk menunggu shalat, maka ia berada dalam shalat selagi ia belum berhadats dan para malaikat berdoa untuknya, „Ya Allah, berikanlah ampunan baginya dan rahmatilah ia‟.” (Ringkasan shahih muslim, 2002:195) 5) Keutamaan Shaf Pertama Sesungguhnya shalat jamaah yang dilakukan di shaf-shaf awal, apalagi shaf pertama memiliki keutamaan. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam beberapa hadist, diantaranya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
40
Artinya : “Sesungguhnya shaf pertama itu seperti shafnya para malaikat.
Dan
sekiranya
kalian
mengetahui
keutamaannya, niscaya kalian akan berlomba-lomba (mendapatkan)nya”. (HR. Abu Dawud: II/259-260 550) 6) Keutamaan membaca Amiin bersama Imam bukhari meriwayatkan dari Abu hurairah bahwa rosulullah bersabda :
ﺂ
Artinya: “Apabila imam membaca ghiril maghdubi alaihim waladhalin. Maka ucapkanlah ammin. Karena siapa yang ucapanya sesuai dengan ucapan malaikat maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Terjemah shahih Bukhari : I/238-430) 7) Keutamaan Shalat berjamaah dari pada Shalat sendirian Salah satu keutamaan shalat berjamaah adalah kelipatan derajadnya lebih tinggi dari pada shalat sendirian. Imam AlBukhari telah meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa ia pernah mendengar Nabi bersabda :
41
Artinya : “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh derajat dari pada shalat sendirian” (Terjemahan shahih bukhari : I/208-367). 8) Semakin banyak makmum semakin banyak pahala Salah satu motivasi seorang muslim dalam melaksanakan shalat berjamaah dan memperhatikannya dengan sungguh-sungguh adalah berdasarkan kabar dari rasulullah bahwa bertambahnya pahala berjamaah disebabkan karena banyaknya jumlah orang yang shalat berjamaah. Iman Abu Dawud meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah bersabda:
Artinya : “Sesungguhnya shalat seseorang bersama dengan orang lain itu lebih utama daripada shalat sendirian. Dan shalatnya bersama dua orang itu lebih utama daripada shalat bersama satu orang. Dan jumlah yang lebih banyak lagi itu lebih disukai oleh Allah Ta‟ala” (HR. Abu Dawud: I/372-373 522).
42
9) Mendapat dua kebebasan Salah satu kabar gembira bagi orang yang mengerjakan shalat jamaah selama empat puluh hari dan mendapatkan takbir yang pertama adalah ia berhak untuk mendapatkan dua kebebasan. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda :
Artinya : “Siapa yang shalat berjamaah karena Allah S W T selama empat puluh hari seraya mendapatkan takbir yang pertama, niscaya dicatat baginya dua kebebasan. Yakni kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari kemunafikan”. (HR. Tirmidzi: I/201) 10) Keutamaan jamaah isya’,subuh,dan Ashar Disamping apa yang telah disebutkan diatas, telah tercantum pula dalam beberapa hadist yang menunjukkan bahwa pelaksanaan shalat isya’, subuh, Ashar secara berjamaah terdapat keutamaan dan pahala yang besar
Artinya : “Seandainya mereka tahu pahala yang terdapat pada shalat isya‟ dan subuh niscaya mereka akan mendatanginya (kedua shalat tersebut) walaupun dengan merangkak”. (Terjemahan Shahih Bukhari: I/211 374) 43
3. Tata tertib Shalat berjamaah a. Syarat-syarat shalat jamaah: 1) Niat shalat jamaah bagi makmum. 2) Shalat imam dan shalat makmum harus sama. 3) Tempat berdirinya makmum tidak di depan imamnya. 4) Imam dan makmum ditempat yang sama. 5) Makmum mengikuti imamnya. 6) Makmum tidak menyalahi imam dalam hal-hal yang sunah. 7) Shalat imam harus diyakini sah oleh makmum. b. Syarat-syarat imam: 1) Islam Orang kafir tidak sah menjadi imam, karena shalatnya tidak sah. 2) Berakal Orang gila tidak sah menjadi imam, karena shalatnya sendiri tidak sah. 3) Baligh Jumhur ulama’ berpendapat bahwa anak kecil termasuk yang sudah mumazis tidak sah menjadi imam bagi orang yang telah baligh. 4) Laki-laki sejati bagi makmum laki-laki dan banci Wanita tidak sah menjadi imam bagi makmum laki-laki dan banci. 5) Suci dari hadas dan najis Orang yang berhadas atau terkena najis tidak boleh menjadi imam. 44
6) Menguasai rukun dan bacaan shalat dengan baik. Jumhur ulama’ berpendapat bahwa orang yang tidak pandai membaca Al-Fatihah dan rukun bacaan lainnya tidak sah menjadi imam. 7) Orang yang adil (Mujiyono nurkholis:1995:27)
C. Hubungan Antara Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih dengan Shalat Berjamaah Minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memberikan stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang, atau perbuatan atau sesuatu yang dapat
memberikan pengaruh terhadap
pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri dengan kata lain minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. (Kasijan, Crow, 2984:351). Jika seseorang murid sangat tertarik pada sesuatu maka ia akan sedapat mungkin mengerjakannya sebaik-baiknya dan dalam waktu yang singkat. (Kasijan, Crow, 2984:354). Hidup manusia di dunia ini telah diatur oleh Allah agar terjadi keseimbangan antara kehidupan di dunia dan akhirat. Dan dalam Islam hukun yang mengatur hal tersebut sering disebut dengan ilmu fiqih. Dalam ilmu fiqih mengatur bagaimana manusia berhubungan dengan sang penciptanya (beribadah) maupun muamalah (hubungan dengan sesama manusia).
