Hasil Assesment PP LKNU Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Poskesdes Supported By: Perdesaan Sehat-KPDT
Quisioner Assesment I. Self Assement II. Persepsi Pasien III. Kwalitatif FGD
Self Assesment • Daftar Tilik Penyeliaan Fasilitatif Pelayanan Kesehatan Poskesdes • Diisi sendiri oleh Bidan Poskesdes • Tim LKNU membantu memberikan pemhaman mengenai isi pernyataan/ Pertanyaan • Terdiri dari 7 Kategori – Struktur Fisik Ruang Pelayanan KIA – Perlengkapan Dalam Ruang KIA – Pelayanan Imunisasi – Pelayanan ISPA – Standar Pelayanan Diare – Pelayanan Antenatal / Post Natal / Anak – Kegiatan Pelayanan Poskesdes (Sesuai buku Panduan Kemenkes)
Prosentase Tinggkat Kepatuhan terhadap Standar Poskesdes 100%
Value Title
75%
50%
25%
0%
I. Struktur Fisik Ruang
II. Pelayanan Imunisasi
V. Pelayanan DIARE
VII. Kegiatan Pelayanan Poskesdes
Prosentase Tinggkat Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Imunisasi 100%
Value Title
75%
50%
25%
0%
II. Pelayanan Imunisasi
3.2
Rantai dingin
3.4
Penyuluhan
Prosentase Tinggkat Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan ISPA 100%
Value Title
75%
50%
25%
0%
IV. Pelayanan ISPA
4.2
Bahan dan obat
4.4
Manajemen klinik
4.6
Pencatatan dan pelaporan
Prosentase Tingkat Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Diare 100%
Value Title
75%
50%
25%
0%
V. Pelayanan DIARE
5.2
Prosedur klinis
5.4
Penyuluhan
Prosentase Tinggkat Kepatuhan terhadap StandarPelayanan Antenantal, Postanantal, dan Anak 100%
75%
50%
25%
0% Pelayanan Antenatal, Postnatal dan anak
6.3
Prosedur ANC
6.6
Pelayanan KB
6.9
Penyuluhan
% Kegiatan Poskesdes 100%
Value Title
75%
50%
25%
0% VII. Kegiatan Pelayanan Poskesdes
7.2 Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Menyusui
7.4 Penemuan Dan Penanganan Penderita Pe
Prosentase Tingkat Kepatuhan 100%
0,8669 0,8182
Value Title
75%
0,7987
0,7922
0,7078
0,7776
0,6818
50%
25%
0%
Lombok
Morotai
Pesawaran
Bondowoso
Pangkep
Sanggau
Nilai Rat-Rata
II. Persepsi Pasien • Skala Bertingkat (7 Tingkat) • Di isi oleh 10 Perwakilan Masyarakat yang pernah Berobat ke Poskedes • Terdiri dari 10 Unsur Pernyataan yaitu: Keramahan, Keterampilan, Responsifitas, Kerahasiaan, Keterbukaan, Kelengkapan, Kebersihan, Keterjangkauan Lokasi, Biaya Layanan,Rasa Aman
Lombok Utara 3,00
Value Title
2,25
1,50
0,75
0,00
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Bondowoso 3,00
Value Title
2,25
1,50
0,75
0,00
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Morotai 3,00
Value Title
2,25
1,50
0,75
0,00
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Pangkajene Kepulauan 3,00
2,25
Value Title
1,50
0,75
0,00
-0,75
-1,50
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Pesawaran 3,00
Value Title
2,25
1,50
0,75
0,00
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Sanggau 3,00 2,25
Value Title
1,50 0,75 0,00 -0,75 -1,50
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Sentimen Penilaian Masyarakat (Berdasarkan Variabel) 3,00
2,25
Value Title
1,50
0,75
0,00
-0,75
-1,50
Keramahan
Kecepatan
Keterbukaan
Kebersihan
Biaya Layanan
Sentimen Penilaian Masyarakat (Berdasarkan Region) 3,00
Value Title
2,25 1,50 0,75 0,00 -0,75 -1,50
Lombok Utara
Morotai
Pesawaran
Bondowoso
Pangkep
Sanggau
Rata-rata
Kesimpulan Persepsi Pasien • Terkait Keterampilan , dalam memberikan pelayanan umumnya Masyarakat memberikan penilaian Postif Kepada Petugas Kesehatan Poskesdes dengan penilaian Sangat Memuaskan (Sangat Setuju). • Terkait Keramahan dalam memberikan pelayanan umumnya Masyarakat memberikan penilaian Postif Kepada Petugas Kesehatan Poskesdes dengan penilaian Sangat Memuaskan (Sangat Setuju). • Sementara untuk Kecepatan (Kesigapan) , Kerahasiaan , Keterbukaan, dan Rasa Aman dalam memberikan pelayanan umumnya Masyarakat memberikan penilaian Postif Kepada Petugas Kesehatan Poskesdes dengan penilaian Memuaskan ( Setuju).
