Hari Antikorupsi Dalam Perkemahan Pemuda Pendidikan Antikorupsi di Moldova Oleh Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang
Ringkasan Transparancy International (TI) -Moldova menggunakan kesempatan untuk acara yang bersifat kedaerahan untuk memberikan pendidikan korupsi kepada kaum muda dalam bentuk Hari Antikorupsi. Peringatan Hari Antikorupsi berlangsung di Andries Summer Camp untuk remaja, di Distrik Orhei. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan tersebut, antara lain berupa tiga lokakarya yang berfokus pada korupsi dalam berbagai sektor, yaitu : (a) pengusaha masa depan: korupsi dan bisnis; (b) masa depan jurnalis: korupsi dan jurnalistik, dan (c) korupsi dan sistem pendidikan. Pada saat yang bersamaan dilaksanakan pameran tentang karikatur dan poster antikorupsi. Berakhirnya peringatan Hari Antikorupsi tersebut ditandai dengan pertunjukan video antikorupsi sebanyak 38 seri. Perkemahan pada musim panas dapat terlaksana berkat kerjasama antara masyarakat setempat dan relawan US-American Peace Corps. Biaya yang dikeluarkan dapat ditekan serendah mungkin karena ditunjang dari hasil penelitian dan publikasi yang telah dilakukan oleh TI-Moldova yang digunakan untuk lokakarya dan Perkemahan musim panas.
Latar belakang Pada tahun 1991 Republik Moldova yang terletak di South East Eropa menjadi negara merdeka yang sebelumnya bagian dari Uni Soviet. Kemudian negara tersebut mengalami kemajuan dalam pembangunan demokrasi, aturan hukum dan ekonomi pasar. Sayangnya, korupsi tetap merupakan salah satu masalah utama, adanya perongrongan terhadap masalah sosial, ekonomi dan kehidupan politik negara tersebut. Menurut Indeks Persepsi Korupsi TI tahun 2004, Moldova memiliki nilai 2,3 dari yang tertinggi 10, hal ini menunjukkan bahwa tingkat korupsinya tinggi. Untuk memerangi korupsi, disahkan undang-undang antikorupsi berkat desakan dan kesadaran dari masyarakat. Generasi muda Moldova merupakan target sasaran penting dari kampanye tersebut, dimana mereka harus harus didorong untuk tidak memberikan toleransi adanya korupsi. Perkemahan musim panas yang diselenggarakan pemerintah daerah memberikan kesempatan yang sangat baik bagi anak-anak dan remaja Moldova. Tujuan dari adanya perkemahan adalah melibatkan anak muda dalam berbagai pendidikan, budaya dan kegiatan olahraga, untuk membangun kerjasama kelompok
dan mempelajari keterampilan baru. Acara perkemahan biasanya diselenggarakan dibawah tema tertentu (misalnya, perkemahan musim panas untuk anak yang berminat dibidang sejarah atau peminat dibidang arkeologi).
Proyek Pada bulan Juli 2004, Moldova Peace Corps dan pemerintah daerah bekerja sama menyelenggarakan perkemahan bahasa Inggris selama satu minggu yang berlangsung di dekat desa Ivancea di desa, Distrik Orhei. Acara tersebut dihadiri sebanyak 70 remaja yang berusia antara 14 tahun sampai dengan 17 tahun. Pada perkemahan tersebut akan dipilih satu peserta dari mereka yang yang menguasai bahasa Inggris dan tertarik pada bisnis dan jurnalistik. Sukarelawan dari Peace Corps bekerjasama dengan TI-Moldova menyelenggarakan sebuah Hari Antikorupsi sebagai bagian dari perkemahan musim panas berbahasa Inggris. Tujuan dari adanya peringatan tersebut adalah untuk Relawan TI-Moldova Gerakan Antikorupsi, Mei 2004 Pada acara tersebut para pemuda diberikan pemahaman tentang terjadinya korupsi di Moldova, termasuk dampak negatifnya terhadap masalah sosial, kehidupan ekonomi dan politik, kemungkinan tindakan yang harus diambil untuk melawan korupsi berdasarkan pengalaman dari negara-negara lain dan gerakan anti-korupsi tingkat internasional. Lokakarya diselenggarakan dengan mendasarkan pada kegiatan penelitian yang dilakukan oleh TI-Moldova dan dilaksanakan tiga lokakarya selama sekitar 100 menit yang diadakan setiap hari yang membahas : (a) korupsi dan bisnis, (b) korupsi dan jurnalistik, dan (c) korupsi dan pendidikan. Pada sore hari, diselenggarakan lokakarya tentang jurnalistik dan etika bisnis yang dilaksanakan secara bersamaan dan pada malam hari dilaksanakan lokakarya yang bertema korupsi yang terjadi pada sistem pendidikan yang diikuti oleh seluruh peserta. Kegiatan lokakarya terdiri dari dua bagian, yaitu : Pertama, presentasi dengan menggunakan PowerPoint yang dibantu dengan handout dan kedua adalah berupa sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan diskusi. Pada hari berikutnya, semua siswa dikelompokkan secara bersama-sama berdasarkan tema yang telah mereka pelajari dan kemudian mendiskusikan bagaimana untuk menerapkan dalam kehidupan seharihari. Ada kemungkinan tema-tema yang menarik yang telah didiskusikan ditindaklanjuti dengan publikasi di koran sekolah dan dilakukan investigasi apakah praktek-praktek korupsi juga terjadi di sekolah.
