PENGARUH PENGUMUMAN PENAWARAN SUKUK DAN OBLIGASI SERTA KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Siti Ma’sumah
Abstract There are several ways to raise funds, i.e. borrowing from banks, issuing share/stocks or bonds. Investors will react information about sukuk (sharia compliant bonds) and bond issues. When investors actually utilize such information in there investment decision, it will be reflected in the changes of stock prices and trading volume. The objectives of this study are to analyze the effect of sukuk and bond issues size, company size and sukuk and bonds rating on market reaction. This study also analyze the significant negative effect of maturity and debt ratio on market reaction. The population is firm issuing sukuk and bonds from 2007 – 2014. The sampling used purposive samping. That is to i.e. sample is drawn based on specified criteria. The sampling criteria are company listing in IDX, publishing Financial Statement in the year of issuance the sukuk and bonds. When Sukuk and bonds that are issued by firm/companies in the same year, the researcher choose only one that has largest nominal value. This is because the sukuk and bonds with different maturity but the other variable is same will result in multikolinearity. The analysis method used is multiple regression analysis The results show issues size, maturity and company size do not affect market reaction both in sukuk and bonds. Debt ratio has significant negative effect in both type of securities. Rating do not affect market reaction for sukuk securities but has significant positive effect from bonds.
Keywords : Issue size of sukuk (sharia compliment bonds) and bonds, maturity, debt ratio, company size, sukuk and bond rating, and market reaction
PENDAHULUAN Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham) yang diterbitkan pemerintah dan perusahaan swasta. Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana
investasi
bagi
masyarakat
(Husnan, 1994). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan
memperoleh
(return)
bagi pemilik
dengan
karakteristik
dana,
sesuai
investasi
yang
perusahaan
harus
dalam memenuhi kebutuhan struktur modal perusahaan. Namun manajemen
memaksimalkan
yang nilai
dapat
perusahaan
(Ashhari et al, 2009). Perusahaan yang membutuhkan
dana
mempunyai
beberapa cara, antara lain meminjam kebank,
menerbitkan
saham
atau
obligasi.
kepada investor, di mana utang ini akan dibayarkan pada masa yang ditentukan (Ibrahim, 2008). Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan
modal Indonesia terdiri dari dua yaitu
154
prinsip
syariah
yang
dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi
Syariah
yang
mewajibkan
Emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang
berupa
bagi
Obligasi
Syariah
hasil/margin/fee
serta
membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (DSN MUI, 2002). Peluang besar,
sukuk
karena
masih
pemerintah
sangat kembali
membuka utang baru melalui penerbitan
retail ini telah mendapatkan kesesuaian syariah DSN MUI Nomor B-043/DSNMUI/II/2015 tanggal 17 Februari 2015 (Supriadin, 2015). Peluang sukuk yang sangat bagus tersebut masih kurang dimanfaatkan oleh perusahaan go public, hal ini terlihat dari prosentase perusahaan go public yang mengeluarkan sukuk dari tahun 2009 sampai 2013 hanya sebesar 2,2%. Hal ini dapat
disebabkan
karena
sukuk
memerlukan underlying asset sedangkan
Obligasi yang beredar dipasar
obligasi
surat
pemerintah maupun perusahaan swasta
harus memilih struktur modal yang optimal
merupakan
Sukuk Negara Retail Seri SR-007. Sukuk
memilih strategi keuangan perusahaan
paling
Obligasi
pengakuan utang yang diterbitkan oleh
imbalan
dipilih (Ibrahim, 2008). Manajemen
syariah.
konvensional
dan
obligasi
asset
perusahaan
sudah
digunakan
sebagai jaminan pinjaman ke bank.
Investor
obligasi
memerlukan
kelompok sukuk. Penelitian lain oleh
informasi yang dapat dijadikan acuan
Septianingtyas
dalam mengkomunikasikan keputusan
bahwa ukuran sukuk berpengaruh positif
investasinya,
signifikan terhadap return saham.
sehingga
informasi
keuangan suatu entitas bisnis yang
(2012)
menyimpulkan
Maturiti adalah lamanya waktu
berkualitas sangat diperlukan sebagai
jatuh
pertanggungjawaban atas pengelolaan
Umumnya, semakin lama waktu jatuh
dana yang ditanamkan. (Magreta dan
temponya,
Nurmayanti, 2009). Informasi mengenai
tinggi
pengumuman penawaran sukuk dan
pemegang sukuk dan obligasi untuk
obligasi akan direspon oleh investor. Jika
tambahan resiko meminjamkan uang
investor
memanfaatkan
dalam periode yang lebih lama. Oleh
informasi tersebut dalam pengambilan
karena itu, maturiti berhubungan negatif
keputusan
dengan
benar-benar
investasinya,
maka
tempo
sebagai
pada
bahwa
saham
dan
aktivitas volume perdagangan saham. Berdasarkan pada pecking order
akan
Hasil
(2013)
umur
obigasi.
semakin
kompensasi
CAR.
Purnamawati
harga
dan
kuponnya
pengumuman tersebut akan berdampak perubahan
sukuk
bagi
penelitian
menyimpulkan
obligasi
berpengaruh
terhadap imbal hasil obligasi. Berdasarkan
pecking
order
theory, hutang lebih baik dari ekuitas
theory terdapat hubungan yang negatif
karena
lebih
antara profitabilitas dengan rasio hutang.
rendah. Ketika perusahaan menggunakan
Sehingga rasio hutang akan berhubungan
hutang sebagai alat keuangannya, ini
negatif dengan CAR. Hasil penelitian
memberikan sinyal yang baik bagi
Susilowati dan Turyanto (2011), Ulva
investor. Sehingga Ukuran penawaran
(2011), Thamrin (2012), Suprapti dan
sukuk dan obligasi berhubungan positif
Nuraini (2009) serta penelitian Wingsih
dengan cumulative abnormal return
dan Anomsari (2013)
(CAR). Hasil penelitian Ibrahim dan
bahwa DER berpengaruh signifikan
Minai (2009) menyimpulkan bahwa
terhada return saham. Hasil penelitian
issue size mempengruhi reaksi pasar.