45
Shalat adalah bagian terpenting dalam bangunan agama setelah tauhid. Shalat merupakan penopang bagi selurh rukun Islam lainnya, karena shalat akan menyadarkan seseorang hamba akan kebesaran Tuhannya dan kehinaan dirinya seta menyadarkan akan adanya pahala dan siksa.(Ismail Al-Muqaddim, 2005:19). Shalat tersebut lebih utama dikerjakan secara berjamaah. Dari uraian singkat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara minat siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah. Dimana minat siswa terhadap sesuatu akan mengaakibatkan anak tersebut untuk melakukan hal yang diminati dengan sebaik mungkin. Apabila anak mempunyai minat terhadap mata pelajaran fiqih yang di dalamnya mengajarkan bagaimana tata cara shalat, hukum shalat dan konsekuensinya bagi orang yang meninggalkannya serta keutamaankeutamaan shalat maka secara otomatis siswa yang mempunyai minat yang besar terhadap pelajaran fiqih maka siswa tersebut pasti akan selalu menjalankan shalat berjamaah ( taat menjalankan shalat berjamaah), begitu juga sebaliknya siswa yang sama sekali tidak mempunyai minat terhadap pelajaran fiqih maka ia tidak akan taat dalam menjalankan shalat berjamaah.
46
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan atara minat siswa mengikuti pelajaran Fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah di MI Miftahul Huda Sumberejo 01. Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Madrasah tersebut. Sebelum peneliti memberikan hasil dari penelitiannya, terlebih dahulu peneliti ingin memberikan gambaran umum tentang MI Miftahul Huda Sumberejo. A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Miftahul Huda Sumberejo 01 semula merupakan Madrasah Diniyah yang didirikan oleh seorang ulama bernama Kyai Damanhuri, pada tanggal 25 Agustus 1956. Adapun tujuan didirikannya Madrasah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk memberikan pondasi agama yang kuat kepada anak-anak di desa Sumberejo dan disekitarnya. 2. Banyaknya anak-anak yang hanya sekolah Rakyat yang pendidikan agamanya sangat minim. 3. Kesanggupan para ustadz untuk mengelola dan dukungan dari masyarakat.
47
Madrasah Diniyah ini dengan nama Miftahul Hidayah dan berlangsung sejak tahun 1962. Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1963, dijadikan Madrasah Wajib Belajar (MWB) masuk pagi. MWB berlangsung hingga tahun 1970. Pada tahun 1971 sampai tahun 1982 masih tetap sebagai Lembaga Pendidikan dasar Islam, dengan nama Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pada tahun 1983 Madrasah Ibtidaiyah dengan diberi nama “MIFTAHUL HUDA” sampai sekarang masih tetap dengan nama MI Miftahul Huda Sumberejo 01. Perjalanan MI Miftahul Huda Sumberejo 01 sejak berdiri hingga saat ini mengalami beberapa kemajuan, antara lain : 1. Pada tahun 1995 terakreditasi dengan status DIAKUI. 2. Pada tahun 2000 terakreditasi lagi dengan status DISAMAKAN. 3. Pada tahun 2005 kembali terakreditasi dengan status nilai B (Baik). 2. Profil Madrasah a. Nama Madrasah
: MI Miftahul Huda 01
b Alamat Sekolah
: Krajan Kidul, Sumberejo, Kec. Pabelan Kab. Semarang 50771
c. Kontak Person
: 081 931 989 629
d. E-Mail
:
[email protected]
48
3. Visi, Misi dan Tujuan MI Miftahl Huda Sumberejo 01 a. Visi Terbentuknya jiwa dan kepribadian generasi muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, peka dan tanggap terhadap komunitasnya serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. b. Misi 1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 2) Membiasakan akhlak yang mulia. 3) Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien berbasis komunikasi. 4) Mengadakan training penguasaan teknologi informasi. 5) Mengenali dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara maksimal. c. Tujuan 1) Menguasai bacaan dan gerakan shalat. 2) Mampu mengaplikasikan shalat lima waktu. 3) Mampu membaca Al Quran dengan fasih dan benar. 4) Menghafal Al Quran juz 30. 5) Mampu melaksanakan puasa Ramadhan. 6) Menghormati orang tua, orang yang lebih tua, guru. 7) Mampu bergaul dengan baik ditengah-tengah lingkungannya. 8) Menguasai kurikulum Departemen Agama. 9) Menguasai kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.
49
10) Mampu mengoperasikan computer Ms Word, Ms Exel. 4. Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran a. Sarana Fisik 1) Gedung MI Miftahul Huda Sumberejo 01 memiliki tiga buah gedung yang terdiri dari 9 ruang, dengan perincian sebagai berikut : a) 7 ruang untuk ruang kelas, kelas satu hingga kelas enam. b) 1 ruang untuk ruang guru dan kantor. c) 1 ruang untuk ruang perpustakaan dan komputer. d) 1 ruang untuk ruang koperasi dan UKS. 2) Musholla Muholla MI Miftahul Huda Sumberejo 01 dibangun pada tahun 1995 dengan ukuran 7 x 5 m. Musholla tersebut dibangun dengan tujuan : a) Untuk praktek sholat siswa-siswi kelas I-VI. b) Untuk jemaah sholat Dhuhur siswa-siswi kelas I-VI. c) Sebagai
sarana
ibadah
sehari-hari
masyarakat
sekitar
lingkungan MI Miftahul Huda. d) Sebagai tempat mengaji Al Quran program TBA anak-anak MI Miftahul Huda. 3) WC MI Miftahul Huda Sumberejo 01 memiliki empat unit WC satu unit untuk guru dan karyawan dan tiga unit untuk siswa.
