21
EKUITAS DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN EQUITY IN HEALTHCARE DELIVERY Intan Nina Sari, Widodo J. Pudjiraharjo Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Maternity Insurance Program which known as Jampersal was launched by the Ministry of Health in 2011 to accelerate the achievement of the Millennium Development Goals (MDGs) in 2015. Unfortunately until 2012, this program still could not cover all Jampersal’s target. This study was conducted to analyze the equity in the healthcare delivery between Jampersal users and non-Jampersal users in Dupak. Inequity was predicted to be one cause of the low utilization Jampersal in community health centre. This research was an analytic study with observational method with cross sectional design. Data was obtained by in-depth interview. There were 45 pregnant and 30 post partum respondents drawn by simple random method from a population of 93 people. This research showed the existance of inequity in healthcare delivery between Jampersal users and non-users. The correlation between variables was analyzed with cross tabulation. The highest equity earned by the respondent with Jampersal status and type of high utilization. The conclusion of this research showed that the use of Jampersal could enhance equity of healthcare delivery. Jampersal users got more complete service than nonJampersal. With same characteristics (parity, gestational age, type of labor, economic strata) and access, Jampersal users obtained more complete service than non-Jampersal. Keyword: need, utilization, Jampersal status, equity
PENDAHULUAN
Penelitian
Kementerian
bertujuan
untuk
meluncurkan
menganalisis ekuitas, baik secara vertikal maupun
program Jaminan Persalinan (Jampersal) Untuk
horisontal pemberian, pelayanan KIA berdasarkan
mempercepat pencapaian Millenium Development
karakteristik
Goals
khususnya
Jampersal di wilayah kerja Puskesmas Dupak.
menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per
Karakteristik pengguna pelayanan kesehatan ini
empat dan angka kematian bayi hingga dua per tiga
meliputi status jaminan, usia kehamilan, paritas,
AKI/AKB tahun sebelumnya. Namun sayangnya
jenis persalinan, strata ekonomi. Hasil penelitian
jumlah pemanfaatan Jampersal di Puskesmas
diharapkan
Dupak masih rendah hanya sebesar 36,80% dari
evaluasi untuk perumusan perencaan, strategi
target 100%. Tidak seluruhnya jenis pelayanan
promosi, dan upaya lain untuk meningkatkan
kesehatan pada program Jampersal dipergunakan
pemanfaatan program Jampersal di Kota Surabaya.
oleh
(MDGs)
pada
sasaran.
Kesehatan
ini
tahun
Berdasarkan
2015
hasil
pengguna
dapat
Jampersal
digunakan
dan
sebagai
non-
bahan
survei
pendahuluan kepada 17 responden (ibu hamil dan ibu nifas) hanya 3 orang yang sudah menggunakan
PUSTAKA Kebutuhan ibu hamil berdasarkan standar
Jampersal. Mayoritas masih belum menggunakan
kunjungan
Jampersal
tentang
ketentuan 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
program Jampersal (64,28%) dan menganggapa
trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga.
menganggap bahwa prosedur mengikuti Jampersal
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Pelayanan
rumit (21,42%).
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2007, standar
karena
tidak
mengetahui
adalah
4
kali
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
kunjungan
dengan
22
pemeriksaan ibu hamil adalah 7T (timbang berat
geografis, ekonomi, dan sosial. Akses geografis
badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,
pemanfaatan pelayanan kesehatan meliputi jarak
pemberian imunisasi TT, pengukuran tinggi fundus
rumah ibu dengan pelayanan antenatal, tempat
uteri, pemberian table Fe, tes terhadap PMS, dan
persalinan,
temu wicara dalam rangka perujukan). Sedangkan
transportasi dan waktu tempuh untuk menjangkau
kebutuhan ibu nifas adalah pemeriksaan dan
pelayanan kesehatan tersebut. Sedangkan akses
perawatan bayi baru lahir, imunisasi Hepatitis B (HB
ekonomi
0), konseling tentang kesehatan ibu dan bayi,
dikeluarkan
perawatan
ASI,
kesehatan, biaya yang dikelurkan di pelayanan
imunisasi, dan KB, serta kebutuhan kunjungan
kesehatan, dan konversi biaya waktu dari aktivitas
bidan ke rumah untuk membantu penanganan tali
yang ditinggalakn untuk datang ke pelayanan
pusar.