Ngaisah (2008) menyimpulkan bahwa
Sejalan
DTA berpengaruh negatif signifikan
memiliki
penelitian
dengan
biaya
yang
penelitian
Ashhari
et
al,
tersebut (2009)
menyimpulkan bahwa secara parsial ukuran
penawaran
sukuk
menyimpukan
terhadap return saham. Ukuran
perusahaan
relatif
digunakan
sebagai
derajat
berpengaruh terhadap reaksi pasar pada
informasi.
Perusahaan
besar
dapat asimetri lebih 155
diperhatikan oleh analisis saham dan
Kusumawati
investor institusional. Dengan demikian
bahwa Bond rating memiliki pengaruh
ukuran perusahaan memiliki hubungan
yang signifikan terhadap return saham.
positif dengan cumulative abnormal
(2014)
Penelitian
ini
mengacu
penelitian
Minai (2009) menyimpulkan bahwa
Perbedaan
ukuran perusahaan mempengruhi reaksi
penelitian Ashhari et al (2009) terletak
pasar. Sejalan dengan penelitian tersebut
pada perbedaan objek penelitian dan
penelitian
(2009)
penambahan variabel rating obligasi.
menyimpulkan bahwa secara parsial size
Selain itu penelitian ini menggunakan
berpengaruh terhadap reaksi pasar pada
variabel cumulative abnormal return
kelompok obligasi. Penelitian lain oleh
untuk mengukur reaksi pasar.
Ganerse
dan
menyimpulkan
et
al,
Suarjaya ukuran
perusahaan
return saham. Penelitian lain yang dilakukan Ulva (2011) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham.
fundamental perusahaan adalah faktor
perusahaan
yang
dengan
kondisi
meliputi
kondisi
manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Pada prinsipnya, semakin rendah rating, berarti semakin tinggi risiko gagal bayar dan berarti semakin rendah pula imbal hasil (return) yang diharapkan oleh investor.
Penelitian
Septianingtyas
(2012) menyimpulkan bahwa rating berpengaruh positif signifikan terhadap return 156
saham.
Serta
(2009).
ini
dengan
KAJIAN LITERATUR Sukuk merupakan
penelitian
instrumen
investasi berbasis syariah yang dapat digunakan oleh investor baik itu muslim ataupun non muslim untuk memobilisasi idle fund (Siskawati, 2010). Dewan Syariah Nasional telah
Menurut Hartono (2008) faktor
berhubungan
penelitian
al
(2013)
berpengaruh positif signifikan terhadap
yang
et
pada
return. Hasil penelitian Ibrahim dan
Ashhari
Ashhari
menyimpulkan
memberikan
fatwa bahwa pembiayaan hanya dapat diberikan pada perusahaan yang jenis usahanya tidak bertentangan dengan Syariah Islam dan yang kondisinya layak untuk
mendapat
pembiayaan
secara
Syariah (Pontjowinoto, 2007). Informasi
penerbitan
obligasi
syariah (sukuk) ini kemudian akan memberikan suatu pertanda (signal) bagaimana efeknya bagi cumulative abnormal return saham perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (sukuk) sekaligus mengeluarkan saham di pasar bursa efek. Signalling theory berlaku
disini,
dimana
mengandung
setiap
tindakan
informasi.
Teori
ini
berpengaruh terhadap reaksi pasar pada kelompok sukuk. Penelitian lain oleh
diperkuat oleh Hartono (2008) jika suatu
Septianingtyas
informasi baru yang relevan masuk ke
bahwa ukuran sukuk berpengaruh positif
pasar yang berhubungan dengan suatu
signifikan terhadap return saham.
aktiva, informasi ini akan digunakan
H1a : Ukuran penawaran sukuk secara
untuk
menganalisis
(2012)
menyimpulkan
dan
parsial berpengaruh positif dan
menginterpretasikan nilai dari aktiva
signifikan terhadap reaksi pasar
bersangkutan.
kelompok sukuk.
kemungkinan
Akibatnya
adalah
pergeseran
harga
H1b : Ukuran penawaran obligasi secara
Reaksi pasar
parsial berpengaruh positif dan
ditunjukkan dengan adanya perubahan
signifikan terhadap reaksi pasar
harga dari sekuritas bersangkutan yang
kelompok obligasi.
ekuilibrium yang baru.
dapat
diukur
ke
dengan
cumulative
Investor
cenderung
lebih
abnormal return sebagai nilai perubahan
menyukai obligasi dengan umur yang
harga saham atau dengan menggunakan
pendek
cumulative abnormal return.
dianggap lebih mampu dalam melunasi
karena
penerbit
obligasi
Berdasarkan pada pecking order
kewajiban pembayaran pokok pada saat
theory, hutang lebih baik dari ekuitas
jatuh tempo dibandingkan dengan umur
karena
lebih
obligasi yang panjang (jatuh temponya
rendah. Ketika perusahaan menggunakan
lama). Hal tersebut dikarenakan dalam
hutang sebagai alat keuangannya, ini
masa atau periode yang begitu lama,
memberikan sinyal yang baik bagi
risiko kejadian buruk atau peristiwa yang
investor. Sehingga Ukuran penawaran
menyebabkan
sukuk relatif berhubungan positif dengan
menurun bisa saja terjadi (Purnamawati,
cumulative average abnormal return
2013). Hasil penelitian Purnamawati
(CAAR) (Ashhari et al, 2009).