Kesimpulan Persepsi Pasien • Terkait Kebersihan Fisik Poskesdes umumnya Masyarakat tidak terlalu puas dengan hanya memberikan penilaian cukup bersih, bahkan di poskesdes di Sanggau menunjukkan trend Negatif terkait penilaian masyarakat akan kebersihan Poskesdes. • Terkait Keterjangkauan Lokasi Poskesdes umumnya Masyarakat menyatakan bahwa lokasi Poskesdes sudah cukup terjangkau (trend Positif). Namun khusus untuk poskesdes di Pangkep, Warga menilai bahwa lokasi Poskesdes masih belum cukup terjangkau bagi masyarakat (trend negatif). • Terkait Kelengkapan Alat kesehatan poskesdes umumnya Masyarakat sulit untuk memberikan penilaian (ragu-ragu), bahkan di beberapa poskesdes menunjukkan trend Negatif Seperti yang terjadi di Pangkep dan sanggau.
Kwalitatif FGD • Data diambil Oleh 2 Asesstor LKNU • Peserta FGD sejumlah 10 Perwakilan Masyarakat yang terdiri dari: Bidan, Kader Poskesdes, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Masyarakat Umum
SK dan Kepengurusan • Berdasarkan hasil FGD, ditemukan bahwa seluruh Poskesdes tidak memiliki SK Pendirian Poskesdes. • Berdasarkan hasil FGD, ditemukan bahwa seluruh Poskesdes tidak memiliki SK Pendirian Poskesdes. • Masyarakat (Peserta FGD) masih mengasumsikan bahwa Poskesdes merupakan milik pemerintah Daerah, hal ini dikarenakan penempatan Bidan Poskesdes berdasarkan SK Dinas Kesehatan dan gedung Poskesdes dibangun Oleh Pemerintah Daerah.
Manajemen Poskesdes
(Administrasi Pencatatan dan Pelaporan)
• Hampir Seluruh Poskesdes membuat laporan yang diserahkan kepada Puskesmas. • Intensitas pelaporan poskesdes beragam, 3 poskesdes yaitu Lombok, Morotai, dan peswaran memberikan pelaporan berkala setiap satu minggu sekali kepada Puskesmas. Sementara di 3 poskesdes yang lain, intensitas pelaporan tidak tentu, sesuai kebutuhan, namun ketika ada masalah akan melapor ke Puskesmas.
Manajemen Poskesdes
(Administrasi Keuangan)
• Seluruh Poskesdes Tidak memiliki SOP bahkan standar Pengelolaan Keuangan Poskesdes. • Hampir Seluruh poskesdes tidak memiliki sumber Pendanaan dari APBD, kalau pun ada hanya terdapat di Sanggau dimana Poskesdes mendapatakan sebagian Alokasi dana dari ADD • Sebagian besar Poskesdes menerima/menarik iuran seikhlasnya dari Masyarakat yang berobat, namun untuk pengelolaan keuangan sepenuhnya dikelola oleh Bidan.
