NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
ANALISIS LOGO MADRASAH IBTIDAIYYAH AL – HIKAM SEBAGAI SIMBOLISME MANAJEMEN DI MADRASAH IBTIDAIYYAH AL – HIKAM GEGER MADIUN
Hani Pramudyarto STKIP Doktor Nugroho Magetan
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sukses tidaknya simbolisme manajemen dalam logo Madrasah Ibtidaiyyah sangat dipengaruhi oleh kemampuan stacholder dan pelopor pendiri Madrasah Ibtidaiyyah dalam sosialisasi setiap kebijakan Madrasah Ibtidaiyyah. Kebijakan merupakan upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai dalam mengimplementasikan simbolisme manajemen yang efektif, komunikatif dan persuasif. Pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian yang dilakukan adalah bagaimana penggambaran konsep manajemen yang terdapat di dalam logo Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data tentang penggambaran konsep manajemen yang terdapat di dalam logo Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif,dan di dukung dengan studi pustaka dengan mengambil lokasi penelitian di Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam Geger Madiun. Pengumpulan data menggunakan metode observasi yang didukung dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan tentang gagasan cita-cita dari pendiri dan perintis banyak kesesuaian paham walupun pemaknaanya ada perbedaan dan menunjukkan bahwa logo Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam bisa mendekati suatu simbolisme manajemen yang komunikatif, efektif dan Persuasif. Rekomendasi yang penulis ajukan adalah logo merupakan trade mark. Identitas karakter dari lembaga serta cita cita konsep manajemen dari pendiri maka sebaiknya sangat perlu dilaksanakan simbolisasi dengan stacholder, sehingga kesepakatan paham bisa terwujud. Kata Kunci: logo, simbolisme manajemen
ABSTRACT The research was motivated by the success or failure of the symbolism of the symbol Madrasah Ibtidaiyyah management is strongly influenced by the ability of the pioneers and founders of Madrasah stakeholder Ibtidaiyyah in the socialization of each policy Ibtidaiyyah Madrasah. Policy is an effort made and the results achieved in implementing effective management symbolism, communicative and persuasive. The question being answered through the research conducted is how the portrayal of management concepts contained in the symbol Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam. In general, this study aims to describe the data on the delineation of management concepts contained in the symbol Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam. This study used a qualitative approach with descriptive methods, and supported by literature study taking the study site in Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam Geger Madiun. Collection data using the method of observation which is supported by interviews and documentation studies.The results of this study reveal about the idea of the ideals of the founder and pioneer of many fitness understand means of even though there is a difference and show that the symbol Madrasah Ibtidaiyyah Al Hikam could approach a symbolism of communicative management, effective and Persuasive. Recommendations that the authors propose is a trade mark symbol. The identity of the character of the institutions
123
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
and ideals of the founding ideals of management concepts is necessary it should be carried out socializing with stakeholder symbols, so a deal understood to be realized Kata Kunci: logo, symbolism management
satu unsur yang ada di dalam ranah
PENDAHULUAN Dalam
sebuah
perbincangan
wacana
kebudayaan. Sesuai dengan pandangan
(discourse) yang cukup aktual di abad ke20
Koentjaraningrat dan E.B Tylor yang
(mulai 1900-sekarang), ada salah satu isu
memasukkan seni bersama bahasa dan
global yang tengah aktual dan menjadi
beberapa
wacana yang saat ini mulai dikedepankan
budaya.Sejarah perdebatan konsep seni
oleh berbagai sektor, baik dalam budaya,
tidaklah sesederhana pembuatan karya seni
sosial masyarakat, maupun di dalam dunia
konvensional yang umum dikenal di
pendidikan. Isu tersebut yakni tentang
tengah
kepribadian bangsa bukan mensimbolkan
memperdebatkan
budaya timur
kubu
Dari fenomena di atas, pelbagai tindakan
yang
dilakukan
maupun
ormas-ormas
pemerintah
kini
unsur
lainnya
masyarakat.
yang
dalam
Dalam
konsep seni, ada dua cukup
besar
dalam
mengonstruksi perbedaan pandangan , yang
pertama
adalah
kubu
yang
gencar
diprakarsai oleh Plato dengan penerusnya
dilakukan, seperti dengan diadakannya
Ariestoteles, yang mengatakan bahwa seni
seminar, diskusi, dan kegiatan lainnya
merupakan peniruan atas fenomena yang
yang bertujuan memberikan wacana dan
ada seperti alam dan sebagainya, atau
pencerahan terhadap masyarakat untuk
dengan kata yang lebih populer disebut
melihat permasalahan itu lebih jauh dan
mimesis.
mendalam. Berbicara tentang masyarakat
Kedua
adalah
kubu
yang
lokal, biasanya asosiasi akan tertuju pada
diprakarsai Goethe bersama Rosseau, yang
pemahaman
masyarakat
lebih melihat seni secara karakteristik atau
tradisional, yang tidak luput dari mitos,
lebih dikenal dengan seni ekspresional
seni, ritual dan adat istiadat (konvensi)
(lihat Erenst Cassirers: 1990,208-258).
lainnya, penelitian ini tentu saja akan
Kedua pandangan tersebut lebih jelas
melihat permasalahan tersebut dari sudut
ditampilkan oleh pemikiran filsafat idealis
pandang kultur seni budaya.
dari Hegel dan Plato, dan tentu saja
terhadap
Seni menurut pandangan aksioma,
perbedaan pandangan tersebut tidak harus
diartikan sebagai daya, karsa, cipta, dan
dan menjadi oposisi yang mengarah
rasa.manusia melalui asumsi keindahan
kepada dikotomis.