kesehatan. Akses sosial sendiri merupakan faktor
bayi
Ekuitas
baru
lahir,
dalam
pemberian
pelayanan
meliputi ibu
ongkos untuk
nifas
serta
transportasi
sampai
di
alat
yang
pelayanan
pelayanan
pelayanan kesehatan yang meliputi sikap petugas
kesehatan merupakan keadilan dalam pemberian
administrasi, sikap pemberi pelayanan kesehatan,
pelayanan
dan antrian pemeriksaan.
kesehatan
pemberian
dan
kepada
dua
atau
lebih
kelompok. Terdapat dua bentuk utama dari ekuitas, yaitu
ekuitas
horisontal
dan
ekuitas
vertikal.
Metode untuk mengukur ekuitas dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan (inequity in
Penilaian ekuitas horisontal dalam pemanfaatan
health
pelayanan kesehatan adalah dengan menganalisis
membandingkan pelayanan yang diterima antara
apakah perlakuan yang sama untuk kebutuhan
dua
yang sama (Equal Treatment for Equal Need atau
pelayanan yang diterima kedua kelompok tersebut
ETEN) telah tercapai (Wagstaff & Van Doorslaer,
tidak
2000). Sedangkan ekuitas vertikal dinilai dari
ketidakadilan. Cara pengukuran ekuitas menurut
pemberian
(Van
pelayanan
sesuai
dengan
proporsi
kebutuhan.
care
utilization)
kelompok
sama
Der
yang
maka
diperbandingkan.
mengindikasikan
Hoog,
(Whitehead,
1991),
ekuitas
2010)
adalah
Jika
adanya
dengan
sesuai fungsi persamaan sebagai berikut.
mencakup akses yang sama terhadap pelayanan untuk
kebutuhan
yang
sama
dan
pemanfaatan yang sama untuk kebutuhan yang sama. Beberapa indikator ekuitas adalah insentif ekonomi, pelayanan kesehatan, akses terhadap pelayanan
dengan
membandingkan kebutuhan dengan pemanfaatan
Menurut
kesehatan
adalah
kesehatan,
pemanfaatan
pelayanan
kesehatan, dan status kesehatan. Akses terhadap
A Menurut
(Van
Der
B
Hoog,
2010),
pemberian
pelayanan kesehatan kepada kedua kelompok dikatakan
adil
atau
telah
equity
jika
nilai
perbandingan antara kebutuhan dan pemanfaatan antara kedua kelompok tersebut mengikuti garis ekuitas atau sama dengan 1.
pelayanan kesehatan sendiri terdiri dari akses
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
23
METODE
mengikuti program ini. Adanya jaminan kesehatan
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian survei dengan desain penelitian observasional.
lain yang diikuti oleh ibu menyebabkan 11,11% ibu menolak menggunakan Jampersal.