50
b. Sarana Non Fisik 1) Perpustakaan MI Miftahul Huda Sumberejo 01 memiliki perpustakaan dengan perlengkapan sebagai berikut : Tabel 3.1 Daftar Buku Perpustakaan Jumlah
Nama Buku
200 72 28 9 70 72 15 123 4 48 66 15 2 60 853 16 40 16 40 45 42 60 24 30 72 60 35 24 165 70 200
Buku Bacaan/Sastra/Bahasa Buku Sains Buku Panduan Olimpiade IPA dan Matematika Ensiklopedi Sastra Indonesia Buku Atlas Ensiklopedi Matematika Ensiklopedi IPTEK Buku Referensi Buku Panduan Anti Narkoba Ensiklopedi Eksperimen Sains Kamus Visual Dictionari Visual Pengetahuan Populer Kamus Bergambar Matematika Bermain sambil belajar Bahasa Inggris Buku Bacaan Fiksi dan Non Fiksi Kamus Oxford Junior Bergambar Sesi Apa yang Harus Diketahui Buku Pengetahuan Seri Arab Cerdas Ensiklopedi A-Z Seri lebih Dekat dengan Laut dan Bumi Sains untuk Pemula IPA seri A dan B Seri Antisipasi Bencana Seri Rahasia Dibalik Pengetahuan Seri 100 Pengetahuan Seri Bagaimana Kita Mengukur Buku Panduan ICT Buku Cerita Bergambar Buku Pengetahuan Umum, IPA, dan IPS Buku Bacaan Budi Pekerti
51
2) Alat Peraga Pendidikan Tabel 3.2 Daftar Alat Peraga Jumlah 3 set 4 set 3 set 2 set 3 set 3 set 3 set 4 set
Alat Peraga Pendidikan Kit Matematika Kit Matematika Kreatifitas IPBA Kit IPA Bahasa Indonesia IPS CD Pembelajara Geografi 33 Provinsi Kit Bahasa Inggris
3) Sarana Olah Raga Untuk menunjang bakat dan minat siswa di bidang olah raga, MI Miftahul Huda telah memiliki sarana olah raga yang meliputi : a) 1 unit lapangan bola voly b) 1 unit tenis meja a) 4 buah bola voly b) 1 unit tiang dan mistar lompat tinggi c) 10 buah bola kaki d) 4 buah bola peluru e) 6 buah bola karung f) 20 buah mainan dakon g) 6 buah permainan catur 4) Laboratorium Komputer Berkat adanya swadaya dari masyarakat dan wali murid, MI Miftahul Huda telah memiliki laboratorium komputer, walaupun masih jauh dari memadai.
52
5) Alat Seni Untuk menunjang pengembangan bakat dan minat siswa di bidang seni, MI Miftahul Huda Sumberejo 01 telah memiliki satu unit alat musik Drum Band digunakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. 5. Kegiatan belajar mengajar Proses
belajar
mengajar
berlangsung
mulai
07.00-14.30
WIB.
Pembelajaran pelajaran agama dan umum sesuai dengan kurikulum Depag dan Diknas. 6. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam sekolah yang diadakan oleh madrasah dalam rangka mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa yang tidak bisa di dapatkan dalam kegiatan kurikuler. Diantara kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh MI Miftahul Huda Sumberejo 01 adalah sebagai berikut : a. Pramuka b. Fres camp c. Komputer d. Asisten terhadap adik kelas e. Volly Ball f. Drum band
53
7. Program Unggulan Untuk meningkatkan layanan pendidikan sekaligus menjamin kualitas kelulusan (out put) MI Miftahul Huda Sumberejo 01 membuka program unggulan yaitu program tumtas baca Al Quran (TBA) yang dimulai awal semester II tahun pelajaran 2008-2009. a. Tujuan dari program TBA : 1) Membekali anak dengan kemampuan dasar ilmu agama Islam. 2) Anak mampu membaca Al Quran dengan baik dan lancar (bancar). b. Target dari program TBA : 1) Khotam Al Quran 30 jus 2) Hafal al Quran juz 30 8. Keadaan Guru MI Miftahul Huda Sumberejo 01 MI Miftahul Huda Sumberejo 01 diampu oleh 20 (dua puluh) guru, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. Empat guru sebagai guru kelas, yaitu guru kelas I, II, II: 1) Kelas I Al Bukhori
: Siti Mutiah
2) Kelas I Al Jabar
: Rodlotul Hidayah, S.Pdi
3) Kelas II
: Nur Khasanah, A. Ma.
4) Kelas III
: Siti Zulaikah, S.Pdi
b. Sembilan guru sebagai guru mata pelajaran untuk kelas IV, V, VIyaitu: 1) A Slamet termizi, S. AG 2) Siti mustainah, S. Pdi 3) M.Syukri S. Pdi.
54
4) Siti Maskanah A. Ma. 5) M. Safari 6) Supriyanto 7) Etik Faridatul Kumala 8) Mukri Abdul Hadi A. Ma. 9) A. Rohim, A. Ma c. Struktur organisasi dewan guru MI Miftahul Huda Sumberejo Adapun struktur organisasi dewan guru MI Miftahul Huda terlampir.
9. Keadaan Siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Pada tahun pelajaran 2009/2010 jumlah siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 dari kelas VI berjumlah 136 siswa, seperti terlihat dalam tabel berikut : Tabel 3.3 Jumlah Siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2009/2010 Jumlah Siswa No
Kelas
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI
Laki-laki
Perempuan
18 15 13 14 11 8
21 12 18 11 10 7
Total 39 27 31 25 21 15
Keadaan siswa kelas III, IV, dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 tahun pelajaran 2009/2010 yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 55
Tabel 3.4 Jumlah Siswa Kelas III, IV, V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2009/2010 No
Kelas
1 2 3
III IV V
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan 13 18 14 11 11 10
Total 31 25 21
Jumlah siswa kelas IV, V, VI MI Miftahul Huda Sumberejo 01 tahun pelajaran 2007/2008 ada 77 anak. Tabel 3.5 Data Responden MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2009/2010
Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
No Induk 1560 1532 1569 1553 1554 1573 1538 1574 1526 1527 1558 1579 1565 1552 1528 1572 1550 1577
Nama Siswa Anisa Khoiriyah Ahmad Al Faizin Azum Alfiani Bighum Sonia Bibi Busyrini Family Dian Astuti Dwi Styawan Erna Rahayu Harto slamet Heni Karimah Ika Auliya Fatimah Indiyani wahidah Laila Rahmawati Laily faricha Nikmah M. Nurudin M. Fathul Fahman M. Khadik Muyohar M Titto Alvin Andrian J.