(2013)
memiliki
biaya
yang
Hasil penelitian Ibrahim dan
kinerja
menyimpulkan
perusahaan
bahwa
umur
obligasi berpengaruh terhadap imbal
Minai (2009) menyimpulkan bahwa
hasil obligasi.
issue size mempengruhi reaksi pasar.
H2a : Maturiti secara parsial berpengaruh
Sejalan penelitian
dengan
penelitian
Ashhari
et
al,
tersebut (2009)
negatif dan signifikan terhadap reaksi pasar kelompok sukuk.
menyimpulkan bahwa secara parsial ukuran
penawaran
sukuk
relatif 157
H2b : Maturiti secara parsial berpengaruh
H3a : Rasio hutang secara parsial
negatif dan signifikan terhadap
berpengaruh negatif dan signifikan
reaksi pasar kelompok obligasi.
terhadap reaksi pasar kelompok
Total
debt
to
total
assets
sukuk.
menunjukkan perbandingan antara total
H3b : Rasio hutang secara parsial
kewajiban dengan total aktiva. Semakin
berpengaruh negatif dan signifikan
tinggi total debt to total assets maka
terhadap reaksi pasar kelompok
perubahan
obligasi.
laba
yang
diperoleh
perusahaan semakin rendah. Hal ini
Ukuran
perusahaan
dapat
dikarenakan total debt to total assets
digunakan untuk mewakili karakteristik
yang
keuangan perusahaan. Besar kecilnya
tinggi
menunjukkan
proporsi
kewajiban perusahaan lebih besar dari
perusahaan
pada aktiva yang dimiliki perusahaan.
kemampuan
Sehingga
mengoperasikan
perusahaan
perusahaan semakin besar karena adanya
berbagai
dan
kewajiban perusahaan untuk membayar
dihadapinya. Pada akhirnya, kemapuan
beban bunga yang berdampak pada
untuk
berkurangnya laba (Agustina dan Silvia,
tersebut
2012). Berdasarkan pecking order theory
pendapatan sahamnya (Riyanto, 2001).
terdapat hubungan yang negatif antara
Ukuran perusahaan dapat digunakan
profitabilitas
sebagai
risiko
yang
dengan
ditanggung
rasio
hutang.
dapat
mempengaruhi
manajemen
situasi
dengan
kondisi
mengoperasikan dapat
derajat
untuk
yang
perusahaan mempengaruhi
asimetri
informasi.
Sehingga rasio hutang akan berhubungan
Perusahaan besar lebih diperhatikan oleh
negatif dengan CAAR (Ashhari et al,
analisis saham dan investor institusional.
2009).
Dengan demikian ukuran perusahaan Hasil penelitian Susilowati dan
Turyanto (2011), Ulva (2011), Thamrin
memiliki
hubungan
positif
dengan
abnormal return (Ashhari et al, 2009).
(2012), Suprapti dan Nuraini (2009)
Hasil penelitian Ibrahim dan
serta penelitian Wingsih dan Anomsari
Minai (2009) menyimpulkan bahwa
(2013)
menyimpukan bahwa DER
ukuran perusahaan mempengruhi reaksi
berpengaruh signifikan terhada return
pasar. Sejalan dengan penelitian tersebut
saham. Hasil penelitian Ngaisah (2008)
penelitian
menyimpulkan bahwa DTA berpengaruh
menyimpulkan bahwa secara parsial size
negatif signifikan terhadap return saham.
berpengaruh terhadap reaksi pasar pada
Ashhari
et
al,
(2009)
kelompok obligasi. Penelitian lain oleh 158
Ganerse
dan
menyimpulkan
Suarjaya ukuran
(2013) perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap return
saham.
Serta
(2014)
penelitian
berpengaruh positif signifikan terhadap
Kusumawati
menyimpulkan
return saham. Penelitian lain yang
bahwa Bond rating memiliki pengaruh
dilakukan Ulva (2011) menyimpulkan
yang signifikan terhadap return saham.
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
H5a : Rating sukuk secara parsial
terhadap return saham.
berpengaruh positif dan signifikan
H4a : Ukuran perusahaan secara parsial
terhadap reaksi pasar kelompok
berpengaruh positif dan signifikan terhadap reaksi pasar kelompok
sukuk. H5b : Rating obligasi secara parsial
sukuk.
berpengaruh positif dan signifikan
H4b : Ukuran perusahaan secara parsial
terhadap reaksi pasar kelompok
berpengaruh positif dan signifikan
obligasi.
terhadap reaksi pasar kelompok METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah
obligasi. Rating
penerbitan
obligasi
syariah (sukuk) hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan variabel makro yang
turut
mempengaruhi
aktivitas
perekonomian negara umumnya, dan perusahaan
khususnya.
Walaupun
begitu, rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tetap patut diperhitungkan dalam pengambilan suatu keputusan investasi karena nilainya akan senantiasa berubah dari waktu ke waktu dan diprediksi akan semakin berkembang di masa yang akan datang.
Rating
penerbitan
obligasi
syariah (sukuk) ini bisa saja akan berdampak
pada
harga
saham
perusahaan
dalam
beberapa
waktu
kedepan (Mujahid dan Fitrijanti, 2013). Penelitian Septianingtyas (2012) menyimpulkan
bahwa
perusahaan yang menerbitkan sukuk dan obligasi dari tahun 2007 sampai dengan 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam menentukan sampel adalah purposive sampling, mengandung arti
bahwa
sampel
yang
diambil
didasarkan kriteria. Adapun kriteria yang digunakan
dalam
memilih
sampel
adalah: 1. Perusahaan terdaftar di BEI 2. Mempublikasikan laporan keuangan pada tahun pengeluaran sukuk dan obligasi 3. Memiliki
data
lengkap
yang
dibutuhkan dalam penelitian 4. Sukuk dan obligasi yang dikeluarkan perusahaan pada tahun yang sama dipilih satu yang memiliki nominal
rating 159
terbesar, hal ini karena maturitinya
penawaran
berbeda namun variabel yang lain
perusahaan dan rating sukuk tidak
nilainya sama dapat menimbulkan
berpengaruh signifikan terhadap CAR.
multikolinearitas yang tinggi.
