Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
33
ANALISIS KERUGIAN DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DI P.T. PLN (Persero) PENYALURAN & PUSAT PENGATURAN BEBAN (P3B) JAWA BALI REGIONAL JAWA TENGAH & DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Hernawan Sujatmiko ABSTRACT Necessity of electric power in Indonesia straight rise agree with economic and industry development a long with society growth. Because of that, government must be well to give service of electric with SUTET 500 kV. In the distribution electric power from generation to load centre used transmission line, because distance from generation to load centre is so far. Electric power in flow, they have a power loss. It’s because factor of isolator leak and corona leak then the voltage will be down (voltage dropped) and for efficiency of transmission will be down too. The aim of this research is to calculate power loss in SUTET 500 kV. This calculates had been done three different times in SUTET Ungaran – Pedan at 15th-24th August 2007 07.00 am (lead has been started), 13.00 pm (lead has been changed from low to middle) and 18.00 pm (lead on the top). As the result of this calculate, at Wednesday, 15th August 2007 at 18.00 pm have the biggest value of power loss 6.179.710,62 Watt and the smallest power loss has been done in Wednesday 15th August 2007 at 07.00 am and Wednesday 22nd August 2007 at 07.00 am 2.816.691,632 Watt. The SUTET 500 kV Ungaran – Pedan efficiency value in good condition because the average approximately 100 %. Nevertheless, there are lack of the result because calculate only in ten days. The best way to reduce this lack is continuously calculation. Keywords :PowerLoss,Voltage Dropped, Corona
pihak pemerintah juga sudah memikirkannya I.
PENDAHULUAN
antara lain melalui pembangunan pembangkit tenaga listrik berskala besar seperti yang ada
A. Latar Belakang
di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia
Suralaya (Jawa Barat), PLTU Payton (Jawa
meningkat
laju
Timur) dan PLTU Ujung Jati (Jawa Tengah)
pertumbuhan ekonomi dan industri serta
yang pada saat ini sedang dalam tahap
pertambahan penduduk. Dalam menuju era
pembangunan. Oleh sebab itu ketersediaan
tinggal landas, semua sektor pembangunan
energi listrik yang cukup dan berkualitas
diarahkan untuk mampu mempersiapkan diri
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
untuk
oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara).
terus
menghadapi
sesuai
era
dengan
industrialisasi.
Berbagai investasi dalam bidang industri saat
Sistem kelistrikan antar pusat-pusat
ini telah banyak dilakukan oleh pihak swasta
pembangkit dan pusat-pusat beban pada
baik melalui penanaman modal dalam negeri
umumnya terpisah dalam ratusan bahkan
(PMDN) maupun penanaman modal asing
ribuan kilometer. Hal ini terjadi karena beban
(PMA). Sedangkan dari pihak pemerintah
(konsumen)
sendiri rupanya sudah cukup banyak yang
sementara lokasi pembangkitan umumnya
dikerjakan melalui sektor industri, antara lain
terletak dipusat-pusat sumber energi (PLTA)
melalui kiprah Badan Usaha Milik Pemerintah
dan di lokasi yang memudahkan transportasi
(BUMN) yang
bahan bakar (PLTU), yang biasanya dibangun
tergabung dalam
kelompok
industri strategis dan juga melalui industri petrokimia, industri semen, industri logam dan
industri
berat
lainnya.
Tidak
terdistribusi
disetiap
tempat,
di tepi laut. Karena
itu
tenaga
listrik
yang
bisa
dibangkitkan
harus
disalurkan
dipungkiri bahwa semua kegiatan industri
kawat-kawat
saluran
transmisi.
seperti diatas dapat berjalan apabila tenaga
saluran transmisi membawa tenaga listrik
listrik yang tersedia cukup memadai. Untuk
dari pusat-pusat pembangkitan ke pusat-
mengatasi kebutuhan tenaga listrik tersebut,
pusat beban melalui saluran tegangan tinggi
melalui Saluran-
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
34
150
kV
atau
tegangan
melalui
ekstra
tinggi
saluran 500
gambaran tentang kerugian – kerugian yang
transmisi kV.
terjadi
Trafo
pada
saluran
transmisi
tegangan
penurunan akan merendahkan tegangan ini
ekstra tinggi dengan cara menghitung berapa
menjadi tegangan subtransmisi 70 kV yang
besar rugi daya yang terjadi pada saluran
kemudian di gardu induk diturunkan lagi
tersebut, sehingga nantinya dapat berguna
menjadi tegangan distribusi primer 20 kV.
dalam kaitannya dengan sistem transmisi
Pada gardu induk distribusi yang tersebar di
tenaga
pusat-pusat beban tegangan diubah oleh trafo
transmisi tegangan ekstra tinggi.
distribusi menjadi tegangan rendah 220/380
listrik
Mencegah
Saluran transmisi dilihat dari jarak
akan
Saluran transmisi jarak pendek (short
Selanjutnya ”Masalah
adalah saluran yang panjangnya lebih
atau
beban itu direpresentasikan sebagai Impedan
dalam
adalah faktor korona dan faktor kebocoran
transmisi
tegangan
ekstra
tinggi
single circuit Ungaran - Pedan, sehingga dapat
memberikan
suatu
gambaran
–
latar
belakang
yang
Berapa besar jatuh tegangan yang terjadi pada saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran - Pedan?
ii.
Berapa besar kerugian daya yang terjadi pada saluran transmisi tegangan ekstra
tentang kerugian daya yang terjadi pada saluran
yang
akan diamati adalah sebagai berikut: i.
pada ujung penerimaan ada perbedaan. studi
penelitian
diuraikan diatas, maka permasalahan yang
penurunan atau biasa disebut dengan jatuh
melakukan
data,
Berdasarkan
sehingga mengakibatkan tegangan mengalami
mencoba
banyak
ilmiah.
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi,
penulis
penting
dilakukan agar terarah dan melalui prosedur
isolator yang biasanya banyak terjadi pada
maka
nampak
maksudnya agar peneliti tidak terjerumuskan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
Berdasarkan dari hal tersebut diatas
membahasnya,
paling utama dilakukan oleh setiap peneliti,
yang
pada pangkal pengiriman dengan tegangan
memiliki
masalah adalah hal yang sangat penting dan
tegangan ekstra tinggi terdapat rugi – rugi
tegangan. Hal ini terjadi apabila tegangan
perlu
Dalam setiap penelitian, perumusan
transmisi daya
penyelidikan
gunanya realistik”.
pembebanan dipilih menggunakan tegangan
rugi
dalam
untuk
ataupun Arus (I) yang tetap yang lazim
–
dirasakan
unsur – unsur yang menggerakkan kita
tetap (Z), sebagai Daya tetap (S), Tegangan (V)
rugi
dapat
itu kita dipermasalahkan dengan penelitian
daya juga merupakan aliran beban. Beban –
dan
harus
Apabila kita akan terus berjalan. Oleh karena
menuju beban karena itu dalam hal ini aliran
tegangan
Winarno
mesti dilalui (dengan jalan mengatasinya).
Daya listrik akan selalu mengalir
saluran
DR.
sebagai suatu rintangan – rintangan yang
dari 240 km.
Pada
Prof.
Surahmat, SE mengemukakan bahwa :
Saluran transmisi jarak jauh (long line),
konstan.
untuk
sebagai Serangkaian untuk memecahkan”.
panjangnya antara 80 – 240 km.
yang
penelitian
Winarno Surahmat, SE, ”Masalah diartikan
menengah
(medium line), adalah saluran yang 3.
membawa
yang harus ditempuh. Menurut Prof. DR.
kurang dari 80 km. jarak
pemahaman,
mempermudah langkah – langkah berikutnya
line), adalah saluran yang panjangnya transmisi
kekaburan
sekali dirumuskan. Perumusan masalah ini
tiga, yaitu:
Saluran
saluran
maka dalam suatu penelitian masalah perlu
atau panjangnya dapat dibedakan menjadi
2.
pada
B. Rumusan masalah
V.
