Initial Coverage
Healthcare Sector 18 February 2016
Samuel Equity Research
Overweight
Brighter Year Ahead Kami memberikan rating overweight pada healthcare sector seiring dengan potensi perkembangan pasar yang menjanjikan kedepannya. Katalis penggerak pertumbuhan antara lain (1) Angka public dan private health expenditure yang terhitung masih sangat rendah dan berpotensi bertumbuh signifikan (2) Ukuran pasar yang masih kecil (jumlah rumah sakit, tempat tidur, dokter dan suster per 1000 penduduk) dan kami perkirakan akan berkembang secara kontinyu, seiring dengan kenaikan belanja kesehatan pemerintah dan ragam program kesehatan lainnya maupun rencana ekspansi pelaku usaha RS (3) Kebutuhan dan permintaan layanan RS yang konsisten dan terus meningkat (4) Industri asuransi yang akan bertumbuh positif secara berkelanjutan (5) Program JKN yang akan menguntungkan RS partner (6) Akselerasi aktivitas ekonomi yang akan berdampak pada kenaikan disposable income dan berujung pada kenaikan health spending. Saham yang masuk kedalam coverage kami adalah : SILO dengan rekomendasi HOLD, target harga sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E dan MIKA dengan rekomendasi BUY, target Rp2.950/saham, merepresentasikan P/E 68.4x P/E16 dan PBV 11.8x PBV 16E. Kontinuitas pertumbuhan populasi dan struktur umur yang unik. Kontinuitas pertumbuhan populasi dan keunikan struktur umur penduduk Indonesia memberikan potensi pasar yang menjanjikan. Pasar yang potensial. Pertumbuhan disposable income dan cerita lama seputar potensi kenaikan middle income class growth juga akan menjadi katalis pertumbuhan sektor. Saat kondisi perekonomian Indonesia bertumbuh stabil, maka porsi health spending juga berpotensi meningkat dan memberikan dampak signifikan pada permintaan jasa HCS. Ekspektasi kenaikan health spending. Masih rendahnya angka public health spending dan private health spending mengindikasikan adanya sebuah gap yang cukup besar antara permintaan jasa HCS, kesadaran akan kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Ragam program kesehatan pemerintah (salah satunya JKN) kami lihat tidak hanya akan mendorong permintaan mitra RS program JKN tersebut, namun juga berpotensi meningkatkan angka out of pocket expenses, seiring dengan naiknya disposable income serta kepedulian terhadap kesehatan. Rendahnya rasio dokter, suster dan tenpat tidur menawarkan daya tarik perkembangan industri. Di sisi lain, tantangan akan datang dari kebutuhan atas infrastruktur rumah sakit dan tenaga ahlinya. Rendahnya rasio dokter, suster dan hospital beds per 1000 penduduk mengindikasikan potensi ruang gerak perkembangan sektor kedepannya, didorong oleh kenaikan belanja kesehatan pemerintah dan ekspansi bisnis pelaku usaha RS swasta. JKN dan pertumbuhan industri asuransi sebagai katalis lainnya. Program JKN kami lihat akan memberikan dampak positif pada perkembangan sektor kesehatan secara keseluruhan, sementara pertumbuhan konsisten premi asuransi mengindikasikan naiknya kepedulian atas kesehatan serta meningkatnya alokasi belanja kesehatan masyarakat kelas menengah.
Akhmad Nurcahyadi +62 21 2854 8144
[email protected]
Page 1 of 19 Please see important disclaimer on the last page of this report.
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Kontinuitas pertumbuhan populasi dan struktur umur yang unik. Pasar rumah sakit di Indonesia utamanya akan didorong oleh pertumbuhan penduduk yang berkelanjutan. Diperkirakan penduduk berumur 65tahun ke atas akan mencapai 17juta orang di tahun 2020. Yang lebih menarik lagi, rentang umur 15tahun-64tahun diperkirakan akan mencapai 184juta orang (FY20F) atau naik dari sekitar 167juta orang di tahun 2013. Sementara usia 0.14tahun diproyeksikan akan bertambah 2juta orang menjadi 71juta di tahun yang sama. Kondisi tersebut akan menciptakan pasar permintaan layanan kesehatan yang potensial. Struktur umur yang unik, dimana umur produktif (25tahun-54tahun) yang mendominasi jumlah penduduk (42.31%), serta rentang remaja hingga dewasa (15tahun-24tahun) sebanyak 17.07%, juga kami lihat akan memberikan benefit bagi perkembangan industri rumah sakit kedepannya. Figure 1. Continuing population growth (mn people) 250 0-14 years (mn people)
15-64 years (mn people)
> 65 tahun (mn people)
200
150
100
50
0 2010A
2013A
2020E
2025E
Source: Indonesia Population Projection, BAPPENAS, Frost & Sullivan
Figure 2. Indonesia Unique Age Structure (%) 0-14 years
15-24 years
25-54 years
55-64 years
> 65 years
100%
80%
60%
40%
20%
0% Indonesia
China
Russia
USA
India
Japan
Source: CIA, World Fact Book
Pasar yang potensial. Terlepas dari perlambatan aktivitas perekonomian yang terjadi, pada time frame yang lebih panjang, negara Indoensia masih diunggulkan sebagai salah satu negara berkembang yang akan mengalami akselerasai pertumbuhan. Pertambahan penduduk usia muda atau produktif kami lihat akan ikut mendorong peningkatan angka disposable income dan belanja kesehatan dan pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan industri.
