PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE YANG DIBANTU MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA SPESIMEN ASLI PADA SUB KONSEP STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA
JURNAL
BUDI RACHMAT KURNIAWAN, HERNAWAN email :
[email protected]
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI Jalan Siliwangi No. 24, kotak Pos 164, Telp. (0265) 330634, Fax. (0265) 325812, Tasikmalaya 46115
DIFFERENCES OF STUDENT LEARNING OUTCOMES THAT THE LEARNING PROCESS WAS USING COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE OF THINK PAIR AND SHARE THAT ASSISTED BY POWERPOINT AND ORIGINAL SPECIMEN MEDIA IN SUB CONCEPT FLOWER STRUCTURE AND FUNCTION Budi Rachmat Kurniawan, Hernawan Abstract This study was conducted to determine differences of student learning outcomes that the learning process was using cooperative learning models type of think pair and share that assisted by powerpoint and original specimen media in sub concept Flower Structure and Function in Class 3 SD Negeri Perumnas 1 and 2 Subdistrict Cipedes Tasikmalaya City. The research method was using pre-experimental with the population was from all students in Class 3 SD Negeri Perumnas 1 and 2 Sub-district Cipedes Tasikmalaya City as many as two classes with sampling in saturated sample that is a sample drawn from the entire population of as many as 30 people from the SD Negeri Perumnas 1 and 37 of SD Negeri Perumnas 2. The research instrument used was in the form of student learning outcomes tests on sub concepts Flower Structure and Function, in the form of multiple choice questions with four options . The data analysis technique used is the average difference in the two ( t-test ) with a significance level ( α ) = 5 %. The results showed there were differences of student learning outcomes that the learning process was using cooperative learning models type of think pair and share that assisted by powerpoint and original specimen media in sub concept Flower Structure and Function. Student learning outcomes that the learning process was using cooperative learning models type of think pair and share that assisted by powerpoint considered better than student learning outcomes that the learning process was using cooperative learning models type of think pair and share that assisted by original specimen. Keywords : cooperative learning model think pair and share, learning outcomes, flower structure and function
1
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE YANG DIBANTU MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA SPESIMEN ASLI PADA SUB KONSEP STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA Budi Rachmat Kurniawan, Hernawan Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan populasi seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya sebanyak dua kelas dengan pengambilan sampel secara sampel jenuh yaitu sampel diambil dari seluruh populasi yang ada sebanyak 30 orang dari SD Negeri Perumnas 1 dan 37 orang dari SD Negeri Perumnas 2. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya, berbentuk soal pilihan ganda dengan empat option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua ratarata (uji-t) dengan taraf signifikan (α)=5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya. Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dinilai lebih baik dibanding hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media spesimen asli. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share, hasil belajar, struktur bunga dan fungsinya.
2
A. Latar Belakang Kualitas pembelajaran yang baik menuntut tersedianya kelengkapan proses pembelajaran seperti adanya model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sebagainya. Sedangkan salah satu kelengkapan proses pembelajaran yang seringkali terabaikan adalah media pembelajaran. Hal ini mungkin karena pengaruh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa media pembelajaran sama sekali tidak berpengaruh terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Padahal hasil-hasil penelitian terkini menunjukan bahwa media pembelajaran berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk memanfaatkan waktu belajar agar lebih efektif dapat dimulai dari penggunaan model pembelajaran yang tepat yang dilakukan oleh guru. Ada banyak model-model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share. Model pembelajaran ini dapat melatih siswa bagaimana mengutarakan pendapat dan belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan waktu belajar agar lebih efektif adalah dengan memasukan media pembelajaran yang menarik bagi siswa pada proses pembelajaran di kelas. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa dalam proses pembelajaran saat ini penggunaan media pembelajaran yang menarik bagi siswa jarang dilakukan oleh guru, padahal banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan media dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena suatu materi tidak selalu cukup disampaikan dengan metode ceramah apalagi tanpa menggunakan media pembelajaran yang baik. Seperti yang terjadi di SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya yang berdasarkan hasil wawancara ditemukan bahwa penggunaan media pembelajaran yang menarik seperti powerpoint memang jarang dilakukan, bukan karena kekurangan fasilitas akan tetapi lebih kepada kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan perangkat komputer. Media pembelajaran powerpoint memang memerlukan kemampuan penguasaan komputer karena mulai dari proses mempersiapkan materi hingga penyajiannya, penggunaan media powerpoint ini menuntut guru untuk bisa mengoperasikan komputer. Memang ada media lain yang mudah didapatkan dan dalam penggunaannya tidak memerlukan keahlian tertentu, salah satunya berupa media spesimen asli, tentunya spesimen yang mudah didapatkan dan tidak berbahaya jika digunakan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, kemudahan penggunaan media spesimen asli tersebut masih belum menarik para guru untuk menggunakannya dalam proses pembelajaran. Hal ini mungkin dikarenakan guru belum sepenuhnya memahami pentingnya penggunaan media pembelajaran serta guru menganggap bahwa semua siswa masih bisa mengikuti pembelajaran walaupun tanpa dibantu dengan media pembelajaran. Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk melakukan suatu penelitian mengenai media pembelajaran, yaitu perbedaan antara powerpoint dan spesimen asli. 3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?”. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.. D. Kegunaan Penelitian Ada pun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. bagi penulis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai penggunaan media dalam proses pembelajaran; 2. bagi guru, diharapkan dengan adanya penelitian ini guru termotivasi untuk menggunakan media-media pembelajaran yang bervariasi sehingga peserta didik tidak bosan dalam menerima materi biologi di kelas; 3. bagi peserta didik, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi suasana baru dalam kelas yang lebih menyenangkan sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk mempelajari materi-materi Biologi; 4. bagi sekolah, diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi yang berguna untuk memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah; dan 5. bagi pembaca, semoga dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan tentang media-media pembelajaran biologi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment research). Penelitian ini menggunakan dua kelas yang diberi satu perlakuan yang berbeda. A. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu: 1. variabel terikat : hasil belajar peserta didik 2. variabel bebas : model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Kota Tasikmalaya sebanyak dua kelas, dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang dari SD Negeri Perumnas 1 dan 37 orang dari SD Negeri 4
Perumnas 2. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010:124) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. C. Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre eksperimen studi “one shot case study”. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:124) sebagai berikut: Pola : R X1 O R X2 O R = randomisasi (acak) X1 = treatment atau perlakuan 1, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint X2 treatment atau perlakuan 2, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media spesimen asli O = hasil observasi setelah treatment D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan empat option sebanyak 30 butir soal. Tes diberikan setelah proses pembelajaran selesai (posttest). Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis mengenai sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 4 option dengan jumlah soal sebanyak 40 soal. Aspek hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini pada ranah kognitif yang dibatasi pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), dan memakai (C3). Sistem penilaian dalam uji soal ini, yaitu setiap soal yang dijawab benar diberikan nilai 1, sedangkan apabila setiap soal dijawab salah atau tidak dijawab diberikan nilai 0. Tujuan dilakukan uji coba instrumen penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen soal yang akan digunakan. Berikut ini rumus untuk perhitungan validitas dan reliabilitas: 1. uji validitas
2. uji reliabilitas
5
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata postest pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share dibantu media powerpoint dan yang dibantu spesimen asli dan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum. PEMBAHASAN 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share pertama kali dikembangkan pada tahun 1985 oleh Frank Lyman. Menurut pendapat Trianto (2011:61) “Model pembelajaran kooperatif tipe TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa”. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS memberikan kepada peserta didik waktu untuk berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share meliputi: a. guru mengelompokan siswa secara berpasangan dan heterogen; b. guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai; c. guru menyampaikan pokok materi dibantu dengan media pembelajaran powerpoint atau spesimen asli; d. guru memberikan lembar kerja siswa untuk didiskusikan setiap pasangan; e. siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; f. guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan; dan g. guru memberikan tes individu dan penghargaan kelompok; 2. Media Powerpoint dan Spesimen Asli Secara terminologis, ada berbagai definisi yang diberikan tentang media pembelajaran. Gagne (Rayandra, 2012:7). mendefinisikan bahwa “Media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pembelajar untuk belajar”. Sedangkan Briggs (Rayandra, 2012:7) mendefinisikan “Media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga merangsang mereka untuk belajar”. Sedangkan menurut Schramm (Rayandra, 2012:7) "Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”. Media powerpoint merupakan salah satu media yang sering digunakan dalam kegiatan presentasi. Istilah media powerpoint merujuk pada nama dari sebuah perangkat lunak yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan komputer Microsoft Inc. yaitu microsoft powerpoint. Secara klasifikasi, powerpoint termasuk ke dalam media jenis multimedia. Hal ini sesuai dengan pengertian multimedia itu sendiri yang dikemukakan oleh Asyhar, Rayandra (2012:45-46) yaitu “Multimedia 6