1.
terutama
tinggi 500 kV Ungaran - Pedan? iii.
Berapa besar korona yang terjadi pada saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran - Pedan?
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
iv.
35
Berapa besar efisiensi saluran transmisi
tegangan setinggi – tinggi mungkin. Batas
tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran -
ketinggian tegangan transmisi pada masing –
Pedan?
masing negara berbeda - beda tergantung pada kemajuan teknologi tenaga listrik di
C. Pembatasan Masalah Agar
suatu
menyimpang
dari
pembahasan
tujuannya
tidak
memerlukan
adanya pembatasan ruang lingkup masalah pada satu pokok persoalan. Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah: 1.
Studi dilakukan pada satu saluran transmisi tenaga listrik tegangan tinggi saja yaitu saluran
Ungaran
–
Pedan,
dan
tempat
observasinya di P.T. PLN (Persero) Penyaluran & Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali Regional Jawa Tengah & DIY Unit Pelayanan Transmisi Semarang pada tanggal 15 Agustus – 24 Agustus 2007. 2.
Analisis hanya menghitung resistan, reaktan transmisi,
impedan,
faktor
daya,
besar
tegangan pada pangkal pengiriman dengan tegangan pada ujung penerimaan, rugi daya serta efisiensi transmisi serta besar rugi korona. 3.
Metode
yang
digunakan
adalah
metode
observasi. 4.
Data yang digunakan merupakan data yang didapat dari hasil observasi.
b.
c.
II.
Indonesia
pada
saat
ini
adalah
tegangan 70 kV dan 150 kV, sedangkan untuk
transmisi
tegangan
ekstra
tinggi
menerapkan tegangan 500 kV. Ada dua kategori saluran transmisi, yaitu saluran udara (overhead line) dan saluran bawah tanah (underground). Saluran udara menyalurkan tenaga listrik melalui kawat – kawat yang digantung pada tiang – tiang transmisi dengan perantara isolator – isolator,
sedang
saluran
bawah
tanah
menyalurkan listrik melalui kabel – kabel bawah tanah. Kedua saluran ini mempunyai keuntungan
dan
kerugian,
dibandingkan
dengan saluran udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh cuaca buruk dan saluran bawah
tanah
lebih
estetis
karena
tidak
tampak. Saluran bawah tanah lebih disukai di Indonesia terutama untuk kota – kota besar, tetapi biaya pembangunannya lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara dan perbaikannya lebih sukar jika terjadi Peningkatan tegangan pada saluran transmisi mempunyai nilai ekonomis yang
Mengetahui jatuh tegangan pada saluran
sangat
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV
berikut:
Ungaran - Pedan.
a)
penting,
keuntungannya
sebagai
Penyaluran daya yang sama arus yang
Mengetahui rugi daya pada saluran transmisi
dialirkan menjadi berkurang, ini berarti
tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran -
penggunaan
Pedan.
kawat
Mengetahui besar rugi korona pada saluran
dengan bertambah tingginya tegangan
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV
transmisi.
Ungaran - Pedan. d.
tinggi
hubung singkat.
D. Tujuan Penelitian a.
negara – negara tersebut. Transmisi tegangan
b)
Luas
bahan
penghantar
penampang
tembaga akan
pada
berkurang
konduktor
yang
Mengetahui efisiensi transmisi pada saluran
digunakan
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV
struktur penyangga konduktor lebih
Ungaran - Pedan.
kecil.
LANDASAN TEORI
c)
Arus
berkurang
yang
mengalir
karena
di
itu
saluran
transmisi menjadi lebih kecil maka
2.1. Umum
jatuh tegangan juga menjadi kecil. Menaikkan transmisi
adalah
daya
guna
dengan
Tegangan transmisi yang semakin
saluran
menaikkan
besar
maka
jarak
bebas
antar
kawat
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
36
penghantar
harus
lebih
lebar.
Panjang
L = l + 0,4605 log10
gandengan isolator harus lebih besar dan berarti
meningkatkan
biaya
menara
dan
(Arismunandar
konstruksi penopang. 1.
Kuwahara,
dengan :
Resistan
l = Nilai
resistan
saluran
transmisi
temperature.
Resistan
(R)
karena
fluks
magnet
= 0,05 untuk kawat dengan penampang
dari
sebuah penghantar sebanding dengan
Induktansi
dalam kawat
dipengaruhi oleh resitivitas konduktor dan
dan
1993 : 53)
1)
bulat (µ = 3.
GMR, GMD
panjang l dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya.
R=ρ
2.
Radius rata-rata geometris (GMR) dari suatu luas ialah limit dari jarak rata-rata
l A
geometris (GMD) antara pasangan elemen (2.2)
dalam suatu luas itu sendiri bila jumlah
(William D. Stevenson, 1990 : 39)
elemen itu diperbesar sampai tak terhingga.
dengan :
a.
ρ
= Resitivitasnya ( Ω )
Teori GUYE Pada suatu lingkaran dengan radius r
R
= Resistan arus searah ( Ω m)
terdapat n titik yang jaraknya satu sama
l
= Panjang Konduktor (m)
lain sama besar maka GMD antara titik-
A
= Luas Penampang (m²)
titik adalah : n −1
GMD = r
Induktan Saluran
n
Jarak-jarak bersama antara pasanganInduktan kawat tiga fasa umumnya berlainan
untuk
masing
–
pasangan titik itu adalah sama dengan n
masing
x (n-1) jarak-jarak, dan hasil perkalian
kawat. Namun karena perbedaannya
dari semua jark-jarak itu adalah sama
kecil nilai induktannya dari penghantar yang ditransposisikan yang diambil,
dengan pangkat n(n - 1) dari GMD-nya. b.
bila ketidakseimbangannya tidak besar.
adalah jarak dari titik itu terhadap pusat
Susunan kawat seperti tertera pada gambar 2.1. reaktan induktif urutan positif
(positive
reactance)
sequence
dari
lingkaran. c.
inductive
saluran
yang
GMD dari suatu titik terhadap lingkaran
GMD dari dua lingkaran dengan jarak titik-titik pusatnya d12 adalah d12.
4.
Kapasitan Saluran
ditransposisikan dinyatakan oleh W. A. Lewis sebagai
Kapasitan konduktor
X L = 0,004657 f log10
GMD (Ω / mile) GMR
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 53) dengan :
untuk
adalah
yang
kemampuan
dipisahkan
menyimpan
muatan
oleh listrik
dua
isolator pada
tegangan yang diberikan diantara keduanya. Bila pada dua konduktor yang terpisah oleh jarak tertentu dialirkan arus listrik maka akan terbentuk fluks elektrostatik dan dua
f
= Frekuensi
GMD
= Geometric mean distance =
konduktor
tersebut
berfungsi
sebagai
kapasitor. Nilai kapasitasnya semata-mata 3
Dab Dbc Dca
GMR = Geometric mean radius = K
= Konstanta Induktannya dapat dihitung :
r GMD
r K
tergantung dari jari-jari konduktor dan jarak antara kedua konduktor tersebut serta tidak dipengaruhi oleh besarnya medan magnet. Rumus
untuk
saluran adalah :
menentukan
kapasitas
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
37
dengan:
0,02413 GMD log r
C=
E’go A
= 21,1 kV/cm
= 0,448 untuk kawat padat dan 0,375 untuk kawat lilitan
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993: 55)
f
= frekuensi sumber tenaga (Hz)
dengan :
r
= jari-jari penghantar (cm)
C
= kapasitas
m
= mo x m1
GMD
= geometri mean distance (cm)
mo
= faktor permukaan kawat, untuk
r
= jari-jari penghantar
5.
kawat lilitan = 0,83 – 0,87
Jatuh Tegangan mI
= faktor udara, untuk udara baik 1,0
Jatuh tegangan pada saluran transmisi adalah selisih antara tegangan pada pangkal
dan untuk hujan 0,8
δ
= kepadatan udara relatif
pengiriman (sending end) dan tegangan pada ujung
penerimaan
(receiving
end)
tenaga
=
listrik. Pada saluran bolak balik besarnya tergantung
pada
impedan
dan
admitansi
saluran serta pada beban dan faktor daya. Jatuh tegangan relative dinamakan regulasi
Eg
=
tegangan (voltage regulation), dan dinyatakan
0,4343 E D r log 10 r 0,386 b 273 + t
(kV/cm)
oleh rumus: D
Vs − Vr x100% Vr
= jarak ekivalen antar kawat (cm)
7.
