THE EFFECTS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE COOPERATIVE SCRIPT ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE CONCEPT OF ENVIRONMENTAL POLLUTION (Experimental Study at the Class VII of SMP Negeri 13 Tasikmalaya Academic Year 2015/2016) Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.
[email protected] Biology Education Department. Faculty of Educational Sciences and Teachers’ Training. Siliwangi University ABSTRACT This study was conducted to determine the effects of cooperative learning model type cooperative script on the student learning result on the concept of environmental pollution at Class VII of SMP Negeri 13 Tasikmalaya academic year 2015/2016. This study was conducted on November 2015 to April 2016 at SMP Negeri 13 Tasikmalaya. The method used in this study was pre-experimental. The population in this study were all students of class VII SMP Negeri 13 Tasikmalaya twelve classes, with the total of students as many as 407 people. The samples were 34 students in the class VII H and class VII I were 35 students in SMP Negeri 13 Tasikmalaya. The samples were taken using cluster random sampling. Instruments used in this research was the test of student learning result in the concept of Environmental Pollution. This es was multiple choice test of 40 items with five options. Data analysis technique used was t test with significance level (α) = 5%. From the research, processing, and data analysis, showed that there was the improvement itn the student learning result using cooperative learning model cooperative script in SMP Negeri 13 Tasikmalaya. Keywords: Cooperative Learning Model, Cooperative Scrip Type, Environmental Pollution
1
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe cooverative script terhadap hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan April 2016 di SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya sebanyak dua belas kelas, dengan jumlah siswa sebanyak 407 orang. Sampel penelitian sebanyak 34 orang siswa di kelas VII H dan di kelas VII I sebanyak 35 orang siswa di SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Tes ini berupa pilihan majemuk sebanyak 40 butir soal dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan (α)=5%. Dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script di SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya.
Kata Kunci: Cooperative Learning Model, Cooperative Scrip Type, Pencemaran Lingkungan
2
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pembelajaran untuk menghasilkan perubahanperubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran, dan sifat. serta membimbing ke arah yang lebih baik supaya lebih pandai mengendalikan diri, terampil dalam bermasyarakat, berkepribadian baik dan akhlak mulia. Proses pendidikan akan terus menerus berlangsung baik di sekolah maupun di luar sekolah yang diberikan oleh guru, keluarga maupun masyarakat. Selain itu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar mengajar agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Salah satu tanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang berkenaan dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana siswa akan dibawa. Proses pendidikan yang dilakukan di sekolah pada dasarnya adalah kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan agar siswa mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar yang diinginkan atau sesuai dengan tujuan pendidikan, diperlukan adanya suatu inovasi atau kreatifitas dari pendidik dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat yang dapat menambah atau meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga proses pembelajaran itu dapat lebih menarik bagi siswa. Dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar. Agar hasil pembelajaran berjalan secara optimal dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk terampil menggunakan berbagai strategi dan memilih model-model pembelajaran, yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya, terdapat kendala pada proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran IPA konsep Pencemaran Lingkungan di antaranya yaitu selama ini metode yang digunakan ceramah, tanya jawab dan penugasan, selama proses pembelajaran berlangsung keadaan cenderung di dominasi oleh guru, siswa cenderung pasif dan tidak berani untuk bertanya, siswa jarang dilatih untuk mengungkapkan ide/gagasan mereka baik dalam bentuk soal maupun cara penyelesaiannya, dan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah belum terbentuk pada saat proses pembelajaran. Sehingga menyebabkan hasil belajar cukup rendah, hal ini di tunjukkan dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan adalah 76, tetapi rata-rata nilai ulangan IPA mata pelajaran Biologi pada konsep Pencemaran Lingkungan yang dicapai siswa pada tahun akademik 2014/2015 adalah 59. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka guru sebagai fasilitator dan motivator dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat 3
memotivasi belajar siswa dalam belajar IPA. Salah satu caranya dengan melibatkan siswa lebih aktif adalah dengan model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini penulis akan mencoba proses pembelajaran kooperatif di mana siswa di arahkan untuk bekerja sama dengan sosialnya. Model pembelajaran yang akan di gunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script. Model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa mempunyai peran saat diskusi berlangsung. Pada pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi, siswa satu dengan lainnya bersepakat untuk menjalankan peran masing-masing, yaitu siswa yang berperan sebagai pembicara membacakan hasil pemecahan yang diperoleh, dan siswa yang menjadi pendengar menyimak dan mendengar penjelasan dari pembicara, dan mengingatkan pembicara jika ada kesalahan. Masalah dipecahkan bersama untuk kemudian disimpulkan bersama. Sedangkan kesepakatan dengan guru yaitu, guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu guru mengontrol selama pembelajaran berlangsung, dan guru mengarahkan siswa jika siswa merasa kesulitan. Pada akhirnya siswa lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada Konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016 ?.” C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan secara teoretis maupun secara praktis. 1. Kegunaan Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan dunia pendidikan, khususnya dalam rangka 4