56
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
Kelas III III III III III III III III III III III III III III III III III III
Lanjutan Tabel 3.5 Data Responden MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2009/2010
Urut 19 20 21 23 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
No Induk 1575 1551 1523 1555 1562 1648 1530 1557 1567 1559 1647 1604 1576 1535 1531 1547 1525 1534 1533 1501 1509 1537 1540 1545 1490 1540 1521 1515 1536 1529 1522 1545 1510 1541 1524 1541 1539 1548
Nama Siswa Muhammad Giarto Naila Arifiani Sholihah Naila Lutfiatul Ma’ati Nur Aisyah Risma Septian Defiana Rian Ali Sihab Rully Anisa Sakdiyah Taufik Anwar Tri Susilowati Uus Islamiyah Wahid nur Rohim Zulfan Ahana Zulfa ridlo sulistyo Aji Afifah Khoirun Nisa Ahmad Yusf Wicaksono Ana Aulia Ana Fransiska Utami Bagas Oktafianto Burhanudin Ahmad Dwi Novi Astuti Emi Safitri Farah Isna Nabila Heni Purwati Irma Wijaya Saputri Jamal Supriyanto Laela Mahmudah Maulana Ikhsan Miftahur Ridlo Muhammad Habib Muhammad Rizal Hanafi Muhammad Sholeh Muhammad Syarif H. Muhtadin Sudibyo Ihsan Syafrizal Maulana Triyanto Ulya Sabila Umi Khasanah
57
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan
Kelas III III III III III III III III III III III III III IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV
Lanjutan Tabel 3.5 Data Responden MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2009/2010 No Urut 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
Induk 1513 1498 1552 1481 1508 1511 1516 1489 1475 1503 1496 1499 1507 1500 1514 1506 1497 1504 1512 1520 1482
Nama Siswa Ajib Mustofa Amalia Nadzifa Apri Supri Fajar Setyowati Faris Alfatah Febri Nur Wahid Feri Kurniawan Intan Silvia Lirisnawati M Muhsinul Fuad Nur Bagus Nur Yana Latifah Putri Novita Sari Siti Rahmawati Sugiyatno Taufik Fajar Bahari Umi Fajriyah Uswatun Chasanah Wildan Rizqi Hidayat Wilis Saputra Zainatul Laila
Jenis Kelamin
Kelas
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
B. Penyajian Data Berdasarkan rumusan masalah yang penulis ketengahkan, maka penulis mengumpulkan data dengan 2 metode, yaitu kuisioner dan dokumentasi. Untuk mengumpulkan data tentang hubungan antara Minat siswa mengikuti pelajaran Fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa di sekolah, penulis membagikan angket kepada responden 77 siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01. Angket tesebut terdiri dari 30 pertanyaan, setiap
58
pertanyaan
terdiri
dari
tiga
pilihan
jawaban.
Untuk
memudahkan
penganalisaan dari 30 item pertanyaan tersebut, maka penulis menentukan nilai dari masing-masing opsi jawaban dari responden, sebagai berikut : a. Jawaban
a = 3 skor
b. Jawaban
b = 2 skor
c. Jawaban
c = 1 skor
Tabel 3.6 Jawaban Angket tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jawaban A B 13 2 5 1 12 3 14 1 14 1 9 5 13 0 12 3 9 4 9 6 12 3 12 3 8 6
C 0 9 0 0 0 1 2 0 2 0 0 0 1
Nilai 2 4 27 6 2 2 15 0 6 8 12 6 6 12 6
1 0 1 0 0 0 1 2 0 2 0 0 0 1 1
Total 43 43 42 44 44 43 41 42 37 39 42 42 37 40
11
3
1
3 39 15 36 42 42 27 39 36 27 27 36 36 24 33
15
12
3
0
36
6
0
42
16
11
3
1
33
6
1
40
17
14
1
0
42
2
0
44
18
12
3
0
36
6
0
42
19
7 12 7 12 13 6 13
7 3 6 3 2 8 2
1 0 1 0 0 1 0
21
14
1
36
36 21 36 39 18 39
6 12 6 4 16 4
0 1 0 0 1 0
42 34 42 43 35 43
20 21 22 23 24 25
59
Lanjutan Tabel 3.6 Jawaban Angket tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih
No Responden 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
A 0 13 14 12 12 9 12 10 11 11 12 14 13 8 9 8 10 0 10 10 5 12 11 11 10 10 11 9 7 10 6 10 11 5 6 7 2 14 9 14 5 12
Jawaban B 13 2 1 3 3 5 3 4 4 3 3 0 1 6 6 7 5 6 5 5 3 3 2 4 5 3 4 5 6 5 7 4 3 6 6 8 10 0 4 1 7 3
C 2 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 9 0 0 7 0 2 0 0 2 0 1 2 0 2 1 1 4 3 0 3 1 2 0 3 0
60
3 0 39 42 36 36 27 36 30 23 23 36 42 39 24 27 24 30 0 30 30 15 36 23 23 30 30 23 27 21 30 18 30 23 15 18 21 6 42 27 42 15 36
Nilai 2 26 4 1 6 6 10 6 8 8 6 6 0 2 12 12 14 10 12 10 10 6 6 4 8 10 6 8 10 12 10 14 8 6 12 12 16 20 0 8 2 14 6
1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 9 0 0 7 0 2 0 0 3 0 1 2 0 2 1 1 4 3 0 3 1 2 0 3 0
Total 28 43 43 42 42 38 42 38 31 30 42 43 42 37 39 38 40 21 40 40 28 42 29 31 40 39 31 38 35 40 34 39 30 31 33 37 29 43 37 44 32 42
Lanjutan Tabel 3.6 Jawaban Angket tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Jawaban B C 7 2
No Responden 68
A 6
69 70 71 72 73
1 9 9 10 10
7 5 4 3 5
74 75 76 77
7 4 7 7
6 8 5 5
3 18
Nilai 2 14
1 2
7 1 2 2 0
3 27 27 30
14 10 8 6
7 1 2 2
30
10
0
2 3 3 3
21 12 21 21
12 16 10 10
2 3 3 3
Total 34 24 38 37 38 40 35 31 34 34 2910
Nilai / skor tertinggi : 44 Nilai / skor trendah : 21
Tabel 3.7 Jawaban Angket tentang Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Jawaban No Responden
A
B
Nilai C
3
2
1
Total
1
12
3
0
36
6
0
2
4
8
3
12
16
3
3
8
5
2
24
10
2
4
11
2
2
23
4
2
29
5
11
4
0
23
8
0
31
6
9
5
1
27
10
1
38
7
14
1
0
42
2
0
44
8
15
0
0
45
0
0
45
9
8
4
3
24
8
3
35
10
6
3
6
18
6
6
30
11
13
1
1
39
2
1
42
12
12
2
1
36
4
1
41
13
6
5
4
18
10
4
32
14
6
4
5
18
8
5
31
61
42 31 36
Lanjutan Tabel 3.7 Jawaban Angket tentang Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Jawaban No Responden
A
B
Nilai C
3
2
1
Total
15
12
3
0
36
6
0
16
6
2
7
18
4
7
17
6
4
5
18
8
5
18
6
3
6
18
6
6
19
7
2
6
21
4
6
20
14
1
0
42
2
0
21
8
4
3
24
8
3
22
14
1
0
42
4
0
23
13
2
0
39
4
0
24
9
2
4
27
4
4
25
12
3
0
36
6
0
26
2
5
8
6
10
8
27
13
2
0
39
4
0
28
14
1
0
42
2
0
29
13
2
0
39
4
0
30
12
3
0
36
6
0
31
5
2
8
15
4
8
32
11
4
0
33
8
0
33
13
1
1
39
2
1
42
34
9
5
1
27
10
1
38
35
11
3
1
33
6
1
40
36
13
1
1
39
2
1
42
37
11
4
0
33
8
0
41
38
15
0
0