www.samuel.co.id
Page 2 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Pada tahun 2020, angka annual disposable income (pendapatan tahunan yang dapat dibelanjakan) diperkirakan akan menyentuh US$750miliar, atau naik dari hanya sebesar US$490miliar pada akhir tahun 2013. Figure 3. Indonesia Annual Disposable Income (%) 800 Disposable income (US$ miliar) 700
600 500 400 300 200 100 0 2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
2020E
Source: Euromonitor, Frost & Sullivan
Potensi akselerasi pertumbuhan ekonomi kedepannya akan berperan penting didalam mendorong pergeseran kelas ekonomi. Data ADB menunjukan pertumbuhan kelas menengah tercatat naik menjadi 136juta orang (FY10) dari hanya sekitar 82juta di tahun 2003. Sementara perhitungan lain yang dilakukan oleh Mckinsey dengan menggolongkan dua level income (consuming class and below consuming class) melaporkan setidaknya sekitar 195juta orang berada dalam below consuming class dan hanya sekitar 45juta orang yang tergolong consuming class (FY10). Dari total pertumbuhan penduduk yang diproyeksikan mencapai 265juta di tahun 2020, angka consuming class diperkirakan akan bertumbuh hampir dua kali lipatnya menjadi 85juta orang. Keyakinan yang sama juga ditunjukan oleh proyeksi dari BPS dan BCG yang memperkirakan middle class society akan meningkat dari 109juta (FY12) menjadi 168juta orang (FY20), sedangkan golongan upper middle class akan bertumbuh jauh lebih tinggi dari sekitar 23juta orang menjadi 49juta orang pada periode yang sama. Figure 4. Rise Of The Middle Class 100
2003A
2010A
80
60
40
20
0 Expenditure US$ 2-4 (mn people)
Expenditure US$ 4-10 (mn people)
Expenditure US$10-20 (mn people)
Source: World Bank, ADB
www.samuel.co.id
Page 3 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Figure5. Rise Of The Consuming Class 250 Consuming class total (mn people) Below consuming class (mn people) 200
150
100
50
0 2010A
2020A
Source: McKinsey, Indonesia Bureau Statistic (BPS)
Figure 6. Rise Of The Middle Class (2020E) Poor
Aspirant Emrg middle Middle Upper middle Affluent 2020A (mn people)
Elite 0
10
20
30
40
50
2012A (mn people)
60
70
80
Source: BCG, Indonesia Bureau Statistic (BPS)
Selain itu, kami juga melihat percepatan tingkat urbanisasi akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan permintaan Health Care Services (HCS). Angka urbanisasi yang hanya sekitar 49.6% (FY10) telah mengalami kenaikan hingga sekitar 52.5% di akhir tahun lalu. Figure 7. Trend Of Urbanization 70% Urbanization (%) 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2010A
2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
2016E
2017E
2018E
2025E
Source: Indonesia Population Projection - BAPPENAS
www.samuel.co.id
Page 4 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Trend urbanisasi yang akan berlanjut, dibarengi dengan perubahan gaya hidup dan peningkatan kesadaran akan kesehatan, kami lihat akan mendorong permintaan jasa layanan kesehatan dan berujung pada perkembangan industri yang signifikan. Bappenas memproyeksikan angka urbanisasi akan menyentuh sekitar 57% di tahun 2020.