Penelitian ini hanya melaksanakan pengamatan
Ibu
yang
memiliki
dikumpulkan
karena
mereka dalam memanfaatkan pelayanan Jampersal
dilakukan
ini. Mayoritas ibu pengguna Jampersal (66,67%)
bersamaan pada suatu saat tertentu. Populasi yang
bertempat tinggal di dekat tempat pelayanan
menjadi target dalam penelitian ini adalah semua
kesehatan. Jarak rumah dengan tempat persalinan
ibu pengguna Jampersal dan non-Jampersal yang
kurang dari 5 km). Sedangkan pada ibu
terdiri dari hamil dan nifas di wilayah kerja
Jampersal (56,25%) jarak tempat tinggal dengan
Puskesmas Dupak, Kota Surabaya pada bulan Mei
tempat pelayanan kesehatan tergolong jauh yakni
tahun 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan
lebih dari 5 km. Alat transportasi yang dimiliki oleh
teknik random. Sampel dalam penelitian ini adalah
mayoritas
75 ibu pengguna Jampersal dan non-Jampersal
pengguna Jampersal dan non Jampersal adalah
yang terdiri dari ibu hamil dan ibu nifas di wilayah
sepeda motor. Sebagian besar ibu hamil yang
kerja Puskesmas Dupak
sudah
pengamatan
cross
terhadap
sectional
variabel
pada bulan Mei tahun
geografis
responden
menggunakan
yang
Jampersal
tanpa intervensi terhadap objek penelitian. Data secara
akses
menggunakan
pada
memudahkan
kedua
Jampersal
non-
kelompok
datang
ke
2012 yang terbagi secara proporsional pada setiap
pelayanan antenatal cukup hanya dengan berjalan
RW (RW 1, RW 2, RW 3, RW 4, RW 5). Cara
kaki (93,33%). Sedangkan pada kelompok ibu non-
pengambilan
indepth
Jampersal, sebanyak hanya 41,38% yang datang
interview menggunakan panduan berupa kuesioner.
ke pelayanan antenatal dengan berjalan kaki.
data
dilakukan
dengan
Waktu tempuh dari tempat tinggal menuju tempat HASIL DAN PEMBAHASAN
pelayanan kesehatan pada kedua kelompok ini
Jumlah responden dalam penelitian ini
singkat yakni kurang dari 15 menit. Dengan kondisi
adalah 75 ibu di Kelurahan Dupak yang terdiri dari
tersebut, sebagian besar responden menyatakan
ibu hamil dan ibu nifas, masing-masing sebanyak
tidak
45 dan 30. Jumlah ibu pengguna Jampersal lebih
menjangkau pelayanan kesehatan. Secara umum
sedikit dibandingkan dengan ibu non-Jampersal
akses geografis responden, baik Jampersal maupun
dengan perbandingan 2:3. Sebagian besar (40%)
non-Jampersal ke tempat pelayanan kesehatan
responden yang belum menggunakan Jampersal
sudah tergolong mudah.
ada
kesulitan
secara
geografis
untuk
menjelaskan bahwa mereka belum mengetahui
Perbedaan kemudahan akses geografis
tentang program Jampersal. Sedangkan 13,33% ibu
menuju tempat pelayanan kesehatan menyebabkan
mengaku belum memenuhi persyaratan
untuk
adanya perbedaan uang tambahan yang digunakan
mengikuti Jampersal sehingga mereka tidak dapat
untuk transportasi. Karena dapat diakses dengan
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
24
hanya berjalan kaki, sebagian besar ibu pengguna
kesehatan sudah baik. Tidak ada perbedaan dalam
Jampersal tidak mengeluarkan uang untuk sampai
perlakukan terhadap antrian pelayanan pada kedua
di pelayanan antenatal dan post natal. Sedangkan
kelompok
ibu.
sebagian besar ibu non-Jampersal mengeluarkan
kelompok
ibu
uang lebih dari Rp 5.000 untuk biaya transportasi
pemeriksaan di pelayanan antenatal dan post natal
mereka mengakses pelayanan kesehatan.
ramai. Sebagian besar responden, baik pengguna
Tambahan biaya untuk antenatal care
Sebagian
besar
menyatakan
pada
bahwa
kedua antrian
Jampersal maupun non-Jampersal menyatakan
masih dialami oleh kedua kelompok tersebut.
tidak
keberatan
untuk
menjangkau
pelayanan
Sebagian besar ibu, baik pengguna Jampersal
kesehatan secara soaial. Secara umum akses
maupun non-Jampersal masih mengeluarkan biaya
sosial pada kedua kelompok tersebut adalah
lebih dari Rp 10.000 agar dapat memanfaatkan
mudah.