45
0
0
45
39
15
0
0
45
0
0
45
40
11
3
1
33
6
1
40
41
10
5
0
30
10
0
40
42
14
1
0
42
2
0
44
43
3
5
7
15
10
7
32
44
13
1
1
39
2
1
42
45
11
4
0
33
8
0
41
46
3
3
9
9
6
9
24
62
42 29 31 30 31 44 35 46 43 35 42 24 43 44 43 42 27 41
Lanjutan Tabel 3.7 Jawaban Angket tentang Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Jawaban
Nilai
No Responden
A
B
C
3
2
1
Total
47
11
4
0
33
8
0
41
48
12
3
0
36
9
0
45
49
12
3
0
36
6
0
42
50
12
3
0
36
6
0
42
51
14
1
0
42
2
0
44
52
10
5
0
30
10
0
40
53
9
3
3
27
6
3
36
54
14
1
0
42
2
0
44
55
13
2
0
39
4
0
43
56
12
3
0
36
6
0
42
57
13
1
1
39
2
1
42
58
13
1
1
39
2
1
42
59
3
7
5
9
14
5
28
60
7
4
4
21
8
4
33
61
5
7
3
15
14
3
32
62
4
7
4
12
14
4
30
63
11
4
0
33
8
0
41
64
8
7
0
24
14
0
38
65
15
0
0
45
0
0
45
66
10
3
2
30
6
2
38
67
9
4
2
27
8
2
37
68
7
6
2
21
12
2
35
69
2
5
8
6
10
8
24
70
4
8
3
12
16
3
31
71
10
5
0
30
10
0
40
72
9
5
1
17
10
1
28
73
11
4
0
33
8
0
41
74
8
5
2
24
10
2
36
75
7
7
1
21
14
1
36
63
Lanjutan Tabel 3.7 Jawaban Angket tentang Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Jawaban
Nilai
No Responden
A
B
C
3
2
1
Total
76
10
3
2
30
6
2
38
77
9
4
2
27
8
2
37
758
254
143
2250
513
143
2906
Nilai / skor tertinggi : 46 Nilai / skor terendah : 24
64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang (1) analisis terhadap tiap-tiap variable, (2) Pengkajian hipotesis, dan (3) pembahasan hasil hipotesis. Data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada 77 siswa yang duduk di kelas 3, 4, dan 5 MI Miftahul Huda Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang. A. Analisis Deskriptif 1. Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Data yang penulis peroleh dengan menyebarkan angket ke 77 responden, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proposinya. Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel 3.6 (minat siswa mengikti pelajaran fiqih), terlebih dulu penulis tentukan interval untuk kemudian diklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : i
( xt xr ) 1 xi
Keterangan : i
= interval
xr
= nilai terendah
xt
= nilai tertinggi
xi
= kelas interval
65
Dari rumus ini diperoleh : i
(44 21) 1 3
i
24 3
i 8 Dengan kelas interval 8 maka diperoleh penggolongan minat siswa mengikuti pelajaran fiqih sebagai berikut: 37-44 termasuk kategori tinggi, diberi lambang A 29-36 termasuk kategori sedang, diberi lambang B 21-28 termasuk kategori rendah, diberi lambang C Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jawaban No 1 2 3
Nimat siswa Tinggi Sedang Rendah
Interval 37-44 29-36 21-28
Frekuensi 41 30 6 77
Tabel 4.2 Daftar Nilai tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jawaban A B C 13 2 0 5 12 14 14 9 13 12 9 9 12
1 3 1 1 5 0 3 4 6 3
9 0 0 0 1 2 0 2 0 0
66
3 39 15 36 42 42 27 39 36 27 27 36
Nilai 2 4 27 6 2 2 15 0 6 8 12 6
1 0 1 0 0 0 1 2 0 2 0 0
Total 43 43 42 44 44 43 41 42 37 39 42
Nominasi A A A A A A A A B A A
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Nilai tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih
No 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
No Responden 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Jawaban A B 12 3 8 6 11 3 12 3 11 3 14 1 12 3 7 7 12 3 7 6 12 3 13 2 6 8 13 2 0 13 13 2 14 1 12 3 12 3 9 5 12 3 10 4 11 4 11 3 12 3 14 0 13 1 8 6 9 6 8 7 10 5 0 6 10 5 10 5 5 3 12 3 11 2 11 4 10 5 10 3 11 4 9 5
C 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 9 0 0 7 0 2 0 0 2 0 1
67
3 36 24 33 36 33 42 36 21 36 21 36 39 18 39 0 39 42 36 36 27 36 30 23 23 36 42 39 24 27 24 30 0 30 30 15 36 23 23 30 30 23 27
Nilai 2 6 12 6 6 6 2 6 14 6 12 6 4 16 4 26 4 1 6 6 10 6 8 8 6 6 0 2 12 12 14 10 12 10 10 6 6 4 8 10 6 8 10
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 9 0 0 7 0 2 0 0 3 0 1
Total 42 37 40 42 40 44 42 36 42 34 42 43 35 43 28 43 43 42 42 38 42 38 31 30 42 43 42 37 39 38 40 21 40 40 28 42 29 31 40 39 31 38
Nominasi 12 B A A A A A B A B A A B A C A A A A B A B B B A A A B A B A C A A C A C B A A B B
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Nilai tentang Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih
No 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
No Responden 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
Jawaban A B 7 6 10 5 6 7 10 4 11 3 5 6 6 6 7 8 2 10 14 0 9 4 14 1 5 7 12 3 6 7 1 7 9 5 9 4 10 3 10 5 7 6 4 8 7 5 7 5
C 2 0 2 1 1 4 3 0 3 1 2 0 3 0 2 7 1 2 2 0 2 3 3 3
3 21 30 18 30 23 15 18 21 6 42 27 42 15 36 18 3 27 27 30 30 21 12 21 21
Nilai 2 12 10 14 8 6 12 12 16 20 0 8 2 14 6 14 14 10 8 6 10 12 16 10 10
1 2 0 2 1 1 4 3 0 3 1 2 0 3 0 2 7 1 2 2 0 2 3 3 3
Total 35 40 34 39 30 31 33 37 29 43 37 44 32 42 34 24 38 37 38 40 35 31 34 34
Nominasi B A B A B B B B C A B A B A B C B B B A B B B B
2913
Untuk mengetahui prosentase dari masing-masing variabel penulis menggunakan rumus sebagai berikut: P
F 100% N
Keterangan: P : Presentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden
68
a. Untuk kategori tinggi mengenai minat siswa mengikuti pelajaran fiiqih siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, ada 41 responden: P
41 X 100% = 53,25% 77
b. Untuk kategori sedang mengenai minat siswa mengikuti pelajaran fiiqih siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, ada 30 responden: P
30 X 100% = 38,96% 77
c. Untuk kategori rendah mengenai minat siswa mengikuti pelajaran fiiqih siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, ada 6 responden: P
6 X 100% = 7,79% 77
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi mengenai minat siswa mengikuti pelajaran fiiqih siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, kab. Semarang, tahun 2010.