Karakteristik Penyaluran Daya
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 2) dengan :
Tenaga listrik disalurkan melalui jaringan
Vs Vr
= Tegangan pada pangkal pengiriman
transmisi dari pusat pembangkit yang disebut
= Tegangan pada ujung penerimaan
pangkal
6.
Hilang Daya Dan Daya Guna Transmisi
beban
pengiriman yang
menuju
pusat-pusat
ujung
penerimaan.
disebut
Meskipun tenaga listrik disalurkan dengan Hilang daya atau rugi daya utama pada
sistem tiga fasa tetapi semua perhitungan
saluran transmisi adalah hilangdaya resistan
dilakukan berdasarkan hubungan satu fasa
pada penghantar. Disamping itu ada hilang
sistem
daya
karena
karakteristik penyaluran daya yang meliputi
kebocoran isolator terutama pada saluran
variabel-variabel tegangan, arus, dan hilang
tegangan tinggi. Pada saluran bawah tanah
daya dapat dilakukan dengan menggunakan
ada hilang daya elektrik dan hilang daya pada
dua pendekatan yang berbeda yaitu:
saluran kabel (sheath).
a.
korona
dan
hilang
daya
Hilang daya resistan untuk saluran tiga
dikonsentrasikan
Rangkaian yang parameter atau konstankonstannya
Hilang Korona
saluran transmisi.
δ
( f + 25) r 2 ( E g − mδE ' g 0 )10 − 2
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993:57)
(lumped),
saluran transmisi jarak pendek. b.
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 3)
A
mempelajari
pendekatan ini digunakan untuk analisis
pendek dinyatakan oleh persamaan:
P=
Dalam
Rangkaian yang parameter atau konstankonstannya
fasa tiga kawat untuk saluran transmisi yang P1 = 3I2Rl
bintang.
didistribusikan
sepanjang
Beberapa perhitungan penting untuk analisis sistem transmisi adalah: a.
Menghitung perbedaan besaran antara tegangan pada pangkal pengiriman (Vs)
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
38
b. c.
dengan tegangan pada ujung penerimaan
pada berkas dua penghantar misalnya dapat
(Vr).
diperlakukan
Menghitung faktor daya pada pangkal
lilitan suatu penghantar dua lilitan.
pengiriman dan ujung penerimaan.
2.2. Kerangka Berfikir
sebuah
serat
atau
Menghitung daya guna transmisi (daya Saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
keluar/ daya masuk)
banyak 8.
sebagai
mengalami
kerugian
daya
yang
diakibatkan oleh beberapa faktor misalnya
Konduktor Berkas
kerugian daya yang diakibatkan oleh korona Tegangan ekstra tinggi yaitu tegangan
atau
residen
penghantarnya
sehingga
diatas 230 kV, korona dengan akibatnya yaitu
mengakibatkan
berupa rugi daya dan terutama timbulnya
penurunan,
interferensi dengan saluran komunikasi akan
pengiriman (sending end) dan tegangan pada
menjadi sangat berlebihan jika rangkaiannya
ujung penerimaan (receiving end) mengalami
tegangan tegangan
mengalami
pada
pangkal
hanya mempunyai sebuah komunikasi dan
perbedaan nilainya, karena sebagian daya
hanya
yang ada hilang yang diakibatkan oleh faktor
mempunyai
perfasa.
Dengan
sebuah
penghantar dua
– faktor diatas. Dalam skripsi ini akan dicari
penghantar atau lebih perfasa yang disusun
menggunakan
kerugian daya yang terjadi pada saluran
berdekatan
jarak
transmisi tegangan ekstra tinggi dengan cara
pemisah antara fasa-fasanya, maka gradien
dibandingkan
menghitung reistan total, reaktan saluran,
tegangan
tinggi
pada
dengan
dalam
impedan, faktor daya, besar tegangan pada
daerah EHV dapat banyak dikurangi. Saluran
pangkal pengiriman, besar tegangan pada
semacam ini dikatakan sebagai tersusun dari
ujung
penghantar
pengiriman serta efisiensi transmisi
berkas
penghantar
(bundled
conductors).
penerimaan,
rugi
daya,
daya
Berkas ini dapat terdiri dari dua, tiga, atau empat penghantar. Berkas tiga penghantar biasanya
menempatkan
penghantar-
penghantarnya pada sudut-sudut suatu segi tiga sama sisi dan berkas empat penghantar menempatkan
penghantar-penghantarnya
pada sudut-sudut suatu bujur sangkar. Arus tidak akan terbagi rata dengan tepat antara penghantar-penghantar dalam berkas jika tidak dilakukan transposisi penghantarpenghantar
dalam
berkas
tetapi
perbedaannya tidak begitu penting dalam praktek, metode GMD sudah cukup teliti untuk perhitungan-perhitungan. Keuntungan lain yang sama pentingnya yang
diperoleh
penurunan
dari
reaktan.
pemberkasan Peningkatan
ialah jumlah
penghantar dalam suatu berkas mengurangi efek korona dan mengurangi efek reaktan. Pengurangan
reaktan
disebabkan
oleh
kenaikan GMR berkas yang bersangkutan. Perhitungan GMR sudah tentu tepat sama dengan berupa
perhitungan lilitan.
untuk
Masing-masing
penghantar penghantar
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi
: P.T. PLN (Persero) Penyaluran
dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali Regional
Jawa
Tengah
dan
DIY
Unit
Pelayanan Transmisi Semarang. Waktu
: 15 Agustus – 24 Agustus 2007
3.2. Jenis Penelitian Dalam
menyusun
diperlukan
suatu
langkah-langkah
penelitian yang
benar
sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Observasi yang dilakukan adalah dengan pengambilan data dilapangan.. 3.3. Populasi Populasi
adalah
dimaksudkan
seluruh
untuk
obyek
diselidiki,
yang
dimana
obyek tersebut setidak-tidaknya memiliki satu
kesamaan
sifat.
Populasi
dalam
penelitian ini adalah Kerugian Daya Pada SUTET 500 kV Ungaran – Pedan.