ANC. Sedangkan untuk biaya persalinan, sebagian
Berdasarkan hasil penelitian, kunjungan
besar ibu pengguna Jampersal tidak mengeluarkan
ibu hamil pengguna Jampersal dan non-Jampersal
uang dan ibu non-Jampersal mengeluarkan uang
dalam memanfaatkan pelayanan antenatal sudah
hingga lebih dari Rp 1.500.000. Untuk pemeriksaan
tinggi. Kunjungan antenatal pada kedua kelompok
nifas, sebagian besar ibu pengguna Jampersal tidak
ibu sudah memenuhi standar kunjungan antenatal.
mengeluarkan biaya sedangkan ibu non-Jampersal
Namun
mengeluarkan biaya antara Rp. 10.000-Rp. 50.000.
mendapatkan
Mayoritas responden tidak memiliki aktivitas yang
dibandingkan dengan ibu non-Jampersal. Dalam hal
ditinggalkan
kesehatan
imunisasi TT, ibu hamil (trimester 2 dan trimester 3)
sehingga tidak ada biaya waktu yang dikeluarkan
non-Jampersal mendapatkan imunisasi TT yang
oleh responden. Responden menyatakan tidak ada
lebih sedikit dibandingkan ibu pengguna Jampersal.
kesulitan dari segi ekonomi untuk menjangkau
Pertolongan persalinan
pelayanan
tersebut
untuk
ke
antenatal,
pelayanan
tempat
persalinan,
dan
ibu
juga
hamil
pengguna
pelayanan
sudah
7T
pada sesuai
Jampersal
lebih
lengkap
kedua kelompok dengan
Standar
pelayanan nifas. Secara umum akses ekonomi ibu
Pelayanan Minimal yang ada. Persalinan normal
hamil
non-Jampersal
pada kedua kelompok sudah ditolong oleh bidan
adalah mudah namun ibu nifas non-Jampersal
dan persalinan tidak normal ditolong oleh dokter
memiliki
spesialis
baik
Jampersal
kesulitan
menjangkau
maupun
secara
persalinan.
ekonomi Ibu
yang
dalam
kandungan.
Pada
perawatan
nifas,
tidak
sebagian besar ibu nifas baik pengguna Jampersal
menggunakan Jampersal harus menyiapkan uang
maupun non-Jampersal memiliki tipe kebutuhan
yang cukup banyak untuk persalinan.
yang
tinggi
terhadap
pelayanan
post
natal.
Sebagian besar responden menyatakan
Pemeriksaan bayi baru lahir dan imunisasi Hepatitis
sikap petugas administrasi dan petugas pemberi
B merupakan kebutuhan yang paling dibutuhkan
pelayanan
pada kedua kelompok. Sebagian besar ibu nifas
(antenatal,
persalinan,
post
natal)
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
25
pada kedua kelompok juga mengungkapkan bahwa
ibu yang tidak menggunakan Jampersal. Hal ini
mereka
Kebutuhan
dapat disebabkan karena pelayanan yang diberikan
terhadap kunjungan bidan ke rumah tidak menjadi
pada Jampersal adalah sama untuk semua ibu dan
hal yang dibutuhkan oleh sebagian besar ibu nifas.
dilakukan sesuai dengan program pelaksanaan
Jenis pelayanan yang diterima ibu nifas Jampersal
Jampersal.
membutuhkan
konseling.
dan non-Jampersal relatif sama.