atau estetika, dan seni merupakan salah
124
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
Kedua tokoh tersebut adalah tokoh
juga sebagai apa saja yang diberikan arti
yang sama-sama diklasifikasikan penganut
dengan persetujuan umum dan/atau dengan
–bahkan
utama—
kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya:
idealisme, kedua pandangan tersebut hanya
lampu lalu lintas, merah sebagai tanda
berbeda dari perspektif mimesis dan
berhenti, kuning tanda kuning tanda hati-
ekspresionalis. Jakob Sumardjo (2000)
hati siap-siap dan hijau tanda aman untuk
menyatakan bahwa seni juga merupakan
melaju atau jalan.
sebagai
fondasi
lembaga kebenaran, yang kedudukannya
Arti simbol sering terbatas pada
sejajar dengan agama dan filsafat, hal itu
tanda konvensional, yakni sesuatu yang
dikarenakan seni mampu menyentuh dunia
dibangun oleh masyarakat atau individu-
nonmateril (religius).
individu dengan arti tertentu yang kurang
Tentu saja seni yang dikatakan
lebih standar disepakati atau dipakai
lembaga kebenaran tersebut merupakan
anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam
seni yang memiliki klasifikasi tertentu.
konteks ini sering dilawankan dengan
Bagaimana
yang
tanda alamiah. Dalam peristilahan modern
memberikan nilai-nilai didaktik terhadap
sering kali setiap unsur dari sesuatu
masyarakat, atau pencerahan-pencerahan
berbicara tentang logika simbolik. Dalam
dan tuntunan kehidupan yang dituangkan
arti yang tepat simbol sama dengan ―citra‖
dalam sebuah mitos (kepercayaan) yang
(image) dan menunjuk pada suatu tanda
mengatur
dalam
indrawi dari realitas supra-indrawi. Dan
kehidupan manusia dengan yang lebih
dalam suatu komunitas tertentu tanda-
―kasat mata‖ atau konkret. Pengertan
tanda indrawi langsung dapat dipahami.
―simbol‖ secara etimologi dalam bahasa
Misalnya, sebuah tongkat melambangkan
Inggris: symbol, latin: symbolium, dari
wibawa tinggi. Kalau suatu objek tidak
yunani
hubungan
beberapa
symbolon –
ide
bagian
dari
simballo
dapat dimengerti secara langsung dan
(menarik kesimpulan, berarti, memberi
penafsiran terhadap objek itu bergantung
kesan).
pada proses pikiran rumit, maka orang Beberapa pengertian, di antaranya
mengatakan bahwa symbol sesuatu yang biasanya merupakan tanda kelihatan yang
lebih suka berbicara secara alegoris. (Lorens Bagus, 1996:1007) Secara
etimologi
simbolisme
menggantikan gagasan atau objek; Kata,
berasal dari kata simbol yang berarti
tanda, isyarat, yang digunakan untuk
lambang, lambang itu sendiri berarti
mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,
sesuatu –seperti tanda (lukisan, lencana,
abstraksi, gagasan objek. Simbol diartikan
dsb)– yang menyatakan sesuatu hal atau
125
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
mengandung makna tertentu. (KBBI: 941).
sebuah symbol dengan konsep – konsep
Sementara itu ―isme‖ atau
manajemen yang akan diselenggarakan
ism dalam
bahasa inggris berarti sistem; teori; paham.
terhadap organisasi tersebut.
(advanced English Indonesian dictionary.
Madrasah Ibtidaiyyah merupakan
―Simbol‖ jika
lembaga pendidikan tingkat dasar yang
Peter Salim 1991:448). dibubuhi
dengan
―isme‖
menjadi
perlu
pengadaan
manajemen
simbolisme yang berarti perihal pemakaian
mumpuni
simbol (lambang) untuk mengekspresikan
Madrasah Ibtidaiyyah Al hikam adalah
ide-ide misal: sastra, seni (KBBI: 941).
madrasah ibtidaiyyah swasta di kecamatan
dengan kata lain simbolisme bisa berarti
geger yang baru berdiri kurang lebih
atau diartikan perlambangan.
sepuluh tahun akan tetapi memiliki jumlah
Analisa terhadap
suatu
adalah
dalam
yang
penanganannya.
penyelidikan
murid yang cukup besar jika di bandingkan
(karangan,
dengan madrasah Ibtidaiyyah yang lain
peristiwa
perbuatan dsb) untuk mengetahui keadaan
maupun
yang sebenarnya (KBBI: 37), sedangkan
Disebabkan oleh hal tersebut peneliti ingin
struktural secara etimologi adalah asal kata
mengungkap
dari struktur yang berarti cara sesuatu
Madrasah Ibtidaiyyah Al – hikam dengan
disusun,
manajemen yang terdapat dalam Madrasah
dibangun
(KBBI:965),
atau
jalinan dari pada unsur-unsur yang pokok
mengatakan
bahwa
tanda,
Dasar
keterkaitan
yang
antara
lain.
logo
Ibtidaiyyah tersebut.