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
39
yang
3.4. Sampel
menjadi
obyek
atau
variabel
Sampel merupakan sebagian dari seluruh
penelitiannya adalah pengamatan terhadap
populasi
rugi daya pada saluran transmisi tegangan
yang
ingin
mewakili
seluruh
pengambilan
ekstra tinggi.
sample adalah representatif, dimana sampel
3.6. Sumber Data
populasi. yang
Syarat
diambil
umum
menggambarkan
keadaan
sebenarnya dari populasi yang ada. Dalam pengambilan
sampel
apabila
Data-data yang diperlukan dalam proses pembuatan laporan ini diperoleh dari: 1.
subyeknya
Observasi
kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
Penulis mengamati secara langsung
selanjutnya merupakan penelitian populasi
ditempat operator dan mencatat
(Arikunto, 1992 : 107). Penelitian ini tidak
data-data yang diperlukan untuk
seluruh populasi dijadikan obyek penelitian
dianalisa. 2.
namun akan diambil sampel. Sampel dalam
Wawancara
penelitian ini adalah kerugian daya yang
Metode ini dilakukan dengan cara
terjadi pada saluran transmisi tegangan
menanyakan hal-hal yang sekiraya
ekstra tinggi. Untuk menghindari sampel
belum
yang
menyimpang
diperlukan
teknik
penulis
ketahui
kepada
pembimbing lapangan. 3.
pengambilan sampel (teknik sampling) yang
Studi Pustaka
tepat. Teknik sampling dalam penelitian ini
Metode
merupakan gabungan dari :
membaca buku-buku dan mencari
1.
purposive
pemilihan
dengan
hal atau materi yang dianalisa.
sampling
sekelompok
4.
obyek
Bimbingan
penelitian atau sampel didasarkan
Metode ini dilakukan dengan cara
pada ciri-ciri atau tujuan tertentu
meminta bimbingan untuk hal yang
yang
mempunyai
berkaitan
dengan
sangkut paut yang erat dengan ciri-
penelitian
ini
ciri dari populasi yang diketahui
baik dosen maupun dilapangan.
dipandang
sebelumnya. sampel
Adapun
pemilihan
purposive
didasarkan
2.
dilakukan
data yang diperlukan mengenai hal-
Purposive Sampling Dalam
ini
sampel
sampling yang
dipilih
analisa
dari
dari
pembimbing,
3.7. Teknik Analisis Data Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian, terutama bila
mempunyai latar belakang dalam
digunakan
sebagai
kondisi yang sama.
simpulan tentang masalah yang diteliti.
Random Sampling
Dalam
penelitian
generalisasi
ini
bersifat
atau
deskriptif
Dalam random sampling yang baik
maka analisis data yang digunakan adalah
secara
analisis deskriptif percentase. Analisis data
individu
bersama-sama diberi
maupun setiap
kesempatan
secara populasi
yang
sama
ini
digunakan
untuk
deskripsi
atau
pembahasan hasil penelitian berupa data
untuk dipilih menjadi sampel. Jadi
kuantitatif
teknik sampling yang digunakan
gambaran kualitatif dari hasil penelitian.
dalam
penelitian
ini
adalah
sehingga
akan
diperoleh
3.8. Analisis Perhitungan Daya
purposive random sampling. Menghitung kerugian daya yang terjadi
3.5. Variabel Penelitian obyek
pada penghantar harus dicari dulu nilai
penelitian, atau apa yang menjadi titik
resistannya. Rumus yang digunakan utnuk
perhatian
mencari
Variabel
penelitian
suatu
adalah
penelitian
(Suharsimi
Arikunto, 1992 : 99). Dalam penelitian ini
resistan
adalah
menggunakan
persamaan (2.2) sebagai berikut :
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
40
R=ρ
l A
cos
φ
= Faktor daya
b. Menghitung besar tegangan pada ujung
Nilai reaktan dapat dicari setelah nilai
beban adalah :
resistannya diketahui, untuk menghitung nilai reaktan adalah dengan menggunakan
Vr
Vrline 3
=
rumus sebagai berikut :
X L = 2 π 60 x 2.10 −7 x 103 ln
(Hutauruk, 1985 : 64)
GMD GMR
dengan Vr
= Tegangan penerimaan
(Volt)
(3.1)
Vrline
= Tegangan kerja (Volt)
(William D Stevenson, 1990 : 59) Nilai GMD (Geometric Mean Distance atau
c. Mencari tegangan pengiriman adalah :
jarak rata-rata geometris) dan nilai GMR
Vs
(Geometric Mean Radius atau radius rata-
(Hutauruk, 1985 : 64)
rata
dengan Vs
= Tegangan pengiriman
Vr
= Tegangan penerimaan
geometris),
dapat
dicari
dengan
= Vr + IZ
menggunakan rumus dibawah ini :
D AB DBC D AC
3
GMD =
I
= Arus (Ampere)
Z
= Impedan (Ohm)
d.Mencari besar jatuh tegangan adalah : (Hutauruk, 1985 : 45) untuk
menghitung
GMR
adalah
Vs − Vr x100% Vr
=
menggunakan persamaan (2.30) sebagai berikut.
Ds x d 3
= 1,09 4
GMR
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 2)
Saluran transmisi Ungaran – Pedan adalah
dengan Vs
= Tegangan pengiriman
merupakan saluran transmisi jarak pendek
Vr
= Tegangan penerimaan
yaitu kurang dari 80 km, sehingga untuk
e. Mencari rugi daya pada kawat penghantar
mencari
menggunakan persamaan (2.11) sebagai
impedannya
menggunakan
persamaan (2.17) sebagai berikut :
berikut :
Z = R + jX
P resistan = 3. I2. R
Data-data
hasil
digunakan
untuk
perhitungan
diatas
menghitung
besar
f. Mencari
rugi
korona
menggunakan
persamaan (2.13) sebagai berikut :
tegangan pada ujung beban dan tegangan pengiriman, besar jatuh tegangan, rugi daya
pada
pengiriman
kawat serta
Rumus-rumus
penghantar, efisiensi
yang
P=
daya
transmisi.
digunakan
A
δ
( f + 25) r 2 ( E g − mδ E ' g 0 )10 − 2
dengan f
E 'g 0
adalah
= frekuensi (Hz) = 21,1 kV/cm
sebagai berikut :
A
a. Mencari faktor daya :
0,375 untuk kawat lilit
cos
φ
dan S =
P S
= 2
P +Q
2
(William D Stevenson, 1990 : 17) dengan : P
= Daya aktif (Watt)
S
= Daya semu (Watt)
Q
= Daya rekatif (VAR)
= 0,448 untuk kawat padat dan
m
= m0 . m1
δ
= Kepadatan udara relatif
r
= jari-jari penghantar
Eg
= Gradien tegangan
g. Rugi daya total Prugi h. Ps
= P resistan + P korona Mencari daya pengiriman adalah : = Pr + Prugi
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
41
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 62) dengan Ps Pr Prugi
=
c)
= Daya pengiriman
dicari
daya
pada
lebih
kawat
d)
GMD
efisiensi
transmisi
dengan e)
Pr x100% Ps
=
3
D AB DBC D AC
=
3
11 x 11 x 22
GMR
= penghantar yang
harus dikalikan dengan 0,3048.
Ds x d 3
GMR
= 1,09 4
15 Agustus 2007 Jam 07.00
= 1,09 4
0,0314 x 0,3048 x 0,6 3
R (resistan per fasa): 0,0880 ohm/km
= 0,2324 m
Melalui Daerah Ungaran-Pedan Tanggal
f)
D (jarak antar saluran): 11 m l (panjang saluran)
: 75,31 km
A(luas penampang)
:
g)
XL= 2 π 60 x 2.10-7 x 103 ln
327,94mm2
Q (daya rekatif)
: 160 MVAR
Vrline
: 517 KV
h) Xtotal
: 267 A
Impedan Pada saluran transmisi Ungaran –
Pedan
adalah
merupakan
saluran
transmisi jarak pendek yaitu kurang dari
mbar = 758,31
80 km sehingga pengaruh kapasitansinya
mmHg
sangat kecil dan bisa diabaikan, nilai
t (Suhu udara) 0
= 0,3080 x 75,31 = 23,1954 ohm
i)
D (Jarak ekivalen antar kawat) : 1100 cm
(24,3
13,8591 0,2324
= 0,3080 ohm/km
Pr (daya penerimaan) : 140 MW
b (Tekanan udara):
digunakan
untuk mengubahnya jadi meter maka
Data-Data Dari Saluran Transmisi Yang
I (arus line)
dan
adalah jenis DOVE jadi Ds = 0,0314 kaki,
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
GMD
= 13,8591
menggunakan persamaan sebagai berikut.