Ekspektasi kenaikan health spending Angka total pengeluaran untuk layanan kesehatan telah mengalami pertumbuhan yang tinggi. Pertumbuhan permintaan layanan kesehatan yang kami perkirakan akan terus naik dibarengi dengan angka life expectancy birth (angka harapan hidup) yang tercatat naik dari 70tahun-71tahun (FY01-FY05) menjadi 72.5tahun (FY11-FY15), akan menjadi dorongan lain atas potensi pertumbuhan berkelanjutan pengeluaran layanan kesehatan di Indonesia. Figure 8. Life Expectancy 73 Life Expectancy (years old) 72.5 72 71.5
71 70.5 70 69.5 69 68.5
2001A-2005A
2006A-2010A
2011A-2015E
Source: EU, Worldbank
Di sisi lain, pertumbuhan belanja kesehatan yang terjadi selama ini ternyata tidak selamanya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Terlepas dari tingkat daya beli yang sempat mengalami kenaikan saat ekonomi tengah bertumbuh di tahun tahun sebelumnya, ternyata tidak secara langsung mendorong kenaikan atau alokasi belanja kesehatan. Figure 9. Total Health Spending 90 Health Spending Total (US$ miliar) 75
60
45
30
15
0 2009A
2010A
2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
2016E
2017E
2020E
Source: EIU, World Bank, Frost & Sullivan
Dibandingkan dengan negara tetangga, tidak hanya persentase pengeluaran layanan kesehatan publik dan swasta yang masih tergolong rendah, namun bila membandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi juga mencatat nilai dibawah negara tetangga.
www.samuel.co.id
Page 5 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Kedepannya kami meyakini health spending akan mengalami kenaikan, didorong oleh potensi perbaikan aktivitas perekonomian yang stabil dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran akan kesehatan yang dibarengi dengan kenaikan belanja kesehatan baik pemerintah maupun masyarakat. Figure 10. Health Spending Per Capita 10500 Health Spending per capita (US$) 9000 7500 6000
4500 3000 1500 0 US
UK
S'pore
Malay
China
Thailand
India
Indonesia
Source: EIU, World Bank, Frost & Sullivan
Figure 11. Private and Public Health Spending Percentage Private Health Expenditure (%) Public Health Expenditure (%) 100% 90% 80% 70% 60% 50%
40% 30% 20% 10% 0% 2004A
2005A
2006A
2007A
2008A
2009A
2010A
2011A
2012A
2013A
Source: Global health expenditure, WHO
Figure 12. Health Spending Value 35 Public Health Expenditure (US$bn) Private Health Expenditure (US$bn) 30 25 20
15 10 5 0 2009A
2010A
2011A
2012A
2013A
Source: Global health expenditure, WHO
www.samuel.co.id
Page 6 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Rendahnya rasio dokter, suster dan tenpat tidur menawarkan daya tarik perkembangan industri. Terlepas dari ragam data positif yang tercatat selama ini, tantangan bagi industri terbilang semakin tinggi. Kebutuhan akan jumlah rumah sakit, penambahan tempat tidur, rasio dokter dan suster termasuk jumlah tenaga penunjang lainnya serta kondisi infrastruktur secara keseluruhan masih membutuhkan peningkatan. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, industri rumah sakit mengalami kesenjangan infrastruktur yang lebar. Layanan terhadap 250juta penduduk tentu tidak mungkin dilakukan dengan besaran industri saat ini. Di sisi lain hal ini tentu menjadikan bisnis layanan kesehatan sebagai sebuah industri yang menarik dan memiliki potensi yang besar kedepannya. Figure 13. Selected regional and Indonesia Doctor To Patient Ratio 3500 Patient 3000 2500 2000
1500 1000 500 0 1 Doctor (dev mkt avg)
1 Doctor - SE Asia
1 Doctor - Indonesia
Source: OECD
Figure 14. Selected regional and Indonesia Nurse To Patient Ratio 1200 Patient 1000
800
600
400
200
0 1 Nurse - OECD
1 Nurse - SE Asia
1 Nurse - Indonesia
Source: OECD
Grafik dari OECD diatas menunjukan, di Indonesia, setiap 1 dokter harus melayani sekitar 3.333orang, sementara rasio 1 suster melayani 1.000orang dan setiap 1 tempat tidur rumah sakit harus sanggup menampung sekitar 900pasien. Sebuah jumlah yang sangat minim dibandingkan dengan wilayah ASEAN, dimana rasio dokter adalah 1:769orang, suster adalah 1:357orang dan hospital beds (tempat tidur) 1:303pasien.