Variabel
Persamaan
statistik
sukuk,
rasio
maturiti,
hutang
ukuran
berpengaruh
yang
signifikan terhadap CAR. Nilai beta
digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel rasio hutang sebesar -0,0001
sebagai berikut:
artinya setiap terjadi peningkatan rasio
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5
hutang satu persen maka akan terjadi
+e
penurunan CAR (Y) sebesar Rp0,0001
Keterangan:
jika variabel yang lain bernilai nol.
Y = Reaksi pasar
Berdasarkan
α = Konstanta
Adjusted R2
β1,2,3,4,5 = Koefisien regresi
variabel
ukuran
X1 =
maturiti,
rasio
Ukuran penawaran sukuk dan
tabel
1,
nilai
0,320 (32%) artinya penawaran
sukuk,
hutang,
ukuran
obligasi
perusahaan dan rating sukuk mempunyai
X2 = Maturiti
pengaruh terhadap CAR sebesar 32%
X3 = Rasio hutang
sedangkan
X4 = Ukuran perusahaan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
X5 = Rating sukuk dan obligasi
penelitian ini.
e
Tabel 2. Hasil Regresi Linear Berganda
= Faktor kesalahan
sisanya
sebesar
68%
Kelompok Obligasi HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda Kelompok Sukuk Variabel (Constant) Ukuran Penawaran Maturiti Rasio hutang Ukuran perusahaan Rating konversi Adjusted R2
β -0,0187 -0,0001 0,0002 -0,0001 0,0013 0,0001
t -1,637 -0,307 0,420 -1,809 1,327 0,273
α 0,120 0,763 0,680 0,088 0,202 0,788
β t α -0,000470 -0,114 0,910 -0,000003 -0,094 0,925 0,000190 1,360 0,177 -0,000040 -2,855 0,005 -0,000070 -0,225 0,822 0,000160 1,949 0,054 0,088 Sumber : Data Sekunder
0,320
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 1. tersebut dapat diketahui bahwa variabel ukuran 160
Variabel (Constant) Ukuran Penawaran Maturiti Rasio hutang Ukuran perusahaan Rating konversi Adjusted R2
yang diolah
Berdasarkan tabel 2. tersebut
diajukan adalah ukuran penawaran
dapat diketahui bahwa variabel ukuran
sukuk
penawaran obligasi, maturiti dan ukuran
positif dan signifikan terhadap reaksi
perusahaan tidak berpengaruh terhadap
pasar kelompok sukuk. Hal ini karena
CAR. Variabel rasio hutang dan rating
ukuran
obligasi berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan cukup kecil sehingga tidak
CAR. Nilai beta variabel rasio hutang
dapat mempengaruhi CAR. Semakin
sebesar -0,00004 artinya setiap terjadi
tinggi rasio ini, memberikan indikasi
peningkatan rasio hutang satu persen
semakin tinggi CAR yang diperoleh.
maka akan terjadi penurunan CAR (Y)
Hal
sebesar 0,00004 jika variabel yang lain
penelitian,
bernilai nol. Nilai beta variabel rating
perusahaan
sebesar 0,00016 artinya setiap terjadi
penawaran
peningkatan rating satu tingkat maka
perusahaan dengan kode ISAT tahun
akan terjadi peningkatan CAR (Y)
2014 sebesar 0,20%, BNII tahun 2014
sebesar 0,00016 jika variabel yang lain
sebesar 0,21% dan ADMF tahun 2014
bernilai nol.
sebesar 0,28%.
Berdasarkan tabel 2, nilai R2
secara
parsial
penawaran
ini
dapat
berpengaruh
sukuk
dilihat
pada
terdapat yang
rata-rata
data
beberapa
memiliki
ukuran
seperti
pada
kecil
Demikian juga pada kelompok
0,088 (8,8%) artinya variabel ukuran
obligasi,
penawaran
rasio
penawaran obligasi tidak berpengaruh
hutang, ukuran perusahaan dan rating
positif signifikan terhadap CAR. Hasil
obligasi mempunyai pengaruh terhadap
ini tidak sesuai dengan hipotesis yang
CAR sebesar 8,8% sedangkan sisanya
diajukan, karena hipotesis yang diajukan
sebesar 91,2% dipengaruhi oleh faktor-
adalah ukuran penawaran obligasi secara
faktor lain diluar penelitian ini.
parsial
Pengaruh ukuran penawaran sukuk
signifikan
dan obligasi terhadap reaksi pasar
kelompok
obligasi,
maturiti,
diketahui
bahwa
berpengaruh terhadap
ukuran
positif reaksi
obligasi.
Hal
dan pasar ini
Berdasarkan hasil uji regresi
dimungkinkan karena ukuran penawaran
linear berganda yang telah dilakukan,
obligasi rata-rata perusahaan cukup kecil
diketahui bahwa ukuran penawaran
sehingga tidak dapat mempengaruhi
sukuk
CAR.
tidak
berpengaruh
positif
Semakin
tinggi
rasio
ini,
signifikan terhadap CAR. Hasil ini
memberikan indikasi semakin tinggi
tidak sesuai dengan hipotesis yang
CAR yang diperoleh. Hal ini dapat
diajukan,
dilihat pada data penelitian, terdapat
karena
hipotesis
yang
161
beberapa perusahaan yang memiliki
Berdasarkan pada pecking order
ukuran penawaran kecil seperti pada
theory, hutang lebih baik dari ekuitas
perusahaan dengan kode BNLI tahun
karena
2014 sebesar 0,42%, MAYA tahun 2014
rendah. Ketika perusahaan menggunakan
sebesar 0,94% dan MPPA tahun 2009
hutang sebagai alat keuangannya, ini
sebesar 0,53%.