η
nilai
=
penghantar (Watt) i. Mencari
dahulu
mencari nilai GMR
= Daya penerimaan Rugi
Mencari nilai reaktan adalah tetapi harus
impedannya adalah sebagai berikut.
)
+ 22,9 0 = 23,6 0 C 2
Z
= R + jX =
6,6272 2 + 23,1954 2
= 24,1235 ohm
(1011 + 1011) = 1011
j)
sebagai berikut.
2
Pr = 140 Mwatt
r (Jari-jari kawat satu konduktor) : 1,02 cm
Q = 160 MVAR
f (Frekuensi sumber tenaga): 60 Hz E (Tegangan fasa)
S
: 517 KV
udara baik dan 0,8 untuk hujan. Faktor kawat
m0
untuk
jadi cos
kondisi
permukaan kawat halus adalah 1,0 untuk
cos
kawat lilit adalah 0,83 – 0,87. 4.2
Analisis Rugi Daya a)
Resistan total :
b)
Rtotal
=Rxl
=
140 2 + 160 2
= 212,603 Mwatt
Faktor udara m1 adalah 1,0 untuk permukaan
Mencari faktor daya adalah dengan cara
φ
φ =
P S 140 212,603 =
= 0,6585 k)
Besar tegangan kerja adalah 517.000 Volt sehingga
tegangan
= 0,0880 x 75,31
tegangan
pada
= 6,6272 ohm
dihitung Vr
=
517000 3
penerimaan
ujung
beban
atau dapat
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
42
= 298.490,0891 Volt l)
Mencari tegangan pengiriman Vs
q)
P=
= Vr + IZ
(72 ,5834 − 0,83 x 0,9869 x 21,1)10 − 2
= 298.490,0891 + 267 x 24,1235 = 304.931,0636 Volt
= 18,58236338 kW/km
m) Mencari besarnya jatuh tegangan
Vs − Vr x100% Vr 304.931,0636 − 298.490,0891 = x100% 298.490,0891
= 18.582,36338 W/km Rugi korona total
=
= 2,16 %
0,375 ( 60 + 25 )1,02 2 0,9869
Ptotal
= 18.582,36338 x 75,31 = 1.399.437,786 Watt r)
Prugi
= P resistan + P korona = 1.417.339,382 + 1.399.437,786
n) Rugi daya pada kawat penghantar dapat dicari seperti dibawah ini o)
Presistan = 3. I2. R
= 2.756.777,168 Watt s)
Daya pengiriman dapat dicari dengan) seperti dibawah ini. Ps
= 3 x 2672 x 6,6272
= Pr + Prugi = 140.000.000 + 2.756.777,168
= 1.417.339,382 Watt p)
= 142.756.777,168 Watt
Rugi Korona Kepadatan udara relatif
0,386 b δ= 273 + t 0,386 x 758,31 δ= 273 + 23,6 0
t)
Efisiensi transmisi dapat dicari seperti dibawah ini.
η
= =
= 0,9869
0,4343 E ( kV / cm) D r log 10 0,4343rx 517 Eg = ( kV / cm) 1100 1,02 log 10 1,02 = 72,5834 kV / cm Eg =
Rugi korona
P=
A ( f + 25)r 2 ( E g − mδ E ' g 0 )10 − 2 δ
dengan :
Pr x100% Ps 140.000.000 x100% 142.756.777,168
= 98,07 %
Gradien tegangan pada permukaan kawat untuk saluran transmisi 3-fasa
=Pxl
Jatuh tegangan yang terjadi pada jam 07.00 WIB masih dikatakan kecil karena hanya 2,16 %. Hal ini disebabkan karena jarak
saluran
sehingga
pendek
besar
yaitu
resistan
75,31 pada
km, kawat
penghantar tidak begitu besar. Sedangkan efisiensi transmisi hampir mendekati 100 % yaitu 98,07 %, artinya kerugian daya yang terjadi yaitu sebesar 2.756.777,168
Watt
masih dalam batas normal dan semua ini dipengaruhi oleh besarnya arus dan resistan kawat penghantar yang tidak begitu besar. Kerugian korona dalam persen dari rugi
E 'g 0
= 21,1 kV/cm
A
= 0,448 untuk kawat padat dan
0,375 untuk kawat lilit m
daya =
= m0 . m1
Pkorona total Rugi daya total
x100%
= 0,83 x 1,0 = 0,83
=
1.399.437,786 x100% 2.756.777,168
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
43
Agustus 2007 yaitu sebesar 1.440.538,31 =
Watt,
50,76 %
Agustus
2007
jam
07.00
Agustus
adalah
2007
07.00
yaitu
sebesar
4.
Nilai
efisiensi
transmisi
pada
saluran
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran – Pedan masih sangat baik sekali
kerugian
daya
diakibatkan oleh faktor lain misalnya rugi yang diakibatkan oleh penghantar, faktor
karena rata – rata mendekati 100 %. 5. Saran Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk penelitian kerugian daya saluran
alam, kekotoran isolator, dll. Perhitungan dilakukan sampai tanggal 24 Agustus 2007 pada 3 waktu tertentu, yaitu
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV adalah sebagai berikut :
pada jam 07.00, 13.00 dan jam 18.00
Bagi peneliti selanjutnya yaitu dalam meneliti
sebaiknya
5.3. Kesimpulan Berdasarkan penelitian
maka
hasil
dapat
analisis
diambil
selama
kesimpulan
sebagai berikut : Jatuh tegangan yang terjadi pada saluran transmisi tegangan ekstra tinggi Ungaran – Pedan masih sangat kecil sekali, karena masih dibawah standarnya yaitu maksimal 5 % untuk batas atas dan maksimal 10 % untuk batas bawah. Jatuh tegangan yang terbesar terjadi pada hari Rabu, 15 Agustus 2007 jam 13.00 sebesar 3,68 % dan yang terkecil terjadi pada hari Jum’at, 17 Agustus 2007 jam 07.00 sebesar 1,64 %. Kerugian daya pada penghantarnya untuk saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran – Pedan masih sangat kecil sehingga tidak perlu adanya penggantian atau perbaikan alat dan bahan pada saluran tersebut.
Kerugian
daya
terbesar
adalah
terjadi pada hari Rabu, 15 Agustus jam 18.00 sebesar 6.179.710,62 Watt dan kerugian daya terkecil adalah terjadi pada hari Rabu, 15 Agustus
kerugian
daya
pada
saluran
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV
V. PENUTUP
2007
2.756.777,168
jam Watt.
07.00 Hal
ini
sebesar banyak
dipengaruhi oleh arus, panjang saluran dan resistan penghantarnya. 3.
jam
yang
sehingga
%. Sedangkan sisanya adalah kerugian yang
2.
terkecil
diakibatkan oleh faktor korona adalah 50,76
Watt
1.
daya
1.363.910,815 Watt.
1.399.437,786 Watt sedangkan kerugian daya yang terjadi adalah sebesar 2.756.777,168
kerugian
akibat korona terjadi pada hari Jum’at 17
Kerugian korona yang terjadi pada Rabu, 15
sedangkan
Kerugian daya yang diakibatkan oleh korona yang paling besar adalah terjadi pada hari Selasa, 21 Agustus 2007 dan hari Jum’at 24
diambil sehingga
dalam
data
pengambilan
untuk
dapat
beberapa
dilihat
data bulan,
secara
detail
penurunan dan kenaikan kerugian daya yang terjadi. Maka untuk pengambilan tindakan akan lebih efektif. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsami. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arismunandar. A. dan Kuwahara. S. 1993. Buku Pegangan
Teknik
Tenaga
Listrik.
Jakarta : Pradnya Paramita. http://www.iceweb.com.au/Technical/conversion s/pressureconv.htm (23/01/2008, 09.16) Hutauruk. T.S. 1985. Transmisi Daya Listrik. Jakarta : Erlangga. Kadir, Abdul. 1998. Transmisi Tenaga Listrik. Jakarta : Universitas Indonesia-Press. Moersaleh.