(Soerjono Soekanto, 1983). Ferdinand de Saussure
Sekolah
Pada animal
dasarnya
simbolicum,
manusia dan
adalah
kebudayaan
(lambang/simbol) sebagai kesatuan tidak
tersusun atas simbol-simbol. Apa yang
dapat dipisahkan dari dua bidang –seperti
dikerjakan
halnya selembar
melalui
kertas—yaitu bidang
manusia
terartikulasikan
simbol-simbol,
begitupun
penanda (signifier) untuk menjelaskan
kebudayaan yang tersusun dari simbol-
bentuk atau ekspesi dan bidang petanda
simbol yang merepresentasikan sebuah
(signified).
konsep masyarakat. Simbol
mempunyai
makna
dan
―Manajemen
merupakan
ilmu
yang
dilekatkan
juga
untuk
mempunyai makna yang melekatkan –
memanfaatkan semua sumber daya yang
memaknakan sesuatu hal.mengarah kepada
ada untuk mencapai tujuan secara efektif
pencarian
dan efisien‖ ( Sudarmo dan Mulyono, 2001
―menyimbolkan apa atau makna konotasi
: 8). Dari penjelasan diatas ada hubungan
yang
yang sangat signifikan antara pengadaan
menginterpretasi simbol sebagai oposisi
tentang
upaya
manusia
jawaban
digunakan
atas
pertanyaan
Barthes
dalam
126
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
dari makna denotasi (Gui do Carmo da
pencitraan yang sebenar-benarnya atau
Silva, 2005: 118).
secara
Konsep
denotasi
dan
merupakan konsep yang
konotasi diprakarsai
konvensional,
deskriptif
Lain
halnya dengan makna konotasi, konotasi adalah
tingkatan
pertandaan
yang
Roland Barthes dalam teori semiotika,
menjelaskan hubungan antara petanda
Barthes disebut-sebut sebagai pemangku
dengan
faham
beroprasi makna yang tidak eksplisit, tidak
strukturalisme
pula,
meskipun
penanda,
langsung,
berpindah haluan pada modernisme. Arti
membuka terhadap kemungkinan). Makna
makna denotasi adalah tingkat pertandaan
konotasi menciptakan makna lapis dua,
yang
antara
yang terbentuk ketika penandaan dikaitkan
penanda dan petanda, atau antara tanda dan
dengan pelbagai aspek psikologis, seperti
rujukannya
pada
perasaan, emosi, atau keyakinan. Misalnya
menghasilkan
makna
hubungan
realitas, yang
yang eksplisit,
langsung, dan pasti. Makna
tanda
atau
tidak
didalamnya
dalam perkembangannya dianggap telah
menjelaskan
dan
yang
pasti
lambang
(artinya
bunga
mengkonotasikan kasih sayang, atau tanda
denotasi
(denotative
tengkorak
mengkonotasikan
bahaya.
meaning), dalam hal ini adalah makna
Konotasi dapat menghasilkan makna lapis
pada apa yang tampak, misalnya foto
kedua yang bersifat implisit, tersembunyi,
wajah Soeharto berarti –menunjukkan
yang disebut makna konotatif (connotative
wajah Soeharto yang
meaning) (Y.A Piliang, 2003:257-158).
sesungguhnya,
denotasi adalah tanda yang penandanya mempunyai
tingkatan
kesepakatan
tinggi
atau
semiotika juga berupaya mengungkap
Piliang,
interaksi diantara tanda-tanda. Mekipun
2003:257-158). Dalam percontohan lain
bentuk interaksi diantara tanda-tanda ini
misalnya, Candi Borobudur atau Monas
sangat luas, akan tetapi ada dua bentuk
(monumen
interaksi utama yang dikenal, yaitu metafor
dimaknai
konvensi
Selain kombinasi tanda, analisis
(Y.A
nasional di Jakarta) yang bangunan,
dan metonimi. Metafor adalah sebuah
menghasilkan
interaksi tanda, yang di dalamnya sebuah
pencitraan pada bentuk yang menunjukan
tanda dari sebuah sistem digunakan untuk
bangunan Candi Borobudur dan Monas.
menjelaskan makna untuk sebuah sistem
Makna denotasi dari kacapi indung adalah
yang lain. Misalnya penggunaan metafor
alat musik yang
―kepala
pemaknaan
sebagai
konsep
tersebut
cenderung berwarna
hitam, memiliki beberapa senar atau
seseorang
pemaknaan
pikirannya.
denotasi
menunjukan
batu‖ yang
untuk tidak
menjelaskan mau
diubah
127
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Sementara
metonimi
Hal (123-138)
adalah
memiliki arti seni melaksanakan dan
interaksi tanda, yang di dalamnya sebuah
mengatur. Manajemen belum memiliki
tanda diasosiasikan dengan tanda lain,
definisi yang mapan dan diterima secara
yang di dalamnya terdapat hubungan
universal. Kata manajemen berasal dari
bagian (part) dengan keseluruhan atau
bahasa Italia (1561) maneggiare yang
(whole) misalnya simbol mahkota untuk
berarti
mewakili konsep kerajaan atau monarkis
―mengendalikan kuda‖ yang berasal dari
(Y.A Piliang, 2003:262). Pragmatik adalah
bahasa latin manus yang berati ―tangan‖.
studi mengenai relasi antara tanda dan
Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
penggunaanya
Perancis
(interpreter),
khususnya
―mengendalikan,‖
manège
terutamanya
yang
berarti
yang berkaitan dengan penggunaan tanda
―kepemilikan kuda‖ (yang berasal dari
secara konkret dalam pelbagai peristiwa
Bahasa
(discourse) serta efek atau dampaknya
mengendalikan
terhadap pengguna. Pragmatik berkaitan
Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.
dengan nilai (value), maksud, dan tujuan
Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini
dari
menjawab
dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
pertanyaan: untuk apa dan kenapa? (Y.A
yang memiliki arti seni melaksanakan dan
Piliang, 2003:256-257).
mengatur.
sebuah
tanda
Pengertian sekali
yang
Manajemen
dikemukakan
kuda),
Parker
Follet,
berarti dimana
seni istilah
mendefinisikan
manajemen: sebagai seni menyelesaikan
Robins
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
“Management is the process of efficiently
berarti bahwa seorang manajer bertugas
achieving the objective of the organization
mengatur dan mengarahkan orang lain
with the trough people” (Decenzo dan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Decenzo
para
Mary
yang
ahli.