Program
Jampersal
telah
memiliki
Ekuitas horisontal pemberian pelayanan
panduan baku dari Kementrian Kesehatan. Dalam
kesehatan kepada ibu pengguna Jampersal dan
panduan dijelaskan paket apa saja yang bisa
non-Jampersal di Kelurahan Dupak pada bulan Mei
diberikan kepada ibu hamil. Tenaga kesehatan
tahun 2012 adalah sebagai berikut.
wajib melakukan pemenuhan kebutuhan sesuai
Tabel 1
pedoman
Ekuitas Horisontal Pemberian Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Status Jaminan di Kelurahan Dupak pada Bulan Mei Tahun 2012
tersebut.
Adanya
pedoman
yang
mengatur apa saja yang harus diberikan selama antenatal dalam program Jampersal menjamin
Status Jaminan Jampersal NonJampersal
Akses Mudah Sulit 30(100%) -
1,12 1,31
45(91,11%)
4(8,89%)
Tot
bahwa ibu hamil yang menggunakan Jampersal
30 45
akan mendapatkan pelayanan yang sama dengan ibu hamil yang juga menggunakan Jampersal
Berdasarkan Tabel 1 nilai perbandingan antara
lainnya.
kebutuhan dan pemanfaatan pada ibu pengguna
Sementara
ibu
hamil
dengan
status
Jampersal lebih kecil daripada ibu non-Jampersal.
jaminan non Jampersal ekuitas horizontalnya lebih
Ibu pengguna Jampersal mendapatkan ekuitas
rendah daripada ibu Jampersal. Hal ini karena
horizontal pelayanan yang lebih tinggi daripada ibu
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
non-Jampersal.
terdiri
dari
berbagai
jenis.
Dalam
program
Prinsip ekuitas horizontal untuk adalah jika
Jampersal penyedia pelayanan kesehatan sudah
seseorang memiliki kebutuhan yang sama akan
ditentukan berdasarkan kontrak. Hal ini yang
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama
membuat pemberian pelayanan lebih seragam pada
pula.
ibu Jampersal daripada ibu non Jampersal.
Ekuitas
dibedakan
horizontal
berdasarkan
dalam status
penelitian jaminan
inii
dalam
Kemudahan akses kedua kelompok ini
pembayaran. Status jaminan dibedakan menjadi ibu
terhadap
yang menggunakan Jampersal dan ibu yang tidak
kelompok ibu Jampersal memiliki akses yang lebih
menggunakan Jampersal.
mudah daripada ibu non-Jampersal. Kemudahan
Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang
pelayanan
kesehatan
juga
berbeda,
akses terdiri dari kemudahan akses geografis,
menggunakan Jampersal, kebutuhannya terhadap
sosial,
pelayanan kesehatan pada antenatal, persalinan,
kemudahan akses ekonomi telah dijamin oleh
dan postnatal lebih terpenuhi secara adil daripada
pemerintah. Ibu hamil tidak perlu membayar uang
dan
ekonomi.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
Pada
ibu
Jampersal,
26
sama
sekali
untuk
memanfaatkan
pelayanan
dengan status pembayaran ibu (Jampersal atau
antenatal yang berkualitas. Kondisi ini memberikan
bukan
kemudahan
akses
ekonomi
perbandingan antara kebutuhan dan pemanfaatan
Jampersal
untuk
memanfaatkan
bagi
ibu
hamil
pelayanan
antenatal.
Akses Mudah Sulit 21(91,30%) 2(8,70%)
Jenis Persalinan Normal Tidak normal
1,00 1,00
7(87,50%)
1(12,50%)
Ekuitas
Tinggi
8 Total
ekuitas
vertikal
adalah
Pemanfaatan
nilai
Non-Jampersal
Tot
Renda h
Tinggi
Rendah
Prinsip
adalah
Nilai Perbandingan Antara Kebutuhan dan Pemanfaatan Berdasarkan Status Jaminan dan Tipe Pemanfaatan Jampersal
Tot 23
Berikut
berdasarkan status jaminan dan tipe pemanfaatan. Tabel 3
Tabel 2 Ekuitas Vertikal Pemberian Pertolongan Persalinan Antara Ibu dengan Persalinan Normal dan Tidak Normal Berdasarkan Tenaga Kesehatan yang Menolong Persalinan di Kelurahan Dupak pada Bulan Mei Tahun 2012
Jampersal).