69
Tabel 4.3 Prosentase Mengenai Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Siswa Kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, tahun 2010
No 1 2 3
Minat siswa Tinggi Sedang Rendah
Interval 37-44 29-36 21-28
Frekuensi 41 30 6 77
Prosentase 53,25 % 38,96 % 7,79 % 100 %
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa minat siswa mengikuti pelajaran fiqih siswa kelas 3, 4, dan 5 MI Miftahul Huda Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang tahun 2010 Adalah 53,25 % persepsi tinggi, 38,96 % untuk persepsi sedang, dan 7,79 % untuk persepsi rendah. 2. Ketaatan Menjalankan Shalat berjamaah Perolehan data mengenai ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa penulis peroleh dengan menyebarkan angket kepada 77 siswa yang mejadi responden. Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel 3.7 (Ketaatan menjalakan shalat berjamaah), terlebih dulu penulis tentukan interval untuk kemudian diklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah. Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : i
( xt xr ) 1 xi
Keterangan : i
= interval
xr
70
= nilai terendah
xt
= nilai tertinggi
xi
= kelas interval
Dari rumus ini diperoleh : i
(46 24) 1 3
i
23 3
i 7,67
Dengan kelas interval 7,67 maka dibulatkan menjadi 8 untuk memudahkan, maka diperoleh penggolongan ketaatan menjalankan shalat berjamaah sebagai berikut: 40-47 termasuk kategori tinggi, diberi lambang A 32-39 termasuk kategori sedang, diberi lambang B 24-31 termasuk kategori rendah, diberi lambang C
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Mengenai Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Siswa Kelas 3, 4, Dan 5 Mi Miftahul Huda Sumberejo 01 No 1 2 3
Nimat siswa Tinggi Sedang Rendah
Interval 40-47 32-39 24-31
Frekuensi 41 19 17 77
Tabel 4.6 Daftar Nilai tentang Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah
No 1 2 3 4 5 6
No Responden 1 2 3 4 5 6
a
Jawaban b c
12 4 8 11 11 9
3 8 5 2 4 5
1 0 3 2 2 0 1
71
36 12 24 23 23 27
Nilai 2 6 16 10 4 8 10
3 0
Total 42
Nominasi A
3
31
C
2
36
B
2
29
C
0
31
C
1
38
B
Jawaban No 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
No Responden
a
b
7
14
1
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
15 8 6 13 12 6 6 12 6 6 6 7 14 8 14 13 9 12 2 13 14 13 12 5 11 13 9 11 13 11 15 15 11 10 14 3
0 4 3 1 2 5 4 3 2 4 3 2 1 4 1 2 2 3 5 2 1 2 3 2 4 1 5 3 1 4 0 0 3 5 1 5
Nilai
0 0 3 6 1 1 4 5 0 7 5 6 6 0 3 0 0 4 0 8 0 0 0 0 8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 7
72
42 45 24 18 39 36 18 18 36 18 18 18 21 42 24 42 39 27 36 6 39 42 39 36 15 33 39 27 33 39 33 45 45 33 30 42 15
2
1
2 0 8 6 2 4 10 8 6 4 8 6 4 2 8 4 4 4 6 10 4 2 4 6 4 8 2 10 6 2 8 0 0 6 10 2 10
0
Total 44
Nominasi A
0
45
A
3
35
B
6
30
B
1
42
A
1
41
A
4
32
B
5
31
C
0
42
A
7
29
C
5
31
C
6
30
B
6
31
C
0
44
A
3
35
B
0
46
A
0
43
A
4
35
B
0
42
A
8
24
C
0
43
A
0
44
A
0
43
A
0
42
A
8
27
C
0
41
A
1
42
A
1
38
B
1
40
A
1
42
A
0
41
A
0
45
A
0
45
A
1
40
A
0
40
A
0
44
A
7
32
B
Jawaban No
No Responden
a
b
44
44
13
1
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
11
4
3
3
11
4
12
3
12
3
12
3
14
1
10
5
9
3
14
1
13
2
12
3
13
1
13
1
3
7
7
4
5
7
4
7
11
4
8
7
15
0
10
3
9
4
7
6
Nilai
1 0 9 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 1 5 4 3 4 0 0 0 2 2 2
39 33 9 33 36 36 36 42 30 27 42 39 36 39 39 9 21 15 12 33 24 45 30 27 21
2
1
2 8 6 8 9 6 6 2 10 6 2 4 6 2 2 14 8 14 14 8 14 0 6 8 12
1
Total 42
Nominisi A
0
41
A
9
24
C
0
41
A
0
45
A
0
42
A
0
42
A
0
44
A
0
40
A
3
36
B
0
44
A
0
43
A
0
42
A
1
42
A
1
42
A
5
28
C
4
33
B
3
32
B
4
30
B
0
41
A
0
38
B
0
45
A
2
38
B
2
37
B
2
35
B C
69
69
2
5
8
6
10
8
24
70
70
4
8
3
12
16
3
C
71
71
10
5
0
30
10
0
31 40
1
28
C
0
41
A
2
36
B
1
36
B
2
38
B
2
37
B
72 73 74 75 76 77
72 73 74 75 76 77
9
5
11
4
8
5
7
7
10
3
9
4
1 0 2 1 2 2
17 33 24 21 30 27
10 8 10 14 6 8
2906
73
A
Kemudian dicari prosentasi, dengan ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P
F 100% N
Keterangan: P : Presentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden a. Untuk kategori tinggi mengenai ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, ada 41 responden: P
41 X 100% = 53,25 % 77
b. Untuk kategori sedang mengenai minat siswa mengikuti pelajaran fiiqih siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, ada 19 responden: P
19 X 100% = 24,67 % 77
c. Untuk kategori rendah mengenai minat siswa mengikuti pelajaran fiiqih siswa kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, ada 6 responden: P
17 X 100% = 22,08 % 77
74
Tabel 4.7 Prosentase Mengenai Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah Siswa Kelas III, IV dan V MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang, Tahun 2010
No 1 2 3
Minat siswa Tinggi Sedang Rendah
Interval 40-47 32-39 24-31
Frekuensi 41 19 17 77
Prosentase 53,25 % 24,67 % 22,08 % 100 %
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas 3, 4, dan 5 MI Miftahul Huda Sumberejo 01, Kec. Pabelan, Kab. Semarang tahun 2010 Adalah 53,25 % persepsi tinggi, 24,67 % untuk persepsi sedang, dan 22,08 % untuk persepsi rendah.