merupakan media berbasis komputer yang menggunakan berbagai jenis media secara terintegrasi dalam satu kegiatan”. Asyhar, Rayandra (2012:54) menyatakan bahwa “Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka”. Menurut Munadi, Yudhi (2012:108) “Paling tidak terdapat 3 (tiga) macam benda asli, yakni: (1) unmodified real thing (benda asli yang tidak dimodifikasi); (2) modified real things (benda asli yang telah dimodifikasi), dan (3) specimen (sampel)”. 3. Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data skor hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan dua media yang berbeda yaitu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya didapat hasil yang berbeda walaupun kedua sampel menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu think pair and share. Hal ini terlihat dari rata-rata skor siswa di kelas yang menggunakan media pembelajaran powerpoint memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibanding nilai rata-rata skor siswa di kelas yang menggunakan media spesimen asli. Atau dengan kata lain media powerpoint lebih cocok digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran mengenai sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di kelas 3 SD Negeri Perumnas Cisalak Kota Tasikmalaya. Selain itu, untuk melihat perbedaan hasil belajar antara siswa yang proses pembelajarannya dibantu media powerpoint dan media spesimen asli dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil yang menyatakan bahwa thitung terdapat di daerah penolakan Ho yang artinya “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya”. Selain didapatkan hasil uji t yang berbeda ternyata dari hasil pengolahan data melalui uji t deskriptif didapatkan hasil yang berbeda pula, yaitu pada pengujian t deskriptif dari nilai rata-rata siswa yang proses pembelajarannya dibantu oleh media powerpoint diperoleh hasil yang menyatakan bahwa thitung terdapat di daerah penerimaan Ho yang artinya “Nilai tes akhir siswa Kelas 3 SD Negeri Perumnas 2 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya telah mencapai KKM”, sedangkan hasil uji t deskriptif nilai rata-rata siswa yang proses pembelajarannya dibantu oleh media spesimen asli diperoleh hasil yang menyatakan bahwa thitung berada di daerah penolakan yang artinya “Nilai tes akhir siswa Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 Cisalak Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think 7
pair and share yang dibantu media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya belum mencapai KKM”. Perbedaan hasil yang terjadi sudah terlihat ketika pembelajaran berlangsung, yaitu siswa yang proses pembelajarannya dibantu dengan media powepoint terlihat lebih antusias dalam menjawab dan memperhatikan materi. Sedangkan pada siswa yang proses pembelajarannya hanya dibantu oleh media spesimen asli siswa terlihat kurang fokus memperhatikan materi. Hal ini disebabkan karena objek bunga yang diperlihatkan oleh guru melalui powerpoint lebih besar sehingga mudah dilihat oleh seluruh siswa baik yang duduk di bangku paling depan maupun paling belakang, sedangkan pengenalan materi yang dibantu media spesimen asli bunga memiliki ukuran yang kecil sesuai aslinya sehingga cenderung lebih sulit untuk diamati oleh siswa. Pada proses pembelajaran kooperatif tipe think pair and share baik itu yang dibantu oleh media powerpoint maupun media spesimen asli siswa dituntut untuk memahami materi secara individu terlebih dahulu untuk kemudian saling bertukar informasi dan pemahaman sesama anggota kelompok. Setelah sesama anggota kelompok saling bertukar informasi, siswa dituntut untuk bertukar informasi sesama anggota dari luar kelompok yaitu pada saat guru memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Penggunaan media pembelajaran pada model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share ini digunakan pada saat guru memberikan materi pokok, kemudian pada saat guru memberikan lembar kerja siswa serta pada saat guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. Dengan demikian penggunaan media ini cukup memberikan pengaruh bagi proses pembelajaran termasuk proses pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe think pair and share ini. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa: 1. terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu media powerpoint dan media spesimen asli pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. 2. model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu dengan media powerpoint lebih baik serta unggul dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share yang dibantu dengan media spesimen asli yang diterapkan pada sub konsep Struktur Bunga dan Fungsinya di Kelas 3 SD Negeri Perumnas 1 dan 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. 8
B. Saran Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian sebagaimana desebutkan di atas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam penerapan model pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share guru hendaknya lebih variatif dalam menggunakan media pembelajaran agar peserta didik tidak merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran. 2. Guru hendaknya melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan proses pembelajaran, karena penggunaan media pembelajaran yang menarik pun akan sulit untuk menggugah rasa ingin tahu siswa jika persiapannya kurang. 3. Untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam proses pembelajaran yang menggunakan media powerpoint guru diusahakan untuk membuat tampilan slide seunik dan semenarik mungkin sehingga dapat menarik siswa untuk lebih memperhatikan materi. 4. Guru hendaknya menggunakan media spesimen asli yang mudah diamati sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaiakan dalam proses pembelajaran. 5. Guru hendaknya lebih jeli dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, sehingga media pembelajaran yang digunakan dapat mendukung siswa untuk lebih mudah memahami materi yang akan disampaikan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi. Munadi, Yudhi. (2012). Media Pembelajaran. Jakarta : GP Press. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Trianto. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitis. Jakarta : Prestasi Pustaka. Riwayat Penulis Budi Rachmat Kurniawan adalah mahasiswa angkatan 2010 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2014).
9