20 1 66,67% 3,33% 4 5 13,33% 16,67% 24 6
21 9 30
Pemanfaatan
Tot
Tinggi
Rendah
9 20% 21 46,67% 30
1 2,22% 14 31,11% 15
10 35 45
saat
seseorang dengan kebutuhan yang lebih maka
Berdasarkan Tabel 3, kelompok ibu pengguna
orang tersebut akan mendapatkan pelayanan yang
Jampersal dengan ekuitas tinggi mendapatkan atau
sesuai
memanfaatkan
dengan
kebutuhan
tersebut.
Dalam
pelayanan
KIA
paling
banyak.
penelitian ini, kebutuhan khusus yang ada dalam
Begitu juga pada kelompok ibu non-Jampersal
ekuitas vertikal diwakili oleh jenis persalinan yang
dengan
berbeda. Berdasarkan Tabel 2 responden dengan
memanfaatkan pelayanan KIA paling sedikit. Hal ini
persalinan
normal
dapat dipahami bahwa ekuitas terhadap pelayanan
yang
kesehatan dapat mempengaruhi pemanfaatan ibu
sama. Kedua kelompok ibu dengan jenis persalinan
hamil terhadap pelayanan kesehatan. Semakin
yang
telah
tinggi ekuitas maka ibu akan semakin mampu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai
menggunakan pelayanan kesehatan. Pemanfaatan
dengan kebutuhannya.
ibu Jampersal dan non Jampersal sama-sama
normal
mendapatkan
maupun
ekuitas
berbeda
vertikal
pada
tidak pelayanan
penelitian
ini
Dalam hal akses terhadap pelayanan
ekuitas
rendah
mendapatkan
atau
memiliki pemanfaatan yang tinggi. Namun ibu yang
tidak
menggunakan
menunjukkan adanya perbedaa. Kedua kelompok
memanfaatkan
memiliki akses yang mudah dalam menjangkau
Jampersal. Jampersal dapat diartikan sebagai
pelayanan kesehatan. Kemudahan akses kedua
upaya meningkatkan pelayanan kesehatan oleh ibu
kelompok ini baik secara geografis, ekonomi,
hamil.
kesehatan,
perbedaan
jenis
persalinan
Jampersal pelayanan
lebih daripada
sering ibu
non
Pemberian pelayanan kesehatan pada
maupun sosial. tentang
kelompok ibu pengguna Jampersal dan non-
perbandingan antara kebutuhan dan pemanfaatan
Jampersal dapat dikatakan adil atau equity jika
Penelitian
ini
juga
memotret
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
27
pelayanan yang diterima oleh kedua kelompok
secara ekonomi ibu non-Jampersal mengalami
tersebut
kesulitan dalam menjangkau tempat persalinan.
sama.
Sebagian
besar
responden
penelitian, baik Jampersal maupun non-Jampersal
Walaupun
belum mendapat pemenuhan kebutuhannya secara
mendapatkan ekuitas pelayanan yang sama dengan
sempurna.
ibu pengguna Jampersal. Ibu
non-Jampersal
cenderung
pemberian
dan
pelayanan
pemanfaatan, tertinggi
berada
non-Jampersal
SIMPULAN
kurang sempurna. Berdasarkan nilai perbandingan kebutuhan
ibu
lebih
banyak mengalami pemenuhan kebutuhan yang
antara
demikian,
ekuitas pada
Secara kuantitatif, terdapat perbedaan ekuitas antara ibu pengguna Jampersal dan nonJampersal
berdasarkan
status
paritas,
usia
kelompok responden dengan karakteristik berstatus
kehamilan, dan jenis persalinan. Namun secara uji
Jampersal, belum pernah paritas, usia kehamilan
statistik, tidak ada perbedaan ekuitas antara kedua
trimester II. Sedangkan ekuitas yang didapatkan
kelompok
responden berdasarkan jumlah penghasilan adalah
Keikutsertaan
sama.
ekuitas Berdasarkan
Jampersal
pemberian
tersebut.
mempertinggi
pelayanan
kesehatan.
