Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MAHASISWA TINGKAT II UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM : 11.1.01.09.0325
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MAHASISWA TINGKAT II UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 MUHAMMAD SUJATMIKO NPM : 11.1.01.09.0325 FKIP – Penjaskesrek Drs. Sugito, M.Pd dan Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejauh mana kekuatan otot kaki mempunyai hubungan dengan ketepatan menendang bola pada permainan sepak bola mahasiswa tingkat II Universitas Nusantara PGRI Kediri. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (hipotesis altematif) : Ada hubungan yang positif antara kakuatan otot kaki dengan ketepatan menendang bola pada permainan sepak bola mahasiswa tingkat II Universitas Nusantara PGRI Kediri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode diskriptif analisis merupakan metode penelitian yang memberikan gambaran yang jelas tentang adanya hubungan antar dua variabel serta memberikan kesimpulan yang sesuai yang bersifat korelasional. Sedangkan variabel penelitiannya adalah variabel bebas (independent variabel), yaitu kekuatan otot kaki, variabel terikat (dependent variabel), yaitu ketepatan menendang bola. Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa tingkat II Universitas Nusantara PGRI Kediri yang berjumlah 50 mahasiswa. Sampel yang digunakan yaitu 50 orang mahasiswa dengan menggunakan teknik random sampling. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes Squat Jump untuk mengukur kekuatan otot kaki dan tes menendang bola pada gawang untuk mengukur ketepatan menendang bola. Selanjutnya data yang telah diperoleh dari kedua tes tersebut akan dianalisis menggunakan penghitungan korelasi product moment. Yang langkah-langkahnya antara lain mengukur kecenderungan rata-rata, mencari Standart Deviasi (SD), mencari T. Score, dan selanjutaya mencari hubungan antara kekuatan otot kaki dan ketepatan menendang bola dengan menggunakan rumus regresi. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa r hitung yang diperoleh sebesar 0,413 sedangkan r tabel dengan jumlah sampel (N) = 50 dengan taraf signifikan 1 tercatat 0,361 dan pada taraf signifikan 5 tercatat 0,279. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa r hitung lebih besar dari pada r tabel baik pada taraf signifikan 1% maupun 5%. Hal ini berarti ada hubungan (korelasi) yang positif antara variabel x dan variabel y. Dengan adanya hubungan yang positif antara variabel tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan kata lain ada hubungan (korelasi) yang positif antara kekuatan otot kaki (Squat Jump) dengan ketepatan menendang bola pada permainan sepak bola mahasiswa tingkat II Universitas Nusantara PGRI Kediri. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penghitungan korelasi product moment yang diperolah sebesar 0,413.
Kata Kunci : Kekuatan otot kaki dengan ketepatan menendang bola pada permainan sepak bola.
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bermutu.
I. LATAR BELAKANG
sosial
Pada
hakekatnya
Olahraga sebagai suatu gejala
menjadi individu yang berguna
budaya
bagi
telah tumbuh dan
berkembang dengan pesat di seluruh
masyarakat".
(W.P.
Napitupulu, 1978 :1).
dunia, termasuk di Indonesia. Semakin majunya
ilmu
pengetahuan
dan
Setiap
manusia
dalam
teknologi serta masyarakat, olahraga
hidupnya selalu berusaha memperoleh
semakin
untuk
hasil penampilan gerak sempurna.
memelihara keserasian, keselarasan,
Manusia setiap saat memerlukan gerak
dan keseimbangan hidup manusia.
dan laku dalam mencapai sesuatu.
di
butuhkan
Berkaitan dengan hal tersebut di
atas
pendidikan
olahraga
perlu
penanganan
jasmani
dan
mendapatkan
yang
tepat
dalam
Gerak dan laku manusia dijalankan oleh
otot-otot,
terutama
otot-otot
persendian dan otak. Otot-otot itu mempunyai
peranan
yang
sangat
mewujudkan dan membentuk sikap
penting dalam tubuh terutama dalam
manusia Indonesia seutuhnya yang
melakukan aktifitas. Jika salah satu
kuat dan sehat baik jasmani maupun
bagian organ tubuh tidak bekerja,
rohani.
maka, ruang gerak dan laku manusia Hal ini sesuai dengan pendapat
dari
W.P.
Napitupulu
yang
mengatakan bahwa : "Memang
akan menjadi kurang bebas. Dan sebaliknya, jika organ-organ tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik
manusia
sebagai
maka usaha untuk melakukan gerak
individu terdiri dari kesatuan
atau aktifitas kerja menjadi lebih
jasmani dan rohani. Kedua
mudah.
unsur tersebut sama pentingnya dan
tidak
mungkin
dapat
Dalam hal ini Lukman 0.T. menyatakan bahwa :
dipisahkan satu sama lainnya.