Bidan Poskesdes • Seluruh Poskesdes telah memiliki Bidan Poskesdes yang bertempat tinggal di Poskesdes/Desa Lokasi Poskesdes. • Rata-rata Bidan Poskesdes mendapatkan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Puskesmas/Dinas Kesehatan, Meskipun belum secara intensif. • Di Morotai Pelatihan untuk Bidan desa diberikan secara intensif minimal 2 kali dalam satu tahun, sementara di Bondowoso Bidan mengaku belum mendapatkan pelatihan. • Pelatihan yang di berikan kepada Bidan adalah : Pelatihan APN, pelatihan Desa Siaga, dll
Kader Poskesdes • Hampir Seluruh Poskesdes telah memiliki Kader, hanya di Bondowoso yang belum terdapat kader desa, dikarenakan faktor desa baru hasil pemekaran. • Kader desa yang ada rata-rata telah telah menjadi kader Sejak konsep Polindes. • Rata-rata tidak ada insentif yang diberikan kepada kader Poskesdes, hanya di sanggau (Rp 100.000/ bln bersumber dari ADD) dan Morotai (Rp 50.000/ bln bersumber dari ADD) kader poskedes mendapatkan insentif uang transportasi.
Pelayanan • Rata-rata poskesdes tidak memiliki SPM. 3 Poskesdes mengaku memiliki SPM, namun hanya satu Poskesdes yang mampu menunjukan SPM yang dimiliki, yaitu dalam bentuk SPM Pelayanan Kesehatan Dasar, Imunisasi Posyandu, Pemeriksaan • Hampir seluruh poskesdes tidak memiliki SOP. Hanya di Poskesdes di Pesawaran yang memiliki SOP yang hanya berupa SOP Penanganan Penyakit Malaria dan demam berdarah.
Gedung & Kendaraan Operasional Poskesdes • Hampir seluruh bangunan poskesdes adalah milik Poskesdes, hanya di Bondowoso yang Poskesdesnya masih berlokasi di Kantor Desa. • Berdasarkan hasil Pengamatan, Hampir semua Poskesdes tidak memiliki kendaraan khusus untuk penjemputan/ rujukan pasien, kecuali di Lombok Utara.
Pendampingan Puskesmas • Seluruh Puskesmas melakukan Monitoring terhadap Poskesdes, meskipun intensitas kunjungan ke Poskesdes masih rendah dan belum diatur secara detail. • Di Morotai dan Pangkep, Puskesmas melakukan kunjungan secara rutin, seminggu sekali. Namun di Bondowoso dan Lombok Utara, kunjungan Puskemas tidak intens seminggu sekali. Bahkan di pesawaran dan sanggau Bidan mengaku nyaris jarang mendapat kan monitoring kunjungan dari Puskemas • Selain bentuk kunjungan, Puskesmas juga memberikan bantuan kepada Poskesdes berupa Obat-obatan dan rekomendasi kepada Dinas Kesehatan terkait kendala atau kebutuhan alat kesehaatan.
Mitra Kerjasama Di Desa • Hampir seluruh poskesdes bekerjasama dengan organisasi yang ada di desa dalam memberikan pelayanan Kesehatan, hanya di sanggau yang belum bekerjasama dengan organisasi desa. • Umumnya selain dengan Pemerintah desa Poskesdes bekerjasama dengan PKK, LPMD, K e t u a R T d a n To k o h A g a m a d a l a m melaksanakan Pelayanan kesehatan kepada Masyarakat, yang berbentuk sosialisasi kegiatan Poskesdes atau untuk mengumpulkan warga.
Bantuan Pemerintah Pusat • Mitra kerjasama skala nasional yang telah memberikan bantuan kepada poskesdes diantaranya adalah KPDT dan PNPM. • KPDT memberikan bantuan berupa alat kesehatan, sementara PNPM memberikan bantuan berupa bangunan Gedung Poskesdes (Pangkep) dan Kendaraan Operasional Poskesdes (Lombok Utara)