Sedangkan ekuitas yang tinggi akan menyebabkan
variabel status jaminan dan pemanfaatan memiliki
pemanfaatan atau pemberian pelayanan kesehatan
hubungan dengan variabel ekuitas. Hal ini berarti
yang tinggi pula. Jadi, dengan status Jampersal dan
bahwa kelompok ibu pengguna Jampersal dengan
ekuitas
ekuitas tinggi mendapatkan atau memanfaatkan
memanfaatkan
pelayanan KIA paling banyak. Begitu juga pada
kesehatan yang paling banyak dan begitu juga
kelompok
sebaliknya.
rendah
uji
dalam
karakteristik
Chi-Square,
ibu
hasil
berdasarkan
non-Jampersal
mendapatkan
dengan
atau
ekuitas
yang
memanfaatkan
paling atau
tinggi,
responden
mendapatkan
Puskesmas
akan
pelayanan
hendaknya
lebih
pelayanan KIA paling sedikit. Ekuitas tinggi jika nilai
meningkatkan promosi program Jampersal kepada
perbandingan antara kebutuhan dan pemanfaatan
masyarakat
memiliki selisih 0 atau 0,1 dengan 1.
pengguna
Ekuitas
vertikal
dalam
pemberian
agar
dapat
Jampersal.
meningkatkan Selain
faktor
jumlah tenaga
kesehatan, masyarakat merupakan kelompok yang
pelayanan kesehatan adalah pemberian pelayanan
memegang
yang sesuai dengan tingkat kebutuhan. Penelitian
ekuitas. Pengetahuan tentang berbagai
ini membandingkan dua kelompok yaitu ibu dengan
kesehatan
persalinan normal dan tidak normal. Berdasarkan
pemerintah akan meningkatkan akses masyarakat
hasil penelitian, akses ibu pengguna Jampersal dan
dalam
non-Jampersal
murah.
untuk
menjangkau
persalinan
peran
penting
yang telah
memanfaatkan
adalah mudah secara geografis dan sosial. Namun,
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013
dalam
tercapainya program
dicanangkan
pelayanan
oleh
kesehatan
28
Peneliti lain yang ingin meneliti pemberian
pelayanan
pada
ibu
ekuitas
pengguna
Jampersal dan non-Jampersal disarankan
untuk
meneliti ekuitas pada pemberian pelayanan pada ibu pengguna Jampersal dan non- Jampersal di pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta untuk membandingkan tingkat ekuitas pemberian pelayanan
antara pelayanan
kesehatan
milik
pemerintah dan swasta.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2004. Standar Pelayanan Minimal. (sitasi 22 Januari 2012) Doorslaer, Eddy V., Koolman, X. & Puffer, Frank. 2010 ‘Equity in The Use of Physian Visits inOECD Countries: Has Equal Treatment for Equal Need Been achieved?’ International Journal for Equity in Health. chapter 11 http://faculty.arts.ubc.ca/revans/384physic.pdf (sitasi 13 November 2011) Van Der Hoog, M., 2010. measuring Equity in Health Care Delivery: A new Method Based on the Concept of Aristotelian Equality. [Online] Netspar Available at: http://arno.uvt.nl [Accessed 23 November 2011]. Wagstaff, A. & Van Doorslaer, E., 2000. Measuring and Testing for Inequity in the Delivery of Healthcare. The Journal of Human Resources, 35(4), pp.716-33. Whitehead, M., 1991. The Concept and Principles of Equiy and Health. World Health Organization Regional Office for Europe.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 1 Januari – Maret 2013