"Jika kita ingin dapat bergerak
Dari itu harusnyalah kedua-
dengan kekuatan yang lebih
duanya
dibina,
besar, kita menguatkan otot
disempumakan, dan dipelihara
yang dilibatkan. Jika kita ingin
sebaik-baiknya,
melanjutkan
dengan
senantiasa
demikian
sehingga
gerakan
untuk
dapat
waktu yang lebih lama, kita
terwujud fungsi sosial yang
meningkatkan daya tahan otot
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan memperbaiki proses yang
Sutardja) Di Indonesia, permainan
mendorong
kontraksi
sepak bola banyak digemari oleh anak
diteruskan. Bila mana kita
muda maupun orang tua. Menurut
ingin melakukan gerakan yang
Soendoro
lebih efisien dan lebih halus,
merupakan suatu bentuk permainan
kita meningkatkan koordinasi
yang dilakukan oleh dua kelompok
kegiatan otot. Dan jika kita
pemain, tiap-tiap kelompok terdiri atas
ingin
sebelas orang serta menggunakan bola
mengubah
badan,
proporsi
kita
meningkatkan
boleh
ukuran
sepak
"Permainan
dan
kaki
sepak
sebagai
bola
alat
otot
penendangnya". (Soendoro, 1988 : l).
yang dipilih". (Lukman 0.T.,
01eh karena itu, masing-masing regu
1989 :4).
atau
kelompok
disebut
dengan
kesebelasan. Adapun pembagiannya Dalam setiap cabang olahraga permainan
kekuatan
otot
sangat
pemain menurut Soendoro adalah sebagai berikut :
berperan, seperti halnya bola basket,
"Seorang penjaga gawang, dua
bola voli, sepak bola, bulu tangkis,
orang pemain belakang (back
dsb. Dalam permainan sepak bola,
kanan dan back kiri), tiga
seorang pemain sangat membutuhkan
orang
kekuatan otot, terutama otot bagian
(gelandang kanan, tengah dan
kaki.
akan
kiri), lima orang pemain depan
membuat pemain sepak bola mampu
(kanan luar dan kiri luar, kanan
berprestasi.
fisik seorang
dalam dan kiri dalan, dan
olahragawan meliputi kondisi fisik
seorang penyerang tengah)".
secara umum dan kondisi fisik secara
(Soendoro, 1988 : 1).
khusus. Kondisi fisik secara umum
Dalam permainan sepak bola,
Otot-otot
yang
Kondisi
kuat
ada 5, yaitu : kekuatan, daya tahan,
para
kecepatan,
kemahirannya
kelincahan,
dan
kelentukan.
pemain
tengah
menggunakan
yaitu
dengan
kaki,
kecuali penjaga gawang yang bebas
Sedangkan kondisi fisik secara
mengunakan anggota badannya. Selain
khusus ada 6, yaitu : keseimbangan,
itu,
reaksi,
diperlukan
stamina,
pemain
daya
ledak,
untuk
bermain
sepak
bola
lapangan
yang
rata
koordinasi, dan ketepatan. (Dari mata
berbentuk segi empat panjang. Lebar
kuliah
dan panjang lapangan berbanding 3
Kepelatihan
oleh
F.
A.
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan
4,
sebuah
bola
dari
kulit
“Gawang :
dibutuhkan oleh kedua regu untuk
Tinggi gawang 2,44 meter
bermain
diukur
bersama,
dan
permainan
dari
tanah
sampai
dipimpin oleh seorang wasit yang
bawah palang gawang. Lebar
dibantu oleh dua orang pengawas
gawang 7,32 meter diukur dari
garis. Permainan sepak bola dilakukan
sisi
dalam dua babak, yang masing-masing
gawang. Tiang dan palang
babak pada umumnya berlangsung
gawang dibuat dari kayu atau
selama 45 menit. Pada babak kedua
logam tebal maksimum l2 cm
diadakan pertukaran tempat.
Para
dan dicat putih. Tiang dan
pemain menggunakan sepatu bola,
palang gawang dapat dibentuk
serta kostum yang berbeda warna
bulat,
antara kedua regu, sedangkan penjaga
setengah
gawang menggunakan kostum khusus
gawang dipasang jaring-jaring
yang berbeda dengan para pemain.
pada tiang dan palang gawang
Untuk bermain sepak bola dibutuhkan gawang
lapangan dan
permanen,
bola.