Lokakarya Tema-tema yang dibahas dalam lokakarya adalah sebagai berikut : (a) Korupsi dan Bisnis : Pada lokakarya ini yang disorot adalah adanya ancaman dari korupsi terhadap lingkungan bisnis. Korupsi juga merusak iklim investasi suatu negara dan mengurangi lowongan kerja karena pengusaha enggan untuk menambah usaha baru. Diskusi terfokus pada masalah-masalah yang terkait dengan globalisasi seperti perdagangan
internasional, pendapatan yang dibayarkan dan penerimaan yang diperoleh dan arus investasi langsung oleh pihak asing. Perlu juga diperhatikan dampak dari korupsi terhadap pertumbuhan dan investasi dan perpajakan internasional bagi investor; dampak dari kemungkinan terjadinya korupsi atas investasi; belum lagi permasalahan lain yang mungkin akan menjadi kendala seperti standar akuntansi ; pengaturan oleh rezim tertentu; dan ketidakjelasan, ketidakakuratan, adanya pungutan tidak resmi serta aturan yang tidak transparan. Presentasi yang disajikan oleh para pesrta membahas penyebab dan akibat korupsi di sektor swasta serta mendiskusikan kode etik bisnis dan pentingnya perilaku individu yang sesuai dengan etika. Diskusi juga menyoroti bahwa perilaku yang sesuai dengan etika akan menurunkan resiko dalam bisnis, meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan kualitas barang, meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Dampak negatif korupsi yang terjadi di Republik Moldova : Pengaturan yang berlebihan terhadap sektor publik (adanya pemeriksaan yang
berlebihan, sebanyak 33 kali per tahun); Kebijakan fiskal yang berlebihan; Penggelapan pajak (terjadi defisit anggaran sebesar 40%); Penurunan jumlah pelaku ekonomi yang berasal dari sektor informal (55-60%); Rendahnya kualitas bahan kebutuhan pokok (80% di bawah standar normal); Adanya risiko sangat tinggi terhadap pasar uang (tingkat suku bunga riil untuk perbankan komersial sebesar 20,8% pada bulan Desember 2003 dan tingkat suku bunga untuk dolar sebesar 50,10% pada bulan Oktober 2003); Investasi Langsung oleh pihak Asing rendah per kapita: 2001 - USD 40, 2002 -USD 32,3; 2003 - USD 11,9; Hutang luar negeri sangat besar yaitu lebih dari USD 1436,9 mil. atau 73,4% dari PDB; Tingkat ekonomi yang Stagnan - GDP per kapita sebesar USD 542 pada tahun 2003; Meningkatnya kemiskinan. Pendapatan harian 70% dari populasi adalah lebih rendah dari USD 1. Upah rata-rata bulanan - sekitar USD 53 bagi mereka yang bekerja di sektor publik; Meningkatnya tingkat kejahatan. Jumlah kejahatan per 10.000 penduduk pada tahun 1995 sebesar 99,9; pada tahun 2000 adalah 105. Jumlah resmi terdaftar dalam kasus penyuapan pada tahun 2001 adalah 165, sedangkan yang tidak resmi sekitar 1,5 juta.
(b) Korupsi dan jurnalistik Lokakarya dimulai dengan contoh-contoh yang menunjukkan kekuatan dari jurnalistik yang bersifat investigasi : Skandal Watergate yang mengarah tuduhan dan kemudian pengunduran diri dari presiden AS Richard Nixon pada 1974, dan peran jurnalis dari Washington Post.
Publikasi dari Philippine Center for Investigative Journalism yang berjudul : "Kekayaan Estrada yang tidak dapat dijelaskan asal-usulnya" pada bulan Desember, terungkap kekayaan Presiden Estrada yang terdiri dari real estate dan bisnisnya, termasuk 66 perusahaan milik Presiden Estrada dan keluarganya. Sebagai hasil dari publikasi para jurnalis, Estrada dipaksa untuk mengundurkan diri. Kegiatan berikutnya para siswa diperkenalkan kerangka hukum dari wartawan investigasi. Serta dijelaskan pentingnya untuk meninjau ulang undang-undang dan peraturan, misalnya konstitusi dan kode etik profesional. Pada tahap akhir, materi kuliah yang diberikan menekankan pentingnya jurnalistik investigasi dalam hal : Wartawan Investigasi harus menghormati prinsip-prinsip dan aturanaturan tertentu mengenai metode dari jurnalistik investigasi dan penggunaan sumber informasi. Mereka harus memahami hukum dan kerangka etika dari kegiatan mereka, khususnya masalah perdata, administrasi dan pidana. Wartawan tidak boleh eksklusif hanya sebagai pembawa berita; mereka melakukan dokumentasi setiap langkah dan melaksanakan verifikasi ulang terhadap data yang diperoleh jika diperlukan.