B. Analisis Data Hubungan Antara Minat Siswa Mengikuti Pelajaran Fiqih Terhadap Ketaatan menjalankan Shalat Berjamaah Siswa MI Miftahul Hada Sumberejo 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penlis lakukan. Yaitu “ Ada hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun 2010”. Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel (correlation) X dan Y dengan menggnakan rums korelasi prearson product moment. Hasil pehitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel.
75
Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemdian dikonsultasikan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 77 dan taraf signifikansi 1% yaitu pada angka 0,296. Jika r hitung > r tabel maka ada hubungan yang positif antara varibel X dan Y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan Y. Jika r hitung < r tabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel X dan Y. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan bantuan software microsoft Excel. Dengan rumus sebagai berikut :
rxy
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
XY
: jumlah hasil kali variabel x dengan y
X
: jumlah nilai variabel x
Y
: jumlah nilai variabel y
N
: jumlah subyek yang diteliti
Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas 3, 4, dan 5 MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan, Kab. Semarang tahun 2010. 2. Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikannya.
76
3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment angka kasar Tabel 4.8 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Minat Siswa Mengikuti pelajaran Fiqih Terhadap Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun 2010
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
X 43 43 42 44 44 43 41 42 37 39 42 42 37 40 42 40 44 42 36 42 34 42 43 35 43 28 43 43 42 42 38 42 38 31 30 42 43
Y 42 31 36 29 31 38 44 45 35 30 42 41 32 31 42 29 31 30 31 44 35 46 43 35 42 24 43 44 43 42 27 41 42 38 40 42 41
77
X2 1849 1849 1764 1936 1936 1849 1681 1764 1369 1521 1764 1764 1369 1600 1764 1600 1936 1764 1296 1764 1156 1764 1849 1225 1849 784 1849 1849 1764 1764 1444 1764 1444 961 900 1764 1849
Y2 1764 961 1296 841 961 1444 1936 2025 1225 900 1764 1681 1024 961 1764 841 961 900 961 1936 1225 2116 1849 1225 1764 576 1849 1936 1849 1764 729 1681 1764 1444 1600 1764 1681
XY 1806 1333 1512 1276 1364 1634 1804 1890 1295 1170 1764 1722 1184 1240 1764 1160 1364 1260 1116 1848 1190 1932 1849 1225 1806 672 1849 1892 1806 1764 1026 1722 1596 1178 1200 1764 1763
Lanjutan Tabel 4.8 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Minat Siswa Mengikuti pelajaran Fiqih Terhadap Ketaatan Menjalankan Shalat Berjamaah, Tahun 2010 NO 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
No Responden 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
X 42 37 39 38 40 21 40 40 28 42 29 31 40 39 31 38 35 40 34 39 30 31 33 37 29 43 37 44 32 42 34 24 38 37 38 40 35 31 34 34 2910
Y 45 45 40 40 44 32 42 41 24 41 45 42 42 44 40 36 44 43 42 42 42 28 33 32 30 41 38 45 38 37 35 24 31 40 28 41 36 36 38 37 2906
78
X2 1764 1369 1521 1444 1600 441 1600 1600 784 1764 841 961 1600 1521 961 1444 1225 1600 1156 1521 900 961 1089 1369 841 1849 1369 1936 1024 1764 1156 576 1444 1369 1444 1600 1225 961 1156 1156 112024
Y2 2025 2025 1600 1600 1936 1024 1764 1681 576 1681 2025 1764 1764 1936 1600 1296 1936 1849 1764 1764 1764 784 1089 1024 900 1681 1444 2025 1444 1369 1225 576 961 1600 784 1681 1296 1296 1444 1369 112328
XY 1890 1665 1560 1520 1760 672 1680 1640 672 1722 1305 1302 1680 1716 1240 1368 1540 1720 1428 1638 1260 868 1089 1184 870 1763 1406 1980 1216 1554 1190 576 1178 1480 1064 1640 1260 1116 1292 1258 110702
rxy
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
Diketahui : N
= 77
X
= 2910
Y
= 2906
X2
= 112024
Y2
= 112328
XY
= 110702
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut:
rxy
NX
X NY 2 Y 2
2
77 *112024 2910 77 *112328 2906 2
2
8524054 8456460
8625848 84681008649256 8444836
2
77 *110702 29102906
NXY X Y
67594 (157748)(204420) 67594 3224684616 0
67594 179574.069
0.376413
0.376
79
Dari analisis korelasi diketahui bahwa: 1. rxy 0.376 2. Nilai pada tabel r Produc Monent dengan N = 77 yang lebih mendekati dengan nilai N tersebut adalah N = 75 dengan taraf signifikan 1 % adalah 0,296
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel X dan Y diketahui, maka
untuk
mengetahui
dapat
tidaknya
hipotesis
diterima
harus
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak. Berdasarkan data di atas dengan jumlah responden sebanyak 77 yang dalam rtabel diperoleh hasil rxy > rtabel. Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesis: “Adakah hubungan yang signifikan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa kelas 3, 4, dan 5 MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun 2010?” ada pengaruh yang signifikan atau hipotesis diterima.