www.samuel.co.id
Page 7 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Demikian pula bila melihat dari sisi infrastruktur rumah sakit, dimana jumlah rumah sakit di Indonesia bertumbuh (FY11-FY14) hanya sebesar CAGR 10.94%, dengan pertumbuhan massive terjadi pada Rumah Sakit Swasta (RSS) sebesar CAGR 34.12%, sedangkan Rumah Sakit Umum (RSU) hanya sebesar 4.18% pada periode tersebut. Kedepannya kami perkirakan jumlah tersebut akan terus bertumbuh seiring dengan belanja kesehatan pemerintah yang meningkat dan ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha rumah sakit swasta. Figure 15. Selected regional and Indonesia Hospital Beds To Patient Ratio 1200 Patient
1000
800
600
400
200
0 1 Hospital Bed - OECD
1 Hospital Beds - SE Asia
1 Hospital Beds - Indonesia
Source: OECD
Figure 16. Latest Data Amount of Hospital and Category - Public and Private Category
Ownership
RS Umum
Rs Khusus
Total
Public
Pemerintah
805
85
890
Swasta Non Profit
538
167
705
Swasta
562
284
846
BUMN
55
7
62
1,960
543
2,503
Private
TOTAL : Source: Sisbuk - Ministry of Health Republic Indonesia
Figure 17. Indonesia Hospital Beds - Public and Private 350,000 Public Hospitals (Beds)
Private Hospitals (Beds)
300,000 250,000
200,000 150,000 100,000 50,000 2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
Source: Ministry of Health Republic Indonesia
www.samuel.co.id
Page 8 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Figure 18. Amount of Hospital - Public and Private 3,000 Public Hospitals (unit)
Private Hospitals (unit)
2,500
2,000
1,500
1,000
500
2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
Source: Ministry of Health Republic Indonesia
JKN dan pertumbuhan industri asuransi sebagai katalis lainnya Katalis penggerak lain, sektor layanan kesehatan akan datang dari program UHC atau dikenal dengan JKN. Sejak diluncurkan tahun lalu, JKN menargetkan program tersebut dapat melindungi seluruh penduduk Indonesia di tahun 2019. Di sisi lain, tidak seluruh penyelenggara layanan rumah sakit menerima program tersebut. Selain potensi pasar yang menjanjikan dari beberapa indikator yang telah disampaikan sebelumnya. Industri rumah sakit juga akan diuntungkan dengan adanya pertumbuhan peserta asuransi jiwa. Figure 19. JKN Coverage Roadmap
Source: Roadmap to National Health Insurance 2012-2019
Perkembangan industri asuransi di Indonesia kini tengah mencatat masa pertumbuhan yang massive. Demikian pula dengan pertumbuhan premi asuransi jiwa (FY10-FY14) yang tercatat sebesar CAGR 12.64%, dari Rp75.54triliun (FY10) menjadi Rp121.62triliun pada akhir tahun lalu dan kembali bertumbuh di 1Q15 (+28.5%YoY) dan 2Q15 (+26.6%). Catatan pertumbuhan tersebut kami lihat sebagai sebuah indikasi atas meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan yang diiringi dengan kenaikan alokasi belanja kesehatan. Kami juga meyakini, public helath expenditure dan private health expenditure di periode mendatang akan mengalami kenaikan. Pertumbuhan permintaan asuransi dan belanja kesehatan tersebut kami lihat secara keseluruhan akan memberikan benefit pada perkembangan usaha sektor rumah sakit di Indonesia.
www.samuel.co.id
Page 9 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Figure 20. Life Insurance Premium Value 140
Premium Total (IDRtn) 120 100 80
60 40 20
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1H15
Source: Indonesia Life Insurance Association (AAJI)
Dari sisi porsi bisnis, rumah sakit swasta tergolong cukup terfragmentasi dengan jumlah RSS sekitar 666RSS, dan sebanyak 10 rumah sakit terbesar menguasai sekitar 11.4% dari seluruh RSS, serta 3.4% dari seluruh RS di Indonesia. Saat pertumbuhan industri secara berkelanjutan terjadi, maka 10 rumah sakit besar tersebut akan menjadi penerima benefitnya, utamanya 2 pelaku usaha rumah sakit swasta dalam coverage kami yaitu SILO dan MIKA. Figure 21. Indonesia Hospital Industry Player and Amount of Hospital Grup RS Swasta
Jumlah RS
Siloam Hospital Grup
20
Mitra Keluarga Grup
12
Hermina Hospital Grup
18
Awal Bros Grup
8
Sari Asih Grup
7
Ramsay
3
Eka Hospital Grup
2
Mayapada Healthcare Grup
2
Pondok Indah Healthcare Grup
2
Omni Hospital Grup
2
Total
76
Total Indonesia
666
11.4%
Source: Respective Companies, Frost & Sullivan
Pertumbuhan Market value atau besaran nilai pasar rumah sakit swasta di Indonesia juga kami lihat menjadi sebuah indikasi atas potensi pasar kedepannya. Akhir tahun lalu nilai pasar RSS diperkirakan sekitar Rp93.6triliun atau bertumbuh dari hanya Rp80.3triliun pada akhir tahun 2012, serta diperkirakan akan mencatat pertumbuhan CAGR sebesar 8.1% berpotensi mencapai nilai Rp142.6triliun di akhir tahun 2019.