Diantaranya
oleh
banyak
Inggris
dan
Robin, 1999 : 5). Sedangkan menurut
Menurut
Mary
manajemen
Mendefinisikan ―Manajemen merupakan
melaksanakan suatu pekerjaan melalui
ilmu
orang
upaya
manusia
untuk
lain.
suatu
Definisi
dari
seni
Follet
Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono
tentang
adalah
Parker
untuk
mary
ini
memanfaatkan semua sumber daya yang
mengandung perhatian pada kenyataan
ada untuk mencapai tujuan secara efektif
bahwa para manajer mencapai suatu tujuan
dan efisien‖ ( Sudarmo dan Mulyono, 2001
organisasi dengan cara mengatur orang-
: 8)
orang lain untuk melaksanakan apa saja Kata
Manajemen
berasal
dari
yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan
bahasa Prancis kuno ménagement, yang
dengan cara melaksanakan pekerjaan itu
128
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen,
yang bekerja sebagai kontraktor bangunan
tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja.
menemukan
Masih banyak lagi sehingga tak ada satu
melakukan 18 gerakan untuk memasang
definisi saja yang dapat diterima secara
batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan
universal.
juga untuk interior. Melalui penelitian, ia
Manajemen
ilmiah
kemudian
bahwa
menghilangkan
pekerja
gerakan-gerakan
tidak
suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth.
diperlukan untuk memasang batu bata
Keduanya tertarik dengan ide Taylor
eksterior
setelah mendengarkan ceramahnya pada
menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu
sebuah pertemuan profesional. Keluarga
bata interior, ia mengurangi secara drastis
Gilbreth berhasil menciptakan yang dapat
dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan
mencatat setiap gerakan yang dilakukan
saja. Dengan menggunakan teknik-teknik
oleh pekerja dan lamanya waktu yang
Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif
dihabiskan
dan berkurang kelelahannya di penghujung
melakukan
setiap
sehingga
yang
dikembangkan lebih jauh oleh pasangan
untuk
perlu
seorang
berkurang
gerakan
dari
18
yang
gerakan
gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia
hari.
yang luput dari pengamatan mata telanjang
http://www.kosmaext2010.com/makalah-
dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk
manajemen-pengertian-bagian-dan-fungsi-
kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth
manajemen.php.
juga menyusun skema klasifikasi untuk
manajemen
pendidikan
memberi nama tujuh belas gerakan tangan
proses
dasar (seperti mencari, menggenggam,
perencanaan, pengoganisasian, pengarahan
memegang) yang mereka sebut Therbligs
dan pengendaliansumber daya pendidikan
(dari nama keluarga mereka, Gilbreth,
untuk mencapai tujuan pendidikan secara
yang dieja terbalik dengan huruf th tetap).
efektif
Skema tersebut memungkinkan keluarga
manjemen pendidikan mikro, manjemen
Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat
bias
dari
gerakan
pengelolaan seluruh potensi/ sumber daya
tanganpekerja.http://www.kosmaext2010.c
sekolah untuk mencapai tujuan sekolah
om/makalah-manajemen-pengertian-
secara
bagian-dan-fungsi-manajemen.php.
organisasi pendidkan hanya ada satu jenis
unsur-unsur
setiap
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan
mereka
terhadap
cara
penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank
pengelolaan
dan
di
efisien.
definisikan
efektif
manajemen manajemen
dan
yang tertinggi
yang
adalah
Dalam
sebagai
efisien.
bertingkat sampai
berupa
lingkup
proses
Dalam
ialah dengan
manajemen terdepan (Pidarta, 2011: 1).
129
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
Menurut Prof. HB. Sutopo M.Sc.,
langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi,
P.Hd Simbolisme Manajemen merupakan
dan analisis pengolahan data, membuat
Kesepakatan paham yang dibangun dari
kesimpulan dan laporan dengan tujuan
sekelompok
utama
masyarakat
tentang
pengakuan suatu bentuk sign,
untuk
membuat
penggambaran
di dalam
sesuatu keadaan secara objektif dalam
manajemen. Dari pengertian manajemen
suatu deskripsi situasi. Selanjutnya John
dan pengertian simbolisme dapat ditarik
W. Best (Sanafiah Faisal, 1982 : 129)
suatu
mengemukakan bahwa Metode deskriptf
kesimpulan
manajemen
bahwa
adalah
simbolisme
konsep
awal
merupakan metode untuk mengadakan
merencanakan mengatur penanaman faham
deskripsi dan interpretasi dari fenomena
dalam suatu lembaga atau organisasi yang
yang ada atau kecenderungan yang tengah
di tuangkan dalam bentuk tanda (sign).
terkembang, terutama yang berkenaan dengan masa kini atau peristiwa lalu dan pengaruhnya terhadap masa kini.
METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Madrasah
Dalam penelitian ini digunakan
Ibtidaiyyah Al Hikam yang terletak di Jl.
metode penelitian dengan menggunakan
Melati
pendekatan
No.
550
kecamatan
Geger
kabupaten Madiun
penelitian
kualitatif,yaitu yang
prosedur
menghasilkan
data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
Teori Simbu l, Simbol Teori isme logo
Logo merupak an simbolis me yang komuni katif efektif dan persuasi f
Pelaksanaan Simbolisasi dalam perencanaan konsp – konsep pengembangan Manajemen sekolah
Teori Manaj emen Tradisi dan kearifan budaya Gambar lokal
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
dialami,
dengan
karakteristik-
karakteristik sebagai berikut. (a) Penelitian kualitatif menggunakan latar alami (natural setting) sebagai sumber data langsung dan peneliti sendiri merupakan
1. Kerangka Konsep Penelitian
instrumen kunci. Sedangkan instrumen lain sebagai instrumen penunjang, (b) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.