(c) Korupsi dan Pendidikan Lokakarya ini membahas korupsi dalam sistem pendidikan dan pengaruhnya secara jangka panjang bagi masyarakat. Korupsi yang terjadi di bidang pendidikan akan menurunkan kualitas ketrampilan dan daya saing di pasar kerja. Hasil dari jajak pendapat terhadap korupsi di bidang pendidikan juga dibahas. Berdasarkan jajak pendapat telah teridentifikasi bentuk pembayaran yang tidak resmi yang terjadi dalam sistem pendidikan antara lain dalam bentuk penyuapan. Jajak pendapat tersebut merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mengurangi korupsi di bidang pendidikan (urutan menurut efektivitasnya) : 1. Peningkatan dukungan finansial dari pemerintah. 2. Meningkatkan hukuman bagi mereka yang terlibat dalam korupsi. 3. Meningkatkan transparansi terhadap penerimaan siswa baru dan ujian di lembaga pendidikan lembaga. 4. Memperkuat pengawasan staf. 5. Meningkatkan sistem ujian (misalnya dengan menggunakan komputer, bukan tes dari ujian lisan, dijelaskan jenis biaya yang sah). 6. Melakukan kampanye anti-korupsi di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Para siswa kemudian berdiskusi tentang pengalaman mereka terkait praktek korupsi yang terjadi pada sistem pendidikan dan bentuk korupsi yang paling sering adalah berupa pembayaran tambahan (misalnya untuk pembayaran pelajaran tambahan). Mereka melakukan debat tentang dampak dari praktek korupsi seperti harus membayar biaya tambahan untuk manaikan nilai dan peran pemberian hadiah dan kontak pribadi ketika memasuki perguruan tinggi. Pengalaman pribadi dari para peserta yang
berkaitan dengan pembayaran uang, hadiah dan adanya kontak pribadi untuk memasuki perguruan tinggi juga dibahas. Hari Anti-Korupsi disambut dengan sebuah pameran karikatur anti-korupsi dan posterposter anti-korupsi. Kartun dan poster dikumpulkan dari kontes tahunan dari para ahli karikatur anti-korupsi yang dilaksanakan oleh TI-Moldova. Kartun juga muncul dalam edisi khusus dari majalah Pardon, yang memuat lelucon (jokes) anti-korupsi, anekdot dan epigrams. Peringatan hari anti-korupsi ditutup dengan pertunjukan video antikorupsi sebanyak 38 kali yang diproduksi oleh TI-Moldova. Peserta yang paling aktif diberikan hadiah T-shirt yang bergambar kartun dan slogan anti-korupsi.
Hasil dan Rekomendasi Lokakarya tentang korupsi di bidang pendidikan sangat menarik perhatian dari peserta, khususnya bagi mereka yang tertarik untuk membahas kasus-kasus korupsi di pendidikan dan bagaimana cara untuk mencegahnya. Para peserta lokakarya Korupsi dan Jurnalistik menyatakan minat untuk belajar lebih lanjut tentang jurnalistik investigasi dan teknik untuk mengungkap praktek korupsi. Berdasarkan permintaan dari berbagai pihak, TI - Moldova bersama-sama dengan Center of Young Journalist menyelenggarakan lokakarya selama dua hari bagi penulis dan editor koran sekolah yang dilaksanakan di Chisinau pada tanggal 30 dan 31 Oktober 2004. Lokakarya ini diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Rumania dan membahas masalah-masalah korupsi dan jurnalistik investigasi secara mendalam dengan penekanan pada bidang pendidikan. Ketika akan menyelenggarakan kegiatan serupa perlu untuk mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : adanya visi yang yang jelas dari kelompok sasaran, apa yang mereka harapkan setelah mengikuti lokakarya, apa kepentingan mereka. Selain itu agar lokakarya berjalan secara baik perlu adanya dukungan bahan-bahan lokakarya yang berupa makalah dan handout. Pada lokakarya tersebut juga dilengkapi dengan permainan/game interaktif dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas, tergantung pada susunan acara dan lokasinya serta melibatkan media setempat untuk melaksanakan perkemahan pemuda. (Tulisan disarikan dari proyek Transparancy International-Moldova, November 2004)