memberikan sinyal yang baik bagi
Para investor dalam melakukan transaksi
di
mendasarkan
pasar
modal
keputusannya
diterbitkannya
sukuk
pada
cumulative average abnormal return (CAAR) (Ashhari et al, 2009).
dan
Penelitian ini konsisten dengan
informasi yang memiliki makna bagi
menyimpulkan
pasar
penerbitan
tercermin
lebih
sukuk relatif berhubungan positif dengan
penelitian
akan
yang
investor. Sehingga Ukuran penawaran
obligasi oleh perusahaan merupakan
maka
biaya
akan
berbagai informasi yang dimilikinya. Informasi
memiliki
dalam
Pratama
(2013)
bahwa
obligasi
yang
total
nilai
syariah
tidak
perubahan harga saham yang akan
berpengaruh
menghasilkan selisih antara return yang
abnormal
diharapkan dengan return sesungguhnya.
penelitian ini tidak konsisten dengan
Oleh karena itu, informasi penerbitan
penelitian Ibrahim dan Minai (2009)
sukuk dan obligasi juga diperhatikan
yang menyimpulkan bahwa issue size
investor, walau dalam penelitian ini
mempengruhi reaksi pasar, penelitian
pengaruhnya tidak signifikan dan relatif
Ashhari
sangat kecil.
menyimpulkan bahwa secara parsial
Bagi
investor
yang
akan
terhadap return
et
ukuran
cumulative
saham.
al,
Namun
(2009)
penawaran
sukuk
yang
relatif
berinvestasi di pasar modal dan memiliki
berpengaruh terhadap reaksi pasar pada
orientasi jangka pendek dapat melihat
kelompok
faktor lain seperti kondisi keuangan
Septianingtyas
global, politik dan keamanan nasional
menyimpulkan bahwa ukuran sukuk
karena faktor yang mempengaruhi harga
berpengaruh positif signifikan terhadap
saham
return saham.
tidak
hanya
dari
laporan
sukuk,
penelitian
(2012)
yang
keuangan. Sehingga investor harus peka
Pengaruh maturiti terhadap reaksi
terhadap
pasar
informasi-informasi
yang
berkaitan dengan perusahaan, politik dan keamanan nasional.
Maturiti
tidak
berpengaruh
negatif signifikan terhadap CAR. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis yang
162
diajukan, karena hipotesis yang diajukan
dengan kode NISP tahun 2008, BVIC
adalah
tahun 2007 yang memiliki maturiti 10
maturiti
berpengaruh
secara
negatif
dan
parsial signifikan
tahun.
terhadap reaksi pasar kelompok sukuk. Hal
ini
karena
maturiti
rata-rata
Baik maupun
pada
kelompok
sukuk
obligasi
maturiti
tidak
perusahaan cukup lama sehingga tidak
berpengaruh terhadap reaksi pasar. Hal
dapat mempengaruhi CAR. Semakin
ini dimungkinkan karena terdapat sukuk
cepat
akan
dan obligasi yang merupakan kelanjutan
memberikan sinyal yang baik bagi
dari sukuk dan obligasi sebelumnya.
investor dan sebaliknya. Hal ini dapat
Oleh
dilihat pada data penelitian, terdapat
mengetahui
beberapa perusahaan yang memiliki
dalam membayarkan imbalan/kupon dan
maturiti lama seperti pada perusahaan
pengembalian sukuk dan obligasi.
maturitinya
maka
dengan kode ISAT tahun 2007, 2008,
karena
itu,
investor
kemampuan
Selain
perusahaan
tersebut
dalam
2009,2012 dan 2014 yang memiliki
penelitian
maturiti 7 tahun.
nominal terbesar dengan maturiti yang
Demikian juga pada kelompok
lebih
ini
hal
sudah
lama.
menggunakan
Sedangkan
nilai
investor
obligasi, diketahui bahwa maturiti tidak
cenderung lebih menyukai sukuk dan
berpengaruh negatif signifikan terhadap
obligasi dengan umur yang pendek
CAR. Hasil ini tidak sesuai dengan
karena dianggap lebih mampu melunasi
hipotesis yang diajukan, karena hipotesis
kewajiban pada saat jatuh tempo.
yang diajukan adalah maturiti secara parsial signifikan kelompok
berpengaruh terhadap obligasi.
negatif reaksi
pasar
cenderung
lebih
menyukai obligasi dengan umur yang pendek
karena
penerbit
obligasi
ini
dianggap lebih mampu dalam melunasi
dimungkinkan karena maturiti rata-rata
kewajiban pembayaran pokok pada saat
perusahaan cukup lama sehingga tidak
jatuh tempo dibandingkan dengan umur
dapat mempengaruhi CAR. Semakin
obligasi yang panjang (jatuh temponya
cepat
akan
lama). Hal tersebut dikarenakan dalam
memberikan sinyal yang baik bagi
masa atau periode yang begitu lama,
investor dan sebaliknya. Hal ini dapat
risiko kejadian buruk atau peristiwa yang
dilihat pada data penelitian, terdapat
menyebabkan
beberapa perusahaan yang memiliki
menurun bisa saja terjadi (Purnamawati,
maturiti lama seperti pada perusahaan
2013).
maturitinya
Hal
dan
Investor
maka
kinerja
perusahaan
163
Penelitian ini konsisten dengan
parsial
berpengaruh
negatif
penelitian Ashhari et al, (2009) yang
signifikan
menyimpulkan bahwa secara parsial
kelompok obligasi.