Metode dan Pendekatan Mohamad
Ali
menyatakan bahwa deskriptif
digunakan
(1993:120)
Data yang dikumpulkan disajikan dalam
Metode penelitian
bentuk kata-kata dan gambar-gambar. Laporan
penelitian
memecahkan atau menjawab permasalahan
kutipan
data
yang
situasi
dukungan fakta pada penyajian. Data ini
sekarang. Dilakukan dengan menempuh
mencakup transkrip wawancara, catatan
sedang
untuk
dihadapi
pada
berupaya
memuat
sebagai
kutipan-
ilustrasi
dan
130
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
lapangan, foto, dokumen, dan rekaman
masalah yang menunjang terselesainya
lainnya.
penulisan skripsi ini
Sumber Data
2. Observasi
Sumber data utama dalam penelitian
Kata
"observasi"
bahasa
selebihnya
seperti
"pengamatan". Jadi, menghimpun data
dokumen dan lainnya. Untuk itu teknik
dengan cara observasi adalah menghimpun
pengumpulan data yang digunakan adalah
data dengan cara melakukan pengamatan.
observasi
(participan
Yaitu pengamatan atau pencatatan dengan
observation), wawancara mendalam (in
sisematik terhadap fenomena – fenomena
depth
yang diselidiki.
tambahan
berperan
interview)
(document
serta
dan
review).
dokumentasi
Teknik
"observation";
dari
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, adalah
Inggris
berasal
artinya
dalam penelitian ini
tersebut
penulis melakukan pengumpulan data
digunakan peneliti, karena fenomena akan
dengan pengamatan langsung. Metode
dapat dimengerti maknanya secara baik,
pengumpulan data yang dilakukan secara
apabila
peneliti
melakukan
sistematis dan sengaja melalui pengamatan
dengan
subyek
penelitian
interaksi di
mana
terhadap segala obyek ini dipergunakan
fenomena tersebut berlangsung.
untuk
Teknik Pengumpulan Data
berhubungan dengan responden penelitian
Teknik pengumpulan data, menggunakan
yang meliputi kondisi obyektif obyek
beberapa teknik yaitu:
lingkungan Siswa Madrasah Ibtidaiyyah Al
1. Wawancara
Hikam di Desa Geger Kecamatan Geger
Yaitu
metode
dengan
pengajuan
diajukan
secara
yang
dilakukan
pertanyaan lisan
dan
yang telah
memperoleh
data-data
yang
Kabupaten Madiun. 3. Dokumentasi Menurut
Suharsimi
Arikunto
dipersiapkan secara tuntas, dilengkapi
(2002:206) yang dimaksud dengan metode
dengan instrumennya. Dari pengertian di
dokumentasi yaitu mencari data mengenai
atas jelaslah bahwa wawancara adalah
hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
merupakan
metode
transkrip, buku, surat kabar, majalah,
pengumpulan data dengan tanya jawab
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,
langsung antara penginterview dengan
dan sebagainya. Dengan menggunakan
responden. Metode ini digunakan penulis
metode ini data yang diperoleh diantaranya
untuk mengadakan wawancara dengan
sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyyah
Kepala Madrasah, Guru dan komite yang
Al Hikam di Desa Geger Kecamatan Geger
salah
satu
dianggap mengetahui dan terlibat dalam
131
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Kabupaten
Madiun,
Keadaan
Hal (123-138)
guru,
Keadaan Siswa, Sarana Prasarana.
Pengamatan yang tekun dan sabar, (3) Trianggulasi. Dalam penelitian ini, dalam hal ini
Pengelolaan dan Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan
digunakan
teknik
triangulasi
dengan
dalam penelitian ini menggunakan konsep
pemanfaatan sumber dan penyidik. Teknik
yang diberikan Miles & Huberman yang
triangulasi
mengemukakan bahwa aktifitas dalam
membandingkan
analisis data kualitatif dilakukan secara
derajat kepercayaan suatu informasi yang
interaktif dan berlangsung secara terus
diperoleh melalui waktu dan alat yang
menerus pada setiap tahapan penelitian
berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu
sehingga sampai tuntas, dan datanya
dapat dicapai peneliti dengan jalan: (a)
sampai jenuh.
Membandingkan data hasil pengamatan
Gambar
2.
Langkah-langkah
analisis
ditunjukkan pada gambar berikut:
dengan
dengan
data
dan
hasil
sumber,
berarti
mengecek
balik
wawancara,
(b)
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan
Pengumpulan Data
Penyajian Data
yang dikatakan orang-orang tentang situasi
Reduksi Data
Selanjutnya
secara pribadi, (c) Membandingkan apa
menurut
Spradley
Kesimpulankesimpulan: Penarikan/ teknik Verifikasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d) Membandingkan
analisis data disesuaikan dengan tahapan
keadaan dan perspektif seseorang dengan
dalam penelitian. Pada tahap penjelajahan
berbagai pendapat dan pandangan orang
dengan teknik pengumpulan data grand
yang berpendidikan menengah atau tinggi,
tour question, analisis data dilakukan
orang berada, orang pemerintahan, (e)
dengan
tahap
Membandingkan hasil wawancara dengan
menentukan fokus analisis data dilakukan
isi suatu dokumen yang berkaitan. Teknik
dengan analisis taksonomi. Pada tahap
triangulasi
selection, analisis data dilakukan dengan
dengan jalan memanfaatkan peneliti atau
analisis komponensial. Selanjutnya untuk
pengamat
sampai menghasilkan
pengecekan kembali derajat kepercayaan
analisis
domain.