www.samuel.co.id
Page 10 of 19
Thursday, 18 February 2016
Healthcare Sector
Figure 22. Life Insurance Premium Value 140
Premium Total (IDRtn) 120 100 80
60 40 20
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1H15
Source: Indonesia Life Insurance Association (AAJI)
Valuation Pertumbuhan sektor kami perkirakan masih akan terus terjadi didorong oleh ragam katalis diatas. Tuntutan atasa kualitas HSC yang tinggi, dimana biasanya disediakan hanya oleh RSS besar menjadi indikasi atas potensi pasar bagi kedua pelaku RSS coverage kami (SILO dan MIKA). Kekhawatiran kami terletak pada (1) Perlambatan aktivitas ekonomi (2) Depresiasi nilai tukar rupiah yang kembali terjadi (3) Permintaan yang lebih rendah dari ekspektasi. Kami memberikan sudut pandang positif untuk perkembangan industri rumah sakit di Indonesia dengan rekomendasi OVERWEIGHT. Saham yang masuk kedalam coverage kami adalah : SILO dengan rekomendasi HOLD, target harga sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E dan MIKA dengan rekomendasi BUY, target Rp2.950/saham, merepresentasikan 68.4x P/E16 dan PBV 11.8x PBV 16E.
www.samuel.co.id
Page 11 of 19
Company Update
Siloam International Hospital Bloomberg: SILO.IJ | Reuters: SILO.JK
18 February 2016
Samuel Equity Research
Unrivalled Network
HOLD (Downgrade)
SILO merupakan penyedia layanan rumah sakit terbesar di Indonesia. Didukung oleh kekuatan grup Lippo, serta ekspansi berkelanjutan yang akan dilakukan termasuk program JKN, kami melihat SILO akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan yang stabil kedepannya. Dengan pangsa pasar yang dikuasai oleh SILO melalui network rumah sakit yang dapat dikatakan tidak dapat ditandingi oleh rivalnya, SILO akan menjadi penerima benefit dari potensi pertumbuhan permintaan HCS kedepannya. Kami memberikan sudut pandang positif pada potensi perkembangan SILO kedepannya. Kami menurunkan target harga dan rekomendasi dari BUY menjadi HOLD, seiring dengan telah premiumnya harga SILO (127.8xPE) atau lebih dari 2xlipat rata-rata APAC P/E sebesar 53.7x. Target harga SILO sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E. Ekspansi berkelanjutan. SILO memiliki jumlah rumah sakit yang tidak tertandingi oleh penyedia jasa layanan kesehatan lainnya (mengoperasikan 20 rumah sakit (9M 15). Project pipeline kontinuitas ekspansi kami lihat akan menjadi pendorong pertumbuhan SILO kedepannya. Penambahan RS ditargetkan menjadi sebanyak 50 rumah sakit di akhir tahun 2017 yang akan tersebar di 25kota dari hanya 14kota saat ini, dengan target total tempat tidur sebanyak 10.000tempat tidur (dari 4.800tempat tidur), dan diperkirakan akan melayani hingga 15juta pasien setiap tahunnya. Matured hospital potensi membantu margin. Dalam kondisi normal dan secara rata-rata, sebuah rumah sakit akan terhitung mature setelah beroperasi selama 2 hingga 5tahun. Data menunjukan, RS mature SILO memberikan kontribusi terbesar baik dari sisi patient volume maupun nilai pendapatan. Dengn ekspansi yang dilakukan komposisi new hospital dan developing akan saling menutupi hingga menjadi mature hospital, dan di saat yang bersamaan akan memberikan nilai penjualan yang lebih besar ketika masa pertumbuhan pendapatan rumah sakit baru telah memasuki tahun ke 5. Traffic volume pasien menjadi katalis penting. Kami juga melihat SILO akan mendapatkan benefit dari