80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis uji data dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel X yaitu minat siswa mengikuti pelajaran fiqih siswa kelas III, IV, V MI Miftahul Huda Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang pada tahun 2010 pada kategori tinggi mencapai angka frekwensi terbesar yakni 41 responden dengan prosentase 53,25 %, dan minta siswa mengikuti pelajaran fiqih kategori sedang mancapai angka frekwensi 30 responden dengan prosentase 38,96 %. Sedangkan keteladanan orang tua kategori rendah hanya terjadi pada 6 pesponden dengan prosentase 7,96 %. 2. Pada variabel Y yaitu ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa III, IV, V MI Miftahul Huda Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang pada tahun 2010 kategori tinggi mencapai angka frekwensi 41 responden dengan prosentase 53,25 %, kategori sedang mencapai angka frekwensi 19 responden dengan prosentase 24,67 %. Sedangkan kategori rendah hanya terjadi pada 17 responden dengan prosentase 22,08 %. 3. Hasil uji hipotesis kesimpulan ketiga membuktikan bahwa hipotesis penulis yaitu “Ada hubungan antara minat siswa mengikuti pelajaran fiqih terhadap ketaatan menjalankan shalat berjamaah siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 tahun 2010” diterima. Hal ini didukung oleh nilai koefisien
81
korelasi (rhitung ) sebesar 0,376. Nilai tersebut lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 1 % (0,296), sehingga baik pada taraf signifikan 1 % korelasi hasil perhitungan sama-sama besar. Hal ini terlihat dari nilai yang lebih besar antara rhitung dengan rtabel . Hubungan yang terbentuk adalah positif dan kuat. Artinya jika minat siswa mengikuti pelajaran fiqih itu tinggi maka ketaatan dalam menjalankan shalat berjamaah juga tinggi. B. Saran-saran Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis peroleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Bagi guru dan orang tua wali a)
Orang tua dan guru merupakan merupakan faktor yang terpenting dalam pendidikan maka mereka harus bisa meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran dengan berbagai cara misalnya dengan mengubah metode dalam penyampaian materi.
b)
Orang tua dan guru hendaknya meningkatkan pola pembinaan bimbingan dan pengawasan terhadap siswa dan anaknya, karena kelak merekalah yang akan mengangkat dan menjatuhkan derajat orang tua dan gurunya.
2.
Kepada siswa MI Miftahul Huda Sumberejo Kec. Pabelan
Kab.
Semarang hendaknya memberikan semacam buku kendali untuk kegiatan kepada siswa untuk mengetahui ketaatan siswa dalam menjalankan shalat berjamaah di rumah.
82
3.
MI Miftahul Huda Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang perlu mengadakan evaluasi lanjut nengenai siswa yang minatnya masih rendah dan kataatan menjalankan shalat berjamaah juga rendah dengan cara
pendekatan personal kepada
siswa-siswi tersebut
untuk
mengetahui akar permasalahannya. C. Penutup Dengan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas terselesainya penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan sekaligus mampu mengubah dan membentuk umat manusia yang berakhlak mulia. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa banyak kekurangan dalam penulisan ini, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Atas perhatian dan partisipasi dari pembaca, penulis ucapkan terima kasih.
83
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali, Imam. 2001. Ibadah Perspektit Sufistik, terjemahan oleh Roudlon, cet. ke 2. Surabaya: Risalah Gusti Ash. Shiddieqy. Teungku Muhammad Hasbi. 2000. Kuliah Ibadah Ditinjau Dari Segi Hukum dan Hikmah. Semarang: Pustaka Rizki Putra Arifin. Bey dkk. 1992. Terjemahan Sunan Abu Daud jilid I. Semarang: Syi Syifa’ B. Sandjaja.. & Heriyanto. Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakarya Dalyono, 1997. Psikologi Pendidikan. Cetakan ke-1. Jakarta: Rineka Cipta Daradjat, Zakiah, dna rekan-rekan. 1995. Ilmu Fiqih. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahannya 30 Jus. Solo: Qomari Prima Publisher Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, Cetakan ke 1, Jakarta, Rineka Cipta Kraim A. Syafi’I. 1995. Fiqih Usulul Fiqih. Bandung: Pustaka Setia Mahjuddin, 1995. Dirosah Islamiyan Bagian Ilmu Fiqih. Cet. ke-3. Garuda Buana Indah Muhammad bin Ahmad bin Ismail al-Muqaddim. 2005. Mengapa Kita Harus Shalat?. Jakarta: Media Hidayah Muhyiddin Asep. Asep Slahuddin. 2006. Shalat Bukan Sekedar Ritual. Bandung: Remaja Rosdakarya M S Khalil. 2006. Tata Cara Shalat Nabi. Bantul: Izzan Pustaka. Nurkholis. Mujiyo. 1995. Meraih Pahala 27 Derajat. Bandung: Al-Bayan, Syarifddin, Amir. 2003. garis-garis besar fiqih. Cet. 1. Bogor: Kencana
Shaleh, Rahman. 1969. Dedaktik pendidikan Agama di Sekolah Dasar dan Petundjuk2 Mengadjar bagi Guru Agam., Bandung: Peladjar Sidik, Tono dkk. 1998. Ibadah dan Ahlak Dalam Islam. Yogyakarta: UII Press Indonesia Tafsr Ahmad.1994. Ilmu Pendididkan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya Z. Kasijan. 1984. Psikologi Pendidikan jilid 1. (Lister D. Crow, PH.D. Alce Crow. PH.D. Educational Psychologi). Surabaya: Bima Ilmu Zakialdin. Hafidz. 2002. Ringkasan Shahih Muslim. Mizan Zuhri, Moh. 1992. Terjemahan Sunan At-Tirmizi. jilid I.. Semarang: Asyi Syifa’