Pada
judul dilakukan
dengan analisis tema.
data.
Dalam penelitian ini, uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
dengan
lainnya
Pemanfaatan
membantu
penyidik,
untuk
pengamat
mengurangi
artinya
keperluan
lainnya
kemencengan
dalam pengumpulan data.
penelitian kualitatif dilakukan dengan: (1) Perpanjangan
Keikutsertaan.
(2)
132
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bintang berjumlah sembilan bermakna
Paparan Informasi dari Wawancara dengan
Madrasah
ketua
mencanangkan
Yayasan,
Perintis
Madrasah
Ibtidaiyyah
Geger
Madiun
yang
mampu
sekolah
Ibtidaiyyah Geger Madiun merencanakan
berkompetensi dengan sekolah yang lain
konsep
dan akan tampil bencapai angka tertinggi
gagasan
kedepan
dalam
memanajemen sekolah.hal ini dituangkan
sembilan.
dalam bentuk visual yang juga sebagai
Bentuk Globe bertuliskan MI dikelilingi
identitas trade merk dari nama sekolah
Madrasah
Ibtidaiyyah
tersebut. Hal ini diuraiakan oleh Bp.H.Ibnu
mempunyai
cita-cita
Abas Thohir,S.H seorang perintis sekolah
didikannya
yang juga putra I dari pendiri yayasan Al
menempatkan diri di dunia usaha dan
Hikam sebagai berikut :
industri, dunia pekerjaan di terima di
Sambil
menunjukkan
logo
Madrasah
Geger yang
mampu
Madiun
luas
terjun
dari dan
seluruh dunia.
Ibtidaiyyah Geger Madiun menceritakan :
Gambar kitab terbuka di dalam Globe
Gambar 3. logo Madrasah Ibtidaiyyah
dalam perkembangan nantinya di dunia
Geger
usaha dan industri ,dunia pekerjaan selalu berpegang pada Al Quran dan Hadis. Lain halnya informasi yang didapat dari guru Madrasah Ibtidaiyyah Geger Madiun juga menguraikan makna yang terkandung dalam logo tersebut. Hal ini diungkapkan
Arti dari lambang yang di ungkapkan tiga
oleh Ibu Lilis Mulyana, S.Pd seorang guru
kubah Masjid dikombinasi dengan bentuk
bahasa Indonesia sekaligus Wakil Kepala
buku
Madrasah sebagai berikut.
terbuka
menggartikan
berwarna
Ibtidaiyyah
Logo Madrasah Ibtidaiyyah Geger Madiun
Geger Madiun mendasari ilmunya dengan
Arti dari lambang bentuk tiga kubah
Islami.
Masjid
dengan bentuk buku
berwarna
kuning
menggartikan
Madrasah
Pita
putih
Madrasah
Madrasah
kuning
bertuliskan Ibtidaiyyah
Al
Hikam
Geger
:
Madiun
Ibtidaiyyah
Geger
Madiun
berilmu
berada di bawah naungan yayasan Al
beramal bertaqwa .Pita putih bertuliskan
Hikam.dan
Al
sekaligus
sebagai
nama
Hikam
nama
dari
identitas dari Madrasah Ibtidaiyyah Geger
Ibtidaiyyah Geger Madiun.
Madiun.
Bintang berjumlah sembilan
Madrasah
diartikan :
satu Bintang diatas Nabi Muhammad
133
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
empat
bintang
dikanan
Khulafah
Hal (123-138)
ul
empat bintang di kiri empat mashab
Rosiddin Abu Bakar Umar Usman dan Ali,
Hanafi Maliki Safii Hambali.
empat bintang di kiri empat mashab
Bentuk Globe bertuliskan MI dikelilingi
Hanafi Maliki Safii Hambali. Bentuk
Madrasah
Ibtidaiyyah
Globe bertuliskan MI dikelilingi Madrasah
mempunyai
cita-cita
Ibtidaiyyah Geger Madiun mempunyai
didikannya
cita-cita yang luas,
di
menempatkan diri di dunia usaha dan
dunia pekerjaan di
industri, dunia pekerjaan di terima di
dunia usaha dan
mampu terjun
Geger yang
mampu
Madiun
luas
terjun
dari dan
terima di seluruh dunia.
seluruh dunia.
Gambar kitab terbuka di dalam Globe
Gambar kitab terbuka di dalam Globe
Madrasah Ibtidaiyyah dalam menjalankan
dalam perkembangan nantinya di dunia
pendidikannya selalu berpegang pada Al
usaha dan industri ,dunia pekerjaan selalu
Quran dan Hadis.
berpegang pada Al Quran dan Hadis. Begitu Juga
yang disampaikan oleh
Dari ungkapan yang disampaikan oleh
Bapak MOH. ROKANI, S.Pd.I
ketua komite sekolah Bapak Masngudi
seorang Ka Tata Usaha / Bendahara
seorang kamituwo sekaligus memelopori
menguraikan sebagai berikut.
Madrasah
Lambang Madrasah Ibtidaiyyah: 1.Bola
Ibtidaiyyah
menguraikan
sebagai berikut.