memperbaiki proses belajar mengajar salah satunya dalam pembelajaran IPA pada konsep Pencemaran Lingkungan 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis Menambah pengetahuan mengenai pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan, pada akhirnya dapat memajukan kualitas pendidikan agar lebih baik lagi. b. Bagi Guru Dapat memberikan gambaran tentang model-model pembelajaran kooperatif. Khususnya model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script dalam penyampaikan materi pelajaran. c. Bagi Siswa Memberikan motivasi dan minat siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara aktif serta membantu siswa memahami materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Konsep Pencemaran Lingkungan. d. Bagi Sekolah Memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:123). Pre experimental seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah quasi experiment atau eksperimen pura-pura, karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah one shot case study, artinya penulis mengadakan perlakuan satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh, kemudian dilakukan post tes. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 12 kelas, dengan jumlah siswa 407 orang. Siswa dianggap memiliki kemampuan yang relatif sama berdasarkan nilai ulangan harian pada mata pelajaran IPA sehingga penulis mendukung keadaan populasi homogen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak dua belas kelas dari populasi dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, artinya penulis mengadakan perlakuan satu kali yang diperkirakan sudah 5
mempunyai pengaruh, kemudian dilakukan tes. Desain penelitian yang digunakan menurut Arikunto, Suharsimi (2013:124) adalah: Rancangan Keterangan X1 X2 O
: X1 : O X2 : O : : Perlakuan (treatment) pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script : Perlakuan (treatment) kedua dengan menggunakan model pembelajaran langsung (metode ceramah) : Hasil observasi setelah diberikan perlakuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data skor hasil belajar siswa yang proses pembelajaranya menggunakan dua model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script dan model pembelajaran langsung (metode ceramah) pada konsep Pencemaran Lingkungan didapat hasil yang berbeda. Hal ini terlihat dari rata-rata skor siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung (metode ceramah) memiliki nilai rata-rata sebesar 24,83 yang lebih rendah dibanding nilai rata-rata skor siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script sebesar 31,50 lebih tepat digunakan sebagai model pembelajaran dalam proses pembelajaran mengenai konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya. Tabel 1 Hasil Ringkasan Perhitungan Hipotesis thitung
ttabel
7,67
200 dan -200
Hasil Analisis thitung berada di daerah penolakan Ho
Kesimpulan Kesimpulan Penelitian Analisis Tolak Ho terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script dan metode ceramah (model pembelajaran langsung) terhadap hasil belajar siswa pada Konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016.
6
KKM 35 30 25
30
31.50
KKM
VII-H
24.83
20 15 10 5 0 VII-I
Sumber : Pengolahan data Gambar 1 Perbedaan Skor Rata-rata Hasil Postest pada Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Koopertaif Tipe Cooperative Script dan Model Pembelajaran Langsung (Metode Ceramah). Berdasarkan diagram tersebut diketahui bahwa proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran koopertif tipe cooperative script dan model pembelajaran langsung (metode ceramah) memberikan hasil yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung (metode ceramah). Dari data penelitian hasil belajar siswa yang diperoleh dari kelas VII H yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script pada konsep Pencemaran Lingkungan, diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal, dengan kesimpulan nilai rata-rata di kelas VII H pada konsep Pencemaran Lingkungan telah mencapai KKM yang telah ditentukan. Sedangkan hasil belajar siswa di kelas VII I yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung (metode ceramah) pada konsep Pencemaran Lingkungan, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan belum mencapai KKM yang ditentukan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung (metode ceramah) tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII I SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya. 7
Dalam penggunaan model pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script dengan model pembelajaran langsung (metode ceramah) dalam pelaksanaannya guru sangat berperan penting dalam proses awal pengarahan pada siswa sampai siswa melaksanakan proses belajar di kelas, guru harus mempersiapkan materi dan menguasai setiap materi yang akan disampaikan kepada siswa agar proses belajar mengajar berlangsung dengan baik. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script, siswa ditekankan untuk bisa meringkas materi pembelajaran dan saling membantu dalam menghapal ide-ide pokok sebelum dipresentasikan bersama pasangannya. Kelebihan model pembelajaran cooperative script yaitu setiap siswa mendapat peran masing-masing, melatih pendengaran, dan kecermatan dalam menyimak materi yang dibacakan, guru dapat mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan. Kekurangan model pembelajaran cooperative script adalah hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu, hanya dilakukan oleh dua atau lebih dan tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya terbatas yaitu hanya pada dua orang tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan model pembelajaran cooperative script menunjukkan hasil yang positif, karena siswa mempelajari materi secara langsung sehingga siswa lebih cepat memahami materi dan tidak cepat lupa, dengan demikian siswa akan lebih memahami dan mengingat materi yang dipelajari sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Peningkatan ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran, salah satunya motivasi dan minat siswa merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dan untuk faktor eksternalnya adalah pemberian model pembelajaran atau cara guru mengajar dapat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung (metode ceramah) dimulai dengan guru menjelaskan materi tanpa melibatkan siswa secara aktif. Model pembelajaran langsung memberikan pengaruh dan hasil yang positif, akan tetapi tidak lebih baik dan tidak memberikan skor yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran lainnya. Pada pembelajaran yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran langsung (metode ceramah), siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa melibatkan siswa. Sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam menerima materi yang akibatnya hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.
8
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII H SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016.
9
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Fardila, Elia. (2014). Pengaruh Strategi Cooperative Script Dengan Media Gambar Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Mts Al-Raisiyah Sekarbela. Jurnal.[Online]. Tersedia: http://lppm.ikipmataram.ac.id/.cooperative.script. [13 Desember 2015]. Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hernawan, Edi. (2014). Statistik Parametrik. Tasikmalaya: Lppm Unsil Siliwangi. Huda, Miftahul. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda,
Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jihad, Ade dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Mulia, Ricky M. (2005). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran Lingkungan, Jakarta : Rineka Cipta Wardhana, Wisnu Arya. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Widaningsih, Dedeh. (20012). Evaluasi untuk Matematika. FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Tidak diterbitkan
10