Adapun
gawang
empat bulat.
kedua
tiang
persegi
atau
Dibelakang
dan tanah di belakang gawang tidak
mengganggu
penjaga
gawang dalam bergerak.”
peraturannya menurut Surayin adalah
“Bola :
sebagai berikut :
Bola harus bulat, bagian luar
“Untuk
ukuran
lapangan
dibuat dari kulit dengan ukuran
Untuk
lingkaran bola tidak lebih dari
internasional
71 cm dan tidak boleh kurang
panjang tidak boleh lebih dari
dari 68 cm, berat permulaan
110 meter dan tidak boleh
tidak boleh lebih dari 453 gram
kurang
meter,
dan tidak boleh kurang dari
sedangkan lebar tidak boleh
396 gram”. (Surayin, 1988 :62-
lebih dari 75 meter dan tidak
83).
permainan: pertandingan
dari
100
boleh kurang dari 64 meter. Lapangan harus segi empat
Secara garis besar teknik sepak
rata, sekitar lapangan 4 meter
bola dapat dibagi menjadi dua bagian
dari garis putih diperkenankan
yaitu teknik badan dan teknik dengan
untuk
bola. Kemampuan teknik menguasai
penonton,
sebaiknya
diberi pagar kawat”. MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
bola merupakansyarat utama bagi simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pemain sepak bola, oleh karena itu
harus
setiap
mempelajari
sehingga dari penjaga bola kita
unsur-unsur teknik secara seksama.
menjadi penguasa bola". (Jef
Adapun unsur-unsur teknik dengan
Sneyers, 1988 : 3).
bola menurut Surayin, terdiri atas :
Penguasaan
pemain
harus
mengubah
bola
keadaan
saja
1. Menendang bola
sebenarnya masih belum cukup, kita
2. Menerima bola
harus membuka kesempatan untuk
3. Menyundul bola
membuat gol. Sebagai pemain yang
4. Menggiring bola
merupakan kesebelasan mutlak yang
5. Gerak tipu dengan bola
membawa peranan rangkap, yaitu
6. Merampas bola
sebagai pemain individu dan sebagai
7. Melempar bola
anggota kesebelasan. Sebagai pemain
8. Teknik penjaga gawang.
individu berarti seorang pemain sepak
(Surayin, 1988 : 65).
bola yang harus dapat menguasai
Mengingat teknik di dalam
teknik dasar bermain sepak bola,
permainan sepak bola ada beberapa
misalnya teknik menendang, teknik
macam, dalam penelitian ini lebih
menyundul
ditekankan pada teknik menendang
sedangkan
bola. Sepak bola adalah olahraga
kesebelasan atau team berarti dengan
beregu. Permainan ini didasarkan pada
kemampuan
teknik,
kemahirannya itu, pemain harua dapat
pengolahan
bola
dan
pengertian setiap pemain.
bekerja
Prinsip dalam permainan sepak
bola,
sama
dan sebagainya,
sebagai
dan
anggota
teknik
demi
dasar
kepentingan
kesebelasan.
bola sederhana sekali yaitu membuat
Dengan
demikian,
setiap
gol dan mencegah jangan sampai
pemain harus dapat menguasai teknik
lawan berbuat sama terhadap gawang
dasar terlebih dahulu dan kesebelasan
sendiri.
gol
tanpa didukung kerja sama yang baik
memenangkan
akan gagal. Jika dilihat dari segi
Yang
memasukkan
terbanyak
pertandingan. Berkaitan dengan hal
teknik,
tersebut
kesebelasan
di
atas
Jef
Sneyers,
menyatakan :
mum
permainnan ditentukan
suatu oleh
penguasaan teknik dasar. Semakin
"Untuk dapat gol, kita harus
terampil pemain bola, semakin pula ia
menguasai bola dan untuk
dapat meloloskan diri dari situasi
mencegah gol oleh lawan, kita
dalam jalannya pertandingan bagi
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kesebelasan. Dengan demikian dapat
penguasaan teknik dasar itu mutlak.
dinyatakan bahwa ketrampilannya itu
Disamping itu diperlukan juga stamina
tetap bertitik tolak demi kepentingan
yang
seluruh team.
penguasaan teknik dasar. Berkaitan
Sepak bola dapat dirumuskan secara
sederhana
pengertian
yaitu
dengan
dua
penguasaan
prima
dengan
dalam
stamina
mendukung
tersebut,
John
Daveney menyatakan bahwa :
dan
"Satu unsur dalam sepak bola
kehilangan bola. Penguasaan bola:
yang tidak pemah berubah dari
menciptakan
dan
masa ke masa adalan stamina.
itu.