program JKN yang diperkenalkan pemerintah tahun lalu. Beberapa rumah sakit SILO telah ikut berpartisipasi menerima peserta BPJS (13rumah sakit dari 20rumah sakit). Meskipun memberikan kontribusi yang kecil, namun traffic volume dari pasien, terlebih saat telah target pemerintah tercapai (melindungi seluruh penduduk dengan JKN di tahun 2019) dibarengi dengan telah terlaksananya seluruh ekspansi SILO, tentu akan memberikan dampak yang tidak sedikit. Valuasi. Penguasaan pasar dan jaringan yang tersebar luas didukung oleh kekuatan grup usaha mendorong kami untuk memberikan sudut pandang positif untuk SILO kedepannya. Kekhawatiran kami terletak pada (1) Eksekusi ekspansi proyek yang tertunda (2) Depresiasi rupiah yang kembali terjadi (3) Kenaikan biaya jasa tenaga ahli, gaji dan kesejahteraan karyawan. Kami memberikan rekomendasi HOLD untuk SILO dengan target harga Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E. Forecast and Valuation (at closing price Rp8,750 per share) Y/E Dec (Rpbn) 14A 15E 16E Revenue 3,341 4,040 5,189 EBITDA 453 531 639 Net Profit 60 75 98 EPS (Rp) 52 65 84 DPS (Rp) 4.8 7.1 0.053 0.079 Dividend Yield BV Per Share 1,430.51 1,647.39 1,982.11 EV/EBITDA (x) 23.5 19.3 16.2 P/E Ratio (x) 173.3 138.4 105.96 P/BV(x) 6.3 5.4 4.5
17E 6,694 771 124 107 10.0
Target Price
Rp 8,600
Last Price
Rp 8,750
Potential Upside
-1.7%
JCI Index
4,766
Share isued (m n)
1.16
Market Cap. (Rp bn)
10.35
52-Weeks High/Low
17,100 / 8,525
Avg Daily Vol (m n)
4.41
Free Float
29.2%
Nom inal Value
Rp 100
Book value/share ‘16
Rp 1,994
Relative to JCI Chart 160
JCI
SILO
140 120 100
80 Feb-15
May-15
Aug-15
Nov-15
Feb-16
Com pany Background PT Siloam International Hospitals Tbk ow ns and operates hospitals. The Company offers a comprehensive range of specialist medical services including laboratory services, radiology, imaging and complex surgical procedures. Siloam International operates its hospitals throughout Shareholder Structure Lippo Karaw aci Tbk Blackrock Others
70.8% 3.9% 25.2%
Akhmad Nurcahyadi +62 21 2854 8144
[email protected]
0.112
2,418.44 13.7 83.6 3.7
Page 12 of 19 Please see important disclaimer on the last page of this report.
Thursday, 18 February 2016
Siloam International Hospital SILO.IJ / SILO.JK
Figure 1. SILO Forward PE
Source: Bloomberg
www.samuel.co.id
Page 13 of 19
Thursday, 18 February 2016
Siloam International Hospital SILO.IJ / SILO.JK
Key Financials Profit and Loss Statement Yr-end Dec (Rp bn) Revenue COGS
Cash Flow 14A
15E
16E
17E
3,341
4,040
5,189
6,694
(2,389)
(2,869)
(3,661)
(4,699)
Gross profit
952
1,172
1,528
1,995
Gross margin (%)
0.3
0.3
0.3
0.3
Operating profit
134
166
216
Operating margin (%)
0.0
0.0
EBITDA
453
EBITDA margin (%)
0.1
Yr-end Dec (Rp bn) Net Income Dep. & Amort.
15E
16E
17E
60
75
98
124
319
365
424
496
(100)
(130)
(105)
(61)
Others
118
47
78
103
275
Operating Cash Flow
392
427
499
592
0.0
0.0
Capex
123
91
149
196
531
639
771
Investing Cash Flow
0.1
0.1
0.1
(578)
(675)
Change in Capital
-
-
-
-
Others
46
150
246
324
46
150
246
324
61
167
241
Pre-tax profit
94
117
153
194
Financing Cash Flow
(34)
(42)
(55)
(70)
Net Cash Flow
(235)
60
75
98
124
Cash Beginning
515
280
340
508
0.0
0.0
0.0
0.0
Cash Ending
280
340
508
749
Net profit margin (%)
0.189556
(6)
(516)
(3)
Net profit
(4)
(674)
Other Income (Expenses)
Income tax - net
(3)
Change In Working Cap.