Dunia bersifat Universal.Jadi MI Al-
Logo Madrasah Ibtidaiyyah Geger Madiun
Hikam diharapkan memiliki pengetahuan
Lambang Madrasah Ibtidaiyyah bentuk
yang mendunia. 2. Bintang Besar diatas :
bunga terate daun lima warna kuning
Ketuhanan : MI Al-Hikam diharapkan
menggartikan
menjadi
Madrasah
Ibtidaiyyah
sekolah
yang
memberikan
Geger Madiun menjalankan lima rukun
pengetahuan untuk mengenal Tuhan.dan
Islam. Pita putih bertuliskan Al Hikam :
juga menjadikan warga sekolah yang
Madrasah
Madiun
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
mampu bermanfaat bagi Bangsa dan
YME. 3.Gambar buku adalah simbul
Negara dan sekaligus sebagai nama
pengetahuan.MI Al-Hikam adalah salah
identitas dari Madrasah Ibtidaiyyah Geger
satu sekolah yang mampu memberikan
Madiun.
pengetahuan
Ibtidaiyyah
Geger
Bintang berjumlah sembilan
diartikan :
bermanfaat.MI
dan
juga
ilmu
Al-Hikam
yang
diharapkan
satu bintang diatas Nabi Muhammad
menjadi sekolah yang mampu menjadi
empat
wadah bagi warganya untuk meningkatkan
bintang
dikanan
Khulafah
ul
Rosiddin Abu Bakar Umar Usman dan Ali,
pengetahuan.
4.Warna
dasar
Kuning
134
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
artinya semangat. Dengan semangat yang
simbol kemenangan. Diartikan
semua
membara MI Al-Hikam akan menjadi
siswa berhak meraih kemenangan dalam
sekolah yang mampu bersaing di Dunia
meraih kesuksesan hidup kelak.
Global. Dari ungkapan yang disampaikan oleh Ibu
Dari ungkapan yang disampaikan oleh
ZULI FITRIANI, S.Pd
Bapak Drs. PAHRUROJI
seorang WKM Kesiswaan
menguraikan
seorang
WKM
Sarana
Prasarana.
sebagai berikut.
menguraikan sebagai berikut.
Logo Madrasah Ibtidaiyyah Al – Hikam
Logo Madrasah Ibtidaiyyah Geger Madiun
cermin dari sebuah Instansi dimana dalam
Enam
ilmu
mengisyaratkan
“Sacred
Geometry”Logo
atau
ujung
Bunga enam
rukun
Sembilan
oleh pembuatnya, logo mencerminkan
penyuebaran agama Islam di Jawa yaitu
universalitas
Wali Songo. Al Qur an diatas Bumi adalah
bersifat
plural,
sebagai
Islam.
lambang adalah pesan yang dipaparkan
yang
Bintang
adalah
simbul
sedangkan Al Quran dalam logo thoriqul
simbul pedoman yang utama.
huda [ jalan petunjuk] dan bintang adalah
Dari ungkapan yang disampaikan oleh
kesadaran kosmik dan setiap logo itu
Bapak Ahmad Zarnuji. seorang guru kelas
mengandung doa/ harapan.
menguraikan sebagai berikut.
Dari ungkapan yang disampaikan oleh Ibu
Logo Madrasah Ibtidaiyyah Geger Madiun
EKA KUSTRIANA, S.Pd
Lambang Madrasah Ibtidaiyyah Warna
WKM Kurikulum
backroun kuning melambangkan Optimis,
menguraikan sebagai
berikut. 1.Arti
Bola logo
sudut
lima
mengartikan
Gloge
melambangkan
akan
mewujudkan harapan kemuliaan di dunia,
sebagai warga negara Indonesia yang
buku
memiliki dasar Pancasila, sebanyak lima
keilmuan, Bintang jumlahnya sembilan
sila sesuai dengan jumlah sudut. 2. Warna
mewujudkan angka tertinggi.
kuning
Dari ungkapan yang disampaikan oleh Ibu
membara
menunjukkan untuk
semangat
meraih
yang
cita-cita.
3.
adalah
lambang
mewujudkan
Eni Purwaningsih, S.Pd seorang guru IPA
Gambar Al Quran sebagai sumber dari
Terpadu menguraikan sebagai berikut.
segala sumber hukum Islam. Sebagai siswa
Makna Logo Madrasah Ibtidaiyyah Geger
MI harus berperilaku sebagai siswa MI
Madiun
harus berperilaku sebagaimana hukum
Gambar buku menunjukkan
yang sudah diatur dalam Al Qur an. 4.
Ibtidaiyyah
Gambar
berlandaskan keagamaan.Gambar bola
Bintang
menunjukkan
suatu
adalah
dunia
Madrasah pendidikan
135
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
Dunia dengan warna hijau mengartikan
baru untuk memejukan kehidupan bangsa
bahwa harapan Madrasah Ibtidaiyyah
dan negara.
untuk
yang
Dari hasil wawancara dan surve di lokasi
berguna bukan hanya di Indonesia tetapi
penulis menangkap suatu gagasan awal
seluruh
hijau
dari pendiri pelopor yayasan al hikam
Gambar
khususnya pendiri Madrasah Ibtidaiyyah
bintang hijau dapat diartikan selain
Geger Madiun secara implisit sudah
menciptakan anak didik yang berguna tapi
merencanakan dan mencitacitakan sekolah
juga berprestasi. Gambar latar bunga
ini dalam perkembangan nantinya. Akan
teratei kuning menggambarkan kejayaan
tetapi Pendiri dari Madrasah Ibtidaiyyah
dunia pendidikan keagamaan khususnya
ada
Madrasah Ibtidaiyyah di masa yang akan
menyampaikan
datang
tujuannya.hal
Dari ungkapan yang disampaikan oleh
disampaikan dalam bentuk logo sebagai
Bapak Fatkul Hadi, S.Pd
identitas Madrasah Ibtidaiyyah. Begitu
menciptakan
dunia
melambangkan
anak
dan
didik
warna
kemakmuran.
seorang guru
kesulitan
dalam pesan
ini
komunikasi cita-cita
dan
efektif
bila
cukup
Bhs. Inggris menguraikan sebagai berikut.
pula stackholder MI ada kesulitan dalam
Lambang Madrasah Ibtidaiyyah adalah
mengungkapkan maksud makna dengan
Sekolah Dasar yang ada di lembaga
kata kata. Akan tetapi sedikit mengerti
Departemen
Bintang
makna yang dimaksud. Bukannya jadi
Menggambarkan agar anak-anak jadi
salah mengerti. Hal ini juga membuktikan
bintang. Jumlah Bintang ada sembilan
bahwa logo tersebut komunikatif dalam
mengisyaratkan bernaung dibawah ormas
pemaknaan simbolisme manajemen.