Dan stamina merupakan unsur
Kehilangan bola : mencegah atau
utama dalam permainan sepak
menghalangi
bola,
peluang
memanfaatkan
gol
peluang
pembuatan gol oleh
stamina
jauh
lebih
lawan. Bila pemain telah benar-benar
penting daripada kecepatan,
menguasai sepak bola itu sangat
dan dalam permainan sepak
diperlukan,
bola,
Soendoro
mengatakan
anda
harus
teknik dasar ketrampilan sepak bola
mempersiapkan
adalah sebagai berikut :
mengalami kelelehan fisik".
1. Mengenal bola
diri
untuk
(John Daveney, 1988 : 70).
2. Menendang
bola
(shooting)
Ditinjau dari berbagai segi,
3. Menghentikan
bola
(controlling)
perkembangan sepak bola di Indonesia sampai sekarang sudah maju, baik dari
4. Menggiring
bola
(dribbling)
segi
kualitas
maupun
dari
segi
kuantitasnya. Melihat hal tersebut kita
5. Menyundul bola (heading)
patut merasa bangga meskipun laju
6. Gerak tipu dengan bola
perkembangan persepak bolaan di
7. Merampas atau merebut
Indonesia
bola dari lawan
lapangan
dari
segi
prestasinya, masih jauh dibandingkan
8. Menjaga gawang (kiper) 9. Melempar
ditinjau
bola
dengan prestasi negara-negara Eropa ke
permainan
(throw in) (Soendoro, 1988 :3) Dari uraian di atas jelas bahwa, MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
dan bahkan beberapa negara Asia lainnya. Untuk
mengatasi
dan
meningkatan prestasi sepak bola harus dengan mengubah cara-cara untuk simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
melatih secara menyeluruh, dulu yang
olahraga khususnya sepak bola dengan
sifatnya
tradisional
dengan
cara
harus
diubah
judul : "Hubungan antara Kekuatan
pendekatan
ilmiah.
Otot
Kaki
dengan
Ketepatan
Dengan demikian diharapkan nantinya
Menendang Bola pada Permainan
prestasi
Sepak Bola Mahasiswa Tingkat II
sepak
bola
Indonesia
mengalami kemajuan.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam permainan sepak bola,
tahun 2015.".
seorang pemain sangat membutuhkan kekuatan otot, terutama otot bagian kaki.
Otot-otot
yang
kuat
akan
II. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian
membuat pemain sepak bola mampu berprestasi.
Setiap aktivitas penelitian perlu adanya metode yang tepat
Selain
itu,
seorang pelatih
untuk
digunakan.
Sebab
pada
harus dapat mengetahui bagian-bagian
prinsipnya tidak semua metode
mana yang perlu dilatih sehingga otot-
sesuai
otot yang akan digunakan itu bisa kuat
dikerjakan.
dengan
penelitian
yang
dan sesuai dengan olahraga yang akan
Metode yang dipilih selain
dilakukan. Dan untuk meningkatkan
merupakan cara atau teknik untuk
ketahanan maupun kekuatan otot maka
memperoleh data, juga digunakan
diperlukan gerakan-gerakan yang bias
sebagai pedoman dan arah untuk
menjadikan seorang pemain menjadi
menentukan maksud serta tujuan
mampu menguasai skill dan teknik.
yang
Bentuk-bentuk latihan tersebut terdiri
penelitian itu sendiri.
dari beberapa macam diantaranya adalah dengan squat
jump
yaitu
hendak
dicapai
dalam
Berkaitan hal tersebut di atas,
ada
pendapat
latihan beban dengan menggunakan
menyatakan
beban badan sendiri dengan tujuan
adalah cara atau jalan sehubungan
untuk
kaki,
dengan upaya ilmiah, maka metode
disamping itu latihan harus berharap
menyangkut masalah suatu kerja
pada permulaan tetapi lama kelamaan
untuk dapat memahami obyek yang
menjadi khusus.
menjadi
menguatkan otot-otot
Dalam
kaitannya
dengan
permasalahan tersebut diatas penulis mengadakan
penelitian
di
bahwa,
yang
sasaran
"Metode
ilmu
bersangkutan". (Koentjoroningrat, 1977 : 16).
bidang
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Adapun metode penelitian
gawang
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
metode
tersebut
diberi
terendah 1 dan yang tertinggi 7.
deskriptif
analisis. Metode diskriptif analisis
III. HASIL DAN KESIMPULAN
merupakan metode penelitian yang
Berdasarkan hasil pengelolaan data
memberikan gambaran yang jelas
dari
tentang adanya hubungan antar dua
diketahui hasilnya sebagai berikut :
variabel
1.