Maturiti tidak berpengaruh terhadap
perusahaan memiliki rasio hutang yang
reaksi pasar pada kelompok sukuk.
besar sehingga CAR yang diperoleh
Namun hal ini tidak konsisten dengan
semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada
penelitian Purnamawati (2013) yang
data
menyimpulkan bahwa umur obligasi
perusahaan yang memiliki rasio hutang
berpengaruh
yang besar seperti pada perusahaan
terhadap
imbal
hasil
obligasi.
terhadap
penelitian,
reaksi
dan
Hal
pasar
ini karena
terdapat
beberapa
dengan kode BDMN tahun 2010 sebesar
Pengaruh
rasio
hutang
terhadap
96%, BNLI tahun 2014 sebesar 91,48% dan BNII tahun 2014 sebesar 91,17%.
reaksi pasar Rasio
berpengaruh
Kelompok sukuk dan obligasi
negatif signifikan terhadap CAR. Hasil
menunjukkan rasio hutang berpengaruh
ini
yang
negatif terhadap reaksi pasar. Hal ini
diajukan, karena hipotesis yang diajukan
dapat disebabkan karena semakin tinggi
adalah
parsial
rasio hutang menandakan perusahaan
signifikan
akan lebih banyak memberikan bagi
sesuai
hutang
dengan
rasio
hipotesis
hutang
berpengaruh
negatif
secara dan
terhadap reaksi pasar kelompok sukuk.
hasil
Hal ini karena sukuk dan obligasi yang
Sehingga bagian laba untuk investor
dikeluarkan akan menambah biaya yang
berkurang. Dengan demikian investor
dikeluarkan
yang
perusahaan
sehingga
kepada
akan
pemberi
berinvestasi
pinjaman.
akan
lebih
berpengaruh terhadap CAR. Hal ini
melihat pada perusahaan yang memiliki
dapat
rasio hutang yang rendah.
dilihat
terdapat
pada
beberapa
data
penelitian,
perusahaan
yang
Berdasarkan
pecking
order
memiliki rasio hutang besar seperti pada
theory terdapat hubungan yang negatif
perusahaan dengan kode BNII tahun
antara profitabilitas dengan rasio hutang.
2014 sebesar 91,17%, dan ADHI tahun
Sehingga rasio hutang akan berhubungan
2012 sebesar 83,80%.
negatif dengan CAAR (Ashhari et al,
Pada
obligasi,
2009). Total debt to total assets yang
hutang
tinggi menunjukkan proporsi kewajiban
berpengaruh negatif signifikan terhadap
perusahaan lebih besar dari pada aktiva
CAR. Hasil ini sesuai dengan hipotesis
yang dimiliki perusahaan.
yang diajukan, yaitu rasio hutang secara
risiko
diketahui
164
kelompok bahwa
rasio
yang
ditanggung
Sehingga perusahaan
semakin besar karena adanya kewajiban
hipotesis yang diajukan adalah ukuran
perusahaan
beban
perusahaan secara parsial berpengaruh
pada
positif dan signifikan terhadap reaksi
berkurangnya laba (Agustina dan Silvia,
pasar kelompok sukuk. Hal ini karena
2012).
ukuran perusahaan cukup kecil sehingga
bunga
untuk
yang
membayar berdampak
Hasil penelitian ini konsisten
tidak dapat mempengaruhi CAR. Hal ini
dengan hasil penelitian Susilowati dan
dapat
Turyanto (2011), Ulva (2011), Thamrin
terdapat
beberapa
perusahaan
yang
(2012), Suprapti dan Nuraini (2009)
memiliki
ukuran
perusahaan
jauh
serta penelitian Wingsih dan Anomsari
dibawah
rata-rata
(2013) yang menyimpukan bahwa DER
perusahaan dengan kode MTDL tahun
berpengaruh
signifikan
2008 sebesar Ln 13,97 (Rp1.162.251
terhada return saham. Hasil penelitian
juta), MYOR tahun 2008 sebesar Ln
Ngaisah (2008) menyimpulkan bahwa
14,45 (Rp1.893.175 juta) dan ADHI
DTA berpengaruh negatif signifikan
tahun
terhadap return saham.
(Rp2.855.290 juta).
berpengaruh
Namun
penelitian
ini
dilihat
tidak
2007
pada
data
penelitian,
seperti
sebesar
Ln
pada
14,86
Demikian juga pada kelompok
konsisten dengan penelitian Ashhari et
obligasi,
al, (2009) yang menyimpulkan bahwa
perusahaan tidak berpengaruh positif
secara
tidak
signifikan terhadap CAR. Hasil ini tidak
berpengaruh terhadap reaksi pasar pada
sesuai dengan hipotesis yang diajukan,
kelompok sukuk, penelitian Ibrahim dan
karena hipotesis yang diajukan adalah
Minai (2009) dan penelitian Komala dan
ukuran
Nugroho (2013) yang menyimpulkan
berpengaruh
bahwa leverage tidak mempengaruhi
terhadap reaksi pasar kelompok obligasi.
reaksi pasar.
Pada kelompok obligasi koefisien ukuran
parsial
Pengaruh
rasio
ukuran
hutang
perusahaan
terhadap reaksi pasar Berdasarkan hasil uji regresi
diketahui
bahwa
perusahaan
ukuran
secara
positif
dan
parsial signifikan
perusahaan bertanda negatif. Hal ini dikarenakan kelompok
ukuran obligasi
perusahaan
beraneka
ragam
linear berganda yang telah dilakukan,
dengan rentang yang cukup jauh, serta
diketahui bahwa ukuran perusahaan
terdapat perusahaan yang memiliki CAR
tidak
diatas
berpengaruh positif signifikan
rata-rata
namun
ukuran
terhadap CAR. Hasil ini tidak sesuai
perusahaan diatas rata-rata. Hal ini dapat
dengan hipotesis yang diajukan, karena
dilihat pada data penelitian, terdapat 165
beberapa perusahaan yang memiliki
derajat asimetri informasi. Perusahaan
ukuran perusahaan jauh dibawah rata-
besar lebih diperhatikan oleh analisis
rata dengan CAR diatas rata-rata seperti
saham dan investor institusional. Dengan
pada perusahaan dengan kode WEHA
demikian ukuran perusahaan memiliki
tahun 2012 sebesar Ln 12,48 (Rp262.754
hubungan
juta) dengan CAR 0,00124 dan PANS
return (Ashhari et al, 2009).