14A
0.252213 0.3059348 0.2672302
Balance Sheet
Key Ratios
Yr-end Dec (Rp bn)
14A
15E
16E
17E
Yr-end Dec
14A
15E
16E
17E
Cash & ST Investment
280
340
508
749
ROE
3.6
3.9
4.3
4.4
Receivables
393
477
615
797
ROA
2.1
2.2
2.3
2.4
Inventories
106
130
170
222
Revenue Growth (%)
33.4
20.9
28.4
29.0
62
77
102
135
EBITDA Growth (%)
49.4
17.4
20.4
20.5
841
1,025
1,394
1,902
EPS Growth (%)
19.0
25.2
30.6
26.7
1,589
1,831
2,134
2,509
Interest coverage (x)
2.5
2.6
2.6
2.6
414
505
653
850
Debt to Equity (%)
0.0
0.0
0.0
0.0
2,844
3,360
4,182
5,261
(233.5)
(280.2)
(425.1)
(635.3)
193
235
305
396
16
21
30
42
269
332
434
570
14E
15E
16E
17E
31
39
53
71
5.5
4.7
5.1
5.4
682
829
1,069
1,386
USD/IDR (AvG)
11,885
13,500
13,650
13,200
Total Liabilities
1,190
1,456
1,891
2,466
USD/IDR (EoP)
12,440.0
14,000.0
13,000.0
12,500.0
Total Equity
1,654
1,904
2,291
2,796
Inflation (%)
8.3
3.0
4.5
5.5
Others Total Current Assets Net fixed assets Other non current assets Total Assets Payables ST. debt and curr. maturity Other current liabilities LT. debt Other long term liabilities
www.samuel.co.id
Net Gearing (%)
Major Assumptions Yr-end Dec GDP growth (%)
Page 14 of 19
Company Update
Mitra Keluarga Karyasehat Bloomberg: MIKA.IJ | Reuters: MIKA.JK
18 February 2016
Samuel Equity Research
Promising Growth
BUY (Maintain)
MIKA telah mencatat perkembangan usaha yang positif selama separuh dekade terakhir. Didukung oleh pertumbuhan volume pasien, 12 rumah sakit dan 2.000 tempat tidur, 989dokter, 2.768suster dan 1.082 staff medical, dibarengi dengan kekuatan fundamental perusahaan dengan catatan peningkatan marjin yang konsisten, kami memproyeksikan MIKA masih akan mengalami pertumbuhann yang berkelanjutan kedepannya. Ekspansi usaha melalui penambahan jumlah rumah sakit menajdi 18 rumah sakit (FY19F) dengan total penambahan tempat tidur sebanyak 384tempat tidur (FY19F) kami lihat akan menjadi pendorong pertumbuhan berkelanjutan MIKA. Kami memberikan sudut pandang yang positif pada perkembangan usaha MIKA dan memberikan rekomendasi BUY dengan target sebesar Rp2.950/saham merepresentasikan P/E 68.4x dan PBV 11.8x 16E.
Target Price
Rp 2,950
Last Price
Rp 2,130
Potential Upside JCI Index
4,766
Share isued (m n)
14.55
Market Cap. (Rp bn)
30.63
52-Weeks High/Low
3,230 / 1,700
Ekspansi untuk dukung pertumbuhan. Per 9M15 MIKA mengoperasikan sebanyak 12rumah sakit (8 RS di Jakarta dan 4 di Surabaya), dengan total kapasitas tempat tidur sebanyak 2.000 tempat tidur. Kedepannya MIKA mentargetkan membuka 1 rumah sakit minimal di setiap tahunnya, dengan target total rumah sakit menjadi 18 RS (FY19E), dengan penambahan tempat tidur menjadi 2.384 tempat tidur.
Avg Daily Vol (m n)
Redesigning kamar rawat RS. Strategi penyusunan ulang kamar juga akan dilakukan oleh perusahaan, Hal ini kami lihat tentu akan mendorong pertumbuhan margin usaha perusahaan, sambil memilah lokasi potensial untuk penambahan gedung rumah sakit baru, Sebagai tambahan per RS sebagai tahap awal biasanya hanya sebanyak 70 hingga 100tempat tidur dengan rata rata kapasitas tempat tidur sebanyak 200 hingga 250tempat tidur. Dengan mengasumsikan optimalisai tersebut dilakukan dan mencapai tingkat full occupancy rate, maka penambahan tempat tidur berpotensi jauh melampaui target MIKA atau menjadi sekitar 3.600 tempat tidur pada tahun 2019.
Relative to JCI Chart