H dan
Musanef.
1992. Pedoman
Membuat Skipsi. Jakarta : CV. Haji Masagung. Seminar Nasional. 2005. Peranan SUTET 500 kV Dalam Menjamin Suplai Listrik JawaMadura-Bali Serta Berbagai Aspeknya. Yogyakarta : UGM. Sulasno. 1993. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Semarang : Satya Wacana.
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
44
William. D. dan Stevenson. Jr. 1990. Analisis Sistem
Tenaga
Listrik.
Bandung
:
Erlangga. Zuhal. 1998. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. BIOGRAFI Hernawan Sujatmiko, Pendidikan terakhir S1 Teknik Elektro Unnes. Hamzah Berahim, Dosen Teknik Elektro UGM. Ngadirin, Dosen Teknik Elektro UNNES
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
45
ANIMASI PROSES PENGIRIMAN SMS PADA GSM MENGGUNAKAN MCROMEDIA FLASH MX
Suenda Adi Pratama, Budi setyanto, Dhidik Prastiyanto
ABSTRACT One of popular services in GSM (Global System for Mobile Communication) system is SMS (Short Message Service). Beside of the low delivery cost, SMS also allows notification and alert delivery. SMS has good and important role in telecommunication world, so the understanding about SMS technology is very needed. Looking for a good method to help about SMS technology understanding until right know is rarely, especially about SMS delivery process. This project aims to create an animation of SMS delivery process on GSM system using Macromedia Flash MX, so hopefully could help to study about SMS delivery process. The SMS animation delivery program with Macromedia Flash MX could demonstrate three processes in SMS delivery mechanism, such as SMS delivery success, delay and fail, but can not demonstrate the signal process and the conversion message with detail. Keyword : GSM, Macromedia Flash MX, SMS PENDAHULUAN
Proses pengiriman SMS dari awal sampai
Message
akhir tidaklah semudah yang dibayangkan, ada
Service, SMS) adalah salah satu layanan yang
beberapa tahap dan proses didalamnya, padahal
banyak digemari, terbukti bahwa setiap orang
sampai saat ini belum ada metode yang baik
yang mengerti bagaimana cara menggunakannya
untuk membantu pemahaman mengenai hal itu.
di terminal handphone atau media lainnya, maka
Oleh karena itu, perlu dalam skripsi ini dibuat
mereka akan cenderung menggunakan SMS. SMS
suatu animasi mengenai proses pengiriman SMS,
memiliki banyak keuntungan, antara lain biaya
sehingga
yang murah, pengiriman notifikasi dan alert,
pemahaman tentang mekanisme pengiriman SMS.
Layanan
pesan
pendek
(Short
membantu
untuk
mempermudah
privasi yang tetap terjaga, masalah kesopanan, A.
dan fleksibilitas. Tidak
bisa
keberadaan
SMS
dipungkiri di
dunia
lagi
bahwa
telekomunikasi
Permasalahan Permasalahan yang diambil pada tulisan ini
adalah
bagaimana
memaparkan
sangatlah penting, bukan hanya para pelanggan
pengiriman
SMS
pada
yang diuntungkan tetapi pihak operator juga
Macromedia
Flash
merasakan keuntungan untuk setiap kirimannya,
dapat mempermudah untuk dipahami.
MX,
GSM
proses
menggunakan
sehingga
diharapkan
hal ini yang menyebabkan SMS tidak hanya dimanfaatkan untuk kiriman person to person,
B.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari skripsi ini adalah
tetapi dapat dikembangkan dalam dunia bisnis
membuat
ataupun yang lainnya.
animasi
proses
pengiriman
SMS
mengenai
menggunakan piranti lunak Macromedia Flash
teknologi SMS sangatlah diperlukan, apalagi bagi
MX yang dapat menampilkan proses pengiriman
orang
SMS
Penjelasan yang
dan
pemahaman
bekecimpung
di
dunia
sukses,
tunda,
dan
gagal,
sehingga
telekomunikasi. Hal yang paling penting dalam
diharapkan program ini dapat membantu dalam
pemahaman
pemahaman proses pengiriman SMS.
sistem
SMS
adalah
mengetahui
bagaimana sebenarnya mekanisme pengiriman SMS itu terjadi, sehingga bisa diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu pengiriman SMS.
C.
Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam skripsi ini
adalah sebagai berikut. Animasi ini menerangkan tiga mekanisme pengiriman SMS, yaitu sukses,
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
46
tunda,
dan
penerimaan
gagal. SMS
Proses
pengiriman
melalui
terminal
dan
Konsep
dari sistem
selular itu
sendiri
telepon
adalah membagi daerah pelayanan menjadi kecil-
genggam. Penyebab keterlambatan dan kegagalan
kecil atau disebut dengan sel dan setiap sel
pengiriman SMS tidak diterangkan secara detil.
dilayani oleh sebuah stasion pemancar-penerima basis (Base Transceiver Station, BTS). Sistem
D.
selular
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk
penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut. 1.
2.
mempunyai
banyak
keuntungan
dibandingkan sistem konvesional, antara lain kualitas pembicaraan yang lebih baik, kapasitas
keragaman
pelanggan yang lebih besar, kemudahan bagi
referensi dari berbagai sumber termasuk
pemakai, serta kemampuan adaptasi yang tinggi
dokumen-dokumen
terhadap kepadatan lalu-lintas. Bentuk sel yang
Studi
literatur,
membutuhkan yang
dicuplik
dari
internet.
ideal adalah lingkaran, tetapi pada kenyataannya
Studi pemrograman Macromedia Flash MX,
tidak bisa diterapkan karena bentuk permukaan
dengan membuat animasi tentang mekanisme
bumi yang tidak rata.
pengiriman SMS. E.
Sistematika Penulisan Sistematika
dibagi
dalam
penulisan
lima
bab,
skripsi
dengan
ini
akan
sistematika
sebagai berikut. a.
BAB I PENDAHULUAN;
(a)
meliputi
latar
belakang,
masalah,
batasan
rumusan
masalah,
(b)
(c)
Gambar 1. Bentuk sel
tujuan
(a) ideal
penelitian,
manfaat
penenlitian,
(b) model
metodologi
penelitian,
sistematika
(c) nyata
penulisan. b.
BAB II DASAR TEORI; meliputi
B. GSM
sistem selular, GSM, dan
layanan pesan pendek. c.
BAB
III
ANALISIS
DAN
BAB
System
for
mobile
GSM adalah sistem komunikasi selular PERANCANGAN
standar
generasi
kedua
yang
dikembangkan
SISTEM N;
untuk mengatasi masalah sistem yang terpisah-
Berisi tentang cara pembuatan program
pisah pada sistem selular generasi pertama.
meliputi alat, bahan dan perancangan
Arsitektur
sistem. d.
(Global
communication)
IV
jaringan GSM diperlihatkan pada gambar HASIL
PENELITIAN
DAN
dibawah ini..
PEMBAHASAN; Berisi penjelasan tentang bagaimana caranya
menjalankan
program
dan
penjelasan tentang interaksi yang harus dilakukan
antara
pemakai
dengan
program yang dibuat. e.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN; merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.