tahun 2007 sebesar Ln 13,57 (Rp781.413 juta) dengan CAR 0,00437. Pada obligasi
kelompok
ukuran
positif
dengan
abnormal
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ashhari et al, (2009)
sukuk
perusahaan
dan
yang
menyimpulkan
bahwa
secara
tidak
parsial size tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh terhadap reaksi pasar. Hal
reaksi pasar pada kelompok sukuk.
ini dapat disebabkan karena tidak semua
Namun
perusahaan yang mengeluarkan sukuk
konsisten dengan penelitian Ibrahim dan
dan obligasi
Minai
merupakan perusahaan
hasil
penelitian
(2009)
yang
ini
tidak
menyimpulkan
besar atau memiliki total asset yang
bahwa ukuran perusahaan memengaruhi
besar.
lebih
reaksi pasar, serta penelitian Ganerse dan
mempercayai perusahaan besar yang
Suarjaya (2013) yang menyimpulkan
mengeluarkan sukuk dan obligasi untuk
ukuran perusahaan berpengaruh positif
membiayai proyek investasi lain yang
signifikan terhadap return saham. Hasil
dapat meningkatkan return. Selain hal
ini
tersebut perusahaan besar juga lebih
penelitian
dipercaya
menyimpulkan
Sedangkan
dapat
investor
mengembalikan
juga
tidak
konsisten
dengan
(2011)
yang
Ulva
bahwa
ukuran
kewajiban sukuk dan obligasi pada saat
perusahaan berpengaruh terhadap return
jatuh tempo.
saham.
Besar dapat
kecilnya
memengaruhi
manajemen
untuk
perusahaan kemampuan
Pengaruh rating sukuk dan obligasi terhadap reaksi pasar
mengoprasikan
Berdasarkan hasil uji regresi
perusahaan dengan berbagai situasi dan
linear berganda yang telah dilakukan,
kondisi
Pada
diketahui bahwa rating sukuk tidak
untuk
berpengaruh positif signifikan terhadap
tersebut
CAR. Hasil ini tidak sesuai dengan
pendapatan
hipotesis yang diajukan, karena hipotesis
sahamnya (Bambang, 2001). Ukuran
yang diajukan adalah rating sukuk secara
perusahaan dapat digunakan sebagai
parsial
yang
akhirnya,
kemampuan
mengoperasikan dapat
166
dihadapinya.
perusahaan
memengaruhi
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
reaksi
pasar
kelompok sukuk. Hal ini dimungkinkan karena
terdapat
perusahaan
(AAA) dan BNGA tahun 2011 dan 2012 dengan rating konversi 27 (AAA).
yang
Obligasi
memiliki rating yang tidak baik. Hal ini
tinggi
dapat
tersebut
dilihat
terdapat
pada
data
perusahaan
penelitian,
yang
dengan
peringkat
menunjukkan bahwa bagus.
Hal
obligasi
tersebut
juga
memiliki
mencerminkan kinerja perusahaan yang
rating rendah seperti pada perusahaan
bersangkutan bagus. Sehingga investor
dengan kode ELTY tahun 2009 dengan
yang
rating konversi 19 (BBB+).
memperhatikan
perusahaan
rating
yang
Sukuk dengan peringkat rendah
akan
berinvestasi
obligasi
akan
lebih dengan
bagus
yang
merupakan sukuk yang lebih berisiko.
mencerminkan kinerja perusahaan bagus.
Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan yang baik dapat
yang
memberikan imbalan hasil investasi yang
bersangkutan
kurang
bagus.
Sehingga investor yang akan berinvestasi
besar pula kepada investor.
akan memperhatikan perusahaan dengan peringkat sukuk yang tinggi. Pada diketahui
penerbitan
obligasi
syariah (sukuk) hanya merupakan bagian
kelompok
bahwa
Rating
obligasi,
kecil dari keseluruhan variabel makro
obligasi
yang
rating
turut
mempengaruhi
aktivitas
berpengaruh positif signifikan terhadap
perekonomian negara umumnya, dan
CAR. Hasil ini sesuai dengan hipotesis
perusahaan
yang diajukan, karena hipotesis yang
begitu, rating penerbitan obligasi syariah
diajukan adalah rating obligasi secara
(sukuk) tetap patut diperhitungkan dalam
parsial
dan
pengambilan suatu keputusan investasi
pasar
karena nilainya akan senantiasa berubah
ini karena
dari waktu ke waktu dan diprediksi akan
signifikan
berpengaruh terhadap
kelompok obligasi. semakin
positif
baik
reaksi Hal
rating
yang
dimiliki
khususnya.