serta
kesimpulan
memberikan
yang
sesuai
yang
bersifat korelasional.
kedua
vai-iabel
tersebut
dapat
Hasil Tes Squat Jump
Dari hasil perhitungan test squat jump dengan sampel (N) = 50, nilai kelompok
2. Pendekatan Penelitian Sesuai
score
rata-rata yang diperoleh = 20,08 (dengan
dengan
hipotesis
menggunakan rumus mean) dan simpangan
yang telah dirumuskan maka untuk
bakunya
mengungkap
menggunakan rumus standart deviasi).
masalah
tersebut,
pendekatan yang digunakan dalam
2.
penelitian
bersifat
bola
Disebut
Hasil
ini
deskriptif
adalah
analisis.
=
3,70
(diperoleh
dengan
Hasil Tes ketepatan menendang
penghitungan
test
ketepatan
deskriptif karena akan memberikan
menendang bola dengan jumlah sampel
gambaran
tentang
(N) = 50, nilai-nilai rata-rata adalah =
hubungan antara kekuatan otot kaki
15,26 (diperoleh dengan menggunakan
dengan ketepatan menendang bola
rumus mean) dan simpangan bakunya =
pada
apa
adanya
permainan
sepak
bola.
4,99
analisis
karena
akan
rumus standart deviasi).
Bersifat
(diperoleh dengan
memberikan gambaran apa adanya
3.
dan
variabel y
menarik
kesimpulan-
menggunakan
Hasil korelasi antara variabel x dan
kesimpulan yang sesuai dengan
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi
studi korelasi.
product moment dengan jumlah sampel
Untuk mengungkapkan data
(N) = 50 dapat diketahui bahwa, r hitung
penelitian menggunakan teknik tes
=0,413. Harga r hitung ini selanjutnya
kekuatan otot kaki dengan cara
dikonsultasikan dengan r tabel baik pada
Squat Jump dan tes ketepatan
taraf signifikan 1% maupun 5%.
menendang
bola
cara
Pada taraf signifikan 5% tercatat == 0,279.
menendang
bola
gawang
Dengan demikian r hitung lebih besar dari
sebanyak
tiga
dengan pada
kali
dan
pada
MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
r tabel. Sesuai dengan kriteria pengujian simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hipotesis, maka hipotesis kerja (altematif),
pada taraf signifikan 1 maupun 5.
sehingga dapat dirumuskan bahwa, ada
Hal ini berarti ada hubungan
hubungan yang signifikan antara kekuatan
(korelasi)
otot kaki dengan ketepatan menendang
variabel x dan variabel y. Dengan
bola pada permainan sepak bola.
adanya hubungan yang positif
SIMPULAN
antara
Berdasarkan
yang
positif
variabel
antara
tersebut
hasil
menunjukkan dengan jelas bahwa
pengumpulan data dan pengolahan
hipotesis altematif (Ha) diterima
data dengan menggunakan analisis
dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.
statistik, dapat disimpulkan sebagai
IV. DAFTAR PUSTAKA
berikut: 1.
Simpulan Umum Ada hubungan (korelasi) yang positif antara kekuatan otot kaki
(Squat
Jump)
dengan
ketepatan menendang bola pada permainan
sepak
bola
pada
mahasiswa tingkat II Universitas Nusantara PGRI Kediri. Hal ini dapat
dibuktikan
penghitungan
dari
korelasi
hasil product
moment yang diperolah sebesar 0,413. 2.
Simpulan Khusus Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa r hitung yang diperoleh sebesar 0,413 sedangkan r tabel dengan jumlah sampel (N) = 50 dengan taraf signifikan 1 tercatat 0,361 dan
pada
taraf
signifikan
5
tercatat 0,279. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa r hitung lebih besar dari pada r tabel baik MUHAMMAD SUJATMIKO | 11.1.01.09.0325 FKIP- Penjaskesrek
Abdoellah. Olahraga untuk Pelatihan, Pembina dan Pengamat. Jakarta: Sastra Hudaya. Hadi, Sutrisno. Statistik Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset, 1982. ----------. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1991. Poerwadarminta, WJS. Buku Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1984. Rifa'i, Slamet. Mengenai Permainan Sepak Bola. Yogyakarta: Andi Offset. Sajoto, Muhammad. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988. Sekretariat Negara. TAP MPR No. II/MPR/1993 Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Sekretariat Negara, 1993. Soejoedi. Permainan dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979. Suharjo dan J. Larope. Buku Pendidikan Jasmani. Surabaya: PT. Kurnia, 1987. simki.unpkediri.ac.id || 12||