II. LANDASAN TEORI A. Sistem selular Gambar 2. Arsitektur jaringan GSM
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
47
GSM menawarkan kapasitas sistem lebih
Gambar 3. Jaringan SMS pada GSM
besar, karena menggunakan teknologi TDMA, yang berarti penggunaan sebuah kanal tidak
Proses pengiriman SMS ke pelanggan dibagi
diperuntukan bagi satu pelanggan saja, sehingga
menjadi 2, yaitu Mobile-Originated Short Message
pada saat pelanggan tersebut tidak mengirimkan
(MO-SM) dan Mobile-Terminated Short Message
informasi, kanal dapat digunakan oleh pelanggan
(MT-SM).
lain. Hal ini berlawanan dengan teknologi FDMA
1. Mobile-Originated Short Message (MO-
yang digunakan pada generasi pertama. Dengan
SM). MO-SM merupakan jenis pengiriman SMS
menggunakan teknologi digital, layanan yang
yang dikirimkan oleh mobile handset ke SMSC.
ditawarkan menjadi lebih beragam, bukan hanya
Pada layanan MO-SM selalu ada laporan yang
sebatas suara saja, tetapi juga memungkinkan
dikirimkan
diimplementasikannya
yang
mengkonfirmasikan pengiriman pesan pendek ke
berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman
SMSC maupun mengkonfirmasikan kegagalan
data dengan kecepatan rendah.
pengiriman dan mengidentifikasi penyebabnya.
layanan-layanan
Adapun C. Layanan Pesan Pendek Layanan Service,
SMS)
pesan adalah
pendek sebuah
handset,
ke
gambaran
skenario
baik
proses
yang
MO-SM
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. (Short
Message
layanan
yang
memungkinkan untuk mengirim dan menerima pesan singkat berupa teks alphanumeric antara dua atau lebih pelanggan bergerak dan sistem eksternal seperti surat elektronik, pager, dan sistem
pesan
suara
dengan
kapasitas
satu
kiriman pesan maksimal 160 karakter bahkan 765 karakter. Mekanisme pengiriman SMS terdiri atas pengiriman sukses, tunda, dan gagal. Kondisi sukses
meliputi
sukses.
Kondisi
tunda
disebabkan karena jaringan, kerusakan jaringan, Gambar 4. skenario MO-SM
dan MS yang dituju dalam keadaan tidak aktif. Kondisi gagal disebabkan karena jaringan penuh (network kongesti), kerusakan jaringan (network
Keterangan. 1.
error), tujuan diblok, invalid tujuan, dan message expired. Arsitektur jaringan SMS pada GSM
Ketika MS aktif, maka MS meregistrasikan pada jaringan.
2.
diperlihatkan pada Gambar dibawah ini.
Melalui handset pelanggan, SMS ditulis dan dikirim ke nomor MS atau SME tujuan. SMS tersebut dikirim ke MSC terlebih dahulu untuk diproses lebih lanjut.
3.
MSC
akan
menentukan berkunjung
memverifikasi apakah pada
VLR
untuk
MS
berada
atau
daerah
operasi
VLR
tersebut. Jika sudah ditemukan VLR dari MS tersebut
maka
pengiriman
SMS
dapat
dilanjutkan. 4.
MSC mengirimkan SMS tersebut ke SMSC dengan menggunakan operasi forward short message.
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
48
5.
Setelah SMS diterima oleh SMSC, maka
6.
SMSC mengirimkan SMS tersebut ke SME tujuan
dan
SMSC
menerim
laporan
MSC mengirim laporan operasi forward short message ke SMSC
7.
jika
diminta
oleh
acknowledgement dari operasi forward short
mengirimkan
message.
pengiriman SMS ini.
6.
Keberhasilan operasi forward short message
7.
Acknowledgement
tersebut oleh SMSC dikirimkan ke MSC. dari
SMSC
tersebut
ESME,
status
SMSC
laporan
dari
akan proses
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada ”Animasi Mekanisme
dikirimkan oleh MSC ke MS sebagai status
Pengiriman
report dari pengiriman SMS ke SME tujuan.
Macromedia Flash MX” meliputi dua hal yaitu
SMS
Perancangan 3.
pada
GSM
flowchart
Menggunakan
dan
Perancangan
Mobile-Terminated Short Message (MT-
antarmuka pengguna (User interface).
SM). MT-SM merupakan jenis pengiriman
A. Flowchart Program
SMS yang ditampung oleh SMSC dan Mulai
dikirimkan ke handset pelanggan tujuan. Pada
layanan
MT-SM
juga
terdapat
laporan konfirmasi pengiriman maupun Tampilan Awal
informasi kegagalan pengiriman beserta identifikasi gambaran
penyebabnya. skenario
proses
Adapun MT-SM
Menu Utama
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
Overview
ProsesPengiriman
Lihat Profil
SMS Pengertian SMS
Dalam Satu MSC
ElemenPendukung
Beda Cakupan MSC
Mekanisme SMS
Lintas Operator
Gambar 5. Skenario MT-SM Keterangan. 1.
ESME mengirim SMS ke SMSC.
2.
SMSC meminta informasi routing dari MS
Selesai
tujuan melalui HLR. 3.
Gambar 6. Flowchart Program Animasi
SMSC mengirim SMS ke MSC setelah MS diketahui
informasi
routing
dengan
menggunakan operasi forward short message. 4.
5.
pengiriman SMS B. Perancangan Antarmuka Pengguna Perancangan antarmuka pengguna atau (user
MSC mengambil informasi keberadaan MS
interface)
tujuan dari VLR. Operasi ini menggunakan
memerlukan ketrampilan, ketelitian, serta harus
prosedur autentikasi.
mampu mempertimbangkan tindakan-tindakan
MSC mengirimkan SMS ke MS tujuan setelah
pengambilan keputusan saat perencanaan. Pada
ditemukan keberadaan MS tersebut.
perancangan ini lebih mengutamakan pembuatan
merupakan
suatu
bagian
yang
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
49
tampilan yang nantinya akan mempermudah
materi pendukung program. Tujuannya adalah
dalam pembuatan. Tampilan merupakan bagian
agar
terpenting dalam perancangan ini. Perancangan
mengenai program. Desain tampilan materi dapat
tampilan terbagi dalam tiga tahap. Pertama,
dilihat pada Gambar di bawah ini.
membantu
mempermudah
pemahaman
tampilan awal meliputi : perancangan proses menunggu dan halaman utama. Kedua,
menu
utama. Ketiga, perencanaan tampilan animasi.
Menu 1 Menu 2
a. Tampilan Awal Tampilan
awal
program
animasi
Layar Peraga
Menu 3
pengiriman SMS meliputi Proses menunggu dan halaman utama. Desain tampilan awal pada animasi pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Keluar
Gambar 9. Perancangan tampilan materi Pada bagian ini terdapat tiga menu
yang
ditampilkan dan layar peraga. Menu tersebut
Judul
merupakan suatu pilihan untuk menmpilkan
Proses Menunggu
materi pada layar peraga. Layar peraga nantinya
Masuk
akan berisi materi pendukung program. f. Tampilan Animasi
(a)
(b)
Pada bagian ini nantinya akan berisi pertama
animasi proses pengiriman SMS. Desain animasi
program (a) Proses menunggu (b) Halaman
merupakan bagian terpenting dalam pembuatan
utama
program, karena terdapat kumpulan gambar yang
Proses menunggu merupakan tampilan sebelum
mewakili perangkat telekomunikasi dan proses
masuk ke halaman utama.
pengiriman SMS. Dalam program ini terdapat
b. Menu Utama
beberapa animasi proses pengiriman SMS, tetapi
Menu utama merupakan kumpulan beberapa sub
desain tampilan animasinya dibuat sama. Desain
menu. Pada menu utama ini terdapat beberapa
tampilan animasi dapat dilihat pada Gambar di
pilihan menu, antara lain materi SMS, proses
bawah ini.
Gambar
7.
Perancangan
tampilan
animasi dan profil. Pada bagian pertama yaitu mengenai materi SMS, bagian ini berisi wacana khususnya
mengenai
menunjang
program
teknologi animasi.
SMS
Bagian
yang kedua
adalah mengenai proses animasi, yaitu berisi
Layar Animasi
animasi proses pengiriman SMS, dan menu ketiga adalah tentang profil pembuat. Desain menu utama dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Kembali
Menu 1 Menu 2
Gambar 10. Perancangan tampilan animasi
Menu 3
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil program animasi
Gambar 8. Perancangan menu utama program
proses pengiriman SMS pada GSM menggunakan Macromedia Flash MX.
c.