Walaupun
semakin berkembang di masa yang akan
menunjukkan kemampuan perusahaan
datang.
membayar
syariah (sukuk) ini bisa saja akan
kembali
obligasi
yang
Rating
penerbitan
obligasi
dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat pada
berdampak
pada
harga
saham
data penelitian, terdapat perusahaan yang
perusahaan
dalam
beberapa
waktu
memiliki rating tinggi seperti pada
kedepan (Mujahid dan Fitrijanti, 2013).
perusahaan dengan kode TLKM tahun
Penelitian ini konsisten dengan
2010 dengan rating konversi sebesar 27
penelitian Mujahid dan Fitrijanti (2013) yang
menyimpulkan
bahwa
rating 167
penerbitan obligasi syariah secara parsial
berpengaruh positif signifikan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
pada kelompok obligasi.
cumulative abnormal return. Akan tetapi Septianingtyas
(2012)
A. Keterbatasan
menyimpulkan
1. Penelitian ini hanya meneliti
sebaliknya, bahwa rating berpengaruh
sukuk dan obligasi dengan nilai
positif signifikan terhadap return saham.
nominal
Demikian
perusahaan dan tahun terbit yang
juga
dengan
penelitian
Kusumawati (2014) yang menyimpulkan bahwa Bond rating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
terbesar
pada
sama. 2. Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian
ini
hanya
menggunakan 5 variabel bebas. Dimana
SIMPULAN DAN SARAN
berdasarkan
Kesimpulan
penelitian
1. Ukuran penawaran sukuk dan
tersebut memberikan nilai R2
obligasi
tidak
berpengaruh
kelima
variabel
sebesar 0,320 atau 32% pada
terhadap reaksi pasar baik pada
kelompok
kelompok
(8,8%) pada kelompok obligasi,
sukuk
maupun
obligasi. 2. Maturiti
sukuk
dan
0,088
sehingga masih terdapat 68% dan tidak
berpengaruh
terhadap reaksi pasar baik pada kelompok
sukuk
maupun
obligasi.
91,2% faktor atau variabel lain yang dapat mempengaruhi CAR. 3. Terdapat data harga saham yang tidak tersedia di situs yahoo
3. Rasio hutang berpengaruh negatif
finance. Serta masih terdapat
signifikan terhadap reaksi pasar
perusahaan
pada
mengeluarkan laporan keuangan
kelompok
sukuk
dan
kelompok obligasi. 4. Ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap
yang
belum
tahun 2014 sampai bulan Agustus tidak reaksi
pasar baik pada kelompok sukuk maupun obligasi.
2014.
Sehingga
tidak
dapat
dijadikan sampel penelitian. B. Saran 1. Bagi penelitian yang akan datang
5. Rating sukuk tidak berpengaruh
dapat
menambah
variabel
terhadap reaksi pasar baik pada
penelitian yang lain seperti ROE,
kelompok
CR, free cash flows dan the
sukuk,
namun
syariah compliant status. 168
hasil
2.
Jumlah
sampel
sukuk
sukuk
terkecil
menggunakan tahun yang lebih
kemungkinan
lama, misal dari tahun 2002
singkat.
maturiti
dengan lebih
pertama kali sukuk keluar. Serta dapat
menggunakan
nominal
DAFTAR PUSTAKA Agustina dan Silvia. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 2. Nomor 02. Ashhari, Zariawati Mohd. Chun, Loo Sin. dan Nassir, Aannuar. 2009. Conventional vs Islamic Bond Announcements:The Effects on Shareholders’ Wealth. International Journal of Business and Management. Volume 4. Nomor 6. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. 2002. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syari’ah. Ganerse, I Made Brian dan Suarjaya, Anak Agung Gede. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan F&B. Universitas Udayana Bali. Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE UGM: Yogyakarta. Husnan, Suad. 1994. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Ibrahim, Hadiasman. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan Dan DER Terhadap Yield To Maturity Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Ibrahim, Yusnidah. dan Minai, Mohd Sobri. 2009. Islamic Bonds And The Wealth Effects: Evidence From Malaysia. Investment Management and Financial Innovations, Volume 6, Issue 1. Komala, L. A. dan Nugroho, P. 2013. The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt towards Investment Return. Journal of Business and Economics. Volume 4. Nomor 11. Kusumawati, Ariani. 2014. Analisis pengaruh pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008-2012). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Magreta dan Nurmayanti, Poppy. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non 169
Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 11. Nomor 3.
Indonesia Tahun 2002-2009). Universitas Negeri Semarang.
Mujahid dan Fitrijanti, Tettet. 2010. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar (Survey terhadap perusahaan - perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20022009). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Siskawati. 2010. Perkembangan Obligasi Syariah di Indonesia: Suatu Tinjauan. Jurnal Akuntansi & Manajemen Volume 5. Nomor.2.
Ngaisah, Siti. 2008. Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2004-2006. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pontjowinoto, Iwan. 2007. Hasil Penelitian Obligasi Syariah Korporasi. Disertasi. UNPAD. Purnamawati, I Gusti Ayu. 2013. Pengaruh Peringkat Obligasi, Tingkat Suku Bunga-Sertifikat Bank Indonesia, Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Umur Obligasi Pada Imbal Hasil Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia. VOKASI Jurnal Riset Akuntansi. Volume 2. Nomor 1. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. BPFE UGM. Septianingtyas, Devi Adelin. 2012. Pengaruh Nilai Dan Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan Terdaftar di Bursa Efek
170
Suprapti, Sri Budiwati Wahyu dan Nuraini, Siti Dwi. 2009. Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage dan Rasio Intensitas Modal pada Return Saham. Jurnal Kharisma. Volume 3. Nomor 2. Supriadin, Jayadi. 2015. Pemerintah Terbitkan Sukuk Retail Rp 20 Triliun. Diakses dari http://www.tempo.co/read/news/ 2015/02/20/090643961/ Pemerintah-Terbitkan-SukukRetail-Rp-20-Triliun pada tanggal 10 Maret 2015. Susilowati, Yeye dan Turyanto, Tri. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Profitability And Solvability Ratio Reaction Signal Toward Stock Return Company. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Volume 3. Nomor 1. Thamrin, Yulris. 2012. Analisis Current Ratio (CR) Dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Hasanuddin Makassar. Ulva, Ruriana. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Economic Value Added, Return On Investment Dan Earning Per Share Terhadap Return Yang Diterima Pemegang Saham
(Studi Empiris Pada Industri Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Wingsih, Yulia dan Anomsari, Ariati. 2013. Analisis Pengaruh
Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008 Sampai 2012. Universitas Dian Nuswantoro.
171