Islam
Temuan Penelitian
yaitu
Agama.Lambang
Nahdlotul Ulama
[NU].
Gambar Globe agar Madrasah Ibtidaiyyah
Dari lingkungan masyarakat sekitar yang
mendunia. Al Kitab yaitu dengan membaca
bernafaskan
kitab dapat membuka cakrawala dunia.
pondok salafiah al Falah yang benaung di
Dari ungkapan yang disampaikan oleh
bawah yayasan Al Hikam.para orang tua
Bapak Ahmad Walid Fauzi seorang guru
murid mengharapkan ada sekolah dasar
Fiqih menguraikan sebagai berikut.
yang
Makna Lambang Madrasah Ibtidaiyyah
Ibtidaiyyah‖ dari usulan banyak warga
tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyyah
yang mempercayakan pendidikan anaknya
ingin menjadikan dunia ini berpendidikan
membekali dasar-dasar aqidah. Yayasan Al
yang berdasarkan ajaran-ajaran dalam
Hikam merasa terpanggil peduli atas
Islam dan melahirkan bintang bintang
pendidikan
agamis
bernuansa
di
dari
Islam
masyarakat.
lingkungan
―Madrasah
Dengan
136
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
mengadakan dirintis
pendidikan
ternyata
formal
mendapat
Hal (123-138)
yang
sambutan
Saran Sebaiknya
semua element anggona MI
antusias positif di lingkungannya.terbukti
dalam hal ini stackholder MI memahami
pesatnya
yang
tersebut, sederajat Bahkan
mendaftar
di
sekolah
atau di beri pengertian sosialisasinya
di
banding dengan
sekolah
tentang konsep kedepanya dalam bentuk
di
lingkungan
siswanya
sekecamatan.
datang
dari
luar
visual
logo
kesepakatan
paham
(simbolisme), agar mampu memahami dan
lingkungan desa tersebut. Dalam perspektif
menjalankan
gagasan citacita
manajemen, perencanaan pengembangan
yang tertuang dalam logo tersebut.
pendiri
dalam memublikasikan sesuai sasaran.hal ini tidak lepas dari peran publikasi
DAFTAR PUSTAKA
termasuk komunikasi visual yang di
Sachari, Agus. 2004. Seni Rupa dan Disain : membangun kreativitas dan kompetensi, Jakarta : Erlangga Penerbit.
luncurkan. Logolah berperan sebagai trade merk. Identitas kesan awal yang bisa dikenal sebagai pembeda dengan yang lain.
PENUTUP Simpulan Kesimpulan yang dapat penulis sajikan
Sanyot, Sadjiman, Ebdi. 2005. Dasar dasar tata rupa dan disain [ Nirmana] Yogyakarta : CV. Arti Bumi Intan. Soedarso SP. 1987. Tinjauan Seni : sebuah pengantar untuk apresiasi seni. Yogyakarta ; Suku Dayak Sana.
adalah sebagai berikut. 1. Penggambaran
konsep
manajemen
dari logo MI Al menjelaskan bahwa konsep perencanaan perkembangan sudah terwujud akan tetapi Karena kurang
nya
sosialisasi
sehingga
sedikit menimbulkan beda persepsi 2. Berdasarkan
survey
diilapangan
menunjukkan ada kesesuaian paham dan ini membuktikan logo tersebut mendekati komunikatif efektif dan persuasif.
Suanda, Endo. 2007 Makalah Pendidikan Seni Berbasis Budaya. Seminar Pendidikan Apresiasi Seni Universitas Negeri Jakarta, Akademi Jakarta. . Yampolsky, Philips. 2001. Konsep pendidikan apresiasi seni nusantara. Makalah Seminar dan Lokakarya Pendidikan Seni 18-20 April. Ch,
HM. Nasruddin Anshoriy dan Sudarsono, SH. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Budaya Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.
Kejawen. http://id.wikipedia.org/wiki/Kejawen , diakses tanggal 15 November 2009.
137
NUGROHO – Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hal (123-138)
Lekat Dengan Tradisi, Namun Masih Menyimpan Misteri. http://www.cyberdharma.net/v2/inde x.php/component/content/article/2share-t-world/402-lekat-dengantradisi-namun-masih-menyimpanmisteri.html , diakses tanggal 14 November 2009. Makna Dibalik Tumpeng. http://blogs.unpad.ac.id/fadly27/?p= 10 , diakses tanggal 14 November 2009. Makna yang Tersirat dalam Nasi Tumpeng. http://www.beritajakarta.com/2008/i d/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsI d=35459 , diakses tanggal 14 November 2009. Shahab, Nadrah. Kerucut yang Penuh Arti. http://ncc.blogsome.com/2006/06/14 /228/ , diakses tanggal 14 November 2009. Sawungpraja, Enest N. Sumarna. Tradisi Nasi tumpeng Kurang Tersentuh. http://www.kabarindonesia.com/beri ta.php?pil=12&dn=20061218095701 , diakses tanggal 14 November 2009. Suratno, Pardi dan Heniy Astiyanto. Gusti Ora Sare. 90 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa. Yogyakarta: Adiwacana, 2001
138