Tampilan Materi Tampilan materi merupakan bagian dari
menu utama, bagian ini nantinya akan berisi
A. Halaman Depan
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
50
Halaman depan terdiri atas proses tunggu
menuju halaman proses pengiriman SMS dan
dan halaman depan program, yang merupakan
dapat melihat animasi pengiriman SMS. Menu
tampilan awal sebelum masuk pada menu utama.
lihat profil untuk melihat profil pembuat. Menu
1.
Proses
Tunggu.
Proses
tunggu
merupakan halaman awal untuk mempersiapkan
utama program diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
program ketika pertama kali dijalankan dan merupakan tampilan sebelum menuju halaman depan program. Pada bagian ini terdapat animasi teks dan animasi proses tunggu. Proses tunggu diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
Gambar 13. Tampilan menu utama C. Layar Submenu Layar sub menu merupakan halaman setelah pemakai memilih tombol yang disediakan pada
halaman
menu
utama.
Pada
program
animasi pengiriman SMS ini terdapat tiga sub menu, yaitu : overview SMS, proses pengiriman dan lihat profil. 1.
Overview
SMS.
Pada
bagian
ini
Gambar 11.Proses Tunggu 2. Halaman Depan Program. Tampilan
terdapat wacana mengenai teknologi SMS yang
setelah proses tunggu adalah halaman depan
bertujuan untuk mendukung program animasi
program, pada tampilan ini berisi judul program
pengiriman SMS dan membantu pemahaman
dan tombol masuk. Fungsi tombol masuk pada
materi khusunya teknologi SMS. Overview SMS
tampilan ini adalah untuk menuju ke halaman
meliputi pengertian SMS, elemen pendukung, dan
berikutnya, yaitu menu utama. Halaman depan
mekanisme
program diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
SMS.
Sub
menu
Overview SMS
Gambar 12. Halaman depan program B. Menu Utama Tampilan setelah halaman depan program adalah menu utama. Pada menu utama ini terdapat beberapa menu, antara lain:
overview
Gambar 14. Tampilan overview SMS 2. Proses Pengiriman. Pada bagian ini terdapat
pilihan
untuk
melihat
animasi
SMS, proses pengiriman dan lihat profil. Jika
pengiriman SMS, antara lain pengiriman SMS
menekan tombol pada menu overview SMS maka
dalam satu MSC, beda MSC, dan lintas operator.
dapat
yang
Masing-masing menu terdapat tiga tombol, yaitu
mendukung program animasi. Jika menekan
melihat
beberapa
materi
SMS
tombol warna hijau, kuning, dan tombol warna
tombol pada menu proses pengiriman, maka akan
merah. Tombol warna hijau untuk melihat proses
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
51
pengiriman SMS sukses, tombol warna kuning
Animasi kedua adalah proses pengiriman
untuk melihat proses pengiriman SMS tunda, dan
SMS beda
MSC. Desain tampilan dan
warna merah untuk melihat proses pengiriman
program hampir sama dengan proses pengiriman
SMS gagal. Selain itu disediakan tombol kembali
SMS dalam satu MSC, hanya saja gambar yang
untuk menuju halaman sebelumnya yaitu menu
terdapat pada layar animasi berbeda, karena
utama. Tampilan proses pengiriman diperlihatkan
menggunakan
pada Gambar di bawah ini.
pengiriman SMS berbeda MSC dapat dilihat pada
dua
MSC.
Layar
alur
animasi
Gambar di bawah ini.
Gambar 15. Tampilan proses pengiriman 4.
Lihat Profil. Bagian ini berisi tentang profil pembuat. Tampilan profil pembuat
Gambar 18. Tampilan animasi beda MSC
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
Animasi ketiga adalah proses pengiriman SMS lintas operator.Pada bagian ini terdapat gambar
perangkat
mendukung
terjadinya
telekomunikasi pengiriman
SMS
yang dan
tombol untuk mengendalikan pergerakan alur animasi. Layar animasi terdapat empat tombol untuk pengaturan, yaitu tombol play, tombol pause, tombol stop, dan tombol kembali. Tombol play berfungsi untuk memulai alur pengiriman Gambar 16. Tampilan profil pembuat
SMS, tombol pause untuk berhenti sementara, tombol stop untuk berhenti total, dan tombol
D. Layar Animasi bagian
Kembali untuk kembali ke menu utama. Layar
terpenting dalam program animasi pengiriman
animasi pengiriman SMS lintas operator dapat
SMS, karena tujuan utama dari program animasi
dilihat pada Gambar di bawah ini.
Layar
animasi
merupakan
pengiriman
SMS
adalah
pengiriman
SMS.
Program
melihat ini
proses
menampilkan
proses pengiriman SMS dalam satu MSC, beda MSC, dan lintas operator, sehingga tampilan animasinya
juga
beragam.
Layar
animasi
pengiriman SMS dalam satu MSC dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 19. Tampilan animasi lintas operator
Tombol Tombol
Gambar 17. Tampilan animasi satu MSC
V. SIMPULAN DAN SARAN A.
Simpulan
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009
52
Dari hasil pembahasan dan uraian pada bab-bab
terdahulu
maka
dapat
Postel, J.B., 2005, Mobile Messaging Technologies
diambil
and Services Sms, Ems And Mms, John Wiley and Sons ,England.
kesimpulan bahwa program animasi pengiriman SMS dengan Macromedia Flash MX ini dapat
_____,
memperlihatkan proses pengiriman SMS dalam
Service). www.mobileindonesia.net
satu MSC, beda MSC, dan lintas operator. Selain itu
program
mekanisme
ini
dapat
proses
memperlihatkan
pengiriman
SMS,
tiga yaitu
pengiriman SMS sukses, tunda, dan gagal, tetapi program
ini
tidak
menampilkan
2007,
Mengenal
SMS
(Short
Message
07 Desember _____, 2007, Tutorial Wireless Short Message Service. www.visualgsm.com 09 November
proses
pengiriman SMS melalui media selain telepon
BIOGRAFI
genggam.
Suenda Ardi Pratama, Pendidikan terakhir S1
Program
membantu
ini
diharapkan
masyarakat
yang
dapat
ingin
belajar
mengenai teknologi SMS dan mengetahui proses pengiriman SMS. B.
Program ini hanya sebagai pengantar materi untuk
mempermudah
masih
banyak
pemahaman,
kekurangan
Untuk
dikembangkan
itu
menjadi
sehingga
yang
program lebih
terdapat ini
baik,
dapat
misalnya
dengan menambahkan proses pengiriman SMS melalui e-mail atau media lain, selain itu program animasi pengiriman SMS bisa dikembangkan lebih lanjut seperti media pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Mehrotra,
A.,1996,
GSM System Engineering,
Artech House Publishers, London. Mulyanto, E.S., 2002, Kupas Tuntas Telepon Selular Anda, Andi offset, Yogyakarta. Oetomo,
B.S.D.,
dan
H.,
2003,
Teleakses
Database Pendidikan Berbasis Ponsel, Andi offset, Yogyakarta. Rosidi,
R.I.,
2004,
Membuat
Sendiri
SMS
Gateaway Berbasis Protokol SMPP, Andi offset, Yogyakarta. Santoso, G., 2004, Sistem Selular CDMA (Code Division Multiple Access) , Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunomo, 2004, Pengantar Sistem Komunikasi Nirkabel, PT. Grasindo, Jakarta. Sutopo, A.H., 2002, Animasi Dengan Macromedia Flash
Budi setyanto, dosen Teknik Elektro UGM Dhidik Prastiyanto, dosen Teknik Elektro Unnes
Saran
didalamnya.
Teknik elektro UNNES.
Berikut
Infotek, Jakarta.
Actionscript,
Salemba