Potensi pertumbuhan pasien yang stabil. Terlepas dari pertumbuhan pasien yang dialami MIKA, kedepannya kami melihat MIKA akan mengalami kunjungan pasien yang menurun seiring dengan kebijakan RS yang sampai saat ini belum menerima pasien BPJS. Perubahan kebijakan berpotensi terjadi dan akan menguntungkan MIKA pada saatnya nanti. Kami juga melihat potensi pertumbuhan outpatient visit yang stabil didukung oleh kesetiaan pengunjung (lebih dari 80% patient adalah repeated patient). Valuasi . Potensi pertumbuhan usaha MIKA kedepannya yang akan didorong oleh beberapa katalis tersebut diatas telah membuat kami mempertahankan sudut pandang positif pada perusahaan, Kekhawatiran kami terletak pada (1) Persaingan dari rival utama (2) Penurunan pasien diatas ekspektasi kami (3) Ekspansi usaha yang tertunda sebagai akibat perlambatan aktivitas perekonomian. Kami memberikan rekomendasi BUY untuk MIKA dengan target Rp2.950/saham, merepresentasikan P/E 68.4x dan PBV 11.8x 16E. Forecast and Valuation (at closing price Rp2,130 per share) Y/E Dec (Rpbn) 14A 15E 16E Revenue 1,946 2,075 2,238 EBITDA 924 1,015 1,162 Net Profit 534 572 628 EPS (Rp) 37 39 43 DPS (Rp) 32 10 11 Dividend Yield 1.5 0.5 0.5 BV Per Share 124.13 228.21 249.78 EV/EBITDA (x) 23.5 19.3 16.2 P/E Ratio (x) 58.0 54.2 49.4 P/BV(x) 17.2 9.3 8.5
www.samuel.co.id
17E 2,441 1,288 694 48 12 0.6 272.16 13.7 44.7 7.8
38.5%
12.83
Free Float
18.0%
Nom inal Value
Rp 10
Book value/share ‘16
140
JCI
Rp 250
MIKA
120 100 80
60 Jun-15
Sep-15
Dec-15
Com pany Background Mitra Keluarga Karyasehat Tbk PT engages in hospital management and business services. The Company operates hospitals located in the Greater Jakarta Area, Surabaya and Tegal. Shareholder Structure Lion investments partners
49.7%
Griyainsani Cakrasadaya
32.3%
Others
18.0%
Akhmad Nurcahyadi +62 21 2854 8144
[email protected]
Page 15 of 19
Thursday, 18 February 2016
Mitra Keluarga Karyasehat MIKA.IJ / MIKA.JK
Figure 1. MIKA Forward PE
Source: Bloomberg
www.samuel.co.id
Page 16 of 19
Thursday, 18 February 2016
Mitra Keluarga Karyasehat MIKA.IJ / MIKA.JK
Key Financials Profit and Loss Statement Yr-end Dec (Rp bn) Revenue COGS Gross profit
Cash Flow 14A
15E
16E
17E
1,946
2,075
2,238
2,441
(1,081)
(1,142)
(1,207)
(1,288)
Yr-end Dec (Rp bn) Net Income
14A 534
15E 572
16E
17E
628
694
Dep. & Amort.
(70)
(85)
(105)
(128)
Change In Working Cap.
(76)
(7)
(9)
(11)
84
6
8
10
472
487
521
564
Capex
(243)
(284)
(357)
(392)
Investing Cash Flow
(172)
(270)
(340)
(372)
-
-
(124)
(137)
865
933
1,031
1,153
Gross margin (%)
44.4
45.0
46.1
47.3
Operating profit
586
631
696
777
30.1
30.4
31.1
31.8
924
1,015
1,162
1,288
47.5
48.9
51.9
52.8
83
138
145
153
Others
(425)
667
713
780
860
Financing Cash Flow
(425)
1,095
(124)
(137)
(133)
(141)
(152)
(166)
Net Cash Flow
(125)
1,311
57
55
534
572
628
694
Cash Beginning
1,108
970
2,281
2,338
27.5
27.6
28.0
28.4
983
2,281
2,338
2,393
-
-
-
-
14A
15E
16E
17E
Operating margin (%) EBITDA EBITDA margin (%) Other Income (Expenses) Pre-tax profit Income tax - net Net profit Net profit margin (%)
Others Operating Cash Flow
Change in Capital
Cash Ending
0.2972476 0.0706896 0.0970443 0.1051582 Balance Sheet
-
1,208 (113)
Key Ratios
Yr-end Dec (Rp bn)
14A
Cash & ST Investment
970
2,281
2,338
2,393
ROE
29.6
17.2
17.3
17.5
Receivables
132
141
152
166
ROA
24.8
15.5
15.5
15.8
Inventories
39
41
44
48
Revenue Growth (%)
11.7
6.7
7.8
9.1
Others
49
52
56
62
EBITDA Growth (%)
31.0
9.9
14.5
10.9
1,190
2,516
2,591
2,669
EPS Growth (%)
29.7
7.1
9.7
10.5
Net fixed assets
771
970
1,221
1,485
Interest coverage (x)
(46.8)
(39.0)
(30.8)
(23.8)
Other non current assets
196
209
225
246
net cash
net cash
net cash
net cash
2,157
3,695
4,038
4,400
(970.2)
(2,281.3)
(2,338.2)
(2,393.4)
106
113
122
133
-
-
-
-
99
106
114
124
14E
15E
16E
17E
-
-
-
-
5.5
4.7
5.1
5.4
Other long term liabilities
145
155
167
182
USD/IDR (AvG)
11885
13500
13650
13200
Total Liabilities
350
374
403
440
USD/IDR (EoP)
12440
14000
13000
12500
1,806
3,321
3,635
3,960
8.3
3.0
4.5
5.5
Total Current Assets
Total Assets Payables ST. debt and curr. maturity Other current liabilities LT. debt
Total Equity
www.samuel.co.id
15E
16E
17E
Yr-end Dec
Debt to Equity (%) Net Gearing (%)
Major Assumptions Yr-end Dec GDP growth (%)
Inflation (%)
Page 17 of 19
www.samuel.co.id
Page 18 of 19
DISCLAIMERS Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia.
www.samuel.co.id
Page 19 of 19